Anda di halaman 1dari 14

IMAM AD DARIMI DAN SUNAN AD DARIMI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Manahij Muhadditsin

Dosen Pengampu : Ust. Mohammad Fatah, MA.

MAKALAH

Oleh :

Ahmad Mahfud

Wisnu Gautama

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN

SUMENEP MADURA

2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Biografi Imam Ad-Darimi...........................................................................3

B. Riwayat Pendidikan.....................................................................................3

C. Guru-Guru dan Murid Imam Ad-Darimi:....................................................4

D. Karya-Karya Imam Ad-Darimi....................................................................5

E. Komentar Para Ulama Tentang Sosok Ad-Darimi......................................6

F. Metode Penulisan Sunan Ad-Darimi...........................................................6

G. Perbedaan Pendapat Ulama terhadap Kitab Sunan Ad-Darimi...................8

H. Pendapat Ulama terhadap kelebihan Kitab Sunan Ad Darimi.....................9

BAB III KESIMPULAN......................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

Abu Muhammad Abdullah ibn Abdul Rahman Ad Darimi memiliki kitab


yang bernama Musnad Al Imam Ad Darimi. Diantara karya-karya Ad Darimi
yang terkenal adalah kitab yang diberi judul Al Hadist Al Musnad Al Marfu’ wa Al
Mauquf wa Al Maqtu’ namun dalam dirubah dalam penerbitannya menjadi Sunan
Ad Darimi. Jika dilihat dari segi penyusunannya Sunan Ad Darimi lebih tepat
disebut Mushannaf bukan Musnad bahkan ada sebagian ulama yang menyatakan
Al Shahih karena dipandang lebih latak menggantikan posisi Sunan Ibnu Majah.1

Untuk memperjelas pengertian Al Hadist Al Musnad Al Marfu’ wa Al


Mauquf wa Al Maqtu’ Subhi Al Shahih menjelaskan pengertian Musnad secara
terminologi adalah kitab hadist yang menyebutkan nama-nama sahabat
periwayatnya (Rustian N, mengenal musnad Ahmad ibn Hanbal: 175). Hadist
Marfu’ adalah hadist yang disandarkan kepada Rasulullah Saw. dan sampai
sanadnya, sedangkan macamnya ada empat yakni. 1) Marfu’ Quli. 2) Marfu’ Fi’li.
3) Marfu’ Tqriri. 4) Marfu’Washfi.(Misbahuddin, definisi dan pembaagian hadist
marfu’). Hadist Mauquf adalah hadist yang disandarkan kepada Sahabat Nabi
Saw. Sedangkan Hadist Maqthu’ adalah hadist yang disandarkan kepada murid
Sabat, (Tabi’in) atau setelah mereka.2

Menurut Zaenal Abidin dalam kitabnya Sejarah dan Karya Sunan Al-Darimi
beliau menyebutkan ada sekitar 89 hadist Mursal yang disebar dibeberapa judul.
Untuk pengertian hadist Mursal ialah:

ِ ‫ فكان‬،"‫ هو اسم مفعول من "أرسل" مبعىن "أطلق‬:ً‫لغة‬


‫املرس ل أطلق اإلسناد ومل يقيده‬

.‫براو معروف‬
1
Fadhilahis, Bahan Ajaran Ilmu Hadist Manhaj Muhadditsin, (UIN Medan: Sumatera Utara,
2018), 33.
2
Fadliammy, Marfu’, Mauquf, Maqthu’, (http://wp.me/p8nkkcd-1H, diakses pada tanggal 20
Agustus pukul 10:29)

1
2

3
.‫التابعي‬ ‫ هو ما سقط من آخر إسناده َم ْن بعد‬:‫اصطالحا‬
ً

Berikut Hadist Mursal yang ditebar dalam Sunan Ad Darimi:

No Judul Kitab Jumlah Hadist Mursal


1 Muqaddimah 40
2 Thaharoh 7
3 Sholat 1
4 Zakat 1
5 Manasik 2
6 Nikah 6
7 Thalaq 1
8 Hudud 1
9 Siyar 1
10 Riqaq 2
11 Faraid 11
12 Wasaya 1
13 Fadailul Al Qur;an 15
Jumlah 89.4

3
Abu Hafs mahmud ibn Ahmad ibn Mahmud Thahani An Na’imi, Taisir Musthalah Al Hadist (Al
Ma’arif: t.p. ,2004), 87.
4
Abidin Zaenal, Sejarah dan Karya Sunan Al-Darimi, Tsaqofah, Vol. 07 No. 20 (Juni-Desember,
2009
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Imam Ad-Darimi


Pengarang kitab Sunan Ad-Darimi ialah Al Imam Al Hafizh Abdullah bin
Abdur-rahman bin Al Fadhl bin Bahram bin Abdus Shomad Ad Darimi At
Tamimi As Samarqandi. Kuniyah beliau ialah Abu Muhammad, beliau dilahirkan
pada tahun 181 H, bersamaan dengan wafatnya Abdullah Bin Al Mubarak. Sejak
kecil beliau dikaruniai kecerdasan otak sehingga beliau mudah memahami dan
menghafal setiap yang didengarnya. Dan dengan kecerdasan beliau lah, beliau
mulai menimba ilmu dari para syaikh.5
At-Tamimy merupakan kabilah dimana berliau bernaung, dan Ad-Darimi
merupakan nisbah kepada Darim bin Malik dari Bani Tamim. Disamping itu,
neliau dinisbahkan dengan as-Samarqandi, yaitu suatu daerah di seberang sungai
di wilayah irak dan beliau lahir dan bertempat tinggal di daerah tersebut.6
Beliau wafat di usia 75 tahun yaitu pada hari tarwiyah, 8 Dzulhijjah tahun
255 H setelah sholat ‘Ashar. Beliau dikuburkan pada hari jum’at yang bertepatan
pada hari Arafah. Pendapat lain menyatakan bahwa beliau wafat pada tahun 205
H, namun pendapat ini masih diraguan kebenarannya.7

B. Riwayat Pendidikan
Sejak kecil, beliau memang telah dianugerahi kecerdasan otak sehingga
beliau dapat degan mudah memahami dan menghafal ilmu pengetahuan. Ketika
menuntut ilmu beliau belajar kepada ulama yang lebih tua, teman sejawat dan
bahkan beliau juga belajar kepada ulama yang lebih muda dari beliau. Sehinga
beliau mengunjungi ulama-ulama pada masanya yang terdapat di daerah beliau.8

5
Abdul Aziz Al Khalidi Muhammad, Sunan Ad Darimi, Cet 1, (Pustaka Azzam: Jakarta, 2007),
hal. 6.
6
Muhammad Misbah dkk, Studi Kitab Hadis, (AHLIMEDIA : Malang, 2020) hal.41
7
Muhammad Qamarullah, Mengenal Kutub Tis’ah Dan Biografi Pengarangnya, (el-Ghiroh. Vol.
XII, No.01. Februari 2017) hal. 24
8
Muhammad Qamarullah, Mengenal Kutub Tis’ah Dan Biografi Pengarangnya, (el-Ghiroh. Vol.
XII, No.01. Februari 2017) hal. 24

3
4

Meski Samarkand termasuk negeri yang pada saat itu dikenal sebagai
negeri yang tidak pernah sepi akan ilmu pengetahuan, walaupun demikian ia tidak
merasa cukup dengan ilmu yang berada di Samarkand tersebut sehingga beliau
pergi ke khurasan untuk belajar kepada ulama yang berada disana. Tidak cukup
sampai disitu, beliau juga mengunjungi Irak, Baghdad, Syam, Mesir, Kufah,
Wasith dan Basrah untuk belajar kepada para ahli hadits yang berada di wilayah
tersebut.9
Ad-Darimi diakui oleh mayoritas ulama dalam kegigihannya dalam
mencari hadits. Salah satu kitabnya yang berjudul “al hadits al musnad al marfu’
wa al mauquf wa al maqthu” yang beliau susun berdasarkan bab-bab fikih
sehingga kitab ini popular dengan “sunan ad-darimi”10
Bidang keilmuan yang beliau tekuni tidak hanya sau bidang saja, namun
beliau juga menekuin beberapa bidang keilmuan, diantaranya tafsir dan fiqih.
Dalm bidang tafsir beliau menguasai beberapa pandangan ulama fiqih dalam
merumuskan sebuah hukum. Begitu juga dengan bidang tafsir, beliau menguasai
Ma’ani Al-Qur’an.11

C. Guru-Guru dan Murid Imam Ad-Darimi:

Guru-Guru Imam Ad-Darimi Murid-murid beliau diantaranya,

1. Yazid bin Harun 1. Imam Muslim bin Hajjaj


2. Ya’la bin ‘Ubaid 2. Imam Abu Dawud
3. Ja’far bin Aun 3. Imam Abu Isa At-Tirmidzi
4. Basyr bin ‘Umar al-Zahrami 4. Abdul Humaid
5. Abu ‘Ali Ubaidillah bin Abdul 5. Raja’ bin Murji
Hamid Al Hanafiy 6. Hasan bin al-Sahabah al-Bazar
6. Hasyim bin Al-Qosim Utsman bin 7. Muhammad bin Basyar Bnadar
Umar bin Farits 8. Muhammad bin Yahya

9
Abu Muhammad Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi, Musnad Al Imam Ad Darimi, Cet 1,
([t.t.] [t.p.], 2015)
10
Muhammad Qamarullah, Mengenal Kutub Tis’ah Dan Biografi Pengarangnya, (el-Ghiroh. Vol.
XII, No.01. Februari 2017) hal. 25
11
Muhammad Misbah dkk, Studi Kitab Hadis, (AHLIMEDIA : Malang, 2020) hal.42
5

7. Sa’id bin Amir Al Duba’i 9. Baqi bin Makhlaf


8. Abu Ashim dan Ubaidillah bin Musa 10. Abu Zur’ah
9. Abu Bakar Abd Al kabir 11. Shalil ibn Muhammad Jarrah
10. Muhammad ibn Bakar Al Barsany 12. Ibrahim ibn Abi Thalib
11. Wahab in Amir 13. Abu Hatim
12. Ahmad Ishak Al Hadrami 14. Ja’far ibn Ahmad ibn Faris
13. Abu Ashim 15. Ja’far Al Farabi
14. Abu Nu’aim 16. Abdullah ibn Ahmad
15. Affan 17. Umar ibn Muhammad ibn Bujair
16. Abu Al Walid 18. Muhammad ibn Al Nadhar
17. Muslim 19. Isa ibn Umar Al Samarqandi.12
18. Zakariya ibn ‘Adiy
19. Yahya ibnu Hissan
20. Khalifah ibn Khayyat ibn Ma’in
21. Ahmad bin Hanbal
22. Ali ibn Al Madani
23. Duhham

D. Karya-Karya Imam Ad-Darimi


Selain sunan ad-darimi, beliau juga memiliki karya-karya lain sebagaimana
yang telah disebutkan oleh para ulama yaitu
1. At-Tafsir, Al-Jami’,
2. Tsulusiyyat fi Al Hadits
3. Kitab Sunan Dalam Bidang hadist
4. Shoum Al Mustahadhoh wa Al Mutaharriyah.13

E. Komentar Para Ulama Tentang Sosok Ad-Darimi

12
Muhammad Misbah dkk, Studi Kitab Hadis, (AHLIMEDIA : Malang, 2020) hal.42
13
Abdul Aziz Al Khalidi Muhammad, Sunan Ad Darimi, Cet 1, (Pustaka Azzam: Jakarta, 2007),
hal. 7-8
6

Ishaq bin Daud As-Samarqandi berkata ‘Ada seorang kerabatku datang dari
Syam, dan ia berkata “Aku menemui Ahmad bin Hanbal lalu kuceritakan
kepadanya mengenai Abu Mundzir, dan Aku memujinya. Namun Ahmad bin
Hanbal berkata ‘Aku tidak mengenal orang itu. Sungguh, sudah lama kami tidak
bertemu dengan teman-teman kami. Akan tetapi bagaimana hubunganmu dengan
Abdullah bin Abdurrahman? Hendaknya kamu tetap bersama tuan itu, hendaknya
kamu tetap bersamanya’.”
Abu Bakar Al Khatib, berkata, “Dia termasuk orang yang suka merantau
dalam mencari hadits, serta salah seorang yang disebut hafizh hadits, pengumpul
hadits, dan teliti terhadap hadits, disamping memiliki ketsiqahan, kejujuran,
kewara’an dan kezuhudan. Dia pernah diminta menjadi qadhi di Samarkand,
tetapi dia menolaknya, namun sultan memintanya degan sangat sehingga dia
akhirnya menerimanya. Setelah menyelesaikan satu kali persidangan, dia
mengundurkan diri, dan sultan menerima pengunduran dirinya tersebut. Dia orang
yang sangat cerdas dan berperilaku sangat mulia. Dia dijadikan symbol
keberagaman, kesantunan, ketabahan, ijtihad, ibadah, kezuhudan, dan
kesederhanaan. Dia telah menyusun kitab dengan metode musnad, kitab tentang
tafsir, dan kitab jami’ (Kumpulan hadits)14
Muhammad bin Ibrahim bin Manshur Asy-Syairazi berkata, “Abdullah
adalsh sosok manusia yang memiliki akal yang tajam dan memiliki keteguhan
yang tinggi terhadap ajaran agama. Tidak satupun sosok yang menyamai
keunggulannya dalm sikap, ilmu dirayah, kekuatan hafalan, ibadah dan sikap
zuhudnya. Dialah yang berjuang kuat mempopulerkan ilmu hadits di wilayah
Samarkand dan mengikis habis para pendusta. Selain itu, ia adalah sosok ulama
yang piawai dalam bidang tafsir, fikih dan menguasai berbagai disiplin ilmu-ilmu
islam.
Ketika mengomentari sosok Imam Ad-Darimi, Imam Abu Hatim bin
Hibban mengatakan, “ Imam Ad-Darimi adalah sosok ulama hadits yang briian
dan menjalani kehidupan dengan zuhud. Ia termasuk ulama yang banyak

14
Muhammad Hasan, Ringkasan Siyar A’lam An-Nubala’,(Pustaka Azzam: Jakarta, 2008) hal. 43-
44
7

menghafal dan mengumpulkan hadits, memahami dan menyusun kitab hadits setra
meriwayatkannya. Beliulah yang telah mempopulerkan ilmu hadits di
negerinya.15

F. Metode Penulisan Sunan Ad-Darimi


. Ad Darimi tidak menyatakan secara eksplisit metode yang digunakan
untuk menyaring hadist-hadist tertentu begitu juga masih belum ditemukan dari
para ulama yang menyatakan secara komprehensif metode yang dipakai Ad
Darimi. Namun M. Abdurrahman menyatakan bahwa penyusunan kitab Ad
Darimi menyusun dengan beberapa metode yakni pengumpulan hadist,
pemenggalan hadist dan penyusunan hadist.16
Pengumpulan hadist ini beliau lakukan sebagaimana susunan kitab-kitab
Fiqih karenanya jika dalam satu bab mengharuskan pengulangan hadist yang sama
maka beliau akan mengemukakan hadist lain sebagai matbu’nya atau memberikan
hadist lain yang terdapat tambahan dalam matannya dan jika pengulangan hadist
terjadi pada bab yang lain maka beliau akan menulis hadist yang sama dengan
matannya. Sedangkan dakam pemenggalan hadist yang dimaksud disini yakni
hanya menyedikitkan pengulangan hadist di dalamnya bukan berarti memotong
lafadz hadistnya. Dan dalam penyusunan kitab tampaknya beliau ingin membuat
kitab yang ringkas tanpa memperbanyak jalur sanad.17
Diantara hadist Sunan Ad darimi ada 240 hadist Maqthu’ dan sekitar 89
hadist Mursal yang disebar dibeberapa judul. Berikut sistematika penyusunan Ad
Darimi terangkai dalam 24 kitab, 3367 hadist ada pula yang mengatakan 3498
hadist dan terdiri dari 2686 bab.18

No Judul kitab Jumlah Hadist No Hadist

1 Muqaddimah 647 1-6


2 Thaharoh 511 648-1158
15
Abdul Aziz Al Khalidi Muhammad, Sunan Ad Darimi, Cet 1, (Pustaka Azzam: Jakarta, 2007),
hal. 6.
16
Ibid, Sejarah dan Karya Sunan Al Darimi 213
17
Ibid, Sejarah dan Karya Sunan Al Darimi, 212
18
Muhammad Misbah dkk, Studi Kitab Hadis, (AHLIMEDIA : Malang, 2020) hal.43
8

3 Sholat 404 1159-1562


4 Zakat 57 1563-1619
5 Shaum 98 1620-1717
6 Manasik 145 1718-1862
7 Adahi 55 1863-1917
8 Sayd 16 1918-1933
9 At’imah 62 1933-1995
10 Asyribah 47 1996-2042
11 Ru’yah 27 2043-2069
12 Nikah 29 2070-2161
13 Thalaq 32 2162-2193
14 Hudud 33 2194-2226
15 Nudzur wa Al-Amin 18 2227-2244
16 Diyat 38 2245-2282
17 Jihad 45 2283-2327
18 Siyar 91 2328-2418
19 Buyu’ 96 2419-2514
20 Isti’zan 75 2515-2589
21 Riqaq 136 2590-2725
22 Faraid 320 2726-3045
23 Wasaya 126 3046-3171
24 Fadailul Al Qur;an 196 3172-3367

G. Perbedaan Pendapat Ulama terhadap Kitab Sunan Ad-Darimi


Kitab Sunan Ad-Darimi oleh ulama hadits dikenal dengan istilah Al-
Musnad. Penyebutan kitab ini dengan Al-Musnad sebenarnya lebih bersifat
tajawuz, artinya bisa benar atau tidak. Sebab sebuah kitab hadits dapat dikatakan
Musnad apabila kitab tersebut disusun berdasarkan nama sahabat, dan sebuah
kitab hadits disebut dengan sunan apabila kitab hadits tersebut disusun
berdasarkan bab-bab fiqih sedangkan dalam istilah As Sunan tidak ada di
9

dalamnya hadist yang berstatus Mauquf, oleh karena itu kitab Ad Darimi ini
disebut Musnad karena di dalamnya juga menghinpun hadist Mauquf.19
Penamaan karya Ad-Darimi sebagai kitab Al-Musnad, bisa saja dalam
artian bahasa, bukan dalam artian terminologi Muhaddits, sehingga ia disebut
sebagai kitab Al-Musnad karena di dalamnya dihimpun hadits-hadits dengan
rentetan Sanad secara lengkap namun Imam As-Suyuthi mengatakan, “Musnad
Imam Ad-Darimi sebenarnya tidak seharusnya disebut sebagai Al Musnad. Sebab
penyusunan kitabnya didasari oleh bab-bab beliau cenderung menyebutnya As
Shahih Akan tetapi Imam Al Iraqi menyatakan, “Sudah Masyhur kitab ini disebut
dengan sebutan Al Musnad, sebagaimana Imam Al Bukhari menamakan kitabnya
dengan Al-Musnad karena keberadaan hadits-hadits yang terdapat di dalam
kitabnya memiliki sanad yang shahih, kemudian ia mengatakan, “Meski
demikian, dalam kitab Imam Ad-Darimi ini banyak terdapat hadits-hadits yang
mursal, mu’dhal, dan maqthu’.20
Kitab ini dikelompokan dalam Kutub As Sittah bertujuan untuk
pentakhrijan hadist yang sesuai dengan Mu’jam Al Fahras li Alfaz Al Hadist An
Nabawiyah. Para Huffadz Al Hadist seperti An Nawawi, Ibnu Salah, Shalahuddin
Al Ilai dan Ibnu Hajar Al Asqalani menjadikan Sunan Ad Darimi sebagai keenam
dari Kutub As Sittah. Ibnu Hajar Al Asqalani berpendapat bahwa dalam Sunan
Ibnu Majah secara komprehensif bagus karena banyak terdiri dari bab namun di
dalamnya juga banyak juga hadist Dho’ifnya tidak salah untuk mengecek kembali
karena di dalamnya tidak sedikit hadist mungkar.21

H. Pendapat Ulama terhadap kelebihan Kitab Sunan Ad Darimi


a. Syaikh Shalahuddin Al A’la’i berkata, “Andai kata musnad sunan Ad-
Darimi lebih dahulu, niscaya kitab ini aka menggantikan kedudukan kitab
sunan Ibnu Majah sebagai kitab hadits keenam yang menjadikan rujukan”

19
Ibid,
20
Ibid, Sunan Ad Darimi, 2.
21
Fuadi Ahmad, Studi Kitab Hadist Sunan Ad Darimi, (UIN Sunan Kalijaga : Yogyakarta, 2013),
4.
10

b. Al-Mughallathai menyebutkan, “Sebaiknya sunan Ad-Darimi itu


menduduki ranking keenam dalam Kutubus Sittah, sebagai pengganti dari
sunan Ibnu Majah.
c. Adh Dhahlawi berkata, “Dalam kitab sunan Ad-Darimi banyak terdapat
susunan sanad yang tinggi nilainya, disbanding susunan sanad dalm kitab
Shahih Al-Bukhari, Sebab di dalamnya terdapat susunan sanad tsulatsi
(Tiga). 22

22
Muhammad Misbah dkk, Studi Kitab Hadis, (AHLIMEDIA : Malang, 2020) hal.44
BAB III
KESIMPULAN

Nama lengkap Imam Ad Darimi adalah Abu Muhammad Abdullah


ibn Abdul Rahman Ad Darimi dengan kitabnya yang bernama Musnad Al
Imam Ad Darimi. Diantara karya-karya Ad Darimi yang terkenal adalah
kitab yang diberi judul Al Hadist Al Musnad Al Marfu’ wa Al Mauquf wa
Al Maqtu’ namun dalam dirubah dalam penerbitannya menjadi Sunan Ad
Darimi.
Ulama juga berbeda pendapat tentang status kitab Ad Darimi. Ada
yang menyatakan Sunan Ad Darimi kerana disusun berdasarkan bab ada
juga yang menamakannya Musnad karena di dalamnya juga berisikan
Sanad secara lengkap dan juga terdapat Hadist Mauquf. Bahakan ada juga
yang menempatkan kalau Sunan Ad Darimi lebih pantas untuk menduduki
Kutub As Sittah menggatikan Sunan ibn Majah akan tetapi kitab ini
dikelompokan dalam Kutub As Sittah bertujuan untuk pentakhrijan hadist
yang sesuai dengan Mu’jam Al Fahras li Alfaz Al Hadist An Nabawiyah.

11
12

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Al Khalidi Muhammad, Sunan Ad Darimi, Cet 1, (Pustaka Azzam:


Jakarta, 2007)

Abidin Zaenal, Sejarah dan Karya Sunan Al-Darimi, Tsaqofah, Vol. 07 No. 20
(Juni-Desember, 2009)

Abu Hafs mahmud ibn Ahmad ibn Mahmud Thahani An Na’imi, Taisir
Musthalah Al Hadist (Al Ma’arif: t.p. ,2004)

Abu Muhammad Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi, Musnad Al Imam Ad


Darimi, Cet 1, ([t.t.] [t.p.], 2015)

Fadhilahis, Bahan Ajaran Ilmu Hadist Manhaj Muhadditsin, (UIN Medan:


Sumatera Utara, 2018)

Fadliammy, Marfu’, Mauquf, Maqthu’, (http://wp.me/p8nkkcd-1H, diakses 20 Agustus


pukul 10:29)

Fuadi Ahmad, Studi Kitab Hadist Sunan Ad Darimi, (UIN Sunan Kalijaga :
Yogyakarta, 2013)

Hasan Muhammad, Ringkasan Siyar A’lam An-Nubala’,(Pustaka Azzam: Jakarta,


2008)

Misbah Muhammad dkk, Studi Kitab Hadis, (AHLIMEDIA : Malang, 2020)

Qamarullah Muhammad, Mengenal Kutub Tis’ah Dan Biografi Pengarangnya,


(el-Ghiroh. Vol. XII, No.01. Februari 2017)

Anda mungkin juga menyukai