Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh:
Kelompok 6
PROGRAM PASCASARJANA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu terucap kepada Allah SWT yang sampai saat ini telah memberikan nikmat
sehat, sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas makalah tanpa terkendala masalah berarti.
Terimakasih juga penulis ucapkan kepada kedua orang tua, dosen, teman kuliah yang turut
membantu. Keterbatasan waktu menjadi salah satu hal yang menjadi kesulitan dalam pembuatan
makalah ini. Namun berkat dukungan dari mereka, akhirnya yang diperjuangkan bisa selesai tepat
waktu. Sebagai mahasiswa, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah ini. Oleh karena itu penulis secara pribadi memohon maaf atas kesalahan yang mungkin
ada pada isi makalah.
Penulis harap isi makalah yang berjudul “Pendidikan Sekolah Perspektif Islam” bisa
bermanfaat bagi pembaca. Mohon untuk memaklumi jika terdapat penjelasan yang sulit untuk
dimengerti. Untuk itu penulis mengharapkan kritik maupun saran, sehingga penulis bisa
memperbaikinya dikemudian hari. Terimakasih atas ketertarikan Anda untuk segan membaca
makalah yang penulis buat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
1. Sifat-sifat Pendidik ..................................................................................................... 14
2. Pengertian Peserta Didik ............................................................................................ 16
3. Hakikat Peserta Didik ................................................................................................ 16
4. Adab Belajar .............................................................................................................. 19
F. Konsep Metode Pembelajaran Dalam Perspeaktif Islam .......................................... 23
G. Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Islam .................................................... 24
1. Pengertian Karakter .................................................................................................... 26
2. Pengertian Pendidikan Islam ...................................................................................... 26
3. Kedudukan Pendidikan Islam .................................................................................... 27
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 29
B. Saran .............................................................................................................................. 30
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pendidikan dalam perspektif Islam memiliki akar yang dalam dan penting dalam
sejarah perkembangan umat Islam. Dalam beberapa abad pertama Islam, pendidikan
telah menjadi salah satu unsur kunci dalam pengembangan dan penyebaran agama
Islam.
Pentingnya Pendidikan dalam Islam diberikan kepada umat manusia sebagai suatu
ajaran yang mengedepankan pengetahuan dan akal. Kata pertama yang diwahyukan
kepada Nabi Muhammad adalah "Iqra!" (Bacalah!). Oleh karena itu, pendidikan dan
pengetahuan sangat dihargai dalam agama Islam. Ilmu pengetahuan dan pendidikan
tidak hanya dilihat sebagai sarana untuk memahami alam semesta, tetapi juga sebagai
jalan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang Tuhannya.
Dalam sejarah awal Islam, para ulama (cendekiawan Islam) memiliki peran sentral
dalam memelihara dan menyebarkan pengetahuan. Mereka mendalami ilmu agama
dan ilmu pengetahuan dunia dengan tekun. Universitas-uluniversitas awal seperti Bait
al-Hikmah di Baghdad dan Universitas Al-Qarawiyyin di Fes, Maroko, adalah contoh
bagaimana ilmu pengetahuan berkembang dalam dunia Islam.
Al-Quran, kitab suci Islam, tidak hanya berfungsi sebagai panduan spiritual, tetapi
juga sebagai sumber pengetahuan. Dalam Al-Quran, terdapat banyak ayat yang
mengajak manusia untuk merenungkan ciptaan Allah dan memperoleh pengetahuan.
Al-Quran juga memberikan pedoman moral dan etika yang menjadi landasan
pendidikan karakter dalam Islam.
Selama Zaman Kejayaan Islam, yang mencakup periode abad ke-8 hingga ke-13,
dunia Islam menjadi pusat pembelajaran dunia. Pada masa ini, banyak karya ilmiah
dan filsafat yang diterjemahkan dari bahasa Yunani dan bahasa lainnya ke dalam
bahasa Arab, yang kemudian berpengaruh besar terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan. Perpustakaan besar seperti Perpustakaan Aleksandria dan Bait al-
Hikmah menjadi pusat penelitian dan pendidikan.
1
Di berbagai wilayah Islam, terutama di kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, dan
Asia Selatan, pendidikan tradisional Islam berfokus pada pembelajaran Al-Quran,
hadis, fiqih, tafsir, dan ilmu-ilmu agama lainnya. Pesantren di Indonesia dan madrasah
di berbagai negara Islam adalah contoh lembaga-lembaga pendidikan yang
meneruskan tradisi ini hingga saat ini.
Meskipun memiliki latar belakang yang kaya, pendidikan Islam juga dihadapkan
pada sejumlah tantangan, termasuk penyesuaian dengan teknologi modern,
peningkatan kualitas pengajaran, dan memerangi ekstremisme dalam pendidikan.
Namun, dengan kekayaan warisan intelektual Islam dan tekad untuk menjaga tradisi
pendidikan, pendidikan sekolah perspektif Islam tetap memiliki potensi besar untuk
memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan umat Islam secara keseluruhan.
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan formal ?
2. Apa yang dimaksud dengan fungsi Pendidikan Sekolah ?
3. Bagaimana cara bersosialisasi di Sekolah ?
4. Apakah yang dimaksud dengan Pendidik dan Peserta didik Perspektif Islam?
5. Bagaimana konsep metode pembelajaran dalam perspeaktif Pendidikan Islam ?
6. Bagaimana hubungan antara pendidikan karakter dan pendidikan akademik dalam
pendidikan sekolah Islam, dan sejauh mana pendidikan karakter mempengaruhi
perilaku dan moral siswa?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan Formal
2. Untuk mengetahui fungsi Pendidikan Sekolah
3. Untuk mengetahui cara bersosialisasi di Sekolah
4. Untuk mengetahui Pendidik dan Peserta Didik Perspeaktif Islam
5. Untuk mengetahui Konsep metode pembelajaran dalam perspeaktif Islam
2
6. Untuk mengetahui hubungan Pendidikan karakter dan Pendidikan akademik
dalam Pendidikan Islam, dan mengetahui sejauh mana Pendidikan karakter
memperngaruhi perilaku dan moral siswa
BAB II
3
PEMBAHASAN
Lembaga pendidikan ialah badan atau instansi baik negeri maupun swasta
yang melaksanakan kegiatan mendidik, dengan kata lain sebuah badan atau
instansi yang menyelenggarakan usaha dalam bidang pendidikan. Pendidikan
ialah salah satu sarana yang memegang peran penting dalam membekali setiap diri
manusia, karena pendidikan adalah infrastruktur untuk mengembangkan potensi
diri dan membentuk karakter yang mandiri dalam rangka mempersiapkan sumber
tenaga manusia yang bemutu serta berwawasan luas.
4
seperti lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Salah satu
pendidikan formal adalah sekolah dasar.
Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai permasalahan peserta didik terkait
perilaku yang menyimpang dan kenakalan peserta didik di lingkungan sekolah.
Beberapa kasus kenakalan peserta didik yang dapat ditemukan di lingkungan
sekolah misalnya mencontek, kurang sopan santun, kurang disiplin, kekerasan
sesama teman, hingga kasus perundungan. Perundungan pada peserta didik
biasanya perbuatan seperti mengejek antar teman, menghina, mengucilkan,
memrpermalukan, memukul, ditendang dan lain sebagainya. Bentuk-bentuk
perundungan tersebut merupakan hal yang terkadang kita temukan di lingkungan
sekolah.
5
Sekolah Islam juga berusaha untuk mengintegrasikan teknologi modern dalam
pendidikan untuk mengikuti perkembangan zaman.
Fungsi pendidikan Islam secara mikro sudah jelas yaitu memelihara dan
mengembangkan fitrah dan sumber daya insan yang ada pada subyek didik menuju
terbentuknya manusia seutuhnya sesuai dengan norma islam. Atau dengan istilah
lazim digunakan yaitu menuju kepribadian muslim. Lebih lanjut secara makro, fungsi
pendidikan Islam dapat ditinjau dari feomena yang muncul dalam perkambangan
peradaban manusia, dengan asumsi bahwa peradaban manusia senantiasa tumbuh dan
berkembang melalui pendidikan.
Fenomena tersebut dapat kita telusuri melalui kajian antropologi budaya dan
sosiologi yang menunjukan bahwa peradaban masyarakat manusia dari masa ke masa
semakin berkembang maju; dan kemajuan itu diperoleh melalui interaksi komunikasi
sosialnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, ditinjau dari segi antropologi
budaya dan sosiologi, fungsi pendidikan ialah menumbuhkan wawasan yang tepat
mengenai manusisa di alam sekitarnya, sehingga dengan demikian dimungkinkan
tumbuhnya kreatifitas yang dapat membangun dirinya dan lingkungannya. Dalam
buku Filsafat Pendidikan Islam yang ditulis oleh Abdul Halim, fungsi pendidikan
dilihat secara operasional adalah:
6
yang tetap dibawanya sejak lahir itu, terus menerus mengokohkannya, sehinggamati
dalam keadaan fitrah yang semakin mantap, tidak menjadi Yahudi, Nashrani, Majusi
ataupun agama-agama dan faham-faham yang selain Islam.
7
1. Jadilah Terbuka dan Ramah
Sebagai siswa yang baik, penting untuk bisa bersikap terbuka terhadap siswa
lainnya maupun lingkungan sekitarnya. Dengan sikap ini, kalian akan lebih mudah
untuk berhubungan dengan orang lain maupun ketika didekati.
Kunci dalam membangun hubungan yang baik itu dapat dengan menampilkan
sikap ramah dan senyuman. Kalian perlu menunjukkan minat pada orang lain dengan
mendengarkan aktif dan berbagi pengalaman. Cara ini bila terus dilakukan bisa
memperluas jaringan pertemanan.
Komunikasi itu bisa berjalan efektif bila masing-masing lawan bicara dapat ikut
aktif dalam berbicara dan mendengar. Maka dari itu, coba berlatih menjadi pendengar
yang baik dan tunjukkan minat pada orang lain. Tidak perlu takut untuk ikut diskusi
kelas dan kelompok, sampaikan pendapat secara sopan. Komunikasi yang aktif bisa
membantu kalian membangun hubungan yang lebih baik dengan teman sekelas
maupun guru.
Salah satu tips yang bisa membuka peluang untuk berkomunikasi di sekolah
adalah membantu yang sedang kesulitan. Bila ada siswa yang kesulitan dalam
pelajaran atau ada kegiatan yang membutuhkan kerjasama tim, tawarkan diri kalian
untuk membantu. Ini tidak hanya melatih bersosialisasi, tetapi juga membangun
kepercayaan dan menjalin hubungan yang positif dengan siswa lainnya.
8
Setiap siswa memiliki latar belakang maupun karakter yang berbeda satu sama
lain. Untuk menghadapi perbedaan tersebut ketika ingin bersosialisasi, latih diri kalian
untuk bersikap toleran terhadap pendapat dan pandangan orang lain. Hindari
prasangka buruk terhadap mereka bila tidak satu pemikiran agar tetap terjaga
hubungan yang positif dan harmonis.
Belajar dalam pandangan Islam memiliki arti yang sangat penting, sehingga
hampir setiap saat manusia tak pernah lepas dari aktivitas belajar. Keunggulan suatu
umat manusia atau bangsa juga akan sangat tergantung kepada seberapa banyak
mereka menggunakan rasio, anugerah Tuhan untuk belajar dan memahami ayat-ayat
Allah SWT. Hingga dalam al-Qur’an dinyatakan Tuhan akan mengangkat derajat
orang yang berilmu ke derajat yang luhur (lihat : Qs. Al- Mujadilah : 11).
9
1. Keutamaan Belajar
Ilmu pengetahuan adalah hal yang penting bagi kehidupan agar manusia dapat
mencapai salah satu tujuan penciptaan manusia, yaitu menjadi khalifah dibumi. Oleh
sebab itu seorang muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu agar dapat memahami
hakikat kehidupan dan isinya serta mengetahui bagaimana proses penciptaan manusia
menurut Islam dan makhluk lainnya, agar kita mengerti akan hakikat penciptaan
manusia, sehingga bertambah keimanan mereka terhadap Allah SWT.
Hukum menuntut ilmu dalam Islam adalah wajib karena ilmu berguna untuk
manusia mencapai sukses dunia akhirat menurut Islam, seperti yang dikatakan dalam
sebuah hadits Rasulullah SAW. berikut :
“Siapa saja yang mengadakan perjalanan untuk usaha menuntut ilmu, maka Allah
akan menganugerhkannya jalan ke surga.” (HR. Muslim)
2) Para malaikat akan membentangkan sayap untuk orang yang menuntut ilmu
10
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW. bersabda :
3) Orang yang belajar adalah orang yang lebih baik dari dunia dan isinya
“Seseorang yang mempelajari satu bab dari suatu ilmu masih jauh lebih baik
nilainya daripada dunia dan isinya.” (HR. Ibnu Hibban)
“Ilmu itu laksana sebuah gudang, sedangkan kunci pembukanya adalah bertanya.
Sesungguhnya, ada pahala bagi empat golongan manusia, yaitu orang yang
bertanya, orang yang menjawab, orang yang mendengar dan orang yang suka
dengan kondisi mereka bertiga.”(HR. Abu Nu’aim)
Dalam hadits tersebut bertanya sama dengan belajar. Dalam proses belajar seseorang
akan bertanya untuk hal-hal yang tidak dimengerti.
5) Orang yang menuntut ilmu lebih baik dari shalat sunnah seratus rakaat
Dari Ibnu Abdul Birri, Rasulullah SAW. pernah bersabda dengan mengatakan bahwa
sesungguhnya orang yang pergi mempelajari satu bab dari ilmu, ia lebih baik dari
orang yang melakukan sholat sebanyak seratus rakaat.
11
Bagi umat muslim menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban, untuk membedakan
mereka dengan orang-orang yang jahiliyah dan agar mereka dapat menyempurnakan
ibadahnya kepada Allah SWT. Rasulullahpernah bersabda :
Ilmu pengetahuan hanya akan didapat dan bertambah apabila seseorang terus belajar
dan belajar. Tanpa belajar mereka tidak akan mendapatkan pengetahuan, dan
pengetahuannya hanyalah sebatas apa yang mereka kehendaki.
Menuntut ilmu atau belajar merupakan suatu upaya untuk memberantas ketidaktahuan
dan kebodohan, itulah mengapa dikatakan orang yang berilmu sama seperti orang
yang berjihad dijalan Allah SWT. karena mereka yang belajar diibaratkan sepertii
sedang memerangi kebodohan atau kejahiliyahan.
Dari beberapa keutamaan belajar diatas, kita dapat menyimpulkan, bahwa belajar
adalah suatu upaya yang di ridhai oleh Allah SWT. jika hal tersebut menngandung
kebaikan, terutama jika hal tersebut berkaitan dengan agama.
Dikutip dari Abudin Nata, pengertian pendidik adalah orang yang mendidik.
Pengertian ini memberikan kesan bahwa pendidik adalah orang yang melakukan
kegiatan dalam bidang mendidik. Secara khusus pendidikan dalam persepektif
12
pendidikan Islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan seluruh potensi peseta didik. Kalau kita melihat secara fungsional kata
pendidik dapat di artikan sebagai pemberi atau penyalur pengetahuan, keterampilan.
Dari istilah-istilah sinonim di atas, kata pendidik secara fungsional menunjukan
kepada seseorang yang melakukan kegiatan dalam memberikan pengetahuan,
keterampilan, pendidikan, pengalaman, dan sebagainya, bisa siapa saja dan dimana
saja. Secara luas dalam keluarga adalah orang tua, guru jika itu disekolah, di kampus
disebut dosen, di pesantren disebut murabbi atau kyai dan lain sebagainya
13
seorang laki-laki membersihkan dengan tangan kanannya. (HR. Abu Daud dalam
kitab bersuci)
1. Sifat-sifat Pendidik
Dalam konteks pendidikan islam, guru adala spiritual father atau bapak rohani
bagi murid. Guru yang memberi santapan jiwa dengan ilmu, pendidikan akhlak
dan membenarkannya, maka menghormati guru berarti penghormatan terhadap
anak-anak pula. (Assegaf)
Dalam kenyataannya untuk membedakan antara tugas, syarat, dan sifat sangat
sulit. Sifat merupakan pelengkap dari syarat-syarat, sehingga pendidik bisa
dikatakan memenuhi syarat maksimal.
14
mendidiknya. Sebagai pemegang amanat, Pendidik bertanggung jawab atas
amanat yang diserahkan kepadanya. Allah SWT menjelaskan:
۞ِإَّن ٱَهَّلل َي ۡأ ُم ُر ُك ۡم َأن ُت َؤ ُّد وْا ٱَأۡلَٰم َٰن ِت ِإَلٰٓى َأۡه ِلَه ا َو ِإَذ ا َح َك ۡم ُتم َبۡي َن ٱلَّن اِس َأن َتۡح ُك ُم وْا
ِبٱۡل َع ۡد ِۚل ِإَّن ٱَهَّلل ِنِع َّم ا َيِع ُظُك م ِبۗٓۦِه ِإَّن ٱَهَّلل َك اَن َسِم يَۢع ا َبِص يٗر ا
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum
di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya
Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. An-Nisa’:58) (Sada,
2015)
Para ahli pendidikan Islam selalu mencampurkan tugas, syarat, dan sifat
guru. Hal ini dapat dipahami karena ketiganya memang mempunyai
hubungan yang sangat erat. Sifat-sifat guru yang dikemukakan oleh para ahli
tersebut dapat disederhanakan sebagai berikut:
1) Kasih sayang kepada anak didik
2) Lemah lembut..
3) Rendah hati.
4) Menghormati ilmu yang bukan pegangannya..
5) Adil.
6) Menyenangi ijtihad.
7) Konsekuen, perkataan sesuai dengan perbuatan.
8) Sederhana. (Tafsir, 1992)
15
Dalam menjadi pendidik sifat-sifat ini harus tertanam di dalam jiwa dan
sanubari, sehingga di dalam pelaksanaan tugas sebagai seorang pendidik selalu
di selimuti prasaan yang positif dan hanya mengharapkan keridhoan Allah
semata, karena hanya mengharapkan ridho-Nya mudah-mudahan akan
terterhindar dari perbuatan ± perbuatan yang menyimpang dan melanggar
perintah Allah SWT.
Abu Ahmadi juga menuliskan tentang pengertian peserta didik, peserta didik
adalah anak yang belum dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan, bimbingan
orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai
makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara, sebagai anggota
masyarakat dan sebaga suatu pribadi atau individu. (hamadi, 2001)
16
Dalam pandangan pendidikan Islam, untuk mengetahui hakikat peserta didik,
tidak dapat dilepaskan hubungannya dengan pembahasan tentang hakikat
manusia, karena manusia hasil dari suatu proses pendidikan.
17
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".Dan Dia mengajarkan kepada Adam
nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para
Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
mamang benar orang-orang yang benar!"
Ada dua peserta didik yang diperbincangkan dalam ayat ini, yaitu malaikat
dan Nabi Adam. Pendidiknya adalah Allah; Dia mengajarkan malaikat dan juga
Adam. Malaikat diberikan hak berbicara mengenai apa yang akan Allah Lakukan
yaitu penciptaan manusia sebagai kholifah di muka bumi. Dan Nabi adam sebagai
peserta didik tidak hanya menerima transfer ilmu, tanpa usaha dari Allah. Tetapi
Allah memberikan daya kepadnya, berua indra, akal dan atau qolbu, sehingga
membuat Adam aktif dan memperoleh ilmu menggungguli malaikat; malaikat tidak
menguasai ilmu yang di kuasai Adam.
manusia adalah peserta didik. Sebab, pada hakikatnya, semua manusia adalah
kesempurnaan, atau suatu tingkatan yang dipandang sempurna, dan proses itu
Dalam buku Filsafat pendidikan Islam yang ditulis oleh Hasan Basri,dalam
perspektif filsafat pendidikan Islam, hakikat peserta didik terdiri dari beberapa macam
a) Peserta didik adalah darah daging sendiri, orang tua adalah pendidik bagi
anak-anaknya maka semua keturunannya menjadi anak didiknya di dalam
keluarga.
b) Peserta didik adalah semua anak yang berada di bawah bimbingan pendidik di
lembaga pendidikan formal maupun non formal, seperti disekolah, pondok
pesantren, tempat pelatihan, sekolah keterampilan, tempat pengajian anak-
anak seperti TPA, majelis taklim, dan sejenis, bahwa peserta pengajian di
18
masyarakat yang dilaksanakan seminggu sekali atau sebulan sekali, semuanya
orang-orang yang menimba ilmu yang dapat dipandang sebagai anak didik
c) Peserta didik secara khusus adalah orang ±orang yang belajar di lembaga
pendidikan tertentu yang menerima bimbingan, pengarahan, nasihat,
pembelajaran dan berbagai hal yang berkaitan dengan proses kependidikan.
Beberapa hal yang terkait dengan hakekat peserta didik yaitu (syafaruddin, 2008) :
4. Adab Belajar
Adab dan etika dalam menuntut ilmu penting agar ilmu yang diperoleh
bermanfaat dan berkah. Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim
sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
َطَلُب اْلِع ْلِم َفِر ْيَض ٌة َع َلى ُك ِّل ُم ْس ِلٍم
Artinya: "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim," (HR Ibnu Majah, dishahihkan
Al Albani dalam Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir No 3913).
19
Dalam Buku Trick on Track : Ibadah, Ilmu, muamalah oleh Enang Hidayat
disebutkan bahwa ilmu yang wajib dituntut adalah ilmu yang berhubungan dengan
aktivitas hamba dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.
Artinya niat dalam menuntut ilmu adalah untuk mendapatkan keridhaan Allah
SWT. Dalam menuntut ilmu adab dan etika sebaiknya diperhatikan agar ilmu yang
diterima berkah dan bermanfaat.
Berikut beberapa adab dan etika yang wajib diperhatikan dalam menuntut ilmu.
1) Memperbaiki Niat
Pentingnya niat telah diingatkan Rasulullah SAW kepada para umatnya dalam hadits
yang berbunyi,
َو َم ْن، َفَم ْن َكاَنْت ِهْج َر ُتُه إَلى ِهَّللا َو َر ُسوِلِه َفِهْج َر ُتُه إَلى ِهَّللا َو َر ُس وِلِه، َوِإَّنَم ا ِلُك ِّل اْم ِر ٍئ َم ا َنَو ى،إَّنَم ا اَأْلْع َم اُل ِبالِّنَّياِت
َكاَنْت ِهْج َر ُتُه ِلُد ْنَيا ُيِص يُبَها َأْو اْمَر َأٍة َيْنِكُح َها َفِه ْج َر ُتُه إَلى َم ا َهاَج َر إَلْيِه
2) Bersungguh-sungguh
ِإَّن َهَّللا َكَتَب اِإل ْح َس اَن َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َفِإَذ ا َقَتْلُتْم َفَأْح ِس ُنوا اْلِقْتَلَة َو ِإَذ ا َذ َبْح ُتْم َفَأْح ِس ُنوا الِّذ ْبَح َة َو ْلُيِح َّد َأَح ُد ُك ْم َش ْفَر َتُه َو ْلُيِر ْح
َذ ِبيَح َتُه
Artinya: "Sungguh Allah SWT telah menetapkan ihsan dalam segala hal. Jika kalian
berperang maka lakukanlah yang terbaik. Jika sedang menyembelih hewan maka
lakukan juga usaha terbaik. Salah satu dari kalian mengasah pisaunya, sedangkan
yang lain menenangkan hewan yang akan disembelih." (HR Tirmidzi).
20
3) Tawakal
Apapun yang ditetapkan Allah SWT atas usaha dalam mencari ilmu, seorang
muslim sudah sepatutnya menerima hal itu dengan ikhlas. Sebab, semua yang
dikehendaki Allah SWT pasti mengandung hikmah di baliknya.
4) Menjauhi Maksiat
Dalam menuntut ilmu, seorang muslim harus menjauhi perbuatan maksiat agar
ilmu yang didapatkan bermanfaat dan berkah. Maksiat juga membuat seseorang sulit
berkonsentrasi sehingga ilmu sulit dimengerti.
َقاَل « ِإَّن اْلَع ْبَد ِإَذ ا َأْخ َطَأ َخ ِط يَئ ًة ُنِكَتْت ِفى َقْلِب ِه ُنْك َت ٌة َس ْو َداُء-صلى هللا عليه وسلم- َع ْن َأِبى ُهَر ْيَر َة َع ْن َر ُسوِل ِهَّللا
َّراُن اَّل ِذ ى َذ َك َر ُهَّللا ( َك َّال َب ْل َر اَنPَفِإَذ ا ُهَو َنَز َع َو اْسَتْغ َفَر َو َتاَب ُس ِقَل َقْلُبُه َو ِإْن َعاَد ِزيَد ِفيَها َح َّتى َتْع ُل َو َقْلَب ُه َو ُه َو ال
) » َع َلى ُقُلوِبِه ْم َم ا َك اُنوا َيْك ِس ُبوَن
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda,
"Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya
sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat,
hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik
hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan "ar raan" yang
Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), 'Sekali-kali tidak (demikian),
sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka'."
5) Berdoa
الَّلُهَّم ِإِّني َأُعوُذ ِبَك ِم ْن اْلَهِّم َو اْلَح َز ِن َو اْلَع ْج ِز َو اْلَك َس ِل َو اْلُبْخ ِل َو اْلُجْبِن َو َض َلِع الَّدْيِن َو َغ َلَبِة الِّر َج اِل
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari kecemasan dan kesedihan,
kelemahan dan kemalasan, sesat dan pengecut, beban hutang dan dari penguasaan
manusia."
Jika menemui kesulitan, doa ini bisa dibaca untuk memohon bantuan dari Allah SWT
21
الَّلُهَّم َال َس ْهَل ِإَّال َم ا َجَع ْلَتُه َس ْهًال َو َأْنَت َتْج َع ُل الَح ْز َن ِإَذ ا ِش ْئَت َس ْهًال
Artinya: "Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali Kau buat mudah. Dan engkau
menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi
mudah."
6) Berprasangka Baik
َو َع َس ٰى َأْن َتْك َر ُهوا َشْيًئا َو ُهَو َخْيٌر َلُك ْم ۖ َو َع َس ٰى َأْن ُتِح ُّبوا َشْيًئا َو ُهَو َش ٌّر َلُك ْم ۗ َو ُهَّللا َيْع َلُم َو َأْنُتْم اَل َتْع َلُم وَن
Artinya: "Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu,
dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al Baqarah: 216).
7) Memperhatikan Materi
Artinya: “yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di
antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka
itulah orang-orang yang mempunyai akal”.(Surah Az-Zumar Ayat 18)
Banyak bertanya seputar ilmu yang tidak dapat dipahami termasuk adab dalam
mencari ilmu. Dalam Al Quran sendiri mengisyaratkan bahwa bertanya dianjurkan
bagi yang tidak mengetahui saat menuntut ilmu.
َفاْس َأُلوا َأْهَل الِّذْك ِر ِإْن ُكْنُتْم اَل َتْع َلُم وَن
Artinya: "maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu
tidak mengetahui."
22
9) Hormati Gurumu
Dalam Kitab Lababul Hadits dijelaskan bahwa seseorang yang memuliakan guru
sama dengan memuliakan Allah SWT.
ومن أكرم هللا فمأواه، ومن أكرمني فقد أكرم هللا، من أكرم عالما فقد أكرمني:وقال النبي صلى هللا عليه وسلم
الجنة
Artinya: Barang siapa memuliakan orang alim (guru) maka ia memuliakan aku. Dan
barangsiapa memuliakan aku maka ia memuliakan Allah. Dan barangsiapa
memuliakan Allah maka tempat kembalinya adalah surga.(Kitab Lubabul Hadits).
"Celakalah orang yang tidak berilmu, dan celaka (pula) orang yang berilmu namun
tidak mengamalkannya," (HR Abu Nu'im).
Pendidik muslim baik sebagai bapak, guru atau da’i hendaknya mengambil
langkah-langkah yang tepat untuk melaksanakan pembelajaran yang baik dan tidak
membosankan. Dalam perspektif Islam diadakan metode adalah supaya hasil dari
pembelajaran menimbulkan kesadaran peserta didik untuk mengamalkan hasil dari
belajarnya. Lalu bagaimana pembelajaran menurut perspektif Islam.?
23
Dalam perspektif Islam sebenarnya masih banyak ditemukan metode-metode
dalam mendidik murid. Dalam hal ini akan disuguhkan beberapa metode untuk
mendapatkan proses pembelajaran yang baik prespektif Islam, diantaranya:
Pertama, metode kisah Qurani dan Nabawi. Metode kisah disebut pula
metode”cerita” yakni cara mendidik dengan mengandalkan bahasa, baik lisan maupun
tulisan dengan menyampaikan pokok sumber dari ajaran Islam. Setiap kisah
menunjang materi yang disajikan baik kisah itu benar-benar terjadi atau kisah
simbolik. Dalam Al-Quran dijumpai banyak kisah, pentingnya metode kisah
diterapkan dalam dunia pendidikan karena dengan metode ini, akan memberikan
kekuatan psikologi kepada peserta didik, dalam artian contohnya adalah ketika guru
menceritakan tentang kisah nabi dalam proses pembelajaran agar peserta didik
mampu mengambil hikmah dari kisah tersebut sebagai motivasi dalam belajar. Guru
juga harus mempu memberikan
kemudahan dalam memahami suatu konsep yang abstrak, ini terjadi karena
perumpamaan itu mengambil benda sebagai contoh kongkrit dalam al-Quran.
Mampu menciptakan motivasi yang menggerakan aspek emosi dan mental manusia.
Belajar adalah proses untuk berubah kearah yang lebih baik, setiap individu
sangat membuthkan pembelajaran dan pendidikan. Diterapkannya sebuah metode
24
agar proses pembelajaran bisa berlangsung dengan baik dan tidak membosankan,
supaya mendpat ilmu yang bermanfaat serta mampu mengaplikasikan dalam
kehidupan di masyarakat. Agama Islam sudah terlebih dulu dalam membahas
keilmuan, untuk mendapatka ilmu saja tidak cukup karena harus ada ilmu yang
bermanfaat, dengan kata lain Islam juga memberikan langkah-langkah dalam
pembelajaran sebagai mana telah dibahas di atas.
Dengan maksud agar para guru atau pendidik tidak ceroboh dalam mendidik
manusia, yang perannya adalah sebagai khalifah di muka bumi. Maka para pendidik
memiliki cara yang baik untuk memberikan bekal-bekal kehidupan dalam prosem
pembelajaran.
25
a) Komunitas sekolah mengembangkan nilai-nilai etika dan kemampuan inti
sebagai landasan karakter yang baik.
b) Sekolah mendifinisikan karakter secara komprehensif untuk memasukkan
pemikiran, perasaan, dan perbuatan.
c) Sekolah menggunakan pendekatan komprehensif, sengaja, dan proaktif untuk
mengembangkan karakter.
d) Sekolah menciptakan masyarakat peduli karakter.
e) Sekolah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan
tindakan moral.
f) Sekolah menawarkan kurikulum akademik yang berarti dan menantang yang
menghargai semua peserta didik mengembangkan karakter, dan membantu
mereka untuk mencapai keberhasilan.
g) Sekolah mengembangkan motivasi diri peserta didik.
h) Staf sekolah adalah masyarakat belajar etika yang membagi tanggung jawab
untuk melaksanakan pendidikan karakter dan memasukkan nilai-nilai inti yang
mengarahkan peserta didik.
i) Sekolah mengembangkan kepemimpinan bersama dan dukungan yang besar
terhadap permulaan atau perbaikan pendidikan karakter.
j) Sekolah melibatkan anggota keluarga dan masyarakat sebagai mitra dalam
upaya pembangunan karakter.
k) Sekolah secara teratur menilai dan mengukur budaya dan iklim, fungsi-fungsi
staf sebagai pendidik karakter serta sejauh mana peserta didikk mampu
memanifestasikan karakter yang baik dalam pergaulan sehari-hari.
2. Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan Islam adalah usaha sadar untuk membimbing manusia menjadi
pribadi beriman yang kuat secara fisik, mental, dan spiritual, serta cerdas,
berakhlak mulia, dan memiliki ketrampilan yang diperlukan bagi kebermanfaatan
dirinya, masyarakatnya, dan lingkungannya.
Menurut H.M Arifin (2014), Pendidikan Islam berarti sistem Pendidikan yang
dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai
dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak
kepribadiannya. Dengan kata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islam
harus mampu hidup di dalam kedamaian dan kesejahteraan sebagaimana
diharapkan oleh cita-cita Islam.
26
Pendapat lain mengatakan bahwa Pendidikan Islam adalah usaha mengubah
tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan
kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses
pendidikan.
Dari beberapa definisi di atas, maka Pendidikan Islam adalah suatu usaha
untuk mengarahkan manusia menjadi bermanfaat, beradab, dan bermartabat dalam
menjalankan kehidupan sesuai dengan ajaran Islam, serta menghasilkan output
yang berkarakter baik.
27
yang wajib untuk dilaksanakannya, seperti shalat, puasa, zakat, dan lain-lain. Hal
ini yang membedakan dengan pelajaran lain. Pendidikan agama Islam yang
kedudukannya sebagai mata pelajaran wajib diikuti seluruh siswa yang beragama
Islam pada semua satuan jenis, dan jenjang sekolah. hal ini sesuai dengan UUD
1945 yang menjamin warga negara untuk beribadah menurut agamanya masing-
masing.
Pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan untuk mewujudkan pribadi
Muslim yang beriman, bertakwa kepada Allah SWT, dan berakhlak mulia.
Sementara itu, dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
serta memiliki bekat untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Pendidikan agama Islam sebagai satu bidang studi merupakan kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan dengan bidang studi lainnya, karena bidang studi secara
keseluruhan berfungsi tercapainya tujuan umum pendidikan nasional. Oleh karena
itu antara, satu bidang studi dengan bidang studi lainnya hendaknya saling
membantu dan saling kuat menguatkan. Misalnya dalam pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan bagaimana sifat-sifat dan bagaimana keadaan
suatu benda serta kegunaannya bagi manusia, maka hendaknya dikemukakan
sedikit bahwa benda tersebut adalah nikmat Allah SWT untuk manusia.
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan sekolah dari perspektif Islam adalah suatu konsep yang kaya dan
berharga. Ini tidak hanya memberikan pengetahuan akademis tetapi juga memperkuat
karakter dan moralitas individu. Meskipun ada tantangan dalam menghadapi dunia modern,
solusi ada dalam penguatan identitas Islami, kerja sama dengan keluarga dan komunitas, serta
pelatihan guru yang lebih baik.
1. Secara etimologi, dalam konteks pendidikan Islam pendidik disebut dengan ustadz,
mu’allim, murabbi, mursyid dan mudaris. Kelima konteks tersebut, yakni ustadz,
mu’allim, murabbi, mursyid dan mudarris, mempunyai makna yang berbeda sesuai
dengan konteks kalimat, walaupun dalam situasi tertentu mempunyai kesamaan
makna.
29
a) Sebagai instruksional (pengajar), yang bertugas merencanakan program
pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun serta mengakhiri
dengan pelaksanaan penilaian setelah program dilakukan.
b) Sebagai educator (pendidik), yang mengarahkan peserta didik pada tingkat
kedewasaan dan berkepribadian kamil seiring dengan tujuan Allah SWT
menciptakannya.
c) Sebagai managerial (pemimpin), yang memimpin, mengendalikan kepada diri
sendiri, peserta didik dan masyarakat yang terkait, terhadap berbagai masalah
yang menyangkut upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian,
pengontrolan dan partisipasi atas program pendidikan yang dilakukan.
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi semua pembaca
khususnya Bapak Dosen Pengampu serta teman-teman Mahasiswa Paskasarjana
Semester I yang telah memberikan support atau dukungan. Makalah ini sangat jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran sebagai
tambahan wawasan dalam menyusun makalah berikutnya. Sekian.
30
DAFTAR PUSTAKA
Samsul Nizar. 2002. Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, Teoritis, dan Praktis.
Sumber Website:
https://uin-malang.ac.id/blog/post/read/131101/konsep-belajar-menurut-pandangan-
31
islam.html tanggal diakses/download 4 Oktober 2023, pukul 23.00 WIB
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6482407/10-adab-dan-etika-dalam-menuntut-ilmu-
agar-berkah-dan-bermanfaat tanggal diakses/download 4 Oktober 2023, pukul 23.30 WIB
32