Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Hakikat Kurikulum

Mata Kuliah
Pengembangan dan Inovasi Kurikulum

Dosen Pengampu
Hj. Hamdiah, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Norhikmah NIM: 20010127

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
SYEKH MUHAMMAD NAFIS
TABALONG
2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah atas segala limpahan rahmat dan karunia Allah
SWT. Berkat ridho–Nya saya mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Tidak lupa juga saya haturkan sholawat serta salam kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, beserta kepada keluarga, kerabat, dan sahabat beliau hingga
akhir zaman. Penulisan makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengembangan dan Inovasi Kurikulum dengan judul “Hakikat
Kurikulum.”

Dalam penyelesaian makalah ini, saya mendapatkan bantuan dan bimbingan


dari berbagai pihak. Maka dari itu, sudah seharusnya saya mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Ibu Hj. Hamdiah, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Media Pembelajaran.
2. Orang tua saya yang selalu mendukung saya baik dari segi moril dan materil.
3. Seluruh pihak yang sudah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu saya memohon maaf apabila di dalam makalah ini banyak terdapat
kekurangan. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat saya
harapkan dan saya terima seluas-luasnya. Akhir kata penulis mengharapkan semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan memenuhi harapan bagi penulis maupun rekan-
rekan mahasiswa/mahasiswi lainnya.

Tabalong, 18 September 2022


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2

A. PengertianKurikulum ........................................................................... 2
B. Peran Kurikulum ................................................................................. 4
C. Fungsi Kurikulum ................................................................................ 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 8

A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan dapat dibagi menjadi tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal,
dan informal. Pendidikan formal merupakan pendidikan di sekolah yang di
peroleh secara teratur, sistematis, bertingkat, dan mengikuti syarat-syarat yang
jelas.
Pendidikan formal diatur oleh kurikulum dimana kurikulum mengalami
revisi menyesuikan perkembangan, saat ini pendidikan di Indonesia
menggunakan kurikulum 13 dan akan berubah menjadi kurikulum merdeka.
Namun pada makalah ini akan membahas lebih jauh mengenai hakikat
kurikulum secara khusus untuk Kurikulum PAI yang perlu diketahui untuk calon
pendidik (guru) PAI juga bagi yang ingin mempelajari kurikulum PAI.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kurikulum ?
2. Apa peran kurikulum ?
3. Apa fungsi kurikulum ?

C. Tujuan Penulisan
1. Memenuhi tugas mata kuliah pengembangan dan inovasi kurikulum.
2. Memahami pengertian kurikulum.
3. Memahami peran kurikulum.
4. Memahami fungsi kurikulum.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang
artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikilum
berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi kuno di Yunani, yang
mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis
star sampai garis finish.1
Istilah Manhaj merupakan istilah kurikulum yang dikenal pendidikan Islam
yang berarti sebagai jalan yang terang atau jalan yang dilalui oleh manusia pada
berbagai bidang kehidupan. Jalan terang ini adalah jalan yang dilalui oleh
pendidik atau guru latih dengan orang-orang yang didik atau dilatihnya untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mereka. Dalam
mendefiniskan kurikulum, Omar Mohammad alToumy al-Syaibani (1979:57)
mengatakan bahwa kurikulum sebagai alat mendidik generasi muda dengan
baik, menolong mereka untuk mengembangkan keinginan-keinginan, bakat,
kekuatan-kekuatan dan keterampilan yang beagam serta mempersiapkan mereka
untuk menjadi manusia yang dapat melaksanakan fungsi kekhalifannya di muka
bumi. Al Rasyidin mengatakan bahwa esensi kurikulum dalam pendidikan Islam
adalah Al-Qur’an dan al-sunnah. Sebab dalam Islam, baik Al-Qur’an dan al-
sunnah keduanya merupakan pedoman, penjelas, pembeda, dan peringatan
mengenai jalan mana saja yang harus dilalui seorang muslim manakala ia ingin
sampai kepada tujuannya yang tertinggi, yakni bersyahadah kepada Allah SWT.
Dalam menetapkan kurikulum pendidikan Islam berdasarkan Jalaluddin dan
Usman Said menyatakan bahwa kurikulum harus berisikan materi untuk
pendidikan seumur hidup (life long education), sebagai realisasi tuntunan

1
Nurmadiah, “Kurikulum Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Al-Afkar, Vol.3, No.2, 2014,
h.43.

2
3

Rasulullah SAW. dalam haditsnya; Artinya: ”Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke
liang lahat”. (HR. Bukhari Muslim).

Inti materi kurikulum pendidikan Islam adalah bahan-bahan, aktivitas dan


pengalaman yang mengandung unsur ketauhidan. Oleh karena itu pada dasarnya
kurikulum pendidikan Islam bermakna sebagai:
1. Program/rencana pembelajaran yang harus dituangkan dalam garis-garis
besar program pengajaran beserta berbagai petunjuk pelaksanaannya yang
merangkum dimensi duniawi dan ukhrawi, serta fisik material dan moral.
2. Pengalaman belajar berupa kegiatan nyata dalam berinteraksi dan proses
pembelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan tanggung
jawab penyelenggara pendidikan dalam rangka pertumbuhan dan
perkembangan individu peserta didik menuju kedewasaan sesuai ajaran
Islam.2
Kurikulum pendidikan Islam harus dimulai dari penyusunan atau
perumusan tujuan pendidikan menurut Islam. Tujuan pendidikan menurut Islam
ialah terwujudnya muslim yang kaffah, yaitu muslim yang (1) jasmaninya sehat
serta kuat; (2) akalnya cerdas serta pandai; (3) hatinya dipenuhi iman kepada
Allah. Perkembangan aspekaspek tersebut haruslah berjalan secara seimbang.
Untuk mewujudkan muslim seperti kriteria yang di atas dapat didesain
kurikulum yang kerangka dasarnya adalah sebagai berikut:
1. Untuk jasmani yang sehat dan kuat disediakan mata pelajaran dan kegiatan
olah raga dan kesehatan.
2. Untuk otak yang cerdas dan pandai disediakan mata pelajaran dan kegiatan
yang dapat mencerdaskan otak menambah pengetahuan seperti logika dan
berbagai sains.
3. Untuk hati yang penuh iman disediakan mata pelajaran dan kegiatan agama.3

2
Nidawati, “Hakikat Kurikulum Pendidikan Islam”, Jurnal Mudarrisuna, Vol.11, No.1,
Januari-Maret 2021, h.26-27
3
Mohammad Ahyan Yusuf Sya’bani, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agaman
Islam dalam Perspektif Pendidikan Nilai”, Jurnal Tamaddun, Vol.19, No.2, Juli 2018, h.104-105.
4

Jadi, inti kurikulum adalah kehendak Allah. Dengan ini maka kesatuan
pengetahuan dan pengalaman akan berpusat kepada Allah, pengaturan
kehidupan akan sesuai dengan kehendak Allah. Kerangka kurikulum Islam
sebagaimana dilukiskan di atas adalah kerangka kurikulum yang umum, dapat
dan harus dijadikan acuan oleh orang Islam dalam mendesain kurikulum
pendidikan di sekolah, di masyarakat, dan di dalam rumah tangga. Kerangka
kurikulum tersebut ialah tujuan, isi kurikulum (materi), metode, dan evaluasi.

B. Peranan Kurikulum
Kurikulum dalam suatu lembaga pendidikan memiliki peran yang dapat
menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Terdapat tiga peranan penting
kurikulum, yaitu;
1. Peran Konservatif
Peran konservatif maksudnya adalah bahwa kurikulum PAI berperan
untuk mewariskan budaya. Kurikulum memuat nilai-nilal ilahiyah (agama
Islam) dan nilai-nilai insaniyah (kearifan hidup yang pernah ditemukan
manusia) untuk di didik pada subyek didik. Namun perlu digaris bawahi
bahwa yang diwariskan bukan bentuk budayanya tetapl nllai-nilai yang
terkandung di dalamnya. Nilai-nilai fundamental itulah yang perlu
dilestarikan, sementara nilal instrumentalnya dapat saja berubah sesuai
berubahnya zaman.
Misalnya, ajaran jual beli memang dibenarkan sejak lahirnya Islam, tetapl
transaksi jual beli dapat berkembang seiring dengan perkembangan sosial.
Jadi instrumen budaya dapat berubah-ubah sesuai zamannya, tetapi tetap
berlandaskan pada nilai fundamentalnya.
Dengan demikian, pendidikan itu mengemban misi dalam menjaga
kontinuitas nilai fundamental, baik diperoleh dari agama maupun dari
budaya. Walaupun sifatnya konservatif, tetapi aspek pengembangan nilal
ilahi dan insani menjadi kebutuhan masa depan anak. Proses internalisasi
yang dibutuhkan untuk melahirkan generasi yang dapat menjaga nilai
5

fundamental dan mengembangkannya adalah dengan cara proses penyadaran


terus menerus dalam hidup dan penghidupannya.
Makna peranan konservatif dalam kurikulum PAI adalah kurikulum
berperan untuk menyimpan dan mewariskan nilai-nilai islami, baik itu
diperoleh dari Al-Qur’an Hadits maupun diperoleh dari budaya Islam.
Pendidikan menjaga kontinuitas nilai-nilai tersebut dengan cara
mensosialisasikan pada peserta didik melalui lembaga pendidikan.
2. Peran Kreatif
Kurikulum PAI harus mampu mengembangkan kreativitas siswa. Peran
kreatif ini harus ditonjolkan dalam pendidikan. Walaupun di atas ada peran
konservatif yang sepertinya berlawanan dengan peran kreatif, tetapi pada
hakikatnya saling melengkapi untuk menjadi satu kekuatan hidup anak.
Pertama untuk menjaga kontinuitas nilai, kedua untuk terus melakukan
perubahan bentuk yang lebih efektif dan efisien dalam menangani kehidupan
ini.
Pendidikan perlu mengem bangkan nilai-nilai instrumental yang terus
menerus agar selalu up to date sesuai anak zamannya atau mendidik siswa
sesuai zamannya. Inovasi-inovasi pendidikan modern sangat menguntungkan
dan mempermudah siswa dalam memahami pelajaran.
Peranan kreatif dalam kurikulum PAI adalah mengembangkan
pengalaman belajar yang bersumber dari realitas sosial. Dalam hal ini
kurikulum harus mampu melakukan kegiatan yang kreatif, dan yang mampu
mengembangkan kreativitas siswa dengan tetap menjaga kontinuitas nilai-
nilai. Upaya ini untuk membantu mengembangkan potensi kreativitas siswa
sehingga dapat membantu memecahkan problem sosial secara kreatif. Hadits
Nabi menyatakan: “Allimuu aulaadakum, fainnahum makhluuquuna
lizamanin ghaira zamaanikum.” Dalam manajemen disebut Kurikulum dalam
perspektif inovasi dan pengembangan.
6

3. Peran Kritis dan Evaluatif


Kurikulum PAI dapat memacu siswa untuk kritis dan selalu melakukan
evaluatif terhadap kehidupan sekitar. Fungsi amar ma'ruf nahi munkar sangat
dibutuhkan. Siswa perlu mumayyis, bisa membedakan dan mengklasifikasi
yang baik dan yang jelek. Selanjutnya mempunyai keberanian moral untuk
memilih yang baik dan menghindari yang tidak baik. Kurikulum juga
sebagai kontrol sosial, kritik nilai secara konstruktif, evaluasi nilai yang
sedang berkembang, sportif untuk membangun masa depan. Dengan harapan
agar siswa dapat mengikuti dinamika kehidupan sehingga dapat
memerankan dirinya sebagai developer, bukan distroyer sosial.
Makna peranan kritis evaluatif dalam kurikulm PAI adalah bahwa sekolah,
selain berperan sebagai pusat sosial budaya, juga bertugas mewariskan nilai-
nilai budaya yang sekiranya bermanfaat bagi siswa. Oleh karena itu,
kurikulum berperan aktif sebagai kontrol sosial dan menekankan pada
berfikir kritis, dimana nilai-nilai sosial yang tidak sesuai dengan dinamika
Islami perlu disisihkan. Sebaliknya yang sesuai atau mendukung
perkembangan Islam perlu disusun dan diorganisasikan menjadi program
pengalaman belajar yang mampu mengembangkan sikap kritis siswa.
Dalam pandangan yang demikian, maka kurikulum merupakan alat untuk
menllai sekaligus memperbaiki nilai yang sedang berkembang di tengah
masyarakat untuk membangun masa depan yang lebih baik. Dalam
manajemen disebut Kurikulum dalam perspektif inovasi dan
pengembangan.4

4
M. Hajar Dewantoro, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam”, Jurnal
Jurusan Tarbiyah, Vol.9, No.6, Desember 2003, h.54-56.
7

C. Fungsi Kurikulum
Fungsi dan kedudukan kurikulum PAI (Pendidikan Agama Islam) untuk
sekolah atau madrasah berfungsi;
1. Pertama pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan
peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan
keluarga.
2. Kedua penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat.
3. Ketiga penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya baik fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah
lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.5

5
Syarifah, “Active Learning Teach Like Finland”, Jurnal Qiro’ah, Vol.9, No.1, 2019, h.89.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum itu tidak terbatas hanya pada sejumlah mata pelajaran saja, tetapi
mencakup semua pengalaman belajar (learning experiences) yang dialami siswa
dan mempengaruhi perkembangan pribadinya yang diperoleh bukan
dilingkungan sekolah saja akan tetapi lingkungan keluarga dan masyarakat.
Kurikulum Islam sebagaimana yang telah dijelaskan di atas adalah kerangka
kurikulum yang umum, dapat dan harus dijadikan acuan oleh orang Islam dalam
mendesain kurikulum pendidikan di sekolah, di masyarakat, dan di dalam rumah
tangga. Kerangka kurikulum tersebut ialah tujuan, isi kurikulum (materi),
metode, dan evaluasi.
Kurikulum PAI juga memiliki tiga peranan penting yaitu peran Konservatif,
Kreatif, Kritis dan Evaluatif. Yang mana dengan berlandaskan Al-Qur’an Hadits
Kurikulum PAI bisa berfungsi dan membuat siswa / anak menjadi lebih baik lagi
dalam perkembangannya.

B. Saran
Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekeliruan yang terdapat
dalam penyusuanan makalah ini, baik dari segi penulisan maupun dalam
pembasannya. Oleh karena itu, penulis memohon saran dan kritikannya yang
bersifat membangun sehingga dalam penyusunan makalah-makalah selanjutnya
dapat lebih sempurna.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dewantoro, M. Hajar. “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam”,


Jurnal Jurusan Tarbiyah. Vol.9. No.6. Desember 2003.

Nidawati. “Hakikat Kurikulum Pendidikan Islam”. Jurnal Mudarrisuna. Vol.11.


No.1. Januari-Maret 2021.

Nurmadiah. “Kurikulum Pendidikan Agama Islam”. Jurnal Al-Afkar. Vol.3. No.2.


2014.

Syarifah. “Active Learning Teach Like Finland”. Jurnal Qiro’ah. Vol.9. No.1.
2019.

Sya’bani, Mohammad Ahyan Yusuf. “Pengembangan Kurikulum Pendidikan


Agaman Islam dalam Perspektif Pendidikan Nilai”. Jurnal Tamaddun.
Vol.19. No.2. Juli 2018.

Anda mungkin juga menyukai