Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP TEORITIS AGAMA DENGAN BUDAYA DAN SENI


disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengembangan budaya dan seni
dalam pai

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
ROBIATUL HUSNAH
SUHENDRA

KELAS:
V/A

DOSEN PENGAMPU:
ABDUL RAUF, M.Pd.I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


NURUL HIDAYAH SELATPANJANG
T.A. 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
maupun inspirasi untuk pembaca.

Selatpanjang, 30 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penyusunan .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3


A. Pengertian Seni..................................................................................... 3
B. Konsep Teoritis Agama, Budaya Dan Seni.......................................... 4
C. Hubungan Seni Budaya Dengan Pendidikan Agama Islam ................. 6
D. Pendidik Dalam Balutan Sni Dan Budaya, Upaya Pengajaran PAI
Bernilai Estetika ................................................................................... 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 12


A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang luas dan fleksibel. Kajian ilmu dalam Islam
tidak hanya pada inti ajaran Islam itu sendiri, melainkan juga pada ilmu lain yang
relevan terhadap ajaran Islam. Semua aspek dan hal dalam kehidupan manusia
diatur oleh Islam. Mulai dari ilmu pengetahuan, cara berpikir dengan filsafat,
hingga keindahan dalam seni dan budaya.
Islam mencintai keindahan sehingga dalam Islam terdapat aspek hubungan
Islam dengan seni dan budaya. Islam merupakan agama yang dapat menyesuaikan
dengan perkembangan zaman. Hal yang sangat mempengaruhi perkembangan
kebudayaan Islam adalah adanya konsep pengembangan budaya Islam.
Kebudayaan Islam adalah peradaban yang berdasar pada nilai-nilai ajaran Islam.
Semua itu diilhami oleh ayat-ayat Al Quran dan hadist. Sebagai rahmatan lil
alamin atau rahmat bagi alam semesta, Islam tampil sebagai solusi dari segala
permasalahan yang menimpa umat manusia.
Upaya Islam sebagai agama rahmatan lil alamin dibuktikan dengan peran
Wali Songo yang begitu besar dalam penyebaran agama Islam, khususnya di
pulau Jawa. Salah satu cara yang digunakan Wali Songo adalah pendekatan
melalui kebudayaan, misalnya kesenian gamelan dan wayang. Hal itu
menunjukkan bahwa Wali Songo mengutamakan jalan yang menjadikan
masyarakat tertarik dan sarat dengan ajakan yang baik daripada mengedepankan
hal-hal yang bersifat normatif dan tekstual.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian seni menurut para ahli?
2. Bagaimana konsep teoritis agama dengan budaya dan seni?
3. Bagaimana hubungan seni budaya dengan pendidikan agama islam?
4. Apa peran pendidik dalam pendidikan agama islam?

1
C. Tujuan Penyusunan
Diharapkan mampu untuk memberikan kesempatan kepada penyaji untuk
mempresentasikan materinya dengan tujuan memberikan informasi kepada audien
dan menjadi bahan informasi bacaan bagi para pembacanya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni
Dari banyak arti seni, dan semakin berkembangnya zaman membuat banyak
para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai definisi seni. Pengertian seni
menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Aristoteles
Pengertian seni menurut aristoteles adalah bentuk yang pengungkapannya
dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu
adalah meniru alam.
2. Sudarmaji
Menurut Sudarmaji, pengertian seni adalah segala manifestasi batin dan
pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna,
tekstur, volume, dan gelap terang.
3. Alexander Baum Garton
Pengertian seni menurut Alexander Baum Garton bahwa arti seni adalah
keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat
merasa dalam kebahagiaan.
4. Ki Hajar Dewantara
Pengertian seni menurut Ki Hajar Dewantara adalah hasil keindahan
sehingga dapat menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya, oleh
karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat
menimbulkan perasaan indah itu seni.
5. Immanuel Kant
Pengertian seni menurut Immanuel Kant adalah sebuah impian karena
rumus-rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan.
6. Hilary Bel
Pengertian seni menurut Hilary Bel bahwa arti seni adalah istilah yang
digunakan untuk semua karya yang dapat menggugah hati untuk mencari
tahu siapa penciptanya.

3
7. Leo Tolstoy
Pengertian seni menurut Leo Tolstoy adalah ungkapan perasaan pencipta
yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa
yang dirasakan pelukis.
8. James Murko
Pengertian seni menurut James Murko adalah penjelasan rasa indah yang
terkandung dalam jiwa setiap manusia, dilahirkan dengan perantaraan alat
komunikasi ke dalam bentuk yang dapat dianggap oleh indra pendengar
(seni suara), penglihatan (seni lukis), atau dilahirkan dengan perantaraan
gerak (seni tari, drama).
9. Ira Adriati. M.Sn (Dosen Seni ITB)
Pengertian seni menurut Ira Adriati adalah proses dan produk dari memilih
medium, dan suatu set peraturan untuk penggnaan medium itu, dan suatu
set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dengan ekspresi lewat
medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi atau
perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.
10. Eric Ariyanto
Pengertian seni menurut Eric Aryanto adalah kegiatan rohani atau aktivitas
batin yang direfleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan
perasaan orang lain yang melihat atau mendengarkannya.
11. Drs. Popo Iskandar
Pengertian seni menurut Popo Iskandar adalah hasil ungkapan emosi yang
ingin disampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup
bermasyarakat/berkelompok.1

B. Konsep Teoritis Agama, Budaya dan Seni


Para ahli pendidikan dan antropologi menyepakati bahwa seni budaya adalah
dasar terbentuknya kepribadian manusia. Maka dari seni budaya akan terbentuk

1
“Definisi Seni Para Ahli”, Pengertian Seni – Bagaes' Journal (ugm.ac.id) (diakses pada 30
September 2022 Pukul 8.10 Wib)

4
identitas seseorang, identitas suatu masyaraat dan identitas suatu bangsa (Tilaar,
2002).
Seni budaya adalah fitrah, kemampuan berseni dan berbudaya merupakan
salah satu perbedaan manusia dengan makhluk lain. Jika demikian, Islam sebagai
agama fitrah akan mendukung seni budaya selama penampilan lahir dan
mendukung fitrah manusia yang suci, dan karena itu pula Islam bertemu dengan
seni budaya dan jiwa manusia, sebgaimana seni budaya ditemukan oleh jiwa
manusia dalam Islam (Leaman, 2005).
Selain pembentukan kepribadian manusia, peran pendidikan seni budaya
adalah sebagai pembentukan pribadi serta pengembangan potensi. Pembentukan
pribadi bagi peserta didik maupun manusia pada umumnya, pembentukan pribadi
yang harmonis dengan mempertimbangkan kebutuhan perkembangan anak didik
untuk mencapai multi kecerdasan baik secara interpersonal, intrapersonal, visual,
spasial, musika, matematik, linguistik, logic, naturalis, spriritual, religius,
emosional, moral dan lain sebagainya.
Seni sebagai pengembangan dan aktualisasi potensi diri dimaksudkan dengan
adanya fitrah manusia, maka seni sebagai keindahan adalah suatu kefitrahan yang
dimiliki manusia. Oleh karena itu potensi tersembunyi yang ada pada manusia
dapat diaktualisasikan dalam kehidupan, di mana potensi-potensi itu digunakan
agar bermanfaat bagi manusia dan seluruh alam.
Budaya sebagai pembentukan sikap erat kaitannya dengan pendidikan agama
Islam. Lembaga pendidikan Islam merupakan sarana pengembangan kepribadian
peserta didik dan memiliki tanggung jawab intuk menyeimbangkan aspek
kognitif- logika dengan aspek etika-estetika yaitu penyeimbangan otak bagian
kanan dan kiri. Artinya pendidikan agama dan pendidikan ilmu umum haruslah
seimbang.
Tujuan pendidikan dalam upayanya mengolah kepribadian anak didik banyak
sedikitnya akan dibiasakan dengan berperilaku baik, didasari kepribadian yang
baik serta mandiri. Menurut Sindhunata, salah satu cara dalam membentuk anak
didik agar mandiri dan memiliki kepribadian dengan memperkenalkan mereka

5
pada seni budaya. Artinya kesenian dan kebudayaan penting bagi peserta didik
dalam pertumbuhan jiwa serta pikirannya.
Perasaan manusia menjadi tak terasah bila tanpa pengalaman keindahan
(estetika) suatu karya seni dan kearifan serta kedalaman makna nilau-nilai suatu
budaya. Melalui pendidikan seni dan budaya peserta didik akan terolah rasa, dan
kemampuan mengolah rasa mamu menjadi sumber pengendalian diri (Sindhunata,
2000). Nilai-nilai seni budaya Islam sangat jelas dapat diintegrasikan
dalam pendidikan agama Islam (PAI) yang tentunya berperan dalam
mengembangkan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik, di antara
ketiganya haruslah seimbang antara pengembangan kemampuan otak,
kemampuan otot dan rasa atau hati.2

C. Hubungan Seni budaya dengan Pendidikan Agama Islam


Agama dan kebudayaan adalah dua hal yang saling berinteraksi dan saling
mempengaruhi, karena pada keduanya terdapat nilai dan simbol. Agama
mempengaruhi kebudayaan atau seni budaya dalam pembentukannya, sedangkan
seni budaya dapat mempengaruhi sistem nilai dan simbol agama.
Agama dalam perspektif ilmu-ilmu sosial adalah sebuah sistem nilai yang
memuat sejumlah konsepsi mengenai konstruksi realitas, yang berperan besar
dalam struktur tata normatif dan sosial. Sedangkan budaya merupakan ekspresi
cipta, karya, dan karsa manusia (dalam masyarakat tertentu) yang mengandung
nilai-nilai religiusitas, filosofis, dan kearifan lokal (local wisdom).
Melalui pendidikan dan seni budaya maka dirasa peserta didik akan menjadi
mandiri dan percaya diri, dikarenakan kesenian berperan bagi pertumbuhan
pemikiran dan jiwa seseorang. Seni budaya mampu mengasah perasaan dan
pemaknaan suatu makna seseorang melalui keindahan dari hasil cipta manusia.
Penguatan mengolah rasa ini menjadi dasar bagi peserta didik untuk
mengendalikan diri.

2
Khairusani, M. (2020). Seni Budaya Sebagai Upaya Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Bernilai Estetika. TA’DIBUNA: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(2), 43.

6
Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berkenaan dengan kognitif, afektif
maupun psikomotoriknya, artinya di antara pencapaian ketiganya harus seimbang.
Nilai-nilai seni budaya dapat mengembangkan ketiga aspek tersebut, terutama
seni budaya Islam. Pertama, dengan cara mengkritisi suatu karya, ini berkenaan
dengan kognitif, kedua, bisa mengapresiasi, menghormati suatu karya,
mengapresiasi ini berkenaan dengan olah rasa, ketiga mengamalkan nilai-nilai
yang terkandung di dalam suatu karya, bahkan bisa untuk mengembangkan suatu
karya tersebut.
Terdapat banyak karya seni yang tercipta di dunia ini, baik oleh individu-
individu atau seni yang lahir dari suatu kebudayaan. Salah satunya adalah seni
sastra. Kajian sastra menjadi penting untuk memahami hubungan antara seni dan
agama Islam. Karena ajaran Islam berdasarkan pada firman Allah SWT yang
diwahyukan berupa kitab suci, maka sastra menjadi bagian penting dan istimewa di
antara berbagai bentuk seni Islam lainnya (Nasr, 1993).
Dalam pengajarannya jika melalui beberapa syair, musik, budaya lokal dan
sebagainya dirasa akan efektif untuk meningkatkan rasa dalam beragama. Tidak
heran jika lembaga-lembaga pendidikan agama dewasa ini banyak
memperhatikan dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang arahnya
berkeseian dan berkebudayaan upaya untuk sarana pembelajaran pereseta
didiknya.3

D. Pendidik dalam Balutan Seni dan Budaya, Upaya Pengajaran PAI


Bernilai Estetika
Melihat dari konsep pendidikan seni, dan sekaligus kedudukan pendidik
sebagai aktor maka dirasa akan lahir beberapa langkah pembelajaran PAI yang
variatif-inovaif di antaranya:
a. Konsep Gerakan reform
Gerakan reform akan mengutamakan kebebasan berekpresi sebagai
cara untuk memberi peluang kepada peserta didik dalam mengembangkan

3
Khairusani, M. (2020). Seni Budaya Sebagai Upaya Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Bernilai Estetika. TA’DIBUNA: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(2), 43.

7
kemampuan yang ada pada dirinya. Tujuannya adalah untuk
mendewasakan peserta didik bukan secara intelektual saja, melainkan aktif
dalam perbuatannya ataupun kesehariannya. Dengan mendapatkan
pengalaman “pelajaran dari sesuatu yang dialaminya. Semisal contoh
seorang guru membebaskan peserta didik untuk melakukan observasi
terhadap kaum duafa, ataupun orang-orang yang diwajibkan menerima
zakat. Dangan cara apapun dari hasil observasi akan dipresentasikan di
depan kelas atau bentuk laporan lainnya. Secara langsung maupun tidak
langsung peserta didik jika melakukan observasi akan menghayati
kehidupan orang-orang penerima zakat.
b. Pendidikan Seni untuk Apresiasi
Dipelopori oleh Alfred Lichtwart dan Konrad Lange, dengan pemikiran
bahwa persepsi seorang anak akan seni dan keindahan harus
dikembangkan melalui penghayatan langsung. Didukung dengan
observasi, kajian sejarah, library research dan lain sebainya. Dalam
pembelaran PAI akan sangat sejalan jika peserta didik diarahkan dalam
upaya pengkaryaan dalam bentuk apapun, bisa gambar, sayair, rupa, dan
tentunya karya itu mengandung unsur kereligiusan.
c. Pendidikan Seni untuk Konsepsi
Bermula dari “pengungkapan pikiran” Walter Sargent, gambar adalah
bahasa yang digunakan untuk melahirkan dan mengambangkan ide-ide
yang ada di alam pikiran. Artinya mengungkapkan ekspresi ataupun
persepsi kedalam bahasa visual, darinya kogmitif akan diuji dalam
praktiknya. Selain itu emosi seseorang akan digali, kecerdasan emosi
dirasa penting sebab manusia tidak akan mampu mengungkap
pengalaman secara mandiri dengan akal, sebab emosi mempunyai
kepekaan terhadap kenyataan yang tak bisa ditangkap oleh akal.
Pembelajaran PAI sangat bisa dilakukan dengan konsep tersebut,
peserta didik diarahkan untuk menuangkan konsep pikiran yang ada
pada fikirannya dalam bentuk bahasa visual. Semisal materi hari akhir,

8
tidak menutup kemungkinan seseorang untuk membahasakannya dalam
sifat visual.
d. Pendidikan Seni untuk Pertumbuhan Mental Kreatif
Pendidikan seni untuk pertumbukan mental reatif yang dimaksudkan
adalah peserta didik adalah idealnya, sedangkan seni sarananya. Dalam
artian seni adalah sarana bagi peserta didik dalam proses pertumbuhan
mental jiwa terampil dan kreatif. Pendidikan seni budaya dan
keterampilan sangatlah multilingual, multidimensional serta multi kultural.
Multilingual artinya yaitu pengembangan kemampuan untuk
mengekpresikan diri secara kreatif, semisal dengan bahasa, rupa, gerak,
bunyi dan lainnya. Multidimensional yakni pengembangan kompetensi,
berupa konsepsi, apresiasi, dan kreasi, yaitu dengan memadukan secara
harmonis unsur dari estetika, logika, kinestetika dan etika. Kemudian
dimaksudkan multikultural adalah makna dari pendidikan seni sebagai
kesadaran dan apresiasi terhadap budaya baik budaya lokal maupun
mancanegara, dalam upaya pembentukan nilai demokratis serta toleran.
e. Pendidikan Seni sebagai Keindahan
Dari konsep ini lahir bahasan bahwa seni akan selalu identik dengan
keindahan, namun perlu dipahami bersama jika keindahan itu sendiri
bersifat subjektif. Dengan segala upaya seorang guru dalam proses
pembelajaran PAI pastinya tidak akan lepas dari unsur keindahan dan
tentunya kenyamanan, jika pembelajaran itu nyaman maka dirasa akan
indah. Seperti misalnya tata ruang belajar, konsep, desain lingkungan
sekolah.
f. Seni Sebagai Imitasi
Seni sebagai imitasi adalah bentuk peniruan alam, dan segala bantuk seni
maupun budaya haruslah tiruan dari alam. Pembelajaran akan sangat
efektif jika itu adalah sebuah fenomena alam, akan mudah dilihat,
dirasakan, dan bisa dianaisis. Dengan menyangkutpautkan alam di
sekitar maka akan sangat efektif sebuah pembelajaran. Dalam pebelajaran
PAI akan bisa dipadukan dengan metode belajar yang sifanya kembali

9
pada alam, seperti latihan alam yang dilakukan para aktor teater, pecinta
alam, pramuka dan lain sebagainya, pelatihan rasa akan dilakukan di
alam, bisa berlokasi di gunung, laut, sungai, maka akan lebih dekat
dengan sang pencipta.4
Einstein menyatakan bahwa antara agama, seni dan ilmu memiliki keterkaitan
dalam membangun hidup dan kehidupan manusia secara utuh. Agama
mengarahkan hidup manusia, seni menghaluskan hidup, dan ilmu bertujuan
memudahkan hidup manusia. Ketiga hal ini merupakan landasan budaya bagi
setiap masyarakat yang religius atau mendasarkan dirinya pada nilai-nilai agama.
Hal ini sejalan dengan definisi kebudayaan sebagaimana disampaikan oleh
Koentjaraningrat (2002:9) bahwa kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan
karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari
hasil budi dan karyanya itu. Kebudayaan memang merupakan sesuatu hal yang
kompleks sehingga terlalu sulit untuk didefinisikan, bahkan beberapa orang
mengidentikkan antara kebudayaan dan kesenian.
Dalam kehidupan masyarakat Hindu di Bali, antara agama dan kesenian atau
seringkali dikatakan dengan kebudayaannya sangat sulit untuk dibedakan. Padahal
garis batas antara agama dan kebudayaan atau kesenian sangatlah jelas walaupun
tipis sekali kenyataannya. Hal ini memunculkan konfrontasi dalam pemahaman
masyarakat adalah tentang hubungan agama dengan kebudayaannya.Agama
merupakan landasan moral dan etika yang paling tinggi dari berbagai bentuk
kehidupan. Akan tetapi pemahaman ajaran agama yang tidak utuh dan
menyeluruh justru sering kali dapat membahayakan tidak saja bagi diri orang
tersebut tetapi juga bagi kehidupan dan kepentingan masyarakat secara luas.
Terkait dengan hal itu, Koentjaraningrat menyatakan bahwa ada tujuh unsur
kebudayaan universal, yaitu (1) sistem religi dan upacara keagamaan, (2) sistem
dan organisasi kemasyarakatan, (3) sistem ilmu pengetahuan, (4) bahasa, (5)
kesenian, (6) sistem mata pencaharian hidup, (7) sistem tekhnologi dan peralatan.
Dalam hal ini kesenian merupakan salah satu unsur dari kebudayaan universal

4
Khairusani, M. (2020). Seni Budaya Sebagai Upaya Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Bernilai Estetika. TA’DIBUNA: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(2), 43.

10
yang walaupun dalam kenyataannya berbeda dengan sistem religi atau upacara
keagamaan, tetapi pada kenyataannya memiliki hubungan yang tidak terpisahkan.
Koentjaraningrat menyatakan bahwa agama dalam hubungannya dengan
kebudayaan adalah bahwa agama merupakan sistem religi. Sistem religi
Koentjaraningrat (1987) menyatakan bahwa sistem religi terdiri atas lima
komponen yang saling berkaitan erat satu sama lain. Kelima komponen itu adalah
(1) Emosi keagamaan; (2) Sistem keyakinan; (3) Sistem ritus dan upacara; (4)
Peralatan Ritus dan Upacara; dan (5) Umat agama. Dalam kenyataan di dunia
empiris bahwa kaitan agama, kebudayaan dan kesenian akan tampak dalam sistem
ritus serta peralatan upacara. Agama memberikan nilai sakral atau sistem
keyakinan kepadanya sehingga menyebabkan munculnya emosi keagamaan dalam
diri penganutnya.5

5
https://brainly.co.id/, Tanya Jawab (diakses pada 30 September 2022, Pukul 8.32 Wib)

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Islam merupakan agama yang luas dan fleksibel.
Kajian ilmu dalam Islam tidak hanya pada inti ajaran Islam itu sendiri, melainkan
juga pada ilmu lain yang relevan terhadap ajaran Islam. Semua aspek dan hal
dalam kehidupan manusia diatur oleh Islam. Mulai dari ilmu pengetahuan, cara
berpikir dengan filsafat, hingga keindahan dalam seni dan budaya.
Islam mencintai keindahan sehingga dalam Islam terdapat aspek hubungan
Islam dengan seni dan budaya. Islam merupakan agama yang dapat menyesuaikan
dengan perkembangan zaman. Hal yang sangat mempengaruhi perkembangan
kebudayaan Islam adalah adanya konsep pengembangan budaya Islam.
Kebudayaan Islam adalah peradaban yang berdasar pada nilai-nilai ajaran Islam.
Semua itu diilhami oleh ayat-ayat Al Quran dan hadist. Sebagai rahmatan lil
alamin atau rahmat bagi alam semesta, Islam tampil sebagai solusi dari segala
permasalahan yang menimpa umat manusia.

B. Saran
Penyusun sangat berharap masukan dan saran yang membangun dari pembaca
agar menjadi bahan koreksi dan kajian kami. Karena penulis menyadari masih
banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan ini yang jauh dari
kesempurnaan.

12
DAFTAR PUSTAKA

“Definisi Seni Para Ahli”, Pengertian Seni – Bagaes' Journal (ugm.ac.id) (diakses
pada 30 September 2022 Pukul 8.10 Wib)
Khairusani, M. (2020). Seni Budaya Sebagai Upaya Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Bernilai Estetika. TA’DIBUNA: Jurnal Pendidikan Agama
Islam, 3(2), 43.
https://brainly.co.id/, Tanya Jawab (diakses pada 30 September 2022, Pukul 8.32
Wib)

13

Anda mungkin juga menyukai