Dosen Pengampu :
Iftitah, M.A.
Disusun Oleh:
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kelancaran
dalam penyusunan makalah Ilmu Balaghah. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Makalah ini ditulis untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Balaghah yang dibimbing oleh Bapak Iftitah, M.A. Kami
ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan dan
penyelesaian makalah ini, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor UIN SATU Tulungagung
2. M. Khoirul Malik, Lc. MA. Selaku Koprodi Bahasa dan Sastra Arab.
3. Bapak Iftitah, M.A. selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu
Balaghah yang telah memberikan tugas dan pengarahan.
4. Semua pihak yang membantu menyelesaikan makalah ini
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
I. PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................2
C. Tujuan ..........................................................................................................2
II. PEMBAHASAN ..........................................................................................3
A. Pengertian kalam insya’ ...................................................................4
B. Pembagian kalam insya’ ..................................................................7
C. Penggunaan amar, nahi, dan istifham ..............................................7
D. Penggunaan tamanni dan macam-macam alatnya, serta penggunaan
sapaan atau nida’ ................................................................................
III. PENUTUP ..................................................................................................16
A. Kesimpulan ....................................................................................16
B. Saran ...............................................................................................16
IV. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian Balaghah menurut Bahasa adalah sampainya sesorang
kepada tujuan yang hendak dicapainya. Balaghah menurut Istilah ada dua
macam yaitu balaghah kalam dan balaghah mutakallim. Balaghah kalam
artinya ma’nanya jelas, ungkapannya fasih, sesuai tempat dan keadaan
orang yang diajak bicara. Contoh : Berbicara dengan orang yang cerdik
singkat, tidak perlu penjelasan dan uraian. Berbicara dengan anak-anak
tidak memakai kalimat yang sukar.
Al-Balaghah adalah ilmu yang mempelajari tentang ungkapan estetis
(seni yang indah). Balaghah tidak hanya dimiliki bangsa Arab saja akan
tetapi juga dimiliki bangsa-bangsa lain di dunia. Masing-masing bangsa
mempunyai, ungkapan estetis. Hanya kadang-kadang ukuran–ukuran
balaghahnya berbeda antara satu bangsa dengan bangsa lain antara satu
masa dengan masa yang lain. Namun di sana ada unsur-unsur yang sama
antara ungkapan estetis bangsa-bangsa itu yaitu keindahan, rasa, seni,
kebenaran, keelokan dan kebenaran ungkapan.
Pengertian kalam insya’ secara bahasa adalah perkataan berupa karya
atau karangan. Pengertian kalam insya’ secara istilah adalah suatu kalimat
yang tidak bisa disebut benar atau dusta. Perlu diketahui bahwa insya’
merupakan salah satu dari dua jenis kalam dan pembahasan ilmu ma’ani.
Pada makalah ini akan dijelaskan lebih rinci mengenai pengertian kalam
insya’ sekaligus pembagiannya beserta contohnya.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah
ini adalah:
a. Apa pengertian kalam inya’?
b. Ada berapa pembagian kalam insya?
c. Bagaimana penggunaan amar, nahi, dan istifham?
d. Bagaimana penggunaan tamanni dan macam-macam alatnya?
C. Tujuan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
a. Menjelaskan pengertian kalam insya’.
b. Menjelaskan pembagian kalam insya’.
c. Menjelaskan bagaimana penggunaan amar, nahi, dan istifham.
d. Menjelaskan penggunaan tamanni dan macam-macam alatnya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
ً
فال ُينسب، وارحم،كذبا لذاته
ً صدقا وال كالم ال يحتمل: واصطالحا، اإليجاد:إلنشاء لغة
Kalam insya’ secara bahasa atau etimologi juga memiliki makna اإليجاد
yang artinya menemukan atau mewujudkan mengadakan sesuatu. Secara
ً
ً صدقا وال
terminologi atau istilah kalam insya’ adalah كذبا لذاته كالم ال يحتمل
yang artinya adalah kalimat yang tidak mengandung kebenaran dan kedustaan
bagi zatnya. Menurut salah seorang pakar sastra yatu Al -Qalqasyandiy
menerjemahkan bahwa kalam insya merupakan segala sesuatu yang bersumber
dari proses penulisan hingga tersusun kalimat yang memiliki sebuah arti.
Contoh :
و اقم الصالة
Artinya : dan dirikanlah sholat
اقمtermasuk kata perintah termasuk kalam insya’ bukan kalam khobar.
Sebagaimana kalam khobar, kalam insya’ juga terdiri dari 2 bagian inti yaitu
musnad ilaih (subjek atau pelaku) dan musnad (predikat atau peristiwa).
1
9-1-81 .ص, (٢٠ الﻬاﺷﻤﻲ ﺗﺄلﻴﻒ ﰲ املﻌانﻲ والﺒﻴان والﺒﺪﻳﻊ ﺟﻮاهﺮ الﺒﻼﻏة )صدرت هذه النسخة عن مؤسسة هنداوي عام
أﺣﻤﺪ
6
Contoh : جاء زيد
Kalam insya’ merupakan antonim dari kalam khobar, sebab kalam khobar
bisa dinilai benar atau dustanya sedangkan kalam insya’ tidak bisa. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kalam insya adalah ungkapan sebuah kalimat yang dimulai
dan dibuat secara tertulis maupun lisan yang tidak dapat dibuktikan benar
ataupun dusta ungkapan yang muncul tersebut.
B. PEMBAGIAN KALAM INSYA’
وإنشاء غري طلبي، إنشاء طلبي:وينقسم اإلنشاء إلى نوعني
Kalam insya’ dibagi menjadi 2 yaitu: Kalam insya’ thalabi dan kalam
insya’ ghairu thalabi.
1. Kalam insya’ thalabi2
ْ ، ويكو ُن باألمر،الط َلب
، واالستفهام،والنهي
َّ َ ْ َ
تقو ل اصحَ َما َي ْس َت ْدع ْي َم ْط ُل ْو ًبا َغ ْي َر
ِ ٍ ِ ِ
َ والن
.داء ِ ،والتمني
Yaitu sesuatu yang mengandung permintaan yang hasilnya tidak
terwujudkan secara langsung pada waktu permintaan. Kalam insya’ thalabi
berbentuk perintah, larangan, pertanyaan, pengharapan, dan panggilan.
a. Al Amr ()األمر
2
H. Moch Anwar, Ilmu Balghah terjemahan kitab jauharul maknun, (bandung: PT Al-
Ma’rifat.1982). Hlm. 12
7
Contoh : يا يحيى خد الكتاب بقوة
3) Tamanni
Perintah suatu perkara yang disenangi tanpa adanya sifat tomak
َ
Contoh : ل أيها الليل الطويل أل انجلى بصبح وما اإلصباح منك بأمث
8
4) Tahdid (mengancam)
Contoh : ( ِاعلموا ماشئتمkerjakanlah sesuka hati kalian)
5) Ta’ziz (melemahkan)
Contoh : وإن كنتم فى ريب مما نزلنا على عبدنا فأتوا بسورة من مثله
6) Taswiyyah (menyamakan)
7) Takhyir (memilihkan)
Contoh : فمن شاء فاليبخل ومن شاء فليجد جميع املطالب.كفانى نداكم عن
(الفجر
makan dan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang
hitam adalah fajar)
ّ
b. An – Nahyu (ُ)النهي
9
ً ُ ُ ْ َ ْ َ ْ َ َ ُ َّ َ َ َ
ضك ْم َب ْعضا وال تجسسوا وال يغتب بع
3
لﺟوهر المكنون لﺷﻳخ الﻌالم الﻌلمة عبدالرﺣمن األخضري
10
c. Al Istifham ()الستفهام
ْ ان,اين,كيف,ايان,كم,متى,أ,هل,من,ما
اي,ى
Ada 3 hal yang ingin dicapai oleh pertanyaan, yaitu at-tashdiq dan at-
tasawwur.
a. Hamzah ()ء
Yang memiliki arti apakah dan khusus dipergunakan untuk at-tashdiq saja.
Contoh :
ُ
الحيوان؟ ُ هل
يعقل
Artinya : apakah hewan itu berakal ?
11
c. Huruf من
Yang memiliki arti siapa dan digunakan untuk menanyakan yang berakal.
Contoh :
من يصوم اآلن؟
Artinya : siapa yang puasa sekarang ?
d. Huruf ما
Yang memiliki arti apa dan digunakan untuk menanyakan sesuatu yang
tidak berakal. Contohnya :
ماالقياة؟
Artinya : apa itu kiamat ?
e. Huruf متى
f. Huruf ايان
Artinya kapan dan digunakan untuk menanyakan waktu yang akan datang.
Contoh :
ور ِه ْم؟ ُُ ُ َّ ُ ْ ُ
ِ أيان يبعث الناس من قب
Artinya : kapan manusia dibangkitkan dari kuburnya ?
g. Huruf كيف
12
h. Huruf اين
Artinya mana saja atau yang mana dan digunakan untuk menanyakan
pilihan. Contoh:
لين أكبر ِس ًنا؟ ُ َّ أي
ِ الرج
Artinya: Orang mana yang lebih tua umurnya?
َّ
k. Huruf أنى
َ َّأنى
لك هذااملل؟
Artinya: Dari mana engkau memperoleh harta benda ini?
Istifhâm yang keluar dari arti aslinya
Dan terkadang Lafadz-lafadz Istifham itu keluar dari arti aslinya menjadi
arti yang lain, yang bisa dipahami dari alur pembicaraan (Siyaqul kalam).
seperti :
a. Taswiyah (menyamakan),
Contoh
ُ َس َواء َع َل ْيﻬ ْم َأ ْأن َذ ْرَت ُﻬ ْم أم َل ْم ُت ْنذ ْر
ءﻫ ْم ِ ِ
13
Artinya : sama saja apakah kamu memperingatkan mereka atau tidak ?
(Surat Al-Baqoroh :6)
b. Nafi (Meniadakan).
seperti:
ْ اإلحسان إال
اإلح َسان ِ
َ َﻫ ْل َج َز ُاء
Artinya : Tiadalah Balasan untuk berbuat kebaikan kecuali dengan berbuat
kebaikan (Surat Ar-Rohman : 60) .
c. Ingkar (Mengingkari),
Contoh :
َ َ ََْ َ
ﻠﻟﺍ ت ْد ُع ْون ؟
ِ أغير
Artinya : Apakah pada selain Allah kalian menyembah ? (Surat Al-An’am
:40)
َ ُ َ ََْ
اﻑ َع ْب َد ُﻩ ؟
ٍ ﺲ ﻠﻟﺍ ِبكأل ي
Artinya : Bukankah Allah itu mencukupi Hamba-Nya ? (Surat Az-Zumar
:36)
d. Amar (Perintah),
Contoh :
َ َ َ
ف َﻬ ْل أنتم ُم ْن َت ُﻬ ْون ؟
Artinya : maka Berhentilah !. (surat Al-Maidah : 91)
ْ أ َأ ْس َل ْم
تم؟
Artinya : Maukah masuk islam ? !. (Surat Ali Imron : 20)
e. Nahi (Larangan),
Contoh :
َ ْ َ َ َ ُ َ ْ ْ َ ْ ََ
اﻠﻟ أ َحق أ ْن تخش ْو ُﻩ ؟ أتخشونﻬم ف
Artinya : Apakah kalian takut pada mereka? Padahal Allah itu lebih berhak
kalian takuti. (Surat At-taubah : 13
14
f. Tasywiq (Memotifasi),
Contoh :
َ َ َ ْ ْ ُ ْ ُْ َ َ ََ ْ ُ ُ َ ْ َ
اب أ ِل ْي ٍم ؟
ٍ ﻫل أدلكم على ِتجار ٍة تن ِجيكم ِمن عذ
Artinya : Apakah Aku tunjukkan pada perdagangan yang menyelamatkan
kalian dari siksa yang pedih ? (Surat Ash-Shof : 10).
g. Ta’dhim (Mengagungkan), contoh :
ْ َّ ْ َّ َ
َم ْن ذا ال ِذ ْي َيش َف ُع ِع ْن َد ُﻩ ِإال ِب ِﺈذ ِن ِه ؟
Artinya : Siapakah yang bisa memberi syafa’at disisi Allah tanpa Idzin-
Nya ? (Surat Al-Baqoroh : 255)
h. Tahkir (Menghina),
Contoh :
َ ْ َأ َﻫ َذا
الذي َم َد ْح َت ُه ك ِث ًيرا ؟
Artinya : Apakah hanya pada orang ini engkau sering memujinya ?.
ّ
d. At – Tamanni )(التمنى
Artinya : Semoga masa muda itu bisa kembali lagi # Supaya saya bisa
memberitahu apa yang dilakukan seseorang di masa tua.
Pada keterangan diatas seorang penyair mengharapkan kembalinya masa
muda walau sehari saja. Namun, hal ini tidak mungkin, sehingga
15
dinamakan tamanni. Jika perkara tersebut bisa diharapkan wujudnya,
maka mengandai-ngandai perkara tersebut dinamakan taroji
Tamanni memiliki 4 alat
َ َ
Alat Ashli : ل ْيت
ُّ ُهلُُُل ُو
Kata tidak Asli yaitu : لعل
َ
ْ َ ْ ُ َّ َ
)53 : عاء ف َيش َف ُعوا لنا (األعراﻑ
ِ ف َه ْل لنا ِمن شف
Artinya : “… maka adakah bagi kami pemberi syafaat yang akan memberi
syafaat bagi kami…” (Q.S. Al-A’raf : 53)
َ َ ً َ
)102 : املؤمنين (الشعراء فلو أن لنا ك َّرة فنكون ِم َن
Artinya : “Maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (ke dunia) niscaya
kami menjadi orang-orang yang beriman.” (Q.S. As-Syu’ara’ : 102)
ُ يت
أطير
َّ
ُ لعلي إلى َم ْن قد َهو ُ الق َطا هل َم ْن ُي
# عير جناحة
َ َ ْ
ِأسرب
ِ
e. An – Nida’ )(النداء
Adat an-nida ada 8, yaitu : وا, هيا, أيا, آي, آ, يا, أي,الهمزة
Adat an-nida الهمزةdan أيuntuk memanggil yang dekat dan yang lainnya
16
Artinya : wahai Muhammad!
َّ ُ َ ان ُن ْعمان األ
ُ أس َّك
ِب َّأنك ْم في ُرْﺑ ِع قلبي ُسك ُن# اك تيقنوار ُ
b. Al Qosam
Al qosam merupakan ungkapan sumpah dengan menggunakan 3 huruf
sumpah, yaitu : waau, ya’ dan ta’فيكون بالواو والباء والتاء
c. At-Tarajji
Merupakan sesuatu yang mungkin akan terjadi. فيكون بعس ى وحرى
واخلولق
ُ َّ َ َ َْ َ
Contoh : َو َع َس ى أ ْن تك َر ُه ْوا ش ْي ًئا َو ُه َو خ ْير لك ْمboleh jadi kamu membenci
sesuatu padahal itu baik bagi kalian ( Albaqarah : 216)
d. Fi’lal Madh dan Adz-dzamm
Merupakan fiil yang digunakan untuk memuji atau mencela.
Contohnya:
17
َ ْ
ِن ْع َم ال َع ْب ُد أ َّواب
Artinya: Sebaik-baik hamba adalah yang banyak bertobat.
َْ ُُ ْ َ ْ
ﺲ الخل ُق الك ِذ ُبِبئ
Artinya: Sejelek-jelek prilaku adalah berdusta.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalam insya’ secara bahasa atau etimologi juga memiliki makna
اإليجاد yang artinya menemukan atau mewujudkan mengadakan sesuatu.
ً
Secara terminologi atau istilah kalam insya’ adalah كالم ال يحتمل صدقا وال
ً yang artinya adalah kalimat yang tidak mengandung kebenaran dan
كذبا لذاته
kedustaan bagi zatnya. Menurut salah seorang pakar sastra yatu Al -
Qalqasyandiy menerjemahkan bahwa kalam insya merupakan segala sesuatu
yang bersumber dari proses penulisan hingga tersusun kalimat yang memiliki
sebuah arti.
Kalam insya’ ghairu thalabi adalah kalam yang tidak mengandung
permohonan yang hasilnya tidak terwujudkan secara langsung pada waktu
permohonan.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, kami menyadari tentunya
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, masih banyak
kesalahan-kesalahan baik berupa kesalahan tulisan atau kesalahan materi.
Karena itulah kritik dan saran yang membangun dari segenap pembaca dan
dosen pengampu senantiasa kami harapkan, demi kesempurnaan makalah ini.
19
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, H. Moch. 1982. Ilmu Balaghah Terjemahan Jaharul Maknun. Bandung: al
maarif.
20