Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“PROSPEK LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM



(Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kulia Ilmu pendidikan islam )

Dosen Pengampu : Dr.NURHASANAH BAKHTIAR ,M.ag

Disusun Oleh :

KELOMPOK 10
Siti Fatimah (12210920655)

Sri Ayuni (12210920544)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
banyak nikmat, nikmat yang tak terhingga banyaknya, Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Prospek lembaga pendidikan islam ” ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam
kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita
di hari akhir kelak.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari ibu Dr.Nurhasanah Bakhtiar
M,Ag pada mata kuliah Agama Konghucu di UIN SUSKA RIAU. Selain itu, penulis
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai
prospek lembaga pendidikan islam.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu selaku dosen


mata kuliah ilmu pendidikan islam Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Pekanbaru, 24 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR........................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN..................................................................... 2

A. Memahami lembaga pendidikan islam.................................... 2


B. Sejarah perkembangan lembaga pendidikan islam ................ 3
C. Macam –Macam Lembaga pendidikan islam ........................ 4
D. Karakteristik lembaga pendidikan islam.................................. 8

BAB III : PENUTUP............................................................................. 10

A. Kesimupulan............................................................................ 10
B. Saran........................................................................................ 10

DAFTAR KEPUSTAKAAN................................................................. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Di dalam dunia pendidikan dikenal adanya tri miliu pendidikan, dapat


dimaknai sebagai tiga tempat utama atau lebih dikenal dengan lingkungan
pendidikan. Lingkungan pendidikan ini mencakup lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiganya mempunyai andil
yang cukup besar atas tercapainya tujuan di dunia pendidikan. Berkaitan dengan
lembaga pendidikan, di negara kita lazim dikenal lembaga pendidikan umum juga
lembaga pendidikan Islam. Lembaga pendidikan umum diwakili oleh sekolah-
sekolah yang dinaungi oleh pemerintah dalam hal ini Kemendikbud, sementara
lembaga pendiddikan Islam yang merupakan salah satu model pendidikan agama
diwakili oleh sekolah-sekolah yang berada dibawah naungan Kemenag. Dalam
tulisan ini penulis menitik beratkan pada pembahasan lembaga pendidikan Islam
baik berangkat dari sejarahnya, kemudian macam-macam lembaga pendidikan
hingga pada peran lembaga pendidikan dalam pembangunan masyarakat.

B.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas pada makalah kali ini
diantaranya :

1.Bagaimana kita memahami lembaga pendidikan islam ?

2.Bagaimana Sejarah lembaga pendidikan islam ?

3,Apa saja Macam-Macam lembaga pendidikan islam ?

4.Bagaimana karakteristik lembaga pendidikan islam ?

1
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita dapat
mengetahui dan memahami prospek lembaga pendidikan islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.Memahami Lembaga Pendidikan Islam

Sebagaimana yang penulis singgung pada bagian latar belakang,


lingkungan keluarga mempunyai peran sentral dalam mempersiapkan peserta
didik. Mulai dari peserta didik lahir hingga ia mengenal lingkungannya, ia
dipersiapkan secara fisik maupun mental di dalam keluarga. Artinya selain dari
individu peserta didik, keluarga berandil sangat banyak pada kapasitasnya
mempersiapkan bekal anak untuk mengarungi tahap di lingkungan selanjutnya.
Anak mendapatkan pendidikan pertamnya dari orang tuanya. Keluarga
mengajarkan pola-pola perilaku, norma-norma, pranata, serta hubungan atau
relasi-relasi di dalamnya. Dengan demikian keluarga menjadi wadah pertama bagi
anak dalam menerima proses pendidikan.

Selanjutnya ketika anak beranjak lebih dewasa, dan mulai mampu untuk
berinteraksi dengan keadaan sosial, keluarga mulai memberikan kepercayaan
kepada wadah lain untuk mendidik anak, yaitu wadah sekolah. Lingkungan
sekolah mendidik anak dengan menyempurnakan bekal yang telah diperolehnya
dari lingkungan keluarga. Maka tidak mengherankan ketika kondisi keluarga yang
kurang memperhatikan terhadap anak, maka akan sangat berpengaruh terhadap
proses pendidikan di sekolah.

Pendidikan di sekolah merupakan jembatan penghantar bagi anak menuju


masyarakatnya. Artinya peserta didik memiliki yang bekal bermula dari keluarga,
lalu sekolah berperan mengasah bekal itu dan barulah di masyarakat hasil dari
pendidikan itu dimunculkan.. Pendidikan ini bersifat fungsional dan praktis yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan kerja peserta didik
yang berguna bagi usaha perbaikan taraf hidupnya.

3
Diketahui bersama pendidikan Islam ialah termasuk dalam permasalahan
sosial, sehingga dalam kelembagaannya tidak terlepas dari lembaga-lembaga
sosial yang ada. lembaga disebut juga sebagai institusi, pranata, sedangkan
lembaga sosial adalah suatu bentuk organisasi yang tersusun relatif atas pola-pola
tingkah laku, peranan-peranan dan relasi-relasi yang terarah dalam mengikat
individu yang mempunyai otoritas formal dan sanksi hukum, guna tercapai
kebutuhan-kebutuhan sosial dasar.1

Sedangkan yang dimaksud dengan lembaga pendidikan Islam adalah


wadah atau tempat berlangsungya proses pendidikan Islam yang bersamaan
dengan proses pembudayaan.2 Proses yang dimaksudkan itu adalah dimulai dari
lingkungan keluarga, karena disinilah basis pertama peserta didik mendapatkan
pendidikan. untuk mencapai tujuan pendidikan, tanggung jawab pendidikan tidak
hanya dibebankan kepada lembaga pendidikan formal atau lewat jalur sekolah
saja, melainkan integrasi dari ketiga lembaga tersebut. Lembaga pendidikan
merupakan subsistem dari sistem yang ada di dalam masyarakat. Dalam
operasionalisasinya selalu mengacu pada kebuthuhan perkembangan masyarakat.
Tanpa bersikap demikian lembaga pendidikan dapat menimbulkan kesenjangan
sosial dan kultural. Oleh karena itulah pendidikan diselenggarakan haruslah sesuai
dengan tuntutan dan aspirasi masyarakat.

B.Sejarah perkembangan lembaga pendidikan Islam di Indonesia

Munculnya lembaga pendidikan Islam di Indonesia, tidak terlepas dari


latar belakang proses masuknya agama Islam di Indonesia. Lewat pergaulan
antara para muballigh muslim dengan masyarakat sekitar, terkadang melalui
proses perkawinan, maka terbentuklah komunitas msyarakat muslim. Masyarakat
muslim inilah yang merupakan cikal bakal terbentuk, tumbuh dan berkembangnya
kerajaan Islam.3 Kemudian setelah masyarakat muslim ini terbentuk, maka yang
terjadi perhaitan di antara mereka untuk mendirikan tempat ibadah. Dimana
1
Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta: rajaGrafindo Persada, 1996), 37.
2
Ibid, 37.
3
Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di
Indonesia (Jakarta: Kencana, cet. II, 2007), 19.

4
tempat-tempat itu biasanya mereka gunakan sebagai tempat ritual ajaran ibadah.
Dengan proses terbentuknya tempat-tempat ibadah itu, selain sebagai tempat
ibadah, mereka juga memfungsikannya sebagai tempat untuk melakukan proses
pendidikan. hal ini di dasarkan kepada sejarah Islam dimana ketika masa awal
kehadirannya, Rasulullah juga memfungsikan tempat ibadah sebagai tempat
berlangsungnya proses pendidikan agama.4

Di awal berkembangnya Islam di Indonesia, pendidikan islam


dilaksanakan di dalam tempat tempat ibadah. Model lembaga pendidikan Islam
masih sangat sederhana, misalnya pendidikan dilakukan di langgar, di surau, dan
lain-lain. Dapat dikatakan lembaga pendidikan di masa awal kehadiran Islam
masih sangat sederhana. Kemudian berkembang dan semakin berkembang
sehinnga muncul model pesantren. Model lembaga pendidikan ini merupakan
yang paling lama hadir di lingkup lembaga pendidikan Islam. Ditinjau dari sudut
sejarah, belum ditemukan data sejarah yang mengatakan kapan pertama kalinya
muncul pesantren.5 Namun ketika ditelusuri sejarah pendidikan di Jawa, sebelum
datangnya Islam, di Jawa kuni telah berdiri praktik pendidikan yang hampir sama
dengan pesantren, lembaga pendidikan itu bernama pawiyatan.6 Dengan
menganalogikan pendidikan pawiyatan ini dengan pesantren, sebetulnya tidak
terlalu sulit untuk menetapkan bahwa pesantren tumbuh dan berkembang sebagai
model lembaga pendidikan sejak kehadiran awal Islam di Indonesia, khususnya di
Jawa.

C.Macam-macam lembaga pendidikan Islam

Lembaga pendidikan Islam awal yang muncul di Indonesia yang


dilatarbelakangi kehadiran Islam antara lain:

4
Ibid, 20.
5
Ibid, 21.
6
Di tempat tersebut tinggal Ki Ajar dengan Cantrik. Ki Ajar adalah orang yang mengajar
dan cantrik adalah orang yang diajar. Kedua kelompok ini tinggal disatu tempat atau komplek, dan
disinilah terjadi proses belajar mengajar. Lihat:Daulay, Sejarah Pendidikan dan Pembruan., 21.

5
a.Masjid dan Langgar

Fungsi utama masjid dan langgar adalah sebagai tempat ibadah. Selain
dari fungsi ibadah itu, masjid juga digunakan sebagai tempat untuk pendidikan.
biasanya ditempat ini digunakan dilakukan pendidikan untuk anak-anak maupun
orang dewasa. Penyampaian ajaran Islam dilakukan biasanya oleh ustadz atau
kiai. Bidang pengajaran yang diajarkan sebatas ilmu aqidah, ibadah, akhlak dan
pengkajian Al Quran.7

b.Pesantren

Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk


memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan
menekankan pentingnya moral agama Islam sebagai pedoman hidup
bermasyarakat sehari-hari.8 Sebagai lembaga pendidikan Islam pesantren dari
sudut historis kultural dapat dikatakan sebagai “training center” yang secara
otomatis menjadi “cultural center” Islam yang disahkan atau dilembagakan oleh
masyarakat, setidaknya oleh masyarakat Islam itu sendiri yang secara de facto
tidak ddapat diabaikan oleh pemerintah. Di pesantren ini kurikulum yang
dikembangkan ialah menitik beratkan kepada ajaran Islam baik aqidah, ibdah,
akhlak, ilmu bahasa arab melalui kajian “kitab kuning”. Sebuah lembaga
pendidikan Islam dikatakan pesantren jika di dalamnya terdapat lima unsur pokok
yaitu di dalamnya terdapat masjid, pondo, Kiyai, santri, dan pengajaran kitab-
kitab klasik. Sistem pendidikan di pesantren ialah nonklasikal, santri berbentuk
halaqah yang ditengahnya ada guru yang mengajar. Metodenya pengajarannya
adalah metode wetonan dan sorogan.

c.Rangkang, dayah, meunasah

Tiga model lembaga pendidikan Islam diatas merupaka lembaga


pendidikan Islam yang ada di daerah Aceh. Sebagai tempat strategis hadirnya
muballig Islam periode awal, di Aceh terdapat lembaga pendidikan Islam.

7
Ibid, 21.
8
Hasbullah, Kapita Selekta., 40.

6
Rangkang adalah tempat tinggal murid yang dibangun berdekatan dengan masjid. 9
Sistem pendidikan dan metodenya hampir sama dengan pesantren namun
bentuknya lebih sederhana dari pesantren.

Selanjutnya adalah dayah, merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan


mata pelajaran agama yang bersumber dari bahasa Arab, tuhid, tasafuf, fiqih, dan
ilmu-ilmu agama lainya.10 Pada dasarnya dayah dan rangkah ini dalam praktiknya
sama dengan dengan pesantren. Sementara meunasah lebih dikenal sebagai
madrasah. Menurut Daulay secara etimologi meunasah berasal dari perkataan
madrasah.11 Di dalam munasah tidak semata-mata digunakan sebagai tempat
proses pendidikan namun juga sebagai tmpat ibadah, balai masyarakat, tempat
berkumpulnya masyarakat, pusat informasi, pada intinya disini juga difungsikan
sebagai sarana berkumpulnya masyarakat pada waktu itu.

Selanjutntya adalah surau, Surau lebih dikenal sebagai tempat ibadah menurut
orang melayu termasuk di dalamnya Indonesia dan Malaysia. Surau sendiri
mempunyai arti tempat suatu bangunan kecil untuk tempat shalat, tempat belajar
mengaji, tempat wirid. Menurut Christine Dobbin yang dikutip oleh Daulay, surau
adalah rumah yang didiami oleh para pemuda setelah aqil baligh, terpisah dari
rumah keluarganya yang menjadi tempat tinggal wanita dan anak-anak. 12 sistem
pendidikan di surau banyak kemiripanya dengan sistem pendidikan di pesantren,
inti pelajarannya adalah ilmu-ilmu agama.

Pada perkembangan pendidikan Islam,masuknya ide-ide pembaruan


pemikiran Islam ke Indonesia sengat besar pengaruhnya terhadap relisasinya
pembaruan pendidikan. Diawali dari pembaruan pemikiran Islam di Mesir, Arab,
Turki dan India.13 Setidaknya di ke tiga negara itu mulai memasukan sistem
klaster dalam proses pendidikan. atau kita kenal dengan metode klasikal. Latar
belakang pembaruan pendidikan Indonesia dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama,

9
Daulay, Sejarah Perkembangan Dan Pembauran., 24.
10
Ibid, 26.
11
Ibid, 23.
12
Ibid, 26.
13
Ibid, 39.

7
bersumber dari ide-ide para tokoh atau ulama yang menimba ilmu di pusat
pendidikan Islam dan kembali ke tanah air. Mereka menularkan wacana
pembaruan pendidikan di kalangan umat Islam. Kedua, bersumber dari dalam
negeri sendiri yang ketika itu dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda. Hindia
Belanda melakukan diskriminasi terhadap pendidikan yang mambagi pendidikan
ke dalam tiga strata sosial. Hingga berpengaruh terhadap munculnya lembaga-
lembaga pendidikan Islam seperti :

d.Madrasah

Kehadiran madarasah dilatar belakangi oleh keinginan untuk


memberlakukan secara berimbang antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan
umum dalam kegiatan pendidikan di kalangan umat Islam.14 Kehadiran madrasah
juga sebagai upaya penyempurnaan sistem pendidikan di Pesantren dan sebagai
upaya menjembatani sistem pendidikan tradisional di pesantren dan sistem
pendidikan modern dari hasil akulturasi. Sistem pendidikan yang dipakai
madrasah adalah memadukan pendidikan agama dan pengetahuan umum dengan
metode klasikal.

e. Perguruan Tinggi Agama Islam

- Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri

Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIN) berdiri diresmikan berdasarkan


peraturan pemerintah nomor 34 tahun 1950, dan baru beroprasi pada tahun 1951
dengan jumlah mahasiswa pertama sebanyak 67 orang.15 Tujuan berdirinya
PTAIN adalah untuk memberi pengajaran tinggi dan menjadi pusat
memperkembangkan dan memperdalam ilmu pengetahuan tentang agama Islam
dan untuk tujuan tersebut diletakkan asas membentuk manusia susila dan cakap
serta mempunyai keinsyafan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan
masyarakat Indonesia.16

14
Hasbullah, Kapita Selekta., 66.
15
Daulay, Sejarah Pertumbuhan., 123.
16
Ibid., 122.

8
- Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Berdirinya IAIN adalah imbas dari dikeluarkanya dekrit presiden 5 Juli 1959,
bahwa pada intinya kembali digunakannya UUD 1945 dan Pancasila sebagai jiwa
atau ruh negara. Sehingga mendorong semangat untuk mengamalkan sila pertama
pancasila, yang diperankan PTAIN sebagai institusi pendalaman ajaran-ajaran
Islam.

-Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Semakin pesatnya perkembangan IAIN, sehinga merimbas pada kebutuhan


perguruan tinggi di kota-kota lain. STAIN muncul atas latar belakang
berkembangnya IAIN sebagai cabang dari fakultas yang berada di IAIN yang ada
di daerah-daerah.17 Kebutuhan daerah akan pentingnya pendidikan tinggi direspon
oleh pemerintah dengan terbitnya SK. Presiden no. 11 tahun 1997. Sehingga
muncul fakultas cabang IAIN di daerah-daerah itu berdiri sendiri dan
bertransfirmasi menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).

-Universitas Islam Negeri (UIN)

Hakikat pendidikan Islam pada Universitas Islam Negeri mengandung makna


bahwa ilmu-ilmu yang dikembangkan tidak hanya ilmu-ilmu agama, tetapi telah
dikembangkan ke berbagai disiplin ilmu-ilmu yang lain yang tergolong ilmu
kealaman, ilmu sosial, dan ilmu humaniora. 18

D.Karakteristik lembaga pendidikan Islam

Seluruh tujuan lembaga pendidikan Islam yang paling menonjol adalah


pewarisan nilai-nilai ajaran agama Islam. Hal ini sangat beralasan mengingat
aspek-aspek kurikulum yang ada menyajikan seluruhnya memasukan mata
pelajaran agama Islam secara komprehensif dan terpadu (walaupun di sekolah-
sekolah umum dipelajari juga mata pelajaran agama Islam tetapi tidak

17
Ibid, 135.
18
Ibid, 138.

9
komprehensif dan mendalam) sementara di lembaga-lembaga pendidikan Islam
kurikulum pendidikan agama Islam menjadi kosentrasi dan titik tekan.

Di dalam pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren pada


pada dasarnya hanya mengajarkan agama, sedangkan sumber kajian atau mata
pelajaranya ialah kitab-kitab dalam bahasa Arab. Adapun metode yang lazim
dipergukan dalam pendidikan pesantren ialah wetonan, sorogan, dan hafalan.
Metode wetonan adalah metode kuliah di mana para santri mengikuti pelajaran
dengan duduk di sekeliling kiai yang menerang pelajaran. Di pesantren terdapat
hubungan yang baik antara kiai dan santri. Juga di sini kemandirian santri sangat
dipentingkan. Sementara dalam madarasah, secara umum sudah menggunakan
sistem klasikal. Madrasah merupakan representasi pendidikan Islam modern yang
sudah mensinergikan pendidikan Islam dengan ilmu-ilmu umum.

 Strategi pengembangan lembaga pendidikan Islam

Secara harfiah strategi artinya ilmu atau kiat di dalam memanfaatkan


sumber yang dimiliki dan dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.19 Strategi juga dimaksudkan sebagai metode untuk mencapai sesuatu
maksud tertentu. Untuk menjawab tantangan dan problematika pendidikan di era
global ini, diperlukan strategi yang mampu didaya gunakan untuk kemajuan
pendidikan Islam, diantarnya ialah

1.Membangun paradigma pendidikan Islam seutuhnya.

2.Transformasi pada sektor sistem dan metode pendidikan

3.Transformasi sumber daya manusia

4.Meningkatkan relasi dan interaksi antar lembaga pendidikan Islam

5.Membaca orientasi masyarakat modern.

BAB III

19
Baharuddin, Pengembangan Lembaga., 97.

10
A. Kesimpulan

Lembaga pendidikan Islam merupakan wadah bagi proses dan


pengembangan pendidikan Islam. Ruang lingkunya meliputi lembaga keluarga,
lembaga sekolah dan lembaga masyarakat. Secara umum masyarakat banyak yang
memahami lembaga sebagai wadah yang utama ialah lembaga sekolah. Di
Indonesia terdapat berbagai macam lembaga pendidikan Islam. Mulai dari model
klasik hingga masuk periode modern. Diantara contoh lembaga pendidikan klasik
diantaranya ialah, masjid, pesantren, rangkang, dayah, meunasah. Sementara
ketika memasuki abad 20-an perkembangan pendidikan Islam menunjukan
kemajuan dengan masuknya ide-ide pembaruan yang dibawa oleh para ulama
yang belajar ke luar negeri. Hingga mempengaruhi munculnya madrasah, institut
agama Islam, Sekolah tinggi Agama Islam, hingga Universitas Islam.
Karakteristik masing-masing lembaga pun memiliki perbedaan. Walaupun dari
mereka sama-sama mengajarkan nilai-nilai pendidikan Islam. Yang berbeda
adalah kemasan dalam sistem, metode, kurikulum.

B.Saran

Dan juga, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak, oleh sebab itu
penulis masih memerlukan banyak masukan yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah yang akan datang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin. 2011. pengembangan Lembaga Pendidikan Islam Menuju


Profesional dan Kompetitif. Malang: UIN-Maliki Press.

Daulay, Haidar Putra. 2007. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan


Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana, cet. II.

Hasbullah. 2013. Dasar-Dasar Pendidikan (Jakarta: raja Grafindo Persada, cet.


11.

Hasbullah. 1996. Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta: rajaGrafindo Persada.

12

Anda mungkin juga menyukai