Anda di halaman 1dari 16

i

MAKALAH

Dosa-Dosa Besar (Al-Kabair)

Mata Kuliah

Hadis Tematik

Dosen Pengampu

Pahrurraji, M.Pd.

Disusun Oleh:

Nur Annisa Oktaviani NIM : 20010128

Widiya NIM : 20010131

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

SYEKH MUHAMMAD NAFIS

TABALONG

2021

i
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah atas segala limpahan rahmat dan karunia Allah SWT.
Berkat ridho–Nya kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak
lupa juga kami haturkan salawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW,
beserta kepada keluarga, kerabat, dan sahabat beliau hingga akhir zaman. Penulisan
makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Hadis Tematik
dengan judul “Dosa-Dosa Besar (Al-Kabair).”

Penulisan makalah ini dibuat guna melengkapi salah satu nilai dari mata kuliah
Hadis Tematik. Dan hasil penulisan makalah ini semoga dapat berguna bagi para
pembacanya agar dapat mengetahui dan memahami tentang al-kabair mengenai syirik wa
akhwatuha, tentang tujuh dosa besar, dan tentang tiga dosa a'zham.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Maka dari itu, sudah seharusnya kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Pahrurraji, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Hadis Tematik.


2. Orang tua kami yang selalu mendukung kami baik dari segi moril dan materil.
3. Seluruh pihak yang sudah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu kami memohon maaf apabila di dalam makalah ini banyak terdapat kekurangan. Kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan dan kami terima
seluas-luasnya. Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan memenuhi harapan bagi penulis maupun rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi lainnya.

Tabalong, 11 Maret 2021


Penulis

ii
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2

2.1 Syirik wa Akhwatuha .............................................................................. 2

2.2 Tujuh Dosa Besar .................................................................................... 6

2.3 Tiga Dosa A’zham .................................................................................. 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 12

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 12

3.2 Saran ....................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 13

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Al-Kabair adalah semua larangan Allah dan Rasulullah yang tercantum di dalam
Al-Qur’an dan As-Sunnah. Tidak dipungkiri bahwa umat Islam hari ini adalah umat
yang jaraknya paling jauh dari nabi mereka, dan kita sadari bahwa kondisi mereka
secara umum benar-benar telah jauh dari tuntunan yang dibawa oleh Rasulullah.
Bahkan dosa-dosa besar sudah menjadi aktivitas rutin mereka sehari-hari. Diantara
mereka yang berbuat ada yang tidak mengerti hukum dan akibatnya, dan ada pula
yang telah mengerti namun meremehkannya, padahal jelas bahwa semua dosa besar
merupakan penyebab siksa dan ancaman di akhirat yang tak seorang pun mengetahui
kedahsyatannya kecuali Allah.
Pada makalah kami kali ini, kami akan membahas tentang al-kabair mengenai
syirik wa akhwatuha, tentang tujuh dosa besar, dan tentang tiga dosa a'zham.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam masalah “Dosa-Dosa Besar (Al-Kabair)” ini, kami selaku penulis


makalah ini akan merumuskan permasalahan pada hal berikut:
1. Bagaimana penjelasan tentang syirik wa akhwatuha ?
2. Bagaimana penjelasan tentang tujuh dosa besar ?
3. Bagaimana penjelasan tentang tiga dosa a’zham ?

1.3 Tujuan Penulisan

Sesuai dengan uraian singkat di atas, adapun makalah ini dibuat dengan tujuan
sebagai berikut:
1. Mengetahui penjelasan tentang syirik wa akhwatuha.
2. Mengetahui penjelasan tentang tujuh dosa besar.
3. Mengetahui penjelasan tentang tiga dosa a’zham.

1
2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Syirik wa Akhwatuha

A. Teks dan Terjemahan Hadis

ِّ ‫ وَكا َن مَّت‬،‫ و ُع ُقو ُق الْوالِّ َدي ِّن‬،‫ّلل‬


ِّ ُ ‫َأل ْشر‬ َِّ ‫ول‬
ِّ َ َ‫ ق‬.‫اّلل‬ َ ‫ ََي َر ُس‬،‫ بَلَى‬.‫أَالَ أُنَبِّئُ ُكم ِِّبَ ْك ََِّب الْ َكبَائِّ ِّر؟ ثَالَ اًث قُلْنَا‬
‫َكئاا‬ ُ َ ْ َ َ َ ‫اك ِِّب‬َ ‫ أ‬: ‫ال‬
َ ‫ فَ َما َز‬،‫الزُوِّر‬
َ ‫ ل َْي َّتَهُ َس َك‬: ‫ال يُ َك ِّرُرَها َح ََّت قُلْنَا‬
.‫ت‬ ُّ ُ‫ادة‬ ِّ ‫الز‬
َ ‫ أَالَ َو َش َه‬،‫ور‬ ُّ ‫ أَالَ َوقَ ْو ُل‬:‫ال‬
َ ‫س فَ َق‬
َ َ‫فَ َجل‬

“Maukah kalian aku beritahukan apa kabair yang paling besar?” Tiga kali
(beliau ulangi). Para sahabat menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” Lalu
Rasulullah bersabda, “Yaitu menyekutukan Allah, dan durhaka kepada kedua
orang tua.” Saat itu beliau bersandar lalu duduk dan melanjutkan, “Juga, kesaksian
palsu, kesaksian palsu.” Begitu Rasulullah mengulang-ulang sampai-sampai kami
mengatakan, “Andai beliau menghentikannya.” (Hadis Riwayat Bukhari (2654,
5976, 6273), dan Muslim (87)).

B. Asbabul Wurud

Asbabul Wurud hadis ini adalah ketika Nabi Muhammad menjelaskan tentang
dosa syirik dan durhaka terhadap kedua orang tua, kemudian beliau dalam
keadaan bersandar lalu duduk untuk menunjukan betapa pentingnya masalah yang
akan dibahasnya, yaitu tentang dosa saksi palsu. Beliau terus mengulang-
ulanginya, sampai para sahabat berkata, “Semoga Rasulullah segera diam.”1

1
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, RIYADHUS SHALIHIN (Jakarta: Darus Sunnah,
2008), hlm.406.

2
3

C. Kosa Kata

ِّ ‫مَّت‬
‫َكئاا‬ َ‫أَال‬
Bersandar ُ Maukah

Maka duduk ‫س‬


َ َ‫فَ َجل‬ Memberitahukan ‫أُنَبِّئُ ُكم‬

Dan saksi ُ‫ادة‬


َ ‫َو َش َه‬ Dosa-dosa besar ‫الْ َكبَائِّ ِّر‬

Palsu ِّ ‫الز‬
‫ور‬ ُّ
Syirik
‫اك‬ ِّ ‫أ‬
ُ ‫َأل ْش َر‬
(menyekutukan)

Masih ‫ال‬
َ ‫فَ َما َز‬ Durhaka ‫عُ ُقو ُق‬

Dia ulangi ‫يُ َك ِّرُرَها‬ Kedua orang tua ‫ال َْوالِّ َديْ ِّن‬

Saya harap Anda


‫ت‬
َ ‫ل َْي َّتَهُ َس َك‬ Dan lalu (dia) ‫َوَكا َن‬
diam

D. Kandungan Hadis

Hadis di atas menjelaskan tentang larangan untuk mendekati tiga dosa besar,
yaitu:
1. Syirik
Kabair terbesar adalah syirik, mempersekutukan Allah. Syirik ada dua
yaitu:2
a. Syirik akbar (syirik besar)
Syirik Akbar merupakan syirik yang tidak akan mendapat ampunan dari
Allah. Pelakunya tidak akan akan masuk surga untuk selama-lamanya bila
ia mati dan belum bertobat. Syirik akbar ini ada dua macam yaitu: Dzahirun
Jali (Tampak nyata) dan Bathhiun Khafi (Tersembunyi).
1) Syirik akbar dzahirun jali yaitu penyembahan kepada tuhan-tuhan selain
Allah atau baik tuhan yang berbentuk berhala, bintang, bulan, matahari,
batu, gunung, pohon besar, sapi, ular, manusia dan sebagainya. Demikian
pula menyembah makhluk-makhluk ghaib, seperti: setan, jin, dan

2
Siti Asmah, Modul Aqidah Akhlak (Semarang: Akik Pustaka, 2013), hlm.5-7.

3
4

malaikat. Termasuk pula dalam syirik dzahirun jali ini mengakui Nabi
Isa sebagai Tuhan Anak atau Putra Tuhan.
2) Syirik akbar bathiun khafi, antara lain meminta pertolongan kepada
orang yang telah meninggal, patuh kepada undang-undang atau hukum
yang bertentangan dengan hukum Allah.
Setiap orang yang menaati makhluk lain serta mengikuti selain dari apa
yang telah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya, berarti telah terjerumus
ke dalam lembah kemusyrikan.
b. Syirik asghar (syirik kecil)
Syirik asghar termasuk perbuatan dosa besar, akan tetapi masih ada
peluang diampuni Allah jika pelakunya segera bertobat. Seorang pelaku
syirik asghar dikhawatirkan akan meninggal dunia dalam keadaan kufur
(tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya) jika ia tidak segera bertobat.
Contoh-contoh perbuatan syirik asghar antara lain :
1. Bersumpah dengan nama selain Allah
2. Mantera, azimat dan guna-guna
3. Sihir
4. Peramalan
5. Dukun
6. Bernadzar kepada selain Allah
7. Riya

2. Durhaka kepada kedua orang tua


Maksudnya adalah tidak berbakti kepada keduanya. Setiap anak wajib
berbakti kepada kedua orang tuanya sesuai kemampuannya. Ia wajib menaati
mereka selama bukan untuk kemungkaran dan kemaksiatan kepada Allah.
Diantara bentuk durhaka kepada kedua orang tua adalah:
a. Menimbulkan gangguan terhadap orang tua baik berupa perkataan (ucapan)
ataupun perbuatan yang membuat orang tua sedih dan sakit hati.
b. Berkata ‘ah’ dan tidak memenuhi panggilan orang tua.
c. Membentak atau menghardik orang tua.

4
5

d. Tidak mengurusi orang tuanya bahkan lebih mementingkan yang lain dari
pada mengurusi orang tuanya padahal orang tuanya sangat membutuhkan.
Seandainya memberi nafkah pun, dilakukan dengan penuh perhitungan.
e. Bermuka masam dan cemberut dihadapan orang tua, merendahkan orang
tua, dan lain-lain.
f. Menyuruh orang tua, misalnya menyapu, mencuci atau menyiapkan
makanan. Pekerjaan tersebut sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama
jika mereka sudah tua atau lemah. Tetapi jika “Si Ibu” melakukan pekerjaan
tersebut dengan kemauannya sendiri maka tidak mengapa dan karena itu
anak harus berterima kasih.
g. Mendahulukan taat kepada istri dari pada orang tua. Bahkan ada sebagian
orang dengan teganya mengusir ibunya demi menuruti kemauan istrinya.
h. Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan
keberadaan orang tua dan tempat tinggalnya ketika status sosialnya
meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam ini adalah sikap yang amat
tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji.

3. Saksi palsu
Kesaksian palsu adalah seseorang yang memberikan kesaksian suatu
peristiwa yang ia ketahui, tetapi bertentangan dengan kenyataannya atau
seseorang yang memberikan kesaksian sebuah kejadian dan ia tidak
mengetahui kesaksiannya sesuai dengan fakta yang sebenarnya atau justru
bertentangan dengan fakta yang sebenarnya atau seseorang mengetahui bahwa
kejadian sebenarnya adalah seperti ini, tetapi ia memberikan kesaksian yang
tidak sesuai dengan kenyataannya. Bentuk persaksian seperti ini hukumnya
haram dan seseorang tidak boleh memberikan kesaksian kecuali sesuai dengan
fakta yang ia ketahui dan dengan cara yang benar.

5
6

2.2 Tujuh Dosa Besar

A. Teks dan Terjemahan Hadis

َِّ ‫ول‬ ِّ ‫س ْبع الْموبَِّق‬ ِّ ْ :‫اّلل َعلَْي ِّه وسلَم قَال‬


‫ َوَما ُه َن؟‬،‫اّلل‬ َ ‫ ََي َر ُس‬:‫ قَالُوا‬.‫ات‬ ُ َ َ ‫اجَّتَنبُوا ال‬ َ ََ َُ ‫صلَى‬ ِّ ِّ‫ َع ْن الن‬،َ‫َع ْن أَِِّب ُه َريْ َرة‬
َ ‫َب‬
ِّ ِّ َ ‫س الَِِّت َح َرَم‬
ِّ ‫ َوأَ ْك ُل‬،‫اّللُ إِّالَ ِِّب ْْلَِّق‬ ِّ
ِّ ‫ و‬، ‫ّلل‬ ِّ َ َ‫ق‬
َ ‫ َوالَّت‬،‫ َوأَ ْك ُل َمال الْيََّت ِّيم‬،‫الرَِب‬
‫َوِّل‬ ِّ ‫ َوقَ َّتْ ُل النَ ْف‬،‫الس ْح ُر‬ َ َ ‫الش ْر ُك ِِّب‬:‫ال‬
.‫افالت‬ ِّ َ‫ات الْم ْؤِّمن‬
ِّ َ‫ات الْغ‬ ِّ َ‫ف الْم ْحصن‬ ِّ ‫يَوَم ال َز ْح‬
ُ َ ُ ُ ‫ َوقَ ْذ‬،‫ف‬ ْ
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW bersabda: Jauhilah tujuh (dosa besar) yang
membinasakan. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, apa saja (tujuh dosa besar
yang membinasakan itu? Beliau menjawab: Menyekutukan Allah, sihir,
membunuh jiwa yang Allah haramkan tanpa alasan yang haq, memakan riba,
memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh
wanita mu’min yang baik-baik melakukan perzinaan. (Hadis Sahih Riwayat al-
Bukhari: 6351).

B. Asbabul Wurud

Asbabul Wurud hadis ini adalah ketika Nabi memberikan nasehat kepada haji
wada, lalu ada salah seorang bertanya tentang dosa-dosa besar.

C. Kosa Kata

Harta yatim ‫ال الْيََّتِّ ِّيم‬


ِّ ‫َم‬ Menghindari ‫اجَّتَنِّبُوا‬
ْ

‫َوِّل‬ ِّ ‫الْموبَِّق‬
Mengambil alih َ ‫الَّت‬ Membinasakan ‫ات‬ ُ
ِّ ‫يَوَم ال َز ْح‬
‫ف‬ ِّ
‫الس ْح ُر‬
Medan perang ْ Sihir

Dan memfitnah ‫ف‬


ُ ‫َوقَ ْذ‬ Membunuh jiwa ِّ ‫قَ َّْت ُل النَ ْف‬
‫س‬

Wanita yang ِّ َ‫الْم ْحصن‬


‫ات‬ ‫َح َرَم‬
َ ُ Haram
baik
ِّ َ‫الْم ْؤِّمن‬
‫ات‬ ‫ِِّب ْْلَِّق‬
Wanita mukmin ُ Dengan benar

Wanita jujur ِّ َ‫الْغ‬


‫افالت‬ Memakan ‫أَ ْك ُل‬

6
7

D. Kandungan Hadis

Hadis di atas menjelaskan tentang larangan untuk mendekati tujuh macam


dosa-dosa besar yang membinasakan, yaitu:3
1. Mempersekutukan Allah SWT
Mempersekutukan Allah atau syirik dikategorikan sebagai dosa yang
paling besar yang tidak akan diampuni oleh Allah. Pelakunya tidak akan akan
masuk surga untuk selama-lamanya bila ia mati dan belum bertobat.

2. Sihir
Sihir adalah semacam ikatan dan jampi-jampi, seperti membaca mantra-
mantra pada gambar atau objek tertentu. Tukang sihir meniupkannya pada
objek tertentu sehingga dapat menyakiti orang yang akan disihir, seperti
dengan penyakit, kematian, penghalang atau pengasih. Yang dimaksud
dengan sihir penghalang adalah dihalangi dari tujuan yang dicapai. Sedang
sihir pengasih agar orang lain menyukainya. Perbuatan sihir termasuk dosa
besar. Adapun bentuk hukuman tukang sihir adalah dibunuh. Hal ini
dikarenakan besarnya mudharat (bahaya) yang ditimbulkan.

3. Membunuh jiwa (manusia)


Maksud membunuh dalam pembahasan ini adalah membunuh jiwa yang
diharamkan tanpa hak dengan sengaja. Orang yang berbuat seperti itu akan
dimasukkan ke neraka jahanam dan kekal di dalamnya. Adapun orang yang
membunuh untuk membela istrinya (keluarganya diancam), maka orang-
orang tersebut tidak termasuk hadis di atas.

4. Makan riba
Riba artinya tambahan. Riba yaitu pengambilan tambahan atau bunga baik
itu dalam transaksi jual dan beli maupun perihal hutang piutang secara batil
atau tidak sah dan tidak mengikuti prinsip dalam Islam.

3
Ukkasyah Abdul Mannan Ath-Thayyibi, 7 DOSA BESAR (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1999),
hlm.131-132.

7
8

5. Makan harta anak yatim


Harta anak yatim harus dipelihara sebaik mungkin. Jika wali dalam
keadaan miskin dan ia memiliki kebutuhan mendesak, ia boleh mengambil
harta dari anak yatim secara patut, yakni sesuai kebutuhannya saja atau
sekedar imbalan jasa atas pemeliharaannya. Jika ia telah berkecukupan,
adalah kebajikan jika ia mengembalikan kepada anak yatim apa yang pernah
diambilnya. Jika pengambilan hartanya lebih dari itu, maka berdosa dan
hukumnya haram.

6. Lari pada saat pertempuran (dalam jihad)


Yaitu seseorang yang melarikan diri ketika kaum muslimin sedang
memerangi orang-orang kafir. Perbuatan ini termasuk dosa besar, termasuk
tujuh perbuatan yang akan membinasakan karena menimbulkan dua bahaya
yaitu, akan menghancurkan semangat kaum muslimin dan orang-orang kafir
semakin berani menekan kaum muslimin. Ketika kaum muslimin sudah mulai
terdesak, maka orang-orang kafir akan semakin berani memerang kaum
muslimin. Seseorag yang lari (mundur) untuk memperbaiki senjata atau untuk
memakai baju besinya dan lain-lain yang termasuk dalam kepentingan
berperang maka perbuatan ini tidak apa-apa. Islam mewajibkan umatnya
untuk menjaga, mempertahankan dan membela agamanya, jika islam
diserang oleh musuh, umat Islam diwajibkan berperang.

7. Menuduh (berbuat zina) kepada wanita yang selalu menjaga harga diri
Orang yang menuduh berzina terhadap wanita baik-baik, yang wanita itu
tidak melakukan penzinaan, maka orang yang menuduh itu akan mendapat
balasan, baik di dunia maupun di akhirat kelak, dan ia akan mendapat siksaan
yang pedih. Tuduhan itu misalnya kepada wanita yang berakhlak mulia,
merdeka dan beragama Islam.

8
9

2.3 Tiga Dosa A’zham

A. Teks dan Terjemahan Hadis

ُّ ‫ أ‬: ‫اّللُ َعلَْي ِّه َو َسلَ َم‬


ِّ ْ‫َي ال َذن‬ َ ‫صلَى‬ ِّ َ ‫ْت رس‬ ٍ
ِّ ‫ود ر‬
‫ أَ ْن‬:‫ال‬
َ َ‫ب أَ ْعَظَ ُم؟ ق‬ َ ‫ول هللا‬ ُ َ ُ ‫ َسأَل‬:‫ال‬
َ َ‫ض َي هللاُ َعنْهُ ق‬ َ ‫َع ْن ابْ ِّن َم ْس ُع‬
:‫ال‬
َ َ‫َي؟ ق‬
ُّ ‫ ُثَُ أ‬:‫ْت‬ َ ‫ ُثَُ أَ ْن تَ ْقَّتُ َل َولَ َد َك َخ ْشيَةَ أَ ْن ََيْ ُك َل َم َع‬:‫ال‬
ُ ‫ قُل‬.‫ك‬ َ َ‫َي؟ ق‬
ُّ ‫ ُثَُ أ‬:‫ْت‬
ُ ‫ قُل‬.‫ك‬ ِّ ِّ ‫ََتْعل‬
َ ‫ َو ُه َو َخلَ َق‬،‫ّلل نِّدًّا‬ ََ
.‫ُثَُ أَ ْن تُ َزِّاِنَ َحلِّيلَةَ َج ِّار َك‬

Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku bertanya kepada


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Dosa apakah yang paling besar?” Beliau
menjawab, “Engkau menyekutukan Allah padahal Dia yang telah
menciptakanmu.” Kemudian aku bertanya lagi, “Kemudian dosa apa lagi?’ Beliau
menjawab, “Engkau membunuh anakmu karena takut ia makan bersamamu.” Aku
bertanya lagi, “Kemudian dosa apa lagi?” Beliau pun menjawab, “Engkau berzina
dengan istri tetanggamu.” (Hadits Sahih Riwayat al-Bukhari (no. 4477, 6001,
6811, 6861, 7520, 7532); Muslim (no. 86); At-Tirmidzi (no.3182), dan an-Nasa’i
(VII/89-90).

B. Asbabul Wurud

Asbabul Wurud hadis ini adalah ketika Ibnu Mas’ud mengatakan bahwa ia
bertanya kepada Nabi Muhammad mengenai dosa yang sebesar-besarnya di sisi
Allah. Setelah Nabi Muhammad menyebutkan satu dosa besar (mempersekutukan
Allah). Ibnu Mas’ud bertanya lagi, sampai tiga kali, sehingga dosa besar yang
disebutkan juga tiga macam.

C. Kosa Kata

Membunuh anak ‫تَ ْقَّتُ َل َولَ َد َك‬ Aku bertanya ‫ْت‬


ُ ‫َسأَل‬

Takut َ‫َخ ْشيَة‬ Dosa ِّ ْ‫ال َذن‬


‫ب‬

Denganmu ‫ك‬
َ ‫َم َع‬ Terbesar ‫أَ ْعَظَ ُم‬

Kamu berzina َ‫تُ َزِّاِن‬ Membuat ‫ََتْ َع َل‬

9
10

Istri ‫َحلِّيلَ َة‬ Tandingan ‫نِّدًّا‬

Tetanggamu ‫َج ِّار َك‬ Menciptakanmu ‫ك‬


َ ‫َخلَ َق‬

D. Kandungan Hadis

Hadis di atas menjelaskan tentang dosa-dosa besar yang paling besar, di


antaranya:
1. Berbuat syirik kepada Allah
Kabair terbesar adalah syirik, mempersekutukan Allah dengan menjadikan
sesuatu sebagai tandingan bagi Allah dan beribadah kepada selain-Nya, baik
itu berupa batu, pohon, matahari, bulan, nabi, guru, bintang, raja, atau pun
yang lain.4

2. Membunuh anak karena takut miskin


Membunuh anak sendiri termasuk dosa besar. Baik membunuhnya itu
setelah si anak dilahirkan ke dunia ini ataupun masih di dalam kandungan
ibunya dengan cara aborsi atau yang lainnya. Pelakunya mendapat ancaman
adzab yang pedih dari Allah. Allah melarang hambanya membunuh anak-
anaknya karena takut kemiskinan. Allah melarang hal tersebut di dalam ayat
ini karena kebiasaan bangsa Arab di zaman jahiliyah adalah membunuh anak-
anak mereka karena takut miskin dan aib. Kemudian Allah menjelaskan bahwa
yang menanggung dan memberi rezeki anak-anak mereka juga rezeki mereka
adalah Allah, (sudah jelas kiranya bahwa) bukanlah mereka yang memberi
rezeki kepada anak-anak mereka, (akan tetapi Allah yang memberi rezeki)
bahkan mereka sendiri pun tidak mampu untuk memberi rezeki kepada diri
mereka sendiri. Maka, tidak pantas bagi mereka merasa keberatan (untuk
membiarkan anak-anak mereka hidup bersama mereka).

3. Berzina dengan istri tetangga


Berzina dengan istri tetangga dipandang lebih buruk dan sangat besar
dosanya. Kita diperintahkan untuk memuliakan tetangga dan berbuat baik

4
Syamsuddin Muhammad, Dosa-Dosa Besar (Solo: Pustaka Arafah, 2007), hlm.17.

10
11

kepadanya. Maka apabila kita menyambut perintah agama itu dengan berzina
(selingkuh) dengan istri tetangga dan merusak hubungan istri dan suaminya,
dipandanglah yang demikian itu perbuatan yang sangat buruk, jauh lebih buruk
dari pada berzina dengan perempuan yang bukan istri tetangga kita.

11
12

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dosa-dosa besar merupakan segala larangan yang berasal dari Allah mapun Rasul-
Nya. Dosa-dosa besar sangat banyak jumlahnya, diantaranya: Syirik, durhaka kepada
kedua orang tua, menjadi saksi palsu, membunuh jiwa (manusia), makan riba, makan
harta anak yatim, lari pada saat pertempuran (dalam jihad), menuduh (berbuat zina)
kepada wanita yang selalu menjaga harga diri, membunuh anak karena takut miskin,
dan berzina dengan istri tetangga.

Dosa-dosa besar di atas yang merupakan dosa dan kezhaliman yang paling besar
serta yang paling berat hukumnya, yaitu syirik. Allah telah mengharamkan surga bagi
orang yang menyekutukan-Nya dan telah disiapkan baginya neraka sebagai tempat
kembali. Sesungguhnya tidak ada penolong bagi orang-orang yang zhalim.

3.2 Saran

Setiap orang Islam yang beriman wajib menghindarkan diri dari dosa-dosa besar
tersebut, agar tidak mendapat laknat dari-Nya. Allah telah menjanjikan surga-Nya
untuk orang-orang yang menjauhi larangan-Nya dan Allah juga telah menjanjikan
neraka-Nya untuk orang-orang yang tidak mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekeliruan yang terdapat dalam
penyusuanan makalah ini, baik dari segi penulisan maupun dalam pembasannya.
Oleh karena itu, penulis memohon saran dan kritikannya yang bersifat membangun
sehingga dalam penyusunan makalah-makalah selanjutnya dapat lebih sempurna.

12
13

DAFTAR PUSTAKA

Al-Utsaimin, Syaikh Muhammad bin Shalih. RIYADHUS SHALIHIN. Jakarta: Darus


Sunnah, 2008.

Ath-Thayyibi, Ukkasyah Abdul Mannan. 7 DOSA BESAR. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,


1999.

Asmah, Siti. Modul Aqidah Akhlak. Semarang: Akik Pustaka, 2013.

Muhammad, Syamsuddin. Dosa-Dosa Besar. Solo: Pustaka Arafah, 2007.

13

Anda mungkin juga menyukai