Anda di halaman 1dari 62

Ketegaran Wanita-Wanita Muslimah

Penulis
DR. Muhammad bin Abdurrahman Al-Arify

Penerjemah
Muhammad Taufiq

Judul asli
Innaha Malikah (( ‫إنها ملكة‬

Penerbit
Maktabah Al-Taisir Mesir
1425 hijriyyah / 2004

Ukuran Buku
12x17 cm, 112 hal

1
‫بسم الله الرحمن الرحيم‬
Pengantar Penerjemah
Sesungguhnya segala puji hanya untuk Allah subhanahu wata’ala, kita
memuji-Nya, memohon pertolongan, ampunan dan perlindungan kepada-Nya dari
kejahatan diri dan kejelekan amal-amal kita. Siapa yang Allah beri petunjuk, maka
tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan siapa yang Allah sesatkan, maka tidak
ada seorangpun yang dapat menunjukinya.
‫أشهد أن ل إله إل ال و أشهد أن محمدا رسول ال‬
”Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, dan Muhammad adalah
Rasulullah”.
)102 : ‫ (آل عمران‬.‫ن‬
َ ‫حقّ تُقَا ِتهِ َولَ َتمُوتُنّ ِإلّ وَأَنتُم ّمسِْلمُو‬
َ ‫ل‬
ّ ‫ن آ َمنُو ْا اتّقُو ْا ا‬
َ ‫يَا َأ ّيهَا اّلذِي‬
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah sebenar-
benar taqwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam”. (Surat. Ali
Imran-102)
ّ‫ل َكثِيراً َو ِنسَاء وَاتّقُو ْا ال‬
ً ‫ث ِم ْنهُمَا ِرجَا‬
ّ َ‫جهَا َوب‬
َ ‫حدَةٍ َوخََلقَ ِم ْنهَا زَ ْو‬
ِ ‫س اتّقُو ْا َربّ ُكمُ اّلذِي خَلَ َقكُم مّن نّفْسٍ وَا‬
ُ ‫يَا َأ ّيهَا النّا‬
)1 : ‫ (النساء‬.ً‫ن الّ كَانَ عََل ْي ُك ْم رَقِيبا‬ ّ ِ‫ل ْرحَامَ إ‬
َ ‫ن بِهِ وَا‬ َ ‫اّلذِي َتسَاءلُو‬
“Wahai manusia, bertaqwalah kepada Rabbmu yang telah menjadikan kamu dari
satu jiwa dan menciptakan darinya pasangannya dan berkembang dari keduanya
laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah yang
kamu saling meminta dengan-Nya dan belas kasih. Sesungguhnya Allah adalah
pengawas bagimu”. (Surat. An-Nisaa’:1)
ْ َ‫) ُيصْلِحْ َل ُكمْ أ‬70( ً‫سدِيدا‬
ْ‫عمَاَل ُكمْ َو َيغْ ِفرْ َل ُكمْ ُذنُو َب ُكمْ َومَن ُيطِعْ الَّ َو َرسُوَل ُه فَ َقد‬ َ ‫ل‬
ً ‫ن آ َمنُوا اتّقُوا الَّ َوقُولُوا قَ ْو‬
َ ‫يَا َأ ّيهَا اّلذِي‬
)71-70 : ‫ (الحزاب‬.)71( ً‫عظِيما‬ َ ً‫فَازَ فَوْزا‬
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah
olehmu perkataan yang benar. Niscaya diperbaiki amal-amal kamu dan diampuni
dosa-dosamu dan siapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh dia
menang kemenangan yang besar”. (Surat. Al-Ahzab: 70-71).
Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kalamullah dan sebaik-baik
petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad ShollAllahu ‘Alaihi Wassallam. Seburuk-
buruk urusan adalah yang diada-adakan, setiap yang diada-adakan adalah Bid’ah,
setiap Bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.
Pembaca yang mulia, Penulis buku ini memaparkan beberapa nasehat kepada
para remaja putri dan wanita pada umumnya agar istiqomah dan tegar dalam
memegang Islam, disaat zaman sekarang ini yang penuh dengan fitnah dan
keterasingan. Dengan tidak mengikuti seruan para musuh-musuh Islam yang
seolah-olah ingin mengangkat derjat kaum wanita namun pada akhir dan
kenyataannya malah menghinakan mereka dengan semboyan dan dengungan yang
menipu seperti pembebasan wanita, persamaan, gender dan lain-lain.
Penulis juga menceritakan beberapa kisah nyata tentang para wanita
muslimah yang mencoba untuk bertahan demi mencari keridhoan Allah subhanahu
wata’ala sekalipun nyawa taruhannya. Kisah istri Rasul Shollallahu ‘Alaihi Wasallam
dan wanita Sahabat Rasul Shollallahu ‘Alaihi Wasallam. Kisah tentang masuk
Islamnya seorang gadis Rusia, setelah ia menikah dengan seorang laki-laki yang

2
menyelamatkannya dari pedagang yang menipunya dengan tawaran kerja keluar
negri, tentunya ini merupakan pelajaran yang sangat berharga yang dapat diambil
oleh para wanita yang akan kerja keluar negri atau calon TKW. Berapa banyak
diantara mereka yang dijerumuskan dan menjerumuskan diri menjual kehormatan
dengan secuil kesenangan yang hanya sesaat namun penderitaan setelah itu
sangat pedih dan lama.
Dan kisah pengorbanan seorang wanita kristen dalam melancarkan misinya
disuatu daerah yang jauh dan tandus sedangkan dia dalam kesesatan, ini
merupakan tantangan bagi wanita muslimah yang punya ghirah dan semangat
keislamannya, apakah mereka tinggal diam atau?
Serta nasehat untuk tidak melakukan perbuatan yang diharamkan seperti
mencabut atau mencukur alis, membuat tato di bagian badan, mendengar
nyanyian, membaca majalah porno dan gambar-gambar yang membangkitkan
syahwat, memakai rambut palsu dan sebagainya.
Buku ini juga sesuai dibaca oleh kaum laki-laki, karena boleh jadi suatu saat
dia sampaikan kepada wanita lainnya apakah itu terhadap ibu atau saudari-
saudarinya, terlebih lagi untuk istrinya sendiri.
Aku mohon kepada Allah agar menjadikan surat ini dari hati ke hati dan
membersihkannya dari kotoran Riya dan Sum’ah serta menjadikannya sebagai
sebab Hidayah bagi pembaca sekalian. Aamiin.

‫والسلم عليكم ورحمة ال وبركاته‬


Tafahna El-Asyrof - Egypt
Sabtu, 25 Rajab 1427
19 Agustus 2006

Penerjemah:
Muhammad Taufiq

E-mail:
buku.terjemahan@gmail.com

3
Daftar isi
Judul Halaman
Pengantar penerjemah
Daftar isi
 Kisah 1 5
Gadis Rusia
 Tawaran kerja keluar negri 5
 Pernikahan 6
 Di Rusia… 7
 Di Moskow… 8
 Bagaimana ia tidur…? 9
 Perjalanan yang penuh dengan siksaan…! 9
 Apakah perpisahan telah dekat…? 10
 Pertemuan…! 11
 Keteguhan...dan wasiat… 11
 Ke Bandara… 12
 Kisah yang sangat mengerikan…! 12
 Memberikannya jalan keluar… 13
 Wahai saudari kami yang sangat berharga…! 13
 Kisah 2 14
 Wanita pertama yang tinggal di Tanah Suci…! 14
 Kisah 3 16
 Mereka mendidih didalam minyak…! 16
 Bayi pun berbicara…! 17
 Alangkah bahagianya dia…! 18
 Kisah 4 19
 Kuburan yang bergejolak api…! 19
 Kisah 5 20
 Seorang Ratu 20
 Kisah 6 21
 Wanita pertama yang masuk Islam 21
 Kisah 7 22
 Tusukan terakhir! 22
 Kisah 8 23
 Minuman dari langit!! 23
 Kisah 9 24
 Wanita penghuni surga! 24
 Kisah 10 25
 Ummu Sulaim, malam yang sangat indah! 25
 Wanita yang mendidik suaminya! 26
 Dari Norwegia ke Afrika! 27
 Dari pintu ke pintu 28
 Pernahkah engkau melontarkan pertanyaan suatu hari? 29
 Kemana perginya wanita-wanita kita sekarang? 30
 Beberapa hal yang diharamkan 31
 Diatas Gelombang laut 32
 Mereka berdandan untuk siapa? 33
 Engkau adalah Ratu! 35

4
 Nyayian dan kesedihan! 35
 Ruqyah zina! 36
 Kisah 11 38
 Pembunuh dan korbannya! 38
 Kisah 12 39
 Pengantin 39
 Lapangan perpacuan 41
 Peperangan 43
 Wanita yang bepergian 44
 Alangkah berharganya engkau disisi kami 45
 Kisah 13 46
 Karena engkau kami hancurkan tengkorak 46
 Kisah 14 47
 Sampai diatas keranda kematian! 47
 Wanita miskin 48
 Perhatian yang besar 49
 Kisah 15 50
Ibu anak-anak yang gagah 50
 Malam yang pertama… 50
 Malam yang kedua… 51
 Balasan! 51
 Kisah 16 52
 Mereka dibenamkan kedalam sungai! 52
 Kisah 17 53
 Kesucian seorang Pedagang keliling! 53
 Kisah 18 54
 Tangisan wanita yang tobat! 54
 Kisah 19 55
 Beruntunglah dia! 55
 Penutup…wahai permata yang tersembunyi 57

5
Kisah 1
Gadis Rusia
Tawaran kerja keluar Negri
Dia adalah seorang gadis Rusia, berasal dari keluarga yang terjaga, akan
tetapi dia penganut Kristen ortodok yang sangat fanatik.
Seorang “Saudagar” Rusia menawarkan kepada gadis itu untuk pergi dengan
beberapa wanita ke negara Teluk guna mengambil suku cadang elektrik yang akan
dijual di Rusia. Ini tujuan yang telah disepakati oleh “saudagar” dan wanita-wanita
itu. Ketika mereka tiba disana, si “saudagar” memperlihatkan kepada konco-
konconya. Dia menawarkan kepada mereka praktek yang hina dan juga
menawarkan bujukan-bujukan, dengan harta yang cukup, hubungan yang luas,
sehingga kebanyakan para gadis merasa puas dengan pikirannya. Kecuali gadis ini,
ia sangat fanatik kepada Agama nashroninya, maka ia menolak. Si saudagar
mentertawakannya dan berkata: “Engkau terbuang dinegri ini, tidak ada yang
engkau miliki kecuali hanya pakaian dibadan dan aku tidak akan pernah
memberimu sesuatupun”. Mulailah gadis itu merasa susah. Ia tinggal dirumah
bersama para gadis lainnya. Paspor mereka disembunyikan oleh “ si saudagar”.
semua gadis itu sudah terbawa arus oleh trend namun ia tetap menjaga
kesuciannya. Setiap hari ia terus mendesak kepada “saudagar” itu agar
memberikan paspornya atau ia minta dipulangkan kenegaranya. “Saudagar” itu
menolak permintaannya. Pada suatu hari si gadis mencari paspornya didalam
rumah, sehingga ia mendapatkannya. Namun laki-laki itu mengetahuinya lalu
merampasnya, kemudian gadis itu melarikan diri dari rumah, ia keluar menuju
jalan. Tidak ada yang dia miliki kecuali hanya pakaian dibadan, pikirannya
menerawang, tidak tahu kemana ia akan pergi, tidak ada keluarga, tidak ada
kenalan, tidak punya uang, tidak ada makanan dan tidak ada tempat tinggal.
Jadilah si gadis miskin bolak-balik penuh kebingungan.
Tiba-tiba gadis itu melihat seorang pemuda yang berjalan dengan tiga orang
wanita. Dia senang dengan kemunculannya. Lalu dia menemuinya, memulai
berbicara dengan bahasa Rusia. Pemuda itu minta maaf karena dia tidak paham
dengan bahasa Rusia. Gadis itu berkata: ”Apakah kamu bisa berbicara dengan
bahasa Inggris? Mereka menjawab “Ia”! Lalu dia gembira, menangis, kemudian
berkata: ”Aku adalah seorang gadis dari Rusia, kisahku begini... Aku tidak punya
uang, dan tempat tinggal, aku ingin kembali kenegaraku, aku hanya menginginkan
darimu tempat perlindungan saja, kira-kira selama dua atau tiga hari, sehingga aku
dapat mengatur rencana bersama keluarga dan saudara yang ada dinegeraku”.
Pemuda yang bernama Kholid itu berfikir sejenak tentang permasalahannya, bisa
jadi ini adalah tipuan atau dia adalah seorang penipu! Gadis itu memandang
kepadanya lalu menangis. Pemuda itu minta pertimbangan kepada ibu dan dua
orang saudarinya.
Akhirnya, dia membawanya kerumah. Gadis itu mulai menghubungi
keluarganya, akan tetapi tidak ada yang menjawab. Sinyal dinegaranya terputus!
Dia coba untuk mengulangi kembali, menelpon keluarganya setiap satu jam.
Mereka mengetahui bahwa gadis itu beragama nashroni. Namun mereka tetap
bersikap lemah lembut terhadapnya dan gadis itu menyukai mereka. Kemudian
mereka menawarkan Islam kepadanya, tetapi dia menolaknya. Ia tidak mau,
bahkan pada dasarnya dia tidak suka untuk berdiskusi tentang masalah Agama.
6
Karena dia adalah dari keluarga (ortodok) yang fanatik benci kepada Agama Islam
dan kaum muslimin. Kholid pergi ke Islamic Center untuk tujuan berdakwah
kepadanya. Khalid memberikan kepada gadis itu suatu buku tentang Agama Islam
yang berbahasa Rusia. Gadis itu membacanya lantas tertarik. Beberapa hari telah
berlalu, dia mulai perhatian terhadap kajian-kajian keIslaman dan antusias
terhadap majlis wanita sholihah. Ia takut kembali kenegaranya, karena bisa
menyebabkannya kembali ke Agama nashroninya dulu.

Pernikahan…
Kemudian Khalid menikahinya. Adalah gadis itu sangat berpegang teguh
dengan Agama Islam dibanding dengan kebanyakan Wanita Muslimah lainnya.
Suatu hari dia pergi dengan suaminya kepasar dan dia melihat seorang wanita yang
berhijab, wajahnya ditutup. Ini adalah yang pertama kalinya dia melihat seorang
wanita yang berhijab secara sempurna. Gadis itu merasa aneh dengan bentuk
pakaian wanita itu! Dia bertanya kepada suaminya Khalid, dan berkata: “Kenapa
wanita itu pakaiannya seperti demikian? Apakah dia terserang penyakit yang
mengakibatkan wajahnya menjadi buruk? Sehingga ia menutupnya?” Khalid
menjawab: ”Bukan, Wanita itu berhijab dengan suatu Hijab yang Allah Subhanahu
Wata’ala ridhoi bagi hamba-Nya dan yang sesuai dengan perintah Rasul ShollAllahu
‘Alaihi Wasallam”.
Dia diam sejenak, kemudian berkata: ”Ya benar, ini adalah Hijab Islami yang
Allah Subhanahu Wata’ala perintahkan kepada kita”. Khalid bertanya: ”Bagaimana
menurutmu?” Dia menjawab: ”Saat ini apabila aku masuk kedalam pasar mana pun
maka seluruh mata pemilik toko tidak henti-hentinya memandang wajahku! Mereka
hampir mengamati wajahku sisi demi sisi! Jadi wajahku ini mesti ditutup, hanya
untuk suamiku saja yang boleh melihatnya. Dan Aku tidak akan pernah pergi ke
pasar ini kecuali dengan Hijab seperti itu. Lalu dimana kita dapat membelinya?”
Kholid berkata: ”Terus sajalah engkau dengan Hijabmu yang sekarang ini,
seperti ibu dan kedua saudariku”. Istrinya menjawab: ”Tidak, bahkan aku ingin
berhijab sesuai dengan keridhoan dari Allah Subhanahu Wata’ala!”. Hari pun
berlalu, tidaklah bertambah pada diri wanita itu kecuali keimanan. Orang
disekitarnya menyukai dia. Ia menguasai hati dan perasaan suaminya..
Pada suatu hari aku melihat paspor istriku, ternyata masa berlakunya hampir
habis dan mesti diperbaharui. Masalah ini adalah sangat sulit, karena mesti
diperbaharui dikota tempat kebangsaannya.
Jadi mesti pergi ke Rusia. Jika tidak maka visanya dinilai tidak mengikuti
peraturan. Lalu Khalid memutuskan pergi bersama istrinya, karena ia tidak ingin
istrinya pergi tanpa mahrom.
Mereka naik pesawat dengan penerbangan Rusia dan istrinya memakai Hijab
dengan sempurna!!
Dia duduk disamping suaminya yang tinggi dengan seluruh kemuliaan. Khalid
berkata kepadanya: ”Aku takut kita mendapat masalah disebabkan karena Hijabmu
ini”. Ia menjawab: ”SubhanAllah…apa Engkau ingin aku menta’ati mereka yang
kafir dan mendurhakai Allah Subhanahu Wata’ala!. Demi Allah..tidak! Terserah apa
kata mereka!”
Orang-orang Mulai melihat kepada istrinya, Pramugari pun mulai
menghidangkan makanan. Makanan yang disertai dengan minuman keras.
Minuman setan la’natullah itu mulai dihidangkan kepada Para Pembesar. Kata-kata
yang tidak pantas diarahkan kepada istrinya dari sana sini. Disini bergurau, disana
tertawa dan yang ketiga mengejek. Mereka berdiri disamping dan mengejeknya.

7
Kholid memperhatikan kepada mereka. Namun dia tidak paham sedikitpun.
Adapun istrinya hanya tersenyum dan tertawa mendengar caci-maki yang mereka
lontarkan. Kemudian suaminya marah.
Istrinya berkata: ”Jangan sedih dan jangan pula sempit dadamu. Ini adalah
masalah sederhana dibandingkan dengan apa yang dihadapi oleh Para Sahabat dan
yang di peroleh oleh Para Wanita Sahabat dari musibah dan ujian”. Ia berusaha
menyabarkan suaminya sampai pesawat mendarat.

Di Rusia…
Kholid berkata: Ketika kami sampai dibandara. Aku mengira bahwa kami akan
pergi kerumah keluarganya, tinggal bersama mereka, setelah itu kami selesaikan
urusan ini kemudian pulang. Akan tetapi pandangan istriku cukup jauh kedepan. Ia
berkata kepadaku: ”Keluargaku (ortodok) mereka sangat fanatik kepada Agama
nashroninya, jadi sekarang aku tidak ingin pergi kesana! Tapi bagaimana kalau kita
sewa saja kamar, kita tinggal disana dan kita selesaikan urusan paspor. Kemudian
beberapa saat sebelum kita pulang kita temui keluargaku”. Menurutku ini adalah ide
yang baik. Lalu kami menyewa kamar dan tinggal disana. Keesokan harinya kami
pergi ke kantor Imigrasi. Kami menemui seorang pegawai, dia meminta paspor
lama dan foto wanita pemilik paspor. Segera ku keluarkan foto istriku yang
berwarna hitam putih yang tidak kelihatan kecuali sekitar wajah saja.
Pegawai itu berkata: ”Foto ini tidak sesuai dengan peraturan, yang kami
inginkan adalah foto berwarna. Yang memperlihatkan wajah, rambut dan pundak
secara keseluruhan!! istriku tidak mau memberikan foto yang selain itu. setelah itu
kami temui pegawai yang kedua dan ketiga. Seluruh mereka meminta foto yang
tanpa Jilbab. Istriku berkata: ”Tidak akan pernah untuk selama-lamanya aku
memberikan kepada mereka foto yang menampakan aurat”. Para pegawai menolak
menerima pengajuan paspornya. Kemudian kami menemui Direktris Utama.
Istriku berusaha meyakinkannya agar dia mau menerima foto itu. Namun dia
tetap tidak mau, lalu istriku berusaha mendesaknya dan berkata: ”Apakah engkau
ingin melihat fotoku yang asli dan membandingkannya dengan foto yang ada
padamu? Yang pentingkan nampak wajah, karena rambut terkadang berubah, foto
ini cukup?” Direktris itu bersikap sesuai dengan peraturan yang ada. Ia tidak mau
menerima foto itu. Istriku berkata: ”Aku tidak akan pernah mau untuk memberikan
foto selain ini, gimana?” Direktris itu berkata: ”Kalo begitu maka masalahmu ini
tidak akan pernah selesai kecuali oleh Direktur Utama pada Kantor Imigrasi yang
besar di Moskow”. Kemudian kami keluar dari Kantor Imigrasi itu.
Ia menoleh kepadaku dan berkata: ”Wahai suamiku Khalid! Bagaimana kalau
kita pergi ke Moskow saja?”. Disisinya aku berkata kepadanya: ”Berikan saja foto
yang mereka inginkan”. Dan Allah…
َ
ْ ُ‫ه نَفْساً إِلّ و‬
)286:‫ (البقرة‬... ‫سعَهَا‬ ُ ّ ‫ف الل‬
ُ ِّ ‫لَ يُكَل‬
“Allah Subhanahu Wata’ala tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya”. (Surat: Al-Baqarah 286)
)16:‫ (التغابن‬... ْ‫ط ْعتُم‬
َ َ‫ست‬
ْ ‫لّ مَا ا‬
َ ‫فَاتّقُوا ا‬
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah Subhanahu Wata’ala menurut
kesanggupanmu”. (Surat: At-Taghaabun: 16)
“Ini adalah masalah darurat, dan paspor hanya akan dilihat oleh sekumpulan
orang-orang yang khusus saja. Karena darurat, Kemudian engkau rahasiakan
dirumah sampai berakhir masanya. Tinggalkanlah masalah ini darimu, jangan
engkau mengajakku untuk pergi ke Moskow.”

8
Lalu dia menjawab: ”Tidak mungkin aku memberikan foto yang menampakan
aurat, setelah aku mengetahui Agama Islam”.

Di Moskow…
Aku terima pendapatnya, lalu kami pergi ke Moskow. Kami menyewa kamar
dan tinggal disana. Keesokan harinya kami pergi ke kantor Imigrasi. Kami temui
pegawai yang pertama, kedua, ketiga dan sampai juga akhirnya kami terpaksa
menghadap Direktur Utama. Kami menemuinya. Dia adalah orang yang sangat
kasar! Ketika dia melihat Paspor istriku ia membolak-balikkan fotonya, lalu
mengangkat kepalanya melihat kepada istriku dan berkata: ”Siapa yang dapat
memastikan kepadaku bahwa ini adalah fotomu?”. “Engkau ingin membuka
wajahnya agar dapat melihatnya?” kataku. Maka istriku berkata kepadanya:
”Katakan kepada seorang pegawai atau Sekertaris wanitamu, datanglah ia
kepadaku untuk melihat wajahku dan menyesuaikannya dengan foto ini. Adapun
engkau maka tidak akan pernah boleh untuk menyesuaikan foto ini dan aku tidak
akan pernah mau untuk memperlihatkan wajah kepadamu”. Lantas marahlah
Direktur utama itu, lalu ia mengambil Paspor lamanya, foto dan sebagian berkas.
kemudian ia gabungkan semua, lalu memasukkannya kedalam laci kantor yang
khusus.
Direktur Utama berkata kepada istriku: ”Tidak ada untukmu paspor lama dan
tidak pula yang baru kecuali setelah engkau berdua menemuiku dengan foto yang
sesuai secara sempurna lalu aku cocokan kepadamu”.
Istriku berbicara kepadanya, ia berusaha agar Direktur Utama itu mau
menerima fotonya. Istriku berbicara dengan bahasa Rusia. Aku perhatikan mereka
berdua. Aku tidak paham sedikitpun. Aku marah, namun tidak bisa berbuat
sesuatupun. Direktur itu terus mengulangi. “Engkau mesti menyerahkan foto yang
sesuai dengan syarat kami”. Wanita miskin itu berusaha meyakinkan agar dia mau
menerima fotonya. Akan tetapi hal itu tidak bermanfaat! Aku diam dan tetap
berdiri. Lalu menoleh kepada istriku, aku berusaha mengulangi kepadanya: “Wahai
kekasihku
)286 :‫ (البقرة‬... ‫ها‬
َّ ‫ف الل ّه نفْساً إ‬
ُ ِّ ‫لَ يُكَل‬
َ َ ‫سع‬
ْ ُ‫ل و‬ ِ َ ُ
“Allah Subhanahu Wata’ala tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya”. (Surat: Al-Baqarah 286)
Kondisi kita sekarang ini adalah darurat, sampai kapan kita terus berpindah
dari beberapa kantor Imigrasi?” Lalu ia berkata:
)3-2:‫ (الطلق‬.ُ‫ح َتسِب‬
ْ ‫ث لَ َي‬
ُ ْ‫حي‬
َ ‫ن‬
ْ ‫خرَجا َو َي ْرزُقْ ُه ِم‬
ْ ‫جعَل لّ ُه َم‬
ْ ‫لّ َي‬
َ ‫َومَن َيّتقِ ا‬
“Siapa yang bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala niscaya Dia akan
menjadikan baginya jalan keluar dan diberi rezki secara tidak disangka-sangka”.
(Surat: Ath-Thalaaq ayat 2-3)
Diskusi diantara kami berdua sangat menjadi-jadi, sehingga menyebabkan
Direktur Imigrasi itu menjadi marah dan mengusir kami dari kantor tersebut.
Kemudian kami keluar melangkahkan kaki. Aku berada diantara sayang dan marah
padanya. Kami masuk kedalam kamar untuk mempelajari masalah itu. Aku
berusaha untuk meyakinkannya agar ia mau menerima. Dan sebaliknya istriku juga
berusaha untuk meyakinkanku agar aku mau menerima, sampai gelapnya malam.
Kemudian kami Sholat Isya’. Pikiranku sibuk atas musibah ini. Lalu kami makan

9
dengan makanan ala kadarnya. Kemudian ku baringkan kepala diatas kasur untuk
tidur.

Bagaimana ia tidur…?
Tatkala istriku melihatku berbaring diatas kasur, berubahlah raut wajahnya. Ia
menoleh kepadaku dan berkata: ”Suamiku, engkau tidur!!” Aku jawab: ”Iya,
bukankah ini dapat memulihkan tenaga dari keletihan!!” Dia berkata:
”SubhanAllah…dalam situasi masalah seperti ini engkau tidur!! Kita hidup dalam
posisi yang membutuhkan pertolongan kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
Bangunlah, minta pertolongan kepada Allah, ini adalah waktu yang tepat untuk
memohon pertolongan”. Lalu aku bangun dan Sholat sesuai dengan apa yang Allah
Subhanahu Wata’ala kehendaki bagiku untuk Sholat, kemudian tidur. Adapun dia,
berdiri dan Sholat dan terus Sholat. Setiap bangun aku melihat adakalanya ia
sedang ruku’, sujud, berdiri, berdo’a, atau menangis sampai waktu terbitnya fajar.
Lalu dia membangunkanku dan berkata: ”Waktu fajar telah masuk, marilah kita
Sholat bersama”. Aku bangun lalu berwudhu’. Kemudian kami Sholat dan tidur
sedikit.
Setelah terbitnya matahari, ia membangunkanku dan berkata: ”Mari kita
pergi ke Kantor Imigrasi!!
Aku berkata kepadanya: ”Kita pergi ke Kantor Imigrasi!! untuk keperluan
apa?! mana foto?? Bukankah kita tidak memiliki foto yang mereka inginkan?!” Ia
berkata: ”Kita pergi untuk mengusahakannya. Jangan putus asa dari karunia Allah
Subhanahu Wata’ala”. Lalu kami pergi.
Demi Allah…bukanlah yang pertama kali bagi kami menginjakan kaki dari
beberapa Kantor Imigrasi. Mereka melihat istriku dan dapat mengenal dari bentuk
Hijabnya. Tiba-tiba seorang pegawai memanggilku. “Engkau wahai Fulanah?” Aku
berkata: “Iya!”. Dia berkata: ”Ambillah Paspormu, sudah selesai lengkap dengan
fotonya yang berhijab”. Istriku sangat gembira, lalu ia menoleh kepadaku dan
berkata: ”Bukankah sudah ku katakan padamu”
)2 :‫ (الطلق‬.‫خرَجا‬
ْ ‫جعَل لّ ُه َم‬
ْ ‫لّ َي‬
َ ‫َومَن َيّتقِ ا‬
“Siapa yang bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala, pasti Dia memberikannya
jalan keluar”. (Surat: Ath-Thalaaq ayat 2).
Disaat kami ingin keluar, seorang pegawai berkata kepada kami: ”Kalian
mesti kembali ke kota tempat asalmu dan menyelesaikan paspornya”. Lalu kami
kembali ke kota yang pertama. Aku berkata dalam hati, “Ini adalah kesempatan
untuk menemui keluarganya sebelum kami pergi dari Rusia”. Sampailah kami dikota
keluarganya. Kami menyewa kamar dan menyelesaikan urusan Paspor.

Perjalanan yang penuh siksaan…!


Kemudian kami pergi mengunjungi keluarganya. Kami ketuk pintu rumah
mereka yang telah tua dan rendah. Secara jelas mereka menampakan kefakiran
rumahnya. Lalu saudaranya yang tua membukakan pintu. Dia adalah seorang
pemuda yang berotot kuat. Wanita miskin itu gembira melihat saudaranya.
Kemudian ia membuka Cadar yang menutup wajahnya, ia tersenyum dan
menyambutnya. Adapun saudaranya waktu pertama melihat adiknya berubah-rubah
raut wajahnya antara gembira melihat kembalinya dengan selamat dan juga merasa
aneh dengan pakaiannya yang serba hitam menutupi seluruh tubuh. Lalu masuklah
10
istriku kedalam rumah dan tersenyum. Ia merangkul saudaranya dan aku berjalan
dibelakangnya. Kemudian aku duduk dengan baik diruang tamu.
Adapun istriku, ia masuk kedalam kamar. Aku mendengarnya berbicara
bersama mereka dengan bahasa Rusia. Aku tidak paham sedikitpun, akan tetapi
dalam waktu sekejap aku mendengar suara bentakan yang semakin keras!!
Logatnya berubah!! Teriakan semakin meninggi!! Seluruh mereka berteriak
kepadanya dan ia membela yang ini dan membalas yang itu. Maka aku merasakan
ada masalah buruk! Akan tetapi aku tidak sanggup untuk memastikannya karena
aku tidak paham sedikitpun perkatakan mereka.
Dan tiba-tiba muncul suara yang semakin dekat dengan ruangan tempatku
berada. Ternyata datang tiga orang pemuda, didepan mereka ada seorang laki-laki
yang berumur kira-kira 30-50 tahun. Mereka menghampiriku, pada awalnya aku
mengira mereka akan menyambutku karena telah menikahi saudari mereka atau
putrinya! Namun tiba-tiba mereka menyerangku seperti binatang liar. Sambutan
berubah menjadi dorongan, pukulan dan tamparan!! Aku berusaha untuk membela
diri dari serangan mereka. Aku berteriak dan minta tolong. Sampai kekuatanku
melemah, sepertinya aku merasakan kematianku dirumah ini. Mereka terus
memukuli dan menendangku. Aku hancurkan sekitarku. Aku berusaha untuk
mengingat pintu dimana aku masuk tadi agar dapat melarikan diri dari mereka.
Tatkala melihat pintu, aku berdiri dengan cepat dan membuka pintu kemudian lari.
Mereka mengejarku, lalu aku menyusup dikeramaian manusia, sehingga hilang dari
pandangan mereka. Kemudian aku pergi menuju kamar yang tidak jauh dari rumah
mereka. Ku basuh darah yang keluar dari wajah dan mulutku. Kuperhatikan diri ini,
penuh dengan pukulan dan tendangan. Sungguh memberikan bekas dikening, dipipi
dan dihidungku, darah mengalir dari mulutku, pakaianku koyak. Ku puji Allah
Subhanahu Wata’ala yang telah menyelamatkanku dari keganasan mereka. Namun
aku berkata dalam hati, “Aku selamat tapi bagaimana dengan keadaan istriku
sekarang?!” Ku ambil fotonya yang sekilas berada didepan pandanganku. Apakah
mungkin ia diperlakukan juga seperti ku, didorong dan dipukul? Aku saja seorang
laki-laki susah untuk melarikan diri apalagi dia seorang wanita, apakah dia sanggup
untuk melarikan diri!! Aku mengkhawatirkan wanita miskin itu sampai siang.

Apakah perpisahan telah dekat…?


Mulailah Setan melancarkan aksinya dan berkata kepadaku: “Ia akan Murtad
dari Agamanya? Ia akan kembali kepada Agama Nashroninya dulu, lalu engkau
kembali kenegaramu sendirian”. Tinggallah aku kebingungan, tidak tahu apa yang
akan ku lakukan? Dinegri ini, kemana aku akan pergi? Bagaimana melangkahkan
kaki ini? Nyawa dinegri ini sangat murah, memungkinkan engkau menyewa seorang
pembunuh bayaran untuk membunuh orang lain hanya dengan uang sepuluh dolar!
Ah…bagaimana jika mereka menyiksa istriku lalu ia menunjukan tempatku kepada
mereka, kemudian mereka mengutus seseorang untuk membunuhku dikegelapan
malam? Ku kunci kamar ini, tinggallah aku didalamnya penuh dengan rasa khawatir
dan takut sampai datangnya waktu subuh. Kemudian ku ganti pakaian, lalu pergi
menyelidiki kabar itu. Ku perhatikan rumah mereka dari kejauhan, aku
mengawasinya, ku amati setiap apa yang terjadi disana, tetapi pintu dikunci, ku
terus menunggu. Tiba-tiba pintu dibuka dan keluarlah darinya tiga orang pemuda
dan seorang bapak. Mereka adalah pemuda yang memukuliku. Gerakan mereka
mengisyaratkan bahwasanya mereka pergi kerja, pintu ditutup lalu dikunci!
Tinggallah aku terus mengamati dan mengintai, ku pandang rumah itu dan
berangan-angan dapat melihat wajah istriku, akan tetapi tidak ada gunanya. Aku
terus dalam kondisi seperti ini sampai beberapa jam lamanya dan tiba-tiba datang
seorang laki-laki dari tempat kerja mereka lalu masuk kedalam rumah. Aku letih,
11
lalu kembali menuju kamar. Pada hari yang kedua ku pergi mengintai lagi, namun
tidak melihat istriku. Pada hari yang ketiga seperti itu juga. Hampir putus
harapanku dari kehidupannya, ku perkirakan dia sudah meninggal karena siksaan
yang dia hadapi sangat pedih atau ia telah dibunuh! Tapi jika dia sudah meninggal
maka minimal akan ada aktifitas dirumah, akan ada disana orang yang datang
berbela sungkawa atau berkunjung, akan tetapi aku tidak merasakan sesuatu yang
aneh. Akhirnya ku tenangkan diri dengan perkiraan bahwa ia masih hidup sampai
sekarang dan pertemuan akan terwujud dalam waktu dekat.

Pertemuan…!
Pada hari yang keempat, aku tidak sabar lagi duduk dikursi kamarku. Ku
pergi mengintai mereka dari kejauhan, tatkala para pemuda itu telah pergi bersama
dengan bapaknya ketempat kerja sebagaimana biasanya, ku pandang rumah itu
dan berangan-angan, tiba-tiba pintu dibuka seketika wajah istriku muncul dari
belakangnya, lalu aku menoleh kekiri dan kekanan ku perhatikan kepada wajahnya,
disekitarnya berwarna merah, juga bekas pukulan yang membiru karena banyaknya
tamparan dan memar-memar, pakaiannya berlumuran dengan darah, aku takut dari
pemandangan ini, ku mendekat dengan cepat kearahnya, lalu ku sayangi dia, ku
perhatikan ia lebih banyak, darah mengalir dari luka diwajahnya, tangan dan
kakinya juga mengalir darah.
Pakaiannya koyak, tidak ada yang tersisa darinya kecuali sobekan kain
sederhana yang menutupinya, kakinya diikat dengan rantai!! Dan tangannya juga
diikat dengan rantai dari arah belakang punggungnya, tatkala melihatnya aku
menangis, aku tidak sanggup menguasai diri ini. Aku memanggilnya dari kejauhan.

Keteguhan...dan wasiat…
Istriku berkata kepadaku dan ia meluapkan kesedihannya, dengan perlahan
karena pengaruh siksaan yang sangat pedih: ”Dengarlah wahai suamiku, jangan
engkau ragu padaku, sesungguhnya aku tetap teguh diatas janji, Demi Allah…yang
tidak ada Illah selain-Nya, Sesungguhnya apa yang aku hadapi sekarang ini tidaklah
sebanding dengan sehelai rambut pun atas apa yang dihadapi oleh Para Sahabat
dan Tabi’in, bahkan Para Nabi dan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam sekalipun”.
“Wahai suamiku! Aku berharap engkau tidak ikut campur dalam
permasalahan antara keluargaku, cepatlah engkau pergi sekarang dan tunggulah
aku dikamar sampai datang menemuimu, Insya Allah…Akan tetapi perbanyaklah
dari berdo’a, qiyamullail dan Sholat Sunnah”.
Aku pergi dari hadapannya dan ku buang kesusahan dan kesedihan
terhadapnya. Tinggalllah aku dikamar sehari penuh menantinya, berangan-angan
akan kedatangannya. Berlalulah hari yang lain dan mulailah hari yang ketiga
menjadi lenturlah kemudahan, sampai gelapnya malam. Tiba-tiba pintu kamarku
diketuk?! Aku khawatir, “Siapa dipintu?!” Siapa yang mengetuk?”. Ku takut sekali,
siapakah yang datang pada waktu tengah malam begini?! Apa barangkali
keluarganya mengetahui tempatku? Barangkali istriku yang memberitahukan
kepada mereka, kemudian mereka datang untuk membunuhku? Diriku diliputi
ketakutan seperti kematian, seakan tidak tersisa antaraku dan kematian melainkan
hanya sehelai rambut saja, ku ulangi bertanya, “Siapa dipintu?”
Ternyata terdengar suara istriku dengan penuh kelembutan, “Bukalah pintu
wahai suamiku! Aku adalah fulanah”. Ku nyalakan lampu kamar, lalu membuka
pintu, kemudian ia masuk menemuiku dalam keadaan menggigil dan berduka cita,
dibadannya penuh dengan luka. Lalu ia berkata kepadaku: “Cepat, kita pergi
sekarang!”. Aku berkata: “Sedangkan engkau dalam keadaan seperti ini?!” Ia
berkata: “Iya, ayo cepat”. Aku mulai mengumpulkan pakaianku dan ia mengambil
12
tas dan mengganti pakaiannya, mengeluarkan Hijab dan Mantelnya dengan penuh
hati-hati lalu memakainya, kami membawa apa yang kami miliki, lalu keluar naik
taxi. Wanita miskin itu merasakan badannya yang binasa, lapar tersiksa diatas kursi
mobil.

Ke Bandara…
Aku yang pertama naik taxi dan berkata kepada sopirnya dengan bahasa
Rusia: ”Ke Bandara!” Aku mengetahui sebagian bahasa Rusia, istriku berkata:
”Tidak, sekarang ini kita jangan dulu pergi ke Bandara, tapi kita akan pergi kesuatu
kampung fulanah”, Aku bertanya “kenapa? Kita kan ingin melarikan diri!” Ia
berkata: ”Benar, tapi apabila keluargaku menyingkap pelarianku ini tentu mereka
akan mencari kita dibandara, jadi kita pergi ke kampung seperti ini”. Ketika kami
telah sampai dikampung itu, kami turun dan naik kendaraan lain menuju kampung
yang lain, terus ke kampung yang ketiga, kemudian menuju ke kota dari beberapa
kota yang disana terdapat Bandara Internasional. Ketika kami telah sampai di
Bandara Internasional, kami memesan Tiket Pesawat untuk kembali kenegaraku,
ternyata pemesanan tiket terlambat. Maka kami menyewa kamar dan tinggal
disana, ketika posisi kami telah tetap dikamar, kami merasa aman, lalu istriku
melepaskan mantelnya, dan aku memandangnya, ya Allah...sama sekali tidak ada
tempat di badannya yang selamat dari luka!! Kulitnya mengelupas, darahnya telah
mengeras, rambutnya terpotong dan bibirnya membiru.

Kisah yang sangat mengerikan…!


Aku bertanya kepada istriku: ”Apa yang telah terjadi padamu?” Dia
menjawab: ”Ketika kita masuk kedalam rumahku, ku duduk dengan keluargaku,
lalu mereka bertanya kepadaku: ”Pakaian apa ini?!” Ku jawab: ”Ini adalah pakaian
wanita Islam”, Mereka bertanya: ”Siapa laki-laki yang bersamamu itu?” Ku jawab:
”Dia adalah suamiku, aku masuk Islam dan menikah dengan pemuda Islam itu”.
Mereka berkata: ”Ah…ini tidak mungkin”.
Aku berkata kepada mereka: ”Dengarkanlah olehmu, pertama aku akan
menceritakan kisahku kepadamu”, lalu aku ceritakan kisahku kepada mereka dan
kisah seorang “saudagar” Rusia yang ingin membawaku ke tempat Pelacuran dan
bagaimana aku melarikan diri darinya, kemudian aku bertemu denganmu. Mereka
berkata: ”Seandainya engkau menempuh jalan pelacuran itu maka kami lebih
menyukai daripada engkau datang kepada kami menjadi sebagai seorang
muslimah, terus mereka berkata: ”Tidak akan pernah engkau keluar dari rumah ini,
kecuali engkau menjadi ortodok atau menjadi mayat yang tenang!!” Dan seketika
itu juga mereka membawaku dan mengikat kedua tanganku ke belakang bahu.
Kemudian mereka datang kepadamu dan mulai memukulmu, aku mendengar suara
mereka memukulimu, engkau minta tolong namun aku telah diikat.
Ketika engkau melarikan diri, saudara-saudaraku kembali lagi menemuiku,
mereka ulangi mencaci-maki dan mencelaku, setelah itu mereka pergi membeli
rantai kemudian aku diikat dengannya. Mulailah mereka mencambukku, sehingga
nampaklah luka kulitku disebabkan oleh cambukan yang dahsyat dan aneh!!
Setiap hari mereka memukuliku mulai dari waktu setelah asar sampai waktu
tidur, adapun dipagi hari saudara-saudara dan bapakku pergi kerja, ibuku dirumah
dan tidak ada disisiku kecuali saudariku yang kecil umurnya lima belas tahun, ia
datang kepadaku dan tertawa melihat keadaanku, ini adalah satu waktu istirahat
bagiku. Apakah engkau percaya bahwa perlakuan mereka itu sampai diwaktu tidur,
aku tidur dan pingsan! Mereka mencambukku sampai aku pingsan dan tertidur,
yang mereka minta dariku hanya satu yaitu agar aku Murtad dari Agama Islam, aku
menolak dan berusaha untuk bersabar, setelah itu mulailah saudariku yang kecil
13
bertanya kepadaku: ”Kenapa engkau meninggalkan Agamamu, Agama yang dianut
oleh Ibu, Bapak dan Kakek-kakekmu?”

Memberikannya jalan keluar…


Aku berusaha meyakinkan adikku agar ia puas, dengan menerangkan
kepadanya Agama Islam, menjelaskan tentang Tauhid, mulailah nampak bahwa dia
merasa puas, hatinya mulai tersentuh! Gambaran Islam menjadi jelas
dihadapannya! Maka tiba-tiba dia berkata kepadaku: ”Engkau berada diatas
kebenaran!, Islam adalah Agama yang Benar!, ini adalah Agama yang pantas untuk
aku ikuti juga!!” Ia terus berkata kepadaku: ”Aku akan menolongmu”. Aku berkata
kepadanya: ”Apabila engkau ingin menolongku, maka tolonglah aku agar dapat
bertemu dengan suamiku!” Lalu saudariku mulai memperhatikan dari atas rumah
dan ia melihatmu berjalan, dia berkata kepadaku: ”Aku melihat seorang laki-laki
yang bentuknya begini dan begini!”.
Aku berkata: ”Iya itu adalah suamiku, maka apabila engkau melihatnya
bukakanlah aku pintu, ku ingin berbicara dengannya”. Benar-benar terjadi, aku
buka pintu dan berbicara denganmu, tetapi aku tidak sanggup untuk keluar
bersamamu, karena aku diikat dengan dua rantai, kuncinya dipegang oleh
saudaraku dan rantai yang ketiga, terikat diantara tiang rumah, sehingga aku tidak
bisa keluar dan kuncinya dipegang oleh saudariku ini, agar ia bisa melepaskanku
untuk pergi ke wc.
Ketika aku berbicara dan minta kepadamu untuk tetap tinggal sampai datang
menemuimu. Ketika itu aku dalam keadaan diikat dengan rantai.
Aku berusaha meyakinkan saudariku agar ia puas dengan Agama Islam,
akhirnya ia merasa puas dan masuk Islam, lalu dia ingin berkorban dengan
pengorbanan yang tinggi, berkorban untukku, kemudian ku putuskan agar ia
membantuku lari dari rumah, akan tetapi kunci-kunci rantai dipegang oleh
saudaraku dan saudaraku sangat menginginkan terhadap adikku.
Pada suatu hari, adikku menyiapkan minuman keras kepada saudara-
saudaraku, memfokuskan dengan berat, sehingga mereka minum dan terus minum
sampai mereka sempurna mabuk dan tidak tahu sesuatupun, disaat itulah ia
mengambil beberapa kunci dikantong saudaraku lalu membuka rantaiku.
Kemudian aku datang menemuimu dikegelapan malam. Aku berkata: ”Apa
yang akan terjadi terhadap saudarimu?!” Ia menjawab: ”Tidak masalah selama dia
tidak memberitahukan keIslamannya kepada mereka, sampai kita mengatur
rencananya”. Lalu kami tidur pada malam itu, keesokan harinya kami kembali ke
Teluk.
Ketika kami telah sampai di Teluk, yang pertama sekali dilakukan oleh
suamiku adalah pergi kerumah sakit, kami tinggal disana beberapa hari untuk
mengobati dari luka-luka bekas pukulan dan siksaan. Dan sekarang kita
mendoakan saudarinya agar Allah Subhanahu Wata’ala menetapkannya diatas
Agama Islam.

Wahai saudari kami yang sangat berharga…!


Kisah ini aku sampaikan bukan untuk mengobarkan rasa simpatimu, bukan
untuk mencucurkan air mata, bukan pula untuk minta pendapat perasaanmu,
sekali-kali tidak! Akan tetapi agar engkau mengetahui bahwa inilah Agama,
pemusnahan orang yang memegangnya, mereka berkorban karenanya, tengkorak

14
mereka dihancurkan karena mulianya, darah mereka ditumpahkan dan badan
mereka dipotong.
Sungguh jika Abu Jahal dan Umayyah adalah orang kafir Quraisy dahulu,
mereka menyiksa Bilal dan Sumayyah, maka sesungguhnya orang-orang kafir hari
ini mereka senantiasa mengerahkan tenaga membuat rencana dan membikin
makar pada jalan memerangi Agama ini. Maka berhati-hatilah engkau agar tidak
menjadi mangsa mereka. Sehingga engkau menjadi terkenal karena berharga.
Ketahuilah bahwasanya…

Kisah 2
Wanita pertama yang tinggal di Tanah Suci…!
Imam al-Bukhory menceritakan dalam kitab Sohihnya: Bahwasanya Nabi
Ibrahim ‘Alaihis salam berangkat dari Syam menuju Tanah Suci (Al-Haram)
bersama istrinya Hajar dan anaknya Ismail, dia adalah seorang anak yang masih
kecil dalam asuhannya, ia masih menyusuinya. Beliau meninggalkan keduanya
ditempat Ka’bah (Al-Bait) yang tidak ada seorang pun ketika itu, tidak pula ada air
dan hanya dibekali dengan sebungkus korma dan kantong kulit yang berisi air.
Kemudian Nabi Ibrahim berbalik berangkat menuju ke Syam. Ibu Isma’il
menoleh ke daerah sekitarnya, disini gurun pasir yang tak berpenghuni, gunung-
gunung tuli dan bebatuan yang berwarna hitam, dia tidak melihat manusia dan
orang yang tinggal di daerah sekitarnya. Ia yang telah tumbuh besar dikelengahan
kota, lalu ia tinggal di Syam yang terkenal dengan kehijauan, penuh dengan taman-
taman. Dan kini, dia merasa sepi dengan daerah sekitarnya. Kemudian ia berdiri
dan mengikuti langkah suaminya seraya berkata: ”Wahai suamiku, kemana engkau
pergi? Engkau tinggalkan kami dilembah ini yang tidak ada manusia dan
sesuatupun?”. Nabi Ibrahim tidak menjawabnya, tidak pula menoleh. Lalu Hajar
mengulangi bertanya: “Kemana engkau pergi dan meninggalkan kami?”. Nabi
Ibrahim tidak menjawabnya. Lalu ia mengulangi kembali, namun tidak dijawabnya
juga. Maka ketika ia melihat suaminya tidak menoleh kepadanya, ia berkata:
”Apakah Allah yang memerintahkan ini kepadamu?”. Nabi Ibrahim menjawab: ”Iya”.
Lalu ia berkata: ”Itu sudah cukup bagiku, aku ridho kepada Allah Subhanahu
Wata’ala, Dia pasti tidak akan menyia-nyiakan kami”. Kemudian Hajar kembali
ketempat anaknya. Lalu berangkatlah Nabi Ibrahim orang tua yang telah lanjut
usia. Sungguh dia telah berpisah dengan istri dan anaknya, keduanya
meninggalkan satu sama lain, sehingga ketika Nabi Ibrahim berada di celah
gunung, dimana mereka tidak melihatnya, ia menghadap ke arah Ka’bah lalu
mengangkat kedua tangannya dan berdo’a kepada Allah Subhanahu Wata’ala
‫س َتهْوِي‬
ِ ‫ن النّا‬
َ ّ‫جعَلْ َأ ْف ِئدَةً م‬
ْ ‫حرّ ِم َر ّبنَا ِليُقِيمُو ْا الصّلَ َة فَا‬
َ ‫غ ْيرِ ذِي زَ ْرعٍ عِندَ َب ْي ِتكَ ا ْل ُم‬
َ ٍ‫سكَنتُ مِن ذُ ّر ّيتِي ِبوَاد‬ ْ ‫ّر ّبنَا ِإنّي َأ‬
)37 :‫ (إبراهيم‬. َ‫ش ُكرُون‬ ْ ‫ن ال ّث َمرَاتِ َلعَّل ُهمْ َي‬
َ ّ‫إَِل ْي ِهمْ وَا ْرزُ ْقهُم م‬
“Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku
di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau
(Baitullah) yang suci, ya Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan
shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan
beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur”.
(Surat: Ibrahim, ayat 37)
Setelah itu Nabi Ibrahim pergi ke Syam dan Hajar kembali menemui Ismail
lalu menyusuinya sedangkan ia meminum air yang ada dikantong kulit. Sehingga
air itu habis, menyebabkan dia dan anaknya kehausan. Rasa sangat haus membuat
anaknya menggeliat dan lidahnya menjilat kedua bibirnya, ia memukul tanah

15
dengan kedua tangan dan kakinya, ibunya memandang kepadanya yang sedang
menggeliat dan berbaring kehausan. Seolah-olah ia bergulat dengan kematian.
Ia menoleh ke daerah sekitarnya, apakah ada seseorang atau yang dapat
menolong, namun ia tidak melihat seorangpun. Ia berdiri disekitar anaknya lalu
pergi, ia tidak ingin melihatnya meninggal, namun ia binggung kemana akan pergi?
Ia melihat bukit Shafa lalu mendekatinya, kemudian ia naik sampai keatasnya, ibu
yang lemah itu mengerahkan tenaganya!! Ia berharap dapat melihat orang Arab
yang datang atau Kafilah yang lewat, tatkala ia telah sampai dipuncak bukit, ia
menghadap kelembah memperhatikan apakah ada seseorang, namun ia tidak juga
melihat seorangpun. Lantas ia turun dari bukit Shafa sehingga sampai diperut
lembah, ia angkat ujung lengannya lalu berusaha, usaha manusia dengan sekuat
tenaga sehingga ia dapat melewati lembah itu. Selanjutnya ia berjalan menuju
bukit Marwa, ia berdiri diatasnya dan memperhatikan apakah ada seseorang yang
ia lihat, namun ia juga tidak melihat seorangpun, lalu ia kembali ke bukit Shafa dan
tidak juga melihat seorangpun, ia terus melakukannya sampai tujuh kali, tatkala ia
sedang mengamati diatas bukit Marwa yang ketujuh kalinya, Hajar mendengar
suara dan berkata ”Diam!” Kemudian ia mendengarkannya dan berkata: ”Sungguh
aku telah mendengarmu, jika engkau ada bantuan maka bantulah aku”. Lalu ia
tidak mendengar jawaban. Kemudian ia menoleh kepada anaknya, tiba-tiba ia
ditempat malaikat yang bergemuruh, ia memukul tanah dengan tumit atau
sayapnya sehingga memancarlah air. Lalu dia turun dengan cepat menghampiri air
itu, membuat sumur dengan tangan dan mengumpulkannya. Lalu ia menggayung
air dengan tangan dan memasukannya ke tempat air kemudian bergegas setelah
menggayungnya.
Malaikat Jibril berkata kepadanya: ”Janganlah kamu takut terlantar!
Sesungguhnya disini adalah Baitullah yang kelak dibangun oleh anak ini dan
bapaknya”. Alangkah bahagianya dia, atas kesabarannya, keadaannya yang sangat
menakjubkan dan ujiannya yang sangat besar. Ini adalah kisah Hajar seorang
wanita yang sabar, yang mengerahkan tenaga, sehingga Allah Subhanahu Wata’ala
mengagungkannya mencatat didalam Al-Quran, Allah Subhanahu Wata’ala
menjadikan anak Hajar diantara Para Nabi, maka ia menjadi Ibu Para Nabi dan
sebagai contoh bagi Para Wali, inilah keadaan dan kesimpulan urusannya. Iya, dia
merasa asing dan takut, haus dan lapar, akan tetapi dia ridho dengan semua itu
selama dia mendapat ridho dari Allah Subhanahu Wata’ala. Dia hidup Asing dijalan
Allah, sehingga Allah Subhanahu Wata’ala membalasinya dengan kesenangan dan
kegembiraan. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang diasingkan, siapakah
orang-orang yang diasingkan itu? Mereka adalah orang-orang yang Sholeh diantara
kaum yang banyak berbuat kejahatan, mereka adalah laki-laki dan wanita, mereka
membenarkan terhadap apa yang Allah Subhanahu Wata’ala janjikan, mereka
menggenggam bara api, berjalan diatas banyaknya bebatuan, bermalam diatas
debu, mereka lari dari kerusakan, lidah mereka jujur, kehormatan mereka suci,
mereka menjaga pandangan, perkataan mereka bersih, teman duduk mereka
mulia, apabila mereka berdiri dihadapan Allah Subhanahu Wata’ala, tangan dan
kaki mereka menjadi saksi, telingga dan mata berbicara, mereka senang dan
gembira, tidak disaksikan atas mereka dari Pandangan yang diharamkan, telinga
mereka tidak mendengar Nyayian, bahkan mereka disaksikan Menangis diwaktu
sahur dan menjaga Kesucian diwaktu siang, sehingga Agama mereka bermanfaat
dengan nyawanya.

Kisah 3
Mereka mendidih didalam minyak …!
16
Masyithoh bintu Fir’aun, sejarah tidak mencatat namanya akan tetapi
mencatat perbuatannya. Dia adalah seorang wanita Sholehah, yang hidup bersama
suaminya, dalam naungan Raja Fir’aun. Suami Masyitoh adalah kerabat Fir’aun.
Wanita itu adalah pembantu dan pendidik Putri-putri Fir’aun. Lalu Allah Subhanahu
Wata’ala menganugerahkan keimanan padanya, tidaklah tinggal suaminya karena
Fir’aun mengetahui keimanan dia lalu membunuhnya. Maka teruslah istrinya
bekerja di Istana Fir’aun, ia menyisir rambut putri-putrinya. Fir’aun memberi nafkah
lima orang anak Masyitoh, mereka diberi makan sebagaimana ia memberi makan
burung yang sedang menetas. Suatu hari ketika ia sedang menyisir rambut Putri
Fir’aun, tiba-tiba sisir rambut itu jatuh dari tangannya, lalu dia berucap: “Bismillah”,
Putri Fir’aun berkata: ”Bapakku?” Lalu Ia menjerit kepada Putri Fir’aun dan berkata:
”Bukan…tapi Allah Subhanahu Wata’ala, Robb-ku, Robb-mu dan Robb bapakmu”.
Maka terkejutkah Putri Fir’aun karena ia menyembah selain bapaknya, lalu Putri
Fir’aun menceritakan hal itu kepada bapaknya, maka Fir’aun terkejut karena ada
selain dia yang disembah di dalam istananya, lalu dia memanggil dan berkata
kepadanya: ”Siapa Robb-mu?” Masyithoh menjawab: ”Robb-ku dan Robb-mu
adalah Allah Subhanahu Wata’ala”. Lantas dia memerintahkan untuk kembali dari
Agamanya (alias murtad). Kemudian Fir’aun memerintahkan tentaranya untuk
menyiapkan periuk yang terbuat dari tembaga yang berisi minyak dan
memanaskannya sampai mendidih, lalu dia membawa Masyitoh sehingga berdiri
didepan periuk, ia melihat ini adalah lapangan Azab, ia yakin bahwa dirinya
hanyalah satu jiwa yang akan keluar dan menemui Allah Subhanahu Wata’ala, lalu
Fir’aun mengetahui bahwa orang yang paling ia cintai adalah kelima anaknya, anak-
anak yatim yang dia beri nafkah dan makan kepada mereka, dia ingin menambah
siksakan kepada Masyithoh dengan menghadirkan kelima anaknya, pandangan
mereka berputar, mereka tidak tahu kemana digiring, maka tatkala melihat ibunya
mereka memeluknya dan menangis, dan ia pun turut menangis terhadap mereka,
ia membolak-balikan dan menciumnya lalu menangis, ia rangkul kedada anaknya
yang paling kecil lalu ia susui. Ketika Fir’aun melihat pemandangan ini, maka ia
perintahkan yang paling besar diantara mereka lalu tentara menyeret anak itu dan
mendorongnya kedalam minyak yang mendidih, anak kecil itu berteriak, minta
tolong kepada ibunya, meminta belas kasihan tentara dan memohon kepada
Fir’aun, ia berusaha lepas dan melarikan diri, lalu memanggil dua saudaranya yang
kecil, kemudian tentara memukul kedua tangannya yang kecil, mereka menampar
dan mendorongnya, ibu itu memandang kepada anaknya dan ia mengucapkan
selamat tinggal, tiadalah itu kecuali hanya sekejap, sehingga sikecil dimasukan
kedalam minyak. Ibunya hanya bisa memandang dan menangis, saudara-
saudaranya menutup mata dengan tangannya yang kecil. Lalu dagingnya meleleh
dari atas badan yang kurus dan tulangnya meluap ke atas minyak. Fir’aun
memandang kepada Masyithoh dan memerintahkannya untuk kafir kepada Allah, ia
tidak mau, maka murkalah Fir’aun kemudian dia memerintahkan anak yang kedua
dan menarik dari tangan ibunya dalam keadaan menangis dan minta tolong,
tidaklah hal itu kecuali hanya sekejap sehingga ia dibenamkan kedalam minyak, si
ibu hanya bisa memandang kepadanya sampai tulangnya yang putih meluap dan
bercampur dengan tulang saudaranya yang pertama. Ibu itu tetap istiqomah dalam
Agamanya, ia yakin atas pertemuannya dengan Allah Subhanahu Wata’ala.
Kemudian Fir’aun memerintahkan anaknya yang ketiga, lalu ia ditarik kedalam
periuk sehingga minyak yang mendidih membinasakannya, maka terjadilah
sebagaimana yang menimpa dua orang saudaranya, ibu itu tetap teguh pada
Agamanya. Kemudian Fir’aun memerintahkan tentaranya untuk melemparkan anak
Masyithoh yang ke empat kedalam minyak, tentara itu menghadap kepadanya, dia
adalah anak kecil yang sedang memegang baju ibunya, disaat tentara menariknya
17
ia menangis dan menarik kedua kaki ibunya, air matanya mengalir diatas kaki
ibunya, ia berusaha menyabarkan bersama saudaranya, ia mengucapkan selamat
tinggal, mendekati dan mencium anaknya sebelum dipisahkan darinya. Kemudian
mereka memisahkan antara dia dan ibunya, mereka mengangkat kedua tangannya
yang kecil, lalu dia menangis dan minta tolong, memohon dengan suatu kata yang
tidak bisa dipahami, mereka tetap tidak mengasihaninya. Tiadalah itu kecuali hanya
sekejap sehingga ia terbenam ke dalam minyak yang mendidih, maka lenyaplah
jasadnya, hilang suaranya dan ibu itu mencium aroma daging anaknya, tulang
putihnya yang kecil mengapung diatas minyak, si ibu segera memandang kepada
tulang anaknya, sungguh ia telah pergi menuju kampung yang lain. Wanita itu
menangis dan hatinya terluka karena berpisah dengannya, yang selama ini ia
memeluk kedadanya, menyusuinya, selama ini ia bergadang untuk menjaganya,
menangis karena tangisannya, berapa banyak dia tidur dipangkuannya, bermain
dengan rambutnya, berapa banyak ia akrab dengan mainannya, ia pakaikan
bajunya. Dirinya berusaha sekuat tenaga untuk tabah dan bertahan. Lalu mereka
menoleh kepadanya dan mendorongnya.

Bayi pun berbicara…!


Yang kelima, mereka melepaskan seorang bayi yang masih menyusu dari
kedua tangan ibunya, saat itu ia sedang menelan air susu ibunya, ketika tentara itu
menarik seorang bayi darinya maka berteriaklah sikecil dan menagislah wanita
miskin itu. Tatkala Allah Subhanahu Wata’ala melihat rasa belas kasihannya,
kekalahan dan kerisauan ibu itu terhadap anaknya, maka tiba-tiba berbicaralah
sikecil yang berada didalam pangkuannya dan berkata: ”Wahai ibuku bersabarlah,
sesungguhnya engkau berada diatas kebenaran”. Kemudian suaranya terputus,
lenyaplah ia bersama dengan saudara-saudaranya terbenam ke dalam minyak yang
mendidih, dimulutnya ada bekas air susu ibunya, ditangannya ada rambut ibunya
dan dipakaiannya ada bekas air mata ibunya. Kini kelima anaknya telah pergi dan
ibu itu melihat tulang-belulang mereka didalam periuk, daging mereka dengan
cepat dilenyapkan oleh minyak yang mendidih, wanita miskin itu memandang
kepada tulang-belulang yang kecil, tulang siapakah itu? Mereka adalah anaknya,
yang selama ini mereka memenuhi rumah dengan gelak-tawa dan riang-gembira.
Mereka adalah kesenangan dan sari hatinya, yang ketika berpisah dengannya
seakan-akan hatinya keluar dari dalam dadanya. Ia pakaikan baju mereka dengan
tangannya, ia usap air mata mereka dengan jari-jarinya, tapi sekarang mereka
telah direnggut dari tangannya, mereka dibunuh dihadapannya, mereka
meninggalkannya sendiri dan mereka berpisah darinya. Dan dalam waktu yang
dekat, ia akan bersama dengan mereka. Sebenarnya ia sanggup untuk selamat
diantara mereka dan siksaan ini dengan satu kata kekafiran yang ia dengarkan
kepada Fir’aun. Akan tetapi ia tahu, bahwasanya yang disisi Allah Subhanahu
Wata’ala adalah lebih baik dan lebih kekal. Kemudian tidak ada yang tersisa kecuali
hanya ia, mereka menghadap kepadanya seperti anjing-anjing pemburu dan
mendorongnya kedalam periuk. Tatkala mereka membawanya untuk dilemparkan
kedalam minyak, ia memandang kepada tulang-belulang anaknya, ia ingat disaat
berkumpul bersama mereka ketika masih hidup, lalu ia menoleh kepada Fir’aun dan
berkata: “Aku ada permintaan kepadamu”. Maka Fir’aun berkata keras kepadanya:
“Apa permintaanmu?”. Ia berkata: “Agar engkau kumpulkan tulangku dan tulang
anak-anakku lalu engkau kafankan didalam satu kuburan”. Kemudian ia
memejamkan matanya dan masuk kedalam periuk kemudian terbakarlah jasadnya
dan terapung tulangnya.

18
Alangkah bahagianya dia…!
Alangkah sangat besar keteguhannya dan sangat banyak pahalanya. Sungguh
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam melihat sesuatu dari nikmatnya diwaktu malam
perjalanan Isro’. Beliau menceritakan kepada para Sahabatnya dan berkata kepada
mereka:
‫ ( رواه‬."‫ هذه ماشطة بنت فرعون و أولدها‬:‫ ما هذه الرائحة؟ فقيل لي‬:‫فقلت‬...‫"لما أسرى بي مرت بي رائحة طيبة‬
)‫البيهقي‬
“Tatkala Allah memperjalankanku, tiba-tiba aku mencium aroma wangi, aku
bertanya: “Aroma apa ini?” Maka dikatakan kepadaku: “Ini adalah Masyitoh bintu
Fir’aun dan anak-anaknya”. (riwayat. al-Baihaqy)
Allahu Akbar…ia merasakan keletihan sesaat akan tetapi setelah itu istirahat
selamanya. Telah kembali wanita mu’minah ini kepada Penciptanya. Ia
berdampingan dengan Rabb-nya dan diharapkan hari ini dia berada didalam
Jannah, sungai dan tempat duduk yang Mulia disisi Raja yang Berkuasa. Hari ini
keadaannya paling baik dan paling banyak mendapat kenikmatan dan keindahan.
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata:
‫"لو أن امرأة من أهل الجنة اطلعت الى أهل الرض لضاءت ما بينهما ولملته ريحا ولنصيفهاعلى رأسها خيرمن‬
.)‫( رواه البخاري‬."‫الدنيا و ما فيها‬
“Seandainya seorang wanita penduduk Jannah muncul kepada penduduk bumi,
sungguh ia akan menerangi timur dan barat serta menyebarkan aroma wangi,
sungguh tutup kepalanya lebih baik dari pada dunia dan isinya”. (riwayat. Imam
al-Bukhory)
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata pada hadits yang lain:
‫وله فسي الجنسة مالعيسن رأت ولأذن سسمعت ول‬...‫"مسن دخسل الجنسة ينعسم ول يبؤس ول تبلى ثيابسه ول يفنسى شبابسه‬
.)‫ ( رواه مسلم‬."‫ من دخل الى الجنة نسي عذاب الدنيا‬...‫خطر على قلب بشر‬
“Siapa yang masuk Jannah, ia mendapat nikmat dan tidak sengsara, pakaiannya
tidak rusak, masa mudanya tidak hilang dan baginya segala kenikmatan yang
tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak
pernah terlintas oleh hati manusia. Dan siapa yang masuk kedalam Jannah, lupa
dengan azab dunia”. (riwayat. Imam Muslim)
Akan tetapi, tidak akan pernah bisa seseorang sampai ke Jannah, kecuali
dengan mengendalikan hawa nafsunya. Sungguh Jannah itu dikelilingi oleh sesuatu
yang dibenci dan Neraka itu dikelilingi oleh hawa nafsu. Maka mengikuti hawa nafsu
dalam berpakaian, makanan, minuman dan berbelanja, adalah jalan menuju ke
Neraka.
Berkata Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam:
)‫(صحيحين‬.‫حفت الجنة بالمكاره وحفت النار بالشهوت‬
"Jannah dikelilingi dengan segala sesuatu yang tidak disukai, dan Neraka dikelilingi
dengan hawa nafsu”. (Shohihain)
Maka biarlah engkau letih hari ini dan bersabar, agar dapat beristirahat esok
hari. Sesungguhnya pada hari kiamat diucapkan kepada penduduk Jannah :
ِ)24 :‫ (الرعد‬.‫ع ْقبَى الدّار‬
ُ َ‫صبَ ْر ُتمْ َف ِنعْم‬
َ ‫لمٌ عََل ْيكُم ِبمَا‬
َ َ‫س‬

19
"Keselamatan atas kalian karena kesabaran kalian". Alangkah indahnya Jannah
tempat terakhir bagi kalian”. (Surat: Ar-ra'du ayat 24).
Dan diserukan kepada penduduk Neraka:
)20 :‫ (الحقاف‬.ِ‫عذَابَ ا ْلهُون‬
َ َ‫س َت ْم َت ْعتُم ِبهَا فَا ْليَ ْو َم ُتجْزَ ْون‬
ْ ‫حيَا ِتكُ ُم ال ّد ْنيَا وَا‬
َ ‫ط ّيبَا ِتكُ ْم فِي‬
َ ْ‫َأذْ َه ْب ُتم‬
"…Kamu menghabiskan rezkimu di kehidupanmu yang hina dan kamu
bersenang-senang dengan rezki itu; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan
kehinaan azab ”. (Surat: Al-Ahqaaf ayat 20).

Kisah 4
Kuburan yang bergejolak api…!
Masyithoh bintu Fir’aun istiqomah dengan Agamanya meskipun ia diliputi oleh
ujian yang besar. Demi Allah! sungguh mengherankan bagi pemudi yang tidak
sanggup satu diantara mereka istiqomah walau hanya untuk mendirikan sholat,
selalu ia menganggap enteng dalam menunaikan sampai meninggalkannya
sehingga ia kafir. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata:
)‫ (رواه الترمذي‬."‫"العهد الذي بيننا وبينهم الصلة فمن تركها فقد كفر‬
”Perbedaan diantara kita dan orang kafir adalah sholat, maka siapa yang
meninggalkannya sungguh dia kafir”. (riwayat. at-Tirmidzy)
Siapa yang meninggalkan sholat maka Allah Subhanahu Wata’ala
mengekalkannya didalam Neraka, menyiksanya bersama dengan setan la’natullah,
dijauhkan dari kenikmatan dan memberikannya minum dengan air yang sangat
panas.
Zahaby menceritakan didalam bukunya “Al-Kabaa ir” bahwasanya seorang
wanita telah meninggal. Ia dikuburkan oleh saudaranya, lalu jatuhlah dompetnya
yang berisi uang kedalam kuburan namun dia tidak menyadarinya sehingga ia
beranjak dari kuburan tersebut. Kemudian ketika telah pergi ia teringat dan kembali
lagi kekuburan lalu menggali tanah, ketika ia telah sampai menggali tanah ke
jasadnya ia dapati kuburan itu bergejolak dengan api pada badan saudarinya, dia
terkejut dan segera menimbunnya kembali dengan tanah. Kemudian dia pulang
menemui ibunya dalam keadaan menangis, lalu bertanya: ”Ceritakanlah kepadaku
tentangnya, apa yang telah ia lakukan?” Ibunya menjawab: ”Apa yang
menyebabkan engkau bertanya tentang dia?” Ia berkata: “Wahai ibuku, sungguh
aku telah melihat kuburannya bergejolak api!” Menangislah ibunya lalu berkata:
”Adalah saudarimu suka mengundur-undur Sholat dari waktunya, tidak sholat
subuh melainkan setelah terbitnya matahari atau suka melambatkan Sholat
lainnya”.
Maka bagaimanakah keadaan orang yang tidak mengerjakan sholat?
Sungguh Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam telah menceritakan mimpinya
tentang siksaan orang yang Sholat lewat dari waktunya, ia berkata:
‫ انطلق وإني انطلقت معهما وإنا أتينا على رجل مضطجع وإذا‬:‫"اًتاني الليلة آتيان وإنهما ابتعثاني وإنهما قال له‬
‫آخر قائم عليه بصخرة وإذا هو يهوي بالصخرة على رأسه فيثلغ رأسه فيتدهده الحجر هاهنا فيتبع الحجر فيأخذه‬
‫ سبحان ال‬:‫فل يرجع إليه حتى يصح رأسه كما كان ثم يعود عليه فيفعل به مثل ما فعل به في المرة ال ولى فقلت‬
"‫ هذا الرجل يأخذ القرآن فيرفضه (يعني ل يعمل بما فيه) وينام عن الصلة المكتوبة‬:‫ما هذان؟ فقال الملكان‬
”Pada suatu malam dua malaikat menemuiku, adalah mereka berdua diutus
kepadaku. Mereka berkata kepadaku: ”Ikutlah!” Lalu aku mengikuti mereka. Kami

20
menemui seorang laki-laki yang sedang berbaring, apabila terlambat berdiri ia
dilempari batu, dan apabila batu menimpa kepalanya maka pecahlah kepalanya.
Maka mengenainya disini, ia menyusul batu itu dan mengambilnya, batu itu tidak
kembali kepadanya sehingga kepalanya kembali menjadi utuh seperti semula,
kemudian terus berulang menimpanya, maka ia menangkap batu itu sebagaimana
yang ia lakukan pertama kalinya. Maka aku berkata: “SubhanAllah…apakah ini?”
Lalu dua malaikat menjawab: ”Ini adalah seorang laki-laki yang mempelajari Al-
Quran lalu menolaknya (tidak mengamalkan isinya), dan ia tidur dari sholat wajib”
)33 ‫ (القلم‬.َ‫و كَانُوا َيعَْلمُون‬
ْ َ‫لخِرَةِ َأ ْك َبرُ ل‬
ْ ‫َكذَِلكَ ا ْل َعذَابُ وََل َعذَابُ ا‬
“Seperti itulah azab (dunia). Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika
mereka mengetahui”. (Surat: Al-Qalam ayat 33).

Kisah 5
Seorang ratu
Apakah engkau mengetahuinya? Dia adalah seorang Ratu pada
singgasananya, yang berada dalam keluarga yang penuh kemudahan, kasur yang
tersusun rapi, diantara pelayan yang siap melayaninya dan keluarga yang
menghormatinya.
Akan tetapi ia seorang wanita Mu’minah yang menyembunyikan
keimanannya, dialah Asiyah istri Fir’aun yang berada dalam kenikmatan yang
mewah. Tatkala ia melihat iringan para Syuhada’ saling berlomba menuju pintu-
pintu langit, ia menjadi rindu untuk berdekatan dengan Robb-nya dan benci
berdekatan dengan Fir’aun.
Ketika Fir’aun telah membunuh Masyithoh seorang wanita beriman, dia
menemui Asiyah dan memamerkan kekuatannya didepan istrinya, lalu Asiyah
berteriak: ”Celakalah engkau, bukankah engkau bertindak terhadap Allah
Subhanahu Wata’ala”. Kemudian ia memberitahukan keIslamannya, maka Fir’aun
menjadi marah, ia bersumpah akan mengujinya dengan kematian atau Asiyah kafir
kepada Allah. Lalu Fir’aun memerintahkannya, ia membentangkan kedua tangannya
diatas papan dan mengikat tangan dan kakinya diatas pasak besi.
Fir’aun memerintahkan tentaranya untuk memukulinya, sehingga darah
mengalir dari badannya, daging mengelupas dari tulangnya. Ketika siksaan semakin
pedih dan hampir menunjukan kematian, ia melihat ke langit dan berkata:
)11 :‫ (التحريم‬.‫ومِ الظّاِلمِين‬
ْ ‫جنِي مِنَ الْ َق‬
ّ ‫عمَلِهِ َو َن‬
َ ‫جنِي مِن ِفرْعَوْن َو‬
ّ ‫جنّةِ َو َن‬
َ ‫ك َبيْتاً فِي ا ْل‬
َ ‫ب ابْنِ لِي عِن َد‬
ّ َ‫ر‬
"Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-MU dalam Firdaus, dan
selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari
kaum yang zhalim”. (Surat: At-Tahriim ayat 11).
Doanya terangkat kelangit. Ibnu Katsir Berkata: ”Maka Allah Subhanahu
Wata’ala menampakan Istananya dilangit lalu ia tersenyum kemudian meninggal.
Iya, ratu itu telah meninggal, yang berada diantara wewangian dan gaharu,
senang dan gembira. Iya, dia meninggalkan Gaunnya, aneka Parfum, para Pelayan
dan Teman-temannya dengan memilih Kematian. Namun hari ini ia berbolak-balik
dalam kenikmatan menurut kehendaknya. Sungguh sabarnya bermanfaat dalam
ketaatan dan mengekang hawa nafsu. Ratu itu telah kembali kepada Robb-nya,
dan senantiasa kebaikan ada pada wanita.

Kisah 6
Wanita pertama yang masuk Islam!
21
Imam al-Bukhory menceritakan didalam Kitab Sohihnya: Bahwa sebelum
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam diwahyukan dengan keNabian, ia pergi ke Gua
Hira’ disebelah kota Madinah. Ia beribadah didalamnya, dikala sedang tenang-
tenangnya didalam goa hira’ tiba-tiba Malaikat Jibril datang kepadanya dan berkata:
ْ‫ ا ْق َرأ‬Bacalah!
Maka terkejutlah Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam karenanya dan berkata:
”Aku tidak dapat membaca sedikitpun dan tidak pula membaguskannya, aku tidak
bisa menulis dan membaca”, lalu Jibril mendekapnya dengan kuat setelah itu ia
melepaskannya dan berkata:
ْ‫ ا ْق َرأ‬Bacalah!
Ia berkata: ”Aku tidak dapat membaca”. Lalu Jibril mendekapnya yang kedua
kali dengan kuat kemudian melepaskannya, lalu Jibril berkata lagi:
ْ‫ ا ْق َرأ‬Bacalah!
Ia berkata: ”Aku tidak dapat membaca”. Lalu Jibril mendekapnya yang ketiga
kali dengan kuat kemudian melepaskannya. Kemudian Jibril membaca:

َ َ‫ عَلّمَ الِْنسَان‬،4-‫ اّلذِي عَلّ َم بِالْقَلَم‬،3- ‫لْ ْكرَم‬


‫ما‬ َ ‫ اقْرَأْ َو َربّكَ ا‬،2ٍ-‫ن مِنْ عَلَق‬
َ ‫ خَلَقَ الِْنسَا‬،1-‫سمِ َربّكَ اّلذِي خَلَق‬ ْ ‫ا ْقرَأْ بِا‬
(5-1 :‫ )العلق‬5– ‫م‬ ْ َ ‫م يَعْل‬ ْ َ‫ل‬
“Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu Yang menciptakan (1), Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah (2). Bacalah, dan Rabb-mulah Yang
Maha Pemurah(3),Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (4), Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (5). (Surat: Al-'Alaq ayat 1-
5)
Maka tatkala Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam mendengar ayat dan
pemandangan ini ia semakin bertambah terkejut dan gemetar hatinya. Kemudian
kembali ke Madinah dan masuk ke rumah menemui istrinya Khadijah Ummul
Mu’minin RodhiAllahu Anha dan berkata: ”Selimuti aku…selimuti aku…”. Kemudian ia
berbaring dan diselimuti oleh istrimya. Ummul Mu’minin RodhiAllahu Anha
memandang kepadanya, ia tidak tahu apa yang membuat suaminya terkejut.
Tinggallah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dalam masa yang lama sehingga
menjadi tenang kesadarannya, kemudian ia menoleh kepada isrinya Khodijah
RodhiAllahu Anha dan menceritakan kisahnya, lalu berkata: ”Wahai Khodijah!
Sungguh aku takut terhadap diri ini!” Khadijah berkata: ”Demi Allah! Dia tidak akan
membuatmu sedih selama-lamanya, sesungguhnya engkau adalah orang yang
menghubungkan silaturrahmi, memuliakan tamu, mengemban lelah,
mengusahakan yang tidak ada dan menolong atas kejadian yang benar”. Lalu ia
tidak berhenti membaikkan dan memberinya semangat. Kemudian ia mengajak
suaminya pergi menemui Waraqah bin Naufal anak pamannya, dia adalah orang tua
buta yang telah lanjut usia, yang menyiarkan Agama pada masa Jahiliyyah,
membaca Injil dan menulisnya juga mengetahui berita para Rasul.
Ketika Khadijah menemuinya, ia duduk menghadapnya bersama Rasul
ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam, Khadijah berkata kepadanya: ”Wahai anak pamanku!
Dengarlah anak saudaramu ini”. Lalu Waraqah berkata: ”Wahai anak saudaraku apa
yang engkau lihat?” Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menceritakan
kepadanya apa yang telah dia lihat dan dengar dari Al-Qur’an. Lalu Waraqah
berkata: “SubhanAllah …bergembiralah…itu adalah Malaikat yang turun kepada Nabi
Musa ‘Alaihis Salam, seandainya aku masih muda ketika engkau diusir oleh
kaummu, maka aku keluar untuk menolongmu”! Kemudian Rasul ShollAllahu ‘Alaihi
Wasallam terkejut dan berkata: ”Apakah mereka akan mengusirku?” Ia menjawab:
”Iya! Sesungguhnya tidak seorang pun yang mendapatkan hal yang engkau temui

22
melainkan ia dimusuhi. Jika aku masih hidup pada masamu, maka aku akan
menolongmu dengan pertolongan yang menyeluruh” (pertolongan yang mulia
selama-lamanya).
Setelah itu Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam keluar bersama istrinya
Khadijah RodhiAllahu Anha, istrinya yakin bahwa masa tidur telah berubah, ia akan
di uji bersama suaminya, diusir dari rumahnya dan disiksa. Dia adalah seorang
wanita yang berkembang dalam kekayaan dan kenikmatan, kemuliaannya cukup
diperhitungkan dan sekarang dia akan menghadapi ujian. Apakah dia akan mundur
dari menolong Agama? Atau rasa yakinnya bercampur dengan keraguan? Sekali-kali
tidak, bahkan ia beriman dengan Rabb-nya dan menolong Rasul-Nya baik dengan
harta, pikiran dan tenaganya, selamanya sampai ia menemui Rabb-nya.
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam didatangi oleh Malaikat Jibril lalu berkata:
‫ يسا رسسول ال هذه خديجسة قسد أتتسك و معهسا إدام أو طعام أو شراب‬:‫أن النسبي صسلى ال عليسه وسسلم أتاه جبريسل فقال‬
‫ (رواه‬.‫فاءذا هسي أتتسك فاقرأ عليهسا السسلم مسن ربهسا ومنسي وبشرهسا بسبيت فسي الجنسة مسن قصسب لصسخت فيسه ولنصسب‬
.)‫مسلم‬
”Wahai Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam…sungguh Khadijah akan datang
kepadamu dengan membawakan lauk-pauk, makanan atau minuman, apabila ia
datang kepadamu maka bacakanlah salam untuknya dari Allah Subhanahu
Wata’ala, dan dariku. Serta beri kabar gembiralah ia dengan Istana disurga yang
terbuat dari benang Emas, didalamnya tidak ada suara hiruk pikuk dan tidak pula
rasa letih”. (riwayat. Imam Muslim)
Ini adalah kisah Khadijah RodhiAllahu Anha, yaitu wanita pertama yang
masuk Islam dan membebaskan dirinya dari menyembah berhala. Allah Subhanahu
Wata’ala menentukan dari Ummul Mu’minin Khadijah dan Dia meridhoinya dari
keamanan. Maka apakah Para putrinya tidak mau mengikuti jejaknya? Apakah
engkau tidak mengikuti jejaknya? Agar engkau memperoleh Jannah sepertinya,
Istana yang terbuat dari benang Emas, didalamnya tidak ada rasa letih dan tidak
pula rasa sakit.

Kisah 7
Tusukan terakhir!
Dia adalah Ummu ‘Ammar Sumayyah Bintu Khayyath hamba sahaya Abu
Jahal. Ketika Islam datang, maka dia masuk Islam beserta suami dan anaknya.
Kemudian Abu Jahal menguji mereka, dengan menyiksa, mengikat serta menjemur
pada terik matahari sehingga mereka berada ditepi kehancuran, kepanasan dan
kehausan. Pada suatu hari Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam lewat dihadapan
mereka yang sedang disiksa, darah mengalir dari tubuh mereka, bibir pecah-pecah
karena kehausan, kulit mengelupas karena cambukan, terik matahari diatas
mereka membuat kepanasan. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam merasa sakit
melihat keadaan mereka, lalu beliau berkata: ”Sabarlah wahai keluarga Yasir…
sabarlah…sesungguhnya balasan untuk kalian adalah Jannah!” Kata-kata itu
menyentuh telinga mereka maka naik dan terbanglah hati mereka, sangat gembira
dengan berita itu. Kemudian tiba-tiba Abu Jahal, Fir’aun hamba itu mendatangi
mereka, bertambah kasar terhadap mereka dengan menaikkan siksaan dan
berkata: ”Celalah olehmu Muhammad dan Rabb-nya”. Namun hal itu tidak
menambah mereka, kecuali keteguhan dan kesabaran. Ketika ia memaksa
perbuatan keji kepada Sumayyah, membanting dengan tombaknya lalu menusuk
kemaluan Sumayyah, maka mengalirlah darahnya dan cabiklah dagingnya, ia
menjerit kesakitan dan minta tolong, suami dan anaknya berada disampingnya,

23
namun keduanya dalam keadaan terikat yang bersambung dengannya. Abu Jahal
mencaci-makinya, namun dia tetap tegar menahan siksaan.
Abu Jahal terus memotong badan Sumayyah yang telah binasa dengan
tombaknya sehingga menjadi terpotonglah anggota tubuhnya, maka meninggallah
ia RodhiAllahu Anha. Benar…ia telah tewas, alangkah bahagianya ia, alangkah
indahnya pemandangan kematiannya, ia tewas dan sungguh Allah Subhanahu
Wata’ala telah meridhoinya. Ia istiqomah dalam Agamanya, ia telah tewas,
cambukkan yang berkali-kali tidak meletihkannya dan tidak pula rayuan yang
busuk.
Iya, dia adalah seorang wanita yang sabar terhadap ujian, sabar atas siksaan
yang sangat pedih, ditempelkan besi panas, dipisahkan dari suami dan anak-
anaknya, ia sabar atas semua itu karena cinta terhadap Agama dan pengagungan
terhadap Rabb semesta alam, tidak surut seorang diantara mereka dari Agamanya,
tidak melepaskan Hijabnya dan tidak pula menginjak-injak kemuliaannya, sekalipun
kehidupannya berharga.

Kisah 8
Minuman dari langit…!
Ummu Syuraik Gozyah Al-Anshoriyyah, masuk Islam bersama orang yang
pertama masuk Islam di Mekah Negri yang aman. Ketika melihat orang-orang kafir
semakin kuat dan umat Islam melemah, mereka memikulkan dakwah kepada
Agama, maka keimanannya menjadi kuat dan menjadi naik urusan Rabb disisinya.
Ia masuk secara sembunyi-sembunyi kedalam kumpulan wanita Quraisy lalu
mengajak mereka untuk masuk Islam, memperingatkan mereka dari menyembah
berhala, sehingga aksinya ketahuan oleh orang kafir Makkah, mereka sangat
marah. Namun tidak ada seorang pun wanita Quraisy yang menghalangi Ummu
Syuraik dari kaum kafir.
Orang kafir menariknya dan berkata: ”Kalau tidak karena kaummu yang telah
bersumpah kepada kami sungguh kami akan menyiksamu dan terus menyiksamu,
tapi kami akan mengeluarkanmu dari Mekkah dan mengembalikan kepada
kaummu”. Kemudian mereka membawanya ke atas onta, tidak memasangkan
pelana dibawahnya tidak pula memberikan alat penggiring sebagai siksaan baginya.
Lalu mereka berjalan bersamannya selama tiga hari. Tidak memberinya makan dan
tidak pula minum sehingga rasa haus dan lapar hampir membinasakannya. Mereka
merasa dengki, apabila singgah pada suatu rumah, mereka mengikatnya dan
menjemurnya dibawah terik matahari. Lalu mereka berteduh dibawah pohon.
Disaat dalam perjalanan, mereka singgah pada suatu rumah, mereka
menurunkannya dari Onta lalu diikat dibawah panas matahari, ia minta minum
namun tidak diberikan. Maka disaat ia merasa sangat kehausan pada ujung
lidahnya tiba-tiba ada sesuatu yang dingin diatas dadanya, ia mengambil dengan
tangannya ternyata gayung dari langit, ia minum air itu sedikit lalu gayung itu lepas
dan naik keatas, ia terus mengulangi mengambilnya dan minum kemudian naik
lagi, ia mengambilnya kembali setelah itu naik lagi, akhirnya ia minum sehingga
kenyang, kemudian menyiramkan ke badan dan pakaiannya.
Disaat orang-orang kafir terjaga dan ingin melanjutkan perjalanan mereka
menemuinya, melihat ada bekas air dibadan dan pakaiannya serta dalam keadaan
yang cukup segar, mereka tercengang bagaimana air bisa sampai kepadanya
sedangkan ia terikat. Mereka bertanya: ”Engkau melepaskan ikatan lalu mengambil
minuman kami dan meminumnya?” Ia menjawab: ”Demi Allah…tidak! Akan tetapi
gayung turun dari langit maka aku meminumnya sampai kenyang”. Mereka saling
memandang dan berkata: ”Sungguh jika dia adalah seorang wanita yang jujur
24
maka lebih baik dari Agama kita”. Mereka mencari kerabat dan memberinya minum,
maka mendapatinya sebagaimana meninggalkannya. Lantas ketika itu juga seluruh
mereka masuk Islam, melepaskan ikatan dan berbuat baik kepadanya. Mereka
masuk Islam disebabkan oleh kesabaran dan keteguhannya. Ummu Syuraik datang
pada hari kiamat dalam barisannya terdapat laki-laki dan wanita yang masuk Islam
karenanya.

Kisah 9
Wanita penghuni Jannah!
Iya, sejarah telah mengenal Ummu Syuraik RodhiAllahu Anha dan mengenal
juga Ghumaisho’ Ummu Anas bin Malik RodhiAllahu anha yang Rasul ShollAllahu
‘Alahi Wasallam, berkata padanya:
‫"دخلت الجنة فسمعت خشفة بين يدي فإذا هي الغميصاء بنت ملحن امرأة من أعجب النساء عاشت في بداية حياتها‬
.)‫كغيرها من الفتيات في الجاهلية تزوجت مالك بن النضر لما جاء ال بالسلم" ( رواه البخاري‬
”Aku masuk kedalam Jannah lalu mendengar suara disekitarku ternyata dia adalah
Ghumaisho’ Bintu Milhan seorang wanita diantara wanita yang paling menakjubkan,
ia hidup pada awal kehidupannya seperti para pemudi lainnya pada masa
jahiliyyah, ia menikah dengan Malik Bin Nadhir, disaat Allah Subhanahu Wata’ala
mendatangkan Islam”. (riwayat. Imam al-Bukhory).
Ia memperkenankan dan tertarik hatinya dari Kaum Anshor. Maka Ummu
Sulaim masuk Islam bersama orang-orang yang pertama masuk Islam. Lalu
menawarkan Islam kepada suaminya, namun dia menolak dan marah kepadanya.
Suaminya menginginkan keluar bersamanya dari Madinah ke Syam, tapi istrinya
tidak mau dan menolak. Maka pergilah suaminya dan meninggal disana. Ia adalah
seorang wanita yang cerdas dan cantik, laki-laki berlomba-lomba untuk
menikahinya. Lalu Abu Tholhah meminangnya sebelum ia masuk Islam, maka
Ummu Sulaim berkata: ”Adapun aku, sungguh ingin kepadamu dan tidaklah pantas
orang sepertimu ditolak, akan tetapi engkau adalah seorang laki-laki kafir
sedangkan aku Wanita Muslimah, jika engkau masuk Islam maka itulah maharku,
aku tidak minta selain dari itu”. Ia menjawab: ”Aku akan tetap dalam Agamaku”.
Berkata Ummu Sulaim: “Wahai Abu Tholhah, bukankah engkau tahu bahwa
Tuhanmu yang engkau sembah adalah berupa kayu yang tumbuh dari bumi yang
dibuat oleh kaum Habsy Bani Fulan?”. Abu Tholhah berkata: ”Benar”. Ummu Sulaim
berkata: ”Apakah engkau tidak malu bahwa yang engkau sembah adalah berupa
kayu dari tumbuhan bumi yang dibuat oleh kaum Habsyi Bany Fulan? Wahai Abu
Tholhah…jika engkau masuk Islam maka aku tidak menginginkan mahar yang
selain dari itu”. Abu Tholhah berkata: “Aku pertimbangkan dulu masalah ini”. Lalu ia
pergi. Kemudian ia datang kembali menemui Ummu Sulaim dan berkata:
‫أشهد أن ل إله إل ال و أشهد أن محمدا رسول ال‬
”Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Allah Subhanahu Wata’ala, dan
Muhammad adalah Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallamullah”
Lalu Ummu Sulaim gembira dan berkata: “Wahai Anas nikahkanlah Abu
Tholhah”, maka ia menikahkannya. Tidak ada satu mahar pun yang lebih mulia dari
pada mahar Ummu Sulaim yaitu Islam.
Perhatikanlah olehmu bagaimana ia murahkan dirinya dalam jalan Agama,
gugur haknya karena Islam. Benar, dia adalah seorang wanita yang hidup hanya
untuk satu tujuan yaitu Islam, bagaimana mengangkat kedudukannya,
meninggikan nilainya dan menunjuki manusia kepadanya.
25
Bahkan, ketika Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam tiba di Madinah Kaum
Anshor dan Muhajirin menemui Beliau, mereka senang dan gembira, lalu Rasul
ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bertamu kerumah Abu Ayub, beberapa kelompok orang
mendatangi rumahnya untuk mengunjungi Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, maka
Ummu Sulaim Wanita Anshor keluar dari kumpulan itu, ia ingin memberikan
sesuatu kepada Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, namun tidak mendapati yang
lebih ia cintai dari pada penghibur hatinya, ia temui anaknya Anas kemudian
dibawa kehadapan Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, dan berkata: “Wahai Rasul
ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, ini Anas akan ada bersamamu selalu untuk
membantu”. Kemudian ia berlalu.
Dan Tinggallah Anas bersama Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, membantu
beliau siang dan malam.

Kisah 10
Ummu Sulaim, malam yang sangat indah!
Ummu Sulaim tidak berbuat dengan mengerahkan tenaga dihadapan manusia
namun ia melupakan dirinya. Hanya saja yang menakjubkan adalah keadaannya
dirumah, membantu suaminya, ridho dengan pembagian Rabb-nya. Ummu Sulaim
menikah dengan Abu Tholhah dan dianugerahi seorang anak laki-laki pada waktu
pagi hari, yang diberi nama Abu Umair, Abu Tholhah sangat mencintainya dengan
kecintaan yang sangat besar. Bahkan Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, juga
menncintainya. Pada suatu hari lewatlah sikecil dihadapan Rasul ShollAllahu ‘Alahi
Wasallam, yang sedang bermain dengan seekor burung yang ada ditangannya yang
bernama Nughair, mencandainya dan berkata: “Wahai Abu Umair apa yang
dilakukan oleh Nughair?”
Suatu waktu sikecil sakit, Abu Tholhah merasa sedih dengan kesedihan yang
sangat dalam, hari pun berlalu sakit sikecil bertambah parah, Abu Tholhah keluar
untuk suatu keperluan menemui Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, sehingga
terlambat pulang menemui anaknya, sikecil bertambah sakit kemudian meninggal,
ibunya berada didekatnya, sebagian keluarga dirumah menangis, ia menenangkan
mereka dan berkata: “Janganlah engkau ceritakan kepada Abu Tholhah tentang
kematian anaknya ini sehingga akulah yang akan menceritakan kepadanya”.
Setelah itu sikecil diletakkan disudut rumah dan ditutupinya. Kemudian Ia
menyiapkan makanan untuk suaminya, tatkala Abu Tholhah sampai dirumah,
bertanya kepada istrinya: “Bagaimana keadaan sikecil?” Ia tenangkan suaminya
dan mengharapkan untuk beristirahat dulu, lalu Abu Tholhah mengarah kepada
sikecil dan ingin melihatnya, istrinya enggan dan berkata: “Sekarang dia sedang
tenang, jangan digerakan”. Lalu menghidangkan makan malam kepada suaminya,
maka makan dan minumlah Abu Tholhah. Kemudian merasakan sesuatu
sebagaimana yang dirasakan oleh seorang suami terhadap istrinya. Disaat Ummu
Sulaim melihat suaminya telah merasa kenyang dan tenang ia berkata: “Wahai Abu
Tholhah, bagaimana menurutmu jika ada suatu kaum meminjamkan sesuatu
kepada penghuni rumah kemudian setelah itu memintanya, apakah mereka berhak
untuk menghalanginya?” Ia menjawab: “Tentu tidak”. Lalu istrinya berkata: “Apakah
engkau tidak heran dari tetangga kita?” Ia berkata: “Ada apa dengan mereka?”,
mereka diberi pinjaman oleh suatu kaum, pinjaman itu lama berada pada mereka
sehingga menganggap itu adalah miliknya, maka ketika pemiliknya datang dan
meminta, mereka menolak untuk mengembalikannya”. Suaminya berkata:
“Sungguh sangat buruk apa yang mereka perbuat”. Ia berkata: “Anakmu ini adalah
pinjaman dari Allah Subhanahu Wata’ala, dan sekarang Dia telah mengambilnya,
maka terimalah ia dengan mengharap pahala disisi Allah Subhanahu Wata’ala”.
26
Suaminya terkejut lalu berkata: “Demi Allah!, sungguh malam ini engkau
telah mengalahkan kesabaranku”. Kemudian ia berdiri dan mengurus anaknya.
Pada keesokan pagi harinya menemui Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam dan
menceritakan kejadiannya semalam, maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam
mendoakan keberkahan kepada mereka berdua.
Berkata Periwayat hadits: “Sungguh setelah itu aku melihat mereka didalam
Masjid bersama tujuh orang anaknya, keseluruhan mereka membaca Al-Qur’an.
Perhatikanlah olehmu bagaimana ia terangkat dengan Agamanya, dari
tersobeknya rongga hidung, pukulan dipipi, serta orang yang mendoakan dengan
kesengsaraan dan kebinasaan. Apakah engkau melihat seorang wanita yang
kematian anaknya? Yang berada diantara tangannya, namun ia tetap melayani dan
mempersiapkan diri untuk suaminya. Bahkan, apakah engkau melihat kelembutan,
atau kehalusan caranya?

Wanita yang mendidik suaminya!


Sesungguhnya seorang wanita dengan keimanan dan Agama ini, kejujuran
dan keyakinan maka tersebarlah kebaikannya, perbuatannya meluas dengan
keberkahan, terhadap penghuni rumah anaknya menjadi baik dan putri-putrinya
menjadi istiqomah, kebaikannya memberikan pengaruh bagi suaminya. Maka
tidaklah mengherankan Abu Tholhah terangkat posisinya setelah menikahi Ummu
Sulaim, memberikan dorongan kepada suaminya atas jihad, dakwah dan ketaatan
kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Sehingga ketika terjadinya perang Uhud Abu
Tholhah pergi bersama Para Mujahid, ujian pun bertambah berat, umat Islam
menjadi bimbang, mereka dibunuh dan menjadi bercerai berai.
Orang-orang Musyrik menemui Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, mereka
ingin membunuhnya, maka beliau mendapat berita dari Sahabatnya, bahwa mereka
terluka, lapar, darah mengalir diatas baju besi dan daging bertebaran dari tubuh-
tubuh mereka.
Orang kafir menghadap Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, lalu
mengepungnya dengan tubuh mereka dan menangkis dari tombaknya, beberapa
pukulan pedang mengenai tubuh mereka selain dia, Abu Tholhah mengangkat
dadanya dan berkata: “Wahai Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, engkau tidak akan
terkena panah biar kami yang menyelesaikannya, sehingga dia terbunuh dari
membela Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam.
Orang-orang kafir memukulnya dari berbagai arah, yang ini menembaknya
dengan panah, yang itu memukulnya dengan pedang dan yang ketiga menusuknya
dengan pisau belati maka ia tidak bertahan karena terbanting dan jatuh disebabkan
oleh banyaknya kena pukulan. Abu Ubaidah menemuinya dengan sangat cepat, Abu
Tholhah dalam keadaan terbanting. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam
berkata:
"‫"دونكم أخاكم فقد أوجب‬
“Selain kamu saudaramu ini sungguh membutuhkan”.
Lalu ia membawanya, pada badannya terdapat sepuluh pukulan dan tusukan.
Iya, adalah Abu Tholhah setelah menikah dengan Ummu Sulaim ia menegakkan
bendera Agama. Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam berkata:
"‫"لصوة أبا طلحة في الجيش خير من فئة‬
“Sungguh Suara Abu Tholhah lebih baik dari pada sekelompok orang di dalam
peperangan”

27
Suaranya saja dalam peperangan seperti itu, bagaimana menurutmu dengan
kekuatan dan peperangannya?

Dari Norwegia menuju Afrika!


Bagaimana sekarang Para pemudi saling mundur dari menolong Agama,
bahkan bagaimana engkau melihat kemungkaran mereka yang nyata, gambar
porno, hubungan dengan wanita yang tidak berjilbab, sesuatu yang diharamkan
dalam berpakaian, sehingga mengizinkan turunnya siksaan dalam waktu dekat.
Engkau lihat kemungkaran ini diantara karib-kerabatnya, saudari-saudari dan
teman-temannya, kemudian dia tidak gencar untuk mengingkarinya. Rasul
ShollAllahu ‘Alahi Wasallam berkata:
."...‫"من رأى منكم منكرا فليغيره‬
”Siapa diantaramu yang melihat kemungkaran maka hendaklah ia merubahnya”
Apakah engkau telah merubah kemungkaran sebatas kemampuanmu? Aku
tidak dapat membayangkan bagaimana keadaanmu di hari kiamat, apabila
dihubungkan kepadamu sahabat dan teman, kekasih dan yang dicintai, mereka
menangis dan bersandar, bukankah engkau melihat kemungkaran mereka,
melakukan yang diharamkan, namun engkau tidak melarang atau memberi
nasehat, tidak mengingatkan dan tidak pula memberi peringatan.
Perhatikanlah olehmu kepada pengorbanan Wanita-wanita kafir terhadap
Agama mereka. Seorang Da’i bercerita: “Ketika aku dalam perjalanan dakwah ke
tempat para pengungsi di Afrika, keadaan jalan tidak rata dan buruk, menyebabkan
kami sangat keletihan, kami tidak melihat jalan didepan kendaraan kecuali penuh
dengan batu yang bergelombang, kami tidak melewati suatu kampung di
perjalanan melainkan mereka memperingatkan dari para penyamun. Kemudian
Allah Subhanahu Wata’ala memudahkan kami tiba ditempat para pengungsi pada
waktu malam hari. Penduduk kampung gembira dengan kedatanganku, lalu mereka
menyiapkan kemah, di dalamnya ada kasur yang telah usang, ku rebahkan badan
di atas kasur karena sangat keletihan, kemudian mulai merenungkan perjalanan ini,
apakah engkau tahu apa yang terlintas dalam hatiku?! Aku merasakan sesuatu dari
kemuliaan dan kebanggaan, bahkan merasa ujub dan tinggi! Siapa yang dapat
mendahuluiku datang ketempat ini?! Siapa yang sanggup berbuat seperti yang aku
lakukan?! dan siapa yang sanggup untuk menahan keletihan ini?!
Setan terus membisikan kedalam hatiku sehingga aku hampir tertipu. Pada
waktu pagi hari kami keluar dari kemah dan berkeliling disekitar lokasi kampung,
sehingga kami tiba di suatu sumur yang letaknya jauh dari rumah para pengungsi,
aku melihat sekumpulan wanita yang membawa periuk air diatas kepalanya.
Aku berputar, perhatianku tertuju kepada seorang wanita yang berkulit putih
diantara para wanita itu, aku mengira (pikiranku menampakkan) dia adalah seorang
wanita pengungsi yang terserang penyakit kusta, aku bertanya tentangnya kepada
sahabatku, pemanduku berkata: “Dia adalah seorang wanita Kristen Norwegia
umurnya tiga puluh tahun, tinggal disini bersama kami sudah enam bulan, dia
memakai pakaian kami, makan makanan kami dan ikut serta dalam aktifitas kami.
Dia mengumpulkan para pemudi pada waktu malam hari, untuk berbincang-bincang
dengan mereka, mengajarkan menulis, membaca, dan terkadang tarian. Berapa

28
banyak Anak Yatim yang dia usap kepalanya! Orang sakit yang dia ringankan
penderitaannya!”
Perhatikanlah olehmu keadaan wanita ini, siapa yang mengajaknya ke daerah
yang tandus dan jauh ini sedangkan dia dalam kesesatan? Apa yang mendorongnya
untuk meninggalkan kebudayaan Eropa yang terkenal dengan kehijauan? Apa yang
menguatkan cita-citanya untuk tinggal bersama mereka yang lemah lagi
membutuhkan, sedangkan dia dalam masa mudanya yang berharga?! Apakah tidak
semakin kecil dirimu? Wanita Kristen ini mampu bertahan dan menderita sedangkan
dia dalam kesesatan.
Bahkan di hutan Afrika, seorang wanita Kristen yang masih muda datang dari
Amerika, Inggris dan Perancis, datang untuk hidup dalam pondok kayu atau rumah
yang terbuat dari tanah, dia makan makanan yang paling aneh sebagaimana yang
mereka makan, meminum air sungai sebagaimana yang mereka minum, mengasuh
anak, mengobati Para wanita. Apabila engkau melihatnya setelah dia kembali ke
Negaranya, maka telah pucat warnanya, kasar kulitnya dan lemah badannya. Akan
tetapi dia melupakan semua penderitaan itu karena demi melayani Agamanya.
Sungguh mengherankan…!
Pengorbanan ini dilakukan oleh para wanita Kristen yang kafir untuk
menyembah selain Allah Subhanahu Wata’ala.
Berfirman Allah Subhanahu Wata’ala:
)104:‫ (النساء‬.ً‫حكِيما‬
َ ً‫ن الّ عَلِيما‬
َ ‫ل َيرْجُونَ َوكَا‬
َ ْ ‫ل مَا‬
ّ ‫نا‬
َ ِ‫ن م‬
َ ‫ن َكمَا َتأْلَمون َو َت ْرجُو‬
َ ‫ن فَِإ ّن ُهمْ َيأَْلمُو‬
َ ‫إِن َتكُونُوا َتأَْلمُو‬
“Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita
kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap
dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana”. (Surat: An-nisaa’ ayat 104)

Dari pintu ke pintu


Yang lain bercerita: “Ketika aku berada di Jerman, tiba-tiba pintu rumahku
diketuk, ternyata terdengar suara seorang wanita muda yang memanggilku dari
balik pintu.
Aku : Apa yang engkau inginkan?
Wanita : Bukalah pintu!
Aku : Saya adalah seorang Laki-laki Muslim, dirumah tidak ada yang
lain
bersamaku, engkau tidak boleh masuk ”.
Ia terus mendesakku, namun aku tetap tidak mau
membukakan pintu.
Wanita : Saya dari jema’at Agama kesaksian tuhan (perjanjian lama),
bukalah pintu,
ambil kitab dan selebaran ini!
Aku : Saya tidak menginginkan sesuatupun.
Maka dia terus mengharapkanku, kemudian aku membalik dari pintu dan
masuk kedalam kamar. Maka tidak lama kemudian dia mendekatkan mulutnya
diatas lubang pintu, lalu berbicara tentang Agamanya, menjelaskan Dasar-dasar
keyakinannya dalam waktu sepuluh menit. Ketika ia telah selesai, aku mengarah
kepintu dan menanyakannya:
Aku : Tidakkah dirimu menjadi letih seperti ini?
Wanita : Sekarang aku merasa lega, karena telah mengerahkan tenaga
dan kemampuan dalam jalan membantu Agamaku.
)104:‫ (النساء‬.‫ن َكمَا َتأْلَمون‬
َ ‫ن فَِإ ّن ُهمْ َيأَْلمُو‬
َ ‫إِن َتكُونُوا َتأَْلمُو‬
29
“Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita
kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya…”.(Surat: An-nisaa’ ayat
104)

Pernahkah engkau melontarkan pertanyaan


pada suatu hari?
Apa yang engkau berikan terhadap Islam? Berapa banyak pemudi yang
tobat olehmu? Berapa banyak yang engkau sumbangkan untuk menunjuki Para
pemudi kepada Rabb-mu?
Sebagian wanita Sholehah Berkata: “Saya tidak pernah melakukan dakwah,
tidak pula pernah mengingkari kemungkaran”. Sungguh mengherankan…!
Bagaimana seorang penyanyi wanita beraksi, dengan bernyanyi di hadapan
puluhan ribu penonton, seluruh mata mereka memperhatikan sebelum telingga
mendengarnya. Dia tidak berkata aku grogi nih! Bagaimana seorang wanita penari
latah beraksi membangkitkan gairah, dengan memamerkan tubuhnya di depan
ribuan penonton tanpa merasa terkejut dan tidak pula merasa ketakutan.
Apabila kami ingin memberi nasehat atau dakwah kepada seseorang
diantaramu setan la’natullah menggodanya. Bahkan sebagian pemudi menghiasi
keburukan kepada yang lain, dengan saling bertukaran Majalah Porno, Kaset
Nyanyian atau dia mengajak teman-temanya kepada Acara-acara yang penuh
maksiat dan Bala. Ini merupakan saling tolong-menolong dalam perbuatan dosa
dan permusuhan. Sehingga masuk kedalam kelompok setan la’natullah, kecintaan
mereka berubah menjadi permusuhan dan kebencian.
)67 )‫ (الزخرف‬.َ‫عدُوّ ِإلّ ا ْل ُمتّقِين‬
َ ٍ‫ض ُهمْ ِل َبعْض‬
ُ ْ‫لْخِلّ ُء يَ ْو َم ِئ ٍذ َبع‬
َ‫ا‬
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian
yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa”. (Surat: Az-Zukhruf ayat 67).
Ini adalah keadaan mereka dihalaman kiamat, dipakaikan pakaian yang
hina dan penuh penyesalan, adapun di Neraka sebagaimana firman Allah
Subhanahu Wata’ala ta’ala tentang Fir’aun yang durhaka:
)25 ‫ (العنكبوت‬.‫صرِين‬
ِ ‫ض ُكمْ َبعْضاً َو َمأْوَا ُكمُ النّارُ َومَا َلكُم مّن نّا‬
ُ ‫ن َب ْع‬
ُ َ‫ضكُم ِب َبعْضٍ َويَ ْلع‬
ُ ‫ُث ّم يَ ْومَ الْ ِقيَامَ ِة َيكْ ُفرُ َب ْع‬
”kemudian di hari kiamat sebahagian kamu mengingkari sebahagian (yang lain)
dan sebahagian kamu mela'nati sebahagian (yang lain). dan tempat kembalimu
ialah Neraka, dan sekali-kali tak ada bagimu para penolongpun”. (Surat:
Al-'Ankabuut ayat 25).
Iya, mereka saling melaknat satu sama lain, dia berkata kepada
sahabatnya yang dulu telah lama bergaul di dunia, penuh dengan gelak-tawa dan
menciumnya, ia berkata kepadanya: “Semoga Allah melaknatimu, engkaulah
yang telah menjerumuskanku ke dalam cumbuan dan perbuatan keji”, yang lain
berteriak kepadanya: ”Bahkan, semoga engkau dilaknat oleh Allah, engkaulah
yang telah memberikan kepadaku Kaset Nyanyian”, lalu ia menjawabnya:
“Bahkan semoga Allah melaknatimu, engkaulah yang telah menghiasi kepadaku
tanpa arah tujuan dan tanpa Jilbab”. Lalu ia membantahnya: ”Bahkan semoga
Allah melaknatimu, engkaulah yang telah membawaku kepada perbuatan
mesum”. Sungguh mengherankan! bagaimana gelak-tawa itu bisa hilang,
desahan dan sentuhan, yang selama didunia keduanya kelihatan dipasar, tertawa
dengan penuh keakraban, tapi pada hari kiamat satu sama lain diantara mereka
30
saling mengkafirkan. Iya, karena pada suatu hari para wanita itu dulu berkumpul
tidak untuk memberi nasehat atau kebaikan, maka mereka pada hari kiamat
dikumpulkan, tapi kemana mereka dikumpulkan? Kedalam Neraka Sa’ir yang
apinya tidak pernah padam, nyala apinya tidak pernah dingin dan panasnya tidak
diringankan, kecuali bagi siapa yang Allah Subhanahu Wata’ala Ta’ala kehendaki.

Kemana perginya wanita-wanita kita sekarang?


Dimana wanita-wanita kita dari perjalanan para wanita yang Sholehah?
Dimana para wanita yang jatuh dalam meyelisihi Syari’at dalam berpakaian,
pembicaraan dan pandangan mereka. Apabila engkau menasehati seorang
diantara mereka dia menjawab: “Seluruh wanita melakukan seperti itu, Aku tidak
sanggup untuk menyelisihi Trend!” SubhanAllah…! Dimana kekuatan dan
keistiqomahannya dalam beragama? Apabila seorang pemudi dengan ujian yang
paling ringan saja ia menelantarkan diri dari mentaati Robb-nya namun malah
mentaati setan la’natullah.
ْ‫خيَرَ ُة مِنْس َأ ْمرِهِمْس َومَن َيعْصِس الَّ َورَسسُوَل ُه فَ َقد‬
ِ ‫َومَا كَانَس ِل ُم ْؤمِنٍس َولَ ُم ْؤ ِمنَةٍ ِإذَا قَضَى الُّ َورَسسُوُلهُ َأمْراً أَن َيكُونَس َلهُمُس ا ْل‬
)36 :‫ (الحزاب‬. ً‫للً ّمبِينا‬ َ َ‫ل ض‬ ّ َ‫ض‬
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan
mu'minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan
ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, kesesatan
yang nyata”. (Surat: Al-Ahzab ayat 36).
Mana para pemudi yang berbuat sia-sia itu? Yang saling menampakkan
laknat Robb-nya diantara mereka. Dengan memakai kain atau mantel diatas
pundaknya, lalu manusia melihat dengan jelas pundak dan badannya, ia
dihubungkan kepada menyerupai laki-laki. Karena laki-laki memakai kain diatas
pundak. Siapa saja wanita yang menyerupai laki-laki maka dia dilaknat. Mana
perempuan yang bertato itu? Yang membuat tato diwajahnya dengan bentuk
bintik-bintik yang berbeda. Atau dengan bentuk tulisan pada beberapa bagian
dibadannya, ini semua merupakan perbuatan wanita-wanita yang “nakal”.
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam telah berkata:
"‫"لعن ال الواشمة والمستوشمة‬
“Allah Subhanahu Wata’ala melaknat wanita pembuat Tato dan wanita yang
minta dibuatkan”
Mana wanita yang memakai Rambut Palsu atau yang sekarang dinamakan
dengan Wig. Allah Subhanahu Wata’ala, melaknat wanita yang menyambung
rambut atau yang minta disambungkan. Mereka adalah wanita yang dilaknat.
Apakah engkau mengetahui apa artinya dilaknat? yaitu yang dijauhkan dari
Rahmat Allah, dijauhkan dari jalan Jannah, atau engkau rela dijauhkan dari
Jannah? Dengan sebab perasaan-perasaan yang menafikan Hijabmu, atau kain
yang engkau turunkan ke atas pundakmu, atau bercak-bercak tato dibagian
badanmu.

Beberapa hal yang diharamkan


Siapa yang mengikuti hawa nafsu dan setan la’natullah, maka pemudi itu
dibebani dirinya dalam menghiasi penampilan. Walaupun hal itu menampakan
laknat Allah Subhanahu Wata’ala, diantaranya dengan menghilangkan alis baik
dengan mencabut ataupun mencukurnya.
31
Ini adalah penguatan bagi ancaman setan la’natullah tatkala ia berkata
kepada Rabb-nya:
‫ش ْيطَانَس وَِليّا مّنس دُونِس‬
ّ ‫ل ْنعَامِس وَل ُمرَ ّنهُمْس فََل ُيغَ ّيرُنّ خَلْقَس الّ س َومَن َي ّتخِ ِذ ال‬
َ ‫ل َم ّن َي ّنهُمْس وَل ُم َرنّهُمْس فََل ُي َبتّكُنّ ءآذَانَس ا‬
ُ ‫لضِلّ ّنهُمْس َو‬
ُ ‫َو‬
)119 :‫(النساء‬. ً‫خسْرَاناً ّمبِينا‬ ُ ‫س َر‬ ِ‫خ‬َ ْ‫ل فَ َقد‬
ّ ‫ا‬
“Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan
angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-
telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku
suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merubahnya
". Barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka
sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata”. (Surat: An-Nisaa’ ayat 119).
Mencabut alis itu dapat menimbulkan laknat Allah Subhanahu Wata’ala,
sebagaimana disebutkan dalam Hadits Sohih:
.)‫ (رواه أبوداود عن ابن مسعود‬."‫"لعن رسول ال الواشمة والمستوشمة والنامصة المتنمصة المغيرت لخلق ال‬
“Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam melaknat wanita pembuat Tato dan wanita
yang minta dibuatkan, wanita yang mencabut Alis dan yang minta dicabutkan
dan yang merubah ciptaan Allah Subhanahu Wata’ala”. (riwayat Abu Daud dari
Ibnu Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu).
Subhanallah...bagaimana engkau melakukan terhadap sesuatu yang dapat
menimbulkan laknat Allah Subhanahu Wata’ala, sedangkan engkau meminta
Rahmat dan ampunan kepada Allah Subhanahu Wata’ala baik di dalam maupun
diluar sholat, bukankah ini bertentangan antara perkataan dan perbuatanmu?
Engkau meminta Rahmat-Nya namun melakukan apa yang menjauhakan engkau
dari-Nya. Sungguh sangat mengherankan!
Para Ulama Robbaniyyin berfatwa tentang haramnya mencabut bulu yang
halus (seperti alis dll), aku memiliki lebih dari dua puluh fatwa yang
mengharamkannya. Maka konsekwensi dari keimananmu kepada Allah
Subhanahu Wata’ala adalah mentaati pada apa yang diperintahkan dan menjauhi
atau berhenti terhadap apa yang dilarang-Nya. Bahkan mencabut alis adalah
menyerupai perbuatan wanita kafir. Sebagaimana kata Rasul Shollallahu ‘Alaihi
Wasallam:
"‫"ومن تشبه بقوم فهو منهم‬
“Dan siapa yang menyerupai dengan suatu kaum maka dia adalah termasuk
diantara mereka”
dan Allah Subhanahu Wata’ala berkata:
)22 :‫ (الصافات‬.ْ‫ج ُهم‬
َ ‫ن ظََلمُوا وََأزْوَا‬
َ ‫شرُوا اّلذِي‬
ُ‫ح‬ْ‫ا‬
(Kepada malaikat diperintahkan): "Kumpulkanlah orang-orang yang zalim
beserta teman sejawat mereka”… (Surat: Ash-Shaaffat: ayat 22).
Artinya yang menyerupai mereka dan pola pikirnya, siapa yang menyukai
suatu kaum maka dia dikumpulkan bersama mereka. Janganlah engkau
mengatakan: ”Kan banyak yang melakukan itu”, betapa banyak yang
menyembah berhala, maka apakah engkau akan menyembah bersama mereka?
Banyak yang menggantungkan salib, apakah engkau akan melakukannya juga?
Allah Subhanahu Wata’ala tidaklah menerima alasanmu dengan banyaknya para
wanita yang berbuat maksiat! Engkau bertanggung jawab atas perbuatanmu!
Sebagaimana engkau dalam punggung bapakmu dalam keadaan sendiri, lalu
dalam perut ibumu dalam keadaan sendiri, dilahirkan dalam keadaan sendiri,

32
meninggal dalam keadaan sendiri, dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan
sendiri, berjalan dishiroth (jembatan diatas neraka jahannam) sendiri,
mengambil catatanmu dalam keadaan sendiri, dan engkau juga ditanya disisi
Allah Subhanahu Wata’ala, dalam keadaan sendiri.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
‫ َوكُّلهُمْس آتِيهِس يَوْمَس‬, ٩٤ ً.‫عدّا‬
َ ‫عدّهُمْس‬
َ َ‫ لَ َقدْ َأحْصسَا ُهمْ و‬, ٩٣ .ً ‫عبْدا‬
َ ‫حمَنِس‬
ْ ‫ل آتِي ال ّر‬
ّ ‫لْرْضِس ِإ‬
َ ‫ل مَن فِي السّسمَاوَاتِ وَا‬
ّ ُ‫إِن ك‬
)95-93 :‫ (مريم‬. ٩٥ .ً‫الْ ِقيَامَ ِة َفرْدا‬
“Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Ar-
Rahman (Yang Maha Pemurah) selaku seorang hamba-93. Sesungguhnya Allah
telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan
yang teliti-94. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat
dalam keadaan sendiri”-95. (Surat: Maryam ayat 93-95).

Diatas Gelombang laut


Berapa banyak para pemudi beriman yang hanyut dilanda ombak. Mereka
mulai menganggap enteng Hijab dan pakaian, rela mengikuti para pembuat
kerusakan, bahkan wanita pezina kafir membuatnya tuli, dari busana yang
menampakan aurat ganti dari menutupnya, mengherankan! Bagaimana engkau
rela menjadi boneka sehingga mereka bebas untuk memakaikannya.
Ini busana yang dibordir, yang itu pakaian ramping, yang ketiga kain diatas
pundak, yang keempat pakaian yang luas tersembunyi, busana menjadi semakin
banyak. Engkau butuh menutupnya dengan mantel atau kain. Maka Hijab hanya
saja di syari’atkan untuk menutup perhiasan dari pandangan laki-laki, apabila
Hijab itu sendiri merupakan suatu perhiasan maka tidak diperlukan lagi
terhadapnya.
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
‫ رجال معهم سياط كأذناب البقر يضربون بها الناس ونساء كاسيات عاريات‬:‫"صنفان من أهل النار لم أرهما‬
‫مائلت مميلت رؤوسهن كأسنمة البخت المائلة ليدخلن الجنة ول يجدن ريحها وإن ريحها ليوجد من مسيرة كذا و‬
.)‫ (رواه مسلم‬."‫كذا‬
“Aku belum pernah melihat dua golongan dari penduduk Neraka, yang pertama
adalah seorang laki-laki yang membawa Cambuk seperti ekor sapi, mereka
memukul manusia dengannya, dan yang kedua yaitu Wanita yang Berpakaian
(tetapi) Telanjang, miring (lagi) menyimpang, kepala mereka bergoyang-goyang
seperti punuk onta. Mereka tidak masuk Jannah, tidak pula dapat Mencium
aroma Wanginya, sedangkan aroma Wanginya dapat dicium dalam jarak
perjalanan sekian dan sekian”. (riwayat. Imam Muslim).
Wanita mana yang tidak ingin masuk Jannah dan tidak pula mencium
aroma wanginya? Apakah engkau tahu bahwa dengan bersolek dan jalan-
jalanmu menciptakan suatu sarana dari beberapa sarana setan la’natullah?
Apakah engkau ingin menjadi penyebab seorang Muslim jatuh kedalam
perbuatan yang haram? Apakah engkau tahu apabila memakai busana yang
menampakan aurat kemudian seorang pemudi melihatmu lalu ia membeli dan
memakainya juga!. Apakah engkau tahu itu adalah dosa bagimu? karena
melakukannya dan bagimu pula dosa orang yang menirunya sampai hari kiamat?
Apakah begitu mudah dirimu menjadi contoh dalam keburukan?

33
Mereka berdandan untuk siapa?
Apabila engkau tanya seorang wanita yang berhias diantara berbagai
macam busana tadi, kenapa engkau pakai busana ini? Sungguh ia menjawab
kepadamu: ”Ini adalah pakaian yang paling indah”, maka tanyalah ketika itu,
engkau berhias untuk siapa? Iya berhias untuk siapa? Apakah untuk pelamar
yang mulia atau bagi suami yang menjaga kesucian? Sesungguhnya dia
berdandan tidak lain adalah agar manusia yang hina melihatnya, dari orang yang
tidak berpaling terhadap pengawasan Allah Subhanahu Wata’ala kepada mereka,
dari orang yang tidak mementingkan kedudukannya, tidak pula kesucian dan
kemuliannya. Diantara mereka berusaha untuk kepuasan hawa nafsu birahinya,
kelezatan matanya, lalu apabila telah terpenuhi hasrat darinya mereka
menendangnya dengan kaki, dan mencari korban yang lain. Apakah engkau tidak
pernah merenung pada suatu hari? Kenapa Allah Subhanahu Wata’ala
memerintahkanmu berhijab atau menutup aurat? Iya, kenapa Allah Subhanahu
Wata’ala berfirman:
)31 :‫ (النور‬. ّ‫ن زِي َن َتهُن‬
َ ‫ل ُي ْبدِي‬
َ ‫جيُو ِبهِنّ َو‬
ُ ‫خمُرِهِنّ عَلَى‬
ُ ‫ن ِب‬
َ ْ‫وَ ْل َيضْ ِرب‬
“Dan hendaklah mereka menutupkan Jilbab kedadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya…”.(Surat: An-Nuur ayat 31).
Kenapa Allah Subhanahu Wata’ala memerintahkanmu untuk menutup
perhiasanmu? Wajah, rambut, dan seluruh tubuhmu? Kenapa Allah Subhanahu
Wata’ala memerintahkan hal ini kepadamu? Apakah diantaramu dan Dia ada
permusuhan? Atau menuntut balas dan dendam? Sekali-kali tidak! Dia Maha
Kaya dari hamba-Nya, yang tidak pernah menzholimi seberat biji sawi pun, akan
tetapi Hijab itu adalah aturan Allah Subhanahu Wata’ala yang abadi, Syari’at
yang telah berlaku, perkataan-Nya tidak diganti dan hukum-Nya tidak ada yang
dapat menandingi. Memutuskan beberapa hukum kepada laki-laki dan
perempuan, dunia tidak mungkin bisa menjadi lurus kecuali dengan mentaati-
Nya. Dan wanita sholehah adalah dalam urusannya tunduk dan patuh kepda
Robb-nya.
Orang-orang yang sukses dalam urusannya adalah yang tunduk dan patuh
kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Adapun yang lainnya mereka berusaha sekuat
tenaga untuk melepaskan pakaianmu dan mengahancurkan Hijabmu, serta
mematikannya untuk merealisasikan tujuan mereka.
Mereka mendanai dengan harta dan mengerahkan waktu. Diantaranya
Majalah Wanita yang berisi jalan-jalan, perkataan yang merangsang, acara yang
meciptakan keraguan Hijab. Mereka menyebarkan kekejian terhadap orang-orang
yang Beriman, menginginkan bersenang-senang dengan memandang kepada
auratmu di pasar-pasar, ramah dengan membuatmu menari dalam gembalaan
mereka. Merasa lezat dengan tubuhmu diatas kasur mereka, dengan layananmu
kepada mereka di dalam pesawat. Pada hakikatnya mereka menuntut hak untuk
dirinya sendiri bukan untukmu! Mereka mengherankan! tidak mengenal hak
wanita, kecuali hak untuk bersolek dan melepaskan Hijab, Hak Sopir mobil, hak
bepergian tanpa Mahrom (suami atau keluarga laki-laki), Hak Bekerja dan
bercampur baur dengan laki-laki, Hak Tampil dalam media informasi (baik cetak
ataupun elektronik), sampai kepada akhir kebodohan-kebodohan itu yang
mereka namakan dengan Beberapa Hak, yang membinasakan bagi mereka.
Tidakkah engkau mendengar mereka pada suatu hari menuntut hak-hak
para Janda dan orang-orang yang tidak mampu atau mereka menuntut anak-
anak dengan hak ibu, namun menuntut dengan kerusakan, seolah-olah mereka
nampak ingin mengangkat derjat masyarakat. Ini adalah gayanya orang-orang
34
Munafiq, diantara mereka yang paling cekatan adalah Abdullah Bin Ubay Bin
Salul pimpinan kaum Munafiq pada masa Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam.
Apakah engkau tidak tahu dia menuduh zina terhadap keamanan ‘Aisyah
Radhiallahu ‘Anha, dengan menyebarkan gosip dan menyebut-nyebutnya di
tengah-tengah manusia, mengaku ingin menyebarkan keutamaan dan pada
hakikatnya adalah Guru Kehinaan, tungku api bagi ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha.
Apakah engkau tidak tahu dia membeli para hamba sahaya yang cantik lalu
memerintahkan mereka agar berbuat penyimpangan dan pelacuran, lalu dia
mengumpulkan harta dari hasil itu. Sehingga Allah Subhanahu Wata’ala
mengeksposnya di dalam Al-Qur’an dalam firman-Nya:
)33 :‫ (النور‬.‫حيَا ِة ال ّدنْيَا‬
َ ‫عرَضَ ا ْل‬
َ ‫ن َتحَصّناً ّل َت ْب َتغُوا‬
َ ْ‫ل ُتكْرِهُوا َف َتيَاتِ ُكمْ عَلَى ا ْل ِبغَاء ِإنْ َأ َرد‬
َ ‫َو‬
“Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran,
sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari
keuntungan kehidupan dunia”. (Surat: An-Nuur: 33).
Mereka mendengung-dengungkan bahwa kain diatas kepala adalah hanya
menyia-nyiakanmu, Pakaian panjang dapat memberatimu. Celanalah yang paling
mudah untukmu berjalan, menutup wajah adalah sikap menutup diri, mereka
adalah kaum yang kagum dengan kebudayaan orang-orang kafir dan mengira
jalan kesana adalah dengan melepaskan Hijab serta melipat pakaian. Sungguh
perjalanan sekali saja kesalah satu medan dibarat atau timur cukup untuk
mendapatkan realita semua ini: wanita bekerja membawa beberapa tas
dibandara, bekerja sebagai penyapu jalanan, daerah wc di perusahaan, apabila
cantik dia beraksi di diskotik atau di bar.
Pemabuk berselisih dengannya, pezina mempermainkan tubuhnya dan
yang lain menjadikannya barang yang dapat menghasilkan uang. Apabila
syahwat telah terpenuhi mereka menamparnya, namun apabila dia telah tua
renta mereka memasukannya ke panti jompo yang mirip sekali dengan penjara
bahkan kuburan. Mengherankan! apakah ini bentuk kebebasan yang mereka
gaung-gaungkan. Demi Allah, sungguh jika kita merasa sedih terhadap musibah
yang menimpa wanita-wanita Muslimah di Philipin, di Kasmir, akan tetapi mereka
disana tidak mendapati orang yang sedih terhadapnya.

Engkau adalah Ratu!


Seorang Dokter berkata: ”Ketika aku belajar di Inggris, kami mempunyai
tetangga seorang wanita yang telah tua renta umurnya sudah lebih dari tujuh
puluh tahun, dia mengisyaratkan setiap orang yang melihatnya menaruh kasihan,
punggungnya telah bungkuk, tulangnya mulai keropos, kulitnya telah keriput,
bersamaan dengan itu, dia tinggal sendirian diantara empat dinding, keluar
masuk, tidak ada seorang anak atau suami yang membantunya, masak
makanannya sendiri, mencuci pakaiannya sendiri. Rumahnya bagaikan kuburan,
tidak ada orang lain yang tinggal bersamanya, tidak ada pula yang mengetuk
pintunya. Pada suatu hari istriku mengajaknya untuk berkunjung kerumah,
istriku menceritakan kepadanya bahwa Islam menjadikan seorang laki-laki
sebagai Penanggung Jawab terhadap Istrinya, bekerja untuknya, sekalian
makanan dan pakaiannya, mengobatinya jika dia sakit, membantunya apabila dia
mengadu, dia tetap tinggal dirumahnya, wajib memberinya nafkah dan
memimpinnya, bahkan memberikan perlindungan atau proteksi terhadap
kehormatan dan dirinya, apabila dia di karuniai anak mereka wajib berbuat baik
kepada ibunya dan bersikap santun, siapa yang durhaka diantara anak-anaknya,
maka manusia menyepelekan mereka dan memutuskannya sehingga berbuat
35
baik kepada ibunya. Apabila seorang wanita belum menikah maka wajib bagi
bapak atau walinya untuk menjaga dan memimpinnya”.
Wanita tua itu mendengar istriku dengan penuh tercengang dan rasa
kagum, bahkan dia menahan air matanya, mengingatkannya terhadap anak dan
layanannya, yang tidak pernah melihat mereka lagi semenjak beberapa tahun
yang lalu, seorang diantara mereka tidak pernah mengunjunginya, bahkan dia
tidak tahu dimana mereka sekarang. Mungkin ibunya telah mati dan di kafankan
atau terbakar sedangkan mereka tidak tahu, karena bagi mereka dia tidak
berharga. Istriku mengakhiri pembicaraannya, maka tinggallah si tua renta diam
sebentar, lalu berkata: ”Memang realitanya wanita dinegrimu (Islam) adalah
Ratu…Ratu”. Iya, Demi Allah, wahai ukhti yang mulia engkau disisi kami adalah
Ratu, iya Ratu. Darah ditumpahkan demimu, maka siapa yang dibunuh karena
membela kehormatannya dia syahid. Nyawa murah karena mu dan karenamu
juga harta di belanjakan.
Karena engkau adalah seorang Ratu yang memelihara urusan Laki-laki
disekitarmu, agar mereka menjagamu.

Nyanyian dan kesedihan!


Sebagian Pemudi diseret oleh Setan kepada jalan yang hina dengan
mendengar Nyayian, tertarik hatinya dengan kekejian. Allah Subhanahu Wata’ala
berfirman:
)6 :‫ (لقمان‬. ِّ‫ل ال‬
ِ ‫سبِي‬
َ ‫حدِيثِ ِل ُيضِلّ عَن‬
َ ‫شتَرِي َل ْهوَ ا ْل‬
ْ ‫س مَن َي‬
ِ ‫ن النّا‬
َ ِ‫َوم‬
“Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak
berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah”. (Surat: Luqman 6).
Ibnu mas’ud bersumpah dengan nama Allah, bahwa yang dimaksud dengan
ِ‫حدِيث‬
َ ‫ َلهْوَا ْل‬adalah Nyayian. Dan dalam Hadits Sohih Rasul ShollAllahu ‘Alaihi
Wasallam bersabda:
)‫ (الصحيح‬."‫"ليكونن من أمتي أقوام يستحلون الحر والحرير والخمر والمعازف‬
“Sungguh akan ada dari Ummatku beberapa kaum yang menghalalkan Kemaluan
wanita atau Perzinaan, Sutra, Minuman Keras dan Nyanyian”. (Sohih)
‫ (رواه‬."‫"ليكونسسن فسسي هذه المسسة خسسسف وقذف ومسسسخ وذلك إذا شربوا الخمور واتخذوا القينات وضربوا بالمعازف‬
)‫الترمذي‬
“Sungguh akan terjadi pada Ummat ini Kehinaan, Fitnahan dan diubah rupanya,
demikian itu apabila mereka meminum minuman keras, mengambil para
penyanyi atau biduanita dan memainkan Alat Musik”. (riwayat.at-Tirmidzy)
Ulama berdalil atas pengharaman Alat Hiburan dan Musik dengan
pengharaman yang sangat kuat dan menjadi dosa yang besar pula apabila
nyanyian diiringi dengan musik. Merupakan Bencana besar ketika Lirik Nyanyian
penuh dengan Kerinduan, Kecintaan, Sayang dan menggambarkan Kecantikan
bahkan itu adalah Seruling setan la’natullah yang ditiupkan lalu diikuti oleh fans
atau penggemarnya.
Berfirman Allah Subhanahu Wata’ala:
)64 :‫ (السراء‬. َ‫خيِْلك‬
َ ‫ت ِم ْن ُهمْ ِبصَ ْو ِتكَ وََأجْلِبْ عََل ْيهِم ِب‬
َ ْ‫طع‬
َ َ‫ست‬
ْ ‫نا‬
ِ َ‫ستَ ْفزِ ْز م‬
ْ ‫وَا‬
“Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu,
dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkudamu”. (Surat: Al-Israa': 64).

36
Ibnu Mas’ud Berkata: Nyanyian adalah Ruqyah Zina, artinya itu adalah
jalan dan sarananya. Mengagumkan, ini adalah perkataan Ibnu Mas’ud ketika
saat itu Nyanyian ditampilkan oleh Para Pemberani dan Budak perempuan. Ketika
lagu hanya menggunakan Rebana serta Syair yang fasih dia mengatakan itu
adalah Ruqyah Zina, maka apa yang akan dikatakan oleh Ibnu Mas’ud apabila dia
melihat pada zaman kita sekarang ini, nyanyian yang telah beraneka macam dan
bertambah banyaknya para penolong setan la’natullah. Sehingga jadilah
Nyanyian didengarkan di dalam Mobil, Pesawat, di Daratan dan di Lautan. Bahkan
sampai kepada berbagai macam alat seperti jam, bel, mainan anak-anak,
komputer dan hand phone pun dimasukkan musik.

Ruqyah zina!
Nyanyian adalah merupakan jalan untuk menyebarkan perbuatan keji,
merangsang insting, didalamnya hampir tidak ada menyebutkan melainkan cinta,
sayang, rindu dan cinta yang membara. Demi Allah, itu adalah dosa bagimu,
apakah engkau mendengar ada seorang penyanyi yang bernyanyi tentang
memperingatan atau me-warning dari perbuatan zina? Menundukkan
pandangan? Menjaga kehormatan ummat Islam? Memotifasi atas puasa disiang
hari? Menangis di waktu sahur atau malam? Sekali-kali tidak, kita tidak pernah
mendengar satu pun dari itu.
Bahkan kebanyakan dari mereka membisikkan terhadap kerinduan yang
haram, tergantungnya hati kepada selain Allah, menyeret kepada musibah yang
sangat besar yaitu rasa kerinduan pemudi kepada pemudi sesamanya, kagum
dengannya dan bergaul akrab. Iya, menyukainya bukan karena dia melakukan
sholat malam atau qiyamullail, puasa di siang hari, akan tetapi karena kecantikan
wajahnya, kegagahan diamnya, kagum dengan gerakkannya, menunjukkan
gelak-tawanya, senyumnya, lembut dengan teman duduknya, bahkan kagum dari
semuanya sekalipun mengandung unsur porno. Sayangnya sebagian pemudi
menganggap enteng hal itu, bahkan kadang menampakkan dari apa yang
menunjukkan atas ajakkannya terhadap itu, berapa banyak kita melihat para
pemudi yang bergaya dengan gerakkan dan tertawa mereka, bahkan gaya
bicaranya, cara berjalan, dihubungkan kepada memakai pakaian yang sempit,
bersikap genit dan manja, banyaknya bersentuhan dan ciuman, saling tukar sms
yang ada di hp dan hadiah-hadiah setan la’natullahiyyah lainnya. Kadang kita
melihat realita ini pada sebagian Sekolah dan Kuliah. Kenapa para pemudi
melakukannya? Karena disebabkan oleh rasa kagum, sayang dan kecintaan
kepada mereka. Ini adalah suatu hal yang ganjil dari fitrah atau kesucian, dia
mengizinkan turunnya siksaan yang telah diturunkan kepada kaum Nabi Luth.
Apa yang dilakukan oleh kaum Nabi Luth? Para Lelaki merasa cukup
dengan sesama jenisnya, begitu pula para Wanita dengan sesama jenis mereka.
Sungguh Allah Subhanahu Wata’ala telah menceritakan mereka yang berbuat
penyimpangan sex di dalam Al-Quran:
Nabi Luth berteriak kepada mereka dan berkata:
)80 :‫ (العراف‬.‫ح ٍد مّن ا ْلعَاَلمِين‬
َ ‫سبَ َقكُم ِبهَا مِنْ َأ‬
َ ‫حشَ َة مَا‬
ِ ‫َأ َت ْأتُونَ الْفَا‬
"Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji itu, yang belum pernah dikerjakan
oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?" (Surat: Al-A'raaf: 80).
Apabila perbuatan keji ini terjadi, maka bumi hampir memanjangkan
sayapnya, gunung-gunung turun dari tempatnya. Allah Subhanahu Wata’ala tidak
mengumpulkan ummat ini dari azab apa yang dikumpulkan terhadap kaum Nabi
Luth, maka sungguh mata mereka menjadi buta, wajah mereka menjadi hitam,
37
Malaikat Jibril diperintahkan untuk memindahkan kampung mereka dari asalnya,
membalikkan dan menimpakan kepada mereka, menenggelamkan mereka, serta
dihujani dengan Batu dari Neraka. Berfirman Allah azza wajalla:
)82 :‫ (هود‬. ٍ‫سجّيلٍ مّنضُود‬
ِ ‫حجَارَ ًة مّن‬
ِ ‫جعَ ْلنَا عَاِل َيهَا سَافَِلهَا وََأ ْمطَ ْرنَا عََل ْيهَا‬
َ ‫فََلمّا جَاء َأ ْم ُرنَا‬
“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas
ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang
terbakar dengan bertubi-tubi”. (Surat: Huud 82).
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
)‫ (صحيح رواه الترمذي‬."‫"إن أخوف ما أخاف على أمتي عمل قوم لوط‬
“Sesungguhnya ketakutan yang paling aku takutkan terhadap Ummatku adalah
perbuatan kaum Luth (Homo Sex dan Lesbian)”. (Sohih riwayat.at-Tirmidzy).
Dalam hadits yang lain Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
‫ (صحيح رواه‬."‫ لعن ال من عمل عمل قوم لوط‬,‫ لعن ال من عمل عمل قوم لوط‬, ‫"لعن ال من عمل عمل قوم لوط‬
)‫ابن حبان‬
“Allah Subhanahu Wata’ala melaknat siapa yang melakukan perbuatan kaum
Nabi Luth, Allah Subhanahu Wata’ala melaknat siapa yang melakukan perbuatan
kaum Nabi Luth, Allah Subhanahu Wata’ala melaknat siapa yang melakukan
perbuatan kaum Nabi Luth”. (Sohih riwayat. Ibnu Hibban)
)‫(صحيح رواه امام أحمد‬."‫"من وجدتموه يعمل عمل قوم لوط فاقتلوا الفاعل والمفعول به‬
“Siapa yang mendapati orang yang melakukan perbuatan kaum Nabi Luth maka
bunuhlah pelaku dan korbannya”. (Sohih riwayat. Imam Ahmad)
Adapun Sahabat Radhiallahu ‘Anhum mereka membakar dengan api
terhadap wanita yang berhubungan sex sesama jenis mereka (lesbian). Ibnu
Abbas Radhiallahu ‘Anhu berkata: ”Orang yang melakukan perbuatan liwat (homo
sex dan lesbian) apabila dia mati tanpa bertaubat maka di dalam kubur wajahnya
diubah menjadi seekor Babi”. Siapa yang jatuh dirinya kedalam perbuatan itu
maka bersegeralah bertaubat dan istighfar atau mohon ampunan dan kembali
kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang Maha Mulia dan Maha Pengampun. Iya,
bertobatlah kamu kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang Maha Mulia dan Maha
Pengampun. Hapuslah sms atau surat-surat dan nomor telpon yang ada padamu,
hancurkanlah Gambar-gambar atau Foto dan Kaset-kaset Film (VCD dll).
Tetapkanlah bahwa cintamu yang paling besar hanya untuk Ar-Rahman dari
seluruh kecintaan, engkau dahulukan ketaatan kepada Allah Subhanahu Wata’ala
dari pada mengikuti hawa nafsu dan setan la’natullah.

Kisah 11
Pembunuh dan korbannya!
Aku ingin engkau menjadi Da’i terhadap orang lain, memerintahkan
kepada yang baik dan melarang dari yang buruk (Amar Ma’ruf Nahi Munkar),
jadilah engkau seorang wanita pemberani. Iya berani, jangan biarkan setan
la’natullah menakut-nakutimu.
Sofiyyah bintu Abdull Muthollib, bibi Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam
yang telah tua, umurnya lebih dari 60 tahun akan tetapi dia mempunyai kisah
yang panjang dan sangat mengagumkan.
Tatkala orang kafir Quraisy dan lainnya saling memerintahkan untuk
perang di Madinah, ummat Islam menggali parit untuk menghalangi orang yang
38
menyelinap kepada mereka dari orang-orang kafir. Adapun para wanita dan
anak-anak maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam memngumpulkan mereka di
dalam benteng yang terhalang dan tidak ditinggalkan pada mereka seorang
penjaga karena sedikitnya jumlah Ummat Islam ketika itu dan banyaknya
jumlah orang-orang kafir. Disaat Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam sibuk
bersama para sahabatnya dalam peperangan didekat parit, kelompok dari
Yahudi menyelinap sehingga mereka sampai kebenteng. Mereka tidak
melanjutkan masuk kedalam, karena takut ada seorang laki-laki Ummat Islam
didalamnya.
Mereka memilih berada diluar benteng dan mengutus diantara mereka
untuk mensurvei atau menyingkap permasalahan itu, lalu seorang Yahudi
berkeliling dibenteng sehingga ketika dia mendapat kesempatan langsung
masuk, ia memperhatikan dan mencari, maka Shofiyyah melihatnya dengan
terkejut dan berkata dalam hati “Orang Yahudi ini berkeliling didalam benteng,
Demi Allah, sungguh aku tidak aman bahwa menunjukkan aurat dan dibelakang
kami ada seorang Yahudi”.
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dan sahabatnya sungguh sibuk. Tiba-
tiba si Yahudi berteriak dan menarik para wanita dan anak-anak, ternyata orang
Yahudi itu telah mengetahui bahwa tidak ada laki-laki ummat Islam didalamnya.
Lalu Shofiyyah mengambil pisau dan mengikatkannya dipinggang, kemudian
mengambil tiang kayu, dia turun dari benteng menuju kepadanya. Ia mencari
kesempatan, maka ketika si Yahudi menoleh, wanita itu memukul pusat
kepalanya dengan tiang sampai mati, disaat si Yahudi telah pingsan ia
mengambil pisau …
Alangkah bahagianya Shofiyyah, itulah seorang wanita Ahli Ibadah yang
Bertaqwa. Perhatikanlah olehmu pada keberanian dan pengorbanan dirinya
dalam melayani agama.
Berapa banyak yang engkau korbankan untuk Amar Ma’ruf Nahi Munkar?
Berapa banyak engkau melihat para wanita didalam acara-acara mereka dari
mencabut alis, dipasar-pasar dari bersolek, diresepsi pernikahan dari pakaian
yang membuka aurat dan apa yang engkau lakukan ketika saling berhadapan
dengan mereka?
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
َ‫ن بِا ْلمَ ْعرُو فِ َو َي ْنهَوْ نَ عَ نِ ا ْلمُنكَرِ َوُيقِيمُو نَ ال صّلَةَ َويُ ْؤتُون ال ّزكَاة‬
َ ‫ض َي ْأ ُمرُو‬
ٍ ْ‫ضهُ مْ َأوِْليَاء َبع‬
ُ ‫ت َب ْع‬ ُ ‫وَا ْلمُ ْؤ ِمنُو نَ وَا ْلمُ ْؤ ِمنَا‬
(71 :‫ (التوبة‬.ٌ‫حكِيم‬ َ ‫عزِي ٌز‬ َ ّ‫ن ال‬ ّ ‫حمُ ُه ُم الّ ِإ‬
َ ‫س َي ْر‬
َ َ‫ن الّ َو َرسُولَهُ ُأوْلَس ِئك‬ َ ‫َو ُيطِيعُو‬
”Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan mereka ta'at pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan
diberi Rahmat oleh Allah. sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana”. (Surat: At-Taubah: 71).
Sesungguhnya siapa yang meninggalkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar maka
dia berhak mendapatkan laknat. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata’ala:
ْ‫ كَانُوا‬.78 - َ‫ك ِبمَا عَ صَوا ّوكَانُو ْا َي ْع َتدُو ن‬
َ ِ‫ن َم ْريَ َم ذَل‬
ِ ْ‫ن دَاوُودَ َوعِي سَى اب‬
ِ ‫سرَائِيلَ عَلَى لِ سَا‬
ْ ِ‫ن َك َفرُو ْا مِن َبنِي إ‬
َ ‫ُلعِ نَ اّلذِي‬
)79-78 : ‫ (المائدة‬.79- َ‫ل َي َتنَاهَوْنَ عَن مّن َكرٍ َفعَلُوهُ َل ِبئْسَ مَا كَانُو ْا يَ ْفعَلُون‬ َ
“Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Nabi Daud dan
Nabi 'Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan
selalu melampaui batas-78. Mereka satu sama lain tidak melarang tindakan

39
munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu
mereka perbuat itu-79”. (Surat: Al-Maa`idah ayat 78-79).
Dan janganlah engkau malu dari hal itu, karena Dakwah pada awalnya
membutuhkan kepada keberanian dan kemudian engkau Gembira pada akhirnya.

Kisah 12
Pengantin
Wanita Sholehah yang menggenggam Bara Api, apabila datang perintah
kepada seseorang diantara mereka dari Syari’at dia mentaatinya, menerima,
tunduk dan tidak menentang atau mencari jalan keluar lainnya. Perhatikanlah
olehmu pada seorang pemudi yang mulia dan menjaga kehormatan, seorang
pengantin. Adalah seorang laki-laki dari Sahabat Rasul ShollAllahu ‘Alaihi
Wasallam dikatakan orang namanya Julaibib yang wajahnya buruk. Maka Rasul
ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menawarkan untuk menikah kepadanya. Julaibib
berkata: “Apabila engkau mendapatiku tidak laku?” Lalu Rasul ShollAllahu ‘Alaihi
Wasallam berkata: “Engkau disisi Allah Subhanahu Wata’ala bukanlah tidak
laku”. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam senantiasa memberi peluang untuk
menikahkan Julaibib. Sehingga pada suatu hari datang seorang laki-laki Kaum
Anshor menawarkan anak gadisnya kepada Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam
untuk dinikahinya, maka…
Rasul : “Iya, wahai fulan aku nikahkan putrimu”
Laki-laki : “Iya, kami setuju wahai Rasulullah”
Rasul : “Namun aku tidak menginginkannya untuk
diriku!”
Laki-laki : “Jadi untuk siapa?”
Rasul : “Julaibib”,
Laki-laki : “Julaibib wahai Rasulullah, nanti sehingga aku
perintahkan kepada ibunya”.
Laki-laki itu pulang menemui istrinya lalu terjadilah pembicaraan diantara
mereka:
Suaminya : “Sesungguhnya Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam meminang
putrimu”
Istrinya : “Iya, kita setuju. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menikahinya?”
Suaminya : “Dia tidak menginginkan untuk dirinya!”
Istrinya : “Jadi untuk siapa?”
Suaminya : “Jualibib”
Istrinya : “Binasa aku, untuk Julaibib! Tidak, semoga Allah Subhanahu
Wata’ala tidak menikahkan julaibib. Sungguh fulan dan fulan telah melarang dia
dari putri kita”.
Suaminya sedih karena hal itu, lalu ia berdiri ingin menemui Rasul ShollAllahu
‘Alaihi Wasallam, lalu tiba-tiba putrinya dari balik kamar memanggil bapaknya
Putrinya : “Siapa yang meminangku?”
Orang tuanya : “Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam”
Purinya : “Apakah engkau berdua akan membantah urusan
Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam? Serahkan saja aku kepada Rasulullah,
sesungguhnya dia tidak akan menyia-nyiakanku”. (seolah-olah anaknya bersikap
lebih dewasa dari pada orang tuanya).

40
Lalu pergilah bapaknya menemui Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam
dan berkata: “Wahai Rasulullah urusanmu dengannya, nikahkanlah Julaibib”.
Lalu Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menikahkannya. Serta mendoakan
mereka berdua:
.َ‫اللهم صب عليهما الخير صباَ ولتجعل عيشهما كداَ كدا‬
“Ya Allah...alirkanlah kepada mereka berdua kebaikan yang mengalir dan
janganlah Engkau jadikan kehidupan mereka susah-susah”.
Pernikahannya tidak berlalu beberapa hari, sehingga Julaibib keluar
bersama Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dalam suatu peperangan, tatkala
perang telah selesai mulailah manusia merasa kehilangan sebagian dengan
sebagian yang lain.
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bertanya kepada mereka: “Apakah
diantara kamu ada yang kehilangan?”. Mereka menjawab: “Iya, kami kehilangan
fulan dan fulan”.
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata: “Akan tetapi aku kehilangan
Julaibib”. Lalu mereka berdiri untuk mencarinya ke medan peperangan namun
tidak mendapatkannya diarea perang, namun mendapatkannya ditempat yang
dekat disamping tujuh orang musyrik yang telah dibunuhnya sekaligus, lalu
orang Yahudi yang lain membunuhnya. Kemudian Rasul ShollAllahu ‘Alaihi
Wasallam berhenti, memandang kepada tubuhnya yang telah tewas lalu
berkata: “Dia telah membunuh tujuh orang kemudian orang musyrik yang lain
membunuhnya, dia telah membunuh tujuh orang kemudian orang musyrik yang
lain membunuhnya, ini dariku dan saya darinya”. Lalu Rasul ShollAllahu ‘Alaihi
Wasallam membawanya ke atas dua lengannya dan memerintahkan mereka
untuk menggali kuburnya.
Anas berkata: “Maka tinggallah kami menggali kubur, dia tidak memiliki
dipan kecuali kedua lengan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam, setelah kubur
digali mereka meletakkan dilahatnya.
Anas berkata: “Demi Allah, tidak ada pada Kaum Anshor seorang janda
yang paling banyak membelanjakan hartanya kecuali dari istrinya. Kemudian
laki-laki berlomba-lomba untuk meminangnya setelah tewasnya Julaibib”.
Berfirman Allah Subhanahu Wata’ala :
)52 :‫ (النور‬.‫همُ الْفَا ِئزُون‬
ُ َ‫ش الَّ َو َيتّ ْق ِه َفأُوَْل ِئك‬
َ ْ‫َومَن ُيطِعِ الَّ َورَسُوَلهُ َو َيخ‬
”Dan siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan
bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat
kemenangan”. (Surat: An-Nuur 52).
Dan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
‫ من أطاعني دخل الجنة ومن عصاني فقد‬:‫ قالوا يا رسول ال ومن يأبى؟ قال‬,‫"كل أمتي يدخلون الجنة إل من أبى‬
)‫(الصحيح‬."‫أبى‬
“Seluruh Umatku akan masuk Jannah kecuali orang yang Enggan”, Sahabat
bertanya “Wahai Rasulullah siapakah orang yang enggan itu?” Rasul ShollAllahu
‘Alaihi Wasallam menjawab: “Siapa yang mentaatiku dia masuk Jannah dan siapa
yang Mendurhakaiku maka sungguh dia adalah orang yang enggan”. (As-Shohih)

Lapangan perpacuan
Wanita Mu’minat saling berlomba kepada Amalan Sholeh. Yang muda dan
yang tua bagi mereka racun pada seluruh lapangan, mereka tidak mengetahui
pekerjaan apa yang dapat memasukkannya kedalam Jannah, mudah-mudahan
41
kaset yang engkau sebar-luaskan di sekolah, nasehat sekilas lalu yang engkau
bicarakan kepada mereka, ditulis oleh Allah Subhanahu Wata’ala sebagai ridho
dan ampunan-Nya.
Sungguh Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam telah menceritakan didalam
Sohihain:
‫أن امرأة بغيا من بني إسرائل كانت تمشي على صخراء فرأت كلبا بجوار بئر يصعد عليه تارة ويطوف به تارة في‬
‫يوم حار قد أدلع لسانه من العطش قد كاد يقتله العطش فلما رأته هذه البغي التي طالما عصت ربها وأغوت غيرها‬
‫ووقعت في الفواحش واكلت المال الحرام لما رأت هذا الكلب نزعت خفها حذاءها وأوثقته بخمارها فنزعت له من‬
)‫ (صحيحين‬.‫ فغفر ال لها بذالك‬.‫الماء سقته‬
“Bahwa seorang wanita pelacur dari Bani Israil berjalan di padang pasir lalu dia
melihat seeokor Anjing di tepi sumur kadang naik dan kadang mengelilinginya di
waktu hari panas, sungguh menjulur lidahnya karena kehausan, rasa haus
hampir membunuhnya. Maka tatkala wanita pezina itu melihatnya, yang telah
lama mendurhakai Robb-nya, menyesatkan yang lainnya, jatuh dalam perbuatan
keji dan makan harta yang haram, ketika melihat anjing itu dia melepaskan
sepatunya lalu dia mengikat dengan kerudungnya dan menimba air dengan itu,
kemudian meminumkannya. Maka Allah Subhanahu Wata’ala mengampuni
dosanya”. (Sohihain).
Allahu akbar...Allah Subhanahu Wata’ala mengampuni dosanya, dengan
apa? Apakah dia Sholat Malam atau Qiyamul Lail dan Puasa siang hari? Atau ia
Tewas dijalan Allah Subhanahu Wata’ala? Sekali-kali tidak, dia di ampuni hanya
karena memberi minum seekor Anjing, sehingga Allah Subhanahu Wata’ala
mengampuni dosanya.
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda dalam Hadits yang lain:
‫ يسا أم المؤمنيسن وال مسا‬:‫عسن عائشسة رضسي ال عنهسا أنهسا أخسبرت عسن امرأة مسسكينة جلءتهسا تحمسل ابنتيسن لهسا فقالت‬
‫دخل بطوننا طعام منذ ثلثة أيام فبحثت عائشة في بيت النبي صلى ال عليه وسلم فلم تجد إل ثلثة تمرات فأعطتها‬
‫الثلث تمرات ففرحست المسسكينة بهسا وأعطست كسل وحدة مسن الصسغيرتين تمرة ورفعست إلى فيهسا تمرة لتأكلهسا فكانست‬
‫البنتان لفرط الجوع أسسرع إلى تمريتهمسا مسن الم إلى تمريتهسا فرفعنا أيديهمسا تريدان التمرة التسي بيسد الم فنظرت الم‬
‫ فأعجبنسي حنانهسا فذكرت الذي صسنعت لرسسول ال صسلى ال عليسه‬:‫ قالت عائشسة‬.‫إليهمسا ثسم شقست التمرة الباقيسة بينهمسا‬
)‫ (رواه مسلم‬.‫ إن ال قد أوجب لها بها الجنة أو أعتقها بها من النار‬:‫وسلم فقال‬
Dari Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwasanya ia menceritakan tentang seorang
wanita miskin yang datang kepadanya dengan membawa dua orang anak
perempuan dan berkata: “Wahai Ummul Mu’minin, Demi Allah…tidak ada
makanan yang masuk kedalam perut kami sejak tiga hari yang lalu”. Lalu Aisyah
mencari makanan dirumah Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam, dia tidak
mendapatkannya melainkan tiga buah kurma. Kemudian ia berikan tiga buah
kurma itu kepadanya, maka gembiralah wanita miskin itu dengan pemberiannya.
Lalu wanita itu memberikan masing-masing satu buah kurma kepada dua
putrinya. Lalu ketika ia akan memakan sebuah kurma sisa yang ada padanya,
adalah dua putrinya lapar sekali sehingga menghabiskannya dengan sangat
cepat dibanding ibunya. Kemudian kedua putrinya mengangkat tangan
menginginkan kurma yang ada ditangan ibunya. Lalu ia memandang kepada
kedua putrinya, kemudian membelah sisa kurma dan membagikan kepada
keduanya. Berkata Aisyah: “Aku kagum atas rasa kasih sayangnya, lalu aku
ceritakan kepada Rasulullah tentang apa yang telah dia lakukan”. Rasul
ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata: “Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala
telah membalasinya dengan Jannah atau membebaskannya dari Api Neraka”.
(riwayat. Muslim).

42
Maka seorang wanita yang menggenggam Bara Api saling berlomba kepada
Keta’atan sekalipun sesuatu hal yang mudah dan kecil, yang paling besar dari itu
adalah memperingatkan dari kemaksiatan dan tidak menganggap enteng
dengannya.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman tentang suatu kaum yang
menganggap enteng dan memandang sebelah mata suatu kemaksiatan:
)15 :‫ (النور‬. ٌ‫عظِيم‬
َ ِّ‫حسَبُو َنهُ َهيّناً وَهُوَ عِندَ ال‬
ْ ‫َو َت‬
“Dan kamu menganggapnya suatu hal yang ringan. Padahal dia pada sisi Allah
adalah besar”. (Surat: An-Nuur 15).
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menceritakan bahwa dia melihat seorang
wanita yang disiksa di dalam Neraka:
‫ قال‬.‫دخلت امرأة النار فسسي هرة سسسجنتها فل هسسي أطعمتهسسا ول أرسسسلتها تأكسسل مسسن خشاش الرض حسست ماتسست هزل‬
)‫ (صحيحين‬.‫ فلقد رأيتها في النار والهرة تخدشها‬:‫رسول ل صلى ال عليه وسلم‬
“Seorang Wanita masuk ke dalam Neraka karena mengurung seekor Kucing, dia
tidak memberinya makan dan tidak pula melepaskannya untuk memakan
serangga yang ada ditanah sehingga kucing itu mati dalam keadaan kurus atau
lemah. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata: “Sungguh aku
melihatnya berada di dalam Neraka dan Kucing mencakarnya”. ( Shohihain ).
Apakah yang menyebabkannya masuk kedalam neraka? Apakah dia sujud
kepada berhala? Apakah dia membunuh seorang Rasul? Atau Apakah dia mencuri
harta manusia? Sekali-kali tidak, namun karena menyiksa seekor Kucing.
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda dalam hadits yang lain:
‫ يا رسول ل إن فلنة تقوم الليل وتصوم النهار وتفعل وتصدق لكنها تؤذي‬: ‫"أنه قيل للنبي صلى ال عليه وسلم‬
‫ وفلنة تصلي‬: ‫ قالوا‬.‫ ل خير فيها هي من أهل النار‬: ‫جيرانها بلسانها!؟ فقال رسول ال صلى ال عليه وسلم‬
: ‫المكتوبة و تصدق بأثوار يعني بأجزاء يسيرة من الطعام ول تؤذي أحدًا!؟ فقال رسول ال صلى ال عليه وسلم‬
)‫( رواه البخاري‬."‫هي من أهل الجنة‬
Bahwasanya dikatakan kepada Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam: “Wahai
Rasulullah, sesungguhnya si Fulanah mengerjakan Shalat Malam (Qiyamul Lail),
Puasa siang hari, melakukan sesuatu dan Bersedekah, akan tetapi dia menyakiti
tetangga dengan lidahnya!?”. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata:
“Tidak ada kebaikan padanya, dia adalah termasuk penghuni Neraka”. Mereka
berkata: “Dan ada pula Fulanah yang lain, dia mengerjakan Shalat Wajib,
Bersedekah dengan potongan keju yaitu sesuatu makanan yang sederhana,
namun tidak menyakiti seorang pun!?”. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam
berkata: “Dia termasuk dari penghuni Jannah”. (riwayat. Imam al-Bukhory)

Peperangan
Apakah engkau mengetahui bahwa peperangan diarahkan kepadamu,
peperangan yang membinasakan, mereka ingin memperbudak dan
menghancurkan kehormatanmu dengan sebuah nama “kebebasan dan
persamaan (gender)”. Maka, apakah pengertian kebebasan yang didengung-
dengungkan oleh orang-orang yang berbuat kerusakan? Dan kenapa mereka
tidak mengajak kepada pembebasan para Pekerja yang teraniaya, orang-orang
yang ditimpa Musibah, dan Anak-anak Yatim? Kenapa mereka memperlakukan
kebebasan dan persamaan itu hanya kepada wanita yang memelihara kesucian
yang hidup dibawah naungan walinya? Apabila sesorang yang berbuat sia-sia
menjulurkan tangannya dia tidak biasa kepada tangannya. Kenapa mereka selalu

43
mengatakan bahwa wanita ini butuh pembebasan? Apakah wanita memakai
pakaian dan Hijab untuk menjaga dirinya dari pandangan-pandangan yang gila,
dihitung suatu ibadah yang membutuhkan untuk membebaskan wanita darinya?
Apakah mengkhususkan tempat kerja tertentu untuk wanita, jauh dari campur-
baur dengan laki-laki itu adalah suatu ibadah yang menghinakan bagi wanita?
Apakah wanita mendidik anak-anaknya, bersikap belas kasihan dengan putri-
putrinya, tetap tinggalnya di dalam rumah adalah suatu ibadah yang
membutuhkan kepada pembebasan? Lalu kenapa kita mendapati orang yang
paling banyak mengekspos dan mengajak kepada pembebasan wanita,
membukanya untuk mereka, menuduh bahwa Hijab atau Jilbab adalah suatu
belenggu dan pengikat yang mesti dibebaskan darinya, kenapa kita dapati
kebanyakan dari mereka penjahatnya bukanlah termasuk dari para Ulama dan
bukan pula dari orang-orang Sholeh, namun kebanyakan dari mereka hanyalah
para pezina, peminum minuman keras, pengikut Syahwat yang gila! Maka
kenapa mereka mengajak kepada pembebasan wanita? Kenapa mereka mati-
matian mengeluarkan wanita yang terpelihara kesucian dari rumahnya kenapa?
Jawaban yang sangat jelas adalah bahwa mereka menggemari melihatnya
menari buka-bukaan, maka mereka menghiasi kepadanya tarian. Tatkala ia telah
buka-bukaan dan mengerahkan tenaga untuk itu jadilah ia penghibur mereka
yang menari di atas teater dan panggung. Mereka menginginkan syahwat
darinya, berteriak lalu berkata: ”Sungguh kami telah memebebaskanmu”. Mereka
gemar bersenang-senang dengannya kapan saja yang mereka inginkan.
Menghiasinya agar berteman dengan laki-laki, bercampur baur dengan mereka,
sehingga mereka memindahkannya ke wc yang mudah dibawa-bawa yang
digunakan kapan saja mereka mau apakah di atas ranjang, di taman-taman, bar-
bar atau tempat hiburan mereka. Disaat wanita itu telah hancur dan ternodai
mereka berteriak dan berkata: ”Sungguh kami telah membebaskanmu”.
 Mereka menipunya dengan kata-kata manis
 Dan wanita cantik ditipu dengan pujian
Mereka gemar melihatnya bertelanjang ditepi pantai, minum minuman
keras, menjadi pelayan di dalam pesawat, teman berbuat mesum, mereka
menghiasi semua itu dan menipu wanita dengan perbuatannya, disaat ia telah
menjilat pada genangan air yang penuh dengan kekejian, mereka saling tertawa
dan berkata: “Ini adalah wanita yang telah dibebaskan”. Dari apa ia dibebaskan?
Mengherankan…Apakah dia didalam penjara lalu dikeluarkan dan bebas? Apakah
kebebasan dalam me-mini-kan pakaian dan melepaskan Hijab? Atau kebebasan
dalam berjalan yang tanpa arah tujuan dipasar-pasar atau plaza, tempat
perzinaan yang dilokalisasikan? Apakah kebebasan dalam berbicara dengan
pemuda “nakal”? Atau berdua-duaan dengan Srigala Penghianat?
Bukankah kebebasan yang sebenarnya dan kepemimpinan yang bersih
adalah Engkau menjaga Kehormatan dan menutup Aurat, bapakmu berbelas
kasihan kepadamu, suami berbuat baik kepadamu, saudaramu melindungi
dirimu, anakmu mengajukan atas kehadiranmu. Inilah Kemuliaan yang Besar
yang Allah Subhanahu Wata’ala inginkan terhadapmu.

Wanita yang bepergian


Masyarakat terbagi dua, pertama yang didalam dan kedua yang diluar.
Laki-laki melakukan terhadap pembagian yang diluar, maka dia berusaha mencari
nafkah, membangun rumah, mengobati yang sakit, memberi makan yang lapar,
mengendarai mobil dan berjual-beli. Sedangkan wanita, mendidik anak-anaknya
dan melaksanakan tugas untuk keperluan rumah. Tidaklah benar mencampur

44
diantara keduanya. Bahkan setiap sesuatu ada kekhususannya. Apakah engkau
tidak membaca apa yang diriwayatkan oleh al-Baihaqy didalam bukunya “Asy-
Sya’bu”: bahwa Asma’ Bintu Yazid menemui Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam,
ketika itu beliau berada diantara para sahabatnya, lalu ia berkata: ”Bapak dan
ibuku kukorbankan demimu! Sesungguhnya aku adalah utusan wanita kepadamu
dan ketahuilah diriku adalah tebusan bagimu. Sesungguhnya tidak ada seorang
wanita pun yang berada di Timur dan di Barat yang mendengar atau tidak
terhadap apa yang aku katakan melainkan pendapatnya sepertiku.
Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala mengutusmu dengan kebenaran
kepada laki-laki dan wanita, maka kami beriman denganmu dan dengan Rabb
yang telah mengutusmu. Sungguh kami sekalian wanita memiliki keterbatasan
dan kekurangan, mengatur rumah, memenuhi hasrat dan mengandung anak-
anakmu. Sesungguhnya keutamaan kamu sekalian terhadap kami adalah dengan
Shalat Jum’at, Sholat Berjama’ah, menjenguk orang sakit, menyaksikan jenazah,
haji dan haji lagi dan yang paling utama dari semuanya itu adalah Jihad pada
jalan Allah Subhanahu Wata’ala. Sesungguhnya seorang laki-laki diantaramu
ketika keluar menunaikan Haji atau pergi jihad kami menjaga hartamu, menenun
atau menjahit pakaianmu, mengasuh anak-anakmu, namun kami tidak ikut serta
dalam pahala bersamamu Wahai Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam?”.
Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menoleh kepada para sahabat
dengan seluruh wajahnya lalu berkata: “Apakah engkau pernah mendengar
perkataan seorang wanita pun yang sangat indah dari pertanyaan dalam urusan
agamanya ini?” Mereka menjawab: ”Tidak”. Lalu Rasul ShollAllahu ‘Alaihi
Wasallam menoleh dan berkata kepada wanita itu: “Beranjaklah wahai wanita,
beritahukanlah kepada wanita selainmu bahwa baiknya kesetiaan seorang
diantara kamu kepada suaminya, mencari keridhoannya dan mengikuti
persetujuannya adalah dapat menyamai semua pahala itu seluruhnya”. Kemudian
pulanglah wanita itu dengan Bertahlil dan Bertakbir, dia sangat senang dan
gembira.
Iya, seluruhnya dalam jangkauan laki-laki, seorang wanita memiliki
rumahnya, maka dia adalah Ratu didalamnya, suaminya adalah Raja dan anak-
anaknya adalah Rakyat. Namun terkadang posisi ini tenggelam ketika ada
keperluan.

Alangkah berharganya engkau disisi kami


Iya, karena engkau berharga disisi kami, sungguh Allah Subhanahu
Wata’ala telah mewasiatkan kepadamu, bapak dan ibumu. Berkata Rasul
ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam:
)‫ (رواه مسلم‬."‫"من عال جاريتين حتى تبلغا جاء يوم القيامة أنا وهو وضم أصابعه‬
“Siapa yang memelihara dua orang anak perempuan sampai dewasa ia datang
pada hari kiamat, aku dan dia seperti ini (sambil menggabungkan dua jari
tangannya)”. (riwayat. Imam Muslim).
Dan mewasiatkan kepada anak-anakmu. Seorang laki-laki bertanya kepada
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam, lalu beliau bersabda:
)‫ ثم أبوك" (صحيحين‬,‫ ثم أمك‬,‫ ثم أمك‬,‫ أمك‬: ‫"من أحق الناس بحسن صحابتي؟ قال‬
“Siapakah orang yang paling berhak aku berbuat baik kepadanya? “Beliau
menjawab: “Ibumu, ibumu, ibumu, kemudian bapakmu”. (riwayat. Shohihain).

45
Bahkan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam mewasiatkan seorang suami
terhadap istrinya, mencela orang yang suka marah atau berbuat jahat
kepadanya:
‫ السود والبيض والكبير‬:‫ فيهم‬,‫ فإذا بين يديه مائة ألف حاج‬,‫"أن النبي صلى ال عليه وسلم قام في حجة الوداع‬
‫ أل‬...‫ أل واستوصوا بالنساء خيرًا‬: ‫ صاح صلى ال عليه وسلم بهؤلء جميعًا وقال لهم‬... ‫والصغير والغني والفقير‬
)‫ (رواه مسلم و الترمذي‬."‫واستوصوا بالنساء خيرًا‬
Bahwasanya Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berdiri pada waktu Haji Wada’,
dan disekitarnya ada seratus ribu jema’ah haji, ada yang berkulit hitam, putih,
tua, muda, kaya dan miskin. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam melantangkan
suara dan berkata kepada mereka semua: “Ketahuilah, kamu menasehati wanita
adalah suatu kebaikan, ketahuilah, kamu menasehati wanita adalah suatu
kebaikan”. (riwayat. Imam Muslim dan at-Tirmidzy).
Dan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda pada hadits yang lain:
‫ فلمسا علم النسبي‬.‫"أنسه فسي يوم مسن اليام أطاف بأزواج رسسول ال صسلى ال عليسه وسسلم نسسآء كثيسر يشتكيسن أزوجهسن‬
,‫ لقد طاف بآل محمد صلى ال عليه وسلم نسآء كثير يشتكين أزواجهن‬: ‫ قام و قال للناس‬,‫صلى ال عليه وسلم بذلك‬
)‫ (رواه أبو داود و غيره‬."‫ليس أولئك بخياركم‬
Bahwasanya pada suatu hari istri-istri Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam
dikelilingi oleh para wanita, mereka banyak mengadu tentang suami mereka.
Tatkala Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam mengetahui hal itu, dia berdiri dan
berkata kepada manusia: “Sungguh para wanita telah mengelilingi keluarga
Muhammad ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam mereka banyak mengadu tentang suami
mereka, para suami itu bukanlah orang yang terbaik diantaramu”. (riwayat. Abu
Daud dan selainnya).
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda:
)‫ (صحيح رواه ابن ماجة و الترمذي‬."‫"خيركم خيركم لهله وأنا خيركم لهلي‬
“Orang yang paling baik diantaramu adalah yang paling baik kepada istrinya, dan
aku diantaramu adalah orang yang paling baik kepada istriku”. (riwayat. Ibnu
Majah dan at-Tirmidzy).

Kisah 13
Karena engkau kami hancurkan tengkorak
Sampai-sampai Agama memuliakan wanita, karena dia peperangan
dilaksanakan, tengkorak dihancurkan, kepala bercerai-berai karena membela
kehormatan seorang wanita. Ahli Sejarah menceritakan: Bahwa orang Yahudi
tinggal pada masyarakat Ummat Islam di Madinah, mereka menjadi marah
karena turunnya ayat tentang perintah berhijab atau Jilbab, sehingga para
wanita muslimah menutup aurat. Mereka ingin merubahnya dengan menanam
kerusakan dan membuka persatuan Ummat Islam, namun tidak sanggup. Pada
suatu hari seorang wanita muslimah masuk ke dalam pasar Yahudi Bani
Qoinuqo’, dia adalah seorang wanita yang menjaga kehormatan dengan
menutup aurat, ia datang kepada tukang perhiasan disana diantara mereka,
maka Yahudi benci dengan pakaiannya yang menutup aurat dan kesuciannya,
mereka merasa nikmat dan senang jikalau bisa memandang wajahnya,
menyentuh dan mempermainkannya, sebagaimana dulu mereka melakukannya
sebelum Islam datang memuliakan Wanita, mereka ingin membuka wajahnya
dengan melemahkannya agar dapat melepaskan Hijabnya, namun ia enggan dan
menolak.
46
Maka tukang perhiasan itu membuatnya lengah ketika ia sedang duduk,
lalu mengambil ujung pakaiannya dari bawah dan mengikatkan ke Jilbabnya
yang terayun-ayun dibelakang punggungnya. Disaat wanita itu berdiri maka
terangkatlah pakaian dari belakang dan terbukalah auratnya, kemudian orang
yahudi menertawakannya.
Wanita Muslimah yang suci itu berteriak, dia lebih senang jikalau mereka
membunuhnya dari pada membuka aurat kepada mereka. Tatkala seorang laki-
laki dari Ummat Islam melihat kejadian itu, lantas ia mencabut pedangnya lalu
menyambar kepada tukang perhiasan itu kemudian membunuhnya. Maka orang
Yahudi bertambah keras kepada ummat Islam lalu mereka membunuhnya juga.
Tatkala Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam mengetahui hal itu bahwa orang
Yahudi sungguh telah melanggar janji dan menganggu wanita Muslimah, ia
membatasi mereka sehingga tunduk lalu dijatuhkan hukuman kepadanya. Disaat
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam ingin menimpakan kepada mereka dan
menuntut balas karena kehormatan wanita muslimah yang suci itu diganggu, lalu
berdiri kepada Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam seorang tentara dari tentara-
tentara setan la’natullah yang tidak peduli dengan kehormatan wanita muslimah,
tidak pula menjaga wanita-wanita yang mulia, yang ada pada mereka hanya
kesenangan perut dan kemaluannya. Seorang pimpinan kaum Munafiq yang
bernama Abdullah bin Ubay bin Salul berdiri lalu berkata: “Wahai Muhammad
berbuat baiklah engkau terhadap pendukung Yahudi, mereka adalah penolongnya
pada masa Jahiliyyah”. Lalu Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berpaling dan
enggan meladeninya, karena bagaimana menuntut kesucian dari kaum yang
menginginkan tersebarnya kekejian terhadap orang-orang yang beriman. Pada
kesempatan lain orang Munafiq berdiri lalu berkata: “Wahai Rasulullah berbuat
baiklah kepada mereka!” Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berpaling
darinya karena menjaga kehormatan dan kesucian (‘afifah) wanita muslimah dan
selainnya. Lalu si munafiq itu marah dan memasukkan tangannya ke saku baju
perang Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam, menariknya dan terus mengulang
kata-katanya: “Berbuat baiklah engkau kepada pendukung-pendukung
itu...berbuat baikklah engkau kepada pendukung-pendukung itu”. Maka Rasul
ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam marah dan menoleh kepadanya, lalu berteriak dan
berkata: “Utuslah kepadaku!” Si munafiq itu enggan, lalu ia mendendang-
dendangkan keadilan dari pembunuhan mereka, Rasul ShollAllahu ‘Alaihi
Wasallam menoleh kepadanya dan berkata: “Mereka adalah kelompokmu”. Si
munafiq itu berkata berbuat adillah dari pembunuhan mereka, maka Rasul
ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menoleh kepadanya dan berkata: “Mereka adalah
kelompokmu”. Si munafiq itu berkata lagi berbuat adillah dari pembunuhan
mereka. Akan tetapi Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, mengeluarkan mereka
dari Madinah dan mengusir dari kampungnya.

Kisah 14
Sampai diatas keranda mayat
Ibnu ‘Abdil Bar menceritakan didalam bukunya “Al Isti’aab”:
Bahwa Fatimah bintu Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam adalah dia selalu
menutup aurat dan menjaga kehormatan. Disaat kematian menghampirinya, ia
berfikir tentang keadaannya. Sungguh dia akan diletakkan diatas keranda mayat
dan dipakaikan kepadanya pakaian.
Ia menoleh kepada Asma’ bintu ‘Umais dan berkata: “Wahai Asma’,
sesungguhnya aku memandang buruk kepada wanita, mereka memakai pakaian
tetapi menampakkan lekuk tubuhnya bagi setiap orang yang melihat”. Asma’
47
berkata: “Wahai bintu Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam saya akan
memperlihatkan kepadamu sesuatu yang kulihat di negeri Habsyah”. Fatimah
berkata: “Apa yang kau lihat?”. Lalu Asma’ membawakan beberapa pelepah daun
kurma yang masih basah, kemudian dia bentuk menjadi suatu pakaian lalu
diperlihatkan kepadanya. Fatimah berkata: “Alangkah baik dan indahnya pakaian
ini, karena dengan pakaian ini dapat dibedakan antara wanita dan laki-laki”.
Tatkala Fatimah meninggal, dibuatkan baginya pakaian seperti pengantin yang
berjalan perlahan-lahan.
Ini adalah antusias Fatimah terhadap menutup aurat sedangkan dia telah
meninggal, maka bagaimana tatkala ia masih hidup?
SubhanaAllah!! Dimana para pemudi muslimah yang kami ketahui bahwa
mereka mencintai Allah Subhanahu Wata’ala dan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi
Wasallam-Nya, hati mereka merindukan Jannah. Akan tetapi bersamaan dengan
itu, seorang diantara mereka pergi ke tempat kerja kewanitaan (salon), lalu ia
membuka auratnya dengan suka rela agar wanita lain menghilangkan rambut
dari bagian badannya.
Sungguh Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
)‫"ما من امرأة تضع ثيابها في غير بيت زوجها إل هتكت الستر بينها وبين ربها" ( رواه الترمذي‬
“Tidaklah seorang wanita melepaskan pakaiannya pada selain rumah suaminya
melainkan Allah Subhanahu Wata’ala merobek penutup antara dia dan Rabb-
nya”. (riwayat. at-Tirmidzy).
Dan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda:
‫ ل يدخل الجنة منهن إل مثل الغرب العصم" (صحيح رواه‬,‫ وهن المنافقات‬,‫"شر نسآئكم المتبرجات المتخيلت‬
)‫البيهقي‬
“Seburuk-buruk para wanitamu adalah yang menampakkan kecantikannya
(aurat) serta menyombongkan diri, mereka adalah wanita Munafik, tidak masuk
Jannah diantara mereka melainkan seperti burung gagak yang berkaki putih”.
(riwayat. at-Tirmidzy).
Bahkan mana para pemudi muslimah yang kami harapkan pada mereka
untuk menolong Islam, mengerahkan jiwa dan nyawa mereka untuk melayani
agama ini? Kami terkejut dengan seorang diantara mereka yang memakai
busana yang dibordir, sepatu yang berhak tinggi, lalu pergi ke pasar atau ke
taman. Atau memakai celana panjang dan ia berkata: “Tidak ada yang melihat
kecuali saudara-saudaraku” atau “Saya memakainya disekitar para wanita saja”.
Semua ini tidak boleh, sebagaimana yang telah di fatwakan oleh Ulama. Bahkan
kadang sebagian wanita tidak cukup dengan satu perbuatan maksiat, menarik
pemudi lain kepadanya lalu dia sebarkan foto atau gambar yang diharamkan,
beberapa nomor Hand Phone yang tidak jelas atau majalah porno yang penuh
dengan kerusakan.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
.‫خرَةِ وَالُّ َيعَْلمُ وَأَن ُت ْم لَ َتعَْلمُون‬
ِ‫ل‬ْ ‫عذَابٌ أَلِي ٌم فِي ال ّد ْنيَا وَا‬
َ ْ‫ن آ َمنُوا َل ُهم‬
َ ‫حشَ ُة فِي اّلذِي‬
ِ ‫حبّونَ أَن َتشِيعَ الْفَا‬
ِ ‫ن ُي‬
َ ‫ِإنّ اّلذِي‬
)19 :‫(النور‬
“Sesungguhnya orang-orang yang menyukai (berita) perbuatan yang amat keji
itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih
di Dunia dan di Akhirat. Dan Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak
mengetahui”. (Surat: An-Nuur 19).

48
Wanita miskin
Sesungguhnya wanita yang menganggap enteng dengan membuka aurat
dan jalan-jalan membawa kepada kehancuran kehidupannya dan engkau menjadi
orang yang paling hina disisi manusia dari setiap orang. Aku bertanya kepada
beberapa orang pemuda: “Apa yang menyebabkan engkau mengikuti para
pemudi di pasar-pasar dan di dekat pintu-pintu sekolah dan bagaimana engkau
memandang kepada para pemudi yang mengacuhkanmu?”. Mereka semua
menjawab kepadaku: “Demi Allah…sesungguhnya kami menghinanya,
mempermainkan dan menahannya, apabila kami telah kenyang, kami
menendangnya dengan kaki”.
Bahkan berkata kepadaku seorang diantara mereka: “Demi Allah…wahai
Syeikh, sesungguhnya apabila aku pergi kepasar dan melihat pemudi yang
menjaga kehormatannya, dirinya sempurna menutup aurat, maka sungguh ia
menjadi besar dalam pandanganku dan aku tidak sanggup untuk mendekatinya,
bahkan Demi Allah…apabila aku melihat seseorang mendekatinya, sungguh aku
akan bertikai dengannya”.
Perhatikanlah olehmu apa yang terjadi disuatu negara yang penduduknya
mendengung-dengungkan kebebasan? Di Amerika setiap hari terjadi
pemerkosaan terhadap para pemudi berjumlah 1900 orang, 20% dari mereka
diperkosa oleh orang tuanya. Di Amerika setiap tahun terjadi pembunuhan
terhadap anak-anak berjumlah 1 juta orang, antara aborsi atau pembunuhan
disaat kelahiran. Perceraian yang terjadi di Amerika 60% dari jumlah
perkawinan. Di Inggris, 170 pemuda melakukan perzinaan setiap minggu.
Demi Allah…berapa banyak wanita disana yang berangan-angan sepertimu
dari menutup aurat dan menjaga kehormatan. Dan siapa yang telah disesatkan
oleh setan la’natullah, maka ia mentaatinya dan mendahulukan syahwat dirinya,
mengikuti Trend dalam berpakaian, busana, mencabut alis, tato, nyanyian, film-
film dan majalah-majalah. Syahwat itu menjadi sangat berharga disisnya dari
pada mengikuti Syariat Rabb-nya. Maka dia adalah wanita yang durhaka.
Tidaklah neraka diciptakan melainkan untuk memberi pelajaran kepada orang
yang durhaka. Hadits Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam:
‫ كنا عند النبي صلى ال عليه وسلم يومًا فسمعنا وجبة فقال صلى ال عليه‬: ‫"عن أبي هريرة رضي ال عنه قال‬
‫ هذا حجر أرسل في جهنم منذ سبعين خريفًا فالن انتهى إلى‬: ‫ قال‬.‫ ال ورسوله أعلم‬: ‫ أتدرون ما هذا؟ فقلنا‬: ‫وسلم‬
)‫قعرها" (رواه مسلم‬
“Dari Abi Hurairah Radhiallahu ‘Anhu berkata: “Pada suatu hari kami bersama
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dan kami mendengar suara dentuman”. Maka
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bertanya: “Apakah engkau mengetahui suara
apa itu?”. Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang tahu”. Beliau berkata: “Ini
adalah suara batu yang dijatuhkan ke dalam Neraka Jahanam semenjak 70
musim (tahun) yang lalu, maka sekarang baru sampai kedasarnya”. (riwayat.
Imam Muslim).

Perhatian yang besar


Janganlah engkau hidup hanya untuk dirimu saja, tapi embanlah olehmu
kepentingan agama. Janganlah perhatianmu hanya untuk pakaian, sandal dan
menata rambut. Akan tetapi perhatian yang paling besar adalah bagaimana
engkau membantu agama ini, bagaimana memberi nasehat apabila melihat
seorang wanita yang berbuat maksiat?

49
Jadilah pembawa berkah dimana pun engkau berada. Engkau memberikan
manfaat kepada Para wanita didalam Acara-acara mereka. Engkau bagikan
kepada mereka Kaset-kaset yang bermutu, menasehatkan yang ini dan
bersahabat kepada yang itu. Maka engkau menjadi manusia yang paling baik
perkataannya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata’ala:
)33 :‫ (فصلت‬. َ‫وقَالَ ِإ ّننِي ِمنَ ا ْل ُمسِْلمِين‬
َ ً‫ل صَالِحا‬
َ ِ‫عم‬
َ َ‫ل ّممّن دَعَا إِلَى الِّ و‬
ً ‫ن قَ ْو‬
ُ َ‫حس‬
ْ ‫َومَنْ َأ‬
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada
Allah, mengerjakan amal yang sholeh, dan berkata: "Sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (Surat: Fushshilat: 33).
Dan kami memandangmu termasuk diantara wanita Sholehah yang
menundukkan pandangannya kepada laki-laki, bahkan menundukkan mata dari
memandang kepada wanita yang terkadang menimbulkan fitnah kepadanya.
Siapa yang menganggap enteng dengan suatu pandangan yang haram dan
berdua-duaan dengan lawan jenis yang diharamkan (khalwat), mengerjakan itu
semata dapat membawa kepada dosa besar Zina atau kebinasaan.
Na’udzubillah...
)32 : ‫ (السراء‬.ً‫سبِيل‬
َ ‫ن فَاحِشَةً َوسَاء‬
َ ‫ل تَ ْق َربُو ْا الزّنَى ِإنّ ُه كَا‬
َ ‫َو‬
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”. (Surat: Al-Israa' 32).
Dan perkataan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam:
‫"أن النبي صلى ال عليه وسلم رأى رجالً ونسآءً عراة في مكان ضيق مثل التنور أسفله واسع وأعله ضيق وهم‬
‫ قال صلى ال‬.‫يصيحون ويصرخون وإذا هم يأتيهم لهب من أسفل منهم فإذا أتاهم ذلك اللهب صاحوا من شدة حره‬
)‫ ( رواه البخاري‬."‫ هؤلء الزناة والزواني‬: ‫ من هؤلء يا جبريل؟ قال‬: ‫ فقلت‬: ‫عليه وسلم‬
Bahwasanya Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam melihat laki-laki dan wanita pada
tempat yang sempit seperti Tungku, dibawahnya luas dan diatasnya sempit,
mereka berteriak dan minta tolong, tiba-tiba didatangkan kepada mereka Api
yang bergejolak dari bawahnya. Maka apabila didatangkan kepada mereka Api
yang bergejolak itu, mereka berteriak karena sangat panasnya. Bertanya Rasul
ShollAllahu ‘Alahi Wasallam,: “Siapakah mereka itu wahai Jibril?”. Ia menjawab:
“Mereka adalah Perempuan dan Laki-laki Pezina (pelacur)”. (riwayat. Imam al-
Bukhory).
Ini adalah siksaan kepada mereka sampai hari Kiamat. Dan sungguh
siksaan Akhirat sangat Pedih dan Kekal. Kita mohon ampunan dan keselamatan
kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Siapa yang meninggalkan sesuatu yang
diharamkan karena Allah, pasti Allah Subhanahu Wata’ala menggantinya dengan
yang lebih baik.

Kisah 15
Ibu anak-anak yang gagah
Damasyqy menceritakan dalam bukunya “Matholi’ul Buduur” tentang
Gubernur Cairo pada masanya yang bernama Syujaa’ud din Asy-Syarzy, berkata:
“Ketika aku bersama seorang laki-laki di Sho’id, dia adalah orang tua yang telah
lanjut usia, ketika itu datang anak-anaknya yang berkulit putih dan gagah, maka
kami menanyakan tentang mereka, lalu dia menjawab: “Ibu mereka adalah
wanita Eropa, aku punya kisah dengannya”. Maka kami menanyakan tentang
kisahnya. Lalu dia bercerita: “Ketika masih muda aku pergi ke negeri Syam yang
sedang dikuasai oleh kaum Salib. Aku menyewa kedai untuk menjual kain katun,
50
ketika aku berada di kedai tiba-tiba datang seorang wanita Eropa, istri seorang
Panglima tentara Salib, kulihat kecantikannya yang menyihirku. Aku menjual
kepadanya dengan memberi diskon, setelah membeli ia pergi. Beberapa hari
kemudian ia kembali, lalu aku menjual dan juga memberinya diskon. Dia
membuat aku mondar-mandir, aku berbicara secara terbuka bersamanya,
ternyata dia mengetahui kalau aku tertarik padanya. Tatkala aku merasakan
permasalahan ini semakin menjadi-jadi, aku berkata kepada wanita tua renta
yang bersamanya: “Sungguh hatiku terpikat oleh wanita ini, maka bagaimanakah
solusi untuk mendapatkannya?”. Si tua itu berkata: “Ini istri Fulan, seorang
Panglima, Jikalau dia mengetahui kita, dia pasti membunuh kita bertiga”.
Senantiasa aku dengan wanita tua itu sehingga ia meminta kepadaku uang 50
Dinar, maka dia baru bersedia untuk mendatangkan wanita itu kerumahku. Aku
berusaha keras sehingga dapat mengumpulkan uang 50 dinar lalu aku berikan
kepada wanita tua itu.

Malam yang pertama


Aku menunggu wanita itu di dalam rumah pada malam yang telah
dijanjikan. Disaat dia datang kepadaku, kami makan dan minum bersama.
Tatkala sebagian malam telah berlalu, aku berkata dalam hati: “Apakah engkau
tidak malu kepada Allah? Engkau asing disisi-Nya, engkau durhakai Allah
Subhanahu Wata’ala bersama wanita Nashroni”. Ku angkat mataku keatas langit
dan berkata: “Ya Allah, sesungguhnya aku bersaksi kepadamu, sungguh aku
menjaga kesucian diri dari wanita nasroni ini karena malu dan takut terhadap
siksaan-Mu”. Kemudian aku melompat dari tempatnya ke kasur yang lain. Tatkala
ia melihat hal itu, ia berdiri dan marah kepadaku kemudian pergi.
Pada pagi hari, aku pergi ke kedai. Di waktu Dhuha wanita itu lewat di
hadapanku dan dia marah. Demi Allah... seolah-olah wajahnya seperti Rembulan,
tatkala melihatnya aku berkata dalam hati, siapa engkau sehingga tidak
terpengaruh dengan kecantikan ini? Apakah engkau Abu Bakar, Umar, Junaid
seorang Ahli Ibadah atau Hasan seorang yang Zuhud? Tinggallah aku
kebingungan terhadapnya. Tatkala ia berlalu dihadapanku, wanita tua itu
mengikutinya dan aku berkata kepadanya: “Datangkan kembali ia kepadaku
pada waktu malam hari!” Dia berkata: “Aku tidak akan mendatangkannya
kepadamu untuk engkau gauli melainkan dengan sejumlah uang 100 Dinar”. Aku
berkata: “Baiklah”. Lalu aku berusaha keras sehingga dapat mengumpulkan uang
sejumlah itu kemudian memberikan kepadanya.

Malam yang kedua


Tatkala malam telah tiba, ku menantinya di dalam rumah. Ia datang
bagaikan Rembulan yang menghadap kepadaku, disaat ia duduk rasa takut
kepada Allah menghampiriku. Bagaimana aku mendurhakai-Nya bersama
seorang wanita kafir! lalu aku meninggalkannya karena takut kepada Allah
Subhanahu Wata’ala.
Pada waktu pagi, aku berangkat kekedai namun hatiku disibukkan
dengannya. Tatkala waktu Dhuha telah tiba, wanita itu lewat di hadapanku dan
dia marah. Disaat aku melihatnya, sungguh mati jiwaku atas meninggalkannya.
Tinggallah aku kebingungan terhadapnya. Lalu aku bertanya kepada wanita tua
itu, kemudian ia berkata: “Kamu tidak akan bisa bersenang-senang dengannya
kecuali dengan memberikan uang 500 Dinar atau engkau mati dalam keadaan
berduka cita?”. Aku menjawab: “Ok!”
Aku berkeinginan keras untuk menjual kedai dan seluruh isinya, setelah
terjual lalu aku memberikan 500 Dinar kepadanya. Ketika aku dalam transaksi
51
itu, tiba-tiba seorang nashrani dipasar menyeru dengan berkata: “Wahai sekalian
umat Islam, sesungguhnya perdamaian diantara kami dan engkau telah retak.
Kami telah menangguhkannya dalam minggu ini dari seorang pedagang muslim”.
Lalu ku kumpulkan sisa dari hartaku kemudian keluar dari negri Syam. Dalam
hatiku ada kesedihan karena telah menjual kedai itu. Setelah itu aku berdagang
dengan menjual budak perempuan, mudah-mudahan hilang apa yang aku
rasakan didalam hati dari kecintaan terhadap itu.
Tiga tahun telah berlalu bagiku, kemudian terjadilah perang Hathin dan
umat Islam menuntut kembali Negeri Pesisir. Ia meminta dariku seorang hamba
sahaya wanita untuk Raja Nashir, adalah aku memiliki hamba sahaya yang
cantik-cantik. Lalu dia membelinya dariku dengan harga 100 dinar. Dia serahkan
kepaadaku 90 dinar dan sisa 10 dinar. Raja itu berkata: “Bawalah dia kerumah
yang disana ada para wanita Eropa yang suka mencaci, maka silahkan dia
memilih satu diantara mereka dari sisa 10 dinar miliknya”.

Balasan
Tatkala mereka membukakan pintu rumah kepadaku, ku melihat wanita
Eropa temanku dulu. Lalu aku mengambilnya. Disaat kami telah sampai dirumah,
aku berkata padanya: “Apakah engkau mengenalku?”. Dia menjawab: “Tidak”.
Aku berkata: “Aku adalah temanmu seorang pedagang, yang pada waktu dulu
engkau mengambil dariku uang sejumlah 150 Dinar dan engkau berkata
kepadaku bahwa aku tidak akan bisa bersenang-senang denganmu melainkan
dengan membayar 500 Dinar. Dan Sekarang ini aku dapat memilikimu hanya
dengan 10 dinar”. Kemudian wanita itu masuk islam dan mengucapkan syahadat:
‫أشهد أن ل إله إل ال و أشهد أن محمدا رسول ال‬
”Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, dan Muhammad adalah
Rasulullah”.
Dan baiklah Islamnya, setelah itu aku menikahinya. Maka tidak lama
kemudian, ibunya mengirim sebuah kotak kepadanya. Tatkala kami
membukanya, ternyata di dalamnya ada dua bungkusan yang pernah aku berikan
kepadanya dulu. Yang pertama berisi uang 50 dinar dan yang kedua 100 dinar,
serta pakaiannya yang pernah ku lihat ketika itu”.
Lalu laki-laki tua itu berkata kepada kami, dialah ibu anak-anak ini dan dia
pula yang telah memasak makan malam untukmu.
Iya, siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, pasti Allah Subhanahu
Wata’ala menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik darinya. Seorang hamba
terkadang tersembunyi dari pandangan manusia, akan tetapi siapa yang dapat
bersembunyi dari Allah Subhanahu Wata’ala, sedangkan Dia bersamanya.

Kisah 16
Mereka dibenamkan kedalam sungai
Wanita yang menjaga kesucian, tidak membuka auratnya dan tidak pula
menginjak-injak kehormatannya, sekalipun nyawa taruhannya.
Khitob menceritakan didalam bukunya -’Adâlatus Samâ’- tentang Bagdad
sekitar 40 tahun yang lalu, ada seorang laki-laki yang bekerja sebagai tukang
potong dan menjual daging. Dia pergi ke kedainya sebelum terbit fajar untuk
menyembelih kambing kemudian setelah selesai ia kembali kerumahnya. Setelah
terbit matahari, ia membuka kedainya untuk menjual daging. Pada suatu malam,
setelah ia menyembelih kambing, ia kembali kerumahnya dalam kegelapan

52
malam, pakaiannya berlumuran darah, ditengah perjalanan ia mendengar
teriakan pada salah satu lorong yang gelap, ia menuju kepada sumber suara itu
dengan cepat. Tiba-tiba jatuh tubuh seorang laki-laki yang terkena beberapa
tusukan, darahnya mengalir, pisau menancap dibadannya, lalu dia mencabut
pisau itu, ia berusaha memindahkan dengan mengangkat laki-laki itu dan
menolongnya, darah berlumuran diatas pakaiannya, namun laki-laki itu
meninggal ketika berada ditangannya. Lalu orang-orang berkumpul, tatkala
melihat pisau berada ditangan penjual daging itu dan darah berlumuran
dipakaiannya, tiba-tiba dia takut, mereka menuduhnya membunuh laki-laki itu,
kemudian menjatuhkan hukuman bunuh kepadanya. Disaat memasuki lapangan
qishosh (hukum balas) ia yakin dengan kematiannya lalu berteriak kepada orang-
orang dan berkata: “Demi Allah…saya tidak membunuh laki-laki ini, akan tetapi
membunuh nyawa yang lain sejak sepuluh tahun yang lalu dan sekarang Qishosh
akan dijatuhkan kepadaku, kemudian dia berkata: “Dua puluh tahun yang lalu
aku adalah seorang pemuda, yang bekerja diatas sampan mengangkut orang-
orang di antara dua tepi sungai. Pada suatu hari datang seorang wanita kaya
kepadaku bersama ibunya, lalu aku mengangkut keduanya. Kemudian mereka
berdua datang kepadaku pada hari selanjutnya dan naik pada sampanku.
Bersamaan dengan bergantinya hari, hatiku mulai tertarik dengan pemudi
itu, dan dia pun juga tertarik padaku. Aku lamar dia kepada bapaknya, namun ia
enggan untuk menikahkanku karena kemiskinanku. Kemudian terputuslah
hubungan kami setelahnya, aku tidak pernah lagi melihat dia dan ibunya.
Tinggallah rasa cinta dengan pemudi itu dihatiku. Dua atau tiga tahun
setelahnya, aku berada diatas sampan menunggu penumpang, lalu datanglah
seorang ibu dengan anaknya, ia minta mengantarnya keseberang sungai, disaat
dia telah naik dan berada dipertengahan sungai, aku memandangnya ternyata
dia adalah temanku yang pertama, yang dulu bapaknya telah memisahkan kami
berdua. Aku senang dapat bertemu dengannya kembali. Aku mulai
mengingatkannya dengan janji kami dulu, cinta dan rasa sayang yang sangat
kuat, akan tetapi dia berbicara dengan penuh adab, dia menceritakan kepadaku
bahwa dia telah menikah dan ini adalah anaknya. Kemudian setan la’natullah
menghiasi kepadaku untuk bermaksiat dengannya.
Aku mendekatinya, lalu dia berteriak kepadaku dan mengingatkanku
kepada Allah Subhanahu Wata’ala, namun aku tidak menghiraukannya. Maka
mulailah wanita miskin itu membela diri semampunya, anaknya menjerit diantara
tangannya, ketika melihat itu, ku ambil anak itu lalu mendekatkannya ke air dan
berkata: “Jika dirimu tidak menuruti keinginanku, maka dia kubunuh dengan
menjatuhkannya!”. Dia memandang kepadaku sambil menangis dan memohon,
akan tetapi dia tidak mau menuruti keinginanku, maka aku benamkan kepala
anak itu ke dalam air dan aku keraskan mencekiknya, dia memperhatikan
anaknya lalu menutup kedua matanya, tangan dan kaki anak itu meronta-ronta
sampai hilang kekuatan dan berhenti gerakkannya. Kemudian aku keluarkan dia
yang sudah mati lalu menenggelamkannya kedalam air. Setelah itu aku
menghadapnya, dia membela diri dengan segenap kekuatannya, lalu terhenti
karena keras tangisannya. Kemudian aku tarik rambutnya dan ku dekatkan ke air
lalu membenamkan kepalanya, kemudian mengeluarkannya. Namun dia tetap
tidak mau berzina denganku. Disaat tangannya keletihan ku benamkan
kepalanya ke dalam air, ia berusaha melakukan perlawanan sehingga berhenti
gerakkannya lalu meninggal maka aku menjatuhkannya ke dalam air. Kemudian
aku kembali. Dan tidak ada seorang pun yang mengetahui kejahatanku”. Maha
suci Allah yang mengundur dan tidak diundur”. Maka menangislah manusia disaat
mendengar ceritanya, kemudian memenggal kepalanya.
53
)42 :‫ (إبراهيم‬. َ‫عمّا َي ْعمَلُ الظّاِلمُون‬
َ ً‫ن الّ غَافِل‬
ّ َ‫سب‬
َ ْ‫ل َتح‬
َ ‫َو‬
“Dan janganlah sekali-kali kamu mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang
diperbuat oleh orang-orang yang zalim”. (Surat: Ibrahim: 42).
Maka perhatikanlah olehmu keadaan pemudi itu yang menjaga
kesuciannya, anaknya dibunuh dihadapannya, dia meninggal dan tidak rela
menodai kehormatannya. Ini adalah awal dari kisah penghuni Jannah.

Kisah 17
Kesucian seorang pedagang keliling
Ibnu Al-Jauzy menceritakan di dalam bukunya “Al Mawaaizh”, adalah
seorang pemuda fakir yang berdagang keliling dijalan-jalan. Pada suatu hari dia
lewat disuatu rumah, maka seorang wanita mendekatinya dan bertanya tentang
barang dagangannya. Maka ia menceritakannya. Wanita itu memintanya untuk
masuk kedalam rumah agar dia dapat melihat dagangannya. Tatkala pemuda itu
masuk ke dalam rumah, wanita itu mengunci pintu lalu mengajaknya untuk
berbuat mesum. Maka pemuda itu berteriak kepadanya, lalu wanita itu berkata:
“Demi Allah…apabila engkau tidak mau melakukan apa yang aku inginkan darimu
maka aku akan berteriak, lalu orang-orang datang maka aku katakan kepada
mereka, pemuda ini menerobos kedalam rumahku. Maka setelahnya engkau
tidak menunggu lama, melainkan dibunuh atau dipenjara”. Pemuda itu berusaha
membuat wanita itu untuk takut kepada Allah Subhanahu Wata’ala, namun ia
tidak peduli. Tatkala pemuda itu melihat masalahnya, ia berkata kepada wanita
itu: “Saya ingin ke WC”. Disaat dia masuk kedalam WC, ia menghadap ke tempat
kotoran manusia, lalu ia mengambilnya dan melumuri kepakaian, tangan dan
badannya. Kemudian keluar menemui wanita itu. Tatkala wanita itu melihatnya,
ia terkejut lalu memberikan barang dagangannya dan mengusirnya dari rumah.
Maka berlalulah pemuda itu berjalan dijalanan dan anak-anak berteriak
dibelakangnya: “Orang gila… orang gila…” Sehingga ia sampai kerumahnya. Lalu
Ia membersihkan badannya dari najis itu dan mandi. Maka senantiasa tercium
dari pemuda itu aroma wangi misk sampai meninggalnya.
Dimana kesucian ini dari para pemudi sekarang? Mereka menjual
kehormatannya dengan berbicara lewat Hand Phone, Hadiah Setaniyyah dan
merangkai Kata-kata Manis dari orang Fasik sebelum berbicara atau mewarnai
dibelakang Subhat dari orang Munafik.

Kisah 18
Tangisan wanita yang tobat
Ibnu Qudamah menceritakan di dalam bukunya “At-Tawwabiin”: Adalah
suatu kaum yang Fasiq memerintahkan seorang wanita yang cantik untuk
menggoda Robii’ bin Khutsaim agar terpedaya, mereka akan memberikan kepada
wanita itu uang 1000 Dirham jika dia mau melakukannya. Maka wanita itu
memakai pakaian yang paling indah yang dia miliki dan memakai parfum yang
paling wangi yang dia miliki, kemudian ketika Robii’ keluar dari masjidnya, wanita
itu menggodanya. Lalu Robii’ memandangnya, maka wanita itu mulai beraksi.
Wanita itu menghadap kepadanya dalam keadaan terbuka, lalu Robii’ berkata
kepadanya: “Bagaimana jikalau turun demam dibadanmu, maka berubahlah apa
yang ku lihat dari warna kulit dan kecantikanmu? Atau bagaimana jikalau
Malaikat Maut turun kepadamu lalu ia mencabut nyawamu? Atau bagaimana
apabila Munkar dan Nakir menanyaimu?”. Maka wanita itu berteriak dengan satu
54
teriakan dan menangis. Kemudian pulang kerumahnya dan beribadah sampai ia
meninggal.
Telah disebutkan oleh Al ‘Ajuli dalam buku sejarahnya: bahwa adalah
seorang wanita cantik di Mekkah yang telah menikah. Pada suatu hari wanita itu
melihat wajahnya dicermin, lalu berkata kepada suaminya: “Apakah menurutmu
ada seseorang yang apabila melihat wajah ini dia tidak terpedaya?” Suaminya
berkata: “Iya”. Istrinya bertanya: “Siapa?” Suaminya berkata: ‘Ubaid bin Umair,
seorang ahli ibadah yang zuhud di Tanah Suci (Al-Haram)”. Istrinya berkata:
“Bagaimana menurutmu jika aku menggodanya dan membuka wajahku
kepadanya?” Suaminya berkata: “Engkau aku izinkan”. Maka wanita itu datang
menemui ‘Ubaid seperti wanita yang minta fatwa. Maka mereka menyendiri di
sudut Mesjid Al-Haram, lalu wanita itu membuka wajahnya yang seperti belahan
Rembulan dan memperlihatkan kepada ‘Ubaid. Dan terjadilah percakapan
diantara mereka:
‘Ubaid : “Wahai hamba Allah, tutuplah wajahmu, takutlah kamu kepada
Allah Subhanahu Wata’ala”.
Wanita : “Sesungguhnya aku menggodamu”.
‘Ubaid : “Aku ingin bertanya kepadamu tentang sesuatu hal, maka jika
engkau jujur, kuperhatikan pada urusanmu”.
Wanita : Engkau tidaklah bertanya kepadaku tentang sesuatu hal melainkan aku
jujur kepadamu.
‘Ubaid : “Ceritakanlah kepadaku seandainya Malaikat Maut datang untuk
mencabut nyawamu, apakah engkau mudah untuk melakukan
keinginanmu ini?”
Wanita : “Ya Allah…tidak”.
‘Ubaid : “Jikalau engkau masuk kedalam Kubur, lalu engkau duduk untuk
ditanya, apakah mudah bagimu melakukan keinginanmu ini?”
Wanita : “Ya Allah...tidak”.
‘Ubaid : “Jikalau manusia diberikan Catatan Amal kepada mereka. Dan engkau
tidaklah mengetahui apakah engkau akan mengambil Catatan Amalmu
dari kanan atau kiri, apakah mudah bagimu untuk melakukan
keinginanmu ini?”
Wanita : “Ya Allah…tidak”.
‘Ubaid : “Jikalau engkau ingin lewat diatas Jembatan (Shirath) dan engkau tidak
tahu apakah berhasil atau tidak, apakah mudah bagimu untuk melakukan
keinginanmu ini?”
Wanita : “Ya Allah…tidak”.
‘Ubaid : “Jikalau datang kepadamu Timbangan-timbangan dan engkau
tidak tahu apakah timbanganmu itu ringan atau berat, apakah
mudah bagimu untuk melakukan keinginanmu ini?”
Wanita : “Ya Allah…tidak”.
‘Ubaid : “Jikalau engkau berdiri dihadapan Allah Subhanahu Wata’ala untuk
ditanya, apakah mudah bagimu melakukan keinginanmu ini?”
Wanita : “Ya Allah…tidak”.
‘Ubaid : “Maka takutlah kamu kepada Allah Subhanahu Wata’ala wahai hamba
Allah, sungguh Allah telah memberimu nikmat dan berbuat baik
kepadamu”.
Kemudian wanita itu kembali menemui suaminya lalu ditanya: “Apa yang
telah engkau lakukan?”. Istrinya menjawab: “Engkau salah dan kita adalah
orang-orang yang salah, manusia sibuk beribadah dan mempersiapkan diri untuk
Akhirat, sedangkan engkau seperti ini”. Lalu istrinya mengerjakan Shalat, Puasa
dan Beribadah terus sampai dia meninggal.
55
Kisah 19
Beruntunglah dia
Selama wanita itu sangat mengenal Rabb-nya maka adalah dia sangat
takut apabila melakukan suatu perbuatan Dosa atau Maksiat, dia bertobat
kembali kepada Rabb-nya. Takut dari dosa yang mencelakakan, meninggalkan
kelezatan hidupnya pada jalan menemui Rabb-nya, Allah Subhanahu Wata’ala
meridhoinya, mengampuni dosanya, serta menutup aibnya, sesungguhnya Allah
gembira dengan tobat hamba-Nya tatkala mereka kembali kepada-Nya.
Dalam Sohihain disebutkan bahwa seorang wanita Sahabat telah menikah
di Madinah. Pada suatu hari Setan membisikkan dan menipunya dengan seorang
Laki-laki, lalu mereka berdua-duaan atau bersunyi-sunyi dari pandangan
manusia dan adalah setan la’natullah menjadi yang ketiganya. Senantiasa
menghiasi keduanya bagi temannya sehingga jatuhlah kedalam perbuatan zina.
Disaat mereka telah selesai dari kejahatan itu setan la’natullah meninggalkan
keduanya, lalu wanita itu menangis dan menyadarinya, hidupnya terasa sempit,
dosa mengahantui sehingga membakar hatinya.
Kemudian wanita itu datang menemui Dokter Hati - Rasul ShollAllahu
‘Alaihi Wasallam, ia berdiri dihadapannya lalu menjerit karena panas yang dia
rasakan kemudian berkata: “Wahai Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam...aku
telah berbuat zina, sucikanlah aku (minta agar dijatuhkan hukuman Rajam)”.
Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berpaling darinya. Lalu wanita itu datang
dari jarak yang lain dan berkata: “Wahai Rasulullah...aku telah berzina,
sucikanlah aku”. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berpaling darinya,
mudah-mudahan ia kembali lalu bertobat kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
Kemudian ia pergi dari hadapan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dan dosa terus
menggerogoti hatinya. Dia tidak sanggup untuk bersabar. Keesokan hari disaat
Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam duduk dimajelisnya, tiba-tiba wanita itu
menemui beliau dan berkata: “Ya Rasulullah...sucikanlah aku”. Rasulullah
berpaling darinya, lalu wanita itu menjerit karena rasa panas dihatinya. Ia
berkata: “Wahai Rasulullah...semoga engkau ingin menghukumku sebagaimana
engkau telah menghukum Maa’iz. Demi Allah...aku telah hamil dari perbuatan
zina”.
Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menoleh kepadanya dan berkata:
‫أما ل فاذهبي حتى تلدي‬
“Adapun sekarang tidak, pulanglah sehingga engkau melahirkan”.
Lalu wanita itu keluar dari mesjid pulang kerumah dengan menarik
dosanya. Sungguh besar perhatiannya, badannya lemah dan matanya menangis.
Ia pergi menghitung jam dan hari, kesedihan melahirkan kesedihan. Tatkala
waktu telah berlalu 9 bulan, ia terus merasa kesakitan sampai melahirkan. Disaat
telah melahirkan, dia tidak menunggu nifasnya bahkan berdiri dari kasur
membawa anaknya pada sobekan kainnya. Kemudian dia pergi menemui Rasul
ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dan meletakkan anaknya dihadapan Beliau lalu
berkata: “Ini anak yang telah aku lahirkan wahai Rasulullah, maka sucikanlah
aku”. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam memandang kepadanya, adalah wanita
itu sedang letih-letihnya dan sakit. Beliau memandang kepada anaknya, dia
adalah seorang bayi pada tempat tidurnya yang sedang menempel diantara
tangan ibunya. Kemudian Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata:

56
"‫"اذهبي فأرضعيه حتى تفطميه‬
“Pulanglah, lalu susuilah dia sehingga engkau menyapihnya”
Lalu wanita itu pulang dan tidak nampak selama 2 tahun lamanya. Ia hidup
bersama kesenangan hatinya, tumbuh dalam pengasuhannya. Ia cuci wajah
anaknya dengan air matanya dan menenangkan dengan pandangannya. Disaat ia
telah menyapihnya dari susuan, ia lipat pakaian kemudian keluar dari rumah
bersama anaknya dan memberikan remukan roti pada tangan anaknya.
Kemudian ia datang menemui Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam
bersama anaknya, sehingga ia berdiri dihadapan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi
Wasallam dan berkata: “Ini anakku wahai Rasulullah, aku telah menyapihnya, dia
telah bisa makan makanan, maka sekarang sucikanlah aku”. Lalu Rasul
ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam memberikan anak itu kepada seorang laki-laki dari
umat Islam. Kemudian Beliau memerintahkan wanita itu, lalu menguburnya
sampai dada dan memerintahkan manusia untuk melemparnya dengan Batu
(Rajam) sampai Meninggal. Iya, dia telah tiada. Namun ia dimandikan dan
dikafani.
Rasulullah berdiri untuk mensholatkannya dan berkata:
"‫ هل وجدت أفضل من أن جادت بنفسها‬..‫ لو تابها سبعون من المدينة لقبل منهم‬..‫لقد تابت توبة‬
“Sungguh telah diterima satu tobat, jikalau bertobat 70 orang Madinah maka
sungguh diterima tobat diantara mereka, apakah engkau mendapati yang lebih
utama dari pada kesungguhan diri wanita ini?”.
Dia telah meninggal, dirinya bersungguh-sungguh pada jalan Allah
Subhanahu Wata’ala, maka beruntunglah dia. Terjatuh dalam perbuatan zina dan
merobek penutup dia dengan Rabb-nya. Malaikat yang Mulia menyaksikannya
dan Malaikat yang paling Mengetahui juga muncul. Namun tatkala kelezatannya
telah hilang dan tinggallah kesedihannya, ia ingat pada suatu hari yang akan
disaksikan terhadap anggota tubuhnya yang dia dulu bersenang-senang dengan
perbuatan Zina. Kakinya yang berjalan kepada perbuatan zina, tangannya yang
melakukan sentuhan, lidahnya yang telah berzina bahkan disaksikan terhadapnya
setiap bagian yang terkecil dan setiap rambut dari rambutnya. Ia ingat akan
panasnya Api Neraka dan siksaan Ar-Rahmaan. Yang pada suatu hari kelak
wanita pezina digantungkan dengan tumit mereka didalam Neraka, mereka
dipukul dengan cambuk besi.
Apabila diantara mereka minta tolong dari pukulan, malaikat
memanggilnya: “Mana suara ini yang dulu engkau tertawa, bergembira,
bercanda, tidak merasa diawasi oleh Allah Subhanahu Wata’ala dan tidak pula
merasa malu dari-Nya”.
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata kepada manusia di dalam
khutbahnya:
‫ يسا أمسة محمسد! وال لو تعلمون مسا أعلم‬.‫"يسا أمسة محمسد! وال إنسه ل أحسد أغيسر مسن ال أن يزنسي عبده أو تزنسي أمتسه‬
.)‫لضحكتم قليلً ولبكيتم كثيرًا" (الصحيحين‬
“Wahai Umat Muhammad! Demi Allah…sesungguhnya tidak ada yang lebih
cemburu selain dari pada Allah Subhanahu Wata’ala, bahwa hamba atau umat-
Nya berzina. Wahai umat Muhammad! Demi Allah… jikalau engkau mengetahui
apa yang aku ketahui, sungguh engkau semua akan sedikit tertawa dan banyak
menangis”. (Shohihain).
Maka tobat wanita itu telah diterima, jikalau dibagi diantara umat-Nya,
sungguh akan mencukupinya.
57
Penutup
Wahai permata yang tersembunyi
Mutiara yang dipelihara, aku bisikkan kedalam telingamu, aku
mengharapkan dapat sampai kedalam hatimu sebelum ketelingamu. Janganlah
engkau tertipu dengan banyaknya wanita yang melakukan Maksiat, janganlah
engkau tertipu dengan banyaknya wanita yang menganggap enteng Hijab, yang
melakukan cumbu-rayu dengan para pemuda atau tergantung hatinya dengan
kerinduan yang menggebu-gebu dan cinta yang membara dan melakukan
perbuatan yang Haram. Perhatian mereka hanya teater dan film-film saja,
mereka hidup tanpa aturan. Kami terus terang, pada zaman ini yang telah
banyak terjadi fitnah dan bermacam-macam ujian, banyak mata yang terkena
fitnah, banyak telinga yang terkena fitnah, yang lain menganggap enteng
perbuatan keji (seperti zina dan lain-lain) dan yang keempat, mereka diajak
kepada harta yang haram sehingga keadan kita menjadi semakin dekat dari
zaman yang dikatakan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam:
‫ يا‬:‫ قالوا‬.‫ للعامل فيهن أجر خمسين منكم يعمل مثل عمله‬.‫ الصبر فيهن كقبض على الجمر‬.‫"فإن وراءكم أيام الصبر‬
)‫ بل منكم" (حسن رواه الترمذي و الحاكم و غيرهما‬:‫رسول ال! أو منهم؟ قال‬
“Sesungguhnya setelahmu ada hari-hari kesabaran, sabar pada waktu itu seperti
menggenggam Bara Api, pahala bagi orang yang beramal pada waktu itu 50
diantaramu, yang beramal seperti amalnya”. Mereka bertanya: “Wahai
Rasulullah, apakah diantara mereka?” Rasulullah menjawab: “Bukan, tapi
diantaramu”. (Hasan riwayat. at-Tirmidzy, al-Haakim dan selainnya)
Hanya saja pahala orang yang beramal Sholeh pada Akhir zaman
dibesarkan karena hampir tidak diperoleh kebaikan yang membantunya, maka
dia menjadi Asing diantara orang yang berbuat Maksiat. Iya, Asing diantara
mereka. Orang-orang mendengar nyanyian namun dia tidak mendengarnya,
manusia memandang kepada sesuatu yang diharamkan namun dia tidak
memandangnya, bahkan mereka jatuh dalam perbuatan Sihir dan Syirik namun
dia tetap Istiqomah diatas Tauhid.
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
)‫ (رواه مسلم‬."‫ فطوبى للغرباء‬.‫"بدأ السلم غريبًا وسيعود غريبًا كما بدأ‬
“Islam itu datang dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana
awalnya, maka beruntunglah bagi orang-orang yang diasingkan”. (riwayat. Imam
Muslim).
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam juga berkata :
)‫ ( رواه البخاري‬."‫"إنه ل يأتي عليكم زمان إل الذي بعده شر منه حتى تلقوا ربكم‬
“Sesungguhnya tidak datang kepadamu suatu zaman melainkan yang setelahnya
lebih buruk dari sebelumnya, sehingga kamu menemui Rabb-mu (meninggal)”.
(riwayat. Imam al-Bukhory).
Berkata Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dalam hadits qudsi:
‫ إذا أمنني في الدنيا أخفته يوم القيامة‬.‫ وعزتي! ل أجمع على عبدي خوفين ول أجمع له أمنين‬:‫"يقول ال عز وجل‬
)‫ (حسن رواه البزار‬."‫وإذا خافني في الدنيا أمنته يوم القيامة‬
“Allah ‘Azza Wajalla berkata: “Demi kemuliaan-Ku! Aku tidak akan
menggabungkan dua Rasa Takut kepada hamba-Ku dan tidak pula
menggabungkan dua Rasa Aman baginya. Apabila Aku memberinya Rasa Aman
didunia, maka Aku beri dia Rasa Takut dihari kiamat dan apabila Aku
58
memberinya Rasa Takut Didunia, maka Aku beri dia Rasa Aman di hari Kiamat”.
(Hasan riwayat. Al-Bazzaar).
Iya, siapa yang takut didunia karena mengagungkan kebesaran Allah
Subhanahu Wata’ala, ia akan merasa Aman dihari Kiamat, gembira dengan
pertemuan kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Ia termasuk penghuni Jannah
yang Allah Subhanahu Wata’ala katakan tentang mereka:
َ ‫ َفمَنّ الُّ عََليْنَا وَ َوقَانَا‬٢ 6 ‫ قَالُوا ِإنّاس ُكنّاس َقبْلُ فِي أَهْلِنَا ُمشْفِقِيسن‬٢ 5. َ‫ضهُمْس عَلَى َبعْضٍس َيتَسسَاءلُون‬
‫عذَابَس‬ ُ ‫وََأ ْقبَلَ َب ْع‬
)28 -25 :‫ (الطور‬.28. ُ‫رحِيم‬ ُ ْ‫ ِإنّا ُكنّا مِن َقب‬27. ِ‫سمُوم‬
ّ ‫ل َندْعُوهُ ِإنّهُ هُوَ ا ْل َب ّر ال‬ ّ ‫ال‬
“Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-
menanya-25. Mereka berkata: "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di
tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)-26. Maka Allah
memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari Azab Neraka”-27.
Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang
melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang-28. (Surat: Ath-Thuur ayat 25-28).
Adapun siapa yang menerima atas kemaksiatan, tujuannya hanya syahwat
perut dan kemaluan dan dia merasa aman dari Azab Allah Subhanahu Wata’ala,
maka dia pasti merasa ketakutan dan keterkejutan dihari Kiamat kelak. Allah
Subhanahu Wata’ala berfirman:
َ‫جنّاتِ َلهُم مّا َيشَاؤُون‬
َ ‫عمِلُوا الصّاِلحَاتِ فِي رَ ْوضَاتِ ا ْل‬
َ َ‫ن آ َمنُوا و‬
َ ‫ن ِممّا َكسَبُوا وَهُوَ وَاقِ ٌع ِبهِمْ وَاّلذِي‬
َ ‫ن ُمشْفِقِي‬
َ ‫َترَى الظّاِلمِي‬
)22 :‫ (الشورى‬. ُ‫ل ال َكبِير‬ ُ ْ‫عِندَ َر ّب ِهمْ ذَِلكَ هُوَ الْ َفض‬
“Kamu lihat orang-orang yang zalim sangat ketakutan karena kejahatan-
kejahatan yang telah mereka kerjakan, sedang siksaan menimpa mereka. Dan
orang-orang yang beriman serta mengerjakan Amal Sholeh (berada) di dalam
Taman-taman Jannah, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi
Rabb mereka. Yang demikian itu adalah Karunia yang Besar”. (Surat: Asy-Syuura
22).
Maka bertawakallah kamu kepada Allah Subhanahu Wata’ala,
sesungguhnya engkau berada diatas kebenaran yang nyata, janganlah engkau
tertipu dengan banyaknya para wanita yang berjatuhan (menyimpang atau
berbuat maksiat) dan jangan pula melemahkanmu dengan sedikitnya orang-
orang yang Istiqomah.
Aku mohon kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar Dia memeliharamu
dengan penjagaan-Nya, menolongmu dengan kekuasaan-Nya dan menjadikan
engkau termasuk dari wanita-wanita yang beriman, bertaqwa, yang berdakwah
dan beramal sholeh.
Dan kelak kamu sekalian akan tinggal sebagai Saudara bagi kami, sehingga
sekalipun tidak menghiraukan atau memperkenankan, sungguh kami akan tetap
menasehatimu, kami mencintai kebaikan untukmu dan kelak kami doakan
engkau kepada Allah Subhanahu Wata’ala sepanjang malam dan siang hari.
Selama-lamanya Kami tidak akan pernah bosan dari menasehati dan
menjagamu. Serta kami mengharapkan semoga Allah Subhanahu Wata’ala tidak
akan pernah menyia-nyiakan usaha keras Kami bersamamu, tidak ada Taufiq
kepada kita melainkan dari Allah Subhanahu Wata’ala.

59
‫والسلم عليكم ورحمة ال وبركاته‬

Saudaramu Da’i kepada kebaikan


DR. Muhammad bin Abdurrahman
Al-Arify
Bidang Aqidah dan Mazhab Al-
Mu’ashiroh
PO BOX. 151597 RIYADH 11775

60
Penutup Penerjemah

Proyek Terjemahan Buku-buku Islam

File Naskah Buku terjemahan ini dipublikasikan secara Gratis untuk umum dalam rangka
sosialisasi Proyek Terjemahan Buku-buku Islam.

Insya Allah kami akan terus berusaha menjalankan Proyek Terjemahan Buku-buku Islam ini
selama belajar di Mesir dan sekembalinya ke Indonesia.

Untuk Proyek Terjemahan Buku-buku Islam ini kami belum memiliki komputer, sedangkan
masa rental Komputer telah habis waktunya yaitu kurang dari 50 hari, tapi Alhamdulillah 3 buku sudah
selesai di terjemahkan, sedangkan 1 buku lagi 50% belum selesai di edit dikarenakan kondisi tersebut,
yang berjudul "Sikap Seorang Muslim Dalam Menghadapi Fitnah".

Silahkan bagi Ikhwah dan Akhawat, Bapak, Ibu, Saudara/i yang ingin meng-copy paste-nya,
print out atau mencetaknya menjadi suatu buku baik untuk di baca kalangan sendiri atau untuk di bagi-
bagikan secara gratis dan bagi anda yang ingin mencetak buku ini untuk di perjual belikan kami telah
mengizinkannya dan disarankan untuk menginfakan atau menyumbangkan 20% dari keuntungan yang
di dapat untuk Proyek Terjemahan Buku-buku Islam ini, dengan syarat tanpa mengurangi redaksinya
)isi buku dan redaksi dari penerjemah(.

Bagi Ikhwah dan Akhawat, Bapak, Ibu, Saudara/i yang ingin menyalurkan bantuannya untuk
Proyek Terjemahan Buku-buku Islam ini silahkan di transfer ke rekening a.n:

Nelita

Rek. No. 006 058 9833. BNI Taplus cab. Payakumbuh

• Untuk pemberitahuan jumlah uang yang di transfer bisa via sms ke No. Hp: +20103799507 -
+20120045462
• Insya Allah langkah awal dana tersebut akan kami gunakan untuk pembelian 1 unit Komputer
agar lebih lancarnya Dakwah Islam lewat Proyek Terjemahan Buku-buku Islam ini.
• Pengambilan transfer via ATM di Mesir!

Bagi Anda yang membantu Proyek Terjemahan Buku-buku Islam ini berarti insya Allah ikut
membantu Dakwah Islam.

Terima kasih atas bantuan Anda semua, jazakumullahu khairon katsiron.

Ttd

Penerjemah

Muhammad Taufiq

61
Biodata Singkat Penerjemah

• Nama : Muhammad Taufiq


• Ttl : Padang, 16 Juni 1982
• Pendidikan : MTS & MAK: PP. Thawalib Padang Panjang Sumatera
Barat 6,5 thn dan PP. Kauman - + 5 bln. 2006 Mahasiswa Al-Azhar University
Zagazig Egypt, Tingkat III, Fak. Ushuluddin, Jur. Tafsir
• Website : http://alazhar06.jeeran.com
• E-Mail : buku.terjemahan@gmail.com
• No. hp : +20103799507 - +20120045462
• Pekerjaan : Travel di Cairo. http://pusatperiklanan.jeeran.com
• Status : Menikah
• Istri : Nurul Husna
• Anak : Abdurrahman )Tafahna El-Asyrof Egypt 22 Syawwal 1427/ 14-11-
06(

62

Anda mungkin juga menyukai