Anda di halaman 1dari 203

berkata, 'Lalu aku menyebutkannya untuk Amru bin Murrah maka dia berkata, 'Aku telah

melihat Ibnu Abi Laila, namun shalatnya tidak demikian'." Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Hakam
bahwa Mathar bin Najiyah ketika menguasai Kufah maka dia memerintahkan Abu Ubaidah
untuk mengimami manusia. Dan dia membawakan hadits tersebut.





















726. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas dia berkata, "Sesungguhnya aku tidak memendekkan
untuk shalat mengimami kalian sebagaimana aku melihat Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam shalat mengimami kami." Perawi berkata, "Anas melakukan
sesuatu yang aku tidak melihat kalian melakukannya. Dia apabila mengangkat kepalanya dari
rukuk maka dia lurus berdiri hingga seseorang berkata, 'Dia telah lupa (dalam keadaan
shalat).' Dan apabila dia mengangkat kepalanya dari sujud, maka dia diam (sebentar) hingga
seseorang mengatakan, 'Dia telah lupa (dalam keadaan shalat) '."





























727. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Nafi' al-'Abdi telah menceritakan
kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Hammad telah mengabarkan kepada
kami Tsabit dari Anas dia berkata, "Belum pernah aku shalat di belakang seseorang yang
lebih ringkas shalatnya daripada shalat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dengan
kesempurnaannya. Shalat beliau adalah saling berdekatan (durasinya antara satu rukun
dengan rukun lainnya), dan shalat Abu Bakar adalah saling berdekatan (durasinya antara
satu rukun dengan rukun lainnya). Lalu ketika Umar mengimami, maka dia memanjangkan
dalam shalat shubuh. Rasulullah dahulu apabila mengucapkan, 'Sami'allahu Liman Hamidah,
' maka beliau berdiri hingga kami mengatakan bahwa beliau telah lalai, kemudian sujud dan
duduk di antara dua sujud hingga kami mengatakan bahwa beliau telah lalai'."

Bab: Mengikuti Imam dan melakukannya setelahnya ()


















728. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq dia berkata, --Lewat jalur periwayatan
lain-- dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu Khaitsamah dari Abu Ishaq dari Abdullah bin Yazid dia berkata, telah menceritakan
kepadaku al-Bara', dan dia bukanlah pendusta, bahwa mereka shalat di belakang Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, lalu apabila beliau mengangkat kepalanya dari rukuk, maka aku
tidak melihat seorang pun yang melengkungkan punggungnya (semuanya tegap berdiri),
hingga Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam meletakkan keningnya pada tanah, kemudian
orang yang ada di belakang beliau menyungkur sujud."

















729. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Khallad al-Bahili telah menceritakan
kepada kami Yahya, yaitu Ibnu Sa'id telah menceritakan kepada kami Sufyan telah
menceritakan kepadaku Abu Ishaq telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Yazid telah
menceritakan kepadaku al-Bara', dan dia bukanlah pendusta. Dia berkata, "Dahulu
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam apabila mengucapkan, 'Sami'allahu Liman Hamidah, '
maka tidak seorang pun dari kami melengkungkan punggungnya (semuanya lurus berdiri),
hingga Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersujud, kemudian kami bersujud setelah
beliau."

















730. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahman bin Sahm al-Anthaki
telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Muhammad Abu Ishaq al-Fazari dari Abu Ishaq
asy-Syaibani dari Muharib bin Ditsar dia berkata, Saya mendengar Abdullah bin Yazid berkata
di atas mimbar, telah menceritakan kepada kami al-Bara' bahwa mereka dahulu shalat
bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, apabila beliau rukuk, maka mereka rukuk,
dan apabila beliau mengangkat kepalanya dari rukuk seraya mengucapkan, 'Sami'allahu
Liman Hamidah, ' maka kami tetap diam hingga kami melihatnya telah meletakkan
keningnya di tanah, kemudian kami mengikutinya."














731. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair keduanya berkata,
telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah telah menceritakan kepada kami Abban
dan yang lainnya dari al-Hakam dari Abdurrahman bin Abi Laila dari al-Bara' dia berkata,
"Kami bersama Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, tidak seorang pun dari kami
membengkokkan punggungnya, hingga kami melihat beliau telah bersujud." Dan Zuhair
berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata, telah menceritakan kepada
kami orang-orang Kufah, Aban dan yang lainnya, dia berkata, "Sampai kami melihatnya
sujud.














732. Telah menceritakan kepada kami Muhriz bin 'Aun bin Abi 'Aun telah menceritakan
kepada kami Khalaf bin Khalifah al-Asyja'i Abu Ahmad dari al-Walid bin Sari' maula Alu Amru
bin Huraits dari Amru bin Huraits dia berkata, "Saya shalat shubuh di belakang Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam, lalu saya mendengarnya membaca, 'Falaa Uqsimu bi al-Khunnas
al-Jawar al-Kunnas, ' (QS. Attakwir), dan dahulu tidak seorang pun dari kami
memelengkungkan punggungnya hingga menyempurnakan sujudnya."

Bab: Apa yang dibaca saat mengangkat kepala dari rukuk ()

























733. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abu Muawiyah dan Waki' dari al-A'masy dari Ubaid bin al-Hasan dari Ibnu Abi Aufa dia
berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam apabila beliau mengangkat
punggungnya dari rukuk maka beliau mengucapkan, 'Sami'allahu Liman Hamidahu,
Allahumma Rabbana laka al-Hamdu Mil'u as-Samawati wa Mil'u al-Ardh wa Mil'u Ma Syi'ta
Min Sya'in Ba'du. (Semoga Allah mendengar kepada orang yang memujiNya. Ya Allah, Rabb
kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu yang Engkau
kehendaki setelah itu) '."





























734. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ubaid bin al-Hasan dia berkata, "Saya mendengar
Abdullah bin Abi Aufa dia berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam berdoa
dengan doa ini, 'Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta
sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu'."







































735. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar Ibnu al-
Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Majza'ah bin Zahir dia berkata, saya mendengar
Abdullah bin Abi Aufa bercerita dari Nabi shallallahu'alaihiwasallam bahwa beliau dahulu
membaca doa, "Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta
sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu. Ya Allah bersihkanlah aku dengan es,
embun, dan air yang dingin. Ya Allah bersihkanlah aku dari dosa dan kesalahan sebagaimana
baju yang putih dibersihkan dari kotoran." Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin
Mu'adz telah menceritakan kepada kami Bapakku dia berkata, --Lewat jalur periwayatan
lain-- dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Yazid bin Harun keduanya meriwayatkan dari Syu'bah dengan isnad ini, dalam riwayat
Muadz, "Sebagaimana baju yang putih dibersihkan dari kotoran (daran)." Sedangkan riwayat
Yazid, "Dari kotoran (danas)."

























736. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi telah
mengabarkan kepada kami Marwan bin Muhammad ad-Dimasyqi telah menceritakan
kepada kami Sa'id bin Abdul Aziz dari 'Athiyah bin Qais dari Qaz'ah dari Abu Sa'id al-Khudri
dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam apabila mengangkat kepalanya
dari rukuk maka beliau membaca, ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL'US SAMAAWAATI WAL
ARDHI WAMIL'U MAA SYI"TA MIN SYAI"IN BA'DU, AHLATS TSANAA"I WAL MAJDI, AHAQQU
MAA QOOLAL 'ABDU, WAKULLUNA LAKA 'ABDUN, ALLOOHUMMA LAA MAANI'A LIMAA
A'THOITA WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDU
'Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu
yang Engkau kehendaki setelah itu, wahai Pemilik pujian dan kemulian, itulah yang paling
haq yang diucapkan seorang hamba. Dan setiap kami adalah hamba untukMu. Ya Allah, tidak
ada penghalang untuk sesuatu yang Engkau beri, dan tidak ada pemberi untuk sesuatu yang
Engkau halangi. Tidaklah bermanfaat harta orang yang kaya dari adzabmu'."

































737. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Husyaim bin Basyir telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin Hassan dari Qais bin
Sa'ad dari 'Atha' dari Ibnu Abbas "Bahwa Nabi shallallahu'alaihiwasallam dahulu apabila
mengangkat kepalanya dari rukuk maka mengucapkan, 'ALLOOHUMMA ROBBANAA LAKAL
HAMDU MIL"US SAMAAWAATI WA MIL"UL ARDHI WAMAA BAINAHUMAA, WAMIL"U MAA
SYI"TA MIN SYAI"IN BA'DU, AHLATS TSANAA"I WAL MAJDI, LAA MAANI'A LIMAA A'THOITA,
WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDI"'Ya Allah,
Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu yang Engkau
kehendaki setelah itu, wahai Pemilik pujian dan kemulian. Ya Allah, tidak ada penghalang
untuk sesuatu yang Engkau beri, dan tidak ada pemberi untuk sesuatu yang Engkau halangi.
Tidaklah bermanfaat harta orang yang kaya dari adzabmu'." Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hafsh telah menceritakan kepada kami
Hisyam bin Hassan telah menceritakan kepada kami Qais bin Sa'ad dari 'Atha' dari Ibnu
Abbas dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam hingga sabdanya, "Dan sepenuh sesuatu yang
Engkau kehendaki setelah itu." Dan tidak menyebutkan kalimat setelahnya.

Bab: Larangan membaca Al-Qur'an dalam rukuk dan sujud (











































738. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu Bakar bin Abi Syaibah
serta Zuhair bin Harb mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah
telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin Suhaim dari Ibrahim bin Abdullah bin Ma'bad
dari Bapaknya dari Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membuka
tirai penutup, sedangkan manusia bershaf-shaf di belakang Abu Bakar, maka beliau
bersabda, 'Wahai manusia, tidak tersisa dari pemberi kabar kenabian melainkan mimpi yang
baik yang dilihat oleh seorang muslim atau diperlihatkan kepadanya. Ketahuilah, aku
dilarang untuk membaca al-Qur'an dalam keadaan rukuk atau sujud. Adapun rukuk maka
agungkanlah Rabb azza wa jalla, sedangkan sujud, maka berusahalah bersungguh-sungguh
dalam doa, sehingga layak dikabulkan untukmu'." Abu Bakar berkata, telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Sulaiman telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah
menceritakan kepada kami Ismail bin Ja'far telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin
Suhaim dari Ibrahim bin Abdullah bin Ma'bad bin Abbas dari Bapaknya dari Abdullah bin
Abbas dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membuka tirai penutup,
sedangkan kepalanya diikat, itu terjadi ketika sakitnya yang menyebabkan wafatnya, lalu
beliau bersabda, 'Ya Allah, apakah aku telah menyampaikan, -beliau ulang tiga kali-
sesungguhnya tidak tersisa dari pemberi kabar kenabian melainkan mimpi yang baik, yang
dilihat oleh seorang muslim atau diperlihatkan kepadanya'. Kemudian beliau menyebutkan
seperti hadits Sufyan."

























739. Telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan Harmalah keduanya berkata, telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, telah
menceritakan kepadaku Ibrahim bin Abdullah bin Hunain bahwa bapaknya telah
menceritakan kepadanya bahwa dia mendengar Ali bin Abi Thalib berkata, "Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam melarangku untuk membaca (al-Qur'an) dalam keadaan rukuk
atau sujud."


















740. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala' telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari al-Walid, yaitu Ibnu Katsir telah menceritakan
kepadaku Ibrahim bin Abdullah bin Hunain dari Bapaknya bahwasanya dia mendengar Ali bin
Abi Thalib berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melarangku dari membaca al-
Qur'an ketika saya sedang rukuk atau sujud."














741. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Ishaq telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Abi Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah mengabarkan
kepadaku Zaid bin Aslam dari Ibrahim bin Abdullah bin Hunain dari Bapaknya dari Ali bin Abi
Thalib bahwa dia berkata, "Rasululah Shallallahu'alaihiwasallam melarangku dari membaca
(al-Qur'an) pada saat rukuk dan sujud. Dan aku tidak mengatakan, 'Beliau melarang kalian'."



















742. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ishaq keduanya berkata, telah
mengabarkan kepada kami Abu Amir al-'Aqadi telah menceritakan kepada kami Dawud bin
Qais telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Abdullah bin Hunain dari Bapaknya dari Ibnu
Abbas dari Ali dia berkata, "Kekasihku Shallallahu'alaihiwasallam melarangku untuk
membaca (al-Qur'an) dalam keadaan rukuk atau sujud." Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Yahya dia berkata, Saya membaca di hadapan Malik dari Nafi' --Lewat jalur
periwayatan lain--, dan telah menceritakan kepadaku Isa bin Hammad al-Mishri telah
menceritakan kepada kami al-Laits dari Yazid bin Abi Habib dia berkata, --Lewat jalur
periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abi Fudaik telah menceritakan kepada kami adh-Dhahhak bin Utsman dia
berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami al-Muqaddami
telah menceritakan kepada kami Yahya, dan dia adalah al-Qaththan dari Ibnu 'Ajlan --Lewat
jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili telah
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia
berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail
mereka memaksudkan Ibnu Ja'far telah mengabarkan kepadaku Muhammad, dan dia adalah
Ibnu Amru dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku
Hannad bin as-Sari telah menceritakan kepada kami 'Abdah dari Muhammad bin Ishaq
semuanya meriwayatkan dari Ibrahim bin Abdullah bin Hunain dari Bapaknya dari Ali --Lewat
jalur periwayatan lain-- kecuali adh-Dhahhak dan Ibnu 'Ajlan sesungguhnya keduanya
menambahkan dari Ibnu Abbas dari Ali dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam semuanya
berkata, "Beliau melarangku dari membaca al-Qur'an, sedangkan saya dalam keadaan
rukuk." Dan mereka tidak menyebutkan dalam riwayat mereka larangan darinya pada saat
sujud sebagaimana telah disebutkan az-Zuhri, Zaid bin Aslam, al-Walid bin Katsir, dan Dawud
bin Qais. Dan telah menceritakannya kepada kami Qutaibah dari Hatim bin Ismail dari Ja'far
bin Muhammad dari Muhammad bin al-Munkadir dari Abdullah bin Hunain dari Ali dan dia
tidak menyebutkan dalam sujud.











743. Dan telah menceritakan kepadaku Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Bakar bin Hafsh
dari Abdullah bin Hunain dari Ibnu Abbas bahwasanya dia berkata, "Saya dilarang untuk
membaca (al-Qur'an, sedangkan saya dalam keadaan rukuk." Dan dia tidak menyebutkan Ali
dalam sanad tersebut.

Bab: Apa yang dibaca saat rukuk dan sujud ()


















744. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Amru bin Sawwad
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Amru bin al-
Harits dari Umarah bin Ghaziyyah dari Sumai, maula Abu Bakar bahwasanya dia mendengar
Abu Shalih Dzakwan bercerita dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari
Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa."
















745. Dan telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan Yunus bin Abdul A'la keduanya
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yahya
bin Ayyub dari Umarah bin Ghaziyyah dari Sumai, maula Abu Bakar dari Abu Shalih dari Abu
Hurairah Radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dalam sujudnya
mengucapkan do'a, "Allahummaghfirli Dzanbi Kullahu Diqqahu Wajullahu Wa Awwalahu Wa
Akhirahu Wa 'Alaniyatahu Wa Sirrahu (Ya Allah, ampunilah semua dosa-dosaku, yang kecil
maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, dan yang terang-terangan maupun yang
sembunyi-sembunyi)."
























746. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ishaq bin Ibrahim Zuhair berkata,
telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu adh-Dhuha dari Masruq dari
Aisyah dia berkata, "Dahulu Rasulullah memperbanyak dalam rukuk dan sujudnya membaca,
' SUBHAANAKALLOOHUMMA ROBBANAA WABIHAMDIKALLOOHUMMAGH FIRLII,
YATA"AWWALUL QUR"AANA (Mahasuci Engkau ya Allah, Rabb kami, dan dengan memujiMu,
ya Allah, ampunilah aku, mentakwil al-Qur'an) '."














{


}

747. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata, "Telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Muslim dari
Masruq dari Aisyah dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam sebelum
meninggal memperbanyak membaca doa, 'SUBHAANAKA WABIHAMDIKA ASTAGHFIRUKA
WA ATUUBU ILAIKA Mahasuci Engkau, dan dengan memujiMu, aku meminta ampun dan
bertaubat kepadaMu'." Aisyah berkata, "Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, kalimat inikah yang
aku melihatmu barusan membacanya? ' Beliau menjawab, 'Telah dijadikan suatu tanda
untukku dalam umatku, apabila aku melihatnya niscaya aku mengucapkannya, 'Idza Ja'a
Nashrullah wa al-Fathhingga akhir surat'."












748. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Mufadhdhal dari al-A'masy dari Muslim bin
Shubaih dari Masruq dari Aisyah ra dia berkata, "Tidaklah aku melihat Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam sejak beliau diberi wahyu, 'Idza Ja'a Nashrullah wa al-Fath'
melakukan shalat, melainkan beliau berdoa atau mengucapkan di dalamnya, 'SUBHAANAKA
ROBBII WABIHAMDIKA ALLOOHUMMAGH FIRLII Mahasuci Engkau wahai Rabbku dan dengan
memujiMu, ya Allah, ampunilah aku'."
























{
{

}

}


749. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepadaku Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Dawud dari Amir dari Masruq dari
Aisyah ra dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memperbanyak
pertakataan, 'SUBHAANALLOOH WABIHAMDIHI ASTAGHFIRULLAH WA ATUUBU ILAIHI
Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, saya memohon ampunan kepada Allah dan saya
bertaubat kepadaNya'." Aisyah berkata, "Lalu aku berkata, 'Wahai Rasulullah, saya
melihatmu memperbanyak perkataan, 'Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, aku
memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepadaNya'. Maka beliau menjawab,
'Rabbku telah mengabarkan kepadaku bahwa aku akan melihat suatu tanda pada umatku,
ketika aku melihatnya maka aku memperbanyak membaca, 'Mahasuci Allah dan dengan
memujiNya, aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya', maka sungguh
aku telah melihatnya, yaitu (ketika pertolongan Allah datang dan pembukaanNya) yaitu
pembukaan (fath) Makkah, dan dan kamu telah melihat manusia masuk ke dalam agama
Allah secara berbondong-bondong, lalu bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan memohon
ampunlah, sesungguhnya Dia Maha Pemberi taubat'."












































750. Dan telah menceritakan kepadaku Hasan bin Ali al-Hulwani dan Muhammad bin Rafi'
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Juraij dia berkata, "Aku pernah bertanya kepada Atha', 'Apa yang kamu baca
ketika sedang rukuk? ' Dia menjawab, "Subhaanaka Wa Bihamdika La Ilaha Illa Anta
(Mahasuci Engkau dan dengan memujiMu, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain
Engkau)." Lalu Ibnu Abi Mulaikah juga mengkabarkan kepadaku dari 'Aisyah, dia berkata,
"Suatu malam aku pernah kehilangan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, dan aku mengira
bahwa beliau pergi kepada beberapa isteri beliau yang lain, aku pun mencari-cari beliau, dan
ketika kembali ternyata beliau sedang rukuk atau sujud dan membaca, "Subhaanaka Wa
Bihamdika Laa Ilaaha Illaa Anta". Maka akupun berkata, "Ayah dan ibuku sebagai
tebusanmu, sungguh aku berada pada satu perkara, sedangkan kamu berada pada perkara
yang lain'."



























751. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Umar dari Muhammad bin
Yahya bin Habban dari al-A'raj dari Abu Hurairah ra dari Aisyah ra dia berkata, "Aku
kehilangan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pada suatu malam dari kasur peraduanku,
lalu aku mencarinya, lalu tanganku mendapatkan bagian luar kedua telapak kakinya dalam
keadaan beliau berada di masjid. Kedua telapak kakinya tegak lurus, dan beliau berdoa, 'Ya
Allah, aku berlindung dengan ridhaMu dari bahaya murkaMu, dan berlindung dengan
ampunanMu dari bahaya hukumanMu, dan aku berlindung kepadaMu dar adzabMu, aku
tidak bisa menghitung pujian atasMu. Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji atas
diriMu'."



















752. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Bisyr al-'Abdi telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abi 'Arubah
dari Qatadah dari Mutharrif bin Abdullah bin asy-Syikhkhir bahwa Aisyah radhiyallahu'anhu
memberitahukannya bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dahulu berdoa dalam
rukuk dan sujudnya, "Mahasuci, Maha Qudus, Rabb malaikat dan ruh." Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Dawud
telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku Qatadah dia berkata,
"Saya mendengar Mutharrif bin Abdullah bin asy-Syikhkhir, Abu Dawud berkata, dan telah
menceritakan kepadaku Hisyam dari Qatadah dari Mutharrif dari Aisyah radhiyallahu'anhu
dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan hadits ini.
Bab: Keutamaan sujud dan anjuran untuk melakukannya ()
































753. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami al-Walid
bin Muslim dia berkata, "Saya mendengar al-Auza'i berkata, telah menceritakan kepadaku al-
Walid bin Hisyam al-Mu'aithi telah menceritakan kepadaku Ma'dan bin Abi Thalhah al-
Ya'mari dia berkata, "Aku bertemu Tsauban, maula Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, lalu
aku bertanya, 'Kabarkanlah kepadaku dengan suatu amal yang jika kukerjakan niscaya Allah
akan memasukkanku ke dalam surga disebabkan amal tersebut, -atau dia berkata, aku
berkata, 'Dengan amalan yang paling disukai Allah-, lalu dia diam, kemudian aku bertanya
kepadanya, lalu dia diam kemudian dia bertanya kepadanya yang ketiga kalinya.' Dia
menjawab, 'Aku telah menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, maka dia menjawab, 'Hendaklah kamu memperbanyak sujud
kepada Allah, karena tidaklah kamu bersujud kepada Allah dengan suatu sujud melainkan
Allah akan mengangkatmu satu derajat dengannya, dan menghapuskan dosa darimu
dengannya'." Ma'dan berkata, "Kemudian aku bertemu Abu ad-Darda', lalu aku bertanya
kepadanya, maka dia menjawabku seperti sesuatu yang dikatakan Tsauban kepadaku."

























754. Telah menceritakan kepada kami al-Hakam bin Musa Abu Shalih telah menceritakan
kepada kami Hiql bin Ziyad dia berkata, "Saya mendengar al-Auza'i berkata, telah
menceritakan kepadaku Yahya bin Abi Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Salamah
telah menceritakan kepadaku Rabi'ah bin Ka'ab al-Aslami dia berkata, "Saya bermalam
bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, lalu aku membawakan air wudhunya dan air
untuk hajatnya, maka beliau bersabda kepadaku, 'Mintalah kepadaku.' Maka aku berkata,
'Aku meminta kepadamu agar aku menemanimu di surga -dia berkata, 'Atau dia selain itu'.
Aku menjawab, 'Itulah yang dia katakan-maka beliau menjawab, 'Bantulah aku untuk
mewujudkan keinginanmu dengan banyak melakukan sujud'."
Bab: Anggota sujud dan larangan dari menahan rambut, pakaian dan mengikat rambut

()






















755. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu ar-Rabi' az-Zahrani
Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Abu ar-Rabi' berkata, telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Amru bin Dinar dari Thawus dari Ibnu
Abbas dia berkata, "Nabi Shallallahu'alaihiwasallam diperintahkan untuk bersujud di atas
tujuh (anggota badan), dan beliau dilarang untuk mengikat rambutnya dan melipat bajunya."
Ini hadits Yahya, dan Abu ar-Rabi' berkata, "(Beliau diperintahkan bersujud) atas tujuh
anggota badan, dan dilarang untuk mengumpulkan (dengan mengikat) rambut dan (melipat)
bajunya bagian lengan, lutut, dua kaki, dan (rambut pada) kening."













756. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Muhammad, yaitu Ibnu Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin
Dinar dari Thawus dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda,
"Aku diperintahkan untuk bersujud pada tujuh anggota badan, dan aku tidak melipat baju
dan mengikat rambut."









757. Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari Ibnu Thawus dari Bapaknya dari Ibnu Abbas, "Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam diperintahkan untuk sujud pada tujuh (anggota badan), dan
dilarang untuk mengikat rambut dan melipat baju."
















758. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Thawus dari Thawus dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Aku diperintahkan untuk bersujud pada tujuh anggota
badan: kening -dan beliau menunjuk dengan tangannya pada hidungnya-, kedua tangannya,
dan kedua kakinya, serta ujung kedua kedua telapak kakinya. Dan kami tidak melipat baju
dan tidak pula mengikat rambut."



















759. Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Ibnu Juraij dari Abdullah bin Thawus dari
Bapaknya dari Abdullah bin Abbas bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda,
"Aku diperintahkan untuk bersujud pada tujuh (anggota badan), dan aku tidak mengikat
rambut, dan tidak melipat baju pada kening, hidung, dua tangan, dua lutut, dan dua telapak
kaki."















760. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Bakr, yaitu Ibnu Mudhar dari Ibnu al-Had dari Muhammad bin Ibrahim dari Amir bin Sa'ad
dari al-Abbas bin Abdul Muthalib bahwasanya dia mendengar Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila seorang hamba bersujud, maka tujuh anggota
badan sujud bersamanya, yaitu ujung wajah, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua
telapak kaki."






























761. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Sawwad al-Amiri telah mengabarkan kepada
kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru bin al-Harits bahwa Bukair
telah menceritakan kepadanya bahwa Kuraib, maula Ibnu Abbas telah menceritakan
kepadanya dari Abdullah bin Abbas bahwa dia melihat Abdullah bin al-Harits shalat
sedangkan kepalanya terikat dari belakangnya, maka dia berdiri, lalu mulai melepaskannya.
Ketika dia berpaling, maka dia menghadap pada Ibnu Abbas seraya berkata, "Mengapa kamu
memperlakukan kepalaku demikian?" Dia menjawab, "Aku mendengar Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Permisalan ini adalah sebagaimana permisalan orang
yang shalat dalam keadaan tangannya terikat di tengkuk."

Bab: Seimbang dalam sujud, meletakkan kedua tangan di atas tanah dan mengangkat

kedua siku ()

























762. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Syu'bah dari Qatadah dari Anas dia berkata, Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Luruslah dalam sujud, dan janganlah salah seorang di
antara kalian menghamparkan kedua sikunya sebagaimana anjing menghampar." Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dia berkata, --Lewat jalur
periwayatan lain-- dan telah menceritakannya kepadaku Yahya bin Habib telah menceritakan
kepada kami Khalid, yaitu Ibnu al-Harits dia berkata, telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dengan isnad ini. Dan dalam hadits Ibnu Ja'far, "Janganlah salah seorang dari kalian
menghamparkan kedua sikunya sebagaimana anjing menghampar."











763. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, telah mengabarkan
kepada kami Ubaidullah bin Iyad dari Iyad dari al-Bara' dia berkata, Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila kalian sujud maka letakkanlah kedua telapak
tanganmu dan angakatlah kedua sikumu."
Bab: Himpunan sifat shalat, pembukaan, penutupan, dan rukuk (





































764. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Bakar, dan dia adalah Ibnu Mudhar dari Ja'far bin Rabi'ah dari al-A'raj dari Abdullah bin Malik
bin Buhainah "Bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam apabila shalat (lalu sujud) maka
beliau membuka antara kedua tangannya hingga tampak putihnya ketiaknya." Telah
menceritakan kepada kami Amru bin Sawwad telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin
Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru bin al-Harits dan al-Laits bin Sa'd keduanya
meriwayatkan dari Ja'far bin Rabi'ah dengan isnad ini. Dan dalam riwayat Amru bin al-Harits,
"Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam apabila bersujud, niscaya beliau menjauhkan
sikutnya dari sisinya dalam sujudnya hingga terlihat putihnya ketiaknya." Dan dalam riwayat
al-Laits, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dahulu apabila bersujud niscaya beliau
membuka kedua tangannya dari ketiaknya hingga sungguh saya melihat putihnya ketiaknya."























765. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Ibnu Abi Umar semuanya
meriwayatkan dari Sufyan berkata Yahya, telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin
Uyainah dari Ubaidullah bin Abdullah bin al-Ashamm dari Pamannya, Yazid bin al-Ashamm
dari Maimunah dia berkata, "Dahulu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam apabila sujud, lalu
seekor anak kambing bermaksud lewat (di bawah) antara dua tangannya niscaya ia bisa
lewat."
























766. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim al-Hanzhali telah mengabarkan
kepada kami Marwan bin Muawiyah al-Fazari dia berkata, telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah bin Abdullah bin al-Ashamm dari Yazid bin al-Ashamm bahwasanya dia telah
mengabarkan kepadanya dari Maimunah binti alharits, istri Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam apabila bersujud, maka beliau
menjauhkan kedua tangannya, maksudnya merenggangkan tangan hingga terlihatlah
putihnya kedua ketiaknya dari belakang. Dan apabila beliau duduk maka beliau tenang
dengan bertumpu pada pahanya yang sebelah kanan."






















767. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, Amru an-Naqid, Zuhair bin
Harb, dan Ishaq bin Ibrahim dan lafazh tersebut milik Amru, Ishaq berkata, telah
mengabarkan kepada kami, sedangkan yang lainnya berkata, telah menceritakan kepada
kami Waki' telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Burqan dari Yazid bin al-Ashamm dari
Maimunah binti al-Harits dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam apabila
bersujud maka beliau menjauhkan (kedua tangannya) hingga orang yang di belakangnya
melihat putihnya ketiaknya." Waki' berkata, "Putih keduanya."























{ }




























768. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Abu Khalid, yaitu al-Ahmar dari Husain al-Mu'allim dia berkata, --
Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan
lafazh tersebut miliknya, dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah
menceritakan kepada kami Husain al-Mu'allim dari Budail bin Maisarah dari Abu al-Jauza'
dari Aisyah radhiyallahu'anha dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
membuka shalat dengan takbir dan membaca, 'Al-Hamdulillah Rabb al-Alamin'. Dan beliau
apabila rukuk niscaya tidak mengangkat kepalanya dan tidak menundukkannya, akan tetapi
melakukan antara kedua hal tersebut. Dan beliau apabila mengangkat kepalanya dari rukuk,
niscaya tidak bersujud hingga beliau lurus berdiri, dan beliau apabila mengangkat kepalanya
dari sujud niscaya tidak akan sujud kembali hingga lurus duduk, dan beliau membaca
tahiyyat pada setiap dua raka'at. Beliau menghamparkan kaki kirinya dan memasang tegak
lurus kakinya yang kanan. Dan beliau melarang duduknya setan, dan beliau melarang
seorang laki-laki menghamparkan kedua siku kakinya sebagaimana binatang buas
menghampar. Dan beliau menutup shalat dengan salam." Dan dalam riwayat Ibnu Numair
dari Abu Khalid, "Dan beliau melarang duduk seperti duduknya setan."

Bab: Sutrah dalam shalat ()




















769. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id serta Abu
Bakar bin Abi Syaibah berkata Yahya, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang
yang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash dari Simak dari Musa
bin Thalhah dari Bapaknya dia berkata, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda,
"Apabila salah seorang dari kalian telah meletakkan di hadapannya seperti kayu yang
diletakkan di belakang punggung unta, hendaklah dia shalat, dan janganlah dia
memperhatikan orang yang lewat di belakang sutrah tersebut."















770. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Ishaq
bin Ibrahim berkata Ishaq, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Numair
berkata, telah menceritakan kepada kami Umar bin Ubaid ath-Thanafisi dari Simak bin Harb
dari Musa bin Thalhah dari Bapaknya dia berkata, "Kami pernah shalat, sedangkan hewan
ternak melewati di depan kami, lalu kami menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, maka beliau bersabda, 'Kalaulah sudah ada benda seperti seperti
kayu yang ada di punggung unta dan diletakkan di depan salah seorang dari kalian, maka
sesuatu yang lewat di hadapan mereka tidak akan membahayakan (membatalkan
shalatnya)." Ibnu Numair berkata, "Maka orang yang lewat di hadapannya tidak akan
membahayakannya."











771. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Yazid telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin Abi Ayyub dari Abu al-Aswad
dari Urwah dari Aisyah ra bahwasanya dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
pernah ditanya mengenai sutrah (pembatas) seseorang yang sedang shalat. Maka beliau
menjawab, 'Ia ialah semisal kayu yang diletakkan di punggung hewan tunggangan'."
















772. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah mengabarkan kepada kami Haiwah dari
Abu al-Aswad Muhammad bin Abdurrahman dari Urwah dari Aisyah ra "Bahwa Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam ditanya pada saat perang Tabuk tentang sutrah orang yang shalat,
maka beliau menjawab, 'Ia bisa berbentuk seperti kayu yang diletakkan di punggung hewan
tunggangan'."























773. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair dan lafazh tersebut miliknya, telah menceritakan kepada kami
Bapakku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar "Bahwa
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam dahulu apabila keluar pada hari raya, maka beliau
memerintahkan (pembantunya) membawa tombak, lalu diletakkan di hadapan beliau, lalu
beliau shalat menghadap kepadanya, sedangkan orang-orang shalat di belakangnya. Beliau
melakukan hal terse but dalam sebuah perjalanan, dari sana para pemimpin menjadikan
tombak sebagai acuan."











774. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Numair keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada
kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar "Bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dahulu
menancapkan." Dan Abu Bakar berkata, "Beliau menancapkan tongkat lancip dan shalat
menghadapnya." Dan Ibnu Abi Syaibah menambahkan, "Ubaidullah berkata, 'Tongkat
tersebut adalah tombak'."



















775. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal telah menceritakan kepada kami
Mu'tamir bin Sulaiman dari Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar "Bahwa Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam dahulu menjadikan unta kendaraannya sebagai penghalang
(sutrah), dan beliau shalat menghadapnya."












776. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Numair keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Khalid al-Ahmar dari Ubaidullah dari Nafi' dari
Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu'alaihiwasallam shalat menghadap unta kendaraannya
(sebagai sutrah)." Ibnu Numair berkata, "Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat menghadap
unta."



































777. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb
semuanya meriwayatkan dari Waki' berkata Zuhair, telah menceritakan kepada kami Waki'
telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami 'Aun bin Abi
Juhaifah dari Bapaknya dia berkata, "Saya mendatangi Nabi shallallahu'alaihiwasallam di
Makkah, ketika itu beliau berada di Abthah, dalam jubah merah terbuat dari kulit.
Sekonyong-konyong Bilal datang membawakan air wudhu untuk beliau. Dari sisa air itu ada
orang yang mendapatkannya dan ada pula yang hanya mendapat percikannya saja.
Kemudian Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, keluar memakai pakaian merah. Seolah-olah aku
masih melihat (bagaimana) putihnya betis Nabi." Perawi berkata, "Lalu Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, wudhu, dan Bilal adzan. Aku mengikuti gerak-gerik mulut Bilal berseru ke
kanan dan ke kiri mengucapkan, 'Hayya 'alash shalah, hayya 'alal falah.' Kemudian, Bilal
menancapkan sebuah tongkat berujung besi, lalu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, maju ke
depan mengimami shalat qasar Zhuhur dua rakaat. (Ketika Nabi sedang shalat), keledai dan
anjing digiring lewat di depan beliau (di balik tongkat itu), tetapi ia tidak dicegah (oleh Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam), kemudian shalat Ashar dua rakaat, kemudian tetap shalat dua
rakaat hingga (tiba) kembali di Madinah'."















































778. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Bahz telah menceritakan kepada kami Umar bin Abi Zaidah telah menceritakan kepada kami
'Aun bin Abi Juhaifah bahwa bapaknya melihat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam
memakai jubah merah dari kulit, dan aku melihat Bilal mengeluarkan air wudhu, lalu aku
melihat orang-orang bersegera mendatangi air wudhu itu (berebutan). Maka barangsiapa
mendapatkan sedikit darinya maka dia mengusap dengannya, dan barangsiapa yang tidak
mendapatkannya maka dia mengambil air tersebut dari basahan tangan temannya.
Kemudian aku melihat Bilal mengeluarkan tombak, lalu menancapkannya. Dan Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam memakai mantel merah yang lengannya dilipat, lalu beliau shalat
mengimami orang-orang menghadap tombak tersebut dua rakaat. Dan aku melihat orang-
orang dan hewan ternak berjalan di depan tombak." Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin
Manshur dan 'Abd bin Humaid keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin
'Aun telah mengabarkan kepada kami Abu Umais dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-
- dan telah menceritakan kepadaku al-Qasim bin Zakariya' telah menceritakan kepada kami
Husain bin Ali dari Zaidah dia berkata, telah menceritakan kepada kami Malik bin Mighwal
keduanya meriwayatkan dari 'Aun bin Abi Juhaifah dari Bapaknya dari Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam dengan semisal hadits Sufyan. Dan Umar bin Abi Zaidah
menambahkan, "Sebagian mereka atas sebagian yang lain." Dan dalam Hadits Malik bin
Mighwal, "Ketika beliau berada pada terik siang, maka Bilal keluar lalu melakukan adzan
untuk shalat."


























779. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar berkata Ibnu al-Mutsanna, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Hakam dia berkata, "Saya mendengar Abu
Juhaifah berkata, 'Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pada terik siang hari keluar ke
Badha', lalu dia berwudhu, lalu shalat Zhuhur dua rakaat dan Ashar dua rakaat di hadapan
tombak." Syu'bah berkata, Aun menambahkan di dalamnya dari bapaknya, Abu Juhaifah,
"Orang wanita dan keledai berjalan di belakang tombak tersebut." Dan telah menceritakan
kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Hatim keduanya berkata, telah menceritakan
kepada kami Ibnu Mahdi telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan dua isnad,
keduanya semisalnya, dan dia menambahkan dalam hadits al-Hakam, "Lalu orang-orang
mulai mengambil air sisa wudhunya."




















780. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "Saya membaca di
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas dia berkata,
"Aku pernah datang kepada Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, dengan mengendarai
keledai betina, ketika itu aku hampir baligh. Waktu itu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam
sedang mengimami shalat orang banyak di Mina. Lalu aku lewat di muka shaf, lalu aku turun,
lalu aku mengirim pergi keledai betina tersebut untuk merumput. Kemudian aku masuk ke
dalam shaf; ternyata tidak ada seorang pun yang menegurku atas tindakanku yang demikian
itu."



































781. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan
kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bahwa Abdullah bin Abbas telah mengabarkan
kepadanya "Bahwa dia bepergian di atas keledai, dan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
berdiri shalat di Mina dalam haji Wada' mengimami orang-orang." Perawi berkata, "Lalu
keledai tersebut berjalan di hadapan sebagian shaf, kemudian dia turun darinya, lalu masuk
shaf bersama orang-orang." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Amru an-
Naqid serta Ishaq bin Ibrahim dari Ibnu Uyainah dari az-Zuhri dengan isnad ini, dia berkata,
"Dan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat di Arafah." Telah menceritakan kepada kami
Ishaq bin Ibrahim dan 'Abd bin Humaid keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dengan isnad ini dan dia
tidak menyebutkan Mina di dalamnya dan tidak pula Arafah. Dan dia berkata dalam haji
Wada' atau hari Fath Makkah.

Bab: Melarang orang yang melintas di depan orang yang sedang shalat (













782. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "Saya membaca di
hadapan Malik dari Zaid bin Aslam dari Abdurrahman bin Abi Sa'id dari Abu Sa'id al-Khudri
bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian
shalat, maka janganlah dia membiarkan seseorang lewat di hadapannya, dan hendaklah dia
menghalanginya semampunya. Jika dia menolak maka hendaklah dia memeranginya, karena
dia adalah setan."















783. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Sulaiman bin al-Mughirah telah menceritakan kepada kami Ibnu Hilal, yaitu Humaid dia
berkata, "Ketika aku dan temanku menghafal sebuah hadits, tiba-tiba Abu Shalih as-Samman
berkata, 'Aku akan menceritakan kepadamu sesuatu yang aku dengar dari Abu Sa'id dan aku
lihat sebagian darinya.' Dia berkata lagi, 'Ketika aku bersama Abu Sa'id shalat pada hari
Jum'at menghadap sesuatu yang menjadi sutrah dari manusia, tiba-tiba seorang laki-laki
muda dari bani Abi Mu'aith datang bermaksud untuk lewat di depannya, lalu dia mendorong
dadanya, lalu dia melihat (sekeliling), namun dia tidak mendapatkan jalan keluar melainkan
lewat di hadapan Abu Sa'id, lalu dia kembali mendorong dadanya lebih keras daripada
dorongan yang pertama, lalu dia diam berdiri, lalu dia mendapatkan jalan dari Abu Sa'id
kemudian masuk mendesak orang-orang, lalu dia keluar, lalu mengunjungi Marwan, lalu
mengadu kepadanya tentang sesuatu yang dia dapati." Perawi berkata, "Dan Abu Sa'id
mengunjungi Marwan, maka Marwan berkata kepadanya, 'Ada apa denganmu, dan
keponakanmu datang mengadukanmu? ' Maka Abu Sa'id berkata, 'Aku mendengar
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Apabila salah seorang dari kalian shalat
menghadap suatu sutrah dari manusia, lalu ada seseorang yang bermaksud lewat di
depannya, maka hendaklah dia mendorong dadanya, jika dia menolak, hendaklah dia
memeranginya karena dia adalah setan'."































784. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah dan Muhammad bin Rafi' keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ismail bin Abi Fudaik dari adh-
Dhahhak bin Utsman dari Shadaqah bin Yasar dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila salah seorang di antara kalian shalat, maka
janganlah dia membiarkan seseorang lewat di hadapannya. Jika dia menolak, maka
hendaklah dia memeranginya, karena qarin bersamanya." Dan telah menceritakan kepada
kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar al-Hanafi telah
menceritakan kepada kami adh-Dhahhak bin Utsman telah menceritakan kepada kami
Shadaqah bin Yasar dia berkata, "Saya mendengar Ibnu Umar berkata, " Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda dengan semisalnya."













785. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "Saya membaca di
hadapan Malik dari Abu an-Nadhar dari Busr bin Sa'id bahwa Zaid bin Khalid al-Juhani
mengutusnya kepada Abu Juhaim untuk menanyakan kepadanya apa yang dia dengar dari
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tentang lewat di hadapan orang yang sedang shalat.
Abu Juhaim berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Kalau orang yang
lewat di hadapan orang yang sedang shalat mengetahui dosa yang ditanggungnya, niscaya
dia akan berhenti empat puluh, adalah lebih baik baginya daripada melewati orang yang
sedang shalat." Abu an-Nadhar berkata, "Saya tidak tahu dia berkata empat puluh hari atau
bulan atau tahun." Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Hasyim bin Hayyan al-
'Abdi telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Salim Abi an-Nadhar dari Busr
bin Sa'id bahwa Zaid bin Khalid al-Juhani mengirimkan utusan kepada Abu Juhaim al-Anshar
sesuatu yang aku dengar dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam yang beliau katakan, lalu dia
menyebutkan semakna dengan hadits Malik.

Bab: Mendekatnya orang yang shalat kepada sutrah ()
















786. Telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim ad-Dauraqi telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abi Hazim telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Sahal bin Sa'd as-
Sa'idi dia berkata, "Jarak antara tempat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melaksanakan
shalat dengan dinding ialah selebar jalan lewatnya kambing".


















787. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan Muhammad bin al-Mutsanna
dan lafazh tersebut milik Ibnu al-Mutsanna. Ishaq berkata, telah mengabarkan kepada kami,
sedangkan Ibnu al-Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin
Mas'adah dari Yazid, yaitu Ibnu Abi Ubaid dari Salamah, dan dia adalah Ibnu al-Akwa' "Dia
memilih lokasi khusus tempat mushaf yang ia pergunakan untuk bertasbih (maksudnya
shalat sunnah). Dan dia menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memilih
tempat tersebut. Jarak antara minbar dan kiblat sekitar jalan lewatnya kambing."














788. Telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Makki, berkata Yazid, telah mengabarkan kepada kami, dia berkata, "Dahulu
Salamah memilih shalat di sisi menara yang di sisi mushaf (Utsman), lalu aku katakan
kepadanya, 'Wahai Abu Muslim, aku melihatmu memilih shalat di sisi menara ini.' Dia
menjawab, 'Aku melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam memilih shalat di sisinya'."

Bab: Kadar yang bisa menjadi sutrah ()

































789. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Ismail Ibnu Ulayyah dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim
dari Yunus dari Humaid bin Hilal dari Abdullah bin ash-Shamit dari Abu Dzarr dia berkata,
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian hendak
shalat, sebaiknya kamu membuat sutrah (penghalang) di hadapannya yang berbentuk
seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, apabila di hadapannya tidak ada
sutrah seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, maka shalatnya akan terputus
oleh keledai, wanita, dan anjing hitam.' Aku bertanya, 'Wahai Abu Dzarr, apa perbedaan
anjing hitam dari anjing merah dan kuning? Dia menjawab, 'Aku pernah pula menanyakan
hal itu kepada Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam sebagaimana kamu menanyakannya
kepadaku, maka jawab beliau, 'Anjing hitam itu setan'." Telah menceritakan kepada kami
Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin al-Mughirah dia berkata, -
-Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-
Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, --Lewat jalur
periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Wahb bin Jarir telah menceritakan kepada kami Bapakku dia
berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Ishaq juga
telah mengabarkan kepada kami al-Mu'tamar bin Sulaiman dia berkata, "Saya mendengar
Salm bin Abi adz-Dzayyal dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah
menceritakan kepadaku Yusuf bin Hammad al-Ma'ni telah menceritakan kepada kami Ziyad
al-Bakkai dari 'Ashim al-Ahwal masing-masing meriwayatkan dari Humaid bin Hilal dengan
isnad Yunus sebagaimana haditsnya.



790. Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami al-Makhzumi telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid, dan dia adalah Ibnu Ziyad
telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Abdullah bin al-'Ashamm telah
menceritakan kepada kami Yazid bin al-'Ashamm dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu dia
berkata, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Yang memutuskan shalat ialah
wanita, keledai, dan anjing. Untuk menjaga shalatmu (dengan meletakkan sutrah berupa)
seperti kayu yang diletakkan diatas punggung unta."

Bab: Berbaring melintang di hadapan orang yang sedang shalat ()














791. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru an-Naqid serta
Zuhair bin Harb mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari
az-Zuhri dari Urwah dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu'alaihiwasallam dahulu shalat pada
sebagian malam, sedangkan aku tidur melintang di antara beliau dengan kiblat seperti
jenazah melintang."













792. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah dia berkata, "Dahulu Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam melakukan shalatnya pada sebagian malam seluruhnya,
sedangkan aku (tidur) melintang antara beliau dan kiblat. Apabila beliau berkehendak untuk
shalat witir maka beliau membangunkanku, lalu aku pun berwitir."





















793. Dan telah menceritakan kepadaku Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Bakar bin Hafsh
dari Urwah bin az-Zubair dia berkata, Aisyah radhiyallahu'anhu berkata, "Apa yang
memutuskan shalat?" Perawi berkata, "Kami menjawab, "Wanita dan keledai!" Kata Aisyah,
"Apa wanita itu adalah hewan melata yang jelek?. Sungguh aku melihat diriku sendiri
(sering) tidur melintang seperti jenazah di hadapan Rasulluah Shallallahu'alaihiwasallam,
ketika beliau sedang shalat."































794. Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Abu Sa'id al-Asyajj keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats berkata, dan telah
memberitakan kepada kami Umar bin Hafs bin Ghiyats dan lafazh tersebut adalah miliknya.
Telah menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami al-A'masy telah
menceritakan kepadaku Ibrahim dari al-Aswad dari Aisyah ra --Lewat jalur periwayatan lain--
. Al-A'masy berkata, dan telah menceritakan kepadaku Muslim dari Masruq dari Aisyah
Radhiyallahu'anhu, "Dan disebutkan di sisinya sesuatu yang memutuskan shalat adalah
anjing, keledai, dan wanita. Maka Aisyah berkata, "Sungguh kalian telah menyerupakan kami
dengan keledai dan anjing. Demi Allah, sungguh aku telah melihat Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam melakukan shalat, sedangkan aku tidur terlentang di atas kasur di
antara beliau dan kiblat, lalu tampaklah suatu keperluan bagiku (untuk menyingkir), lalu aku
tidak bersedia untuk duduk (karena malas) sehingga Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
tersakiti, lalu aku menyingkir dari sisi kedua kaki beliau."

























795. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari al-Aswad dari Aisyah radhiyallahu'anhu dia berkata,
"Kalian menganalogikan kami dengan anjing dan keledai. Seingatku aku pernah tidur
terlentang di atas kasur, lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam datang, lalu mengambil
tempat di tengah kasur, lalu shalat, lalu aku tidak suka untuk menghalanginya, maka aku
beranjak pergi dari hadapan kedua kaki kasur, hingga aku pergi dari selimutku."

















796. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "Saya membaca di
hadapan Malik dari Abu an-Nadhar dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Aisyah ra dia
berkata, "Aku biasa tidur di hadapan Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, sedangkan kedua
kakiku berada di arah kiblat beliau. Apabila beliau sujud maka beliau meraba (dengan ujung
jarinya) kakiku lalu aku menarik kedua kakiku. Apabila beliau berdiri, aku menjulurkan kedua
kakiku kembali." Dia berkata lagi, "Ketika itu rumah tersebut tidak ada lampu."
















797. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Khalid bin Abdullah dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Abbad bin al-
'Awwam semuanya meriwayatkan dari asy-Syaibani dari Abdullah bin Syaddad bin al-Had dia
berkata, telah menceritakan kepadaku Maimunah, istri Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dia
berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam sedang shalat, aku biasa berada di
bagian kaki beliau, padahal aku sedang haid. Apabila beliau sujud, bajunya seringkali
mengenaiku."



















798. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb Zuhair
berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Thalhah
bin Yahya dari Ubaidullah bin Abdullah dia berkata, "Saya mendengarnya dari Aisyah
radhiyallahu'anhu, dia berkata, "Dahulu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat pada sebagian
malam, sedangkan aku berada di sampingnya dalam keadaan haid, aku sedang memakai
baju wool dan beliau terkena sebagian kainnya di sampingnya."
Bab: Shalat dengan mengenakan satu kain dan cara mengenakannya (






































799. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di
hadapan Malik, dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin al-Musayyab dari Abu Hurairah
radhiyallahu'anhu bahwa seorang penanya bertanya kepada Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam tentang shalat dengan mengenakan satu kain. Maka beliau
bersabda, "Bukankah setiap kalian memiliki dua kain?" Telah menceritakan kepadaku
Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Yunus dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan
kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits dan telah menceritakan kepadaku Bapakku dari
Kakekku dia berkata, telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid keduanya meriwayatkan
dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin al-Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah
Radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam hadits semisalnya.













800. Telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb Amru berkata, telah
menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim dari Ayyub dari Muhammad bin Sirin dari Abu
Hurairah radhiyallahu'anhu dia berkata, "Seorang laki-laki memanggil Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam seraya berkata, "Bukankah salah seorang dari kami (boleh) shalat
dengan memakai satu kain?" Beliau menjawab, "Bukankah masing-masing kalian bisa
mendapatkan dua baju?"












801. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru an-Naqid serta
Zuhair bin Harb semuanya meriwayatkan dari Ibnu Uyainah Zuhair berkata, telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah
radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Janganlah salah
seorang dari kalian shalat memakai satu kain, tanpa mengenakan suatu kain pun di atas
pundaknya."





















802. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya bahwa Umar bin Abi Salamah telah
mengabarkan kepadanya, dia berkata, "Pernah kulihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
shalat dengan memakai satu kain dengan berbalut dengannya di rumah Ummu Salamah
dalam keadaan meletakkan kedua ujungnya pada kedua pundaknya." Telah
menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ishaq bin Ibrahim dari Waki'
dia berkata, telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dengan isnad ini, hanya saja
dia mengatakan, "Mutawasysyih (berbalut) bukan musytamil (berbalut)."










803. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari Umar bin Abi Salamah dia
berkata, "Saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat di rumah Ummu Salamah
dengan mengenakan baju yang antara ujungnya disilangkan."


























804. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Isa bin Hammad keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami al-Laits dari Yahya bin Sa'id dari Abu Umamah bin
Sahl bin Hunaif dari Umar bin Abi Salamah dia berkata, "Saya melihat Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam shalat dengan memakai satu kain dengan cara diselimuti lagi yang
antara kedua ujungnya disilangkan." Isa bin Hammad menambahkan dalam riwayatnya,
"Pada atas pundaknya."
























805. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu az-Zubair dari Jabir dia berkata,
"Saya melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat dengan memakai satu kain dengan cara
dibalutkan." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata, --
Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Sufyan semuanya dengan
isnad ini, dan dalam hadits Ibnu Numair dia berkata, "Saya mengunjungi Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam."



















806. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bahwa Abu az-Zubair al-Makki telah
menceritakan kepadanya bahwasanya dia melihat Jabir bin Abdullah shalat dengan
mengenakan satu kain dengan cara dibalutkan, dan di sampingnya ada bajunya." Jabir
berkata, "Dia melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melakukan hal tersebut."

























807. Telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Ishaq bin Ibrahim dan lafazh tersebut
milik Amru, dia berkata, telah menceritakan kepadaku Isa bin Yunus telah menceritakan
kepada kami al-A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id al-
Khudri bahwasanya dia mengunjungi Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Dia berkata lagi, "Lalu
aku melihatnya shalat di atas tikar yang beliau pergunakan untuk sujud." Dia berkata lagi,
"Dan aku melihatnya shalat dengan memakai baju satu yang dibalutkan padanya." Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata,
telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dia berkata --Lewat jalur periwayatan lain--
dan telah menceritakannya kepadaku Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Ali
bin Mushir keduanya meriwayatkan dari al-A'masy dengan isnad ini. Dan dalam riwayat Abu
Kuraib, "Dalam keadaan beliau meletakkan ujungnya pada pundaknya." Dan dalam riwayat
Abu Bakar dan Suwaid, "Dengan dibalutkan padanya."
6. KITAB: MASJID DAN TEMPAT-TEMPAT SHALAT

Bab: Bab ()




























808. Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil al-Jahdari telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami al-A'masy dia berkata, --Lewat jalur
periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu
Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy
dari Ibrahim at-Taimi dari Bapaknya dari Abu Dzarr dia berkata, "Saya berkata, 'Wahai
Rasulullah, masjid apa yang didirikan di bumi pertama kali? ' Beliau menjawab, 'Masjid al-
Haram.' Aku bertanya lagi, 'Kemudian apa lagi? ' Beliau menjawab, 'Masjid al-Aqsha.' Aku
bertanya, 'Berapa jarak (waktu pembangunan) antara keduanya? ' Beliau menjawab, 'Empat
puluh tahun. Dan di mana pun kamu mendapatkan waktu shalat maka shalatlah, dan ia
adalah masjid (untukmu).' Dan dalam hadits Abu Kami, 'Kemudian di mana pun kamu
mendapatkan (waktu) shalat, shalatlah padanya karena ia adalah masjid (untukmu) '."















809. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr as-Sa'di telah mengabarkan kepada kami Ali
bin Mushir telah menceritakan kepada kami al-A'masy dari Ibrahim bin Yazid at-Taimi dia
berkata, "Saya membaca Al Quran di hadapan bapakku di pelataran masjid. Apabila aku
membaca as-Sajdah, maka dia bersujud, lalu aku bertanya kepadanya, 'Wahai bapakku,
apakah kamu sujud di jalan? ' Dia menjawab, 'Aku mendengar Abu Dzarr berkata, 'Aku
bertanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tentang pertama kali masjid yang di
bangun di muka bumi? ' Beliau menjawab, 'Masjid al-Haram.' Aku bertanya lagi, 'Kemudian
masjid apa? ' Beliau menjawab, 'Masjid al-Aqsha.' Aku bertanya, 'Berapa jarak (waktu
pembuatan) antara keduanya? ' Beliau menjawab, 'Empat puluh tahun, kemudian semua
bumi bagimu adalah masjid, maka di mana pun waktu shalat mendapatimu, maka
shalatlah'."










































810. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Sayyar dari Yazid al-Faqir dari Jabir bin Abdullah al-Anshari dia berkata,
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Aku diberikan lima perkara yang mana
belum pernah diberikan kepada seorang pun sebelumku. Pertama, Dahulu setiap nabi diutus
kepada kaumnya secara khusus, sedangkan aku diutus kepada setiap bangsa merah dan
hitam. Kedua, ghanimah dihalalkan untukku, namun tidak dihalalkan untuk seorang pun
sebelumku. Ketiga, dan bumi itu dijadikan untukku dalam keadaan suci dan mensucikan dan
(sebagai) masjid juga, maka siapa pun laki-laki yang mana waktu shalat mendapatinya maka
dia bisa shalat di mana pun dia berada. Keempat, aku ditolong dengan rasa takut (yang
merasuk pada musuh di hadapanku) sejauh jarak perjalanan satu bulan. Kelima, aku diberi
syafaat'." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Sayyar telah menceritakan kepada
kami Yazid al-Faqir telah mengabarkan kepada kami Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, lalu dia menyebutkan hadits semisalnya.
































811. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Fudhail dari Abu Malik al-Asyja'i dari Rib'i dari Hudzaifah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Kami diberi keutamaan atas manusia
lainnya dengan tiga hal: pertama, Shaf kami dijadikan sebagaimana shaf para malaikat.
Kedua, bumi dijadikan untuk kami semuanya sebagai masjid. Ketiga, dan debunya dijadikan
suci untuk kami apabila kami tidak mendapatkan air.' Dan beliau menyebutkan karakter
lainnya." Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Abi Zaidah dari Sa'd bin Thariq telah menceritakan
kepadaku Rib'i bin Hirasy dari Hudzaifah dia berkata, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam
bersabda semisalnya.





























812. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ali
bin Hujr mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail, dan dia adalah Ibnu Ja'far
dari al-'Ala' dari Bapaknya dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam
telah bersabda, "Aku diberi keutamaan atas para nabi dengan enam perkara: pertama, aku
diberi Jawami' al-Kalim. Kedua, aku ditolong dengan rasa takut (yang dihunjamkan di dada-
dada musuhku). Ketiga, ghanimah dihalalkan untukku. Keempat, bumi dijadikan suci untukku
dan juga sebagai masjid. Kelima, aku diutus kepada seluruh makhluk. Keenam, para nabi
ditutup dengan kerasulanku."














































813. Telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan Harmalah keduanya berkata, telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab
dari Sa'id bin al-Musayyab dari Abu Hurairah ra dia berkata, Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Aku diutus dengan membawa Jawami' al-Kalim dan
aku ditolong dengan perasaan takut (yang dihunjamkan di dada-dada musuhku), dan ketika
aku tidur aku diberi kunci-kunci gudang penyimpanan bumi, lalu diletakkan di hadapanku."
Abu Hurairah berkata, "Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pergi, dan kamu berusaha
mengeluarkan sesuatu yang ada di dalamnya." Dan telah menceritakan kepada kami Hajib
bin al-Walid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Harb dari az-Zubaidi dari az-
Zuhri telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin al-Musayyab dan Abu Salamah bin
Abdurrahman bahwa Abu Hurairah ra berkata, "Saya mendengar Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda semisal hadits Yunus. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humaid keduanya berkata, telah menceritakan kepada
kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dari Ibnu al-
Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dari Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam dengan hadits semisalnya.
















814. Dan telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb dari Amru bin al-Harits dari Abu Yunus, maula Abu Hurairah radhiyallahu'anhu
bahwasanya dia telah menceritakan kepadanya dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, "Aku ditolong dengan rasa
takut (yang dihunjamkan) di dada musuh-musuhku, aku diberi Jawami' al-Kalim, ketika aku
tidur maka aku diberi kunci-kunci gudang penyimpanan bumi, lalu diletakkan di kedua
tanganku."
















815. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia
berkata, 'Ini adalah sesuatu yang telah diceritakan kepada kami Abu Hurairah
radhiyallahu'anhu dari Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, lalu dia menyebutkan beberapa
hadits, di antaranya, "Dan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Aku ditolong
dengan rasa takut (yang dihunjamkan di dada-dada musuhku), dan aku diberi Jawami' al-
Kalim'."

Bab: Membangun masjid nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam (















































816. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Syaiban bin Farrukh keduanya
meriwayatkan dari Abdul Warits berkata Yahya, telah mengabarkan kepada kami Abdul
Warits bin Sa'id dari Abu at-Tayyah adh-Dhuba'i telah menceritakan kepada kami Anas bin
Malik "Bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam tiba di dataran tinggi Madinah pada
perkampungan Bani 'Amr bin 'Auf. Beliau tinggal di sana empat belas malam. Kemudian
beliau mengirim utusan kepada pemimpin-pemimpin Bani Najjar, maka mereka datang
dengan menyandang pedang." Kata Anas, "Seolah-olah aku melihat Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam di atas kendaraannya sedangkan Abu Bakar berada di
boncengannya, sedang para pemimpin Bani Najjar mengelilinginya di halaman Abu Ayyub."
Pada masa itu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam shalat karena waktu shalat telah tiba,
dan beliau shalat di tempat peristirahatan kambing. Kemudian beliau memerintahkan
membangun masjid. Untuk itulah beliau mengundang para pemimpin Bani an-Najjar,
sehingga mereka datang. Lalu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Hai, Bani
Najjar! Juallah kepadaku kebun Anda ini!" Mereka menjawab, "Tidak! Demi Allah! Kami tidak
akan meminta harga ganti rugi, melainkan hanya kepada Allah." Anas berkata, "Di kebun itu
ada pohon-pohon kurma, kuburan orang-orang musyrik, dan runtuhan bangun-bangunan.
Karena itu Rasululah memerintahkan supaya menebang pohon-pohon kurma, membongkar
kuburan, dan meratakan runtuhan bangunan-bangunan itu." Dia berkata lagi, "Sesudah itu
mereka susun pohon-pohon kurma (menjadi bangunan) menurut arah kiblat, dan pinggiran
pintunya dibuat dari batu." Kata Anas selanjutnya, "Mereka melantunkan syair sedangkan
Rasulullah bersama mereka, "Ya Allah! Tidak ada kebaikan melainkan kebaikan di akhirat.
Karena itu tolonglah kaum Anshar dan kaum Muhajirin."




















817. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz al-'Anbari telah menceritakan
kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan
kepadaku Abu at-Tayyah dari Anas "Bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dahulu
shalat di tempat peristirahatan kambing sebelum masjid di bangun." Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Habib telah mengabarkan kepada kami Khalid, yaitu Ibnu al-Harits
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu at-Tayyah dia berkata, "Saya mendengar
Anas berkata, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda dengan hadits semisalnya."

Bab: Perpindahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Baitul Haram (





{








}





818. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abu al-Ahwash dari Abu Ishaq dari al-Bara' bin 'Azib dia berkata, "Aku shalat bersama
Nabi Shallallahu'alaihiwasallam menghadap Baitul Maqdis selama enam belas bulan hingga
turun ayat tersebut yang ada dalam surat al-Baqarah, "Dan di mana pun kamu berada maka
palingkanlah wajah-wajahmu ke arahnya." (QS.Albaqarah 124), ayat tersebut turun setelah
Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat, lalu seorang laki-laki dari suatu kaum bertolak pergi,
lalu dia berjalan bersama beberapa manusia dari kalangan Anshar, dan mereka shalat, lalu
beliau menceritakannya kepada mereka, maka mereka menghadapkan wajah-wajah mereka
ke Baitullah."

















819. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Abu Bakar bin
Khallad semuanya meriwayatkan dari Yahya berkata Ibnu al-Mutsanna, telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan telah menceritakan kepadaku Abu Ishaq dia
berkata, Saya mendengar al-Bara' berkata, "Kami shalat bersama Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam menghadap Baitul Maqdis enam belas bulan atau tujuh belas
bulan, kemudian kami dipalingkan menghadap Ka'bah."




























820. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz bin Muslim telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar --
Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan
lafazh tersebut miliknya, dari Malik bin Anas dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dia
berkata, "Ketika orang-orang dalam shalat Shubuh di Quba', tiba-tiba seseorang mendatangi
mereka seraya berkata, 'Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah diturunkan wahyu atas
beliau pada suatu malam, dan beliau telah diperintahkan untuk berkiblat menghadap
Ka'bah, maka kalian menghadap kiblatlah, dan sebelumnya mereka menghadap ke Syam,
maka mereka memutar menghadap Ka'bah'." Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id
telah menceritakan kepadaku Hafsh bin Maisarah dari Musa bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu
Umar dan dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dia berkata, "Ketika orang-orang berada
dalam shalat shubuh, tiba-tiba seorang laki-laki mendatangi mereka' seperti hadis Malik."








{
}







821. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas
"Bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam dahulu shalat menghadap Baitul Maqdis, lalu
turunlah ayat, 'Sungguh kami telah melihat wajahmu menengadah ke langit, maka sungguh
kami palingkan wajahmu ke kiblat yang kamu ridhai, maka palingkanlah wajahmu ke arah
masjid al-Haram.' (QS. Albaqarah 144), Lalu seorang laki-laki dari Bani Salimah berjalan,
sedangkan mereka dalam keadaan rukuk dalam shalat shubuh, dan mereka telah melakukan
shalat satu raka'at, lalu dia memanggil, 'Ketahuilah, sesungguhnya kiblat telah diganti, maka
mereka berpaling sebagaimana mereka menghadap kiblat'."

Bab: Larangan membangun masjid di atas kuburan dan memasang gambar di dalamnya

()















































822. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hisyam telah mengabarkan kepadaku
Bapakku dari Aisyah radhiyallahu'anhu bahwa Ummu Habibah dan Ummu Salamah
menyebutkan gereja yang mereka lihat di Etiopia Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam yang
didalamnya terdapat gambar-gambar. Maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda,
"Sesungguhnya mereka itu apabila ada seorang laki-laki shalih di antara mereka lalu dia
meninggal, maka mereka membangun di atas kuburannya sebuah masjid, dan mereka
menggambar laki-laki tersebut. Mereka itu adalah sejelek-jeleknya makhluk di sisi Allah pada
hari kiamat." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru an-
Naqid keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada
kami Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari Aisyah radhiyallahu'anhu "Bahwa mereka saling
menyebutkan hadits dari Rasulullah ketika beliau sakit, lalu Ummu Salamah dan Ummu
Habibah menyebutkan sebuah gereja" kemudian dia menyebutkan hadits semisalnya.Telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah
telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah radhiyallahu'anha dia
berkata, "Para istri nabi Shallallahu'alaihiwasallam telah menyebutkan kepada kami sebuah
gereja yang kami lihat di tanah Habasyah yang diberi nama Mariyah" semisal hadits mereka.























823. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru an-Naqid
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hasyim bin al-Qasim telah menceritakan
kepada kami Syaiban dari Hilal bin Abi Humaid dari Urwah bin az-Zubair dari Aisyah
radhiyallahu'anhu dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda dalam
sakitnya yang menyebabkan beliau tidak bisa bangkit lagi, 'Allah melaknat kaum Yahudi dan
Nashrani yang menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid'." Aisyah berkata,
"Kalau bukan karena itu, niscaya kuburan beliau dipertontonkan, padahal tindakan itu
dikhawatirkan akan dijadikannya kuburan beliau sebagai masjid." Dan dalam riwayat Ibnu
Abi Syaibah, "Kalau bukan karena itu niscaya dia tidak menyebutkan sesuatu yang Aisyah
katakan."






















824. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dan Malik dari Ibnu Syihab telah
menceritakan kepadaku Sa'id bin al-Musayyab bahwa Abu Hurairah radhiyallahu'anhu
berkata, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Allah memerangi kaum Yahudi
yang menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid."














825. Dan telah menceritakan kepadaku Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
al-Fazari dari Ubaidullah al-Ashamm telah menceritakan kepada kami Yazid bin al-Ashamm
dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda,
"Allah melaknat kaum Yahudi dan Nashrani yang menjadikan kuburan para nabi mereka
sebagai masjid."


































826. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili dan Harmalah bin Yahya
berkata Harmalah, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Harun berkata, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab
telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bahwa Aisyah dan Abdullah bin Abbas
keduanya berkata, "Ketika diturunkan wahyu kepada Rasulullah, beliau langsung membuang
bajunya pada wajahnya. Lalu apabila beliau merasa sesak, maka beliau membukanya dari
wajahnya. Lalu beliau bersabda, "Demikianlah, laknat Allah terlimpahkan atas kaum Yahudi
dan Nashrani. Mereka menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid." Beliau
memperingatkan seperti yang mereka kerjakan.


























827. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ishaq bin Ibrahim dan
lafazh tersebut milik Abu Bakar. Ishaq berkata, telah mengabarkan kepada kami dan Abu
Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami Zakariya' bin 'Adi dari Ubaidullah bin Amru
dari Zaid bin Abi Unaisah dari Amru bin Murrah dari Abdullah bin al-Harits an-Najrani dia
berkata, telah menceritakan kepadaku Jundab dia berkata, "Lima hari menjelang Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam wafat, aku mendengar beliau bersabda, 'Aku berlepas diri kepada
Allah dari mengambil salah seorang di antara kalian sebagai kekasih, karena Allah Ta'ala
telah menjadikanku sebagai kekasih sebagaimana Dia menjadikan Ibrahim sebagai kekasih.
Dan kalaupun seandainya aku mengambil salah seorang dari umatku sebagai kekasih,
niscaya aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih. Ketahuilah bahwa sesungguhnya
orang-orang sebelum kalian itu menjadikan kuburan para nabi dan orang-orang shalih dari
mereka sebagai masjid, maka janganlah kalian menjadikan kuburan-kuburan itu sebagai
masjid, karena sungguh aku melarang kalian dari hal itu".

Bab: Keutamaan dan anjuran membangun masjid ()































828. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili dan Ahmad bin Isa keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru
bahwa Bukair telah menceritakan kepadanya bahwa 'Ashim bin Umar bin Qatadah telah
menceritakan kepadanya bahwasanya dia mendengar Ubaidullah al-Khaulani menyebutkan
bahwa dia mendengar Utsman bin Affan dia berujar kepada orang banyak ketika
membangun masjid Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam., "Sekarang kamu telah banyak.
Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, bersabda, 'Siapa
yang membangun masjid karena Allah -Bukair berkata, 'Seingatku beliau bersabda, 'Dengan
maksud mencari wajah Allah'-, niscaya Allah membuatkan rumah di surga untuknya'." Ibnu
"Isa dalam riwayatnya hadits semisalnya, "Di dalam surga.



















829. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin al-Mutsanna dan
lafazh tersebut milik Ibnu al-Mutsanna, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami
adh-Dhahhak bin Makhlad telah mengabarkan kepada kami Abdul Hamid bin Ja'far telah
menceritakan kepadaku Bapakku dari Mahmud bin Labid bahwa Utsman bin Affan
bermaksud hendak merenovasi masjid, tetapi dicegah oleh orang banyak. Mereka lebih suka
membiarkan masjid itu sebagaimana adanya. Maka dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam, bersabda 'Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka
"Allah membuatkan (rumah yang mulia) di surga untuknya seperti masjid itu'.

( Bab: Anjuran untuk meletakkan tangan pada lutut saat rukuk



























830. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-'Ala' al-Hamdani Abu Kuraib dia
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Ibrahim dari al-
Aswad dan Alqamah keduanya berkata, "Kami mendatangi Abdullah bin Mas'ud di
rumahnya, lalu dia bertanya, 'Apakah mereka itu shalat di belakangmu? ' Jawab kami,
'Tidak.' Dia berkata, 'Bangunlah, lalu shalatlah, lalu dia tidak menyuruh kami adzan dan tidak
pula iqamat'. Lalu kami berdiri di belakangnya. Kemudian dia menarik tangan kami, lalu dia
menempatkan masing-masing kami di sebelah kanan dan kirinya. Ketika dia rukuk, kami
meletakkan tangan kami di lutut'. Dia berkata, 'Tetapi Abdullah memukul tangan kami, dan
dia mempertemukan kedua telapak tangannya lalu memasukkannya ke antara dua pahanya'.
Tatkala telah selesai shalat dia berkata, 'Sesungguhnya nanti akan datang para penguasa
yang mengakhirkan shalat dari waktunya dan mengundur-ngundur pelaksanaannya hingga
hampir habis. Apabila kalian menyaksikan mereka melakukan hal tersebut, maka kalian
shalatlah tepat pada waktunya, kemudian shalat pulalah berjamaah bersama-sama dengan
mereka dan jadikanlah shalatmu bersama mereka sebagai suatu kesunatan. Apabila kamu
bertiga, shalatlah bersama-sama, dan apabila kamu lebih banyak, angkatlah salah seorang
menjadi imam. Apabila salah seorang dari kalian rukuk, maka letakkan kedua lenganmu di
atas kedua dan membungkuklah. Dan pertemukan kedua telapak tanganmu. Aku seperti
masih melihat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, mempersilangkan anak-anak jari beliau.
Lalu 'Abdulllah memperagakannya kepada mereka'." Dan telah menceritakan kepada kami
Minjab bin al-Harits at-Tamimi telah mengabarkan kepada kami Ibnu Mushir dia berkata, --
Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abi Syaibah
telah menceritakan kepada kami Jarir dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Adam telah menceritakan kepada kami Mufadhdhal semuanya meriwayatkan dari al-A'masy
dari Ibrahim dari Alqamah dan al-Aswad 'Bahwa keduanya mengunjungi Abdullah ', sesuai
dengan makna hadits Abu Mu'awiyah. Sedangkan dalam hadits Mushir dan Jarir, "Seakan-
akan aku melihat persilangan jari-jari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dalam keadaan
beliau rukuk.


























831. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi telah
mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Israil dari Manshur dari Ibrahim dari
Alqamah dan al-Aswad bahwa keduanya datang kepada Abdullah. Lalu dia bertanya, "Sudah
shalatkah orang yang di belakangmu?" Kami menjawab, "Sudah." Lalu dia berdiri shalat di
antara kami berdua. Dia meletakkan salah seorang dari keduanya di sebelah kanannya dan
yang lainnya di sebelah kiri. Kemudian kami rukuk, lalu kami meletakkan tangan di lutut
kami, tetapi dia memukul tangan kami. Dia mempertemukan kedua tapak tangannya, lalu
meletakkan keduanya di antara kedua pahanya. Setelah selesai shalat dia berkata, "Beginilah
yang dilakukan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam."

































832. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Kamil al-Jahdari dan lafazh
tersebut milik Qutaibah, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Awanah
dari Abu Ya'fur dari Mush'ab bin Sa'd dia berkata, "Aku shalat di samping bapakku." Dia
berkata lagi, "Dan aku meletakkan kedua tanganku antara kedua lutut, lalu bapakku berkata
kepadaku, 'Pukullah dengan kedua telapak tanganmu pada lututmu'." Dia berkata lagi,
"Kemudian aku melakukan hal tersebut pada kesempatan lain, lalu dia memukul tanganku,
seraya dia berkata, 'Kami dilarang Rasulullah seperti ini, dan kami diperintahkan meletakkan
telapak tangan di atas lutut'." Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah
menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan
telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan
keduanya meriwayatkan dari Abu Ya'fur dengan isnad ini sampai dengan perkataannya,
'Kami dilarang darinya', dan keduanya belum menyebutkan sesuatu sesudahnya."















833. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Ismail bin Abi Khalid dari az-Zubair bin 'Adi dari Mush'ab bin Sa'd dia berkata,
"Aku rukuk, lalu aku berkata dengan tanganku demikian, maksudnya membuka keduanya
dan meletakkan keduanya di antara kedua pahanya. Lalu bapakku berkata, 'Dahulu kami
melakukan ini, kemudian kami diperintahkan untuk memegang lutut'."





















834. Telah menceritakan kepadaku al-Hakam bin Musa telah menceritakan kepada kami Isa
bin Yunus telah menceritakan kepada kami Ismail bin Abi Khalid dari az-Zubair bin 'Adi dari
Mush'ab bin Sa'ad bin Abi Waqqash dia berkata, "Aku shalat di samping bapakku. Ketika aku
rukuk, aku mempersilangkan jari-jari tanganku dan aku meletakkannya di antara kedua
lututku, maka dia memukul tanganku. Setelah selesai shalat, maka bapak berkata, 'Dahulu
kami melakukan demikian. Tetapi kemudian kami disuruh Nabi Shallallahu'alaihiwasallam,
meletakkannya di atas lutut'."

Bab: Bolehnya duduk Iq'a`di atas dua mata kaki ()






























835. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Bakar --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami
Hasan al-Hulwani telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dan keduanya berdekatan
dalam lafazh, semuanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah
mengabarkan kepadaku Abu az-Zubair bahwasanya dia mendengar Thawus berkata, "Kami
bertanya kepada Ibnu Abbas mengenai hukum duduk di atas kedua tumit." Dia menjawab,
"Hukumnya sunat". Kami bertanya, "Kami lihat janggal orang duduk seperti itu." Ibnu Abbas
menjawab, "Bahkan, begitulah sunnah Nabimu Shallallahu'alaihiwasallam."

Bab: Haramnya berbicara saat shalat dan mengahapuskan hukum yang membolehkannya

()

















































836. Telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Muhammad bin ash-Shabbah dan Abu
Bakar bin Abi Syaibah dan keduanya berdekatan dalam lafazh hadits tersebut, keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim dari Hajjaj ash-Shawwaf dari
Yahya bin Abi Katsir dari Hilal bin Abi Maimunah dari 'Atha' bin Yasar dari Muawiyah bin al-
Hakam as-Sulami dia berkata, "Ketika aku sedang shalat bersama-sama Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari suatu kaum bersin. Lalu aku
mengucapkan, 'Yarhamukallah (semoga Allah memberi Anda rahmat) '. Maka seluruh
jamaah menujukan pandangannya kepadaku." Aku berkata, "Aduh, celakalah ibuku!
Mengapa Anda semua memelototiku?" Mereka bahkan menepukkan tangan mereka pada
paha mereka. Setelah itu barulah aku tahu bahwa mereka menyuruhku diam. Tetapi aku
telah diam. Tatkala Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam selesai shalat, Ayah dan ibuku
sebagai tebusanmu (ungkapan sumpah Arab), aku belum pernah bertemu seorang pendidik
sebelum dan sesudahnya yang lebih baik pengajarannya daripada beliau. Demi Allah! Beliau
tidak menghardikku, tidak memukul dan tidak memakiku. Beliau bersabda, 'Sesungguhnya
shalat ini, tidak pantas di dalamnya ada percakapan manusia, karena shalat itu hanyalah
tasbih, takbir dan membaca al-Qur'an.' -Atau sebagaimana yang disabdakan Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, "Saya berkata, 'Wahai Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam,
sesungguhnya aku dekat dengan masa jahiliyyah. Dan sungguh Allah telah mendatangkan
agama Islam, sedangkan di antara kita ada beberapa laki-laki yang mendatangi dukun.'
Beliau bersabda, 'Janganlah kamu mendatangi mereka.' Dia berkata, 'Dan di antara kita ada
beberapa laki-laki yang bertathayyur (berfirasat sial).' Beliau bersabda, 'Itu adalah rasa
waswas yang mereka dapatkan dalam dada mereka yang seringkali menghalangi mereka
(untuk melakukan sesuatu), maka janganlah menghalang-halangi mereka. -Ibnu Shabbah
berkata dengan redaksi, 'Maka jangan menghalangi kalian-." Dia berkata, "Aku berkata, 'Di
antara kami adalah beberapa orang yang menuliskan garis hidup.' Beliau menjawab, 'Dahulu
salah seorang nabi menuliskan garis hidup, maka barangsiapa yang bersesuaian garis
hidupnya, maka itulah (yang tepat, maksudnya seorang nabi boleh menggambarkan masa
yang akan datang, pent) '." Dia berkata lagi, "Dahulu saya mempunyai budak wanita yang
menggembala kambing di depan gunung Uhud dan al-Jawwaniyah. Pada suatu hari aku
memeriksanya, ternyata seekor serigala telah membawa seekor kambing dari
gembalaannya. Aku adalah laki-laki biasa dari keturunan bani Adam yang bisa marah
sebagaimana mereka juga bisa marah. Tetapi aku menamparnya sekali. Lalu aku mendatangi
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, dan beliau anggap tamparan itu adalah masalah besar.
Aku berkata, "(Untuk menebus kesalahanku), tidakkah lebih baik aku memerdekakannya? '
Beliau bersabda, 'Bawalah dia kepadaku.' Lalu aku membawanya menghadap beliau. Lalu
beliau bertanya, 'Di manakah Allah? ' Budak itu menjawab, 'Di langit.' Beliau bertanya,
'Siapakah aku? ' Dia menjawab, 'Kamu adalah utusan Allah.' Beliau bersabda, 'Bebaskanlah
dia, karena dia seorang wanita mukminah'." Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami al-
Auza'i dari Yahya bin Abi Katsir dengan isnad ini hadits semisalnya.






















837. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb serta
Ibnu Numair dan Abu Sa'id al-Asyajj dan lafazh mereka saling berdekatan, mereka berkata,
telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail telah menceritakan kepada kami al-A'masy
dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah dia berkata, "Kami pernah memberi salam kepada
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam ketika beliau sedang shalat, lalu beliau menjawab
salam kami itu. (Tetapi) tatkala kami kembali dari Raja Najasyi, kami memberi salam pula
kepada beliau ketika beliau sedang shalat, maka beliau tidak menjawab salam kami itu. Lalu
kami tanyakan kepada beliau, 'Dahulu kami memberi salam kepadamu ketika sedang shalat,
lalu kamu menjawab salam kami (mengapa sekarang kenapa tidak?) ' Beliau menjawab,
'Sesungguhnya dalam shalat harus ada suatu kesibukan yang sungguh-sungguh (khusyu') '."
Telah menceritakan kepadaku Ibnu Numair telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur
as-Saluli telah menceritakan kepada kami Huraim bin Sufyan dari al-A'masy dengan isnad ini
hadits semisalnya.
















{ }











838. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Ismail bin Abi Khalid dari al-Harits bin Syubail dari Abu Amru asy-Syaibani dari
Zaid bin Arqam dia berkata, "Dahulu kami bercakap-cakap dalam shalat. Seorang laki-laki
bercakap-cakap dengan teman di sampingnya dalam keadaan shalat, hingga turun ayat,
'...Shalatlah kamu karena Allah dengan khusyu'. (Al-Baqarah: 238). Lalu kami disuruh diam,
dan dilarang bercakap-cakap'." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah
telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dan Waki' dia berkata, --Lewat jalur
periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus mereka meriwayatkan dari Ismail bin Abi Khalid
dengan isnad ini hadits semisalnya.


















839. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Abu az-Zubair dari Jabir bahwasanya dia
berkata, "Sesungguhnya Rasulullah mengutusku untuk suatu urusan. (Setelah aku kembali),
aku -dalam keadaan berjalan- mendapati beliau -Qutaibah berkata, 'sedang shalat'-. Lalu aku
memberi salam kepada beliau, maka beliau hanya memberi isyarat kepadaku. Setelah selesai
shalat, beliau memanggilku, seraya bersabda, 'Tadi engkau memberi salam kepadaku,
padahal aku sedang shalat.' Ketika itu beliau menghadap ke timur."
































840. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepadaku Abu az-Zubair dari Jabir dia berkata, "Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam mengutusku dalam keadaan beliau bertolak pergi ke bani al-
Mushthaliq, lalu aku mendatanginya dalam keadaan beliau shalat di atas untanya. Lalu aku
mengajaknya berbicara, lalu beliau berkata dengan memberikan isyarat tangannya
demikian.' Dan Zuhair memberikan isyarat dengan tangannya, 'Kemudian aku mengajaknya
berbicara, maka beliau berkata kepadaku demikian.' Zuhair juga memberikan isyarat dengan
tangannya menunjuk bumi, 'Dan saya mendengarkannya membaca memberikan isyarat
dengan kepalanya. Ketika beliau selesai, maka beliau bersabda, 'Apa yang telah kamu
lakukan dalam misi yang karenanya aku mengutusmu? Karena tidak ada yang menghalangiku
untuk mengajakmu bicara melainkan karena aku dalam keadaan shalat'." Zuhair dan Abu az-
Zubair berkata, "Beliau duduk menghadap kiblat." Lalu Abu az-Zubair berkata dengan
memberikan isyarat tangan, "Kepada Bani al-Mushthaliq", seraya dia berkata dengan isyarat
tangannya, "Kepada selain ka'bah."





















841. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil al-Jahdari telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Katsir dari 'Atha' dari Jabir dia berkata, "Dahulu kami bersama Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam, lalu beliau mengutusku untuk suatu keperluan, lalu aku pulang,
sedangkan beliau dalam keadaan shalat di atas kendaraannya, dan wajahnya tidak
menghadap kiblat, lalu aku mengucapkan salam kepadanya, namun beliau tidak membalas
salamku. Ketika beliau telah selesai shalat maka beliau bersabda, 'Tidak ada yang
menghalangiku untuk menjawab salamku melainkan karena aku sedang shalat'." Dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin
Manshur telah menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Katsir bin Syinzhir dari 'Atha' dari Jabir dia berkata, "Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam telah mengutusku dalam suatu keperluan, " semakna dengan
hadits Hammad.

Bab: bolehnya melaknat setan dalam shalat dan berlindung darinya (



































{
}













842. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan Ishaq bin Manshur keduanya
berkata, telah mengabarkan kepada kami an-Nadhar bin Syumail telah mengabarkan kepada
kami Syu'bah telah mengabarkan kepada kami Muhammad, dan dia adalah Ibnu Ziyad dia
berkata, "Saya mendengar Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata, Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Sesungguhnya Ifrit dari kalangan jin berusaha
mencopet dariku semalam untuk memutuskan shalatku. Dan Allah memberikan kemampuan
kepadaku untuk menolaknya, lalu aku mendorongnya. Sungguh aku bermaksud mengikatkan
di sisi pelataran masjid hingga kalian masuk waktu shubuh agar kalian dapat melihatnya
semuanya atau setiap kalian. Namun aku teringat perkataan saudaraku, Sulaiman, 'Rabbigh
firlii wahab lii mulkan laa yanbaghii li-ahadin min ba'dii" "Ya Allah, ampunilah aku, dan
berikanlah kekuasaan kepadaku yang tidak layak bagi seseorang sesudahku (untuk
mendapatkannya).' Lalu Allah mengembalikannya dalam keadaan terhina." Dan Ibnu
Manshur berkata; Syu'bah berkata dari Muhammad bin Ziyad --Lewat jalur periwayatan lain-
- telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami
Muhammad, dia adalah Ibnu Ja'far dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah
menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami
Syababah keduanya meriwayatkan dari Syu'bah dalam isnad ini, dan tidak ada dalam hadits
Ibnu Ja'far perkataannya, 'Lalu aku mendorongnya.' Sedangkan Ibnu Abi Syaibah berkata
dalam riwayatnya, 'Lalu aku mendorongnya'."

































843. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah al-Muradi telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Muawiyah bin Shalih dia berkata, telah
menceritakan kepadaku Rabi'ah bin Yazid dari Abu Idris al-Khaulani dari Abu ad-Darda' dia
berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berdiri, lalu kami mendengarnya berkata,
'Aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu', lalu beliau juga mengucap ucapan ini
sebanyak tiga kali, 'Aku melaknatmu dengan laknat Allah', dan beliau membentangkan
tangannya seakan sedang menerima sesuatu. Manakala beliau telah selesai melaksanakan
shalat, kami pun bertanya, 'Wahai Rasulullah, kami telah mendengarmu mengucapkan
sesuatu di dalam shalat yang sebelumnya kami belum pernah mendengarmu
mengucapkannya, dan kami juga melihatmu membentangkan tanganmu padanya.' Beliau
menjawab, 'Sesungguhnya musuh Allah, iblis datang dengan membawa api untuk diletakkan
di wajahku maka aku pun berdoa, A'uudzu billaahi minka ('Aku berlindung kepada Allah dari
kejahatanmu'), sebanyak tiga kali. Kemudian aku berkata, Al'anauka bila'natillaahit taammati
('Aku melaknatmu dengan laknat Allah'), sebanyak tiga kali, namun dia tidak juga mundur.
Lalu aku ingin membinasakannya. Dan demi Allah, kalaulah bukan karena doa saudara kita,
Nabi Sulaiman, niscaya setan itu sudah terikat di amsjid dan dipermainkan oleh anak-anak
penduduk Madinah'."

Bab: Bolehnya membawa anak kecil dalam shalat ()
















844. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dan Qutaibah bin
Sa'id keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Malik dari Amir bin Abdullah bin
az-Zubair --Lewat jalur periwayatan lain-- telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya
dia berkata, Saya berkata kepada Malik, telah menceritakan kepadamu Amir bin Abdullah
bin az-Zubair dari Amru bin Sulaim az-Zuraqi dari Abu Qatadah "Bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam pernah shalat dalam keadaan menggendong Umamah bintu
Zainab putri Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan milik Abu al-Ash bin ar-Rabi'. Apabila
beliau berdiri, maka beliau menggendongnya. Dan apabila bersujud maka beliau
meletakkannya." Yahya berkata, Malik berkata, "Ya."





















845. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi Umar telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Utsman bin Abi Sulaiman dan Ibnu 'Ajlan keduanya mendengar Amir bin
Abdullah bin az-Zubair bercerita dari Amru bin Sulaim az-Zuraqi dari Abu Qatadah al-Anshari
dia berkata, "Saya melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam mengimami shalat orang-orang
sambil menggendong Umamah binti Abu al-'Ash, bayi Zainab binti Muhammad
Shallallahu'alaihiwasallam di atas pundak beliau. Apabila beliau rukuk maka beliau
meletakkan bayi itu, dan apabila beliau berdiri dari sujud maka mengembalikannya
(maksudnya menggendongnya kembali)."

































846. Telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb dari Makhramah bin Bukair dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah
menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepadaku Makhramah dari Bapaknya dari Amru bin Sulaim az-
Zuraqi dia berkata, Saya mendengar Abu Qatadah al-Anshari berkata, "Saya melihat
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengimami shalat orang-orang, sedangkan Umamah
binti Abu al-'Ash berada di atas pundaknya. Apabila beliau sujud, maka beliau
meletakkannya." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan
kepada kami Laits dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Bakar al-
Hanafi telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja'far semuanya meriwayatkan dari
Sa'id al-Maqburi dari Amru bin Sulaim az-Zuraqi dia mendengar Abu Qatadah berkata,
"Ketika kami di masjid duduk-duduk, maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
mengunjungi kami, " sebagaimana hadits mereka, hanya saja dia tidak menyebutkan bahwa
dia mengimami orang-orang dalam shalat tersebut.

Bab: Bolehnya melangkah satu atau dua kali dalam shalat (























































847. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id keduanya
meriwayatkan dari Abdul Aziz berkata Yahya, telah mengabarkan kepada kami Abdul Aziz bin
Abi Hazim dari Bapaknya "Bahwa sejumlah orang datang kepada Sahl bin Sa'd karena mereka
bertengkar mengenai mimbar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam terbuat dari kayu apakah
mimbar itu? Sahal menjawab, 'Demi Allah, aku tahu betul dari kayu apa mimbar itu dibuat,
siapa yang membuatnya, bahkan aku melihat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam duduk di
situ pada hari pertama mimbar itu selesai dibuat.' Kata Abu Hazim, 'Hai Abu Abbas (Sahl)!
Ceritakanlah kepada kami! ' Lalu Sahal bercerita, 'Pada suatu hari Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam menyuruh (untuk memanggil) seorang perempuan -Abu Hazim
berkata, 'Beliau menyebutkan namanya pada waktu itu'.- lalu beliau bersabda kepadanya,
'Suruhlah anakmu yang tukang kayu itu membuatkan sebuah mimbar kayu untuk tempatku
berpidato kepada orang-orang'. Maka dia membuat tiga tingkat ini. Kemudian Rasulullah
memerintahkan supaya meletakkan mimbar itu di tempat ini. Mimbar itu terbuat dari kayu
hutan. Aku melihat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam shalat di atas mimbar itu. Lalu
beliau bertakbir, maka orang-orang pun bertakbir pula di belakangnya, sedangkan beliau
masih di atas mimbar. Kemudian beliau bangkit dari rukuk, lalu turun sambil mundur
sehingga beliau sujud di kaki mimbar. Kemudian beliau kembali pula ke atas mimbar hingga
selesai shalat. Sesudah itu beliau menghadap kepada orang-orang lalu bersabda, 'Wahai
sekalian manusia, aku melalukan ini supaya kalian semua mengikutiku, dan supaya kalian
belajar cara shalatku'." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Ya'qub bin Abdurrahman bin Muhammad bin Abdullah bin Abdul
Qari al-Qurasyi telah menceritakan kepadaku Abu Hazim bahwa beberapa laki-laki datang
kepada Sahl bin Sa'd dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb serta Ibnu Abi Umar mereka
berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Hazim dia berkata,
"Mereka mendatangi Sahl bin Sa'ad, lalu mereka menanyakan kepadanya, 'Terbuat dari apa
mimbar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ' lalu mereka membawakan hadits tersebut semisal
hadits Ibnu Abi Hazim."
Bab: Larangan meletakkan tangan di atas lambung saat shalat ()

















848. Dan telah menceritakan kepadaku al-Hakam bin Musa al-Qanthari telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin al-Mubarak dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu
Khalid dan Abu Usamah semuanya meriwayatkan dari Hisyam dari Muhammad dari Abu
Hurairah radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, "Bahwa Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam, melarang seorang lelaki shalat dengan berkacak pinggang." Dan
dalam riwayat Abu Bakar, dia berkata, 'Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melarang (hal
tersebut)."

Bab: Larangan mengusap kerikil dan meratakan tanah dalam shalat (












849. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki' telah menceritakan kepada kami Hisyam ad-Dastawai dari Yahya bin Abi Katsir
dari Abu Salamah dari Mu'aiqib dia berkata, "Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pernah berkata
tentang menyapu (kerikil) pada tempat sujud ketika shalat, (untuk membersihkannya).
Beliau bersabda, 'Jika kamu memang harus melakukannya maka cukup sekali saja'."



















850. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id dari Hisyam dia berkata, telah menceritakan kepadaku Ibnu Abi
Katsir dari Abu Salamah dari Mu'aiqib bahwasanya mereka bertanya kepada Nabi
shallallahu'alaihiwasallam tentang membersihkan tempat sujud dalam shalat, maka beliau
bersabda, "Cukup sekali saja." Dan telah menceritakannya kepadaku Ubaidullah bin Umar al-
Qawariri telah menceritakan kepada kami Khalid, yaitu Ibnu al-Harits telah menceritakan
kepada kami Hisyam dengan isnad ini, dan dia berkata di dalamnya, telah menceritakan
kepadaku Mu'aiqib --Lewat jalur periwayatan lain--.



















851. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami al-Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya dari
Abu Salamah dia berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'aiqib bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam telah bersabda tentang seorang laki-laki yang meratakan debu
pada tempat dia bersujud, "Jika kamu harus melakukannya, maka cukup sekali saja."

Bab: Larangan meludah dalam masjid, saat sedang shalat dan selainnya (









































852. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi dia berkata, Saya
membaca di hadapan Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam (pada suatu ketika) melihat dahak di dinding masjid arah kiblat.
Lalu Nabi mengikisnya, sesudah itu beliau menghadap kepada orang-orang seraya bersabda,
"Apabila kamu sedang shalat, maka janganlah meludah ke arah depan, karena Allah berada
di hadapanmu ketika kamu sedang shalat." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin
Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dan Abu Usamah --Lewat
jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah
menceritakan kepada kami Bapakku semuanya meriwayatkan dari Ubaidullah --Lewat jalur
periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan Muhammad bin Rumh
dari al-Laits bin Sa'ad --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ismail, yaitu Ibnu Ulayyah dari Ayyub --
Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi' telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abi Fudaik telah mengabarkan kepada kami adh-Dhahhak,
yaitu Ibnu Utsman --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku Harun
bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad dia berkata, berkata
Ibnu Juraij, telah mengabarkan kepadaku Musa bin Uqbah semua mereka meriwayatkan dari
Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Bahwa beliau melihat dahak di
arah kiblat masjid..." kecuali adh-Dhahhak. Karena dalam haditsnya terdapat, "Dahak di arah
kiblat." Semakna dengan hadits Malik.
































853. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abi Syaibah serta
Amru an-Naqid semuanya meriwayatkan dari Sufyan berkata Yahya, telah mengabarkan
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhri dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Sa'id
al-Khudri bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam (pada suatu ketika) melihat dahak di arah
kiblat masjid. Lalu dia mengeriknya dengan kerikil. Kemudian beliau melarang orang
meludah ke kanan atau ke depannya, tetapi membolehkan meludah ke kiri atau ke bawah
kaki kiri." --Lewat jalur periwayatan lain-- Telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan
Harmalah keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus dia
berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb
telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Bapakku keduanya meriwayatkan dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman bahwa
Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dan Abu Sa'id keduanya telah mengabarkan kepadanya,
"Bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melihat dahak", semisal hadits Ibnu Uyainah.













854. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dalam
sesuatu yang dibacakan di hadapannya dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari Aisyah ra
bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam melihat ludah atau ingus atau dahak pada dinding
masjid arah kiblat, lalu beliau mengeriknya.

































855. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb
semuanya meriwayatkan dari Ibnu Ulayyah berkata Zuhair, telah menceritakan kepada kami
Ibnu Ulayyah dari al-Qasim bin Mihran dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu
"Bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melihat dahak pada dinding arah kiblat masjid.
Lalu beliau menghadap kepada orang-orang seraya bersabda, 'Bagaimana pendapat kamu
semua, ada orang sedang shalat menghadapi Rabbnya, lalu dia meludah ke hadapanNya?
Senangkah kamu jika kamu sedang dihadapi seseorang, lalu orang itu meludahi mukamu?
Karena itu jika salah seorang dari kalian meludah ketika shalat, maka hendaklah dia meludah
ke kiri atau ke bawah kakimu. Jika itu tidak mungkin, maka hendaklah dia mengatakan
demikian, lalu al-Qasim memberikan gambaran contohnya, lalu dia meludah ke sapu
tanganmu, kemudian mengusap sebagiannya pada sebagian yang lain." Dan telah
menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim dia berkata, --Lewat jalur
periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
semuanya meriwayatkan dari al-Qasim bin Mihran dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah
radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam semisal hadits Ibnu Ulayyah, dan
dalam hadits Husyaim dia menambahkan, "Abu Hurairah berkata, 'Seakan-akan aku melihat
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengusapkan sebagian bajunya kepada sebagian
lainnya'."






















856. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar
berkata Ibnu al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, Saya mendengar Qatadah telah bercerita
dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Apabila
salah seorang dari kalian di dalam shalat maka dia sedang bermunajat kepada Rabbnya,
janganlah dia meludah di hadapannya, dan jangan pula di samping kanannya, akan tetapi
hendaklah di sebelah kirinya di bawah kakinya'."











857. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id berkata
Yahya, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Qutaibah berkata, telah menceritakan
kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Meludah dalam masjid adalah suatu dosa. Dan
penebus (dosanya) adalah dengan cara memendamnya (menguburnya)."

















858. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi telah menceritakan kepada
kami Khalid, yaitu Ibnu al-Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dia berkata, "Saya
bertanya kepada Qatadah tentang meludah di dalam masjid, maka dia berkata, 'Saya
mendengar Anas bin Malik berkata, 'Saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
bersabda, 'Meludah dalam masjid adalah suatu dosa. Dan penebus (dosanya) adalah dengan
cara memendamnya (menguburnya)."



























859. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Asma' adh-Dhuba'i dan
Syaiban bin Farrukh keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun
telah menceritakan kepada kami Washil, maula Abu Uyainah dari Yahya bin Uqail dari Yahya
bin Ya'mar dari Abu al-Aswad ad-Diliyyi dari Abu Dzarr dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam,
"Dipaparkan kepadaku segala amal umatku, yang baik dan yang buruk. Maka aku
mendapatkan di antara kebaikan amal umatku adalah membuang rintangan yang
mengganggu di jalanan. Dan aku mendapatkan dalam amal jelek umatku adalah meludah di
masjid tanpa dipendam'."












860. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al-Anbari telah menceritakan
kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Kahmas dari Yazid bin Abdullah bin
asy-Syikhkhir dari Bapaknya dia berkata, "Saya shalat bersama Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam lalu saya melihat beliau meludah, lalu dia menggosok-gosoknya
dengan sandalnya."











861. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin Zurai' dari al-Jurairi dari Abu al-'Ala' Yazid bin Abdullah bin asy-Syikhkhir dari
Bapaknya "Bahwanya dia shalat bersama-sama dengan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Tiba-
tiba Nabi meludah, lalu menggosok-gosoknya dengan sandalnya yang kiri."

Bab: bolehnya shalat dengan sandal ()













862. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Bisyr bin al-Mufadhdhal dari Abu Maslamah Sa'id bin Yazid dia berkata, "Saya bertanya
kepada Anas bin Malik, 'Apakah Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat dengan
memakai sandal? ' Anas menjawab, 'Ya'." Telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' az-
Zahrani telah menceritakan kepada kami 'Abbad bin al-'Awwam telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin Yazid Abu Maslamah dia berkata, "Saya bertanya kepada Anas, " dengan yang
semisalnya.
Bab: Larangan shalat dengan menggunakan kain yang ada tanda gambarnya (




















863. Telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb dia berkata, --Lewat
jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Abi Syaibah dan
lafazh tersebut milik Zuhair, mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
Uyainah dari az-Zuhri dari Urwah dari Aisyah bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pernah
shalat memakai baju memiliki gambar tanda. Lalu beliau bersabda, 'Gambar corak tanda
baju ini menggangguku (dalam hal khusyu') ketika sedang shalat, karena itu bawalah baju ini
kepada Abu Jahm, dan bawakan untukku baju yang polos'."



















864. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, telah
mengabarkan kepadaku Urwah bin az-Zubair dari Aisyah radhiyallahu'anhu dia berkata,
"Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pernah berdiri untuk shalat dengan memakai baju
yang bergambar tanda (bercorak-corak), lalu beliau melihat kepada corak itu. Setelah selesai
shalat, maka beliau bersabda, 'Bawalah baju ini kepada Abu Jahm bin Hudzaifah, dan
bawakanlah untukku baju yang polos. Karena baju itu melalaikanku (dari kekhusyu'an)
shalatku barusan'."

























865. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah ra "Bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
dahulu memiliki baju bergaris-garis yang memiliki gambar tanda sehingga beliau tersibukkan
dengannya dalam shalat (tidak bisa khusyu'), lalu beliau memberikannya kepada Abu Jahm.
Lalu dia menjadikannya mantel polos."
Bab: Larangan shalat di hadapan makanan yang akan dimakannya saat itu (

















866. Telah mengabarkan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb serta Abu Bakar bin
Abi Syaibah mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari az-
Zuhri dari Anas bin Malik dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam beliau bersabda, "Apabila
makan malam telah dihidangkan, sedangkan shalat telah diiqamahkan maka mulailah
dengan makan malam terlebih dahulu."































867. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru dari Ibnu Syihab dia berkata, telah
menceritakan kepadaku Anas bin Malik "Bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
bersabda, 'Apabila makan malam sudah dihidangkan, sedangkan shalat sudah diiqamatkan,
maka dahulukanlah makan malam sebelum kalian makan maghrib, dan jangan tergesa-gesa
dalam makan malammu'." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair, Hafsh dan Waki' dari Hisyam dari Bapaknya dari
Aisyah radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan semisal hadits Ibnu
Uyainah, dari az-Zuhri dari Anas.


































868. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Bapakku --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin
Abi Syaibah dan lafazh tersebut adalah miliknya, telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu
Umar dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Apabila makan malam
salah seorang dari kalian sudah terhidang, sedangkan shalat sudah diiqamatkan, maka
dahulukanlah makan malam, dan jangan tergesa-gesa sampai makan malam itu selesai'."
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ishaq al-Musayyabi telah
menceritakan kepadaku Anas, yaitu Ibnu Iyadh dari Musa bin Uqbah --Lewat jalur
periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Mas'adah dari Ibnu Juraij dia berkata, --Lewat jalur
periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami ash-Shalt bin Mas'ud telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin Musa dari Ayyub semuanya meriwayatkan dari Nafi'
dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan hadits yang semisalnya.




























































869. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad telah menceritakan kepada
kami Hatim, dia adalah Ibnu Ismail dari Ya'qub bin Mujahid dari Ibnu Abi 'Atiq dia berkata,
"(Pada suatu ketika) aku bercakap-cakap dengan al-Qasim di sisi Aisyah Radhiyallahu'anhu.
Al-Qasim adalah seorang laki-laki yang gagu (kurang tersusun tutur katanya), dan ia anak
satu-satunya bagi ibunya. Aisyah bertanya kepadanya, 'Mengapa kamu tidak dapat bicara
seperti keponakanku ini? ' Aku tahu sebabnya dari permasalahan apa. Keponakanku ini
dididik oleh ibunya, sedangkan kamu dididik oleh ibumu.' Dia berkata, "Maka al-Qasim
marah dan jengkel kepada Aisyah. Tatkala dia melihat meja Aisyah yang telah dihidangkan
makanan, maka dia pergi. Maka Aisyah bertanya, 'Hendak ke mana kamu? ' Jawab al-Qasim,
'Aku hendak pergi shalat.' Kata Aisyah, 'Duduklah dahulu! ' Jawab al-Qasim, 'Aku hendak
pergi shalat'. Kata Aisyah, 'Duduklah dahulu! Aku mendengar Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam, bersabda, 'Tidak sempurna shalat seseorang apabila makanan
yang telah dihidangkan, atau apabila dia menahan buang air besar atau kecil'." Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ibnu Hujr mereka
berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail, dan dia adalah Ibnu Ja'far telah
mengabarkan kepadaku Abu Hazrah al-Qash dari Abdullah bin Abi 'Atiq dari Aisyah
radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan hadits semisalnya, dan dia
tidak menyebutkan kisah al-Qasim dalam hadits tersebut."

Bab: Larangan memakan bawang atau berambang atau yang semisal itu (

















870. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya, dan dia adalah al-Qaththan dari
Ubaidullah dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda dalam perang Khaibar, "Barangsiapa yang makan pohon
ini, maksudnya bawang putih, maka janganlah dia mendatangi masjid." Zuhair berkata,
"Dalam suatu perang." Dan dia tidak menyebutkan Khaibar.



















871. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Ibnu Numair dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan lafazh tersebut adalah miliknya, telah
menceritakan kepada kami Bapakku dia berkata, telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah
bersabda, "Barangsiapa makan dari sayur mayur ini, maka janganlah dia mendekati masjid
kami hingga baunya hilang. Maksudnya adalah sayuran bawang putih."












872. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Ismail, yaitu Ibnu Ulayyah dari Abdul Aziz, dan dia adalah Ibnu Shuhaib dia berkata, " Anas
pernah ditanya perihal bawang putih, maka dia pun menjawab, "Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Barangsiapa memakan dari pepohonan ini maka
janganlah dia mendekati kami, dan janganlah dia shalat bersama kami'."

















873. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humaid 'Abd
berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Rafi' berkata, telah menceritakan
kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dari Ibnu
al-Musayyab dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dia berkata, Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam telah bersabda, "Barangsiapa makan sebagian dari pohon ini,
maka janganlah dia mendekati masjid kami, dan janganlah dia menyakiti kami dengan bau
bawang putih."
















874. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Katsir bin Hisyam dari Hisyam ad-Dastawa'i dari Abu az-Zubair dari Jabir dia berkata,
"Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melarang makan bawang merah dan bawang bakung,
tetapi kami sangat membutuhkannya, maka kami makan sebagian darinya, lalu beliau
bersabda, 'Barangsiapa makan sebagian dari pohon berbau busuk ini, maka janganlah dia
mendekati masjid kami, karena malaikat merasa tersakiti sesuatu yang karenanya manusia
juga merasa tersakiti (disebabkan baunya) '."




















875. Dan telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan Harmalah keduanya berkata,
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu
Syihab dia berkata, telah menceritakan kepadaku 'Atha' bin Abi Rabah bahwa Jabir bin
Abdullah berkata, dan dalam riwayat Harmalah, "Dan dia mengklaim bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Barangsiapa yang makan bawang putih atau bawang
merah, maka hendaklah dia memisahkan diri dari kami atau memisahkan diri dari masjid
kami, dan hendaklah dia duduk di rumahnya, dan beliau pernah dibawakan satu keranjang
berisi sayur mayur berupa bawang merah, lalu beliau mendapatkan ia mempunyai bau, lalu
beliau bertanya, maka beliau diberitahu sebab di dalamnya berisi bawang merah. Maka
beliau bersabda, 'Dekatkanlah ia kepada sebagian pemiliknya. Ketika beliau melihatnya,
maka beliau membenci untuk memakannya. Beliau bersabda, 'Makanlah, karena aku
membisiki malaikat yang mana kamu tidak membisikinya'."





























876. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij dia berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Atha' dari
Jabir bin Abdullah dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam beliau bersabda, "Barangsiapa yang
makan sayur bawang putih ini, -dan pada kesempatan lain beliau bersabda, 'Barangsiapa
makan bawang merah dan putih serta bawang bakung- janganlah dia mendekati masjid
kami, karena malaikat merasa tersakiti dari bau yang juga manusia merasa tersakiti
(disebabkan baunya) '." Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakar dia berkata --Lewat jalur periwayatan lain-
- dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq semuanya mengatakan, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dengan
Isnad ini, "Barangsiapa makan dari pohon ini -maksudnya bawang putih- janganlah dia
mengunjungi kami di masjid kami, ' dan dia tidak menyebutkan bawang merah dan bawang
bakung."































877. Dan telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid telah menceritakan kepada kami
Ismail bin Ulayyah dari al-Jurairi dari Abu Nadhrah dari Abu Sa'id dia berkata, "Kami belum
berperang hingga Khaibar telah ditaklukkan, lalu kami menjumpai para sahabat Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, pada sayur mayur itu terdapat bawang putih, sedangkan orang-
orang kelaparan. Maka kami memakan sebagian darinya sangat banyak, kemudian kami
pergi ke masjid. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mendapatkan bau tidak sedap,
maka beliau bertanya, 'Siapa yang makan sedikit dari pohon bau ini, maka janganlah dia
mendekati masjid kami!.' Lalu sekelompok orang berkata, 'Pohon ini telah diharamkan,
pohon ini telah diharamkan.' Lalu hal tersebut sampai pada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam,
maka beliau bersabda, 'Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku tidak berhak
mengharamkan sesuatu yang dihalalkan oleh Allah untukku. Akan tetapi ia adalah pohon
yang aku membenci baunya'."























878. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili dan Ahmad bin Isa keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru
dari Bukair bin al-Asyajj dari Ibnu Khabbab dari Abu Sa'id al-Khudri "Bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam dan para sahabatnya melewati petani bawang merah. Lalu
sekelompok orang dari mereka turun, lalu makan sebagian darinya, sedangkan yang lainnya
belum makan, lalu kami pergi kepada beliau, maka beliau memanggil orang-orang yang
belum makan bawang merah, dan mengakhirkan orang-orang lainnya (yang makan bawang
merah) hingga baunya hilang."






























































































879. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hisyam telah menceritakan
kepada kami Qatadah dari Salim bin Abi al-Ja'd dari Ma'dan bin Abi Thalhah "Bahwa Umar
bin al-Khaththab radhiyallahu'anhu berkhuthbah pada hari Jum'at, lalu dia menyebutkan
Nabi Allah Shallallahu'alaihiwasallam, dan menyebutkan Abu Bakar. Dia berkata,
'Sesungguhnya aku berfirasat seakan-akan ayam jago mamatukku tiga kali, dan menurut
firasatku, itu tidak lain (tanda) kehadiran ajalku. Dan sekelompok kaum menyuruhku untuk
menunjukkan penggantiku. Dan Allah tidak berkehendak menghilangkan agamaNya dan
tidak pula khilafahnya (maka aku boleh memutuskan penggantiku atau tidak sebagaimana
Nabi Shallallahu'alaihiwasallam), dan tidak pula ajaran yang dibawa oleh NabiNya
Shallallahu'alaihiwasallam. Jika kematian datang segera menjemputku, maka kekhilafahan
adalah dipilih dengan cara musyawarah di antara enam orang yang Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam wafat dalam keadaan ridha kepada mereka. Dan sesungguhnya
aku telah mengetahui bahwa sekelompok kaum ada yang merusak masalah ini. Saya
terpaksa memukul mereka dengan tanganku ini atas dasar Islam. Jika mereka melakukan hal
ini maka mereka itulah musuh Allah yang kafir lagi sesat. Kemudian aku tidak meninggalkan
setelahku sesuatu yang lebih penting bagiku daripada pembahasan kalalah (orang yang
meninggal tidak meninggalkan anak dan orang tua). Aku tidak pernah mendebat Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam sebagaimana aku mendebat beliau tentang masalah kalalah. Dan
tidak pernah aku ngotot dalam suatu masalah sebagaimana aku ngotot dalam masalah
kalalah hingga dia menusukku dengan jarinya ke dadaku. Beliau bersabda, 'Wahai Umar
tidak cukupkah ayat Shaif yang berada pada akhir ayat dari surat an-Nisa', ' dan
sesungguhnya aku jika masih hidup niscaya aku memutuskannya dengan keputusan orang
yang pernah membaca al-Qur'an maupun yang tidak membaca al-Qur'an. Kemudian
Rasulullah berkata, 'Ya Allah, sesungguhnya aku bersaksi kepadamu atas pemimpin-
pemimpin. Dan hanyasanya aku mengutus mereka untuk rakyat dengan tujuan agar mereka
berbuat adil atas mereka, dan agar mereka mengajari manusia tentang agama mereka dan
sunnah Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, membagi harta fai' di antara mereka, dan untuk
mengajukan perkara yang sulit atas mereka untuk diajukan kepadaku. Kemudian kalian
wahai manusia telah memakan dua pohon yang aku memandangnya sebagai pohon yang
busuk yaitu bawang merah dan putih. Sungguh aku melihat Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam apabila mendapatkan baunya dari seorang laki-laki di masjid
niscaya dia menyuruh pergi, lalu dia dikeluarkan ke al-Baqi'. Barangsiapa yang memakan
keduanya, hendaklah dia menghilangkan baunya dengan cara dimasak." Telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Ismail Ibnu Ulayyah
dari Sa'id bin Abi 'Arubah dia berkata --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah
menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ishaq bin Ibrahim keduanya meriwayatkan
dari Syababah bin Sawwar dia berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah semuanya
meriwayatkan dari Qatadah dalam isnad ini hadits semisalnya.

Bab: Larangan menyiarkan berita kehilangan unta dalam masjid (





















880. Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir Ahmad bin Amru telah menceritakan
kepada kami Ibnu Wahb dari Haiwah dari Muhammad bin Abdurrahman dari Abu Abdullah,
maula Syaddad bin al-Had bahwasanya dia mendengar Abu Hurairah radhiyallahu'anhu
berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Barangsiapa yang mendengar
seseorang mengumumkan barang hilang di masjid, hendaklah dia mendoakan, 'Semoga Allah
tidak mengembalikannya kepadamu, karena masjid bukan dibangun untuk ini'." Dan telah
menceritakannya kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami al-Muqri' telah
menceritakan kepada kami Haiwah dia berkata, "Saya mendengar Abu al-Aswad berkata,
telah menceritakan kepadaku Abu Abdullah, maula Syaddad bahwasanya dia mendengar
Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata, Saya mendengar Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda dengan hadits semisalnya.


















881. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin asy-Syair telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami ats-Tsauri dari Alqamah bin Martsad dari
Sulaiman bin Buraidah dari Bapaknya "Bahwa seorang laki-laki mengumumkan (barang
hilang) di masjid, maka dia berkata, 'Siapa yang menunjukkan kepada unta merah (yang
hilang)? ' Lalu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Semoga kamu tidak
mendapatkannya, karena masjid hanya dibangun untuk manfaat yang khusus diperuntukkan
baginya'."


































882. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Abu Sinan dari Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari
Bapaknya bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam ketika shalat, maka seorang laki-laki berdiri
seraya berkata, 'Barangsiapa yang bisa menunjukkan kepadaku kepada unta merah (yang
hilang)? ' Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Semoga kamu tidak
mendapatkannya, karena masjid hanya dibangun untuk manfaat yang khusus diperuntukkan
baginya'." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Muhammad bin Syaibah dari Alqamah bin Martsad dari Ibnu Buraidah dari
Bapaknya dia berkata, "Seorang Badui datang setelah Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat
shubuh, lalu dia memasukkan kepalanya dari pintu masjid." Lalu dia menyebutkan hadits
seperti hadits keduanya. Muslim berkata, "Dia adalah Syaibah bin Na'amah, Abu Na'amah.
Mis'ar, Husyaim, Jarir dan selain mereka dari kalangan perawi Kufah meriwayatkan darinya."

Bab: Lupa dalam shalat dan sujud karenanya ()




















883. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah
radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Salah seorang dari
kalian jika mendirikan shalat, maka setan mendatanginya, lalu merancukan (kekhusyu'annya)
hingga dia tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat. Maka apabila salah seorang dari kalian
mendapati hal tersebut maka hendaklah dia bersujud dua kali, dan dia duduk (satu kali)."
Telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Sufyan, dan dia adalah Ibnu Uyainah dia berkata, --Lewat jalur
periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad
bin Rumh dari al-Laits bin Sa'd keduanya meriwayatkan dari az-Zuhri dengan isnad ini hadits
semisalnya.

















































884. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Yahya bin Abi
Katsir telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah
radhiyallahu'anhu telah menceritakan kepada mereka bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila adzan dikumandangkan, maka setan
berpaling, dia memiliki kentut hingga dia tidak mendengar adzan tersebut. Dan apabila
adzan tersebut selesai, maka dia maju menghadap. Apabila diiqamatkan shalat, maka dia
berpaling. Dan apabila iqamah selesai dikumandangkan maka dia menghadang, melintas di
antara seseorang dan nafsunya. Di berkata, 'Ingatlah demikian dan ingatlah demikian untuk
sesuatu yang sebelumnya dia tidak mengingatnya, hingga laki-laki tersebut senantiasa tidak
mengetahui berapa rakaat dia shalat. Maka apabila salah seorang dari kalian tidak
mengetahui berapa rakaat dia shalat, hendaklah dia bersujud dua kali dan dia duduk (sekali)
'." Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru dari 'Abdu Rabbih bin Sa'id dari Abdurrahman al-
A'raj dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda,
"Sesungguhnya setan apabila dikumandangkan iqamah shalat, maka dia berpaling, dan dia
memiliki kentut." Lalu dia menyebutkan hadits semisalnya. Dan dia menambahkan, "Dia
membahagiakannya dan memberinya angan-angan, serta mengingatkan sebagian dari
hajatnya yang sebelumnya tidak ingat."

















885. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, Saya menyetorkan
hapalan di hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Abdurrahman al-A'raj dari Abdullah bin
Buhainah dia berkata, "Pada suatu ketika Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam mengimami
kami shalat. Setelah dua rakaat, beliau langsung berdiri tanpa duduk (tasyahud awal), dan
jamaah makmum turut pula berdiri mengikuti beliau. Tatkala shalat telah selesai, dan kami
sedang menunggu-menunggu beliau mengucapkan salam, ternyata beliau bertakbir, lalu
bersujud dua kali ketika duduk sebelum salam, setelah itu barulah beliau mengucapkan
salam."






















886. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Laits dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami
Ibnu Rumh telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Ibnu Syihab dari al-A'raj dari
Abdullah bin Buhainah al-Asdi yaitu kawan yang telah bersumpah setia dengan Bani Abdul
Muththalib, "Bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam pernah shalat Zhuhur, dalam
shalat itu beliau langsung berdiri, padahal seharusnya duduk (tasyahud awal). Maka ketika
shalat telah cukup (empat raka'at), maka beliau bersujud dua kali dengan membaca takbir
setiap kali sujud, yaitu ketika duduk sebelum salam. Orang-orang ikut pula sujud bersama-
sama dengan beliau, yaitu pengganti tasyahud awal yang terlupa."













887. Dan telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' az-Zahrani telah menceritakan
kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Abdurrahman
al-A'raj dari Abdullah bin Malik bin Buhainah al-Azdi "Pernah Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam langsung berdiri dalam rakaat genap yang seharusnya beliau
duduk (tahiyat) dalam shalatnya, dan beliau terus saja meneruskan shalatnya. Tatkala beliau
berada di akhir shalat, maka beliau sujud sebelum salam kemudian mengucapkan salam."




































888. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ahmad bin Abi Khalaf telah
menceritakan kepada kami Musa bin Dawud telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin
Bilal dari Zaid bin Aslam dari 'Atha' bin Yasar dari Abu Sa'id al-Khudri dia berkata, "Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam shalatnya,
dan tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat, tiga ataukah empat rakaat maka buanglah
keraguan, dan ambilah yang pasti (yaitu yang sedikit). Kemudian sujudlah dua kali sebelum
memberi salam. Jika ternyata dia shalat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan
shalatnya. Dan jika, ternyata shalatnya memang empat rakaat maka kedua sujudnya itu
adalah sebagai penghinaan bagi setan'." Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin
Abdurrahman bin Wahb telah menceritakan kepadaku Pamanku, Abdullah telah
menceritakan kepadaku Dawud bin Qais dari Zaid bin Aslam dengan isnad ini, dan dalam
maknanya, 'Hendaklah dia sujud dua kali sebelum salam.' Atau sebagaimana yang dikatakan
"Sulaiman.



























889. Dan telah menceritakan kepada kami Utsman dan Abu Bakar, keduanya putra Abu
Syaibah, serta Ishaq bin Ibrahim semuanya meriwayatkan dari Jarir berkata Utsman, telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari Alqamah dia berkata,
Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam shalat -Ibrahim berkata- melebihi
atau kurang dari jumlah rakaat (yang semestinya). Tatkala beliau memberi salam, ditanyakan
kepadanya, 'Wahai, Rasulullah! Apakah ada perubahan dalam shalat? ' Nabi bertanya,
'Mengapa demikian pertanyaanmu? ' Mereka menjawab, 'Kamu shalat begini, begini, dan
begini.' Lalu beliau menyimpulkan kedua kakinya menghadap ke kiblat, lalu bersujud dua
kali, kemudian memberi salam. Kemudian beliau menghadapkan mukanya kepada kami
seraya bersabda, 'Sesungguhnya jika ada suatu perubahan tentang cara shalat, tentu aku
memberitahukan kepada kalian semua. Aku hanyalah manusia yang bisa saja lupa (salah)
sebagaimana kalian juga bisa lupa (salah). Karena itu, apabila aku lupa, maka ingatkanlah
aku. Dan apabila kamu ragu dalam shalat tentang jumlah rakaatnya, ambillah yang pasti
benar (yaitu jumlah yang sedikit), lalu sempurnakanlah atasnya, kemudian bersujudlah dua
kali'." Telah menceritakan tentangnya kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada
kami Ibnu Bisyr dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Waki' keduanya
meriwayatkan dari Mis'ar dari Manshur dengan isnad ini, dan dalam riwayat Ibnu Bisyr
dengan redaksi, "Maka hendaklah dia melihat kepada yang lebih tepat pada kebenaran."
Sedangkan dalam riwayat Waki', "Maka hendaklah dia menepatkan pada kebenaran." Dan
telah menceritakan tentangnya kepada kami Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi telah
mengabarkan kepada kami Yahya bin Hassan telah menceritakan kepada kami Wuhaib bin
Khalid telah menceritakan kepada kami Manshur dengan isnad ini, dan Manshur berkata,
"Maka hendaklah dia melihat kepada yang lebih tepat pada kebenaran." Telah menceritakan
tentangnya kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Ubaid bin Sa'id
al-Umawi telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Manshur dengan isnad ini, dan dia
berkata, "Maka hendaklah dia menepatkan pada kebenaran." Telah menceritakan
tentangnya kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dengan isnad
ini, dan dia berkata, "Maka hendaklah dia menepatkan pada yang paling dekat kepada
kebenaran." Telah menceritakan tentangnya kepada kami Yahya bin Yahya telah
mengabarkan kepada kami Fudhail bin Iyadh dari Manshur dengan isnad ini, dan dia berkata,
"Maka hendaklah dia menepatkan pada sesuatu yang dilihatnya benar." Telah menceritakan
tentangnya kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin
Abdush Shamad dari Manshur dengan isnad mereka, dan dia berkata, "Maka hendaklah dia
menepatkan pada kebenaran."


















890. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al-Anbari telah menceritakan
kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Hakam dari Ibrahim
dari Alqamah dari Abdullah "Bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam (suatu ketika) shalat
Zhuhur lima rakaat. Ketika beliau ucapkan salam, ditanyakan kepada beliau, 'Apakah raka'at
shalat bertambah, wahai Rasulullah? ' beliau menjawab, 'Mengapa demikian? ' Mereka
menjawab, 'Anda shalat lima rakaat.' Lalu Nabi shallallahu'alaihiwasallam bersujud dua kali."
















































891. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Ibnu Idris dari al-Hasan bin Ubaidullah dari Ibrahim dari Alqamah bahwasanya dia shalat
mengimami mereka lima rakaat. --Lewat jalur periwayatan lain-- telah menceritakan kepada
kami Utsman bin Abi Syaibah dan lafazh tersebut adalah miliknya, telah menceritakan
kepada kami Jarir dari al-Hasan bin Ubaidullah dari Ibrahim bin Suwaid dia berkata,
"Alqamah shalat Zhuhur mengimami kami lima rakaat, ketika dia mengucapkan salam, maka
suatu kaum berkata, 'Wahai Abu Syibl, kamu telah melakukan shalat lima rakaat!.' Dia
menjawab, 'Tidak demikian, aku tidak melakukannya.' Mereka berkata, 'Ya, kamu telah
melakukannya.' Perawi berkata, 'Aku berada di sujud suatu kaum, dan aku ketika itu masih
kecil. Aku berkata, 'Ya kamu telah shalat lima rakaat.' Dia berkata kepadaku, 'Dan kamu juga
mengatakan demikian wahai A'war? ' Aku menjawab, 'Ya.' Lalu dia berpaling, lalu bersujud
dua kali, kemudian mengucapkan salam. Kemudian dia berkata, 'Abdullah berkata,
'Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat mengimami kami lima rakaat. Ketika beliau
berpaling maka kaum tersebut menggumam di antara mereka, maka beliau bertanya, 'Ada
apa dengan kalian? ' Mereka menjawab, 'Wahai Rasulullah, apakah rakaat dalam shalat
ditambahkan? ' Beliau menjawab, 'Tidak.' Mereka berkata, 'Sesungguhnya kamu telah
melakukan shalat lima rakaat.' Lalu beliau berpaling kemudian sujud dua kali, kemudian
mengucapkan salam. Kemudian beliau bersabda, 'Aku hanyalah manusia biasa yang bisa lupa
sebagaimana kalian juga bisa lupa.' Ibnu Numair menambahkan dalam hadisnya, 'Apabila
salah seorang dari kalian lupa, hendaklah dia bersujud dua kali'."














892. Dan telah menceritakannya kepada kami 'Aun bin Sallam al-Kufi telah mengabarkan
kepada kami Abu Bakar an-Nahsyali dari Abdurrahman bin al-Aswad dari Bapaknya dari
Abdullah dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat mengimami kami lima
rakaat. Lalu kami berkata, 'Wahai Rasulullah apakah rakaat di dalam shalat ditambahkan? '
Beliau menjawab, 'Tidak demikian.' Mereka berkata, 'Kamu telah shalat lima rakaat.' Beliau
bersabda, 'Aku hanyalah manusia biasa seperti kalian, bisa ingat sebagaimana kalian ingat,
dan juga bisa lupa sebagaimana kalian lupa.' Kemudian beliau bersujud sahwi dua kali."





























893. Dan telah menceritakan kepada kami Minjab bin al-Harits at-Tamimi telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Mushir dari al-A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari
Abdullah dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat, lalu beliau kelebihan
atau kurang raka'atnya." Ibrahim berkata, "Praduga salah ini berasal dariku"--Maksudnya
Ibrahim ragu antara redaksi kelebihan atau kurang-- Lalu ditanyakanlah, "Wahai Rasulullah,
apakah di dalam shalat tersebut telah ditambahkan rakaatnya?" Beliau menjawab,
"Sesungguhnya aku manusia biasa seperti kalian yang bisa lupa sebagaimana kalian juga
lupa. Apabila salah seorang dari kalian lupa maka hendaklah dia bersujud dua kali.' Ketika itu
beliau dalam keadaan duduk. Kemudian beliau berpaling lalu bersujud dua kali."















894. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dia berkata, --Lewat jalur
periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan
kepada kami Hafsh dan Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari
Abdullah bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam sujud sahwi sebanyak dua kali setelah salam
dan berkata-kata.
























895. Dan telah menceritakan kepadaku al-Qasim bin Zakariya' telah menceritakan kepada
kami Husain bin Ali al-Ju'fi dari Zaidah dari Sulaiman dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah
dia berkata, "Kami shalat bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, boleh jadi beliau
kelebihan, boleh jadi kurang. Ibrahim berkata, 'Demi Allah, tidaklah orang itu datang
melainkan dari arah depanku.' Dia berkata lagi, 'Kami berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah ada
sesuatu baru dalam shalat? ' Beliau menjawab, 'Tidak.' Perawi berkata, 'Kami berkata
kepadanya tentang sesuatu yang telah diperbuatnya, maka beliau bersabda, 'Apabila
seorang laki-laki kelebihan atau kurang raka'atnya, maka hendaklah dia bersujud dua kali.'
Dia berkata, 'Kemudian beliau bersujud dua kali'."
















































896. Telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb semuanya
meriwayatkan dari Ibnu Uyainah berkata Amru, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
Uyainah telah menceritakan kepada kami Ayyub dia berkata, Saya mendengar Muhammad
bin Sirin berkata, Saya mendengar Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata, "Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam mengimami kami shalat pada salah satu dua shalat petang,
mungkin shalat Zhuhur ataupun Ashar. Lalu beliau mengucapkan salam pada dua rakaat,
kemudian beliau pergi ke sebatang pohon kurma di arah kiblat masjid, lalu beliau bersandar
ke pohon itu dalam keadaan marah. Di antara jamaah terdapat Abu Bakar dan Umar, namun
keduanya takut berbicara. Orang-orang yang suka cepat-cepat telah keluar sambil berujar,
'Shalat dipendekkan.' Sekonyong-konyong Dzul Yadain berdiri seraya berkata, 'Ya,
Rasulullah! Apakah shalat dipendekkan ataukah anda lupa? ' Nabi shallallahu'alaihiwasallam
menengok ke kanan dan ke kiri, lalu bersabda, 'Betulkan apa yang dikatakan Dzul Yadain itu?
' Jawab mereka, 'Betul, wahai Rasulullah! Anda shalat hanya dua rakaat.' Lalu Nabi
shallallahu'alaihiwasallam shalat dua rakaat lagi, lalu memberi salam. Sesudah itu beliau
bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir, lalu bangkit. Kemudian bertakbir, lalu bersujud
lagi, sesudah itu bertakbir, lalu bangkit.' Dia berkata, 'Dan saya diberi kabar dari Imran bin
Hushain bahwasanya dia berkata, 'Dan mengucapkan salam'. Telah menceritakan kepada
kami Abu ar-Rabi' az-Zahrani telah menceritakan kepada kami Hammad telah menceritakan
kepada kami Ayyub dari Muhammad dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam, mengimami kami shalat pada salah satu dua shalat petang, "
semakna dengan hadits Sufyan.




















































897. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari Dawud bin
al-Hushain dari Abu Sufyan, maula Ibnu Abi Ahmad "Bahwasanya dia berkata, Saya
mendengar Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata, "Rasulullah shalat mengimami kami
shalat Ashar. Lalu beliau mengucapkan salam pada dua raka'at. Lalu Dzul Yadain berdiri
seraya berkata, 'Apakah shalat telah diqashar wahai Rasulullah atau kamu telah lupa? ' Maka
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkata, 'Semua itu tidak terjadi.' Dzul Yadain berkata,
'Telah terjadi sebagian dari itu wahai Rasulullah.' Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
menghadap manusia seraya bertanya, 'Apakah benar perkataan Dzul Yadain? ' Mereka
menjawab, 'Benar wahai Rasulullah'. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
menyempurnakan sisa rakaat shalat, kemudian bersujud dua kali dalam keadaan duduk
setelah salam'." Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin asy-Syair telah menceritakan
kepada kami Harun bin Ismail al-Khazzaz telah menceritakan kepada kami Ali, dan dia Ibnu
al-Mubarak telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Abu
Salamah telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah radhiyallahu'anhu "Bahwa
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat dua rakaat dari shalat Zhuhur, kemudian
mengucapkan salam. Lalu seorang laki-laki dari bani Sulaim mendatanginya seraya bertanya,
'Wahai Rasulullah, apakah shalat telah diqashar atau kamu telah lupa?.' Lalu dia
membawakan hadits tersebut." Dan telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur telah
mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah
dari Abu Hurairah ra dia berkata, "Ketika kami shalat bersama Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam shalat Zhuhur, maka beliau mengucapkan salam dari dua rakaat
tersebut. Lalu seorang laki-laki dari bani Sulaim berdiri dan menceritakan hadits tersebut."







898. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb
semuanya meriwayatkan dari Ibnu Ulayyah berkata Zuhair, telah menceritakan kepada kami
Ismail bin Ibrahim dari Khalid dari Abu Qilabah dari Abu al-Muhallab dari Imran bin Hushain
bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam shalat Ashar, lalu mengucapkan salam pada
rakaat ketiga, kemudian masuk rumahnya. Lalu seorang laki-laki yang dipanggil al-Khirbaq
berdiri menujunya, dalam keadaan di tangannya terjulur seraya dia bertanya, 'Wahai
Rasulullah, ' lalu dia menyebutkan sesuatu yang telah beliau berbuat. Dan Rasulullah keluar
dalam keadaan marah dengan menyeret surbannya hingga berhenti pada orang-orang
seraya bersabda, 'Apakah benar yang dikatakan orang ini? ' Mereka menjawab, 'Ya benar.'
Lalu beliau shalat satu rakaat kemudian mengucapkan salam kemudian bersujud dua kali
kemudian mengucapkan salam."






















899. Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Abdul Wahab ats-Tsaqafi telah menceritakan kepada kami Khalid, dan dia adalah al-
Hadzdza' dari Abu Qilabah dari Abu al-Muhallab dari Imran bin al-Hushain dia berkata,
"Rasulullah mengucapkan salam pada rakaat ketiga shalat Ashar, kemudian berdiri, lalu
masuk kamar. Lalu seorang laki-laki berdiri dengan menghamparkan kedua tangannya seraya
bertanya, 'Apakah shalat diqashar wahai Rasulullah? ' Lalu beliau keluar dalam keadaan
marah, lalu shalat pada rakaat yang telah beliau tinggalkan, kemudian shalat, kemudian
bersujud dua kali sujud sahwi kemudian mengucapkan salam."

Bab: Sujud tilawah ()

















900. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ubaidullah bin Sa'id serta
Muhammad bin al-Mutsanna semuanya meriwayatkan dari Yahya al-Qaththan Zuhair
berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ubaidullah dia berkata, telah
mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pernah
membaca al-Qur'an, lalu beliau membaca surat yang di dalamnya terdapat ayat sajdah, lalu
beliau sujud, dan kami pun sujud bersama beliau hingga sebagian dari kami tidak
mendapatkan tempat untuk sujudnya keningnya."
















901. Telah menceritakan kepada kami Abu bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Umar
dari Nafi' dari Ibn Umar katanya, adakalanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sujud
ketika membaca alquran melewati ayat sajdah, lalu beliau sujud bersama kami hingga kami
merasa sesak ketika bersama beliau, sampai salah seorang kami tidak menemukan tempat
sujud, dan itu diluar waktu shalat."


















902. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basyar, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Ishaq dia berkata; aku mendengar Al Aswad
menceritakan dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau pernah membaca
wannajmi (surat annajm) lalu beliau sujud dan para sahabat yang bersamanya pun ikut
sujud, kecuali seorang laki-laki tua, dia hanya mengambil sejumput kerikil atau tanah, dan
mengangkat ke keningnya sambil berujar; "Aku cukup begini saja." Abdullah berkomentar;
"Seingatku, dikemudian hari laki-laki tua itu mati dalam keadaan kafir."




















903. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Qutaibah
bin Sa'id dan Ibn Juhr. Yahya bin Yahya mengatakan; telah mengabarkan kepada kami,
sedangkan yang lain mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ismail yaitu Ibnu Ja'far
dari Yazid bin Khushaifah dari Ibn Qusaith dari 'Atha' bin Yasar, bahwa dia pernah
memberitahukan kepadanya, ia bertanya kepada Zaid bin Tsabit tentang bacaan bersama
imam, Zaid berujar; "Tak ada bacaan bersama imam." seingatnya, ia pernah menyetorkan
hafalan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ayat Wannajmi (surat annajm), namun
beliau tidak bersujud.
























904. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku pernah
mengungkapkan kepada Malik dari Abdullah bin Yazid mantan budak Aswad bin Sufyan dari
Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah pernah membacakan kepada mereka
ayat Idzas samaa'un syanqqat (Surat Al Insyiqaq), lalu dia sujud. seusai sujud, dia
mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan sujud pada ayat itu."
Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami Isa dari
Awza'i dia berkata. (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibn Abi 'Adi dari Hisyam dari
Yahya bin Abi Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam.










905. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ayyub bin Musa dari
'Atha` bin Mina' dari Abu Hurairah dia berkata; Kami pernah sujud bersama Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dalam surat Idzassamaa'un syaqqat dan Iqra` bismi rabbikal ladzii khalaq
(maksudnya, ayat sajdah yang terdapat pada keduanya -pent).








906. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan kepada
kami Al Laits dari Yazid bin Abu Hubaib dari Shafwan bin Sulaim dari Abdurrahman Al A'raj
mantan budak Bani Makhzum dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah sujud pada surat IDZAS SAMAA'UN SYAQQAT dan IQRA' BISMI RABBIK
(maksudnya pada ayat sajdah dalam kedua surat itu -pent). Dan telah menceritakan
kepadaku Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami Ibn Wahb telah
mengabarkan kepadaku 'Amru bin Harits dari 'Ubaidullah bin Abu Ja'far dari Abdurrahman Al
A'raj dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas.








































907. Dan Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz dan Muhammad bin
Abdul A'la dia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir dari Ayahnya dari Bakr
dari Abu Rafi' dia berkata; "Aku pernah shalat isya` bersama Abu Hurairah, ketika dia
membaca IDZAS SAMAA'UN SYAQQAT beliau sujud, lalu kutanyakan; "sujud apakah ini?" Dia
menjawab; "Aku pernah sujud di belakang Abul Qasim shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku
akan terus melakukan sujud pada surat tersebut hingga aku meninggal." Ibn Abdul A'la
mengatakan; "Maka aku tidak akan henti sujud pada pada surat tersebut." Telah
menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus
katanya, (Dan diriwayatkan dari jalur lain telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah
menceritakan kepada kami Yazid yaitu Ibn Zurai' dia berkata, (Dan diriwayatkan dari jalur
lain) telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdah telah menceritakan kepada kami
Sulaim bin Akhdlar, semuanya dari At Taimi dengan sanad ini, hanya ia tidak mengatakan;
"Di belakang Abul Qasim shallallahu 'alaihi wasallam."























908. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibn Basyar, keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari 'Atha` bin Abu Maimunah dari Abu Rafi' katanya; "Aku pernah Abu
Hurairah sujud (tilawah) pada ayat IDZAS SAMAA'UN SYAQQAT, lalu aku berkata; "Kenapa
anda sujud pada ayat itu?" Jawabnya; "Aku pernah melihat sahabat akrabku, Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam sujud pada ayat tersebut, oleh karena itu aku akan selalu sujud
pada ayat tersebut hingga aku meninggal." Syu'bah mengatakan; "Apakah itu perkataan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam?, Abu Hurairah menjawab: "Benar."

Bab: Sifat duduk dalam shalat dan bagaimana cara meletakkan tangan di atas paha (
























909. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ma'mar bin Rib'i Al Qaisi, telah
menceritakan kepada kami Abu Hisyam Al Makhzumi dari Abdul Wahid yaitu Ibn Ziyad telah
menceritakan kepada kami Usman bin Hakim telah menceritakan kepadaku 'Amir bin
Abdullah bin Zubair dari Ayahnya dia berkata; "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
duduk dalam shalat, beliau meletakkan telapak kaki kirinya diantara pahanya dan betisnya,
serta menghamparkan telapak kaki kanannya, sambil meletakkan tangan kirinya diatas lutut
kirinya, dan beliau letakkan tangan kanannya diatas paha kanannya, lalu beliau memberi
isyarat dengan telunjuknya."





























910. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Laits dari
Ibn Ajalan katanya -lewat jalur periwayatan lain-dan Telah menceritakan kepada kami Abu
bakar bin Abi Syaibah dan lafadz padanya, katanya, Telah menceritakan kepada kami Abu
Khalid al-ahmar dari Ibn jlan dari Amir bin Abdullah bin Zubair dari ayahnya katanya,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika duduk berdoa, beliau letakkan tangan kanannya
diatas paha kananya, dan tangan kirinya diatas paha kirinya, dan beliau memberi isyarat
dengan jari telunjuknya dan beliau letakkan jempolnya pada jari tengahnya, sementara
telapak kirinya menggenggam lututnya.
















911. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid. Abd
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sementara Ibnu Rafi' mengatakan; telah
menceritakan kepada kami Abdurrazaq, telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari
'Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibn Umar, bahwa apabila Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam duduk dalam shalat, beliau meletakkan kedua tangannya diatas kedua lututnya,
dan beliau angkat jari kanan sebelah jempolnya (telunjuk) sambil memanjatkan doa,
sementara tangan kirinya diatas lutut kirinya sambil dibuka."
















912. Dan Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami
Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ayyub
dari Nafi' dari Ibn Umar bahwa apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk
tasyahhud, beliau meletakkan tangan kirinya diatas lutut kirinya dan meletakkan tangan
kanannya diatas lutut kanannya, dan beliau lingkarkan jarinya sehingga membentuk angka
lima puluh tiga, lalu beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk."
































913. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, dia berkata; Aku pernah
membacakan pada Malik dari Muslim bin Abu Maryam dari Ali bin Abdurrahman Al Mu'awi,
dia berkata; Abdullah bin Umar pernah melihatku bermain-main kerikil ketika shalat. Seusai
shalat, dia langsung melarangku sambil berujar; "Lakukanlah sebagaimana Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam lakukan." Tanyaku; "Bagaimana Rasulullah melakukan?" Katanya;
"Jika beliau duduk dalam shalat, beliau meletakkan telapak tangan kanannya diatas paha
kanannya dan beliau genggam semua jari jemarinya sambil memberi isyarat dengan jari
sebelah jempol (telunjuk), beliau juga meletakkan telapak tangan kirinya diatas paha
kirinya." Telah menceritakan kepada kami Ibnn Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Muslim bin Abu Maryam dari Ali bin Abdurrahman Al Mu'awi, katanya; "Aku
pernah shalat disamping Ibn Umar, lantas dia menyebutkan seperti hadis Malik dengan
sedikit tambahan, kata Sufyan, Yahya bin Said menceritakan kepada kami, kemudian dari
Muslim menceritakannya kepadaku.

Bab: Salam untuk selesai dari shalat ()

















914. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Said dari Syu'bah dari Al Hakam dan Manshur dari Mujahid dari Abu Ma'mar,
seorang penguasa di Makkah pernah mengucapkan salam dua kali, lalu Abdullah bertanya;
"Darimana ia mendapatkan hal itu?" Al Hakam berkata dalam hadisnya; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukannya."










915. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Hanbal telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id dari Syu'bah dari Al Hakam dari Mujahid dari Abu Ma'mar dari Abdullah,
Syu'bah mengatakan; "Sesekali ia memarfukkannya, seorang penguasa atau seorang laki-laki
pernah mengucapkan salam dua kali, lantas Abdullah berujar; "Darimanakah ia
mendapatkan hal itu?"


















916. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Abu 'Amir Al 'Aqadi telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ja'far dari Isma'il bin
Muhammad dari 'Amir bin Sa'd dari Ayahnya dia berkata; Aku pernah melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memberi salam ke arah kanan dan kiri hingga aku melihat
putihnya pipi beliau."

Bab: Dzikir dalam shalat ()



























917. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru, dia berkata; Abu Ma'bad pernah mengabariku dengan ini,
namun setelah itu ia memungkirinya, dari Ibn Abbas, dia berkata; "Kami pernah menyertai
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, setelah shalat beliau mengakhirinya dengan takbir."















918. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru bin Dinar dari Abu Ma'bad mantan budak Ibnu Abbas, bahwa
dia pernah mendengar Abu Ma'bad mengabarkan dari Ibn Abbas katanya; "Kami tidak
mengetahui usai shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selain dengan takbir." 'Amru
mengatakan; kemudian aku sebutkan kepada Abu Ma'bad, namun dia memungkirinya
seraya berujar; "Aku belum pernah menceritakan kepadamu seperti ini." Kata 'Amru;
"Padahal sebelum itu, sungguh ia pernah mengabariku tentang hal itu."




























919. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibn Juraij katanya; (Dan
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur dan lafadz
darinya, dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan
kepada kami Ibn Juraij telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Dinar, bahwa Abu Ma'bad
mantan budak Ibn Abbas mengabarinya, bahwa Ibn Abbas pernah mengabarinya; "Bahwa
mengeraskan suara dzikr sehabis shalat wajib, pernah terjadi di masa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam." kata Abu Ma'bad; Ibn Abbas mengatakan; "Akulah yang paling tahu tentang hal
itu, ketika mereka telah selesai (mengerjakan shalat), sebab aku pernah mendengarnya."

Bab: Sunahnya berlindung dari siksa kubur ()




































920. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Said dan Harmalah bin Yahya. Harun
mengatakan; telah menceritakan kepada kami, sedangkan Harmalah mengatakan; telah
mengabarkan kepada kami Ibn Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibn
Syihab dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Urwah bin Zubair bahwa 'Aisyah
mengatakan; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menemuiku, sementara disisku
ada seorang wanita Yahudi yang mengatakan; "Sadarkah kamu bahwa kalian akan diuji
dalam kubur?" 'Aisyah berkata; "Mendengar itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
langsung tersentak kaget dan bersabda: "Sesungguhnya orang-orang Yahudilah yang akan
diuji." 'Aisyah berkata; "Kemudian kami bermukim beberapa malam, setelah itu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Sadarkah kamu, sesungguhnya telah diwahyukan
kepadaku bahwa kalian akan diuji dalam kubur?." Kata 'Aisyah; "Setelah itu aku mendengar
Rasulullah meminta perlindungan dari siksa kubur."
















921. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Said dan Harmalah bin Yahya dan 'Amru
bin Sawwad. Harmalah mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedang dua orang
yang lain mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ibn Wahb, telah mengabarkan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dia
berkata; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam setelah itu meminta
perlindungan dari siksa kubur."




































922. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ishaq bin Ibrahim keduanya dari
Jarir kata Zuhair telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa`il dari
Masruq dari 'Aisyah dia berkata; "Dua wanita tua Yahudi Madinah pernah menemuiku
seraya berkata; "Sesungguhnya penghuni kubur akan disiksa di kuburan mereka." 'Aisyah
berkata; Maka aku mendustakan keduanya dan mempercayainya, lalu keduanya pergi.
Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menemuiku, maka aku beritahukan
kepada beliau; "Wahai Rasulullah, dua wanita tua Yahudi Madinah telah menemuiku,
keduanya beranggapan bahwa penghuni kubur akan disiksa di kuburan mereka." Beliau
bersabda: "Keduanya benar, sesungguhnya penghuni kubur akan disiksa dengan siksaan
yang dapat didengar oleh semua binatang melata." Kata 'Aisyah; "Setelah itu tidaklah aku
melihat kecuali beliau selalu meminta perlindungan dari sika kubur dalam shalatnya." Telah
menceritakan kepada kami Hannad bin As Sarri telah menceritakan kepada kami Abul
Ahwash dari Asy'ats dari Ayahnya dari Masruq dari 'Aisyah dengan hadis ini, dan didalamnya
terdapat redaksi, 'Aisyah berkata; "Tidaklah beliau melaksanakan shalat setelah itu, kecuali
aku selalu mendengar beliau meminta perlindungan dari siksa kubur."

Bab: Perlindungan apa yang diminta dalam shalat ()

















923. Telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb dia berkata; telah
menceritakan kepada kami Ya'kub bin Ibrahim bin Sa'd dia berkata; telah menceritakan
kepada kami Ayahku dari Shalih dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
'Urwah bin Zubair, bahwa 'Aisyah mengatakan; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam selalu meminta perlindungan fitnah Dajjal dalam shalatnya."
























924. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami dan Ibnu Numair dan Abu
Kuraib dan Zuhair bin Harb, semuanya dari Waki'. Abu Kuraib mengatakan; telah
menceritakan kepada kami Waki', telah menceritakan kepada kami Al Auza'i dari Hasan bin
'Athiyyah dari Muhammad bin Abu 'Aisyah dari Abu Hurairah dan dari Yahya bin Abu Katsir
dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: " Jika salah seorang diantara kalian tasyahud, hendaklah meminta perlindungan
kepada Allah dari empat perkara dan berdoa "ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MIN
'ADZAABI JAHANNAMA WAMIN 'ADZAABIL QABRI WAMIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT
WAMIN SYARRI FITNATIL MASIIHID DAJJAL (Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari siksa
jahannam dan siksa kubur, dan fitnah kehidupan dan kematian, serta keburukan fitnah
Masihid Dajjal)."



























925. Telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Ishaq telah mengabarkan kepada kami
Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syuaib dari Az Zuhri dia berkata; telah
menceritakan kepadaku 'Urwah bin Zubair bahwa 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengabarinya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdoa dalam
shalatnya dengan ALLAAHUMMA INNII A'UUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZU
BIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAAL WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MAHYAA WAL
MAMAAT ALLAAHUMMA INNII A'UUDZUBIKA MINAL MA'TSAMI WAL MAGHRAMI (Ya Allah,
saya berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, saya berlindung kepada-Mu dari fitnah masih
ad dajjal, saya berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian, saya berlindung
kepada-Mu dari dosa dan pengaruh hutang)." Kata 'Aisyah, lantas ada seseorang berujar;
"Betapa banyak engkau meminta perlindungan dari pengaruh berhutang wahai Rasulullah?"
beliau bersabda: "Jika seseorang telanjur hutang, maka ia akan suka berdusta dan
menyelisihi janji."

































926. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Al
Walid bin Muslim telah menceritakan kepadaku Auza'i telah menceritakan kepada kami
Hasan bin 'Athiyyah telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abu 'Aisyah, ia
mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika
salah seorang diantara kalian selesai dari tasyahhud akhir, maka mintalah perlindungan
kepada Allah dari empat perkara, yaitu; siksa jahannam, siksa kubur, fitnah kehidupan dan
kematian, dan keburukan Al Masih Ad Dajjal." Dan telah menceritakan kepadaku Al Hakam
bin Musa telah menceritakan kepada kami Hiql bin Ziyad dia berkata, (Dan diriwayatkan dari
jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami
Isa yaitu Ibnu Yunus semuanya dari Auza'I dengan isnad ini, dia berkata; "Jika salah seorang
diantara kalian selesai tasyahhud." Dan Auza'i tidak memakai redaksi akhir.














927. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu 'Adi dari Hisyam dari Yahya dari Abu Salamah bahwa ia mendengar Abu
Hurairah berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa berdo'a ALLAAHUMMA INNII
A'UUDZU BIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA'ADZAABIN NAARI WAFITNATIL MAHYAA WAL
MAMAT WA SYARRIL MASIIHID DAJJAAL (Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari siksa
kubur dan siksa neraka dan fitnah kehidupan dan kematian dan keburukan Masih Dajjal)."


































928. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari 'Amru dari Thawus dia berkata; "Aku mendengar Abu Hurairah
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berlindunglah kalian kepada Allah
dari siksa Allah, berlindunglah kalian kepada Allah dari siksa kubur, berlindunglah kalian
kepada Allah dari fitnah Al Masih Dajjal, dan berlindunglah kalian kepada Allah dari fitnah
kehidupan dan kematian." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibn Thawus dari Ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits diatas. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abbad Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb mereka semuanya
mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana hadits di atas.











929. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Budail dari
Abdullah bin Syaqiq dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau
selalu meminta pelindungan dari siksa kubur dan siksa Jahannm dan fitnah Dajjal."
















930. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas, dari apa
yang telah dibacakan dihadapannya dari Abu Zubair dari Thawus dari Ibn Abbas, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajari para sahabat doa ini sebagaimana
mengajari mereka salah satu surat dalam Al Qur`an. Beliau bersabda: "Ucapkanlah
ALLAAHUMA INNAA NA'UUDZU BIKA MIN 'ADZAABI JAHANNAMA WA A'UUDZU BIKA MIN
'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZU BIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAAL, WA A'UUDZUBIKA
MIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT" (Ya Allah saya berlindung kepada-Mu dari siksa
jahnanam, dan saya berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dan saya berlindung kepada-Mu
dari fitnah Al Masih Dajjal, dan saya berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan
kematian)." Muslim bin Hajjaj mengatakan; "Telah sampai berita kepadaku bahwa Thawus
bertanya kepada anaknya; "Apakah kamu berdoa dengan do'a tersebut dalam shalatmu?"
Jawabnya; "Tidak." Thawus berkata; "Ulangi shalatmu, sebab Thawus (maksudnya dirinya)
telah meriwayatkan dari tiga atau empat orang, atau sebagaimana yang ia katakan."

Bab: Sunahnya dzikir setelah shalat ()



























931. Telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami
Al Walid dari Auza'i dari Abu 'Ammar namanya Syaddad bin Abdullah dari Abu Asma` dari
Tsauban dia berkata; "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai shalat, beliau akan
meminta ampunan tiga kali dan memanjatkan doa ALLAAHUMMA ANTAS SALAAM
WAMINKAS SALAAM TABAARAKTA DZAL JALAALIL WAL IKROOM (Ya Allah, Engkau adalah
Dzat yang memberi keselamatan, dan dari-Mulah segala keselamatan, Maha Besar Engkau
wahai Dzat Pemilik kebesaran dan kemuliaan." Kata Walid; maka kukatakan kepada Auza'i
"Lalu bagaimana bila hendak meminta ampunan?" Jawabnya; 'Engkau ucapkan saja
Astaghfirullah, Astaghfirullah."







































932. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibn Numair, dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari 'Ashim dari Abdullah bin Harits
dari 'Aisyah dia berkata; "Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam,
beliau tidak duduk selain seukuran membaca bacaan "ALLAAHUMMA ANTAS SALAAM,
WAMINKAS SALAAM, TABAARAKTA DZAL JALAALIL WAL IKRAAMI (Ya Allah, Engkau adalah
Dzat Pemberi keselamatan, dan dari-Mulah segala keselamatan, Maha Besar Engkau Dzat
Pemilik kebesaran dan kemuliaan)." Dan dalam riwayat Ibn Numair disebutkan 'YA DZAL
JALAALI WAL IKRAAMI (Wahai Dzat pemilik kebesaran dan kemuliaan)." Dan telah
menceritakan kepada kami Ibn Numair telah menceritakan kepada kami Abu Khalid yaitu Al
Ahmar dari 'Ashim dengan isnad ini, yaitu beliau bersabda dengan redaksi "YA DZAL JALAALI
WAL IKRAAM (Wahai Dzat Pemilik kebesaran dan kemuliaan)." Dan telah menceritakan
kepada kami Abdul Warits bin Abdushshamad telah menceritakan kepadaku bapakku dari
Syu'bah dari 'Ashim dari Abdullah bin Al Harits dan Khalid dari Abdullah bin Al Harits
keduanya dari Aisyah bahwa nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sebagaimana di atas.
Hanya saja dengan tambahan redaksi "YA DZAL JALAALI WAL IKRAAM (Wahai Dzat Pemilik
kebesaran dan kemuliaan)."

























































933. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Jarir dari Manshur dari Musayyab bin Rafi' dari Warrad mantan budak Mughirah bin Syu'bah,
dia berkata; Mughirah bin Syu'bah pernah berkirim surat kepada Muawiyah, bahwa apabila
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai shalat dan mengucapkan salam, beliau
memanjatkan doa: "LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU
WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR, ALLAAHUMMA LAA MAANI'A
LIMAA A'THAITA WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL
JADD (Tiada sesembahan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah segala
kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah,
tiada yang bisa menghalangi apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang bisa memberi apa
yang Engkau cegah, dan tidak bermanfaat pemilik kekayaan, dan dari-Mulah segala
kekayaan)." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
dan Ahmad bin Sinan mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari
Al A'masy dari Musayyab bin Rafi' dari Warrad mantan budak Mughirah bin Syu'bah dari Al
Mughirah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas. Abu Bakr dan Abu
Kuraib berkata dalam riwayatnya; "Lalu Mughirah mendiktekannya kepadaku dan aku tulis
untuk Muawiyah." Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibn Juraij telah
mengabarkan kepadaku Abdah bin Abu Lubabah, bahwa Warrad mantan budak Mughirah
bin Syu'bah mengatakan; Mughirah bin Syu'bah berkirim surat kepada Mu'awiyah. Yang
menulis surat tersebut adalah Warrad, (bunyinya) aku pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam seusai mengucapkan salam mengucapkan seperti hadis
keduanya, hanya ia tidak menyebutkan sabdanya "WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR.
Dan telah menceritakan kepada kami Hamid bin Umar Al Bakrawi telah menceritakan
kepada kami Bisyr yaitu Ibnu Mufadldlal katanya, (Diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepadaku
Azhar, semuanya dari Ibnu 'Aun dari Abu Sa'id dari Warrad sekretaris Mughirah bin Syu'bah,
katanya; Muawiyah berkirim surat kepada Mughirah seperti hadis Manshur dan Al A'masy.





























934. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Al Makki telah menceritakan
kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami 'Abdah bin Abu Lubabah dan Abdul
Malik bin Umair, keduanya mendengar Warrad juru tulis Mughirah bin Syu'bah berkata;
Muawiyah berkirim surat kepada Mughirah, katanya; "Tulislah untukku sesuatu yang engkau
dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!." Lantas Mughirah menulis untuknya;
"Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seusai shalat memanjatkan doa;
"LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU WLAHUL HAMDU
WAHUWA ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR, ALLAAHUMMA LAA MAANI'A LIMAA A'THAITA
WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDU (Tiada
sesembahan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah segala kerajaan
dan milik-Nyalah segala pujian, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tiada yang
bisa menghalangi apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang bisa memberi apa yang
Engkau cegah, dan tidak bermanfaat pemilik kekayaan, dan dari-Mulah segala kekayaan)."

































































935. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Abu Zubair
katanya; Seusai shalat setelah salam, Ibn Zubair sering memanjatkan do'a; LAA ILAAHA
ILLALLAAH WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA
'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR, LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH, LAA-ILAAHA
ILALLAAH WALAA NA'BUDU ILLAA IYYAAH, LAHUN NI'MATU WALAHUL FADHLU WALAHUTS
TSANAA'UL HASAN, LAA-ILAAHA ILLALLAAH MUKHLISIHIINA LAHUD DIINA WALAU KARIHAL
KAAFIRUUNA." (Tiada sesembahan yang hak selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya,
bagi-Nya selaga puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada Daya dan kekuatan
selain dengan pertolongan Allah. Tiada sesembahan yang hak selain Allah, dan Kami tidak
beribadah selain kepada-Nya, dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, hanya bagi-Nya
ketundukan, sekalipun orang-orang kafir tidak menyukai)." Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam selalu mengeraskan suara dengan kalimat ini setiap selesai shalat." Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
'Abdah bin Abu Sulaiman dari Hisyam bin 'Urwah dari Abu Zubair mantan budak mereka,
bahwa Abdullah bin Zubair biasa bertahlil sehabis shalat dengan seperti hadis Ibnu Numair,
dan di akhir beliau berkata; "Kemudian Ibnu Zubair mengatakan; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mengeraskan suaranya dengan kalimat ini sehabis shalat." Dan telah
menceritakan kepadaku Ya'kub bin Ibrahim Ad Dauraqi telah menceritakan kepada kami Ibn
'Ulayyah telah menceritakan kepada kami Al Hajjaj bin Abu Usman telah menceritakan
kepadaku Abu Zubair katanya; Aku mendengar Abdullah bin Zubair berkhutbah diatas
mimbar ini seraya berkata; "Apabila Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam selesai salam yaitu
sehabis shalat, atau beberapa shalat" lalu ia menyebutkan seperti hadis Hisyam bin
'Urwah. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Salamah Al Muradi telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Yahya bin Abdullah bin Salim dari Musa
bin 'Uqbah, bahwa Abu Az Zubair Al Makki menceritakan bahwa ia mendengar Abdulah bin
Zubair mengatakan; "Yaitu Seusai shalat setelah mengucapkan salam, seperti hadis
keduanya. Dan ia katakan di akhir haditsnya; "Abu Zubair selalu membaca bacaan ini dari
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

























936. Telah menceritakan kepada kami Ashim bin Nadhr At Tamimi telah menceritakan
kepada kami Al Mu'tamir telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dia berkata, (Dan
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Laits dari Ibn 'Ajlan, keduanya dari Sumay dari Ibnu Shalih dari
Abu Hurairah -dan ini adalah hadis Qutaibah- Bahwa orang-orang fakir Muhajirin menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata; "Orang-orang kaya telah memborong
derajat-derajat ketinggian dan kenikmatan yang abadi." Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya: "Maksud kalian?" Mereka menjawab: "Orang-orang kaya shalat
sebagaimana kami shalat, dan mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, namun
mereka bersedekah dan kami tidak bisa melakukannya, mereka bisa membebaskan tawanan
dan kami tidak bisa melakukannya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Maukah aku ajarkan kepada kalian sesuatu yang karenanya kalian bisa menyusul orang-
orang yang mendahului kebaikan kalian, dan kalian bisa mendahului kebaikan orang-orang
sesudah kalian, dan tak seorang pun lebih utama daripada kalian selain yang berbuat seperti
yang kalian lakukan?" Mereka menjawab; "Baiklah wahai Rasulullah?" Beliau bersabda:
"Kalian bertasbih, bertakbir, dan bertahmid setiap habis shalat sebanyak tiga puluh tiga kali."
Abu shalih berkata; "Tidak lama kemudian para fuqara' Muhajirin kembali ke Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; "Ternyata teman-teman kami yang banyak harta
telah mendengar yang kami kerjakan, lalu mereka mengerjakan seperti itu!" Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Itu adalah keutamaan Allah yang diberikan kepada
siapa saja yang dikehendaki-Nya!" Dan selain Qutaibah menambahkan dalam hadis ini dari Al
Laits dari Ibn 'Ajlan. Sumay mengatakan; "Lalu aku ceritakan hadits ini kepada beberapa
keluargaku, maka keluargaku berkata; "Engkau salah, yang benar beliau bersabda: "Engkau
bertasbih kepada Allah sebanyak tiga puluh tiga kali, bertahmid kepada Allah sebanyak tiga
puluh tiga kali, bertakbir kepada Allah sebanyak tiga puluh tiga kali." Aku lalu kembali
menemui Abu Shalih dan aku katakan kepadanya, Abu Shalih menarik tanganku dan berkata;
"Allahu akbar, subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahu akbar, subhanallah, Alhamdulillah,
hingga semuanya berjumlah tiga puluh tiga." Kata Ibn 'Ajlan; "Lalu kuceritakan hadis ini
kepada Raja` bin Haiwah, ia menceritakan kepadaku hadits seperti di atas dari Abu Shalih
dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Dan telah menceritakan
kepadaku Umayyah bin Bustham Al 'Aisyi, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai'
telah menceritakan kepada kami Rauh dari Suhail dari Ayahnya dari Abu Hurairah dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa para sahbat berkata; "Wahai Rasulullah,
orang-orang kaya telah memborong derajat tinggi dan kenikmatan yang tiada habis"
seperti hadis Qutaibah dari Al Laits, hanya ia memudrajkan ucapan Abu Shalih dalam hadis
Abu Hurairah."Kemudian orang faqir muhajirin kembali, hingga akhir hadis." Dalam hadis itu
ia tambahkan, Suhail mengatakan; "Sebelas sebelas, hingga semuanya berjumlah tiga puluh
tiga."






















937. Dan telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Isa telah mengabarkan kepada kami
Ibnul Al Mubarak telah mengabarkan kepada kami Malik bin Mighwal katanya; Aku
mendengar Al Hakam bin 'Utaibah menceritakan dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Ka'b
bin 'Ujrah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Beberapa amalan
penyerta, siapa saja yang mengucapkan dan mengamalkannya, maka dirinya tidak akan
merugi, yaitu mengucapkan tasbih tiga puluh tiga kali, tahmid tiga puluh tiga kali, dan takbir
tiga puluh empat kali setiap usai shalat wajib."


























938. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami telah menceritakan kepada
kami Abu Ahmad telah menceritakan kepada kami Hamzah Az Zayat dari Al Hakam dari
Abdurrahman bin Abu Laila dari Ka'b bin 'Ujrah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
beliau bersabda: "Ada amalan penyerta, siapa yang mengucapkan dan melakukannya, maka
dirinya tidak akan merugi, yaitu mengucapkan tiga puluh tiga kali tasbih, tiga puluh tiga kali
tahmid dan tiga puluh empat kali takbir setiap kali sehabis shalat." Telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Hatim, telah menceritakan kepada kami Asbath bin Muhammad
telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Qais Al Mula'i dari Al Hakam dengan isnad
seperti ini.








































939. Telah menceritakan kepadaku Abdul Hamid bin Bayan Al Wasithi telah mengabarkan
kepada kami Khalid bin Abdullah dari Suhail dari Abu 'Ubaid Al Madzhiji. -Muslim
menjelaskan bahwa Abu Ubaid adalah mantan budak Sulaiman bin Abdul Malik- dari 'Atha`
bin Yazid Al Laitsi dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Barangsiapa bertasbih kepada Allah sehabis shalat sebanyak tiga puluh tiga kali,
dan bertahmid kepada Allah tiga puluh tiga kali, dan bertakbir kepada Allah tiga puluh tiga
kali, hingga semuanya berjumlah sembilan puluh sembilan, -dan beliau menambahkan- dan
kesempurnaan seratus adalah membaca Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul
mulku walahul walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qadiir, maka kesalahan-
kesalahannya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan." Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Shabh telah menceritakan kepada kami Ismail bin Zakariya dari
Suhail dari Abu 'Ubaid dari Atha` dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda seperti hadits di atas.

Bab: Apa yang dibaca antara takbiratul ihram dan bacaan (












































940. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir
dari 'Umarah bin Qa'Qa dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata; Apabila Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir ketika shalat, maka beliau diam sejenak sebelum
membaca Al Fatihah, lalu aku bertanya; "Wahai Rasulullah, demi ayah dan ibuku, apa yang
engkau baca saat engkau diam antara takbir dan membaca Al Fatihah?" beliau menjawab:
"ALLAAHUMMA BAA'ID BAINII WABAINA KHATHAYAAYA KAMAA BAA'ADTA BAINAL
MASYRIQI WAL MAGHRIB, ALLAAHUMMA NAQQINII MIN KHOTHAAYAAYA KAMAA
YUNAQQATS TSAUBUL ABYADHU MINAD DANASI, ALLAAHUMMAGH SIL NII MIN
KHATHAAYAAYA BITSTSALJI WALMAA'I WALBARAD (Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan
kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat, Ya Allah, bersihkanlah
aku dari kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran, Ya Allah, cucilah aku
dari kesalahanku dengan es, air dan embun)." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin
Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu
Fudhail (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahid yaitu Ibn Ziyad, keduanya dari 'Umarah bin Qa'qa'
dengan isnad ini seperti hadis Jarir.













}



{



941. Kata Muslim, Dan aku diberi cerita dari Yahya bin Hassan dan Yunus Al Mu`addib dan
yang lain, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad dia
berkata, telah menceritakan kepadaku 'Umarahj bin Qa'qa' telah menceritakan kepada kami
Abu Zur'ah katanya; "Aku mendengar Abu Hurairah mengatakan; "Apabila Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bangkit dari ruku' kedua, beliau membuka bacaannya dengan
"Alhamdu lillahi rabbil'alamin", dan tidak diam."

























942. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Affan telah menceritakan kepada kami Hammad telah mengabarkan kepada kami Qatadah
dan Tsabit dan Humaid dari Anas bahwa seorang laki-laki datang dan masuk shaff (barisan)
sementara nafasnya masih terengah-engah, lalu mengucapkan ALHAMDU LILLAHI HAMDAN
KATSIIRAN THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIHI (segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, baik,
lagi berbarakah)." Seusai shalat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah
diantara kalian yang mengucapkan kalimat tadi?" Para sahabat terdiam. Beliau mengulangi
pertanyaannya; "Siapakah yang mengucapkan kalimat tadi, karena hal itu tidak masalah
baginya." Lantas seorang sahabat berujar; "Aku tadi dating, sementara napasku masih
ternegah-engah, maka kuucapkan kalimat itu (maksudnya pendek dan ringkas)." Beliau
bersabda: "Tadi aku melihat dua belas malaikat berebut mengangkat ucapan itu."


































943. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Isma`il bin 'Ulayyah telah mengabarkan kepadaku Al Hajjaj bin Abu Usman dari Abu Zubair
dari 'Aun bin Abdullah bin 'Utbah dari Ibnu Umar dia berkata; "Ketika kami shalat bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba seseorang mengucapkan ALLAHU AKBAR
KABIRAW WAL HAMDU LILLAHI KATSIIRAW WASUBHAANALLAAHI BUKRATAN WA ASHIILAN
(Maha Besar Allah, dan segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, dan Maha Suci Allah, baik
waktu pagi dan petang)." Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah
yang mengucapkan kalimat tadi?" Seorang sahabat menjawab; "Saya wahai Rasulullah."
Beliau bersabda: "Sungguh aku sangat kagum dengan ucapan tadi, sebab pintu-pintu langit
dibuka karena kalimat itu." Kata Ibnu Umar; "Maka aku tak pernah lagi meninggalkannya
semenjak aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan hal itu."

Bab: Sunahnya mendatangi shalat dengan penuh wibawa dan tenang, dan larangan dari

()






























944. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dan
Zuhair bin Harb mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari
Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda,
(Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ja'far bin
Ziyad telah mengabarkan kepada kami Ibrahim yaitu Ibn Sa'd dari Az Zuhri dari Sa'id dan Abu
Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda, (dan
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya sedangkan
lafadznya berasal dari dia, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin
Abdurrahman bahwa Abu Hurairah berkata; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jika shalat telah didirikan, maka janganlah kalian datang sambil berlari,
namun datanglah dengan berjalan, hendaknya kalian tenang, apa yang kalian dapatkan
(raka'atnya) maka shalatlah, dan (raka'at) yang ketinggalan, maka sempurnakanlah."

























945. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ibn Hujr
dari Ismail bin Ja'far. Ibnu Ayyub mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ismail telah
mengabarkan kepadaku Al 'Ala` dari Ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika iqamat shalat telah dikumandangkan, maka
janganlah kalian datang sambil berlari, namun datanglah dengan tenang, apa yang kalian
dapatkan dari shalat maka ikutilah, dan apa yang kalian tertinggal maka sempurnakanlah,
sebab bila salah seorang diantara kalian pergi untuk mendirikan shalat, maka hal itu telah
dihitung dalam shalat."



















946. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih katanya,
inilah yang telah diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Rasululah shallallahu 'alaihi
wasallam, -lalu Abu Hurairah menyebutkan beberapa hadis diantaranya- Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika iqamat telah dikumandangkan, maka janganlah
kalian mendatanginya sambil tergesa-gesa, namun datanglah sambil berjalan dan hendaklah
kalian tenang. Apa yang kalian dapatkan dari shalat maka ikutilah, dan apa yang kalian
tertinggal maka sempurnakanlah."

























947. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Fudlail yaitu Ibnu Iyadl dari Hisyam dia berkata, (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb sedangkan lafadznya dari dia, telah menceritakan
kepada kami Isma`il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Hassan dari
Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika iqamat shalat telah dikumandangkan, maka janganlah salah seorang dari
kalian mendatanginya dengan tergesa-gesa, namun berjalanlah sambil tetap tenang dan
berwibawa, apa yang kalian dapatkan dari shalat maka ikutilah, dan apa yang kalian
tertinggal maka sempurnakanlah."





















948. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Mubarak Ash Shuri telah menceritakan kepada kami Muawiyah bin Salam
dari Yahya bin Abu Katsir telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Abu Qatadah, bahwa
Ayahnya telah mengabarkan kepadanya, dia berkata; "Ketika kami hendak mengerjakan
shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau mendengar suara gaduh, lalu
beliau bertanya: "Ada apa dengan kalian?" Mereka menjawab; "Kami tergesa-gesa untuk
mengerjakan shalat." Beliau bersabda: "Janganlah kalian melakukan seperti itu, jika kalian
mendatangi shalat, lakukanlah dengan tenang, apa yang kalian dapatkan dari shalat maka
ikutilah, dan apa yang kalian tertinggal maka sempurnakanlah." Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin
Hisyam telah menceritakan kepada kami Syaiban dengan sanad seperti ini.

Bab: Kapan manusia berdiri untuk shalat ()








































949. Dan Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan 'Ubaidullah bin Sa'id dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Hajjaj Ash Shawaf telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dan Abdullah bin Abu
Qatadah dari Abu Qatadah, dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Jika iqamat telah dikumandangkan, janganlah kalian berdiri hingga kalian melihatku." Ibn
Hatim mengatakan dengan redaksi; "Jika iqamat telah dikumandangkan atau diserukan."
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ma'mar, Abu Bakr mengatakan; "Dan telah menceritakan
kepada kami Ibn 'Ulayyah dari Hajjaj bin Abu Utsman katanya (dan diriwayatkan dari jalur
lain) telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa
bin Yunus dan Abdurrazaq dari Ma'mar. Ishaq mengatakan; telah mengabarkan kepada kami
Al Walid bin Muslim dari Syaiban semuanya dari Yahya bin Abu Katsir dari Abdullah bin Abu
Qatadah dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan dalam
periwayatannya, Ishaq menambahkan hadis Ma'mar dan Syaiban; "Hingga kalian melihatku
telah keluar (rumah)."




























950. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Harmalah bin Yahya, keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus
dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman
bin Auf, ia mendengar Abu Hurairah berkata; "Ketika iqamat dikumandangkan, maka kami
berdiri dan kami luruskan shaff sebelum Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, tidak
lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang hingga beliau berdiri di tempat
shalatnya sebelum bertakbir, beliau ingat sesuatu, lalu beliau pergi seraya berujar: "Tetaplah
kalian berada di posisi kalian." Maka kami terus berdiri menunggu beliau hingga beliau
muncul kembali, rupanya beliau mandi dan masih terlihat di kepalanya meneteskan air.
Beliau pun bertakbir dan mengimami shalat.























951. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Walid
bin Muslim telah menceritakan kepada kami Abu 'Amru yaitu Auza'i telah menceritakan
kepada kami Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata; "Ketika iqamat
dikumandangkan, para sahabat pun bersegera membentuk barisan. Setelah itu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam muncul dan berdiri di tempat yang biasa beliau gunakan untuk
berdiri, lalu beliau memberi isyarat kepada para sahabat supaya mereka tetap berada di
tempat. Sesaat kemudian beliau kembali sementara kepalanya meneteskan air karena
mandi, beliau kemudian mengimami mereka.
























952. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami
Walid bin Muslim dari Auza'i dari Az Zuhri dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu
Salamah dari Abu Hurairah; "Tatkala iqamat dikumandangkan tanda shalat akan
dilaksanakan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas para sahabat bersegera
membentuk barisan (shaff) sebelum Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di tempat yang
biasa beliau gunakan untuk berdiri (menjadi imam).












953. Telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami Al
Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami
Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah dia berkata; "Bilal pernah mengumandangkan adzan
ketika matahari condong ke sebelah barat, sementara ia tidak mengumandangkan iqamat
hingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam muncul. Ketika beliau muncul, maka Bilal
mengumandangkan iqamat yaitu ketika ia melihat beliau."

Bab: Barangsiapa mendapatkan satu rakaat maka ia telah mendapatkan shalat tersebut

()





















954. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku pernah membacakan
di hadapan Malik dari Ibn Syihab dari Abu Salamah bin Abdurahman dari Abu Hurairah
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mendapatkan ruku' dalam
shalat, berarti ia telah mendapatkan satu raka'at shalat."






































955. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin
Abdurrahman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa mendapatkan ruku' ketika shalat bersama imam, maka ia telah mendapatkan
satu raka'at." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An
Naqid dan Zuhair bin Harb mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah
dia berkata, (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib
telah mengabarkan kepada kami Ibnul Mubarak dari Ma'mar dan Auza'i dan Malik bin Anas
dan Yunus dia berkata, (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ayahku dia mengatakan, (Dan diriwayatkan
dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdul Wahhab semuanya dari 'Ubaidullah, dan dan masing-masing mereka dari
Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti
hadis Yahya dari Malik. Namun di hadis masing-masing mereka tidak menyebutkan redaksi
"Bersama imam" dan dalam hadis 'Ubaidullah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Berarti ia telah mendapatkan semua shalat."



























956. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku pernah membacakan
di hadapan Malik dari Zaid bin Aslam dari 'Atha` bin Yasar dan dari Busr bin Said dan dari Al-
A'raj, mereka menceritakan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa mendapatkan satu rakaat shalat subuh sebelum matahari terbit,
berarti ia mendapatkan shalat subuh, dan barangsiapa mendapatkan satu rakaat shalat
ashar sebelum matahari tenggelam, berrati ia telah mendapatkan shalat ashar." Dan telah
menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah
seperti hadits Malik dari Zaid bin Aslam.































957. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Mubarak dari Yunus bin Yazid dari Az Zuhri dia berkata; telah menceritakan
kepada kami 'Urwah dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan
Harmalah, keduanya dari Ibnu Wahb sementara alur cerita hadis dari Harmalah, dia berkata;
telah menceritakan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa 'Urwah bin Zubair menceritakan
kepadanya, bahwa 'Aisyah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa
yang mendapatkan sujud dalam shalat ashar sebelum matahari terbenam atau sujud dalam
shalat subuh sebelum matahari terbit, berarti ia telah mendapatkan shalat." Dan sujud
maksudnya adalah ruku'."






















958. Dan telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Mubarak dari Ma'mar dari Ibnu Thawus dari Ayahnya dari Ibn Abbas dari Abu
Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
mendapatkan satu raka'at shalat ashar sebelum matahari terbenam, berarti ia telah
dapatkan shalat ashar, dan barangsiapa mendapatkan satu raka'at shalat shubuh sebelum
matahari terbit, berarti ia telah dapatkan shalat subuh." Dan telah menceritakan kepada
kami Abdul A'la bin Hammad telah menceritakan kepada kami Mu'tamir, katanya; "Aku
mendengar Ma'mar dengan sanad seperti ini.

Bab: Waktu-waktu shalat lima waktu ()































959. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami
Laits dia berkata, (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibn
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Ibnu Syihab bahwa Umar bin Abdul Aziz
pernah mengakhirkan shalat Ashr, lalu 'Urwah berkata kepadanya; "Ketahuilah,
sesungguhnya Jibril telah turun dan shalat sebagai imam Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam." Maka Umar berkata kepadanya; "Ketahuilah apa yang kamu katakan wahai
Urwah!" Umar melanjutkan, aku pernah mendengar Basyir bin Abu Mas'ud mengatakan; Aku
mendengar Abu Mas'ud berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda; "Jibril turun dan mengimamiku, maka aku pun shalat bersamanya, kemudian aku
shalat bersamanya, kemudian aku shalat bersamanya, kemudian aku shalat bersamanya,
kemudian aku shalat bersamanya." beliau sambil menghitung dengan jari jemarinya
sebanyak lima kali.











































960. Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dia berkata; aku pernah
membacakan dihadapan Malik dari Ibnu Syihab bahwa suatu hari Umar bin Abdul Aziz
mengakhirkan salah satu shalatnya, kemudian 'Urwah bin Zubair menemuinya dan
mengabarkan kepadanya bahwa suatu hari Mughirah bin Syu'bah pernah mengakhirkan
salah satu shalatnya ketika masih berada di Kufah, kemudian Abu Mas'ud Al Anshari
menemuinya seraya berkata; "Shalat apa ini wahai Mughirah? -maksudnya shalat tidak tepat
waktunya- bukankah engkau tahu bahwa Jibril pernah turun lantas shalat dan Rasululah
shallallahu 'alaihi wasallam pun shalat bersamanya, kemudian Jibril shalat dan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun shalat bersamanya, kemudian Jibril shalat dan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun shalat bersamanya, kemudian Jibril shalat dan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam shalat bersamanya, kemudian Jibril shalat dan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam shalat bersamanya, kemudian beliau bersabda: "Dengan inilah
aku diperintah." Setelah itu Umar berkata kepada 'Urwah; "Maka cermatilah apa yang kamu
katakan wahai Urwah, bukankah Jibril 'alaihissalam yang mengiqamati waktu shalat untuk
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Jawab 'Urwah; "Begitulah Basyir bin Abu Mas'ud
menceritakan dari Ayahnya. 'Urwah juga berkata; 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam telah menceritakan kepadaku, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
shalat ashar di kamarnya ketika sinar matahari belum nampak di kamarnya." (maksudnya
mengawalkan shalat ashar sehingga sinar matahari belum menerobos kamarnya karena
masih agak tinggi -pent).












961. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid. 'Amru
mengatakan; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat ashar ketika sinar matahari muncul di
kamarku (maksudnya agak sore, saat sinar matahari sudah menerobos kamarnya -pent) dan
bayangan belum begitu miring sekali." Sedangkan Abu Bakr mengatakan dengan redaksi;
"Dan bayangan belum nampak jelas setelah itu."




















962. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, Urwah bin
Zubair telah menceritakan kepadaku bahwa 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mengabarinya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat ashar ketika sinar
matahari telah menerobos kamarnya sementara bayangan belum jelas di kamarnya."








963. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Hisyam dari Ayahnya dari 'Aisyah dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat ashar ketika sinar matahari
(menerobos) ke kamarku."


























964. Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin Al
Mutsanna dia berkata; telah menceritakan kepada kami Mu'adz yaitu Ibnu Hisyam telah
menceritakan kepadaku Ayahku dari Qatadah dari Abu Ayyub dari Abdullah bin 'Amru bahwa
Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Jika kalian melaksanakan shalat fajar,
maka waktunya hingga muncul tanduk setan pertama, jika kalian shalat zhuhur, maka
waktunya hingga tiba waktu shalat ashar, dan jika kalian melaksanakan shalat ashar, makwa
waktunya hingga matahari menguning, jika kalian melaksanakan shalat maghrib, maka
waktunya hingga syafaq (mega merah) menghilang, dan jika kalian shalat isya', maka
waktunya hingga tengah malam."









































965. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan
kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Abu Ayyub
yang namanya adalah Yahya bin Malik Al Azadi dan dijuluki juga dengan Al Maraghi, -Maragh
adalah suatu perkampungan di Azad- dari Abdullah bin 'Amru dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Waktu shalat zhuhur selama belum tiba waktu shalat ashar, dan
waktu shalat ashar selama matahari belum menguning, dan waktu shalat maghrib selama
tebaran syafaq (mega merah) belum menghilang, dan waktu shalat isya` hingga tengah
malam, dan waktu shalat fajar selama matahari belum terbit." Telah menceritakan kepada
kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abu Amir Al 'Aqadi dia berkata, (Dan
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Bukair, keduanya dari Syu'bah dengan sanad ini
dan dalam hadis keduanya, sesekali Syu'bah memarfu'kannya dan sesekali dia tidak
memarfu'kannya.































966. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Ibrahim Ad Duraqi telah menceritakan
kepada kami Abdushshamad telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan
kepada kami Qatadah dari Abu Ayyub dari Abdullah bin 'Amru bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Waktu shalat zhuhur adalah jika matahari telah concong dan
bayangan sesorang seperti panjangnya selama belum tiba waktu shalat ashar, dan waktu
shalat ashar selama matahari belum menguning, dan waktu shalat maghrib selama mega
merah (syafaq) belum menghilang, dan waktu shalat isya` hingga tengah malam, dan waktu
shalat shubuh semenjak terbit fajar selama matahari belum terbit, jika matahari terbit, maka
janganlah melaksanakan shalat, sebab ia terbit diantara dua tanduk setan."
































967. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Yusuf Al Azadi telah menceritakan kepada
kami Umar bin Abdullah bin Razin telah menceritakan kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu
Thahman dari Al Hajjaj yaitu Ibnu Hajjaj dari Qatadah dari Abu Ayyub dari Abdullah bin
'Amru bin 'Ash bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya
tentang waktu shalat, beliau lalu bersabda: "Waktu shalat fajar (subuh) sebelum tanduk
setan pertama muncul, dan waktu shalat zhuhur jika matahari telah miring dari permukaan
langit, selama belum tiba waktu shalat ashar, dan waktu shalat ashar selama matahari belum
menguning dan tanduk pertamanya menghilang, dan waktu shalat maghrib jika matahari
menghilang selama mega merah (syafaq) menghilang, dan waktu shalat isya' hingga
pertengahan malam."















968. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi, katanya; telah
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Yahya bin Abu Katsir dia berkata; Aku mendengar
Ayahku berkata; "Ilmu tidak bisa diraih dengan mengistirahatkan badan (ogah-ogahan)."


















































969. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan 'Ubaidullah bin Sa'id keduanya dari
Al Azraq. Zuhair mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Yusuf Al Azraq telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah
dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada
beliau tentang waktu shalat, maka beliau menjawab: "Shalatlah bersama kami selama dua
hari ini." Ketika matahari telah condong, beliau menyuruh Bilal untuk mengumandangkan
adzan, kemudian beliau memerintahkan Bilal untuk mengiqamati shalat zhuhur, setelah itu
beliau memerintahkan Bilal supaya mengumandangkan adzan untuk shalat ashar, yaitu
ketika matahari masih meninggi putih cemerlang, waktu selanjutnya beliau memerintahkan
sehingga Bilal mengiqamati shalat maghrib, yaitu ketika matahari sudah menghilang, setelah
itu beliau memerintahkan Bilal untuk mengiqamati shalat isya`, yaitu ketika mega merah
telah menghilang, waktu selanjutnya beliau memerintahkan supaya Bilal mengiqamati shalat
subuh (fajar), yaitu ketika fajar terbit. Di hari kedua, beliau memerintahkan Bilal supaya
mengakhirkan shalat zhuhur hingga cuaca agak dingin, maka Bilal pun mengakhirkan hingga
cuaca agak dingin, dengan demikian beliau telah memberi kenyamanan dengan
menangguhkan zhuhur hingga cuaca agak dingin, dan beliau shalat ashar ketika matahari
masih tinggi, beliau mengakhirkannya lebih dari waktu sebelumnya, setelah itu beliau
melaksanakan shalat maghrib sebelum mega merah menghilang, dan beliau mengerjakan
shalat isya` setelah sepertiga malam berlalu, beliau lalu shalat fajar (subuh) ketika fajar telah
merekah, kemudian beliau bertanya: "Dimanakah orang yang bertanya tentang waktu shalat
tadi?" laki-laki itu berkata; "Aku wahai Rasulullah" Beliau bersabda: "Waktu shalat kalian
adalah antara waktu yang telah kalian lihat sendiri."




























970. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Muhammad bin Ar'arah As Sami telah
menceritakan kepada kami Harami bin 'Umarah telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari 'Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari Ayahnya bahwa seorang laki-laki
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya kepada beliau tentang waktu-waktu
shalat. Beliau lalu bersabda; "Ikutlah shalat bersama kami." Lalu beliau memerintahkan Bilal
supaya mengumandangkan adzan ketika keadaan masih gelap, lalu beliau mengerjakan
shalat subuh ketika fajar terbit, setelah itu beliau memerinahkan supaya mengumandangkan
adzan zhuhur, yaitu ketika matahari agak condong dari permukaan langit, kemudian beliau
memerintahkan shalat ashar ketika matahari telah putih bersih belum tercampuri oleh
warna kuning, kemudian beliau memerintahkan Bilal supaya mengumandangkan (adzan)
shalat maghrib ketika terbenamnya matahari, kemudian beliau memerintahkan untuk
mengumandangkan (adzan shalat) Isya` ketika sepertiga malam -atau sebagiannya telah
pergi, Harami ragu- keesokan harinya, beliau bertanya: "Dimanakah orang yang bertanya
tadi? Diantara kedua waktu itulah, waktu-waktu shalat."








971. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Badar bin Utsman telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Musa dari Ayahnya dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, bahwa seseorang datang menemui beliau dan bertanya tentang waktu-
waktu shalat, namun beliau tidak menawabnya sama sekali. Kata ayah Abu musa; "Kemudian
beliau mendirikan shalat fajar ketika fajar baru merekah dan antara sahabat satu dengan
yang lain belum bisa mengenal, kemudian beliau memerintahkan (untuk mendirikan shalat
shubuh), setelah itu beliau mendirikan shalat zhuhur ketika matahari condong, lantas
penanya berkata; "Siang telah berlalu separohnya.!" seolah-olah dirinya orang yang paling
pandai diantara mereka, kemudian beliau memerintahkan lalu beliau mendirikan shalat ashr
ketika matahari masih tinggi, kemudian beliau memerintahkan supaya mendirian shalat
maghrib ketika matahari tenggelam, setelah itu beliau memerintahkan supaya beliau
mendirikan shalat isya`, yaitu ketika mega merah telah hilang, keesokan harinya beliau
mengakhirkan shalat fajar, seusai shalat (fajar) laki-laki itu berkata; 'Matahari telah terbit
atau nyaris terbit.!" Setelah itu beliau mengakhirkan shalat zhuhur hingga mendekati waktu
'ashar seperti waktu kemaren, kemudian beliau mengakhirkan shalat ashar, setelah selesai
shalat penanya berkata; "Matahari telah memerah.!" kemudian beliau mengakhirkan shalat
maghrib hingga syafaq (mega merah) menghilang, setelah itu beliau mengakhirkan shalat
isya` hingga sepertiga malam pertama berlalu, di pagi hari beliau memanggil si penanya, lalu
beliau bersabda: 'Waktu-waktu shalat ada diantara dua waktu ini." Telah menceritakan
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' dari Badar bin
Utsman dari Abu Bakr bin Abu Musa ia mndengar hadis ini darinya dari Ayahnya, bahwa
seorang penanya datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya bertanya tentang
waktu-waktu shalat, seperti hadis Ibnu Numair, hanya ia berkata; "Dan beliau shalat maghrib
pada hari kedua sebelum mega merah menghilang."

Bab: Sunahnya menunggu agak sejuk untuk shalat zhuhur saat udara panas (


































972. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami
Laits (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Ibnu Syihab dari Ibnu Al Musayyab dan
Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jika panas menyengat, maka tangguhkanlah shalat hingga (cuaca) agak
dingin, sebab sengatan panas berasal dari uap neraka jahannam." Dan telah menceritakan
kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Yunus, bahwa Ibn Syihab telah mengabarinya, katanya; telah
mengabarkan kepadaku Abu Salamah dan Said bin Al Musayyab keduanya mendengar Abu
Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, seperti hadits di atas.































973. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Said Al Aili dan 'Amru bin Sawad dan
Ahmad bin Isa. 'Amru mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang
lainnya mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dia berkata; telah
mengabarkan kepadaku 'Amru, bahwa Bukair menceritakan kepadanya dari Busr bin Said
dan Salman Al Agharr dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika hari sangat panas, maka tangguhkanlah shalat hingga suhu agak dingin,
sebab panas yang menyengat berasal dari uap Jahannam." 'Amru mengatakan; telah
menceritakan kepadaku Abu Yunus dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tangguhkanlah shalat hingga suhu agak dingin, sebab panas yang
menyengat berasal dari uap Jahannam." 'Amru mengatakan; telah menceritakan kepadaku
Ibnu Syihab dari Ibnu Al Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits seperti ini.








974. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada
kami Abdul Aziz dari Al 'Ala` dari bapaknya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya panas ini berasal dari uap jahannam, maka
tangguhkanlah shalat hingga suhu agak dingin."












975. Telah menceritakan kepada kami Ibn Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq
telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia berkata; inilah
yang diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
-lalu Abu Hurairah menyebutkan beberapa hadis diantaranya- Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tangguhkankanlah shalat sampai suhu agak dingin, sebab panas yang
menyengat berasal dari uap neraka jahannam."


















976. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata;
aku mendengar Muhajir Abu Al Hasan menceritakan bhawa ia mendengar Zaid bin Wahb
menceritakan dari Abu Dzar dia berkata; Mu'adzin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah mengumandangkan adzan zhuhur, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tangguhkanlah hingga suhu agak dingin, tangguhkanlah hingga suhu agak dingin." -atau
dengan redaksi- "Tunggu dulu, tunggu dulu." Lalu beliau melanjutkan sabdanya: "Panas yang
menyengat berasal dari uap jahannam, jika panas menyengat, maka tangguhkanlah shalat
hingga suhu agak dingin." Abu Dzar mengatakan; "Hingga kami lihat bayangan benda yang
telentang (maksudnya beliau akhirkan sekian lama, dan benda yang telentang sangat jarang
mempunyai bayangan selain setelah matahari sekian condong sekian banyak -pent)."




























977. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru bin Sawwad dan Harmalah bin Yahya
sedangkan lafadznya dari Harmalah, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa dia mendengar Abu Hurairah mengatakan; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Neraka menyampaikan keluh kesahnya kepada
Rabbinya dan berujar; "Wahai rabb, mengapa kami satu sama lain saling memakan?. Allah
pun mengijinkan neraka untuk bernapas dua kali, bernapas ketika musim dingin dan
bernapas ketika musim panas, kedua napas itulah yang kalian dapatkan ketika panas
menyengat dan dingin membeku."

































978. Dan telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Musa Al Anshari telah menceritakan
kepada kami Ma'an telah menceritakan kepada kami Malik dari Abdullah bin Yazid mantan
budak Aswad bin Sufyan dari Abu Salamah bin Abdurrahman dan Muhammad bin
Abdurrahman bin Tsauban dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika panas menyengat, tangguhkanlah shalat hingga suhu agak dingin, sebab
panas yang menyengat berasal dari uap neraka jahannam, " -dan beliau juga menyebutkan
bahwa; "Neraka berkeluh kesah kepada Rabbnya, lalu Allah mengijinkan untuk bernapas dua
kali dalam setahun, napas ketika musim dingin dan napas ketika musim panas."






















979. Dan telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Wahab telah mengabarkan kepada kami Haiwah, dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Yazid bin Abdullah bin Usamah bin Hadi dari Muhammad bin
Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Neraka berkata; 'Ya Rabbi, kami memakan satu sama lainnya, maka
ijinkanlah kami untuk bernapas! ' maka Allah mengijinkan untuk bernapas dua kali, napas
ketika musim dingin dan napas ketika musim panas, maka dingin atau dingin membeku yang
kalian dapatkan diantara napas jahannam, dan panas atau panas menyengat yang kalian
dapatkan adalah napas jahannam."

Bab: Sunahnya mendahulukan shalat zhuhur pada awal waktu saat udara tidak panas

menyengat ()






















980. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Muhammad bin
Basyar, keduanya dari Yahya Al Qatthan dan Ibnu Mahdi (Dan diriwayatkan dari jalur lain)
Ibnul Mutsanna mengatakan; telah menceritakan kepadaku Yahya bin Said dari Syu'bah dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah (dan
diriwayatkan dari jalur lain) Ibnul Mutsanna mengatakan; telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi dari Syu'bah dari Simak dari Jabir bin Samurah dia berkata; "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat zhuhur ketika matahari telah condong dari tengah
langit ke sebelah barat."









981. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abul Ahwash Salam bin Sulaim dari Abu Ishaq dari Said bin Wahb dari Khabbab
dia berkata; "Kami berkeluh kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam perihal shalat
diatas kerikil yang sangat panas, namun beliau tidak menggubris keluh kesah kami."

















982. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus dan 'Aun bin Salam, Aun
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibn Yunus mengatakan; -
sementara lafadzhnya berasal dari dia- telah menceritakan kepada kami Zuhair dia berkata;
telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq dari Sa'id bin Wahb dari Khabbab dia berkata;
"Kami pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkeluh kesah kepada
beliau akan panas kerikil yang sangat panas, namun beliau tidak tidak mempedulikan keluh
kesah kami." Zuhair mengatakan; Lalu kukatakan kepada Abu Ishaq; "Apakah yang dimaksud
ketika shalat zhuhur?" dia menjawab; "Benar." Aku berkata lagi; "Itu maksudnya supaya
menyegerakannya?" Jawab Abu Ishaq; "Benar."
















983. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah menceritakan kepada kami
Bisyr bin Mufadlal dari Ghalib Al Qaththan dari Bakr bin Abdullah dari Anas bin Malik dia
berkata; "Kami pernah shalat bersama Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam ketika hari
sangat panas, jika salah seorang diantara kami tidak dapat menempatkan keningnya di tanah
dengan baik (karena panasnya), maka ia menghamparkan kain lalu sujud di atasnya."

Bab: Disunahkannya bersegera dalam shalat asar ()


























984. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibnah bin Said telah menceritakan kepada
kami Laits katanya; (dan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik dia
mengabarkan kepanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat ashar
ketika matahari tengah naik, panas dan warnanya belum berubah, lantas seseorang yang
pergi ke 'Awali dan ia sampai ke Awali ketika matahari juga masih meninggi." Namun
Qutaibah tidak menyebutkan; "Lantas ia datang ke 'Awali." Dan telah menceritakan
kepadaku Harun bin Said Al Ail telah menceritakan kepada kami Ibn Wahb telah
mengabarkan kepadaku 'Amru dari Ibnu Syihab dari Anas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah shalat ashar seperti hadits di atas.










985. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku bacakan di hadapan
Malik dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik katanya; "Kami mengerjakan shalat Ashar,
kemudian seseorang pergi ke Quba' dan menemui mereka sementara matahari masih
meninggi."












986. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; Aku bacakan kepada
Malik dari Ishaq bin Abdulah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik, katanya; kami shalat
Ashar, kemudian seseorang pergi ke Bani 'Amru bin 'Auf dan ia mendapati mereka masih
melakukan shalat Ashar."












































987. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Muhammad bin Shabah dan
Qutaibah dan Ibn Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ja'far dari
Al 'Ala` bin Abdurrahman bahwa ia pernah menemui Anas bin Malik di rumahnya di Bashrah,
yaitu ketika selesai shalat zhuhur, sementara rumahnya berada disamping masjid. Ketika
kami menemuinya, dia bertanya; "Apakah kalian sudah shalat ashar?" Kami jawab; "Baru
saja kami tinggalkan waktu shalat zhuhur." Kata Anas; "Lakukanlah shalat 'Ashar." Maka
kami pun melakukan shalat ashar. Ketika kami selesai mengerjaan shalat Ashar, aku
mendengar dia mengatakan; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Ashar itulah shalat (yang biasanya ditelantarkan) orang munafik, ia duduk
mengamat-amati matahari, jika matahari telah berada diantara dua tanduk setan, ia
melakukannya dan ia mematuk empat kali (Rasul pergunakan istilah mematuk, untuk
menyatakan sedemikian cepatnya, bagaikan jago mematuk makanan -pent) ia tidak
mengingat Allah kecuali sedikit sekali."


















988. Dan telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muzahim telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Mubarak dari Abu Bakr bin Utsman bin Sahal bin Hunaif katanya;
Aku mendengar Abu Umamah bin Sahl mengatakan; "Kami shalat zhuhur bersama Umar bin
Abdul Aziz, kemudian kami keluar hingga kami menemui Anas bin Malik, kami mendapati dia
tengah melakukan shalat Ashar. Lalu aku bertanya; "Wahai paman, shalat apa yang anda
lakukan ini?" Dia menjawab; "Shalat Ashar, dan inilah shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam yang dahulu kami pernah shalat bersamanya."

























989. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Sawwad Al 'Amiri dan Muhammad bin
Salamah Al Muradi dan Ahmad bin Isa sedangkan lafadznya hampir berdekatan, 'Amru
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedang keduanya mengatakan; telah
menceritakan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits
dari Yazid bin Abu Hubaib bahwa Musa bin Sa'd Al Anshari menceritakan kepadanya dari
Hafs bin Abdullah dari Anas bin Malik, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah shalat Ashar untuk kami, ketika beliau selesai, salah seorang Bani Salamah menemui
beliau dan berkata; "Wahai Rasulullah, kami ingin menyembelih untuk sembelihan kami dan
sangat berharap agar anda menghadirinya. Beliau menjawab; "Baiklah" Beliau pun berangkat
bersama kami, ternyata kami mendapati unta sembelihan belum disembelih, setelah itu unta
tersebut disembelih, kemudian dipotong-potong dagingnya dan dimasak, setelah itu kami
menyantapnya sebelum matahari menghilang." Al Muradi berkata; telah menceritakan
kepada kami Ibnu Wahb dari Ibn Lahi'ah dan 'Amru bin Harits tentang hadis ini.













990. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi telah menceritakan
kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Al Awza'i dari Abu Najasy
katanya; Aku pernah mendengar Rafi' bin Khadij mengatakan; "Kami pernah shalat Ashar
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian sembelihan disembelih dan dibagi
menjadi sepuluh bagian, setelah (dagingnya) dimasak, kami lalu memakannya sebelum
matahari terbenam." Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus dan Syu'aib bin Ishaq Ad Dimasyqi keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Al Awza'i dengan sanad seperti ini, hanya dia
katakana; "Setelah Ashar kami menyembelih unta sembelihan di masa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, " Hanya dia tidak mengatakan; "Kami shalat bersama beliau."

Bab: Teguran keras dari meninggalkan shalat asar ()
















991. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; Aku bacakan kepada Malik
dari Nafi' dari Ibn Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa kehilangan shalat ashar, seolah-olah ia kehilangan keluarga dan hartanya." Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid, katanya;
telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Salim dari Ayahnya. 'Amru
mengatakan; dan telah sampai kepadanya, sedangkan Abu Bakr mengatakan; "Dan 'Amru
memarfu'kannya."


















992. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Said Al Aili sedangkan lafadz darinya, dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibn Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin
Al Harits dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari Ayahnya bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang ketinggalan shalat ashar, seolah-olah ia kehilangan
keluarga dan hartanya."






















993. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Muhammad dari 'Abidah dari Ali dia berkata;
"Ketika perang Ahzab, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semoga Allah
memenuhi kuburan dan rumah mereka dengan api neraka, sebagaimana mereka telah
menahan dan mengganggu kami dari shalat wushta (shalat ashar) hingga matahari
terbenam." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Said (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al Mu'tamir
bin Sulaiman, semuanya dari Hisyam dengan isnad seperti ini.

Bab: Dalil bagi pendapat yang mengatakan "Shalat wustha adalah shalat asar" (




















994. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basyar, Ibnul Mutsanna mengatakan; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
telah menceritakan kepada kami Syu'bah, katanya; Aku mendengar Qatadah menceritakan
dari Abu Hissan dari Abidah dari Ali dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda ketika perang Ahzab: "Mereka telah menyibukkan kami dari shalat wustha hingga
matahari terbenam, semoga Allah memenuhi kuburan mereka dengan api." -atau dengan
redaksi lain- "Rumah mereka atau lembah mereka", -Syu'bah ragu tentang redaksi rumah
atau lembah.- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Said dari Qatadah dengan sanad ini, ia
mengatakan; "Rumah dan kuburan mereka." Ia tidak meragukan redaksi haditsnya.





















995. Dan telah menceritakan kepada kami hadits diatas Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair
bin Harb, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah dari Al
Hakam dari Yahya bin Al Jazzar dari Ali (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan
kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz sedangkan lafadznya berasal dari dia, katanya; telah
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam
dari Yahya, ia mendengar Ali berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda pada
perang Ahzab, ketika beliau duduk diatas tepi parit; "Pasukan musuh benar-benar telah
menyibukkan kita dari shalat wustha (ashar) hingga matahari terbenam, semoga Allah
memenuhi kuburan dan rumah mereka -atau dengan redaksi lain- kuburan dan lembah
mereka dengan api."



















996. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan
Abu Kuraib mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari Al A'masy
dari Muslim bin Shubaih dari Syutair bin Syakal dari Ali dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda pada perang Ahzab; "Pasukan musuh benar-benar telah
menyibukkan kita dari shalat wustha (ashar), semoga Allah memenuhi rumah dan kuburan
mereka dengan api." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan dua shalat
malam, yaitu maghrib dan isya.




















997. Dan telah menceritakan kepada kami 'Aun bin Salam Al Kufi telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin Thalhah Al Yami dari Zubaid dari Murrah dari Abdullah dia berkata;
"Kaum Musyrikin pernah menahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari shalat Ashar
hingga matahari memerah atau menguning. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda; "Sungguh mereka telah menyibukkan kita dari shalat wustha yaitu shalat ashar,
semoga Allah memenuhi rongga mereka dan kubur mereka dengan api, -atau dengan redaksi
lain- "Semoga Allah mengisi rongga dan kubur mereka dengan api."













{












{ }




}


} {



998. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi katanya; aku menyetorkan
hapalanku kepada Malik dari Zaid bin Aslam dari Alqa'qa' bin Hakim dari Abu Yunus mantan
budak Aisyah, katanya; Aisyah pernah memrintahkanku untuk menulis mushaf. Lalu dia
berpesan; "Jika sampai ayat ini "Jagalah oleh kalian seluruh shalat yang ada dan shalat
wustha" (QS. Albaqarah 238), maka beritahukanlah kepadaku, " Ketika aku sampai ayat itu,
aku lalu memberitahukan kepadanya, seketika itu pula dia mendiktekan kepadaku "Jagalah
oleh kalian seluruh shalat yang ada dan shalat wustha, " yatiu shalat ashar, "Dan berdirilah
kepada Allah dengan penuh kepatuhan" (QS. Albaqarah 283), kata Aisyah; aku
mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.











{ }




{



}













999. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan
kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Al Fudlail bin Marzuq dari
Syaqiq bin 'Uqbah dari Al Barra` bin 'Azib katanya; "Jagalah oleh kalian seluruh shalat yang
ada" ayat ini turun ketika shalat ashar, maka kami membacanya sekehendak Allah beberapa
lama, kemudian Allah memansukhkannya hingga turun ayat "Jagalah oleh kalian seluruh
shalat yang ada dan shalat wustha" (QS. Albaqarah 238), Maka seseorang yang ketika itu
duduk bersama Fudlail bin Marzuq berkata pada Syaqiq "Shalat wustha yang dimaksud
adalah shalat ashar, " Lalu Al Barra` berkomentar; aku telah mengabarkan kepadamu
bagaimana ayat itu turun dan bagaimana Allah memansukhkannya, dan Allah dzat yang lebih
tahu." Muslim mengatakan; Dan hadis itu diriwayatkan pula oleh Al Asyja'i dari Sufyan Ats
Tsauri dari Al Aswad bin Qais dari Syaqiq bin 'Uqbah dari Al Barra` bin 'Azib, kata Al Barra`,
kami membacanya bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beberapa lama semisal hadis
Fudlail bin Marzuq.











































1000. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin Al
Mutsanna dari Mu'adz bin Hisyam. Abu Ghassan mengatakan; telah menceritakan kepada
kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Yahya bin Abu Katsir,
katanya; telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman dari Jabir bin
Abdullah, bahwa pada perang Khandaq, Umar bin Khattab mencela habis-habisan terhadap
orang kafir Quraisy dan berujar; "Wahai Rasulullah, demi Allah, hamir saja aku tidak shalat
Ashar hingga matahari nyaris tenggelam." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda; "Demi Allah, jika aku mendirikan sekarang, " Ketika kita singgah di Bathan (baca,
Bat-haan), Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil air wudlu' dan kami pun
berwudlu', lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat ashar setelah matahari
terbenam, kemudian beliau shalat maghrib sesudahnya. Dan telah menceritakan kepada
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ishaq bin Ibrahim. Abu Bakr mengatakan; telah
menceritakan kepada kami, sedangkan Ishaq mengatakan; telah mengabarkan kepada kami
Waki' dari Ali bin Mubarak dari Yahya bin Abu Katsir seperti sanad hadits ini."

Bab: Keutamaan shalat subuh dan asar, serta menjaga keduanya (


































1001. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku menyetorkan hapalan
kepada Malik dari Abu Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda; Di antara kalian ada malaikat yang bergantian di waktu malam
dan siang, mereka berkumpul ketika shalat fajar dan shalat ashar, lantas malaikat yang
bermalam naik dan Tuhan mereka menanyai mereka -sekalipun Dia paling tahu terhadap
mereka- bagaimana kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku? Jawab mereka; "Kami tinggalkan
mereka dalam keadaan shalat, dan kami datangi mereka juga dalam keadaan shalat." Dan
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di antara kalian ada malaikat yang
bergantian seperti hadis Abu Zanad."























{
}












1002. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Marwan bin Muawiyah Al Fizari telah mengabarkan kepada kami Ismail bin Abu Khalid telah
menceritakan kepada kami Qais bin Abu Hazim katanya; aku mendengar Jarir bin Abdullah
berkata; "Kami pernah duduk-duduk disisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba
beliau melihat bulan di malam purnama dan berujar; "Ketahuilah, kalian akan melihat Rabb
kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini, kalian tidak kesulitan melihatnya, sekiranya
kalian mampu untuk tidak keberatan mendirikan shalat sebelum terbit matahari dan
sebelum terbenamnya, maksudnya shalat ashar dan shubuh (fajar)." Kemudian Jarir
membacakan ayat "Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan
sebelum terbenamnya." QS.Toha 130, Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu
Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dan Abu Usamah dan Waki'
dengan sanad seperti ini, dan beliau juga bersabda; "Kalian akan dihadapkan kepada Rabb
kalian sehingga kalian melihat-Nya sebagaimana kalian melihat bulan ini, " Qais mengatakan;
"Kemudian Beliau membaca (ayat tersebut), dan tidak mengatakan "Jarir."





























1003. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan
Ishaq bin Ibrahim semuanya dari Waki', Abu Kuraib mengatakan; telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Ibnu Abu Khalid dan Mis'ar dan Al Bakhtari Ibnul Mukhtar, mereka
mendengarnya dari Abu Bakr bin Imarah bin Ru'aibah dari Ayahnya dia berkata; aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk neraka
seseorang yang shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya." maksudnya fajar
(subuh) dan ashar, lantas seseorang dari penduduk Bashrah berkata; "Apakah engkau
mendengar hadis ini dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Jawabnya; "Benar". laki-laki
itu berkata; "Dan saya bersaksi bahwa saya mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, kedua telingaku mendengarnya, dan hatiku mencermatinya dengan serius."





























1004. Dan telah menceritakan kepadaku Ya'kub bin Ibrahim Ad Dauraqi telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Abu Bukair telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Abdul Malik
bin Umair dari Ibnu 'Umarah bin Ru'aibah dari Ayahnya dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk neraka seseorang yang shalat sebelum terbit
matahari dan sebelum terbenamnya." Ketika itu disisinya ada seorang laki-laki penduduk
Bashrah seraya bertanya; "Apakah engkau mendengarnya dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam?" Ayah Ibnu Umairah menjawab; "Benar, dan aku bersaksi atasnya" dia
melanjutkan; "Dan telah kudengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda di
tempat yang engkau juga mendengar (hadits ini)."






















1005. Dan telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid Al Azadi telah menceritakan
kepada kami Hammam bin Yahya telah menceritakan kepadaku Abu Jamrah Adl Dluba'i dari
Abu Bakr dari Ayahnya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa shalat pada kedua waktu dingin (ashar dan subuh), maka ia akan masuk surga."
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Bisyr bin
As Sari katanya (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu
Khirasy telah menceritakan kepada kami 'Amru bin 'Ashim, keduanya mendengar Hammam
dengan isnad saeperti ini, beliau menisbatkan kepada Abu Bakr, keduanya mengatakan;
maksudnya Abu Bakr bin Abu Musa.

Bab: Penjelasan bahwa awal waktu maghrib adalah saat terbenamnya matahari (









1006. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami
Hatim maksudnya bin Ismail dari Yazid bin Abu 'Ubaid dari Salamah bin Al Akwa', bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat maghrib ketika matahari terbenam dan
tak kelihatan lagi.




















1007. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi telah
menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Al Auza'i
telah menceritakan kepadaku Abu Najasyi, dia berkata; Aku mendengar Rafi' bin Khadij
berkata; "Kami pernah shalat maghrib bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu
salah seorang diantara kami pulang dan masih bisa melihat tempat anak panahnya." Dan
telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan kepada
kami Syu'aib bin Ishaq Ad Dimasyqi telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah
menceritakan kepadaku Abu Najasyi telah menceritakan kepadaku Rafi' bin Khadij katanya;
"Kami pernah shalat maghrib seperti hadits di atas.

Bab: Waktu shalat isya dan mengakhirkannya ()














































1008. Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Sawwad Al 'Amiri dan Harmalah bin
Yahya, keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Yunus, bahwa Ibn Syihab telah mengabarkan kepadanya, dia berkata; telah
mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Zubair bahwa 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berkata; "Suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendirikan shalat
isya' yang sering diistilahkan dengan 'shalat atamah. Rupanya beliau tak kunjung datang
hingga Umar bin Khattab berkata; "Anak-anak kecil dan kaum wanita telah telanjur tidur."
Tidak lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang dan berkata kepada
penghuni masjid, yaitu ketika beliau menemui mereka: "Tak seorang pun dari penduduk
bumi yang menunggu shalat isya` selain kalian. Dan itu terjadi ketika Islam belum
tersosialisasi ke tenghah-tengah masyaraakat." Harmalah menambahkan dalam
periwayatannya, Ibn Syihab berkata; Dan disebutkan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda; "Tidakkah kalian sebaiknya mengunjungi Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam untuk mengimami shalat? dan itu terjadi ketika Umar berteriak-teriak
menyerukan panggilan shalat." Telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Al
Laits telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Kakekku dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dengan
sanad seperti ini, namun ia tidak menyebutkan ucapan Az Zuhri, dan disebutkan kepadaku
redaksi sesudahnya.




































1009. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Hatim, keduanya
dari Muhammad bin Bakr katanya, (di diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan
kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad
katanya, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Syair dan
Muhammad bin Rafi', keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq
sedangan lafadz mereka berdekatan, semuanya dari Ibnu Juraij, katanya; telah mengabarkan
kepadaku Mughirah bin Hakim dari Ummu Kultsum binti Abu Bakr, ia mengabarkan
kepadanya dari 'Aisyah katanya; "Suatu malam Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendirikan
shalat 'atamah (isya`) sampai berlalu sebagian besar malam dan penghuni masjid pun
ketiduran, setelah itu beliau datang dan shalat. Beliau bersabda: "Sungguh ini adalah waktu
shalat isya' yang tepat, sekiranya aku tidak memberatkan umatku." Sedang dalam hadis
Abdurrazaq disebutkan dengan redaksi "Kalaulah waktu ini tidak memberatkan umatku."




































1010. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ishaq bin Ibrahim. Ishaq
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Zuhair mengatakan; telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Al Hakam dari Nafi' dari Abdullah bin
Umar katanya; "Suatu malam, kami menunggu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk
shalat isya`, yaitu shalat fardhu terakhir. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menemui kami ketika sepertiga malam telah berlalu atau sesudahnya, kami tidak tahu
apakah keluarganya menyibukkan beliau atau ada urusan lainnya. Ketika beliau datang,
beliau bersabda: "Sungguh kalian tengah menunggu-nunggu shalat yang tak ada penganut
agama lain menunggunya selain kalian, kalaulah tidak memberatkan umatku, niscaya aku
mengimami mereka pada waktu-waktu seperti ini." Kemudian beliau memerintahkan
mu'adzinnya untuk mengiqamati shalat, lalu beliau mendirikan shalat.




















1011. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibn Juraij telah mengabarkan kepadaku
Nafi' telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Umar bahwa suatu malam Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam disibukkan oleh suatu urusan, sehingga beliau tangguhkan shalat
isya` hingga kami ketiduran di masjid, kami lalu bangun, kemudian tidur lagi, dan bangun
lagi, setelah itu Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam menemui kami dan bersabda: "Tidak
ada seorang pun penghuni bumi malam ini yang menunggu-nunggu waktu shalat selain
kalian."






















1012. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Nafi' Al 'Abdi telah menceritakan
kepada kami Bahz bin Asad Al 'Ammi telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah
dari Tsabit bahwa mereka bertanya kepada Anas tentang cincin Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, lalu dia menjawab; "Suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
mengakhirkan shalat isya` hingga separah malam atau nyaris separah malam berlalu, lalu
beliau datang dan bersabda: "Orang-orang telah shalat dan tidur, sementara kalian terus
dihitung dalam shalat selama kalian menunggu shalat." Kata Anas; "Seolah-olah aku melihat
mata cincinnya dari perak dan beliau angkat telunjuk kirinya dengan kelingking."























1013. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Syair telah menceritakan kepada kami
Abu Zaid Said bin Rabi' telah menceritakan kepada kami Qurrah bin Khalid dari Qatadah dari
Anas bin Malik katanya; "Suatu malam, kami pernah menunggu-nunggu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, hingga hamper tengah malam, kemudian beliau datang dan
shalat, seusai shalat beliau menemui kami dengan menghadapkan wajahnya, seolah-olah
aku melihat mata cincinnya yang berada di tangannya terbuat dari perak, " Dan telah
menceritakan kepadaku Abdullah bin Shabah Al 'Athar telah menceritakan kepada kami
'Ubaidullah bin Abdul Majid Al Hanafi telah menceritakan kepada kami Qurrah dengan sanad
seperti ini, namun dia tidak menyebutkan "Kemudian beliau menemui kami dengan
menghadapkan wajahnya."
































1014. Dan telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Al Asy'ary dan Abu Kuraib keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu
Musa dia berkata; "Aku dan para sahabatku yang bersamaku di perahu singgah di Baqi' But-
han, ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di Madinah. Setiap malam,
beberapa orang diantara mereka secara bergantian mengunjungi Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam." Abu Musa berkata; "Kebetulan aku bersama kawan-kawanku menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang saat itu beliau tengah sibuk terhadap urusannya,
hingga beliau mengakhirkan shalat isya` padahal telah berlalu separah malam, kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang dan mengimami mereka, Setelah beliau
tunaikan shalatnya, beliau bersabda kepada hadirin; "Tunggu sebentar, saya akan
menyampaikan sesuatu untuk kalian, bergembiralah, diantara nikmat Allah yang diberikan-
Nya untuk kalian, tidak ada seseorang pun yang mengikuti shalat ini selain kalian, -atau
beliau bersabda dengan redaksi- "Tak ada seorang pun selain kalian yang mengikuti shalat
waktu ini, " saya tidak ingat lagi mana yang benar dari keduanya. Abu Burdah berkata; Abu
Musa berkata; "Maka kami pulang dengan kegembiraan atas segala yang kami dengar dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."













1015. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij katanya; Aku katakan kepada
'Atha`; "Kapan waktu yang paling engkau sukai agar aku shalat isya` bersamamu, yang
diistilahkan orang-orang dengan shalat 'atamah itu, dan aku dan kamu hanya berdua? Jawab
'Atha`; Aku pernah mendengar Ibnu Abbas mengatakan; "Suatu malam Nabi shallallahu
'alaihi wasallam hendak mengerjakan shalat isya`." Ibnu Abbas berkata; Hingga para sahabat
ketiduran dan terbangun, kemudian ketiduran dan terbangun. Umar bin Khatthab kemudian
berdiri dan berkata; "Shalat!" Ath` berkata; Ibn Abbas melanjutkan; Tidak beberapa lama
Nabiyulah shallallahu 'alaihi wasallam muncul, seolah-olah aku melihatnya kepalanya
meneteskan air dan beliau letakkan tangannya diatas sebelah kepalanya, beliau bersabda:
"Kalaulah tidak memberatkan umatku, niscaya aku akan menyuruh mereka supaya
mendirikan shalat (seperti waktu sekarang)." Ibnu Juraij berkata; aku bertanya kepada
'Atha`; "Lalu bagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangannya diatas
kepalanya sebagaimana diberitakan Ibn Abbas?" 'Atha` lalu merenggangkan sedikit antara
jari-jarinya, kemudian ia letakkan ujung-ujung jarinya diatas tanduk kepala, kemudian ia tarik
dan ditelusurkan ke arah kepala hingga jempolnya menyentuh ujung telinga yang
menghadap wajah, kemudian beliau telusurkan kearah bagian atas pipinya dan arah
jenggotnya, dia melakukan dengan tidak terlalu pelan dan tidak pula terlalu cepat." Saya
tanyakan kepada 'Atha`; "Berapa kali diceritakan kepadamu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengakhirkan shalat isya` hingga larut malam?" Jawab 'Atha` "Saya tidak tahu."
Atha` berkata; Oleh karena itu, aku lebih suka melakukan shalat isya` secara sendirian ketika
waktu sudah larut, sebagaimana dilakukan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di suatu
malamnya, sekalipun itu memberatkanmu, baik kau lakukan sendiri atau bersama orang-
orang (jamaah), maka lakukanlah secara ideal, tidak terlalu pelan dan tidak terlalu cepat."
















1016. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Said dan Abu Bakr
bin Abu Syaibah. Yahya mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang
lainnya mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abul Al Ahwash dari Simak dari Jabir
bin Samurah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa mengakhirkan shalat isya`.














1017. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said dan Abu kamil Al Jahdari,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Simak dari Jabir bin
Samurah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dahulu sering mendirikan shalat
seperti shalat kalian ini, beliau mengakhirkan shalat isya` beberapa saat setelah shalat kalian,
dan beliau meringankan shalatnya." Dalam periwayatan Abu kamil disebutkan dengan
redaksi "Beliau berulang kali meringankan shalat."













1018. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Abi Umar. Zuhair
mengatakan; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ibnu Abu Labid dari
Abu Salamah dari Abdullah bin Umar, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jangan sampai orang arab dusun (primitife) mengganti istilah shalat kalian,
ketahuilah bahwa nama shalat malam itu adalah isya` -bukan shalat atamah-, karena
memang shalat itu (dikerjakan) ketika mereka mengandangkan unta tengah malam untuk
mereka perah susunya yang mereka istilahkan yu'thimuun."






















1019. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdulah bin Abu Labid dari
Abu Salamah bin Abdurrahman dari Ibnu Umar, katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jangan sampai orang arab primitive menggantikan istilah shalat isya`
kalian, sungguh shalat itu dalam kitabullah tertulis dengan nama 'Isya`, hanya ia berada di
tengah malam ketika unta-unta diperah susunya yang diistilahkan yu'tham."

Bab: Disunahkannya bersegera dalam melaksanakan shalat subuh di awal waktu, yakni

ketika pagi masih gelap ()
















1020. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dan
Zuhair bin Harb, semuanya dari Sufyan bin 'Uyainah kata 'Amru telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah, bahwa para wanita
mukminat pernah shalat subuh bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian mereka
pulang dengan membungkus wajah mereka dengan kain sehingga tak seorangpun
mengenalnya.





















1021. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus bahwa Ibnu Syihab mengabarkan
kepadanya, dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Urwah biun Zubair, bahwa 'Aisyah
isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Dahulu para wanita mukminat menghadiri
shalat fajar (subuh) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan mengerudungi
kepala dengan kain, kemudian mereka kembali ke rumah masing-masing, mereka tidak
dikenal karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendirikan shalat subuh ketika
keadaan masih pagi buta."













1022. Dan telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami dan Ishaq bin Musa Al
Anshari, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ma'an dari Malik dari Yahya bin
Said dari 'Amarah dari 'Aisyah katanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat
subuh, sementara para wanita pulang dengan mengerudungi kepala mereka dengan kain,
hingga mereka tidak dikenal karena keadaan masih gelap gulita." Kata Al Anshari dalam
periwayatannya; "Mereka lipatkan kain di kepalanya."
































1023. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -(Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basyar, keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah -
dari Sa'd bin Ibrahim, dari Muhammad bin 'Amru bin Hasan bin Ali katanya; "Ketika Hajjaj
tiba di Madinah, kami bertanya kepada Jabir bin Abdullah seraya berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat zhuhur di pertengahan siang ketika hari sangat
panas, dan ashar ketika matahari masih bersih, dan maghrib ketika matahari terbenam, dan
isya` kadang beliau mengakhirkannya dan kadang beliau menyegerakannya. Jika beliau lihat
para sahabat telah berkumpul, maka beliau menyegerakannya dan jika beliau lihat para
sahabat kurang bergegas mendatanginya, beliau akan mengakhirkannya, adapun subuh
maka para sahabat atau Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya ketika pagi masih
gelap gulita." Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Muadz telah
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sa'd ia
mendengar Muhammad bin 'Amru bin Al Hasan bin Ali, katanya; Al Hajjaj seringkali
mengakhirkan sekian banyak shalat, maka kami bertanya kepada Jabir bin Abdullah seperti
haditsnya Ghundar.

































































1024. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
mengabarkan kepadaku Sayyar bin Salamah katanya; aku mendengar Ayahku bertanya Abu
Barzah tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Sayyar menjawab, aku pernah
bertanya kepada ayahku; 'Apakah engkau mendengarnya dari Abu Barzah? Ayahku
menjawab; "Seperti aku memperdengarkan kepadamu saat ini." Kata Sayyar; aku dengar
ayahku bertanya kepada Abu Barzah tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Kata ayahku; Rasulullah tidak mempedulikan, sebagian beliau akhirkan, kata ayahku, yakni
shalat isya` hingga pertengahan malam, dan beliau tidak suka tidur sebelum isya`, tidak suka
bicara setelah isya`." Kata Syu'bah; Kemudian aku menanyainya dan ia berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menyukai zhuhur ketika matahari tergelincir dan ashar ketika
seseorang pergi ke penghujung Madinah dan matahari masih meninggi." Syu'bah
melanjutkan; "Dan waktu shalat maghrib, aku tidak mengetahuinya, bagaimana ia
menyebutkan, setelah itu aku menemui Abu Barzah dan bertanya kepadanya, dia menjawab;
"Dan beliau melaksanakan shalat shubuh dan beranjak pergi ketika seseorang mengenal
wajah teman duduknya, dan beliau membaca enam puluh sampai seratus ayat (dalam shalat
shubuh)."





















1025. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sayyar bin Salamah katanya; aku
mendengar Abu Barzah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mempedulikan
untuk mengakhirkan sebagian shalat isya` hingga pertengahan malam, dan beliau tidak
menyukai tidur sebelum isya` dan tidak menyukai pembicaraan sesudahnya." Syu'bah
mengatakan; "Suatu kali aku menjumpai Sayyar dan ia berkata; "Sepertiga malam."




















1026. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami
Suwaid bin 'Amru Al Kalbi dari Hammad bin Salamah dari Sayyar bin Salamah Abu Al Minhal,
katanya; aku menengar Abu Barzah Al Aslami berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah mengakhirkan shalat isya` hingga sepertiga malam, dan beliau tidak menyukai tidur
sebelum isya` dan pembicaraan sesudahnya. Terkadang beliau membaca enampuluh hingga
ayat dalam shalat shubuh, dan beliau beranjak ketika kami satu sama lain bisa mengenal
wajahnya."

Bab: Makruhnya mengakhirkan shalat dari waktu dan apa yang harus dilakukan oleh

makmum ()

























1027. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin hisyam telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid katanya (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku
Abu Rabi' Az Zahrani dan Abu Kamil Al Jahdari, keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Hammad dari Abu Imran Al Jauni dari Abdullah bin Shamit dari Abu Dzar,
katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku; "Bagaimana
pendapatmu jika engkau dipimpin oleh para penguasa yang mengakhirkan shalat dari
waktunya, atau meninggalkan shalat dari waktunya?" Abu Dzar berkata; aku menjawab;
"Lantas apa yang anda perintahkan kepadaku?" Beliau bersabda; "Lakukanlah shalat tepat
pada waktunya, jika kamu mendapati bersama mereka, maka lakukanlah lagi, sebab hal itu
dihitung pahala shalat sunnah bagimu." Dan Abu Hurairah tidak menyebutkan kalimat
"Tertinggal dari waktunya."


















1028. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, telah mengabarkan kepada kami
Ja'far bin Sulaiman dari Abu Imran Al Jauni dari Abdulah bin Shamit dari Abu Dzar katanya;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Wahai Abu Dzar, sepeninggalku
nanti, akan muncul para penguasa yang mengakhirkan shalat, maka tunaikanlah shalat tepat
pada waktunya, jika kamu mendapati (mereka) shalat tepat pada waktunya, maka kamu
mendapatkan pahala sunnah, kalaupun tidak, berarti kamu telah menjaga shalatmu."




















1029. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Idris dari Syu'bah dari Abu Imran dari Abdullah bin Shamit dari
Abu Dzar dia berkata; Kekasihku mewasiatkanku untuk selalu mendengar dan taat sekalipun
kepada seorang budak yang cacat, dan agar aku mendirikan shalat tepat pada waktunya,
kalaupun kamu menemukan suatu kaum yang telah mendirikan shalat, berarti kamu telah
menjaga shalatmu, kalaulah tidak, maka kamu akan memperoleh pahala sunnah."















1030. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Hubaib Al Haritsi, telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Budail dia
berkata; aku mendengar Abu Aliyah menceritakan dari Abdullah bin Shamit dari Abu Dzar dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda -sambil menepuk pahanya-
"Bagaimana jika engkau masih hidup ditengah suatu kaum yang suka menunda-nunda shalat
dari waktunya?" Abu Dzar justeru bertanya; "Menurut engkau, apa yang engkau perintahkan
kepada kami?" Beliau menjawab; "Tunaikanlah shalat tepat pada waktunya, kemudian
tunaikan keperluanmu, jika shalat diiqamati sedang kamu berada di masjid, ikutlah shalat
bersama."



1031. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ismail
bin Ibrahim dari Ayyub dari Abu Aliyah Al Barra` dia berkata; Ibnu Ziyad pernah
mengakhirkan shalat, lantas Abdullah bin Shamit datang menemuiku, lalu aku berikan kursi
untuknya, setelah duduk, aku menceritakan kepadanya apa yang dilakukan oleh Ibnu Ziyad,
Abdullah lalu menggigit bibirnya dan beliau tepuk pahaku sambil berkata; "Aku pernah
bertanya kepada Abu Dzar sebagaimana engkau bertanya kepadaku, Abu Dzar menepuk
pahaku sebagaimana aku menepuk pahamu, lalu dia berkata; "Aku bertanya kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana engkau bertanya kepadaku, lalu beliau
menepuk pahaku sebagaimana aku menepuk pahamu, dan beliau berpesan; "Tunaikanlah
shalat tepat pada waktunya, jika kamu mendapati shalat bersama mereka, maka shalatlah
(bersama mereka), jangan kamu katakan "Maaf, aku telah melakukan shalat, maka aku tak
akan shalat lagi."
















1032. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin Nadhr At Taimi telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Nu'amah
dari Abdullah bin Shamit dari Abu Dzar katanya; "Bagaimana kalian? -atau dengan redaksi
lain- "Bagaimana kamu bila masih hidup ditengah-tengah suatu kaum yang suka menunda-
nunda shalat dari waktunya? Tunaikanlah shalat tepat pada waktunya, jika shalat telah
diiqamati, (sedangkan kamu telah shalat) maka tunaikanlah shalat bersama mereka, sebab
yang demikian adalah tambahan (bonus) kebaikan (untukmu)."































1033. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i telah menceritakan kepada
kami Mu'adz yaitu Ibnu Hisyam, telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Mathar dari Abul
'Aliyah Al Barra` katanya; aku berkata kepada Abdullah bin Shamit; "Kami pernah shalat
Jum'at di belakang para penguasa yang mengakhirkan shalat." Abul Aliyah mengatakan;
Maka Abdullah menepuk pahaku dengan tepukan yang menjadikanku lumayan sakit.
Abdullah bin Shamit berkata; "Aku pernah bertanya kepada Abu Dzar tentang hal itu, dan dia
menepuk pahaku, lalu dia berkata; "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam tentang hal itu, lalu beliau menjawab: "Tunaikanlah shalat tepat pada
waktunya, bila kalian mampu, tunaikanlah shalat kalian bersama mereka sebagai shalat
sunnah." Al Barra` mengatakan; Abdullah berkata; "Aku pernah mendapatkan cerita bahwa
Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menepuk paha Abu Dzarr."
Bab: Keutamaan shalat jamaah dan ancaman bagi yang meninggalkannya (



















1034. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; pernah aku menyetorkan
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Said bin Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat jama'ah lebih utama dua puluh lima derajat
daripada shalat salah seorang diantara kalian dengan sendiri."
















} {

















1035. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdul A'la dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalat secara berjamaah lebih utama
dua puluh lima derajat daripada shalat secara individual, " Beliau melanjutkan: "Dan para
malaikat malam dan malaikat siang berkumpul ketika shalat fajar (subuh)." Abu Hurairah;
"jika kalian berkenan, maka bacalah "Dan tunaikanlah bacaan fajar (subuh) sesungguhnya
bacaan (shalat subuh) disaksikan oleh para malaikat." QS. Al-Isra"; 78. Dan telah
menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Ishaq telah menceritakan kepada kami Abul Yaman
telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri katanya; telah mengabarkan kepadaku
Said dan Abu Salamah, bahwa Abu Hurairah berkata; "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda seperti hadis Abdul A'la dari Ma'mar, hanya ia mengatakan dengan
redaksi "Lebih utama dua puluh lima bagian."














1036. Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qo'nab, telah
menceritakan kepada kami Aflah dari Abu Bakr bin Muhammad bin 'Amru bin Hazm dari
Salman Al Agharr dari Abu Hurairah katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Shalat jama'ah menyamai dua puluh lima kali shalat yang dikerjakan secara
sendirian."



















1037. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah dan Muhammad bin Hatim,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad, katanya; Ibnu
Juraij berkata; telah mengabarkan kepadaku Umar bin Atha` bin Abu Al Khuwar, bahwa
ketika ia duduk bersama Nafi' bin Jubair bin Muth'im, tiba-tiba Abu Abdullah yaitu suami
saudara perempuan Zaid bin Zabban, mantan budak orang-orang Bani Juhainah. Lalu Nafi'
memanggilnya dan berkata; "Aku mendengar Abu Hurairah mengatakan; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat bersama Imam lebih utama dua puluh lima kali
dibandingkan shalat yang dilakukan secara sendirian."












1038. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku menyetorkan hapalan
kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Shalat jama'ah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian."

























1039. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna,
katanya; telah menceritakan kepada kami Yahya dari 'Ubaidullah katanya; telah
mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Shalatnya seseorang dengan berjama'ah melebihi shalatnya yang dikerjakan
secara sendiri sebanyak dua puluh tujuh derajat." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr
bin Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan Ibnu Numair katanya,
(dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah
menceritakan kepada kami Ayahku, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah dengan sanad seperti ini. Ibnu Numair berkata dari ayahnya dengan redaksi
"Sebanyak dua puluh tujuh derajat." Abu Bakr berkata dalam priwayatannya; "Kurang lebih
dua puluh derajat." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi' telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adl Dlahak dari Nafi' dari Ibnu Umar
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan redaksi "Kurang lebih dua puluh derajat."

















1040. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidak menjumpai beberapa orang dalam beberapa shalat, maka
komentar beliau "Sungguh aku berkeinginan kuat menyuruh seseorang untuk mengimami
orang-orang, kemudian aku pergi untuk menemui orang-orang yang tidak menghadirinya
dan kusuruh mereka untuk membakari rumah-rumah mereka dengan sebongkah kayu.
Kalaulah seorang dari mereka tahu bahwa akan mereka dapatkan unta yang gemuk, niscaya
akan mereka hadiri shalat isya`."
































1041. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Ayahku telah menceritakan kepada kami Al A'masy (Dan diriwayatkan dari jalan lain) telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib sedangkan lafadz
hadits darinya, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari Al
A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Shalat yang dirasakan berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya` dan
shalat subuh, sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan
mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh
seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang dan ia mengimami
manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar untuk menjumpai suatu
kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku baker rumah mereka."



















1042. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih
katanya; ini yang diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, -lalu Abu Hurairah menyebutkan beberapa hadis, yang diantaranya-
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh aku berkeinginan menyuruh para
pemuda supaya mempersiapkan kayu bakar, kemudian aku menyuruh seseorang untuk
mengimami orang-orang, lalu rumah-rumah sekaligus para penghuninya (yang tidak
menghadiri shalat jamaah) supaya dibakar." Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin
Harb dan Abu Kuraib dan Ishaq bin Ibrahim dari Waki' dari Ja'far bin Barqan dari Yazid bin Al
Asham dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits seperti di atas.




















1043. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah
menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq dari Abu Al
Ahwash bahwa Abu Ishaq mendengar darinya, dari Abdullah, bahwsanya Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda kepada orang-orang yang ketinggalan shalat jumat; "Sungguh aku
berkeinginan untuk menyuruh seseorang mengimami manusia, kemudian kusuruh untuk
membakar rumah-rumah orang-orang yang ketinggalan (shalat) jumat."

Bab: Wajib mendatangi shalat jamaah bagi yang mendengar adzan (























1044. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Ishaq bin Ibrahim dan
Suwaid bin Sa'id dan Ya'kub Ad Dauraqi, semuanya dari Marwan Al Fizari. Qutaibah
mengatakan; telah menceritakan kepada kami Al Fizari dari 'Ubaidullah bin Al Asham, dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Yazid bin Al Asham dari Abu Hurairah dia berkata;
"Seorang buta (tuna netra) pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berujar
"Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid." Lalu
dia meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk shalat di
rumah. Ketika sahabat itu berpaling, beliau kembali bertanya: "Apakah engkau mendengar
panggilan shalat (adzan)?" laki-laki itu menjawab; "Benar." Beliau bersabda: "Penuhilah
seruan tersebut (hadiri jamaah shalat)."

Bab: Shalat jamaah adalah sunah para Nabi ()





























1045. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bisyr Al 'Abdi, telah menceritakan kepada kami Zakariya bin
Abu Zaidah telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Umair dari Abu Al Ahwash
katanya; Abdullah mengatakan; "Kami dahulu berpendapat, bahwa tidaklah seseorang yang
tidak menghadiri shalat (jamaah) melainkan ia seorang munafik yang telah jelas
kemunafikannya, atau kalaulah ia sakit, maka ia berjalan dengan cara dipapah diantara dua
orang hingga ia hadiri shalat." Abdullah bin Mas'ud berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah mengajari kami sunnah-sunnah petunjuk, dan diantara sunnah petunjuk
adalah shalat wajib di masjid yang karenanya dikumandangkan adzan.































1046. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Al Fadl bin Dukain dari Abu Al Umais dari Ali bin Al Aqmar dari Abu Al Ahwash
dari Abdullah, katanya; "Siapa berkehendak menjumpai Allah besok sebagai seorang muslim,
hendaklah ia jaga semua shalat yang ada, dimanapun ia mendengar panggilan shalat itu,
sesungguhnya Allah telah mensyare'atkan kepada nabi kalian sunnah-sunnah petunjuk, dan
sesungguhnya semua shalat, diantara sunnah-sunnah petunjuk itu, kalau kalian shalat di
rumah kalian sebagaimana seseorang yang tidak hadir di masjid, atau rumahnya, berarti
telah kalian tinggalkan sunnah nabi kalian, sekiranya kalian tinggalkan sunnah nabi kalian,
sungguh kalian akan sesat, tidaklah seseorang bersuci dengan baik, kemudian ia menuju
salah satu masjid yang ada, melainkan Allah menulis kebaikan baginya dari setiap langkah
kakinya, dan dengannya Allah mngngkat derajatnya, dan menghapus kesalahan karenanya,
menurut pendapat kami, tidaklah seseorang ketinggalan dari shalat, melainkan dia seorang
munafik yang jelas kemunafikannya (munafik tulen), sungguh dahulu seseorang dari kami
harus dipapah diantara dua orang hingga diberdirikan si shaff (barisan) shalat yang ada."

Bab: Larangan untuk keluar dari masjid setelah adzan (


















1047. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Al Ahwash dari Ibrahim bin Al Muhajir dari Abu Sya'tsa', katanya; "Ketika
kami tengah duduk-duudk di masjid bersama Abu Hurairah, dan ketika seorang muadzin
mengumandangkan adzan, seseorang berdiri meninggalkan masjid sambil berjalan. Abu
Hurairah terus mengawasinya hingga laki-laki keluar dari amsjid. Abu Hurairah lalu berkata;
"Orang ini telah membangkang Abul Qasim shallallahu 'alaihi wasallam."













1048. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Al Makki telah menceritakan
kepada kami Sufyan yaitu Ibnu Uyainah, dari Umar bin Said dari Asy'ats bin Abu Sya'tsa' Al
Muharibi dari ayahnya, katanya; "Aku mendengar Abu Hurairah ketika ia melihat seseorang
yang tengah keluar melewati masjid setelah dikumandangkan adzan; "Orang ini telah
membangkang Abul Qasim shallallahu 'alaihi wasallam."

Bab: keutaman shalat isya dan subuh secara berjamaah ()















1049. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al
Mughirah bin Salamah Al Makhzumi telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid yaitu
Ibnu Ziyad, telah menceritakan kepada kami Usman bin Hakim telah menceritakan kepada
kami Abdurrahman bin Abu 'Amrah katanya; Usman bin Affan memasuki masjid setelah
shalat maghrib, ia lalu duduk seorang diri, maka aku pun duduk menyertainya. Katanya;
"Wahai keponakanku, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa shalat isya` berjama'ah, seolah-olah ia shalat malam selama separuh malam,
dan barangsiapa shalat shubuh berjamaah, seolah-olah ia telah shalat seluruh malamnya."
Dan telah menceritakan kepadaku hadis ini Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abdullah Al Asadi (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Rafi' katanya; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq,
semuanya dari Sufyan dari Abu Sahl Usman bin Hakim dengan sanad seperti ini.

















1050. Dan telah menceritakan kepadaku Nashr bin Ali Al Juhdlami telah menceritakan
kepada kami Bisyr yaitu Ibn Al Mufadlal dari Khalid dari Anas bin Sirin katanya; aku
mendengar Jundab bin Abdullah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, oleh karena itu jangan
sampai Allah menuntut sesuatu dari kalian sebagai imbalan jaminan-Nya, sehingga Allah
menangkapnya dan menyungkurkannya ke dalam neraka jahannam."























1051. Dan telah menceritakan kepada kami Ya'kub bin Ibrahim Ad Dauraqi telah
menceritakan kepada kami Ismail dari Khalid dari Anas bin Sirin katanya; aku mendengar
Jundab Al Qasri berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, oleh karena itu jangan sampai Allah
karena jaminan-Nya menuntut kalian dengan suatu hal, karena siapa yang Allah
menuntutnya sesuatu karena jaminan-Nya, Allah pasti akan menemukannya dan
menelungkupkannya diatas wajahnya di neraka jahannam." Dan telah menceritakan kepada
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun dari
Dawud bin Abu Hind dari Al Hasan dari Jundab bin Sufyan dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan hadis seperti ini, namun ia tidak menyebutkan "Lantas Allah
"menelungkupkannya ke dalam neraka jahannam.

( Bab: Rukhshah untuk tidak shalat berjamaah dengan adzanya udzur

































1052. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa
Mahmud bin Rabi' Al Anshari menceritakan kepadanya; bahwa 'Utban bin Malik -seorang
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang turut serta dalam perang badar, dari kaum
Anshar- pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Wahai
Rasulullah, aku tidak lagi percaya terhadap penglihatanku (pandangan sudah kabur) dan aku
terbiasa shalat mengimami kaumku, jika hujan turun, maka lembah yang berada antara aku
dan mereka mengalir deras, sehingga aku tak bisa mendatangi masjid mereka dan shalat
mengimami mereka. Aku sangat berkeinginan sekiranya anda datang dan shalat di mushalla
kaumku, sehingga aku menjadikannya sebagai mushalla. Beliau bersabda: "Baiklah, saya
akan datang insya Allah." Itban berkata; "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berangkat bersama Abu Bakr As sidiq ketika hari agak siang. Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam meminta izin, setelah aku memberinya izin, beliau tidak duduk hingga masuk
rumah, kemudian beliau bertanya: "Dimanakah engkau menginginkan supaya aku shalat di
rumahmu?" Maka aku tunjukan ke sudut rumah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
berdiri dan bertakbir, lalu kami berdiri di belakangnya dan beliau mendirikan shalat dua
rakaat, kemudian beliau mengucapkan salam." Itban berkata; lalu kami menahan beliau
karena ada masakan khazir yaitu daging yang dicampur tepung berkuahyang sengaja kami
masak untuk beliau. Kata Itban selanjutknya; Lalu beberapa laki-laki dari tetangga yang ikut
berkumpul di sekitar kami, lalu seseorang berkata; "Dimanakah Malik bin Dukhsyun?"
sebagian mereka menjawab; "Dia adalah seorang munafik yang tidak mencintai Allah dan
Rasul-Nya." Seketika itu pula Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam menegur: "Janganlah
kamu mengatakan seperti itu, bukankah engkau tahu bahwa ia telah mengucapkan laa ilaaha
illallah yang ia niyatkan untuk memperoleh wajah Allah?" Ibn Syihab berkata; kemudian aku
bertanya Al Hushain bin Muhammad Al Anshari yaitu salah seorang bani Salim -ia adalah
sosok manusia yang paling mulia di kalangan mereka- tentang hadis Mahmud bin Rabi',
lantas dia membenarkannya. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan Abd
bin Humaid, keduanya dari Abdurrazaq katanya; telah mengabarkan kepada kami Ma'mar
dari Az Zuhri katanya; telah menceritakan kepadaku Mahmud bin Rabi' dari Itban bin Malik,
katanya; Aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian beliau
membawakan hadits seperti hadits Yunus, hanyasaja ia mengatakan; "Lantas seseorang
bertanya; 'Dimanakah Malik bin Duhsyun? atau dengan redaksi Dukhaisyin?" Dan ia
tambahkan dalam hadisnya, Mahmud berkata; dan aku menyampaikan hadits ini kepada
sejumlah orang yang diantara mereka adalah Abu Ayyub Al Anshari, katanya; "Setahuku
bukan Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam yang berkata. Mahmud berkata; "Maka aku
bersumpah jika aku kembali kepada Itban, aku akan menanyainya." Mahmud melanjutkan;
"Aku pun kembali menemuinya dan aku menemuinya ketika ia telah lanjut usia dan
pandangannya telah buta, ketika itu ia menjadi imam kaumnya. Lalu aku duduk
disampingnya, aku bertanya kepadanya tentang hadits ini, ia lalu mnceritakannya
sebagaimana dahulu ia menceritakan kepadaku pertama kali. Az Zuhri berkata; "Setelah itu,
diturunkan beberapa fardhu dan masalah yang kami lihat segala urusan telah selesai, oleh
karena itu siapa yang bisa untuk tidak tertipu, maka lakukanlah." Telah menceritakan kepada
kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al Walid bin Muslim dari Auza'i,
katanya; telah menceritakan kepadaku Az Zuhri dari Mahmud bin Rabi' katanya; aku masih
teringat semprotan yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari suatu ember
milik kampungku." Mahmud berkata; telah menceritakan kepadaku Itban bin Malik, katanya;
aku berkata; "Wahai Rasulullah, penglihatanku telah memburuk, lalu ia menyampaikan suatu
hadis hingga ucapannya; "Maka beliau shalat dua raka'at mengimami kami, setelah itu kami
menahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena masakan Khasyisyah, yaitu bubur
tepung bercampur daging yang kami masak untuk beliau." Namun sesudah itu Mahmud bin
Rabi' tidak menyebut tambahan Yunus dan Ma'mar.

Bab: Bolehnya shalat jamaah dalam shalat sunah, dan shalat di atas tikar kecil (
























1053. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku pernah menyetorkan
hapalan kepada Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik, bahwa
neneknya Mulaikah pernah mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena
hidangan yang aku buat. Beliau pun memakannya, setelah itu beliau bersabda: "Berdirilah
kalian, aku akan mengimami untuk kalian." Anas bin Malik berkata; "Aku lalu berdiri menuju
sebuah tikar yang warnanya telah menghitam, karena sekian lama dipakai, lalu kuperciki
dengan air, saementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri diatasnya. Aku lalu
membuat shaff bersama seorang anak yatim yang berada di belakang beliau dan seorang
wanita tua di belakang kami. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian shalat dua
raka'at mengimami kami, selanjutnya beliau beranjak pergi."

























1054. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farukh dan Abu Rabi', keduanya dari
Abdul Warits. Syaiban mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abdul Warits dari Abu
Tayyah dari Anas bin Malik, katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah sosok
manusia yang terbaik akhlaknya, ketika waktu shalat tiba dan beliau di rumah kami, maka
beliau memerintahkan agar dibentangkan tikar yang ada dibawahnya. Kemudian disapu dan
diperciki air. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengimami, sementara kami berdiri
di belakang beliau, lalu beliau shalat bersama kami. Dan tikar mereka ketika itu terbuat dari
pelepah kurma."




































1055. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Hasyim bin Al Qasim telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari Tsabit dari Anas
katanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah menemui kami ketika tidak ada
seorangpun selain aku, ibuku, dan Ummu Haram, bibiku. Lalu beliau bersabda: "Berdirilah
kalian, aku akan shalat bersama kalian diluar waktu shalat." Maka beliau shalat bersama
kami." Seseorang bertanya kepada Tsabit; "Dimanakah beliau meletakkan Anas?" Tsabit
menjawab; "Beliau meletakkan Anas di sebelah kanannya, lantas beliau mendokan kebaikan
untuk kami, ahli bait, dengan kebaikan dunia dan akhirat." Kemudian ibuku berkata; "Wahai
Rasulullah, pelayan kecilmu -maksudnya Anas- tolong do'akanlah kebaikan untuknya!" Beliau
kemudian mendo'akan segala kebaikan untukku, terakhir kali doa beliau untukku adalah
dengan bacaan ALLAAHUMMA AKTSIR MALAHU WAWALADAHU WABAARIK LAHU FIIHI (Ya
Allah, perbanyaklah hartanya dan anaknya, dan berilah barakah padanya baginya)."








1056. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan
kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdullah bin Mukhtar, ia
mendengar Musa bin Anas mnceritakan dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah shalat bersmanya dan ibunya atau bibinya. Kata Anas selanjutnya;
"Kemudian beliau menempatkanku di sebelah kanannya dan beliau menempatkan wanita di
belakang kami." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb katanya; telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman yaitu Ibnu Mahdi katanya; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan
isnad ini.















1057. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi, telah mengabarkan
kepada kami Khalid bin Abdullah (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah katanya; telah menceritakan kepada kami 'Abbad bin
Al 'Awwam keduanya dari Asy Syaibani dari Abdullah bin Syidad, katanya; telah
menceritakan kepadaku Maimunah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, katanya;
Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat dan aku sejajar dengan beliau,
adakalanya pakaian beliau mengenaiku jika beliau sujud, dan beliau ketika itu shalat diatas
kain."























1058. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah (dan diriwayatkan dari
jalur lain) telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Said, katanya; telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir semuanya dari Al A'masy (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan lafadz miliknya, telah mengabarkan
kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami Al-A'masy dari Abu Sufyan dari
Jabir katanya; telah menceritakan kepada kami Abu Said Al Khudzri bahwa dia pernah
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan ia mendapati beliau tengah shalat
diatas tikar yang beliau pergunakan untuk bersujud."

Bab: Keutamaan shalat jamaah dan menunggu shalat (jamaah) (





















































1059. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib, semuanya
dari Abu Muawiyah. Abu Kuraib mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abu
Muawiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah katanya; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Shalat seseorang dengan berjama'ah melebihi dua puluh
sembilan derajat dari shalat seseorang yang dikerjakan di rumahnya dan di pasarnya,
demikian itu karena bila salah seorang diantara mereka berwudhu' dengan
menyempurnakan wudlu'nya, lalu mendatangi masjid, dan tidak ada yang mendorongnya
kecuali untuk shalat, maka tidaklah ia melangkah satu langkah, kecuali akan ditinggikan
derajatnya dan dihapus kesalahannya, hingga ia masuk masjid, jika ia telah masuk masjid,
maka ia dihitung dalam shalat selama ia tertahan oleh shalat, dan malaikat terus mendoakan
salah seorang diantara kalian selama ia dalam majlisnya yang ia pergunakan untuk shalat,
malaikat akan berdoa; "Ya Allah, rahmatilah dia, Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah
maafkanlah dia, " selama ia tidak melakukan gangguan dan belum berhadats." Telah
menceritakan kepada kami Said bin 'Amru dan Al Asy'ats telah mengabarkan kepada kami
Abtsar (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Muhammad bin
Bukkar bin Rayyan katanya; telah menceritakan kepada kami Ismail bin Zakariya (dan
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna katanya;
telah menceritakan kepada kami Ibnu Adi dari Syu'bah semuanya dari Al A'masy tentang
sanad dan maksud yang sama.




















1060. Dan telah menceritakan kepada kami Ibn Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Ayyub As Sakhtiyani dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah katanya; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Para malaikat akan mendoakan salah seorang
diantara kalian selama ia dalam majlisnya, mereka memohon; "Ya Allah, ampunilah dia, Ya
Allah, rahmatilah dia, " selama ia belum berhadas, dan salah seorang diantara kalian dihitung
dalam shalatnya selama ia tertahan oleh shalat."

























1061. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Bahz telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abu Rafi' dari
Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang hamba
masih dihitung dalam shalat selama ia berada di tempat shalatnya untuk menunggu shalat
dan malaikat akan mendoakannya; "Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah, rahmatilah dia, "
hingga ia beranjak atau berhadats." Aku bertanya; "Apa yang dimaksud berhadats?"
Jawabnya; "Kentut."










1062. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku pernah menyetorkan
hapalan kepada Malik dari Abu Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Salah seorang diantara kalian masih dihitung dalam
shalat selama ia tertahan oleh shalat, dan tidak ada yang menhannya untuk kembali ke
keluarganya selain shalat."


















1063. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Salamah Al Muradi telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab dari Ibnu Hurmuz dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Salah seorang diantara kalian
dihitung dalam shalatnya selama duduk menunggu shalat, dan tidak berhadats, malaikat
juga akan mendoakannya; "Ya Allah, ampunilah dia, ya Allah, rahmatilah dia." Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hamam bin Munabbih dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits ini.

Bab: Keutamaan memperbanyak langkah menuju masjid ()

















1064. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Abu Kuraib,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu
Burdah dari Abu Musa katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Manusia
paling besar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh perjalannya, lalu yang
selanjutnya, dan seseorang yang menunggu shalat hingga melakukannya bersama imam,
lebih besar pahalanya daripada yang melakukannya kemudian tidur." Dan dalam suatu
periwayatan Abu Kuraib disebutkan; "Hingga ia tunaikan shalat bersama imam secara
berjama'ah."





























1065. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abtsar dari Sulaiman At Tamimi dari Abu Usman An Nahdi dari Ubay bin Ka'b katanya;
seseorang yang setahuku tak ada lagi yang lebih jauh (rumahnya) dari masjid, dan ia tak
pernah ketinggalan dari shalat. Ubay berkata; maka ia diberi saran atau kusarankan;
"Bagaimana sekiranya jika kamu membeli keledai untuk kamu kendarai saat gelap atau saat
panas terik? laki-lakiitu menjawab; "Aku tidak ingin rumahku disamping masjid, sebab aku
ingin jalanku ke masjid dan kepulanganku ke rumah semua dicatat." Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Telah Allah himpun untukmu semuanya tadi." Dan
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul A'la telah menceritakan kepada
kami Al Mu'tamir (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ishaq bin
Ibrahim katanya; telah mengabarkan kepada kami Jarir, keduanya dari At Taimi dengan
sanad seperti ini.















































1066. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami telah
menceritakan kepada kami 'Abbad bin 'Abbad telah menceritakan kepada kami 'Ashim dari
Abu Utsman dari Ubay bin Ka'b, katanya; "Seorang laki-laki Anshar memiliki rumah yang
paling jauh di Madinah, namun dirinya tidak pernah ketinggalan shalat bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Ubay melanjutkan; "Kami pun merasa iba terhadapnya hingga
aku berkata; "Alangkah baiknya sekiranya engkau membeli seekor keledai yang menjagamu
dari sengatan panas dan serangga-serangga bumi yang membahayakan." laki-laki itu
berkata; "Demi Allah, aku tidak ingin rumahku diikat dengan rumah Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam." Ubay melanjutkan; "Akupun merasa tersinggung dengan kekasaran
jawabannya, sehingga aku mendatangi Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam dan aku
beritahukan kepada beliau." Ubay berkata; Setelah itu beliau memanggilnya dan laki-laki itu
memberi jawaban yang sama. Dia mengungkapkan, bahwa dengan langkah kakinya, dirinya
sangat berharap memperoleh pahala. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;
"Bagimu apa yang engkau harapkan." Dan telah menceritakan kepada kami Said bin 'Amru Al
Asy'ats dan Muhammad bin Umar, keduanya dari Ibnu Uyainah. (dan diriwayatkan dari jalur
lain) telah menceritakan kepada kami Said bin Azhar Al Wasithi katanya; telah menceritakan
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Ayahku, semuanya dari 'Ashim dengan
sanad seperti ini.



















1067. Dan telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Asy Syair telah menceritakan kepada
kami Rauh bin 'Ubadah telah menceritakan kepada kami Zakariya bin Ishaq telah
menceritakan kepada kami Abu Zubair katanya; aku mendengar Jabir bin Abdullah
mengatakan; "Rumah kami terpencil dari masjid, maka kami ingin menjual rumah kami
dengan harapan untuk kami pindahkan dekat masjid, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang kami seraya berujar: "Setiap langkah, kamu akan memperoleh pahala."










1068. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdusshamad bin Abdul Warits katanya; aku mendengar Ayahku menceritakan,
katanya; telah menceritakan kepadaku Al Jurairi dari Abu Nadlrah dari Jabir bin Abdullah
katanya; "Di sekitar masjid ada beberapa bidang tanah yang masih kosong, maka Bani
Salamah berinisiatif untuk pindah dekat masjid. Ketika berita ini sampai ke telinga Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda; "Rupanya telah sampai berita kepadaku bahwa
kalian ingin pindah dekat masjid." Mereka menjawab; "Benar wahai Rasulullah, kami
memang ingin seperti itu." Beliau lalu bersabda: "Wahai Bani Salamah, pertahankanlah
rumah kalian, sebab langkah kalian akan dicatat, pertahankanlah rumah kalian, sebab
langkah kalian akan dicatat."















1069. Telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin Nadar At Taimi telah menceritakan
kepada kami Mu'tamir katanya; Aku mendengar Kahmas menceritakan dari Abu Nadlrah dari
Jabir bin Abdullah katanya; Bani Salamah berkeinginan pindah ke dekat masjid. Jabir
melanjutkan; "Ketika itu, ada beberapa lahan yang masih kosong. Ketika berita ini sampai ke
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu bersabda; "Wahai Bani Salamah, Pertahankanlah
rumah kalian, sebab langkah kalian akan dicatat." Selanjutnya mereka berkata; "Setelah itu
kami tak ingin lagi pindah rumah."

Bab: Berjalan kaki menuju masjid dapat mengahapus dosa dan meninggikan derajat

()





















1070. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Zakariya bin 'Adi, telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah yaitu Ibnu 'Amru dari Zaid bin
Abu Unaisah dari 'Adi bin Tsabit dari Abu Hazim Al Asyaj dari Abu Hurairah katanya;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersuci di rumahnya,
kemudian berjalan ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk melaksanakan kewajiban yang
Allah tetapkan, maka kedua langkahnya, yang satu menghapus kesalahan dan satunya lagi
meninggikan derajat."























1071. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada
kami Laits (dan diriwayatkan dari jalur lain) Qutaibah mengatakan; telah menceritakan
kepada kami Bakr yaitu bin Mudlar, keduanya dari Ibnu Al Hadi dari Muhammad bin Ibrahim
dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, sedangkan dalam hadis Bakr, ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Bagaimana pendapat kalian, sekiranya ada sungai berada dekat pintu
salah seorang diantara kalian yang ia pergunakan untuk mandi lima kali dalam sehari,
mungkinkah kotorannya masih tersisa?" Para sahabat menjawab; "Kotorannya tidak akan
tersisa." Beliau bersabda; "Itulah perumpamaan kelima shalat, yang dengannya Allah akan
menghapus kesalahan-kesalahan."















1072. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari Al A'masy dari Abu
Sufyan dari Jabir bin Abdullah katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Perumpamaan kelima shalat bagaikan sungai yang mengalir deras di pintu salah seorang
diantara kalian, yang ia pergunakan untuk mandi lima kali sehari semalam." Abu Sufyan
berkata; Al Hasan mengatakan; "Mungkinkah ada kotoran yang tersisa?"












1073. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan
kepada kami Muhammad bin Mutharrif dari Zaid bin Aslam dari 'Atha` bin Yasar dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa berangkat pagi
atau sore hari ke masjid, maka Allah akan mempersiapkan persinggahan baginya di surga, Itu
dilakukan-Nya setiapkali keberangkatan pagi atau sore hari."
Bab: Keutamaan duduk di tempat shalatnya setelah subuh, dan keutamaan masjid (

























1074. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus, telah menceritakan
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Simak (dan diriwayatkan dari jalur lain)
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lafadz ada padanya, dia berkata; telah
mengabarkan kepada kami Abu Khaitsamah dari Simak bin Harb katanya; aku berkata
kepada Jabir bin Samurah; "Mungkin anda pernah duduk-duduk bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam? Dia menjawab; "Ya, dan itu banyak kesempatan, Beliau
shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah beranjak dari tempat shalatnya ketika subuh atau
pagi hari hingga matahari terbit, jika matahari terbit, maka beliau beranjak pergi. Para
sahabat seringkali bercerita-cerita dan berkisah-kisah semasa jahiliyahnya, lantas mereka
pun tertawa, namun beliau hanya tersenyum."





















1075. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Sufyan. Abu Bakr mengatakan; telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Bisyr dari Zakariya, keduanya dari Simak dari Jabir bin Samurah, bahwa
apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat fajar (subuh), beliau akan tetap duduk di
tempat shalatnya hingga matahari terbit secara sempurna." Dan telah menceritakan kepada
kami Qutaibah dan Abu Bakr bin Abu Syaibah, keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Abu Al Ahwash katanya; (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada
kami Ibnul Al Mutsanna dan Ibnu Basyar, keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah keduanya dari Simak
dengan sanad ini, namun keduanya tidak mengatakan; "secara sempurna."

















1076. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Ishaq bin musa Al Anshari
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Anas bin Iyadl telah menceritakan
kepadaku Ibnu Abu Dzubab dalam periwayatan Harun dan dalam hadis Al Anshari, telah
menceritakan kepadaku Al Harits dari Abdurrahman bin Mihran, mantan budak Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lokasi yang paling Allah
cintai adalah masjid, dan Lokasi yang paling Allah benci adalah pasar."

Bab: Siapa yang berhak menjadi imam? ()


































1077. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Qatadah dari Abu Nadlrah dari Abu Said Al Khudri katanya; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seseorang bertiga, hendaklah salah seorang
diantara mereka menjadi imam, dan yang paling berhak menjadi imam adalah yang paling
banyak hapalan Al Qurannya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar,
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Said telah menceritakan kepada kami Syu'bah
(dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah
telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Said bin Abu 'Arubah (dan
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i, telah
menceritakan kepada kami Mu'adz yaitu Ibn Hisyam telah menceritakan kepadaku Ayahku
semuanya dari Qatadah dengan sanad seperti ini. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Salim bin Nuh (dan
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Hasan bin Isa telah
menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak semuanya dari Al Jurairi dari Abu Nadlrah dari
Abu Said dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.


































1078. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Said Al Asyaj,
keduanya dari Abu Khalid. Abu Bakr mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abu
Khalid Al Ahmar dari Al A'masy, dari Ismail bin Raja' dari Aus bin Dham'aj dari Abu Mas'ud Al
Asnhari, katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang berhak menjadi
imam atas suatu kaum adalah yang paling menguasai bacaan kitabullah (Alquran), jika dalam
bacaan kapasitasnya sama, maka yang paling tahu terhadap sunnah, jika dalam as sunnah
(hadis) kapasitasnya sama, maka yang paling dahulu hijrah, jika dalam hijrah sama, maka
yang pertama-tama masuk Islam, dan jangan seseorang mengimami seseorang di daerah
wewenangnya, dan jangan duduk di rumah seseorang di ruang tamunya, kecuali telah
mendapatkan izin darinya." Kata Al Asyaj dalam periwayatannya dengan redaksi "Maka yang
menjadi pertimbangan kapasitas adalah keIslaman dan usia, " Telah menceritakan kepada
kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah (dan diriwayatkan dari
jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ishaq telah mengabarkan kepada kami Jarir dan
Abu Mu'awiyah (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Al-Asyajj
telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan,
semuanya dari Al A'masy dengan sanad seperti ini.

























1079. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar
kata Ibnul Mutsanna; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah
dari Ismail bin Raja' katanya; aku mendengar Aus bin Dham'aj mengatakan; Aku mendengar
Abu Mas'ud berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami:
"Hendaknya yang berhak menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak dan paling
baik bacaan kitabullah (alquran), jika dalam bacaan sama, maka yang paling dahulu hijrah,
jika mereka dalam hijrah sama, maka yang lebih dewasa, dan jangan sampai seseorang
menjadi imam dalam keluarga orang lain dan jangan pula dalam wilayah kekuasaan
(wewenang) nya dan jangan duduk di tempat duduk di rumah orang lain selain telah
mendapat izin, atau seizinnya."




1080. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Ismail bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Malik bin
Huwairits katanya; kami menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika kami masih
remaja sebaya, lalu kami menginap di rumah beliau selama dua puluh malam. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam adalah sosok yang berhati pengasih dan lembut. Beliau sadar
bahwa kami telah merindukan keluarga kami, dan beliau menanyakan kepada kami
mengenai orang yang telah kami tinggal dari keluarga-keluarga kami, dan kami pun
memberitahukan kepada beliau. Selanjutnya beliau bersabda: "Sekarang kembalilah kepada
keluarga kalian, dan diamlah bersama mereka, ajarilah mereka dan suruhlah mereka. Jika
waktu shalat tiba, hendaknya salah seorang diantara kalian mengumandangkan adzan dan
yang paling dewasa menjadi imam." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az
Zahrani dan Khalaf bin Hisyam, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad
dari Ayyub dengan sanad ini. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahhab dari Ayyub katanya; Abu Qilabah mengatakan
kepadaku; telah menceritakan kepada kami Malik bin Huwairits Abu Sulaiman, katanya; Aku
pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ketika itu beliau berada di tengah-
tengah orang dan kami waktu itu masih remaja sebaya, lalu keduanya mengisahkan hadis
seperti hadis Ibnu 'Ulayyah.


































1081. Dan telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan
kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi dari Khalid Al Khadza` dari Abu Qilabah dari Malik
bin Huwairits katanya; aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama seorang
kawanku. Ketika kami hendak kembali pulang, beliau berpesan: "Jika waktu shalat telah tiba,
maka kumandangkanlah adzan, dan dirikanlah shalat, hendaknya yang berhak menjadi
iamam adalah yang paling dewasa diantara kalian." Dan telah menceritakan kepada kami
Abu Said Al Asyajj telah menceritakan kepada kami Hafs yaitu Ibnu Ghiyats telah
menceritakan kepada kami Khalid Al Khadza` dengan sanad ini, dia sedikit menambahkan, Al
Khadza` mengatakan; keduanya (yaitu Malik bin Huwairits dan kawannya) dalam bacaan
hampir sama (selevel).

Bab: Disunahkannya qunut dalam setiap shalat lima waktu jika terjadi musibah yang

menimpa kaum muslimin ()

































{
}












1082. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya, keduanya
berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus
bin Yazid dari Ibnu Syihab katanya; telah mengabarkan kepadaku Said bin Musayyab dan Abu
Salamah bin Abdurrahman bin 'Auf, keduanya mendengar Abu Hurairah berkata; "Ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat fajar (subuh), yaitu setelah membaca, bertakbir
dan mengangkat kepalanya, beliau membaca "Sami'allahu liman hamidah. Rabbanaa walakal
hamdu." Kemudian beliau membaca lagi dan beliau masih berdiri, yaitu; ALLAAHUMMA ANJI
ALWALID BIN WALID WA SALAMAH BIN HISYAM, WA AYYASY BIN ABU RABIAH, WAL
MUSTADH'AFIINA MINAL MUL'MINIINA, ALLAAHUMMASY DUD WATH'ATHAKA 'ALAA
MUDHARR WAJ'ALHAA 'ALIHIM KASINII YUUSUFA, ALLAAHUMMAL'AN LIHYAANA WARI'LAN
WADZAKWAAANA WA'USHAYYAH ASHATALLAAHA WARASUULAHU (Ya Allah, selamatkanlah
Walid bin walid, Salamah bin Hisyam, Ayyasy bin Abu Rabiah dan orang-orang mukmin yang
lemah, Ya Allah, perkuatlah hukumanmu kepada Mudharr dan jadikanlah untuk mereka
masa-masa paceklik sebagaimana paceklik Yusuf, Ya Allah, laknatilah Lihyan, Ri'l, dan
Dzakwan, mereka yang telah membangkang Allah dan Rasul-Nya." Kemudian sampai berita
kepada kami, bahwa beliau meninggakan doa (qunut) tersebut, tepatnya ketika turun ayat
"Tidak ada urusanmu entah Allah mengampuni mereka atau menyiksa mereka,
sesungguhnya mereka orang-orang yang zhalim (QS. Ali Imran 128), Telah menceritakan
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid, keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Ibn 'Uyainah dari Az Zuhri dari Sa'id bin Musayyab dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hingga sabdanya: "Ya Allah, jadikanlah untuk
mereka tahun-tahun paceklik sebagaimana tahun-tahun paceklik Yusuf." Dan ia tidak
menyebutkan kalimat sesudahnya.









































1083. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi telah menceritakan
kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Auza'i dari Yahya bin Abu
Katsir dari Abu Salamah, bahwa Abu Hurairah menceritakan kepada mereka, bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan qunut setelah ruku' dalam shalat selama sebulan. Jika
beliau selesai membaca sami'allahu liman hamidah, beliau membaca dalam do'anya:
ALLAAHUMMA ANJI ALWALIIDA BIN ALWALIID, ALLAAHUMMA NAJJI SALMAH BIN HISYAM,
ALLAAHUMMA NAJJI AYYASY BIN ABI RABIAH, ALLAAHUMMA NAJJI ALMUSTADH'AFIINA
MINAL MU"MINIINA, ALLAAHUMMAUSYDUD WATH'ATAKA 'ALAA MUDHARR,
ALLAAHUMMAJ'ALHAA ALAIHIM SINIINA KASIINII YUUSUFA (Ya Allah, selamatkanlah Walid
bin Walid, Ya Allah, selamatkanlah Salmah bin Hisyam, Ya Allah, selamatkanlah, Ayyasy bin
Abu Rabiah, Ya Allah, selamatkanlah orang-orang yang tertindas dari orang-orang mukmin,
Ya Allah, keraskanlah hukumanmu terhadap Mudharr, Ya Allah, jadikanlah untuk mereka
tahun-tahun paceklik sebagaimana tahun-tahun paceklik Yusuf)." Abu Hurairah berkata;
kemudian aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan doa qunutnya.
Aku berkata; "Setahuku Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan doa qunut
setelah itu." Abu Hurairah mengatakan; "Diberitakan bahwa mereka langsung dibinasakan
seketika itu juga." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan
kepada kami Husain bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya
dari Abu Salamah, bahwa telah memberitakan kepada mereka Abu Hurairah bahwa ketika
shalat isya`, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tepatnya setelah beliau mengucapkan
sami'allahu liman hamidah, sebelum sujud beliau membaca doa "ALLAAHUMMA NAJJI
AYYASY BIN ABI RABIAH (Ya Allah, selamatkanlah Ayyasy bin Abu Rabiah), kemudian ia
menyebutkan seperti hadits Auza'i hingga sabdanya "Sebagaimana tahun-tahun paceklik
Yusuf), " dan ia tidak menyebutkan kalimat sesudahnya.























1084. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Yahya bin Abu
Katsir, katanya; telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman, ia
mendengar Abu Hurairah mengatakan; "Demi Allah, akan aku akan berusaha mendekatkan
kalian dengan Shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Selanjutnya Abu Hurairah
melakukan qunut dalam shalat zhuhur, isya`, dan shalat subuh, mendoakan kebaikan untuk
orang-orang mukmin dan melaknat orang-orang kafir."
































1085. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku membaca di
hadapan Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik, katanya;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendoakan kecelakaan untuk orang-orang yang telah
membantai para sahabat di Bi'r Ma'unah selama tiga puluh hari setiap pagi, beliau
mend'oakan kecelakaan terhadap kabilah Ri'il, Dzakwan, dan Lihyan serta Ushayyah yang
telah membangkang Allah dan Rasul-Nya." Anas melanjutkan; "Allah Azza wa Jalla telah
menurunkan ayat Al Qur'an untuk para sahabat yang terbantai di Bi'r Ma'unah yang biasa
kami baca, hingga ayat tersebut dimansukh di kemudian hari. Ayat tersebut bunyinya AN
BALLIGHUU QAUMANAA AN QAD LAQIINAA RABBANAA FARADLIYA ANNAA WARADLIINAA
'ANHU, (Sampaikanlah kepada kaum kami bahwa kami telah menjumpai Tuhan kami, dan
Dia ridla terhadap kami, dan kami pun ridla terhadap-Nya)."












1086. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb, keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Ismail dari Ayyub dari Muhammad katanya; aku
bertanya kepada Anas; "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah qubut dalam
subuhnya?" Anas menjawab; "Benar, sebentar setelah ruku'."















1087. Dan telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari dan Abu Kuraib
dan Ishaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Abdul A'la sedangkan lafadznya milik Muadz,
telah menceritakan kepada kami Mu'tamir bin Sulaiman dari Ayahnya dari Abu Mijlaz dari
Anas bin Malik dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan qunut selama
sebulan setelah ruku' dalam shalat subuh, beliau mendo'akan kebinasaan untuk kabilah Ri'il,
Dzakwan, beliau bersabda: "Kabilah Ushayyah benar-benar telah membangkang kepada
Allah dan Rasul-Nya (makna 'asha secara harfiah adalah membangkang -pent)."










1088. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Bahz bin Asad telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah
mengabarkan kepada kami Anas bin Sirin dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah melakukan doa qunut selama sebulan setelah ruku' pada shalat fajar
(subuh), beliau mendo'akan kebinasaan untuk Bani 'Ushayyah."




























1089. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari 'Ashim dari Anas,
kata 'Ashim; Aku pernah bertanya kepada Anas tentang doa qunut, apakah sebelum ataukah
setelah ruku'?, Anas menjawab; "Sebelum ruku'." Ashim mengatakan; Aku berkata; "Namun
orang-orang beranggapan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan qunut
setelah ruku'." Anas menjawab; "Hanyasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melakukan qunut selama sebulan, beliau mendo'akan kebinasaan untuk orang-orang yang
membantai sahabatnya yang dijuluki Al Qurra' (Para Ahlul Qur'an)."

















1090. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari 'Ashim katanya; aku mendengar Anas mengtaakan; "Belum pernah aku melihat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedemikian murkanya karena kehilangan pasukannya,
sebagaimana kemurkaan beliau ketika kehilangan tujuh puluh sahabatnya yang terbantai
pada peristiwa Bi'ru Ma'unah, ketujuh puluh sahabat tersebut digelari Qurra` (para Ahlul
Qur'an), oleh karena itu selama sebulan penuh beliau mendoakan kecelakaan kepada kaum
yang telah membunuhnya." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami Hafs dan Ibnu Fudlail (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepada kami Ibn Abu Umar telah menceritakan kepada kami Marwan
semuanya dari 'Ashim dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadis seperti
ini, dan satu sama lain saling menambah."














1091. Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
Al Aswad bin 'Amir telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Anas, bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan doa qunut selama sebulan untuk melaknat Ri'il,
Dzakwan dan 'Ushayyah yang telah membangkang Allah dan Rasul-Nya." ('Ashaa makna
secara harfiah adalah membangkang -pent). Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru An
Naqid telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin 'Amir telah mengabarkan kepada kami
Syu'bah dari Musa bin Anas dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.










1092. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Qatadah dari Anas
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan doa "qunut" selama sebulan, beliau
mendo'akan kebinasaan terhadap sejumlah penduduk dusun arab, setelah itu beliau
meninggalkannya."












1093. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah, katanya; "Aku mendengar Ibnu
Abu Laila berkata; telah menceritakan kepada kami Al Barra` bin 'Azib, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan qunut ketika subuh dan maghrib."











1094. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Ayahku telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru bin Murrah dari Abdurrahman
bin Abu Laila dari Al Barra' katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan
qunut ketika (shalat) subuh (fajar) dan maghrib."
















1095. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh Al Mishri,
katanya; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Al Laits dari Imran bin Abu Anas
dari Hanzhalah bin Ali dari Khufaf bin Ima' Al Ghifari katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah berdoa ketika shalat dengan ALLAAHUMMAL'AN BANI LIHYAANA
WARI'LAN WADZAKWAAN WA'USHAYYATA, (Ya Allah, laknatilah Bani Lihyan, Ri'il dan Bani
Dzakwan dan 'Ushayyah), sebab mereka telah membangkang Allah dan Rasul-Nya, dan (bani)
Ghifar, semoga Allah mengampuninya, dan kabilah Aslam, semoga Allah
menyelamatkannya."




















1096. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr.
kata Ibn Ayyub; telah menceritakan kepada kami Ismail, katanya; telah mengabarkan
kepadaku Muhammad yaitu Ibnu 'Amru dari Khalid bin Abdullah bin Harmalah dari Al Harits
bin Khifaf, ia berkata; Khufaf bin Ima' mengtaakan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melakukan ruku', kemudian mengangkat kepalanya, lalu beliau mengucapkan; "Ghifar,
semoga Allah mengampuninya, Aslam, semoga Allah menyelamatkannya, 'Ushayyah, mereka
telah membangkang Allah dan Rasul-Nya. Ya Allah, laknatilah Bani Lihyan, dan laknatilah Ri'il,
dan Dzakwan, " Kemudian beliau turun sujud." Khufaf mengatakan; "Di jadikannya laknat
terhadap orang-orang kafir karena hal itu." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Ayyub telah menceritakan kepada kami Ismail katanya; dan telah mengabarkan kepadaku
Abdurrahman bin Harmalah mengenai hadits tersebut dari Hanzhalah bin Ali bin Al Asqa`
dari Khufaf bin Ima' seperti hadits di atas, hanya ia tidak mengatakan; "Kemudian dijadikan
laknat untuk orang-orang kafir karena hal itu."

Bab: Mengqadla shalat yang tertinggal dan sunahnya bersegera dalam mengqadlanya

()
























































{






}

1097. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin
Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali
dari perang Khaibar, beliau terus berjalan di malam hari, ketika beliau diserang kantuk, maka
beliau singgah. Beliau bersabda kepada Bilal "Hendaknya kamu yang mengawasi tidur kami
malam ini!." Bilal pun shalat sekemampuan yang ditakdirkan, sementara Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidur. Begitu juga dengan para sahabatnya. Ketika mendekati
fajar, Bilal bersandar kepada unta tunggangannya, rupanya kedua mata Bilal terasa berat
hingga ketiduran, dengan posisi bersandar kepada untanya. Di pagi harinya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam belum juga bangun, demikian juga Bilal, dan tak satupun dari
sahabatnya yang bangun hingga mereka terbangun oleh sinar matahari yang menyengat.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akhirnya yang pertama-tama bangun. Rasulullah
Shallallahu 'alahi wasallam merasa kaget dan menyeru: "Hei Bilal!" Bilal Menjawab; "Wahai
Rasulullah, tadi nyawaku telah dipegang Dzat yang memegang nyawamu, demi ayah dan
ibuku sebagai tebusanmu! Beliau lalu bersabda: "Mari tuntunlah hewan tunggangan kalian."
Para sahabat pun menuntun hewan tunggangannya, sesaat kemudian Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berwudhu". Beliau lalu memerintahkan Bilal supaya mengumandangkan
iqamat shalat. Setelah itu Beliau mengimami shalat subuh bersama mereka. Selesai shalat,
beliau bersabda: "Siapa yang terlupa shalat, lakukanlah ketika ingat, sebab Allah ta'ala
berfirman "Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku." QS. Toha 14. Yunus berkata; sedangkan
Ibnu Syihab membacanya dengan lidzdzikraa.

























1098. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Ya'kub bin Ibrahim Ad
Dauraqi, keduanya dari Yahya. Ibn Hatim mengatakan; telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Said telah menceritakan kepada kami Yazid bin Kisan telah menceritakan kepada
kami Abu Hazim dari Abu Hurairah katanya; Kami pernah singgah dalam suatu perjalanan
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Kami tidak bangun hingga matahari terbit.
Spontan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hendaknya setiap kalian menuntun
kepala hewan tunggangannya masing-masing, sebab persinggahan ini telah didatangi setan."
Abu Hurairah berkata; Kami pun melaksanakan apa yang di katakana beliau, kemudian beliau
meminta air, setelah beliau berwudhu', beliau mengerjakan raka'at shalat. Ya'kub
mengatakan; Kemudian beliau mengerjakan dua kali sujud. Setelah iqamat shalat
"dikumandangkan, beliau langsung mengerjakan shalat subuh.



































1099. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farukh telah menceritakan kepada
kami Sulaiman yaitu Ibnu Al Mughirah, telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Abdullah
bin Rabah dari Abu Qatadah katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
menyampaikan pidato kepada kami, sabdanya; "Ingatlah, sesungguhnya kalian sekarang
berangkat mengarungi waktu sore dan malam kalian, dan kalian akan sampai mata air esok
hari, insya Allah." Lalu para sahabat berangkat dan tak satupun para sahabat yang
bersandarkan (berboncengan) dengan temannya. Abu Qatadah berkata; "Ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berangkat hingga pertengahan malam, -ketika itu aku berada
disampingnya- ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mulai terserang kantuk
sehingga badan beliau kelihatan oleng dari hewan kendaraannya. Maka aku mendatangi
beliau, aku luruskan badannya dan kutopang dari bawahnya dengan harapan tidak
membangunkannya sampai beliau duduk diatas hewan kendaraannya secara normal." Abu
Qatadah melanjutkan; Setelah itu beliau berangkat, ketika sebagian besar malam telah
berlalu, badan beliau kembali oleng dari kendaraannya, dan aku kembali meluruskan badan
beliau dengan menopang dari bawah, supaya tidak membangunkannya. Beliau terus
menyusuri perjalanan, ketika waktu sahur (waktu sebelum terbitnya fajar -pent) tiba, badan
beliau oleng jauh lebih dahsyat daripada oleng yang pertama dan kedua, hingga beliau nyaris
terjatuh. Lalu aku mendatangi beliau, kubenarkan tidurnya dan kutopang dari bawahnya.
Sesaat kemudian beliau angkat kepalanya dan bertanya: "Siapakah ini?" Aku menjawab;
"Aku Abu Qatadah" beliau bertanya: "Semenjak kapan engkau mengawasiku dalam
perjalanan?" Aku menjawab; "Semenjak tadi malam, " Beliau bersabda: "Semoga Allah selalu
menjagamu karena engkau menjaga nabi-Nya, " Kemudian beliau bertanya: "Apakah anda
mengira kita tidak terlihat oleh orang lain?" kemudian beliau bertanya lagi: "Apakah engkau
melihat yang lain?" Aku menjawab; "Ini ada seorang pengendara, " aku berkata lagi; "Ini
datang lagi seorang pengendara, " hingga kami berkumpul dan berjumlah tujuh
pengendara." Abu Qatadah berkata; Rupanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mencoba untuk menikung dari jalan sambil menyandarkan kepalanya, kemudian beliau
berpesan: "Tolong jaga shalat kami!" Dan yang pertama kali bangun adalah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, ketika sinar matahari nampak nyata di punggungnya. Abu
Qatadah mengatakan; kami lalu bangun sambil terkejut. Beliau bersabda: "Naiklah kalian
semua." Kami lalu meneruskan perjalanan sambil menaiki kendaraan kami, ketika matahari
agak meninggi, beliau turun dan meminta bejana berisi sedikit air yang aku bawa untuk
wudlu', Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun berwudlu' dengan wudlu' tidak seperti
biasanya, namun airnya masih tersisa sedikit. Setelah itu beliau berpesan kepada Abu
Qatadah: "Jagalah bejana wudlu'mu, sebab suatu saat bejanamu akan menjadi legenda!"
Bilal lantas mengumandangkan adzan untuk shalat. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam shalat dua rakaat, dan diteruskan dengan shalat subuh, beliau melakukan hal itu
sebagaimana beliau melakukan di setiap harinya." Abu Qatadah melanjutkan; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam lantas berkendara dan kami pun berkendara bersamanya, ketika
kami satu sama lain saling berbisik; "Apa kaffarat kami karena telah mengakhirkan shalat
dari waktunya?" Beliau kemudian bersabda: "Bukanlah aku teladan bagi kalian?" kemudian
beliau bersabda: "Tidaklah dikatakan mengakhirkan (meremehkan) shalat karena ketiduran,
hanyasanya meremehkan (shalat) itu bagi orang yang tidak menunaikan shalat hingga tiba
waktu shalat yang lain. Oleh kerena itu, siapa yang melakukan hal ini, hendaknya ia shalat
ketika sadar. Dan hendaknya esok hari sebisa mungkin ia melakukan tepat pada waktunya."
Kemudian Abdullah bertanya: "Menurutmu, apa yang di lakukan oleh para sahabat?" Abu
Qatadah menjawab; "Setelah itu para sahabat kehilangan nabi mereka." Abu Bakr dan Umar
lalu berseru; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di belakang kalian, dan beliau
tidak meninggalkan kalian!" Justeru sebagian sahabat mengatakan; "Tidak, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ada di depan kalian." Sekiranya mereka menta'ati Abu Bakr dan
Umar, mereka tidak akan tersesat. Abu Qatadah melanjutkan; "Maka kami dapat menyusul
semua sahabat ketika terik matahari sangat panas dan segala-galanya menjadi panas, lalu
mereka berkeluh; "Wahai Rasulullah, celaka kita kehausan." Beliau menjawab: "Tidak, kalian
tidak akan celaka!" Beliau lalu bersabda: "Berikan wadah kecilku padaku!" kemudian beliau
meminta bejana untuk berwudlu'. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu mengucurkan
air, sementara Abu Qatadah memberi minum para sahabat. Ketika para sahabat melihat air
dikucurkan dari bejana, maka mereka berdesak-desakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam lalu bersabda: "Berbuat baiklah, sebab kalian semua akan minum hingga puas."
Mereka akhirnya melakukan perintah beliau, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam terus mengucurkan air sedang Abu Qatadah membagi minuman kepada para
sahabat hingga tidak tersisa selain aku dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucurkan sambil berujar kepadaku: "Silahkan
kamu meminumnya." Aku menjawab; "Saya tidak akan minum hingga engkau minum wahai
Rasulullah!." Beliau bersabda: "Yang memberi minum seharusnya yang terakhir kali minum."
Abu Qatadah berkata; "Maka aku pun minum dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga
minum." Abu Qatadah melanjutkan; "Kemudian para sahabat mendatangi air dan mereka
merasa puas karena kenyang minum." Kata Abdullah bin Rabah; "Sungguh akan aku
sampaikan hadits ini di masjid agung. Tiba-tiba Imran bin Hushain berkata; "Telitilah terlebih
dahulu wahai anak muda, bagaimana engkau akan menyampaikannya, sebab aku adalah
salah satu dari pengendara di malam itu." Abdullah bin Rabah berkata; "Aku bertanya;
"Kalau begitu, anda lebih tahu tentang hadits ini." Imran bertanya; "Dari manakah asalmu?"
Aku menjawab; "Dari Anshar." Imran berkata; "Baiklah, sampaikanlah hadits itu, sebab
engkau lebih tahu dengan haditsmu." Abdullah berkata; "Setelah itu aku menyampaikan
hadits itu kepada orang-orang." Imran berkata: "Aku menyaksikan peristiwa malam itu, dan
"tidak ada seorangpun yang lebih bisa mengingatnya, sebagaimana aku mengingatnya.









































































































































1100. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Said bin Sakhr Ad Darimi telah
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Abdul Majid, telah menceritakan kepada kami
Salam bin Zarir Al 'Utharidi, katanya; aku mendengar Abu Raja' Al 'Utharidi dari Imran bin
Hushain katanya; aku bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan,
hingga kami masuki malam kami. Menjelang subuh, kami singgah dalam perjalanan, rupanya
kami tak kuasa menahan mata kami yang kelelahan (ketiduran) hingga matahari terbit."
Imran melanjutkan; "Dan yang pertama kali bangun adalah Abu Bakr. Dan kami tidak pernah
membangunkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari tidurnya hingga beliau bangun
sendiri. Setelah itu Umar bangun, ia berdiri di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
bertakbir sambil mengeraskan suaranya hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
terbangun. Ketika beliau mengangkat kepalanya, beliau melihat ternyata matahari telah
terbit, beliau lalu bersabda: "Berangkatlah kalian." Maka beliau meneruskan perjalanan
bersama kami, setelah matahari memutih, beliau singgah dan shalat subuh bersama kami.
Ternyata ada seseorang yang mengisolir diri dari para sahabat. Ia tidak ikut shalat bersama
kami. Selesai shalat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada sahabat
tersebut: "Wahai Fulan, apa yang menghalangimu untuk shalat bersama kami?" Dia
menjawab; "Wahai Nabiyullah, aku tengah junub." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu
memerintahkan supaya dia bertayammum dengan permukaan tanah. Setelah itu dia
mengerjakan shalat. Kemudian beliau memrintahkanku supaya bersegera menaiki
kendaraan guna mencari air. Ketika itu kami merasa kehausan. Saat kami tengah berjalan,
tiba-tiba seorang wanita menjulurkan kedua kakinya diantara mizadah yaitu geriba air
bersusun. Kami berkata kepada wanita itu; "Dimana ada air?" wanita itu menjawab; "Wah,
wah, kalian tak punya air?" kami menjawab; "Berapa jarak antara keluargamu dan sumber
mata air?" dia menjawab; "Perjalanan sehari-semalam." Kami berkata; "Pergilah menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!" Dia menjawab; "Siapa itu Rasulullah?" Kami belum
bias mengendalikan urusan wanita itu, hingga kami mengajaknya dan menghadapkannya ke
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian beliau bertanya kepada wanita itu, lalu
wanita itu mengabarkan asal usulnya sebagaimana ia mengabarkan kepada kami. Dirinya
mengebarkan kepada beliau bahwa ia adalah pengasuh beberapa anak yatim. Lantas beliau
memerintahkan supaya unta pembawa air itu diderumkan. Dengan mulutnya, beliau lalu
menyemprotkan air ke air yang dikucurkan dari dua geriba kulit bagian atas, kemudian beliau
sebarkan ke unta pembawa air. Ketika itu kami bergegas untuk minum, ketika itu jumlah
kami sebanyak empat puluh orang yang semuanya merasa kehausan, hingga kami pun puas,
kami juga sempat memenuhi setiap geriba dan jerigen kami (dengan air tersebut), kami juga
dapat memandikan teman kami. Hanya kami tidak memberi minum unta kami karena nyaris
mau pecah. Maksud kami, air yang berasal dari dua mizadah. Kemudian beliau bersabda:
"Kumpulkan bawaan yang kalian bawa!" Maka kami mengumpulkan bekal yang kami bawa
sebagai hadiah untuk wanita itu, yaitu berupa kurma, tali, dan daging. Beliau lalu bersabda
kepada wanita itu: "Pulanglah, dan pergunakanlah bekal ini untuk keluargamu, ketahuilah
bahwa kami sama sekali tidak mengurangi sedikitpun air yang kamu bawa!" Ketika wanita itu
menemui keluarganya, ia berkata; "Sungguh telah menemukan manusia paling penyihir di
muka bumi, ataukah dia seorang nabi sebagaimana ia akui? Diantara kisahnya adalah
demikian-demikian." Rupanya Allah memberikan hidayah kepada penghuni kampung lewat
wanita itu, sehingga ia masuk Islam, dan mereka pun masuk Islam." Telah menceritakan
kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan kepada kami An nadlr bin
Syumail telah menceritakan kepada kami Auf bin Abu Jamilah Al A'rabi dari Abu Raja' Al
'Atharidi dari Imran bin Hushain, katanya; kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dalam suatu perjalanan. Suatu malam, kami menyusuri perjalanan hingga akhir
malam, beberapa saat menjelang subuh, kami singgah. Dan tidak ada persinggahan
(istirahat) bagi seorang musafir yang lebih enak daripada persinggahan (istirahat) ketika itu.
Pada saat itu, tidak ada seorangpun yang membangunkan kami selain sinar panas matahari."
Lalu dia membawakan hadits itu sebagaimana hadits Salam bin Zarir dengan adanya
tambahan dan pengurangan. Ia berkata dalam hadisnya; "Ketika Umar bin Khattab bangun,
ia menemukan musibah yang menimpa para sahabatnya. Dia adalah sosok yang beliau
berbadan besar dan kuat, dia langsung memekikkan takbir hingga Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam terbangun karena suara takbirnya yang keras. Ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bangun, para sahabat mengeluhkan kepada beliau perihal sesuatu yang
telah mereka alami. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hanya bersabda: "Tidak masalah,
teruskanlah perjalanan kalian" lalu perawi mengisahkan hadits tersebut."
















1101. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Humaid dari
Bakar bin Abdullah dari Abdullah bin Rabah dari Abu Qatadah katanya; Jika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan lalu singgah di waktu malamnya, maka
beliau berbaring dengan bertumpu lambung kanannya, apabila beliau singgah di saat-saat
sebelum subuh, maka beliau tegakkan hastanya searah badannya, kemudian beliau letakkan
kepalanya diatas telapak tangannya."




















1102. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah menceritakan kepada kami
Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa lupa shalat, hendaklah ia tunaikan ketika
ingat, tidak ada kaffarat atas shalatnya selain menunaikannya." Qatadah berkata; "Dan
dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya
dan Sa'id bin Manshur dan Qutaibah bin Said, semuanya dari Abu 'Awanah dari Qatadah dari
Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun dia tidak menyebutkan; "Tak ada kaffarat
atasnya selain itu."
















1103. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Said dari Qatadah
dari Anas bin Malik katanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa lupa
shalat atau ketiduran karenanya, maka kaffaratnya adalah menunaikannya disaat ingat."














1104. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami telah menceritakan
kepadaku Ayahku telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna dari Qatadah dari Anas bin
Malik katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang diantar
kalian ketiduran dari (tidak mengerjakan) shalat, hendaknya ia mengerjakan ketika ingat,
sebab Allah Ta'ala berfirman; Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku."

















1105. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; Aku menyetorkan hapalan
kepada Malik dari Shalih bin Kisan dari 'Urwah bin Zubair dari 'Aisyah isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, katanya; "Dahulu shalat diwajibkan dua rakaat-dua rakaat, baik ketika
mukim maupun ketika safar, lantas dua rakaat tersebut ditetapkan untuk shalat ketika safar
saja, sedangkan ketika mukim ditambah."















1106. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnuu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab, katanya;
telah menceritakan kepadaku 'Urwah bin Zubair bahwa Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengatakan; "Diawal mula, Allah menetapkan shalat ketika diwajibkan-Nya
sebanyak dua rakaat, kemudian Allah sempurnakan (ditambah) ketika mukim, sedangkan
shalat safar ditetapkan sesuai ketentuan pertama (dua rakaat)."





















1107. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami
Ibnu 'Uyainah dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah, bahwa ketika pertama kali, shalat
ditetapkan sebanyak dua rakaat, lantas dua rakaat ditetapkan untuk shalat safar, sedangkan
ketika bermukim, shalat disempurnakan (ditambah)." Az Zuhri mengatakan; "Saya tanyakan
kepada 'Urwah; "Lalu apa alasan 'Aisyah shalat secara sempurna (tidak diringkas) ketika
safar?" Jawabnya; "Ia mempunyai kesimpulan sebagaimana kesimpulan Utsman."












{

}




















1108. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan
Zuhair bin Harb dan Ishaq bin Ibrahim. Ishaq mengatakan; telah mengabarkan kepada kami,
sedangkan yang lainnya mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris
dari Ibnu Juraij dari Ibnu Abu Ammar dari Abdullah bin Babaihi dari Ya'la bin 'Umayyah,
katanya; "Aku berkata kepada Umar bin Khattab mengenai ayat yang berbunyi Tak ada dosa
atasmu meng-qashar shalat, jika kamu khawatir terhadap orang-orang kafir yang hendak
memberi cobaan kepadamu." QS. Annisa'; 101, sementara manusia saat ini dalam kondisi
aman (maksudnya tidak dalam kondisi perang)." Umar menjawab; "Sungguh aku juga pernah
penasaran tentang ayat itu sebagaimana kamu penasaran, lalu aku tanyakan kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang ayat tersebut, beliau lalu menjawab: "Itu
(mengqashar shalat) adalah sedekah yang Allah berikan kepada kalian. Oleh karena itu,
terimalah sedekah-Nya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al
Muqaddami, telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ibnu Juraij katanya; telah
menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Abdullah bin Abu 'Ammar dari Abdullah bin
Babaihi, dari Ya'la bin 'Umayyah katanya; Aku pernah bertanya kepada Umar bin Khatthab
semisal hadis Ibnu Idris.

















1109. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Sa'id bin Manshur dan Abu
Rabi' dan Qutaibah bin Sa'id. Yahya mengatakan; telah mengabarkan kepada kami,
sedangkan yang lainnya mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari
Bukair bin Al Akhnas dari Mujahid dari Ibnu Abbas, katanya; "Allah mewajibkan shalat
melalui lisan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kalian, ketika mukim sebanyak empat raka'at,
dan ketika safar sebanyak dua raka'at dan ketika kondisi ketakutan sebanyak satu rakaat."



















1110. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bukair bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid
semuanya dari Al Qasim bin Malik. 'Amru mengatakan; telah menceritakan kepada kami
Qasim bin Malik Al Muzani telah menceritakan kepada kami Ayyub bin 'Aidz Ath Tha`i dari
Bukair bin Al Akhnas dari Mujahid dari Ibnu Abbas, katanya; "Allah mewajibkan shalat
melalui perantaran lisan Nabi kalian bagi seorang musafir sebanyak dua raka'at, sedang
untuk orang yang bermukim sebanyak empat raka'at, dan ketika kondisi ketakutan (takut)
sebanyak satu raka'at."


































1111. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhamad bin Ja'far telah menceritakan
kepada kami Syu'bah katanya; aku mendengar Qatadah menceritakan dari Musa bin
Salamah Al Hudzali katanya; "Aku bertanya kepada Ibnu Abbas; "Bagaimana aku harus
shalat, jika aku di Makkah yaitu bila aku tidak shalat bersama imam?" Ibnu Abbas menjawab;
"Shalatlah dua rakaat, sebagai sunnah Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wasallam." Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Minhal Adl Dlarir tentang hadits ini, telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu
Arubah (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepada
kami Ayahku, semuanya dari Qatadah dengan sanad seperti hadits di atas.



























} {



1112. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami 'Isa bin Hafsh bin 'Ashim bin 'Umar bin Khattab dari Ayahnya
katanya; "Aku pernah menemani Ibnu 'Umar di suatu jalan di Makkah, Ayahh Isa bin 'Ashim
berkata; "Dia lalu shalat zhuhur dua raka'at mengimami kami, setelah itu dia berjalan dan
aku pun berjalan bersamanya hingga dia mendatangi barang-barang bawaannya. Lalu dia
duduk dan aku duduk bersamanya, kemudian dia menoleh ke tempat yang sebelumnya
beliau pergunakan untuk shalat. Dia melihat orang-orang berdiri, dia bertanya; "Apa yang
sedang mereka lakukan?" Aku menjawab; "Mereka tengah melakukan shalat sunnah!" Ibnu
Umar berkata; "Sekiranya aku melakukan shalat sunnah, niscaya aku akan menyempurnakan
shalatku (maksudnya tidak diqashar -pent) wahai anak saudaraku, aku pernah menemani
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam safar, beliau tidak menambah lebih dari dua
rakaat hingga Allah mewafatkannya, dan aku juga pernah menemani Abu Bakar, namun dia
tidak pernah (mengerjakan shalat) lebih dari dua rakaat hingga Allah mewafatkannya, aku
juga pernah menemani Umar bin Khattab, namun dia tidak pernah (mengerjakan shalat)
lebih dari dua rakaat hingga Allah mewafatkannya, kemudian aku menemani Utsman bin
Affan, namun dia tidak pernah (mengerjakan shalat) lebih dari dua rakaat hingga Allah
mewafatkannya, sedangkan Allah berfirman; Sungguh pada diri Rasulullah terdapat
teladanan yang baik bagimu." QS. Ahzab 21.











{






}

1113. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Yazid yaitu Ibnu Zurai' dari Umar bin Muhammad dari Hafs bin 'Ashim katanya; "Aku pernah
sakit keras sehingga Ibnu Umar datang mengunjungiku." Hafsh bin 'Ashim berkata; "Aku lalu
bertanya kepada beliau tentang shalat sunnah ketika safar." Ibnu Umar menjawab; "Aku
pernah menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika safar, namun aku tidak
pernah melihat beliau melakukan shalat sunnah. Sekiranya aku melakukan shalat sunnah,
niscaya aku akan menyempurnakan shalatku, karena Allah Ta'ala berfirman; Sungguh pada
diri Rasulullah terdapat keteladanan yang baik bagimu." QS. Ahzab; 21.





















1114. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Abu Rabi' Az Zahrani dan
Qutaibah bin Sa'id kata mereka, telah menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid,
(dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ya'kub
bin Ibrahim keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ismail keduanya dari Ayyub
dari Abu Qilabah dari Anas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat
zhuhur di Madinah sebanyak empat rakaat dan shalat Ashar di Dzul Hulaifah sebanyak dua
rakaat.














1115. Telah menceritakan kepada kami Said bin Manshur telah menceritakan kepada kami
Sufyan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Munkadir dan Ibrahim bin
Maisarah keduanya mendengar Anas bin Malik mengatakan; "Aku pernah shalat Zhuhur
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Madinah sebanyak empat rakaat, dan aku
juga shalat Ashar bersama beliau di Dzul Hulaifah sebanyak dua rakaat."
















1116. Dan telah menceritakan kepada kami Abu bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
Basyar keduanya dari Ghundar. Abu Bakr mengatakan; telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far yatiu Ghundar dari Syu'bah dari Yahya bin Zaid Al Huna'i, katanya;
"Aku pernah bertanya kepada Anas bin Malik tentang mengqashar shalat. Dia menjawab;
"Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar sejauh tiga mil, atau tiga farsakh -syu'bah
ragu- maka beliau melakukan shalat dua rakaat."






































1117. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Basyar
semuanya dari Ibnu Mahdi. Zuhair mengatakan; telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yazid bin Khumair
dari Habib bin 'Ubaid dari Jubair bin Unfair katanya; "Aku pernah berangkat bersama
Syurahbil bin Samth ke suatu perkampungan sejauh tujuh belas atau delapan belas mil, lalu
dia shalat dua rakaat. Aku lantas bertanya kepadanya mengenai hal itu, dia menjawab; "Aku
pernah melihat Umar, dia shalat dua raka'at di Dzul Hulaifah, lalu aku tanyakan kedua rakaat
itu, Umar menjawab; "Hanyasanya aku melakukan sebagaimana aku pernah melihat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya." Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini, Jubair mengatakan dari Ibnu Samth
dan tidak menyebutkan nama Syurahbil, dia berkata; "Ia pernah mendatangi suatu lokasi
yang bernama Dumin, yaitu suatu kawasan di Hims, yang berjarak delapan belas mil."




















1118. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Husyaim dari Yahya bin Abu Ishaq dari Anas bin Malik, katanya; "Kami
berangkat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari Madinah ke Makkah, lalu
beliau shalat dua rakaat-dua rakaat hingga beliau kembali pulang. Aku bertanya; "Berapa
lama beliau bermukim di Makkah?" Dia menjawab; "Sepuluh hari." Telah menceritakan
kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah (dan diriwayatkan dari
jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu
'Ulayyah, semuanya dari Yahya bin Abu Ishaq dia berkata; "Aku mendengar Anas dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana hadits Husyaim. Dan telah menceritakan kepada
kami Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan
kepada kami Syu'bah berkata; telah menceritakan kepadaku, Yahya bin Abu Ishaq berkata;
saya telah mendengar Anas bin Malik mengatakan; "Kami berangkat dari Madinah untuk
melaksanakan haji, kemudian ia menyebutkan hadits seperti di atas. Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair, telah menceritakan kepada kami ayahku (dan diriwayatkan dari
jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah semuanya dari Ats Tsauri dari Yahya bin Abu Ishaq dari Anas dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam seperti hadits di atas, namun ia tidak menyebutkan haji.
7. KITAB: SHALATNYA MUSAFIR DAN PENJELASAN TENTANG QASHAR

Bab: Mengqshar shalat di Mina ()


























1119. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yhaya telah menceritakan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru yaitu Ibnu Al Harits dari Ibnu Syihab
dari Salim bin Abdullah dari Ayahnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa
beliau pernah mengerjakan shalat musafir di Mina dan lainnya sebanyak dua rakaat, Abu
Bakar, Umar dan awal pemerintahan Utsman juga dua rakaat, setelah itu dia
menyempurnakannya empat rakaat." Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim dari Auza'i (dan diriwayatkan dari jalur lain)
telah menceritakan kepada kami Ishaq dan 'Abd bin Humaid, keduanya berkata; telah
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar, semuanya
dari Az Zuhri dengan sanad seperti ini, katanya; "Di Mina, " namun dia tidak menyebutkan
yang lainnya.

























1120. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu
Umar, katanya; "Ia pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Mina dua
rakaat, begitu pula Abu bakar, dan Umar, dan dan di awal pemerintahan Usman, setelah itu
Usman menyempurnakan shalat empat rakaat. Apabila Ibnu Umar shalat bersama Imam,
maka ia shalat empat rakaat, namun jika shalat sendirian, dia shalat dua rakaat." Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan 'Ubaidullah bin Sa'id, keduanya berkata;
telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qatthan (dan diriwayatkan dari jalur lain)
telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu
Zaidah, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah
menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Khalid semuanya dari 'Ubaidullah dengan sanad
seperti ini.

























1121. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan kepada
kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Khubaib bin Abdurrahman ia
mendengar Hafs bin 'Ashim dari Ibnu Umar katanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
shalat di Mina dengan shalatnya musafir, begitu juga Abu Bakr, Umar dan Usman selama
delapan tahun." -Atau mengatakan; enam tahun- Hafs mengatakan; Ibnu Umar shalat di
Mina dua rakaat, kemudian ia mendatangi tempat tidurnya. Lalu aku berkata kepadanya;
"Wahai paman, alangkah baiknya sekiranya engkau lakukan setelahnya dua rakaat." Dia
menjawab; "Kalaulah aku lakukan dua shalat sunnah itu, niscaya kusempurnakan shalatku."
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid
yaitu Ibnu Al Harits (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Al
Mutsanna katanya; telah menceritakan kepadaku Abdusshamad keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dengan sanad seperti ini, namun dalam hadisnya, ia
tidak mengatakan "Di Mina, " namun ia mengatakan; "Shalat dalam perjalanan."
































1122. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid dari Al A'masy telah menceritakan kepada kami Ibrahim, katanya; "Aku
mendengar Abdurrahman bin Yazid mengatakan; "Utsman pernah shalat bersama kami di
Mina sebanyak empat rakaat, lalu hal itu ditanyakan kepada Ibnu Mas'ud, dia langsung
beristirja' (mengucapkan inna lillah wa inna ilaihi raaji'un) dan berkata; "Aku pernah shalat
dua raka'at bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Mina, dan aku shalat dua
raka'at bersama Abu Bakr As Sidiq di Mina, dan aku juga pernah shalat dua raka'at bersama
Umar bin Khattab di Mina. Sekiranya yang empat rakaat itu cukup aku kerjakan dua rakaat
saja." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah (dan diriwayatkan dari jalur lain)
telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah katanya; telah menceritakan
kepada kami Jarir (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ishaq
dan Ibnu Husyrum, keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Isa semuanya dari Al
A'masy dengan sanad seperti ini.




















1123. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah. Yahya
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Qutaibah mengatakan; telah
menceritakan kepada kami Abul Al Ahwash dari Abu Ishaq dari Haritsah bin Wahb katanya;
"Aku pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Mina, di saat kondisi
manusia sangat banyak dan aman."










1124. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq telah menceritakan
kepadaku Haritsah binti Wahb Al Khuza'i katanya; "Aku pernah shalat di belakang Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam di Mina, dan orang-orang melakukan apa yang telah berlaku,
maka beliau melakukan dua rakaat ketika haji wada'." Muslim berkata; Haritsah bin Muslim
Al Khuza'i adalah saudara seibu 'Ubaidullah bin Umar bin Khattab.

Bab: Shalat di rumah saat hujan ()





















1125. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku menyetorkan hapalan
kepada Malik dari Nafi' bahwa Ibnu Umar pernah mengumandangkan adzan shalat di malam
yang sangat dingin dan berangin kencang, maka dalam adzannya ia mengucapkan; 'Alaa
tusholluu fir rihaal (Tidak sebaiknyakah kalian shalat di persinggahan kalian?) kemudian
katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah memerintahkan mu'adzinnya
jika malam sangat dingin dan terjadi hujan lebat untuk mengucapkan; 'Alaa tushalluu rir
rihaal (Tidak seebaiknyakah kalian shalat di persinggahan kalian?) "































1126. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah telah
menceritakan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa ia menyeru shalat pada malam yang
sangat dingin dan hujan angin, di akhir seruannya ia berkata; 'Alaaa tushalluu fii rihaalikum,
'Alaa tushalluu fir rihaaal, (Tidak sebaiknyakah kalian di persinggahan kalian, tidak
sebaiknyakah kalian shalat di persinggahan kalian?) " Kemudian katanya; "Dahulu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah menyuruh mu'adzinnya jika malam sangat dingin
atau terjadi hujan, yaitu ketika safar untuk mengumandangkan 'Alaa tushalluu fii rihaalikum
(Tidak sebaiknyakah kalian shalat di persinggahan kalian?)." Telah menceritakan kepada
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa ia menyerukan
shalat di Dlajnan. kemudian ia menyebutkan hadits semisalnya, lalu ia menyerukan; 'Alaa
tushalluu fii rihaalikum (Tidak sebaiknyakah kalian shalat di persinggahan kalian?)." Namun
dia tidak mengulang untuk kedua kalinya, dan kalimat; 'Alaa tushaliii frrihaal adalah ucapan
Ibnu Umar sendiri.














1127. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu Khaitsamah dari Abu Zubair dari Jabir (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus katanya; telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir katanya; "Kami berangkat
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan, kemudian hujan
mengguyur kami, lalu dia mengatakan; "Siapa diantara kalian yang hendak shalat, hendaknya
"dikerjakan di persinggahannya.




























1128. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada
kami Ismail dari Abdul Hamid kawan Az Ziyadi, dari Abdulah bin Al Harits dari Abdullah bin
Abbas dia mengatakan kepada muadzinnya ketika turun hujan, jika engkau telah
" mengucapkan "Asyhadu an laa ilaaha illallaah, asyhadu anna Muhammadan Rasulullah,
maka janganlah kamu mengucapkan "Hayya alash shalaah, " namun ucapkanlah shalluu fii
;buyuutikum (Shalatlah kalian di persinggahan kalian)." Abdullah bin Abbas berkata
"Ternyata orang-orang sepertinya tidak menyetujui hal ini, lalu ia berkata; "Apakah kalian
merasa heran terhadap ini kesemua? Padahal yang demikian pernah dilakukan oleh orang
yang lebih baik dariku. Shalat jum'at memang wajib, namun aku tidak suka jika harus
membuat kalian keluar sehingga kalian berjalan di lumpur dan comberan." Telah
menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari tentang hadits tersebut, telah menceritakan
kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid dari Abdul Hamid, katanya; "Aku pernah mendengar
Abdullah bin Harits mengtakan; Abdullah bin Abbas pernah berpidato di hadapan kami,
tepatnya ketika hari turun hujan, lalu dia membawakan hadits yang semakna dengan hadits
Ibnu 'Ulayyah, namun dirinya tidak menyebutkan jumat, katanya; hal ini juga pernah
dilakukan oleh orang yang lebih baik daripadaku, yakni Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan
Abu Kamil mengatakan; telah menceritakan kepada kami Hammad dari 'Ashim dari Abdulah
bin Harits dengan hadits yang sama. Telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Al 'Ataki yaitu
Az Zahrani telah menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid telah menceritakan
kepada kami Ayyub dan 'Ashim Al Ahwal dengan sanad ini, namun dia tidak menyebutkan
"Yakni Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin
Manshur telah mengabarkan kepada kami Ibnu Syumail telah mengabarkan kepada kami
Syu'bah telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid kawannya Az ziyadi, katanya; "Aku
mendengar Abdullah bin Al Harits katanya; "Muadzin Ibnu Abbas mengumandangkan adzan
pada hari jumat ketika hujan deras, " dia kemudian menyebutkan seperti haditsnya Ibnu
'Ulayyah, dia mengatakan; "Dan aku tidak suka jika kalian berjalan dalam comberan." Telah
menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami Said bin Amir
dari Syu'bah (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami 'Abd bin
Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami
Ma'mar, keduanya dari 'Ashim Al Ahwal dari Abdullah bin Al Harits bahwa Ibnu Abbas
pernah menyuruh muadzinnya -dalam hadis Ma'mar- pada hari jumat ketika hari hujan
semisal hadis mereka, dia juga menyebutkan dalam hadis Ma'mar; "Dan orang yang lebih
baik dariku juga pernah melakukan hal ini, yakni Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Telah
menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami Ahmad bin
Ishaq Al Khadhrami telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada
kami Ayyub dari Abdullah bin Al Harits. Wuhaib mengatakan; "Namun Ayyub tidak
mendengarnya dari Abdulah bin Al Harits." Ibnu Al Harits berkata; Ibnu Abbas menyuruh
muadzinnya pada hari jumat ketika hari turun hujan, seperti hadits mereka.

Bab: Bolehnya shalat sunah di atas kendaraan saat safar dan menghadap kemana

kendaraannya menghadap ()











1129. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi'
dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat sunnah kearah
manapun hewan tunggangannya menghadap.








1130. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat diatas hewan tunggangannya kearah manapun
hewan tunggangannya menghadap.





}

{













}
{




1131. Dan telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Said dari Abdul Malik bin Abu Sulaiman katanya; telah
menceritakan kepada kami Said bin Jubair dari Ibnu Umar katanya; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah shalat diatas kendarannya ke arah mana saja beliau menghadap,
yaitu ketika berangkat dari Makkah menuju Madinah. Dan pada saat itu diturunkan pula ayat
" Kearah manapun engkau menghadap, maka engkau menghadap wajah Allah QS.
Albaqarah; 115, Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Al Mubarak dan Ibnu Zaidah (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku, semuanya dari Abdul
Malik dengan sanad seperti ini, namun dalam hadis Ibnu Al Mubarak dan Ibnu Abi Zaidah
disebutkan; "Kemudian Ibnu Umar membacakan ayat "Kearah manapun engkau menghadap,
maka engkau menghadap wajah Allah. QS. Albaqarah; 115, Dia lalu berkata; "Tentang
masalah inilah ayat ini diturunkan."








1132. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; "Aku pernah menyetorkan
hapalan di hadapan Malik dari 'Amru bin Yahya Al Mazini dari Said bin Yasar dari Ibnu Umar,
katanya; "Aku pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau tengah
shalat diatas keledai dan menghadap ke Khaibar."



























1133. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku menyetorkan hapalan
di hadapan Malik dari Abu Bakar bin Umar bin Abdurrahman bin Abdullah bin Umar bin
Khattab dari Sa'id bin Yasar, katanya; "Aku pernah mengadakan perjalan bersama Ibnu Umar
lewat jalanan Makkah. Sa'id melanjutkan; "Ketika aku khawatir kehilangan waktu subuh,
maka akupun singgah, aku lalu melakukan shalat witir, yang di teruskan dengan shalat
shubuh. Maka Ibnu Umar berkata kepadaku; "Apa maksud dari apa yang telah kamu
lakukan?" Aku menjawab; "Aku sangat khawatir kehilangan shalat shubuh, maka aku pun
singgah dan kulakukan shalat witir." Abdullah bin Umar berkata; "Bukankah pada diri
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terdapat teladan yang baik?" Aku menjawab; "Demi
Allah, benar." Abdullah bin Umar berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dulu juga
pernah melakukan witir diatas untanya."






















1134. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; "Aku pernah
menyetorkan hapalan di hadapan Malik dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dia
mengatakan; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat diatas hewan
tunggangannya ke arah manapun hewan tunggangannya menghadap." Abdullah bin Dinar
berkata; Dan Ibnu Umar juga pernah melakukan seperti ini.












1135. Dan telah menceritakan kepadaku Isa bin Hammad Al Mishri telah mengabarkan
kepada kami Al Laits telah menceritakan kepadaku Ibnu Al Had dari Abdullah bin Dinar dari
Abdullah bin Umar bahwa ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
melakukan witir diatas hewan tunggangannya."














1136. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Salim bin
Abdullah dari Ayahnya katanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan
shalat sunnah diatas hewan tunggangannya, menghadap ke arah mana saja beliau
menghadap, dan beliau juga melakukan witir diatas tunggangannya, namun beliau tidak
melakukan shalat wajib diatas tunggangan."















1137. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Sawwad dan Harmalah katanya; telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab
dari Abdullah bin 'Amir bin Rabiah bahwa dia telah mengabarkan kepadanya, bahwa
Ayahnya telah mengabarkan kepadanya, bahwa dia pernah melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam shalat sunnah malam hari, ketika dalam perjalanan di atas punggung hewan
tunggangannya, kearah mana saja beliau menghadap."











1138. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan
kepada kami Anas bin Sirin katanya; "Kami pernah bertemu Anas bin Malik ketika tiba di
Syam, dan kami menemuinya di lokasi yang bernama 'Ain Tamr, aku melihat beliau shalat
diatas keledai, sedangkan wajahnya menghadap ke arah tempat tersebut. Lalu Hammam
mengisyaratkan ke arah kiri kiblat. Maka aku tanyakan kepadanya; "Kenapa aku melihatmu
shalat ke bukan arah kiblat? Dia menjawab; "Sekiranya aku tidak melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya, tentu aku tidak akan melakukannya."

Bab: Bolehnya menjamak antara dua shalat saat safar ()









1139. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; Aku pernah menyetorkan
hapalan di hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar katanya; "Ketika beliau melakukan
perjalanan dengan terburu-buru, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjamak
antara shalat Magrib dan Isya'."
















1140. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Yahya dari 'Ubaidullah katanya; telah mengabarkan kepadaku
Nafi' bahwa apabila Ibnu Umar melakukan perjalanan antara Maghrib dan Isyak', yaitu
setelah mega merah menghilang, dia akan mengatakan; "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melakukan perjalanan, maka beliau menjamak antara Maghrib dan isya'."


















1141. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Said dan Abu
Bakar bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid, semuanya dari Ibnu 'Uyainah. 'Amru berkata;
telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Salim dari Ayahnya, bahwa aku
pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjamk antara Maghrib dan Isya' jika
dalam perjalanannya.






















1142. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab katanya; telah
mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah bahwa Ayahnya mengatakan; "Aku pernah
melihat apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyegerakan perjalanannya, beliau
akan mengakhirkan shalat maghrib hingga beliau menjamak antara shalat tersebut dengan
shalat isya'."














1143. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said Telah menceritakan kepada kami
Almufadhdhal yakni Ibnu fadhalah dari Uqail dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik katanya,
Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika melakukan safar (perjalanan) sebelum
matahari miring, maka beliau mengakhirkan shalat zhuhur hingga waktu ashar, kemudian
singgah dan beliau jamak antara keduanya. Namun jika melakukan perjalanan dan matahari
telah miring, beliau lakuakn shalat zhuhur terlebih dahulu kemudian beliau naik
kendarannya.

















1144. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru annqid telah menceritakan kepada kami
Syababah bin Suwar Al madayini telah menceritakan kepada kami Laits bin Sa'd dari Uqail bin
Khalid dari Az Zuhri dari Anas katanya; "Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak
menjamak antara dua shalat ketika dalam perjalanan, beliau mengakhirkan shalat zhuhur
hingga awal waktu ashar, kemudian beliau menjamak antara keduanya."
















1145. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan 'Amru bin Sawwad keduanya
berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Jabir bin
Ismail dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, apabila
beliau menyegerakan safarnya, maka beliau mengakhirkan shalat zhuhur hingga awal waktu
ashar, lalu beliau menjamak antara keduanya, beliau juga akhirkan Maghrib hingga beliau
menjamak dengan isya` sampai mega merah menghilang."

Bab: Menjamak antara dua shalat saat tidak bepergian ()












1146. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; Aku pernah menyetorkan
hapalan kepada Malik dari Abu Zubair dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas katanya;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat zhuhur dan ashar semuanya, dan antara
Maghrib dan Isya' semuanya bukan karena ketakutan dan tidak pula ketika safar."
















1147. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus dan 'Aun bin Salam semuanya
dari Zuhair. Ibnu Yunus mengatakan; telah menceritakan kepada kami Zuhair telah
menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas katanya;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat Zhuhur dan Ashar sekaligus di Madinah
bukan karena takut dan bukan pula karena safar." Abu Zubair mengatakan; "Aku bertanya
kepada Sa'id; "Mengapa beliau melakukan hal itu? Dia menjawab; Aku bertanya kepada Ibnu
Abbas sebagaimana kamu bertanya kepadaku, lalu dia menjawab; "Beliau ingin supaya tidak
merepotkan (memberatkan) seorangpun dari umatnya."


























1148. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan
kepada kami Khalid yaitu Ibnu Al Harits telah menceritakan kepada kami Qurrah telah
menceritakan kepada kami Abu Zubair telah menceritakan kepada kami Said bin Jubair telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
menjamak shalat dalam safar ketika perang tabuk, beliau menjamak antara zhuhur dan
ashar, maghrib dan isya`, " Said berkata; lalu aku berkata kepada Ibnu Abbas; "Apa yang
mendorong beliau melakukan hal itu? Dia menjawab; "Beliau ingin supaya tidak
memberatkan umatnya."



















1149. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Abu Thufail Amir dari
Mu'adz katanya; "Kami berangkat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika
perang Tabuk, lalu beliau melakukan shalat zhuhur dan ashar sekaligus, maghrib dan isya`
sekaligus."


















1150. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami
Khalid yaitu Ibnu Al Harits telah menceritakan kepada kami Qurrah bin Khalid telah
menceritakan kepada kami Abu Zubair telah menceritakan kepada kami 'Amir bin Watsilah
Abu Thufail telah menceritakan kepada kami Muadz bin Jabal katanya; "Ketika perang Tabuk,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjamak antara zhuhur dan ashar, antara
maghrib dan isya'." 'Amir berkata; lalu aku bertanya kepadanya; "Apa yang mendorong
beliau melakukan hal itu? Mu'adz menjawab; "Beliau ingin supaya tidak memberatkan
umatnya."





































1151. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah (dan diriwayatkan dari
jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Abu Said Al Asyajj sedangkan
lafadznya milik Abu Kuraib, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki',
keduanya dari Al A'masy dari Habib bin Abu Tsabit dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas
katanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjamak antara zhuhur dan ashar,
maghrib dan isya` di Madinah, bukan karena ketakutan dan bukan pula karena hujan."
Dalam hadis Waki', katanya; aku tanyakan kepada Ibnu Abbas; "Mengapa beliau lakukan hal
itu?" Dia menjawab; "Beliau ingin supaya tidak memberatkan umatnya."

















1152. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas, katanya;
"Aku pernah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam delapan rakaat sekaligus, dan
tujuh raka'at sekaligus." Lalu aku bertanya; "Wahai Abu Sya'tsa', setahuku beliau
mengakhirkan zhuhur dan menyegerakan ashar, dan beliau mengakhirkan maghrib dan
menyegerakan isya`." Kata Abu Sya'tsa', setahuku juga seperti itu."













1153. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid dari 'Amru bin Dinar dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat tujuh dan delapan rakaat, zhuhur dan
ashar, maghrib dan isya` ketika di Madinah."


























1154. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada
kami Hammad dari Zubair bin Khirrit dari Abdullah bin Syaqiq katanya; Suatu hari Ibnu Abbas
pernah berpidato di hadapan kami, yaitu setelah ashar hingga matahari terbenam dan
bintang-bintang mulai bermunculan, maka orang-orang berseru; "Shalat, shalat!" Tidak lama
kemudian seorang laki-laki bani Tamim, seorang yang tak pernah loyo dan juga tak pernah
malas datang; "Shalat, shalat." Ibnu Abbas berkata; "Apakah engkau hendak mengajariku
sunnah, celaka kamu! Selanjutnya dia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menjamak antara Zhuhur dan Ashar, Maghrib dan Isya'." Abdullah bin
Syaqiq berkata; Maka dalam hatiku ada sesuatu yang mengganjal, sehingga aku menemui
Abu Hurairah dan kutanyakan masalah ini kepadanya, ternyata ia membenarkan ucapan
Ibnu Abbas.




















1155. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Waki' telah menceritakan kepada kami Imran bin Hudair dari Abdullah bin Syaqiq Al 'Uqaili
katanya; "Seorang laki-laki pernah mengatakan kepada Ibnu Abbas; "Shalat, shalat." Ibnu
Abbas pun diam. laki-laki itu berkata lagi; "Shalat!" Ibnu Abbas kembali diam. laki-laki itu
berkata; "Shalat!" Ibnu Abbas kembali diam. Kemudian Ibnu Abbas berkata; "Apakah kamu
hendak mengajari kami shalat? Padahal kami pernah menjamak antara dua shalat di masa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

Bab: Bolehnya berlalu dari shalat dari arah sebelah kanan atau kiri (






















1156. Telah menceritakan kepada kami Abu Bukair bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Muawiyah dan Waki' dari Al A'masy dari 'Umarah dari Al Aswad dari
Abdullah katanya; "Janganlah salah seorang dari kalian memberi peluang sedikitpun kepada
setan untuk menggangu shalatnya, bahwa tidak boleh seseorang beranjak pergi kecuali dari
sebelah kanannya, dan tidaklah aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beranjak pergi
dari sebelah kirinya." Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan
kepada kami Jarir dan Isa bin Yunus (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan
kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami Isa, semuanya dari Al A'masy
dengan sanad seperti ini.









1157. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari As Sudi, katanya; "Aku pernah bertanya kepada Anas; "Bagaimana
seharusnya aku melakukan ketika beranjak pergi dari shalat, aku beranjak ke sebelah kanan
ataukah kiri?" dia menjawab; "Kebanyakan aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam beranjak dari sebelah kanannya."

Anda mungkin juga menyukai