Anda di halaman 1dari 2

Nama : Moh.

Zamil Saifuddin
NIM   : 20030184029
Kelas  : PFA2020

8. Prinsip Premack adalah teori penguatan yang menyatakan bahwa perilaku yang kurang
diinginkan dapat diperkuat oleh kesempatan untuk terlibat dalam perilaku yang lebih
diinginkan. Teori ini dinamai setelah pencetusnya, psikolog David Premack.
Kesegaran konsekuensi, perilaku belajar yang segera diikuti konsekuensiakan lebih
berpengaruh dari perilaku yang disertai konsekuensi yang lambat.
Pembentukan, Pembentukan melalui umpan balik yang tepat waktunya pada masing-masing
tahap tugas adalah praktik pengajaran efektif yang didasarkan pada teori pembelajaran
perilaku. Jika diterapkan dalam pembelajaran Fisika adalah misalkan seorang guru yang
mengajar tentang sifat-sifat cahaya yang cenderung membosankan namun dikemas dalam
praktikum misalkan membawa prisma untuk membuat fenomena Pelangi sehingga siswa
menjadi tertarik dalam memahami sifat-sifat cahaya (penerapan prinsip Premack) kemudian
saat ada siswa yang memahami dengan cepar dan tepat kemudian guru memberikan pujian
secara langsung akan lebih efektif daripada memberikan apresiasi nilai bagus namun masih di
kemudian (contoh penerapan kesegaran konsekuensi). Dengan memberikan tugas harian akan
membantu siswa lebih mudah dan memiliki pandangan pemahaman dalam perngerjaan soal
UAS nantinya (Penerapan shapping).
9. Konsep behavioristik Skinner lebih ditekankan pada pendekatan model instruksi langsung
dan meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operan conditioning yaitu interaksi
antara stimulus-respon. Konsep Skinner yang ditawarkan dalam pembentukan perilaku
adalah:
a. Jadwal penguatan (scehedules of reinforcement)
b. Pembentukan (shaping)
c. Modifikasi tingkah laku (behavior modification)
d. Generalisasi dan Diskriminasi
10. Mengenai materi pelajaran Fisika memaparkan perilaku untuk mebantu siswa
mengarahkan pearasaan negatif mereka sebagai pembelajar fisika. Untuk mengatasi
kecemasan terhadap pelajaran fisika diperlukan beberapa pendekatan karena pendekatan
adalah bagian utama dalam sebagian besar terhadap program untuk menanggulangi fobia
dalam pelajaran fisika. Hal yang juga penting adalah memperkuat rasa tanggung jawab
pribadi siswa terhadap kewajibannya meguasai semua bidang pelajaran. Solusi selanjutnya
adalah menggunakan dukungan kelompok dan perkembangan iklim sosial yag positif dalam
pelajaran fisika.
Ketika dihadapkan pada suatu hal yang baru maka seseorang cenderung melakukan
hal-hal atau aktivitas untuk mencapai hal yang diinginkan. Maka teori behavioristik cocok
untuk pembelajaran fisika karena untuk membentuk pola pikirnya yang baru. Dalam belajar
fisika tidak dapat dipungkiri selalu dihadapkan pada situasi yang baru. Maka dari itu dalam
pembelajaran fisika ketika siswa dihadapkan pada situasi yang baru, yang dalam hal ini
sebagai persoalan fisika maka siswa tersebut akan mencari hal-hal yang dianggap sebagai
solusi. Sehingga manfaat jangka panjang yang akan diperoleh oleh siswa setelah belajar
fisika dengan teori behavioristik Kemampuan seorang siswa dalam menghadapi hal-hal yang
baru di lingkungan ini akan berdampak positif dalam beradaptasi dengan lingkungan
masyarakat nantinya yang lebih kompleks.
Implementasi teori belajar behavioristik pada pembelajaran harus fleksibel.
Penggunaan teori behavioristik bergantung pada kondisi-kondisi tertentu. Hal ini karena teori
belajar behavioristik menganggap perubahan perilaku sebagai hasil belajar. Sedangkan
manusia melakukan belajar tidak hanya sekedar melakukan perubahan perilaku, melainkan
pikiran dan pemahamannya juga berubah. Kegiatan belajar juga bisa dilakukan dimana saja
dan kapan saja.
Pavlov mengungkapkan adanya rangsangan yang menyenangkan akan direspon dan
akan di ulang. Sebagai contoh guru memberikan senyuman dan apresiasi kepada siswa yang
mengerjakan PR (pekerjaan rumah), maka siswa tersebut akan mengulang untuk mengerjakan
soal setiap diberikan PR. Penerapan teori Thorndike tentang adanya perilaku yang muncul
akibat lingkungan akan meningkat jika di beri rangsangan yang disertai reinforcement.
Sebagai contoh seorang guru memberikan apresiasi dan selamat kepada siswa yang mampu
menjawab pertanyaan. Maka siswa tersebut akan merasa aktive untuk berusaha menjawab
setiap diadakan kegiatan Tanya jawab. Clark C. Hull mengungkapkan bahwa dalam
pembelajaran harus dibuat kondisi rasa ingin tahu. Implementasi pada pembelajaran fisika
bisa diterapkan dengan memberikan dua hal yang bertentangan dalam memberikan suatu
contoh. Dengan demikian muncul rasa ingin tahu dan termotivasi untuk belajar.

Anda mungkin juga menyukai