Anda di halaman 1dari 32

Qur’an & Sains

KA’BAH
SEBAGAI PUSAT BUMI & MEKKA
H SEBAGAI PUSAT WAKTU DUNIA
Ka’bah, rumah Allah dimana seluruh umat Islam
merindukan berkunjung dan menjadi tamu-tamu Allah
Sang Maha Pencipta. Kiblatnya (arah) umat Islam dalam
melaksanakan shalat, dari manapun semua ibadah shalat
menghadap ke kiblat ini.
Istilah Ka’bah adalah bahasa Al-Qur’an dari kata
“ka’bu” yg berarti “mata kaki” atau tempat kaki
berputar bergerak untuk melangkah, mengandung istilah
“ka’bah” yang artinya nyata “mata bumi” atau “sumbu
bumi” atau kutub putaran utara bumi.
‫س‬
ِ ‫ا‬َّ ‫ن‬‫ل‬ِّ ‫ل‬ ‫ا‬‫م‬ َ ٰ
‫ي‬ َ ‫َج َع َل ٱهَّلل ُ ٱ ْل َك ْعبَةَ ٱ ْلبَ ْي‬
ً ۭ ِ‫ت ٱ ْل َح َرا َم ق‬
Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu
sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia)
bagi manusia {Al-Maa’idah: 97}
Jika kita berada di masa ayat ini diturunkan, tentu kita
sama sekali tidak menyangka bahwa Ka’bah memang
benar-benar sebagai pusat bumi. Dan mungkin saja
beberapa diantara kita tidak percaya, namun kini
semua itu terbukti baik dari segi geografi maupun dari
segi astronomi.
Bukti yang tidak terbantahkan sama sekali, dan inilah
salah satu sebab mengapa Qur’an disebut sebagai
mukjizat terbesar dan sepanjang masa. Mukjizat ayat-
ayatnya masih dapat kita lihat hingga detik ini.
Sebuah Kitab yg mengaku dari ALLAH, harus berani
dihadapkan dengan segala macam persoalan, segala
zaman, segala segi, segala sisi, dari sudut manapun &
harus sepanjang zaman.

‫ان ِمنْ ِعن ِد َغ ْي ِر‬


َ ‫ان ۚ َولَ ْو َك‬ َ ‫أَفَاَل يَتَ َدبَّ ُر‬
َ ‫ون ٱ ْلقُ ْر َء‬
ً ٰ
‫ٱختِلَ ۭفا َكثِي ۭ ًرا‬
ْ ‫وا فِي ِه‬ ۟ ‫ٱهَّلل ِ لَ َو َج ُد‬
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ?
Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah,
tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak
di dalamnya. {An-Nisaa’: 82}
Lalu, bukti apa saja yang menjadikan Ka’bah sebagai pusat
bumi ini ?
Bukti Pertama:
Sudah sejak 1000 tahun terakhir, sejumlah matematikawan
dan astronom Muslim seperti Biruni telah melakukan
perhitungan yang tepat untuk menentukan arah kiblat dari
berbagai tempat di dunia. Seluruhnya setuju bahwa setiap
tahun ada dua hari dimana matahari berada tepat di atas
Ka’bah, dan arah bayangan matahari dimanapun di dunia
pasti mengarah ke Kiblat. Peristiwa tersebut terjadi setiap
tanggal 28 Mei pukul 9.18 GMT (16.18 WIB) dan 16 Juli
jam 9.27 GMT (16.27 WIB) untuk tahun biasa. Sedang
kalau tahun kabisat, tanggal tersebut dimajukan satu hari,
dengan jam yang sama.
Pada saat-saat waktu diatas, ialah sangat tepat sekali jika
digunakan untuk mengkoreksi kiblat di setiap masjid di
daerah2 lain. Kita hanya tinggal mengikuti bayangan pada
waktu yang telah ditentukan seperti diatas. Maka tidak perlu
lagi susah-susah menentukan arah kiblat yang benar.
Tentu saja pada waktu tersebut hanya separuh dari bumi yang
mendapat sinar matahari. Selain itu terdapat 2 hari lain dimana
matahari tepat di “balik” Ka’bah (antipoda), dimana bayangan
matahari pada waktu tersebut juga mengarah ke Ka’bah.
Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 28 November 21.09
GMT (4.09 WIB) dan 16 Januari jam 21.29 GMT (4.29 WIB)
Bukti Ke dua:
Astronout Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekkah
adalah pusat dari Planet Bumi. Fakta ini telah diteliti melalui
sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama
kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil
gambar planet Bumi, dia berkata : “Planet Bumi ternyata
menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang
menggantungnya ???”
Para Astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu
mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka
mengumumkannya di Internet, tetapi sayangnya 21 hari kemudian
website tersebut raib yang sepertinya ada masalah tersembunyi
dibalik penghapusan website tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut
berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’bah. Yang
mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak
berujung), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet
Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus.
Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki
karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi
dengan Arsy di langit ketujuh.
Radiasi dari Ka’bah ini tak dapat diketahui tanpa pesawat antariksa
abad 20, membuktikan jika Qur’an ialah berasal dari ALLAH, &
bukti Qur’an mukjizat sepanjang masa. Kerana banyak ayat yang
baru dapat dibuktikan oleh peralatan terakhir, zaman terakhir.
Bukti ke tiga:
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area
yang bernama “Zero Magnetism Area”, artinya adalah apabila kita
mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut
tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya
antara kedua kutub.
Itulah sebabnya kenapa jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan
hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh
banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi
Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di charged ulang oleh suatu energi
misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Hal ini telah dibuktikan dengan medan magnet bumi diberbagai kota di
belahan dunia barat & timur. Magnet bumi memiliki nilai sekian
derajat barat dan sekian derajat timur. Daerah yang tepat memiliki nilai
NOL / KOSONG ialah tepat pada kabah seperti gambar dari artikel ini.
Dari gambar diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa
pengambilan besar medan kekuatan magnet bumi di
berbagai tempat di amerika utara, amerika selatan, kutub
selatan dan australia, menunjukkan bahwa titik pusat
pertemuannya adalah di Mekkah
Dan dari gambar ini dapat dilihat pula bahwa pengambilan
besar medan kekuatan magnet bumi dari Inggris, Afrika
Barat dan Afrika selatan, maka menghasilkan bahwa titik
pusat pertemuannya juga ialah di Mekkah
Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa
Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara
untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.
Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia
mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah
dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis
sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis
lintang.
Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu
oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak
yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal
lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah
merupakan pusat bumi.
Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran
dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar
lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu
yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar
benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237,
Agustus 1978).
Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada
tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-
studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-
lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.
Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah
bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk
selama usia geologi yang panjang, bergerak secara
teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-
lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu
seolah-olah menunjuk ke Makkah
Bukti ke Empat:

ُ َ َ ٰ
‫ِلَ ْي َك قُ ْر َءانًا َع َربِ ۭيًّا لِّتُن ِذ َر أ َّم ٱ ْلقُ َر ٰى‬M‫َٓا إ‬M‫َو َكذلِ َك أ ْو َح ْين‬
‫َو َمنْ َح ْولَ َها‬
Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam
bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada
ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-
negeri) sekelilingnya { Asy-Syuura:26 }
Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain,
dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah
adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah
berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu)
mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam.
Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari
keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari
semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan. Selain itu,
kata ‘ibu’ memberi Makkah keunggulan di atas semua
kota lain.
Bukti ke Lima:
Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit

‫وا ِمنْ أَ ْقطَا ِر‬ ۟ ‫ستَطَ ْعتُ ْم أَن تَنفُ ُذ‬


ْ ‫س إِ ِن ٱ‬ ِ ‫ش َر ٱ ْل ِج ِّن َوٱإْل ِ ن‬ َ ‫ٰيَ َم ْع‬
ۢ‫س ْل ٰطَ ٍن‬ َ ‫وا ۚ اَل تَنفُ ُذ‬
ُ ِ‫ون إِاَّل ب‬ ۟ ‫ض فَٱنفُ ُذ‬
ِ ‫ر‬ْ َ ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬
‫ت َوٱأْل‬ َّ ‫ٱل‬
Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup
menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka
lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali
dengan kekuatan. {Ar-Rahman : 33}
Kata aqthar adalah bentuk jamak dari kata ‘qutr’ yang
berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang
mempunyai banyak diameter.
Dari ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami
bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter
bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di
tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga
berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.
Selain itu ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil
Haram di Makkah, tempat Ka’bah berada itu ada di tengah-
tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya
tujuh lapisan pembentuk bumi)
‫ض ِم ْثلَ ُه َّن‬ ‫ر‬
ْ َ
ِ ‫ت َو ِم َن األ‬ ٍ ‫س َم َوا‬
َ ‫س ْب َع‬ َ ‫ق‬ َ َ‫هللاُ الَّ ِذي َخل‬
‫ش ْي ٍء قَ ِد ْي ٌر‬َ ‫َ ْعلَ ُمواهللا َعلَى ُك ِّل‬M‫يَتَنَ َّز ُل األَ ْم ُر بَ ْينَ ُه َّن لِت‬
‫َوأّ َّن هللاَ قَ ْد اَ َحاطَ بِ ُك ِّل شي ٍء ِع ْل َما‬
Allahlah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula
bumi. Perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu
mengetahui bahwasanya Allah ilmu-Nya Benar-benar
meliputi segala sesuatu (Ath-Thalaq: 12).
ِ ‫س ْب ِع أَ ْر‬
‫ض ْين‬ َ ْ‫ض طُ َوقَه ِمن‬ َ َ ْ‫َمن‬
ِ ‫ظلَ َم قِ ْي َد‬
ِ ‫ش ْب ِر ِم َن األ‬
‫ر‬
ْ
Barang siapa bernuat kedzaliman  (menyerbot tanah kain
meski hanya) sebatas satu jengkal saja, naka ia akan
dikalungkan kepadanya dari tujuh (lapis) Bumi. (HR.
Bukhari Muslim)
Ketujuh lapisan bumi adalah sebagai berikut :
1.0- 40 km - Crust (kerak bumi)
2.40- 400 km - Upper mantle (mantel atas)
3.400- 650 km - Transition region (zona transisi)
4.650-2700 km - Lower mantle (mantel bawah)
5.2700-2890 km - D'' layer (lapisan D")
6.2890-5150 km - Outer core (inti luar)
7.5150-6378 km - Inner core (inti dalam)
Bukti ke Keenam:
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar
Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa
mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris,
ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka’bah) dan
pihak museum juga mengatakan bahwa bongkahan batu-
batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda,
“Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih
putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adam-lah
yang menjadikannya hitam.” (Jami al-Tirmidzi al-Hajj 877)
Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada
tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi
dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-
benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang
seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri
kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.
Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa
Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota
suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris. GMT
dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di
bawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka
mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu.

Anda mungkin juga menyukai