Anda di halaman 1dari 8

IMLA DAN METODE

PEMBELAJARANNYA

AHMAD ALGHIFARI FAJERI


Pengertian Imla’

Imla’ berarti talqin yaitu menyampaikan atau


mendiktekan kepada orang lain dengan suara keras agar
dia memindahkan secara baik dan benar dari segi bahasa
dan mempelajarinya.
Metode Imla’ disebut juga metode dikte, atau metode
menulis. Di mana guru membacakan  pelajaran, dengan
menyuruh siswa untuk mendikte / menulis di buku tulis.
Dan imla’ dapat pula berlaku, dimana guru menuliskan
materi pelajaran imla’ di papan tulis, dan setelah selesai
diperlihatkan kepada siswa. Maka materi imla’ tersebut
kemudian dihapus, dan menyuruh siswa untuk
menuliskannya kembali di buku tulisnya.
Macam- macam Imla

Al-Imla’ al-Manqul: peserta didik menulis bagian dari


buku atau apa yang tertulis di papan tulis setelah
dibaca, dipahami serta dieja kalimat-kalimatnya.
Al-Imla’ al-Mandzur: pemaparan beberapa kalimat
kepada peserta didik dengan cara membaca dan
memahaminya kemudian ditutup dan diejakan.
Al-Imla’ al-Istima’i yaitu peserta didik mendengarkan
potongan kata setelah pembahasan kalimat.
Al-Imla’ al-Ikhtibari adalah bentuk imla’ yang
diberikan kepada siswa yang telah menguasai dan
memahami dengan baik teori-teori imla’ ikhtibari lebih
banyak muatan praktik dari pada muatan teori.
Manfaat Mempelajari Imla’

Dikte menyebabkan guru dan siswa mengetahui kesalahan


penulisan atau ejaan sebuah kata, kalimat, atau bacaan
singkat secara cepat. Kesalahan tersebut biasanya di buat
tiap-tiap siswa saat mengevaluasi hasil dikte.
Dikte dapat meningkatkan kemahiran mendengarkan dan
menulis bagi para siswa.
Dikte dapat menambah perbendaan kosakata.
Dikte melatih daya ingat jaka pendek siswa akan kata-kata
kalimatyang didengar sebelum dituliskan pada kertas.
Selama dan sesudah dikte, semua siswa terlihat aktif.
Dikte dapat menjadi auan yang baik bagi keseluruhab
kemahiran bahasa.
Tujuan Mempelajari Imla

Tujuan imla’ meliputi tujuan langsung dan tidak


langsung. Tujuan langsung imla’ adalah mampu
menulis huruf-huruf hijaiyah dalam bentuk tunggal,
kata atau kalimat secara tepat dan cepat.
Tujuan tidak langsung meliputi:
Al-hadaf al-lughawi (kebahasaan), yaitu membekali
siswa dengan keterampilan berpikir cepat,
pengetahuan akan makna, karekter huruf, struktur
dan gaya bahasa yang baru.
Al-hadaf al-‘udhwi (fisik), memperkuat dan
mempertajam indra pendengaran dan pengelihatan,
sebab kuatnya hubungan sensor motorik dua indra
tersebut yang kemudian memobilisasi otak agar
menggerakkan tangan untuk menulis.
Al-hadaf al-khuluqi (sikap), membiasakan siswa
bersikap, tertib, teliti, cermat dan mempunyai
respon cepat terhadap panggilan, dan membiasakan
mereka bersabar dan menjadi pendengar setia
selama guru mendikte (imla’).
Metode Pembelajaran Imla

Pada dasarnya ada dua cara yang dapat dilakukan


dalam pengajaran imla’ di kelas. Yakni dengan cara
mengimla’kan materi pelajaran itu di papan tulis dan
murid mencatat / menuliskannya di buku tulis.
Kemudian imla’ dengan cara guru hanya
membacakan materi pelajaran itu, kemudian murid
menuliskannya di buku tulis mereka masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai