Anda di halaman 1dari 25

Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam terbitan (KDT)

Tafsir Israiliyat
Penulis, Ahmad Sarwat
25 hlm

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang. Dilarang mengutip atau


memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari
penerbit.

Judul Buku
Tafsir Israiliyat

Penulis
Ahmad Sarwat Lc, MA

Editor
Al-Fatih

Setting & Lay out


Al-Fayyad

Desain Cover
Al-Fawwaz

Penerbit
Rumah Fiqih Publishing
Jalan Karet Pedurenan no. 53 Kuningan
Setiabudi Jakarta Selatan 12940
5

Daftar Isi

Daftar Isi...............................................................5
Bab 1 : Pengertian ................................................7
1. Bahasa ............................................................... 7
2. Istilah ................................................................. 7
a. Muhammad Husein adz-Dzahabi : ................... 8
b. Ahmad asy-Syarbasi ......................................... 8
c. Muhammad Kalifah .......................................... 8
d. Abu Syuhbah .................................................... 9
e. Amin Al-Khuli .................................................... 9
f. Sayyid Ahmad Khalil .......................................... 9
g. Ahmad Khalil .................................................... 9
Bab 2 : Mengapa Merujuk Ahli Kitab?................. 11
1. Ada Contoh Dari Nabi SAW ............................. 11
2. Ada Izin Dari Nabi SAW .................................... 11
3. Nabi SAW Tidak Menafsirkan Seluruh Ayat ... 12
Bab 3 : Tokoh Sumber Israiliyat .......................... 13
1. Abdullah Ibn Salam (W 43 H)............................ 13
2. Ka’ab al-Ahbar (W 32 H) ................................... 13
3. Wahab Ibn Munabbin (W 110 H)...................... 14
4. Ibn Juraij (W 150 H) .......................................... 14
Bab 4 : Dalil-dalil Terkait Dengan Merujuk Ahli
Kitab ............................................................... 15
6
1. Hadits Pertama ................................................ 15
2. Hadits Kedua .................................................... 15
3. Hadits Ketiga .................................................... 15
4. Hadits Keempat................................................ 16
Bab 5 : Sikap Ulama Dalam Memahami Israiliyat 18
1. Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas............................ 18
2. Ibnu Taimiyah dan Ibnu Hajar .......................... 18
3. Ibnu Katsir ........................................................ 19
4. Al-Biqa’i............................................................ 19
5. Ibnu al-‘Arabi ................................................... 19
6. Muhammad Syaltut.......................................... 20
7. Syeikh Abu Zahrah ........................................... 20
8. Abdul Aziz Jawisy ............................................. 20
Bab 6 : Beberapa Contoh Tafsir Israiliyat ............ 21
1. Israiliyah Yang Sejalan ...................................... 21
2. Israiliyat Yang Tidak Sejalan ............................. 22
a. Berhubungan Dengan Aqidah ........................ 22
b. Berhubungan Dengan Hukum ........................ 23
c. Berhubungan Dengan Kisah ........................... 23
3. Israiliyat Yang Mauquf...................................... 23
7

Bab 1 : Pengertian

1. Bahasa
Kata Israiliyat berasal dari kata Ibrani, Isra berarti
hamba dan Il berarti Tuhan. Israiliyat dinisbahkan
kepada Israil yaitu berasal dari keturunan Ya’qub
selanjutnya dikenal dengan sebutan Yahudi. 1
Sejarah menceritakan bahwa Ya’qub memiliki 12
anak salah satunya bernama Yahuda yang akhirnya
keturunan Yahuda disebut dengan Yahudi.2
Akhirnya mereka disebut Bani Israil termasuk di
dalamnya Yahudi. Al-Quran banyak menyebutkan
tentang Bani Israil yang dinisbahkan kepada Yahudi,
ini tercantum dalam banyak ayat.
2. Istilah
Secara istilah Israiliyat dipahami dengan
berbagai versi ini terlihat beragamnya definisi yang
kemukakan oleh para pakar, di antaranya :

1 Muhammad Husein az-Zahabi (dikenal az-Zahabi), al-Israilliat

fi at-Tafsir wa al-Hadis, (Kairo : Majma’ alBuhus al-Islamiah,


[t.th]), hlm. 1)
2 Ibrahim Abdurrahman Muhammad Khalifah (dikenal
Muhammad Khalifah), Dirasah fi Manahij alMufassirin,
(Kairo : Maktabah al-Azhariah, 1979), hlm. 318-319)
8
a. Muhammad Husein adz-Dzahabi :
Walaupun makna lahiriah dari Israiliat berarti
pengaruh-pengaruh kebudayaan Yahudi terhadap
penafsiran al-Quran, kami mendefinisikannya lebih
luas dari itu, yaitu pengaruh kebudayaan Yahudi dan
Nasrani terhadap tafsir. 1
b. Ahmad asy-Syarbasi
“Israiliyat adalah kisah-kisah dan berita-berita
yang berhasil diselundupkan oleh orang-orang
Yahudi ke dalam Islam. Kisah-kisah dan kebohongan
mereka kemudian diserap oleh umat Islam. Selain
dari Yahudi, mereka pun menyerapnya dari yang
lainnya.2
c. Muhammad Kalifah
Israiliyat yang kami maksud adalah sesuatu yang
berasal dari kedua golongan itu (Yahudi dan Nasrani)
karena yang dikutip oleh kitab-kitab tafsir tidak
selamanya berupa Israiliyat yang secara berbarengan
dimiliki oleh golongan itu, tetapi terkadang berupa
kebudayaan yang khusus dimiliki Nasrani (dari kitab
perjanjian lama), seperti tentang nasab Maryam,
tempat kelahiran Nabi Isa as. dan lain-lain, walaupun
jumlah riwayat

1 Muhammad Husein az-Zahabi, at-Tafsir wa al-Mufassirun,


(Mesir : Dar al-Maktub al-Hadisah, 1976), hlm. 165
2 Ahmad asy-Syarbasi, Qishshat at-Tafsir, (Beirut : Dar al-
Qalam, 1962), hlm. 67)
9
Israiliyat yang berasal dari kalangan Yahudi lebih
banyak daripada yang berasal dari kalangan Nasrani.1
d. Abu Syuhbah
Israiliyat adalah pengetahuan-pengetahuan
(ma’arif) yang berasal dari Yahudi dan Nasrani yang
terdapat pada kitab Injil, penjelasan-penjelasan Injil,
kisah-kisah para nabi dan yang lainnya.2
e. Amin Al-Khuli
Menurut Amin Al-Khuli Israiliyat adalah
informasi-informasi yang berasal dari ahli kitab yang
menjelaskan nash-nash Al-Quran.
f. Sayyid Ahmad Khalil
Menurut Sayyid Ahmad Khalil mendefinisikan
Israiliyat adalah riwayat-riwayat yang berasal dari
ahli kitab baik yang berhubungan dengan agama
mereka maupun yang tidak ada hubungannya sama
sekali dengannya.
Penisbahan riwayat Israiliyat kepada Yahudi
karena para perawinya berasal dari kalangan mereka
yang sudah masuk Islam.
g. Ahmad Khalil
Ahmad Khalil menyatakan bahwa yang dimaksud
dengan Israiliyyat adalah kisah-kisah yang

1 Ibrahim Abdurrahman Muhammad Khalifah (dikenal


Muhammad Khalifah), Dirasah fi Manahij.....,hlm. 220)
2 (Muhammad Ibn Muhammad Abu Syuhbah (dikenal Abu
Syuhbah), al-Israilliat wa al-Maudhu’at fi Kutub at-Tafsir,
(Kairo : Maktabah as-Sunnah, 407 H), hlm. 13-14)
10
diriwayatkan dari Ahli Kitab, baik yang ada
hubungannya dengan agama mereka ataupun tidak.
11

Bab 2 : Mengapa Merujuk Ahli Kitab?

Di antara penyebab shahabat ataupun tabiin


menerima riwayat mereka para ahlul kitab itu
dikarenakan oleh sebab-sebab berikut ini:
1. Ada Contoh Dari Nabi SAW
Para shahabat ataupun tabiin ridwanullahi
alaihim melihat dan menyaksikan bahwa Nabi saw
telah melakukan hal yang serupa diwaktu
dulu,seperti dialog dengan para tokoh ahlul kitab
terkhusus dari kalangan yahudi.
Contohnya dialog Nabi SAW dengan Abdullah bin
Salam, yang sangat panjang sekali,yang pada inti nya
Abdullah bin Salam menerangkan atau menjelaskan
dan menanyakan tentang kerasulan Nabi
Muhammad SAW.
2. Ada Izin Dari Nabi SAW
Penyebab yang kedua adalah bahwa Nabi pernah
mengatakan didalkam hadits nya yang shahih seperti
berikut ini.
“Riwayatkan lah atau bertahadits lah kamu
dengan banu israil, karna itu tidaklah mengapa”.
Dan hadits ini dijadikan landasan oleh shahabat
untuk menerima riwayatnya orang ahlul kitab
terkhusus yahudi.
12
3. Nabi SAW Tidak Menafsirkan Seluruh Ayat
Penyebab berikutnya adalah bahwa nabi saw
tidak menafsirkan seluruh ayat al- Quran yag diturun
kan kepadanya, maka untuk mentafsirkan ini
diperlukan ilmu yang sagat luas dan sangat
dibutuhkan para ahlul kitab yang punya tsaqafat
tinggi dalam kitab mereka terlebih lagi ketika
mentafsir kan ayat yang berhubungan dengan kisah-
kisah terdahulu seperti kisahnya nabi adam,atau
yang sebelum nya yaitu sebelum penciptaan adam as
dan kisah-kisah para nabi sesudahnya.
13

Bab 3 : Tokoh Sumber Israiliyat

Berkembangnya tafsir Israiliyat di dalam Islam


tentu tidak terlepas dari peranan para tokohnya dari
Yahudi dan Nasrani yang sudah masuk Islam, di
antara tokoh Israiliat tersebut adalah :
1. Abdullah Ibn Salam (W 43 H)
Nama lemgkapnya adalah Abu Yusuf Abdullah
Ibn Salam Ibn Harits al-Israil al-Anshar memiliki garis
keturunan dengan Nabi Yusuf Ibn Yaqub. Abdullah
Ibn Salam menurut riwayat termasuk Yahudi
terpandai.
2. Ka’ab al-Ahbar (W 32 H)
Nama lengkapnya adalah Abi Ishaq Ka’ab Ibn
Mati’ al-Himairi dipanggil Ka’ab al-Akhbari. Ia
seorang Yahudi yang berasal dari Yaman.
Para ahli sejarah berbeda pendapat tentang
masa keislamannya. Ada yang mengatakan beliau
masuk Islam pada masa Rasul SAW, namun ada juga
yang mengatakan masuk Islamnya pada masa Abu
Bakar, bahkan ada juga yang mengatakan pada masa
Umar Ibn Khathab.
Sebelum muslim ia pernah menjabat sebagai
pendeta yang mengetahui banyak tentang isi kitab
Taurat.
14
3. Wahab Ibn Munabbin (W 110 H)
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Wahab
Ibn Munabbin Ibn Sa’ij Ibn Zi Kinaz al-Yamani as-
Shin’ani.
Beliau lahir pada masa Khalifah Usman Ibn Affan
dan termasuk tabi’in yang banyak membaca Taurat
dan Injil.
4. Ibn Juraij (W 150 H)
Nama lengkapnya adalah Abu Khalid atau Abu al-
Walid Abdul Malik Ibn Abdul Aziz Ibn Juraij.
Aslinya beliau adalah seorang hamba sahaya
yang lahir di tahun 80 H. Aslinya berasal dari Romawi
dan menjadi ulama besar di Mekkah ia dikenal
sebagai tokoh Israiliat di masa tabi’in.
15

Bab 4 : Dalil-dalil Terkait Dengan Merujuk Ahli


Kitab

1. Hadits Pertama
ِّ ُ‫ُصدقوا أهل الكتاب وال ت‬
‫ أمنا ابهلل وما ُأنزل‬:‫كذبومه وقولوا‬ ِّ ‫ال ت‬
‫الينا‬
“Janganlah kamu membenarkan (keterangan) Ahl
Kitab dan jangan pula mendustakannya. Tetapi
katakanlah ‘ Kami beriman kepada Allah dan
kepada apa yang diturunkan kepada
kami...”(HR.Bukhari)
2. Hadits Kedua

َّ ‫و َح ِّدثوا عن بىن ارسائيل وال َح َرج و َمن كذب‬


‫عىل متعمدً ا فليتبوأ‬
‫مقعده من النار‬
Dan ceritakanlah dari Bani Israil karena yang
demikian itu tidak dilarang. Tetapi barang siapa
yang berdusta atas namaku dengan sengaja,
bersiap-siaplah menempati tempatnya di
tempatnya di neraka.
3. Hadits Ketiga
‫أن معر بن اخلطاب أىت النىب ﷺ بكتاب أصابه من بعض أهل‬
16
‫»أمهتوكون فهيا اي بن اخلطاب؟‬:‫ فقرأه عليه فغضب فقال‬،‫الكتاب‬
‫ ال تسألومه عن شئ‬.‫ لقد جئتمك هبا بيضاء نقية‬،‫واذلى نفىس بيده‬
‫ واذلى نفىس‬،‫ أو بباطل فَ ُت َص ِّدقوا به‬،‫فيخربومك حبق فَ ُت َك ِّذبوا به‬
‫ لو أن موىس ﷺ اكن ح ًيا ما وسعه اال أن يتبعىن‬،‫بيده‬
Umar bin Khattab datang kepada Nabi SAW
dengan kitab dari sebagian ahli kitab, lalu
membacakannya sehinga Nabi SAW marah.
Apakah engkau termasuk orang yang bingung
wahai Ibnul Khathab? Sungguh Aku datang
kepada kalian dengan membawa ajaran yang
putih bersih. Janganlah bertanya kepada mereka
tentang sesuatu, lalu mereka menyampaikan
dengan benar tapi kamu dustai, atau mereka
sampaikan dengan batil lalu kalian benarkan.
Demi Allah Yang jiwaku di tangan-Nya, andaikan
Musa hidup saat ini, tidak ada kelonggaran
baginya kecuali mengikuti syariatku”
4. Hadits Keempat
‫اي معرش املسلمني؛ تسألون أهل الكتاب وكتابمك اذلى ُأن ِّز َل عىل‬
‫ وقد حدَّثمك هللا‬،‫ تقرأونه مل يشب‬،‫نبيه ﷺ أحدث الخبار ابهلل‬
َّ ،‫أن أهل الكتاب بدَّلوا ما كتب هللا‬
:‫وغَّيوا بأيدهيم الكتاب فقالوا‬
]٧٩ ‫﴿هاذا ِّمن ِّع ْن ِّد هللا ِّليَ ْش َ َُتو ْا ِّب ِّه ثَ َمنًا قَ ِّل ًيًل﴾ [البقرة‬
Wahai kaum muslimin, bagaimana mungkin kalian
bertanya kepada ahli kitab, padahal Quran yang
diturunkan kepada Nabi-nya merupakan kabar
terbaru dari Allah, kalian membacanya padahal
17
Allah SWT telah menceritakan pada kalian bahwa
ahli kitab telah mengganti apa yang telah Allah
tetapkan dan mengganti kitab dengan yang ada di
tangan mereka dan berkata : Ini dari sisi Allah
untuk dijual dengan harga yang sedikit.
18

Bab 5 : Sikap Ulama Dalam Memahami


Israiliyat

1. Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas


Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas mengatakan bahwa
meriwayatkan kisah Israiliyat boleh baik dalam tafsir
maupun hadis.
Abdullah Ibn ‘Amru Ibn al-‘Ash mengatakan
ketika terjadi perang Yarmuk beliau menemukan
beberapa kitab Yahudi dan Nasrani, lalu diambil dan
dipelajarinya.
Setelah memahaminya maka ia menceritakan
isinya kepada mukmin lainnya yang tujuannya hanya
untuk istisyhad dan bukan aqidah atau hukum.
2. Ibnu Taimiyah dan Ibnu Hajar
Ibnu Taimiyah dan Ibnu Hajar al-Asqalani
berpendapat bahwa Israiliyat ada tiga bagian yaitu :
▪ Pertama, Israiliyat yang masuk dalam bagian
Islam atau sejalan dengan Islam perlu
dibenarkan dan boleh diriwayatkan.
▪ Kedua, Israiliyat yang tidak sejalan dengan
Islam mesti ditolak dan tidak boleh
diriwayatkan.
▪ Ketiga, Israiliyat yang tidak tergolong pada
bagian pertama dan kedua tidak perlu
19
dibenarkan dan didustakan.
3. Ibnu Katsir
Ibnu Katsir (w. 774 H) membagi Israiliyat menjadi
tiga juga, yaitu :
▪ Pertama, cerita-cerita yang sesuai
kebenarannya dengan al-Quran. Dalam hal ini
cukuplah al-Quran yang menjadi pegangan
sementara lainnya hanya pantas sebagai
pembuktian akan keberadaannya.
▪ Kedua, cerita yang jelas-jelas kedustaannya
dan menyalahi agama Islam. Cerita saperti ini
mesti ditinggalkan karena merusak aqidah.
▪ Ketiga, cerita yang didiamkan (maskut ‘anhu)
yaitu cerita yang tidak ada kebenarannya
namun tidak pula bertentangan dengan
ajaran Islam. Namun umat Islam tidak boleh
mempercayainya dan mendustainya, seperti
penyebutan nama Ashabul Kahfi dan
jumlahnya.
4. Al-Biqa’i
Al-Biqa’i membolehkan cerita Israiliyat dimuat
dalam tafsir al-Quran selama tidak bertentangan
dengan nash (al-Quran Hadis). Pembolehan ini hanya
bertujuan untuk isti’nas dan bukan sebagai dasar
aqidah dan hukum.
5. Ibnu al-‘Arabi
Ibnu al-‘Arabi memberikan pembeda antara
Israiliyat yang berkenaan dengan ahli Kitab dengan
yang tidak.
20
Untuk kategori pertama menurutnya dapat
diterima karena dianggap sebagai pengakuan dari
orang yang lebih mengetahui seluk beluknya.
Adapun pada kategori kedua juga dapat diterima
dengan syarat baik si pembawa berita maupun
materinya terlebih dahulu dilakukan penelitian.
6. Muhammad Syaltut
Muhammad Syaltut berpendapat bahwa
kehadiran Israiliyat hanya menghalangi umat Islam
dalam menemukan petunjuk al-Quran.
7. Syeikh Abu Zahrah
Abu Zahrah menambahkan bahwa Israiliyat
harus dibuang karena dianggap tidak bermanfaat
terutama dalam memahami makna alQuran.
8. Abdul Aziz Jawisy
Abdul Aziz Jawisy berpendapat bahwa Israiliyat
pada dasarnya menyesatkan akal umat Islam.
21

Bab 6 : Beberapa Contoh Tafsir Israiliyat

1. Israiliyah Yang Sejalan


Israiliyat yang sejalan dengan Islam, yaitu seperti
cerita israiliyat yang membenarkan apa yang ada di
dalam Al-Quran mengenai sifat-sifat Rasullullah.
Allah SWT berfirman:
‫ َودَا ِّعي ًا ا ََل‬-٤٥- ‫َاي َأهيه َا النَّ ِّ هِب اَّنَّ َأ ْر َسلْنَاكَ َشا ِّهد ًا َو ُمبَ ِّرش ًا َون َ ِّذير ًا‬
ِ ِ ِّ ِّ ِّ ْ ِّ ِّ
٤٦- ‫رساج ًا هم ِّنَّي ًا‬
َ ‫َّاَّلل ابذنه َو‬
ِ
Wahai Nabi! Sesungguhnya Kami Mengutusmu
untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira dan
pemberi peringatan,(45) dan untuk menjadi
penyeru kepada (agama) Allah dengan izin-Nya
dan sebagai cahaya yang menerangi.(46)
Di dalam kitab Ibnu Katsir. Imam Ahmad
meriwayatkan dari Atha’ bin Yasar bahwa ia telah
bertemu dengan Abdullah bin Amr, lalu beliau
berkata kepadanya, “Beritahukan kepadaku tentang
sifat nabi SAW dalam taurat.
Abdullah berkata, “baik” demi Allah beliau
tersifat dalam Taurat seperti sifatnya dalam al-
Quran, “Wahai Nabi, sesungguhnya bukan sebagai
orang yang berperangai kasar dan bukan berwatak
keras. Allah SWT tidak akan mencabut nyawanya
22
sehingga dengannya ia meluruskan agama yang
bengkok dengan mengatakan, tiada Tuhan selain
Allah,dengannya ia membuka hati yang tertutup,
telinga yang tuli dan mati (hati) yang buta[10].
Atha’ berkata “Saya telah bertemu Wahab bin
Munabbah lalu saya menanyainya tentang hal itu,
maka tidaklah menyalahi satu huruf pun dalam
menyifati nabi sebagaimana dalam Taurat dan Al-
Quran.
2. Israiliyat Yang Tidak Sejalan
a. Berhubungan Dengan Aqidah
Israiliyat yang tidak sejalan dengan Islam, seperti
mengenai kejadian alam dalam Q. S. az-Zumar [39] :
67 :
Seperti apa yang diriwayat kan oleh imam al
bukhari rahimahullah didalam kitab shahih nya dari
abdullah dia berkata “telah datang seorang pendeta
yahudi menghadap nabi saw lalu dia berkata”ya
muhammad kami mendapati (di dalam taurat)
bahwa Allah menjadikan langit pada sebuah jari dan
bumi-bumi dalam satu jari dan seluruh makhluk lalu
Allah berkata saya adalah raja dalam satu jari
diwaktui nabi lannsung tertawa sehingga tampak gigi
taring nya karma membenarekan apa yang
disampaikan oleh pendeeta yahudi tadi kemudian
nabi membaca ayat :
‫وما قدروا هللا حق قدره‬
23
b. Berhubungan Dengan Hukum
Seperti apa yang dirirawayat kan oleh Imam
Bukhari dari Abdullah bin Umar dia berkata bahwa
segolongan orang yahudi datang untuk menghadap
Nabi saw dengan membawa seorang laki-laki dan
seorang perempuan yang telah berzina,lalu
Rasulullah berkata bagaimana hokum nya menurut
kamu?lalu mereka menjawab “kami pukuli
saja”kemudian rasulullah berkata”apakah tidak
kalian dapati didalam taurat hokum rajam?lalu
mereka sepakat untuk menjawab”tidak!kemudian
Abdullah bin salam berkata bohong kalian!dan
seterus nya…
c. Berhubungan Dengan Kisah
Riwayat ini seperti apa yang diriwayat kan oleh
Ibnu katsir dalam tafsir nya yang masyhur ketika
mntafsirkan surat Hud ayat yang ke 38;yang artinya
“dan buatlah perahu itu dengan pegawalan dan
perintah kami,dan jangan tanyakan lagi kepadaku
tentang orang2 kafir,sesungguhnya mereka akan
ditenggelamkan”
3. Israiliyat Yang Mauquf
Israiliyat yang mauquf di antaranya kisah Nabi
Adam as. dan pohon Khuldi yaitu larangan kepada
beliau mendekati pohon tersebut. Kisah ini terdapat
dalam firman Allah SWT. Q. S. al-Baqarah [2] : 35 :
Ayat ini tidak menjelaskan pohon apa yang
dilarang didekati Adam dan Hawa, ketidak jelasan itu
membangkitkan minat Israiliyat untuk memberikan
pendapat yaitu pohon yang dimaksud adalah
24
gandum. Sebagian orang memaknainya denagan
padi. Dan pemahaman lain justru mengatakan bahwa
yang dimaksud adalah kurma.
Seperti nama-nama ashabul kahfi, warna anjing
mereka, tongkat nabi Musa dari pohon apa, nama
burung yang dihidupkan Allah kepada Nabi Ibrahim,
nama sapi yang dipukul oleh Bani Israil dan lain
sebagainya.
25

Anda mungkin juga menyukai