Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Al-Qur’an, Kalamullah, Wahyu, Dan Mushaf

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Ulumul Qur’an

Dosen pengampu:

KH. Luthfi Thomafi, Lc, M.Pd

Oleh :

Zaenul Azmi

2018.01.01.1095

Muhammad Muttaqin

2018.01.01.1216

Mu’ Tashim Billah

2018.01.01.1020

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL ANWAR

SARANG REMBANG

2018
BAB I

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Al-Quran merupakan kitab yang telah memberikan pengaruh yang begitu luas dan
mendalam terhadap jiwa manusia. Dalam pandangan hidup Islam, mengenal hakikat Al
Qur’an sebagai Kalamullah sangatlah penting dimengerti oleh seluruh umat Islam. Al-Quran
merupakan dasar keyakinan keagamaan, keibadatan, sumber dari segala sumber hukum dan
pembimbing tingkah laku bermasyarakat dan individu. Dalam rangka mengenal pemahaman
mengenai Al Qur’an, sangat perlu untuk mengetahui apa itu Al Qur’an secara keseluruhan
dan bagimana hakikatnya.

Al-Quran mempunyai banyak nama dan semua nama itu terdapat dalam Al-Quran yang
intinya nama itu sama dengan Al-Quran. Nabi Muhammad SAW. Menerima Al-Quran tidak
datang begitu saja, akan tetapi beliau menerimanya dengan melalui perantara wahyu, yang
disampaikan oleh Allah SWT. Melalui perantara malaikat Jibril A.s

Setiap kata tentu mempunyai persamaan kata ataupun perbedaan kata, begitu juga Al-
Quran. Al-Quran, Mushaf, Kalamullah, Wahyu, mempunyai arti yang hampir mirip akan
tetapi tentu memiliki perbedaan diantara kalimat-kalimat tersebut. Banyak yang masih belum
mengetahui dari masyarakat tentang perbedaan dan persamaan antara kata Al-
Quran,Mushaf,Kalamullah dan Wahyu, disini akan kita bahas mengenai definisi dan
perbedaan Al-Quran,Mushaf,Kalamullah dan Wahyu, disini juga kita cantumkan nama-nama
Al-Quran dan perbedaan antara Al-Quran dan Hadist Qudsi serta hadist Nabawi.

B. RUMUSAN MASALAH

a. Apa definisi Al-Quran,Mushaf,Kalamullah dan Wahyu ?


b. Apa perbedaan Al-Quran,Mushaf,Kalamullah dan wahyu ?
c. Sebutkan nama-nama Alquran !
d. Apa perbedaan Al-Quran dan Hadist Qudsi dan Hadist Nabawi ?
BAB II

A. PEMBAHASAN

1. Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah mu’jizat nabi Muhammad SAW. Dan risalah Allah SWT. Kepada
semua manusia. Banyak nas yang menunjukkan akan hal itu, baik didalam Al-Qur’an
maupun sunah. Bahkan Rasulullah sendiri telah menantang orang-orang Arab dengan Al-
Qur’an yang merupakan bahasa mereka sendiri dan merekapun ahli dalam hal itu, namun tak
ada satupun dari mereka yang mampu membuat satu surat saja. Maka terbuktilah
kemu’jizatan Al-Qur’an dan kerasulan nabi Muhammad SAW.

1. Definisi Al-Qur’an

Al-Qur’an sukar diberi batasan dalam definisi-definisi yang logika yang


mengelompokkan segala jenis, bagian-bagian serta ketentuan-ketentuan yang khusus
sehingga definisi Al-Qur’an mempunyai batasan yang benar-benar konkrit. Definisi yang
konkrit untuk Al-Qur’an ialah menghadirkannya dalam pikiran atau dalam realita seperti
misalnya kita menunjuk sebagai Al-Qur’an kepada yang ditulis dalam mushaf atau terbaca
oleh lisan. Untuk itu kita katakan juga : Qur’an adalah apa yang ada antara dua jilid buku,
atau kita katakan juga : Al-Qur’an ialah Bismillahir rahmanir rahim, Alhamdulillahi rabbil
alamin….sampai dengan minal jinnati wannas. Berkaitan dengan asal-usul kata al-qur’an
para ulama’ berselisih pendapat diantaranya :

a.) Qur’an berasal dari kata Qara’a mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun.
Dan Qira’ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain
dalam suatu ucapan yang tersusun rapi.1
b.) Menurut Ash-shafi’i bahwa kata al-qur’an merupakan nama diri yang diberikan Allah
SWT. Kepada kitab suci yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana kitab dengan penamaan kitab Taurat, Zabur, dan injil. Dengan demikian
al-qur’an bukan merupakan kata bentukan (Musytaq) dari kata tertentu2

Secara terminologis para ulama’ mengemukakan pendapat yang beragam, diantaranya :

1
Subhi as-salih,Mabahhist fi ‘ulum al-qur’an,hal : 20, (mansyuratul Ashri Al-Hadist)
2
As-Suyuti,Al-Itqan fi ulum al-Qur’an, Hal : 52, (Beirut-Lebanon)
a.) Al-Qur’an adalah kalamullah yang Diturunkan pada penutup para nabi dan rasul
dengan perantara malaikat jibril a.s yang ditulis dalam mushaf dan sampai pada kita
secara mutawatir, membacanya bernilai ibadah yang diawali surah AL-Fatihah dan
diakhiri surah An-Nas.3
b.) Al-Qur’an kalam yang mengandung mu’jizat yang diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW.tertulis di dalam mushaf, dinukil dengan cara mutawatir, dan
membacanya bernilai ibadah4

Dari dua definisi diatas, menunjukkan sifat-sifat al-qur’an yaitu : a) kalam Allah, b)
mengandung mu’jizat, c) diturunkann kepada nabi Muhammad saw, d) melalui malaikat
jibril, e) tertulis dalam mushaf, f) dismapaikan secara mutawatir,g) membacanya bernilai
ibadah dan h) diawali dengan al-fatihah dan diakhiri dengan an-Nas.

2. Wahyu

Al-wahyu atau wahyu adalah kata masdar. Ia mempunyai dua pengertian dasar, yaitu :
tersembunyi atau cepat.

Wahyu menurut bahasa mempunyai arti :

a. Ilham sebagai bawaan dasar manusia, seperti wahyu terhadap ibu nabi Musa,
sebagaimana dalam al-qur’an al-Qashas ayat 7 :

‫ت َعلَ ْي ِه فَأ َ ْل ِقي ِه فِى ْٱليَ ِم َو ََل تَخَافِى َو ََل‬ َ ‫َوأ َ ْو َح ْينَا ٓ إِلَ ٓى أ ُ ِم ُمو‬
ِ ‫س ٓى أ َ ْن أ َ ْر‬
ِ ‫ض ِعي ِه ۖ فَإِذَا ِخ ْف‬
َ ‫ت َ ْحزَ ِن ٓى ۖ ِإنَّا َرآدُّوهُ ِإلَي ِْك َو َجا ِعلُوهُ ِمنَ ْٱل ُم ْر‬
َ‫س ِلين‬

Artinya : Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu
khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir
dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya
kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.

3
Ali as-shobuni, At- Tibyan fi ulum Al-Qur’an, hal : 8, (maktabah Al-Busyro pdf)
4
Zarqoni, Manahil Irfan fi ulumul Qur’an, Hal : 17, (Dar-Al-Kutub Ilmiah)
b. Ilham yang berupa naluri kepada binatang, seperti wahyu kepada lebah. Sebagaimana
dalam al-qur’an Q.S. An-Nahl ayat 68 :

َّ ‫َوأ َ ْو َحى َرب َُّك ِإلَى ٱلنَّ ْح ِل أ َ ِن ٱت َّ ِخذِى ِمنَ ْٱل ِج َبا ِل بُيُوتًا َو ِمنَ ٱل‬
ُ ‫ش َج ِر َو ِم َّما َي ْع ِر‬
َ‫شون‬

Artinya : Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit,


di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia"

c. Isyarat yang cepat melalui rumus dan kode, seperti isyarat zakaria yang tercantum
dalam Q.S. Maryam ayat : 11 :

۟ ‫س ِب ُح‬
‫وا بُ ْك َرة ً َو َع ِشيًّا‬ ِ ‫فَخ ََر َج َعلَى قَ ْو ِمِۦه ِمنَ ْٱل ِم ْح َرا‬
َ ‫ب فَأ َ ْو َح ٓى ِإلَ ْي ِه ْم أَن‬

Artinya : Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada
mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang

d. Bisikan dan tipu daya setan untuk menjadikan yang buruk kelihatan indah dalam diri
manusia, sebagaimana dalam Q.S. al-An’am, ayat 121 :

‫ش َي ِطينَ لَيُو ُحونَ ِإلَ ٓى أ َ ْو ِل َيا ٓ ِئ ِه ْم‬ ۟ ُ‫َو ََل تَأ ْ ُكل‬
َّ ‫وا ِم َّما لَ ْم يُ ْذ َك ِر ٱ ْس ُم‬
َّ ‫ٱَّللِ َعلَ ْي ِه َو ِإنَّ ۥهُ لَ ِف ْس ٌق ۗ َو ِإ َّن ٱل‬
َ َ ‫ِليُ َج ِدلُو ُك ْم ۖ َو ِإ ْن أ‬
َ‫ط ْعت ُ ُمو ُه ْم إِنَّ ُك ْم لَ ُم ْش ِر ُكون‬

Artinya : Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah
ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.
Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah
kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang
yang musyrik.

e. Apa yang disampaikan Allah SWT. Kepada para malaikatnya berupa suatu perintah
untuk dikerjakan, sebagaimana dalam Q.S. Al-Anfal, ayat 12 :
ِ ‫سأ ُ ْل ِقى ِفى قُلُو‬
َ‫ب ٱلَّذِين‬ َ ۚ ‫وا‬ ۟ ُ ‫وحى َرب َُّك ِإلَى ْٱل َم ٓلَ ِئ َك ِة أ َ ِنى َم َع ُك ْم فَثَبِت‬
۟ ُ‫وا ٱلَّذِينَ َءا َمن‬ ِ ُ‫ِإ ْذ ي‬
۟ ُ‫ق َوٱض ِْرب‬
‫وا ِم ْن ُه ْم ُك َّل بَنَان‬ ِ ‫وا فَ ْوقَ ْٱْل َ ْعنَا‬ ۟ ُ‫ْب فَٱض ِْرب‬ َ ‫ٱلرع‬ ۟ ‫َكفَ ُر‬
ُّ ‫وا‬

Artinya : (Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya


Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak
akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala
mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.

Muhammad abduh mendefinisikan wahyu secara istilah yaitu pengetahuan yang


didapat seseorang dari dalam dirinya dengan disertai keyakinan bahwa pengetahuan tersebut
datang dari Allah, baik melalui perantara atau tidak.5

Menurut Az-zarqoni, wahyu adalah Allah SWT. Mengajarkan kepada hamba-Nya


yang terpilih segala macam hidayah dan ilmu yang Allah kehendaki untuk memperlihatkan
kepada hamba-Nya dengan jalan rahasia dan samar.

3. Kalamullah

Kata kalam merupakan kata yang mempunyai arti umum.. ia dapat mempunyai arti kalam
manusia, kalam malaikat, ataupun lainnya. Namun lafadz Allah yang menjadi pembeda atau
batasan bahwa kalam itu adalah bersumber dari Allah. Kalam Allah itu diturunkan kepada
para nabinya, misalnya nabi musa dengan kitabnya taurat, nabi Dawud dengan kitab
Zaburnya nabi Isa dengan injilnya.6

4. Mushaf

Mushaf dengan mengunakan isim maf’ul dari lafad suhuf yang berarti secarik daun atau
kulit yang di dalamnya terdapat tulisan Al-Qur’an.

5
Subhi as-salih,Mabahhist fi ‘ulum al-qur’an,hal : 32-33, (mansyuratul Ashri Al-Hadist)
6
Ibid : 33
Secara istilah yang dimaksud dengan mushaf adalah kertas-kertas yang di dalamnya terdapat
Al-Qur’an beserta kumpulan-kumpulan urutan-urutan ayat dan surat7

5. Perbedaan Al-Qur’an, Al-Wahyu, Kalamullah, dan Al-Mushaf

Perbedaan antara wahyu, kalamullah, al-Qur’an dan mushaf dapat ditinjau dari segi
definisi atau semacamnya, sehingga kita dapat membedakan antara semua itu. Perbedaan
alqur’an dan kalamullah yaitu setiap al-Qur’an pasti kalamullah sedangkan kalamullah belum
tentu Al-Qur’an, seperti masuk dalam kategori Hadist Quds.

6. NAMA- NAMA AL-QUR’AN

Abu al-Ma’ali ‘Uzaizi bin Abdul Malik yang terkenal dengan “Syaidzalah” di dalam
kitabnya, al-Burhan, mengatakan, “Ketahuilah bahwa Allah SWT telah memberi nama kitab-
Nya, ‘Al-Qur’an’, dengan 55 nama sebagai berikut: Allah telah memberi nama: ‘Kitaban’ dan
‘Mubiinan’, seperti di dalam firman-Nya: (QS. ad-Dukhan:1-2).

• Qur’aanan dan Kariimann (QS. al-Waqi’ah: 77)

• Kalaaman (QS. at-Taubah: 6)

• Nuuran: (QS. an-Nisa’: 174)

• Hudan dan Rahmah:. (QS.Yunus: 57)

• Furqaanan:. (QS. al-Furqan: 1)

• Syifa’: (QS. al-Isra’:82)

• Mau’idzah: (QS.Yunus: 57)

• Dzikran dan Mubaarakan (QS. al-Anbiya’: 50)

• ’Aliyyan: (QS. az-Zukhruf: 4)

• Hikmah:. (QS. al-Qamar: 5)

7
Manahil al-irfan, az-zarqoni, hal : 221 (Dar-al-Kutub Ilmiah)
• Hakiiman: (QS.Yunus: 1)

• Muhaiminan (QS. al-Ma’idah: 48)

• Hablan: (QS. Ali ‘Imran: 103)

• Shiraathan Mustaqiiman : (QS. al-An’am: 153)

• Qayyiman: (QS. al-Kahfi: 2)

• Qaulan dan Fashlan:. (QS. ath-Thariq: 13)

• Naba’an ‘Adziiman (QS.an-Naba’: 1-2)

• Ahsanul Hadits dan Mutasyaabihan serta Matsaaniyan (QS.az-Zumar:23)

• Tanziilan:. (QS. asy-Syu’araa:192)

• Ruuhan :. (QS. asy-Syu’araa:52)

• Wahyan :. (QS. al-Anbiya’: 45)

• Arabiyyan : (QS.Yusuf: 2)

• Bashaairu: (QS. al-A’raaf: 203)

• Bayaanan: (QS. Ali ‘Imran: 138)

• ’Ilman: (QS. al-Baqarah: 145)

• Haqqan: (QS. Ali ‘Imran: 62)

• Hadyan: (QS. al-Isra’: 9)

• ’Ajaban: (QS. al-Jin: 1)

• Tadzkiratan: (QS. al-Haqqah: 48)

• Al-‘Urwah al-Wutsqa: (QS. al-Baqarah:256)


• Shidqan: (QS. az-Zumar: 33)

• ’Adlan: (QS. al-An’am:115)

• Amran: (QS. ath-Thalaq: 5)

• Munaadiyan: (QS. Ali ‘Imran:193)

• Busyraa: (QS. an-Naml: 2)

• Majiidan: (QS. al-Buruj: 21)

• Zabuuran: (QS. al-Anbiya’: 105)

• Basyiiran dan Nadziiran : (QS.Fushshilat: 3-4)

• ’Aziizan: (QS. Fushshilat: 41)

• Balaaghan: (QS. Ibrahim: 52)

• Qashashan: (QS. Yusuf: 3)

Allah SWT juga menamakan Al-Qur’an dengan empat nama dalam satu ayat sebagai
berikut: “Fii shuhufin mukar ramah, marfuu’atin muthahharah” (QS. ’Abasa: 13-14). Sampai
di sini kata-kata Abu al-Ma’aali.8

7. HADIST NABAWI

a) Menurut bahasa ialah lawan kata qodin (lama) dan yang di maksud
hadist nabawi ialah setiap kata-kata yang di ucapkan dan di nukil
serta di sampaikan oleh manusia baik kata-kata itu di peroleh melalui
pendengaranya atau wahyu, baik dalam keadaan bangun ataupun
dalam keadaan tidur.9

8
Abdurrahman al-jalaluddin, al-itqon, darul kutub al-alamiyah (bairut lebanon), hal. 79-80
9
Subhi as-salih,Mabahhist fi ‘ulum al-qur’an,hal : 23, (mansyuratul Ashri Al-Hadist)
b) Menurut istilah: Sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw, baik
berupa perkataan, perbuatan, taqrir (diamnya) maupun sifatnya.10

8. HADITS QUDSI

1. DEFINISI

a) Menurut bahasa: al-Qudsiyu dinisbahkan pada kata al-Quds, yang


berarti suci, sebagaimana yang ada dalam kamus.11 Yaitu hadits yang
dinisbahkan kepada Zat Yang Suci, Allah Swt.
b) Menurut istilah: Hadits yang disampaikan kepada kita, dari Nabi saw
dengan sanad dari beliau sendiri kepada Rabb Azza waJalla.

2. PERBEDAAN HADITS QUDSI DENGAN AL-QURAN

Perbedaan diantara keduanya sangat banyak, tetapi yang paling menonjol adalah:

a) Al-Quran itu, baik lafadz maupun maknanya berasal dari Allah Swt. Sedangkan hadits
qudsi maknanya berasal dari Allah Swt, akan tetapi lafadznya berasal dari Nabi saw.
b) Membaca al-Quran itu merupakan ibadah, sedangkan membaca hadits qudsi bukan
termasuk ibadah.
c) Al-Quran itu disyaratkan sumbernya harus bersifat mutawatir, sedangkan hadits
qudsi tidak disyaratkan sumbernya harus mutawatir.12
d) Al-Qur’an sebagai mukjizat yang kekal sepanjang zaman, terjaga dari perrubahan dan
pergantian, lafadz mutawatir disemua kalimatnya.
e) Diharamkan memegang Al-Qur’an bagi orang yang hadas, dan diharamkan
membacanya bagi orang yang junub. 13

10
At-thohan mahmud, taisir mustholahul hadist (haromain), hal.15
11
al-Qamus., juz 1/248
12
At-thohan mahmud, taisir mustholahul hadist (haromain), hal. 127
13
Muhammad Alawy Al-Maliki Al-Hasani, Manahilul Latif Fi Ushulul Hadist Hal : 50
3. JUMLAH HADITS QUDSI

Dibandingkan dengan jumlah hadits-hadits Nabi, jumlah hadits qudsi itu tidak
banyak. Jumlah hadits qudsi lebih dari dua ratus .14

4. CONTOH HADITS QUDSI

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya, dari Abu Dzar
ra dari Nabi saw yang meriwayat dari Allah swt, bahwa Allah berfirman:

“ Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah melarang kedzaliman terhadap diri-Ku,


dan telah Kujadikan diantara kalian sebagai sesuatu yang terlarang, maka janganlah kalian
berbuat dzalim...”

5. BENTUK PERIWAYATANNYA

Rawi yang meriwayatkan hadits qudsi bisa mengambil salah satu dari dua bentuk, yaitu:

a) Rasulullah saw bersabda dalam hadits yang diriwayatkan dari Rabb-


nya.
b) Firman Allah Swt, dalam hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah
saw.15

Allah telah mengambarkan Al-Qur’an dengan beberapa sifat, diantaranya ialah :

a) Nur (cahaya) : (An-Nisa’ : 174)


b) Huda (petunjuk), syifa’(obat), rahmah (rahmah), mau’izah (nasihat) : (yunus : 57)
c) Mubin (yang menerangkan) : (Al- ma’idah : 115)
d) Mubarok (yang diberkahi) : (Al-An’am : 92)
e) Busyra (khabar gembira) : (Al-Baqoroh : 57)
f) Aziz (yang mulia) : (fussilat : 41)
g) Majid (yang di hormati) : (Al-Buruj : 21)
h) Basyir (pembawa khabar gembira), dan nadzir (pembawa peringatan) : (Fussilat : 3-
4)16.

14
At-thohan mahmud, taisir mustholahul hadist (haromain), hal. 127
15
At-thohan mahmud, taisir mustholahul hadist (haromain), hal.128
BAB III

B. PENUTUP

Al-Qur’an, Mushaf, Kalamullah, dan Wahyu terdapat perbedaan masing-masing,


tentu kita harus mengetahui itu semua, dengan adanya makalah ini kita membahas
perbedaan masing-masing sehingga kita bisa menambah wawasan mengenai hal tersebut.
Semoga dengan tertulisnya makalah ini dapat memunculkan sebuah manfaat bagi kita
semua.

16
Subhi as-salih,Mabahhist fi ‘ulum al-qur’an,hal : 23, (mansyuratul Ashri Al-Hadist)
DAFTAR PUSTAKA

Mabahhist fi ‘ulum al-qur’an Karya Subhi as-salih

Al-Itqan fi ulum al-Qur’an Karya As-Suyuti

Manahil al-irfan Fi Ulum Al-Qur’an, az-zarqoni Dar Al-Kutub Ilmiah

Taisir Mustholahul Hadist At-thohan mahmud

Manahilul Latif Fi ushulul Hadist Asy-Syarif, Muhammad bin Alawy Al-Maliki Al-
Hasani

Anda mungkin juga menyukai