Hakikat Kurikulum
Mata Kuliah
Pengembangan dan Inovasi Kurikulum
Dosen Pengampu
Hj. Hamdiah, M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Norhikmah NIM: 20010127
Puji syukur alhamdulillah atas segala limpahan rahmat dan karunia Allah
SWT. Berkat ridho–Nya saya mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Tidak lupa juga saya haturkan sholawat serta salam kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, beserta kepada keluarga, kerabat, dan sahabat beliau hingga
akhir zaman. Penulisan makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengembangan dan Inovasi Kurikulum dengan judul “Hakikat
Kurikulum.”
1. Ibu Hj. Hamdiah, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Media Pembelajaran.
2. Orang tua saya yang selalu mendukung saya baik dari segi moril dan materil.
3. Seluruh pihak yang sudah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu saya memohon maaf apabila di dalam makalah ini banyak terdapat
kekurangan. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat saya
harapkan dan saya terima seluas-luasnya. Akhir kata penulis mengharapkan semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan memenuhi harapan bagi penulis maupun rekan-
rekan mahasiswa/mahasiswi lainnya.
i
DAFTAR ISI
A. PengertianKurikulum ........................................................................... 2
B. Peran Kurikulum ................................................................................. 4
C. Fungsi Kurikulum ................................................................................ 7
A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kurikulum ?
2. Apa peran kurikulum ?
3. Apa fungsi kurikulum ?
C. Tujuan Penulisan
1. Memenuhi tugas mata kuliah pengembangan dan inovasi kurikulum.
2. Memahami pengertian kurikulum.
3. Memahami peran kurikulum.
4. Memahami fungsi kurikulum.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang
artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikilum
berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi kuno di Yunani, yang
mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis
star sampai garis finish.1
Istilah Manhaj merupakan istilah kurikulum yang dikenal pendidikan Islam
yang berarti sebagai jalan yang terang atau jalan yang dilalui oleh manusia pada
berbagai bidang kehidupan. Jalan terang ini adalah jalan yang dilalui oleh
pendidik atau guru latih dengan orang-orang yang didik atau dilatihnya untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mereka. Dalam
mendefiniskan kurikulum, Omar Mohammad alToumy al-Syaibani (1979:57)
mengatakan bahwa kurikulum sebagai alat mendidik generasi muda dengan
baik, menolong mereka untuk mengembangkan keinginan-keinginan, bakat,
kekuatan-kekuatan dan keterampilan yang beagam serta mempersiapkan mereka
untuk menjadi manusia yang dapat melaksanakan fungsi kekhalifannya di muka
bumi. Al Rasyidin mengatakan bahwa esensi kurikulum dalam pendidikan Islam
adalah Al-Qur’an dan al-sunnah. Sebab dalam Islam, baik Al-Qur’an dan al-
sunnah keduanya merupakan pedoman, penjelas, pembeda, dan peringatan
mengenai jalan mana saja yang harus dilalui seorang muslim manakala ia ingin
sampai kepada tujuannya yang tertinggi, yakni bersyahadah kepada Allah SWT.
Dalam menetapkan kurikulum pendidikan Islam berdasarkan Jalaluddin dan
Usman Said menyatakan bahwa kurikulum harus berisikan materi untuk
pendidikan seumur hidup (life long education), sebagai realisasi tuntunan
1
Nurmadiah, “Kurikulum Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Al-Afkar, Vol.3, No.2, 2014,
h.43.
2
3
Rasulullah SAW. dalam haditsnya; Artinya: ”Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke
liang lahat”. (HR. Bukhari Muslim).
2
Nidawati, “Hakikat Kurikulum Pendidikan Islam”, Jurnal Mudarrisuna, Vol.11, No.1,
Januari-Maret 2021, h.26-27
3
Mohammad Ahyan Yusuf Sya’bani, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agaman
Islam dalam Perspektif Pendidikan Nilai”, Jurnal Tamaddun, Vol.19, No.2, Juli 2018, h.104-105.
4
Jadi, inti kurikulum adalah kehendak Allah. Dengan ini maka kesatuan
pengetahuan dan pengalaman akan berpusat kepada Allah, pengaturan
kehidupan akan sesuai dengan kehendak Allah. Kerangka kurikulum Islam
sebagaimana dilukiskan di atas adalah kerangka kurikulum yang umum, dapat
dan harus dijadikan acuan oleh orang Islam dalam mendesain kurikulum
pendidikan di sekolah, di masyarakat, dan di dalam rumah tangga. Kerangka
kurikulum tersebut ialah tujuan, isi kurikulum (materi), metode, dan evaluasi.
B. Peranan Kurikulum
Kurikulum dalam suatu lembaga pendidikan memiliki peran yang dapat
menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Terdapat tiga peranan penting
kurikulum, yaitu;
1. Peran Konservatif
Peran konservatif maksudnya adalah bahwa kurikulum PAI berperan
untuk mewariskan budaya. Kurikulum memuat nilai-nilal ilahiyah (agama
Islam) dan nilai-nilai insaniyah (kearifan hidup yang pernah ditemukan
manusia) untuk di didik pada subyek didik. Namun perlu digaris bawahi
bahwa yang diwariskan bukan bentuk budayanya tetapl nllai-nilai yang
terkandung di dalamnya. Nilai-nilai fundamental itulah yang perlu
dilestarikan, sementara nilal instrumentalnya dapat saja berubah sesuai
berubahnya zaman.
Misalnya, ajaran jual beli memang dibenarkan sejak lahirnya Islam, tetapl
transaksi jual beli dapat berkembang seiring dengan perkembangan sosial.
Jadi instrumen budaya dapat berubah-ubah sesuai zamannya, tetapi tetap
berlandaskan pada nilai fundamentalnya.
Dengan demikian, pendidikan itu mengemban misi dalam menjaga
kontinuitas nilai fundamental, baik diperoleh dari agama maupun dari
budaya. Walaupun sifatnya konservatif, tetapi aspek pengembangan nilal
ilahi dan insani menjadi kebutuhan masa depan anak. Proses internalisasi
yang dibutuhkan untuk melahirkan generasi yang dapat menjaga nilai
5
4
M. Hajar Dewantoro, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam”, Jurnal
Jurusan Tarbiyah, Vol.9, No.6, Desember 2003, h.54-56.
7
C. Fungsi Kurikulum
Fungsi dan kedudukan kurikulum PAI (Pendidikan Agama Islam) untuk
sekolah atau madrasah berfungsi;
1. Pertama pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan
peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan
keluarga.
2. Kedua penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat.
3. Ketiga penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya baik fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah
lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.5
5
Syarifah, “Active Learning Teach Like Finland”, Jurnal Qiro’ah, Vol.9, No.1, 2019, h.89.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum itu tidak terbatas hanya pada sejumlah mata pelajaran saja, tetapi
mencakup semua pengalaman belajar (learning experiences) yang dialami siswa
dan mempengaruhi perkembangan pribadinya yang diperoleh bukan
dilingkungan sekolah saja akan tetapi lingkungan keluarga dan masyarakat.
Kurikulum Islam sebagaimana yang telah dijelaskan di atas adalah kerangka
kurikulum yang umum, dapat dan harus dijadikan acuan oleh orang Islam dalam
mendesain kurikulum pendidikan di sekolah, di masyarakat, dan di dalam rumah
tangga. Kerangka kurikulum tersebut ialah tujuan, isi kurikulum (materi),
metode, dan evaluasi.
Kurikulum PAI juga memiliki tiga peranan penting yaitu peran Konservatif,
Kreatif, Kritis dan Evaluatif. Yang mana dengan berlandaskan Al-Qur’an Hadits
Kurikulum PAI bisa berfungsi dan membuat siswa / anak menjadi lebih baik lagi
dalam perkembangannya.
B. Saran
Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekeliruan yang terdapat
dalam penyusuanan makalah ini, baik dari segi penulisan maupun dalam
pembasannya. Oleh karena itu, penulis memohon saran dan kritikannya yang
bersifat membangun sehingga dalam penyusunan makalah-makalah selanjutnya
dapat lebih sempurna.
8
DAFTAR PUSTAKA
Syarifah. “Active Learning Teach Like Finland”. Jurnal Qiro’ah. Vol.9. No.1.
2019.