Nurwahdi
UIN Imam Bonjol Padang
nurwahdi@uinib.ac.id
63
64 JURNAL ULUNNUHA, Volume 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm. 63-80
ْﺐ ﳑِﱠﺎ ﻧـَﱠﺰﻟْﻨَﺎ َﻋﻠَﻰ َﻋْﺒ ِﺪﻧَﺎ ﻓَﺄْﺗُﻮاٍ َوإِ ْن ُﻛْﻨﺘُ ْﻢ ِﰲ َرﻳ tepat dalam sebuah kalimat sehingga
pesan Allah dapat dipahami dengan
ﺑِﺴُﻮَرةٍ ِﻣ ْﻦ ِﻣﺜْﻠِ ِﻪ وَا ْدﻋُﻮا ُﺷ َﻬﺪَاءَ ُﻛ ْﻢ ِﻣ ْﻦ دُو ِن اﻟﻠﱠ ِﻪ baik. Kata-kata yang samar-samar atau
sindiran itu, dinamakan dengan
ﲔ
َ ِإِ ْن ُﻛْﻨﺘُ ْﻢ ﺻَﺎ ِدﻗ Kinayah, Seperti QS. Bani
Israil/17:29 :
Ayat ini dapat menjadi bukti
bagi manusia selama empat belas abad ِﻚ وََﻻ ﺗَـْﺒ ُﺴﻄْﻬَﺎ
َ َك َﻣ ْﻐﻠُﻮﻟَﺔً إ َِﱃ ﻋُﻨُﻘ
َ َوَﻻ َْﲡ َﻌ ْﻞ ﻳَﺪ
sampai hari ini bahwa tidak ada
seorang pun yang sanggup untuk ْﻂ ﻓَـﺘَـ ْﻘﻌُ َﺪ َﻣﻠُﻮﻣًﺎ َْﳏﺴُﻮرًا
ِ ُﻛ ﱠﻞ اﻟْﺒَﺴ
membuat tandingan al-Quran sekalipun
hanya satu ayat saja Dan janganlah kamu jadikan tanganmu
terbelenggu pada lehermu dan
Bila diperhatikan lebih dalam janganlah kamu terlalu
lagi maka dapat diketahui bahwa gaya mengulurkannya karena itu kamu
bahasa al-Quran itu penuh dengan menjadi tercela dan menyesal.
retorika sastra yang sangat indah, serasi
pemilihan kosa katanya dalam sebuah Seseorang yang meletakkan
kalimat. Kadang kala bahasanya tangan di kuduk atau di leher dapat
bersajak bagaikan qasidah, kadang diartikan dengan arti sebenarnya atau
dengan uslub yang ijaz, ringkas, tepat arti kiasan bagi orang yang kikir yang
dan sarat makna, pada tempat lain tidak mau bersedekah. Ia selalu
dipergunakan uslub tasybih atau menolak orang lain yang meminta
perumpamaan, istiaarah, majaz dan bantuan bahkan di kalangan Yahudi
kinayah dan lain sebagainya. Begitu ada pemahaman yang mengatakan
serasinya lafalnya, dan sangat dalam tangan Allah terbelenggu artinya Allah
kandungan maknanya serta dapat bersifat sangat kikir, padahal Allah
menyentuh hati dan pikiran adalah sangat pemurah. Begitu juga
pendengarnya. pemahaman “ jangan terlalu
mengulurkannya” adalah kiasan atau
Bahasa yang tinggi dan agung kinayah bagi orang yang boros. Jangan
itu belum dapat dipahami oleh semua sampai berlebihh lebihan dalam
komunitas muslim termasuk membelanjakan harta. (Ibn katsir, t.th :
mahasiswa Islam. Masih banyak juz 15 hal 192.
kesulitan untuk memahami isi al-
Quran secara lansung karena belum Ayat ini berisi kata kata
dikuasai bebara ilmu bantu seperti kinayah dengan tangan terbelenggu di
ilmu-ilmu ulum al-Qur’an atau ilmu- kuduk, tanda orang yang tidak peduli
ilmu yang ada kaitannya dengan ilmu dan tidak mau pusing terhadap kondisi
kebahasaan seperti ilmu balaghah dan orang lain yang sangat membutuhkan
lain sebagainya. Dalam ilmu balaghah bantuan. Sifat kikir, pelit dan medid
dijelaskan bahwa satu kata ada yang sudah mendarah daging dalam dirinya.
mempunyai makna asli dan ada pula Sebaliknya tangan terbentang luas itu
makna majazi dan ada kata kata yang adalah kinayah dari orang yang boros
samar-samar atau sindiran dan sehingga apa yang saja yang di
mengandung banyak makna. tangannya diberikan kepada orang lain
Diperlukan Kejelian mufassir untuk sehingga tak ada yang tinggal sama
menetapkan satu makna kata yang sekali. Sedangkan ayat tadi
66 JURNAL ULUNNUHA, Volume 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm. 63-80
mengatakan jangan kamu bersifat kikir kambing betina dan aku mempunyai
dan jangan kamu suka boros. Kalau seekor saja maka dia berkata:
bahasa al-Qur’an disampaikan dengan serahkanlah kambingmu itu kepadaku
redaksi jangan kikir dan jangan boros dan dia mengalahkanku dalam
hilanglah nilai kebalaghan yang indah perdebatan.
itu. Kata na’jah dalam ayat di atas
Contoh lain firman ALLAH artinya kambing betina. Yang di
QS.al-Rahman/55:56: maksud oleh ayat ini bukanlah
kambing yang sebenarnya, tapi ia
ﺲ ﻗَـْﺒـﻠَ ُﻬ ْﻢ
ٌ ْْف َﱂْ ﻳَﻄْ ِﻤﺜْـ ُﻬ ﱠﻦ إِﻧ
ِ َات اﻟﻄﱠﺮ
ُ ﻓِﻴ ِﻬ ﱠﻦ ﻗَﺎ ِﺻﺮ kinayah sindiran yang disampaikan
وََﻻ ﺟَﺎ ﱞن keada Nabi Daud yang sudah
mempunyai istri 99 orang sementra
Di dalam sorga-sorga itu ada wanita – prajuritnya hanya punya istri satu
wanita yang pendek penglihatannya orang, ia masih mau nambah lagi
dan belum pernah disentuh oleh dengan janda prajurit itu.
manusia dan jin sebelumnya. Dari beberapa contoh di atas
Ayat ini memberikan informasi dapat dikatakan bahwa malasah
bahwa wanita sorga pendek kinayah tidak dapat dipahami secara
penglihatannya dalam bentuk kinayah lughawi saja karena ia menghendaki
artinya wanita yang tidak suka melihat pilihan makna yang sesuai dengan
laki-laki lain atau wanita yang suci tekstual dan kontektual. Justru itu itu
hanya melihat kepada suaminya penulis ingin lebih mendalami kata-
saja.Menurut ibnu Abbas bahwa kata atau susunan kata yang berpotensi
Mereka selalu menundukkan kinayah dan memilih makna yang
pandangan kepada orang lain selain paling tepat dalam kalimat.
suaminya, tiada kesenangan yang lebih Kinayah secara bahasa adalah :
disukai dalam sorga itu selain dari seseorang mengatakan tentang sesuatu
suami mereka. (Ibnu Katsir, t.th: juz 27 tetapi yang dimaksud bukan yang
hal 254). disebutkan itu. Kinayah secara istilah
wanita –wanita yang suci menurut Abdul Qadir al-Jailani adalah :
adalah bentuk kinayah dengan redaksi Artinya pembicara ingin untuk
yang sangat indah, maka kalimat itu menetap suatu makna dari seumlah
sangat meninggalkan bekas yang makna yang ada dengan tidak
dalam di hati pembaca. menyebutkan lafal khusus untuk itu.
Kisah Nabi Daud juga (Abdul Aziz Atiq : 405).
mempergunakan gaya bahasa Kinayah Definisi lain dari kinayah
yang disebutkan oleh Firman Allah adalah : “Ungkapan tentang sesuatu
SWT QS.Shad/38: 23 baik kongkrik atau abtrak dengan
bahasa yang tidak lansung atau samar-
ٌَﱄ ﻧـَ ْﻌ َﺠﺔ
َ َِﺧﻲ ﻟَﻪُ ﺗِ ْﺴ ٌﻊ َوﺗِ ْﺴﻌُﻮ َن ﻧـَ ْﻌ َﺠﺔً و
ِ إِ ﱠن َﻫﺬَا أ samar. (Abdul Munim al Hafiny hal
َﺎب
ِ َﺎل أَ ْﻛ ِﻔ ْﻠﻨِﻴﻬَﺎ َو َﻋﺰِﱠﱐ ِﰲ اﳋِْﻄ
َ َاﺣ َﺪةٌ ﻓَـﻘ
ِو 213).
َﺎﺟ ِﺪ
ِ َﺎﺷﺮُوُﻫ ﱠﻦ َوأَﻧْـﺘُ ْﻢ ﻋَﺎﻛِﻔُﻮ َن ِﰲ اﻟْ َﻤﺴ ِ اﻟﻠﱠﻴ ِْﻞ وََﻻ ﺗـُﺒ Begitu juga kata
taqarrabuhunna dalam QS Al-
َُﲔ اﻟﻠﱠﻪ
ُِﻚ ﻳـُﺒـ ﱢ
َ ْﻚ ُﺣﺪُو ُد اﻟﻠﱠ ِﻪ ﻓ ََﻼ ﺗَـ ْﻘَﺮﺑُﻮﻫَﺎ َﻛ َﺬﻟ َ ﺗِﻠBaqarah/2:222
ﱠﺎس ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻬ ْﻢ ﻳـَﺘﱠـﻘُﻮ َن
ِ ُﻮ أَذًى ﻓَﺎ ْﻋﺘَ ِﺰﻟُﻮا آﻳَﺎﺗِِﻪ ﻟِﻠﻨَ ﻴﺾ ﻗُ ْﻞ ﻫ ِ َﺤ ِ َﻚ َﻋ ِﻦ اﻟْﻤ َ َوﻳَ ْﺴﺄَﻟُﻮﻧ
Dihalalkan bagi kamu pada malam ُﺮ َن ْ َﱴ ﻳَﻄْﻬ ﻴﺾ وََﻻ ﺗَـ ْﻘَﺮﺑُﻮُﻫ ﱠﻦ ﺣ ﱠ
ِ َﺤ ِ اﻟﻨﱢﺴَﺎءَ ِﰲ اﻟْﻤ
hari bulan Puasa bercampur dengan
isteri-isteri kamu; mereka itu adalah َﻛ ُﻢ اﻟﻠﱠﻪُ إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪ ُْﺚ أََﻣَﺮ
ُ ﻓَِﺈذَا ﺗَﻄَﻬ ْﱠﺮ َن ﻓَﺄْﺗُﻮُﻫ ﱠﻦ ِﻣ ْﻦ َﺣﻴ
pakaian bagimu, dan kamu pun adalah
pakaian bagi mereka. Allah ُِﺐ اﻟْ ُﻤﺘَﻄَ ﱢﻬ ِﺮﻳ َﻦ
ﲔ وَﳛ ﱡ
َ ُِِﺐ اﻟﺘﱠـﻮﱠاﺑ
ﳛﱡ
mengetahui bahwasanya kamu tidak Mereka bertanya kepadamu tentang
dapat menahan nafsumu, karena itu haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah
Allah mengampuni kamu dan memberi kotoran". Oleh sebab itu hendaklah
ma`af kepadamu. Maka sekarang kamu menjauhkan diri dari wanita di
campurilah mereka dan carilah apa waktu haidh; dan janganlah kamu
yang telah ditetapkan Allah untukmu, mendekati mereka, sebelum mereka
dan makan minumlah hingga terang suci. Apabila mereka telah suci, maka
bagimu benang putih dari benang campurilah mereka itu di tempat yang
hitam, yaitu fajar. Kemudian diperintahkan Allah kepadamu.
sempurnakanlah puasa itu sampai Sesungguhnya Allah menyukai orang-
(datang) malam, (tetapi) janganlah orang yang taubat dan menyukai
kamu campuri mereka itu, sedang orang-orang yang mensucikan diri
kamu beri`tikaf dalam mesjid. Itulah (ibnu katsir juz 2 l 436). Jadi tidak
larangan Allah, maka janganlah kamu dibenarkan suami mencapuri istrinya
mendekatinya. Demikianlah Allah melalui dubur.
menerangkan ayat-ayat-Nya kepada
manusia, supaya mereka bertakwa. Faktuhunna min haitsu
amarakumul Allah maksunya
Kata” basyiruhunna arti aslinya campurilah mereka pada tempat yang
adalah bergaullah dengan mereka tetapi diperintahkan Allah yaitu faraj dan
yang dimaksud bukan sebatas itu saja tidak boleh pada tempat lain seperti
bahkan berhubugan intimlah dengan dubur. Redaksi ayat adalah kinayah
mereka. Di sini bahasa Alquran dengan arti vagina
menyebut hubungan suami istri dengan
kata basyara, bahasa yang sangat sopan 2. Qs.Ali Imran/3:3:
tidak fulgar tapi punya makna yang
68 JURNAL ULUNNUHA, Volume 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm. 63-80
َﲔ ﻳَ َﺪﻳِْﻪ
َ ْ ﺼ ﱢﺪﻗًﺎ ﻟِﻤَﺎ ﺑـ
َ َﺎب ﺑِﺎﳊَْ ﱢﻖ ُﻣ
َ ْﻚ اﻟْ ِﻜﺘ َ ﺿ ِﺮﺑُﻮُﻫ ﱠﻦ ﻓَِﺈ ْن أَﻃَ ْﻌﻨَ ُﻜ ْﻢ ﻓ ََﻼ ﺗَـْﺒـﻐُﻮا ﻧـَﺰَﱠل َﻋﻠَﻴ
ْ َﺎﺟ ِﻊ وَا
ِ ِﰲ اﻟْ َﻤﻀ
َوأَﻧْـﺰََل اﻟﺘـ ْﱠﻮرَاةَ َواﻹِْﳒِْﻴ َﻞ ِﻴﻼ إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪَ ﻛَﺎ َن َﻋﻠِﻴﺎ َﻛﺒِ ًﲑا
ً َﻋﻠَْﻴ ِﻬ ﱠﻦ َﺳﺒ
Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) Kaum laki-laki itu adalah pemimpin
kepadamu dengan sebenarnya ; bagi kaum wanita, oleh karena Allah
membenarkan kitab yang telah telah melebihkan sebahagian mereka
diturunkan sebelumnya dan (laki-laki) atas sebahagian yang lain
menurunkan Taurat dan Injil. (wanita), dan karena mereka (laki-laki)
Kata mushaddiqan lima baina telah menafkahkan sebagian dari harta
yadaihi” artinya di hadapananya. mereka. Sebab itu maka wanita yang
Redaksi ayat dalam bentuk kinayah, saleh, ialah yang ta`at kepada Allah
maksudnya kitab Taurat dan Injil yang lagi memelihara diri ketika suaminya
diturunkan dari langit sebelum al tidak ada, oleh karena Allah telah
Quran buat hamba-hamba Allah dan memelihara (mereka). Wanita-wanita
para nabi. (Ibnu Katsir juz 3 hal 249). yang kamu khawatirkan nusyuznya,
maka nasehatilah mereka dan
3. Qs.Ali Imaran/3:47: pisahkanlah mereka di tempat tidur
َﱏ ﻳَﻜُﻮ ُن ِﱄ َوﻟَ ٌﺪ َوَﱂْ ﳝَْ َﺴﺴ ِْﲏ ﺑَ َﺸٌﺮ
َب أ ﱠ
َﺖ ر ﱢ
ْ ﻗَﺎﻟ mereka, dan pukullah mereka.
Kemudian jika mereka menta`atimu,
ِﻚ اﻟﻠﱠﻪُ ﳜَْﻠُ ُﻖ ﻣَﺎ ﻳَﺸَﺎءُ إِذَا ﻗَﻀَﻰ أَْﻣﺮًا ﻓَِﺈﳕﱠَﺎ
ِ َﺎل َﻛ َﺬﻟ
َﻗ maka janganlah kamu mencari-cari
jalan untuk menyusahkannya. Sesung-
ُﻮل ﻟَﻪُ ُﻛ ْﻦ ﻓَـﻴَﻜُﻮ ُن
ُ ﻳـَﻘ guhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha
Besar.”
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa
mungkin aku mempunyai anak, Kata Wahjuruhunna artinya
padahal aku belum pernah disentuh pisahkan diri dari mereka adalah
oleh seorang laki-lakipun." Allah kinayah tentang bersetubuh. Hal ini
berfirman (dengan perantaraan Jibril): dikuatkan oleh Ali Ibnu Abu Thalhah
"Demikianlah Allah menciptakan apa dari Ibnu Abbas yang dimaksud adalah
yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah suami tidak mnyetubuhinya, dan tidak
berkehendak menetapkan sesuatu, pula tidur bersamanya, jika terpaksa
maka Allah hanya cukup berkata tidur bersamanya maka suami
kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia. hendaklah membelakanginya. (Ibnu
Katsir juz 5 hal 110).
Kata “ Lam yamsasni bayar
adalah kinayah artinya tak seorangpun 5. Qs.al-Nisak/4:43
yang bersetubuh bersetubuh dengan ku. ﻳَﺎ أَﻳـﱡﻬَﺎ اﻟﱠﺬِﻳ َﻦ آ َﻣﻨُﻮا َﻻ ﺗَـ ْﻘَﺮﺑُﻮا اﻟﺼ َﱠﻼةَ َوأَﻧْـﺘُ ْﻢ
4. Qs.al-Nisak/4:34:
َﱴ ﺗَـ ْﻌﻠَ ُﻤﻮا ﻣَﺎ ﺗَـﻘُﻮﻟُﻮ َن وََﻻ ُﺟﻨُﺒًﺎ إﱠِﻻ ُﺳﻜَﺎرَى ﺣ ﱠ
ُﻀ َﻞ اﻟﻠﱠﻪ َﺎل ﻗَـﻮﱠاﻣُﻮ َن َﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱢﺴَﺎ ِء ﲟَِﺎ ﻓَ ﱠ ُ اﻟﱢﺮﺟ
َﺴﻠُﻮا َوإِ ْن ُﻛْﻨﺘُ ْﻢ ﻣ َْﺮﺿَﻰ أ َْو
ِ َﱴ ﺗَـ ْﻐﺘ
ِﻴﻞ ﺣ ﱠٍ ﻋَﺎﺑِﺮِي َﺳﺒ
ْﺾ وَﲟَِﺎ أَﻧْـ َﻔ ُﻘﻮا ِﻣ ْﻦ أَْﻣﻮَاﳍِِ ْﻢ
ٍ ﻀ ُﻬ ْﻢ َﻋﻠَﻰ ﺑـَﻌ َ ﺑـَ ْﻌ
ِﻂ أ َْو
ِ َﻋﻠَﻰ َﺳ َﻔ ٍﺮ أ َْو ﺟَﺎءَ أَ َﺣ ٌﺪ ِﻣْﻨ ُﻜ ْﻢ ِﻣ َﻦ اﻟْﻐَﺎﺋ
ْﺐ ﲟَِﺎ َﺣ ِﻔ َﻆ ِ َﺎت ﻟِْﻠﻐَﻴٌ َﺎت ﺣَﺎﻓِﻈ
ٌ َِﺎت ﻗَﺎﻧِﺘ
ُ ﻓَﺎﻟﺼﱠﺎﳊ
ﺻﻌِﻴﺪًا
َ َﻻ َﻣ ْﺴﺘُ ُﻢ اﻟﻨﱢﺴَﺎءَ ﻓَـﻠَ ْﻢ َِﲡ ُﺪوا ﻣَﺎءً ﻓَـﺘَـﻴَ ﱠﻤ ُﻤﻮا
َاﻟﻼِﰐ ﲣََﺎﻓُﻮ َن ﻧُﺸُﻮَزُﻫ ﱠﻦ ﻓَﻌِﻈُﻮُﻫ ﱠﻦ وَا ْﻫ ُﺠﺮُوُﻫ ﱠﻦ
اﻟﻠﱠﻪُ و ﱠ
Nurwahdi, Redaksi Kinayah dalam al-Qur’an. 69
ﻃَﻴﱢﺒًﺎ ﻓَﺎ ْﻣ َﺴ ُﺤﻮا ﺑُِﻮﺟُﻮِﻫ ُﻜ ْﻢ َوأَﻳْﺪِﻳ ُﻜ ْﻢ إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪَ ﻛَﺎ َن kehendaki. Dan Al Qur'an yang
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu
َﻋﻔُﻮا َﻏﻔُﻮرًا sungguh-sungguh akan menambah
kedurhakaan dan kekafiran bagi
Hai orang-orang yang beriman,
kebanyakan di antara mereka. Dan
janganlah kamu shalat, sedang kamu
Kami telah timbulkan permusuhan dan
dalam keadaan mabuk, sehingga kamu
kebencian di antara mereka sampai
mengerti apa yang kamu ucapkan,
hari kiamat. Setiap mereka menyalakan
(jangan pula hampiri mesjid) sedang
api peperangan, Allah
kamu dalam keadaan junub, terkecuali
memadamkannya dan mereka berbuat
sekedar berlalu saja, hingga kamu
kerusakan di muka bumi dan Allah
mandi. Dan jika kamu sakit atau
tidak menyukai orang-orang yang
sedang dalam musafir atau kembali
membuat kerusakan.”
dari tempat buang air atau kamu telah
menyentuh perempuan, kemudian kamu Kata Yadullahi maghlulatun,
tidak mendapat air, maka Tangan Allah terbelenggu adalah
bertayamumlah kamu dengan tanah kinayah tentang kekikiran Allah. Dan
yang baik (suci); sapulah mukamu dan kata mabsuthh adalah kinayah tenang
tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha kepemurahan Allah. (al-Shabuni juz 1
Pema`af lagi Maha Pengampun. hal 354).
Kata “Ja-a ahadukum minal al 7. Qs.al-An’am/ 6:125:
ghaith aw lamastum nisak” adalah
kinayah dari bersetubuh. (Ibnu katsir ْﻼِم َ ِﻺﺳ
ِْ ﺻ ْﺪ َرﻩُ ﻟ
َ ﻓَ َﻤ ْﻦ ﻳُِﺮِد اﻟﻠﱠﻪُ أَ ْن ﻳـَ ْﻬ ِﺪﻳَﻪُ ﻳَ ْﺸَﺮ ْح
juz 5 hal 176).
ﺿﻴﱢـﻘًﺎ َﺣَﺮﺟًﺎ َﻛﺄَﳕﱠَﺎ
َ ُﺻ ْﺪ َرﻩ
َ ﻀﻠﱠﻪُ َْﳚ َﻌ ْﻞ ِ َُوَﻣ ْﻦ ﻳُِﺮْد أَ ْن ﻳ
6. Qs.al-Maidah/5:64:
ْﺲ َﻋﻠَﻰ َ ِﻚ َْﳚ َﻌ ُﻞ اﻟﻠﱠﻪُ اﻟﱢﺮﺟَ ﺼﻌﱠ ُﺪ ِﰲ اﻟ ﱠﺴﻤَﺎ ِء َﻛ َﺬﻟ ﻳَ ﱠ
ﱠﺖ أَﻳْﺪِﻳ ِﻬ ْﻢ َوﻟُﻌِﻨُﻮا
ْ َﺖ اﻟْﻴَـﻬُﻮ ُد ﻳَ ُﺪ اﻟﻠﱠ ِﻪ َﻣ ْﻐﻠُﻮﻟَﺔٌ ﻏُﻠ
ِ َوﻗَﺎﻟ
اﻟﱠﺬِﻳ َﻦ َﻻ ﻳـ ُْﺆِﻣﻨُﻮ َن
ُْﻒ ﻳَﺸَﺎء َ ﲟَِﺎ ﻗَﺎﻟُﻮا ﺑَ ْﻞ ﻳَﺪَاﻩُ َﻣْﺒﺴُﻮﻃَﺘَﺎ ِن ﻳـُْﻨ ِﻔ ُﻖ َﻛﻴ Barangsiapa yang Allah menghendaki
ﱢﻚ
َ ْﻚ ِﻣ ْﻦ َرﺑ َ َوﻟَﻴَ ِﺰﻳ َﺪ ﱠن َﻛﺜِ ًﲑا ِﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ ﻣَﺎ أُﻧْﺰَِل إِﻟَﻴ akan memberikan kepadanya petunjuk,
niscaya Dia melapangkan dadanya
َاوةَ وَاﻟْﺒَـ ْﻐﻀَﺎءَ إ َِﱃ
َ ﻃُ ْﻐﻴَﺎﻧًﺎ َوُﻛ ْﻔﺮًا َوأَﻟْ َﻘْﻴـﻨَﺎ ﺑـَْﻴـﻨَـ ُﻬ ُﻢ اﻟْ َﻌﺪ untuk (memeluk agama) Islam. Dan
barangsiapa yang dikehendaki Allah
ُْب أَﻃْ َﻔﺄَﻫَﺎ اﻟﻠﱠﻪ ِ ﻳـَﻮِْم اﻟْ ِﻘﻴَﺎ َﻣ ِﺔ ُﻛﻠﱠﻤَﺎ أ َْوﻗَ ُﺪوا ﻧَﺎرًا ﻟِْﻠﺤَﺮ kesesatannya, niscaya Allah
menjadikan dadanya sesak lagi sempit,
ُِﺐ
ْض ﻓَﺴَﺎدًا وَاﻟﻠﱠﻪُ َﻻ ﳛ ﱡ
ِ َوﻳَ ْﺴﻌ َْﻮ َن ِﰲ ْاﻷَر seolah-olah ia sedang mendaki ke
ْﺴﺪِﻳ َﻦ
ِ اﻟْ ُﻤﻔ langit. Begitulah Allah menimpakan
siksa kepada orang-orang yang tidak
Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan beriman.”
Allah terbelenggu", sebenarnya tangan
merekalah yang dibelenggu dan Kata:” yasrah sadrahu lil
merekalah yang dila`nat disebabkan Islam” adalah kinayah artinya jiwanya
apa yang telah mereka katakan itu. dapat menerima kebenaran, yang
(Tidak demikian), tetapi kedua-dua dibawa oleh rasul. Sahabat bertanya
tangan Allah terbuka; Dia kepada nabi bagaimana kah proses
menafkahkan sebagaimana Dia pelapangan dadanya? Rasul bersabda:”
70 JURNAL ULUNNUHA, Volume 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm. 63-80
َاﺣ َﺪةٍ َو َﺟ َﻌ َﻞ ِﻣْﻨـﻬَﺎ ٍ ﻓَـﻠَﻤﱠﺎ ﺟَﺎءَ أَْﻣ ُﺮﻧَﺎ ﳒَﱠْﻴـﻨَﺎ ﺻَﺎﳊًِﺎ وَاﻟﱠﺬِﻳ َﻦ آ َﻣﻨُﻮا َﻣ َﻌﻪُ ُﻫ َﻮ اﻟﱠﺬِي َﺧﻠَ َﻘ ُﻜ ْﻢ ِﻣ ْﻦ ﻧـَﻔ
ِ ْﺲ و
َْﻼ
ً َﺖ ﲪ ْ ي زَْو َﺟﻬَﺎ ﻟِﻴَ ْﺴ ُﻜ َﻦ إِﻟَْﻴـﻬَﺎ ﻓَـﻠَﻤﱠﺎ ﺗَـﻐَﺸﱠﺎﻫَﺎ ﲪََﻠ
ُﻮ اﻟْ َﻘ ِﻮ ﱡ
َ ﱠﻚ ﻫ
َ ﺑِﺮَﲪٍَْﺔ ِﻣﻨﱠﺎ َوِﻣ ْﻦ ِﺧ ْﺰ ِي ﻳـ َْﻮِﻣﺌِ ٍﺬ إِ ﱠن َرﺑ
َﺖ َد َﻋﻮَا اﻟﻠﱠﻪَ َرﺑـﱠ ُﻬﻤَﺎْ ﱠت ﺑِِﻪ ﻓَـﻠَﻤﱠﺎ أَﺛْـ َﻘﻠ
ْ َﺧﻔِﻴﻔًﺎ ﻓَ َﻤﺮ اﻟْ َﻌ ِﺰﻳ ُﺰ
Maka tatkala datang azab Kami, Kami
ﻟَﺌِ ْﻦ آﺗَـْﻴﺘَـﻨَﺎ ﺻَﺎﳊًِﺎ ﻟَﻨَﻜُﻮﻧَ ﱠﻦ ِﻣ َﻦ اﻟﺸﱠﺎﻛِ ِﺮﻳ َﻦ selamatkan Shaleh beserta orang-
Dialah Yang menciptakan kamu dari orang yang beriman bersama dia
diri yang satu dan daripadanya Dia dengan rahmat dari Kami dan (Kami
menciptakan isterinya, agar dia selamatkan) dari kehinaan di hari itu.
merasa senang kepadanya. Maka
Nurwahdi, Redaksi Kinayah dalam al-Qur’an. 71
ِﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ وََﻻ ﲣَُﺎ ِﻃﺒ ِْﲏ ِﰲ اﻟﱠﺬِﻳ َﻦ ﻇَﻠَ ُﻤﻮا إِﻧـﱠ ُﻬ ْﻢ ُﻣ ْﻐَﺮﻗُﻮ َن Kata fulanan dalam ayat ini
adalah kinayah tentang sahabat –
“Lalu Kami wahyukan kepadanya: sambil menyebut namanya - yang telah
"Buatlah bahtera di bawah penilikan menyesatkannya. (M.Quraish Shihab,
dan petunjuk Kami, maka apabila volume 9 hal 458).
perintah Kami telah datang dan tannur
telah memancarkan air, maka Fulan yang di maksud adalah
masukkanlah ke dalam bahtera itu Ubai Bin Khalaf yang telah berhasil
sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan mengembalikan temannya yang
(juga) keluargamu, kecuali orang yang bernama Uqbah bin Abu Mu’aith
telah lebih dahulu ditetapkan (akan kepada musyrik. Kematian Uqbah
ditimpa azab) di antara mereka. Dan berakhir pada ujung pedang Ali
janganlah kamu bicarakan dengan Aku Rahimahullah dalam perang Badr.
tentang orang-orang yang zalim, (Hamka, jilid 19 hal 11).
Nurwahdi, Redaksi Kinayah dalam al-Qur’an. 73
Dan jadilah orang-orang yang kemarin َوﻟََﻘ ْﺪ ﻛَﺎﻧُﻮا ﻋَﺎ َﻫ ُﺪوا اﻟﻠﱠﻪَ ِﻣ ْﻦ ﻗَـْﺒﻞُ َﻻ ﻳـُ َﻮﻟﱡﻮ َن ْاﻷَ ْدﺑَﺎ َر
mencita-citakan kedudukan Karun itu.
berkata: "Aduhai. benarlah Allah ُﻮﻻ
ً َوﻛَﺎ َن َﻋ ْﻬ ُﺪ اﻟﻠﱠ ِﻪ َﻣ ْﺴﺌ
melapangkan rezki bagi siapa yang
Dia kehendaki dari hamba-hambaNya Dan sesungguhnya mereka sebelum itu
dan menyempit-kannya; kalau Allah telah berjanji kepada Allah: "Mereka
tidak melimpahkan karunia-Nya atas tidak akan berbalik ke belakang
kita benar-benar Dia telah (mundur)". Dan adalah perjanjian
membenamkan kita (pula). Aduhai dengan Allah akan diminta
benarlah, tidak beruntung orang-orang pertanggungan jawabnya.
yang mengingkari (ni`mat Allah)". Kata :” la yuwalluna al-adbar,
Kata:” tamannau makanahu Kembali mundur kebelakang adalah
bi al-ams adalah kinayah tentang masa kinayah dari lari dan takaut dalam
yang sudah berlalu dengan kemaren berperang, mereka telah berjanji
,karena dirasakan masih baru saja kepada Allah tidak akan berbalik
terjadi, yaitu orang-orang yang kebelakang atau tidak akan menyerah.
menginginkan seperti yang diperoleh Janji dengan Allah janji yang akan
Qarun yang bergelimang dengan dipertanggung jawabkan. (M.Quraish
perhiyasan saat mereka melihatnya. Shihab vol 11 hal 235).
Ibnu Katsir juz 20 hal 198. 26. Qs.al-Ahzab/33:49:
24. Qs.al-Sajadah/32:16:
َﺎت ﰒُﱠ
ِ ﻳَﺎ أَﻳـﱡﻬَﺎ اﻟﱠﺬِﻳ َﻦ آ َﻣﻨُﻮا إِذَا ﻧَ َﻜ ْﺤﺘُ ُﻢ اﻟْﻤ ُْﺆِﻣﻨ
َﺎﺟ ِﻊ ﻳَ ْﺪﻋُﻮ َن َرﺑـﱠ ُﻬ ْﻢ
ِ َﺎﰱ ُﺟﻨُﻮﺑـُ ُﻬ ْﻢ َﻋ ِﻦ اﻟْ َﻤﻀ َ ﺗَـﺘَﺠ
ﻃَﻠﱠ ْﻘﺘُﻤُﻮُﻫ ﱠﻦ ِﻣ ْﻦ ﻗَـﺒ ِْﻞ أَ ْن ﲤََﺴﱡﻮُﻫ ﱠﻦ ﻓَﻤَﺎ ﻟَ ُﻜ ْﻢ َﻋﻠَْﻴ ِﻬ ﱠﻦ
ﺧ َْﻮﻓًﺎ َوﻃَ َﻤﻌًﺎ وَﳑِﱠﺎ َرَزﻗْـﻨَﺎ ُﻫ ْﻢ ﻳـُْﻨ ِﻔﻘُﻮ َن
ِﻣ ْﻦ ِﻋ ﱠﺪةٍ ﺗَـ ْﻌﺘَﺪﱡوﻧـَﻬَﺎ ﻓَ َﻤﺘﱢـﻌُﻮُﻫ ﱠﻦ َو َﺳﱢﺮﺣُﻮُﻫ ﱠﻦ َﺳﺮَاﺣًﺎ
Lambung mereka jauh dari tempat
tidurnya, sedang mereka berdo`a َِﻴﻼ
ًﲨ
kepada Tuhannya dengan rasa takut Hai orang-orang yang beriman,
dan harap, dan mereka menafkahkan apabila kamu menikahi perempuan-
sebahagian dari rezki yang Kami perempuan yang beriman, kemudian
berikan kepada mereka. kamu ceraikan mereka sebelum kamu
Kata :” Tatajafa junubuhum mencampurinya maka sekali-kali tidak
‘anl madhaji’ adalah kinayah tentang wajib atas mereka `iddah bagimu yang
banyak ibadah malam. Dan tidak tidur kamu minta menyempurnakannya,
serta tidak berbaring di tempat tidur. Maka berilah mereka mut`ah dan
Maksuknya menunggu antara dua solat lepaskanlah mereka itu dengan cara
( maghrib dan isya) atau mengerjakan yang sebaik-baiknya.
solat isya dan subuh. Dan ada juga Kata Min qablu an
yang berpendapat mereka yang selalu tamassuhunna artinya sebelum
melaksanakan shalat sunat di malam menyentuhnya adalah kinayah dari
hari. (Ibn.Katsir juz 21 hal 262-263). bersetubuh
25. Qs.al-Ahzab/33:15 Ayat di atas menggambarkan
kinayah yang batil itu akan lenyap
beserta akar-akarnya.
Nurwahdi, Redaksi Kinayah dalam al-Qur’an. 75
REFERENSI
Al-Quran al Karim Ahmad al- Hasyimiy, Jawahir al-
Ahmad Mathlub, Asalibu Balaghah, fi illmi al- Ma’aniy
Balaghiyah, Baghdad: wa al Bayan wa al- Badi’,
Wakalatul Mathbuat 1980 Surabaya: al-Hidayah 1960
Nurwahdi, Redaksi Kinayah dalam al-Qur’an. 79
Abdul Aziz Atiq, Ilmu al-Ma’aniy, Ramil badi’ Ya’qub, Mausu’ah al-
al-Bayan- al-Badi’,Bairut: Nahwi wa al- Sharfi wa al
Dar al-Nahdhah al-Arabiyah I’rab, Bairut: Dar al-Ilmi Lil
ttp Malayin, cet 2 1991
Ahmad Musthofa al-Maraghi, ‘Ulum Syauqi Dhaid: al-Balaghah
al-Balaghah, Makkah al- Tatauwuriha wa Tarikhiha,
Mukarramah: Dar Ihya al- al-Qahirah, dar al-Ma’arif
Turats al-Islamiy, cet ke 10 , 1965
1992 Subhi Shaleh, Mabahits fi Ulum al-
Abdul Qadir al-Jurjaniy, Asrar al- Quran, Bairut: Dar al-Ilmi lil
Balaghah Bairut, Dar al- Malayin, 1977
Kutub al-Ilmiyah ttp Subhi as Shalih, Membahas ilmu-
Bakriy Syaikh Amin, al-Balagh al- ilmu al-Quran, Jakarta :
Arabiyah, Bairut, Dar al-Ilmi Pustaka al-Firdaus, cet k 4
lil Malayin 1987 1993
Fadhil Hasan Abbas,al- Balaghah Yunahar ilyas, Kuliah Ulum al-
Fununuha wa Afnaniha, Quran,Yogyakarta: Itqan
Urdun cet 1 1987 Publishing, 2013
Khalim Abdurrahman al-a’k, Ushul Yusuf al-Qaradhawi, Bagaimana
al-Tafsir wa Qawaiduhu, Berintegrasi dengan al-Quran,
Damsyik, Dar al- Nafais, Jakarta: Pustaka al-Kaustar,
1985 cet 1 2000.
Khalil Mana’ Qattan, Studi Ilmu Hamka, Tafsir al-Azhar, jakarta: PT
ilmu al-Quran,Bogor,Litera Pustaka Panji Mas 1984.
Antar Nusa, dan Pustaka M.Qurash Shihab, Tafsir al-Mishbah,
Islamiyah cet 4 1998 Pesan, Kesan dan Keserasian
Muhammad Ali Al-shabuni, al Quran< Tanggerang:
Ashsafwah al-Tafasir, Lentera Hati, 2002.
Makkah al-Mukarramah, Dar Al-Imam Abdul Alfidak Ismail Ibnu
al-Kutub al-Ilamiyah 1999 Katsir ad-Dimmasuqi, Tafsir
Mahmud Muhammad Syakir,Kitab ibnu Kasir, Bandung: Sinar
Dalail al-i’jaz, Jeddah, al- Baru Algensindo , cet ke 2 ,
Madaniy, cet 3 1992 2005.
Al-mun’im al-Hafiniy Kitab al-
Ta’rifat,al-Qahirah: dar al-
Risyad, 1953.