Anda di halaman 1dari 168

Dr. H. M. Afifuddin Dimyathi, Lc.

, MA

Editor:
Mohammad Kholison, M.Pd.I
Penulis: Dr. H. M. Afifuddin Dimyathi, Lc., MA
Editor: Mohammad Kholison, M.Pd.I
Penyelaras Aksara: Tim Lisan Arabi
Penata letak: Fina Aunul Kafi
Perwajahan sampul: Fina Aunul Kafi
Diterbitkan oleh:
CV. LISAN ARABI
Office: Perum Bumi Mondoroko Raya GH. IV. 28
Singosari Malang, Jawa Timur, Indonesia
Penanggung Jawab:
Moh. Kholison, M.Pd.I, Dr. H. Nasaruddin, M.Ed.
M. Abdullah Charis, M.Pd.
Layanan SMS: +6281615640140
Email: penerbit@lisanarabi.net
Web: www.penerbitlisanarabi.com
Facebook: Lisan Arabi
Twitter: @lisanarabi
Cetakan I, Maret 2016
xii + 156 hlm; 16 x 23 cm
ISBN: 978-602-71570-9-5
Penerbit Lisan Arabi menyajikan informasi kebahasaan dan keislaman
secara menyeluruh baik konseptual maupun praksis seiring perkembangan
dan kebutuhan zaman
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini
ke dalam bentuk apa pun secara elektronik maupun mekanis, tanpa izin tertulis
dari penerbit dan penulis
All Rights Reserved
PEDOMAN TRANSLITERASI

No Arab Indonesia Arab Indonesia

1 ‫ا‬ ’ ‫ط‬ ṭ

2 ‫ب‬ b ‫ظ‬ ẓ

3 ‫ت‬ t ‫ع‬ ‘

4 ‫ث‬ th ‫غ‬ gh

5 ‫ج‬ j ‫ف‬ f

6 ‫ح‬ ḥ ‫ق‬ q

7 ‫خ‬ kh ‫ك‬ k

8 ‫د‬ d ‫ل‬ l

9 ‫ذ‬ dh ‫م‬ m

10 ‫ر‬ r ‫ن‬ n

11 ‫ز‬ z ‫و‬ w

12 ‫س‬ s ‫ﻫ‬ h

13 ‫ش‬ sh ‫ء‬ ’

14 ‫ص‬ ṣ ‫ي‬ y

15 ‫ض‬ ḍ

Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang (madd) caranya dengan


menuliskan coretal horisontal (macron) di atas huruf ā, i ̄ dan ū.

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | iii


KATA PENGANTAR

Diantara beberapa keterampilan dalam pembelajaran bahasa Arab


yang paling berat adalah mengajarkan maharatul kitabah, termasuk
di dalamnya materi Insya’. Pertama, materi ini merupakan kegiatan
berkreasi yang berkaitan erat dengan kemampuan pelajar dalam
mengekspresikan pikiran, budaya dan hasil interaksinya dengan ma-
syarakat sekitar, dan kemampuan pelajar dalam hal ini tentu berbe-
da-beda; kedua, belum ada satu pegangan atau rencana yang konkrit
bagaimana bentuk materi pelajaran Insya’.
Insya’ sendiri pada kenyataannya merupakan permasalahan
umum yang dihadapi oleh para pelajar bahasa Arab, baik ditingkat
sekolah maupun ditingkat perguruan tinggi, bahkan ia juga menjadi
permasalahan yang seringkali dihadapi oleh para pelajar di Timur
Tengah. Ini karena Insya’ memadukan kemampuan pelajar dalam
menerapkan kaidah-kaidah nahwu dan kaidah tulis menulis dengan
wawasan bacaan dan perhatiannya terhadap uslub-uslub bahasa
Arab, suatu kemahiran yang cukup sulit untuk diperoleh.
Berangkat dari keterbatasan itu dan dari pengalaman kami se-
jak beberapa tahun yang lalu, akhirnya disusun buku untuk sekedar
menjadi acuan dalam merangkai kata-kata dalam bahasa Arab dengan
baik, juga untuk memudahkan pelajar dalam berekspresi (ta’biir)
dengan menggunakan bahasa Arab dengan benar. Buku ini terdiri
dari beberapa bab. Bab pertama adalah meletakkan dasar-dasar yang
paling fundamental bagi ketrampilan menulis, yaitu mengenai penu-
lisan kata dan pungtuasi. Bab kedua merupakan lanjutan dari dasar-
dasar penulisan yaitu pedoman penyusunan kalimat dan frasa bahasa

iv | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


Arab. Bab ketiga membahas tentang penggunaan kata kerja dengan
menitik beratkan pada kata kerja berpreposisi (al fi’lu al mutaa’di bi
harfil jar). Bab keempat berbicara tentang wacana, unsur-unsurnya
dan cara penyusunannya. Bab kelima membahas tentang kolokasi
atau persandingan suatu kata dengan kata tertentu. Bab keenam
khusus membahas tentang ketaksaan-ketaksaan yang bisa ditimbul-
kan oleh struktur kalimat tertentu dan bab ketujuh menampilkan
contoh-contoh uslub berbahasa Arab yang perlu kita ketahui.
Perlu disebutkan bahwa dalam penulisan istilah-istilah yang ada
dalam buku ini kami terkadang memasukkan istilah linguistiknya
dengan tujuan; pertama, mengenalkan kepada para pelajar istilah-is-
tilah yang berkaitan dengan ilmu bahasa secara umum; kedua, mem-
beri kesempatan kepada para pelajar yang berminat untuk mempe-
lajari lebih lanjut dengan membaca buku-buku linguistik berbahasa
Indonesia untuk lebih memahami materi.
Dan dengan kesadaran kami bahwa semua bahasa selalu berkem-
bang, baik dalam segi fonetis, morfologis, sintaksis, semantis maupun
leksikal, maka, kajian-kajian terhadap uslub dan ta’bir dalam bahasa
Arab harus senantiasa dilakukan oleh para pelajar bahasa Arab un-
tuk menjamin kebenaran berbahasa sesuai dengan pola penggunaan
para penuturnya.
Akhirnya, kami menyampaikan terimakasih yang sebesar-be-
sarnya kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan pe-
tunjuk baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka
penyusunan buku ini, dan semoga buku ini bisa memberi manfa’at
kepada para pelajar bahasa Arab.

Jombang, Januari 2016

Dr. H. M. Afifuddin Dimyathi, Lc., MA

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | v


DAFTAR ISI

Kata Pengantar —iv


Daftar Isi —vi

BAB I
PEDOMAN PENULISAN KATA DAN TANDA BACA
DALAM BAHASA ARAB

A. Pendahuluan —1
B. Penulisan Hamzah —2
1. Hamzah di Awal Kata —2
2. Hamzah di Akhir Kata —3
3. Hamzah di Tengah Kata —3
C. Penulisan Alif Layyinah —4
1. Ditulis Berupa Huruf Ya’ dalam Tujuh Keadaan —4
2. Ditulis Berupa Huruf Alif di Luar Tujuh Keadaan —5
D. Penulisan Huruf Tambahan —5
1. Penamahan Alif —5
2. Penamahan Wawu —5
E. Pengurangan Huruf —6
1. Pengurangan Alif —6
2. Pengurangan Nun —6
3. Ta’ Maftūḥah dan Ta’ Marbūthah —6
F. Penulisan Tanda Baca (Pungtuasi/‫— )ﻋﻼﻣﺎت اﻟﻮﻗﻒ‬7
1. Titik (‫— )اﺠﻘﻄﺔ‬7
2. Koma (‫— )اﻟﻔﺎﺻﻠﺔ‬7
3. Titik Koma (‫— )اﻟﻘﺎﻃﻌﺔ‬7

vi | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


4. Titik Dua (‫— )اﺠﻘﻄﺘﺎن‬8
5. Tanda Tanya (‫— )ﻋﻼﻣﺔ اﻻﺳﺘﻔﻬﺎم‬8
6. Tanda Seru (‫— )ﻋﻼﻣﺔ اﺤﻛﻌﺠﺐ‬8
7. Tanda Hubung (‫— )اﻟﺮﺸﻃﺔ‬9
8. Tanda Pisah (‫— )اﻟﺮﺸﻃﺘﺎن‬9
9. Tanda Kutip (‫— )اﻤﻟﺰدوﺟﺎن‬9
10. Tanda Kurung (‫— )اﻟﻘﻮﺳﺎن‬9
11. Tanda Kurung Siku (‫— )اﻤﻟﻌﻜﻮﻓﺎن‬10
12. Tanda Elipsis (‫ﻋﻼﻣﺔ اﺤﻟﺬف‬/‫— )اﺠﻘﻄﺔ اﻤﻟﺘﺘﺎﺑِ َﻌﺔ‬10
G. Penutup —10

BAB II
PEDOMAN PENYUSUNAN KALIMAT
DAN FRASA BAHASA ARAB

A. Pendahuluan —11
B. Susunan Kalimat Bahasa Arab (‫—)ﺗﺮﻛﻴﺐ اﺠﻟﻤﻠﺔ اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ‬12
1. Jumlah Fi’liyah (klausa verba) —12
2. Jumlah Ismiyah (klausa nomina) —13
C. Pembagian Kalimat Berdasarkan Susunannya —14
1. Kalimat Tunggal/Mandiri —14
2. Kalimat Gabungan/Majemuk —15
D. Susunan Frasa Bahasa Arab —17
ْ َّ َ
1. Susunan Frasa Verbal (‫)اﻤﻟﺮﻛﺐ اﻟ ِﻔﻌﻲﻠ‬ —17
2. Susunan Frasa Adjektival (‫— )اﻟﺮﺘﻛﻴﺐ اﺠﻌﻲﺘ‬25
ْ ّ
3. Susunan Frasa Nominal (‫اﻻﺳ ِﻲﻤ‬ ‫— )اﻤﻟﺮﻛﺐ‬29
4. Susunan Frasa dengan Aposisi sebagai Atribut —32
َّ
5. Susunan Frasa Numeral (‫اﻟﻌ َﺪ ِدي‬
َ ‫)اﻟﺮﺘﻛﻴﺐ‬ —33
6. Susunan Frasa dengan Atribut Adverbial —35
7. Susunan Frasa Preposisi (‫— )ﺟﺎر وﺠﻣﺮور‬37
E. Susunan Frasa Bahasa Arab —37

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | vii


BAB III
PEDOMAN PENGGUNAAN VERBA
DALAM BAHASA ARAB

A. Pendahuluan —39
B. Kata Kerja Transitif (‫—)اﻟﻔﻌﻞ اﻤﻟﺘﻌﺪي‬40
1. Kata Kerja Ekatransitif (‫— )ﻓﻌﻞ ﻣﺘﻌﺪ إﻰﻟ ﻣﻔﻌﻮل‬40
2. Kata Kerja Dwitransitif (‫— )ﻓﻌﻞ ﻣﺘﻌﺪ إﻰﻟ ﻣﻔﻌﻮﻟﻦﻴ‬41
3. Kata Kerja Tritransitif (‫— )ﻓﻌﻞ ﻣﺘﻌﺪ إﻰﻟ ﺛﻼﺛﺔ ﻣﻔﺎﻋﻴﻞ‬43
C. Kata Kerja Intransitif (‫— )اﻟﻔﻌﻞ اﻟﻼزم‬43
D. Kata Kerja Berpreposisi (‫اﺠﻟﺮ‬ّ ‫—)اﻟﻔﻌﻞ اﻤﻟﺘﻌﺪي ﺤﺑﺮف‬45
1. Contoh kata kerja yang bisa diikuti oleh beberapa preposisi
dan masing-masing rangkaian menunjukkan makna ter-
sendiri —45
2. Contoh kata kerja yang bisa diikuti oleh beberapa preposisi
dan masing-masing rangkaian menunjukkan makna yang
sama —47
3. Contoh kata kerja yang ketransitifannya boleh langsung dan
boleh juga dengan menggunakan preposisi —48
4. Contoh Kata Kerja dengan Preposisi ‫— ﻲﻓ‬53
5. Contoh Kata Kerja dengan Preposisi ‫— ﺒﻟ‬54
6. Contoh Kata Kerja dengan Preposisi ‫— إﻰﻟ‬57
7. Contoh Kata Kerja dengan Preposisi ‫— اﻛﺎء‬57
8. Contoh Kata Kerja dengan Preposisi ‫— اﻟﻼم‬59
َ
9. Contoh Kata Kerja dengan Preposisi ‫— ﻗ ْﻦ‬60
10. Contoh Kata Kerja dengan Preposisi ‫— ِﻣ ْﻦ‬61
11. Contoh Kata Kerja Dwitransitif Berpreposisi —62
E. Kata Kerja Pasif (‫—)اﻟﻔﻌﻞ اﻤﻟﺠﻬﻮل‬66
1. Kaidah Pembentukan Kata Kerja Aktif —66
2. Contoh Kata Kerja yang Bentuknya Selalu dalam Keadaan
Pasif —68
3. Contoh kata kerja yang Bentuknya Terkadang Aktif dan
Terkadang Pasif —68
F. Penutup —69

viii | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


BAB IV
MEMBANGUN WACANA BERBAHASA ARAB

A. Pendahuluan —71
B. Penggunaan Bahasa —71
C. Pengertian Wacana —73
D. Penempatan Pesan dalam Wacana
1. Teks Panjang —74
2. Teks Mini —75
E. Struktur Internal sebuah Wacan)—75
َ ُّ ُ ‫)اﺤﻛ َﻤ‬
َّ —75
1. Kohesi (‫ﺎﺳﻚ اﻟﻠﻐ ِﻮي‬
2. Kohesi Gramatikal (‫— )اﺤﻛﻤﺎﺳﻚ اﺠﺤﻮي‬76
3. Kohesi Leksikal (‫— )اﺤﻛﻤﺎﺳﻚ اﻤﻟﻌﺠﻲﻤ‬82
4. Koherensi (‫— )اﻟﻮﺣﺪة اﻤﻟﻮﺿﻮﻋﻴﺔ‬85
F. Penutup —87

BAB V
BEBERAPA PERMASALAHAN
KOLOKASI BAHASA ARAB

A. Pendahuluan —89
B. Antara Bentuk dan Fungsi—90
ّ ُ‫— )ﺗﻮاﻓ‬90
1. Keserasian (‫ﻘﻴﺔ اﻻﻗﺮﺘان‬
2. Ruang Lingkup (‫— )ﻣﺪى اﻻﻗﺮﺘان‬90
ّ
3. Frekuensi (‫)ﺗﻮاﺗﺮﻳﺔ اﻻﻗﺮﺘان‬ —91
C. Struktur Kolokasi Bahasa Arab —91
1. Kata kerja + Isim (‫ اﻻﺳﻢ‬+ ‫— )اﻟﻔﻌﻞ‬91
2. Kata kerja + Preposisi (‫اﺠﻟﺮ‬ّ ‫— )اﻟﻔﻌﻞ اﻤﻟﺘﻌﺪي ﺤﺑﺮف‬95
3. Kata kerja + Frasa Preposisi -keterangan-(‫ ﺟﺎر ﺠﻣﺮور‬+ ‫— )اﻟﻔﻌﻞ‬95
4. Kata kerja + Frasa Nominal - keterangan -(‫ﺗﻤﻴﺰﻴ‬/‫ ﺣﺎل‬+ ‫— )اﻟﻔﻌﻞ‬97
5. Kata kerja + Konjungsi + Kata kerja (‫ اﻟﻔﻌﻞ‬+ ‫ ﺨﻃﻒ‬+ ‫— )اﻟﻔﻌﻞ‬97
6. Isim + Isim (‫ اﻻﺳﻢ‬+ ‫— )اﻻﺳﻢ‬98
7. Isim + Konjungsi + Isim (‫ اﻻﺳﻢ‬+ ‫ ﺨﻃﻒ‬+ ‫— )اﻻﺳﻢ‬100
8. Isim + Ajektiva (‫ اﻟﺼﻔﺔ‬+ ‫— )اﻻﺳﻢ‬102

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | ix


9. Isim + Frasa Preposisi (‫ ﺟﺎر وﺠﻣﺮور‬+ ‫— )اﻻﺳﻢ‬104
ّ ‫ ﺣﺮف‬+ ‫— )اﻻﺳﻢ‬105
10. Isim + Preposisi (‫اﺠﻟﺮ‬
11. Ajektiva + Isim (‫ اﻻﺳﻢ‬+ ‫— )اﻟﺼﻔﺔ‬109
12. Frasa Preposisi + Isim/Preposisi (‫ﺟﺮ‬ّ ‫ﺣﺮف‬/‫ اﻻﺳﻢ‬+ ‫— )ﺟﺎر ﺠﻣﺮور‬110
D. Penutup —111

BAB VI
KETAKSAAN
DALAM BEBERAPA STRUKTUR BAHASA ARAB

A. Pendahuluan —112
B. Ketaksaan (‫— )ﻏﻤﻮض اﻤﻟﻌﻰﻨ‬113
1. Ketaksaan Struktural (‫— )اﻟﻐﻤﻮض اﺠﺤﻮي‬113
2. Ketaksaan Leksikal (‫— )اﻟﻐﻤﻮض اﻤﻟﻌﺠﻲﻤ‬114
C. Ketaksaan dalam Struktur Bahasa Arab —114
1. Isim Masdar yang Bersifat Ajungtif (‫— )اﻤﻟﺼﺪر اﻤﻟﻀﺎف‬114
َ
2. Penyerupaan setelah Negasi (‫— )اﻟﺘﺸﺒﻴﻪ ﺑﻌﺪ اﺠﻲﻔ‬115
ْ
3. Frasa Preposisi (‫— )ﺟﺎر وﺠﻣﺮور‬117
4. Frasa Adjektival dengan Isim Relatif (‫— )اﻤﻟﻮﺻﻮف واﻟﺼﻔﺔ اﻤﻟﻨﺴﻮﺑﺔ‬117
5. Struktur Koordinasi (‫— )اﻟﺮﺘﻛﻴﺐ اﻟﻌﻄﻲﻔ‬119
6. Struktur Koordinasi dengan Penanda Hubungan Pemilihan
(“‫— )اﻟﻌﻄﻒ ﺑـ ”أو‬120
7. Frasa Nominal dan Ajektiva (‫— )اﻤﻟﻀﺎف واﻤﻟﻀﺎف إ ﻪ واﻟﺼﻔﺔ‬121
D. Penutup —122

BAB VII
BEBERAPA USLUB BAHASA ARAB ( I )

A. Pendahuluan —123
B. Uslub Memulai Paragraf —123
C. Uslub Menukil Pendapat Orang Lain —128
D. Uslub-Uslub Penting Dalam Tulisan —129
E. Beberapa Kesalahan dalam Menyusun Uslub —131
F. Penutup —134

x | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


BAB VIII
BEBERAPA USLUB BAHASA ARAB ( II )

A. Uslub Memanggil —135


B. Uslub Bertanya —137
C. Uslub Takjub —138
D. Uslub Perintah dan Larangan—139
1. Uslub Perintah —139
2. Uslub Larangan —140
E. Uslub Seruan dan Peringatan—140
F. Uslub Negasi —141
G. Uslub Syarat —143
H. Uslub Jawab —144
I. Uslub Penegasan —145
1. Penegasan Klausa Verbal —145
2. Penegasan Klausa Nominal —146
J. Uslub Sumpah —146
K. Uslub Pembatasan —147
L. Uslub Penghususan —148
M. Uslub Memuji dan Menghina —148
N. Uslub Meminta Tolong —150
O. Uslub Berduka/Meratap —150
1. Berduka Cita —151
2. Berkeluh Kesah —151
P. Uslub Komparatif dan Superlatif —151

DAFTAR PUSTAKA —153


TENTANG PENULIS — 155

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | xi


BAB I

PEDOMAN PENULISAN KATA


DAN TANDA BACA
DALAM BAHASA ARAB

A. Pendahuluan
Bahasa dalam pengertian sehari-hari adalah bahasa lisan, se-
dangkan bahasa tulis merupakan pencerminan kembali bahasa lisan.
Dalam percakapan-percakapan secara lisan jelas terdengar bahwa
kata-kata seolah dirangkaikan satu sama lain, serta di sana-sini
terdengar perhentian sebentar atau agak lama dengan suara menaik
dan menurun.
Semuanya itu begitu biasa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
tidak timbul persoalan bagi pendengar. Persoalan itu baru muncul
bila percakapan-percakapan atau bahasa lisan ini ditranskipkan
dalam tulisan, yang sering kali tidak bisa merepresentasikan secara
total pesan dari bahasa lisan.
Dalam penyampaian informasi secara lisan, kita dibantu oleh
unsur-unsur non segmental, atau apa yang disebut dengan ‘unsur
non linguistik’, yang berupa nada suara, gerak-gerik tangan, gelengan
kepala, dan sejumlah gejala-gejala fisik lainya. Padahal di dalam
bahasa tulis hal-hal yang disebutkan tadi tidak ada, lalu sebagai

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 1


gantinya harus diungkapkan melalui kata kerja.
Persoalan semacam ini dialami oleh hampir semua bahasa ter-
masuk bahasa Arab, oleh karena itu muncullah beberapa pedoman
penulisan kata dan tanda baca atau pungtuasi dalam bahasa Arab.
Ini semua merupakan salah satu usaha para ahli bahasa untuk bisa
mengungkapkan bahasa lisan dengan baik ke dalam bahasa tulis,
meskipun tetap tidak bisa mewakilinya secara keseluruhan.
Diantara permasalahan-permasalahan penting dalam penulisan
bahasa Arab adalah penulisan hamzah, alif layyinah, huruf-huruf
tambahan, dan penulisan tanda baca. Inilah yang akan dibahas
berikut ini.

B. Penulisan Hamzah
Berdasarkan letak hamzah dalam suatu kata, maka pedoman pe-
nulisan hamzah ada tiga:
1. Hamzah di Awal Kata.
Hamzah di awal kata ditulis berupa huruf alif, baik berupa hamzah
washal maupun hamzah qatha’, hamzah washal adalah hamzah yang
diartikulasikan ketika berada di awal kata dan tidak diartikulasikan
jika berada di tengah-tengah kata. Yang termasuk hamzah washal
adalah berikut:
َْ ْ ْ ْ َ َ ْ ْ
a. Sepuluh isim berikut: ،‫ اﺛﻨﺘﺎن‬،‫ اﺛﻨﺎن‬،‫ اﻣ َﺮأة‬،‫ اﻣ ُﺮؤ‬،‫ ْاﻧﻨﻢ‬،‫ ْاﻧﻨﺔ‬،‫ اﺑْﻦ‬،‫ اﺳﺖ‬،‫اﺳﻢ‬
ْ
‫واﻓ َﻤﻦ اﷲ‬
b. Semua isim berawalan (‫)ال‬.
c. Kata kerja imperatif (‫ )ﻓﻌﻞ أﻣﺮ‬dari jenis kata kerja triliteral
( ‫)ﻓﻌﻞ ﺛﻼ‬.
d. Kata kerja imperatif (‫)ﻓﻌﻞ أﻣﺮ‬, kata kerja perfektif (‫ )ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬dan
isim masdar (‫ )ﻣﺼﺪر‬dari kata kerja pentaliteral ( ‫ )ﻓﻌﻞ ﻤﺧﺎ‬dan
kata kerja heksaliteral ( ‫)ﻓﻌﻞ ﺳﺪا‬.
Penulisan hamzah washal tidak menyertakan tanda hamzah di
atas alif ataupun di bawahnya. Sedangkan hamzah qatha’ harus me-
nyertakan hamzah di atas alif atau di bawahnya dalam penulisan.

2 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


2. Hamzah di Akhir Kata.
Cara penulisannya hamzah di akhir kata ada dua:
a. Apabila huruf sebelumnya berharakat sukun atau berupa huruf
wawu musyaddad berharakat dhammah, maka hamzahnya di-
tulis sendiri.
Contoh: ‫اﺤﻛﺒَ ُّﻮ ُء‬ ْ ،‫ ﺷﺎء‬،‫ ﺟﺎء‬،‫ﺟﺰء‬
َ ،‫ﺿﻮء‬ ْ
b. Apabila huruf sebelumnya bukan berupa ketentuan di atas,
maka hamzahnya ditulis di atas huruf yang sesuai dengan
harakat huruf sebelumnya.
َ ْ ُ ِّ َ ُ ٌ ُ ْ
Contoh: ‫ ﻳَﻨﺸﺄ‬،‫ﺊ‬ ‫ ﻓﻬﻴ‬،‫اﻣﺮؤ‬

3. Hamzah di tengah kata.


Cara penulisannya ada lima:
a. Ditulis di atas alif dalam dua keadaan
1) Apabila hamzah berharakat sukun atau fathah dan terletak
setelah huruf berharakat fathah.
َ ْ َ ْ
Contoh: ‫ان‬ ‫ﺮأ‬‫ﻳﻘ‬ ،‫ا‬ ‫ﻗﺮأ‬ ، ُ ‫ﻳﺄ ُﻣ‬
‫ﺮ‬
ِ
2) Apabila berharakat fathah, terletak setelah huruf ber-
harakat sukun dan setelahnya bukan berupa alif tatsniyah
atau alif pengganti tanwin.
ََ ْ َْ َُ
Contoh: ‫ﻣﺴﺄﻟﺔ‬ ،‫ﺟﺰأﻳ ْ ِﻦ‬ ،‫ﻳﺴﺄل‬
b. Ditulis di atas huruf wawu dalam tiga keadaan.
1) Apabila berharakat dhammah, terletak setelah huruf selain
wawu dan ya’ yang berharakat sukun dan setelahnya tidak
ada wawu mad.
ُ
ُ ،‫ﺳﻤﺎؤه‬ ُْ
Contoh: ‫ﻫﺆﻻء‬ ،‫ﺟﺰؤ ُه‬
2) Apabila berharakat dhammah, terletak setelah huruf yang
berharakat fathah dan tidak terletak di antara dua wawu.
َْ
Contoh: ‫ﻳﻤﻠ ُﺆ ُه‬
3) Apabila terletak setelah huruf yang berharakat dhammah.
َُ
Contoh: ‫اﺧﺬ‬
ِ ‫ﻳﺆ‬

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 3


c. Ditulis di atas ya’ dalam tiga keadaan
1)Apabila berharakat kasrah.
َ ،‫ ﺑَﺌﻴْ ٌﺲ‬،‫َﺳﺌ َﻢ‬
Contoh: ‫ ﺻﺎﺋِ ٌﻢ‬،‫ﻳﻮﻣﺌِ ٍﺬ‬ ِ
2) Apabila berharakat sukun dan terletak setelah huruf yang
berharakat kasrah.
Contoh: ‫ﺖ‬ ُ ْ‫ﺒرﺋ‬
َ
3) Apabila terletak setelah huruf yang berharakat kasrah.
ِّ ٌ َ
Contoh: ‫ ﺳﻴﺌَﺔ‬،‫ِرﺋﺔ‬
d. Ditulis sendirian dalam tiga keadan.
1) Apabila berharakat fathah dan terletak setelah huruf alif.
َ
َ ‫ﺗﺴ‬
Contoh: ‫ﺎءل‬
2) Apabila berharakat fathah atau dhammah dan terletak
setelah wawu berharakat sukun atau dhammah yang mu-
syaddad.
ٌ ْ
Contoh: ‫ﺿﻮ ُء ُه ﺷﺪﻳﺪ‬
3)Apabila berharakat fathah setelah huruf shahih yang
berharakat sukun.
ْ ْ ْ
Contoh: ‫ﺟﺰءا ِن‬ ،‫ﺟﺰ ًءا‬
e. Ditulis di atas garis apabila didahului oleh huruf ya’ yang ber-
harakat sukun.
ْ ْ
Contoh:‫ ﻳﻴﺌ ِـ ُﺲ‬،‫ﻫﻴﺌَـﺔ‬

C. Penulisan Alif Layyinah


Alif Layyinah adalah huruf alif yang tidak berharakat, cara penulisan
huruf ini tergantung letak huruf tersebut di dalam kata; Apabila
َْ
terletak di tengah kata maka ditulis berupa huruf alif. Contoh: ‫ ﻓﺘَ ُﺎه‬،‫ﻗﺎل‬.
Apabila terletak di akhir kata maka ada dua cara penulisan:
1. Ditulis Berupa Huruf Ya’
Alif Layyinah Ditulis Berupa Huruf Ya’pada Tujuh Keadaan berikut:
a. Pada setiap isim triliteral ( ‫ )اﺳﻢ ﺛﻼ‬yang memiliki alif sebagai
ganti perubahan dari ya’.

4 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


Contoh: ‫ اﻬﻟﺪى‬، ‫اﻟﻔ‬
b. Pada setiap isim quadriliteral (‫ )اﺳﻢ رﺑﺎﻲﻋ‬atau lebih, yang se-
belumnya bukan berupa huruf ya’.
َْ
Contoh:‫ ﺳﺎﻜرى‬، ‫اﻤﻟﺮﺗ‬
c. Pada empat nama non Arab berikut ini ‫ ﺨﺑﺎرى‬،‫ ﻛﺮﺴى‬، ‫ ﻋﻴ‬، ‫ﻣﻮ‬.
َ ّ
d. Pada lima isim yang mabni berikut ini ‫ أو‬، ‫ ﻣ‬، ‫ أ‬،‫ ى‬.
e. Pada setiap kata kerja triliteral ( ‫ )ﻓﻌﻞ ﺛﻼ‬yang memiliki alif
sebagai ganti perubahan dari ya’.
َ ، َ ‫ ﻣ‬،‫ﻫﺪى‬.
Contoh:‫ﺳﻰﻌ‬
َ

f. Pada setiap kata kerja quadriliteral (‫ )ﻓﻌﻞ رﺑﺎﻲﻋ‬atau lebih yang


sebelumnya bukan berupa huruf ya’.
َ َ ْ
Contoh: ‫ اﻫﺘﺪى‬،‫ أﻫﺪى‬.
َ َ
g. Pada empat kata berikut ini (‫ ﺑﻰﻠ )ﻲﻓ اﺠﻟﻮاب‬، َ ‫ ﻣ‬،‫ ﺒﻟ‬،‫إﻰﻟ‬.
2. Selain tujuh keadaan di atas ditulis berupa huruf alif.

D. Penulisan Huruf Tambahan


Ada beberapa huruf tambahan yang penulisannya musti diper-
hatikan. Yaitu:
1. Penamahan Alif
Penulisan alif ditambahkan di tengah kata ‫ ﻣﺎﺋﺔ‬, dan setelah wawu
ْ
jama’ah Contoh: ‫زادوا‬ ْ
،‫ﺧﺮﺟﻮا‬.

2. Penamahan Wawu
Penulisan wawu ditambahkan di tengah kata-kata berikut:
َ
a. Kata tunjuk (‫أو ْ )اﻹﺷﺎرة‬.
ْ
b. Kata ganti pemilik ْ ‫أوﻟﻮ وأو‬
c. Kata ganti pemilik ‫أوﻻت‬
ْ
Penulisan wawu juga ditambahkan di akhir kata ‫ ﻋﻤﺮو‬dengan cata-
tan tidak digabung dengan pronomina (‫)اﺳﻢ ﺿﻤﺮﻴ‬, tidak berupa isim
ّ ْ
diminitif (‫)اﻻﺳﻢ اﻤﻟﺼﻐﺮ‬, dan tidak berupa isim mansub (‫)اﻻﺳﻢ اﻤﻟﻨﺴﻮب‬.

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 5


E. Pengurangan Huruf
Ada juga beberapa huruf yang dalam penulisannya dihilangkan,
diantara huruf yang sering dihilangkan dalam penulisan adalah.
1. Pengurangan Alif
a. Alif pada lafadh ‫ اﺑْﻦ‬dan ‫ اﺑْﻨﺔ‬dihilangkan jika terletak setelah kata
ْ dan jika diawali kata tanya hamzah.
sapaan ‫ ﻳَﺎ‬Contoh: ‫ﻳﺎﻧ َﻦ آدم‬
َ ُْ
Contoh: ‫أﻧﻨﻚ ﻫﺬا؟‬
b. Alif pada lafadh ‫ اﺳﻢ‬dihilangkan dalam kalimat ‫ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﻤﺣﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ‬
َ ‫إﻧَّ ُﻪ‬
c. Alif pada (‫ )ال‬jika diawali huruf ‫اﻟﻼم‬. Contoh: ‫ﻟﻠﺤ ُّﻖ‬
ّ dalam kalimat ‫ وﻳﻠﻤﻪ‬asalnya ‫أﻣﻪ‬ ّ
d. Alif pada lafadh ‫أم‬ ‫وﻳﻞ‬
ٰ ٰ
e. Alif pada lafadh ‫ اﻟﺴﻤﻮات‬، ‫ اﻹ‬،‫ ﻪﻟ‬،‫اﻟﺮﻤﺣﻦ‬
ّ ٰ ‫ ﻟ‬،‫ﻟﻜﻦ‬
f. Alif pada lafadh ‫ أوﺤﻚ‬،‫ﻜﻦ‬ ْ
g. Alif pada lafadh ‫ ﻫﺆﻻء‬،‫ ٰﻫﺬه‬،‫ٰﻫﺬا‬
h. Alif pada kata ganti (‫ )أﻧﺎ‬jika terletak diantara kata seru (‫ )ﻫﺎ‬dan
َ
kata tunjuk (‫)ذا‬. Contoh: ‫ﻫﺄﻧﺬا‬.
i. Alif pada kata penunjuk ‫ أوﻻء‬jika bersambung dengan kata ganti
orang kedua (‫)ﺎﻛف اﺨﻟﻄﺎب‬. Contoh: ‫أوﺤﻚ‬
َ
j. Alif pada kata tanya (‫ )ﻣﺎ‬jika didahului preposisi. Contoh: ،‫ﻓﻴﻢ؟‬
َ
‫ﻋﻼم؟‬
k. Alif pada lafadh ‫ﻃﻪ‬.

2. Pengurangan Nun
َ
a. Nun pada lafadh ‫ ِﻣ ْﻦ‬dan ‫ ﻗ ْﻦ‬jika disambung dengan ‫ َﻣﺎ‬atau ‫ﻣ ْﻦ‬.
َ
َّ ّ
Contoh: ‫ ﻋﻤ ْﻦ‬،‫ﻣﻤﺎ‬
ْ
b. Nun pada kata syarat (‫ ) ِإن‬jika bersambung dengan huruf
tambahan (‫)ﻣﺎ‬. Contoh: ‫ﺮﺒ‬َ َ ‫ﻠﻐﻨﻚ ﻋﻨْﺪك اﻟﻜ‬
ّ ْ ّ
‫إﻣﺎ ﻳﺒ‬
ِ

3. Ta’ Maftūḥah dan Ta’ Marbūthah


Ta’ marbuthah dibaca ha’ jika berhenti dalam bacaan pada tiga ke-
adaan berikut:

6 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


a. Isim tunggal berjenis perempuan (‫)اﺳﻢ ﻣﻔﺮد ﻣﺆﻧﺚ‬. Contoh:
‫ ﺨﺋﺸﺔ‬،‫ﻓﺎﻃﻤﺔ‬
b. Jamak tak beraturan (‫ )ﻤﺟﻊ ﺗﻜﺴﺮﻴ‬yang isim tunggalnya (‫)اﺳﻢ ﻣﻔﺮد‬
tidak memiliki ta’ maftuhah. Contoh: ‫ رﺨة‬،‫ﻗﻀﺎة‬
َّ
c. Kata keterangan tempat (‫)ﺛﻤﺔ‬.

F. Penulisan Tanda Baca (Pungtuasi/‫)ﻋﻼﻣﺎت اﻟﻮﻗﻒ‬


Tanda-tanda baca yang lazim digunakan dalam bahasa Arab ada-
lah titik, koma, titik koma, titik dua, tanda kutip, tanda tanya, dan
lain-lain. Berikut cara penulisan tanda-tanda tersebut:
1. Titik (‫)اﺠﻘﻄﺔ‬
Titik atau dilambangkan dengan (.) diletakkan pada akhir kalimat
ُ ْ
yang maknanya sempurna. Contoh: ‫آﻓﺔ اﻟ ِﻌﻠ ِﻢ اﻟﻨﺴﻴﺎن‬

2. Koma (‫)اﻟﻔﺎﺻﻠﺔ‬
Koma yang dilambangkan dengan (،) diletakkan pada keadaan-ke-
adaan berikut ini:
a. Setelah isim yang disapa.
ْ ْ ْ
Contoh: ‫ اﺟﺘَ ِﻬﺪ‬،‫ﻃﺎﻟﺐ اﻟ ِﻌﻠ ِﻢ‬
َ ‫ﻳﺎ‬
b. Diantara dua kalimat yang berkaitan secara sintaksis dan makna.
َّ َ ْ ْ ْ ُْ
Contoh: ‫ وإن ﻗﻞ‬،‫ﺧﺮﻴ اﻷﻋﻤﺎل أد َو ُﻣﻬﺎ‬
c. Diantara kalimat syarat dan jawabannya.
ُ َ ، ‫ﺖ ﺧﺼﺎ‬ ْ َ ُ ْ
Contoh: ُ ‫ﻃﺎب وﺻﺎ‬ ِ ‫ﻣﻦ ﺣﺴﻨ‬
d. Diantara beberapa kosakata panjang yang berkonjungsi dengan
huruf koordinatif.
َ َ َّ ْ ُ ُ َ ‫ﻗﺪ‬ ْ
Contoh: ‫ﺼﺎﺋﺢ أﺳﺘﺎ ِذه‬ ‫ واﻟﻄﺎﻟﺐ اﻤﻟﺘ ِﺒﻊ ﻧ‬،‫ واﻟﻌﺎ ِﻣﻞ اﻤﻟﺘ ِﻘ ُﻦ ﻟﻌﻤﻠﻪ‬،‫اﺤﻛﺎﺟﺮ اﻟﺼﺎدق‬
ُ ‫أﻓﻠﺢ‬

3. Titik Koma (‫)اﻟﻘﺎﻃﻌﺔ‬


Titik Koma atau dilambangkan dengan (‫ )؛‬diletakkan pada ke-
adaan-keadaan berikut ini:

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 7


a. Setelah kalimat yang diikuti sebabnya.
َ ‫واﺤﻟﺴﺪ؛ ﻓﺈﻧّﻪ ﻳُﻔﺴﺪ ا‬
Contoh: ‫ﻳﻦ‬
َ َ
‫إﻳﺎك‬
b. Diantara dua kalimat yang berkaitan secara sintaksis saja.
ْ
ْ ‫ﻓﺄرﺷ‬ ْ ْ ِّ َ ُ َ َ ْ
Contoh: ‫ﺪوه‬ ِ ‫إذا أﺣﺴﻦ اﻟﻄﺎﻟﺐ ﻓﺸﺠﻌﻮه؛ وإن أﺧﻄﺄ‬

4. Titik Dua (‫)اﺠﻘﻄﺘﺎن‬


Titik Dua atau dilambangkan dengan (:) diletakkan pada keadaan-
keadaan berikut ini:
َ
a. Setelah kata kerja ‫ﻗﺎل‬.
ْ ُ ْ َ َ َ َّ ْ ُّ
Contoh: “‫ﺮﻴ ﻓﻠﻪ ﻣﺜﻞ أﺟ ِﺮ ﻓﺎﻋﻠﻪ‬ٍ ‫ ”ﻣﻦ دل ﺒﻟ ﺧ‬:‫ﻗﺎل اﺠﻲﺒ ص‬
b. Diantara sesuatu dan bagian-bagiannya.
Contoh: ‫ وﻳﻮم ﻣﺴﺘﻘﺒَﻞ‬،‫ﺖ ﻓﻴﻪ‬َ ْ ‫وﻳﻮم أﻧ‬
ٌ ٌ :‫أﻳﺎم ا ْﻫﺮ ﺛﻼﺛَ ٌﺔ‬
، ‫ﻳﻮم ﻣ‬
c. Sebelum contoh.
ْ
Contoh:...........:‫ِﻣﺜﻞ‬
d. Untuk membilang.
Contoh:
ْ َ
،‫ أﻳﻠﻮل‬،‫ آب‬،‫ ﺗﻤﻮز‬،‫ ُﺣﺰﻳْﺮان‬،‫ أﻳّﺎر‬،‫ ﻧﻴﺴﺎن‬،‫ آذار‬،‫ ﺎﻛﻧﻮن ﺛﺎ ﺷﺒﺎط‬:‫ﻋﺮﺸ ﺷﻬﺮا‬ ‫اﻟﺴﻨﺔ اﺛﻨﺎ‬
َْ
.‫ ﺎﻛﻧﻮن أول‬، ‫ ﺗﺮﺸﻳﻦ ﺛﺎ‬،‫ﺗﺮﺸﻳْﻦ أول‬
ّ

5. Tanda Tanya (‫)ﻋﻼﻣﺔ اﻻﺳﺘﻔﻬﺎم‬


Tanda Tanya, yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan (‫)؟‬
diletakkan setelah pertanyaan.
ٌ
Contoh: ‫ذاﻫﺐ؟‬ َ ْ ‫أﻳﻦ أَﻧ‬
‫ﺖ‬ َ ‫إﻰﻟ‬

6. Tanda Seru (‫)ﻋﻼﻣﺔ اﺤﻛﻌﺠﺐ‬


Tanda seru yang dilambangkan dengan (!) diletakkan setelah ka-
limat-kalimat yang mengungkapkan kegembiraan, kesedihan, ke-
kaguman, doa, belasungkawa, dan semacamnya.
َْ ُ ْ َ ََْ
Contoh:. ‫ﺖ ﺑِﻨﻔ‬ ‫ وﻳﻲﻠ! ﻣﺎذا ﻓﻌﻠ‬. !‫اﻟﺴﻤﺎء‬ ‫أﻤﺟﻞ‬ ‫ﻣﺎ‬

8 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


7. Tanda Hubung (‫)اﻟﺮﺸﻃﺔ‬
Tanda Hubung atau dilambangkan dengan (-) diletakkan pada ke-
adaan-keadaan berikut ini:
- Di awal baris untuk mengganti pelaku dialog atau percakapan.
Contoh:
‫ اﻟﺴﻼم ﻋﻠﻴﻜﻢ‬:‫ﺤﻣﻤﺪ‬
‫ وﻋﻠﻴﻜﻢ اﻟﺴﻼم‬:‫أﻤﺣﺪ‬
َ َ
‫ ﻛﻴﻒ ﺣﺎﻟﻚ ﻳﺎ أ‬: -
‫ﺨﺑﺮﻴ اﺤﻟﻤﺪ ﷲ‬
ٍ : -

- Diantara bilangan dan yang terbilang jika menjadi judul pada


awal baris. Contoh:
............................. 1-
............................. 2-
............................. 3-
8. Tanda Pisah (‫)اﻟﺮﺸﻃﺘﺎن‬
Tanda Pisah atau dilambangkan dengan (- ... -) diletakkan untuk
memberikan tambahan atau memperluas suatu rangkaian bagian
kalimat.
ّ
Contoh: ‫ اﻟﺴﻼﻣﺔ‬-‫ﻫﺪاك اﷲ‬- ‫ﻲﻓ اﺤﻛﺄ‬

9. Tanda Kutip (‫)اﻤﻟﺰدوﺟﺎن‬


Tanda Kutip atau dilambangkan dengan (“....”) digunakan untuk
mengutip kalimat secara tekstual.
ّ
Contoh: «‫ »إن اﷲ ﻣﻊ اﻟﺼﺎﺑﺮﻳْﻦ‬:‫ﻗﺎل اﷲ ﺗﻌﺎﻰﻟ‬

10. Tanda Kurung (‫)اﻟﻘﻮﺳﺎن‬


Tanda Kurung atau dilambangkan dengan ( (...) ) digunakan untuk
memberi penjelasan atan penafsiran.
َّ َ َ َ َ َ
Contoh: ‫اﻛﺘﺸﻒ ﻛﻮﻟﻮﻣﺒﺲ اﻟﻌﺎﻟ َﻢ اﺠﻟﺪﻳْﺪ )أﻣﺮﻳﻜﺎ( ُﻣﺆﺧ ًﺮا‬

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 9


11. Tanda Kurung Siku (‫)اﻤﻟﻌﻜﻮﻓﺎن‬
Tanda Kurung Siku atau dilambangkan dengan ([…]) digunakan
untuk menulis kalimat dari redaksi penulis.
Contoh:
َ ْ َْ ْ
َ ّ ِ ‫ﻳﺼ ُﺪ ْر ﻋﻨْﻪ اﻟ ِﻔ ْﻌ ُﻞ }وإﻻ{ ﻟ َﻤﺎ ُﺳ‬
‫ﻲﻤ‬
ُْ ْ َ ْ
ْ ‫»واﻤﻟﺼ َﺪر‬
‫ ﻓﻠﻮ ﻟﻢ‬،‫ﻣﻮ ِﺿﻊ ﺗﺼﺪر ﻋﻨﻪ اﻹﺑﻞ‬ :‫ﻳﻘﻮل اﻛﺮﺼي‬
ً
.«‫ﻣﺼﺪرا‬

َ
12. Tanda Elipsis (‫ﻋﻼﻣﺔ اﺤﻟﺬف‬/‫)اﺠﻘﻄﺔ اﻤﻟﺘﺘﺎﺑِﻌﺔ‬
Tanda Elipsis yang dilambangkan dengan (...) digunakan untuk me-
nyatakan bahwa dalam suatu kutipan ada bagian yang dihilangkan.

G. Penutup
Demikianlah beberapa pedoman penulisan kata dan tanda baca da-
lam bahasa Arab yang harus diperhatikan oleh para penulis agar ung-
kapan yang ditulisnya bisa dipahami dengan baik oleh para pembaca.

10 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


BAB II

PEDOMAN PENYUSUNAN KALIMAT


DAN FRASA BAHASA ARAB

A. Pendahuluan
Tujuan tulis-menulis atau karang-mengarang adalah untuk
mengungkapkan fakta, perasaan, sikap, dan isi pikiran secara jelas
dan efektif kepada pembaca. Sebab itu ada beberapa permasalahan
yang harus diperhatikan untuk mencapai penulisan yang efektif,
misalnya, pertama-tama pengarang harus mempunyai objek yang
ingin dibicarakan; bila ia sudah menemukan objek itu, maka ia harus
memikirkan dan merenungkan gagasan atau idenya secara jelas,
kemudian mengembangkan gagasan-gagasan utamanya secara jelas
dan terperinci.
Langkah kedua adalah ia harus menuangkannya dalam bentuk-
bentuk kalimat, yaitu dalam bentuk kalimat yang baik sehingga
para pembacanya sanggup memahami kembali dengan jelas, sebagai
pada waktu gagasan-gagasan itu pertama kali muncul dalam pikiran
pengarang. Bila kalimat-kalimat itu sanggup menciptakan daya
khayal dalam diri pembaca seperti atau setidaknya mendekati apa
yang dibayangkan oleh pengarang, maka dapatlah dikatakan bahwa

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 11


kalimat-kalimat yang mendukung gagasan itu cukup baik dan efektif,
sehingga bisa menjalankan fungsinya.
Untuk menulis karangan dalam bahasa Arab setidaknya ada be-
berapa susunan bahasa yang harus dikuasai oleh penulis agar ter-
hindar dari kesalahan sintaksis/nahwu. Susunan-susunan tersebut
adalah susunan kalimat bahasa Arab, susunan frasa kata kerja, susun-
an frasa adjektival, susunan frasa nominal, susunan frasa numeral,
susunan frasa adverbial, dan preposisi. Uraian masing-masing dapat
dicermati pada bagian berikut.

B. Susunan Kalimat Bahasa Arab (‫)ﺗﺮﻛﻴﺐ اﺠﻟﻤﻠﺔ اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ‬


Kalimat adalah rangkaian beberapa kata yang mempunyai makna
sempurna dan bisa dipahami. Kalimat merupakan suatu bentuk ba-
hasa yang mencoba menyusun dan menuangkan gagasan-gagasan
seseorang secara terbuka untuk dikomunikasikan kepada orang lain,
diantara karakteristik kalimat yang paling utama adalah mempunyai
subjek dan predikat meskipun secara implisit. Ketika salah satu
dari dua komponen ini tidak ada maka kalimat tersebut seringkali
tidak bisa dipahami, misalnya kita mendengar rangkaian kata yang
berbunyi “membaca buku “ tentu kita masih memiliki satu pertanyaan
yang berhubungan dengan rangkaian tersebut yaitu: Siapa yang
membaca? Atau kita mendengar orang mengatakan “ Ibrahim “ tentu
yang menjadi pertanyaan kita adalah: Ada apa dengan Ibrahim? Atau
kenapa Ibrahim?
Dalam bahasa Arab ada dua jenis kalimat, yaitu jumlah fi’liyah dan
jumlah ismiyah.
1. Jumlah Fi’liyah (klausa verba) adalah kalimat yang terdiri dari fi’il
(kata kerja /predikat) dan fa’il (subjeknya), serta diawali dengan
ْ َ َ ْ َ َ
ُ ‫ت َﻣ ْﺮ َﻳ‬ ُ ‫َﻣ ْﺮ َﻳ‬
fi’il. Contoh: ‫ـﻢ‬ ‫ ﺟﺎءت( ﺟﺎء‬adalah kata kerja/predikat dan ‫ـﻢ‬
adalah subjeknya). Untuk mengungkapkan kalimat dengan jumlah
fi’liyah harus memperhatikan kaidah-kaidah berikut:
a. Bentuk kata kerja, dari segi jenisnya, harus sesuai (muthabaqah)
dengan subjeknya (mudzakar/muannas).

12 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


ٌ ْ َ
Contoh: ‫ﺟﺎء اﻤﻟﺪﻳ ْ ُﺮ‬
َ ،‫ﻨﺪ‬ ‫ﺟﺎءت ِﻫ‬
b. Bentuk kata kerja tetap mufrad sekalipun fa’il isim dhahirnya
mutsanna atau jamak.
َ ْ ْ ُ َّ َ ُ َ ْ ُ ْ َ
Contoh: ‫ﻤﻮن‬ ‫ ﺻﻰﻠ اﻟﻤﺴ ِﻠ‬،‫ﺟﺎءت اﻟﻤﺴ ِﻠﻤﺎت‬

2. Jumlah Ismiyah (klausa nomina) adalah kalimat yang diawali de-


ngan isim/isim yang menjadi mubtada’ (subjek), dan diikuti khabar
(predikat).
ٌ ‫ُﺤﻣَ َّﻤ ٌﺪ‬
Contoh: ‫ﻧﺎﺋﻢ‬
ٌ ٌ
Keterangan: kata ‫ ﺤﻣﻤﺪ‬adalah mubtada’/subjek dan ‫ﻧﺎﺋﻢ‬ adalah
khabar). Khabar sendiri boleh terdiri dari kata kerja dan boleh ter-
diri dari isim dan boleh juga terdiri dari frasa (‫)ﺷﺒﻪ اﺠﻟﻤﻠﺔ‬.
Untuk mengungkapkan kalimat dengan jumlah ismiyah harus
memperhatikan kaidah-kaidah berikut:
a. Khabar harus sesuai dengan mubtada’ dalam mudzakar/muannatsnya
dan mufrad/mutsanna/jamaknya.
َ َ ُ
Contoh: ‫اﻤﻟﺴﻠﻤ ْﻮن ﻗﺎﺋِ ُﻤ ْﻮن‬ ،‫ان‬ َََْ ْ ُ َ َ َ َ‫اﻟﻤﺆﻣﻨَﺘ‬ ٌ َ ُ َ
ُ ،‫ﺎت‬
ِ ‫ﻠﻤﺎن ﻓﻘﺮء‬
ِ ‫ﺎن اﻟﻤﺴ‬
ِ ‫ﺎن ﻳﻨﺎﻣ‬
ِ ِ ‫اﻤﻟﺆ ِﻣﻨﺎت ﻗﺎﻧِﺘ‬
b. Jika mubtada’ berupa jamak taksir yang tidak berakal maka khabar-
nya harus berupa mufrad muannats.
ٌ ْ َْ َ ُ َ َ
Contoh: ‫ﺴﺎﺟ ُﺪ َﻣﻌ ُﻤ ْﻮ َرة‬ َ
ِ ‫ اﻟﻤ‬،‫ارس ﻧ ِﻈﻴﻔﺔ‬ ِ ‫اﻟﻤﺪ‬
c. Jika mubtada’ berupa jamak taksir yang berakal maka khabarnya ha-
rus berupa jamak mudzakar.
َ َّ ُ َّ َ ُ
Contoh: ‫ﺎر ُﻣ َﻌﺬﺑُ ْﻮن‬ ‫ اﻟﻜﻔ‬،‫اﻟﺮﺟﺎل ﻗﺎﺋِ ُﻤ ْﻮن‬
ِ
Susunan kata yang membentuk kalimat dalam bahasa Arab sangat
fleksibel, artinya perubahan urutan kata terkadang tidak merubah
makna, yang mempengaruhi perubahan makna adalah tanda i’rabnya.
Contohnya, untuk mengungkapkan makna “Ali membeli jam” dalam
bahasa Arab bisa menggunakan susunan-susunan kalimat berikut:
َ َّ ٌ ََ
‫اﻟﺴﺎﻋﺔ‬ ‫اﺷﺮﺘى ﻲﻠﻋ‬ (1
ٌ‫اﻟﺴﺎﻋ َﺔ ﻲﻠﻋ‬
َ َ َ
‫( اﺷﺮﺘى‬2
َ َ َّ َ َ ْ ٌ
‫( ﻲﻠﻋ اﺷﺮﺘى اﻟﺴﺎﻋﺔ‬3

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 13


Pada contoh di atas pergantian letak antara kata ‫ﻲﻠﻋ‬ٌ dan kata
َ
‫ اﻟﺴﺎﻋﺔ‬tidak mempengaruhi makna, masing-masing kalimat tetap me-
nunjukkan makna yang sama yaitu: “Ali membeli jam”, dan kedudu-
َ
ٌ dalam kalimat tersebut tetap sebagai subjek, sedangkan ‫اﻟﺴﺎﻋﺔ‬
kan ‫ﻲﻠﻋ‬
tetap sebagai objek.
Perlu diketahui bahwa dalam setiap kalimat ada hubungan linear
antar unsur-unsur bahasa yang membentuknya, atau yang biasa di-
sebut sintagmatis. Hubungan-hubungan tersebut dalam bahasa Arab
antara lain:
a. Subjek/fa’il biasanya terletak setelah kata kerja.
b. Objek/maf’ul bih biasanya terletak setelah kata kerja dan subjek.
c. Preposisi/huruf jar selalu terletak sebelum isim.
ْ
d. (‫ )ﻗﺪ‬selalu terletak sebelum kata kerja lampau/madhi atau kata
kerja present dan futur/mudhari’.
e. Sifat selalu terletak setelah maushuf.
f. Maf’ul mutlaq (‫ )ﻣﻔﻌﻮل ﻣﻄﻠﻖ‬biasanya terletak setelah kata kerja.
g. Huruf jazm selalu terletak sebelum kata kerja present atau futur.
h. Huruf nashab selalu terletak sebelum kata kerja present atau
futur.
i. (‫ )ﻻم اﺤﻛﻌﻠﻴﻞ‬selalu terletak sebelum kata kerja present atau futur.
ّ
j. (‫ )إن وأﺧﻮاﺗﻬﺎ‬selalu terletak sebelum isim.

C. Pembagian Kalimat Berdasarkan Susunannya


Para ahli bahasa membagi kalimat berdasarkan susunannya men-
jadi beberapa macam:
1. Kalimat Tunggal/Mandiri:
Yaitu kalimat yang terdiri atas hanya satu kata kerja -atau frasa
kata kerja- saja, disertai satu atau lebih kata yang berhubungan
dengan kata kerja tadi. Contoh:

14 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


َ َُْ َ َ َ
Ahmad pergi ke pasar ‫اﻟﺴ ْﻮ ِق‬
ُّ ‫إﻰﻟ‬ ‫ذﻫﺐ أﻤﺣﺪ‬
Batu itu menggelinding َ َ ‫ﺣ َﺮ َج اﺤﻟ‬ ْ ََ
‫ﺠﺮ‬ ‫ﺗﺪ‬
ْ
Ali memberi Salma kitab ‫ﻲﻠﻋ َﺳﻠ َﻰﻤ ِﻛﺘَﺎﺑًﺎ‬ ٌ ‫أﻋﻄﻰ‬ َ
ٌَ ُ َ َّ َّ
Mobil itu baru ‫ﺎرة َﺟ ِﺪﻳْﺪة‬ ‫اﻟﺴﻴ‬

2. Kalimat Gabungan/Majemuk:
Yaitu kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih, dan tersusun
sedemikian rupa sehingga klausa-klausa itu memiliki satu intonasi
saja dan bergabung menjadi satu dengan lainnya. Kalimat majemuk
ini dapat berupa koordinatif, subordinatif atau tumpang tindih ko-
ordinatif dan subordinatif.
(1) Kalimat majemuk koordinatif: yaitu klausa yang bergabung
langsung dengan klausa yang lain, sehingga dari kedua klausa
yang bersangkutan tidak ada yang lebih tinggi dari yang lain
(setara), dalam bahasa Arab biasanya menggunakan perekat
ْ
kalimat berikut: ‫ ﺑَﻞ‬،‫ ﻟﻜﻦ‬،‫ أو‬،‫اﻟﻮاو‬.
Contoh:
Ali adalah seorang guru
ٌ ْ ُ َ ٌ ِّ َ ُ
sedangkan Fatimah adalah ‫ﺎﻃ َﻤﺔ ُﻣ َﻬﻨ ِﺪ َﺳﺔ‬
ِ ‫ﻲﻠﻋ ﻣﻌﻠﻢ وﻓ‬
insinyur
Kholid belajar dengan giat
‫ﺎن‬ َ ْ َ َ َ َ ٍّ ٌ ‫َد َر َس َﺧﺎ‬
dan dia lulus dalam ujian ِ ‫ﺠﺑﺪ وﺠﻧﺢ ِﻲﻓ اﻻﻣ ِﺘﺤ‬ ِِ ِ
ْ ْ َ ً ْ َ ً َْ ُْ
‫ﻤﺟﻴﻼ أ ِو اﺻ ُﻤﺖ‬
Katakanlah yang baik atau
diamlah!
ِ ‫ﻗﻞ ﻗﻮﻻ‬
ُ َْ َ ْ ِّ َّ َ
‫وﻟﻜ ْﻦ ﻻ ﻳﻌ َﻤﻠﻮا ﺑِ ِﻪ‬ ‫اﻟﺴﺤ َﺮ‬ ‫ﻳ َﻌﻠ ُﻤﻮا‬
Pelajarilah sihir tetapi
jangan kalian amalkan
ِ

(2) Kalimat majemuk subordinatif : yaitu klausa yang bergabung


langsung dengan klausa yang lain, dan yang satu merupakan
klausa induk sedangkan yang lain merupakan klausa bawahan
(bertingkat).

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 15


Contoh:
Kholid mengumumkan bahwa dia َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َّ ٌ َ َ َ ْ
‫ﺮﺒﻧﺎ ِﻣ ِﺞ‬ ِ‫أﻋﻠﻦ ﺧﺎ ِ ﻛﻧﻪ ﺳﻴﻠﺘ ِﺤﻖ ﺑ‬
akan mengambil program S2 di َ ُّ ْ ْ ْ َ
bidang Linguistik ‫ﺎﺟﺴﺘِﺮﻴ ﻲﻓ ﻋﻠ ِﻢ اﻟﻠﻐﺔ‬ ‫اﻟﻤ‬
Saya menghormati mahmud ٌ َ ْ ُ َّ ُ ‫أﺣ َﺮﺘ‬
ْ
karena dia bersungguh-sungguh ‫ﺪ‬ ‫ﻬ‬
ِ ‫ﺘ‬ ‫ﺠﻣ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻷﻧ‬ ‫ﺤﻣﻤﻮدا‬ ‫م‬ ِ
ً ِّ َ ٌ َ َ َ َ
Muhammad datang pagi-pagi
‫ﺮا‬ ‫ﻜ‬ ‫ﻣﺒ‬ ‫ﺤﻣﻤﺪ‬ َ ‫ث أ ْن‬
‫ﺟﺎء‬ ‫ﺣﺪ‬
telah terjadi
Saya mendengar (ada) seseorang
‫ﺎب‬َ ‫اﻛ‬ َ ‫ﺨﺼﺎ ً َﻓ ْﻄ ُﺮ ُق‬ ْ َ ُ ْ
‫ﺳ ِﻤﻌﺖ ﺷ‬
yang mengetuk pintu

(3) Kalimat majemuk tumpang tindih koordinatif dan subordi-


natif: yaitu klausa yang bergabung langsung dengan klausa
yang lain, dan yang satu merupakan Kalimat majemuk
subordinatif sedangkan yang lain bisa Kalimat majemuk
koordinatif dan bisa juga Kalimat majemuk subordinatif
(campuran).
Contoh:

َ ُ ‫اﻟﺮ ُﺟ ُﻞ َوأَ ْو َﺿ َﺢ ﻛﻧَّﻪ ﻟَ ْﻦ ﻳ‬


Laki-laki itu berdiri dan
‫ﺎو َم‬‫ﺴ‬ َّ ‫َو َﻗ َﻒ‬
menjelaskan bahwa dia ِ
ِّ َ
takkan melakukan kompromi ‫َﺒﻟ َﺣﻘ ِﻪ‬
atas haknya.
َ ْ َ َ ََ َ ْ َ َ ّ ُ ْ
‫اﺟ َﻊ ﻗ ْﻦ َرأﻳِﻚ‬
Saya tahu bahwa kamu tidak
‫أﻋ ِﺮف أﻧﻚ ﻟﻦ ﺗـﺮﺘ‬
akan menarik pendapatmu, ُ َ ُ َ ِّ َ
tetapi saya akan berusaha. ‫ﺎول‬
ِ ‫ﻜﻲﻨ ﺳﺄﺣ‬ِ ‫وﻟ‬
Saya kira Ali (bisa) bekerja َ ٌ َ َ ُ ّ َ َّ ُّ ُ
sama tapi saya tidak ‫ﻜ ِّﻲﻨ ﻻ‬
ِ ‫ﺎون وﻟ‬ ِ ‫أﻇﻦ أن ﻋ ِﻠﻴﺎ ﻣﺘﻌ‬
ّ ْ
(bisa) menjamin dia akan ‫أﺿ َﻤ ُﻦ أﻧﻪ َﺳﻴُ َﺴﺎ ِﻋ ُﺪ َك‬
menolongmu.

16 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


D. Susunan Frasa Bahasa Arab
ْ َّ َ
1. Susunan Frasa Verbal (‫)اﻤﻟﺮﻛﺐ اﻟ ِﻔﻌﻲﻠ‬
ْ ْ
Frasa (‫ )ﺷﺒﻪ اﺠﻟُﻤﻠﺔ‬adalah kelompok kata yang merupakan bagian
fungsional dari tuturan yang lebih panjang. Frasa verbal terdiri
atas kata kerja (‫ )ﻓﻌﻞ‬sebagai induk dan konstituen (‫ )ﺗﻮاﺑﻊ‬yang ber-
hubungan dengannya atau menerangkan keadaan terjadinya kata
kerja tersebut.
Dalam frasa verbal di setiap bahasa ada sistem verbal yang di-
namakan sistem kala-aspek-modus. Sistem Kala menyangkut waktu
atau saat (dalam hubungannya dengan saat penuturan) adanya atau
terjadinya atau dilakukannya apa yang diartikan oleh kata kerja.
Berikut beberapa sistem kala yang ada dalam kata kerja bahasa
Arab beserta frasa pengungkapannya dan contohnya masing-masing:
1) Presen (‫ )اﺤﻟﺎﺮﺿ‬menggunakan frasa (‫)ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬.
َ ُ ٌ َّ ْ
Contoh: ‫ﺤﻣﻤﺪ اﻟﻘ ْﺮآن‬ ‫( ﻳﻘﺮأ‬Muhammad membaca al Qur’an)
ِّ َ ُ
2) Imperfek (‫ )اﻤﻟﺎ اﻟﻤﺘﺠﺪد‬menggunakan frasa (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫)ﺎﻛن‬.
َ ْ َ ٌ َُ َ َ ْ ْ َ َْ
Contoh: ‫ ﺎﻛن ﺤﻣ َّﻤﺪ ﻓﻘ َﺮأ اﻟﻘﺮآن‬،‫ﺌﺖ إﻰﻟ ﺑﻴﺘﻚ‬
ُ ‫ﺟ‬ ‫( ﻋﻨﺪﻣﺎ‬Ketika aku datang ke
rumahmu, Muhammad (tadi sedang) membaca al Qur’an).
3) Futur (‫ )اﻤﻟﺴﺘﻘﺒﻞ‬menggunakan frasa (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫ﺳﻮف‬/‫)ﺳـ‬.
َ ٌ َّ َ ْ َ َ
Contoh: ‫ﺤﻣﻤﺪ اﻟﻘﺮآن‬ ‫( ﺳﻴﻘﺮأ‬Muhammad (akan) membaca al Qur’an)
4) Perfek ( ‫ )اﻤﻟﺎ‬menggunakan frasa (‫)ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬.
َ ٌ َّ َ
Contoh: ‫ﺤﻣﻤﺪ اﻟﻘﺮآن‬ ‫( ﻗﺮأ‬Muhammad (telah) membaca al Qur’an)
5) Anterior (‫ )اﻤﻟﺎ اﻛﻌﻴﺪ‬menggunakan frasa (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫)ﺎﻛن‬.
َ ْ َ ٌ َُ
Contoh: ‫اﻟﻘﺮآن‬ ‫( ﺎﻛن ﺤﻣ َّﻤﺪ ﻗﺮأ‬Muhammad (sebelumnya sudah) mem-
baca al Qur’an)
6) Futur Anterior (‫ )اﻤﻟﻨﺘﻰﻬ ﺑﺎﻤﻟﺴﺘﻘﺒﻞ‬menggunakan frasa + ‫)ﺳﻴﻜﻮن‬
َْ
(‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫ﻗﺪ‬.
َ ‫ﻌﺪ‬ َ ْ َ ُْ ْ َ ٌ َُ ْ َ َ
Contoh: ‫ﺳﺎﻋ ٍﺔ‬ ‫ﻜﻮن ﺤﻣ َّﻤﺪ ﻗﺪ ﻗﺮأ اﻟﻘﺮآن ﺑ‬‫( ﺳﻴ‬Satu jam lagi, Muhammad
(akan sudah selesai) membaca al Qur’an)
Sistem aspek menyangkut salah satu segi dari apa yang diartikan
oleh kata kerja, yaitu: adanya (kegiatan atau kejadian), mulainya, ter-

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 17


jadinya (atau dilaksanakannya), berlangsungnya, selesai tidaknya,
adanya hasil atau tidak, dan adanya kebiasaan. Berikut beberapa sis-
tem aspek yang ada dalam kata kerja bahasa Arab beserta frasa pe-
ngungkapannya dan contohnya masing-masing:
1) Statif (‫ )اﻟﺒﺴﻴﻂ‬atau segi adanya kata kerja, menggunakan frasa
(‫)ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬.
َ ‫ﻳﺴﺘَﻌ ّﺪ‬
Contoh: ‫أﻤﺣﺪ‬ ْ (Ahmad siap)
ِ
2) Inkoatif (‫ )اﻟﺮﺸوع‬atau segi mulainya kata kerja, dalam bahasa
Arab frasa yang biasa digunakan adalah (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫)أﻓﻌﺎل اﻟﺮﺸوع‬.
َ َ ُّ ‫( ﻃﻔ َﻖ ُﺤﻣَ َّﻤ ٌﺪ ُﺤﻳ‬Muhammad (telah) mulai mencintai
Contoh: ‫ﺐ ﺨﺋِﺸﺔ‬ ِ
Aisyah)
3) Duratif (‫ )اﺤﻟﺎل‬atau segi berlangsungnya, menggunakan frasa
(‫)ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬.
Contoh: ‫ﻳﻜﺘﺐ ﺧﺎ ا ْر َس‬
ُ (Kholid sedang menulis pelajaran)
4) Habituatif (‫ )اﻻﺳﺘﻤﺮاري‬atau segi kebiasaannya, frasa yang di-
gunakan seperti “akan selalu…”, “sering…”, “kadang-kadang…”
dan “jarang”. Dalam bahasa Arab frasa “akan selalu…” bisa di-
ّ
ungkapkan dengan frasa (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫)ﺳﻴَﻈﻞ‬, frasa “sering…” bisa
ْ
diungkapkan dengan frasa (‫ ﻛﺜﺮﻴا‬+ ‫)ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬, frasa “kadang-
َْ
kadang…” bisa diungkapkan dengan frasa (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫ )ﻗﺪ‬dan
ْ
frasa “jarang…” bisa diungkapkan dengan frasa + ‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫)ﻻ‬
(‫إﻻ ﻧﺎ ِد ًرا‬. Perhatikan contoh pada tabel berikut:
Pola Frasa Contoh Kalimat Arti
ّ ّ
(‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫)ﺳﻴَﻈﻞ‬ ‫اﻟﺮ َّز‬
ُ ‫ﺳﺄﻇﻞ آﻛﻞ‬ Saya akan selalu
makan nasi
‫آﻳﺲ ﻛﺮﻳْﻢ‬ َ ْ ْ ‫أ‬
ْ ‫ﻳﺮﺸ ُب‬
ْ Adikku sering
(‫ ﻛﺜﺮﻴا‬+ ‫)ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬ ً ْ ‫َﻛﺜ‬
‫ﺮﻴا‬ ِ minum es krim
ُ َ ْ َْ Guru kadang-
َْ ‫ﻗﺪ ﻳﻨ اﻷﺳﺘﺎذ‬
(‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫)ﻗﺪ‬ َ َ َ ْ kadang lupa
‫اﺣﺔ‬ ‫اﻻﺳ ِﺮﺘ‬ istirahat

18 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


ْ َ ْ ُُ َ Adikku jarang
‫ إﻻ‬+ ‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫)ﻻ‬ ‫ أ ﻻ ﻳﺄﻛﻞ اﻟﻠﺤﻢ إﻻ‬makan daging
(‫ﻧﺎ ِد ًرا‬ ٌّ ِ ‫ ﻧﺎ ِد ًرا ﻷﻧَّ ُﻪ َﻏﺒَﺎ‬karena dia
vegetarian
َُْ
5) Perfektif (‫ )اﻟﻤﻨﺘﻰﻬ ﺑﺎﺤﻟﺎﺮﺿ‬atau segi selesainya kata kerja, frasa
yang digunakan seperti “sudah/pernah…”, “tidak lagi…” dan
“barusan…”. Dalam bahasa Arab frasa “sudah/pernah…” bisa
diungkapkan dengan frasa (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫ )ﻗﺪ‬, frasa “tidak lagi…”
َ
bisa diungkapkan dengan frasa (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫ ﻻ‬+ ‫ )ﺨد‬dan frasa
ً
“barusan…” bisa diungkapkan dengan frasa /‫ ﺟﺪﻳﺪا‬+ ‫)ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬
ًْ َ
(‫ﺣﺪﻓﺜﺎ‬. Perhatikan contoh pada tabel berikut:
Pola Frasa Contoh Kalimat Arti
ً ُ ‫ ﻗَ ْﺪ دﺨ‬Ahmad pernah
(‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫)ﻗﺪ‬ ‫أﻤﺣﺪ ﻋﻠﻴﺎ‬
mengundang Ali
َ
‫ ﻓﻌﻞ‬+ ‫ ﻻ‬+ ‫)ﺨد‬ ُّ ‫ﺨد ُﺤﻣَ َّﻤ ٌﺪ ﻻ ُﺤﻳ‬
‫ﺐ‬
َ
Muhammad tidak lagi
َ َ
(‫ﻣﻀﺎرع‬ ‫ ﺨﺋِﺸﺔ‬mencintai Aisyah
َ
/‫ ﺟﺪﻳﺪا‬+ ‫)ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬ ً ُ ْ‫أﻛﻠ‬
َ
‫ﺖ َﺣﺪﻳﺜﺎ‬
(‫َﺣﺪﻳْﺜﺎ‬
Saya barusan makan

6) Imperfektif (‫ )اﻤﻟﺘﺼﻞ ﺑﺎﺤﻟﺎﺮﺿ‬atau segi belum selesainya kata


kerja, frasa yang digunakan seperti “masih…”, dalam bahasa
Arab frasa “masih…” bisa diungkapkan dengan frasa + ‫)ﻣﺎ َزال‬
(‫ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬.
َ ‫ﺐا‬ ْ َ ٌ
ُ ُ‫ﻜﺘ‬
Contoh: ‫رس‬ ‫( ﻣﺎزال ﺧﺎ ﻳ‬Kholid masih menulis pelajaran)
7) Resultatif (‫ )وﺟﻮد اﺠﺘﻴﺠﺔ‬atau segi adanya hasil tindakan, frasa
ْ َ
yang digunakan seperti (‫ ﻓﻌﻞ‬+ ‫ )ﺎﻛن‬atau “kemarin sudah”.
ُ ‫ﺎﻛن ﺧﺎ ٌ ُﻓ َﻘﺎﺑ ُﻞ‬
Contoh: ‫اﻟﻤ ِﺪﻳ ْ َﺮ‬
َ
ِ ِ (Kholid (kemarin) menemui Kepala
Sekolah)
8) Nonresultatif (‫ )ﻋﺪم اﺠﺘﻴﺠﺔ‬atau segi tidak adanya hasil tin-
dakan, frasa yang digunakan seperti “masih belum … juga”,
“tidak pernah…sama sekali” dan “hampir…”. Dalam bahasa
Arab frasa “masih belum … juga” bisa diungkapkan dengan

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 19


ْ ْ frasa “tidak pernah … sama sekali”
frasa (‫ ﺑﻌﺪ‬+ ‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫)ﻟﻢ‬,
bisa diungkapkan dengan frasa (‫ﻗﻂ‬ ّ + ‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫)ﻟﻢ‬,
ْ dan frasa
“hampir…” bisa diungkapkan dengan frasa ‫ ﻓﻌﻞ‬+ ‫ﻘﺎر َﺑﺔ‬ ُ ‫)أﻓﻌﺎل‬
َ ‫اﻟﻤ‬
(‫ﻣﻀﺎرع‬. Perhatikan contoh pada tabel berikut:
Pola frasa Contoh Kalimat Arti
ْ ْ َْ ْ
+ ‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫)ﻟﻢ‬ ‫ﻟﻢ ﻳﻐﺘ ِﺴﻞ إﺑﺮاﻫﻴﻢ‬ Ibrahim masih belum
ْ ُ‫ َﻧ ْﻌﺪ‬mandi juga
(‫ﺑﻌﺪ‬
Saya tidak pernah
ّ + ‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫)ﻟﻢ‬
ْ ْ ْ ْ
ّ‫ب َﻗﻂ‬
(‫ﻗﻂ‬ ‫ ﻟﻢ أﻛ ِﺬ‬berbohong sama
sekali
‫ ﻓﻌﻞ‬+ ‫ﻘﺎر َﺑﺔ‬ ُ ‫)أﻓﻌﺎل‬
َ ‫اﻟﻤ‬
ُ َ Muhammad hampir
‫ﺤﻣﻤﺪ ﻳ َ ْﺴـﻘ ُﻂ‬
ّ ‫ﺎﻛد‬
(‫ﻣﻀﺎرع‬ jatuh
Sistem Modus adalah pengungkapan sikap penutur terhadap
apa yang dituturkannya. Berikut beberapa sistem modus yang ada
dalam kata kerja bahasa Arab beserta frasa pengungkapannya dan
contohnya masing-masing:
1) Indikatif/Deklaratif (‫ )ﺧﺮﺒﻳﺔ‬atau pemberian kabar. Peng-
ْ
ungkapan modus indikatif bisa menggunakan frasa (‫)ﻓِﻌﻞ‬.
Contoh: ‫ﺟﺎء اﻤﻟﺪﻳ ْ ُﺮ‬
َ (Direktur datang)
ّ ّ
2) Optatif ( ‫ )اﺤﻛﻤﻲﻨ أو اﻟﺮﺘ‬atau harapan, kata-kata yang digunakan
dalam modus ini seperti “semoga” atau “saya berharap”, dalam
bahasa Arab pengungkapan modus optatif bisa menggunakan
َ َ
ُ ْ‫)ﻳ َﻤ َّﻨﻴ‬ ُ َْ
frasa (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫ أن ﻟ ْﻮ‬+ ‫ﺖ‬ atau (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫ ) ﺘَﻪ‬atau + ‫)ﻋ أن‬
ّ َ
(‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬atau (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫ )ﻟ َﻌﻠﻪ‬. Perhatikan contoh berikut:
Pola frasa Contoh Kalimat Arti
َْ َ َ َ ْ‫أن َﻓﻨ‬
ُ ‫ﺠ َﺢ‬ ْ Semoga Ahmad lulus
(‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫)ﻋ أن‬ ‫أﻤﺣﺪ‬ ‫ﻋ‬
ُ ‫ﺖ أن ﻟ َ ْﻮ‬
‫ﻛﻨﺖ‬ ُ ْ‫ َﻳ َﻤ َّﻨﻴ‬Saya berharap
َ ْ ُ ْ َّ َ َ
(‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫ﺖ أن ﻟ ْﻮ‬
semoga saya jadi
‫)ﻳﻤﻨﻴ‬ ً ْ
‫ ﻃﺮﻴا‬burung

20 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


3) Interogatif (‫ )اﺳﺘﻔﻬﺎﻣﻴﺔ‬atau pertanyaan. Pengungkapan modus
ْ ْ
interogatif biasanya menggunakan frasa (‫ ﻓِﻌﻞ‬+ ‫)اﺳ ِﺘﻔﻬﺎم‬.
ُ
Contoh: ‫أﻤﺣﺪ؟‬ َ ‫( ﻫﻞ‬Apakah Ahmad lulus?)
‫ﺠﻧﺢ‬
4) Negasi (‫ )اﺠﻲﻔ‬atau peniadaan. Dalam bahasa Arab pengungkapan
ْ
modus negasi biasa menggunakan frasa (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫ )ﻻ‬atau + ‫)ﻣﺎ‬
ْ
(‫ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬.
ُ
Contoh: ‫أﻤﺣﺪ‬ َ ْ‫( ﻻ َﻓﻨ‬Ahmad tidak lulus)
‫ﺠ ُﺢ‬
َ ْ ‫( ﻣﺎ َﺠﻧَ َﺢ‬Ahmad tidak lulus)
‫أﻤﺣ ُﺪ‬
5) Subjungtif (‫)ﺮﺷﻃﻴﺔ‬ ْ َ atau pengandaian. Pengungkapan modus
subjungtif biasanya menggunakan kata-kata seperti “jika”,
“andaikata … pasti…” dan “kalau bukan karena … pasti …”.
Dalam bahasa Arab pengungkapan makna “jika” bisa meng-
ْ
gunakan frasa (‫ ﻓِﻌﻞ ﺠﻣﺰوم‬+ ‫)إن‬, pengungkapan makna “andaikata...
ْ
pasti...” bisa menggunakan frasa (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫ ﻟـ‬+ ‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫)ﻟﻮ‬,
dan pengungkapan makna “kalau bukan karena ... pasti ...”
َ ْ
bisa menggunakan frasa berikut ini: (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫ﻣﺼﺪر‬/‫ اﺳﻢ‬+ ‫)ﻟﻮﻻ‬.
Perhatikan contoh berikut:
Pola frasa Contoh Kalimat Arti
ْ ْ ْ ْ ْ Jika kamu izinkan, aku
(‫ ﻓِﻌﻞ ﺠﻣﺰوم‬+ ‫)إن‬ ‫أر ِﺟﻊ‬ ‫ إن ﺗﺄذن ِﻲﻟ‬akan pulang

ْ
‫ ﻟـ‬+ ‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫)ﻟﻮ‬
Andaikata kamu (tadi)
َ ْ َ ْ kalah pasti kamu (akan)
َ ْ‫ت َﻛﻜﻴ‬
‫ﺖ‬ ‫ﻟﻮ ﺧ ِﺮﺴ‬
(‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ menangis
َ ْ ُ َ َ ْ ِّ ُ ْ Kalau bukan karena
‫ﻣﺼﺪر‬/‫ اﺳﻢ‬+ ‫)ﻟﻮﻻ‬ ‫ﻲﺒ ﻤﻟﺎﻗﻔ ْﻮت‬‫ﻟﻮﻻ ﺣ‬
َ ْ cintaku pasti aku tidak
(‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫ ﻋﻨﻚ‬memaafkanmu
ْ ْ ْ
6) Imperatif (‫ )أﻣﺮ‬atau perintah, menggunakan frasa (‫ ﻳﻔ َﻌﻞ‬+ ‫)ﻟـ‬
ْ
atau (‫)ﻓﻌﻞ أﻣﺮ‬.
ْ َْ
Contoh: ‫ﺮﻴ ِﺟﻊ‬ ِ ‫( ﻟ‬Hendaknya dia pulang)
ْ ْ
‫( ار ِﺟﻊ‬Pulanglah)

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 21


7) Hortatif (‫ )اﺤﻛﺤﻀﻴﺾ‬atau bujukan dengan halus, perintah yang
halus dalam bahasa Arab diungkapkan dengan menggunakan
ْ َ َّ
frasa (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫ )ﻫﻼ‬atau (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫)ﻟﻮ َﻣﺎ‬
ْ atau (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫)أﻻ‬ atau
ْ
(‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫)ﻟﻮ ﻻ‬. Perhatikan contoh berikut:
Pola frasa Contoh Kalimat Arti
ْ َ ُ َْ َ َ َ َ
(‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫)ﻫﻼ‬ ‫ﺎﻋﺪﺗـﻪ‬ ‫ﻫﻼ ﺳ‬
ُ َْ َ َ َ ْ
(‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫)ﻟﻮ َﻣﺎ‬ْ ‫ﺎﻋﺪﺗـﻪ‬ ‫ ﻟﻮ ﻣﺎ ﺳ‬Kenapa kamu tidak
َّ ُ َ ْ َ َ َّ menolongnya saja?!
(‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫)أﻻ‬ ‫ﺎﻋﺪﺗـﻪ‬ ‫أﻻ ﺳ‬
ْ ُ َْ َ َ َ ْ
(‫ ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬+ ‫)ﻟﻮ ﻻ‬ ‫ﺎﻋﺪﺗـﻪ‬ ‫ﻟﻮ ﻻ ﺳ‬
Frasa verbal terkadang juga mengandung sebuah keterangan
yang menyatakan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan,
yaitu mengenai perbuatan, keadaan, dan peristiwa; atau juga sikap
terhadap lawan bicaranya. Sikap ini dapat berupa pernyataan ke-
mungkinan, keinginan, atau juga keizinan. Dalam kajian linguistik
keterangan seperti ini dinamakan modalitas.
Dalam beberapa bahasa termasuk bahasa Indonesia dan bahasa
Arab, modalitas ini dinyatakan secara leksikal. Umpamanya dengan
kata-kata mungkin, barangkali, sebaiknya, tentu, pasti, boleh, mau,
ingin dan seyogyanya.
Dalam kepustakaan linguistik dikenal adanya beberapa jenis mo-
dalitas; antara lain (1) modalitas intensional; (2) modalitas epistemik;
(3) modalitas deontik; (4) modalitas dinamik. Berikut ini dijelaskan
jenis-jenis modalitas di atas, kata-kata yang digunakan dan cara
pengungkapannya dalam bahasa Arab.
Modalitas intensional, yaitu modalitas yang menyatakan ke-
inginan, harapan, atau permintaan, atau juga ajakan. Secara leksikal
kata-kata yang digunakan seperti ingin, berniat, berharap dan se-
baiknya. Secara berurutan diberikan contoh cara pengungkapannya
dalam bahasa Arab.
ْ ْ َْ
1) “ingin”, bisa diungkapkan dengan frasa (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫ أن‬+ ‫)أراد‬.
ْ
Contoh: ‫اﻟﺮﺼ ِف‬ َ ‫أﺗﻌﻠّ َﻢ ِﻋ‬
‫ﻠﻢ‬ َ ‫أن‬ْ ُ
‫( أرﻳﺪ‬Saya ingin belajar Morfologi)

22 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


ْ ّ
2) “berniat”, bisa diungkapkan dengan frasa (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫ أن‬+ ‫ ﺑـ‬+ ‫)ﻫﻢ‬.
َ َ َْ ْ ّ (Muhammad berniat menghafalkan
Contoh: ‫ﻫﻢ ﺤﻣﻤﺪ ﺑﺄن ﺤﻳﻔﻆ اﻟﻘﺮآن‬
Al Qur’an)
ْ َ
3) “berharap”, bisa diungkapkan dengan frasa (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫أن‬+ ‫)رﺟﺎ‬.
ْ ْ ْ
َ ْ‫أن َﻳﻨ‬
Contoh: ‫اﻻﻣﺘﺤﺎن‬
ِ ‫ﺠ َﺢ ﻲﻓ‬ ‫( أرﺟﻮ‬Saya berharap kamu lulus ujian)
ْ ْ َ‫)ﻳﻨﺒ‬
4) “sebaiknya”, bisa diungkapkan dengan frasa ‫ ﻓﻌﻞ‬+ ‫ أن‬+ ‫ ﻟـ‬+ ‫ﻲﻐ‬
(‫ﻣﻀﺎرع‬.
َ ْ ََْ ْ َ ْ
Contoh: ‫( ﻳَﻨﺒَﻲﻐ ﻷ ْوﻻ ِد َك أن ﺤﻳﻔﻈﻮا اﻟﻘﺮآن‬sebaiknya anak-anakmu meng-
hafal Al Qur'an)

Modalitas epistemik, yaitu modalitas yang menyatakan kemung-


kinan, kepastian, dan keharusan. Secara leksikal kata-kata yang di-
gunakan seperti nampaknya, mungkin, pasti, harus, dan seharusnya.
Secara berurutan diberikan contoh cara pengungkapannya dalam
bahasa Arab.
َّ َْ
1) “Nampaknya”, dapat diungkapkan dengan frasa (... ‫ أن‬+ ‫)ﻓﺒﺪو‬.
ْ َ ّ َ َ َ ّ ْ
Contoh: ‫( ﻳﺒﺪو أﻧﻪ َﺨد ﻻ ﻓﺘَﺄﺧ ُﺮ ﻛ ِﺜﺮﻴا‬nampaknya dia tidak lagi sering
terlambat)
ّ َّ ُ َ
2) “Mungkin”, dapat diungkapkan dengan frasa (...‫ أن‬+ ‫اﻟﻤ َﺮﺟﺢ‬ ‫)ﻣﻦ‬
ّ ّ ِّ َّ َ َ َ َ
atau (...+ ‫ )ﻟﻌﻞ‬atau (...‫ أن‬+ ‫)ﻏﻠﺐ ﺒﻟ اﻟﻈﻦ‬. Perhatikan contoh berikut:
Pola frasa Contoh Kalimat Arti
َ َ ّ َّ َ َ
ّ َّ ُ َ ‫اﻤﻟﺮﺟﺢ أن أﻤﺣﺪ ﻣﺎ َزال‬ ‫ِﻣﻦ‬
(...‫ أن‬+ ‫اﻟﻤ َﺮﺟﺢ‬ ‫)ﻣﻦ‬ َ ُ ْ
‫ ﻳَﺪرس اﻟﻠﻐﺔ‬Mungkin Ahmad
ّ َ ُ ‫أﻤﺣﺪ ﻣﺎ َز َال ﻳَ ْﺪ‬
َ ّ َ
(...+ ‫)ﻟﻌﻞ‬ ‫رس اﻟﻠﻐﺔ‬ ‫ ﻟ َﻌﻞ‬masih belajar
َّ َ َ َ َ َ ّ َّ َ َ‫ َﻏﻠ‬bahasa
+ ‫ﺐ ﺒﻟ اﻟﻈ ِّﻦ‬ ‫)ﻏﻠ‬ ‫ﺐ ﺒﻟ اﻟﻈ ّﻦ أن أﻤﺣﺪ ﻣﺎ‬
ّ
(...‫أن‬
َ
‫رس اﻟﻠﻐﺔ‬ ُ ‫َز َال ﻳَ ْﺪ‬
ً ْ
3) “Pasti”, dapat diungkapkan dengan pola frasa (‫ ﺣﺘﻤﺎ‬+ ‫)ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬.
ْ ُ
Contoh: ‫ﻔﻮ ُز ﻓﺮﻳْـﻘﻨﺎ ﺒﻟ ﻓﺮﻳ ِﻘ ِﻬﻢ ﺣﺘ ًﻤﺎ‬
ْ َ‫اﻟﻤ ّﺮة ﺳﻴ‬
َ ‫( ﻫﺬه‬kali ini tim kita pasti
mengalahkan tim mereka)

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 23


ْ َ
4) “Harus”, dapat diungkapkan dengan pola frasa + ‫ أن‬+...+ ‫)وﺟﺐ ﺒﻟ‬
ْ ْ ْ ُّ
(‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬atau(‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫ أن‬+ ... ‫ ﻟـ‬+ ‫ )ﻻﺑﺪ‬.
Contoh:
Pola frasa Contoh Kalimat Arti
ْ َ ََْ ْ َ
+ ‫ أن‬+...+ ‫)وﺟﺐ ﺒﻟ‬ ‫وﺟﺐ ﻋﻠﻴﻚ أن ﺗﺪﻓ َﻊ‬ َ
ْ ْ َ ُ ْ َ
(‫ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬ ‫ﺎت ا را ِﺳ َّﻴﺔ‬
ِ ‫ اﻟﻤﺮﺼوﻓ‬Kamu harus
ْ ْ ّ َ ُ ْ َ َََْ ْ َ ُّ
‫ ﻓﻌﻞ‬+ ‫ أن‬+ ... ‫ ﻟـ‬+ ‫ﺎت )ﻻﺑُﺪ‬
ِ ‫ ﻻﺑﺪ ﻟﻚ أن ﺗﺪﻓﻊ اﻟﻤﺮﺼوﻓ‬membayar SPP
(‫ﻣﻀﺎرع‬ ‫راﺳ َّﻴﺔ‬
ِ ‫ا‬
ّ
ْ َ
5) “Seharusnya”, bisa diungkapkan dengan pola frasa + ‫ﺮوض‬
ِ ‫)ﻣﻦ اﻤﻟﻔ‬
ْ ْ ْ ْ ْ َ َ
(‫ ﻓﻌﻞ‬+ ‫ أن‬atau (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫ أن‬+... ‫)ﺎﻛن ﻳَﻨﺒَﻲﻐ ﻟـ‬.
Contoh:
Pola frasa Contoh Kalimat Arti
ْ ْ ْ َ ِّ ْ ْ ْ َ
(‫ ﻓﻌﻞ‬+ ‫ أن‬+ ‫ﺮوض‬ِ ‫)ﻣﻦ اﻤﻟﻔ‬ ‫ﺮوض أن ﺗﺄ َ ُﻣﺒَﻜ ًﺮا‬
ِ ‫ﻣﻦ اﻤﻟﻔ‬
Seharusnya
ْ َ َْ َ َ
+ ‫ أن‬+... ‫ْ ْ َ ُ َ ِّ ً )ﺎﻛن ﻳﻨﺒﻲﻐ ﻟـ‬ َ‫ َﺎﻛ َن ﻳَﻨْﺒ‬kamu datang
ْ ‫ا‬‫ﺮ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﺒ‬‫ﻣ‬ ‫ﺗﺄ‬ ‫أن‬ ‫ﻟﻚ‬ ‫ﻲﻐ‬ pagi-pagi
(‫ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬
Modalitas deontik, yaitu modalitas yang menyatakan keizinan
atau keperkenanan. Secara leksikal kata-kata yang digunakan adalah
boleh. Dalam bahasa Arab modal “boleh” bisa diungkapkan dengan
ْ ْ َ ْ ْ ْ َّ ْ َ ُْ
frasa (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫ أن‬+ ... ‫ ﻟـ‬+ ‫)ﺟﺎز‬ atau ‫ ﻓﻌﻞ‬+ ‫ أن‬+ ‫ ﺿ ِﻤﺮﻴ ﻲﻓ ﺤﻣﻞ ﻧﺼﺐ‬+ ‫ﻜ ُﻦ‬
ِ ‫)ﻓﻤ‬
(‫ﻣﻀﺎرع‬. Contoh:
Pola frasa Contoh Kalimat Arti
ْ ْ َ ْ ْ َ َُْ
َ ‫ﺗﺬ َﻫ‬
(‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫ أن‬+ ... ‫ ﻟـ‬+ ‫)ﺟﺎز‬ ‫ﺐ‬ ‫ﺠﻳﻮز ﻟﻚ أن‬
ْ ْ ْ َّ ْ َ ُْ ْ ْ َ ُ ْ ُ Anda boleh
‫ ﻓﻌﻞ‬+ ‫ أن‬+ ‫ ﺿ ِﻤﺮﻴ ﻲﻓ ﺤﻣﻞ ﻧﺼﺐ‬+ ‫ﻜ ُﻦ‬
ِ ‫)ﻓﻤ‬ ‫ﺐ‬َ ‫ﺗﺬ َﻫ‬ ‫ﻜﻨﻚ أن‬ِ ‫ ﻓﻤ‬pergi
(‫ﻣﻀﺎرع‬
Modalitas dinamik, yaitu modalitas yang menyatakan kemam-
puan. Secara leksikal kata-kata yang digunakan seperti bisa, dan
mampu. Secara berurutan diberikan contoh cara pengungkapannya
dalam bahasa Arab:

24 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


ْ ْ
1) “Bisa”, bisa diungkapkan dengan frasa (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫ أن‬+ ‫)اﺳﺘﻄﺎع‬.
َ ُّ ْ َ َ ْ‫أن ُﺠﻳﻴ‬
ْ َ
Contoh: ‫ﺐ ﺒﻟ أﺳﺌﻠﺔ ﻋﻠ ِﻢ اﻟﻠﻐ ِﺔ‬ ‫( اﺳﺘﻄﺎع إﺑﺮاﻫﻴﻢ‬Ibrahim bisa men-
jawab soal-soal Linguistik)
ْ ْ ََ
2) “Mampu”, bisa diungkapkan dengan frasa ‫ ﻓﻌﻞ‬+ ‫ أن‬+ ‫ ﺒﻟ‬+ ‫)ﻗﺪر‬
ْ ْ َّ َ
(‫ ﻣﻀﺎرع‬atau (‫ ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬+ ‫ أن‬+ ‫ ِﻣ ْﻦ‬+ ‫ )ﻳ َﻤﻜ َﻦ‬. Contoh:
Pola frasa Contoh Kalimat Arti
ْ ْ ََ َْ َ ْ َ ‫ﻗَ َﺪ َر‬
‫ ﻓﻌﻞ‬+ ‫ أن‬+ ‫ ﺒﻟ‬+ ‫)ﻗﺪر‬ ‫ﻘﻮد‬ ‫أﻤﺣ ُﺪ ﺒﻟ أن ﻳ‬
(‫ﻣﻀﺎرع‬ ‫ اﻟﺴﻴﺎرة‬Ahmad mampu
ْ َّ َ َ ْ َ ْ ْ ُ َ َ َّ َ َ mengemudi mobil
+ ‫ أن‬+ ‫ ِﻣ ْﻦ‬+ ‫)ﻳ َﻤﻜ َﻦ‬ ‫ﻘﻮد‬ ‫ﻳﻤﻜﻦ أﻤﺣﺪ ﻣﻦ أن ﻳ‬
ْ
(‫ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع‬ ‫اﻟﺴﻴﺎرة‬
2. Susunan Frasa Adjektival (‫)اﻟﺮﺘﻛﻴﺐ اﺠﻌﻲﺘ‬
Frasa adjektival adalah kelompok kata yang terdiri dari sifat se-
bagai induk dan konstituen bawahannya.
Dalam bahasa Arab sifat disebut juga na’at, oleh karena itu, sebelum
memaparkan tentang susunan frasa adjektival dalam bahasa Arab ada
baiknya kita menguasai penggunaan na’at serta kaidah-kaidahnya.
Na’at adalah isim (‫ )اﺳﻢ‬yang menerangkan sifat isim yang diikutinya
contoh: ‫ﻲﻛ‬ُّ َّ ‫ﺐ ا‬
ُ ‫اﻟﻄﺎﻟ‬
ِ
َّ ‫ ﺟﺎء‬artinya “Murid yang cerdas itu telah datang”
(naat haqiqi) atau sifat yang ada hubungannya dengan isim yang
ُ ْ ٌَْ َ ٌ َْ َ
diikuti contoh ‫ﺮﻴة ُﺣﺠ َﺮﺗﻪ‬ ‫ ﻫﺬا ﻧﻴﺖ ﻛ ِﺒ‬artinya “ini rumah yang kamarnya
besar” (naat sababi)
a. Na’at Haqiqi harus sesuai dengan man’utnya dalam i’rab, mudzakar/
muannats, mufrad/tasniyah/jamak dan ma’rifat/nakirahnya.
ْ َ ُ ّ َ َ ُْ َ ُ
Contoh: ‫اﻟﻌ ِﻈﻴ ُﻢ‬ ‫ اﻟﻌ ِﻈﻴﻢ( ﻗﺎل اﻟﻠـﻪ‬adalah na’at dari ‫) اﻟﻠـﻪ‬
a. Na’at Sababi harus sesuai dengan man’utnya hanya dalam i’rab
ُّ ُ َ ُ َّ َ َ ُ
dan ma’rifat/nakirahnya. Contoh: ‫اﻟﺮ ُﺟﻞ اﻟﻜ ِﺮﻳْ َﻤﺔ أﻣﻪ‬ ‫ اﻟﻜﺮﻳﻤﺔ( ﺟﺎء‬adalah
ُ
naat dari ‫)اﻟﺮﺟﻞ‬
Kaidah-kaidah yang perlu diperhatikan dalam penulisan na’at
sebagai berikut:
1- Bila man’utnya berupa jamak taksir yang tidak berakal maka
na’atnya boleh mufrad muannas (Ini yang sering) dan boleh

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 25


juga jamak muannats.
ٌ
Contoh: ‫ﻛﺘﺐ ﻛﺜﺮﻴات‬ ‫أو ﻋﻨﺪي‬ ٌ
ْ ،‫ﻛﺘﺐ ﻛﺜﺮﻴة‬ ‫( ﻋﻨﺪي‬Saya punya kitab
yang banyak)
2- Bila man’utnya isim jamak maka na’atnya boleh mufrad dan
boleh juga jamak.
ْ ْ َ ‫ أو‬،ً‫ﺨﺮﺷﻧﺎ ﻗﻮﻣﺎ ﺻﺎﺤﻟﺎ‬
ِ ‫ﺨﺮﺷﻧﺎ ﻗﻮﻣﺎ ﺻﺎ‬
Contoh: ‫ﺤﻟﻦﻴ‬ ْ َ (Kita bergaul dengan
kaum yang shalih)
3- Bila man’utnya mudzakar dan muannas maka na’atnya
mudzakar.
Contoh: ‫ﺎن‬ َ ّ َ َ
ِ ‫ﻲﻠﻋ وﻓﺎﻃﻤﺔ اﻟﺼﺎﺤﻟ‬
ِ ‫( ﺟﺎء‬Ali dan Fatimah yang sholih itu
telah datang)
4- Bila man’utnya berakal dan tidak berakal maka na’atnya
berakal.
ُْ ُ
Contoh: ‫واﺨﻟﻴﻮل اﺠﺎﻓِﻌﻮن‬ ‫( ﺟﺎء اﺠﻟُﻨُ ْﻮد‬Tentara dan kuda yang ber-
manfaat itu telah datang)
Telah disebutkan sebelumnya bahwa frasa adjektival adalah ke-
lompok kata yang terdiri dari sifat sebagai induk dan konstituen
bawahannya. Konstituen bawahan ini ada bermacam-macam; dan
frasa adjektival dapat digolongkan menurut jenis konstituen bawahan
tersebut, yaitu sebagai berikut:
a. Frasa Adjektival dengan Pemodifikasi Penegas/Peniadaan
Penegas di dalam klausa adalah konstituen keterangan yang me-
modifikasi sifat dengan arti negasi (‫( )اﺠﻲﻔ‬tidak, tidak ada). Cara
َ
ُ ْ ‫)ﻟ‬
pengungkapan frasa ini dalam bahasa Arab menggunakan + ‫ﺮﻴ‬
(‫ اﺳﻢ‬+ ‫ )ﻋﺪﻳﻢ‬،(‫ ﺻﻔﺔ‬. Contoh:
َ َْ َ ً َ ْ ْ
َ َ ‫اﺷ‬
1) ‫ﺮﻴ ﻧﺎﻓِ ٍﻊ‬ ‫ﺮﺘى َز ِﻣﻴ ِﻲﻠ ِﻛﺘﺎﺑﺎ ﻟ‬ (Temanku membeli sebuah buku yang
tidak bermanfa’at).
ْ َ َُْ َ َ َ
2) ‫اﻟﻤﻌ َﻰﻨ‬ ‫ﻠﻛﻤﺔ ﻋ ِﺪﻓﻤﺔ‬ ِ ‫( ﺗﻠﻚ‬Itu adalah kata yang tidak ada makna).
b. Frasa Adjektival dengan Pemodifikasi Milik
Contohnya dalam bahasa Indonesia frasa yang berbunyi “tempat
yang bagus pemandangan(nya)” dalam bahasa Arab frasa seperti
ini bisa diungkapkan dengan menggunakan ‫ اﺠﻌﺖ اﻟﺴﺒﻲﺒ‬atau ‫ﻧﻌﺖ‬

26 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


‫ اﺠﻟﻤﻠﺔ‬Contoh:
Pola frasa Contoh Kalimat Arti
َْ ْ َ َ
‫اﻟﻤﺎﻜ ِن اﺠﻟَﻤﻴ ِﻞ َﻣﻨﻈ ُﺮ ُه اﺠﻌﺖ اﻟﺴﺒﻲﺒ‬ َ ْ‫أرﻳْ ُﺪ أَ ْن أﻧﻴ‬
‫ﺖ ِﻲﻓ‬ ِ ِ Saya ingin
menginap
َْ َ َ
‫اﻟﻤﺎﻜ ِن ا ي َﻣﻨﻈ ُﺮ ُه‬ َ ْ‫ أرﻳْ ُﺪ أَ ْن أﻧﻴ‬di tempat
‫ﺖ ِﻲﻓ‬ ِ ِ
‫ﻧﻌﺖ اﺠﻟﻤﻠﺔ‬ ٌ ْ َ yang bagus
‫ ﻤﺟﻴﻞ‬pemandangannya

c. Frasa Adjektival dengan Pemodifikasi Pembaku


Pembaku adalah konstituen bawahan pada adjektiva sebagai
induk, sedemikian rupa sehingga induk itu berupa komparatif,
superlatif atau ekuatif. Contohnya: “Ini alasan yang lebih jelas
daripada yang lain”, “Orang yang terkaya di dunia” dan “Bintang
sebesar matahari”.
Dalam bahasa Arab frasa-frasa ini bisa diungkapkan dengan
susunan sebagai berikut:
1) Komparatif (‫ ِﻣ ْﻦ‬+‫)اﺳﻢ ﺗﻔﻀﻴﻞ‬,
2) Superlatif (‫ﻤﺟﻊ ﻣﻌﺮﻓﺔ‬+‫اﺳﻢ ﺗﻔﻀﻴﻞ‬/‫ﻣﻔﺮد ﻧﻜﺮة‬+‫)اﺳﻢ ﺗﻔﻀﻴﻞ‬,
ْ ُْ َ ُْ َ
3) Ekuatif (‫اﺳﻢ ﻣﻨﺼﻮب ﺒﻟ ﺗﻤ ِﻴﺰﻴ‬+...‫ﺷ ِﺒﻴﻪ‬/‫ﺮﻴ‬ ‫)ﻧ ِﻈ‬.
Contoh:
Pola frasa Contoh Kalimat Arti

َ ْ َ ْ ُ َ ْ ٌ َّ ُ َ Ini bukti yang


(‫ ِﻣ ْﻦ‬+‫)اﺳﻢ ﺗﻔﻀﻴﻞ‬ ‫ﺮﻴﻫﺎ‬
ِ ‫ ﻫ ِﺬ ِه ﺣﺠﺔ أوﺿﺢ ِﻣﻦ ﻟ‬lebih jelas daripada
yang lainnya

‫ ﻣﻔﺮد‬+‫)اﺳﻢ ﺗﻔﻀﻴﻞ‬ ْ َ ْ ْ ْ ُ ْ َ Saya bertemu


/‫ﺖ ﺑِﺄﻣ َﻬﺮ ﺗِﻠ ِﻤﻴ ٍﺬ ِﻲﻓ اﻟﻔﺼﻞ‬ ‫ﻟ ِﻘﻴ‬
+‫اﺳﻢ ﺗﻔﻀﻴﻞ‬/‫َ ْ ﻧﻜﺮة‬ ْ َ َ ْ ُ ْ َ murid yang paling
‫اﺤﻛﻼ ِﻣﻴ ِﺬ ِﻲﻓ اﻟﻔﺼﻞ‬ ‫ﻟ ِﻘﻴﺖ ﺑِﺄﻣﻬﺮ‬
(‫ﻤﺟﻊ ﻣﻌﺮﻓﺔ‬ pandai di kelas

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 27


ْ َّ َ ْ َ ْ َّ ُ ْ َ -
‫اﺠﺠ َﻢ ﺷ ِﺒﻴﻪ اﻟﺸﻤ ِﺲ‬
Saya melihat
‫ رأﻳﺖ‬- bintang sebesar
ُْ َ ُْ َ ً ْ
‫ اﺳﻢ‬+...‫ﺷ ِﺒﻴﻪ‬/‫ﺮﻴ‬ ‫)ﻧ ِﻈ‬ ‫ﻛﺮﺒا‬ matahari
ْ َ َ ْ ُ ُ َ ْ َ ُ َ َ َّ
(‫ اﻟﺸﺠﺮة ﻧ ِﻈﺮﻴة اﻟﺮﺒ ِج اﻟﻮﻃ ِﻲﻨ ﻣﻨﺼﻮب ﺒﻟ ﺗﻤ ِﻴﺰﻴ‬-
ً
‫ُﻃ ْﻮﻻ‬
- Pohon itu
setinggi Monas
d. Frasa Adjektival dengan Pemodifikasi Derajat
Frasa adjektival dapat dimodifikasikan juga oleh adverbia de-
rajat seperti kata “sangat”, “amat”, “agak”, “sedikit”, “benar-
benar”, “terlalu....untuk...” dan lain-lain, dalam bahasa Arab
pengungkapan makna “sangat/amat” bisa menggunakan frasa
berikut: (‫ ﻟﻠﻐﺎﻳﺔ‬+ ‫ﺻﻔﺔ‬/‫ ﺟﺪا‬+ ‫)ﺻﻔﺔ‬, “agak” bisa menggunakan frasa
َّ َ ْ َ
ْ + ‫ﺻﻔﺔ‬/‫إﻰﻟ َﺣ ٍّﺪ َﻣﺎ‬
ْ + ‫ﻧﻮ ًﺨ َﻣﺎ( )ﺻﻔﺔ‬
(‫ َﻧﻌﺾ اﻟ ْ ء‬+ ‫ﺻﻔﺔ‬/‫ﻧﺴ ِﺒ ًّﻴﺎ‬ + ‫ )ﺻﻔﺔ‬, “sedikit”
menggunakan frasa (‫ ﻗﻠﻴﻼ‬+ ‫ )ﺻﻔﺔ‬, “benar-benar” bisa meng-
gunakan frasa (‫ ﺑﻜﻞ ﻣﻌﻰﻨ اﻟﻠﻜﻤﺔ‬+ ‫ )ﺻﻔﺔ‬, “terlalu …..untuk…” meng-
ْ
gunakan frasa (‫ ﻓﻌﻞ‬+ ‫أن‬+‫ ِﻣ ْﻦ‬+ ‫)اﺳﻢ ﺗﻔﻀﻴﻞ‬.
Contoh:
Pola frasa Contoh Arti
ٌ َ ُ َ َّ َّ
‫ﺎرة ﺬﻟ ِ َﺔ‬‫ﻫﺬهِ اﻟﺴﻴ‬ِ Mobil ini sangat
(‫ ﻟﻠﻐﺎﻳﺔ‬+ ‫ﺻﻔﺔ‬/‫ ﺟﺪا‬+ ‫)ﺻﻔﺔ‬ ًّ mahal
‫ﺟﺪا‬
ٍّ َ
‫ﺻﻔﺔ‬/‫ إﻰﻟ َﺣﺪ َﻣﺎ‬+ ‫)ﺻﻔﺔ‬ ٌ َ ُ َ َّ َّ
ْ + ‫ )ﺻﻔﺔ‬/(‫ﻧﻮ ًﺨ َﻣﺎ‬ ‫ﺎرة ﺬﻟ ِ َﺔ‬ ‫ﻫﺬهِ اﻟﺴﻴ‬
ِ
/‫ﻧﺴ ِﺒ ًّﻴﺎ‬ ْ +
َّ َ ْ َ Mobil ini agak mahal
َّ َ ْ ‫ﻧﻌﺾ اﻟ ء‬
(‫ َﻧﻌﺾ اﻟ ْ ء‬+ ‫ﺻﻔﺔ‬
ٌ َ ُ َ َّ َّ
‫ﺎرة ﺬﻟ ِ َﺔ‬ ‫ﻫﺬهِ اﻟﺴﻴ‬ ِ Mobil ini sedikit
(‫ ﻗﻠﻴﻼ‬+ ‫)ﺻﻔﺔ‬
‫ ﻗﻠﻴﻼ‬mahal
ٌ َ ُ َ َّ َّ
‫ﺎرة ﺬﻟ ِ َﺔ‬ ‫ﻫﺬ ِه اﻟﺴﻴ‬
ِ Mobil ini benar-
(‫ ﺑﻜﻞ ﻣﻌﻰﻨ اﻟﻠﻜﻤﺔ‬+ ‫)ﺻﻔﺔ‬ َ‫ﻣﻌﻰﻨ اﻟﻠﻜﻤﺔ‬ ْ ِّ ُ
ِ ‫ ﺑِﻜﻞ‬benar mahal
ْ ْ ُ َ َّ َّ
+ ‫أن‬+‫ ِﻣ ْﻦ‬+ ‫)اﺳﻢ ﺗﻔﻀﻴﻞ‬ ‫ﺎرة أﺘﻟ‬ ‫ﻫﺬهِ اﻟﺴﻴ‬ِ Mobil ini terlalu
َ َ ُ ْ ْ mahal untuk dijual
(‫ﻓﻌﻞ‬ ‫ﻣﻦ أن ﻳﺒﺎع‬

28 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


e. Frasa Adjektival dengan Pemodifikasi Pengukur
Contoh berbahasa Indonesia untuk modifikasi pengukur ditemu-
kan dalam frasa “jalan yang lebih lebar tiga meter”, konstituen
tiga meter bukan pembaku, meskipun lebih lebar adalah frasa
komparatif. Dalam bahasa Arab modifikasi pengukur bisa diung-
َ َ
kapkan dengan menggunakan frasa (‫اﻟﻌﺪدي‬ ‫ اﻟﺮﺘﻛﻴﺐ‬+ ‫ ﺑِـ‬+ ‫)اﺳﻢ ﺗﻔﻀﻴﻞ‬,
َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ َّ َّ
Contoh: ‫ﻫﺬهِ اﻟﺴﻴﺎرة أﺘﻟ ِﺨﺑﻤﺴ ِﺔ ﻣﻼ ِﻓﻦﻴ‬
ِ (Mobil ini lebih mahal lima juta).
Modifikasi pengukur ini juga dapat diungkapkan dengan meng-
gunakan frasa (‫ﺎف‬ َ ْ ْ ْ
ٍ ‫ أﺿﻌ‬+ ‫ﻋﺪد‬/‫ﻔﻦﻴ‬
ِ ‫ ِﺿﻌ‬+ ‫ ﺑِـ‬+ ‫)اﺳﻢ ﺗﻔﻀﻴﻞ‬,
َْْ ْ َ
ُ َ ‫ﺑﻴﺘﻚ‬
Contoh: ‫أﻛﺮﺒ ِﻣ ْﻦ ﺑﻴﻲﺘ ﺑِ ِﻀﻌﻔﻦﻴ‬ (Rumahmu lebih besar daripada
rumahku dua kali lipat).
f. Frasa Adjektival dengan Pemodifikasi Aspek
Dalam frasa ini adjektiva induk berlaku di bawah “aspek” ter-
tentu, misalnya “jujur dalam hal ini”;” terkenal di bidang kimia”,
dan lain-lain. Dalam bahasa Arab modifikasi aspek ini bisa di-
ََ
ungkapkan dengan menambahkan kata ‫ﺎل‬ ِ ‫ ِﻲﻓ ﺠﻣ‬،‫ ِﻲﻓ‬setelah ‫ﺻﻔﺔ‬,
ِ
contoh:
1) ‫ﺐ‬ ِّ ‫( اﺑﻦ ﺳﻴْﻨﺎ َﻣ ْﺸ ُﻬ ْﻮ ٌر ﻲﻓ َﺠﻣﺎل‬Ibnu Sina terkenal di bidang kedok-
ِّ ‫اﻟﻄ‬
ِ ِ
teran).
2) ‫ﺐ‬ ِّ ‫( اﺑﻦ ﺳﻴْﻨﺎ َﻣ ْﺸ ُﻬ ْﻮ ٌر ﻲﻓ‬Ibnu Sina terkenal di bidang kedokteran).
ِّ ‫اﻟﻄ‬
ِ
ْ ّ
3. Susunan Frasa Nominal (‫)اﻤﻟﺮﻛﺐ اﻻﺳ ِﻲﻤ‬
Frasa nominal terdiri atas isim induk (‫ )ﻣﻀﺎف‬dan atribut ‫)ﻣﻀﺎف‬
(‫إ ﻪ‬. Atribut dapat berupa isim, jadi tipe frasa dengan atribut yang
demikian berupa isim + isim (‫ اﺳﻢ‬+ ‫ )اﺳﻢ‬misalnya “rumah gubernur”
ْ ُ ُ
(‫اﻟﻤﺤﺎ ِﻓ ِﻆ‬ ‫)ﺑﻴﺖ‬. Dalam bahasa Arab frasa seperti ini dikenal dengan
nama ‫اﻟﺮﺘﻛﻴﺐ اﻹﺿﺎﻲﻓ‬.
Untuk menyusun kata berbahasa Arab dengan menggunakan
frasa nominal ‫ اﻟﺮﺘﻛﻴﺐ اﻹﺿﺎﻲﻓ‬perlu memperhatikan kaidah-kaidah be-
rikut ini:
1. I’rab atribut (‫ )ﻣﻀﺎف إ ﻪ‬harus selalu dibaca jar.
ْ ُ
ُ ‫اﻤﻟﺴﺠﺪ‬
Contoh:‫ﺑﻴﺖ اﻤﻟﺴﻠ ِﻤﻦﻴ‬
2. I’rab isim induk (‫ )ﻣﻀﺎف‬tergantung pada kedudukannya.

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 29


Contoh:‫ﻋﻤﺮ‬ َ ُ ْ ُْ
ٍ ‫ﺟﺎء أﺑﻮ ﺑﻜﺮ ورأﻳﺖ أﺑﺎ‬
3. Isim induk (‫ )ﻣﻀﺎف‬tidak boleh menerima alif lam dan tanwin,
serta nun tasniyah dan jama’.
َْ ُ َ
Contoh: ‫اﻤﻟﺴﺠﺪ‬
ِ ‫ ﺻﻰﻠ ﻣﺴ ِﻠ ُﻤ ْﻮ إﻧﺪوﻧﻴﺴﻴﺎ ﻲﻓ‬،‫أﺳﻠﻢ أﻫﻞ ﻣﻜﺔ ﺑﻌﺪ اﻟﻔﺘﺢ‬

Ada beberapa frasa yang termasuk frasa nominal, diantaranya


adalah:
a. Frasa Posesif
Frasa seperti “buku Ahmad”; “patung seniman” dan “rumahku”
terkadang disebut frasa “posesif”, dalam arti frasa isim + isim
memiliki hubungan antar-konstituen semantis yang menunjuk-
kan arti milik. Yaitu “buku milik ahmad” “patung milik seniman”
dan “rumah milikku”.
Dalam bahasa Arab frasa di atas bisa diungkapkan dengan meng-
ْ َّ ُ َْ َ ُ
gunakan‫اﻟﺮﺘﻛﻴﺐ اﻹﺿﺎﻲﻓ‬. Contoh: ‫ ﺑﻴﻲﺘ‬،‫ ﺗﻤﺜﺎل اﻟﻔﻨﺎن‬،‫ﻛﺘﺎب أﻤﺣﺪ‬

b. Frasa Keajentifan/Penindakan
Dalam frasa tipe ini, isim induk (‫ )ﻣﻀﺎف‬adalah isim deverbal
ْ ْ
(‫)ﻣﺸﺘَﻖ‬, artinya isim yang diderivasikan (‫ )ﻳُﺸﺘَ ُّﻖ‬dari kata kerja
(‫)ﻓﻌﻞ‬, dan dengan demikian dapat membawa arti keajentifan
atau penindakan. “Keajentifan” dalam konteks ini berarti bah-
wa isim diderivasikan dari kata kerja transitif (‫;)اﻟﻔﻌﻞ اﻤﻟﺘﻌﺪي‬
ْ
dan “penindakan” bila isim diderivasikan (‫ )ﻳُﺸﺘَ ُّﻖ‬dari kata kerja
intransitif (‫)اﻟﻔﻌﻞ اﻟﻼزم‬.
Contoh keajentifan seperti frasa “penulisan surat”, “percetakan
buku”, atau “penulis surat”, “pencetak buku”. Dalam bahasa
Arab dua contoh yang pertama bisa diungkapkan dengan
menggunakan frasa (‫ اﺳﻢ‬+ ‫ )ﻣﺼﺪر اﻟﻔﻌﻞ‬sehingga menjadi ،‫اﻟﺮ َﺳﺎﻟﺔ‬ ِّ ‫ﻛﺘﺎﺑﺔ‬
‫ﻜﺘﺎب‬ َ َ sedangkan dua contoh yang terakhir menggunakan
ِ ‫وﻃﺒﺎﻋﺔ اﻟ‬
ِ
َ ،‫اﻟﺮ َﺳﺎﻟَﺔ‬
frasa (‫ اﺳﻢ‬+ ‫ )اﺳﻢ اﻟﻔﺎﻋﻞ‬sehingga menjadi ‫وﻃﺎﺑِ ُﻊ اﻟﻜﺘﺎب‬ ِّ ‫ﺐ‬ُ ‫َﺎﻛﺗ‬
ِ
Contoh penindakan seperti frasa berikut: “kedatangan tamu”;
keberangkatan menteri”. Dalam bahasa Arab dua contoh di atas

30 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


bisa diungkapkan dengan menggunakan frasa (‫ اﺳﻢ‬+ ‫)ﻣﺼﺪر اﻟﻔﻌﻞ‬
َ
ُ ‫وذ َﻫ‬ ْ َ
sehingga menjadi ‫اﻟﻮ ِزﻳْﺮ‬
َ ‫ﺎب‬ ،‫ﺣﻀﻮر اﻟﻀﻴ ِﻒ‬.
c. Frasa dengan Atribut Nominal Rangkap Serial
Istilah “atribut nominal rangkap serial” dimaksudkan atribut
dua atau lebih, yang dirangkaikan secara koordinatif dengan
pemarkah hubungan “dan”, “atau”, dan lain sebagainya. Contoh
dalam bahasa Indonesia bisa dilihat berikut ini disertai pengung-
kapannya dalam bahasa Arab.
ّ
‫وأﻲﻣ‬ ُ ْ
rumah bapak dan ibuku ِ ‫ﺑﻴﺖ أ‬
َ ِّ ْ ْ
‫ﻜﺒَﺎر‬
pendidikan anak-anak dan
orang dewasa
ِ ‫ﺗﻌ ِﻠﻴﻢ اﻟﺼﻐﺎر واﻟ‬
pemimpin kaum elit dan َ ‫إﻣﺎم اﺨﻟ َ َﻮاص‬
ِ‫واﻟﻌ َﻮام‬ ِ
awam
َ َّ َ َ ُ ْ ْ
‫ﺠﻠﺔ أواﺠﻟ َ ِﺮﻳْﺪة‬
penggandaan majalah atau
‫ﺗﻜ ِﺜﺮﻴ اﻟﻤ‬
koran
d. Frasa dengan Atribut Nominal Rangkap Terkandung
Yang dimaksudkan di sini adalah frasa nominal tipe isim + isim,
sedemikian rupa sehingga atributnya (‫ )ﻣﻀﺎف إ ﻪ‬bersifat frasa
nominal, baik tipe isim + isim atau tipe isim + non-isim.
Contoh Indonesia yang atributnya (‫ )ﻣﻀﺎف إ ﻪ‬bertipe isim + isim
(atribut dicetak tebal) adalah berikut:
1) buku bapak(nya) Ahmad
2) pertandingan sepak bola
3) umur perdana menteri
Dalam bahasa Arab frasa seperti di atas bisa diungkapkan dengan
menggunakan frasa ({‫ ُﻣﻀﺎف إ ﻪ‬+ ‫ ُﻣﻀﺎف إ ﻪ } ُﻣﻀﺎف‬+ ‫)ﻣﻀﺎف‬, ُ contoh:
ْ ُ
‫ﻛﺘﺎب أ ِ ْ أﻤﺣﺪ‬ (1
َُّ َ ُ
‫( ﻣﺒﺎراة ﻛﺮ ِة اﻟﻘﺪم‬2
ُ ‫( ُﻗ ْﻤ ُﺮ َرﺋِﻴْﺲ‬3
‫اﻟﻮ َز َراء‬ ِ
ُ ْ ُ َ ُ ُ
Pada frasa-frasa di atas kata ‫ ﻗﻤﺮ‬،‫ ﻣﺒﺎراة‬،‫ ﻛﺘﺎب‬berkedudukan sebagai
isim induk(‫ )ﻣﻀﺎف‬sehingga tidak boleh menerima tanwin dan

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 31


ُ ْ
alif lam, sedangkan kata ِ ‫ أ‬،‫ ﻛ َّﺮ ِة‬،‫ َرﺋِﻴ ِﺲ‬berkedudukan sebagai
atribut 1 (‫ )ﻣﻀﺎف إ ﻪ‬sekaligus sebagai isim induk 2 (‫ )ﻣﻀﺎف‬, oleh
karena itu kata-kata tersebut tetap tidak menerima tanwin dan
َ ْ ، ِ‫اﻟﻘ َﺪم‬
alif lam. Dan kata ‫أﻤﺣﺪ‬
َ
،‫اﻟﻮ َز َراء‬
ُ berkedudukan sebagai atribut
2 (‫)ﻣﻀﺎف إ ﻪ‬.
Contoh Indonesia yang atributnya (‫ )ﻣﻀﺎف إ ﻪ‬bertipe isim + non-
isim (atribut dicetak tebal) adalah berikut ini:
1) buku murid yang cerdas
2) umur anak kecil
3) pemimpin rakyat setempat
Dalam bahasa Arab frasa seperti di atas bisa diungkapkan dengan
َ َْ
menggunakan frasa ({‫ ﻧﻌﺖ‬+ ‫}ﻣﻨﻌﻮت‬ ‫ ُﻣﻀﺎف إ ﻪ‬+ ‫)ﻣﻀﺎف‬, ُ contoh:
َّ ْ ْ ِّ ُ
‫اﺤﻛﻠ ِﻤﻴ ِﺬ ا ِﻲﻛ‬ ‫( ﻛﺘﺎب‬1
ْ َّ ْ ِّ ُ ْ ُ
‫ﺮﻴ‬
ِ ‫( ﻗﻤﺮ اﻟﻄﻔ ِﻞ اﻟﺼ ِﻐ‬2
ِّ َ َ ْ َّ ُ ْ َ
‫ﺐ اﻟﻤﺤﻲﻠ‬ ِ ‫( رﺋِﻴﺲ اﻟﺸﻌ‬3
ْ ُ ْ ُ
Pada frasa-frasa di atas kata ‫ ﻗﻤ ُﺮ‬،‫ َرﺋِﻴ ُﺲ‬،‫ﻛﺘﺎب‬ berkedudukan sebagai
isim induk (‫ )ﻣﻀﺎف‬sehingga tidak boleh menerima tanwin dan
ْ ْ ِّ ْ ِّ ْ َّ
alif lam, sedangkan kata ‫اﺤﻛﻠ ِﻤﻴ ِﺬ‬ ،‫اﻟﻄﻔ ِﻞ‬ ،‫ﺐ‬
ِ ‫ اﻟﺸﻌ‬berkedudukan sebagai
atribut 1 (‫ )ﻣﻀﺎف إ ﻪ‬sekaligus sebagai isim yang disifati (‫)ﻣﻨﻌﻮت‬.
ِّ َ َ ْ َّ َّ
Kata ‫ﺤﻲﻠ‬ ‫ِ اﻟﻤ‬،‫ اﻟﺼ ِﻐﺮﻴ‬،‫ ا ِﻲﻛ‬berkedudukan sebagai adjektiva (‫)ﻧﻌﺖ‬.
4. Susunan Frasa dengan Aposisi sebagai Atribut
Sebenarnya susunan frasa ini dalam bahasa Indonesia masih
termasuk bagian dari frasa nominal, tetapi karena frasa ini dalam
bahasa Arab tidak masuk katagori ‫ ﺗﺮﻛﻴﺐ إﺿﺎﻲﻓ‬maka frasa ini dalam
pembahasannya sengaja kami sendirikan agar lebih membantu pe-
mahaman.
Dalam frasa nominal, atribut isim yang namanya “aposisi” adalah
atribut yang memberi keterangan tambahan tentang identitas orang
atau benda yang diacu oleh isim induk, seperti terlihat dalam contoh
berikut (aposisi dicetak tebal).
1) Bapak Ahmad, Profesor kedokteran pada universitas ini...
2) Presiden Republik Indonesia yang pertama, yaitu Soekarno...

32 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


3) Kondisi lain, yakni kondisi sosial dan ekonomi di negara kita...
Dalam bahasa Arab frasa seperti di atas bisa diungkapkan dengan
menggunakan ‫ ﺑﺪل‬atau ‫ ﻋﻄﻒ ﺑﻴﺎن‬atau dengan menggunakan kata ‫أي‬
َْ
atau ‫ ﻓﻌ ِﻲﻨ‬, contohnya:
‫ﻫﺬه اﺠﻟَﺎ ِﻣ َﻌﺔ‬ ِّ ِّ ُ ْ َ ْ
ِ ‫( اﻟﺴﻴﺪ أﻤﺣﺪ أﺳﺘﺎذ اﻟﻄﺐ ِﻲﻓ‬1
ُ َ َّ ‫( َرﺋِﻴْ ُﺲ ُﻤﺟْ ُﻬﻮر َّﻳ ِﺔ إﻧ ْ ُﺪوﻧِﻴْﺴﻴﺎ‬2
‫اﻷول ُﺳﻮﻛ ْﺮﻧﻮ‬ ِ ِ
َ ََْ ْ ٌ َّ َ ْ ٌ َ َ ْ ٌَ
‫( َﺣﺎﻟﺔ أﺧ َﺮى أي ﺣﺎﻟﺔ اﺟ ِﺘﻤﺎ ِﻗﻴﺔ واﻗ ِﺘﺼﺎ ِدﻳﺔ ِﻲﻓ دو ِﺤﻛﻨﺎ‬3
َّ َ

ََ َّ
5. Susunan Frasa Numeral (‫)اﻟﺮﺘﻛﻴﺐ اﻟﻌﺪدِي‬
frasa numeral adalah susunan isim-isim yang terdiri atas “bi-
langan” (‫ )ﻋﺪد‬dan “isim terbilang” (‫)ﻣﻌﺪود‬. kata bilangan adalah
angka-angka seperti satu, dua, seratus, tiga ribu yang disebut juga
“numeral”.
Berbeda dengan bahasa Indonesia yang letak “bilangan”nya le-
bih bebas, artinya bisa diletakkan sebelum atau sesudah isim ter-
bilang dan tidak mempengaruhi keadaan kata, dalam bahasa Arab
letak “bilangan”nya sangat terikat dan penulisan bilangan sangat
mempengaruhi keadaan isim terbilang.
Berikut ini beberapa kaidah penulisan frasa numeral dalam bahasa
Arab:
a. Bilangan 1 dan 2, antara bilangan dan terbilang harus sesuai da-
lam jenisnya (mudzakar/muannas) dan mufrad/tatsniyahnya,
dan terbilang harus mendahului bilangannya. Contoh:
ٌَ
1) ‫ وﻫﺬه ﻣﺴﻄﺮة واﺣﺪة‬،‫( ﻫﺬا ﻛﺘﺎب واﺣﺪ‬Ini 1 buku dan ini 1 penggaris)
ْ ْ
2) ‫ﻨﺎن وﻣﺴﻄﺮﺗﺎن اﺛﻨﺘَﺎن‬
ِ ‫( ﻲﻟ ﻛﺘﺎﺑﺎن اﺛ‬Saya mempunyai 2 buku dan 2
penggaris)
b. Bilangan 3-10, antara bilangan dan terbilang harus berlawanan
jenisnya (mudzakar/muannas), dan bilangan diidhofahkan pada
terbilang yang dialihkan ke bentuk jamak. Contoh:
1) ٍ‫( ﻟﻚ ﺛﻼﺛﺔ أﻗﻼم‬Kamu mempunyai 3 pulpen)
2) ‫ﺎل‬ َ
ٍ ‫( ﺳﺎﻓﺮت ﺗﺴﻊ‬Saya bepergian (selama) 9 malam)

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 33


c. Bilangan 11-19, hukumnya mabni fathah kecuali satuannya bi-
langan 12. Contoh:
َ
‫( ﻋﻤﺮه أﺣﺪ ﻋﺮﺸ ﻳﻮﻣﺎ‬Umurnya 11 hari)
d. Bilangan 11-99, terbilangnya harus mufrod menjadi diskriminan/
tamyiz.
e. Bilangan 11-12, antara bilangan dan terbilang harus sesuai dalam
jenisnya, dan terbilang dalam keadaan mufrod menjadi dis-
kriminan. Contoh:
ً
1) ‫( ﻋﻤﺮه إﺣﺪى ﻋﺮﺸة ﺳﻨﺔ‬Umurnya 11 tahun)
ً
2) ‫( اﻟﺴﻨﺔ اﺛﻨﺎ ﻋﺮﺸ ﺷﻬﺮا‬Setahun (ada) 12 bulan)
f. Bilangan 13-19, antara bilangan dan terbilang harus berlawanan
(yang berlawanan hanya satuannya). Contoh:
ً َ َ
1) ‫ﻋﺮﺸ ﺷﻬﺮا‬ ‫( ﻋﻤﺮ أ ﺛﻼﺛﺔ‬Umur saudaraku 13 bulan)
ً َ َ ‫( ﻲﻓ اﻤﻟﻌﻬﺪ‬Di pesantren (ada) 15 kamar)
2) ‫ﻤﺧﺲ ﻋﺮﺸة ﻏﺮﻓﺔ‬
g. Bilangan 21-22, 31-32, 41-42, 51-52, 61-62, 71-72, 81-82 dan 91-92,
antara bilangan dan terbilang harus sesuai dalam jenisnya, dan
antara satuan dan puluhan dipisah dengan wawu koordinatif.
Contoh:
ً
1) ‫( ﻲﻓ ﺳﻮرة اﻟﺮﺒوج اﺛﻨﺘﺎن وﻋﺮﺸون آﻳﺔ‬Di surat al Buruj (ada) 22 ayat)
ً
2) ‫( ﻋﻤﺮه واﺣﺪ وﻋﺮﺸون ﺷﻬﺮا‬Umurnya 21 satu bulan)
h. Bilangan 23-29, 33-39, 43-49, 53-59, 63-69, 73-79, 83-89 dan 93-
99, antara bilangan dan terbilang harus berlawanan (yang
berlawanan hanya satuannya), dan antara satuan dan puluhan
dipisah dengan wawu koordinatif. Contoh:
ً
1) ‫( ﷲ ﺗﺴﻌﺔ وﺗﺴﻌﻮن اﺳﻤﺎ‬Allah memiliki 99 nama)
ً
2) ‫( ﻲﻓ ﺳﻮرة ﻳﺲ ﺛﻼث وﺛﻤﺎﻧﻮن آﻳﺔ‬Di surat Yasin (ada) 83 ayat)
i. Bilangan puluhan 20-90 tetap mudzakar meskipun terbilangnya
muannas. Contoh:
ً
1) ‫( ﻲﻓ اﻟﻘﺮآن ﺛﻼﺛﻮن ﺟﺰءا‬Dalam al Qur’an (ada) 30 juz)
ً
2) ‫( ﺳﻌﺮ ﻫﺬا اﻟﻜﺘﺎب ﻤﺧﺴﻮن رﻳﺎﻻ‬Harga buku ini 50 riyal)
j. Bilangan ratusan, ribuan, jutaan dan milyaran, hukumnya tetap

34 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


mudzakar meskipun terbilangnya muannas. Hanya saja dalam
penggunaannya kalau disambung dengan satuan maka dianggap
sebagai terbilang. Contoh:
1) ‫( ﻣﺎﺋﺔ ﻛﺘﺎب‬100 buku)
2) ‫درﻫﻢ‬
ٍ ‫( ﺛﻼﺛﻤﺎﺋﺔ‬300 dirham)
3) ‫( أﻟﻒ روﺑﻴﺔ‬Rp 1000)
َ
4) ‫( ﻤﺧﺴﻮن أﻟﻒ روﺑﻴ ٍﺔ‬Rp 50.000)
5) ‫أﻻف روﺑﻴ ٍﺔ‬
ِ ‫( ﻤﺧﺴﺔ‬Rp 5000)
Selain frasa numeral ada juga frasa pembilang non-numeral yaitu
frasa yang terdiri dari kata pembilang non-numeral seperti “banyak”
atau “sedikit”. Contoh:
1) Dia banyak membaca buku
2) Dia membaca banyak buku
3) Dia membaca buku banyak
Dalam bahasa Arab frasa pembilang non-numeral bisa diungkapkan
dengan berbagai cara, tergantung penekanan makna bilangannya.
1) Contoh yang pertama diungkapkan dengan kalimat :
َ َ‫ﻫﻮ َﻓ ْﻘ َﺮأُ اﻟﻜﺘ‬
ً ْ ‫ﺎب َﻛﺜ‬
‫ﺮﻴا‬ ِ ِ
2) Contoh yang kedua diungkapkan dengan kalimat :
‫ﺐ‬
ُ
َ ُ‫اﻟﻜﺘ‬ ‫ﺮﻴا ﻣﻦ‬ ً ْ ‫ﻫﻮ َﻓ ْﻘ َﺮأُ َﻛﺜ‬
ِ
3) Contoh yang ketiga diungkapkan dengan kalimat :
ْ َ َ ُُ َُ َْ
‫ﺐ اﻟﻜ ِﺜﺮﻴة‬ ‫ﻫﻮ ﻓﻘﺮأ اﻟﻜﺘ‬
6. Susunan Frasa dengan Atribut Adverbial
Frasa adverbial atau frasa keterangan mempunyai struktur:
unsur utama berupa kata penghubung dan unsur kedua berupa kata
keterangan atau kata-kata lain yang membentuk satu kesatuan bahasa
yang tidak dapat dipisahkan. Unsur keterangan ini bisa memberi
keterangan tentang tempat (lokatif), waktu (temporal), cara, sebab,
akibat, dan lain sebagainya. Dalam bahasa Arab keterangan waktu
bisa diungkapkan dengan menggunakan ‫ﻇﺮف زﻣﺎن‬/‫ ﻣﻔﻌﻮل ﻓﻴﻪ‬atau
dengan menyebutkan waktu yang diawali preposisi ‫ ﻲﻓ‬. Contoh:

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 35


َ
1) ‫ﺟﺌﺖ ْﻠﺔ اﺠﻟ ُ ُﻤ َﻌﺔ‬ُ (Saya datang pada malam Jumat)
2) ‫اﻷﺣﺪ‬ َ ُ
‫( ﻳﺴﺎ ِﻓﺮ ﻳﻮم‬Dia pergi pada hari Ahad)
ِ
ً ْ
3) ‫( أﻏﺘَ ِﻈﺮك ﻏﺪا‬Aku menunggumu besok)
Keterangan tempat bisa diungkapkan dengan menggunakan ‫ﻣﻔﻌﻮل‬
‫ﻇﺮف ﻣﺎﻜن‬/‫ ﻓﻴﻪ‬atau dengan menyebutkan tempat yang diawali preposisi
‫ ﻲﻓ‬. Contoh:
1) ‫ﺐ‬ َْ َ َْ
ِ ‫( اﻟﺰﻫﻮر ﻓﻮق اﻟﻤﻜﺘ‬Bunga-bunga di atas meja)
َْ َ ََ َُْ َ
2) ‫ﺖ‬ ِ ‫اﻛﻴ‬ ‫( اﺤﻟ ِﺪﻓﻘﺔ وراء‬Taman di belakang rumah)
َ َ ْ َ ُْ َْ
3) ‫اﻟﻤﻴﺪان أﻣﺎم اﻤﻟﺪرﺳﺔ‬ (Lapangan di depan Sekolah)
Dalam bahasa Arab ‫ ﻣﻔﻌﻮل ﻓﻴﻪ‬selalu dibaca nashab, dan itu bisa
َ ‫ َو َر‬،‫ﻓﻮ َق‬ ً َ ْ َْ
ْ ،‫ﻏﺪا‬
diamati dalam contoh-contoh di atas, kata-kata ،‫اء‬ ،‫ ﻠﺔ‬،‫ﻳﻮم‬
َ‫ أﻣﺎم‬adalah adverbia keterangan tempat dan waktu.
Keterangan cara dalam bahasa Arab bisa diungkapkan dengan
menggunakan frasa (‫ ﻣﺼﺪر اﻟﺼﻔﺔ‬+ ‫)ﺑـ‬. Contoh:
1) ‫ﺑﺮﺴ َﻋ ٍﺔ‬
ْ ُ ‫ﺟﺮى أﻤﺣﺪ‬ َ (Ahmad berlari dengan cepat)
َ
ٍّ ُ‫أوﻻد َك ﺤﺑ‬ ْ ِّ
2) ‫ﺐ‬ ِ ‫( أدب‬Didiklah anak-anakmu dengan kasih sayang)
Frasa adverbia keterangan cara ini juga bisa diikuti pemodifikasi
pengukur seperti “sangat”, “agak”, “sedikit” dan lain-lain, dan cara
pengungkapannya dalam bahasa Arab sama dengan cara peng-
ungkapan frasa adjektiva dengan pemodifikasi pengukur yang telah
َْ
dikemukakan sebelumnya. Contohnya: ‫ﺑﺮﺴ َﻋ ٍﺔ ﻟِﻠﻐﺎﻳَﺔ‬ ْ ُ ‫ﺟﺮى أﻤﺣﺪ‬
َ (Ahmad
berlari dengan sangat cepat)
Hanya saja, ada satu pemodifikasi pengukur yang hanya bisa
mengikuti frasa adverbia keterangan cara, yaitu seperti: “secepat-
cepatnya” atau “secepat mungkin”. Dan modifikasi pengukur seperti
ini bisa diungkapkan dalam bahasa Arab dengan frasa + ‫ اﺳﻢ ﺗﻔﻀﻴﻞ‬+ ‫)ﺑِـ‬
ُْ
(‫ ﻳﻜﻮن‬+ ‫ ﻣﺎ‬atau (‫ﻜ ُﻦ‬
ِ ‫ ﻓﻤ‬+ ‫ ﻣﺎ‬+ ‫ اﺳﻢ ﺗﻔﻀﻴﻞ‬+ ‫)ﺑِـ‬. Contoh:
Pola Frasa Contoh Kalimat Arti
ُ ْ َ َ َ ْ
(‫ ﻳﻜﻮن‬+ ‫ ﻣﺎ‬+ ‫ اﺳﻢ ﺗﻔﻀﻴﻞ‬+ ‫ﻜﻮن )ﺑِـ‬ ‫ َﺟ َﺮى أﻤﺣﺪ ﺑﺄﺮﺳع ﻣﺎ ﻳ‬Ahmad berlari
(‫ﻜ ُﻦ‬
ُْ ُ ُْ َ َ ْ َ َ secepat-
ِ ‫ ﻓﻤ‬+ ‫ ﻣﺎ‬+ ‫ اﺳﻢ ﺗﻔﻀﻴﻞ‬+ ‫ ﺟﺮى أﻤﺣﺪ ﺑﺄﺮﺳع ﻣﺎ ﻓﻤﻜﻦ )ﺑِـ‬cepatnya

36 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


Keterangan sebab/alasan dalam bahasa Arab bisa diungkapkan
dengan menggunakan (‫ )ﻣﻔﻌﻮل ﻷﺟﻠﻪ‬atau frasa (‫اﺳﻢ‬/‫ ﻣﺼﺪر‬+ ‫ )ﻟـ‬atau ‫) ِﻣ ْﻦ‬
(‫اﺳﻢ‬/‫ ﻣﺼﺪر‬+ ‫ﺟﺮاء‬. Contoh:
ْ
1) ‫ﺎرا ﻷﺑﻴﻪ‬ ً ‫ﺗﺄﺧﺮ ُﺤﻣ َّﻤﺪ اﻧْﺘ َﻈ‬
ّ
ِ (Muhammad terlambat karena menunggu
Ayahnya)
َ َّ َ َ َ ‫( َﺟ‬Umat islam datang ke Mekah karena
2) ‫اﻟﻤ ْﺴ ِﻠ ُﻤ ْﻮن إﻰﻟ ﻣﻜﺔ ﻷدا ِء اﺤﻟ َ ّﺞ‬ُ ‫ﺎء‬
menunaikan ibadah haji)
َ ْ َ َ ْ ْ ْ َّ ُ ‫اﺧﺘَﻠَ َﻒ‬
ُ ِّ ‫اﻟﻤ َﻔ‬ ْ
3) ‫اﺤﻛﻔ ِﺴﺮﻴ ِﻣ ْﻦ َﺟ َﺮاء اﺧ ِﺘﻼ ِف ﺧﻠ ِﻔ َّﻴﺎﺗِﻬﻢ اﺨﻛَّﻘﺎ ِﻓ ّﻴﺔ‬ ‫ﺮﺴ ْون ِﻲﻓ‬ (Para mufassir
berbeda-beda dalam penafsiran mereka karena perbedaan latar
belakang budaya mereka)
Keterangan akibat dalam bahasa Arab bisa diungkapkan dengan
ُ
ْ َّ ‫اﻟﺴﺎرق ﺣ‬
menggunakan frasa (‫ اﺳﻢ‬+ ‫ ﺣ‬...). Contoh: ‫اﻤﻟﻮ ِت‬ ‫ﺮﺿ َب‬
ُ
ِ (Pencuri
itu dipukul sampai meninggal)
7. Susunan Frasa Preposisi (‫)ﺟﺎر وﺠﻣﺮور‬
Frasa preposisi yang biasa menjadi keterangan dalam kalimat
mempunyai struktur: unsur pertama berupa kata depan (‫ )ﺣﺮف‬dan
unsur kedua berupa isim (‫)اﺳﻢ‬atau frasa nominal. Dalam bahasa Arab
frasa seperti ini bisa diungkapkan dengan menggunakan frasa + ‫)ﺟﺎر‬
(‫ ﺠﻣﺮور‬. Contoh:
1) ‫اﻛﻴﺖ‬
ِ ‫( ﻲﻓ‬di dalam rumah)
ْ
2) ِ ‫اﻟﻜﺮ‬ ‫( ﺒﻟ‬di atas kursi)
3) ‫( إﻰﻟ اﻤﻟﺪرﺳﺔ‬ke sekolah)
Dalam bahasa Arab penggabungan preposisi bisa dilakukan antara
َ َ ُ ْ‫ﻧَ َﺰ َل اﺨﻟَﻄﻴ‬
prepososi ‫ ِﻣ ْﻦ‬dan preposisi ‫ﺒﻟ‬. Contohnya: ‫ﺐ ِﻣ ْﻦ َﺒﻟ اﻟ ِﻤﻨ َّﺼﺔ‬ ِ
(Khotib turun dari atas mimbar)
E. Penutup
Walaupun di atas sudah diuraikan beberapa macam cara dan kai-
dah yang harus diperhatikan untuk menyusun rangkaian kata dan
kalimat dalam bahasa Arab yang efektif, namun gagasan utama atau
kesatuan gagasan juga harus diperhatikan dan harus jelas posisinya
dalam setiap kalimat, dan perpaduan jalinan bagian-bagian kalimat
harus mematuhi kaidah-kaidah sintaksis yang berlaku.

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 37


Di samping kaidah-kaidah sintaksis (‫ )ﺤﻧﻮ‬yang telah dikemukakan
di atas, kaidah-kaidah semantis (‫ﻣﻌﻰﻨ‬/‫ )دﻻﻟﺔ‬juga harus diperhatikan
untuk menjamin terbentuknya kalimat yang benar dan bisa dipahami
secara logika. karena semua kalimat itu harus bisa diterima oleh
pikiran yang sehat. Tentunya kita tidak ingin mengungkapkan kalimatَ
ََ
yang benar secara sintaksis dan salah secara semantis, misalnya: ‫أﻛﻞ‬
َ ‫اﺤﻛ‬
‫ـﻔﺎح‬ َ َ ‫( اﺤﻟ‬Batu itu telah memakan apel).
ُّ ‫ﺠ ُﺮ‬

38 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


BAB III

PEDOMAN PENGGUNAAN
VERBA DALAM BAHASA ARAB

A. Pendahuluan
Kata kerja atau kata kerja merupakan unsur yang sangat penting
dalam kalimat karena dalam kebanyakan hal kata kerja berpengaruh
besar terhadap unsur-unsur lain yang harus atau boleh ada dalam
kalimat tersebut. Dalam bahasa Arab, kata kerja ‫ ﻗﺎم‬misalnya, meng-
haruskan adanya subjek (‫ )ﻓﺎﻋﻞ‬sebagai pelaku, tetapi melarang
munculnya objek (‫ )ﻣﻔﻌﻮل ﺑﻪ‬dibelakangnya. Sebaliknya kata kerja
‫ أﻗﺎم‬mengharuskan adanya objek (‫ )ﻣﻔﻌﻮل ﺑﻪ‬dibelakangnya. Prilaku
seperti ini berkaitan erat dengan makna sifat ketransitifan kata
kerja (‫)ﺗﻌﺪﻳﺔ اﻟﻔﻌﻞ‬.
Dari segi sintaksisnya, ketransitifan kata kerja ditentukan oleh
dua faktor: Pertama, adanya isim (‫ )اﺳﻢ‬yang berdiri dibelakang kata
kerja yang berfungsi sebagai objek dalam kalimat aktif, kedua, ke-
mungkinan objek itu bisa berfungsi sebagai subjek dalam kalimat
pasif. Dengan demikian, pada dasarnya kata kerja terdiri atas kata
kerja transitif (‫ )ﻓﻌﻞ ﻣﺘﻌﺪ‬dan kata kerja intransitif (‫)ﻓﻌﻞ ﻻزم‬. Kata kerja
intransitif ini ada pula yang berpreposisi (‫)ﻓﻌﻞ ﻣﺘﻌﺪ ﺤﺑﺮف اﺠﻟﺮ‬.

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 39


Dalam bab ini, akan dibahas tiga macam kata kerja di atas dalam
bahasa Arab juga. Di samping itu akan dibahas pula tentang kata kerja
pasif dengan lebih menitikberatkan pada kata kerja berpreposisi,
karena tingkat kesulitan terbesar yang dihadapi oleh para pelajar
Indonesia dalam belajar kata kerja bahasa Arab adalah penguasaan
terhadap kata kerja berpreposisi.

B. Kata Kerja Transitif (‫)اﻟﻔﻌﻞ اﻤﻟﺘﻌﺪي‬


Kata kerja transitif adalah kata kerja yang mengharuskan adanya
subjek sebagai pelaku dan bisa diikuti objek. Dan objek itu bisa ber-
fungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif. Perhatikan contoh berikut
ini:
ْ َ ْ ّ ُ ِّ َ ُ
1) ‫اﻷم ﺗﻠﻚ اﺤﻟُﺠ َﺮة‬ ‫( ﺗـﻨﻈﻒ‬Ibu membersihkan kamar itu)
ْ ْ
2) ‫( ذﻟﻚ اﻟﻄﺎﻟﺐ ﻳﺪ ُر ُس ﻋﻠ َﻢ اﻟﻠﻐﺔ‬Mahasiswa itu mempelajari Linguistik)
ّ
Kata kerja ‫ ﺗﻨﻈﻒ‬dan ‫ ﻳﺪرس‬adalah kata kerja transitif (‫)ﻓﻌﻞ ﻣﺘﻌﺪ‬. Ma-
ْ َ ْ ْ
sing-masing diikuti oleh isim sebagai objek yaitu ‫ ﺗﻠﻚ اﺤﻟُﺠ َﺮة‬dan ‫ﻋﻠ َﻢ‬
‫اﻟﻠﻐﺔ‬. Isim itu berfungsi sebagai objek yang dapat juga dijadikan subjek
(‫ )ﻧﺎﺋﺐ اﻟﻔﺎﻋﻞ‬dalam kalimat pasif seperti contoh berikut ini:
َّ َ ُ
1) ‫( ﺗﻠﻚ اﺤﻟﺠﺮة ﺗـﻨﻈﻒ‬Kamar itu dibersihkan)
ْ
2) ‫( ﻋﻠﻢ اﻟﻠﻐﺔ ﻳُﺪ َر ُس‬Linguistik dipelajari)
Dalam bahasa Arab kata kerja transitif dibagi menjadi tiga macam:
1. Kata Kerja Ekatransitif (‫)ﻓﻌﻞ ﻣﺘﻌﺪ إﻰﻟ ﻣﻔﻌﻮل‬
Kata kerja ekatransitif adalah kata kerja transitif yang diikuti oleh
satu objek. Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
َ ‫( ﻛﺘﺐ ﺤﻣﻤﺪ ا‬Muhammad menulis pelajaran)
1) ‫رس‬
2) ‫( أﺧﺬ إﺑﺮاﻫﻴﻢ اﺤﻟﺠﺮ‬Ibrahim mengambil batu)
Kata kerja ‫ ﻛﺘﺐ‬dan ‫ أﺧﺬ‬dalam contoh di atas adalah kata kerja eka-
transitif karena kedua kata kerja itu hanya memerlukan sebuah objek
(‫)ا رس و اﺤﻟﺠﺮ‬. Objek dalam kalimat yang mengandung kata kerja eka-
transitif dapat diubah fungsinya sebagai subjek dalam kalimat pasif.

40 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


2. Kata Kerja Dwitransitif (‫)ﻓﻌﻞ ﻣﺘﻌﺪ إﻰﻟ ﻣﻔﻌﻮﻟﻦﻴ‬
Kata kerja dwitransitif adalah kata kerja yang dalam kalimat aktif
dapat diikuti oleh dua isim sebagai objek. Perhatikan contoh berikut
ini:
َ ُ ْ‫( أﻋﻄﻴ‬Saya memberi adikku hadiah)
1) ‫ﺖ أ اﻬﻟﺪﻳّﺔ‬
ََ
2) ‫اﻟﻘﺮاءة‬ ُ ِّ‫( اﻷﺳﺘﺎذ ﻳﻌﻠ‬Guru mengajar mereka membaca)
‫ﻤﻬﻢ‬
ِّ
Kata kerja ‫ أﻋﻄﻰ‬dan ‫ ﻳﻌﻠﻢ‬pada contoh di atas adalah kata kerja dwi-
َ
transitif karena masing-masing memiliki dua objek (‫ اﻬﻟﺪﻳّﺔ‬، ‫ )أ‬dan
ََ ُ
(‫اﻟﻘﺮاءة‬ ،‫)ﻫﻢ‬. Objek dapat saja tidak dinyatakan secara eksplisit, tetapi
yang tersirat di dalam kedua kalimat tersebut tetap menunjukkan
adanya objek tadi.
Kata kerja-kata kerja bahasa Arab yang dwitransitif antara lain:
1) ‫“ أﻋﻄﻰ‬memberi”.
َ َ
Contoh: ‫اﻟﻜﺘﺎب‬ ‫( أﻋﻄﻴﺘُﻚ‬Saya memberimu buku).
2) ‫“ ﺳﺄل‬meminta”.
َ
Contoh: ‫( َﺳﺄﻟﻮا اﻟﺰاﺋﺮﻳﻦ اﺠﻘﻮد‬Mereka minta uang pada para pe-
ziarah).
3) ‫“ ﻣﻨﺢ‬memberi”.
ً َ ْ ََ
ُ ‫ﺤ‬
Contoh: ‫اﻟﻔﺎﺋﺰ ﺟﺎﺋﺰة‬ ‫ﺖ‬ ‫( ﻣﻨ‬Saya memberi pemenang hadiah).
4) ‫“ ﻣﻨﻊ‬melarang”.
َ َ َ ُ َ
Contoh: ‫ﻫﺎب‬ ‫( َﻣﻨ َﻊ اﻷﺳﺘﺎذ اﻟﻜﺴﻼن ا‬Guru melarang si pemalas
pergi).
5) ‫“ ﻛﺴﺎ‬memakaikan”.
ً ُ َ
Contoh: ‫( ﻛ َﺴ ْﻮت اﻟﻔﻘﺮﻴ ﺛﻮﺑﺎ‬Saya memakaikan faqir itu pakaian)
6) ‫“ أﻟﺒﺲ‬memakaikan”.
ً ُ
Contoh:‫أﻟﺒﺴﺖ و ي إزارا‬ (Saya memakaikan anakku sarung).
ّ
7) ‫“ ﻋﻠﻢ‬mengajar”.
َ ّ
Contoh: ‫( ﻋﻠﻢ اﷲ رﺳﻮ اﻟﻘﺮآن‬Allah mengajar rosulNya Al Qur'an).
8) َ
‫أﺳﻜﻦ‬ “menempatkan”.
َ
Contoh: ‫أﺳﻜﻦ اﷲ آدم اﺠﻟﻨﺔ‬ (Allah menempatkan Adam (di) surga).

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 41


9) َ “memberi makan”.
‫أﻃﻌ َﻢ‬
ً َ ْ
ُ ‫أﻃﻌﻤ‬
Contoh: ‫اﻟﻔﻘﺮﻴ ﺧﺰﺒا‬ ‫ﺖ‬ (Saya memberi makan si fakir roti).
َّ
10) ‫“ زود‬membekali”.
ً ْ ‫زو ْد‬
ّ (Saya membekali mereka uang).
Contoh: ‫ﺗﻬﻢ أﻣﻮاﻻ‬
11) ‫“ ﺳﻰﻘ‬menyiram”.
َ
ً ‫اﻟﺰﻫﻮر‬
Contoh: ‫ﻣﺎء‬ ُ ْ‫( ﺳﻘﻴ‬Saya menyirami bunga (dengan) air).
‫ﺖ‬
Dalam bahasa Arab ada beberapa kata kerja dwitransitif yang ob-
jeknya berasal dari susunan subjek (‫ )ﻣﺒﺘﺪأ‬dan predikat (‫)ﺧﺮﺒ‬. dan yang
termasuk dalam kata kerja dwitransitif jenis ini adalah kata kerja-
kata kerja yang menunjukkan makna keyakinan, makna persangkaan
atau anggapan dan makna menjadikan.
Kata kerja-kata kerja bahasa Arab yang bisa menunjukkan makna
َ َ َّ
keyakinan antara lain: ‫ أﻟﻰﻔ‬،‫ وﺟﺪ‬،‫ ﺗﻌﻠ ْﻢ‬،‫درى‬ َ ،‫ ﻋﻠﻢ‬،‫ رأى‬. Contoh:
ّ َ ُ ْ ‫( رأﻳ‬Saya yakin bahwa Allah itu paling besar)
1) ‫ﺖ اﷲ أﻛﺮﺒ ﻞﻛ ء‬
ْ َ َ َ ْ ِّ ُ ْ َ
2) ‫اﻟﺼﺪق زﻳﻨﺔ اﻤﻟﺆﻣﻨﻦﻴ‬ ‫( وﺟﺪت‬Saya yakin bahwa jujur itu hiasan kaum
mu’min)
ً َ َ َ َ َ ُ َْ
3) ‫( أﻟﻔﻴﺖ ﻗﻮﻟﻚ ﺻﻮاﺑﺎ‬Saya yakin ucapanmu benar)
Kata kerja-kata kerja bahasa Arab yang bisa menunjukkan makna
persangkaan atau anggapan antara lain: ،‫ َﻋﺪ‬،‫ﺠﺎ‬
ّ َ ‫ َﺣﺴ‬،‫ َﺧ َﺎل‬،‫َﻇ َّﻦ‬
َ ‫ َﺣ‬،‫ َﺟ َﻌ َﻞ‬،‫ﺐ‬
ِ
ْ َ َ
‫ ﻫﺐ‬،‫ َزﻗ َﻢ‬. Contoh:
ً ً ُ ْ‫( ﻇﻨَﻨ‬Saya kira guru itu tidak hadir)
1) ‫ﺖ أﺳﺘﺎذا ﺬﻟﺋﺒﺎ‬
2) ‫ﻣﺴﻠﻤﻦﻴ‬َْ ٌ ْ
‫( ﺣﺠﻴـﺘ ُﻬ ْﻢ‬Saya kira mereka itu orang-orang Islam)
َ ْ
3) ‫أﺧﺎك‬ ‫( ﻫﺒﻲﻨ‬Anggaplah aku saudaramu)
ً َ ُ ُ ّ َ َ ‫وﺟ َﻌﻠُﻮا‬
َ (Mereka mengira malaikat –
4) ‫اﻟﻤﻼﺋِﻜﺔ ا ِ ﻳﻦ ﻫ ْﻢ ِﻋﺒَﺎد اﻟﺮﻤﺣﻦ إﻧﺎﺛﺎ‬
yang merupakan hamba Allah- itu perempuan)
Kata kerja-kata kerja bahasa Arab yang bisa menunjukkan makna
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ ّ ّ
menjadikan antara lain: ‫ ﺗ َﺮ َك‬،‫ﺐ‬ ‫ وﻫ‬،‫ﺨﺗﺬ‬
ِ ،‫ ﺟﻌﻞ‬،‫ اﺨﺗﺬ‬،‫ رد‬،‫ ﺻﺮﻴ‬. Contoh:
ً ْ َ َّ ُ َ ُ ْ ّ
1) ‫( ﺻﺮﻴت اﻟﻌﺪو ﺻ ِﺪﻳﻘﺎ‬Saya menjadikan musuh itu teman)
ْ ّ
2) ‫( اﺨﺗﺬ اﷲ إﺑﺮا ِﻫﻴ َﻢ ﺧﻠﻴﻼ‬Allah menjadikan Ibrahim sebagai kekasih)
3) ‫( ﺟﻌﻞ اﷲ اﻹﻧﺴﺎن ﺧﻠﻴﻔﺔ ﻲﻓ اﻷرض‬Allah menjadikan manusia khalifah
di bumi)

42 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


ُ َُْ َ ْ َْ َ
4) ‫ﺑﻌﺾ‬
ٍ ‫ﻳﻮﻣﺌﺬ ﻓﻤﻮج ﻲﻓ‬
ٍ ‫( وﺗ َﺮﻛﻨﺎ َﻧﻌﻀ ُﻬ ْﻢ‬Kami jadikan mereka bercampur
aduk dengan sebagian pada hari itu)
3. Kata Kerja Tritransitif (‫)ﻓﻌﻞ ﻣﺘﻌﺪ إﻰﻟ ﺛﻼﺛﺔ ﻣﻔﺎﻋﻴﻞ‬
Kata kerja tritransitif adalah kata kerja yang dalam kalimat aktif
dapat diikuti oleh tiga isim sebagai objek. Perhatikan contoh berikut
ini:
ً ْ َ ُّ َ ُ ْ‫( أرﻳ‬Saya memberitahu Ahmad (bahwa) per-
1) ‫اﻟﺴﺆال َﺳﻬﻼ‬ ‫ﺖ أﻤﺣﺪ‬
tanyaan itu mudah)
ً َ َ َ ‫إﺑﺮاﻫﻴﻢ اﺨﻟ‬
َ ْ
ُ ‫أﻋﻠﻤ‬
2) ‫ﺮﺒ ﺻﺤﻴﺤﺎ‬ ‫ﺖ‬ (Saya memberitahu Ibrahim (bahwa)
berita itu benar)
َ ْ
Kata kerja ‫ أ َرى‬dan ‫ﻠـﻢ‬ َ ‫أﻋ‬ pada contoh di atas adalah kata kerja tri-
ً ْ َ َ
transitif karena masing-masing memiliki tiga objek (‫ َﺳﻬﻼ‬،‫ اﻟﺴﺆال‬،‫)أﻤﺣﺪ‬
َ
dan (‫ ﺻﺤﻴﺤﺎ‬،‫اﺨﻟﺮﺒ‬ َ
،‫)إﺑﺮاﻫﻴﻢ‬. Objek dapat saja tidak dinyatakan secara
eksplisit, tetapi yang tersirat di dalam kedua kalimat tersebut tetap
menunjukkan adanya objek tadi.
Kata-kata kerja tritransitif dalam bahasa Arab adalah kata-kata
kerja yang menunjukkan makna “memberitahukan” atau َ ْ “memberi
ّ َّ ََ ّ ْ
َ ‫أﻋ‬
kabar”, kata-kata kerja itu antara lain: ‫ ﺣﺪث‬،‫ ﺧﺮﺒ‬،‫ أﺧﺮﺒ‬،‫ ﻧـﺒﺄ‬،‫ أﻧﺒﺄ‬،‫ﻠﻢ‬ ،‫أرى‬.

C. Kata Kerja Intransitif(‫)اﻟﻔﻌﻞ اﻟﻼزم‬


Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang membutuhkan subjek
sebagai pelaku dan tidak membutuhkan objek sehingga tidak bisa di-
ubah menjadi kalimat pasif. Perhatikan contoh berikut ini:
ُ
1) ‫أﻤﺣﺪ‬ َ
‫ذﻫﺐ‬ (Ahmad pergi)
َ
2) ‫( اﻏﺘﺴﻞ أ‬Ayahku mandi)
ُ َّ (Wajahnya memerah)
3) ‫اﻤﺣﺮ وﺟﻬﻪ‬
َ َ َّ adalah kata kerja intransitif karena
Kata kerja ‫ اﻏﺘﺴﻞ‬,‫ذﻫﺐ‬ dan ‫اﻤﺣﺮ‬
tidak membutuhkan objek dalam menyempurnakan maknanya, oleh
karena itu, kalimat-kalimat di atas tidak bisa diubah menjadi kalimat
pasif misalnya “dipergi”, “dimandi” dan “dimerah”. Ini berbeda jika
َ
َ ‫أذﻫ‬ َ َ
kita menggunakan kata kerja ‫ﺐ‬ dan ‫ ﻏ َﺴﻞ‬yang bermakna “menja-
dikan pergi” dan “memandikan”. Kata kerja-kata kerja ini tentu saja

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 43


bisa diubah menjadi kalimat pasif misalnya “dijadikan pergi” dan “di-
mandikan”.
Dalam bahasa Arab ada beberapa ciri kata kerja yang berupa in-
transitif, yaitu:
1- Kata kerja yang menunjukkan makna karakter dan perilaku.
Contoh: ‫ﻗﺒ َﺢ‬ َ ُ َُ ُ
ِ ،‫ ﺣﺴﻦ‬،‫ ﺟﻦﺒ‬،‫ﺷﺠﻊ‬
2- Kata kerja yang menunjukkan makna keadaan atau sifat.
Contoh: ‫ﻛﺮﺒ‬ُ ،‫ﻗﺮﺼ‬ُ ،‫ﻃﺎل‬
3- Kata kerja yang menunjukkan makna bersih.
َ ُ
Contoh: ‫ ﻧﻈﻒ‬،‫ﻃﻬﺮ‬
4- Kata kerja yang menunjukkan makna kotor.
َ
Contoh: ‫ﻗﺬر‬
ِ ،‫ دﻧﺲ‬،‫وﺳﺦ‬ ِ
5- Kata kerja yang menunjukkan warna.
ّ
Contoh: ‫ أدم‬،‫اﺧﺮﻀ‬ ّ
،‫اﻤﺣﺮ‬
6- Kata kerja yang menunjukkan makna cacat.
Contoh: ‫ﻋﻮر‬
ِ ،‫ﻋ ِﻤﺶ‬
َ َ
7- Kata kerja yang mengikuti wazan ‫ﻓ ُﻌﻞ‬.
Contoh: ‫ﻛﺮ َم‬ ُ ،‫ﺮﺷ َف‬
ُ ،‫ﻤﺟ َﻞ‬ ُ
ُ ،‫ﺣﺴ َﻦ‬
8- Kata kerja yang mengikuti wazan ‫اﻧﻔﻌﻞ‬.
Contoh: ‫ اﻧﻄﻠﻖ‬،‫ اﺤﻧﻄﻢ‬،‫اﻧﻜﺮﺴ‬
َّ
9- Kata kerja yang mengikuti wazan ‫اﻓﻌﻞ‬.
ّ ،‫اﻏﺮﺒ‬
Contoh: ‫ازور‬ ّ
ّ
10- Kata kerja yang mengikuti wazan ‫اﻓﻌﺎل‬.
ّ
Contoh: ‫ازوار‬ ّ
،‫ادﻫﺎم‬
ّ
11- Kata kerja yang mengikuti wazan ‫اﻓﻌﻠﻞ‬.
ّ ّ
Contoh: ‫ اﻃﻤﺄن‬،‫اﻗﺸﻌﺮ‬
ْ
12- Kata kerja yang mengikuti wazan ‫اﻓﻌﻨﻠﻞ‬.
Contoh: ‫ﺴﺲ‬ َ ْ‫ اﻗﻌﻨ‬،‫اﻓﺮ ْﺠﻧَ َﻢ‬
َ

44 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


ّ ‫)اﻟﻔﻌﻞ اﻤﻟﺘﻌﺪي ﺤﺑﺮف‬
D. Kata Kerja Berpreposisi (‫اﺠﻟﺮ‬
Kata kerja berpreposisi adalah kata kerja intransitif yang selalu
diikuti oleh preposisi (‫اﺠﻟﺮ‬ ّ ‫ )ﺣﺮف‬tertentu, seperti yang terdapat dalam
contoh berikut ini:
1) ‫وﺳ ِﻬﻢ‬ ُ ُ ُ ُّ َّ َ
ِ ‫( اﻫﺘﻢ اﻟﻄﻼب ﺑِﺪر‬Para pelajar itu memperhatikan pelajaran
mereka)
َ ‫اﻟﻜﻮ ُب َﺒﻟ‬
2) ‫اﻟﻤﺎ ِء‬ ْ ‫( اﺣﺘَ َﻮى‬Gelas itu mengandung air)
ُ ‫( أﻗْ َﺪم‬Para pegawai itu memulai kerja)
َ ‫اﻟﻤ َﻮ َّﻇ ُﻔ ْﻮ َن ﺒﻟ‬
3) ‫اﻟﻌ َﻤ ِﻞ‬
Kata kerja ‫ اﺣﺘﻮى ﺒﻟ‬، ‫اﻫﺘﻢ ﺑـ‬ َ َ
dan ‫أﻗﺪم ﺒﻟ‬ adalah kata kerja berprepo-
sisi karena kata kerja tersebut selalu diikuti oleh preposisi.
1. Contoh kata kerja yang bisa diikuti oleh beberapa preposisi dan
masing-masing rangkaian menunjukkan makna tersendiri.
Dalam bahasa Arab ada beberapa kata kerja yang bisa diikuti oleh
beberapa preposisi yang berbeda dan masing-masing rangkaian
menunjukkan makna yang berbeda. Perhatikan contoh-contoh beri-
kut:
َ
1 - ‫ﺤﺑﺚ‬
- Bila diikuti ‫ ﻋﻦ‬bermakna “mencari”
- Bila diikuti ‫ ﻲﻓ‬bermakna “membahas” atau “mempelajari”
ََ
2- ‫ﺣﺎﻓﻆ‬
- Bila diikuti ‫ ﺒﻟ‬bermakna “menetapi” atau “memelihara” atau
“memperhatikan”
َ
- Bila diikuti ‫ ﻗ ْﻦ‬bermakna “membela” atau “mempertahankan”
َ
3- ‫ﺧ َﺮ َج‬
- Bila diikuti ‫ ﺒﻟ‬bermakna “menentang” atau “memberontak”
- Bila diikuti ‫ ﻲﻓ‬bermakna “lulus” atau “piawai dalam...”
- Bila diikuti ‫ ِﻣ ْﻦ‬bermakna “selesai dari” atau “menyelesaikan”
- Bila diikuti ‫ اﻛﺎء‬bermakna “mengeluarkan”
َ
4- ‫دﺧﻞ‬
- Bila diikuti ‫ ﻲﻓ‬bermakna “masuk”

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 45


- Bila diikuti ‫ اﻛﺎء‬bermakna “memasukkan”
5- ‫ذﻫﺐ‬
- Bila diikuti ‫ إﻰﻟ‬bermakna “pergi” atau “menuju”
- Bila diikuti ‫ ﻋﻦ‬bermakna “meninggalkan”
- Bila diikuti ‫ اﻛﺎء‬bermakna “menghilangkan”
6- ‫رﻏﺐ‬
- Bila diikuti ‫ ﻋﻦ‬bermakna “membenci”
- Bila diikuti ‫ ﻲﻓ‬bermakna “menyukai” atau “senang untuk”
ََ
7- ‫ﻧﺰل‬
- Bila diikuti ‫ ﻋﻦ‬bermakna “meninggalkan”
- Bila diikuti ‫ ﺒﻟ‬bermakna “menerima” atau “menyetujui” atau
“bertamu”
- Bila diikuti ‫ اﻛﺎء‬bermakna “bertamu”
ََ
8- ‫ﻏﻈﺮ‬
- Bila diikuti ‫ إﻰﻟ‬bermakna “melihat”
- Bila diikuti ‫ ﻲﻓ‬bermakna “membahas” atau “mempelajari”
ّ َ
9- ‫ﺧﻒ‬
- Bila diikuti ‫ إﻰﻟ‬bermakna “bersegera” atau “terburu-buru
menuju...”
- Bila diikuti ‫ ﻋﻦ‬bermakna “segera pergi meninggalkan...”
َ
10- ‫ﺧﺎف‬
ْ bermakna “takut pada”
- Bila diikuti ‫ﻣﻦ‬
- Bila diikuti ‫ ﺒﻟ‬bermakna “khawatir terhadap” atau
“menghawatirkan keselamatan”
َ
11- َ ‫ﺧ‬
ْ bermakna “takut pada”
- Bila diikuti ‫ﻣﻦ‬
- Bila diikuti ‫ ﺒﻟ‬bermakna “khawatir terhadap”
َ ْ
12- ‫أﺷﻔ َﻖ‬
ْ bermakna “takut pada”
- Bila diikuti ‫ﻣﻦ‬

46 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


- Bila diikuti ‫ ﺒﻟ‬bermakna “mengasihi” atau “khawatir terhadap”
َ ّ
13- ‫اﻃﻠ َﻊ‬
- Bila diikuti ‫ إﻰﻟ‬bermakna “menaiki”
- Bila diikuti ‫ ﺒﻟ‬bermakna “melihat”
َ َ
14- ‫أﻣﺴﻚ‬
- Bila diikuti ‫ اﻛﺎء‬bermakna “bergantung pada”
ْ bermakna “menolak” atau “mencegah”
- Bila diikuti ‫ﻋﻦ‬
َّ َ
15- ‫اﺳﺘﻘﻞ‬
ْ bermakna “memisahkan diri dari”
- Bila diikuti ‫ﻋﻦ‬
- Bila diikuti ‫ اﻛﺎء‬bermakna “menyendiri”
َ
16- ‫ﺗﺎب‬
- Bila diikuti ‫ إﻰﻟ‬bermakna “bertaubat kepada”
- Bila diikuti ‫ ﺒﻟ‬bermakna “menerima taubat”
َ
17- ‫ﺗﻈﺎﻫﺮ‬
- Bila diikuti ‫ اﻛﺎء‬bermakna “pura-pura...”
- Bila diikuti ‫ ﺒﻟ‬bermakna “tolong menolong untuk mengalahkan”
َّ
18- ‫ﺗﻮﻗﻒ‬
َ
- Bila diikuti ‫ ﻗ ْﻦ‬bermakna “menghentikan” atau “berhenti dari”
- Bila diikuti ‫ ﺒﻟ‬bermakna “tergantung pada”
َ
19- ‫ﺳﻘ َﻂ‬
- Bila diikuti ‫ ﻲﻓ‬bermakna “gagal dalam”
- Bila diikuti ‫ ﺒﻟ‬bermakna “jatuh”
ََ
20- ‫َﻋﺪل‬
- Bila diikuti ‫ ﻲﻓ‬bermakna “adil dalam”
َ
- Bila diikuti ‫ ﻗ ْﻦ‬bermakna “menarik (pendapat)”
2. Contoh kata kerja yang bisa diikuti oleh beberapa preposisi
dan masing-masing rangkaian menunjukkan makna yang
sama.
Ada beberapa kata kerja yang bisa diikuti oleh beberapa preposisi
yang berbeda dan masing-masing rangkaian menunjukkan makna

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 47


yang sama. Contoh:
َّ
1) ‫ ﻛﺛ َﺮ‬yang bermakna “mempengaruhi” bisa diikuti preposisi ‫ﻲﻓ‬
dan bisa juga diikuti preposisi ‫ﺑِـ‬.
َ
2) ‫اﺣﺘﺎج‬ yang bermakna “membutuhkan” bisa diikuti preposisi ‫إﻰﻟ‬
َ
dan bisa juga diikuti preposisi ‫ﻟــ ِـ‬.
ْ
3) ‫ أﺣ َﺴ َﻦ‬yang bermakna “berbuat baik pada” bisa diikuti
َ
preposisi ‫ إﻰﻟ‬dan bisa juga diikuti preposisi ‫ ﻟـ ِـ‬dan bisa juga
diikuti preposisi ‫ ﺑِـ‬.
َ ْ
4) ‫ اﻣﺘَﻨ َﻊ‬yang bermakna “menolak” bisa diikuti preposisi ‫ﻋﻦ‬ ْ dan
bisa juga diikuti preposisi ‫ ِﻣ ْﻦ‬.
َ َ
5) ‫ ﻳ َﻌ َّﺮف‬yang bermakna “mengenal” bisa diikuti preposisi ‫ ﺒﻟ‬dan
bisa juga diikuti preposisi ‫إﻰﻟ‬.
ََ
6) ‫ ﻳﻘ َّﺮ َب‬yang bermakna “mendekatkan diri pada” bisa diikuti
َ
preposisi ‫ إﻰﻟ‬dan bisa juga diikuti preposisi ‫ﻟـ ِــ‬.
َ yang bermakna “mengitari” bisa diikuti preposisi ‫ ﺒﻟ‬dan
7) ‫دار‬
bisa juga diikuti preposisi ‫اﻛﺎء‬.
َ
8) ‫ ﻃﺎف‬yang bermakna “mengelilingi” bisa diikuti preposisi ‫ﺒﻟ‬
dan bisa juga diikuti preposisi ‫ اﻛﺎء‬atau preposisi ‫ﻲﻓ‬.
9) ‫ َﻃ ِﻤ َﻊ‬yang bermakna “sangat menyenangi” bisa diikuti preposisi
‫ ﻲﻓ‬dan bisa juga diikuti preposisi ‫اﻛﺎء‬.

3. Contoh kata kerja yang ketransitifannya boleh langsung dan


boleh juga dengan menggunakan preposisi.
Dalam bahasa Arab ada juga beberapa kata kerja yang ketransiti-
fannya boleh langsung dan boleh juga dengan menggunakan prepo-
sisi. Beberapa kata kerja tersebut antara lain:
1) ‫ أ‬yang bermakna “mendatangi” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫إﻰﻟ‬.
َ
2) ‫ أ َﺣ َّﺲ‬yang bermakna “merasa” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺑِـ‬.
3) ‫ اﺣﺘﻮى‬yang bermakna “memuat” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺒﻟ‬.

48 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


َ َ‫اﺳﺘ‬ ْ
4) ‫ﻤﻊ‬ yang bermakna “mendengarkan” boleh langsung dan
boleh diikuti preposisi ‫ إﻰﻟ‬dan ‫ﻟـ‬.
َْ
5) ‫ أﻋﻠ َﻦ‬yang bermakna “mengumumkan” boleh langsung dan
boleh diikuti preposisi ‫ﺑِـ‬.
َ
6) ‫ اﺤﻛﻰﻘ‬yang bermakna “bertemu dengan” boleh langsung dan
boleh diikuti preposisi ‫ﺑِـ‬.
ْ
7) ‫ أﻟﻰﻘ‬yang bermakna “menjatuhkan” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺑِـ‬.
َ ْ
8) ‫ اﻣﺘﻸ‬yang bermakna “penuh dengan” boleh langsung dan
boleh diikuti preposisi ‫ﺑِـ‬.
9) ‫ أ ِﻣ َﻦ‬yang bermakna “selamat dari” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ ِﻣ ْﻦ‬.
10) ‫ أوى‬yang bermakna “berlindung pada” boleh langsung dan
boleh diikuti preposisi‫إﻰﻟ‬
َ َ
11) ‫ ﺤﺑَﺚ‬yang bermakna “membahas” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﻲﻓ‬.
َََ
12) ‫ ﺑﺪأ‬yang bermakna “memulai” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﻲﻓ‬.
13) ‫ﺑﺎر َك‬
َ yang bermakna “memberkati” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ ﺒﻟ‬،‫ ﻲﻓ‬dan ‫ ﻟـ‬.
14) ‫ ﺑﺎﻰﻟ‬yang bermakna “memperhatikan” boleh langsung dan
boleh diikuti preposisi ‫ ﺑـ‬.
15) ‫ ﺑَﻜﻰ‬yang bermakna “menangisi” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺒﻟ‬.
16) ‫ﺗﺰو َج‬
ّ yang bermakna “menikahi” boleh langsung dan boleh
ْ .
diikuti preposisi ‫ ﺑـ‬dan ‫ﻣﻦ‬
َ َ
17) ‫ﺗﻌ ّﻮد‬ yang bermakna “biasa dengan” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺒﻟ‬.
َ َ َ
18) ‫ﺤﺪ‬ ‫ ﺟ‬yang bermakna “mengingkari” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺑـ‬.
َ ‫ َﺟ‬yang bermakna “mengeraskan” boleh langsung dan boleh
19) ‫ﻬﺮ‬

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 49


diikuti preposisi ‫ﺑـ‬.
َ
20) ‫ َﺟﻬﻞ‬yang bermakna “tidak tahu” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺑـ‬.
َ
21) ‫ َﺣ ِﻔﻞ‬yang bermakna “memperhatikan” boleh langsung dan
boleh diikuti preposisi ‫ﺑـ‬.
22) ‫ َﺣ ِﻠ َﻢ‬yang bermakna “memimpikan” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺑـ‬.
َ
23) ‫ ﺧﺎف‬yang bermakna “takut pada” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ ِﻣ ْﻦ‬.
َ
24) ‫ ﺧﺘَ َﻢ‬yang bermakna “menyetempel” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺒﻟ‬.
َ
25) َ ِ ‫ ﺧ‬yang bermakna “takut pada” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ ِﻣ ْﻦ‬.
26) ‫ﺐ‬ َ ‫ َﺧ َﻄ‬yang bermakna “memberi khotbah pada” boleh langsung
dan boleh diikuti preposisi ‫ ﺒﻟ‬dan ‫ ﻲﻓ‬.
ََ
27) ‫ ﺧﻔ َﺮ‬yang bermakna “menepati” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺑـ‬.
28) ‫درى‬ َ yang bermakna “mengetahui” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺑـ‬.
َ َ
29) ‫ دان‬yang bermakna “berhutang pada” boleh langsung dan
َ
boleh diikuti preposisi ‫ﻟـ‬.
30) َ ِ ‫ َر‬yang bermakna “rela pada” boleh langsung dan boleh
َ
diikuti preposisi ‫ﻗ ْﻦ‬.
َّ
31) ‫ َرﻗ َﻢ‬yang bermakna “menomori” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺒﻟ‬.
32) ‫ﺐ‬ َ ‫ َرﻛ‬yang bermakna “naik (kendaraan)” boleh langsung dan
ِ
boleh diikuti preposisi ‫ ﺒﻟ‬dan ‫ ﻲﻓ‬.
َ َ
33) ‫ َﺳﻠﻚ‬yang bermakna “menempuh” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺑـ‬.
34) ‫ َﺳ ِﻤ َﻊ‬yang bermakna “mendengar” boleh langsung dan boleh
َ
diikuti preposisi ‫ ﻟ ِـ‬dan ‫إﻰﻟ‬.

50 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


َ َ
35) ‫ ﺷﻜ َﺮ‬yang bermakna “bersyukur pada” boleh langsung dan
َ
boleh diikuti preposisi ‫ﻟ ِـ‬.
َ
36) ‫ ﺷﺎﻜ‬yang bermakna “mengadukan” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ ِﻣ ْﻦ‬.
َ َ
37) ‫ َﺻﺪف‬yang bermakna “menghindari” boleh langsung dan
َ
boleh diikuti preposisi ‫ﻗ ْﻦ‬.
َ ّ
38) ‫ َﺻﺪق‬yang bermakna “mempercayai” boleh langsung dan
boleh diikuti preposisi ‫ﺑِـ‬.
َ
39) ‫ َﺻ ِﻌﺪ‬yang bermakna “menaiki” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﻲﻓ‬.
ّ َ
40) ‫ ﺿﻞ‬yang bermakna “sesat dari” boleh langsung dan boleh
َ
diikuti preposisi ‫ ﻲﻓ‬dan ‫ﻗ ْﻦ‬.
َ
41) ‫ ﺿ َّﻢ‬yang bermakna “menghimpun” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ ِﻣ ْﻦ‬.
َّ
42) ‫ َﻋﺪ‬yang bermakna “menghitung” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﻟـ‬.
َ
43) ‫ ﺨد‬yang bermakna “kembali pada” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫إﻰﻟ‬.
ّ َ
44) ‫ ﻏﺾ‬yang bermakna “memejamkan” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ ِﻣ ْﻦ‬.
ََ
45) ‫ ﻟﻔ َﺮ‬yang bermakna “mengampuni” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﻟـ‬.
َََ
46) ‫ ﻟﻔﻞ‬yang bermakna “melalaikan” boleh langsung dan boleh
ْ
diikuti preposisi ‫ﻋﻦ‬.
َ َ
47) ‫ ﻗﺒَﺾ‬yang bermakna “mengenggam” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺒﻟ‬.
ََ
48) ‫ ﻗﺪ َح‬yang bermakna “menyalakan” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺑـ‬.
َ ََ
49) ‫ ﻗﺬف‬yang bermakna “melempar” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺑـ‬.
َّ َ
50) ‫ ﻓﻜ َﺮ‬yang bermakna “memikirkan” boleh langsung dan boleh

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 51


diikuti preposisi ‫ﻲﻓ‬.
َ
51) ‫ ﺎﻛل‬yang bermakna “menimbang” boleh langsung dan boleh
َ
diikuti preposisi ‫ﻟ ِـ‬.
ََ
52) ‫ ﻛﻔ َﺮ‬yang bermakna “mengingkari” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺑِـ‬
َََ
53) ‫ ﻛﻔﻞ‬yang bermakna “menjamin” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺑِـ‬
َ
54) ‫ﺤﻟ َﻖ‬ ِ yang bermakna “menyusul” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺑِـ‬
َ
55) ‫ ﻟ ِﺰ َم‬yang bermakna “berpegang pada” boleh langsung dan
boleh diikuti preposisi ‫ﺑِـ‬
ََ
56) ‫ ﻟﻐ َﺰ‬yang bermakna “menyamarkan” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﻲﻓ‬
ّ
57) ‫ ﻣﺪ‬yang bermakna “meneruskan” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﻲﻓ‬.
58) ‫ َﻣ َّﺮ‬yang bermakna “melewati” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ ﺑِـ‬dan ‫ ﺒﻟ‬.
ّ
59) ‫ َﻣﻞ‬yang bermakna “bosan terhadap” boleh langsung dan
ْ
boleh diikuti preposisi ‫ﻋﻦ‬
َ
60) ‫ ﻣﻜ َﺮ‬yang bermakna “menipu” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺑـ‬
َ َ
61) ‫ ﻧ َﺰل‬yang bermakna “tinggal di” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ ﺑـ‬dan ‫ ﺒﻟ‬.
َ
62) ‫ ﻧ َﺼ َﺢ‬yang bermakna “menasehati” boleh langsung dan boleh
َ
diikuti preposisi ‫ﻟ ِـ‬
َ
63) ‫ ﻧ َّﺺ‬yang bermakna “menetapkan” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺒﻟ‬
ََ
64) ‫ ﻏﻈ َﺮ‬yang bermakna “melihat” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫إﻰﻟ‬
َ
65) ‫ ﻧﻘ َﻂ‬yang bermakna “menambah titik” boleh langsung dan
boleh diikuti preposisi ‫ﺒﻟ‬

52 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


66) ‫ﻫﺮ َج‬ َ yang bermakna “mengacaukan” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﻲﻓ‬
َ
67) ‫ ﻫ َّﺰ‬yang bermakna “menggoyang” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺑِـ‬
َ ‫ َﻫ‬yang bermakna “banyak bicara” boleh langsung dan boleh
68) ‫ﻤﺰ‬
diikuti preposisi ‫ﻲﻓ‬.
َ
69) ‫ و‬yang bermakna “memfitnah” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫ﺑِـ‬.
َ َ
70) ‫وﺻﻞ‬ yang bermakna “datang ke” boleh langsung dan boleh
diikuti preposisi ‫إﻰﻟ‬.
َ َ‫ ﻳ‬yang bermakna “meyakini” boleh langsung dan boleh
71) ‫ﻘﻦ‬
diikuti preposisi ‫ﺑِـ‬.
4. Contoh Kata Kerja dengan Preposisi ‫ﻲﻓ‬:
Berikut ini adalah contoh-contoh kata kerja yang berkaitan de-
ngan preposisi ‫ﻓﻲ‬.
َ
1) ‫اﺳﺘﻤ ّﺮ‬ “meneruskan”.
ْ ّ ‫اﺳ‬ ْ
Contoh: ‫اﻟﺴﺮﻴ‬ ِ ‫ﺘﻤﺮ اﻤﻟﺴﺎﻓﺮون ﻲﻓ‬ (Para musafir meneruskan
perjalanan)
ّ َ
2) ‫“ ﺗﺄﻣﻞ‬merenungkan”.
Contoh: ‫ﷲ‬ ُ
ِ ‫( ﺗﺄﻣﻞ اﻤﻟﺴﻠﻢ ﻲﻓ ﺨﻣﻠﻮﻗﺎت ا‬Muslim itu merenungkan
ciptaan Allah)
َ َّ
3) ‫“ ﺗﺪﺧﻞ‬mengintervensi”.
ُ ّ
Contoh: ‫اﺠﺎس‬ ِ ‫( ﺗﺪﺧﻞ اﻟﺮﺟﻞ ﻲﻓ أﻣﻮر‬Lelaki itu mengintervensi
urusan orang)
4) ‫ﺣﺎر‬َ “bingung/bimbang dalam ”.
ُ
Contoh: ‫اﻷﻣﺮ‬ ِ ‫( ﺣﺎر اﻟﺮﺟﻞ ﻲﻓ‬Lelaki itu bimbang dalam urusannya)
َ
5) ‫“ ﺧﺎض‬masuk/mencebur”.
ُ ‫اﻟﺴ ّﺒ‬ َ
ّ ‫ﺧﺎض‬
Contoh: ‫ﺎح ﻲﻓ اﻤﻟﺎ ِء‬ (Perenang itu masuk ke dalam air)

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 53


5. Contoh Kata Kerja dengan Preposisi ‫ﺒﻟ‬:
Berikut ini adalah contoh-contoh kata kerja yang berkaitan de-
ngan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
َ “mempertahankan”.
1) ‫أﺑﻖ‬
Contoh: ‫( أﺑﻰﻘ اﻟﺮﺋﻴﺲ ﺒﻟ اﻟﻮزﻳْﺮ‬Presiden mempertahankan
menteri)
2) ‫ﻔﻖ‬ َ ّ‫“ اﺗ‬menyepakati”.
ْ ُّ ْ َ
Contoh: ‫اﻟﺼﻠ ِﺢ‬ ‫( اﺗﻔﻘﺖ ا وﺤﻛﺎن ﺒﻟ‬Kedua negara itu bersepakat
damai)
ْ
3) ‫“ أﺛﻰﻨ‬memuji”.
Contoh: ‫أﺛﻰﻨ اﺠﺎس ﺒﻟ اﻟﻮزﻳْﺮ‬ َ (Orang-orang memuji menteri)
4) ‫أﻤﺟ َﻊ‬َ ْ “menyepakati”.
Contoh: ‫ﺎس َﺒﻟ رأﻳ ِﻪ‬ ُ ‫أﻤﺟﻊ ّاﺠ‬
َ (Orang-orang menyepakati penda-
patnya)
ْ
5) ‫“ اﺣﺘَ َّﺞ‬memprotes”.
ْ ّ
Contoh: ‫اﺣﺘﺞ اﺠﺎس ﺒﻟ اﻟﻈﻠ ِﻢ‬ (Orang-orang memprotes kedhali-
man)
ْ
6) ‫“ أد َﻣ َﻦ‬mencandu”.
ْ
َ ‫أد‬
Contoh: ‫ﻣﻦ اﻷﻃﻔﺎل ﺒﻟ اﺤﻛﻠﻔﺰﻴﻳﻮن‬ (Anak-anak kecanduan televisi)
َ َ
7) ‫“ اﺳﺘﺤﺎل‬mustahil bagi”.
ْ ُ
Contoh: ‫( اﺳﺘﺤﺎل اﻟﻈﻠ ُﻢ ﺒﻟ اﷲ‬Dhalim itu mustahil bagi Allah)
8) ‫“ اﺳﺘَ ْﻮ‬menguasai”.
ُ
Contoh: ‫( اﺳﺘَﻮ اﺠﻟﻴﺶ ﺒﻟ اﻟﺴﻠﻄ ِﺔ‬Tentara menguasai pemerintah)
ََ
9) ‫اﺷﺘﻤﻞ‬ “mengandung”.
Contoh: ‫اﻟﻔﻮاﺋﺪ‬ ‫ﻜﺘﺎب ﺒﻟ‬ َ
ِ ِ ‫( اﺷﺘﻤﻞ اﻟ‬Kitab itu mengandung beberapa
manfaat)
ََ ْ
10) ‫أﺮﺷف‬ “mengawasi”.
Contoh: ‫اﻤﻟﺪرس ﺒﻟ ا راﺳ ِﺔ‬ ّ ‫( أﺮﺷف‬Guru mengawasi pelajaran)
َ ْ
11) ‫“ اﻋﺘﻤﺪ‬berpegang pada”.
ُ
Contoh: ‫( اﻋﺘَ َﻤﺪ اﻟﻄﺎﻟﺐ ﺒﻟ ﻣﺎ ﻳﻌﺮف‬Siswa itu berpegang pada apa

54 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


yang diketahuinya)
12) َ َ “terbatas pada”.
‫اﻗﺘﺮﺼ‬
ْ ْ
Contoh: ‫اﻷﻗﺎر ِب‬ ِ ‫( اﻗﺘَﺮﺼ اﺤﻟﻔﻞ ﺒﻟ‬Pesta itu terbatas pada para
kerabat)
13) َ ْ‫“ أﻗ‬memulai”.
‫ﺪم‬
َ َ
Contoh: ‫اﻟﻌﻤﻞ‬ ِ ‫أﻗﺪم اﻤﻟﻮﻇﻔﻮن ﺒﻟ‬ (Para pegawai mulai bekerja)
َ ْ
14) ‫“ اﻧﻄﻮى‬mengandung”.
ْ ْ
Contoh: ‫ﺤﻟﻘ ِﺪ‬ ِ ‫( اﻧﻄﻮى ﺿﻤﺮﻴه ﺒﻟ ا‬Hatinya mengandung kedengkian)
15) ‫ﺐ‬ َ ّ‫“ ﺗﻐﻠ‬mengalahkan/mengatasi”.
ِّ ُ ّ
Contoh: ‫اﻟﻌﺪو‬ ‫( ﺗﻐﻠﺐ اﺠﻟﻨﻮد ﺒﻟ‬Tentara itu mengalahkan musuh)
َ َّ
16) ‫“ ﺗﻔﻀﻞ‬berbuat baik pada”.
ّ ّ
Contoh: ‫اﻟﻐﻲﻨ ﺒﻟ اﻟﻔﻘﺮا ِء‬ ‫( ﺗﻔﻀﻞ‬Orang kaya itu berbuat baik pada
fakir miskin)
َّ َ
17) ‫ﺗﻮﻞﻛ‬ “pasrah kepada”.
َّ
Contoh: ‫ﺗﻮﻞﻛ اﻤﻟﺆﻣﻨﻮن ﺒﻟ اﷲ‬ (Kaum mukmin pasrah kepada
Allah)
َ “memberontak”.
18) ‫ﺛﺎر‬
Contoh: ‫اﺤﻟﺎﻛ ِﻢ اﻟﻈﺎﻟ ِ ِﻢ‬ ُ
‫اﻟﺸﻌﺐ ﺒﻟ‬ ‫( ﺛﺎر‬Rakyat memberontak pada
ِ
penguasa yang lalim)
َ
19) ‫“ َﺣ َﺼﻞ‬memperoleh”.
Contoh: ‫اﺠﻟﻴﺪة‬ ّ ‫( ﺣﺼﻞ اﻟﻄﺎﻟﺐ ﺒﻟ اﺠﺘﻴْﺠﺔ‬Murid itu memperoleh
ِ
nilai yang baik)
ّ
20) ‫“ ﺳﻠ َﻢ‬memberi salam pada”.
ّ ّ
Contoh: ‫( ﺳﻠﻢ اﻤﻟﺪﻳﺮ ﺒﻟ اﻟﻄﻼ ِب‬Direktur memberi salam pada
para mahasiswa)
21) ‫ﻄﺮ‬ َ ْ‫“ ﺳﻴ‬menguasai”.
َ ُ ْ ْ
Contoh: ‫( ﺳﻴ َﻄ َﺮ اﺠﻟﻴﺶ ﺒﻟ ا وﻟﺔ‬Tentara itu menguasai negara)
22) ‫ﺮﺒ‬َ َ ‫“ َﺻ‬sabar terhadap”.
ُ
Contoh: ‫اﻤﻟﺴﻠﻢ ﺒﻟ اﻷذى‬ ‫( َﺻ َﺮﺒ‬Muslim sabar terhadap gangguan)
ّ
23) ‫“ َﺻﻰﻠ‬mendoakan/membaca sholawat untuk”.

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 55


ِّ ّ
Contoh: ‫اﺠﻲﺒ‬ ‫( ﺻﻰﻠ اﻤﻟﺴﻠﻢ ﺒﻟ‬Muslim itu membaca sholawat
untuk nabi)
َ
24) ‫“ ﻇ َﻬ َﺮ‬mengalahkan”.
Contoh: ِ‫ﻋﺪوه‬ ِّ ‫اﻟﻤ ْﺴ ِﻠ ُﻢ ﺒﻟ‬ُ ‫( ﻇﻬﺮ‬Muslim itu mengalahkan
musuhnya).
25) َ َ “menemukan”.
‫ﻋﺮﺜ‬
ّ ُ َ َ (Lelaki itu menemukan barang hi-
Contoh: ‫ﺿﺎﺤﻛ ِﻪ‬ِ ‫ﻋﺮﺜ اﻟﺮﺟﻞ ﺒﻟ‬
langnya)
َ
26) ‫“ ﻋﺪى‬menganiaya/menyerang”.
ْ َ ُ ُ ْ َ
Contoh: ‫اﺠﺎس َﺒﻟ َﻧﻌ ٍﺾ‬ ‫( َﻋﺪى َﻧﻌﺾ‬Sebagian orang menganiaya
sebagian lainnya)
27) ‫“ َﻋ َﺰ َم‬berniat”.
Contoh: ‫اﻤﻟﺴﺠﺪ‬ ‫اﻟﻤﺴﻠﻤﻮن ﺒﻟ ﺑﻨﺎء‬ ُ ‫ﻋﺰ َم‬
َ (Kaum muslim berniat
ِ
membangun masjid)
َ َ
28) ‫“ ﻗ َﻄﻒ‬bersimpati pada/menyayangi”.
ُ
ً ْ ‫ﻓﺎﻃﻤﺔ ﺒﻟ ا ﺘﺎﻰﻣ‬ ُ َْ
Contoh: ‫ﻛﺜﺮﻴا‬ ‫( ﻳﻌﻄﻒ‬Fatimah sering bersimpati
pada anak-anak yatim)
َ ََ
29) ‫“ ﻗﻘﺪ‬menikahi”.
ُ
ِّ ‫اﻟﺮﺟﻞ ﺒﻟ ﺑﻨْﺖ‬ َ َ
Contoh: ‫ﻋﻤﻪ‬ ِ ِ ‫( ﻋﻘﺪ‬Lelaki itu menikahi sepupunya)
ّ
30) ‫“ ﻋﻠﻖ‬mengomentari”.
ّ
Contoh: ‫( ﻋﻠ َﻖ اﺠﺎﻗِ ُﺪ ﺒﻟ اﻟﻜﺘﺎب‬Kritikus itu mengomentari kitab)
‫ﺐ‬ َ ‫“ َﻏﻀ‬memarahi”.
31) ِ
Contoh: ‫اﻟﻤﻔﺴﺪﻳْﻦ‬ ُ ‫اﻟﺮﺋﻴﺲ ﺒﻟ‬
ُ ‫ﺐ‬َ ‫( ﻏﻀ‬Presiden memarahi para
ِ
perusak)
32) ‫ﻗﻮ َي‬ ِ “mampu untuk”.
Contoh: ‫اﻟﻌﻤﻞ‬ ِ ‫( ﻗﻮي اﻟﻌﺎﻣﻞ ﺒﻟ‬Pekerja itu mampu untuk bekerja)
33) َ‫وﺟﺐ‬ َ “wajib bagi”.
Contoh: ‫اﻤﻟﺴﺘﻄﻴﻊ‬ ‫اﻤﻟﺴﻠﻢ‬ ّ ‫ﺐ‬
‫اﺤﻟﺞ ﺒﻟ‬ َ (Haji wajib bagi muslim yang
َ ‫وﺟ‬
ِ ِ
mampu)

56 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


6. Contoh Kata Kerja dengan Preposisi ‫إﻰﻟ‬:
Berikut ini adalah contoh-contoh kata kerja yang berkaitan de-
ngan preposisi ‫إﻟﻰ‬.
َّ
1) ‫“ اﺠﺗﻪ‬menuju”.
ّ
Contoh: ‫( اﺠﺗﻪ اﺠﺎس إﻰﻟ اﻤﻟﻴﺪان‬Orang-orang menuju lapangan)
2) ‫“ أﺷﺎر‬menunjuk”.
ِّ
Contoh: ‫اﻤﻟﺪرس إﻰﻟ اﻟﺼﻮر ِة‬ ‫( أﺷﺎر‬Guru itu menunjuk gambar)
ْ
3) ‫“ أﻓ‬tiba di”.
ْ
Contoh: ‫( أﻓ اﺠﺎس إﻰﻟ اﺤﻟﻔ ِﻞ‬Orang-orang itu sudah tiba di pe-
rayaan)
4) ‫ﻔﺖ‬َ ‫“ ْاﺤﻛ‬menoleh”.
ْ َ ْ
َ ‫ـﻔ‬
Contoh: ‫ﺖ اﻟﺮﺟﻞ إﻰﻟ اﻟﻀﻴ ِﻒ‬ ‫( اﺤﻛ‬Lelaki itu menoleh pada tamu)
َ
َ‫ﺑﺎدر‬
5) “bersegera menuju”.
Contoh: ‫اﻤﻟﺴﺠ ِﺪ‬ ِ ‫( ﺑﺎدر اﻤﻟﺴﻠﻤﻮن إﻰﻟ‬Umat islam bersegera menuju
masjid)
َ ّ
6) ‫“ ﺤﺗﺪث‬berbicara dengan”.
ّ
Contoh: ‫اﻟﻄﻼب‬ ِ ‫( ﺤﺗﺪث اﻤﻟﺪﻳﺮ إﻰﻟ‬Direktur itu berbicara dengan
mahasiswa)
7) ‫ﺳﻰﻌ‬ َ “berusaha untuk”.
Contoh: ‫اﻟﻌﻤ ِﻞ‬ َ ‫( ﺳﻰﻌ اﺠﺎس إﻰﻟ‬Orang-orang berusaha untuk bekerja)
َ
8) ‫“ َﻋ ِﻬﺪ‬berpesan/memberi wasiat”.
Contoh: ‫اﺠﻲﺒ‬ّ ‫( ﻋﻬﺪ اﷲ إﻰﻟ‬Allah berpesan pada nabi)
َ
9) ‫“ ﻣﺎل‬condong/cenderung”.
ّ ‫ﻣﺎل‬َ
Contoh: ‫اﺠﻟﻮ إﻰﻟ اﻟﺮﺒود ِة‬ (Udara cenderung dingin)
َ َ
10) ‫“ ﻫﺪف‬bertujuan untuk”.
ْ َ
Contoh: ‫( ﻫﺪف اﻟﻄﺎﻟﺐ إﻰﻟ ﻃﻠﺐ اﻟﻌﻠ ِﻢ‬Mahasiswa itu bertujuan untuk
mencari ilmu)
7. Contoh Kata Kerja dengan Preposisi ‫اﻛﺎء‬:
Berikut ini adalah contoh-contoh kata kerja yang berkaitan de-
ngan preposisi ‫اﻛﺎء‬.

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 57


َّ
1) ‫“ اﺗ ّﺼﻞ‬menghubungi”.
Contoh: ‫ﺑﺎﻟﻄﻼب‬ِ ‫( اﺗﺼﻞ اﻤﻟﺪﻳْﺮ‬Direktur itu menghubungi maha-
siswa)
َ
2) ‫أﺣﺎط‬ “mengepung/meliputi”.
َ ُ ْ
Contoh: ‫( أﺣﺎط اﺠﻟﻴﺶ ﺑﺎﻤﻟﺪﻳﻨ ِﺔ‬Tentara itu mengepung kota)
ََ
3) ‫“ اﺣﺘَﻔﻆ‬menjaga”.
ُّ
Contoh: ‫اﻟﻐﻲﻨ ﺑﻤﺎ‬ ‫( اﺣﺘﻔﻆ‬Orang kaya itu menjaga hartanya)
ََ َ
4) ‫“ اﺣﺘـﻔﻞ‬merayakan”.
َ
Contoh: ‫ﺑﻌﻴﺪ ﻣﻴﻼده‬ ِ ‫( اﺣﺘﻔﻞ أﻤﺣﺪ‬Ahmad merayakan ulang tahunnya)
5) ‫“ اﺧﺘَ ّﺺ‬menghususkan”.
Contoh: ‫ﻣﻦ ﻳﺸﺎء‬ ْ ‫( اﺧﺘَ ّﺺ اﷲ ﺑﺮﻤﺣﺘﻪ‬Allah menghususkan kasih
sayangNya pada siapapun yang dikehendakiNya)
َ ‫اﺧ‬ ْ
6) ‫ﺘﻠﻂ‬ “tercampur”.
َّ ُ
Contoh: ‫ﻦﺒ‬ ِ ‫( اﺧﺘﻠﻂ اﻤﻟﺎء ﺑﺎﻟﻠ‬Air itu tercampur dengan susu)
َْ
7) ‫“ أدﻰﻟ‬menyampaikan”.
ّ
Contoh: ِ ‫( أدﻰﻟ اﻤﻟﺘ َﻬ ُﻢ ﺑﺄﻗﻮا‬Tersangka itu menyampaikan kata-
katanya)
ََ َْ ْ
8) ‫“ اﺳﺘﻬـﺰأ‬mengolok-olok”.
ْ َ ْ ْ
Contoh: ‫( اﺳﺘﻬـﺰأ اﻤﻟﻨﺎﻓﻘﻮن ﺑﺎﻤﻟﺆ ِﻣ ِﻨﻦﻴ‬Orang-orang munafiq mengolok-
olok orang-orang mukmin)
َ
9) ‫“ اﺷﺘَﻐﻞ‬sibuk dengan”.
َ َََ
Contoh: ‫ﺎﻠﻛ ِﻬ ْﻢ‬ ِ ‫( اﺷﺘﻐﻞ اﺠﺎس ﺑﻤﺸ‬Orang-orang sibuk dengan masalah
mereka)
َ ْ
10) ‫“ اﺿ َﻄﻠ َﻊ‬menangani”.
Contoh: ‫اﻤﻟﻬﻤﺔ‬ ّ ‫ﻳﻀﻄﻠ ُﻊ ﺑﻬﺬه‬ َ ‫( اﻤﻟﺪﻳﺮ ﻫﻮ ا ي‬Direkturlah yang
ِ
menangani tugas ini)
َََ
11) ‫اﻋﺮﺘف‬ “mengakui”.
ُ َ
Contoh: ‫ﺑﺬﻧﺒﻪ‬ ِ ‫( اﻋﺮﺘف اﻤﻟﺬﻧِﺐ‬Pendosa itu mengakui dosanya)
ْ
12) ‫“ اﻗﺘَﻰﻨ‬memperhatikan”.
Contoh: ‫ﺑﺪروﺳ ِﻪ‬ ِ
ُ
‫اﻟﻄﺎﻟﺐ‬ ‫( اﻋﺘَ َﻰﻨ‬Pelajar itu memperhatikan pelajar-

58 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


annya)
َ
13) ‫“ اﻛﺘﻰﻔ‬merasa cukup dengan”.
ْ ُ َّ َ
Contoh: ‫اﻟﺮ ُﺟﻞ ﺑِ َﻤﺎ ِﻋﻨﺪه‬ ‫( اﻛﺘﻰﻔ‬Lelaki itu merasa cukup dengan apa
yang ada padanya)
14) ّ
‫اﻫﺘﻢ‬ “memperhatikan”.
Contoh: ‫ﺑﺪروﺳﻬ ْﻢ‬
ِ ‫اﻫﺘﻢ اﻟﻄﻼب‬ّ (Para pelajar memperhatikan
pelajaran mereka)
15) ّ “berperilaku”.
‫ﺗﻄﺒ َﻊ‬
Contoh: ‫ﻬﻢ‬ ْ َ‫ﻟﻄﻮل ﻋﻴْﺸﻬﺎ ﺑﻴﻨ‬
ْ ‫ﺖ ﺑﺄﺧﻼق اﻟﻌﺮب‬ ْ َّ
‫( ﺗﻄﺒﻌ‬Ia berperilaku dengan
ِ
perilaku Arab karena lamanya hidup diantara mereka)
ّ
16) ‫“ ﺗﻤﺘ َﻊ‬merasa senang dengan”.
َّ ُّ ّ
َ
Contoh: ‫ﺑﺎﻟﻘﺮاء ِة‬ ‫اﻟﻄﻼ ُب‬ ‫( ﺗﻤﺘﻊ‬Para pelajar merasa senang dengan
membaca)
17) ‫“ ﻓﺎز‬memenangkan”.
Contoh: ‫ﺐ‬ َ (Dia memenangkan piala penulis
ٍ ِ‫أﻓﻀﻞ ﺎﻛﺗ‬
ِ ‫ﻓﺎز ِﺠﺑﺎﺋﺰة‬
terbaik)
َ َ
18) ‫“ ﻓﺘَﻚ‬membunuh”.
ََ ُ َ
Contoh: ‫ال‬ ِ ‫( ﻓﺘﻚ اﻟﺼﺎﺋﺪ ﺑﺎﻟﻐﺰ‬Pemburu itu membunuh rusa)
َ َ
19) ‫“ ﻫﺘَﻒ‬memanggil”.
ْ ُ َ
Contoh: ‫أﻤﺣﺪ ﺑﺎﺳﻲﻤ‬ ‫( ﻫﺘَﻒ‬Ahmad memanggil namaku)
َ
20) ‫“ ﻫ َّﻢ‬berniat”.
Contoh: ‫ﺑﺎﻟﺮﺟﻮ ِع‬ ْ ُ ‫ﻫﻢ اﺤﻟ ُ َّﺠ‬
‫ﺎج‬ ّ (Jamaah haji berniat pulang)
‫ـﻖ‬ َ ‫“ َوﺛ‬mempercayai/yakin dengan”.
21) ِ
ْ
Contoh: ‫اﻤﻟﺴﻠﻢ ﺑﺄﺧﻴ ِﻪ‬ ُ ‫( وﺛِ َﻖ‬Muslim itu mempercayai saudaranya)
َ َ
22) ‫“ و‬memenuhi”.
ْ ُُ َ
Contoh: ِ‫اﻟﺮﺟﻞ ﺑﻮﻋ ِﺪه‬ ‫( و‬Lelaki itu memenuhi janjinya).

8. Contoh Kata Kerja dengan Preposisi ‫اﻟﻼم‬:


Berikut ini adalah contoh-contoh kata kerja yang berkaitan de-
ngan preposisi ‫اﻟﻼم‬.

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 59


َ َْ
1) ‫“ اﻧﺘﺒَﻪ‬mengerti/memperhatikan”.
Contoh: ‫ﻟﺘ ْر ِس‬ َّ ‫( اﻧْﺘﺒﻪ اﻟﻄﺎﻟﺐ‬Pelajar itu memperhatikan pelajaran)
َ ّ
2) ‫ﺗﻌﺮض‬ “merintangi/menghalangi”.
ِّ ُ ْ َ ّ
Contoh: ‫ﻟﻠﻌﺪو‬ ‫ﺗﻌﺮض اﺠﻟﻴﺶ‬ (Tentara itu menghalangi musuh)
َ ّ
3) ‫“ ﺗﻌﺼﺐ‬fanatik pada”.
َّ ُ
Contoh: ‫أﻤﺣﺪ ﻟﻔﺮﻳْﻘﻪ اﻤﻟﻔﻀ ِﻞ‬ ّ
َ ‫ﺗﻌﺼ‬
‫ﺐ‬ (Ahmad fanatik pada tim ke-
sayangannya)
ّ
4) ‫“ َرق‬mengasihi/kasihan pada”.
ْ ّ َّ
Contoh: ‫اﻤﻟﺴﻜﻦﻴ‬ ِ ‫ﺤﻟﺎل‬
ِ ‫اﻟﻐﻲﻨ‬ ‫( رق‬Orang kaya itu kasihan pada keadaan
fakir miskin)

ْ َ
9. Contoh Kata Kerja dengan Preposisi ‫ﻗﻦ‬:
Berikut ini adalah contoh-contoh kata kerja yang berkaitan de-
ngan preposisi ‫ﻋﻦ‬. ْ
َ َ
1) ‫اﺑﺘﻌﺪ‬ “menjauhi”.
َ ‫اﻟﺮﺟﻞ ﻋﻦ‬ ُ َ
Contoh: ‫اﺨﻟﻄ ِﺮ‬ ‫( اﺑﺘﻌﺪ‬Lelaki itu menjauhi bahaya)
َ ‫أﻋ‬ ْ
2) ‫ﺮب‬ “mengungkapkan”.
ْ ْ ُُ
Contoh: ‫ﺮﺳو ِره‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫اﻟﺮﺟﻞ‬ ‫( أﻋﺮب‬Lelaki itu mengungkapkan
kegembiraannya)
ََ َ
3) ‫اﻧﺮﺼف‬ “meninggalkan”.
ْ َ ّ ََ ْ
Contoh: ‫ﺠﺪ‬ ِ ‫ﻋﻦ اﻤﻟﺴ‬ ِ ‫( اﻧﺮﺼف اﻤﻟﺼﻠﻮن‬Orang-orang yang sholat itu
meninggalkan masjid)
َ
4) ‫“ داﻓ َﻊ‬membela”.
ُ
ْ ‫اﻟﺮﺟﻞ‬ َ (Lelaki itu membela keluarganya)
Contoh: ‫ﻋﻦ أﻫ ِﻠ ِﻪ‬ ‫داﻓﻊ‬
َ ّ “mengungkapkan”.
5) ‫ﻋﺮﺒ‬
ُ
ْ ‫اﻟﺎﻜﺗﺐ‬
Contoh: ‫ﻋﻦ أﻫﺪاﻓ ِﻪ‬ ّ (Penulis itu mengungkapkan tujuan-
‫ﻋﺮﺒ‬
tujuannya)
َ ‫“ َﻋ‬tidak mampu”.
6) ‫ﺠ َﺰ‬
ُ َّ َ َ َ
Contoh: ‫اﻟﻌﻤﻞ‬ِ ‫ﻋﻦ‬
ِ ‫( ﻋﺠﺰ اﻤﻟﻮﻇﻒ‬Pegawai itu tidak mampu bekerja)
7) ‫“ َﻋﻔﺎ‬memaafkan”.

60 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


َْ
Contoh: ‫اﺤﻛﺎﺋﺒﻦﻴ‬ ‫ﻋﻦ‬
ِ ‫( ﻋﻔﺎ اﷲ‬Allah memaafkan orang-orang yang
bertaubat)
َ “tidak hadir”.
8) ‫ﺬﻟب‬
ُ
Contoh: ‫ﻋﻦ ا راﺳﺔ‬ ِ ‫( ﺬﻟب اﺤﻛﻠﻤﻴﺬ‬Murid itu tidak menghadiri
pelajaran)
ّ
9) ‫“ ﻛﻒ‬menghentikan”.
ّ
Contoh: ‫اﻟﻠﻌﺐ‬
ِ ‫ﻋﻦ‬
ِ ‫( ﻛﻒ اﻷوﻻد‬Anak-anak menghentikan per-
mainan)

ْ
10. Contoh Kata Kerja dengan Preposisi ‫ﻣِﻦ‬:
Berikut ini adalah contoh-contoh kata kerja yang berkaitan de-
ngan preposisi ‫ﻤ ْن‬. ِ
َْ
1) ‫“ اﻗﺮﺘب‬mendekati”.
Contoh: ‫اﻗﺮﺘب اﻟﻄﺎﻟﺐ ﻣﻦ ﺻﺪﻳ ِﻘﻪ‬ َ (Pelajar itu mendekati temannya)
ََ ْ
2) ‫“ اﻧﺘـﻘﻢ‬membalas”.
Contoh: ‫ﻋﺪو ِه‬ِّ ‫( اﻧﺘﻘﻢ اﻟﺮﺟﻞ ِﻣ ْﻦ‬Lelaki itu membalas musuhnya)
ّ
3) ‫“ ﺤﺗﻘ َﻖ‬memastikan”.
ّ ّ ‫ﺤﺗﻘﻖ اﻟﻘﺎ ﻣ ْﻦ‬ّ
Contoh: ‫ﺻﺤﺔ اﻷدﻟﺔ‬ ِ (Hakim memastikan kebenaran
barang bukti)
َّ
4) ‫“ ﺨﺗﻠ َﺺ‬terlepas dari”.
Contoh: ‫ﻣﻦ اﻤﻟﺤﻨ ِﺔ‬
َ َ ‫( ﺨﺗﻠّﺺ اﻟﺮﺟﻞ‬Lelaki itu terlepas dari ujian)
5) ‫ﺐ‬ َ ‫ﺗﻌﺠ‬ ّ “heran dengan”.
َ ّ (Orang-orang heran dengan
Contoh: ‫ﺗﻌﺠﺐ اﺠﺎس ِﻣ ِﻦ ذﻟﻚ اﺤﻟﺪ ِث‬
kejadian tersebut)
َّ
6) ‫“ ﺗﻤﻜ َﻦ‬mampu/bisa”.
َ َ ‫ﺎج‬ ّ
ُ ‫اﺤﻟﺠ‬ ّ
Contoh: ‫ﻣﻦ اﻟﺴﻔ ِﺮ‬ ‫( ﺗﻤﻜ َﻦ‬Jamaah haji itu bisa berangkat)
7) ‫“ َﺳ ِﺨ َﺮ‬mengejek”.
Contoh: ‫ﻳﻦ آﻣﻨﻮا‬ َ ‫( َﺳﺨ َﺮ اﻟﻜﻔﺎر ﻣﻦ ا‬Kaum kafir mengejek orang
ِ
yang beriman)
َ َ
8) ‫“ ﺿ ِﺤﻚ‬menertawakan”.

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 61


Contoh: ‫ﺎن‬ َّ ُ
ِ ‫ﺿﺤﻚ اﺠﺎس ِﻣﻦ اﺠﻟﺒ‬ ِ (Orang-orang menertawakan si
penakut)
9) ‫ﺐ‬ َ ‫“ َﻋﺠ‬kagum/heran dengan”.
ِ
Contoh: ‫اﻤﻟﻬ ِّﺮ ِج‬ َ ‫ﻣﻦ ﻓﻌﻞ‬ ْ ‫اﺠﺎس‬ ُ ‫ﺐ‬َ ‫( َﻋﺠ‬Orang-orang kagum dengan
ِ ِ
tingkah badut)
10) ‫“ َﻋ ّﺰ َز‬mempromosikan/memperkuat”.
ّ ُ ُ ْ ّ
Contoh: ‫اﺠﻟﻮﻳﺔ‬ ‫ﻋﺰزت ا ّ ْوﻟﺔ ِﻣ ْﻦ ﻗ ّﻮاﺗﻬﺎ‬ (Negara memperkuat angkatan
udaranya)

11. Contoh Kata Kerja Dwitransitif Berpreposisi


Dalam bahasa Arab ada juga beberapa kata kerja dwitransitif ber-
preposisi yaitu kata kerja yang salah satu objeknya selalu berkaitan
dengan preposisi tertentu. Contoh kata-kata kerja tersebut antara
lain:
1) ‫“ أﺑْﺪى‬menjelaskan … pada…”, objek yang pertama langsung
dan yang kedua dengan preposisi ‫اﻟﻼم‬.
َّ ‫اﻟﺎﻜﺗﺐ رأﻳَ ُﻪ‬
Contoh: ‫ﻟﻠﻘﺮا ِء‬ ُ ‫( أﺑﺪى‬Penulis itu menyampaikan pen-
dapatnya pada para pembaca)
َ
2) ‫“ أﺑْﻠﻎ‬menyampaikan … pada …”, objek yang pertama langsung
dan yang kedua dengan preposisi ‫إﻰﻟ‬.
Contoh: ‫اﺠﺎس‬ َ
ِ ‫اﺨﻟﺮﺒ إﻰﻟ‬ ‫( أﺑْﻠﻎ اﻤﻟﺬﻳﻊ‬Penyiar itu menyampaikan berita
pada orang-oran).
َ
3) ‫أﺗﺎح‬ “memberi kesempatan … pada …”, objek yang pertama
langsung dan yang kedua dengan preposisi ‫اﻟﻼم‬.
Contoh: ‫ﻟﻠﺒﺎﺣﺚ‬
ِ ‫اﺤﻟﺪﻳﺚ‬
ِ ‫ﻓﺮ َﺻﺔ‬ ْ
ْ ‫اﻤﻟﻨﺎﻗﺸﻮن‬ ‫( أﺗﺎح‬Para penguji memberi
kesempatan bicara pada peneliti).
4) ‫ﺒﺖ‬َ ْ ‫“ أﺛ‬membuktikan … pada…”, objek yang pertama langsung
dan yang kedua dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
ْ ّ َ
Contoh: ‫اﺤﻟﺠﺔ ﺒﻟ ﺧﺼﻤ ِﻪ‬ ‫أﺛﺒﺖ اﻟﺸﺎﻲﻛ‬ (Pengadu itu membuktikan
hujjahnya pada lawannya).
َ
5) ‫“ أراد‬menginginkan … bagi …”, objek yang pertama langsung

62 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


dan yang kedua dengan preposisi ‫اﻛﺎء‬.
ّ ً
Contoh: ‫ﺑﻤﺤﻤ ٍﺪ‬ ‫( أراد اﷲ ﺧﺮﻴا‬Allah menginginkan kebaikan bagi
Muhammad).
َ
6) ‫“ أﺿﺎف‬menambahkan … pada…”, objek yang pertama langsung
dan yang kedua dengan preposisi ‫إﻰﻟ‬.
ْ َ َ
Contoh: ِ‫اﺤﻟﺴﺎب إﻰﻟ ﻏﺮﻴه‬ ‫اﺤﻛﺎﺟ ُﺮ‬
ِ ‫( أﺿﺎف‬Pedagang itu menambahkan
nota itu pada yang lain).
َّ ‫ﺤ‬ ْ
َ َ‫اﺳﺘ‬
7) ‫ﺐ‬ “lebih mencintai … dari pada …”, objek yang pertama
langsung dan yang kedua dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
ِ ‫اﻟد ْﻨﻴﺎ ﻋﻠَﻰ‬
Contoh: ‫اﻵﺨ َرِة‬ َ ُ َ‫اﻟﺤَﻴﺎة‬ َ ‫ب اﻟﻛﻔﱠ ُﺎر‬
‫اﺴـﺘَ َﺤ ﱠ‬
ْ (Orang kafir itu lebih
mencintai kehidupan dunia dari pada akhirat).
ّ ‫اﺿ‬ ْ
8) ‫ﻄﺮ‬ “memaksa … untuk …”, objek yang pertama langsung
dan yang kedua dengan preposisi ‫إﻰﻟ‬.
َ ْ َ
Contoh: ‫اﺠﺎس‬ ِ ‫اﺿﻄ ّﺮ ُه اﻟﻔﻘ ُﺮ إﻰﻟ ﺳﺆال‬ (Kemiskinan memaksanya
untuk meminta pada orang-orang)
ْ
9) ‫“ أﻇ َﻬ َﺮ‬menampakkan … pada …”, objek yang pertama langsung
dan yang kedua dengan preposisi ‫اﻟﻼم‬.
ْ َ ُ
Contoh: ‫ﻟﻠﻤﺴ ِﻠﻤﻦﻴ‬ ‫اﻟﻜﻔﺎر اﻟﻌﺪاوة‬ ‫( أﻇﻬﺮ‬Orang-orang kafir memper-
lihatkan permusuhan pada orang-orang islam).
َ “memerintahkan … untuk …”, objek yang pertama langsung
10) ‫أﻣﺮ‬
dan yang kedua dengan preposisi ‫اﻛﺎء‬.
ْ
Contoh: ‫ﺑﺎﻤﻟﻌﺮوف‬ َ
‫اﻤﻟﺴﻠﻤﻦﻴ‬ ‫( أﻣﺮ اﷲ‬Allah memerintahkan umat
islam untuk berbuat baik).
َ
11) ‫“ أوﺻﻞ‬menyampaikan … ke …”, objek yang pertama langsung
dan yang kedua dengan preposisi ‫إﻰﻟ‬.
Contoh: ‫ﺑﺎﻲﻟ‬ َْ ُ ْ
ِ ‫( أوﺻﻠﺖ اﻟﻄﺎﺋﺮة اﻟﺴﺎﺤﺋﻦﻴ إﻰﻟ‬Pesawat itu menyampaikan
(menjadikan sampai) para pelancong ke Bali).
َ
12) ‫“ ﺑﻌﺚ‬mengirimkan …kepada … ”, objek yang pertama langsung
dan yang kedua dengan preposisi ‫ إﻰﻟ‬،‫اﻟﻼم‬.
ْ َ ّ َ َ
Contoh: ‫اﻟﺮ ُﺟﻞ إﻰﻟ اﻟﺮﺋﻴ ِﺲ‬ ‫( ﺑﻌﺚ اﻤﻟﻮاﻃﻨﻮن‬Para penduduk mengirimkan
lelaki itu kepada ketua).

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 63


13) ‫ﺣﻰﻤ‬ َ “mencegah … untuk…”, objek yang pertama langsung dan
yang kedua dengan preposisi ‫ﻣﻦ‬. ْ
Contoh: ‫اﻟﺴﻔﺮ‬ َ ‫اﻟﺮﺟ ُﻞ اﺑﻨﻪ‬
‫ﻣﻦ‬ ُ ‫( ﺣﻰﻤ‬Lelaki itu mencegah anaknya
ِ
untuk pergi).
َّ
14) ‫“ ﺧﻔﻒ‬meringankan … …”, objek yang pertama langsung dan
yang kedua dengan preposisi ‫ﻋﻦ‬. ْ
َْ َ َ ُْ ّ
Contoh: ‫اﻤﻟﻮﻇﻔﻦﻴ‬ ‫ﻋﻦ‬
ِ ‫( ﺧﻔﻒ اﻤﻟﺪﻳﺮ اﻟﻌﻤﻞ‬Direktur meringankan kerja
para pegawai).
ّ
15) ‫“ دل‬menunjukkan … pada …”, objek yang pertama langsung
dan yang kedua dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
ْ ّ ّ
Contoh: ‫اﺨﻟﺮﻴ‬ ِ ‫اﺠﻲﺒ اﺠﺎس ﺒﻟ ﻋﻤﻞ‬ ‫( دل‬Nabi menunjukkan orang
pada amal baik).
ّ
16) ‫“ رد‬mengembalikan … pada …”, objek yang pertama langsung
dan yang kedua dengan preposisi ‫إﻰﻟ‬.
ْ ُ ّ
Contoh: ‫( رد اﻟﺮﺟﻞ ا َ ﻓ َﻦ إﻰﻟ ﺻﺎﺣﺒ ِﻪ‬Lelaki itu mengembalikan hutang
pada pemiliknya).
َّ
17) ‫“ َﺳﻠ َﻢ‬menyerahkan … pada …”, objek yang pertama langsung
dan yang kedua dengan preposisi ‫اﻟﻼم‬.
Contoh: ‫ﷲ‬ ُ َ ‫( ﺳﻠّﻢ اﻤﻟﺴﻠﻢ‬Muslim itu menyerahkan urusannya
ِ ‫أﻣﺮه‬
pada Allah).
َ
18) ‫“ َﻋ َﺮض‬memamerkan … kepada …”, objek yang pertama
langsung dan yang kedua dengan preposisi ‫اﻟﻼم‬.
ُ
ِ ‫اﺤﻛﺎﺟ ُﺮ ﺑِﻀﺎﻋﺘﻪ‬
Contoh: ‫ﻟﻠﻨﺎس‬ ِ ‫( ﻋﺮض‬Pedagang memamerkan barang
dagangannya pada orang-orang).
ََ
19) ‫“ﻟﻔ َﺮ‬mengampuni … …”, objek yang pertama langsung dan
yang kedua dengan preposisi ‫اﻟﻼم‬.
ُْ ََ
Contoh: ‫ذﻧﻮﺑ ُﻬ ْﻢ‬
َ ‫ﻠﻤﺆﻣﻨﻦﻴ‬ ِ ‫( ﻟﻔﺮ اﷲ ﻟ‬Allah mengampuni dosa kaum
mukmin).
َ َّ
20) ‫“ ﻓﻀﻞ‬mengutamakan … dari pada …”, objek yang pertama
langsung dan yang kedua dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
ْ ّ َ ِّ
Contoh: ‫( أﻓﻀﻞ اﻟﻔﻮاﻛﻪ ﺒﻟ اﻟﻠﺤ ِﻢ‬Aku lebih mengutamakan buah-

64 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


buahan dari pada daging).
َ
21) ‫“ ﻗﺎل‬berkata … pada …”, objek yang pertama langsung dan
yang kedua dengan preposisi ‫اﻟﻼم‬.
َ َ ‫ﺤﻣﻤ ٌﺪ ﻷﺧﻴْﻪ اﺨﻟ‬ ّ ‫ﻗﺎل‬ َ
Contoh: ‫ﺮﻴ‬ ِ (Muhammad berkata baik pada
saudaranya).
َّ َ
22) ‫“ ﻗﺪ َم‬mendahulukan … dari pada …”, objek yang pertama
langsung dan yang kedua dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
ُ َّ
Contoh: ‫اﻟﻮاﺟﺒﺎت ﺒﻟ اﺤﻟُـﻘ ْﻮ ِق‬ ِ ‫اﻟﻤ ْﺴ ِﻠ ُﻢ‬
ُ ‫ﻗﺪ َم‬ (Muslim itu mendahulukan
kewajiban dari pada hak).
َ
23) ‫“ ﻗ ّﺺ‬menceritakan … pada …”, objek yang pertama langsung
dan yang kedua dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
ْ ْ ُ ُ ُ َّ َ
Contoh: ‫ﻮﺳﻒ ُرؤ َﻳﺎه ﺒﻟ أﻧِﻴ ِﻪ‬ ‫( ﻗﺺ ﻳ‬Yusuf menceritakan mimpinya
pada bapaknya).
ّ
24) ‫“ ﻛﻒ‬mencegah/melarang … untuk …”, objek yang pertama
langsung dan yang kedua dengan preposisi ‫ﻋﻦ‬. ْ
َ َّ َ ُ ُ ّ
Contoh: ‫ﻤﻞ‬ ِ ‫ﻋﻦ اﻟﻌ‬ ِ ‫( ﻛﻒ اﻤﻟﺪﻳﺮ اﻟﻤﻮﻇﻒ‬Direktur melarang pegawai
bekerja).
َّ
25) ‫“ ﻛﻔ َﺮ‬melebur/memaafkan … … ”, objek yang pertama
langsung dan yang kedua dengan preposisi ‫ﻋﻦ‬. ْ
َ ِّ َ َ ْ ِّ
Contoh: ‫ـﻬ ْﻢ‬ ِ ِ‫ﻋﻦ اﻤﻟﺴﻠﻤﻦﻴ ﺳﻴـﺌﺎﺗ‬ ِ ‫( ﻳﻜﻔﺮ اﷲ‬Allah melebur kesalahan
orang-orang Islam).
َ ّ “melebihkan … atas …”, objek yang pertama langsung dan
26) ‫ﻣﺰﻴ‬
yang kedua dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
َ ُ ّ (Lelaki itu melebihkan anak laki-
Contoh: ‫ﻣﺰﻴ اﻟﺮﺟﻞ اﺑﻨﻪ ﺒﻟ اﺧﻮاﻧِ ِﻪ‬
lakinya atas saudara-saudaranya).
َ َ “menyebarkan …bagi … ”, objek yang pertama langsung
27) ‫ﻧﺮﺜ‬
dan yang kedua dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
َُ َ ّ
Contoh: ‫اﻟﻐﻲﻨ اﻤﻟﺎل ﺒﻟ اﻟﻔﻘﺮاء‬ ‫( ﻧﺮﺜ‬Orang kaya itu membagi harta
bagi fakir miskin).
َ
28) ‫“ ﻧﻰﻬ‬melarang … untuk …”, objek yang pertama langsung dan
yang kedua dengan preposisi ‫ﻋﻦ‬. ْ

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 65


ِّ ‫اﺠﺎس ﻋﻦ‬
Contoh: ‫اﻟﺰﻧﺎ‬ َ ‫( ﻧﻰﻬ اﷲ‬Allah melarang manusia untuk
ِ
berzina).
ّ
29) ‫“ ﻫﻨﺄ‬mengucapkan selamat pada … atas …”, objek yang pertama
langsung dan yang kedua dengan preposisi ‫اﻛﺎء‬.
ُ َ َْ ْ ّ
Contoh: ‫ﺻﻮل‬ِ ‫( ﻫﻨﺄ اﻤﻟﺪﻳﺮ اﻟﻀﻴﻒ ﺑﺴﻼﻣ ِﺔ اﻟﻮ‬Direktur mengucapkan
selamat pada para tamu atas kedatangannya dengan selamat).
َ
30) ‫“ واﻓ َﻖ‬menyepakati … untuk …”, objek yang pertama langsung
dan yang kedua dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
َ َّ َ َ ُ َّ َ
Contoh: ‫اﻟﺴﻔ ِﺮ‬ ‫اﻟﺮ ُﺟﻞ أﺧﺎه َﺒﻟ‬ ‫( واﻓ َﻖ‬Lelaki itu menyepakati
saudaranya untuk bepergian).
َ ّ
31) ‫وزع‬ “membagikan … pada …”, objek yang pertama langsung
dan yang kedua dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
َُ َ ّ ّ (Orang kaya itu membagi
Contoh: ‫اﻟﻐﻲﻨ اﻷﻣﻮال ﺒﻟ اﻟﻔﻘـﺮا ِء‬ ‫وزع‬
hartanya pada fakir miskin).

E. Kata Kerja Pasif(‫)اﻟﻔﻌﻞ اﻤﻟﺠﻬﻮل‬


Kata kerja pasif adalah kata kerja yang subjeknya (‫ )ﻓﺎﻋﻞ‬tidak dise-
butkan dalam kalimat karena alasan tertentu, sehingga objeknya
(‫ )ﻣﻔﻌﻮل ﺑﻪ‬berubah menjadi subjek pengganti (‫)ﻧﺎﺋﺐ اﻟﻔﺎﻋﻞ‬. Perhatikan
contoh berikut ini:
ْ ُ
ُ َ‫اﻤﻟﺠﺘ‬
1) ‫ﻬﺪ‬ ‫( ﻳُﻜﺮم‬Orang yang bersungguh-sungguh itu dimulyakan)
ْ ‫ﺮﺼ‬
ُ ‫اﻤﻟﺴ‬
2) ‫ﻠﻢ‬ َ ُ‫( ﻧ‬Muslim itu ditolong)
ِ
Kata kerja ‫ﻜﺮم‬ ُ َ ُ‫ ﻧ‬adalah kata kerja pasif karena subjeknya
ُ‫ ﻳ‬dan ‫ﺮﺼ‬
ِ
ْ
ُ َ‫اﻤﻟﺠﺘ‬ ْ yang
tidak disebutkan dalam kalimat sehingga isim ‫ﻬﺪ‬ dan ‫اﻤﻟﺴﻠﻢ‬
asalnya adalah objek berperan menjadi subjek pengganti.
1. Kaidah Pembentukan Kata Kerja Pasif
Ada beberapa kaedah pembentukan kata kerja aktif menjadi kata
kerja pasif dalam bahasa Arab, diantaranya:
(1) Jika berupa fi’il madhi (kata kerja lampau) maka huruf sebelum
akhir harus diberi harakat kasrah dan semua huruf berharakat
sebelumnya diberi harakat dhommah.

66 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


َ ِّ ‫ ُﻛ‬, ‫ﺗﻌﻠَّ َﻢ‬
َ َّ – ‫ﺮﺴ‬
Contoh: ‫ﻛﺮﺴ‬ َ – ‫ﻳ ُﻌـﻠِّ َﻢ‬.
ُ

(2) Jika berupa fi’il mudhori’ (kata kerja presen/futur) maka huruf
pertama harus diberi harakat dhammah dan huruf sebelum
akhir diberi harakat fathah.
ّ َ َّ ُ ْ ْ َ ْ
Contoh: ‫ ﻓﺘَ َﻌﻠ ُﻢ – ﻓﺘَ َﻌﻠ ُﻢ‬, ‫ﻳﺴﺘَﻐ ِﻔ ُﺮ‬ – ‫ﻳ ُ ْﺴﺘَﻐـﻔ ُﺮ‬.
(3) Jika berupa fi’il madhi (kata kerja lampau) yang huruf sebelum
akhirnya berupa huruf alif, maka huruf alif tersebut harus
diganti dengan huruf ya’ dan semua huruf berharakat se-
َ ْ ْ
belumnya diberi harakat kasrah. Contoh: ‫ ﺑﻴ َﻊ – ﺑﺎع‬, ‫اﺑْﺘﻴ َﻊ – اﺑﺘﺎع‬.
dan jika termasuk kata kerja heksaliteral (kata kerja berhuruf
enam), maka huruf alif tersebut harus diganti dengan huruf ya’
dan huruf hamzah dan huruf ketiganya harus diberi harakat
dhommah.
َ
Contoh: ‫ـﺘﺘﺎب‬
ْ
‫ﺐ – اﺳ‬ َ ْ‫ا ُ ْﺳـﺘُﺘﻴ‬.
(4) Jika berupa fi’il mudhori’ (kata kerja presen/futur) yang huruf
sebelum akhirnya berupa huruf mad, maka huruf mad tersebut
harus diganti huruf alif.
ْ ُ ُ
Contoh: ‫ﻳُﺒﺎع – ﻳَ ِﺒﻴ ُﻊ‬, ‫ ﻳﻘﻮل‬- ‫ﻳﻘﺎل‬.

Perlu diperhatikan bahwa yang bisa dirubah menjadi kata kerja


pasif hanyalah kata kerja transitif baik yang langsung maupun yang
berpreposisi/tidak langsung. Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
ً ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ‫ﻧ‬
1) ‫ﺮﺼ أﻤﺣ ُﺪ ﻗﻤﺮا‬ ‫( ﻧ‬Muhammad menolong Amar) menjadi ‫ﺮﺼ ﻋﻤ ٌﺮو‬ ِ
(Amar ditolong).
ْ ْ َ َ ْ ُ ُ ََ ُ َ ُ َّ
2) ‫ﺧﻦﻴ‬ِ ‫( اﺗﻔﻖ اﻟﻌﻠﻤﺎء ﺒﻟ ﺧﻄﻮر ِة اﺤﻛﺪ‬Para pakar menyepakati bahaya me-
ْ ْ َ ُّ ُ
rokok) menjadi ‫ﺧﻦﻴ‬ ِ ‫( اﺗ ِﻔﻖ ﺒﻟ ﺧﻄﻮر ِة اﺤﻛﺪ‬Bahaya merokok disepakati).
ً َ ََ
3) ‫اﻷرض‬ ِ ‫ﺟﻌﻞ اﷲ اﻹﻧﺴﺎن ﺧﻠﻴﻔﺔ ﻲﻓ‬ (Allah menjadikan manusia khalifah
di bumi) menjadi ‫اﻷر ِض‬ ْ ‫اﻹﻧﺴﺎن ﺧﻠﻴْ َﻔ ًﺔ ﻲﻓ‬
ُ َ
‫( ُﺟ ِﻌﻞ‬Manusia dijadikan
khalifah di bumi).
4) ‫ﻋﻦ اﻟﻌﺪاو ِة‬ َ
ِ ‫( ُﻧﻰﻬ اﷲ اﺠﺎس‬Allahُ melarang manusia untuk bermusuhan)
menjadi ‫ﻲﻬ اﺠﺎس ﻋﻦ اﻟﻌﺪاو ِة‬ َ ِ ‫( ﻧ‬Manusia dilarang untuk bermusuhan).

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 67


2. Kata kerja yang Bentuknya Selalu dalam Keadaan Pasif
Dalam bahasa Arab ada beberapa kata kerja yang bentuknya selalu
dalam keadaan pasif atau bentuk aktifnya tidak dikenal, yaitu:
1) ‫“ ُﺣ َّﻢ‬demam”.
َ ُ َّ
Contoh: ‫ﺣﻢ اﻟﻘﻀﺎة‬ (Para hakim sakit demam)
ُ
َ ِ ‫“ ﻏ‬samar”.
2) ‫ﻲﻤ‬
Contoh: ‫اﺨﻟﺮﺒ‬ ُ ‫ﺤﻣﻤﺪ‬
ٍ ‫ﻲﻤ ﺒﻟ‬ َ ِ ‫( ُﻏ‬Berita itu samar bagi Muhammad)
ُ
3) ‫“ ﻓ ِﻠ َﺞ‬lumpuh”.
Contoh: ‫ﺤﺎﻳﺎ اﺤﻟ َ ْﺮ ِب‬ َ ‫( ﻓُﻠ َﺞ َﺿ‬Korban perang itu lumpuh)
ِ
َ ُ ُْ
4) ‫“ اﻏﺘ ِﻘﻊ‬pucat”.
َ ُ
Contoh: ‫( اﻧﺘُ ِﻘ َﻊ ﻟﻮن أﻤﺣﺪ‬Wajah Ahmad pucat)
ُ
5) ‫“ ﺛ ِﻠ َﺞ‬tenang”.
ْ ُ ُ
Contoh: ‫( ﺛ ِﻠ َﺞ ﻓﺆاد إﺑﺮاﻫﻴ َﻢ‬Hati Ibrahim tenang)
6) ‫“ ُﺟ َّﻦ‬gila”.
Contoh: ‫( ُﺟ َّﻦ ﺧﺎ‬Kholid gila)
ُ
7) ‫“ ﻟ َّﻢ‬tertutup awan”.
ُ ُ
Contoh: ‫( ﻟ َّﻢ اﻬﻟﻼل‬Bulan tertutup awan)

3. Kata kerja yang Bentuknya Terkadang Aktif dan Terkadang


Pasif
Ada juga beberapa kata kerja bahasa Arab yang bentuknya ter-
kadang aktif dan terkadang pasif, hanya saja lebih sering berbentuk
pasif, yaitu:
1) ‫ﺖ‬ َ ‫“ ﺑُﻬ‬kaget/bingung”.
ِ
َ
Contoh: ‫ﺖ اﻤﻟﺸﺎ ِﻫ ُﺪون‬
َ ‫( ﺑُﻬ‬Para penonton kaget)
ِ
َ
2) (‫“ أو ِﻟﻊ )ﺑـ‬sangat mencintai”.
َ ٌ
Contoh: ‫( أو ِﻟ َﻊ ﺤﻣﻤﺪ ﺑﻔﺎﻃﻤﺔ‬Muhammad sangat mencintai Fatimah)
3) (‫ﻲﻨ )ﺑـ‬ َ ‫“ ُﻋ‬memperhatikan”.
ِ
ْ َ ‫( ُﻋ‬Para ulama’ memperhatikan
Contoh: ‫ﻲﻨ اﻟﻌﻠﻤﺎء ﺑِﺘﻌﻠﻴﻢ اﻟﻠﻐﺔ اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ‬
pembelajaran bahasa Arab)

68 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


ُ
4) (‫“ ﻏ ِ َ )ﺒﻟ‬pingsan”.
ْ ّ َّ ْ ُ
Contoh: ‫اﻟﺼﺪﻣﺔ‬ ‫( ﻏ ِ َ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻣﻦ ﺷﺪة‬Dia pingsan karena kerasnya
benturan)
َّ
5) ‫“ ُﻃﻞ‬menetes”.
ْ َّ
Contoh: ‫( ُﻃﻞ دﻣ ُﻊ أﺧ ِﺘﻪ‬Air mata saudara perempuannya menetes)
6) ‫ﻲﻫ‬َ ِ ‫“ ُز‬sombong”.
Contoh: ‫إﺑﺮاﻫﻴﻢ ﻋﻠﻴﻨﺎ‬ ٌ َ ِ ‫( ُز‬Ibrahim sombong pada kita)
‫ﻲﻫ‬
7) ‫ﻛ َﻢ‬ ُ
ِ ‫“ ز‬salesma/demam pilek”.
Contoh: ‫ﻛ َﻢ ﺤﻣﻤﻮد‬ ُ
ِ ‫( ز‬Mahmud sakit pilek)
َ
8) ‫“ ُو ِﻋﻚ‬tidak sehat”.
ٌ َ
Contoh: ‫( ُو ِﻋﻚ ﻤﺣﻴﺪ‬Hamid tidak sehat)
9) ‫“ ُر ِﻫ َﺺ‬lemas”.
ْ
Contoh: ‫( ُر ِﻫ َﺼﺖ ا اﺑَّﺔ‬Hewan itu lemas)
ُ
10) ‫“ ﻧ ِﻔ َﺲ‬nifas”.
ُ ْ ُ
Contoh: ‫( ﻧ ِﻔ َﺴﺖ اﻤﻟﺮأة‬Wanita itu nifas)
ُ
11) ‫“ ﻧ ِﺘ َﺞ‬beranak”.
ْ َ ُ
Contoh: ‫ﺠﺖ اﺠﺎﻗﺔ‬ ‫( ﻧ ِﺘ‬Unta betina itu beranak)
َّ ُ
12) ‫“ ﺷﻞ‬lumpuh”.
ُ ‫ﺖ‬ ْ َّ ُ
Contoh: ‫اﺤﻟﺮب‬ ِ ‫ﻳﺪه ﻲﻓ‬ ‫( ﺷﻠ‬Tangannya lumpuh dalam peperangan)
َ
13) ‫“ و ِﻛﺲ‬rugi”. ُ
Contoh: ‫اﺤﻛﺎﺟﺮ‬ ُ ‫( ُو ِﻛ َﺲ‬Pedagang itu rugi)
14) ‫ﺐ‬ َ ‫“ ﻧُﻜ‬terkena bencana”.
ِ
Contoh: ‫اﻟﻘﻮم‬ ُ ‫ﺐ‬ َ ‫( ﻧُﻜ‬Kaum itu terkena bencana)
ِ

F. Penutup
Demikianlah beberapa pedoman penggunaan kata kerja dalam ba-
hasa Arab yang harus diperhatikan oleh para pelajar Indonesia agar
ungkapan yang ditulisnya terhindar dari kesalahan-kesalahan yang
sering terulang.

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 69


Sering terjadi bahwa kata-kata kerja yang membutuhkan prepo-
sisi tertentu untuk melengkapi maknanya ditampilkan tanpa prepo-
sisi, atau ditampilkan dengan preposisi yang tidak berkaitan dengan
kata kerja tersebut. Dalam hal ini kesalahan-kesalahan seperti con-
toh-contoh di bawah ini masih sering kita temukan:
ْ ‫( ﺳﺨ َﺮ اﻟﺎﻜﻓ ُﺮ‬1
‫اﻤﻟﺴ ِﻠ َﻢ‬ ِ ِ
َ ْ ُ ْ َ
‫اﻟﺴﺎﺑﻖ‬
ِ ‫اﻻﻣﺘﺤﺎن‬
ِ ‫( ﻋ ِﺠﺒﺖ ﺑﻔﺸ ِﻠﻚ ﻲﻓ‬2
ُ
‫اﻤﻟﺴﻠﻢ إﻰﻟ اﷲ‬ َ ِ ‫( َﺧ‬3
‫ﻫﻢ ﻳﺆﻣﻨﻮن إﻰﻟ اﷲ‬ ْ (4
Seharusnya kalimat-kalimat di atas diungkapkan sebagai berikut:
ْ ‫ﻣﻦ‬
‫اﻤﻟﺴ ِﻠ َﻢ‬ َ ‫ﺳﺨ َﺮ اﻟﺎﻜﻓِ ُﺮ‬
ِ (1
َ ْ ْ ُ ْ َ
‫اﻟﺴﺎﺑﻖ‬
ِ ‫اﻻﻣﺘﺤﺎن‬
ِ ‫ﻋ ِﺠﺒﺖ ِﻣﻦ ﻓﺸ ِﻠﻚ ﻲﻓ‬ (2
‫ﻣﻦ اﷲ‬َ ‫اﻤﻟﺴﻠﻢ‬
ُ َ ِ ‫َﺧ‬ (3
‫ﻫﻢ ﻳﺆﻣﻨﻮن ﺑِﺎﷲ‬ ْ (4

Oleh karena itu, pemahaman yang baik terhadap kata-kata kerja


bahasa Arab tentu akan sangat membantu dalam upaya menghindari
kesalahan penulisan bahasa Arab.

70 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


BAB IV

MEMBANGUN WACANA BERBAHASA ARAB

A. Pendahuluan
Istilah wacana mengandung pengertian yang kompleks dan ka-
dang-kadang tidak mudah dijelaskan. Sebuah wacana erat kaitannya
dengan penggunaan bahasa, sebuah wacana juga dapat dianggap se-
bagai sebuah teks plus konteks. Oleh sebab itu, untuk membangun
sebuah wacana kita harus mengetahui istilah penggunaan bahasa,
teks dan hal-hal yang berkaitan dengannya.

B. Penggunaan Bahasa
Berbicara tentang penggunaan bahasa erat kaitannya dengan
mencermati fungsi bahasa. Fungsi bahasa merupakan penggunaan
bahasa oleh penuturnya untuk berbagai tujuan. Halliday pernah me-
ngemukakan bahwa bahasa mempunyai fungsi-fungsi berikut ini:
ْ َّ
(1) Fungsi Instrumental (‫)اﺠﻔ ِﻌ َّﻴﺔ‬: yaitu penggunaan bahasa untuk
mendapatkan sesuatu seperti makanan dan minuman, dan biasa-
nya menggunakan kalimat: “saya ingin…”(...‫)أﻧﺎ أرﻳﺪ‬

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 71


ْ ْ َ
(2) Fungsi Regulasi (‫)اﺤﻛﻨ ِﻈﻴ ِﻤ َّﻴﺔ‬: yaitu penggunaan bahasa untuk mem-
beri perintah pada orang lain dan mengarahkan perbuatannya,
dan biasanya menggunakan kalimat: “kerjakan apa yang ku-
َ ْ ُ ُ ْ َ َ َْْ
perintahkan”(‫ﺐ ِﻣﻨﻚ‬ ‫)اﻓﻌﻞ ﻛﻤﺎ أﻃﻠ‬
َ َّ
ُ ‫ـﻔ‬
(3) Fungsi Interaksional (‫ﺎﻋ ِﻠ َّﻴﺔ‬ ‫)اﺤﻛ‬: yaitu penggunaan bahasa untuk
saling mengungkapkan perasaan dan pikiran antara seseorang
dan yang lain, contoh kalimat yang biasa digunakan adalah:
“Saya… dan kamu….”‫)أﻧﺎ وأﻧﺖ‬
ْ َّ
(4) Fungsi Personal (‫)اﻟﺸﺨ ِﺼ َّﻴﺔ‬: yaitu penggunaan bahasa untuk me-
ngatakan perasaan dan pikiran, contoh kalimat yang biasa di-
َ َّ
gunakan: “Ini saya datang”(‫)إﻧ ِﻲﻨ ﻗﺎ ِد ٌم‬
َ ْ ْ
(5) Fungsi Herestik (‫)اﻻﺳ ِﺘﻜﺸﺎ ِﻓ َّﻴﺔ‬: yaitu penggunaan bahasa untuk
menanyakan sebab beberapa fenomena dan menyampaikan
keinginan untuk mempelajarinya, contoh kalimat yang biasa
digunakan adalah: “Katakan padaku kenapa…” (‫اﻟﺴﺒَﺐ‬ ْ ْ
َّ ‫ﺮﺒﻰﻳ َﻋﻦ‬
ِ ِ ِ ‫)أﺧ‬
(6) Fungsi Imajinasi (‫)اﺤﻛﺨﻴﻠﻴﺔ‬: ُّ yaitu penggunaan bahasa untuk
mengungkapkan khayalan dan gambaran kreativitas seseorang
meskipun bertentangan dengan kenyataan, contoh kalimat yang
َْ َ
biasa digunakan adalah: “Mari kita beranggapan bahwa..”‫)دﻗﻨﺎ‬
َّ َ ْ ُ َ َ َ َ
(..‫أو ﻧﺪ ِﻲﻋ‬ ‫ﻏﺘﻈﺎﻫﺮ‬
(7) Fungsi Representasi (‫)اﻛﻴﺎﻧﻴﺔ‬: yaitu penggunaan bahasa untuk
menyampaikan pikiran dan pengetahuan pada orang lain, contoh
kalimat yang biasa digunakan adalah: “Saya punya sesuatu yang
َ ََ
ingin kukatakan padamu (‫أرﻳْ ُﺪ إﺑْﻼﻏﻚ ﺑِﻪ‬ ٌ ّ
ِ ‫) ي ء‬
(8) Fungsi Permainan (‫)اﺤﻛﻼﻋﺐ ﺑﺎﻟﻠﻐﺔ‬: yaitu bermain-main dengan
bahasa meskipun terkadang tidak punya makna, contoh
َ َ َ َ ْ َّ َ َ ُ َ َ
kalimatnya adalah: “Kuku kakiku kaku”(‫)ﻧﻘ َﺮﻳﻨﺎ ﻏﻘﺖ َرﻗﺒَﺔ َﻧﻘ َﺮ ِة ﺑَ َﺮﺎﻛت‬
َّ
(9) Fungsi Ritual (‫)اﻟﺸ َﻌﺎﺋِ َﺮة‬: yaitu penggunaan bahasa untuk me-
nentukan kepribadian kelompok dan mengungkapkan prilaku
mereka, contoh kalimat yang biasa digunakan adalah: “Apa
kabar”(‫)ﻛﻴﻒ ﺣﺎﻟﻚ‬
Penggunaan bahasa untuk berbagai tujuan dikemas sedemikian
rupa kedalam bentuk wacana atau teks yang bervariasi ukurannya

72 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


sesuai dengan ruang dan tempat komunikasi, seseorang yang ingin
menanyakan sesuatu, terkadang ia tidak perlu mengucapkan kalimat
yang panjang. Pengucapan beberapa kombinasi bunyi dianggap su-
dah memadai.

C. Pengertian Wacana
Tarigan menyatakan wacana adalah satuan bahasa; terlengkap,
terbesar, dan tertinggi; di atas kalimat/klausa; teratur; koherensi;
berkesinambungan; kohesif/padu; lisan dan tulisan; dan mempunyai
awal dan akhir yang nyata. Dengan demikian, pengertian wacana
pada konteks ini mengacu kepada sebuah paragraf lengkap. Sebagai
sebuah paragraf yang di anggap sebagai wacana, tentu saja paragraf
itu memiliki susunan ide atau gagasan yang terdiri ide pokok (main
ْ َّ َ ْ َ ْ
idea ‫اﻟﺮﺋِﻴ ِﺴ َّﻴﺔ‬ ُ ‫ﻜ َﺮة‬
‫ )اﻟ ِﻔﻜﺮة‬dan ide pendukung (suppoorting idea ‫اﻟﻤ َﺴﺎ ِﻋﺪة‬ ‫)اﻟ ِﻔ‬.
Keduanya berkolaborasi merangkai suatu pesan. Dengan cara demiki-
an, pesan yang di sampaikan dalam sebuah wacana terkemas dengan
baik sehingga mudah di pahami. Keteksturan sebuah wacana dapat
membantu penyampaian pesan yang terkandung di dalamnya. Pada
hakikatnya, wacana sebagai satuan bahasa yang terlengkap dapat
dikatakan sebagai teks yang digunakan untuk mengabadikan atau
menyimpan segala peristiwa terstruktur yang di alami oleh manusia.
Oleh sebab itu, jika seorang guru di sekolah meminta muridnya mem-
buat sebuah karangan dengan judul Berlibur ke Rumah Nenek atau
Cita-citaku, ini berarti bahwa murid akan merangkai peristiwa ter-
struktur yang (akan) dialami dalam hidupnya secara naratif sehingga
membentuk sebuah teks.

D. Penempatan Pesan dalam Wacana


Dalam sebuah wacana, pesan di tempatkan pada koteks dan kon-
teks. Koteks adalah rangkaian bentuk lingual yang membangun suatu
konstruksi yang lebih besar seperti klausa atau kalimat. Konteks
adalah unsur-unsur nonlinguistis yang menyertai sebuah wacana.
Oleh sebab itu, koteks dan konteks sangat berperan dalam mengiden-

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 73


tifikasai makna yang terkandung dalam sebuah wacana. Peran koteks
dalam mengeksplorasi makna sebuah wacana ditentukan pula oleh
ukuran wacana itu.

1. Teks Panjang
Yang di maksud dengan teks panjang (‫اﻟﻄ ِﻮﻳْﻞ‬ َّ ‫)اﺠ ُّﺺ‬
َّ di sini adalah
sebuah teks atau wacana yang terdiri dari beberapa paragraf. Se-
buah wacana lengkap yang tersusun dalam bentuk paragraf yang
direalisasikan ke dalam teks panjang, cerpen, novel dan lain-lain
ْ
senantiasa memiliki tiga unsur pokok. Ketiganya adalah topik(‫)اﻟ ِﻔﻜ َﺮة‬
ُْ
, tema (‫)اﻟﻤ ْﻮ ُﺿ ْﻮع‬
َ dan judul (‫)اﻟﻌﻨ َﻮان‬. Ketiganya dinyatakan secara
eksplisit. Menurut Dardjowidjoyo dkk, topik adalah proposisi yang
berwujud frasa atau kalimat yang selalu menjadi pembicaraan atau
pembahasan. Kalimat topik menjadi inti paragraf dan dinyatakan se-
cara eksplisit. Lyons menyatakan bahwa kalimat topik berfungsi se-
bagai pengontrol ide. Secara umum, kalimat topik di tempatkan di
awal, di tengah dan diakhir sebuah paragraf.
Kalimat topik selanjutnya dikembangkan dengan berbagai cara
sehingga membentuk sebuah paragraf yang utuh. Setiap linguis
mengemukakan berbagai versi pengembangan paragraf. Para penu-
lis buku yang terkait dengan analisis wacana mengemukakan bahwa
pengembangan paragraf dapat dilakukan melalui kontras dan per-
bandingan, pendefinisian, sebab akibat, ilustrasi, contoh dan rincian.
Dalam sebuah paragraf yang utuh dan padu, kalimat topik sering
ْ َّ ْ
disebut juga ide pokok (main idea ‫اﻟﺮﺋِﻴ ِﺴ ّﻴﺔ‬ ‫)اﻟ ِﻔﻜ َﺮة‬. Ide pokok ini se-
lanjutnya dikembangkan melalui salah satu cara yang telah dikemu-
kakan di atas. Informasi-informasi yang berfungsi mengembangkan
َ ْ
ُ ‫ﻜ َﺮة‬
paragraf disebut ide pendukung (supporting idea ‫اﻟﻤ َﺴﺎ ِﻋﺪة‬ ‫) اﻟ ِﻔ‬. Ide
pendukung juga dapat dianggap sebagai fakta yang memperkuat ide
pokok dalam sebuah paragraf. Ide pokok lazimnya ditampatkan di
awal, di tengah dan di akhir sebuah paragraf.
Tema dapat dikatakan sebagai pesan secara umum yang disampai-
kan melalui suatu wacana. Tema lebih luas cakupan dari pada topik.
Sebagaimana dikemukakan di atas, untuk memahami sebuah wacana

74 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


dalam arti memahami pesan atau tema yang terkandung di dalam-
nya, pencermatan terhadap koteks dan konteks adalah suatu keha-
rusan. Rangkaian bentuk lingual (koteks) bersama-sama unsur-unsur
َ ‫ﺎق‬ُ َ
nonlinguistisnya (konteks situasi ‫اﻟﻤ َﻮاﻗِﻒ‬ ‫ ِﺳﻴ‬dan konteks budaya
َ ُ ِّ
‫)اﻟﺴﻴَﺎق اﺨﻛَّـﻘ ِﺎﻲﻓ‬ membungkus suatu makna atau pesan kepada masyara-
kat pemakai wacana itu.

2. Teks Mini
ْ َ
Yang dimaksud dengan teks mini (‫)اﺠ ُّﺺ اﻟﻘ ِﺼﺮﻴ‬
َّ di sini ialah sebuah
teks yang disain bentuk linguistiknya kelihatan secara sederhana se-
cara sintaksis. Teks-teks seperti ini banyak digunakan sebagai slogan,
motto, pengumumam, iklan, humor, dan lain-lainnya. Berikut contoh
teks mini dalam bahasa Arab.
1) Iklan komik Mickey Mouse:
‫ات؛ ﺠﻣﺘ ﻣﻴﻲﻜ‬ َ َّ َ ُ َ ْ َ َ َْ َ َ ْ ْ
ِ ‫ﺎت ﻣﻊ أﻤﺟ ِﻞ اﻟﻤﺠﺘ‬ِ ‫اﻗ ِﺾ أﺳﻌﺪ اﻷوﻗ‬
“Habiskan waktu paling menyenangkan bersama kumpulan komik
paling mengesankan, komik Miki”.
2) Berikut slogan sebuah toko pakaian jadi di Cairo:
ُ َ َ ُ َ َُ َ ْ
‫ﺎرن‬ ‫أﺳﻌﺎرﻧﺎ ﻻ ﺗـﻘ‬
“Harga-harga kami tidak bisa diperbandingkan”.

E. Struktur Internal sebuah Wacana


Kohesi dan koherensi adalah dua unsur penting yang sangat ber-
peran dalam membangun tekstur sebuah wacana. Sebuah wacana
yang dianggap baik harus memiliki unsur-unsur kohesi dan koher-
ensi dalam menata hubungan antar unsurnya. Uraian masing-masing
dapat dicermati pada bagian berikut.

َ ُّ ُ َ
1. Kohesi(‫)اﺤﻛَّﻤﺎﺳﻚ اﻟﻠﻐ ِﻮي‬
Sebagaimana kita ketahui bahwa sebuah wacana dapat terdiri dari
urutan-urutan beberapa kalimat. Urutan-urutan kalimat itu akan
membantuk suatu kesatuan makna. Urutan-urutan kalimat terse-

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 75


but ditata sedemikian rupa sehingga terasa utuh dan saling terkait
satu sama lain. Dengan demikian, pembentukan sebuah wacana dan
pemahaman terhadap isi suatu wacana tidak dapat dilepaskan dari
aspek-aspek kohesi.
Konsep kohesi pada mulanya diterapkan terhadap bahasa inggris.
Pelopor konsep ini adalah M.A.K. Halliday dan Hasan. Menurut Hal-
liday kohesi merupakan hubungan semantis yang ada dalam suatu
teks.
Halliday dan Hasan membagi alat-alat kohesi menjadi beberapa
bagian seperti pronomina, substitusi, elipsi, konjungsi, dan kohesi
leksikal. Kelima jenis alat kohesi ini dibagi lagi menjadi dua kelompok
yaitu kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Yang termasuk kohesi
gramatikal adalah referensi, substitusi, elipsi, konjungsi, sedangkan
yang termasuk pada kohesi leksikal adalah repetisi, sinonim, an-
tonim, hiponim, kolokasi dan pararel.

2. Kohesi Gramatikal (‫)اﺤﻛﻤﺎﺳﻚ اﺠﺤﻮي‬


Referensi (‫ )اﻹﺣﺎﻟﺔ‬adalah hubungan antara simbol dan benda yang
diacu. Sebagai contoh, kata kerbau memiliki referensi makhluk hi-
dup, jenis binatang, memakan rumput, dan dipelihara oleh manusia.
Jadi, referensi adalah hubungan antara unsur bahasa dengan dunia
nyata (real world). Dalam wacana, konsep referensi adalah suatu ben-
tuk yang merujuk ke bentuk lainnya. Hubungan referensi dapat di-
bagi menjadi dua bagian yaitu endofora dan eksofora. Apabila unsur-
unsur yang diacu berada dalam teks, hubungan referensinya di sebut
endofora. Endofora dibagi pula menjadi dua kategori yaitu anafora
dan katafora. Anafora mengacu kepada unsur yang telah disebutkan
terdahulu atau referensi ke belakang (backward reference). Katafora
adalah hubungan referensi yang mengacu kepada unsur yang di-
sebutkan kemudian (forward reference). Eksofora adalah hubungan
referensi di mana unsur yang diacu berada di luar teks.
Dalam sebuah teks referensi memiliki fungsi antara lain sebagai
perekat antara unsur satu dengan lainnya sehingga terbentuk suatu

76 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


teks yang kohesif. Disamping itu, referensi juga digunakan untuk
menghindari pengulangan unsur yang sama dalam suatu teks apa-
bila pengulangan itu tidak di perlukan. Model-model hubungan se-
bagaimana digambarkan di atas dapat diamati pada contoh berikut:
َْ ُ َْ َُ ْ َ ُْ ْ َّ
‫( ﻓﻌ َﻤﻞ ُﻣﻌﻈ ُﻤ ُﻬ ْﻢ ﻲﻓ‬٣) ‫( وﺨﺗ َّﺮ َج ﻣﻨﻬﺎ أﻻف اﻟﻄﻠﺒﺔ‬٢) ١٩٦٢ ‫اﻷرد ِﻏ َّﻴﺔ َﺨ َم‬ ‫ﺗﺄﺳ َﺴﺖ اﺠﻟَﺎ ِﻣ َﻌﺔ‬ (١)
ْ ‫ﺮﻴة‬ َ َ
َ ْ ‫ﻮن َﻣ ْﺼ َﺪ َر ﺛ ْﺮ َو ٍة ﻛﺒ‬ ْ
َ ُ ِّ ُ َ َ‫وﻳ ْﻌﺘ‬ ْ ‫اﺤﻛ ْﻌﻠﻴْﻢ ﻲﻓ‬
ُ (٤) ‫اﻷردن واﺨﻟﺎرج‬ َّ ‫َﺠﻣﺎل‬
.‫ﻟﻸردن‬ ِ ‫ﺨﻟﺮﺠﻳ‬ِ ‫ﺮﺒ ﻫﺆﻻء ا‬ ِ ِ
“(1) Universitas Yordan didirikan tahun 1962.(2)dan telah meluluskan
ribuan mahasiswa.(3) Sebagian besar mereka bekerja di bidang
pendidikan di Yordan dan di luar negeri.(4) Para alumni te rsebut
dianggap sebagai sumber kekayaan Yordan yang besar”.
Dengan mengamati teks di atas kita mengetahui bahwa kata ganti
‫ اﻬﻟﺎء‬dari kata ‫ ﻣﻨﻬﺎ‬kembali ke kata ‫ اﺠﻟﺎﻣﻌﺔ اﻷردﻧﻴﺔ‬dalam kalimat pertama,
sedangkan kata ganti ‫ ﻫﻢ‬dari kata ‫ ﻣﻌﻈﻤﻬﻢ‬dalam kalimat ketiga kem-
bali ke kata ‫ اﻟﻄﻠﺒﺔ‬dalam kalimat kedua. Kata-kata ganti yang barada
dalam teks di atas berperan sebagai perekat antar kalimat sehingga
membentuk teks yang kohesif.
Selanjutnya, kata ganti yang memiliki hubungan anafora, katafo-
ra dan eksofora juga beragam jenisnya seperti kata ganti orang, kata
ganti penunjuk, kata ganti empunya, kata ganti penanya, kata ganti
penghubung, kata ganti tak tentu. Berikut dapat pula diamati hubun-
gan kohesif dalam suatu wacana bahasa Arab:
َُ ُ َْ َ َْ ْ
‫ﺖ ﻫﻨﺎ ﻣﻨﺬ ﺳﻨﺘﻦﻴ‬ ‫ وﻗﺪ ﺳﻜﻨ‬،‫ﻫﺬا ﺑَﻴ ِﻲﺘ‬
(Ini rumah saya. Saya sudah tinggal disini selama dua tahun)

Hubungan antara ‫ ﺑﻴﻲﺘ‬dengan ‫ ﻫﻨﺎ‬adalah hubungan kohesif dalam


bentuk demonstratif.
Subtitusi (‫ )اﻹﺑﺪال‬adalah penggantian suatu unsur dengan unsur
lainnya. Menurut Kridalaksana, subtitusi dilakukan untuk mengeta-
hui unsur-unsur pembeda atau menjelaskan suatu struktur tertentu.
Namun demikian, subtitusi nampaknya dilakukan dalam suatu wa-
cana untuk menghindari kemonotonan. Dalam bahasa Arab, unsur-
unsur yang digunakan sebagai alat substitusi adalah ‫ ﻧﻔﺲ‬،‫ ﻫﺬا‬،‫ذﻟﻚ‬

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 77


،‫ ﻣﺜﻠﻪ‬،‫ ﻛﺬا‬،‫ ﻛﺬﻟﻚ‬،‫ اﻟ ء‬Penerapannya dalam wacana dapat dilihat pada
contoh berikut.
ْ ُ ُ َ َ ِّ
1) ‫ورﻛ ْﻮ َب اﺨﻟَﻴﻞ‬ َ َ‫اﻟﺴﺒ‬
‫ﺎﺣﺔ واﻟﺮﻣﺎﻳﺔ‬ ِّ ‫ﺐ‬ُّ ‫( َﻫ ْﻞ ُﺤﺗ‬Apakah kamu suka berenang,
ِ
memanah dan menunggang kuda?)
2) ‫ﺐ ذﻟﻚ‬ ُّ ‫ أﺣ‬،‫( ﻧﻌﻢ‬Ya, saya suka hal itu)
ِ
Pada wacana di atas, frasa ‫ ذﻟﻚ‬pada kalimat kedua adalah pengganti
‫اﻟﺴﺒﺎﺣﺔ واﻟﺮﻣﺎﻳﺔ ورﻛﻮب اﺨﻟﻴﻞ‬.
Elipsis (‫ )اﺤﻟﺬف‬adalah penghilangan sebagian unsur dalam suatu
ujaran. Bagian yang dihilangkan dapat diidentifikasi melalui kon-
teks baik konteks bahasa maupun non bahasa. Bagian yang dapat
dihilangkan berupa unsur isim kata kerja, bahkan klausa. Oleh sebab
itu tipe-tipe elipsis itu disebut juga elipsis nomina, elipsis kata kerja
dan elipsis klausa. Untuk mencermati model elipsis dalam suatu wa-
cana, kita dapat mengamati contoh berikut:
ْ ً ْ َ َ َ َ ّ ً ْ ُ َُ َ َ َ ََ ََ ْ َ َ
‫اﻟﻤﺪ َر َﺳ ِﺔ َﻣ َّﺮة أﺧ َﺮى‬ ‫ﺮﺴﺨ ﺛﻢ ﺨد إﻰﻟ‬ َ َ َ
ِ ‫رﺟﻊ ﺧﺎ ِ ِﻣﻦ اﻟﻤﺪرﺳﺔ وﻳﻨﺎول ﻏﺪاءه ﻣ‬
“Kholid pulang dari sekolah, makan siang dengan tergesa-gesa
lalu kembali lagi ke sekolah”.

َ ََ
Pada wacana di atas, Subyek dari kata kerja ‫ ﻳﻨﺎول‬dan ‫ َﺨد‬yang ter-
simpan (‫ )ﻣﺴﺘﺮﺘ‬dianggap sebagai penanda konstruksi elipsis. Sepin-
tas lalu konstruksi tersebut hampir mirip dengan substitusi. Namun
demikian, keduanya pada dasarnya tidak sama. Subtitusi lebih cen-
derung kepada penggantian sebuah unsur, sedang elipsis lebih cen-
derung kepada penghilangan sebuah unsur. Mungkin contoh berikut
lebih memperjelas pemahaman tentang elipsis:
‫ ﻣﺎ اﺳﻤﻚ؟‬.‫أ‬
.‫ ﺤﻣﻤﺪ‬.‫ب‬
‫ ﻣﻦ أﻳﻦ أﻧﺖ؟‬-
‫ ﺳﻮراﺑﺎﻳﺎ‬-
Konjungsi (‫ )اﻟﺮﺑﻂ‬adalah unsur yang menghubungkan kata de-
ngan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan
kalimat bahkan paragraf dengan paragraf. Dalam bahasa, termasuk

78 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab, konjungsi sangat beragam
jenisnya. Secara umum, konjungsi dibagi menjadi beberapa bagian
seperti konjungsi koordinatif, konjungsi suboordinatif, konjungsi ko-
relatif, konjungsi antarkalimat, dan konjungsi antar paragraf.
Konjungsi koordinatif berfungsi untuk membentuk konstruksi
yang unsur-unsurnya paralel. Unsur yang digabungkan harus setara
sehingga konstruksi yang dihasilkan menjadi logis. Yang termasuk
konjungsi koordinatif dalam bahasa Indonesia adalah dan, atau, te-
tapi. Yang termasuk konjungsi koordinatif dalam bahasa Arab adalah:
ْ َ ْ ْ َّ ّ ُ
‫ﻟﻜ ْﻦ‬
ِ ،‫ ﻻ‬،‫ ﺑﻞ‬،‫ أم‬،‫ أو‬، ‫ ﺣ‬،‫ ﻋﻢ‬،‫ اﻟﻔﺎء‬،‫اﻟﻮاو‬
Contoh-contoh konstruksi dengan konjungsi koordinatif dapat
dilihat sebagai berikut.
ْ ْ َ ْ َّ ْ َُ ُ
َ َ ‫أﻛ‬
1) ‫ﻟﻢ ﻓﻔ َﻬ ْﻢ ﺑﻌﺪ‬ ‫ ﻟﻜﻨﻪ‬،‫ﺮﺜ ِﻣ ْﻦ َﻣ َّﺮ ٍة‬ ‫ﻗﻠﺖ‬
“Saya sudah mengatakan berkali-kali. Tetapi dia belum me-
ngerti juga”.
َ ْ َّ ُ َ ُ ُّ ْ ُ
2) ‫أو َﺻﻠ ِﻲﻨ إﻰﻟ ﻫﺬا اﻤﻟﺎﻜن‬ ‫اﺠﻘ ْﻮد وﻫ َﻮ ا ي‬ ‫ﻫ َﻮ ا ِ ي أﻋﻄﺎ‬
“Dia yang memberi saya uang. Dan dia pula yang mengantar
saya kesini”.
Konjungsi ‫( اﻟﻮاو‬dan) menandai hubungan penambahan sedangkan
konjungsi ‫( ﻟﻜﻦ‬tetapi) menandai hubungan perlawanan.
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan
dua klausa atau lebih. Klausa yang terletak sebelum konjungsi sub-
ordinatif berperan sebagai klausa bebas, sedangkan klausa yang ter-
letak setelah konjungsi subordinatif berperan sebagai klausa terikat.
Pengelompokan konjungsi subordinatif adalah:
1. Subordinatif waktu yaitu ‫( ﺑﻌﺪ‬sesudah, setelah), ‫( ﻗﺒﻞ‬sebelum),
‫( ﻣﻨﺬ‬sejak), ‫( ﻋﻘﻴﺐ‬selesai), ‫( ﻋﻨﺪ‬ketika), ‫( ﺣﻦﻴ‬tatkala), ‫( ﺑﻴﻨﻤﺎ‬se-
mentara), ‫( ﺣﺎل‬ketika), ‫( ﻃﻮال‬selama), ‫( ﺣ‬sehingga), ‫( إﻰﻟ‬sam-
pai);
ْ ْ َ ‫ﺑ‬
2. Subordinatif syarat yaitu ‫( إن‬jika), ‫( إذا‬kalau, jikalau), ،‫ﺮﺸط‬ ِ
َ َْ َ َ
‫( ﺮﺷﻳﻄﺔ‬asal-kan-), ‫( ﻋﻨﺪﻣﺎ‬manakala);
ْ (andaikan, seandainya), ‫ﺐ‬ ْ َ
3. Subordinatif pengandaian yaitu ‫ﻟﻮ‬ ‫ﻫ‬

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 79


(umpamanya), (sekiranya);
ْ َ َ
4. Subordinatif tujuan yaitu ‫( اﻟﻼم‬agar), ‫ﺑِﻘﺼ ِﺪ‬/‫( ﺑِ َﻬﺪ ِف‬supaya, agar
supaya), ّ ‫( ﺣ‬biar);
ْ ْ ُّ
5. Subordinatif konsesif yaitu ‫( ُرﻟ َﻢ‬biarpun), ‫اﻟﺮﻏ ِﻢ ِﻣ ْﻦ‬ ‫( َﺒﻟ‬meski-
ّ ّ ََْ
pun), ‫( ﻣﻊ أن‬sekalipun), ‫( وﻟﻮ أن‬walau-pun-, sungguhpun, ken-
datipun);
ّ ّ َ
6. Subordinatif kemiripan yaitu ‫( ﻛﺄﻧﻪ‬seakan-akan), ‫( ﻛﻤﺎ ﻟ ْﻮ أﻧﻪ‬se-
ََ
olah-olah), ‫ﻛﻤﺜﻞ‬ (sebagaimana), ‫( اﻟﺎﻜف‬seperti), ‫( اﻟﺎﻜف‬sebagai),
‫( ﻣﺜﻞ‬laksana);
7. Subordinatif penyebab yaitu ‫( ﺑ ِ َﺴﺒَﺐ‬sebab), ‫ ﻣﻦ َﺟ َﺮا ِء‬/ ‫( اﻟﻼم‬ka-
ّ
rena), ‫( ﻷن‬oleh karena);
ٍّ ّ
8. Subordinatif akibat yaitu ‫( ﺣ‬-se-hingga), ‫ ِﺤﻟَﺪ‬/ ‫( ِ َرﺟ ٍﺔ أن‬sampai-
sampai), ‫( ﻟﻚ‬maka-nya),
َّ
ْ / ‫أن‬
9. Subordinatif penjelas yaitu ‫أي‬ (bahwa);
10. Subordinatif cara yaitu ‫ ﺑﺼﻮرة‬/ ‫ ﺑﺸﻞﻜ‬/ ‫ ﺑﻄﺮﻳﻖ‬/ ‫( اﻛﺎء‬dengan).
Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang dapat digunakan un-
tuk menggabungkan dua unsur yang paralel. Konjungsi ini memiliki
pasangan yang tetap. Konjungsi ini juga dimiliki berbagai bahasa.
Sejumlah konjungsi korelatif dalam bahasa Indonesia adalah sebagai
berikut.
• Baik…maupun…
• Tidak hanya…tetapi…juga…
• Apa (kah)…atau…
• Entah…entah…
• Jangankan…,…,pun…
• Dalam bahasa Arab contohnya:
.................‫ﻓـ‬..............‫أﻣﺎ‬ •
ّ
.............‫وإﻣﺎ‬.................‫إﻣﺎ‬ •
...............‫ و ﺑﻦﻴ‬/‫و‬...............‫ﺑﻦﻴ‬ •
ّ ّ
............‫ﻓﺈن‬/‫إﻻ أن‬.......‫ﺒﻟ اﻟﺮﻏﻢ ﻣﻦ‬ •
ّ ّ
..................‫ﻏﺮﻴ أن‬...........‫ﻣﻊ أن‬ •

80 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


ْ
.....................‫ﻟـ‬..............‫ﻟﻮ‬ •
................‫ﻟـ‬..................‫ﻟﻮﻻ‬ •
ّ ّ َْ
..............‫إﻻ أن‬................‫ﺑﻴﺪ أن‬ •
َّ
‫أﻳﻀﺎ‬.......‫وإﻧﻤﺎ‬/‫ﻟﻜﻦ‬/‫ ﺑﻞ‬،‫ﻓﺤﺴﺐ‬..........‫ﻟﻴﺲ‬ •
.............‫أم‬...............‫ﺳﻮاء أﻛﺎن‬ •
Sebuah wacana mungkin terdiri dari beberapa kalimat. Dalam se-
buah wacana yang baik, kalimat demi kalimat tidak lepas begitu saja.
Masing-masing akan dihubungkan konjungsi yang disebut konjungsi
antar kalimat. Konjungsi antar kalimat terdiri dari beberapa kelom-
pok seperti: ...‫ ﻓـ‬،‫( وﺒﻟ اﻟﺮﻏﻢ ﻣﻦ ذﻟﻚ‬biarpun demikian/begitu),...،‫وﻣﻊ ذﻟﻚ‬
ّ
(walaupun demikian/begitu); ....‫ ﻓﺈن‬،‫( ورﻏﻢ ذﻟﻚ‬meskipun demikian /
pula), ...‫( ﺑﺎﻹﺿﺎﻓﺔ إﻰﻟ‬lagi pula), ...،‫وإﻰﻟ ﺟﺎﻧﺐ ذﻟﻚ‬/...،‫( ﺑﺎﻹﺿﺎﻓﺔ إﻰﻟ ذﻟﻚ‬selain
ْ َ ّ
itu), ...،‫اﻟﻌﻜ ِﺲ ِﻣ ْﻦ ذﻟﻚ‬ ‫( وﺒﻟ‬sebaliknya); ‫( أن‬sesungguhnya, bahwasanya).
ْ َ ْ
‫ و ِﻣ ْﻦ أﻣﺜﻠﺔ ذﻟﻚ‬،‫ واﻟ ِﻤﺜﺎل ﺒﻟ ذﻟﻚ‬،‫ﺎل‬
ِ ‫( وﺒﻟ ﺳﺒﻴﻞ اﻟ ِﻤﺜ‬contohnya…).
Penempatan konjungsi antar kalimat dapat dicermati pada contoh
berikut.
ُ َ َ ُ ْ َ َ َ َ ُ َ َ ُ َّ َ َ
ِ ‫ وﻣﻊ ذﻟِﻚ ﻟﻦ ﻏﻌ‬،‫ﻻ ﻏﺘ ِﻔﻖ ﻣﻌﻪ‬
‫ﺎرﺿﻪ‬
“Kami tidak sependapat dengan dia. Walaupun begitu, kami tidak
akan menghalanginya”.

Sebuah wacana juga dapat terdiri dari satu atau lebih paragraf.
Sejumlah konjungsi yang menghubungkan atau memperkenalkan
ْ ْ ِّ ْ َ ْ ََ َ ّ
َ ‫ و ا‬،‫ذﻛ ُﺮه‬
sebuah paragraf adalah‫وأﺧﺮﻴا‬ ِ ،‫ وﺟ ِﺪﻳ ٌﺮ ﺑﺎ ﻛﺮ‬، ِ‫ﺨﻟﺘﺎم‬
ِ ِ ‫ و ِﻣﻤﺎ ﺳﺒﻖ‬dan lain-
lainya. Disamping itu, antara satu paragraf satu dengan yang lainnya
juga sering diantarai oleh unsur yang disebut kata transisi (transi-
tional words). Kata transisi itu dapat berupa angka, seperti ‫( أوﻻ‬per-
tama), ‫( ﺛﺎﻧﻴﺎ‬kedua), ‫( ﺛﺎﺨﻛﺎ‬ketiga) dan ‫( واﺤﻛﺎﻲﻟ‬seterusnya).
Tipe-tipe konjungsi sebagaimana dikemukakan di atas dapat di-
gunakan untuk membangun wacana yang padu dan utuh. Kelogisan
ide, hubungan sebab akibat, pertentangan, dan hubungan yang me-
nyatakan suatu konsekiensi dan hubungan yang bersifat kondisional
dapat dibentuk melalui pertalian unsur yang ditandai oleh pemakaian

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 81


konjungsi. Oleh sebab itu konjungsi seperti karena, jika, sebab dan
lain-lainnya, selain memiliki fungsi gramatikal juga menciptakan
hubungan makna dalam satu paragraf.

3. Kohesi Leksikal (‫)اﺤﻛﻤﺎﺳﻚ اﻤﻟﻌﺠﻲﻤ‬


Alat kohesi lainnya yang juga dominan digunakan dalam mem-
bangun suatu wacana adalah kohesi leksikal. Bentuk-bentuk kohesi
leksikal yang sering ditemukan adalah repetisi, sinonim, antonim,
hiponim dan kolokasi. Penjelasannya sebagai berikut:
a. Repetisi (‫)اﺤﻛﻜﺮار‬:
Repetisi adalah pemunculan bentuk yang sama yang mengacu
ke makna yang sama dalam suatu wacana. Repetisi dalam sebuah
wacana memiliki berbagai peran seperti sebagai unsur penegas,
penciptaan gaya bahasa dan pengungkapan perasaan emosi.
Salah satu contoh repetisi dapat kita lihat sebagai berikut.
ْ ْ ْ َْ ُ َْ َ ْ ْ ‫اك َﻣﺎ‬ ْ َ ّ
َ ‫أد َر‬ ْ
َ ‫أد َر‬
‫ﻳﻮ َم ﻻ ﻳﻤ ِﻠﻚ ﻏﻔ ٌﺲ ﺠَﻔﺲ ﺷﻴﺌﺎ واﻷﻣﺮ‬ ،‫ﻳﻮم ا ﻳﻦ‬ ‫ ﺛﻢ ﻣﺎ‬،‫ﻳﻮ ُم ا ﻳﻦ‬
ْ ‫اك ﻣﺎ‬ ‫وﻣﺎ‬
‫ﻳﻮﻣﺌﺬ ﷲ‬
“Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?, sekali lagi, tahukah
kamu apakah hari pembalasan itu? Yaitu hari (ketika) seseorang
tidak bisa menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu
dalam kekuasaan Allah”.

ُ
b. Sinonim(‫)اﻟﺮﺘادف‬
Sinonim dapat dikatakan sebagai persamaan arti tetapi ben-
tuknya berbeda. Pola persinoniman dalam setiap bahasa dalam
membangun sebuah teks menarik untuk dicermati. Di samping
itu, kekayaan budaya dan intensitas kontak dengan bahasa
lainnya menentukan warna persinoniman dalam suatu bahasa.
Berikut adalah pola persinoniman dalam bahasa Arab.
َ ََ
(Kholid gila, telah hilang akalnya) ‫ُﺟ َّﻦ ﺧﺎ وﻗﺪ ﻓﻘﺪ َﺻ َﻮاﺑﻪ‬
َ ََ
Kata ‫ ُﺟ َّﻦ‬secara makna bersinonim dengan ‫ﻓﻘﺪ َﺻ َﻮاﺑﻪ‬, yaitu sa-
ma-sama menunjukkan makna gila. Pola seperti ini sering di-

82 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


temukan dalam struktur teks dan wacana bahasa Arab. Fungsi
utama persinoniman adalah untuk menghindari pengulangan
karena terkadang pengulangan membuat bahasa terkesan kaku
dan monoton. Berikut contoh lain dari pola persinoniman dalam
bahasa Arab.
َّ ْ َُ
‫ إن ﻫﺬه‬....................‫اﻟﻤﺆ َّﺳ َﺴﺔ اﺤﻛﻌﻠﻴ ِﻤﻴﺔ‬ ‫وﻫﺬه‬.......................................‫ﺟﺎﻣﻌﺔ اﻷزﻫﺮ‬
ْ ْ َّ ‫وﻟﻜﻦ ﻫﺬا‬.................‫اﻟﺮﺘ َﺑﻮ َّﻳﺔ‬
..................‫اﻟﺮﺼ َح اﻟ ِﻌﻠ ِﻲﻤ‬ ِ
ْ ‫اﻤﻟﺆﺳﺴﺔ‬
“Universitas Al-Azhar………..………………. Lembaga yang bergerak
di bidang pengajaran ini…………………Lembaga pendidikan
ini………………. Tetapi kampus ilmu pengetahuan ini………………..”

c. Antonim (‫)اﺤﻛﻀﺎد‬
Antonim adalah perlawanan kata, suatu wacana yang dinamis
juga sering menempatkan kohesi leksikal secara fleksibel dan
variatif dengan mempertentangkan makna yang berlawanan.
Fenomena seperti ini dapat dilihat pada contoh berikut ini.
ٌ ْ ‫ َّإﻏ َﻬﺎ َﻏﻨ َّﻴﺔ وأﻧﺎ ﻓَﻘ‬،‫ﻛﻏ َﻬﺎ ﺳﺘﺤﺒﻲﻨ‬
‫ﺮﻴ‬
َّ
‫ﻣﻦ اﻤﻟﺴﺘﺤﻴﻞ‬
ِ ِ
“Mustahil dia mencintaiku, karena dia kaya dan aku ini miskin”

ْ
d. Hiponim (‫)اﻻﺷﺘِﻤﺎل‬
Hiponim adalah hubungan kata-kata yang bersifat generik
ke kata-kata yang bersifat lebih spesifik. Dalam suatu wacana,
hiponim sangat umum sekali dipakai. Ini dimaksudkan terutama
sekali untuk menghindari pengulangan kata-kata yang sama
yang muncul pada berbagai konteks wacana. Berikut ini adalah
penggunaan hiponim dalam bahasa Arab.
َ ْ َ ْ ْ َ ُّ ‫ـﻘ َﺎل‬
َ ُُْ ّ
‫ﺮﺼ ﺗﻠﻚ اﻟﻔﻮا ِﻛﻪ‬
ِ ‫واﻛ ِﻄﻴﺦ ﻷﻧﻬﺎ أرادت أن ﺗﻌ‬ ‫واﺤﻛـﻔﺎح‬ ‫اﺷﺮﺘت أﻲﻣ اﻟﺮﺒﺗ‬
“Ibuku membeli jeruk, apel dan semangka, beliau ingin membuat
buah-buahan itu menjadi jus”
Jeruk, apel dan semangka dalam teks di atas adalah bagian dari
makna kata ‘buah-buahan’. Sehingga penyebutan kata ‘buah’
bisa mewakili penyebutan kata-kata Jeruk, apel dan semangka,

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 83


sekaligus menghindari pangulangan kata-kata tersebut.
ْ
Kolokasi (‫ )اﻹﻗﺮﺘان اﻟﻠﻔ ِﻈ ّﻲ‬adalah persandingan kata. Beberapa con-
toh kolokasi adalah buku, koran, majalah dan media massa. Kata-kata
tersebut dianggap berkolokasi karena semuanya merupakan satu
unit yaitu bahan bacaan. Penempatan kolokasi dalam wacana bahasa
Arab dapat diamati pada contoh berikut.
َُْْ َ َ َ َ َّ َ َ َ ُُ َْ ْ ُْ
ِ ‫أرﻳﺪ أن أﻗﺮأ اﻟﻜﺘﺐ واﻟﻤﺠﻼ ِت واﺠﻟَﺮاﺋﺪ ﻟ ِ ِﺰﻳﺎدة اﻟﻤﻌﻠﻮﻣ‬
‫ﺎت‬
“Saya ingin membaca buku, majalah dan koran untuk menambah
pengetahuan”
Kolokasi dalam bahasa Arab juga mencakup keterkaitan suatu
kata dengan kata yang lain untuk menunjukkan satu makna tertentu,
contoh:
ً ً ُ َ ََ
1) ‫ﻃﺎرﺋﺎ‬ِ ‫( ﻗﻘﺪ اﻟﻮزراء اﺟ ِﺘﻤﺎﺨ‬Para menteri mengadakan rapat men-
dadak)
َ َْ ُ ََ
2) ‫اﻟﻮزﻳﺮ َﺣﻔﻞ َﻋﺸﺎ ٍء‬ ‫( أﻗﺎم‬Menteri itu mengadakan pesta makan malam)
ْ ‫دراﺳﺔ‬ َ ‫ﺐ‬ ُ ‫أﺟ َﺮى ذﻟﻚ اﻟﻄﺎﻟ‬ ْ
3) ‫اﺤﻛﺪﺧﻦﻴ‬
ِ ‫ﻋﻦ ﺧﻄﻮرة‬ ِ (Mahasiswa itu mengadakan
riset tentang bahaya merokok)
َ ََ
Dalam bahasa Arab kata kerja
ْ ََ ‫ ﻗﻘﺪ‬berkolokasi dengan kata-kata
‫ ﺻﻔﻘﺔ‬،‫ ِﺟﻠﺴﺔ‬،‫اﺟ ِﺘﻤﺎع‬,kata kerja ‫ أﻗﺎم‬berkolokasi dengan kata-kata ،‫ﺣﻔﻞ‬
ْ ْ
‫ اﻛﻄﻮﻟﺔ‬،‫اﻟﺼﻼة‬,kata kerja ‫ أﺟ َﺮى‬berkolokasi dengan kata-kata ،‫اﺳﺘـﻔﺘﺎء‬
‫ ﻣﻘﺎﺑﻠﺔ‬،‫ ﻣﺒﺎﺣﺜﺎت‬،‫ ﻋﻤﻠﻴﺔ‬،‫دراﺳﺔ‬.
Pararelisme (‫اﻟﻤﺘَﻮازﻳﺔ‬ ُ ‫ )اﻟﺮﺘاﻛﻴْﺐ‬adalah pengulangan beberapa satuan
bahasa yang memiliki struktur sintaksis yang sama dalam satu kali-
mat, misalnya “jar dan majrur” atau “mudhaf dan mudhaf ilaih”. Beri-
kut ini contoh penggunaan paralel dalam bahasa Arab:
ْ َ ََ ُُْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ
َّ َ َ‫ﻟﻘ ْﺪ َﺧ َﺪ َم أﻳﺪﻳﺴﻮن اﻟﺒ‬
‫ﺎل اﻟﻜﻬﺮﺑﺎء‬ِ ‫ﺮﺸﻳﺔ ﺑﺎﺧ ِﺮﺘاﺨﺗِ ِﻪ واﻛﺘِﺸﺎﻓﺎﺗِﻪ و ِﻛﺘﺎﺑﺎﺗِ ِﻪ وﺤﺑﻮﺛِ ِﻪ ﻲﻓ ﺠﻣ‬ ِ
“Edison telah melayani umat manusia dengan temuan-temuannya,
eksplorasinya, buku-bukunya dan penelitiannya di bidang listrik”
َ َ ْ ْ ُُْ
Dalam teks di atas kata ‫ ِﻛﺘَﺎﺑَﺎﺗِ ِﻪ‬, ‫اﻛﺘِﺸﺎﻓﺎﺗِﻪ‬, ‫اﺨﺗِ ِﻪ‬ َ ‫ﺮﺘ‬
َ ‫اﺧ‬
ِ dan ‫ ﺤﺑﻮﺛِ ِﻪ‬memi-
liki struktur sintaksis yang sama yaitu terdiri dari frasa nominal atau
mudhaf dan mudhaf ilaih, untuk lebih jelasnya berikut ini adalah con-
toh lain penggunaan paralel dalam bahasa Arab:

84 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


ْ َّ ُ َ ْ َ
ّ ‫أﻗﻴُﻨﻨَﺎ‬ ْ َ َ ِّ ّ
‫ﺤﻣﻤ ٍﺪ‬ ِ ‫وﺣ ِﺒﻴ ِﺒﻨﺎ وﺷ ِﻔﻴ ِﻌﻨﺎ وﻗﺮ ِة‬ ‫اﻢﻬﻠﻟ ﺻﻞ ﺒﻟ ﺳﻴ ِﺪﻧﺎ‬
َّ ‫ﺒﻟ ﺳﻴِّﺪﻧَﺎ‬ َ َ ْ َ ْ ِّ َ ِّ َ
‫ﺤﻣﻤ ٍﺪ‬ ِ ‫ﺎرك‬
ِ ‫اﻢﻬﻠﻟ ﺻﻞ وﺳﻠﻢ وﺑ‬
َ ْ َ ْ َ َ ِّ َ ْ ُ
Dalam kalimat di atas kata ‫ ﺷ ِﻔﻴ ِﻌﻨﺎ‬, ‫ ﺣ ِﺒﻴ ِﺒﻨﺎ‬, ‫ ﺳﻴ ِﺪﻧﺎ‬dan ‫ ﻗ َّﺮ ِة أﻗﻴُﻨِﻨﺎ‬memi-
liki struktur sintaksis yang sama yaitu terdiri dari frasa nominal atau
ِّ ِّ َ ْ َ
mudhaf dan mudhaf ilaih, begitu juga kata ‫ َﺳﻠ ْﻢ‬,‫ﺻﻞ‬, dan ‫ﺎرك‬ ِ ‫ ﺑ‬memiliki
struktur sintaksis yang sama yaitu kata kerja imperatif dengan sub-
jek orang kedua.

4. Koherensi(‫)اﻟﻮﺣﺪة اﻤﻟﻮﺿﻮﻋﻴﺔ‬
Gorys Keraf mengatakan bahwa koherensi atau kepaduan yang
baik dan kompak adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas
antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk
kalimat itu. Tarigan mengemukakan bahwa koherensi dalam suatu
wacana dapat dibangun dengan mengembangkan sebuah wacana
melalui uraian yang bersifat aditif; rentetan; penggunaan kata ganti;
repetisi; sinonim; deskripsi dari yang umum ke yang khusus; kom-
parasi; pengontrasan; pemberian contoh; penempatan unsur yang
sebangun; penempatan kata yang mengacu ke lokasi, kala, tempat
dan waktu; sebab akibat; alasan-akibat; sarana-hasil; sarana-tujuan;
latar-kesimpulan; syarat-hasil; perbandingan dan penjelasan.
Pengembangan wacana dapat dilakukan melalui penambahan un-
sur-unsur yang dianggap dapat memperluas suatu wacana. Pemarkah
hubungan aditif adalah dan, juga, lagipula.
Koherensi merupakan syarat terpenting yang membuat sebuah
teks bisa diterima dan dipahami, terkadang ada sebuah teks yang
benar dari segi struktur dan semantisnya (maknanya) tetapi tidak
membentuk teks yang koheren. Hal ini bisa diamati dalam teks ba-
hasa Arab berikut:
.‫ﺎت ﺨﻣﺘﻠﻔﺔ‬ َ َ َُ َ ُ َّ َ ُ َ ْ ُ ٌ َ َ َ ُّ ْ َ ُّ ْ َ َ ْ
ٍ ‫ﻫﺬهِ اﻟﻤﺎدة ِﻲﻓ ﺟﺎ ِﻣﻌ‬
ِ ‫ ﺗﺪرس‬،‫ ِﻋﻠﻢ اﻟﻠﻐﺔ ﻣﺎدة ﻣﻤ ِﺘﻌﺔ‬.‫ﺤﻧﻦ ﻃﻼب ﻣﺎدة ِﻋﻠﻢ اﻟﻠﻐﺔ‬
ِّ ُ َ ُّ ْ َ َ
‫وﻣﺎدة ِﻋﻠﻢ اﻟﻠﻐﺔ ﻫﺬه إﺣﺪى ﻣﺘﻄﻠﺒﺎت ﻠﻛﻴَﺔ‬ .‫أﻛﺮﺒ َﺟﺎ ِﻣ َﻌ ٍﺔ ِﻲﻓ إﻧﺪوﻧﻴﺴﻴﺎ‬ُ ‫واﺠﻟَﺎ ِﻣ َﻌﺔ اﻹﻧﺪوﻧﻴﺴﻴﺔ‬
ّ َ‫ﻗﺴﻢ اﻟﻠﻐﺔ اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ واﻟﻠﻐﺔ اﻹﺠﻧﻠﺰﻴﻳﺔ واﻟﻠُّ َﻐﺔ ا َﺎﺑ‬ َ َ ِّ ُ
ْ ‫ ﻣﻨْ َﻬﺎ‬، ٍ‫اﻷ َدب ﺒﻟ ﻋ َّﺪة أﻗْ َﺴﺎم‬ ََ
.‫ﺎﻧﻴﺔ‬ ِ ِ ِ ‫ ﺗﺸﺘﻤﻞ ﻠﻛﻴﺔ‬.‫اﻷدب‬

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 85


،‫ﻦﻴ ِﻲﻓ اﺠﻟَﺎ ِﻣ َﻌﺔ اﻹﻧﺪوﻧﻴﺴﻴﺔ‬
َْ َ ََْ ُ ُ َ ْ َّ ٌْ ّ َ َ َ ُّ ُ ْ ّ
ِ ‫أﻣﺎ ﻗِﺴﻢ اﻟﻠﻐﺔ ا ﺎﺑﺎﻧﻴﺔ ﻓﻬﻮ ﻗﺴﻢ ﺟﺪﻳﺪ ﻳﻢ اﻓ ِﺘﺘﺎﺣﻪ ﻗﺒﻞ ﺨﻣ‬
ُ َْ ً َْ ْ َّ ُ َ ْ ‫ـﻘ ُﻊ َﻫﺬه اﺠﻟَﺎ ِﻣ َﻌﺔ ﻲﻓ َﺨﺻ َﻤﺔ إﻧ ْ ُﺪ ْوﻧﻴﺴﻴﺎ َﺟ‬ َ َ
‫وﻳﻌ َﻤﻞ‬ ‫ﻋﺮﺸﻳﻦ أﻟﻔﺎ‬
ِ ‫ﺎو ُز َﻋﺪد ُﻃﻼﺑِ َﻬﺎ اﻵن‬
َ ‫ﺠ‬َ َ‫وﻳﺘ‬
َ ،‫ﺎﻛﺮﺗﺎ‬
ِ ِ ِ ِِ ‫ﺗ‬
َ َُْ َ ْ َ َُْ َ ََ َ ْ ُ ْ ِّ
ٍ ‫ِﺧﺮﺠﻳﻮﻫﺎ ِﻲﻓ ﺠﻣﺎﻻ ٍت ﺨﻣﺘ ِﻠﻔ ٍﺔ و أﻗﻄ‬
.‫ﺎر ﺨﻣﺘ ِﻠﻔ ٍﺔ أﻳﻀﺎ‬
“Kami adalah mahasiswa mata kuliah Linguistik, linguistik adalah
mata kuliah yang menyenangkan, mata kuliah ini diajarkan di ber-
bagai perguruan tinggi. Universitas Indonesia adalah universitas ter-
besar di Indonesia. Mata kuliah linguistik ini adalah salah satu materi
wajib fakultas sastra. Fakultas sastra memilki banyak jurusan antara
lain jurusan bahasa Arab, bahasa Inggris dan bahasa Jepang.
Jurusan bahasa Jepang adalah jurusan baru, baru dibuka 2 tahun
yang lalu di Universitas Indonesia. Universitas ini terletak di ibu-
kota Indonesia Jakarta, jumlah mahasiswanya lebih dari 20 ribu, para
alumninya bekerja pada berbagai bidang dan di berbagai daerah”.

Kalimat-kalimat yang membentuk teks tersebut benar dari segi


sintaksis/nahwu dan semantisnya/maknanya, tetapi pembaca teks
tersebut tentu menganggap teks tersebut tidak koheren karena tidak
menampilkan satu topik pembicaraan. Para pembaca kalimat perta-
ma dari teks di atas tentu memperkirakan bahwa penulis akan ber-
bicara tentang ‘mahasiswa linguistik dan yang berhubungan dengan
mereka’ atau tentang ‘linguistik dan yang berkaitan dengannya’.teta-
pi ternyata penulis tidak melakukan hal tersebut malah berbicara
tentang universitas indonesia, fakultas sastra, letak universitasnya
dan jumlah mahasiswanya bahkan tentang keadaan alumninya.
Sebuah teks terkadang juga tampak tidak koheren tetapi sebenar-
nya koheren. Kekoherensiannya akan teramati setelah terlebih da-
hulu dicermati konteks pertuturannya. Fenomena seperti ini dapat
diamati pada contoh berikut.
َ َ َ َ ُ َ َْ
1) ‫ﺎرﻧﺎ ﺧﺎ‬ ِ ‫( ﻫﻴﺎ ﻧﺬﻫﺐ ﻟ ِ ِﺰﻳﺎر ِة ﺟ‬Ayo kita berkunjung ke rumah holid
tetangga kita)
ْ َ َ َ َّ َ َ
2) ‫ﺖ‬ِ ‫( ﻻ أرى ﺳﻴﺎرﺗﻪ أﻣﺎم اﻛﻴ‬Saya tidak melihat mobilnya di rumah)

86 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


Antara ajakan dan jawaban pada wacana di atas tidak memper-
lihatkan kekoherensian satu sama lain. Jawaban yang diharapkan
adalah ayo atau nanti saja. Namun demikian, dari jawaban B, kita
dapat menarik kesimpulan bahwa Holid masih tidak ada di rumahnya
karena kalau mobilnya tidak ada berarti dia tidak ada di rumah.

F. Penutup
Kalimat yang baik, efektif, dan teratur mencerminkan pula cara
berpikir seseorang. Ia harus menyusun ide atau gagasannya secara
teratur, membedakan mana yang merupakan ide-ide pokok, dan
mana yang merupakan ide-ide pendukung; baru kemudian dengan
alat bahasa yang dikuasainya ia menampilkan isi pikirannya yang
teratur tadi.
Sering orang beranggapan bahwa sebuah karangan akan dinilai
sebagai karangan yang paling baik jika dijalin dalam kalimat yang
panjang-panjang dan berbelit-belit. Ini adalah anggapan yang keliru.
Kalimat-kalimat yang pendek kalau dipergunakan secara tepat akan
lebih mengandung tenaga dari pada kalimat yang panjang. Tetapi
juga tidak benar bila seluruh karangan hanya dijalin oleh kalimat-
kalimat yang pendek. Kita harus bergerak antara kedua ekstrim tadi.
Bila perlu kita harus mempergunakan kalimat-kalimat yang pendek.
Tetapi bila tidak dapat dihindari maka kalimat yang panjang harus
dipakai, dengan tetap memperhatikan agar ide pokok jelas terpan-
cang, serta hubungan antar bagian-bagian kalimat itu, tersusun
dengan baik. variasi antara kalimat yang panjang dan pendek akan
menghilangkan kemonotonan dari sebuah karangan.
Pemakaian kata sambung dan kata depan yang tepat merupakan
jaminan bagi koherensi dalam sebuah kalimat. Dan justru inilah yang
merupakan kelemahan-kelemahan yang terdapat pada kertas kerja
para pelajar. Pola kesalahan seperti kalimat berikut sering dijumpai:
“Pada bab ini menguraikan bagaimana dasar-dasar tata bahasa
bahasa Arab”.

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 87


Kalimat seperti ini kemudian diterjemahkan oleh para pelajar
seperti berikut:
َ ‫أﺳ َﺲ ﻗَ َﻮاﻋﺪ اﻟﻠُّ َﻐﺔ‬
‫اﻟﻌ َﺮﺑِ ّﻴﺔ‬ ُ ‫ﺚ‬ُ َ َْ َ
‫ﺎب ﻓﺒﺤ‬
ِ ِ ِ ِ ‫ِﻲﻓ ﻫﺬا اﻛ‬
Kerancuan kalimat tersebut terletak pada tidak jelasnya subjek/
ُ َ َْ
fa’il dari kata kerja ‫ﺤﺚ‬ ‫ﻓﺒ‬. Kalimat ini dengan mudah dapat dikoreksi
apabila pengarang memberikan perhatiannya secara tetap tentang
pemakaian kata depan atau predikat kata kerjanya. Mengapa ia tidak
menulis saja misalnya: “Pada bab ini kami menguraikan bagaimana
dasar-dasar tata bahasa Arab” yang bila diungkapkan dengan bahasa
َ ‫أﺳ َﺲ ﻗَ َﻮاﻋﺪ اﻟﻠُّ َﻐﺔ‬
Arab menjadi: ‫اﻟﻌ َﺮﺑِ ّﻴﺔ‬ ُ ‫اﻛﺎب‬ َ ‫ﺚ ﻲﻓ ﻫﺬا‬ ُ َ َْ
ِ ِ ِ ِ ِ ‫ ﻏﺒﺤ‬.

88 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


BAB V

BEBERAPA PERMASALAHAN KOLOKASI


BAHASA ARAB

A. Pendahuluan
Setiap kalimat dalam sebuah teks pasti berkaitan dengan kalimat
lain yang datang sebelum atau sesudahnya. Demikian pula, setiap
kata dalam sebuah kalimat tertentu pasti berkaitan dengan kata se-
belumnya atau sesudahnya. Karena dengan demikian sebuah wacana
yang kohesif akan tercipta.
Kekeliruan dalam menyandingkan kalimat dengan kalimat yang
lain akan menyebabkan tidak adanya kepaduan wacana atau teks
yang dihasilkan.begitu juga kekeliruan dalam menyandingkan kata
dengan kata yang lain akan menyebabkan lemahnya kalimat ter-
sebut.
Dalam beberapa bahasa tertentu kekeliruan dalam menyanding-
kan kata dengan kata yang lain terkadang merupakan kesalahan
yang akan diketahui oleh para penutur asli bahasa tersebut. Con-
tohnya, dalam bahasa Indonesia kita bisa mengatakan: “Binatang itu
telah mati” tetapi kita tidak bisa mengatakan:“binatang itu telah me-
ninggal dunia”. Kalimat yang kedua dalam contoh di atas tentu salah,
karena kata “meninggal dunia” hanya bisa disandingkan dengan ka-

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 89


ta-kata seperti “manusia, orang, anak, bayi” dan semacamnya.
ٌ ٌ
Dalam bahasa Arab kita bisa mengatakan: ‫“ رﺟﻞ ﻃﻮﻳﻞ‬laki-laki yang
ٌ ٌ ٌ
tinggi”, ‫“ ﻧﺒﺎت ﻃﻮﻳﻞ‬tanaman yang tinggi” atau ‫ﻃﺮﻳﻖ ﻃﻮﻳْﻞ‬ ٌ “jalan yang
ٌ ٌَ
panjang” tetapi kita tidak bisa mengatakan: ‫“ ﺟﺒﻞ ﻃﻮﻳﻞ‬gunung yang
ٌ ٌ
tinggi” karena kata ‫ ﻃﻮﻳﻞ‬tidak bisa disandingkan dengan kata ‫ ﺟﺒَﻞ‬,
untuk mengatakan gunung yang tinggi dalam bahasa Arab kata yang
ٌ
boleh disandingkan dengan kata ‫ ﺟﺒَﻞ‬adalah ‫ﺷﺎﻫﻖ‬
ٌ atau ‫ﺨل‬.
ٍ ٌ Jadi gunung
ٌ ٌ
yang tinggi dalam bahasa Arab adalah ‫ﺨل‬
ٍ ‫ ﺟﺒﻞ‬atau ‫ﺟﺒﻞ ﺷﺎﻫﻖ‬.
Permasalahan persandingan kata ini dalam kajian linguistik dike-
nal dengan nama kolokasi, dan berikut ini beberapa penjelasan ten-
tang kolokasi dalam bahasa Arab.

B. Kolokasi (‫)اﻻﻗﺮﺘان اﻟﻠﻔﻈﻲ‬


Kolokasi adalah persandingan kata tertentu dengan kata yang
lain yang berada dalam lingkungan atau bidang yang sama, kolokasi
dalam setiap bahasa bisa diukur dengan tiga kriteria kolokasi berikut
ini:
ّ ُ
1. Keserasian (‫)ﺗﻮاﻓﻘﻴﺔ اﻻﻗﺮﺘان‬
Yaitu keserasian kata satu sama lain, keserasian ini diketahui dari
pengetahuan bahasa kita. Contoh:
Kata ‫ ﺷﺎﻫﻖ‬tidak serasi jika disandingkan dengan kata ‫ رﺟﻞ‬karena
kata tersebut hanya serasi jika disandingkan kata ‫ﺟﺒﻞ‬, penutur ba-
ٌ ٌ
hasa Arab biasa mengatakan misalnya ‫ﺷﺎﻫﻖ‬ ‫ ﺟﺒﻞ‬dan tidak pernah me-
ٌ
ngatakan ‫ رﺟﻞ ﺷﺎﻫﻖ‬tetapi mereka mengatakan ‫رﺟﻞ ﻃﻮﻳﻞ‬.
ٌ
Kata ‫ ﻤﺟﻴﻞ‬dalam bahasa Arab kontemporer kurang serasi jika
disandingkan dengan kata ‫ رﺟﻞ‬karena kata tersebut hanya serasi
ٌ
jika disandingkan dengan kata ‫اﻣﺮأة‬, penutur bahasa Arab biasa me-
ٌ
ngatakan ‫ اﻣﺮأة ﻤﺟﻴﻠﺔ‬dan ‫وﺳﻴﻢ‬ ‫رﺟﻞ‬.

2. Ruang Lingkup (‫)ﻣﺪى اﻻﻗﺮﺘان‬


Yaitu ruang lingkup penggunaan kata-kata tertentu dalam hubu-
ngannya dengan kata-kata yang lain. Contoh:

90 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


َ
Kata ‫ ﻣﺎت‬bisa disandingkan dengan subjek manusia, hewan atau
tumbuh-tumbuhan, penutur bahasa Arab biasa mengatakan ‫ﻣﺎت‬
ُ َّ ْ َ ُ ْ َ َ ْ َ
‫اﻟﺰﻫﺮة‬ ‫إﺑ ْ َﺮا ِﻫﻴ ُﻢ وﻣﺎت اﻟﻠﻜﺐ وﻣﺎﺗﺖ‬. Ini berarti kata ‫ ﻣﺎت‬memiliki ruang ling-
kup yang luas dalam kolokasi.
ِّ ُ
Kata َ ‫ ﺗ ُﻮ‬hanya bisa disandingkan dengan subjek manusia, dan ti-
dak bisa disandingkan dengan subjek hewan atau tumbuh-tumbuhan,
ِّ ُ ْ ِّ
kalimat-kalimat seperti ‫ ﺗﻮ َ اﺤﻟﺼﺎن‬atau ‫ ﺗﻮﻓﻴَﺖ اﻟﺰﻫﺮة‬tidak bisa diterima
َِّ ُ ُ
dalam bahasa Arab. Ini berarti kata ‫ ﺗﻮ‬memiliki ruang lingkup yang
terbatas dalam kolokasi.

ّ
3. Frekuensi (‫)ﺗﻮاﺗﺮﻳﺔ اﻻﻗﺮﺘان‬
Yaitu frekuensi tetap yang selalu dimiliki beberapa kata tertentu
yang tidak bisa dirubah atau digantikan dan tidak ada hubungan-
nya dengan tata bahasa, tetapi berkaitan erat dengan konvensi para
penutur bahasa tersebut. Contoh:
ْ َ َ َ
Kata-kata yang membentuk kalimat ‫ ﻃﺎف َﺣ ْﻮل اﻟﻜﻌﺒَ ِﺔ‬dan kalimat ‫ﺳﻰﻌ‬ َ
َ َ َّ َ ْ َ
‫ ﻧﻦﻴ اﻟﺼﻔﺎ واﻟﻤ ْﺮو ِة‬selalu bersandingan berdasarkan konvensi para penu-
َ
tur bahasa Arab. Kita tidak bisa mengubahnya menjadi misalnya: ‫ﻃﺎف‬
ْ ‫ﺑﻦﻴ اﻟﺼﻔﺎ‬ ْ
َ atau ‫اﻟﻜﻌﺒﺔ‬ َ Karena dalam bahasa Arab kata ‫ﻃﺎف‬ َ
‫واﻤﻟﺮ َوة‬ ِ ‫ﺳﻰﻌ ﺣﻮل‬.
sangat berkaitan dengan kata ‫ اﻟﻜﻌﺒﺔ‬atau ‫ اﻛﻴﺖ‬sedangkan kata ‫ﺳﻰﻌ‬ َ
berkaitan erat dengan kata ‫واﻤﻟﺮ َوة‬ ْ ‫ اﻟﺼﻔﺎ‬.

C. Struktur Kolokasi Bahasa Arab


Ada beberapa variasi komposisi struktur kolokasi dalam bahasa
Arab, yaitu antara lain:
1. Kata kerja + Isim (‫ اﻻﺳﻢ‬+ ‫)اﻟﻔﻌﻞ‬
Kolokasi dengan struktur kata kerja + isim dalam bahasa Arab
adalah keterkaitan suatu kata kerja dengan isim tertentu, baik isim
tersebut berkedudukan sebagai subjeknya maupun sebagai objeknya,
misalnya dalam bahasa Arab subjek yang cocok untuk kata kerja
َ ْ‫ أﻗ‬adalah isim ‫ ﻃﺎﺋﺮة‬atau ‫رﺣﻠﺔ‬.
‫ﻠﻊ‬
ْ
Begitu juga objek yang cocok untuk
disandingkan dengan kata kerja ‫أﺣﻖ‬ ّ
ّ adalah isim ‫اﺤﻟﻖ‬. Dengan kata lain
ْ ْ
َ ‫ أﻗ‬dengan subjek selain isim ‫ ﻃﺎﺋﺮة‬atau ‫رﺣﻠﺔ‬
penyandingan kata kerja ‫ﻠﻊ‬

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 91


dan penyandingan kata kerja ‫أﺣﻖ‬ ّ dengan objek selain isim ‫اﺤﻟﻖ‬ ّ kurang
tepat berdasarkan konvensi para penutur bahasa Arab. Dan berikut
ini beberapa contoh kata kerja yang berkolokasi dengan isim:
َ berkolokasi dengan kata ‫اﻟﻔﺮﺻﺔ‬.
1) ‫أﺗﺎح‬
َْ َ ْ ْ َ (Ketua memberinya kesem-
Contoh: ‫ﺗﻄﺒﻴﻖ أﻓﺎﻜ ِر ِه‬ ِ ‫ﻓﺮ َﺻﺔ‬ ‫أﺗﺎح اﻟﺮﺋﻴﺲ‬
patan mengaplikasikan pikirannya)
َ berkolokasi dengan kata-kata ،‫ ﻏﻀﺐ‬،‫ﺿﺠﺔ‬
2) ‫أﺛﺎر‬ ّ ،‫ ُﻧ ْﻐﺾ‬،‫ اﻫﺘﻤﺎم‬،‫)أﻋﺼﺎب‬
ْ
(‫ ﻧﻘﺪ‬،‫ﻧﻌﺮة‬
ِّ َ
Contoh: ‫ﺎط اﻟﻔﻨ َّﻴ ِﺔ‬ َْ
ِ ‫ﺮﻴة ِﻲﻓ اﻷوﺳ‬ َ ْ ‫ت ﺗَ ْﺮﺼ ْﺤﻳَﺎﺗُﻪ َﺿ َّﺠ ًﺔ ﻛﺒ‬ْ َ َ
‫( أﺛﺎر‬Keterangannya
ِ ِ
menimbulkan keributan yang besar di bidang seni)
َ ْ
3) ‫ أﺛﻠ َﺞ‬berkolokasi dengan kata ‫ﺻﺪر‬.
َ َ َ ّ ْ َ ْ ‫( أﺛ‬Saya senang kau berdamai
Contoh: ‫ﺖ أﺧﺘَﻚ‬ َ ْ ‫ﺻﺎﺤﻟ‬ ‫ﻠﺞ ﺻﺪري أﻧﻚ‬
dengan saudaramu (pr))
َ ْ
4) ‫أﺟﺎب‬ berkolokasi dengan kata-kata (‫ ﺳﺆال‬،‫)دﻋﻮة‬
َ ْ َ ْ َ َ
Contoh: ‫ﺎب أﻤﺣ ُﺪ دﻋﻮة َﺻ ِﺪﻳْـ ِﻘﻪ‬ ‫( أﺟ‬Ahmad memenuhi undangan
temannya)
َ ْ ً ْ ً
5) ‫ أﺣﺪث‬berkolokasi dengan kata-kata (‫ ﺑﻠﺒَﻠﺔ‬،‫ ﺣﺪﺛﺎ‬،‫)أﻣﺮا‬ ً
Contoh:‫ﻳﻦ‬ َ ْ
ِ ‫( أﺣﺪﺛﺖ أﻣﺮا ﺟﺪﻳﺪا ﻲﻓ ا‬Kau membuat hal baru dalam
agama)
ْ
6) ‫ أﺣ َﺴ َﻦ‬berkolokasi dengan kata-kata (‫ ﻣﻌﺎﻣﻠﺔ‬،‫)ﻇﻦ‬ ّ
َّ ُْ
Contoh: ‫اﻟﻤ ْﺴ ِﻠ ٍﻢ أن ﺤﻳ ِﺴ َﻦ اﻟﻈ ّﻦ ﺑِﺎﷲ‬ ُ ‫( ﺒﻟ‬Muslim wajib berhusnuddhon/
berbaik sangka pada Allah)
7) ‫أﺣﻖ‬ّ berkolokasi dengan kata ‫اﺤﻟﻖ‬ ّ
ّ ّ ِّ َ
Contoh: ‫ﻗﻀﻴﺔ‬ ‫اﺤﻟﻖ ﻲﻓ ﻞﻛ‬ ‫( ﻋﻠﻴﻨﺎ إﺣﻘﺎق‬Kita harus menegakkan
kebenaran dalam setiap kasus)
ْ
8) ‫ أﺣﻴﺎ‬berkolokasi dengan kata-kata ،‫ ﻞ‬،‫ ﺳﻬﺮة‬،‫ ﺣﻔﻠﺔ‬،‫ ﺣﻔﻞ‬،‫ ذﻛﺮى‬،‫)أرض‬
ّ
(‫ﺳﻨﺔ‬
َ َّ َ ََ َ َ
Contoh: ‫ﺑﺎﻟﺼﻼة وا ُّ َﺨ ِء‬ َ َ‫اﻟﻤﺒ‬
‫ﺎر ِك‬ ُ ‫ﻀﺎن‬ ‫( ﺤﻳﻲﻴ اﻤﻟﺴﻠﻤﻮن ﺎﻲﻟ رﻣ‬Kaum muslim
menghidupkan malam Ramadan yang mubarak dengan sholat
dan doa)
ّ ْ
9) ‫ أدى‬berkolokasi dengan kata-kata ،‫ ﻓﺮﻳْﻀﺔ‬،‫ ﺻﻼة‬،‫ زﺎﻛة‬،‫ ﺧﺪﻣﺔ‬،‫)ﺣﻘﻮق‬
(‫واﺟﺐ‬ ِ

92 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


َ ُ ّ ْ َ
Contoh: ‫اﺠﺎس‬ ِ ‫( ِﻣ ْﻦ ﺗﻌﺎ ﻢ اﻹﺳﻼمِ أن ﻳﺆد َي اﻹﻧﺴﺎن ﺣﻘﻮق‬Seseorang
memenuhi hak-hak orang lain, termasuk ajaran Islam)
َ َْ ْ ْ
10) ‫ﺐ‬ َ ‫ﻜ‬ ‫ ارﺗ‬berkolokasi dengan kata-kata (‫ ﺧﻄﺄ‬،‫إﺛﻢ‬-‫ ذﻧﺐ‬،‫)ﺟﺮﻳْﻤﺔ‬.
ً ْ َ
Contoh: ‫ﻋﻈﻴﻤﺎ‬ ‫( ﻻ ﺗ ْﺮﺗﻜﺐ ذﻧﺒًﺎ‬Jangan melakukan dosa besar)
ََْ ْ
11) ‫ﺘﻮﻗﺪ‬ ‫ اﺳ‬berkolokasi dengan kata ‫ﻧﺎر‬.
ً ‫اﻟﻘﻮم‬ ُ َ ْ ْ ً ُّ َ
Contoh: ‫ﻧﺎرا‬ ‫ﺘﻮﻗﺪ‬ ‫ﺑﺎردا ﻓﺎﺳ‬ ِ ‫( ﺎﻛن اﺠﻟﻮ‬Udara dingin, maka kaum itu
menyalakan api)
ْ
12) ‫ اﺷﺘَ َّﻢ‬berkolokasi dengan kata ‫راﺤﺋَﺔ‬. ِ
َ َّ َُ ْ َّ ُ ُ
Contoh: ِ‫ﺣﺮق اﻟﻄﻌﺎم‬ ِ ‫( اﺷﺘﻤﺖ راﺤﺋﺔ‬Tercium bau makanan gosong)
َ‫أﺻ َﺪر‬ ْ
berkolokasi dengan kata-kata ،‫ ﻛﺘﺎب‬،‫ أﻣﺮ‬،‫رﺧﺼﺔ‬-‫ﺳﻔﺮ‬
13) ٍ ‫ﺟﻮاز‬-‫)إﻗﺎﻣﺔ‬
(‫ﺣﻜﻢ‬
ْ ‫اﻤﻟﻮﻇﻒ‬ َّ ْ ً ُْ َ
Contoh: ‫ﻣﻦ ﻋﻤ ِﻠ ِﻪ‬ ِ ‫أﻣﺮا ﺑﻨﻘ ِﻞ‬ ‫أﺻﺪر اﻤﻟﺪﻳﺮ‬ (Direktur mengeluarkan
perintah mutasi pegawai dari jobnya)
َ ْ ْ
14) ‫ أﻟ َﻤﺪ‬berkolokasi dengan kata ‫ﺳﻴﻒ‬.
ْ َ ْ
Contoh: ‫اﻟﻔﺎر ُس ﺳﻴﻔﻪ‬ ِ ‫( أﻟ َﻤﺪ‬Ksatria itu menyarungkan pedangnya)
َْ ْ
15) ‫ أﻗﻠ َﻊ‬berkolokasi dengan kata (‫ ِرﺣﻠﺔ‬،‫)ﻃﺎﺋِ َﺮة‬.
ُ ْ َ ْ
Contoh: ‫ﻠﻌﺖ اﻟﻄﺎﺋِﺮة ﻲﻓ َﻣ ْﻮ ِﻋ ِﺪﻫﺎ‬ ‫( أﻗ‬Pesawat take of sesuai jadualnya)
َ ْ ْ
16) ‫ﺮﺸ َح‬ َ ‫ اﻧ‬berkolokasi dengan kata (‫ ﺮﺳﻳْﺮة‬،‫)ﺻﺪر‬.
َ َ َ ّ ْ َ َ ْ ‫( اﻧ‬Aku lega kau berdamai
Contoh: ‫ﺖ أﺧﺘَﻚ‬ َ ْ ‫ﺻﺎﺤﻟ‬ ‫ﺮﺸ َح َﺻﺪري أﻧﻚ‬
dengan saudaramu (pr))
َ ّ
17) ‫ﺠﺗﺎوز‬ berkolokasi dengan kata (‫ ﺣﺪود‬،‫)اﺤﻟﺪ‬.
َْ َُ ْ
Contoh: ‫اﻷردن‬ ِ ‫ﺣﺪود‬ ‫اﻟﻌﺮﺑﺔ‬ ‫( ﺠﺗﺎوزت‬Kendaraan itu melewati per-
batasan Jordan)
18) ‫ َﺟ َﻰﻨ‬berkolokasi dengan kata ‫ﺛِﻤﺎر‬.
Contoh: ‫اﺨﻛﻤﺎر‬ َ ّ ‫ﺟﻰﻨ اﻟﺒُ ْﺴﺘﺎ‬ َ (Tukang kebun itu memetik buah-
buahan)
19) ‫ﺣﺞ‬ ّ berkolokasi dengan kata ‫اﻛﻴْﺖ‬.
ّ ٌ َ ْ‫( ﺤﻳُ ُّﺞ اﻛﻴ‬Setiap tahun, jutaan ma-
Contoh: ٍ‫اﺠﺎس ﻞﻛ ﺨم‬ ِ ‫ﻣﻼﻳﻦﻴ ﻣﻦ‬ ‫ﺖ‬
nusia haji (di) baitullah)
ْ
20) ‫ ذاق‬berkolokasi dengan kata (‫ ﻣﺮارة‬،‫ ﻃﻌﻢ‬،‫)ﺣﻼوة‬.

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 93


ْ َ ْ
Contoh: ‫( ﻗﺪ ذاﻗﺖ ﺣﻼوة اﻹﻳﻤﺎن‬Dia (pr) telah mencicipi manisnya
keimanan)
ّ
21) ‫ رﺗﻞ‬berkolokasi dengan kata ‫اﻟﻘﺮآن‬.
ْ ّ
Contoh: ‫( رﺗﻞ اﻟﻄﻔﻞ اﻟﻘﺮآن‬Anak kecil itu mentartilkan al Qur’an)
22) ‫رﺳﺎ‬ َ berkolokasi dengan kata ‫اﻟﺴﻔﻴْﻨﺔ‬.
َْ َْ ْ
Contoh: ‫( رﺳﺖ اﻟﺴﻔﻴﻨﺔ ﺒﻟ اﻤﻟﻴﻨﺎء‬Kapal itu berlabuh di dermaga)
َ ّ
23) ‫ َﺳﻔ َﺢ‬berkolokasi dengan kata ‫دم‬.
َ
Contoh: ‫ﻋﺪوه‬ ِّ ‫( َﺳﻔ َﺢ دم‬Dia membunuh musuhnya)
ْ َ ٌ
24) ‫ﺤﺖ‬ ‫ ﺳ ِﻨ‬berkolokasi dengan kata ‫ﻓﺮﺻﺔ‬.
ْ ْ
Contoh: ‫ﻓﺮﺻﺘﺎن وﻟﻜﻦ ﻟﻢ ﻳﺴﺘَ ِﻔﺪ ﻣﻨﻬﻤﺎ‬ ْ ‫( ُﺳ ِﻨﺤﺖ‬Dia diberi dua kesem-
patan, tetapi tidak memanfaatkannya)
َّ َ ّ ،‫ ﺣﺎﺳﺐ‬،‫)ﺟﻬﺎز‬.
25) ‫ ﺷﻐﻞ‬berkolokasi dengan kata (‫ ﺮﺷﻳﻂ‬،‫ ﻃﺎﺋﺮة‬،‫ﺳﻴﺎرة‬
ْ َ ّ
Contoh: ‫ﻤﺟﻴﻊ أﺟﻬﺰ ِة اﻤﻟﻌﺮض‬ ‫( ﺷﻐﻞ ﺤﻣﻤﻮد‬Mahmud mengaktifkan semua
peralatan pameran)
26) ‫ﺷﻦ‬َّ berkolokasi dengan kata (‫ ﻫﺠﻮﻣﺎ‬،‫ ﺬﻟرة‬،‫ ﻤﺣﻠﺔ‬،‫)ﺣﺮب‬. ْ
ِّ َ ُ ً ‫ﺷﻨﻮا‬ ّ
Contoh: ‫اﻟﻤﺨﺪرات‬ ‫ﺣﺮﺑﺎ ﺒﻟ‬ (Mereka mengobarkan perang ter-
hadap narkoba)
َ َ ْ
27) ‫ ﻟ ّﻤﺾ‬berkolokasi dengan kata ‫ﻋﻴﻨﻴﻪ‬.
ْ ُْ َ َ
Contoh: ‫( ﻟ ّﻤﺾ ذﻟﻚ اﻟﻄﻔﻞ ﻋﻴﻨﻴﻪ‬Anak kecil itu memejamkan kedua
matanya)
28) ‫ ﻓﺎح‬berkolokasi dengan kata (‫ راﺤﺋﺔ‬،‫)ﻋﻄﺮ‬. ْ
Contoh: ‫ﻣﻦ ﺛﻴﺎﺑِ ِﻪ‬ْ ‫( ﻓﺎح اﻟﻌﻄﺮ‬Semerbak wewangian dari bajunya)
َ ْ
29) ‫ ﻓ َﻄ َﻢ‬berkolokasi dengan kata ‫اﻟﺮﺿﻴﻊ‬. ِ
ْ ُ ْ ّ َ ُ
Contoh: ‫( ﻓ ِﻄﻢ ذﻟﻚ اﻟﺮﺿﻴﻊ ﻗﺒﻞ ﺷﻬ ٍﺮ‬Bayi itu disapih sebulan yang lalu)
َ
30) ‫ ﻛﺒَ َﺢ‬berkolokasi dengan kata ‫ﻤﺟﺎح‬. ِ
ُ َ َ
Contoh: ‫( ﻛﺒﺢ اﻤﻟﺠﺎ ِﻫﺪ ﻤﺟﺎح ﺷﻬﻮاﺗﻪ‬Pejuang itu mengekang tali
syahwatnya)
َ َ
31) ‫ ﻧ َﺰف‬berkolokasi dengan kata ‫دم‬.
Contoh: ‫ﻛﺜﺮﻴا‬ً ْ ‫ﻧﺰ َف اﻟﻀﺤﺎﻳﺎ دﻣﺎ‬
َ (Korban-korban itu berdarah sangat
banyak).

94 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


ّ ‫)اﻟﻔﻌﻞ اﻤﻟﺘﻌﺪي ﺤﺑﺮف‬
2. Kata kerja + Preposisi (‫اﺠﻟﺮ‬
Kolokasi dalam bahasa Arab bisa terjadi dengan struktur kata ker-
ja + preposisi apabila pemakaian suatu kata kerja menuntut penyebu-
tan preposisi tertentu untuk menerangkan maknanya. Dan berikut
ini beberapa contoh kolokasi dengan struktur kata kerja + preposisi
dalam bahasa Arab:
ََ ّ
1) ‫ اﺗﻜﻞ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
َّ
Contoh: ‫ﷲ‬ ِ ‫( اﺗﻜﻞ اﻤﻟﺴﻠﻢ ﺒﻟ ا‬Muslim itu bersandar kepada Allah)
َ ْ
2) ‫ أﺧﻄﺄ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﻲﻓ‬. ْ
َ ‫ت ﻲﻓ ﻛﺘﺎﺑَﺔ‬ ُ ْ
Contoh: ‫اﻟﺮﺳﺎﻟ ِﺔ‬ ‫( أﺧﻄﺄ‬Saya salah menulis surat)
َ ْ ْ
3) ‫ أﺧﻔﻖ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﻲﻓ‬.
ْ َ
Contoh: ‫ﻬﺎز‬ ِ ‫اﺠﻟ‬ ِ ‫إﺻﻼح‬
ِ ‫أﺧﻔﻖ أﻤﺣ ُﺪ ﻲﻓ‬ (Ahmad gagal memperbaiki alat)
َ َ ْ
4) ‫ أدﻣﻦ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
َْ ْ ُ ‫( أدﻣﻨﻮا ﺒﻟ‬Mereka kecanduan minum kopi)
Contoh: ‫ﺮﺷ ِب اﻟﻘﻬ َﻮ ِة‬
ّ ْ
5) ‫ ﺗﺄ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﻲﻓ‬.
ً ‫ﺴﻮق‬ ّ ّ ُ ّ
Contoh: ‫داﺋﻤﺎ‬ ِ ‫( ﻳﺘﺄ أﻤﺣﺪ ﻲﻓ اﻟﺘ‬Ahmad selalu lambat dalam ber-
belanja)
َ َ
6) ‫ ﺷﻔ َﻊ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﻟـ‬.
ّ ْ
Contoh: ‫( ﻳﺸﻔﻊ اﺠﻲﺒ ﻟﻌﺼﺎة أﻣﺘﻪ‬Nabi memberi syafaat pada hambanya
yang bermaksiat)
َ
7) ‫ ﻗﺎﺑَﻞ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﺑﻦﻴ‬.
Contoh: ‫ﺑﻦﻴ أﻓﺎﻜره وأﻓﺎﻜر أﻓﻼﻃﻮن‬ َ ‫ﺐ‬ُ ‫( ﻗﺎﺑﻞ اﻟﺎﻜﺗ‬Penulis itu memban-
ِ
dingkan pemikirannya dengan pemikiran Plato).

3. Kata kerja + Frasa Preposisi -keterangan-(‫ ﺟﺎر ﺠﻣﺮور‬+ ‫)اﻟﻔﻌﻞ‬


Kolokasi terkadang juga bisa terjadi dengan kombinasi kata kerja
+ frasa preposisi -keterangan-. Frasa preposisi dalam kombinasi ini
merupakan keterangan yang menjelaskan makna kata kerja, mi-
salnya kata kerja ‫ ﻋﺒَ َﺲ‬yang bermakna “bermuka masam” dalam ba-
hasa Arab berkolokasi dengan frasa ‫“ ﻲﻓ وﺟ ِﻪ‬di hadapan.../di depan
wajah...”.. Contoh-contoh kata kerja yang berkolokasi dengan frasa

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 95


preposisi sebagai berikut:
َ ْ ْ َّ ْ َ ُ
1) ‫ اﺳﺘَﻐ َﺮق‬berkolokasi dengan frasa (‫اﺤﻛﻔﻜﺮﻴ‬ ‫ ﻲﻓ‬،‫ ﻲﻓ اﻟﻀﺤ ِﻚ‬،‫اﻛﺎﻜء‬ ‫)ﻲﻓ‬.
َّ ْ َ ُ َ َْ
Contoh:‫رﺋﻴﺴﻬﻢ اﻟﺴﺎﺑِ ِﻖ‬ ِ ‫( اﺳﺘﻐﺮق اﺠﺎس ﻲﻓ اﻛﺎﻜ ِء ﻟِﻤﻮ ِت‬Orang-orang larut
dalam tangis karena kematian mantan presiden mereka)
2) ‫ﺤﻖ‬ َ ‫ ْاﺤﻛ‬berkolokasi dengan frasa (‫رﺳﺔ‬ َ ‫ﺑﻤﺪ‬ ْ ّ
،‫ ﺑﻜﻠ ّﻴﺔ‬،‫)ﺠﺑﺎﻣﻌﺔ‬.
Contoh: ‫اﻟﻄﺐ‬ ِّ ّ
‫ﻜﻠﻴﺔ‬ َ َ ْ ُ
ِ‫( أرﻳﺪ أن أﺤﻛ ِﺤﻖ ﺑ‬Saya ingin mendaftar di fakultas
kedokteran)
3) ‫ﻲﻘ‬ َ ِ َ‫ ﺑ‬berkolokasi dengan frasa ‫ﺒﻟ ﻗﻴْ ِﺪ اﺤﻟﻴﺎة‬.
ْ َ ْ
Contoh: ‫ﻗﻴﺪ اﺤﻟﻴﺎة‬ ِ ‫ﻼن ﺒﻟ‬ ِ ‫ﺑﻲﻘ ﻃﻔ‬ ‫ﺰال‬
ِ ‫( ﺑﻌﺪ اﻟﺰﻟ‬Setelah gempa bumi, Ada
dua anak kecil masih hidup)
ََ ْ
4) ‫ ﻳﻐ َّﻤﺪ‬berkolokasi dengan frasa ‫ﺑِ َﺮﻤﺣﺔ‬.
ّ
Contoh: ‫اﻟﻮاﺳ َﻌ ِﺔ‬ ِ
َ
‫ﺑﺮﻤﺣ ِﺘ ِﻪ‬ ‫ﺗﻐﻤﺪ اﷲ أﻣﻬﺎ‬ َّ (Semoga Allah melingkupi
ibunya dengan kasih sayang-Nya yang luas)
َّ
5) ‫ﺗﻮﻞﻛ‬ berkolokasi dengan frasa ‫ﺒﻟ اﷲ‬.
ُ ‫اﻤﻟﺴ‬ْ ‫ﻳﺘﻮﻞﻛ‬ ّ
Contoh: ‫ﻠﻢ ﺒﻟ اﷲ‬ (Muslim itu bertawakal kepada Allah)
َ َ َ ‫ﺑﺎﺤﻟ‬.
6) ‫ رﺷﻖ‬berkolokasi dengan frasa ‫ﺠﺎرة‬ ِ
ََّ َ َ َ
Contoh: ‫ﺤﻟﺠﺎر ِة ﻓﻜﺮﺴﻫﺎ‬ ِ ‫( َرﺷﻖ إﺑﺮاﻫﻴﻢ اﺠﺎﻓِﺬة ﺑﺎ‬Ibrahim melempar
jendela dengan batu dan memecahkannya)
ّ ْ َ
7) ‫ َرﻓﻪ‬berkolokasi dengan frasa ‫ﻧﻔﺴﻪ‬ ِ ‫ﻗﻦ‬.
Contoh: ‫ﺼﺮﻴة‬ َ ‫اﻟﻘ‬ َ
‫ﺼﺺ‬ َ ْ ُ َ ّ
ِ ‫ﻧﻔﺴ ِﻪ ﺑﻘﺮاءة اﻟ ِﻘ‬ ِ ‫( رﻓﻪ أﻤﺣﺪ ﻋﻦ‬Ahmad menyenang-
kan diri dengan membaca cerpen)
8) ‫ ﻋﺒَ َﺲ‬berkolokasi dengan frasa ‫ﻲﻓ وﺟ ِﻪ‬.
ّ ُ َْ َ
Contoh: ‫ﺟﺎره ﻠﻛﻤﺎ ﻗﺎﺑَﻠﻪ‬ ِ ‫( ﺎﻛن ﻓﻌ ِﺒﺲ ﻲﻓ وﺟﻪ‬Dia selalu bermuka masam
pada tetangganya setiap kali bertemu dengannya)
َ ُ
9) ‫ﻠﻛﻞ‬ ِ berkolokasi dengan frasa ‫ﺑﺎﺠﺠﺎح‬.
Contoh: ‫ﺠﺎح‬ ِ ‫ﺑﺎﺠ‬ َّ ‫( ُﻠﻛِ َﻞ اﻤﻟﺮﺸوع‬Proyek itu diliputi kesuksesan)
َ
10) ‫ ﻧﺬ َر‬berkolokasi dengan frasa ‫ﷲ‬.
ً ْ ْ
Contoh: ‫ﻧﺬر ﷲ أن ﻳﺬﺑَ َﺢ ﺑﻘﺮة‬ َ (Ia bernadzar untuk menyembelih
sapi betina karena Allah).

96 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


4. Kata kerja + Frasa Nominal - keterangan -(‫ﺗﻤﻴﺰﻴ‬/‫ ﺣﺎل‬+ ‫)اﻟﻔﻌﻞ‬
Contoh kolokasi dengan kombinasi kata kerja + frasa nominal
-keterangan- dalam bahasa Arab sebagai berikut:
1) ‫ﺼﺒﺐ‬ ّ َ‫ ﺗ‬berkolokasi dengan kata ‫ﻋﺮﻗًﺎ‬.
ْ َ ً َ ‫( ﺗَ َﺼ ّﺒ‬Laki-laki itu bermandi keri-
Contoh: ‫اﻟﻤﻌ َﺮﻛﺔ‬ ‫اﻟﺮﺟﻞ َﻋ َﺮﻗﺎ ﻲﻓ‬ َّ ‫ﺐ ذﻟِﻚ‬
ngat dalam pertempuran)
َ َ ً
2) ‫ ﺗﻀ َّﻮ َر‬berkolokasi dengan kata ‫ﺟﻮﺨ‬.
ً ُ َ
Contoh: ‫ﺟﻮﺨ‬ ُ
‫وأوﻻده‬ ‫( ﻳﺘَﻀ ّﻮ ُر ﻫﻮ‬Dia dan anak-anaknya meraung kela-
paran)
َّ َ‫ ﺗ‬berkolokasi dengan kata ‫ﻋﺮﻗﺎ‬. ً
3) ‫ﻔﺼﺪ‬
َ َْ ُ ْ َ َ
Contoh: ‫( ﺗﻔ َّﺼﺪ َوﺟ ُﻬﻪ ﻋﺮﻗﺎ ِﻋﻨﺪ َﻣﺎ َرآﻫﺎ‬Wajahnya bermandi peluh ketika
ia melihatnya)
4) ‫ﺬﻟب‬َ berkolokasi dengan kata ‫ﻃﻮﻳﻼ‬.
ً ْ ْ َ َ
Contoh: ‫ﻋﻦ أﻫ ِﻠ ِﻪ َﻃﻮﻳﻼ‬ ‫( َﺳﺎﻓﺮ وﺬﻟب‬Ia pergi dan menghilang lama dari
keluarganya)

5. Kata kerja + Konjungsi + Kata kerja (‫ اﻟﻔﻌﻞ‬+ ‫ ﺨﻃﻒ‬+ ‫)اﻟﻔﻌﻞ‬


Kolokasi juga bisa terjadi dengan kombinasi kata kerja + konjungsi
+ kata kerja meskipun tidak banyak dalam bahasa Arab. Makna yang
dihasilkan dari kombinasi ini tentu berbeda dengan makna yang di-
hasilkan dari kombinasi kata kerja-kata kerja yang lain. Struktur ‫َﺳﺒَ َﻖ‬
‫ وﻗﺎل‬misalnya bermakna “sebelumnya sudah mengatakan”, struktur
ّ
‫ ﺻﺎل وﺟﺎل‬bermakna “membahas secara komprehensif”, struktur ‫ﻋﻞ‬
‫ وﻋ‬bermakna “berharap semoga”. Dan berikut ini contoh penggu-
naannya dalam kalimat:
َ ََ
1) ‫ َﺳﺒَ َﻖ‬bisa berkolokasi dengan ‫وﻗﺎل‬.
ْ ّ ْ
Contoh: ‫ﻋﺪو‬ ُّ ‫( َﺳﺒَ َﻖ وﻗﻠﻨﺎ إن اﻟﺸﻴﻄﺎن‬Sebelumnya sudah kami katakan,
bahwa setan adalah musuh)
َ َ
2) ‫ َﺻﺎل‬bisa berkolokasi dengan ‫و َﺟﺎل‬.
ْ َ ْ َ
Contoh: ‫( ﻟﻘﺪ ﺻﺎل وﺟﺎل ﺣ ﻗ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻤﺟﻴﻌﺎ‬Ia telah membahas secara
komprehensif sampai ia bisa mengatasinya semuanya)

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 97


ّ َ َ
3) ‫ ﻋﻞ‬bisa berkolokasi dengan ‫و َﻋ‬.
ْ ّ
ّ ‫أن ﻳﻘﺎﺑﻠﻪ ﻫﺬه‬
Contoh: ‫اﻤﻟﺮة‬ ‫( ذﻫﺐ إﻰﻟ َﺻﺪﻳ ِﻘﻪ ﻋﻞ وﻋ‬Dia pergi ke temannya
berharap semoga kali ini ia menemuinya).

6. Isim + Isim(‫ اﻻﺳﻢ‬+ ‫)اﻻﺳﻢ‬


Suatu isim terkadang berkolokasi dengan isim tertentu dalam
bahasa Arab dan membentuk frasa nominal (‫ )اﻟﺮﺘﻛﻴﺐ اﻹﺿﺎﻲﻓ‬dengan
rangkaian yang dapat diramalkan, misalnya ketika ada penyebutan
isim ‫ إﻋﻼء‬makaْ atribut yang bisa diramalkan untuk mendampinginya
adalah isim ‫ ﺷﺄن‬dan ‫ﻠﻛﻤﺔ اﷲ‬. Dan berikut ini contoh kolokasi dengan
kombinasi isim + isim:
1) ‫ اﺣﺮﺘام‬berkolokasi dengan kata (‫ﻜﺒَﺎر‬ ُْ
ِ ‫ اﻟ‬،‫)اﺤﻟُﻘﻮق‬.
ْ َ ُ ‫ﺮﺘ‬ ْ
َ ‫اﺣ‬
Contoh: ‫اب اﻹﺳﻼم‬ ِ ‫اﻟﻜﺒﺎر ﻣﻦ آد‬
ِ ‫ام‬ ِ (Menghormati orang tua ter-
masuk adab Islam)
َ
2) ‫ إراﻗﺔ‬berkolokasi dengan kata ‫ا ِّ َﻣﺎء‬.
Contoh: ‫ﺣﻖ‬ٍّ ‫إراﻗَ َﺔ ا ﻣﺎ ِء ﺑ َﻐ ْﺮﻴ‬ ّ ‫( إن اﷲ ﻻ ُﺤﻳ‬Sesungguhnya Allah tidak
َ ‫ﺐ‬
ِ ِ ِ
menyukai penumpahan darah tanpa (alasan) benar)
ْ َ ،‫)ﺷﺄن‬.
3) ‫ إﻋﻼء‬berkolokasi dengan kata (‫ﻠﻛﻤﺔ اﷲ‬
ُ َ
Contoh: ‫اﺠﻟﻬﺎ ِد‬
ِ ‫( إﻋﻼء ﻠﻛﻤﺔ اﷲ ﻫﻮ ﻫﺪف‬Meninggikan kalimat Allah
adalah tujuan jihad)
4) ‫ اﻧﻘﻄﺎع‬berkolokasi dengan kata (‫ اﻟﻜﻬﺮﺑﺎء‬،‫)اﻤﻟﺎء‬.
َ
ِ
Contoh: ‫اﻧﻘﻄﺎع اﻤﻟﺎ ِء‬ ‫( أدى ذﻟِﻚ إﻰﻟ‬Hal itu menyebabkan terputusnya
(saluran) air)
ْ َ ،‫ زﻳﺎرة‬،‫)دﺧﻮل‬.
ْ
5) ‫ ﺗﺄﺷﺮﻴة‬berkolokasi dengan kata (‫ﻋﻤﻞ‬
ْ
ْ ُّ ‫ﺗﺄﺷﺮﻴة ا‬
Contoh: ‫ﺧﻮ ِل‬ ‫ﺖ ﺒﻟ‬ ُ ْ‫ﺣﺼﻠ‬
َ (Saya sudah mendapat visa entri)
6) ‫ ﺗﺄ ْﻒ‬berkolokasi dengan kata (‫ ﻛﺘﺎب‬،‫)ﻗﻠﻮب‬.
Contoh: ‫ﻗﻠﻮ ِب اﺠﺎس‬ ْ ‫ﻋﻮ ُة ﺗﺒﺪأ ﻣﻦ ﺗﺄ ﻒ‬ َ ‫( ا‬Dakwah dimulai dari me-
ِ
lunakkan hati manusia)
َْ
7) ‫ ﺠﺗﺪﻳْﻒ‬berkolokasi dengan kata ‫ﻗﺎرب‬. ِ
ّ ‫ﺠﺗﺪﻓ ُﻒ اﻟﻘﺎرب إﻰﻟ‬ ْ ُ
Contoh: ‫ﻗﻮ ٍة‬ ِ ‫ﺤﻳﺘﺎج‬ (Mendayung sampan membu-
tuhkan kekuatan)

98 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


ْ
8) ‫ ﺗﻜﺮﻳْﻢ‬berkolokasi dengan kata (‫اﺠﺎﺟ ِﺤﻦﻴ‬ ِ ،‫)اﻟﻔﺎﺋﺰﻳْﻦ‬.
َ ْ ‫اﻫﺘﻢ اﻤﻟﺪﻳ ْ ُﺮ ﺑﺘَﻜﺮﻳْﻢ اﺠﺎﺟﺤ‬
Contoh: ‫ﻦﻴ‬ ّ (Direktur peduli terhadap peng-
ِ ِ
hormatan para lulusan).
9) ‫ ﺧﺮﻳْﺮ‬berkolokasi dengan kata ‫اﻤﻟﺎء‬.
ْ ٌ ْ َّ َ ‫( ﺨﻟَﺮﻳْﺮ‬Gemiricik air di sungai me-
Contoh: ‫اﺠﻬ ِﺮ َﺻﻮت ُﻣﻤـ ِﺘ ٌﻊ‬ ‫اﻟﻤﺎء ِﻲﻓ‬ ِ
miliki suara yang menyenangkan).
ْ
10) ‫ ﻤﺧﻴﺺ‬berkolokasi dengan kata ‫اﻛ ْﻄﻦ‬. َ
Contoh: ‫اﻛﻄﻦ‬ ْ ‫ﺧﺮج وﻫﻮ ﻤﺧﻴْﺺ‬ َ (Dia keluar dalam keadaan perut
kosong)
َ berkolokasi dengan kata ‫اﻛ َﻘﺮة‬.
11) ‫ﺧﻮار‬ َ
َ
Contoh: ‫ﺧﻮار اﻛﻘﺮ ِة‬ ُ ‫( ﺳﻤ ْﻌ‬Saya mendengar lenguhan sapi)
‫ﺖ‬ ِ
12) ‫ زﻣﺎم‬berkolokasi dengan kata (‫ اﻷﻣﻮر‬،‫)اﺤﻟﻜﻢ‬.
ْ ّ
Contoh: ‫( ﺗﻮ ِز َﻣﺎم اﺤﻟُﻜ ِﻢ‬Dia memegang kendali pemerintahan)
ْ َ
13) ‫ ﺷﺎﻃﺊ‬berkolokasi dengan kata ‫اﻛﺤﺮ‬.
ْ َ
Contoh: ‫اﻛﺤﺮ‬ ‫( ﺑﻰﻨ ﺑﻴﺘًﺎ ﺒﻟ ﺷﺎﻃﺊ‬Dia membangun rumah di tepi
pantai)
ْ
14) ‫ زﺋﺮﻴ‬berkolokasi dengan kata ‫أﺳﺪ‬.
َ
Contoh: ‫اﻷﺳﺪ‬
ِ ‫( ﺧﺎف ﻣﻦ زﺋﺮﻴ‬Dia takut pada auman singa)
15) ‫ﺮﺻار‬ ّ berkolokasi dengan kata ‫اﻟﻠﻴﻞ‬.
ّ ّ ‫ﺠ ُﻪ ﺻﻮت‬ ُ ‫ﻳﺰﻋ‬
ْ
Contoh: ‫ﺮﺻار اﻟﻠﻴﻞ‬ ِ (Dia terganggu dengan suara de-
siran malam)
ْ
16) ‫ ﺻﻤﻴﻢ‬berkolokasi dengan kata (‫ اﻤﻟﻮﺿﻮع‬،‫)اﻟﻘﻠﺐ‬.
ْ ْ ّ (Dia mencintainya dari relung hatinya)
Contoh: ‫ﺤﻳﺒﻬﺎ ﻣﻦ ﺻﻤﻴﻢ ﻗﻠﺒ ِﻪ‬
17) ‫ ﻏﺮوب‬berkolokasi dengan kata ‫اﻟﺸﻤﺲ‬.
ْ ْ ْ
Contoh: ‫ﻏﺮوب اﻟﺸﻤﺲ‬ ‫( أﻓﻄﺮ اﻟﺼﺎﺋﻢ ﺑﻌﺪ‬Orang yang berpuasa itu
berbuka setelah terbenamnya matahari)
ْ ْ َ
18) ‫ ﻏﻤﺪ‬berkolokasi dengan kata ‫ﺳﻴﻒ‬.
َ ْ ّ
Contoh: ‫واﻧﻄﻠﻖ‬ ‫( ﻛﺮﺴ ِﻏﻤﺪ ﺳﻴﻔﻪ‬Dia memecahkan sarung pedangnya
lalu berangkat)
ْ َ
19) ‫ ﻗﺎع‬berkolokasi dengan kata (‫اﻛﺤﺮ‬ ،‫)اﻛﺮﺌ‬.
ِ

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 99


ْ
Contoh: ‫ﻗﺎع اﻛﺮﺌ‬ ِ ‫( اﻤﻟﺎء ﻲﻓ‬Air itu di dasar sumur)
َ َ َ ْ
20) ‫ ﻗﺴﺎوة‬berkolokasi dengan kata ‫ﻗﻠﺐ‬.
ْ َ َ
Contoh: ‫ﺐ‬ ِ ‫( ﻫﻮ ﻣﻌﺮوف ﺑﻘﺴﺎوة اﻟﻘﻠ‬Dia terkenal keras hati(nya))
ْ َ
21) ‫ ﻗﻀﺒﺎن‬berkolokasi dengan kata ‫ﺣﺪﻳْﺪ‬.
ّ ُ ْ َ ُ
Contoh: ‫ﺪم ﻗﻀﺒﺎن اﺤﻟﺪﻳْﺪ ﻲﻓ اﻛﻨﺎء اﻤﻟﺴﻠﺢ‬ ُ ‫ﺨ‬ ‫( ﺗﺴﺘ‬Jeruji besi digunakan
dalam bangunan beton)
22) ‫ ﻛﺮاﻣﺎت‬berkolokasi dengan kata ‫اﻷو ﺎء‬.
َ
َ ‫ﺑﻜ‬
ْ ‫ﺮاﻣﺎت‬
Contoh: ‫اﻷو ﺎء‬ ‫اﻟﻤ ْﺴ ِﻠﻢ‬
ُ ‫( ﻳﺆﻣﻦ‬Muslim percaya dengan ka-
romah para wali)
23) ‫ ﻛﺴﻮف‬berkolokasi dengan kata ‫اﻟﺸﻤﺲ‬.
ْ َ ُ ‫( َر َﺻ َﺪ‬Para ulama’ mengawasi (sambil
Contoh: ‫اﻟﻌﻠﻤﺎء ﻛﺴﻮف اﻟﺸﻤ ِﺲ‬
menunggu) gerhana matahari)
24) ‫ﻟﺴﻊ‬ ْ berkolokasi dengan kata ‫ﺤﻧﻞ‬.
ْ ْ ‫ﻫﺮ َب ﻣﻦ‬
َ (Dia lari dari sengatan lebah)
Contoh: ‫ﻟﺴﻊ اﺠﺤﻞ‬
ْ
25) ‫ ﻟﻐﻮ‬berkolokasi dengan kata ‫اﺤﻟﺪﻳْﺚ‬.
Contoh: ‫ﻟﻐﻮ اﺤﻟﺪﻳﺚ‬ َْ
ِ ‫( اﻧﺘ ِﻌﺪوا ﻋﻦ‬Jauhilah omongan yang tidak ber-
guna)
ْ
26) ‫ ﻟﻤﺢ‬berkolokasi dengan kata ‫اﻛﺮﺼ‬.
ْ
Contoh: ‫اﻛﺮﺼ‬ِ ‫( اﺧﺘﻰﻔ اﻟﺴﺎرق ﻲﻓ ﻟﻤﺢ‬Dalam sekejap, pencuri itu meng-
hilang)
َ ْ َْ
27) ‫ﻣﺴﻘﻂ‬ berkolokasi dengan kata ‫رأس‬.
ُ َ ْ
Contoh: ‫ﻣﺴﻘ ُﻂ َرأ ﻣﺪﻳﻨﺔ ﺟﻮﻣﺒﺎﻧﺞ‬ (Tanah kelahiranku adalah kota
Jombang)
ْ
28) ‫ﻫﺎﺟﺲ‬
ِ berkolokasi dengan kata ‫اﺠﻔﺲ‬.
ْ ْ َ َْ َ
Contoh: ‫ﻋﻦ ِذﻛﺮ اﷲ‬ ‫ﻮاﺟ ُﺲ ﻧﻔﺴﻪ‬
ِ ‫( ﺷﻐﻠﺘﻪ ﻫ‬Suara hatinya menyibuk-
kannya dari mengingat Allah).

7. Isim + Konjungsi + Isim (‫ اﻻﺳﻢ‬+ ‫ ﺨﻃﻒ‬+ ‫)اﻻﺳﻢ‬


Kolokasi juga bisa terjadi dengan kombinasi isim + konjungsi +
isim. Makna yang dihasilkan dari kombinasi ini berbeda dengan mak-

100 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


ً
na yang dihasilkan dari kombinasi isim-isim yang lain. Struktur ‫ﺑﻜﺮة‬
َ misalnya bermakna “siang malam”, struktur ‫ ذﻫﺎب وإﻳﺎب‬bermak-
ًّ ‫وﻋ‬
‫ﺸﻴﺎ‬ ٍ
na “pulang pergi”. Contoh kolokasi dengan kombinasi isim + kon-
jungsi + isim dalam bahasa Arab sebagai berikut:
ً ْ
1) ‫ ﺑُﻜ َﺮة‬berkolokasi dengan frasa ‫و َﻋ ِﺸ ًّﻴﺎ‬.
َ
ً
َ ‫ﺑﻜﺮة‬
ًّ ‫وﻋ‬ ّ
ُ ‫اﻷﻃﺒ‬ ّ (Dokter mengunjunginya
Contoh: ‫ﺸﻴﺎ‬ ‫ﺎء ﻋﻠﻴ ِﻪ‬ ‫ﻳﻤﺮ‬
siang malam)
2) ‫ ذﻫﺎب‬berkolokasi dengan frasa ‫وإﻳﺎب‬. َ
ْ ْ
Contoh: ‫وإﻳﺎب‬
ٍ ‫( أﺷﺮﺘي ﺗﺬ ِﻛﺮة ذﻫﺎب‬Saya membeli tiket PP)
3) ‫ ﺷﺌﻮن‬berkolokasi dengan frasa ‫وﺷﺠﻮن‬. َ
ْ
Contoh: ‫وﺷﺠﻮﻧِﻬﺎ‬
ْ
‫ﺆون اﻷﺮﺳ ِة‬ْ ‫اﺤﻟﺪﻳﺚ ﺣﻮل ُﺷ‬
ُ
‫( دار‬Terjadi perbincangan
sekitar seluk beluk keluarga)
ْ ْ َ
4) ‫ ﺷﻴﺌﺎ‬berkolokasi dengan frasa ‫ﻓﺸﻴﺌًﺎ‬.
ْ َ ّ
Contoh: ‫اﻟﻌﺪو ﺷﻴﺌﺎ ﻓﺸﻴﺌﺎ ﺣ ﻓﺘَ َﺢ اﺤﻟﺼﻦ‬ ّ ‫( ﺗﻘﺪم‬Musuh itu maju sedikit
demi sedikit sampai membuka benteng)
ً ً ْ
5) ‫ﺨﺟﻼ‬ ِ berkolokasi dengan frasa ‫آﺟﻼ‬ ِ ‫أم‬.
ً ْ ً ٌ َّ ُ َ ْ
Contoh: ‫آﺟﻼ‬ ِ ‫( ﺳﻴﺬﻫﺐ ﺤﻣﻤﺪ إ ﻬﺎ ﺨﺟﻼ أم‬Cepat atau lambat, Mu-
hammad akan pergi padanya)
6) ‫ ﻏﺪوة‬berkolokasi dengan frasa ‫رو َﺣﺔ‬ ْ ‫و‬. َ
Contoh: ‫ﻛﺜﺮﻴة ﻲﻓ ﻫﺬه اﻛﻼد‬ َ ‫( ﻏﺪوات وروﺣﺎت‬Dia memiliki penga-
laman melancong yang banyak di negeri ini)
ْ
7) ‫ ﻗﻠﺒًﺎ‬berkolokasi dengan frasa ‫وﻗﺎﻛﺎ‬. ً
ْ
ً ِ ‫ﺖ ﻣﻌﻪ ﻗﻠﺒًﺎ‬ ْ
ُ ‫وﻗﻔ‬
Contoh: ‫وﻗﺎﻛﺎ‬ (Aku mendukungnya sepenuhnya)
ً ْ ً َ َ
8) ‫ ﻗﻮﻻ‬berkolokasi dengan frasa ‫ﻋﻤﻼ‬ ‫و‬.
َ ّ
Contoh: ‫( اﺗ ِﺒﻊ ا ﺳﺘﻮر ﻗﻮﻻ وﻋﻤﻼ‬Ikutilah UU itu sepenuh hati)
9) ّ berkolokasi dengan frasa ‫وﻓﺮ‬.
‫ﻛﺮ‬ ّ
َ َ ُ
َ ‫أﺳﻠ‬ْ ُ َ َ (Tim itu mengikuti tehnik
Contoh: ‫ﻮب اﻟﻜ ّﺮ واﻟﻔ ّﺮ‬ ‫اﺗﺒﻊ ذﻟﻚ اﻟﻔﺮﻳﻖ‬
serang dan lari)
ّ ْ
10) ‫اﻟﻜﻢ‬ berkolokasi dengan frasa ‫واﻟﻜﻴﻒ‬.
َْ َ ّ ‫اﻟﻤ‬ ّ ‫( َﻳ ْﻬ‬Yayasan itu memperhatikan
ُ ‫ﺘﻢ‬
Contoh: ‫ﺆﺳ َﺴﺔ ﺑﺎﻟﻜ ّﻢ واﻟﻜﻴ ِﻒ‬

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 101


kuantitas dan kualitas)
ً ً
11) ‫ ﻟﻔﻈﺎ‬berkolokasi dengan frasa ‫وﻣﻌﻰﻨ‬.
ْ ً ُ َ
Contoh: ‫ﺤﻳ ّﺒﻬﺎ ﻟﻔﻈﺎ وﻣﻌ ًﻰﻨ‬ِ ‫( ﺎﻛن‬Dia mencintainya sepenuh hati)
ْ
12) ‫ ﻟﻐﻮ‬berkolokasi dengan frasa ‫وﻟ ِﻌﺐ‬.
َ ْ َ َ َ َ َ
Contoh: ‫ﺐ‬ٍ ‫( ﻗ ﺷﺒﺎﺑﻪ ﻲﻓ ﻟﻐ ٍﻮ وﻟ ِﻌ‬Dia menghabiskan masa mudanya
dalam senda gurau dan permainan).

8. Isim + Ajektiva(‫ اﻟﺼﻔﺔ‬+ ‫)اﻻﺳﻢ‬


Suatu isim terkadang juga berkolokasi dengan adjektiva terten-
tu. Dan berikut contoh kolokasi dengan kombinasi isim + adjektiva
dalam bahasa Arab:
ٌ
1) ‫ أﺛﺎث‬berkolokasi dengan kata ( ّ ‫ ﻣﺰﻨ‬،‫ﻣﻜﺘﻲﺒ‬ ّ
ِ ،‫)ﻓﺎﺧ ٌﺮ‬.
ِ
َُ ُ ّ َ ّ
Contoh: ‫ﻓﺎﺧ ٍﺮ‬ ِ ‫ﺑﺄﺛﺎث‬ ٍ ‫ﺎﺟﺮ ﺑﻴﺘﻪ‬ ِ ‫( أﺛﺚ اﺤﻛ‬Pedagang itu melengkapi
rumahnya dengan perlengkapan yang mewah)
ٌ berkolokasi dengan kata (‫ﺳﻴّﺌﺔ‬-‫ﺒﻴﺔ‬
2) ‫أﺛﺎر‬ ّ ْ‫ ﺳﻠ‬،‫ َﺳ ْﻄﺤ ّﻴﺔ‬،‫)إﺠﻳﺎﺑﻴﺔ‬.
ّ
ِ
Contoh: ‫ﺎﻧ َّﻴﺔ‬ َ ٌ َ
ِ ‫( ﻟﻠﺮﺘﺑِﻴ ِﺔ أﺛﺎر إﺠﻳ‬Pendidikan mempunyai pengaruh
positif)
ْ ّ
3) ‫ اﺳﺘـﻘﺒﺎل‬berkolokasi dengan kata (‫راﺋﻊ‬-‫ ﺣﺎﻓِﻞ‬،‫)ﺣﺎر‬.
ْ ْ ْ
Contoh: ‫ﺣﺎرا‬ ًّ ‫( ﺳﺄﺳﺘَﻘ ِﺒﻠﻬﻢ اﺳ ِﺘﻘﺒَﺎﻻ‬Aku akan menyambut mereka
dengan sambutan yang hangat)
َ َ ّ ‫ﻣﻌ‬ ْ ّ
4) ‫إﺨﻧﺎت‬ berkolokasi dengan kata (‫ﻨﻮﻳﺔ‬ ،‫)ﻣﺎدﻳّﺔ‬.
ً ً ْ ّ
Contoh: ‫( ﻗﺪﻣﺖ ا وﻟﺔ ﻬﻟﻢ إﺨﻧﺔ ﻣﺎدﻳّﺔ‬Negara memberi meraka
bantuan materi)
ْ ْ
5) ‫ اﻛ ِﺘﺌَﺎب‬berkolokasi dengan kata ّ ‫ﻧﻔ‬.
ْ ْ ْ ُ َّ َ َُ
Contoh: ّ ‫ﺘﺌﺎب ﻧﻔ‬ ٍ ‫( ﻓﻌﺎ ِ ذﻟِﻚ اﻟﺮﺟﻞ ِﻣﻦ اﻛ‬Laki-laki itu menderita
depresi)
َ
6) ‫ أﻟﻢ‬berkolokasi dengan kata ‫ﺣﺎد‬.
Contoh: ‫أﻟﻢ ﺣﺎد ﻲﻓ َﻧ ْﻄ ِﻨ ِﻪ‬ ٌ ‫( أﺻﺎﺑَ ُﻪ‬Dia mengalami sakit yang perih di
perutnya)
ْ ْ َ
7) ‫ اﻧ ِﻘﻼب‬berkolokasi dengan kata ‫ﻜﺮ ّي‬ ِ ‫ﻋﺴ‬.

102 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


ْ ُ ْ
Contoh: ‫اﺤﻟﻜﻮ َﻣ ِﺔ‬ ْ ‫ﻋﺴﻜﺮ ّي ﺒﻟ‬ِ ‫ﻘﻼب‬
ٍ ‫( ﻗﺎم اﺠﻟﻴﺶ ﺑﺎﻧ‬Tentara itu me-
lakukan kudeta militer terhadap pemerintah)
8) ‫ ﺑُ ْﺮﻫﺎن‬berkolokasi dengan kata (‫ﻗﺎﻃﻊ‬ ِ ،‫)ﺳﺎﻃﻊ‬. ِ
ٌ ُْ َ
Contoh: ‫ﺳﺎﻃﻊ ﺒﻟ وﺟﻮ ِد اﺨﻟﺎ ِﻟ ِﻖ‬ ِ ‫( اﻟﻌﺎﻟﻢ ﺑﺮﻫﺎن‬Alam semesta adalah bukti
yang terang benderang adanya Sang Pencipta)
ْ
9) ‫ ﺑُﺮﺸى‬berkolokasi dengan kata ‫ﺳﺎرة‬.
ً ُ ْ
Contoh: ‫( ﺎﻛﻧﺖ وﻻدﺗﻬﺎ ﺑُﺮﺸة ﺳﺎرة ُﻟﻬ ْﻢ‬Kelahirannya menjadi kabar
gembira yang menyenangkan bagi mereka)
ْ َ
10) ‫ ﺠﺗ ِﺮ َﺑﺔ‬berkolokasi dengan kata (‫ﻓﺎﺷﻠﺔ‬ ِ ،‫)ﻧﺎﺟﺤﺔ‬. ِ
ِّ ّ ٌ َ ٌَ ْ ُ
Contoh: ‫ﻧﺎﺟﺤﺔ ﻲﻓ اﻟﻄﺐ‬ ِ ‫( ﺠﺗ ِﺮﺑﺔ‬Dia memiliki eksperimen yang
berhasil di (bidang) kedokteran)
11)
ّ َ
‫ ﺗﻘﺪم‬berkolokasi dengan kata (‫ﺤﻮظ‬ ْ ْ‫ ﻣﻠ‬،‫ﻲﻤ‬ ْ ّ
ّ ‫ ِﻋﻠ‬،‫)ﺣﻀﺎري‬.
ْ ُْ ّ ٌ ّ َ َ َ
Contoh: ‫ﻼﻬﻟﺎ‬ ِ ‫( ﻇﻬ َﺮ ﺗﻘﺪم ﺣﻀﺎري ﻲﻓ إﻧﺪوﻧﻴﺴﻴﺎ ﻣﻨﺬ اﺳ ِﺘﻘ‬Kemajuan pe-
radaban di Indonesia nampak sejak kemerdekaannya)
12) ‫ﺗﻴﺎر‬ ّ berkolokasi dengan kata ( ‫ ﻫﻮا‬، ‫ ﻣﺎ‬، ‫)ﻛﻬﺮﺑﺎ‬.
ٌ ‫اﺠﻬﺮ َﺮﺳ‬ ْ
Contoh: ‫ﻳﻊ‬ ِ ‫( اﺤﻛﻴﺎر اﻤﻟﺎ ّ ﻬﻟﺬا‬Aliran air di sungai ini cepat)
ٌ berkolokasi dengan kata (‫ ﻧﺎﺿﺠﺔ‬،‫)ﻃﺎز َﺟﺔ‬.
‫ﺛﻤﺎر‬
13) ِ ِ
َ ْ ُ ُ َ
Contoh: ‫اﻤﻟﺬاق‬ ِ ‫ة‬‫ﻮ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﺠﺔ‬ ‫اﺠﺎﺿ‬
ِ ‫ﺎر‬ ‫اﺨﻛﻤ‬ (Buah yang matang manis
rasanya)
14) َ
‫ﺣﺎﺟﺔ‬ berkolokasi dengan kata (‫ ﺷﺪﻳْﺪة‬،‫ ﻣ ِﻠ َّﺤﺔ‬،‫)ﻣﺎﺳﺔ‬. ّ
Contoh: ‫ﻲﻘ‬ ّ ِ ‫اﺠ‬ َّ ‫ﻟﻠﻤﺎ ِء‬ َ ‫ﺣﺎﺟ ٌﺔ ُﻣﻠ ّﺤﺔ‬ َ ‫( ﻫﻨﺎك‬air bersih itu sangat dibutuhkan)
ِ
ّ َ ْ َ
15) ‫ ﺣﺪ‬berkolokasi dengan kata ( ‫ أﻗ‬، ‫)أد‬.
ْ ْ ّ
Contoh: ‫اﺤﻟﺴﺎﺑﺎت‬ ِ ‫أﻟﻒ روﺑِ ّﻴ ٍﺔ ﻲﻫ اﺤﻟَﺪ اﻷد ﻟﻔﺘﺢ‬ ِ ‫( ﻣﺎﺋﺔ‬Rp 100.000 adalah
batas minimal untuk membuka rekening)
ْ
16) ‫ ِﺧﺮﺒة‬berkolokasi dengan kata (‫ ﻃﻮﻳْﻠﺔ‬،‫)ﻛﺒﺮﻴة‬.
ْ َ ْ ‫( ﻳْﻬﺎ‬Dia mempunyai pengalaman
Contoh: ‫ﺧﺮﺒة ﻃﻮﻳْﻠﺔ ﻲﻓ اﺤﻛﻌﻠﻴﻢ‬
panjang dalam mengajar)
17) ‫ ﺳﻌﺎدة‬berkolokasi dengan kata (‫ﺬﻟﻣﺮة‬ َ ،‫)ﻓﺎﺋِﻘﺔ‬.
َ َ َ ُ
Contoh: ‫( ﺷﻌﺮ إﺑﺮاﻫﻴﻢ ﺑﺴﻌﺎد ٍة ﻓﺎﺋﻘ ٍﺔ ﻟِﺰﻳﺎرة ﺻﺪﻳ ِﻘﻪ‬Ibrahim merasa sangat
gembira dengan kedatangan temannya)

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 103


18) ‫ ﺳﻠﻮك‬berkolokasi dengan kata (‫ﺳﻴﺊ‬ ّ ،‫)ﺣﺴﻦ‬.
َ ُ
Contoh: ‫اﺤﻟﺴ ُﻦ‬ ‫أﺣﺴﻦ ﻣﺎ ﻓﻴﻪ ﺳﻠﻮﻛﻪ‬ ُ (Hal terbaik yang ada pada
dirinya adalah perilakunya yang baik)
ُ ُ
19) ‫ ﺷﺬ ْوذ‬berkolokasi dengan kata ِ ‫ﺟﻨ‬.
ْ ُّ ْ َ
Contoh: ّ ‫ﺬو ِذ اﺠﻟﻨ‬ ْ ‫اﻟﺸ‬ ِ ‫ﻤﺟﻴْ َﻊ أﻧ‬
‫ﻮاع‬ َ َ
ِ ‫( ﺣ َّﺮم اﷲ‬Allah mengharamkan
berbagai penyimpangan seksual)
َ ‫ َﻏ‬berkolokasi dengan kata ‫ﻣﺎ ّﺔ‬.
20) ‫ﺮاﻣﺔ‬
َ َ ََ َ َ
َ ْ ‫دﻓ َﻊ‬
Contoh: ‫ﺮاﻣﺔ اﻤﻟﺎ ّﺔ ﻟﻠﻀﺎﺑِ ِﻂ‬ ‫أﻤﺣﺪ اﻟﻐ‬ (Ahmad membayar denda
uang kepada petugas)
ُ
21) ‫ ﻗﺪوة‬berkolokasi dengan kata (‫ ﺳﻴﺌﺔ‬،‫)ﺣﺴﻨﺔ‬.
ْ ٌَ ْ
Contoh: ‫( اﻟﺮﺳﻮل ﻗﺪوة ﺣﺴﻨﺔ ِﺠﻟَﻤﻴﻊ اﺠﺎس‬Rasul adalah contoh yang
baik bagi semua manusia)
22) ‫ ﻗﻤﺮ‬berkolokasi dengan kata ‫ﺻﻨﺎﻲﻋ‬.
ًّ ً ‫ﺖ ا وﻟﺔ‬ ْ ََ
Contoh: ‫ﺻﻨﺎﻋﻴﺎ‬ ‫ﻗﻤﺮا‬ ‫( أﻃﻠﻘ‬Negara meluncurkan satelit)
َ َ ّ
23) ‫ ِ ﺎﻗﺔ‬berkolokasi dengan kata ‫ﺑﺪﻧﻴﺔ‬.
ّ ‫( ﻳﺘَ َﻤ ّﺘﻊ ﺧﺎ ﺑﻠﻴﺎﻗﺔ‬Kholid memiliki ketangkasan
Contoh: ‫ﺑﺪﻧﻴﺔ َﺨ ِ ﺔ‬
tubuh yang tinggi)
ِّ ّ
24) ‫ ﻣﻔﻜﺮة‬berkolokasi dengan kata ‫ﻳﻮﻣﻴﺔ‬.
ِّ
ّ ‫اﻤﻟﻔﻜﺮة ا ْﻮ‬ ُ ْ‫( ﻳﻜﺘﺐ ﻣﻮاﻋﻴ‬Dia menulis jadualnya di
Contoh: ‫ﻣﻴﺔ‬ ‫ﺪه ﻲﻓ‬
catatan hariannya)
ْ ْ
25) ‫ َﻣﻬﻠﺔ‬berkolokasi dengan kata (‫ ﻗﺼﺮﻴة‬،‫)ﻃﻮﻳْﻠﺔ‬.
ْ ًَْ ًَ َّ ْ
ُ ‫أﻋﻄﺎه ﺻﺎﺣ‬
Contoh: ‫ﻗﺼﺮﻴة ﻹﺧﻼﺋِﻬﺎ‬ ‫ﺐ اﻟﺸﻘﺔ ﻣﻬﻠﺔ‬ ِ (Pemilik apartemen
memberinya sedikit waktu untuk mengosongkan apartemen)

9. Isim + Frasa Preposisi (‫ ﺟﺎر وﺠﻣﺮور‬+ ‫)اﻻﺳﻢ‬


Contoh kolokasi dengan kombinasi isim + frasa preposisi dalam
bahasa Arab sebagai berikut:
ْ ْ ْ َّ
1) ‫ ﺑﻴﻊ‬berkolokasi dengan frasa preposisi ،‫ ﺑﺎﺠﻟﻤﻠﺔ‬،‫ﺑﺎﺤﻛﻘﺴﻴﻂ‬ ،‫)ﺑﺎﻟﻘﻄﺎﻲﻋ‬
ْ ْ َّ ُ ْ َ َ
(‫ ﺑﺎﻤﻟﺰاد اﻟﻌﻠﻲﻨ‬،‫ﺑﺎ ّ ﻳ ْ ِﻦ‬. Contoh: ‫ﺎس‬
ِ ّ
‫اﺠ‬ ‫ﺑﻦﻴ‬ ‫ﻂ‬ ‫ﺴﻴ‬ ‫ﻘ‬ ‫ﺑﺎﺤﻛ‬ ‫ﻊ‬‫اﻛﻴ‬ ‫ﺮﺸ‬ ‫اﻧﺘ‬ (Jual beli
kredit marak di kalangan manusia)
ْ
2) ‫ ﺗﻜﻠﻴﻒ‬berkolokasi dengan frasa preposisi ،‫ ﺑﺎﻟﻮاﺟﺒﺎت‬،‫)ﺑﻤﺴﺆ ّﺔ‬

104 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


(‫ﺑﺎﻟﻔﺮاﺋِﺾ‬.
َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ََْ
Contoh:‫ﺎر ِﻫ ْﻢ‬ِ ‫ﺎت ﻓﻮق أﻗﻤ‬ٍ ‫ﺎل ﺑﻤﺴﺆو‬ِ ‫( ﻻ ﻳﻨﺒﻲﻐ ﺗﻜﻠﻴﻒ اﻷﻃﻔ‬Tidak baik
membebani anak-anak dengan tanggung jawab melebihi (ba-
tas) umur mereka)
ٌ َْ ْ ْ
3) ‫ﺟﺎﺣﺪ‬
ِ berkolokasi dengan frasa preposisi (‫ ﻟﻠﻨﻌﻤﺔ‬،‫ ﻟﻠﻤﻌﺮوف‬،‫)ﻟﻠﺠﻤﻴﻞ‬.
ْ َ
Contoh: ‫ﺟﺎﺣ ُﺪ ْون ﻟِﻠﺠﻤﻴﻞ‬
ِ ‫اﻛﺨﻼء‬ ُ (Orang-orang pelit itu menging-
kari kebaikan)
ْ
4) ‫ ﺧﺎﺋِﻦ‬berkolokasi dengan frasa preposisi ‫ﻟﻠﻌﻬ ِﺪ‬.
َْ ٌ
Contoh: ‫ﻟﻠﻌﻬ ِﺪ ا ي ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ‬ ‫( ﻫﻮ ﺧﺎﺋِﻦ‬Dia menghianati janji yang ada
antara keduanya)
5) ‫ﺨﻃﻞ‬
ِ berkolokasi dengan frasa preposisi ‫ﻋﻦ اﻟﻌﻤﻞ‬.
َ ‫ﺨﻃﻠﻮ َن ﻋﻦ‬
Contoh: ‫اﻟﻌﻤ ِﻞ‬ ْ ْ (Mereka pengangguran)
‫ﻫﻢ‬
ِ
6) ‫ ِﻋﺮﻓﺎن‬berkolokasi dengan frasa preposisi ‫ﺑﺎﺠﻟﻤﻴﻞ‬.
ْ َ
Contoh: ‫ﺷﻜﺮ ﻋﺮﻓﺎﻧﻪ ﺑﺎﺠﻟﻤﻴﻞ‬ (Dia berterima kasih (sebagai) ben-
tuk penghargaannya pada kebaikan)
ٌ
7) ‫ ﻓﺎﺋﺾ‬berkolokasi dengan frasa preposisi ‫ﻋﻦ اﺤﻟﺎﺟﺔ‬. ِ
Contoh: ‫ﺎﺟﺔ‬ َ َ ‫اﻟﻄﻌﺎم ﻓﺎﺋﺾ ﻋﻦ اﺤﻟ‬ َّ ‫( ﻫﺬا‬Makanan ini melebihi ke-
ِ ِ
butuhan)
8) ‫ ﺠﻟُﻮء‬berkolokasi dengan frasa preposisi ‫إﻰﻟ اﷲ‬.
ّ ‫ﺴﺘﻤﺪ‬ ّ َ
Contoh: ‫اﻟﻘﻮة ﻣﻦ اﻟﻠﺠﻮء إﻰﻟ اﷲ‬ ‫( ﻧ‬Kita mendapatkan kekuatan
dari bersandar kepada Allah)
َّ
9) ‫ ﻣﺘ َﺴﻊ‬berkolokasi dengan frasa preposisi ‫اﻟﻮﻗﺖ‬ ِ ‫ﻣﻦ‬.
ْ َ َّ
Contoh: ‫ﺖ ﻟﻠﻘﺮاءة‬ ِ ‫( ﻫﻨﺎك ﻣﺘﺴﻊ ﻣﻦ اﻟﻮﻗ‬Ada banyak waktu untuk
membaca)
10) ‫ﻜﻮك‬ْ ‫ َﻣ ْﺸ‬berkolokasi dengan frasa preposisi ‫أﻣﺮه‬ ْ
‫ﻲﻓ‬.
ْ ٌ ْ ْ َ ُ َُّ
Contoh:‫( ﻫﺬا اﻟﻤﻮﻇﻒ ﻣﺸﻜﻮك ﻲﻓ أﻣ ِﺮه‬Pegawai itu dicurigai)
10. Isim + Preposisi (‫اﺠﻟﺮ‬ ّ ‫ ﺣﺮف‬+ ‫)اﻻﺳﻢ‬
Kolokasi juga bisa terjadi dengan struktur isim dan preposisi,
preposisi dalam struktur ini selalu menyandingi isim yang disebut-
kan sebelumnya. Dan berikut ini contoh-contohnya dalam bahasa
Arab:

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 105


ً berkolokasi dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
1) ‫ﺑﻨﺎء‬
Contoh: ‫ﺤ ُّﺴ ِﻦ‬ َّ ‫اﻗﺘﺼﺎد ا ّ وﻟَ ِﺔ ﻲﻓ‬
َ ‫اﺤﻛ‬ َ ّ َ ً
‫وﺑﻨﺎء ﺒﻟ ذﻟﻚ ﻓﺈن‬ (Berdasarkan hal
tersebut, maka ekonomi negara membaik)
َْ
2) ‫ ﻳﻘﺪﻳ ْ ًﺮا‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﻟـ‬.
َْ َ َ
Contoh: ‫ﺐ أﺳﺘﺎذ ُه ﻳﻘﺪﻳ ْ ًﺮا ﻟﻌﻠ ِﻤﻪ‬ ُ ‫ﺳﺎﻋﺪ اﻟﻄﺎﻟ‬
ِ (Murid itu membantu guru-
nya karena menghargai ilmunya)
3) ‫ ﺟﺪﻳْﺮ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﺑـ‬.
ْ َّ ٌ
Contoh: ‫ﺑﺎﺤﻛـﻘ ِﺪﻳْﺮ‬ ‫( اﻷم ﺟﺪﻳﺮة‬Ibu pantas dihargai)
ً ْ
4) ‫ ﺟﺮﻳﺎ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
َ ً َ
Contoh: ‫ﺟﺮﻳﺎ ﺒﻟ ﺨدﺗِ ِﻪ‬ ‫( أﻋﻄﺎﻫﺎ ﻣﻠﻴﻮن روﺑﻴ ِﺔ‬Dia memberinya (pr) Rp.
1 juta sebagaimana biasanya)
5) ‫ـﺒﺎ‬ ًّ ‫ ُﺣ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﻟـ‬.
ً َ
Contoh: ‫( ﺻﻨ َﻊ ﻬﻟﺎ ﻣﻌﺮوﻓﺎ ُﺣ ًّﺒﺎ ﻬﻟﺎ‬Dia berbuat kebaikan untuknya
karena mencintainya)
ْ
6) ‫ ِﺣﻜ ًﺮا‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
َ َْ ْ ْ ْ
Contoh: ‫( ﻻ ﺠﺗ َﻌﻞ اﺨﻟَﺮﻴ ِﺣﻜ ًﺮا ﺒﻟ ﻏﻔ ِﺴﻚ‬Janganlah kau memonopoli
kebaikan untuk dirimu sendiri)
ّ
7) ‫ ﺧﺎص‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﺑـ‬.
ّ َ ُْ ْ
Contoh: ‫اﺨﻟﺎﺻﺔ ﺑِﻬﺎ‬ ‫( أﻋﻄﺘﻪ اﻟﺴﻴﺎرة‬Ia (pr) memberinya mobil
pribadinya)
8) ‫ﺧﺎﺿ ٌﻊ‬ ِ berkolokasi dengan preposisi ‫ﻟـ‬.
Contoh: ‫ﻟﺘوﻟﺔ‬ ّ ‫ﺖ اﺠﻟﺮﻳْﺪة ﺧﺎﺿ َﻌ ًﺔ‬ ْ َ َ
‫( أﺻﺒﺤ‬Surat kabar jadi tunduk pada
ِ ِ
negara)
ٌ
9) ‫راﺳﺦ‬ ِ berkolokasi dengan preposisi ‫ﻲﻓ‬.
ْ ٌ ُُ ّ
Contoh: ‫راﺳﺦ ﻲﻓ اﻟﻌﻠﻢ‬ ِ ‫( إﻧﻪ رﺟﻞ‬Dia laki-laki yang mantap ilmunya)
10) ‫ﺳﺎﺧﻂ‬ ٌ berkolokasi dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
َ ‫ﺠ‬ ْ ُ
Contoh: ‫ﺘﻤ ِﻊ‬ ‫ﺳﺎﺧ ٌﻂ ﺒﻟ اﻟﻤ‬ َ
ِ ‫( ﻫﻮ‬Dia membenci masyarakat)
ًْ
11) ‫ ُﺳﺤﻘﺎ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﻟـ‬.
ْ ًْ
Contoh: ‫( ُﺳﺤﻘﺎ ﻬﻟﺎ ﻣﺎ أﻛﺬﺑَﻬﺎ‬Celakalah dia, alangkah hebatnya dia
berbohong)

106 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


ٌ ْ
12) ‫ ﺷﺒﻬﺔ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﻟـ‬.
َ ٌ ْ ُْ
Contoh: ‫وﺟﻮدك ﻫﻨﺎ ﺷﺒ َﻬﺔ ﻟﻚ‬ (Keberadaanmu di sini rawan bagimu)
ْ
13) ‫ ﺷﺒﻴﻪ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﺑـ‬.
َ َْ ٌْ َْ
Contoh: ‫ﺰﻨﻟﻚ‬ِ ‫ﺰﻨ ﺷﺒﻴﻪ ﺑِﻤ‬ ِ ‫( ﻣ‬Rumahnya mirip dengan rumahmu)
ٌ berkolokasi dengan preposisi ‫ﺑـ‬.
14) ‫ﺨﻟﻢ‬
َْ
Contoh: ‫ﺨﻟﻢ ﺑﻤﺎ ﺠﻳﺮي ﻲﻓ اﺨﻟَﻔﺎء‬ ٌ ‫( اﷲ‬Allah mengetahui apa yang
terjadi di kesunyian)
15) ‫ ﺨﻟﺔ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
ْ ُ ٌ
Contoh: ‫اﻟﻤﺠﺘَ َﻤﻊ‬ ‫( اﻟﻌﺎﻃﻠﻮن ﺨﻟﺔ ﺒﻟ‬Para pengangguran itu ber-
gantung pada (membebani) masyarakat)
16) ‫ ﺨ ِﻣﺮ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﺑـ‬.
ٌ ُ
Contoh: ‫ﺨﻣﺮ ﺑﺎﻹﻳﻤﺎن ﺑﺎﷲ‬ ‫( ﻗﻠﺒﻪ‬Hatinya ramai (penuh) dengan
keimanan kepada Allah)
17) ‫ ﻋﺒﺎرة‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﻋﻦ‬. ْ
Contoh: ٍ‫ﻋﻦ ﺣﺸﻮ ﻛﻼم‬ ْ ‫ﻋﺒﺎر ٌة‬
َ ‫( اﻤﻟﻘﺎل‬Artikel (bisa dikatakan) adalah
kumpulan kata-kata)
18) ‫ ُﻋ ْﺮﺿﺔ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﻟـ‬.
َ ّ ُ
Contoh: ‫( ﺳﻴﺎرﺗﻪ ُﻋ ْﺮﺿﺔ ﻟﻠﺮﺴﻗﺔ‬Mobilnya rawan dicuri)
19) ‫ ﺬﻟرق‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﻲﻓ‬.
ْ ُ
Contoh: ‫( ﻫﻮ ﺬﻟرق ﻲﻓ أﺣﻼﻣ ِﻪ‬Dia tenggelam dalam mimpi-
mimpinya)
ْ ْ
20) ‫ ﻓﻀﻼ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﻋﻦ‬.
ْ ْ
Contoh: ‫اﻷﺮﺷﺑﺔ‬
ِ ‫ﻋﻦ‬
ِ ‫( أﻛﻞ ﻤﺟﻴﻊ اﻷﻃﺒﺎق ﻓﻀﻼ‬Dia makan semua
hidangan apalagi minuman)
ٌ berkolokasi dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
21) ‫ﻗﺎدر‬
ْ ْ
Contoh: ‫( ﻃﻔﻲﻠ ﻗﺎ ِد ٌر ﺒﻟ اﻤﻟ‬Anakku mampu berjalan)
22) ‫ ﻗﺎﻧِﻊ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﺑـ‬.
َ ‫( ﻫﻮ ﻗﺎﻧ ٌﻊ‬Dia menerima apa yang diberikan
Contoh: ‫ﺑﻤﺎ أﻋﻄﺎه اﷲ‬ ِ
Allah padanya)
ً berkolokasi dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
23) ‫ﻗﻴﺎﺳﺎ‬

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 107


Contoh:‫اﺤﻟﺪﻳﺚ‬ ‫ﻗﻴﺎﺳﺎ ﺒﻟ‬ً ٌ
‫ﺻﺤﻴﺢ‬ ‫( رأﻳﻪ‬Pendapatnya benar karena
ِ
dikiaskan pada hadist)
ً َ
24) ‫ ﻛﻨﺎﻳَﺔ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﻗ ْﻦ‬.
Contoh: ‫ﺣﺒ ِﻪ ﻬﻟﺎ‬ ّ ‫ﻋﻦ‬ْ ‫ﻗﺪم إ ﻬﺎ ﻫﺪﻳّ ًﺔ ﻛﻨﺎﻳَ ًﺔ‬
ّ
(Dia memberinya hadiah
sebagai tanda kasih sayangnya padanya)
25) ُ berkolokasi dengan preposisi ‫ﺑـ‬.
‫ﻻﺋﻖ‬
ْ ‫ﻏﺮﻴ ﻻﺋﻖ‬
Contoh: ‫ﺑﺎﻤﻟﺴ ِﻠ ِﻢ‬
ْ ْ ‫( ﻟﺒْﺲ‬Pakaian barat tidak cocok bagi
‫اﻟﻐﺮب‬
ٍ
seorang muslim)
َ
26) ‫ ﻣﺎذا‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﻗ ْﻦ‬.
َ
Contoh: ‫اﻟﺴﻴﺎرة؟‬ ‫( وﻣﺎذا ﻋﻦ‬Apa (yang terjadi) pada mobilnya?)
ْ
27) ‫ ﻣﺮﺒوك‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
َ
Contoh: ‫( ﻣﺮﺒوك ﻋﻠﻴﻚ ﻓﻮزك ﺑﺎﻤﻟﺮﻛﺰ اﻷول‬Selamat atas keberhasilanmu
di peringkat pertama)
28) ‫ ﻣﺰﺘا ِﻣ ٌﻦ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﻣﻊ‬. َ
ْ ‫ﻣﺰﺘاﻣﻨﺔ ﻣﻊ‬ ً ُ
Contoh: ‫اﻷزﻣﺔ اﻟﺴﻴﺎﺳﻴﺔ‬ ‫اﺤﻟﺮب‬ ‫( ﺟﺎءت‬Perang datang pada
saat (semasa dengan) krisis politik)
29) ‫ ﻣﺘﻨﺎﻓِ ٌﺲ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
َْ
Contoh: ‫ﻣﺘﻨﺎﻓﺴﻦﻴ ﺒﻟ ا ﻧﻴﺎ‬ ‫( ﺎﻛﻧﻮا‬Mereka berlomba atas dunia)
َ
30) ‫ ﻣﺘﺸﺎﺋﻢ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ ِﻣ ْﻦ‬.
Contoh: ‫ﺣﻀﻮر ﺟﺎرﺗﻬﺎ‬
ِ ‫( ﻲﻫ ﻣﺘﺸﺎﺋِﻤﺔ ﻣﻦ‬Dia pesimis terhadap ke-
datangan tetangganya)
ُ
31) ‫ ﻣﺘﻔﺎﺋﻞ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﺑـ‬.
ْ ً َ
Contoh: ‫أﻧﻴﻪ‬ ِ ‫( ﺎﻛن ﻣﺘﻔﺎﺋﻼ ِﺤﺑﻀﻮر‬Dia optimis dengan kedatangan
bapaknya)
32) ‫ﻣﺘﻘﺎﻃﻊ‬
ِ berkolokasi dengan preposisi ‫ﻣﻊ‬.
Contoh: ّ ‫اﻟﺸﺎرع ﻣﺘﻘﺎﻃﻊ َﻣ َﻊ اﻟﻄﺮﻳْ ِﻖ اﻟﺮﺋﻴ‬
ِ ‫( ﻫﺬا‬Jalan ini bertemu de-
ngan jalan utama)
33) ‫ ﻣﺜﺎل‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
َُ ً
Contoh: ‫ﺼﺎﺣﺒَﺔ‬
ِ ‫ﻤﺎت اﻟﻤﺘ‬
ِ ‫ﻠﻜ‬ ْ
ِ ‫أﻋﻄﻲﻨ ﻣﺜﺎﻻ ﺒﻟ اﻟ‬ (Berilah saya contoh kata-
kata yang berkolokasi)

108 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


34) ‫ ﻣﺮﺣﺒًﺎ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﺑـ‬.
ّ
Contoh: ‫( ﻣﺮﺣﺒًﺎ ﺑﺎﻟﻀﻴُ ْﻮ ِف اﻷ ِﻋ ّﺰاء‬Selamat datang para tamu yang
terhormat)
35) ‫ﻣﺮ ْو ًرا‬
ُ berkolokasi dengan preposisi ‫ﺑـ‬.
َ
Contoh: ‫ﺑﺎﻟﻘﺎﻫﺮ ِة‬ ً
‫ﻣﺮورا‬ ‫( ﺳﺎﻓﺮ إﻰﻟ ﺠْﺪن‬Dia pergi ke London lewat
(transit) Cairo)
ْ
36) ‫ ﻣﻘﺼﻮر‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﺒﻟ‬.
ّ ٌ
Contoh: ‫ﻣﻘﺼﻮر ﺒﻟ ﻃﻼب اﻟﻔﺰﻴﻳﺎء‬ ‫( ﻫﺬا ا ْر ُس‬Pelajaran ini terbatas
pada (khusus) siswa fisika)
ً berkolokasi dengan preposisi ‫ﻟـ‬.
37) ‫ﻧﻈﺮا‬
ّ َُ ْ َ ْ
Contoh: ‫اﺤﻟﻜﻮﻣﺔ ﻋﺪة آﺑﺎر‬ ‫اﺠﺎس إﻰﻟ اﻤﻟﺎء َﺣﻔﺮت‬
ِ
َ
‫ﺤﻟﺎﺟﺔ‬ ‫( ﻧﻈ ًﺮا‬Melihat
kebutuhan orang-orang akan air, pemerintah menggali bebe-
rapa sumur)
ً ْ َ
38) ‫ ﻧﻘﻼ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﻗ ْﻦ‬.
َ ً
Contoh: ‫( ﻗﺎل اﻤﻟﻨﺘﺮﺼ ﻧﻘﻼ ﻗ ْﻦ اﺑﻦ اﺤﻟُﺴﻦﻴ‬Al Muntashir berkata me-
nukil dari Ibnul Husain)

11. Ajektiva + Isim (‫ اﻻﺳﻢ‬+ ‫)اﻟﺼﻔﺔ‬


Contoh kolokasi dengan kombinasi adjektiva + isim dalam bahasa
Arab sebagai berikut:
ْ
1) ‫ ﺑﻌﻴﺪ‬berkolokasi dengan isim (‫ اﻤﻟﻨﺎل‬،‫)اﻤﻟﺪى‬.
ْ ٌ
Contoh: ‫اﻤﻟﻨﺎل‬
ِ ‫أﻣﺮ ﺑﻌﻴ ُﺪ‬ ‫( ﻫﺬا‬Ini adalah perkara yang sulit diperoleh)
ْ
2) ‫ رﻗﻴﻖ‬berkolokasi dengan isim (‫ اﻟﻘﻠﺐ‬،‫ اﻟﻄﺒﻊ‬،‫ اﻟﺸﻌﻮر‬،‫اﺤﻟﺎﺷﻴَﺔ‬ ِ ،‫)اﺤﻟﺎل‬.
ْ ُ
Contoh: ‫ﻮر ﻛﺄﺑﻴﻬﺎ‬ ِ ‫( ِﻲﻫ رﻗﻴﻘﺔ اﻟﺸﻌ‬Dia halus perasaannya seperti
ayahnya)
3) ‫ ﺳﻴﺊ‬berkolokasi dengan isim (‫ اﻟﻄﺎﻟﻊ‬،‫اﻟﺴﻤﻌﺔ‬ ُّ ،‫ اﺨﻟُﻠﻖ‬،‫)اﺤﻟ َ ّﻆ‬.
ّ ّ ‫( ﻫﻮ‬Dia bernasib sial)
Contoh: ‫ﺳﻴﺊ اﺤﻟَﻆ‬
ّ berkolokasi dengan isim (‫ اﺠﻔﺲ‬،‫ اﻟﻌﺮق‬،‘‫ اﻟﺴﺮﻴ‬،‫ اﻟﺮاﺤﺋﺔ‬،‫)اﺨﻟﻠﻖ‬.
4) ‫ﻃﻴﺐ‬ ِ
ُُ ّ
Contoh: ‫( ﺎﻛن أﺑﻮه ﻃﻴﺐ اﺨﻟﻠ ِﻖ‬Bapaknya (dulu) berakhlaq baik)
5) ‫ ﻛﺮﻳﻢ‬berkolokasi dengan isim (‫اﻟﻨﺴﺐ‬ َ ،‫اﺨﻟﻠُﻖ‬-‫)اﻷﺧﻼق‬.

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 109


Contoh: ‫( ﻲﻫ ﻛﺮﻳﻤﺔ اﻷﺧﻼق‬Dia berakhlak mulia)
6) ‫ ﻛﺮﻳْﻪ‬berkolokasi dengan isim ‫اﻟﺮاﺤﺋﺔ‬.
ُ ُُ
Contoh: ‫ﻛﺮﻳﻪ اﻟﺮاﺤﺋﺔ‬
ِ ‫( ﻋﺮﻗﻪ‬Keringatnya tidak enak baunya)
7) ‫ ﻫﺎدئ‬berkolokasi dengan isim (‫اﻟﻄﺒَﺎع‬ ِّ ،‫ اﻟﺮﺴﻳْﺮة‬،‫)اﻛﺎل‬.
َ
Contoh: ‫( ذا ِﻛ ُﺮ اﷲ ﻫﺎ ِدئ اﻟﺮﺴﻳْﺮة‬Orang yang mengingat Allah te-
nang hatinya)

ّ ‫ﺣﺮف‬/‫ اﻻﺳﻢ‬+ ‫)ﺟﺎر ﺠﻣﺮور‬


12. Frasa Preposisi + Isim/Preposisi(‫ﺟﺮ‬
Contoh kolokasi dengan kombinasi frasa preposisi + isim/prepo-
sisi dalam bahasa Arab sebagai berikut:
َ ْ ُْ
1) ‫ ﺑﺄﺮﺳع‬berkolokasi dengan isim ‫ﻜ ُﻦ‬ ِ ‫ﻣﺎﻓﻤ‬.
ُ ُْ َ َ َ ْ
Contoh: ‫ﻜﻨُﻪ‬ َ
ِ ‫( ذﻫﺐ إ ْﻬﺎ ﺑﺄﺮﺳع ﻣﺎ ﻓﻤ‬Dia pergi padanya secepat
mungkin)
ْ ْ ُ
2) ‫ ﺑﺄﻗ‬berkolokasi dengan isim ‫ﺮﺳﻋﺔ‬.
َ َ
Contoh: ‫ﺮﺳ َﻋ ٍﺔ‬
ْ ‫اﻗﺾ ﺣﺎﺟﺘَﻚ ﺑﺄﻗ‬
ِ (Penuhilah kebutuhanmu secepat
mungkin)
َ
3) ‫ ﺑﺎﻹﺿﺎﻓﺔ‬berkolokasi dengan preposisi ‫إﻰﻟ‬.
َ َ ْ ّ
Contoh: ‫وات ﺑﺎﻹﺿﺎﻓ ِﺔ إﻰﻟ اﻟﻔﻮا ِﻛ ِﻪ‬ ِ ‫( أﺣﺐ اﺨﻟﺮﻀ‬Saya suka sayuran
disamping (juga) buah-buahan)
4) ‫ ﺑﺎﻟﺮﺟﻮع‬berkolokasi dengan preposisi ‫إﻰﻟ‬.
Contoh: ‫( ﺨ ِﻟ ْﺞ ﻫﺬه اﻤﻟﺸﻠﻜﺔ ﺑﺎﻟﺮﺟﻮع إﻰﻟ اﻟﻘﺮآن‬Selesaikan masalah ini
dengan kembali pada al Qur’an)
ْ
5) ‫ ﺑ ِ ِﺸ ّﻖ‬berkolokasi dengan isim ‫اﻷﻧﻔﺲ‬.
ُْ َ ْ
Contoh: ‫( ﻗﺪ ﺣﺼﻞ ﺒﻟ اﻟﻮﻇﻴﻔ ِﺔ ﺑ ِ ِﺸ ِّﻖ اﻷﻏﻔ ِﺲ‬Dia berhasil mendapat pe-
kerjaan dengan bersusah payah)
6) ‫ﺑﺮﺼف اﺠﻈﺮ‬ ْ berkolokasi dengan preposisi ‫ﻋﻦ‬. ْ
Contoh: ‫ﻋﻦ أﺣﺰاﺑِﻬﻢ‬ ْ ‫ﺑﺮﺼف اﺠﻈﺮ‬ ْ َ ‫اﺠﺎس‬
َ ‫( ﺳﺎ ِﻋﺪ‬Tolonglah orang tanpa
melihat partai/golongannya)
ّ َ ْ
7) ‫ ﺑﻐﺾ اﺠﻈﺮ‬berkolokasi dengan preposisi ‫ﻋﻦ‬.
ْ ‫ﺑﻐ ِّﺾ اﺠﻈﺮ‬ َ َ
Contoh: ‫ﻋﻦ أﺣﺰاﺑِﻬﻢ‬ ‫( ﺳﺎ ِﻋﺪ اﺠﺎس‬Tolonglah orang tanpa

110 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


melihat partai/golongannya)
َ ْ ّ
8) ‫ ﺑِﻔﺎرغ‬berkolokasi dengan isim ‫اﻟﺼﺮﺒ‬.
ْ
Contoh: ‫ﺑﻔﺎر ِغ اﻟﺼﺮﺒ‬ ْ َ ُ َ َ
ِ ‫( اﻧﺘﻈﺮ ﻗﺪوم زوﺟ ِﺘ ِﻪ‬Dia menunggu kedatangan
istrinya dengan tak sabar)
َّ ْ
9) ‫اﺠﻈﺮ‬ ‫ﺑﻘﻄﻊ‬
ِ berkolokasi dengan preposisi ‫ﻋﻦ‬.
ْ ‫اﺠ َﻈﺮ‬ َ َ
َّ ‫ﺑﻘ ْﻄﻊ‬
Contoh: ‫ﻋﻦ أﺣﺰاﺑِ ِﻬﻢ‬ ِ ‫( ﺳﺎ ِﻋﺪ اﺠﺎس‬Tolonglah orang tanpa
melihat partai/golongannya)
10) ‫ ﺑﺎﺠﻈﺮ‬berkolokasi dengan isim ‫إﻰﻟ‬.
ٌ ّ
Contoh: ‫ﻧﺎﺟﺢ‬ ‫( ﺑﺎﺠﻈﺮ إﻰﻟ ﻧﺘﺎﺠﺋﻚ ﻓﺈﻧﻚ‬Melihat nilai-nilaimu, kamu
lulus)

D. Penutup
Pengetahuan tentang kombinasi-kombinasi kolokasi dalam ba-
hasa Arab tentu sangat membantu pelajar untuk menyusun kalimat
yang benar dan bisa dipahami dengan baik oleh penutur asli bahasa
Arab. Pengetahuan ini bisa didapatkan melalui interaksi yang intensif
dengan bahasa Arab baik dengan memperhatikan karya-karya berba-
hasa Arab ataupun memperhatikan perkataan dan pembicaraan para
penutur bahasa Arab.
Perlu juga diingat bahwa kombinasi kolokasi dalam bahasa Arab
tidak terbatas pada contoh-contoh yang telah disebutkan dalam bab
ini, masih banyak kombinasi kolokasi dalam bahasa Arab yang belum
disebutkan dalam contoh-contoh di atas. Meskipun ada beberapa ka-
mus bahasa Arab yang berisi kata-kata yang berkolokasi tetapi itu
semua tetap belum mencakup keseluruhan kolokasi dalam bahasa
Arab.

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 111


BAB VI

KETAKSAAN DALAM BEBERAPA STRUKTUR


BAHASA ARAB

A. Pendahuluan
Kata-kata yang membentuk kalimat dalam setiap bahasa selalu
sesuai dengan tata bahasa atau gramatika bahasa tersebut. Rangkaian
kata yang sesuai dengan struktur bahasa akan menghasilkan kalimat
yang benar secara gramatika dan rangkaian kata yang tidak sesuai
dengan struktur bahasa akan menghasilkan kalimat yang salah secara
gramatika. Kalimat-kalimat bahasa Arab di bawah ini pada contoh (1)
adalah kalimat yang benar secara gramatika sedangkan kalimat-kali-
mat pada contoh (2) adalah kalimat yang salah secara gramatika:
ٌْ
‫( ا ْر ُس ﺳﻬﻞ‬1
ً
‫ﺖ زﻳﺪا ﻲﻓ ﺟﺎﻛﺮﺗﺎ‬ ُ ْ‫ﻗﺎﺑﻠ‬
ٌ ُ ‫( ﺎﻛن ا‬2
‫رس ﺳﻬﻞ‬
ََ َ ْ
‫اﻤﻟﺤﺎﺮﺿة‬ ‫اﻟﻄﺎﻛﻦﻴ‬
ِ ‫ﺣﺮﻀ‬
Kaidah-kaidah bahasa Arab mengharuskan bahwa predikat (‫)ﺧﺮﺒ‬
dari kata kerja defektif (‫ )ﻓﻌﻞ ﻧﺎﻗﺺ‬selalu dibaca nashob, dan inilah
yang menjadikan kalimat pertama dalam contoh (2) salah secara
gramatika. Kalimat kedua dari contoh (2) di atas salah karena sub-

112 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


jek kata kerja (‫ )ﻓﺎﻋﻞ‬dalam bahasa Arab harus dibaca rofa’, dan tanda
rafa’ untuk isim mutsanna adalah wawu. untuk menghasilkan kalimat
ََ َ
yang benar semestinya kita mengatakan ‫اﻤﻟﺤﺎﺮﺿة‬ ‫اﻟﻄﺎﻛﺎن‬
ِ ‫ﺣﺮﻀ‬.
Disamping memperhatikan kebenaran gramatika, dalam mem-
bentuk kalimat kita harus memperhatikan ketepatan makna, karena
kalimat yang bergramatika yang benar tidak selalu memiliki makna
yang benar dan bisa diterima. Dua kalimat dibawah ini tentu tidak
bisa diterima maknanya:
ُ
‫( ﺟﺎﻛﺮﺗﺎ ﺨﺻﻤﺔ ﻣﺎﻟﺰﻴﻳﺎ‬1
ََ ْ ُ ََ
‫ﻄﺮة‬ ‫( أﻛﻞ اﻟﻜﺘﺎب اﻤﻟﺴ‬2
Meskipun dua contoh di atas benar secara gramatika, tetapi mak-
na yang dihasilkan tidak bisa diterima, karena kita tahu bahwa Ja-
karta bukan ibukota Malaysia dan tidak mungkin buku bisa memakan
penggaris.
Adakalanya juga kalimat-kalimat yang kita susun itu benar secara
gramatika tetapi menghasilkan makna ganda, ketidakjelasan dari
makna kalimat inilah yang menyebabkan informasi yang ingin kita
sampaikan tidak bisa dipahami secara tepat. Dan hal seperti ini dalam
kajian linguistik dinamakan ambiguitas atau ketaksaan.

B. Ketaksaan (‫)ﻏﻤﻮض اﻤﻟﻌﻰﻨ‬


Ketaksaan (‫ )اﻟﻐﻤﻮض‬adalah kesamaran yang disebabkan oleh ada-
nya suatu kata atau kalimat yang mengandung makna lebih dari satu.
Penyebab timbulnya kesamaran itu adakalanya kosakata yang digu-
nakan dan adakalanya struktur gramatika. Oleh karena itu dalam ka-
jian linguistik ada dua macam ketaksaan atau ambiguitas, yaitu:
1. Ketaksaan Struktural (‫)اﻟﻐﻤﻮض اﺠﺤﻮي‬
Perhatikan contoh berikut:
َ ْ َ ُ ْ‫ﺳﺠﻠ‬
‫ﺖ و ْي أﻤﺣﺪ ﻲﻓ ﻣﺪرﺳ ِﺔ اﻤﻟﺪﻳْﻨ ِﺔ اﺠﻟَﺪﻳﺪ ِة‬ َّ
“Saya mendaftarkan anakku Ahmad di sekolah kota yang baru”
َ
Frasa ‫“ اﺠﻟَﺪﻳﺪ ِة‬yang baru” pada contoh di atas dapat menjadi atri-
ْ
but atau keterangan pada ‫” ﻣﺪرﺳ ِﺔ‬sekolah” atau pada ‫“ اﻤﻟﺪﻳْﻨ ِﺔ‬kota”.

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 113


Kata-kata dalam keseluruhan frasa itu dapat dikelompokkan dengan
َ ْ
dua cara berbeda. Jika pengelompokannya adalah ‫ اﺠﻟَﺪﻳﺪ ِة‬- ‫ﻣﺪرﺳ ِﺔ اﻤﻟﺪﻳْﻨ ِﺔ‬
“(sekolah kota) yang baru”, kita akan memperoleh makna yang
َ ْ
pertama. Dan jika pengelompokannya adalah ‫ اﻤﻟﺪﻳْﻨ ِﺔ اﺠﻟَﺪﻳﺪ ِة‬- ‫ﻣﺪرﺳ ِﺔ‬
“sekolah (kota yang baru)”, kita memperoleh makna yang kedua.

2. Ketaksaan Leksikal (‫)اﻟﻐﻤﻮض اﻤﻟﻌﺠﻲﻤ‬


Perhatikan contoh berikut:
ً
‫ﺎر ﺣﺪﻳﺜﺎ‬ َْ
ُ ْ‫اﺤﻛ َﻘﻴ‬
َ ‫ﺖ ﺑﺎﻟ‬
ِ ‫ﻜﺒ‬
ِ
“Saya barusan bertemu orang-orang besar”
Kata ‫ﻜﺒَﺎر‬
ِ ‫“ اﻟ‬orang-orang besar” pada contoh di atas memiliki mak-
na ganda, kata itu bisa dipahami sebagai orang-orang yang besar
postur tubuhnya atau orang dewasa dan bisa juga dipahami sebagai
orang yang memiliki kedudukan yang tinggi. Dan yang bisa mem-
bantu menentukan makna yang tepat dari ketaksaan leksikal seperti
ini adalah konteks pembicaraan. Kata ‫ﻜﺒَﺎر‬ ِ ‫ اﻟ‬pada contoh di bawah ini
tentu tidak menimbulkan ketaksaan karena konteksnya telah mengi-
syaratkan dengan jelas apa yang dimaksudkan dari kata ‫ﻜﺒَﺎر‬ ِ ‫ اﻟ‬.
َ ْ َ َ ُ َّ ٌْ َ َ َ َ ُُ ََ
ِ ‫ﻼف اﺤﻛﻌﺎﻣ ِﻞ ﻣﻊ اﻷﻃﻔ‬
‫ﺎل‬ ِ ‫ﺎر ﺳﻬﻞ ِﺨﺑ‬
ِ ‫ﻜﺒ‬
ِ ‫اﺤﻛﻌﺎﻣﻞ ﻣﻊ اﻟ‬ (1
“Berinteraksi dengan orang dewasa itu mudah berbeda dengan
berinteraksi dengan anak-anak”
‫اﻟﻮ َﻃ ِﻲﻨ‬
َ ‫ﻓﺎع‬ ُ
ِ ‫ووزﻳﺮ ا‬ ُ
‫اﻟﺮﺋﻴﺲ وﻧﺎﺋﺒُﻪ‬
ُ ُ ً
‫ﺎر ﺣﺪﻳﺜﺎ وﻫ ْﻢ‬َ ‫ﺖ ﺑﺎﻟ‬ َ ْ (2
ُ ْ‫اﺤﻛ َﻘﻴ‬
ِ ‫ﻜﺒ‬
ِ
“Saya barusan bertemu orang-orang besar, mereka adalah
presiden, wapres dan menteri pertahanan nasional”

C. Ketaksaan dalam Struktur Bahasa Arab


Setidaknya ada tujuh struktur dalam bahasa Arab yang bisa me-
nimbulkan ketaksaan, yaitu:

1. Isim Masdar yang Bersifat Ajungtif (‫)اﻤﻟﺼﺪر اﻤﻟﻀﺎف‬


Struktur bahasa Arab yang terdiri dari penyandaran isim masdar
(‫ )ﻣﺼﺪر‬yang diderivasikan (‫ )ﻣﺸﺘَ ّﻖ‬dari kata kerja transitif (‫)ﻓﻌﻞ ﻣﺘﻌﺪ‬

114 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


pada isim berikutnya terkadang menyebabkan adanya ketaksaan
pada makna struktur tersebut, Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
ُ
Contoh (1): ‫اﻟﻮا ِ َ ﻳ ْ ِﻦ‬
َ ‫ﻣﺴﺎﻋﺪة‬ .Struktur frasa ini memiliki kemungkinan
dua makna berikut:
(a) Pertolongan kepada orang tua dan bisa juga bermakna
(b) Pertolongan dari orang tua.
َ َ
Contoh (2): ‫ إﺨﻧﺔ ا وﻟ ِﺔ‬. Struktur frasa ini memiliki kemungkinan dua
makna berikut:
(a) Bantuan kepada negara
(b) Bantuan dari negara.
Untuk menghindari ketaksaan yang mungkin ditimbulkan dari
pola struktur di atas, maka sebaiknya kita menggunakan struktur
seperti di bawah ini:
ْ ُ َ
1) ‫ﻣﺴﺎﻋﺪة اﻷﺑﻨﺎ ِء ﻟﻠﻮا َ ﻳ ْ ِﻦ‬ (Pertolongan anak kepada orang tua)
ْ َْ ُ َ
2) ‫( ﻣﺴﺎﻋﺪة اﻟﻮا ﻳ ِﻦ ﻟﻸﺑﻨﺎ ِء‬Pertolongan orang tua kepada anak)
َ َّ َ ْ َ ُ َ َ
3) ‫ﻟﺘوﻟﺔ‬ ‫اﻃ ِﻨﻦﻴ‬
ِ ‫( إﺨﻧﺔ اﻟﻤﻮ‬Bantuan penduduk kepada negara)
َ ْ َ ُ َ َّ َ َ
4) ‫اﻃ ِﻨﻦﻴ‬ ِ ‫( إﺨﻧﺔ ا وﻟﺔ ﻟﻠﻤﻮ‬Bantuan negara kepada penduduk)
Struktur seperti dua contoh di atas tentu tidak menimbulkan ke-
taksaan karena, struktur itu telah menjelaskan siapa subjek dari tin-
dakan tersebut dan siapa objeknya.
Perlu dijelaskan bahwa tidak semua kata yang berstruktur seperti
di atas selalu mengandung ketaksaan, karena ketaksaan dalam struk-
tur tersebut hanya terjadi jika penyandaran itu dilakukan pada isim
yang bernyawa yang bisa menjadi subjek atau objek dari masdar kata
َْ ُْ ْ
kerja transitif. Oleh karena itu struktur seperti ‫ﺖ‬ِ ‫اﻛﻴ‬ ‫ ﺗﻨ ِﻈﻴﻒ‬tentu tidak
َْ
mengandung ketaksaan, karena isim ‫“ اﻛﻴﺖ‬rumah” hanya bisa men-
ْ َْ
jadi objek dari masdar kata kerja transitif ‫“ ﻳﻨﻈﻴﻒ‬membersihkan” dan
tidak bisa menjadi subjeknya.
َ
2. Penyerupaan setelah Negasi (‫)اﻟﺘﺸﺒﻴﻪ ﺑﻌﺪ اﺠﻲﻔ‬
Struktur bahasa Arab yang terdiri dari penyerupaan (‫ )ﺗﺸﺒﻴﻪ‬setelah
negasi (‫ )ﻧﻲﻔ‬terkadang menimbulkan ketaksaan, karena tidak adanya

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 115


kejelasan terhadap keadaan yang diserupakan, Perhatikan contoh-
contoh berikut ini.
ْ ْ
Contoh (1): ‫ﻣﺜﻞ أﺧﻴﻪ‬ ُ َ ‫ﺘﺐ اﻟﻮ‬ ْ
ُ ‫ﻳﻜ‬ ‫( ﻻ‬Anak itu tidak bisa menulis seperti
saudaranya)
Kalimat di atas memiliki beberapa kemungkinan makna berikut:
1. Anak itu tidak bisa menulis dan saudaranya juga tidak bisa
2. Dua-duanya bisa menulis tetapi saudaranya lebih pandai me-
nulis
3. Anak itu tidak bisa menulis tetapi saudaranya bisa
َ ّ ٌ َُ
Contoh (2): ‫ﻳﺄت ﺤﻣ ّﻤﺪ ﻣﺒﻜﺮا ﻛﻌﺎدﺗِ ِﻪ‬ ْ
ِ ‫( ﻟﻢ‬Muhammad tidak datang pagi-pagi
seperti biasanya)
Kalimat di atas memiliki beberapa kemungkinan makna berikut:
(a) Biasanya Muhammad datang pagi-pagi, tetapi kali ini telat
tidak seperti biasanya
(b) Biasanya Muhammad telat, dan kali ini juga telat seperti biasa-
nya
Meskipun konteks kalimat terkadang menjelaskan makna yang
dimaksud oleh penulis, tetapi seringkali struktur seperti di atas tetap
menimbulkan ketaksaan. untuk menghindari ketaksaan perlu ada-
nya perubahan format struktur kalimat yang itu berarti penulisan
ulang dengan menggunakan struktur yang berbeda.
Untuk kalimat dalam contoh pertama di atas bisa diungkapkan
dengan salah satu kalimat berikut ini tergantung dari maksud penu-
lis:
ً ْ ‫ﺐ‬ ُ ُ‫ﺐ اﻟﻮ ُ وﻻ ﻳَﻜﺘ‬ُ ُ‫( ﻻ ﻳَﻜﺘ‬1
‫أﺧﻮ ُه أﻳﻀﺎ‬
ُ َ ْ
‫ﻜﺘَﺎﺑَ ِﺔ‬ َّ ُ
ِ ‫( ﻳﻜﺘﺐ اﻟﻮ وأﺧﻮه وﻟﻜﻦ اﻷخ أﻓﻀﻞ ِﻲﻓ اﻟ‬2
ُ
ُ
‫ﻳﻜﺘﺐ‬ ُ ‫وﻟﻜﻦ‬
‫أﺧﺎه‬ َّ ُ
ُ ‫ﻳﻜﺘﺐ اﻟﻮ‬ ‫( ﻻ‬3
Untuk kalimat dalam contoh kedua di atas bisa diungkapkan de-
ngan salah satu kalimat berikut ini tergantung dari maksud penulis:
ْ ّ ٌ َ َ
ّ ‫ﺗﺄﺧ َﺮ ﻫﺬه‬
‫اﻤﻟﺮة ﺒﻟ ﻏﺮﻴ ﺨدﺗ ِﻪ‬ ‫اﻤﻟﺒﻜﺮ وﻟﻜﻨﻪ‬
ِ ِ‫( ﻳ َﻌ َّﻮد ﺤﻣﻤﺪ ﺒﻟ اﻟﻘﺪوم‬1
َ ّ ّ ّ ٌ َ َ
‫اﻤﻟﺮة ﻛ َﻌﺎدﺗ ِﻪ‬ ‫( ﻳ َﻌ َّﻮد ﺤﻣﻤﺪ ﺒﻟ اﺤﻛﺄﺧ ِﺮ وﺗﺄﺧ َﺮ ﻫﺬه‬2

116 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


ْ
3. Frasa Preposisi (‫)ﺟﺎر وﺠﻣﺮور‬
Beberapa frasa preposisi terkadang juga menimbulkan ketaksaan,
dan itu terjadi jika pembaca kesulitan menentukan kaitan dari prepo-
sisi tersebut, Perhatikan contoh-contoh berikut ini.
Contoh (1): ‫ﺎر‬ َ ْ ْ ْ َّ ُ
ِ ‫ ﺗﺄﺛﺮﻴ اﺤﻛﻤ ِﺮﻳ ِﻦ ﺒﻟ اﻻﺧ ِﺘﺒ‬.
Kalimat di atas memiliki beberapa kemungkinan makna berikut:
(a) Pengaruh latihan – terhadap tes
(b) Pengaruh latihan tes.
َ َ ُ ُ َ ْ
Contoh (2): ‫ﺐ‬
ِ ‫ﻤﺟﻴﻊ اﻤﻟﺬا ِﻫ‬
ِ ‫ﺤﻟﻤﺎﻳ ِﺔ اﻷﻃﻔﺎل ِﻣﻦ‬
ِ ِ ‫ﺗﻮﺟﺪ اﻟﺮاﺑﻄﺔ‬
Struktur kalimat di atas memiliki beberapa kemungkinan makna
berikut:
(a) Ada lembaga perlindungan anak – dari berbagai aliran
(b) Ada lembaga perlindungan anak berbagai aliran.
Untuk menghindari ketaksaan yang mungkin ditimbulkan dari
pola struktur di atas, maka sebaiknya kita menggunakan struktur
yang menjelaskan dengan tepat kaitan preposisi tersebut seperti di
bawah ini:
1) ‫ﺎر‬ َ ْ ٌ ْ ْ َّ
ِ ‫( ﻟﻠﺘﻤ ِﺮﻳ ِﻦ ﺗﺄﺛﺮﻴ ﺒﻟ اﻻﺧ ِﺘﺒ‬pengaruh latihan – terhadap tes)
ْ ْ َّ
ٌ ‫اﻻﺧﺘﺒَﺎر‬
2) ‫ﺗﺄﺛﺮﻴ‬ ِ ِ ‫( ﻟِﻠﺘﻤ ِﺮﻳْ ِﻦ ﺒﻟ‬pengaruh latihan tes)
َ ْ َ ُ
3) ‫ﺐ )ا ﺧﻴﻠﺔ‬ ِ ‫ﻲﻤ اﻷﻃﻔﺎل ِﻣﻦ اﻤﻟﺬا ِﻫ‬ َ ‫ﺤ‬ ‫ﺗﻮ َﺟ ُﺪ اﻟﺮاﺑﻄﺔ ِﺤﻛ‬
ْ (ada lembaga per-
lindungan anak – dari berbagai aliran)
َ ْ ْ ُ
4) ‫ﻣﻦ أﺟ ِﻞ اﻷﻃﻔﺎل ﺒﻟ اﺧﺘﻼف ﻣﺬا ِﻫ ِﺒ ِﻬ ْﻢ‬ ‫ﺗﻮ َﺟ ُﺪ اﻟﺮاﺑﻄﺔ‬
ْ (ada lembaga per-
lindungan anak berbagai aliran)

4. Frasa Adjektival dengan Isim Relatif (‫)اﻤﻟﻮﺻﻮف واﻟﺼﻔﺔ اﻤﻟﻨﺴﻮﺑﺔ‬


Ketaksaan terkadang juga ditimbulkan oleh frasa adjektival de-
ngan sifat yang berupa isim relatif, sebagaimana pada contoh-contoh
berikut:
ّ ِ ُ ُ
Contoh (1): ‫اﺠﻟﻤﺎﻲﻋ‬ ‫اﺤﻛﻌﺎون‬

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 117


Struktur frasa di atas bisa bermakna berikut:
(a) Kerjasama antar kelompok
(b) Kerjasama antar anggota satu kelompok.
ّ
Contoh (2): ‫ِﺧﺪﻣﺎت ﻃﻼﻧِ ّﻴﺔ‬
Struktur frasa di atas bisa bermakna:
(a) Pelayanan dari siswa
(b) Pelayanan untuk siswa.
ِّ
Contoh (3): ‫ﻣﻼﺣﻈﺎت َﺻـﻔ ّﻴﺔ‬
Struktur frasa di atas bisa bermakna:
(a) Penilaian yang dilakukan oleh kelas
(b) Penilaian terhadap kelas
(c) Penilaian di dalam kelas.
ُ ‫ﺗﺪرﻳﺐ‬
ّ ‫ﺗﻌﺎو‬
Contoh (4): ‫ﻰﻳ‬ِ
Struktur frasa di atas bisa bermakna:
(a) Latihan untuk kerjasama
(b) Latihan hasil kerjasama beberapa kelompok.
Contoh (5): ‫دراﺳﺔ اﺟ ِﺘﻤﺎ ِﻗ ّﻴﺔ‬
َ
Struktur frasa di atas bisa bermakna:
(a) Kajian ilmu sosial
(b) Kajian terhadap masyarakat.
ْ ْ
Contoh (6): ّ ِ ‫ﻣﺴﺢ ﻣﺪ َر‬
Struktur frasa di atas bisa bermakna berikut:
(a) Survei yang dilakukan oleh sekolah
(b) Survei yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap sebuah
sekolah
(c) Survei yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap beberapa
sekolah.
َ
ّ
Contoh (7): ‫ﺟﺎﻣﻲﻌ‬ ‫ﻣﺪ ِّرس‬

118 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


Struktur frasa di atas bisa bermakna:
(a) Dosen perguruan tinggi
(b) Dosen yang sudah lulus perguruan tinggi.
Ketaksaan dalam struktur seperti contoh-contoh di atas ter-
kadang bisa dihilangkan oleh konteks kalimat yang digunakan. Teta-
pi seringkali penulis harus menjelaskan sendiri apa yang dimaksud-
kannya baik dengan memberi contoh, definisi maupun dengan cara
merubah struktur kalimat

5. Struktur Koordinasi (‫)اﻟﺮﺘﻛﻴﺐ اﻟﻌﻄﻲﻔ‬


Penggunaan konjungsi (‫ )اﻟﻌﻄﻒ‬yang menghubungkan dua satuan
bahasa yang sederajat dalam satu kalimat terkadang juga menimbul-
kan ketaksaan, ketaksaan ini disebabkan terutama oleh sulitnya me-
nentukan kedua unsur yang dihubungkan dengan tepat. Contoh:
‫ﺤﺎت‬َ ‫واﻟﻤ َﺼ َّﻔ‬
ُ ‫اﻤﻟﻀﺎد َة ﻟﻠﻄﺎﺋﺮات‬
َ َ
‫اﻟﺼﻮارﻳْﺦ‬
َ ْ
‫ﻳُﻨ ِﺘﺠﻮن‬
ِ ِ
(Mereka memproduksi rudal anti pesawat dan kendaraan lapis baja).
Kalimat di atas bisa bermakna:
(a) Mereka memproduksi rudal dan kendaraan lapis baja
(b) Mereka memproduksi dua rudal: rudal anti pesawat dan rudal
anti kendaraan lapis baja.
Ketaksaan pada kalimat di atas disebabkan oleh sulitnya menen-
tukan unsur yang dihubungkan dengan kata ‫ﺤﺎت‬ َ ‫اﻟﻤ َﺼ َّﻔ‬
ُ “kendaraan la-
pis baja”, apakah dihubungkan dengan kata ‫اﻟﻄﺎﺋﺮات‬ ِ “pesawat” atau-
َ ْ
kah dengan kata ‫اﻟﺼﻮارﻳﺦ‬
ِ “rudal”.
Untuk menghilangkan ketaksaan pada kalimat seperti di atas,
kita harus merubah struktur yang digunakan. Kalau yang dimaksud-
kan adalah makna (a) maka strukturnya dirubah menjadi seperti di
bawah ini:
‫ﻟﻠﻄﺎﺋﺮات‬
ََ َ
‫ﻮارﻳْﺦ اﻤﻟﻀﺎدة‬ َّ َ َّ َ ُ َ ْ ُ ْ ُ
ِ ِ ‫ﺎت واﻟﺼ‬ ِ ‫ﻳﻨ ِﺘﺠﻮن اﻟﻤﺼﻔﺤ‬
Kalau yang dimaksudkan itu makna (a) maka strukturnya dirubah
menjadi seperti di bawah ini:

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 119


‫ﺎت‬ َ َّ َ ُ َ َ ُ َ ْ َ َّ َ ْ ُ ْ ُ
ِ ‫ﻟﻠﻄﺎﺋﺮات وﻟِﻠﻤﺼﻔﺤ‬
ِ ‫اﻟﻤﻀﺎدة‬ ‫ارﻳﺦ‬
ِ ‫ﻳﻨ ِﺘﺠﻮن اﻟﺼﻮ‬

6. Struktur Koordinasi dengan Penanda Hubungan Pemilihan


(“‫)اﻟﻌﻄﻒ ﺑـ ”أو‬
ْ
Dalam struktur bahasa Arab penanda hubungan pemilihan (‫)أو‬
seringkali menimbulkan ketaksaan dalam kalimat yang menggu-
nakannya, pertanyaan yang muncul adalah apakah unsur yang di-
hubungkan dengan ‫أو‬ْ “atau” saling bersinonim dalam maknanya –
meskipun bentuknya berbeda-? atau sama sekali berbeda baik dalam
bentuk dan maknanya? .Perhatikan contoh-contoh di bawah ini:
ْ ‫ﺠ َﺔ ﻲﻫ س‬
Contoh (1): ‫أو ص‬ َ ْ‫اﺠﺘﻴ‬ َّ
ّ ‫إن‬ (Hasilnya adalah X atau Y)
Kalimat di atas bisa bermakna:
(a) Hasil tersebut punya dua nama yaitu X dan Y, atau hasilnya itu
satu, sebagian memberinya nama X dan sebagian memberinya
nama Y
(b) Hasil tersebut adakalanya X dalam beberapa keadaan dan adaka-
lanya Y dalam beberapa keadaan yang lain.
Untuk menghilangkan ketaksaan pada kalimat seperti di atas,
kita harus merubah struktur yang digunakan. Kalau yang dimaksud-
kan adalah makna (a) maka strukturnya dirubah menjadi seperti di
bawah ini:
َ ‫ﺠ َﺔ‬
ْ ‫ﻲﻫ س‬
(‫)أو ص‬
ّ
َ ْ‫إن اﺠَﺘﻴ‬
Dan kalau yang dimaksudkan adalah makna (b) maka strukturnya
dirubah menjadi seperti di bawah ini:
ّ ّ َ َ ْ َ ّ
‫ﻲﻫ إﻣﺎ س وإﻣﺎ ص‬ ‫إن اﺠﺘﻴﺠﺔ‬
ّ ْ َ َ ِّ ْ ُ
Contoh (2): ‫( اﻟﻌﻠﻮم أو ا راﺳﺎت اﻹﻧﺴﺎﻧﻴﺔ‬beberapa ilmu atau kajian ke-
manusiaan)
Struktur di atas bisa bermakna:
(a) Ilmu-ilmu tersebut adalah kajian kemanusiaan
(b) Ilmu-ilmu tersebut berbeda dengan kajian kemanusiaan
(c) Ilmu-ilmu tersebut adalah kajian, dan keduanya bersifat kema-
nusiaan.

120 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


Untuk menghilangkan ketaksaan pada kalimat seperti di atas,
kita harus merubah struktur yang digunakan. Kalau yang dimaksud-
kan adalah makna (a) maka strukturnya dirubah menjadi seperti di
bawah ini:
ّ ْ ‫اﺳﺎت اﻹﻧ‬
(‫ﺴﺎﻧﻴﺔ‬ َ ‫ﻠﻮم )أو ا ِّ َر‬ ُ
ْ ‫اﻟﻌ‬
Dan kalau yang dimaksudkan adalah makna (b) maka strukturnya
dirubah menjadi seperti di bawah ini:
ْ ‫واﻟﻌ‬
‫ﻠﻮم‬ ّ ْ ‫اﺳﺎت اﻹﻧ‬
ُ ‫ﺴﺎﻧﻴﺔ‬ َ ‫ا ِّ َر‬
Dan kalau yang dimaksudkan adalah makna (c) maka strukturnya
dirubah menjadi seperti di bawah ini:
ّ ْ ‫اﺳﺎت( اﻹﻧ‬
‫ﺴﺎﻧﻴﺔ‬ َ ‫ﻠﻮم )أو ا ِّ َر‬ ُ
ْ ‫اﻟﻌ‬

7. Frasa Nominal dan Ajektiva (‫)اﻤﻟﻀﺎف واﻤﻟﻀﺎف إ ﻪ واﻟﺼﻔﺔ‬


Ketaksaan terkadang juga ditimbulkan oleh struktur yang terdiri
dari frasa nominal yang diikuti adjektiva atau sifat tertentu, dan bi-
asanya menggunakan format ‫ ﺻﻔﺔ ﻣﻌﺮﻓﺔ‬+ ‫ ﻣﻀﺎف إ ﻪ‬+ ‫ﻣﻀﺎف‬. Pertanyaan
yang muncul dalam memahami struktur tersebut adalah apakah si-
fat yang ada dalam struktur tersebut menerangkan mudhof ataukah
mudhof ilaih? Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
ِّ
ّ ِ ‫اﻟﺼﻒ اﻻﺟ ِﺘ‬
Contoh (1): ‫ﻤﺎﻲﻋ‬ ‫( ﺑﻨﺎء‬pembinaan kelas sosial)
Struktur di atas bisa bermakna:
(a) yang bersifat sosial adalah pembinaannya
(b) yang bersifat sosial adalah kelasnya.
َ َّ ْ
ّ ‫اﻟﻠﻐ‬
Contoh (2): ‫ﻮي‬ ‫( اﺧ ِﺘﺒَﺎر ا ﺎﻛ ِء‬tes kecerdasan bahasa)
Struktur di atas bisa bermakna:
(a) yang bersifat kebahasaan adalah tesnya
(b) yang bersifat kebahasaan adalah kecerdasannya.
Ketaksaan dalam struktur seperti contoh-contoh di atas bisa di-
hilangkan dengan cara memberi baris pada huruf atau memberi ha-
rakat i’rab. Dan jika yang diterangkan oleh sifat tersebut adalah mu-
dhafnya maka sebaiknya strukturnya dirubah menjadi seperti berikut

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 121


agar tidak menimbulkan ketaksaan.
ِّ َّ ّ َ ْ َ
‫ﻟﻠﺼﻒ‬ ‫ﺎﻲﻋ‬
ِ ‫اﻛﻨﺎء اﻻﺟـ ِﺘﻤ‬ ِ (a)
َ َّ ّ َ ْ
‫اﻟﻠﻐﻮي ﻟﺜﺎﻛء‬
ِ ‫( اﻻﺧ ِﺘﺒﺎر‬b)

D. Penutup
Dalam kegiatan tulis-menulis, Kalimat yang efektif adalah kalimat
yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan penulis dan
sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran
pembaca seperti yang dipikirkan oleh penulis. Bila kedua syarat itu
terpenuhi tidak mungkin akan terjadi salah paham antara penulis
dan pembaca.
Sebab itu, seorang penulis harus menghindari sebisa mungkin
penggunaan struktur-struktur kalimat yang bisa menimbulkan ke-
taksaan atau tafsir ganda. Di sisi lain seorang pembaca harus jeli da-
lam mengamati struktur-struktur seperti ini dan harus memastikan
makna yang dimaksud oleh penulis agar informasi yang ingin disam-
paikan bisa dipahami dengan benar.

122 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


BAB VII

BEBERAPA USLUB BAHASA ARAB ( I )

A. Pendahuluan
Diantara tujuan terpenting dalam pembelajaran menulis bahasa
Arab adalah siswa mampu menggunakan bahasa Arab dalam tulisan
sebagaimana penutur asli Arab menggunakan bahasanya dalam tulis
menulis. Hal ini memerlukan kajian komprehensif terhadap uslub-
uslub yang digunakan oleh para penulis Arab yang masing-masing
mempunyai gaya dan kecenderungan berbeda dalam pemilihan kata
dan frasa. Oleh karena itu, dalam bab ini, kami sebutkan beberapa
contoh tulisan-tulisan penulis Arab dalam buku-buku mereka, agar
bisa digunakan sebagai contoh dan pedoman dalam penulisan berba-
hasa Arab.

B. Uslub Memulai Paragraf


Berikut ini contoh-contoh uslub yang dapat digunakan dalam
mengawali penyusunan paragraf:
َ ْ َ ْ َُ ُ
... ، ِ‫ﻞﻜ َﺨم‬
ٍ ‫ﻠﻴﻢ اﻟﻠﻐﺔ ﺑِﺸ‬
ِ ‫أﻛﺮﺜ اﻤﻟﺠﺎﻻت ﻏﻮﺻﺎ ﻲﻓ ﻣﻨﺎ ِﻫ ِﺞ ﺗﻌ‬
ِ ‫ﺗﻌﺘﺮﺒ ﻗﻮاﻋﺪ اﻟﻠﻐﺔ اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ِﻣﻦ‬

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 123


“Kaidah bahasa Arab dianggap bidang yang paling sering didalami
dalam kurikulum pembelajaran bahasa secara umum …”
ّ َ
ُّ ‫اﻤﻟﺘﺨ ِّﺼﺼﻦﻴ ﻲﻓ ﺗﻌﻠﻴﻢ اﻟﻠﻐﺔ ﻫﺬه‬ ٌ
َ ‫ﻛﺜﺮﻴ‬ َ
...‫وﻳﻘﺮرﻫﺎ‬ ‫اﻟﺼﻌﻮﺑﺔ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫وﻳﺮى‬
“Kebanyakan para ahli pembelajaran bahasa melihat kesulitan ini
dan mengukuhkannya”
...‫واﻟﺴﺆال اﻵن ﻫﻮ‬
“Pertanyaannya sekarang adalah …”
ّ ‫ﻳﻬﺘﻢ ﻋﻠﻢ اﺠﺤﻮ ﺨﺑﺼﻮﺻﻴﺔ اﻟﻠﻐﺔ وأﺻﻮﻬﻟﺎ ﺑﻴﻨﻤﺎ‬
... ‫ﻳﻬﺘﻢ ﻋﻠﻢ اﻟﺮﺼف ﺑـ‬ ّ
“Ilmu nahwu mengkaji karakteristik bahasa dan dasar-dasarnya
sedangkan ilmu shorof mengkaji …”
... ‫ﻫﺬه وﺟﻬﺔ ﻧﻈﺮ ﻋﺮﺑﻴﺔ ﻓﺈذا أﺧﺬﻧﺎ وﺟﻬﺔ ﻧﻈﺮ ﻏﺮﻴ ﻋﺮﺑﻴﺔ ﺠﻧﺪ‬
“Ini sudut pandang Arab, jika kita mengambil sudut pandang non
Arab, maka kita temukan …”
ّ ٌ
... ‫ﻫﻨﺎك ﻧﻈﺮة ﺗﺮى أن‬
“Ada pandangan mengatakan bahwa …”
ْ ِّ ْ َ
... ‫وﻟﻘﺪ ُوﺟﻬﺖ اﻧﺘﻘﺎدات إﻰﻟ ﻫﺬه اﺠﻈﺮة وﻲﻫ‬
“Pandangan ini menghadapi beberapa kritikan yaitu …”

َّ
... ‫ ﻓﻬﻮ ﻳﺮى‬،‫وﻟﻌﻞ ﻫﺬا ﻫﻮ ا ي أوﻗﻊ اﻤﻟﺆﻟﻒ إﻰﻟ ﺗﻨﺎﻗﺾ ﻣﻊ ﻧﻔﺴﻪ‬
“Mungkin ini yang menjadikan penyusun mengalami kontradiksi
dengan dirinya sendiri, ia berpendapat …”
ّ ّ
... ‫ﻫﺬه اﻵراء واﺠﻈﺮات ﺗﺆدي ﺑﻨﺎ إﻰﻟ اﻟﻘﻮل ﺑﺄن‬
“Pendapat dan pandangan ini mengarahkan kita untuk mengatakan
bahwa …”
ْ
... ‫ﻛﺬﻟﻚ أﺛﺒﺘﺖ اﺤﻛﺠﺮﺑﺔ أن اﺤﻟﺪﻳﺚ ﻋﻦ اﺠﻈﺮﻳﺎت اﻟﻠﻐﻮﻳﺔ ﻫﻮ‬
“Begitu juga eksperimen membuktikan bahwa pembicaraan tentang
teori kebahasaan adalah …”
ّ ُْ
... ‫وﺨﻧ ِﻠﺺ أﻳﻀﺎ ﻣﻦ ﻫﺬا اﻟﻌﺮض إﻰﻟ أن‬
“Kami juga berkesimpulan dari paparan ini bahwa …”
ّ
... ‫وﻃﺒﻘﺎ ﺠﻈﺮﻳﺔ ﺗﺸﻮﻣﺴﻲﻜ وأﺗﺒﺎﻋﻪ ﻓﺈن‬

124 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


“Sesuai dengan teori Chomsky dan pengikutnya, maka sesungguhnya
…”
... ‫ﻫﺬه اﻤﻟﻨﺎﻗﺸﺔ ﺗﻘﻮدﻧﺎ إﻰﻟ ﺮﺿورة‬
“Perdebatan ini menggiring kita pada pentingnya …”
ْ ّ
... ‫اﻤﻟﻨﺎﺳﺐ ﻲﻓ اﻤﻟﺮاﺣﻞ اﻷو أن ﺤﻳﺼﻞ اﻟﻄﺎﻟﺐ ﺒﻟ‬
ِ ‫أﻧﻪ ﻣﻦ‬
“Cukup pantas bagi pelajar di fase awal untuk memperoleh …”
ّ ّ
... ‫إن ﻣﻦ اﻤﻟﻌﺮوف ﻳﻨﺎ ﻤﺟﻴﻌﺎ أن‬
“Sudah kita ketahui bersama bahwa …”
ْ َ ّ
َّ َ‫أن ﻳ‬
... ‫ﺘﻜﺮ َر داﺋﻤﺎ ﻫﻮ‬ ‫ا ي ﻳَﻨﺒَﻲﻐ‬ ‫إن اﻟﺴﺆال اﻟﺮﺋﻴ‬
“Pertanyaan utama yang seharusnya selalu terulang adalah …”
... ‫ﺐ أن ﻧﻠ ِﻔﺖ اﺠﻈﺮ إﻰﻟ‬ّ ‫اﻟﻤﺠﺎل ُﺤﻧ‬
َ ‫و ﻫﺬا‬
“Dalam bidang ini kami ingin menarik perhatian kita pada …”
َ َ
... ‫ ﻟﻜﻦ‬،‫وﻻ ﻳﺪﻲﻋ اﻟﺎﻜﺗﺐ ﻗﺒﻮل ﻫﺬه اﻤﻟﺤﺎوﻻت أو رﻓﻀﻬﺎ‬
“Penulis tidak mengaku telah menerima usaha ini atau menolaknya,
tetapi …”
ّ ّ ‫وﻟﻘﺪ‬
... ‫ﺗﻮﺻﻞ اﻛﺎﺣﺚ إﻰﻟ أن‬
“Peneliti telah sampai pada (kesimpulan) bahwa …”
ّ ٌ
ِّ ‫ﻣﺪﺧﻞ‬ ُ َ
... ‫ﻣﺮﺒرا ذﻟﻚ ﺑﺄن‬ ‫اﻟﺎﻜﺗﺐ أﻧﻪ أﻳﻀﺎ‬ ‫ﻳﺮى‬
“Penulis berpendapat bahwa ia juga merupakan sebuah pendekatan
dengan beralasan bahwa …”
... ‫ ﻓﺈن ﻓﻠﺴﻔﺔ ﺧﺎﺻﺔ‬،‫وﻛﻳًّﺎ ﻣﺎ ﺎﻛن اﻻﺳﻢ ا ي ﻳُﻄﻠﻖ ﺒﻟ ﻫﺬا اﻷﺳﻠﻮب‬
“Apapun nama yang disematkan pada tehnik ini, ia mempunyai
filosofi khusus…”
ْ
... ‫ﻗﺼﺎرى ﻣﺎ ﻳﻤﻜﻦ أن ﻳﺘﻌﻠﻤﻪ اﻷﺟﻨﻲﺒ إذن ﺠﻣﻤﻮﻋﺔ ﻣﻦ اﻤﻟﻔﺮدات‬
“Paling sedikit yang bisa dipelajari orang asing jika demikian adalah
kumpulan kosakata …”
َ ْ َ ْ َ ُ ْ ّ
... ‫اﺠﻈﺮ وﻲﻫ‬ ‫ﺗﺴﺘﻮﻗِﻒ‬ ‫ﻧﺸﺮﻴ إﻰﻟ ﻋﺒﺎر ٍة‬ ‫اﺤﻛﻌﻠﻴﻖ ﻗﺒﻞ أن‬ ‫وﻻ ﻧﻮد أن ﻧﻨﻲﻬ ﻫﺬا‬
“Kami tidak ingin mengakhiri komentar ini sebelum menunjukkan
sebuah pernyataan yang menyita perhatian, yaitu …”
ُ
ْ ‫ﺨﻳﺘﻠﻒ ﻓﻴﻪ اﺛﻨﺎن ﻋﻨْﺬ اﺤﻟﺪﻳﺚ‬
... ‫ﻋﻦ‬ ‫ﻟﻠﻤﻬﺎرات اﻟﻠﻐﻮﻳﺔ ﻣﻮﻗﻊ ﻻ‬

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 125


“Keterampilan berbahasa memiliki kedudukan yang tidak bisa diper-
selisihkan ketika membicarakan …”
َ َ
... ‫ﻗﺒﻞ اﺤﻟﺪﻳﺚ ﻗ ْﻦ اﻤﻟﻬﺎرات اﻟﻠﻐﻮﻳﺔ اﻷﺳﺎﺳﻴﺔ ﻳﻨﺒﻲﻐ ﺤﺗﺪﻳﺪ اﻤﻟﻘﺼﻮد ﺑــ‬
“Sebelum berbicara tentang keterampilan bahasa yang utama, perlu
ditentukan maksud dari …”
... ‫ ﻣﺆداه‬،‫ﻟﻠﻤﺪﺧﻞ اﻻﺗﺼﺎﻲﻟ رأي واﺿﺢ ﻲﻓ ﻫﺬا‬
“Pendekatan komunikatif mempunyai pendapat yang jelas tentang
hal ini, yaitu ..”
ّ
... ‫ﻋﻦ اﻟﻔﻀﻮل‬
ِ ‫ اﺠﺤﻮ اﺨﻟﺎﻲﻟ‬،‫إﻧﻪ ﺑﺒﺴﺎﻃﺔ‬
“Ia secara sederhana (mudahnya) adalah nahwu yang bersih dari hal
yang tak penting …”
ّ
... ‫وﻟﻌﻞ ﻋﺒﺎرة اﻟﺎﻜﺗﺐ اﻟﺴﺎﺑﻘﺔ ﺗﻮ ﺠﺎ ﺑﺘﺼﻮر ﻋﻦ اﻟﻌﻼﻗﺔ ﺑﻦﻴ‬
“Agaknya pernyataan penulis tadi menunjukkan kita pada gambaran
tentang hubungan antara …”
... ‫ ﻛﻴﻒ‬: ‫ ﻳﻄﺮح اﻟﺴﺆال اﻵ‬،‫ﻲﻓ ﺿﻮء اﻤﻟﻔﺎﻫﻴﻢ اﻟﺴﺎﺑﻘﺔ‬
“Dari pemahaman-pemahaman tadi, muncul pertanyaan berikut:
bagaimana …”
َ ‫واﻟﺴﺆال ا ي‬
... ‫ ﻫﻞ‬:‫ﻳﻄﺮح ﻧﻔﺴﻪ اﻵن‬
“Pertanyaan yang muncul dengan sendirinya sekarang adalah:
apakah …?”
َ ‫واﻟﺴﺆال ا ي ﻳﻔﺮض‬
... ‫ﻧﻔﺴﻪ اﻵن ﻫﻮ‬
“Pertanyaan yang muncul dengan sendirinya sekarang adalah …”
َ ‫ﻳﻌﺮ ُض‬
... ‫ﻧﻔﺴﻪ اﻵن ﻫﻮ‬
ْ
ِ ‫واﻟﺴﺆال ا ي‬
“Pertanyaan yang muncul dengan sendirinya sekarang adalah …”
َْ ْ َ ّ ‫إذن‬
... ‫ﻋﻦ ﻳﻘﺪﻳﻢ ﻗﻮاﻋﺪ اﻟﻠﻐﺔ اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﻟــ‬ ‫ ﻻ ﻣﻌﺪى‬،‫ﻣﺮة ﺛﺎﻧﻴﺔ‬
“Jadi, sekali lagi, tidak ada gunanya memberikan kaidah bahasa Arab
pada …”
ُّ ‫ ﺤﻧ‬،‫و ﻫﺬا اﻤﻟﺠﺎل‬
... ‫ﺐ أن ﻧﻠ ِﻔﺖ اﺠﻈﺮ إﻰﻟ ﺣﺎﺟﺘﻨﺎ اﻟﺸﺪﻳﺪة إﻰﻟ‬ ِ
“Dalam bidang ini, kami ingin mengarahkan perhatian pada kebutu-
han kita yang mendesak pada …”

126 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


ّ ْ ُ
... ‫وﻻ ﻳﻔﻮﺗﻨﺎ أن ﻧﺸﺮﻴ إﻰﻟ أن‬
“Tidak lupa kami menunjukkan bahwa …”
ّ َُ ْ
... ‫وﻻ ﻳﻨﺒﻲﻐ أن ﻓﻈ ًّﻦ أن‬
“Tidak pantas untuk diperkirakan bahwa …”
ً ُ ُ
... ‫ﻣﺜﻞ ﻫﺬا اﺠﻘﺪ ﻻ ﻳﻌﺪو ﻛﻮﻧﻪ ﻧﻘﺪا ﻇﺎ ِﻫ ِﺮﻳﺎ‬
“Kritik seperti ini tidak lebih dari sekedar kritik lahir …”
َ َ ‫أﻛﺮﺜ ﻤﻣﺎ ﺗ‬
َ ‫غ‬ ُ ّ ُ ُّ ُ ّ ْ ّ
... ‫ﺮﺸح‬ ‫إن اﺤﻛﻌﻠﻴﻼت اﻵﻧِﻔﺔ ا ﻛﺮ إﻧﻤﺎ ﺗﺮﺒر وﺗﺴﻮ‬
“Alasan-alasan yang disebutkan tadi lebih pada membenarkan dan
membolehkan dari pada menjelaskan …”
ْ َ
... ‫ ﻷﻧﻬﺎ‬،‫ورﻫﺎ إﺷﺎﻜ ِ ﺘُﻬﺎ‬
ِ ‫وﻬﻟﺬه اﻟﻘﺮاءة ﺑِﺪ‬
“Pembacaan ini pada gilirannya juga memiliki problem, karena …”
... ‫ﻋﻦ ﻧﻔﺴﻪ‬ْ ‫إن اﺠﺺ ﺤﺑﺴﺐ اﻟﻘﺮاءة اﺨﻛﺎﻧﻴﺔ ﻻ ُﻓ ْﻔﺼﺢ‬ ّ
‫اﻟﻘﻮل‬
ُْ
‫وﺠﻣ َﻤﻞ‬
ِ ِ
“Secara global, teks berdasarkan pembacaan kedua tidak bisa
menerangkan dirinya …”
ّ ْ َ ّ َ ّ ُّ
... ‫ﻼف ﻻ ِدﻻﻟﺔ ﺑِﺮأﻳِﻨﺎ ِﺳ َﻮى أن‬ ِ ‫واﺤﻟﻖ أن ﺗﺄﻛﻴﺪ اﺠَﺺ ﺒﻟ اﻻﺧ ِﺘ‬
“Sebenarnya, penegasan teks pada perbedaan tidak menunjukkan –
menurut pendapat kami – kecuali bahwasanya …”
ّ ْ َ ْ
... ‫ﻟﻮﺟﺪﻧﺎ أن‬ ‫وﻟﻮ أﺧﺬﻧﺎ أرﺳﻄﻮ ﻣﺜﺎﻻ‬
“Jika kita mengambil Aristoteles sebagai contoh, kita dapati bahwa
…”
ّ َُ ْ
... ‫وﻣﻦ اﻤﻟﻔﻴﺪ أن ﻏﻨ ِّﻮه ﻫﻨﺎ إﻰﻟ أن‬
َ
“Perlu kami tunjukkan di sini bahwa …”
ّ َ ّ َّ
... ‫ﻻ ﺷﻚ أن وﺟﻮد ﻗﻮاﻋﺪ ﺤﻣﺪدة ﺗﺴﺎﻋﺪ‬
“Tidak diragukan bahwa adanya kaidah tertentu membantu …:”
ّ ْ
... ‫ﻛﻤﺎ رأﻳﻨﺎ أﻋﻼه ﻓﺈن‬
“Sebagaimana pendapat kami di atas, sesungguhnya …”
ّ َّ
... ‫ أن‬،‫ﻳﺘ ِﻀ ُﺢ ﻤﻣﺎ ﺳﺒﻖ‬
“Jelas dari yang telah lalu, bahwa …”
ْ
... ‫و ﺧﺘﺎم اﺤﻟﺪﻳﺚ ﻋﻦ ﻣﺒﺪأ اﺤﻛﻌﺎون ﻲﻓ اﺤﻟﺪﻳﺚ ﻻ ﺑﺪ ﺠﺎ أن‬

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 127


“Dan untuk mengakhiri pembicaraan tentang prinsip kerjasama da-
lam bicara kita harus …”
ّ ْ ْ
... ‫اﻟﻔﺮوق ﻓﺈن‬
ِ ‫ وﺑﺮﺼف اﺠﻈﺮ ﻋﻦ ﻫﺬه‬،‫أﻣﺮ‬
ِ ‫وﻣﻬﻤﺎ ﻳﻜﻦ ﻣﻦ‬
“Apapun yang terjadi, dan tanpa melihat perbedaan-perbedaan ini
sesungguhnya …”
ّ َْ
... ‫وﺠﺗ ُﺪ ُر اﻹﺷﺎرة ﻫﻨﺎ إﻰﻟ أن‬
“Perlu ditunjukkan disini bahwa …”
ّ َ
... ‫ﺳﺎد اﻻﻋﺘﻘﺎد ﺣﻴﻨﺬاك ﺑﺄن‬
“Sudah kaprah keyakinan pada saat itu bahwasanya …”

C. Uslub Menukil Pendapat Orang Lain


Berikut ini contoh-contoh uslub yang dapat digunakan ketika me-
nukil pendapat orang lain:
ّ ّ
... ‫ ﻛﻤﺎ ﻳﺮى أﻧﻪ‬... ‫وﻳﺮى ﻃﻪ ﺣﺴﻦﻴ أن‬
“Thoha Husain berpendapat bahwa … sebagaimana ia berpendapat
bahwa …”
... :‫وﻳﻘﻮل ا ﻛﺘﻮر ﺗﻤﺎم ﺣﺴﺎن ﻲﻓ ﻫﺬا اﻟﺼﺪد‬
“Dalam hal ini Dr. Tamman Hasan berkata: …”
ْ
... : ... ‫ﻓﻘﺪ ﻗﺎل اﻟﺮازي ﻲﻓ ﻣﻌﻰﻨ اﻟﺴﺠﻮد ﻲﻓ ﻗﻮ ﺗﻌﺎﻰﻟ‬
“Ar Razi mengatakan tentang makna sujud dalam firman Allah …: …”
ِّ َ
... :‫وﻳﻌﻠﻖ اﻟﺮﺒوﻓﻴﺴﻮر ﻲﻠﻋ ﺒﻟ ﺗﺄﺛﺮﻴ اﻟﻠﻐﺔ اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﻲﻓ اﻟﻠﻐﺘﻦﻴ ﺑﻤﺎ ﻳﻲﻠ‬
“Prof Ali mengomentari pengaruh bahasa Arab terhadap kedua
bahasa tersebut sebagai berikut:…”
َ
... ‫وﻳﻌ ّﺮﻓﻪ ﻣﺴﻌﻮد ﺻﺤﺮاوي ﺑﺄﻧﻪ ﻫﻮ‬
“Mas’ud Shahrowi mendefinisikannya, bahwa ia …”
... : ‫ ﺑﻘﻮ‬... ‫وﻗﺪ أﺷﺎر إﺑﺮاﻫﻴﻢ أﻧﻴﺲ إﻰﻟ‬
“Ibrahim Anis telah menyinggung … dengan pernyataannya: …”
ُ
... ‫وﻳﺼﻔﻬﺎ ﻳﻮﺳﻒ اﺨﻟﻠﻴﻔﺔ ﺑﺄﻧﻬﺎ‬
ِ
“Yusuf Khalifah mendeskripsikannya bahwa ia …”
ُ َ‫وﻳﻌﺘ‬
... ‫ﺳﻮراﺑﺎﻳﺎﻫﻮ‬-‫ﺮﺒ ﻧﻮﻓﻞ أن ﻃﺮﻳﻖ ﺟﺎﻛﺮﺗﺎ‬

128 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


“Novel menganggap bahwa jalur Jakarta-Surabaya adalah …”
َ َ ‫وﻗﺪ‬
ُ ‫اﻗﺮﺘ َح‬
... :‫اﻟﻌﺼﻴﻲﻠ وﻳﻘﻮل‬
ْ

“Al Ushoily mengusulkan dan berkata: …”


ْ
... :‫وﻳﻘﺮﺘ ُح ﺣﻴﺚ ﻳﻘﻮل‬
ِ ‫وﻳﺸﺘﻲﻜ ﻧﻬﺎد اﻤﻟﻮ‬
“Nahad Musa mengeluhkannya dan mengusulkan, ia berkata: …”
ُ ْ
... :‫ﺣﺎﺳ ًﻤﺎ َﺣﻴﺚ ﻳَﻘﻮل‬ ً ‫وﻳﻘﺮر ﻓﻬﺪ اﻟﺮوﻲﻣ ذﻟﻚ َﻳ ْﻘ‬
ِ ‫ﺮﻳﺮا‬ ّ
“Fahad Arruumi menetapkan hal ini dengan tegas, ia berkata: …”
ْ ّ
... :‫وﻟﻌﻞ ﻫﺬا ﻣﺎ ﻗﺎ اﻟﻔﻴﻠﺴﻮف اﻟﻔﺮﻧ إذ ﻗﺎم ﺑﻘﺮاءة اﺠﺺ وﻗﺎل‬
“Agaknya inilah perkataan filusuf Prancis ketika melakukan pem-
bacaan teks, ia berkata: …”
َ ّ ُ ُ
... :‫اﻟﺰ ْرﻛ ﻲﻓ ِﻛﺘﺎﺑِﻪ إذ ﻗﺎل‬ ‫ﻫﺬا ﻣﺎ ﻳَﺬﻛ ُﺮه اﻹﻣﺎم‬
“Inilah yang disebutkan oleh Imam Zarkasyu dalam kitabnya, ketika
ia berkata: …”
... ‫ﺮﺘﻲﻋ اﻻﻧﺘﺒﺎه ﻲﻓ اﺤﻛﻔﺮﻳﻖ ﺑﻦﻴ اﻟﻠﻐﺔ واﻟﻜﻼم اﻟﺘﺸﺒﻴﻪ ا ي ﺳﺎﻗﻪ دي ﺳﻮﺳﺮﻴ إذ ﻗﺎل‬ ْ َ ‫ﻳﺴ‬
ْ ‫وﻣﻤﺎ‬
ّ
“Dan diantara yang menarik perhatian dalam perbedaan bahasa dan
kalam adalah tasybih yang disinggung oleh De Saussure, ketika ia
berkata: …”
ّ ْ
... : ‫ﺗﻮ َّﺳﻊ ﺑﻌﺾ اﻤﻟﻔﺮﺴﻳﻦ ﻲﻓ ﻫﺬا اﻤﻟﻔﻬﻮم وﻗﺎﻟﻮا‬
َ ‫وﻗﺪ‬
“Beberapa mufassir memperlebar konsep ini dan berkata: …”
َ
... :‫ﻋﺮض ﺗﺸﻮﻣﺴﻲﻜ ﻬﻟﺬا اﻤﻟﺪﺧﻞ ﺑﺎﺤﻛﻔﺼﻴﻞ وﻗﺎل‬
“Chomsky memaparkan pendekatan ini secara rinci, ia berkata: …”
ْ
... :‫وﻗﺪ أوﺟﺰ ﺗﺸﻮﻣﺴﻲﻜ ﻣﻔﻬﻮﻣﻪ ﻟﻠﻐﺔ ﻲﻓ ﻧﻈﺮﻳﺘﻪ ﺑﺄﻧﻬﺎ‬
“Chomsky telah meringkas konsep tentang bahasa dalam teorinya
bahwa ia adalah: …”

D. Uslub-Uslub Penting Dalam Tulisan


ُ
... ‫وﻻ ﻳﻔﻮﺗﻮﻰﻳ أن أذﻛﺮ ﺑﺎﻟ ِﻌﺮﻓﺎن واﻟﺸﻜﺮ ﻟﻠﺴﻴﺪ اﻟﻮزﻳﺮ‬
“Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada
Bapak Menteri”.
ْ ٌ َّ
‫واﻟﻐﺮ ِب ﺒﻟ اﻟﺴﻮاء‬ ‫اﻟﺮﺸق‬
ِ ‫ﻧﻈﺮﻳﺘﻪ اﻟﻠﻐﻮﻳﺔ ﻣﻨﺘﺮﺸة ﻲﻓ‬

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 129


“Teori bahasanya tersebar baik di timur maupun di barat”.
ُ َ‫اﻤﻟﺮة اﻷو اﻟﻲﺘ ﺤﺑ‬
‫ﺜﺖ ﻓﻴﻬﺎ ﻫﺬا اﻤﻟﻮﺿﻮع‬ َّ ‫ﻫﺬه ﻲﻫ‬
“Inilah pertama kalinya saya mengkaji tema ini”.
ّ ّ ُ ُ
‫أﻋﻮد أﻗﻮل إن اﻹﺳﻼم ﻫﻮ اﺤﻟﻞ‬
“Saya kembali mengatakan bahwa Islam adalah solusi”.
ّ ّ ْ
... ‫وﻫﺬا إن دل ﺒﻟ ء ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺪل ﺒﻟ‬
“Hal ini jika menunjukkan sesuatu maka ia menunjuk pada …”.
ّ ْ
... ‫وﻫﺬا إن أﺷﺎر إﻰﻟ ء ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺸﺮﻴ إﻰﻟ‬
“Hal ini jika menunjukkan sesuatu maka ia menunjuk pada …”.
َ ّ ّ ْ
ُ ‫وأﻏ‬
‫اﻟﻈﻦ أن أو ﻚ ﻣﻦ اﻟﻔﻘﻬﺎء‬ ‫ﻠﺐ‬
“Agaknya mereka termasuk para fuqoha’ ”
ْ
‫وﻣﻦ ﺳﺎر ﺒﻟ ﻧﻬ ِﺠﻪ‬ ْ ‫ﻫﺬه اﻟﻄﺮﻳﻘﺔ ﻳﺘّﺒﻌﻬﺎ اﻷزﻫﺮ‬
“Metode ini diikuti oleh al Azhar dan orang yang mengikutinya”.
َ ْ ُ َ
... ‫وﺤﻣﻮ ِرهِ وﻫﻮ‬ ‫ﻓﻠﻨﻌﺪ إﻰﻟ ﺣﺪﻳ ِﺜﻨﺎ‬ ‫واﻵن‬
“Sekarang, marilah kita kembali pada perbincangan kita dan topik-
nya, yaitu …”
َ ُ َ َ ُّ َ
‫ﺘﻦﻴ ﻻ ﻳَ ِﻘﻒ ِﻋﻨﺪ ﻣﺴﺘﻮى اﻷﺻﻮات‬ ِ ‫اﺤﻛﺪﺧﻞ ﺑﻦﻴ اﻟﻠﻐ‬
“Interferensi antara kedua bahasa tidak terbatas pada level fonetik”.
... ‫اﻤﻟﻴﺪان‬
ِ ‫ﻳﻦ ﺑَﺮزوا ﻲﻓ ﻫﺬا‬ َ ‫وﻣﻦ اﻟﻌﻠﻤﺎء ا‬ َ
“Diantara para ilmuwan yang piawai di bidang ini adalah …”.
ُ ْ َ َ ُّ َ
‫اﺤﻟﻀﺎر َّﻳﺔ‬
ِ ‫ﺤﺖ اﻟﻠﻐﺔ ﻲﻫ اﻷداة‬ َ
‫اﻹﻧﺴﺎﻧﻴﺔ أﺻﺒ‬ ‫وﻣﻊ ﺗﻘﺪمِ اﺤﻟﻀﺎرة‬
“Seiring dengan kemajuan peradaban manusia, jadilah bahasa alat
peradaban”.
ْ َ َ ‫ﺑﺎﻟﺮﺟﻮع إﻰﻟ ﻗﻮاﺋﻢ ﺤﺑﻮث ا ار‬
... ‫وﺟﺪﻧﺎ‬ ‫ﺳﻦﻴ ﺑﺎﻤﻟﻌﻬﺪ‬ ِ ِ
“Mengacu pada daftar tesis mahasiswa institut, kita temukan…”
ُْ ً ْ َ َ
... ‫أﺻﺒﺤﺖ ﻟﻐﺔ ﻋﻠﻤﻴﺔ ﻣﻨﺬ‬ ‫ أن اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ‬،‫واﻤﻟﻼﺣﻆ‬
“Jelaslah, bahwa bahasa Arab menjadi bahasa keilmuan sejak…”
َ ّ ْ َ
ْ ‫اﻟﻌﺮب‬ َّ َ
‫اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ اﻟﻔﺼ ﻲﻓ ﺤﻣﺎدﺛﺘﻬﻢ ا ﻮﻣﻴﺔ‬ ‫ﻟﻢ ﻳﺴﺘﺨﺪﻣﻮا اﻟﻠﻐﺔ‬ ‫ أن‬،‫اﻤﻟﺆﺳ ِﻒ‬
ِ ‫ﻣﻦ‬
“Sayang, Orang Arab tidak menggunakan bahasa Arab fusha dalam

130 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


percakapan keseharian mereka”
ّ
َ ‫اﻬﻟﺪ‬ َ ْ
َ ‫ﺘﺮﺸ ﻲﻓ ﻫﺬه اﻷﻳﺎم ﻓﺴﺎد اﻷﺧﻼق ﻣﻦ َﺟ ّﺮا ِء‬
‫اﻣﺔ‬ ‫ﺑﺮاﻣﺞ وﺳﺎﺋﻞ اﻹﻋﻼم‬ ِ ‫اﻧ‬
“Kerusakan ahlak menyebar pada hari-hari ini disebabkan oleh
program acara media yang merusak”
َْ ََْ َ ْ ّ
‫ﻜﺘﺎﺑَﺔ اﻹﻧﺸﺎء‬ َ
ِ ِ‫ﺑﻤﺎﻜن أن ﻳﺘﻌﻠﻢ اﻟﻄﻼب اﻟﻘﻮاﻋﺪ اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﻗﺒﻞ اﻟ ِﻘﻴﺎمِ ﺑ‬ ٍ ‫اﻷﻫﻤﻴﺔ‬ َ
‫ﻣﻦ‬
“Penting bagi siswa untuk mempelajari kaidah bahasa Arab sebelum
menulis karangan”.
َ ‫ﺟﺰء ﻻ‬ ّ
‫ﻳﺘﺠ ّﺰ ُء ﻣﻦ اﻟﻌﻤﻠﻴﺔ اﻟﺮﺘﺑﻮﻳﺔ‬ ٌ ‫إن اﻟﻄﺎﻟﺐ ﻫﻮ‬
“Murid adalah bagian yang tak terpisahkan dari proses pendidikan”.
َ ‫ﺮﺘف ﺑﻬﺎ ﻲﻓ‬ ْ
َ ‫ﺻﺎرت اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﻟﻐﺔ ُﻣ ْﻌ‬
‫اﻟﻌﺎﻟﻢ‬ ‫اﻤﻟﻄﺎف‬
ِ ‫و ﻧﻬﺎﻳﺔ‬
“Pada akhirnya bahasa Arab menjadi bahasa yang diakui di dunia”.
‫ﺑﺪءا ِﻣ ْﻦ اﻟﻘﺎﻫﺮة ﻣﺮورا ﺑﻄﻨﻄﺎ وﺻﻮﻻ إﻰﻟ اﻹﺳﻜﻨﺪرﻳﺔ‬
“Mulai dari Cairo lewat Tanta dan berakhir di Alexandria”
ُ ‫ﻣﻦ أﻧّﻪ ﻣﺎزال ﻲﻓ اﻤﻟﺪرﺳﺔ اﻻﺑﺘﺪاﺋﻴﺔ إﻻ أﻧّﻪ‬
‫ﺠﻳﻴﺪ اﻟﻠﻐﺔ اﻷﺟﻨﺒﻴﺔ ﺟﻴﺪا‬ ْ ‫ﺑﺎﻟﺮﻏﻢ‬
ِ
“Meskipun ia masih di SD hanya saja ia menguasai bahasa asing
dengan baik”
َ َ َ َْ ْ َ َ
‫اﻤﻟﺴﻠﻤﻦﻴ ﻲﻓ أرﺟﻨﺘﻴﻨﺎ‬ ‫ﺮب أن ﺠﻧﺪ‬
ِ ‫ﻟﻴﺲ ﻣﻦ اﻤﻟﺴﺘﻐ‬
“Tidak heran kita menemukan muslim di Argentina”.
َ ّ
‫اﻟﻘﺮآن ﺒﻟ ﺣﺪ ﺗﻌﺒﺮﻴ ﺤﻣﻤﺪ ا راز ﻫﻮ اﺠﻟ َ ْﻮﻫﺮ‬
“Al Qur’an meminjam istilah Muhammad ad Darraz adalah permata”.
ٌ ‫إن اﻹﺳﻼم‬ ّ َ َ
‫دﻳﻦ ارﺗﻀﺎه اﷲ ﺗﻌﺎﻰﻟ‬ ‫ﺪﻳﻲﻬ‬
ِ ‫وﻣﻦ اﻛ‬
“Sudah jelas (jadi aksioma) bahwa Islam adalah agama yang diridhoi
Allah”.
ُ َ ّ ْ ُ َُ
َ ‫ﺤﻳﺘﺎج إﻰﻟ‬
‫دراﺳﺔ ﺛﻘﺎﻓﺔ اﻟﻠﻐﺔ‬ ‫ﺨﻳ َّﻴﻞ ﻟﻠﺒَﻌ ِﺾ أن إﺗﻘﺎن اﻟﻠﻐﺔ ﻻ‬
“Sebagian mengira bahwa penguasaan bahasa itu tidak membutuhkan
kajian budaya”.

E. Beberapa Kesalahan dalam Menyusun Uslub


Dalam berbagai bahasa akan selalu ditemukan kesalahan-kesala-
han kaprah yang dilakukan oleh penuturnya, termasuk diantaranya

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 131


bahasa Arab. Beberapa ahli bahasa Arab ada yang berusaha mendata
kesalahan-kesalahan tersebut dan menyusunnya dalam sebuah ka-
mus khusus kesalahan berbahasa. Dan berikut ini, kami sebutkan
beberapa contoh uslub yang salah dan uslub yang benar yang kami
ambil dari kamus kesalahan berbahasa karya Muhammad al Adnani:
No Uslub Yang Uslub Yang Benar Makna Uslub
Salah
ً ُُ ُّ ‫ ﻣﺎ زرﺗُ ُﻪ‬Aku tidak pernah
1 ‫ﻣﺎ زرﺗﻪ أﺑﺪا‬ ‫ﻗﻂ‬
mengunjunginya

2 ً ‫أﺛّﺮ ﻓﻼن ﻋﻠﻴﻪ‬


‫ﺗﺄﺛﺮﻴا‬
ّ ّ
‫ أو أﺛﺮ ﺑﻪ‬،‫ أﺛﺮ ﻓﻴﻪ‬Mempengaruhinya
ً
‫ﻛﺒﺮﻴا‬
3 -‫إذا –ﻻ ﺳﻤﺢ اﷲ‬ ‫ إذا ﻣﺎت اﻟﻘﺎﺋﺪ –ﻻ‬Jika panglima mati
–semoga itu tidak
‫ ﺣﺪث‬،‫ ﺣﺪث ﻛﺬا ﻣﺎت اﻟﻘﺎﺋﺪ‬،-‫ﺳﻤﺢ اﷲ‬
terjadi- …
‫ﻛﺬا‬
4 ‫أذن ﺑﺎﻟﺴﻔﺮ‬ ‫ أذن ﻓﻴﻪ‬Mengizinkannya pergi
ْ
5 ‫اﺳﺘﺄذن ﻣﻨﻪ‬ ‫ اﺳﺘﺄذﻧﻪ‬Meminta izin padanya
َ ‫وﻗﻊ ﻲﻓ‬
‫ﻣﺄز ٍق‬ ‫ﻣﺄز ٍق‬
6
ِ ‫ وﻗﻊ ﻲﻓ‬Jatuh dalam masalah
7 ‫ﻓﻼن اﻷﻣﺮ ا ي ﻤﺣﻠﻨﺎ‬
ٍ ‫ ﻣﺎ ﻤﺣﻠﻨﺎ ﺒﻟ ﻧﻘﻞ‬Yang membuat kami
membawanya ke RS
‫ﻓﻼن إﻰﻟ‬
ٍ ‫إﻰﻟ اﻤﻟﺴﺘﺸﻰﻔ ﻫﻮ إﺻﺎﺑﺘﻪ ﺒﻟ ﻧﻘﻞ‬
adalah dia terserang
‫اﻤﻟﺴﺘﺸﻰﻔ ﻫﻮ إﺻﺎﺑﺘﻪ‬ َّ
‫ﺑﺎﺤﻟﻰﻤ‬ demam
َّ
‫ﺑﺎﺤﻟﻰﻤ‬
ّ ّ ّ
8 ‫أراد أن ﻻ ﻳﺘﻠﻜﻢ‬ ‫ أراد أﻻ ﻳﺘﻠﻜﻢ‬Ingin tidak bicara
ُ
9 ‫ وﻗﻒ ﺠﺗﺎﻲﻫ أو ﻗﺒﺎﻲﻟ أو وﻗﻒ أﻣﺎﻲﻣ‬Berdiri menghadapku
‫إزا‬

132 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


‫‪10‬‬ ‫اﺳﺘﺄﻧﻒ اﻷﺳﺘﺎذ‬ ‫‪ Pak guru kembali‬ﺨد اﻷﺳﺘﺎذ إﻰﻟ‬
‫‪mengajar setalah jeda‬‬
‫اﺤﻛﺪرﻳﺲ ﺑﻌﺪ أن اﻧﻘﻄﻊ اﺤﻛﺪرﻳﺲ ﺑﻌﺪ أن‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫‪selama dua tahun‬‬
‫ﺨﻣﻦﻴ‬
‫ِ‬ ‫اﻧﻘﻄﻊ ﻋﻨﻪ‬ ‫ﺨﻣﻦﻴ‬
‫ِ‬ ‫ﻋﻨﻪ‬

‫‪11‬‬ ‫أﻳّﻬﻤﺎ أﻓﻀﻞ اﻟﺼﻨﺎﻋﺔ‬ ‫‪ Manakah yang lebih‬أﻳّﻤﺎ أﻓﻀﻞ اﻟﺼﻨﺎﻋﺔ أم‬
‫‪baik, perindustrian‬‬
‫أم اﺤﻛﺠﺎرة؟‬ ‫اﺤﻛﺠﺎرة؟‬
‫?‪atau perdagangan‬‬
‫ّ‬
‫ﺑﻌﺾ اﻧﻀﻤﻮا إﻰﻟ ﺑﻌﻀﻬﻢ‬ ‫ّ‬
‫‪12‬‬ ‫‪ Saling bergabung satu‬اﻧﻀﻢ ﺑﻌﻀﻬﻢ إﻰﻟ ٍ‬
‫‪sama lain‬‬
‫اﻛﻌﺾ‬
‫‪13‬‬ ‫‪ Tidak pantas baginya‬ﻻ ﻳﻨﺒﻲﻐ أن ﻳﻔﻌﻞ ﻛﺬا ﻻ ﻳﻨﺒﻲﻐ ﻋﻠﻴﻪ أن‬
‫‪melakukan hal ini‬‬
‫ﻳﻔﻌﻞ ﻛﺬا‬
‫ﺟﺎء ﺗﻤﻴﻢ ّ‬
‫ﺛﻢ ﺟﺎء ﻳﺎﺮﺳ ‪14‬‬ ‫‪ Tamim datang lalu‬ﺟﺎء ﺗﻤﻴﻢ ّ‬
‫ﺛﻢ ﻳﺎﺮﺳ‬
‫‪Yasir‬‬
‫ﺑﻌﺪ ذﻟﻚ‬
‫ٌ‬
‫‪15‬‬ ‫ﺎﻛن ﻲﻟ ﻓﻼن ﺑﻤﺜﺎﺑﺔ‬ ‫‪ Fulan bagiku bagaikan‬ﺎﻛن ﻲﻟ ﻓﻼن ﺎﻛﻷخ‬
‫‪saudara‬‬
‫اﻷخ‬
‫ﻫﺬا ﺠﻳﻌﻠﻲﻨ أن أواﺻﻞ ‪16‬‬ ‫‪ Inilah yang‬ﻫﺬا ﺠﻳﻌﻠﻲﻨ أواﺻﻞ‬
‫‪menjadikanku‬‬
‫ا راﺳﺔ‬ ‫ا راﺳﺔ‬
‫‪meneruskan‬‬
‫‪pendidikan‬‬
‫‪17‬‬ ‫َ‬
‫أﺟﺎب ﺒﻟ ﺳﺆا‬ ‫‪ Menjawab‬أﺟﺎب ﺳﺆا أو ﻋﻦْ‬
‫‪pertanyaannya‬‬
‫ﺳﺆا أو إﻰﻟ ﺳﺆا‬
‫‪18‬‬ ‫ّ‬
‫ﺣﺞ إﻰﻟ اﻛﻴﺖ اﺤﻟﺮام‬ ‫‪ّ Haji ke Baitul Haram‬‬
‫ﺣﺞ اﻛﻴﺖ اﺤﻟﺮام‬
‫ّ‬ ‫ّ‬
‫‪19‬‬ ‫ﺣﺮﻀ اﻟﻄﺎﻟﺐ‬ ‫‪ Bersiap untuk ujian‬اﺳﺘﻌﺪ ﻟﻼﻣﺘﺤﺎن اﺠﻬﺎ‬
‫‪akhir‬‬
‫ﻟﻼﻣﺘﺤﺎن اﺠﻬﺎ‬
‫ُ‬
‫ﻳﻤﻠﻚ ً‬ ‫ً‬
‫‪20‬‬ ‫ﻗﺮﺼا‬ ‫ﻓﻼن ﻻ‬ ‫‪ Fulan tidak memiliki‬ﻻ ﻳﻤﻠﻚ ﻛﻮﺧﺎ ﻓﻀﻼ‬
‫ﻛﻮخ‬
‫ﻋﻦ ٍ‬ ‫ﻓﻀﻼ ْ‬ ‫ﻗﺮﺼ‬
‫‪gubug apalagi istana‬‬
‫ﻋﻦ ٍ‬

‫‪PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 133‬‬


ُ
21 ‫ﻳﻌ ْﺪ ﻳﻌﺮف أﺻﺪﻗﺎءه‬
ُ ‫ﻟﻢ‬
ِ ‫ ﺨد ﻻ ﻳﻌﺮف أﺻﺪﻗﺎءه‬Dia tidak lagi
mengenal teman-
temannya
ٌ
‫وﺳﻴﻢ أم‬ ‫ﻳﺪر أﺟﺎء‬ َْ ْ
‫ ﻟﻢ ﻳﺪر أ وﺳﻴ ٌﻢ ﺟﺎء أم‬Dia tidak tahu, yang
22
ِ ‫ﻟﻢ‬
datang Wasim atau
‫ﺗﻤﻴﻢ‬ ‫ﺗﻤﻴﻢ‬
Tamim
23 ٌ ‫ﻗﺎدر ﺒﻟ ﻧﻈﻢ اﻟﺸﻌﺮ ﻫﻮ‬
‫ﻗﺎدر ﺒﻟ ﻧﻈﻢ‬ ٌ ‫ﻫﻮ‬ Dia mampu menyusun
ِ
َْ
‫ﻟﻐﺎت ﺑَﻠﻪ ﻟﻐﺘﻪ‬
puisi dengan tiga
‫ﻟﻐﺎت‬
ٍ ‫ﺑﺜﻼث‬
ِ ‫اﻟﺸﻌﺮ‬
ِ ٍ ‫ﺑﺜﻼث‬
ِ bahasa apalagi dengan
ْ
‫ﻧﺎﻫﻴﻚ ﻋﻦ ﻟﻐﺘﻪ‬ ‫اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ‬ bahasa Aran
‫اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ‬

F. Penutup
Demikianlah beberapa contoh uslub yang bisa kita gunakan se-
bagai dasar dalam menulis insya’ atau karangan berbahasa Arab.
Tentunya uslub dalam bahasa Arab tidak terbatas pada apa yang
telah kami sebutkan di atas, masih ada ratusan bahkan ribuan uslub
yang bisa kita gunakan dalam membantu kita menulis. Oleh karena
itu, penting bagi seorang pelajar untuk senantiasa membaca dan
mengamati uslub-uslub yang digunakan oleh penulis atau penutur
Arab demi mengembangkan kemampuan tulis dan ta’birnya dengan
menggunakan bahasa Arab.

134 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


BAB VIII

BEBERAPA USLUB BAHASA ARAB ( II )

Berikut ini beberapa uslub penting dalam bahasa Arab yang biasa
digunakan dalam ta’bir syafawiy. Di samping uslub-uslub ini dianggap
penting bagi para pembelajar untuk mengembangkan kemampuan
berbicara, juga perlu kiranya diperhatikan untuk mengembangkan
kemampuan menulis bahasa Arab.

A. Uslub Memanggil
Ada beberapa cara memanggil yang bisa kita gunakan dalam ba-
hasa Arab sebagai berikut:

Kelompok pertama
ْ
‫ﻳﺎ ﻓﺎﻃﻤﺔ أﻗﺒﻲﻠ‬ ‫ﻳﺎ ﻲﻠﻋ اﻗﺒﻞ‬
َ ‫ﻳﺎ ﺳﻌﻴْ َﺪ‬
‫ﺑﻦ زﻳْ ٍﺪ‬ ‫ﻳﺎ ﻣﻦ ﻓﻌﻞ اﺨﻟﺮﻴ‬

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 135


‫‪Kelompok kedua‬‬
‫ُ ْ‬ ‫ُ‬
‫ﻳﺎ َر ُﺟﻞ أﻗﺒﻞ‬ ‫ﻓﺘﺎة أﻗﺒ ْ‬
‫ﻲﻠ‬ ‫ﻳﺎ‬
‫َ ُ‬ ‫ّ‬
‫ﻳﺎ رﺟﺎل أﺗﻘﻨﻮا أﻋﻤﺎﻟﻜ ْﻢ‬ ‫ﺠﻣﺪون أﻗﺒﻠﻮا‬ ‫ﻳﺎ ِ‬

‫‪Kelompok ketiga‬‬
‫ً ّ‬
‫ﻇﺎﻟﻤﺎ ﺗﺒﺮﺼ ﻲﻓ اﻟﻌﻮاﻗﺐ‬ ‫ﻳﺎ‬ ‫ﻳﺎ ﻣﺮﺴﺨ ﻲﻓ اﻟﻌﺠﻠﺔ اﺠﺪاﻣﺔ‬

‫‪Kelompok keempat‬‬
‫ﻳﺎ َ‬
‫ﺑﺎﺋﻊ اﺤﻛﻦﻴ‬ ‫اﻟﺒﺴﺘﺎن‬ ‫َ‬
‫ﺣﺎرس‬ ‫ﻳﺎ‬
‫ِ‬

‫‪Kelompok kelima‬‬
‫ً‬ ‫ُ‬
‫ﺧﻠﻘ ُﻪ أﺑ ْ ْ‬ ‫ً‬
‫ﺿﺎﺋﻌﺎ ﻛﺘﺎﺑُﻪ‬ ‫ﻳﺎ‬ ‫ﺮﺸ‬‫ِ‬ ‫ﻛﺮﻳﻤﺎ‬ ‫ﻳﺎ‬
‫ً‬ ‫ً‬
‫ﻳﺎ ﺻﺎ ِﻋﺪا ﺟﺒﻼ‬ ‫ﻣﺴﺎﻓﺮا إﻰﻟ ﻛﻨﺎن‬ ‫ﻳﺎ‬

‫‪Kelompok keenam‬‬
‫اﻢﻬﻠﻟّ‬ ‫ﻳﺎ اﷲ‬

‫‪Kelompok ketujuh‬‬
‫ّ ْ‬
‫ﻳﺎأﻳّﻬﺎ اﻟﻔ ﺗﺄدب‬ ‫اﺟﺘﻬﺪي‬
‫ِ‬ ‫ﻳﺎ أﻳّﺘﻬﺎ اﻟﻔﺘﺎة‬
‫َّ‬
‫اﺳﺘﻌﺪ ْ‬ ‫أﻳّﻬﺎ ذا اﻤﻟﺴﺘﻌ ُّﺪ ْ‬
‫أﺑﺮﺸ‬
‫ِ‬ ‫ﻳﺎ أﻳﻬﺎ ا ي‬ ‫أﺑﺮﺸ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬

‫‪Kelompok kedelapan‬‬
‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ﻳﺎ ﻓﺎﻃﻤﺔ‬ ‫ﺻﺎﺣﺐ‬ ‫ﻳﺎ‬
‫َُ‬
‫ﻓﺎﻃﻢ‬ ‫ﻳﺎ‬ ‫ﺻﺎح‬
‫ِ‬ ‫ﻳﺎ‬

‫‪136 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB‬‬


‫‪B. Uslub Bertanya‬‬
‫‪Berikut ini beberapa uslub bertanya dalam bahasa Arab.‬‬
‫‪Uslub‬‬ ‫‪Fungsi‬‬ ‫‪Contoh Kalimat‬‬
‫‪bertanya‬‬
‫‪Menanyakan‬‬ ‫َْ‬
‫‪pembenaran‬‬ ‫أ ﺤﺗـﻔﻆ اﻟﻘﺮآن؟ )اﺠﻟﻮاب ﻧﻌﻢ أو ﻻ(‬
‫ﻫﻤﺰة اﻻﺳﺘﻔﻬﺎم‬
‫‪Menanyakan‬‬ ‫أ ﺧﺎ ﻣﺴﺎﻓﺮ أم ﺳﻌﻴﺪ؟ )اﺠﻟﻮاب ﺧﺎ‬
‫‪gambaran‬‬ ‫أو ﺳﻌﻴﺪ(‬
‫ْ ُ‬
‫‪Menanyakan‬‬ ‫ﻫﻞ ﺗﻮاﻇﺐ ﺒﻟ ا ّ راﺳﺔ؟ )اﺠﻟﻮاب ﻧﻌﻢ‬
‫ﻫﻞ‬ ‫‪pembenaran‬‬ ‫أو ﻻ(‬
‫ٌ‬
‫ﺷﺎﻋﺮ؟‬ ‫ْ‬
‫ﻣﻦ‬
‫ٌ‬
‫ﺣﺎﺮﺿ اﺤﻟﻔﻠﺔ؟‬ ‫ﻣﻦ‬
‫ْ ْ‬
‫ﻣﻦ‪ ،‬ﻣﻨﺬا‬ ‫‪Menanyakan orang‬‬
‫وﻣﻨْﺬا َ‬
‫ﺬﻟب ﻋﻨﻬﺎ؟‬
‫ّ‬
‫وﻣﻦ ﻗﺪم اﺠﻟﺎﺋﺰة؟‬
‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ﻣﺎ اﻟﻘﺼﻴﺪة اﻟﻲﺘ اﻟ ِﻘﻴﺖ ﻲﻓ اﺤﻟﻔﻠﺔ؟‬
‫ﻣﺎ‪ ،‬ﻣﺎذا‬ ‫‪Menanyakan benda‬‬ ‫َ‬
‫ﻣﺎذا ﻗﺮأت ﻲﻓ اﻟﻌﻄﻠﺔ؟‬
‫ﻣ اﻟﺴﻔﺮ؟‬
‫ﻳﺴﺄل أﻳﺎن ُ‬
‫ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ؟‬
‫ﻣ ‪ ،‬أﻳﺎن‬ ‫‪Menanyakan waktu‬‬
‫َ‬
‫أﻳّﺎن ﺗﺴﺎﻓﺮ؟‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ّ‬ ‫‪Menanyakan‬‬ ‫أﻳﻦ ﺑﻴﺘﻚ؟‬
‫أﻳﻦ‪ ،‬أ‬ ‫ﺎم ُ‬‫ـﻘ ْ أﻳّ َ‬‫ّ َ ْ‬
‫‪tempat‬‬ ‫اﻟﻌﻄﻠﺔ؟‬ ‫أ ﺗ ِ‬
‫َ‬
‫َْ‬ ‫‪Menanyakan‬‬ ‫ﻛﻴﻒ أﻧﺘُﻢ ﺑﻌﺪ اﻟﺴﻔﺮ؟‬
‫ﻛﻴﻒ‬ ‫َ ْ ْ‬
‫‪keadaan‬‬ ‫وﻛﻴﻒ ﺎﻛﻧﺖ رﺣﻠﺘُﻜﻢ؟‬

‫‪PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 137‬‬


‫‪:Menanyakan sesuatu tergantung mudhaf ilaihnya‬‬
‫’‪Mubtada‬‬ ‫رﺟ ٍﻞ ﺟﺎء؟‬ ‫أي ُ‬ ‫ّ‬
‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬
‫‪Khabar‬‬ ‫ﺎل اﻟﻨﺸﻴ ُﻂ؟‬ ‫أي اﻟﻌﻤ ِ‬
‫ْ َ‬ ‫َّ‬
‫‪Dharaf zaman‬‬ ‫ﺳﺎﻓﺮت؟‬ ‫أي ﻳﻮمٍ‬
‫ّ‬
‫أي‬ ‫‪Dharaf makan‬‬ ‫ﻣﺎﻜن ﻟﻘﺎؤﻧﺎ؟‬ ‫أي‬ ‫َّ‬
‫ٍ‬
‫َ‬ ‫َّ‬
‫‪Maf’ul bih‬‬ ‫ﻛﺘﺎب ﻗﺮأت؟‬ ‫ٍ‬ ‫أي‬
‫ﺖ؟‬‫ﺑﺄي ﻣﻌﺠﻢ اﺳﺘﻌﻨْ َ‬ ‫ّ‬
‫‪Isim majrur‬‬ ‫ٍ‬
‫درﺳ َ‬‫ْ‬ ‫َّ‬
‫‪Maf’ul mutlaq‬‬ ‫ﺖ؟‬ ‫أي دراﺳ ٍﺔ‬

‫‪C. Uslub Takjub‬‬


‫‪Berikut ini beberapa uslub takjub dalam bahasa Arab:‬‬
‫‪Kelompok pertama‬‬
‫َ‬
‫أﻛﺮم ﺧﺎ ً ا‬ ‫‪ (1‬ﻣﺎ‬
‫ْ‬
‫أﻛﺮم ِﺨﺑﺎ ِ ٍ‬
‫ِ‬ ‫‪(2‬‬

‫‪Kelompok kedua‬‬
‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬
‫اﻟﺸﺎرع‬ ‫ازدﺣﺎم‬ ‫ﻣﺎ أﺷﺪ‬ ‫‪(1‬‬
‫ْ‬
‫أﺷﺪد ﺑﺎز ِدﺣﺎمِ اﻟﺸﺎرع‬ ‫ِ‬ ‫‪(2‬‬
‫أﺻﻌﺐ ﻛﻮن ا ّ وا ِء ﻣﺮاًّ‬ ‫َ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫‪(3‬‬
‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ﺑﻜﻮ ِن ا ّ واء ﻣ ًّﺮا‬ ‫ْ‬ ‫أﺻ ِﻌﺐ‬ ‫‪(4‬‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ﻣﺎ أﻗﺒﺢ أن ﻳﻌﺎﻗﺐ اﻟﺮﺒيء‬ ‫‪(5‬‬
‫ْ ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫أﻗﺒﺢ أن‪...‬‬
‫أﻗﺒﺢ ﺑﺄن ﻳﻌﺎﻗﺐ اﻟﺮﺒي ‪ِ /‬‬ ‫ِ‬ ‫‪(6‬‬

‫‪Kelompok ketiga‬‬
‫َ‬
‫أﻛﺮم ﺣﺎﺗِﻤﺎ‬ ‫‪ (1‬ﻣﺎﺎﻛن‬
‫َ َ‬ ‫َ‬
‫‪ (2‬ﻣﺎﺎﻛن أﻤﺟﻞ ﺟﻮاﺑﻚ‬
‫َ َ‬ ‫ْ‬
‫‪ (3‬ﻣﺎ أﺣ َﺴ َﻦ ﻳﺎ ﺧﺎ ﺧﻄﺎﺑﻚ‬

‫‪138 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB‬‬


‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ﻣﺴﻌﺎك‬ ‫أﻃﻴﺐ ﻲﻓ اﺨﻟﺮﻴ‬ ‫‪ (4‬ﻣﺎ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫‪ (5‬ﻣﺎ أﻃﻴﺐ ا ﻮم ﻣﺴﻌﺎك‬
‫ﻮم ﺑ َ‬ ‫ْ‬
‫أﻃﻴﺐ ا َ‬
‫ﻤﺴﻌﺎك‬ ‫ِ‬ ‫‪(6‬‬

‫‪Kelompok keempat‬‬
‫أﺨﺗﺮ ُج ﻲﻓ ﻣﺜﻞ ﻫﺬا اﻟﻮﻗﺖ؟!‬‫ُ‬ ‫‪(1‬‬
‫َ‬
‫ﻛﻴﻒ ﺗﻜﻔﺮون ﺑﺎﷲ؟!‬ ‫‪(2‬‬
‫ﻚ ً‬ ‫َ َ‬
‫ﺷﻬﻤﺎ!‬ ‫ﻳﺎ ﻟ‬ ‫‪(3‬‬
‫ُُ‬ ‫ْ‬
‫ﻳﺎ ﻣﻨ ً‬
‫ﻈﺮا ﺣﺴﻨﺎ رأﻳﺘﻪ‬ ‫‪(4‬‬
‫ﺷﻬﻢ‬ ‫َ َ ْ‬
‫ﻳﺎ ﻟﻚ ِﻣﻦ ٍ‬ ‫‪(5‬‬
‫ﷲ َ‬
‫أﻧﺖ!‬ ‫‪(6‬‬
‫ُّ َ َ ً‬
‫ﺑﻄﻼ!‬ ‫ﷲ درك‬ ‫‪(7‬‬
‫‪ (8‬ﺳﺒﺤﺎن اﷲ!‬
‫ً‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ً‬ ‫ُ َ‬
‫ﻛﺮﻳﻤﺎ!‬ ‫‪ (9‬ﺣﺴﺒﻚ ﺨﺑﺎ ِ ٍ ﻛﺮﻳﻤﺎ! ﺣﺴﺒﻚ ﺑﻪ ﺳﺒﺎﻗﺎ ﻲﻓ اﺨﻟﺮﻴ! ﻧﺎﻫﻴﻚ ﺨﺑﺎ ٍ‬
‫ً‬
‫‪ (10‬ﻛﻰﻔ ﺑﺎﷲ ﺷﻬﻴﺪا!‬
‫ُ ُ‬
‫ﻛﺮ َم ﻲﻠﻋ ﺧﻠﻘﺎ!‬
‫‪ُ (11‬‬

‫‪D. Uslub Perintah dan Larangan‬‬


‫‪1. Uslub Perintah‬‬
‫‪a. Fi’il Amar,‬‬
‫ْ‬ ‫ْ‬
‫‪...‬اﻛﺘﻲﺒ‪...‬اﻛﺘﺒﺎ ‪contoh:‬‬ ‫‪ -‬اﻛﺘﺐ‬
‫‪b. Fi’il Mudhari’,‬‬
‫‪ ﴿ -‬ﻨْﻔ ْﻖ ذو َ‬
‫ﺳﻌ ٍﺔ ﻣﻦ ﺳﻌ ِﺘﻪ﴾ ‪contoh:‬‬ ‫ِ‬
‫ْ ْ ْ‬
‫‪ -‬ﻓﻠﻨﺬﻫﺐ‬
‫‪c. Isim Fi’il Amar, contoh:‬‬
‫)‪1‬‬ ‫‪ artinya “kabulkanlah”.‬آﻣﻦﻴ‬
‫ْ‬
‫)‪2‬‬ ‫‪ artinya “diamlah”.‬ﺻﻪ‬
‫ْ‬
‫)‪3‬‬ ‫‪ artinya “berhentilah”.‬ﻣﻪ‬
‫)‪4‬‬ ‫‪ artinya “jelaskan ucapanmu”.‬إﻳْﻪ‬

‫‪PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 139‬‬


5) ‫ﻫﻴﺎ‬ َّ artinya “cepatlah”.
ُ
6) ‫ ﻫﻠ َّﻢ‬artinya “kesinilah”.
َ
7) ‫ روﻳْﺪ َك‬artinya “pelanlah”.
َ َ
8) ‫ ﻣﺎﻜﻧﻚ‬artinya “berhenti/stop”.
9) ‫ﻫﺎك‬َ artinya “ambillah”.
10) ‫ ﺑ َ ِّﺲ‬artinya “berhentilah”.
َ
11) ‫ دوﻧﻚ‬artinya “ambillah”.
َ
12) ‫ أﻣﺎﻣﻚ‬artinya “majulah”.
َ
13) ‫وراءك‬ artinya “mundurlah”.
َ ْ
14) ‫ إ ﻚ‬artinya “menjauhlah”.
َ َ ْ
15) ‫أﺧﺎك‬ ‫ ﻋﻠﻴﻚ‬artinya “temanilah dia”/
16) َّ artinya “mari”.

d. Mashdar yang menggantikan fi’il amar


َ ً ...‫ﺻﺮﺒا‬ ً
1) Perintah ‫ﺻﺮﺒا ﻳﺎ أ ﺒﻟ ﻣﺼﺎﺑِﻚ‬
ّ ً
2) Larangan ‫إﻗﺪاﻣﺎ ﻻ ﺗﺘﺄﺧﺮ‬...‫ إﻗﺪاﻣﺎ‬...‫إﻗﺪاﻣﺎ‬
ْ
3) Mendoakan baik ‫ﺳﻘﻴًﺎ‬...‫ﺳﻘﻴﺎ‬
4) Mendoakan jelek ‫ﺗﺒﺎ وﺗﻌﺴﺎ‬ ًّ

2. Uslub Larangan
Contoh uslub larangan:
َ ْ
‫( ﻻ ﺗﻬ ِﻤﻞ واﺟﺒﺎﺗِﻚ‬1
َ ِّ َ
‫( ﻻﺗﻔ ِّﺮ ْط ﻲﻓ ﺣﻘﻚ‬2

E. Uslub Seruan dan Peringatan


Jika kita ingin mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu atau
memperingatkannya agar menjauhi sesuatu, maka ada beberapa us-
lub yang bisa digunakan sebagai berikut:

140 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


‫‪Kelompok pertama‬‬
‫َ‬
‫‪-‬اﻟﻜﺬ َب‬
‫ِ‬ ‫‪-‬اﻟﺼﺪق‬
‫َ‬
‫‪-‬اﻟﻐ َﺪ َر اﻟﻐﺪرَ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫‪-‬اﻷﻣﺎﻧﺔ اﻷﻣﺎﻧﺔ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫واﻟﻐﺪر‬ ‫‪-‬اﻟﻜﺬب‬ ‫‪-‬اﻟﻮﻓﺎء واﻷﻣﺎﻧﺔ‬

‫‪Kelompok kedua‬‬
‫َ‬ ‫‪َ -‬‬ ‫ْ‬
‫واﻟﻜﺬب‬ ‫إﻳﺎك‬ ‫‪ -‬ﻋﻠﻴﻚ ﺑﺎﻟﺼﺮﺒ‬
‫اﻟﻜﺬب‬ ‫‪َ -‬‬
‫إﻳﺎك ِﻣ َﻦ‬ ‫اﻋﺘﺼ ْﻢ ﺑﺎﻟﺼﺮﺒ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫‪-‬‬
‫َ‬
‫اﻟﻜﺬب‬ ‫‪َ -‬‬
‫إﻳﺎك‬
‫َ‬
‫واﻟﻜﺬب‬ ‫إﻳﺎك َ‬
‫إﻳﺎك‬ ‫‪َ -‬‬
‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ﺗﻈﻠﻤﻮا‬ ‫‪ -‬إﻳﺎﻛﻢ أن‬

‫‪F. Uslub Negasi‬‬


‫‪Jika kita ingin menegasikan atau meniadakan sesuatu, kita bisa‬‬
‫‪menggunakan beberapa pilihan uslub berikut sesuai keinginan:‬‬
‫َ‬
‫‪ contoh:‬ﻟ ْﻢ )‪1‬‬ ‫ُ‬
‫اﻟﻘﻄﺎر‬ ‫ﻟﻢ ﻳﺼﻞ‬ ‫ْ‬
‫ﻟﻤﺎ )‪2‬‬ ‫‪ّ contoh:‬‬ ‫ُ‬
‫اﻟﻘﻄﺎر‬ ‫ﻳﺄت‬ ‫ّ‬ ‫ّ ْ ْ‬ ‫ْ ُ‬
‫ﺣﺎوﻟﺖ إﻗﻨﺎﻋﻪ وﻟﻤﺎ ﻳﻘﻨﻊ ‪ ...‬ﻟﻤﺎ ِ‬
‫‪ْ contoh:‬‬ ‫ْ َ َّ‬
‫ﻟﻦ )‪3‬‬ ‫اﻟﻌﺪو‬ ‫ُّ‬ ‫ﻳﻮﻓ َﻖ‬ ‫ﻟﻦ‬
‫َْ‬ ‫ْ‬
‫ﻣﺴﺎء ‪ contoh:‬ﻟﻴﺲ )‪4‬‬ ‫ً‬ ‫ﻟﻴﺲ اﻻﻣﺘﺤﺎن ﺻﻌﺒًﺎ ‪ ...‬ﻟﻴﺲ ﻳﺰور إﻻ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫‪ contoh:‬ﻻت )‪5‬‬ ‫ﻻت ﺳﺎﻋﺔ ﻣﻨﺪمِ‬
‫ٌ‬
‫‪ contoh:‬ﻣﺎ )‪6‬‬ ‫ﻧﺎﺟﺤﺎ‬ ‫ً‬ ‫ﻣﺎ زﻳْﺪ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫‪ contoh:‬إن )‪7‬‬ ‫﴿إن ﻳﻘﻮﻟﻮن إﻻ ﻛﺬﺑًﺎ﴾‬
‫)‪8‬‬ ‫ﻻ اﺠﺎﻓﻴﺔ ﻟﻠﺠﻨﺲ ‪ yang meniadakan jenis‬ﻻ‬
‫)‪9‬‬ ‫‪ berupa mufrad, contoh:‬ﻻ ‪Isim‬‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫اﻟﻘﺎﻋﺔ‬ ‫‪ -‬ﻻ رﺟﻞ ﻲﻓ‬
‫رﺟﻠﻦﻴ ﻲﻓ اﻟﻘﺎﻋﺔ‬
‫ِ‬ ‫ﻻ‬ ‫‪-‬‬
‫ِّ‬
‫ﺠﻣﺪﻳﻦ راﺳﺒﻮن‬ ‫ﻻ ِ‬ ‫‪-‬‬
‫ٌ‬ ‫َّ‬
‫ات راﺳﺒﺎت‬‫ﻻ ﺠﻣﺪ ٍ‬ ‫‪-‬‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ﻻ ﺟﻮاد ﻓﻴﻜﻢ وﻻ ﺷﺠﺎع‬ ‫‪-‬‬

‫‪PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 141‬‬


10) Isim ‫ ﻻ‬berupa mudhaf
ٌ َ
‫ﻋﻠﻢ ﻛﺴﻮل‬ٍ ‫ﻻ ﻃﺎﻟﺐ‬ -
‫ﻣﻮﺟﻮدان‬ ‫ﺻﺤﻒ‬
ٍ َْ ‫ﻻ‬
‫ﺑﺎﺋﻲﻌ‬
ِ -
‫ﺑﺎﺋﻲﻌ ﺻﺤﻒ ﻣﻮﺟﻮدون‬ ِ ‫ﻻ‬ -
ٌ
‫إﻳﻤﺎن ﺿﻌﻴﻒ‬
ٍ ‫ﻻ ذا‬ -
11) Isim ‫ ﻻ‬berupa isim yang serupa dengan mudhaf
ُُ ً
‫ﻛﺮﻳﻤﺎ ﺧﻠﻘﻪ ﻣﻜﺮوه‬ ‫ﻻ‬ -
ً
‫ﻻ ﺻﺎ ِﻋﺪا ﺟﺒﻼ ﺟﺒﺎن‬ -
ًّ
‫ﺠﻣﺪا ﻲﻓ ﻋﻤﻠﻪ ﺨﻣﻔﻖ‬ ِ ‫ﻻ‬ -

Jika isim ‫ ﻻ‬ma’rifat maka fungsi nashabnya tidak berlaku dan


harus diulang, contoh:
ٌ ‫زﻳﺪ ﻲﻓ ا ار وﻻ‬ ٌ
‫ﻋﻤﺮو‬ ‫ ﻻ‬-
ٌ
‫ ﻻ زﻳﺪ ﻗﺎﺋﻢ وﻻ ﻲﻠﻋ‬-
Jika khobar ‫ ﻻ‬mendahului isimnya maka fungsi nashabnya juga
ْ ‫ﻻ ﻲﻓ اﻛﻴﺖ زﻳْﺪ وﻻ‬
tidak berlaku dan harus diulang, misalnya: ‫أﺧﻮه‬
Jika isim ‫ ﻻ‬ma’rifat dan terpisah maka fungsi nashabnya juga
tidak berlaku dan harus diulang, misalnya: ‫﴿ﻻ ﻓﻴﻬﺎ ﻏﻮل وﻻ ﻫﻢ ﻋﻨﻬﺎ‬
َ ْ ‫ُﻓ‬
﴾‫ﺰﻨﻓﻮن‬

Jika ‫ ﻻ‬terulang dan berfungsi I’rabnya maka kita bisa meng-


gunakan beberapa pilihan i’rab sebagai berikut:
َ ٌْ َ
‫ﻣﻮﺟﻮد وﻻ اﻣﺮأة‬ ‫ ﻻ رﺟﻞ‬-
ً ٌْ َ
‫ﻣﻮﺟﻮد وﻻ اﻣﺮأة‬ ‫ ﻻ رﺟﻞ‬-
ٌ ٌْ َ
‫ﻣﻮﺟﻮد وﻻ اﻣﺮأة‬ ‫ ﻻ رﺟﻞ‬-
Jika isim ‫ ﻻ‬mempunyai sifat maka sifatnya bisa dibaca sebagai
berikut:
‫ﺐ‬ٌ ‫ﻃﺎﻟﺐ ﺠﻣ َّﺪ راﺳ‬ َ ‫ ﻻ‬-
ِ ِ
ٌ‫ﻃﺎﻟﺐ ﺠﻣ ًّﺪا راﺳﺐ‬َ ‫ ﻻ‬-
ِ ِ
ٌ‫ﻃﺎﻟﺐ ﺠﻣ ٌّﺪ راﺳﺐ‬ َ ‫ ﻻ‬-
ِ ِ

142 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


Disamping beberapa keterangan di atas, kita juga seringkali men-
dapati khabar ‫ ﻻ‬yang dibuang, hal ini jika memang sudah diketahui
maksudnya, contohnya:
ّ ّ
1) ...‫ ﻫﻮ ﻧﺎﺟﺢ ﻻ ﺷﻚ‬asalnya adalah ‫ﻻ ﺷﻚ ﻲﻓ ذﻟﻚ‬
2) ...‫ ﻻ ﺑﺄس‬asalnya adalah ‫ﻻ ﺑﺄس ﻋﻠﻴﻚ‬
َ َّ
َ ْ ‫ ﻻ‬... ‫ﺑﺪ‬
3) ‫ ﻻ ﺤﻣﺎﻟﺔ‬... ‫ﺿﺮﻴ‬ ‫ﻻ‬

ّ ‫ﻻ‬
Contoh Penggunaan ‫ﺳﻴﻤﺎ‬
‫ﻛﺘﺐ اﻟﻔﻘﻪ‬ ُ َ ّ ّ
ِ / ‫ ﻛﺘﺐ اﻟﻔﻘﻪ‬/ ‫ أﺣﺐ اﻟﻜﺘﺎب وﻻ ﺳﻴﻤﺎ ﻛﺘﺐ اﻟﻔﻘﻪ‬-
Contoh Penggunaan ‫ﻻ اﺠﺎﻓﻴﺔ‬
ْ
ً ‫ﻓﻘ ٌﺮ‬
‫داﺋﻤﺎ‬ ‫ ﻻ‬-
ٌ ْ ّ ُ
‫ ﻻ اﻛﺨﻴﻞ ﺨﻣﺘ وﻻ اﻟﻜﺮﻳﻢ ﻫﺎﻟﻚ‬-
ٌ ٌ َ
‫ﺧﺎﺮﺳ‬ِ ‫ ﻻ أﻧﺖ راﺑِﺦ وﻻ أﻧﺎ‬-

G. Uslub Syarat
Ada beberapa uslub syarat dalam bahasa Arab yang bisa kita gu-
nakan, yaitu sebagai berikut:
ْ
1) ‫ إذﻣﺎ‬،‫ إن‬artinya “jika”,
contoh: ‫ﺗﺮﺣﻢ ﺗ ْﺮ َﺣ ْﻢ‬
ُ ْ
‫ إن‬،‫ﺗﻖ‬ َْ ّ
ِ ‫إذﻣﺎ ﺗﺘﻖ ﺗﺮ‬
2) ‫ َﻣ ْﻦ‬artinya “siapapun”,
ُْ ْ ً ْ ْ
contoh: ‫ ﻣﻦ ﺗﺼﺎ ِدق أﺻﺎدﻗﻪ‬... ‫ﺤﻳﺒﺒﻚ‬ ِ ‫ﺗﻜﺮم‬
ِ ‫ﻣﻦ‬
3) ‫ ﻣﻬﻤﺎ‬،‫ ﻣﺎ‬artinya “apapun”,
ُ ْ ْ ْ ْ
contoh: ‫ ﻣﺎ ﺗﻘﺮأ ﺗﺴﺘﻔﺪ ﻣﻨﻪ‬... ‫ﻣﻬﻤﺎ ﺗﻌﻤﻞ ﻳﻌﻠﻤﻪ اﷲ‬
َ
4) ‫ أﻳﺎن‬، ‫ ﻣ‬artinya “kapanpun”,
َ ْ َ ْ ْ ّ
contoh: ‫ﺗﺄت أﻛﺮﻣﻚ‬ ِ ‫ ﻣ‬... ‫أﺗﺒﻌﻚ‬
ِ ‫أﻳﺎن ﺗﺬﻫﺐ‬
ّ َ
5) ‫ ﺣﻴﺜﻤﺎ‬، ‫ أ‬،‫أﻳﻦ‬ artinya “dimanapun”,
ً ْ ْ َ ْ َ
contoh: ‫أﻳﻦ ﺗﺰﻨل ﺗﻠﻖ ﺗﺮﺣﻴﺒﺎ‬
ُ ْ ُ ُ ْ ْ
﴾‫اﻤﻟﻮت‬ ‫﴿أﻳﻨﻤﺎ ﺗﻜﻮﻧﻮا ﻳﺪرﻛﻜﻢ‬
ْ َْ ْ َ ْ ّ
‫أ ﺗﺬﻫﺐ ﺗﻜﺮم‬
ً ْ ْ ْ
‫ﺠﻳﺪ ﺻﺪﻳﻘﺎ‬ ِ ‫ﺣﻴﺜﻤﺎ ﻳﺬﻫﺐ‬

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 143


6) ‫ﻛﻴﻔﻤﺎ‬artinya “bagaimanapun (cara)”,
contoh: ‫ﻛﻴﻔﻤﺎ ﺠﺗ ِﻠ ْﺲ أﺟ ِﻠ ْﺲ‬
ّ bisa bermakna seperti makna-makna yang sudah disebutkan
7) ‫أي‬
di atas tergantung atribut atau mudhaf ilaihnya, misalnya:
ْ ُ
- Mubtada’, contoh : ‫ﻳﺄت ﻳﻜ ْﻦ ﺿﻴﻲﻔ‬ ِ ‫رﺟﻞ‬ ٍ ‫أي‬
ّ
ْ َّ
- Maf’ul bih, contoh : ‫ﻛﺘﺎب ﺗﻘﺮأ ﺗﺴﺘ ِﻔﺪ‬ ٍ ‫أي‬
- Dharaf zaman, contoh : ‫أي ﻳﻮمٍ ﺗﺴﺎﻓِ ْﺮ أﺳﺎﻓِ ْﺮ‬ َّ
- Dharaf makan, contoh : ‫ﺠﺗﻠﺲ أﺟ ِﻠ ْﺲ‬ ْ ‫ﻣﺎﻜن‬
ٍ
َّ
‫أي‬
: ‫ﺮﺟﺎ‬ ً ْ‫ﺗﻘ ْﻊ ﺠﺗ ْﺪ ﺨﻣ‬ َ
‫ﻣﺄزق‬ ‫أي‬ ِّ ‫ﻲﻓ‬
- Isim majrur, contoh ِ ٍ
َ ْ ْ
8) ‫ ﻛﻳًّﺎ‬contoh: ‫ﺤﻳﺒﺒﻚ‬ ِ ‫ﺗﻜﺮم‬ ِ ‫ﻛﻳَّﺎ‬
9) ‫ إذا‬artinya “jika/apabila”,
ُْ ٌ
contoh: ‫ﻓﺄﻛﺮﻣﻪ‬ ِ ‫إذا ﺟﺎء زﻳْﺪ‬
ُْ
‫ﻓﺄﻛﺮﻣﻪ‬ِ ‫إذا زﻳﺪ ﺟﺎء‬
َ ُْ
‫إذا ﺳﺄﺤﻛﻲﻨ أﺟﻴﺒﻚ‬
ْ
‫ﺗﻨﺠ ْﺢ‬
َ ‫ﺖ‬ َ ‫درﺳ‬ ‫إذا ﻣﺎ‬
َّ ْ ّ
10) ‫ ﻟﻤﺎ‬artinya “tatkala/apabila”, contoh: ‫ﻟﻤﺎ أ اﻟﺮﺑﻴﻊ ﺮﺳى ا فء ﻲﻓ‬
‫اﻟﻮﺟﻮد‬
ّ
11) ‫ ﻠﻛﻤﺎ‬artinya “setiap kali”,
َ ْ َ َ ْ
contoh: ‫أﻛﺮﻣﺘُﻚ‬ ‫ﻠﻛﻤﺎ ﺣﺮﻀت‬
ْ
َ‫اﺳﺘﻐﻨﻴْﺖ‬ َ َ ْ‫ﻠﻛّﻤﺎ ﺳﻌﻴ‬
‫ﺖ إﻰﻟ رز ِﻗﻚ‬
ْ artinya “andaikata”,
12) ‫ﻟﻮ‬
ْ َ َ
contoh: ‫ﻟﻮ زرﺗﻲﻨ ﻟﻮﺟﺪﺗﻲﻨ‬
‫ﻟﻮ اﺳﺘﻘﺎم اﺠﺎس ﻻﺳﺮﺘاح اﻟﻘﺎ‬
13) ‫ ﻟﻮﻻ‬artinya “kalau bukan karena/andaikata tidak ada”,
ُ ّ َ ْ
contoh: ‫اﻟﺰرع‬ ‫ﻟﻮﻻ اﻤﻟﻄﺮ ﻟﻴﺲ‬
ُ
‫اﻟﻌﻠﻢ ﻟﺴﺎد اﻟﻈﻼم‬ ‫ﻟﻮﻻ‬
ُ‫ﺗﺮ َق اﻷﻣﻢ‬
ْ ‫ﻟﻮﻻ اﻟﻌﻠﻢ ﻟﻢء‬
H. Uslub Jawab
Berikut ini beberapa uslub jawab dari kalimat-kalimat bahasa
Arab:

144 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


1) Perintah dan jawabnya,
َ ْ‫اﺟﺘﻬﺪ ﺗﻨ‬
contoh: ‫ﺠ ْﺢ‬
ْ

2) Larangan dan jawabnya,


ْ َ
ْ ِّ ‫ﺗﻘ‬
contoh: ‫ﺮﺼ ﺗﻨﺪم‬ ‫ﻻ‬
3) Pertanyaan dan jawabnya,
ْ َ
contoh: ‫أﻳﻦ ﺳﺎح اﻤﻟﻌﺮﻛﺔ ﻧﺪاﻓﻊ ﻋﻦ اﻟﻮﻃﻦ‬
4) Angan-angan dan jawabnya,
َ َ
contoh: ‫ﺖ أﺻﺪﻗﺎ ﻛﺜﺮﻴون ﻻ أﺧﺶ ﺷﻴﺌًﺎ‬
َ
5) Harapan dan jawabnya,
ُ َ ّ
ْ ُّ ‫ﺪل ﺨﺗْ ُﺮ ْج‬ ّ
contoh: ‫ﻟﻠﺰﻨﻫﺔ‬ ‫ﻟﻌﻞ اﺠﻟﻮ ﻳﻌﺘ‬
6) Ajakan dan jawabnya,
ْ َ ْ ّ ّ ‫أﻻ ﺗﺮﻰﻋ‬
contoh: ‫ﺮﺘم‬ ‫ﺣﻖ اﻷﺧﻮة ﺤﺗ‬

I. Uslub Penegasan
1. Penegasan Klausa Verbal
Untuk menegaskan klausa yang terdiri dari kata kerja, maka kita
bisa memilih beberapa uslub berikut ini dengan menyesuaikan den-
gan jenis verba yang digunakan,
1) fi’il madhi
- ‫ اﻟﻘﺴﻢ‬contoh : ‫ﺖ واﺟﻲﺒ‬ ُ ْ‫واﷲ ﻣﺎ أﻫﻤﻠ‬
ْ ّ ‫ﻇﻬﺮ‬َ ‫ﻗﺪ‬ ْ
- ‫ ﻗﺪ‬contoh : ‫اﺤﻟﻖ‬
َْ ّ ‫ﻟﻘﺪ ﻇﻬﺮ‬ ْ
- ‫ ﻗﺪ‬+ ‫ ﻻم اﻟﻘﺴﻢ‬contoh: ‫اﺤﻟﻖ‬
2) fi’il mudhari’
Penegasan fi’il mudhari’ bisa menggunakan nun taukid yang
didahului sumpah, syarat, perintah, pertanyaan atau larangan,
contoh:
ْ
‫ﺑﻮاﺟﻲﺒ‬ ّ
ِ ّ ‫( واﷲ ﻷﻗﻮﻣﻦ‬1
َّ ّ
‫( إﻣﺎ ﺗﺴﺎﻓﺮن ﺗﺘﻌﻠ ْﻢ‬2
َ
‫اﻤﻟﺴﻜﻦﻴ‬ َّ
‫ﺮﺘﻤﺣﻦ‬ ِ ‫( ﻟ‬3
ْ َّ َ
‫( ﻫﻞ ﺗﺴﺎﻓﺮن ﻲﻓ اﻟﺼﻴﻒ؟‬4

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 145


َّ
‫اﺠﻟﺪال‬
ِ ‫ﺗﻜﺮﺜن ﻣﻦ‬
ِ ‫( ﻻ‬5
3) fi’il amr
Penegasan fi’il amr bisa menggunakan ‫ ﻧﻮن اﺤﻛﻮﻛﻴﺪ‬contoh:
ْ َ َّ
‫اﻟﻔﻘﺮاء واﻗﺘَ ِﺼﺪن ﻲﻓ اﺠﻔﻘﺎت‬
َ ‫ﺳﺎ ِﻋﺪن‬

2. Penegasan Klausa Nominal


Untuk menegaskan klausa nomina dan menghilangkan keraguan,
kita bisa menggunakan beberapa uslub berikut ini:
1) ‫ﻻم اﻻﺑﺘﺪاء‬ contoh : ‫ﻷﻧﺖ أﻓﻀﻞ أﺻﺪﻗﺎ‬ َ
َّ ّ
2) ‫إن‬ contoh : ‫إن اﻟﻔ ﻣﻦ ﺑﻘﻮل ﻫﺄﻧﺬا‬
ّ ّ
3) ‫ ﻻم اﻻﺑﺘﺪاء‬+ ‫ إن‬contoh : ﴾‫ﻋﻈﻴﻢ‬ٍ ‫ﺧﻠﻖ‬
ٍ ‫﴿وإﻧﻚ ﻟﻌﻰﻠ‬
ّ ّ ُ
4) ‫أن‬ contoh : ‫ﻣﺴﺘﺤ ّﻖ‬
ِ ‫أﻋﻄﻴﺘُﻪ ﻷﻧﻪ‬
5) ‫اﻟﻘﺴﻢ‬ contoh : ‫واﷲ أﻧﺎ ﺑﺮيء‬
penegasan juga bisa kita lakukan dengan menggunakan beberapa
huruf tambahan berikut:
1) ‫إن‬
ْ
contoh : ‫ﺖ ﻫﺬا‬ ُ ْ‫إن ﻗﻠ‬ْ
‫ﻣﺎ‬
ْ ْ ُ ‫ت ﺑﺎﻷﻟﻢ ﻫﺮ ْﻋ‬
ُ ْ ْ ّ
2) ‫أن‬ contoh : ‫ﺖ إﻰﻟ اﻟﻄﺒﻴﺐ‬ ِ ‫ﻟﻤﺎ أن ﺷﻌﺮ‬
َ َ َ ‫أن‬ ْ َ
3) ‫ﻣﺎ‬ contoh : ‫ﺤﺗﺮﺘ َم ﻓﺘﻮاﺿﻊ‬ ‫إذا ﻣﺎ ﺷﺌﺖ‬
4) ‫ِﻣ ْﻦ‬ contoh : ‫ﻣﺎ ِﻣ ْﻦ ﺧﺎ ِﻟ ٍﻖ إﻻ اﷲ‬
َ
‫ﻫﻞ ﻟﻚ ِﻣ ْﻦ ﺣﺎﺟ ٍﺔ‬
‫اﻛﺎء‬ : ‫ﻜ ٍﺮ ﻟﻠﺠﻤﻴﻞ‬ ُ
5) contoh ِ ‫ﻟﺴﺖ ﺑﻤﻨ‬
َّ َ
‫أﻧﺖ ﺑِ ُﻤﺘ َﻬ ٍﻢ ﻋﻨﺪي‬ ‫ﻣﺎ‬
َ َّ َ
6) ‫أﻣﺎ‬ contoh : ‫أﻣﺎ واﷲ ﻷﺨﺗﺒﻨﻪ‬
َ ّ ّ ْ ُ ً
7) ‫أﻻ‬ contoh : ‫ﺑﺎﺤﻟﻖ إذا ﻋﻠﻤﻪ‬ ‫ﻳﻤﻨﻌﻦ رﺟﻼ ﻣﻬﺎﺑَﺔ اﺠﺎس أن ﻳﺘﻠﻜﻢ‬
َّ ‫أﻻ‬
-‫– ﺣﺪﻳﺚ ﺮﺷﻳﻒ‬
ّ ْ
ْ ‫ﺗﻘ‬ ّ
َ ‫﴿ﻓﺄﻣﺎ ا‬
8) ‫أﻣﺎ‬ contoh : ﴾‫ﻬﺮ‬ ‫ﺘﻴﻢ ﻓﻼ‬
J. Uslub Sumpah
Untuk bersumpah dengan bahasa Arab kita bisa menggunakan
uslub-uslub seperti berikut ini:

146 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


‫‪Kelompok pertama‬‬
‫َ‬ ‫َْ ّ‬ ‫ٌ‬ ‫إن ّ‬ ‫ّ‬ ‫ْ‬
‫أﺻﻨﺎﻣﻜﻢ﴾‬ ‫واﺿﺢ ‪﴿ ...‬ﺗﺎﷲ ﻷﻛﻴﺪن‬ ‫اﺤﻟﻖ‬ ‫أﻗ ِﺴ ُﻢ ﺑﺎﷲ ‪ ...‬واﷲ‬

‫‪Kelompok kedua‬‬
‫ْ‬
‫َ‬
‫ﻷداﻓﻌ َّﻦ ﻋﻦ ّ‬
‫اﺤﻟﻖ‬ ‫‪ -‬ﻟﻌﻤ ُﺮ َك‬
‫َ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬
‫اﻤﻟﻈﻠﻮم‬ ‫‪ -‬وﺣﻴﺎﺗِﻚ ﻷﻧﺮﺼن‬
‫َ‬
‫‪ -‬وا ي أﻣﺎت وأﺣﻴﺎ‪...‬‬

‫‪K. Uslub Pembatasan‬‬


‫‪Jika kita ingin membatasi seseorang pada sesuatu atau sebaliknya,‬‬
‫‪maka kita bisa menggunakan beberapa model uslub berikut ini:‬‬
‫‪Kelompok pertama‬‬
‫‪ -‬إﻧﻤﺎ اﺤﻟﻴﺎة ﺗَﻌ ٌ‬
‫ﺐ‬ ‫ِ‬
‫ّ‬
‫‪ -‬إﻧﻤﺎ ﺧﺎ ٌ ﺷﺠﺎع‬
‫اﷲ ﻣﻦ ﻋﺒﺎده اﻟﻌﻠﻤﺎء﴾‬ ‫‪﴿ -‬إﻧﻤﺎ ﺨﻳ‬

‫‪Kelompok kedua‬‬
‫ُّ‬
‫اﻤﻟﺠﺪ‬
‫‪ -‬ﻻ ﻳﻔﻮز إﻻ ِ‬
‫‪ -‬ﻻ ﺟﻮاد إﻻ ﻲﻠﻋ‬
‫‪ -‬وﻣﺎ ﺗﻮﻓﻴﻲﻘ إﻻ ﺑﺎﷲ‬

‫‪Kelompok ketiga‬‬
‫ّ‬
‫ﻣﺘﺤﺮﻛﺔ ﻻ ﺛﺎﺑﺘﺔ‬ ‫‪ -‬اﻷرض‬
‫ِّ‬ ‫َْ‬
‫‪-‬ﻣﺎ اﻷرض ﺛﺎﺑﺘﺔ ﺑﻞ ﻣﺘﺤﺮﻛﺔ‬
‫ِّ‬
‫ﻟﻜﻦ ﻣﺘﺤﺮﻛﺔ‬ ‫ْ‬ ‫‪-‬ﻣﺎ اﻷرض ﺛﺎﺑﺘﺔ‬

‫‪Kelompok keempat‬‬
‫َْ ُْ‬
‫اﻟﻌﺎﻣﻠﻦﻴ ﻧﺜﻲﻨ‬ ‫‪ -‬ﺒﻟ اﻟﺮﺟﺎل‬
‫‪-‬إﻰﻟ اﷲ أﺷﻜﻮ ﻻ إﻰﻟ اﺠﺎس‬

‫‪PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 147‬‬


ْ
﴾‫﴿إﻳّﺎك ﻧﻌﺒُﺪ وإﻳﺎك ﻧﺴﺘﻌﻦﻴ‬-

Kelompok kelima
ٌ ٌ
‫ﻲﻠﻋ ﻫﻮ ﺷﺠﺎع‬-
ْ ً َّ ُ ْ
‫ أﻛﺮﻣﺖ ﺤﻣﻤﺪا وﺣﺪه‬-

L. Uslub Penghususan
Ada beberapa uslub yang bisa kita gunakan untuk menghususkan
sesuatu:
Kelompok pertama
ْ َ
‫ ورﺛﺔ اﻷﻧﺒﻴﺎء‬- ‫اﻟﻌﻠﻤﺎء‬ - ‫ ﺤﻧﻦ‬-
ُ َ
‫ ﻤﺣﺎة ا ﻳﺎر‬- ‫اﻟﻮﻃﻦ‬
ِ ‫ ﺟﻨﻮد‬- ‫ ﺤﻧﻦ‬-

Kelompok kedua
ّ
‫ أﻣﻞ اﻷﻣﺔ‬- ‫ ﻣﻌﺮﺸ اﻟﺸﺒﺎب‬- ‫ إﻧﻨﺎ‬-
َ ْ َ - ‫ﻋﻠﻴﻨﺎ‬-
‫اﻟﻮﻃﻦ‬
ِ ‫ﻧﺪاﻓﻊ ﻋﻦ‬ ‫ أن‬- ‫أﺑﻨﺎء إﻧﺪوﻧﻴﺴﻴﺎ‬

Kelompok ketiga
ّ -
‫أﻋﺰﺘ ﺑﺄﺻﺎﻟﻲﺘ‬ ‫ أﻳّﻬﺎ اﻹﻧﺪوﻧﻴ‬- ‫أﻧﺎ‬-
ُ - ‫ أﻳّﺘﻬﺎ اﻷم‬- ‫أﻧﺎ‬-
‫أﻗﻮم ﺑﻮاﺟﻲﺒ‬

Kelompok keempat (jarang digunakan)


ّ ‫ داﻓﻊ ﻋﻦ‬- ‫ زﻳْ ًﺪا‬- ‫أﻧﺎ‬-
‫اﺤﻟﻖ‬
ِّ َ
‫ ُﻣﻘﺮﺼون‬- ‫ ﻃﻼب‬- ‫ أﻧﺘﻢ‬-

M. Uslub Memuji dan Menghina


Ada beberapa uslub dalam bahasa Arab yang bisa kita gunakan un-
tuk memuji atau menghina seseorang, yaitu sebagai berikut:

148 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


‫‪Kelompok pertama‬‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫‪ -‬ﻧﻌﻢ اﻟﻘﺎﺋﺪ ﺧﺎ ٌ‬
‫‪ -‬ﺑﺌﺲ اﺨﻟﻠ ُﻖ اﻹﻫﻤﺎل‬
‫ُ‬ ‫‪ -‬ﺑﺌﺲ ُ‬ ‫‪ -‬ﻧﻌﻢ ﻗﺎﺋﺪ اﺠﻟﻴﺶ ﺧﺎ ٌ‬
‫ﺧﻠﻖ اﻟﺮﺟﺎل اﻹﻫﻤﺎل‬ ‫ِ‬
‫ُ‬ ‫ُ ًُ‬ ‫ٌ‬ ‫ً‬ ‫‪َ -‬‬
‫‪ -‬ﺑﺌﺲ ﺧﻠﻘﺎ اﻹﻫﻤﺎل‬ ‫ﻧﻌﻢ ﺑﻄﻼ ﺧﺎ ِ‬
‫ُ‬
‫اﻟﻜﺬب‬ ‫‪َ -‬‬
‫ﺑﺌﺲ ﻣﺎ‬ ‫ُْ‬
‫اﻟﺼﺮﺒ‬ ‫‪َ -‬‬
‫ﻧﻌﻢ ﻣﺎ‬
‫ُ‬
‫اﻟﻜﺬ ُب‬
‫ِ‬ ‫ﺑﺌﺲ ﻣﺎ ﺗﻘﻮل‬‫‪َ -‬‬ ‫ُ‬
‫اﺨﻟﺮﻴ‬ ‫ﻧﻌﻢ ﻣﺎ ﺗﻔﻌﻞ‬ ‫‪َ -‬‬
‫َُ َْ‬ ‫ٌ‬ ‫اﻟﺼ ُ‬ ‫ﺑﺌﺲ ّ‬ ‫‪َ -‬‬ ‫ُ ْ‬ ‫ٌ‬ ‫ُ‬
‫ﺑﻌﻬﺪه‬ ‫ﺻﺪﻳﻖ ﻻ ﻳﻮﻋﻖ‬ ‫ﺪﻳﻖ‬ ‫ﺤﻳﺎﺳﺐ ﻧﻔﺴﻪ‬ ‫‪ -‬ﻧﻌﻢ اﻟﺮﺟﻞ رﺟﻞ‬
‫ﺎﻛن ﺧﺎ ٌ‬ ‫ُ َ‬
‫ِ‬ ‫‪ -‬ﻧﻌﻢ اﻟﻘﺎﺋﺪ‬
‫‪-‬ﺧﺎ ٌ ﻧﻌﻢ اﻟﻘﺎﺋﺪُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬

‫‪Kelompok kedua‬‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ ٌ‬
‫‪ -‬ﺳﺎء اﺨﻟُﻠ ُﻖ اﻹﻫﻤﺎل‬ ‫ﺐ زﻳﺪ‬ ‫‪ُ -‬‬
‫ﺣﺴ َﻦ اﻟﻄﺎ ِﻟ‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫‪ُ -‬‬
‫ﻃﺎﻟﺐ اﻤﻟﺪرﺳﺔ اﻟﻜﺴﻮل‬ ‫‪ -‬ﺳﺎء‬ ‫اﻤﻟﺠﺘﻬﺪة‬
‫ِ‬ ‫ﺣﺴ َﻦ ﻃﺎﻟﺐ اﻤﻟﺪرﺳﺔ‬
‫ُ‬ ‫ًُ‬ ‫ً ٌ‬
‫‪ -‬ﺳﺎء ﺧﻠﻘﺎ اﻹﻫﻤﺎل‬ ‫ﻃﺎﻛﺎ زﻳْﺪ‬ ‫َ‬
‫‪ -‬ﺣ ُﺴ َﻦ ِ‬
‫ًّ ِّ ْ‬
‫اﻟﺴﺠ ُﻦ‬ ‫‪ -‬ﺳﺎء ﻣﻘﺮا‬
‫ْ‬
‫اﻟﺴﺠ ُﻦ ﻣﻘﺮٌّ‬ ‫‪ -‬ﺳﺎء‬

‫‪Kelompok ketiga‬‬
‫َّ َ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬
‫‪ -‬ﻻ ﺣﺒﺬا اﻟﻜ ِﺬ ُب‬ ‫‪ -‬ﺣﺒﺬا اﻟﺼﺪق‬
‫َ ُ‬ ‫ُ‬ ‫ّ‬ ‫ُ‬ ‫ّ‬
‫‪ -‬ﻻ ﺣﺒﺬا اﻟﺮﺴﻋﺔ اﻟﻄﺎﺋﺸﺔ‬ ‫‪ -‬ﺣﺒﺬا اﺨﻟُﻠ ُﻖ اﻟﺼﺪق‬
‫ُ‬ ‫ّ‬
‫‪ -‬ﺣﺒﺬا ﻧﺮﺼة اﻤﻟﻈﻠﻮمِ‬
‫ً‬ ‫ُ‬ ‫ّ‬
‫اﻟﺼﺮﺒ ﺷﻴﻤﺔ‬ ‫‪ -‬ﺣﺒﺬا‬
‫ُ ٌ‬
‫ﺣﺐ اﻟﺼﺎ ِدق زﻳْﺪ‬ ‫‪ّ -‬‬
‫ً ٌ‬
‫ﺣﺐ ﺻﺎدﻗﺎ زﻳْﺪ‬ ‫‪ّ -‬‬
‫ٌ‬
‫ﺑﺎﻟﺼﺎ ِد ِق زﻳْﺪ‬ ‫ﺣﺐ ّ‬ ‫‪ّ -‬‬

‫َ َ‬
‫‪ untuk menunjuk-‬ﻓ ُﻌﻞ ‪Fi’il triliteral bisa dirubah menjadi wazan‬‬
‫‪kan makna pujian atau hinaan dengan syarat-syarat yang sama, con-‬‬
‫‪toh:‬‬

‫‪PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 149‬‬


ْ َ َ
ُ
‫اﻤﻟﻨﺎﻓﻖ‬ ‫ ﺧﺒُﺚ اﻟﺮﻓﻴ ُﻖ‬-
ٌ ‫اﻟﺮﺟ ُﻞ ﺧﺎ‬
ُ ‫ﺣﺴ َﻦ‬ُ -
ِ

N. Uslub Meminta Tolong


Jika kita mengalami suatu keadaan yang membutuhkan pertolo-
ngan, dan kita ingin minta tolong pada orang lain, maka ada bebe-
rapa contoh uslub yang bisa kita gunakan, antara lain:
Contoh (1):
ْ َ ْ ُْ َ
‫ ﻳﺎ ﻟ َﺮ ُﺟ ِﻞ اﻤﻟﺮوءة ﻟِﻠﺒﺎﺋﺴﻦﻴ‬... ‫ﻳﺎ ﻟﻸﻏﻨﻴﺎ ِء ﻟِﻠﻔﻘﺮا ِء ﻣﻦ اﻟﻔﻘﺮ‬ -
ْ َْ َ َ
!‫ﻠﻤﺤﺴﻨﻦﻴ ﻟِﻠﻴﺘﺎﻰﻣ‬ ‫ﻳﺎ ﻟﻸﻏﻨﻴﺎ ِء وﻳﺎ ﻟ‬ -
ّ ُ َ
!ِ‫ﻠﺤﺎﻜم وﻟِﻸﻏﻨﻴﺎء ﻟِﻠﻔﻘﺮاء‬ ‫ﻳﺎ ﻟ‬ -
َ
!‫ﻳﺎ ﻟﻠﻜﺮام وﻟﻠﻤﺤﺴﻨﻦﻴ‬ -
Contoh (2):
َّ َ
‫ ﻳﺎ ﻟﻠﺤﺎﻜمِ ﻣﻦ اﻟﻐﻼ ِء‬-
َْ
!‫اﻤﻟﻨﺎﻓﻘﻦﻴ‬
ِّ َ
‫ ﻳﺎ ﺑ ﻣﻦ‬-
Contoh (3):
ْ ْ َ‫ﻠﻤﻈﻠﻮمِ ! ﻳﺎ ﻟ‬
ْ ْ
‫ﻘﻮﻲﻣ ﻟِﻠﻌﻠ ِﻢ‬ ِ ‫ﻳﺎ ﻟﺴﻌﻴ ٍﺪ ﻟ‬ -
ْ َ ْ َ ْ َْ َْ
!‫ﻠﻤﻈﻠﻮمِ ! ﻳﺎ ﻗﻮﻣﺎ‬ِ ‫ ﻳﺎ ﻣﺆﻣﻨﺎ ﻟ‬...!‫أﻏﻨﻴﺎءا‬ ‫ ﻳﺎ‬...! ِ‫ﻤﻈﻠﻮم‬ ‫ﻳﺎ ﺳﻌﻴﺪا ﻟﻠ‬ -
ْ!‫ﻳﺎﻗﻮﻣﺎه‬...!ْ‫ ﻳﺎ ﻣﺆﻣﻨﺎه‬...!‫ﻳﺎ ﺳﻌﻴْﺪاه‬ -
ْ ْ
ُ
!‫أﻏﻨﻴﺎء‬ ‫ ﻳﺎ‬...!‫ﻳﺎ ﺳﻌﻴ ُﺪ ﻟِﻠﻤﻈﻠﻮم‬ -
Contoh (4):
ْ ْ َ
!‫ﻜﻦﻴ‬
ِ ‫ ﻳﺎ ﻬﻟﺬا ﻟِﻠ ِﻤﺴ‬-
ْ َّ َ َ
!‫ ﻳﺎ ﻟﻚ ﻟِﻠﻀﻌﻴ ِﻒ‬-
Contoh (5):
ْ
!‫ ﻳﺎ ﻲﻟ ﻟِﻠﻤﻈﻠﻮم‬-
َ َْ
!‫ﻨﺎﺮﺻ ﺠﺎ‬
ِ ِ ‫ ﻳﺎ ﻟﻠ‬-
O. Uslub Berduka/Meratap
Jika sesuatu yang tidak diharapkan terjadi pada orang yang dekat
dengan kita, dan kita ingin mengungkapkan perasaan berduka cita,

150 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


atau kita mengalami sesuatu atau hal yang menyakitkan dan kita
ingin mengeluhkan hal tersebut atau meratapinya, maka ada bebe-
rapa uslub yang bisa digunakan untuk mengungkapkan hal tersebut:
1. Berduka cita:
ْ َ َْ
‫وازﻳْ ُﺪ‬ ‫ﻓﺘﺢ ﻣﺮﺼ‬ َ
َ ‫واﻣ ْﻦ‬ ‫واﻋﺒﺪ اﺤﻟﻤﻴ ِﺪ‬ ‫واﻗﺘﻴﻞ ا ّ ار‬
َ
‫وازﻳْﺪا‬ ‫ﻓﺘﺢ ﻣﺮﺼا‬ َ
َ ‫واﻣ ْﻦ‬ ْ
‫واﻋﺒﺪ اﺤﻟﻤﻴﺪا‬
َ ّ ّ ‫واﻗﺘﻴْ َﻞ ا‬
‫ارا‬
‫وازﻳْﺪاه‬ ‫ﻓﺘﺢ ﻣﺮﺼاه‬ َ
َ ‫واﻣ ْﻦ‬ ْ َ
‫واﻋﺒﺪ اﺤﻟﻤﻴ ِﺪاه‬ َ ّ ‫واﻗﺘﻴْ َﻞ ا‬
‫اراه‬

2. Berkeluh kesah
ّ
ُ ‫واﺣﺠ‬ َ ْ ْ ُ َْ
‫ﺎج‬ ‫واﻣ ْﻦ ﻳﺆذي اﺤﻟَﻴَﻮان‬ ‫ﺮوب‬
ِ ‫واﻣﺜﺮﻴ اﺤﻟ‬
َ ‫واﺣﺠ‬
ّ َ ْ َ َْ
‫ﺎﺟﺎ‬ ‫واﻣ ْﻦ ﻳﺆذي اﺤﻟَﻴَﻮاﻧﺎ‬ َ ُ ‫واﻣﺜﺮﻴ اﺤﻟ‬
‫ﺮوﺑﺎ‬
َ ‫واﺣﺠ‬
ّ َ ْ َ َْ
‫ﺎﺟﺎه‬ ‫واﻣ ْﻦ ﻳﺆذي اﺤﻟَﻴَﻮاﻧﺎه‬ َ ُ ‫واﻣﺜﺮﻴ اﺤﻟ‬
‫ﺮوﺑﺎه‬
ْ‫وارأﺳﺎه‬ ... ‫وارأﺳﺎ‬ ...‫وارأﺳﻴﺎ‬ ... ْ ‫وا رأ‬

Huruf asli nudbah adalah «‫”وا‬, dan terkadang bisa diganti dengan
ْ
«‫ ”ﻳﺎ‬jika tidak menimbulkan ketaksaan, contoh: ْ‫ﻳﺎ رأﺳﺎه‬

P. Uslub Komparatif dan Superlatif


Jika kita ingin membandingkan antara dua hal atau menunjuk
pada yang paling baik diantara keduanya, maka berikut ini adalah
beberapa uslub yang bisa kita pilih:
Kelompok pertama
‫ اﻟﻌﻠﻢ أﻧﻔﻊ ﻣﻦ اﻤﻟﺎل‬-
ّ ‫ﺮة ﻣﻦ‬ ً َْ ُ
‫اﻟﺰﻫﺮ‬ ‫ اﻟﻮرد أﻛﺮﺜ ﻤﺣ‬-

Kelompok kedua
ْ‫اﻷﻛﺮﺒ ﻛﺮﻳﻢ‬
ُ ُ ٌ ّ ُ ٌ
‫اﻟﺸﺎب‬ - ‫ ﺤﻣﻤﺪ اﻷﻓﻀﻞ ﻣﻬﺬب‬-
ٌ ْ َّ َ ُ ٌ
‫ اﻟﻔﺘﺎة اﻟﻜﺮﺒى ﻛﺮﻳﻤﺔ‬- ‫ ﻫﻨﺪ اﻟﻔﻀﻰﻠ ﻣﻬﺬﺑَﺔ‬-
َّ ّ
‫ واﻟﻄﻠﺒﺘﺎن اﻟﺼﻐﺮﻳﺎن ﻣﻬﺬﺑﺘﺎن‬- ‫ اﻟﻄﺎﻛﺎن اﻷﻓﻀﻼن ﻣﻬﺬﺑﺎن‬-

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 151


‫َّ‬ ‫ّ‬
‫‪ -‬واﻟﻄﺎﻛﺎت اﻟﺼﻐﺮﻳﺎت ﻣﻬﺬﺑﺎت‬ ‫‪ -‬اﻟﻄﻼب اﻷﻓﻀﻠﻮن ﻣﻬﺬﺑﻮن‬
‫َ ُ‬ ‫ُ َ‬
‫‪ -‬زﻣﻴﻼﺗﻚ ﻓﻀﻠﻴﺎت اﻟﻄﺎﻛﺎت‬ ‫‪ -‬ﺠﻧﺢ ا ّ ارﺳﻮن اﻷﻗﺪرون‬

‫‪Kelompok ketiga‬‬
‫ٍء ﻲﻓ اﺤﻟﻴﺎ ِة‬ ‫‪ -‬اﻟﻌﻠﻢ أﻓﻀﻞ‬
‫ْ‬ ‫َ ُ َْ‬
‫‪ -‬دﻣﺸﻖ أﻗﺪم ﻣﺪﻓﻨ ٍﺔ ﻲﻓ اﺤﻛﺎرﻳﺦ‬

‫‪Kelompok keempat‬‬
‫ُ َ‬
‫ﻀﻼ َّ‬
‫ﻫﻦ‬ ‫اﺠﻟﺎﻣﻌﺎت أو ﻓ‬
‫ِ‬ ‫‪ -‬ﺟﺎﻣﻌﺎﺗﻨﺎ أﻓﻀﻞ‬

‫‪152 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB‬‬


DAFTAR PUSTAKA

J.W.M Verhaar, Asas-asas Linguistik Umum, (Yokyakarta, Gadjah


Mada University Press, 2002).
Gorys Keraf, Komposisi, (Flores, Nusa Indah Press, 1980)
Halliday, M.A.K and Hasan, Cohesion in English, (London, Longman,
1980)
Hasan Alwi, dkk, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta,
Balai Pustaka, 2000)
Hasyim Thoha Syalasy, Mu’jam Al-Af’al Al-Muta’addiyah-Al
Laazimah, (Beirut, Maktabah Lubnan, 2000).
Ibrahim Syams Din, Marji’ At-Thullab fi Al-Insya’, (Beirut, Dar
Kotoob Ilmiyah, 2004).
Kridalaksana, H, Kamus Linguistik, (Jakarta, PT. Gramedia, 1984).
Lyons, J.T, Writing Fundamentals, (St. Laurence College, Prentice
Hall, 1993).
M.E.Sieny, H.H. Yusuf, A Contextual Arabic Dictionary; Arabic-
Arabic, (Beirut, Libraire du Liban, 1991)
Mahmud Ahmed As-Sayyed, Fi Thoro’iq tadriis Al-Lughah Al-
Arabiyah, (Damasq, Damasq University Press, 1996).
Moeliono, A. dkk, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1988).
Muhammad al Adnaani, A Dictionary of Common Language Errors
and Theirs Correction, (Liban, Libraire du Liban, 1999)

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 153


Muhammad Ali Al -Khuli, A Dictionary of Theoritical Linguistic,
(Liban, Libraire du Liban, 1982).
________________, Diraasaat Lughowiyah, (Amman, Dar El-Falah,
1998)
________________, Madkhal Ilaa ‘Ilm Al-Lughoh, (Amman, Dar El-
Falah, 2000)
Musthofa Al-Gholaayaini, Jaami’ Ad-Duruus Al-Arabiyyah, (Beirut,
Maktabah Al-Ashreeya, 1998).
Rivers, W, Communicating Naturally in a Second Language,
(Cambridge, Cambridge University Press, 1983).
Rusydi A Tho’imah, Al Maharaat Al Lughowiyah, (Cairo, Dar Fikr
Araby, 2004).
Syahda’ Fari’ and Others, Muqaddimah fi Al-Lugawiyat Al-
Muashirah, (Amman, Dar Wael, 2000).
Syauqi Dhaif , Taisiiraat Lugawiyat, (Cairo, Dar Ma’arif, 1990).
Tahir A. Hafiz, Al-Hafiz Arabic Collocations Dictionary; Arabic-
English, (Liban, Libraire du Liban, 2004).
Tamman Hassan, Al-Lughah Al-Arabiyah; Ma’naaha wa Mabnaaha,
(Cairo, Aalam El-Kutub, 2004)
Tarigan, H.G, Pengajaran Wacana, (Bandung, Penerbit Angkasa,
1993).

154 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB


TENTANG PENULIS

Dr. H. M. Afifuddin Dimyathi, Lc., MA, lahir di Jom-


bang Jawa Timur 7 Mei 1979. Riwayat pendidikan;
Madrasah Ibtida’iyah Negeri Rejoso Jombang (lulus
tahun 1991); Madrasah Tsanawiyah Program Khusus
Darul Ulum Rejoso Jombang (lulus tahun 1994); Mad-
rasah Aliyah Keagamaan Negeri (MAKN) Jember
(lulus tahun 1997); belajar dan menghafal Al Qur’an di Pondok Pe-
santren Sunan Pandanaran Ngaglik Sleman Yokyakarta yang diasuh
oleh KH. Mufid Mas’ud sampai tahun 1998.
Pendidikan S1 diselesaikan penulis di al Azhar University Mesir,
pada Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu Al Qur’an mulai
tahun 1998-2002. Pada tahun 2002 penulis melanjutkan pendidikan
S2 di Khartoum International Institute for Arabic Language di kota
Khartoum Sudan dan lulus tahun 2004 dengan predikat Cum Laude.
Berbekal prestasi lulusan S2 terbaik tingkat Asia, pada tahun yang
sama penulis meneruskan pendidikan S3 di al Neelain University
jurusan Tarbiyah Konsentrasi Kurikulum dan Metodologi Pengajaran
Bahasa Arab dan selesai tahun 2007.
Selain itu, sejak tahun 2006 penulis sudah aktif sebagai dosen di
Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Ampel Surabaya dengan mengampu mata kuliah kebahasaan
dan tafsir. Mulai tahun 2007 setelah menyelesaikan program S3, penulis
juga turut mengajar di Program Pasca Sarjana UIN Sunan Ampel dan
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan mengampu mata kuliah
spesialisasi Linguistik, Sosio-Linguistik, Semantik dan Leksikologi,
Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab dan Pengembangan Materi
Ajar Bahasa Arab. Penulis juga ikut berpartisipasi sebagai pengajar

PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB | 155


di Program Pasca Sarjana IAIN Tulung Agung, IAIN Jember dan STIT
Dalwa Bangil Pasuruan dengan materi bidang kebahasaan dan tafsir.
Karya yang pernah ditulis adalah Muhadarah fi Ilm Lugah al
Ijtimai (Dar Ulum al Lughawiyah, Surabaya, 2010), Sosiolinguistik
(UINSA Press, 2013), Mawarid al Bayan fi Ulum al Qur’an (Lisan
Arabi, 2014), Safa al Lisaan fi I’rab al Qur’an (Lisan Arabi, 2015), 'Ilm
at Tafsir Ushuluhu wa Manahijuhu (Lisan Arabi, 2015, Dar as Shalih,
2018), Majma' al Bahrain fi Ahadits at Tafsir min ash Shahihain (Lisan
Arabi, 2016), Irsyad ad Darisin fi Ijma' al Mufassirin (Lisan Arabi, 2017)
dan beberapa artikel di Jurnal-Jurnal berbahasa Arab di Indonesia,
diantaranya Jurnal Nun wa al Qolam dan, Jurnal Indonesian Islam di
UIN Sunan Ampel Surabaya, Jurnal al Manaar UIN Syarif Kasim Pekan
Baru, jurnal El Jadid dan Jurnal LINGUA UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang.
Di sela-sela kesibukannya sebagai pengajar di UIN Sunan Ampel
Surabaya, penulis juga menjadi pengasuh Pondok Pesantren Darul
Ulum Jombang.

156 | PANDUAN PRAKTIS MENULIS BAHASA ARAB

Anda mungkin juga menyukai