DI SUSUN OLEH :
Kelas : PS II A
(IPMAFA)
INSTITUT PESANTREN ISLAM MATHALI’UL FALAH
JL. Raya Tayu Pati KM, 20 Purworejo ,margoyoso pati
hubungan al-mahally yaitu,
َ َّ ُ ْ َ َ ُ َ َ ُ ْ َ ْ َ
)18-17 : (العلق الز َبا ِن َية سندع،فليدع ن ِاديه
“maka biarkan dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), kelak Kami akan
memanggil malaikat Zabaniyah. (QS. Al-Alaq; 17-18)”
Makna kata nadi yang lumrah dipakai adalah tempat berkumpul. Akan
tetapi yang dimaksud dengannya adalah orang-orang yang ada di tempat
yang sama, siapapun dia, keluarga, pembantunya, teman dan yang lain. Jadi,
kata nadi dalam ayat ini adalah majaz, yaitu menyebutkan tempat, namun
yang dimaksud adalah orang yang menempatinya. Hubungannya adalah al-
mahally.
Untuk hubungan al-haliyah seperti contoh berikut,
ّ َ َ ْ َّ
)22 : (املطففين األب َر َار ل ِفي ن ِعيم ِإن
“Sesungguhnya orang-orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan
yang besar (surga). (QS. Al-Muthaffifin: 22)”
Kenikmatan itu tidak dapat ditempati oleh manusia karena kenikmatan itu
sesuatu yang bersifat abstrak, yang bisa ditempati adalah tempat kenikmatan
itu. Maka penggunaan kata kenikmatan untuk menyatakan suatu tempat
adalah majaz, yaitu menyebutkan suatu hal yang menempati suatu tempat,
namun yang dimaksudkan adalah tempatnya itu. Jadi, hubungannya
adalah al-haliyah.