Anda di halaman 1dari 21

AL-QUR’AN

Surah An-Naas sampai Al-Fiil (dihafal+arti)

Surah Al-Qodar dan Al-Alaq 1-5 (dihafal+arti)

Al-Hujurat ayat 13

‫َك‬
ٍ‫َر‬ ‫ْ ذ‬
‫ْ مِن‬ ‫ُم‬ ‫ْن‬
‫َا ك‬ ‫َق‬
‫ن ا خَل‬َِّ
‫َّاسُ إ‬‫َ ا الن‬ ‫يه‬َُّ ‫يا أ‬ َ
َ
‫ِل‬‫َا ئ‬ ‫َب‬
‫َق‬‫با و‬ً‫ُو‬‫ْ شُع‬ ‫ُم‬
‫َا ك‬‫ْن‬‫َل‬
‫َجَع‬‫ٰ و‬‫َى‬ ‫نث‬ُْ
‫َأ‬‫و‬
‫ُم‬
ْ
ۚ ‫َا ك‬
‫تق‬َْ َّ َ
‫اَّللِ أ‬ ‫ْد‬ ‫َ كُم‬
‫ْ عِن‬ ‫َم‬‫ْر‬‫َك‬‫َّ أ‬‫ِن‬
‫ۚ إ‬ ‫ُوا‬‫َف‬‫َا ر‬ ‫َع‬
‫لت‬ِ
‫ٌ خَبِي ر‬
ٌ ‫ِي م‬ َّ َّ
‫اَّللَ عَل‬ ‫ِن‬‫إ‬
Artinya :
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Al-Maidah ayat 3 :

‫ْكُم‬
ْ ‫َي‬
‫ُ عَل‬‫ْت‬ ‫َم‬
‫تم‬ َْ
‫َأ‬ ‫ِينَكُم‬
‫ْ و‬ ‫ْ د‬‫ل كُم‬ ‫ْت‬
َ ُ ‫ْم‬
‫َل‬ ‫َك‬
‫َ أ‬
‫ْم‬ ْ
‫ال يَو‬
‫ِي نًا‬
‫َ د‬ َْ‫ْلِس‬
‫َل م‬ َ ُ
ْ‫ل كُمُ ا‬ ‫َضِي ت‬
‫َر‬‫ِي و‬ ‫َت‬
‫ْم‬‫ِع‬
‫ن‬
Artinya :

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.

1
AKIDAH
10 MALAIKAT DAN TUGASNYA

Jibril adalah penyampai wahyu Allah SWT kepada para Rasul pilihan-Nya, sekaligus mengajarkannya
kepada Nabi dan Rasul.

Mikail adalah pemberi rezeki atau rizki seluruh makhluk, dengan bantuan para pembantunya malaikat
Mikali mengatur: tanaman, hujan, angin

perputaran matahari, bulan, dan bintang, sehingga terjadilah siang dan malam

Israfil adalah meniup sangkakala (terompet) sehingga menyebabkan terjadinya kehancuran alam
semesta atau yang disebut kiamat, kemudian meniup sangkakala pada hari kebangkitan “yaumul ba’ats”

Izrail adalah mencabut nyawa makhluk, sebagaimana dijelaskan pada Surah An-Nazi’at Ayat 1 dan 2,
yaitu cara malaikat mencabut nyawa dengan kasar atau dengan lemah lembut, tergantung kadar
keimanan seseorang.

Munkar adalah menguji keimanan di dalam kubur seseorang yang sudah meninggal, dengan
menanyakan tiga pertanyaan, diantaranya:

Siapa nama Tuhanmu?

Siapa nama Nabimu?

Apa Agamamu?

Nakir adalah sama seperti malaikat Munkar, jadi tugas malaikat munkar dan nakir adalah sama (ini
menurut aku ya, koreksi jika aku salah)

Rokib adalah mencatat semua kebaikan yang dilakukan manusia (hal-hal baik).

Atid adalah mencatat semua keburukan yang dilakukan manusia (hal-hal buruk).

Malik adalah menjaga pintu Neraka untuk orang-orang yang berdosa di dunia.

Ridwan adalah menjaga pintu Surga dan melayani mereka yang dipenuhi kebaikan selama hidupnya.

Nama-Nama Nabi dan Rasul


Jumlah dari para nabi dan rasul tentunya sangatlah banyak, hanya Allah swt., yang
mengetahuinya secara pasti. Namun, perlu diingat bersama, dari sekian banyak jumlah
nama-nama nabi dan rasul.

Setidaknya ada 25 nama-nama nabi dan rasul yang wajib untuk kita ketahui dan hafal
bersama, ditambah lagi karena 25 nama tersebut tercantum dalam al-Qur’an. Siapa
sajakah mereka :

1. Nabi Adam ‘alaihis salaam (a.s)


2. Nabi Idris ‘alaihis salaam (a.s)
3. Nabi Nuh ‘alaihis salaam (a.s)
4. Nabi Hud ‘alaihis salaam (a.s)
5. Nabi Shaleh ‘alaihis salaam (a.s)
6. Nabi Luth ‘alaihis salaam (a.s)
7. Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam (a.s)
8. Nabi Isma’il ‘alaihis salaam (a.s)
9. Nabi Ishaq ‘alaihis salaam (a.s)
10. Nabi Ya’qub ‘alaihis salaam (a.s)
11. Nabi Yusuf ‘alaihis salaam (a.s)
2
12. Nabi Syu’aib ‘alaihis salaam (a.s)
13. Nabi Harun ‘alaihis salaam (a.s)
14. Nabi Musa ‘alaihis salaam (a.s)
15. Nabi Dawud ‘alaihis salaam (a.s)
16. Nabi Sulaiman ‘alaihis salaam (a.s)
17. Nabi Ayyub ‘alaihis salaam (a.s)
18. Nabi Dzulkifli ‘alaihis salaam (a.s)
19. Nabi Yunus ‘alaihis salaam (a.s)
20. Nabi Ilyas ‘alaihis salaam (a.s)
21. Nabi Ilyasa’ ‘alaihis salaam (a.s)
22. Nabi Zakaria ‘alaihis salaam (a.s)
23. Nabi Yahya ‘alaihis salaam (a.s)
24. Nabi Isa ‘alaihis salaam (a.s)
25. Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallama (saw.)

KITAB SUCI YANG WAJIB DIPERCAYAI

Kitab Taurat : oleh Nabi Musa

Kitab Zabur : oleh Nabi Daud

Kitab Injil : oleh Nabi Isa

Kitab Al-Qur’an : oleh Nabi Muhammad

HARI AKHIR

Nama lain yaumul akhir


a. YAUMUL BA'ATS : hari pembangkitan
b. YAUMUL MAKHSYAR : hari pengumpulan
c. YAUMUL MIZAN : hari penimbangan amal
d. YAUMUL JAZA : hari pembalasan
e. YAUMUL AKHIR : hari terakhir

QODHO dan QODAR

QODHO : segala kehendak dan keputusan Alloh yang akan terjadi terhadap semua makhluk-Nya, dan
telah ditetapkan sejak zaman azali (zaman sebelum manusia diciptakan)
QODAR : segala kehendak dan keputusan Alloh yang telah terjadi terhadap semua makhluk-Nya,
QODHO dan QODAR disebut TAKDIR
TAQDIR ADA 2 MACAM
1. TAQDIR MUBRAM : ketentuan Alloh yang mesti terjadi dan tidak dapat diubah siapapun
Contoh : kelahiran/kematian seseorang, jenis kelamin, pasang surut air laut.
2. TAQDIR MU'ALLAQ : ketentuan Alloh yang mungkin dapat diubah dengan jalan ihtiar
Contoh : kaya, miskin, pintar, bodoh

3
AKHLAK
ADAB BUANG AIR BESAR DAN KECIL :

1.Disunnahkan bagi orang yang hendak memasuki al-khalaa’ (kamar kecil/WC) agar membaca:
‫ث‬ ِ ُ‫ اَللّ ُه َّم إِنِّ ْي أَع ُْوذُ بِكَ ِم َن ا ْل ُخب‬،ِ‫س ِم هللا‬
ِ ِ‫ث َوا ْل َخبَائ‬ ْ ِ‫ب‬.
“Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari syaitan laki-laki dan
syaitan perempuan.”
2. Disunnahkan jika keluar darinya mengucapkan:
َ‫غ ْف َرانَك‬
ُ .
“(Ya Allah, aku mengharap) ampunan-Mu.”
3. Disunnahkan mendahulukan kaki kiri ketika masuk, dan kaki kanan ketika keluar
4. Jika di tempat terbuka, maka disunnahkan menjauh hingga tidak terlihat
5. Tidak boleh menghadap dan membelakangi kiblat, baik di lapangan terbuka maupun dalam
bangunan.
6. Dilarang buang hajat di jalan yang dilalui manusia dan tempat berteduh mereka.
7. Dilarang kencing di air yang tidak mengalir
9. Kencing dengan cara jongkok
10. Diwajibkan bersuci dari kencing
11. Tidak boleh menyentuh kemaluan dengan tangan kanan ketika kencing. Dan tidak
menggunakannya saat bercebok dengan air
12. Diperbolehkan bersuci dengan air, dan batu, atau yang serupa dengan batu, namun air lebih
utama.
13. Tidak boleh menggunakan kurang dari tiga batu
14. Tidak boleh bersuci dengan tulang atau kotoran

MENELADANI PERILAKU MASA KANAK-KANAK NABI MUHAMMAD

1. Muhammad di bawah asuhan Halimah


Kebiasaan bangsa Arab menyusukan anak - anaknya diserahkan kepada wanita - wanita desa di
desanya agar menjadi anak yang cerdas, karena lingkungan di sekitarnya dan udaranya masih segar.

Wanita Bani Sa'ad terkenal sebagai pengasuh dan penyusuan anak - anak kota. Datanglah Halimah
Sa'diyah ke rumah Aminah, agar ia dapat menyusukan Muhammad. Aminah pun kemudian
menyerahkan Muhammad kepada Halimah Sa'diyah, setelah sebelumnya selama tiga hari disusukan
oleh Aminah sendiri.

Kasih dan sayang Halimah Sa'diyah kepada Muhammad sama dengan kasih sayang yang diberikan
kepada anak - anaknya sendiri, bahkan Muhammad lebih dicintai.

Untuk menghilangkan rasa rindu Aminah kepada anaknya beliau sering berkunjung ke rumah Halimah
Sa'diyah. Begitu juga Halimah Sa'diyah, setiap kali ia berkunjung ke Makkah tak lupa membawa
Muhammad.

Selama menjadi pengasuh Muhammad, kehidupan keluarga Halimah Sa'diyah bertambah baik, begitu
juga kegembiraan anak - anaknya.

Setelah empat tahun dalam asuhan Halimah Sa'diyah, dengan berat hati Muhammad dikembalikan
ke pangkuan ibunya di kota Makkah.

2.Muhammad di bawah asuhan ibu dan kakeknya


4
Sesudah Halimah Sa'diyah mengembalikan Muhammad kepada ibunya, maka mulai saat itu
Muhammad berada di tengah - tengah keluarganya.

Ibunya langsung mendidik dan mengasuh Muhammad dengan penuh kasih sayang. Tatkala
Muhammad berusia 6 tahun, ia dibawa oleh ibunya ke Yastrib (Madinah) untuk berziarah ke kubur
ayahnya dan mengunjungi sanak saudaranya.

Dalam perjalanan ke Madinah itu, Ummu Aiman pembantu pembantu yang setia ikut serta. Setelah
kembali dari Madinah, dalam perjalanan menuju Makkah, di sebuah desa yang bernama Abwa, tiba -
tiba ibunya jatuh sakit. Kemudian mereka beristirahat beberapa hari di sana. Dengan kekuasaan Allah,
akhirnya ibunya meninggal dunia dan dimakamkan disana.

Kini Muhammad telah menjadi yatim piatu. Beberapa hari kemudian, setelah ibunya dimakamkan,
Ummu Aiman dan Muhammad kembali ke Makkah. Sesampainya di Makkah, Ummu Aiman
menceritakan peristiwa meninggalnya Aminah kepada keluarga Abdul Muthalib. Kemudian
Muhammad diserahkan kepada kakeknya.

Sebagai pembantu rumah tangga yang setia, Ummu Aiman tetap ikut mengasuh Muhammad sampai
dewasa. Abdul Muthalib mengasuhnya dengan penuh kasih sayang.

3. Muhammad dibawah asuhannya pamannya Abu Thalib

Abdul Muthalib, kakek Muhammad adalah seorang pemimpin di kota Makkah yang sangat berwibawa
dan berpengaruh di kota Makkah dan di kalangan suku Quraisy.

Tetapi sayang, kakeknya tidak lama mengasuh Muhammad. Kakeknya yang mulia itu meninggal pada
saat Muhammad berusia 8 tahun.

Selanjutnya Muhammad diasuh oleh pamannya Abu Thalib. Sekarang Abu Thalib mengambil alih
tanggung jawab untuk mengasuh Muhammad. Abu Thalib sangat menyayangi Muhammad seperti
anaknya sendiri dan Abu Thalib juga melindungi Muhammad dari ancaman orang - orang Quraisy
Jahiliyah.

Pekerjaan utama Abu Thalib adalah berdagang ke Syam. Ia adalah orang yang sangat disegani dan
dihormati di kalangan suku Quraisy.

4. Sifat - sifat Muhammad

Sejik kecil Muhammad sudah terbiasa memelihara domba - domba. Pada saat diasuh oleh Halimah
Sa'diyah, ketika Muhammad bersama anak Halimah Sa'diyah menggembalakan dombanya, malaikat
telah datang dan mengeluarkan sifat yang buruk dan memasukkan sifat yang baik ke dalam dada
Muhammad.

Jadi mulai saat itu Muhammad telah mempunyai pendirian yang teguh dan kuat. Tingkah laku dan
perbuatan Muhammad selalu dalam perlindungan Allah SWT, oleh karena itu Muhammad memiliki
sifat yang sangat terpuji.

Beberpa sifat terpuji yang dimiliki Muhammad antara lain :


1. Tidak mau menyembah berhala
2. Memiliki akhlak yang mulia
3. Memiliki kesabaran dan ketabahan
4. Memiliki kecerdasan dan cepat menyelesaikan pekerjaan
5. Suka memaafkan kesalahan teman dan lawan
6. Mau bergaul dengan siapa pun juga, sekalipun dengan orang miskin
7. Murah hati dan suka memberi kepada orang yang tidak punya
8. Tidak mau berbuat maksiat, seperti berjudi, minum - minuman keras dan tidak mau berfoya -
foya seperti pemuda - pemuda lain yang sebaya dengannya
9. Tidak sombong dan tidak gila hormat
10. Jujur dan dapat dipercaya

5
11. Suka mendo'akan orang yang tersesat dan orang - orang yang terkena musibah agar mereka
diberi hidayah dari Allah SWT

Kejadian - Kejadian Luar Biasa


 Pada tahun Muhammad dilahirkan, ada seorang raja dari negeri Yaman bernama Abrahah
dan bala tentaranya dengan mengendarai gajah, ia bermaksud menghancurkan Ka'bah (Baitullah).
Abdul Muthalib sebagai penjaga dan pemelihara Ka'bah tidak dapat menolak maksud Raja Abrahah
tersebut. Abdul Muthalib hanya dapat berdo'a dan berserah diri kepada Allah SWT. Kemudian
datanglah sepasukan burung ababil dengan membawa kerikil - kerikil yang dilemparkan kepada
pasukan Raja Abrahah tersebut. Raja Abrahah dan pasukannya akhirnya meninggal. Peristiwa ini
merupakan isyarat akan datangnya kerasulan Muhammad yang lahir bersamaan dengan datangnya
peristiwa ini. Hal ini juga melambangkan hancurnya kemungkaran dan kebathilan.
 Ketika mendekati usia 4 tahun, Muhammad mengalami peristiwa yang luar biasa. Pada saat
Muhammad sedang menggembala kambing milik Halimah Sa'diyah, ia didatangi oleh dua malaikat.
Kedua malaikat tersebut kemudian membaringkan Muhammad. Dada Muhammad dibelah, kemudia
kedua malaikat tersebut membuang sifat - sifat kotor dan memasukkan sifat - sifat baik ke dalam dada
Muhammad. Peristiwa ini menunjukkan bahwa Muhammad memiliki lahir batin yang suci dan bersih.
Hatinya penuh dengan keimanan, sesuai tugasnya kelak menjadi seorang Nabi dan Rasul.
 Ketika Muhammad berusia 12 tahun, pada saat mengikuti pamannya Abu Thalib berdagang
ke negeri Syam, kafilahnya bertemu dengan seorang pendeta Nasrani bernama Bukhaira. Pendeta
ini melihat tanda - tanda kenabian pada diri Muhammad. Pendeta Bukhaira juga mengatakan, bahwa
suatu hari Muhammad akan menjadi seorang Nabi yang membawa rahmat pada seluruh alam.
 Muhammad dilahirkan dalam keadaan Ummi, yang artinya tidak dapat menulis dan membaca.
Tapi sebagai seorang yang kelak akan menjadi pembimbing manusia, Muhammad memiliki
kemampuan jiwa yang besar, pikiran yang cerdas, besar dan keras kemauan dan cepat tanggap.
Segala pengalaman hidupnya, mendapat pengolahan yang sempurna dalam jiwanya. Muhammad
merasakan kesedihan masyarakatnya, Muhammad prihatin atas kebejatan moral dan kehancuran
agamanya. Muhammad ingin mengangkat martabat manusia dari lembah dosa. Semua ini
menunjukkan tanda -tanda kerasulannya.

ULUL AZMI
NABI YANG MEMPUNYAI KESABARAN/KETEGUHAN HATI YANG KUAT. Yaitu :

NABI NUH. Mukzijat Nabi Nuh as antara lain do’a mampu mendatangkan azab bagi kaummnya
yang tersesat dan menolak diselamatkan. Selain itu, nabi nuh atas izin Allah SWT juga mengubah
kotoran manusia yang dilempar ke kapalnya menjadi penyembuh penyakit.
NABI IBRAHIM. Adapun mukjizatnya adalah, atas izin Allah SWT tubuhnya tak terbakar oleh api,
burung yang sudah dalam keadaan dicincang bisa hidup kembali, pasir yang berubah wujud
menjadi makanan atas izin Allah SWT.
NABI MUSA. Mukjizatnya antara lain membelah lautan merah dengan tongkatnya, memunculkan
12 mata air pada batu besar dengan tongkatnya, tongkat bisa berubah menjadi ular, telapak
tangan nabi musa mengeluarkan cahaya terang yang menyilaukan, mendatangkan banyak hal
mulai dari taufan, belalang, katak, kutu dan sebagainya.
NABI ISA. Mukjizatnya antara laih lahir tanpa memerlukan seorang ayah, mampu menghidupkan
yang telah mati, menyembuhkan si buta, mampu melihat hal ghaib, mampu menurunkan
makanan saat berdoa kepada Allah, mampu membentuk tanah menjadi butung dan meniupkan
ruh ke dalam tanah tersebut sehingga menjadi makhluk, mampu membedakan taurat asli dari
Nabi Musa as, bisa berbicara pada saat masih bayi.
NABI MUHAMMAD SAW. Mukjizat utama nabi Muhamamd SAW adalah Al-Qur’an. Mukjizat
lainnya adalah pernah membelah bulan menjadi dua, pernah melakukan perjalanan jauh hanya
1 hari saja, dari isra ke mi’raj.

KETELADANAN NABI AYUB

Silsilah Nabi Ayyub Alaihissalam adalah cucu dari Nabi Ishaq bin Ibrahim Alaihissalam. Beliau merupakan
seorang Nabi yang memiliki tingkat kesabaran luar biasa (paling tinggi) dalam menghadapi cobaan hidup
dari Allah Subhanahu wa ta’ala.

6
Nabi Ayyub Alaihissalam adalah orang yang kaya raya, hartanya melimpah ruah dan ternaknya sangat
banyak. Iya hidup makmur dan sejahtera, hidup Nabi Ayub dipenuhi kesenangan, namun beliau tetap
tekun untuk beribadah.

Beliau juga gemar berbuat kebaikan dan suka berbagi kepada siapapun, semua orang memuji kebaikan,
ketulusan, dan keikhlasan Nabi Ayub dalam berbuat kebaikan, bahkan para malaikat pun juga memuji
beliau.

Hal ini, membuat iblis merasa iri dan dengki, ia tidak suka ada manusia yang begitu sholehnya, iblis pun
berniat membuat Nabi Ayyub menjadi sesat. Iblis terus mencoba menggoda keimanan Nabi Ayub agar
tersesat dan ingkar juga tidak bersyukur kepada Allah SWT.

Namun ternyata iblis gagal, iblis pun tidak menyerah, ia dan para pembantunya kemudian mulai
menyerbu keimanan Nabi Ayub, mula-mula mereka membunuh semua ternak, kemudian mereka
merusak kebun Nabi Ayub, dan juga membakar semua harta kekayaan beliau.

Namun Nabi Ayub dan anak istri beliau, tetap rajin beribadah dan tidak pernah mengeluh, mereka
semua menerima takdir dengan ikhlas. Iblis dan para pembantunya kemudian mendatangi putra dan
putri Nabi Ayub di rumah, mereka menggoyang-goyang tiang rumah, sehingga roboh dan semua anak
Nabi Ayyub meninggal dunia.

Iblis mengira usahanya sudah berhasil, menggoyahkan keimanan Nabi Ayub AS, karena Nabi Ayub
sangat menyayangi Putra dan putrinya itu, meskipun Nabi Ayub merasa sedih juga menangis atas
kelihalannya, tetapi jiwa dan hatinya tetap kuat dan selalu sabar, juga memiliki keyakinan bahwa jika
Allah SWT yang Maha Pemberi berkehendak, maka tidak ada seorangpun yang mampu menghalanginya.

Iblis pun tidak patah semangat, Iblis kemudian menaburkan penyakit pada sekujur tubuh Nabi Ayub,
sehingga Nabi Ayub menderita penyakit kulit . Semua tetangga dan orang sekitar menjauhinya, karena
takut tertular.

Mereka menginginkan Nabi Ayub segera pergi, meninggalkan lingkungan mereka. Maka Pergilah Nabi
Ayub dan Rahmah istrinya ke sebuah tempat yang jauh dari pemukiman manusia. Penyakit Nabi Ayub
sudah bertahun-tahun tak kunjung sembuh, namun Nabi Ayub tetap bersabar.

Nabi Ayub merasa kesal, terbesit dalam benak beliau bahwa Rahma sengaja pergi meninggalkannya
beliau. Nabi Ayub lantas bersumpah akan memukul Rahma 100 kali, jika ia kembali nanti.

Nabi Ayyub Alaihissalam kemudian berdoa memohon kesembuhan kepada Allah SWT. Doa Nabi
Ayyub diijabah Allah Subhanahu Wa Ta’ala, kemudian memerintahkan Nabi Ayyub agar menghentakkan
kakinya ke tanah, lalu dari tanah itu keluar air yang sejuk dan segar.

Nabi Ayub kemudian segera membersihkan sekujur tubuhnya dengan air segar itu, maka seketika itu
pula penyakit Nabi Ayub sembuh, dan kulit tubuhnya kini kembali seperti sedia kala, wajahnya pun
kembali bersinar dan memancarkan wibawa yang luar biasa.

Rahmah akhirnya pulang dan betapa terkejutnya Iya ketika melihat suaminya sudah sembuh, dan ia juga
meminta maaf, karena telah hampir kehilangan kesabaran dalam merawat Nabi Ayub yang sakit.

Nabi Ayub pun memaafkannya, dan bercerita bahwa ia telah terlanjur bersumpah untuk memukul
Rahmah. Beliau sangat bingung, karena dalam benaknya beliau tidak tega untuk menyakiti istrinya yang
sangat setia itu. Akhirnya turunlah perintah Allah SWT untuk mengambil seratus helai rumput, kemudian
mengikatnya dan memukulkan dengan pelan.

Nabi Ayub AS yang sudah sembuh, semua warga menerima kembali, dan kerena kesabaran Beliau, Allah
SWT menganugrahkan kembali harya yang berlimpah.

Mukjizat Nabi Ayyub AS adalah dapat mengeluarkan air dari gentakan kaki ke tanah, kemudian
menyembuhkan penyakit kulitnya yang menjijikan.

7
KETELADANAN NABI ADAM

Hikmah dan teladan Nabi Adam saat masa hidupnya yang harus dipelajari
Jangan malas menjadi muslim yang terus mengambil hikmah dari setiap kisah.
Serta meneladani setiap kiah para Nabi dan sahabat untuk kehidupan sehari-hari
supaya hidup kita menjadi lebih berkah dan berarti.

Kisah Nabi Adam AS banyak mengandung hikmah ini tidak akan terpisah dengan
kisah siti hawa ketika awal mula mereka menempati surga pertama kali sebagai
manusia ciptaan Allah SWTA� yang paling awal. Kisah nabi Adam as ditempatkan
di awal mula surah al-baqarah, berkaitan dengan misi allah swt untuk menciptakan
manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Di dalam mengemban misinya ini, nabi adam as ditemani oleh siti hawa sebagai
istrinya di surga sebagai tempat mula mereka tinggal sebelum akhirnya turun ke
bumi. Hawa adalah wanita yang lembut dan setia pada suaminya. Kisah perjalanan
hidupnya bersama Adam di surga sehingga sampai turun ke bumi memberikan
pesan kepada seluruh manusia bahwa manusia dalam berumah tangga harus selalu
berusaha untuk membina keluarga yang sakinah dan rukun di dunia dan di akhirat
kelak. Mari kita simak ke beberapa bab dalam al quran tentang kisah Adam dan
Hawa ini.
Setiap kisah yang diciptakan di dunia ini pasti mengandung hikmah di dalamnya.
Dan semoga kita semua sebagai manusia biasa diberi kekuatan untuk mengambil
hikmah baik dan bagus dari setiap peristiwa yang terjadi. Hikmah kisah adam dan
hawa ini adalah sebagai berikut:

1. Adam meningkat derajatnya setelah diterima taubatnya oleh Allah swt. Biasanya
dengan adanya ujian, pasti ada buah manisnya. Yaitu adam diampuni dosanya
dan diberi kekuatan untuk hidup di dunia.
2. Adam adalah manusia biasa seperti halnya kita. Perbedaannya terletak di tugas
kerosulan dan kenabian yang diembannya. Sebagai manusia biasa, nabi Adam
as juga bisa salah. Dan kesalahan itu diampuni oleh Allah.
3. Iblis adalah makhluk pertama yang kufur terhadap perintah Tuhan. Sebagai
makhluk yang kufur terhadap perintah Tuhan, tentunya mendapatkan dosa. Dan
ternyata iblis tidak mau minta ampunan. Namun malah ingin menjerumuskan
semua manusia ke dalam neraka.
4. Saya pernah mendengar kisah dalam suatu kitab walaupun tidak tahu kesahihan
ceritanya bahwa iblis diberi kesempatan untuk bersujud kepada adam ketika
sudah meninggal. Namun iblis tetap tidak mau, karena dengan alasan nabi
adam semasa hidupnya saja, iblis tidak mau bersujud apalagi ketika orangnya
sudah mati. Ini membuktikan kerasnya hati iblis terhadap perintah Tuhan.
5. Perintah sujud kepada adam sebenarnya adalah untuk perintah hormat. Sujud
disini bukan sujud seperti kepada Tuhan. Tapi sekedar membungkuk untuk
memberi hormat seperti halnya yang dilakukan orang-orang jepang.
6. Manusia jika berbuat baik sesuai dengan aturan Tuhan, derajatnya lebih tinggi
daripada malaikat. Hal ini sesuai dengan perintah allah untuk sujud kepada
adam.
7. Menentang perintah Tuhan dosanya lebih besar daripada melanggar larangan.
Allah memerintahkan malaikat dan iblis untuk sujud kepada Adam. Malaikat
semuanya bersedia, sedangkan iblis menolaknya. Maka iblis diberi ganjaran
untuk masuk neraka selamanya. Sedangkan nabi Adam as, melanggar larangan.
Yaitu dengan memakan buah dari pohon ini. Namun nabi Adam as pada
akhirnya diampuni semua dosanya dan diberikan kesempatan untuk beramal di
dunia. Hal ini dijelaskan oleh Ibnu qoyyim al-jauziyyah di dalam kitab Al-Fawaid
yang ditulis olehnya.
8. Iblis dan setan dengan berbagai bujukannya tidak akan pernah memberikan
kebaikan kepada manusia. Seberapa bagus pun itu di mata manusia. Untuk itu
sebagai manusia, kita wajib tidak mempercayainya dan selalu menolak
ajakannya. Biasanya ajakan iblis dan setan melalui hawa nafsu.
Untuk itu sebagai manusia kita harus terus waspada akan datangnya godaan setan
yang mungkin selalu mengintai dan menunggu kita lengah. Supaya segala tipu daya
8
bisa setan sihirkan kepada kita yang lalai. Jangan pernah bosan untuk meminta
perlindungan kepada Allah selama hidup, karena hanya Allah saja sebaik-baik
pelindung kita dari godaan setan serta marahabahaya kehidupan yang bisa
membuat kita terjerumus dalam jurang kenistaan.

Setiap yang membuat kesalahan hendaknya jangan ragu untuk bertaubat. Karena
Allah adalah maha pemberi tobat, bahkan tidak hanya memberikan tobat, rohman
dan rohimnya akan terus menjaga kita hambaNya yang benar-benar bertobat dan
tidak akan mengulang kesalahan yang sama. Semoga kita termasuk golongan
orang-orang yang pandai mengabil hikmah, mudah bertaubat dan istiqomah dalam
memperbaiki diri untuk menjadi sebaik-baik khalifah di bumi ini.

9
FIKIH
ZAKAT

jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama islam diberikan kepada orang
yang berhak menerimanya
MUZAKKI : orang yang membayar zakat
MUSTAHIK : orang yang berhak meneriman zakat
AMIL : lembaga atau orang yang mengurusi zakat
ZAKAT ADA 2 :
1. ZAKAT FITRAH (nafs) : zakat yang dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok kepada orang yang
berhak menerimanya
2. ZAKAT MAAL : zakat yang wajib dikeluarkan bagi umat islam yang memiliki harta benda tertentu
untuk diberikan kepada yang berhak sesuai ketentuan nisab
NISAB : ukuran banyaknya harta dalam jangka waktu tertentu yang berfungsi untuk mensucikan
hartanya
NISAB ZAKAT :
1. EMAS dan PERAK
A. EMAS (murni) : nisabnya : 85 gram. Besar zakat : 2,5 %
B. PERAK : nisabnya : 672 gram. Besar zakat : 2,5 %
2. HARTA PERNIAGAAN : nisabnya : 85 gram. Besar zakat : 2,5 % (SEPERTI NISAB EMAS)
3. HASIL PERTANIAN : pertanian dengan air irigasi : nisabnya : 750 kg. Besar zakat : 5 %
pertanian tanpa air irigasi : nisabnya : 759 kg. Besar zakat : 10 %
4. BINATANG TERNAK : ada 3 jenis hewan yang wajib dizakati yaitu : unta, sapi/kerbau dan kambing

MUSTAHIK ZAKAT, YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT

Orang-orang yang berhak menerima zakat disebut dengan mustahiq zakat. Kata asal mustahiq
yaitu haqqo yahiqqu hiqqon wa hiqqotan yang artinya kebenaran, hak, dan kemestian. Mustahiq
isim fail dari istihaqqo yastahiqqu, istihqoq, artinya yang berhak atau yang menuntut hak.
Mustahiq zakat itu ada 8 ashnaf atau golongan, itu ditunjukkan dalam ayat al quran berikut ini:
"Zakat-zakat itu tiada lain, kecuali untuk orang-orang fakir, miskin, 'amilin, yang dilunakkan
hatinya, untuk memerdekakan hamba sahaya, orang-orang yang berhutang, untuk keperluan di
jalan Alloh, dan orang-orang yang safar (bepergian) kehabisan bekal, yang demikian itu suatu
kewajiban dari Alloh, karena Alloh itu maha mengetahui lagi maha bijaksana". (Q.S. At-Taubah:
60)
Sesuai dengan ayat diatas, maka jelas bahwa orang yang berhak menerima zakat itu adalah orang
orang yang disebut didala ayat tersebut. Lebih jelasnya akan dibahas satu-persatu dibawah ini.
1. Fakir
Fakir ialah orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya karena tidak bisa usaha.
2. Miskin
Miskin ialah orang yang bisa usaha, tetapi tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya,
misalkan karena pendapatannya sangat sedikit.
3. Amil
Amilin ialah orang yang diangkat oleh imam atau pemimpin untuk menggarap tugas-tugas
pemungutan, pengumpulan, pemeliharaan, pencatatan, dan pembagian zakat. Amilin ini
hendaknya memiliki syarat diantaranya, muslim yang taat, mukallaf, jujur (amanah), memahami
hukum zakat.
4. Muallaf
Muallaf ialah orang yang dijinakkan hatinya untuk kepentingan islam dan kaum muslimin. Yang
termasuk muallaf antara lain:
 Orang atau pengikut yang dengan pemberian itu diharapkan masuk islam.
 Orang yang dikhawatirkan gangguannya terhadap islam dan kaum muslimin.
 Orang yang baru masuk islam untuk memperkuat keislamannya.
10
 Orang yang termasuk tokoh muslim yang mempunyai kawan dari kalangan kafir yang
diharapkan keislamannya.
 Orang yang telah lama muslim tapi ada di perbatasan musuh (tempatnya).

5. Riqob
Riqob adalah membebaskan/memerdekakan hamba sahaya dari perhambaannya sehingga ia
lepas dari ikatan dengan tuannya.
6. Gharim
Gharimin adalah orang orang yang tenggelam dalam utang dan tidak mampu membayar. Dan
utang tersebut bukan karena maksiat, penghamburan, atau karena safahah (kebodohan, belum
dewasa, dll).
7. Fii Sabiilillah
Fii sabiilillah adalah kemaslahatan umum kaum muslimin yang dengan zakat itu berdiri islam dan
daulahnya dan bukan untuk kepentingan pribadi. Fii sabiilillah ini bisa diperuntukkan bagi
aktifitas dakwah, dengan berbagai penunjangnya. Seperti membantu para da'i dengan cara
menyediakan tempat pelatihan dakwah, membagikan kitab, komputer, dan perlengkapan
penjunjang wawasan para da'i, serta untuk operasionalisasi aktifitas positif lainnya yang
diperuntukkan bagi tegaknya islam.
8. Ibnu Sabil
Ibnu sabil adalah orang yang kehabisan ongkos di perjalanan dan tidak bisa mempergunakan
hartanya.

IBADAH DI BULAN RAMADHAN


Banyak hal-hal yang bermanfaat saat bulan Ramadhan, contohnya adalah
melaksanakan ibadah pada bulan Ramadhan sesuai sunah. Di sini penulis akan
menjelaskan beberapa ibadah sesuai sunah-sunah rasul di bulan Ramadhan.

Menyegerakan Berbuka
Melaksanakan Makan Sahur
Memperbannyak Membaca Al Quran
Memberi Makan Orang yang Berbuka
Berdakwah
Shalat Tarawih
Berdiam Diri di Mesjid/BerI’tikaf
Merenungkan Hidup Diri Sendiri
Lebih Khusyuk dalam Beribadah
Menjauhi Hiruk Pikuk Duniawi
Malam Lailatul Qodar
Menjalankan Ibadah Umrah
Bertaubat di Bulan Ramadhan

Berikut adalah beberapa amalan-amalan di bulan ramadhan yang akan


membawa kita dalam kebaikan;

1. Melakukan Ibadah Puasa.


2. Melakukan Shalat malam (Shalat Tarawih) dengan berjamaah.
3. Memperbanyak sedekah dan kedermawanan seperti memberi makan fakir
miskin, membantu orang yang membutuhkan, memberi makan orang yang
berpuasa saat berbuka, dll.
4. Memperbanyak membaca Al-Qur'an.
5. Melaksanakan Ibadah Umrah
6. Melakukan I'tikaf di masjid.
7. Mencari keutamaan lailatul qadar dengan bersungguh-sungguh dalam
beribadah.
11
8. Menyegerakan berbuka puasa dan mengakhiri sahur.
9. Memperbanyak dzikir, doa, dan istigfar.
10. Membayar zakat fitrah.

KETENTUAN SHALAT
Shalat fardu terdiri dari 5 waktu shalat yang jumlah seluruh raka’atnya adalah 17 raka’at . Shalat fardu
merupakan suatu amal ibadah yang sangat diwajibkan . Bahkan amal shalat fardu adalah amal yang
pertama kali ditanyakan ketika di alam kubur . Apabila amal ibadah shalatnya baik maka sudah otomatis
amal yang lain ikut baik .

Dasar hukum shalat fardu

Hukum menjalankan shalat fardu adalah fardu ‘ain bagi setiap muslim mukallaf yang telah memenuhi
syarat , dan apabila mengerjakannya akan mendapat pahala , dan apabila ditinggalkan akan mendapat
dosa .

Allah swt berfirman :

( INNAS SOLAATA KAANAT ‘ALAL MU MINIINA KITAABAN MAUQUUTAN )

Artinya : ” . . . . . Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang –
orang yang beriman .” ( QS. An – Nisa ayat 103 )

Shalat juga merupakan ibadah yang membedakan antara orang islam dengan orang kafir . Hal ini
dijelaskan dalam sebuah hadist dibawah ini :

Rasulullah saw bersabda : ” ( perbedaan ) antara islam dan kekafiran adalah meninggalkan shalat . ” (
HR.Muslim , Abu Dawud , At-Turmudzi dan Ibnu Majjah )

Ketentuan shalat Fardu

Dalam mengerjakan shalat fardu , supaya shalat yang kita kerjakan syah dan diterima oleh Allah swt
maka kita harus memperhatikan ketentuan – ketentuan shalat fardu meliputi syarat wajib , syarat syah ,
rukun shalat , sunnah – sunnah serta hal – hal yang membatalkan shalat .

Syarat wajib

Syarat wajib shalat meliputi :

adversitemens

a. Beragama Islam

b. Baligh ( dewasa )

c. Memiliki akal yang sehat .

d. Tidak dalam keadaan haid / nifas bagi wanita .

e. Telah sampai dakwah kepadanya .

f. Tidak dalam keadaan tidur dan lupa .


12
2. Syarat syah

Syarat syah shalat meliputi :

a. Suci badan , pakaian , dan tempat dari najis .

b. Suci dari hadas besar dan hadas kecil .

c. Auratnya tertutup .

d. Mengetahui waktu masuknya shalat .

e.Menghadap ke kiblat .

3. Rukun shalat

Rukun shalat yaitu meliputi :

a. Niat shalat didalam hati .

b. Berdiri bagi yang mampu ( duduk atau berbaring bagi yang sakit ) .

c. Mengucapkan takbiratul ikhram .

d. Membaca surah Al – Fatihah .

e. Ruku’ disertai tuma’ninah .

f. Sujud dua kali disertai tuma’ninah .

g. Duduk iftirash / duduk diantara sua sujud dengan tuma’ninah .

h. Duduk tasyahud akhir .

i. Membaca tahiyat / tasyahud akhir .

j. Membaca shalawat nabi .

k. Membaca salam yang pertama ( saat menengok ke kanan )

l. Tertib .

4. Sunnah – sunnah Shalat

Sunnah – sunnah shalat meliputi :

a. Mengangkat kedua tangan sejajar dengan pundak / telinga bagi laki – laki dan sebatas dada bagi
perempuan di empat keadaan . Empat keadaan yaitu ketika takbiratul ikhram , ketika akan ruku’ , ketika
bangun dari ruku’ , dan ketika berdiri dari tasyahid awal .

b. Bersedekap meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri , dibawah dada atau diatas pusar pada saat
berdiri .

c. Memandang tempat sujud .

d. Membaca iftitah setelah takbiratul ikhram .

e. Membaca ta’awuz pada saat akan membaca al- fatikhah .

f. Membaca amin setelah selesai membaca al-fatihah .

g. Membaca surat atau ayat al- qur’an setelah membaca al-fatikhah pada raka’at pertama dan kedua .

h. Mengeraskan bacaan al- fatikhah dan surah al- qur’an pada raka’at pertama dan kedua pada saat
shalat subuh , magrib , isya , witir , ‘idain , dan pada saat dua gerhana ( khusuf dan kusuf ) .
13
i. Membaca takbir intiqol ( ALLAHU AKBAR ) pada saat pindah dari raka’at satu ke raka’at yang
berikutnya .

j. Membaca tasmi’ ( sami’allahu liman hamidah ) ketika bangkit dari ruku’.

k. Membaca do’a i’tidal ( rabbanalakal khamdu dan seterusnya )

l. Membaca tasbih pada saat ruku’ dan sujud .

m. Membaca doa pada saat duduk iftirsyi .

n. Meletakkan kedua telapak tangan diatas paha , ketika membaca tasyahud awal dan akhir .

o. Menegakkan jari telunjuk kanan ketika membaca syahadat pada bacaan tasyahud .

p. Pada saat duduk iftirasyi , duduk diatas mata kaki sebelah kiri dan telapak kaki kanan ditegakkan .

q. Pada saat duduk tawaruk , duduk dengan telapak kaki kiri dikeluarkan kesebelah bwah telapak kaki
kanan .

r. Duduk sebentar setelah sujud yang ke dua ketika akan berdiri .

s. Membaca do’a setelah tasyahud akhir .

t. Membaca salam yang ke dua .

u. Menoehkan kepala ke kanan dan ke kiri ketika membaca salam pertama dan kedua .

5. Hal – hal yang membatalkan shalat

Berikut adalah beberapa hal – hal yang dapat membatalkan shalat :

a. Meninggalkan slah satu syarat syahnya shalat .

b. Meninggalkan salah satu rukun shalat .

c. Berbicara dengan sengaja diluar bacaan shalat dengan sengaja .

d. Banyak bergerak / melebihi 3 kali gerakan .

e. Makan dan minum walaupun sedikit .

f. Tertawa .

g. Berubah niat .

Tatacara shalat fardu secara berurutan

Berikut adalah tatacara shaat fardu secara berurutan :

Berdiri menghadap kiblat .

Niat shalat di dalam hati .

Membaca takbiratul ikhram .

Membaca surah Al-Fatikhah .

Ruku’ dengan tuma’ninah .

I’tidal dengan tuma’ninah

Sujud dua kali dengan tuma’ninah .

Duduk diantara dua sujud disertai tuma’ninah .

14
Duduk tasyahud akhir .

Membaca tasyahud akhir

Membaca shalawat nabi

Mengucapkan salam yang pertama.

Bacaan – bacaan yang pokok dalam shalat

Membaca Takbiratul ikhram

Membaca surah Al- Fatikhah .

Membaca Tasyahud Akhir .

Membaca shalawat nabi .

Membaca salam yang pertama .

Demikian penjelasan mengenai ketentuan – ketentuan shalat fardu yang perlu kita fahami . Semoga
bermanfaat dan kita dapat mengerjakan shalat fardu tanpa bermalas – malasan dan juga semoga shalat
kita di terima oleh Allah swt . Amin

KETENTUAN TOHAROH

Thaharah secara bahasa artinya membersihkan kotoran, baik kotoran yang berwujud atau
yang tak berwujud. Dan secara istilah, thaharah / bersuci artinya menghilangkan hadas,
najis, dan kotoran (dari tubuh, yang mengakibatkan tidak sahnya ibadah lainnya) dengan
menggunakan air atau tanah yang bersih (tayammum)

Bersuci ada 2 macam yaitu: bersuci dari hadas dan bersuci dari najis.
1. Bersuci Dari Hadas
Hadas Adalah keadaan yang tidak suci pada diri seseorang muslim yang mengakibatkan
dia tidak boleh melakukan salat dan tawaf. Hadas ada 2 macam yaitu: 1. hadas kecil (hadas
yang timbul karna buang angin dan buang air kecil atau besar) hadas ini disucikan dengan
wudu atau tayamum dan 2. hadas besar adalah hadas yang di sucikan dengan mandi.

2. Bersuci dari Najis


Najis adalah kotoran yang menjadi penyebab terhalangnya seseorang untuk beribadah
kepada Allah SWT. Contoh najis: 1. Jilatan Anjing, 2. Tinja / kotoran baik dari manusia
ataupun hewan, dan 3. Air kencing manusia.

Tata Cara Bersuci


Apabila badan terkena hadas dan najis kita harus membersihkannya. Suci dari hadas kecil
dan besar adalah syarat melaksanakan ibadah seperti Haji, membaca al-Qur’an dan ibadah-
ibadah lainnya. Bersuci ada tata cara bersuciyaitu wudu dan istinja.

1. Wudu
Berwudu termasuk cara bersuci, berwudu harus menggunakan air suci yang mensucikan
(air sumur, air hujan, air embun atau air salju). Apabila tidak ada air kita boleh bersuci
menggunakan debu atau tanah yang suci, bersuci menggunakan debu disebut Tayamum.

2. Istinja
Istinja adalah membersihkan kotoran yang keluar dari dubur dan kubul. Apabila kita
mengeluarkan kotoran kita harus segera membersihkannya dengan menggunakan air
supaya badan tetap suci dan bersih. Apabila tidak ada air boleh beristinja menggunakan
cara lain: menggunakan batu, menggunakan kertas tisu, daut atau kayu (intinya
15
menggunakan benda kering, padat dan kesat, dilarang menggunakan benda yang basah dan
licin) .

Najis ringan : najis mukhoffafah


Najis sedang : najis mutawassitoh
Najis berat : najis mughollazoh

16
SKI
KISAH NABI IBRAHIM DAN NABI ISMAIL

Nabi Ibrahim ‘alaihissalam ingin sekali memiliki keturunan yang saleh yang
beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala dan membantu urusannya, istrinya
yang bernama Sarah pun mengetahui apa yang diharapkan suaminya sedangkan
dirinya mandul, maka Sarah memberikan budaknya yang bernama Hajar kepada
Ibrahim agar suaminya memiliki anak darinya.
Selanjutnya, Hajar pun hamil dan melahirkan Nabi Ismail yang akan menjadi
seorang nabi. Setelah beberapa waktu dari kelahiran Ismail, Allah Subhaanahu wa
Ta’ala memerintahkan Ibrahim pergi membawa Hajar dan Ismail ke Mekah, maka
Nabi Ibrahim memenuhi perintah itu dan ia pun pergi membawa keduanya ke
Mekah di dekat tempat yang nantinya akan dibangunkan ka’bah.
Tidak lama setelah sampai di sana, Nabi Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail di
tempat tersebut dan ingin kembali ke Syam. Ketika Hajar melihat Nabi Ibrahim
pulang, maka Hajar segera mengejarnya dan memegang bajunya sambil berkata,
“Wahai Ibrahim, kamu mau pergi kemana? Apakah kamu (tega) meninggalkan
kami di lembah yang tidak ada seorang manusia dan tidak ada sesuatu apa pun
ini?” Hajar terus saja mengulang-ulang pertanyaannya berkali-kali hingga akhirnya
Ibrahim tidak menoleh lagi kepadanya. Akhirnya Hajar bertanya, “Apakah Allah
yang memerintahkan kamu atas semua ini?” Ibrahim menjawab, “Ya.” Hajar
berkata, “Kalau begitu, Allah tidak akan menelantarkan kami.”
Kemudian Hajar kembali dan Ibrahim melanjutkan perjalanannya hingga ketika
sampai pada sebuah bukit dan mereka tidak melihatnya lagi, Ibrahim menghadap
ke arah Ka’bah lalu berdoa untuk mereka dengan mengangkat kedua belah
tangannya, dalam doanya ia berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah
menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-
tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang
demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian
manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan,
mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37)
Kemudian Hajar mulai menyusui Ismail dan minum dari air persediaan. Hingga
ketika air yang ada pada geriba habis, dia menjadi haus, begitu juga anaknya. Lalu
dia memandang kepada Ismail sang bayi yang sedang meronta-ronta, kemudian
Hajar pergi meninggalkan Ismail dan tidak kuat melihat keadaannya.

Maka dia mendatangi bukit Shafa sebagai gunung yang paling dekat
keberadaannya dengannya. Dia berdiri di sana lalu menghadap ke arah lembah
dengan harapan dapat melihat orang di sana namun dia tidak melihat seorang
pun. Maka dia turun dari bukit Shafa dan ketika sampai di lembah, dia
menyingsingkan ujung pakaiannya lalu berusaha keras layaknya seorang manusia
yang berjuang keras, hingga ketika dia dapat melewati lembah dan sampai di bukit
Marwah lalu berdiri di sana sambil melihat-lihat apakah ada orang di sana namun
dia tidak melihat ada seorang pun. Dia melakukan hal itu sebanyak tujuh kali
(antara bukit Shafa dan Marwah).

17
Saat dia berada di puncak Marwah, dia mendengar ada suara, lalu dia berkata
dalam hatinya “diamlah” yang Hajar maksud adalah dirinya sendiri. Kemudian dia
berusaha mendengarkannya maka dia dapat mendengar suara itu lagi, maka dia
berkata, “Engkau telah memperdengarkan suaramu jika engkau bermaksud
memberikan bantuan.” Ternyata suara itu adalah suara malaikat
Jibril ‘alaihissalam yang berada di dekat zamzam, lantas Jibril mengais air dengan
sayapnya hingga air keluar memancar. Akhirnya Hajar dapat minum air dan
menyusui anaknya kembali. Kemudian malaikat Jibril berkata kepadanya,
“Janganlah kamu takut ditelantarkan, karena di sini adalah rumah Allah, yang akan
dibangun oleh anak ini dan ayahnya dan sesungguhnya Allah tidak akan menyia-
nyiakan hamba-Nya.”
Hajar terus melalui hidup seperti itu hingga kemudian lewat serombongan orang
dari suku Jurhum atau keluarga Jurhum yang datang dari jalur bukit Kadaa’ lalu
singgah di bagian bawah Mekah kemudian mereka melihat ada seekor burung
sedang terbang berputar-putar. Mereka berkata, “Burung ini pasti berputar karena
mengelilingi air padahal kita mengetahui secara pasti bahwa di lembah ini tidak
ada air.” Akhirnya mereka mengutus satu atau dua orang yang larinya cepat dan
ternyata mereka menemukan ada air. Mereka kembali dan mengabarkan
keberadaan air lalu mereka mendatangi air. Saat itu Hajar sedang berada di dekat
air. Maka mereka berkata kepada Hajar, “Apakah kamu mengizinkan kami untuk
singgah bergabung denganmu di sini?” Ibu Ismail berkata, “Ya boleh, tapi kalian
tidak berhak memiliki air.” Mereka berkata, “Baiklah.”

Ibu Ismail menjadi senang atas peristiwa ini karena ada orang-orang yang tinggal
bersamanya. Akhirnya mereka pun tinggal di sana dan mengirim utusan kepada
keluarga mereka untuk mengajak mereka tinggal bersama-sama di sana. Ketika
itu, Nabi Ismail belajar bahasa Arab dari mereka (suku Jurhum), dan Hajar
mendidik puteranya dengan pendidikan yang baik serta menanamkan akhlak mulia
sampai Ismail agak dewasa dan sudah mampu berusaha bersama ayahnya; Nabi
Ibrahim ‘alaihissalam.
Selanjutnya, Nabi Ibrahim berkunjung menemui Hajar dan anaknya untuk
menghilangkan rasa kangennya kepadanya. Maka pada suatu hari, saat Nabi
Ibrahim telah bersama anaknya, ia (Ibrahim) bermimpi bahwa dirinya menyembelih
puteranya, yaitu Ismail ‘alaihissalam. Setelah ia bangun dari tidurnya, Ibrahim pun
mengetahui bahwa mimpinya itu adalah perintah dari Allah Subhaanahu wa
Ta’ala karena mimpi para nabi adalah hak (benar), maka Nabi Ibrahim mendatangi
anaknya dan berbicara berdua bersamanya. Ibrahim berkata, “Wahai anakku,
sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka
pikirkanlah apa pendapatmu!” Ismail menjawab, “Wahai ayahku, kerjakanlah apa
yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk
orang-orang yang sabar.” (QS. Ash Shaaffaat: 102)
Nabi Ibrahim membawa anaknya ke Mina, lalu ia taruh kain di atas muka anaknya
agar ia (Ibrahim) tidak melihat muka anaknya yang dapat membuatnya terharu,
sedangkan Nabi Ismail telah siap menerima keputusan Allah. Ketika Nabi Ibrahim
telah membaringkan anaknya di atas pelipisnya dan keduanya telah menampakkan
rasa pasrahnya kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, maka Ibrahim mendengar
seruan Allah Subhaanahu wa Ta’ala, “Wahai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah
membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan

18
kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian
yang nyata.” (QS. Ash Shaafffat: 104-106)
Tidak lama setelah ada seruan itu, Nabi Ibrahim melihat malaikat Jibril dengan
membawa kambing yang besar. Maka Nabi Ibrahim mengambilnya dan
menyembelihnya sebagai ganti dari Ismail.

Dari sinilah asal permulaan sunah berkurban yang dilakukan oleh umat Islam pada
tiap hari raya Idul Adha di seluruh pelosok dunia.

KHULAFAUR ROSYIDIN
pemimpin yang bijaksana sesudah Nabi Muhammad wafat.
khulafaur rosyidin ada 4 sahabat :
1. Abu Bakar Asshiddiq : diberi gelar Asshiddiq karena ia membenarkan dakwah Nabi Muhammad
2. Umar bin Khottob : diberi gelar "Abu Faiz" karena memiliki kecepatan dan kecerdasan dalam berpikir,
dan ia juga dijuluki "Amirul Mu'minin" yang berarti komandan orang-orang yang beriman
3. Utsman bin Affan : diberi gelar "Zun Nurain" berarti memiliki dua cahaya, karena menikahi dua putri
nabi
4. Ali bin Abi Thalib : merupakan keponakan sekaligus mantu Nabi Muhammad, ia seorang dermawan,
pahlawan gagah berani, sederhana dan zuhud

PERILAKU BOHONG MUSAILAMAH AL-KADZAB

NAMA Musailamah Al Kadzab sudah tak asing di telinga kita. Dia dari Bani Hanifah di Yamamah
yang mengaku sebagai Nabi. Pengakuannya tersebut dilakukan saat Nabi Muhammad masih
hidup.

Musailamah diketahui pernah masuk Islam. Namun setelah masuk Islam, ia justru menodai ajaran
yang mulia ini. Dia mengaku diutus oleh Allah bersama Nabi Muhammad SAW. Untuk
melancarkan siasatnya, Musailamah belajar sihir. Ia kerap melakukan atraksi sihir dan mengklaim
hal itu sebagai mukjizat dari Allah.

Dalam sebuah riwayat, saat menikahi Sajjah binti al-Harits dari Bani Tamim, Musailamah
memberikan mahar berupa cuti Shalat Ashar kepada keluarga Sajjah. Akhirnya semua Bani Tamim
libur shalat Ashar. Selanjutnya, Sajjah juga mengikuti jejak suami. Ia mengaku mendapat wahyu
dari Allah SWT.

Perlahan-lahan pengaruh dan wewenang Musailamah meningkat terhadap orang-orang dari


sukunya. Setelah itu Musailamah berusaha menghapuskan kewajiban untuk melaksanakan shalat
serta memberikan kebebasan untuk melakukan seks bebas dan konsumsi Alkohol. Ia juga
kemudian menyatakan sebagai utusan Allah bersama dengan Nabi Muhammad, dan menyusun
ayat-ayat, yang dinyatakan sebagai tandingan ayat Alquran. Sebagian besar ayat-ayat buatan
Musailamah memuji keunggulan sukunya, Bani Hanifah, atas Bani Quraisy.

Setelah Rasulullah SAW wafat, pasangan suami istri itu semakin leluasa dalam menyebarkan
pemahamannya. Khalifah Abu Bakar Assidiq tidak tinggal diam. Abu Bakar beserta kaum
Muslimin mengajak mereka dan pengikutnya kembali ke jalan yang lurus. Tapi, ajakan itu ditolak.

Abu Bakar mengerahkan kaum Muslimin untuk memerangi mereka. Dalam perang Yarmuk, Kaum
Muslimin bentrok dengan pasukan Musailamah dan Musailamah berhasil dibunuh oleh Wahsyi
bin Harb. Sedang Sajjah diakhir hayatnya bertaubat dan kembali ke pelukan Islam

KAUM MUHAJIRIN DAN ANSHOR

Peristiwa hijrah yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu
kejadian yang bisa dijadikan contoh bagi kita sebagai umatnya beliau, Nabi
Muhammad SAW berani meninggalkan tanah kelahirannya yaitu Mekkah menuju

19
ke Madinah demi keamanan beliau dalam menyiarkan agama Islam. Begitu juga
dengan kita sebagai umatnya, semestinya kita bisa meninggalkan segala sesutu
yang bisa menjadikan kita jauh dari Allah SWT.

Dari peristiwa hijrahnya Nabi tersebut, terdapat manfaat yang bisa kita ambil dan
dipelajari pada saat ini. Salah satunya ialah kerukunan dan keramahan yang
tercipta dari kaum Anshar sebagai penduduk asli Madinah dengan kaum Muhajirin
sebagai pendatang dari Mekkah. Dengan segala kebesaran hatinya, mereka kaum
Anshar bisa dengan mudah menerima kedatangan kaum Muhajirin. Bahkan tanpa
disangka, mereka seperti sudah menyiapkan kedatangan sang Rasul dengan
pengikutnya dari Mekkah.

Harus kita akui, jika penduduk Madinah tidak memiliki hati yang lapang, tentu
mereka tidak serta merta akan menerima kedatangan kaum Muhajirin dengan
mudah. Akan banyak keributaan yang akan terjadi di tanah Madinah, mengingat
karena latar belakang budaya dari kedua kaum itu sangat jauh berbeda.

Hal ini bisa dijadikan contoh dengan situasi dan kondisi yang terjadi di negeri ini.
Tak bisa dipungkiri memang, dengan banyaknya perbedaan yang ada, maka
peluang untuk timbul perselisihan juga akan semakin besar. Hal ini tidak ubahnya
seperti bom waktu, yang bisa meledak kapan saja, bisa menimbulkan kegaduhan
yang ditimbulkan karena perbedaan yang sangat kental di negeri ini. Padahal,
jika perbedaan itu bisa disatukan, maka bukan hal mustahil jika nantinya
Indonesia akan terkenal karena beraneka ragam budaya yang dimiliki.

Saat ini, bisa dikatakan jika negeri yang kaya dengan perbedaan ini, dengan
kultur yang berbeda antar suku, bahasa, watak, dan juga ciri khasnya masing-
masing, menyimpan sejuta potensi untuk menjadi negara yang menjunjung
tinggi toleransi. Perbedaan yang terjadi bukan lantas menjadi alasan untuk
menciptakan hubungan yang tidak harmonis antar suku. Justru karena perbedaan
itulah, yang nantinya akan melahirkan sebuah negara yang memiliki identitas
sendiri yang tentunya akan berbeda.

Akan tetapi pada saat ini perselisihan sering kali terjadi dilatar belakangi karena
permasalahan yang hanya sepele. Sebuah perbedaan yang harusnya dijadikan
sebagai persatuan, justru dijadikan sebagai unjuk gigi untuk menunjukkan siapa
suku yang lebih unggul dari yang lainnya. Hal ini sering terjadi, salah satu
contohnya peristiwa kekerasan yang terjadi di Sampit, Kalimantan, yang
melibatkan suku asli Kalimantan dengan suku Madura sebagai pendatang. Ada
juga peristiwa yang terjadi di Ambon, yang melibatkan antar warga. Hal semacam
ini, harusnya bisa dihindari jika kita bisa menerima perbedaan yang ada pada
masing- masing suku.

Seharusnya kita bisa menjadikan perilaku antara kaum Anshar dan Muhajirin,
mereka bisa menerima perbedaan diantara keduanya. Sehingga bisa hidup rukun
berdampingan, tanpa harus menyinggung salah satu perasaan dari keduanya.
Dengan begitu, akan tercipta suatu perdamaian yang dicita-citakan seperti yang
terkandung dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat, dan juga pada
Pancasila sila ketiga, yaitu persatuan indonesia.

20
Semoga kedepannya nanti, perbedaan bukan menjadi halangan untuk membawa
Indoneisa menjadi negara toleransi.

21

Anda mungkin juga menyukai