Oleh:
KELAS 2020B
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Sesuai dengan kondisi pada lingkungannya, flora di suatu tempat dapat terdiri
dari beragam jenis yang masing-masing dapat terdiri dari beragam variasi gen yang hidup
di beberapa tipe habitat (tempat hidup). Oleh karena itu, muncullah istilah keanekaragaman
flora yang mencakup makna keanekaragaman jenis, keanekaragaman genetik dari jenis, dan
keanekaragaman habitat dimana jenis-jenis flora tersebut tumbuh. Dalam mempermudah
pengelompokkan keanekaragaman hayati di Indonesia maka diterapkanlah ilmu taksonomi.
Salah satu contoh tumbuhan yang memiliki beragam variasi gen dan spesies adalah buah jeruk.
Pada penelitian ini penulis mencoba memaparkan keanekaragaman hayati buah jeruk di
Indonesia melalui studi literatur dari berbagai literatur.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengelompokkan buah jeruk dalam satu genus di Indonesia ?
2. Bagaimana pengelompokkan buah jeruk dalam satu spesies di Indonesia ?
3. Bagaimana jika satu spesies dari buah jeruk dikategorikan dalam kultivar/varietas/
aksesi ?
1.3 Tujuan
1. Mengethui pengelompokkan buah jeruk dalam satu genus di Indonesia
2. Mengetahui pengelompokkan buah jeruk dalam satu spesies di Indonesia
3. Menyelidiki jika satu spesies dari buah jeruk dikategorikan dalam kultivar/varietas/
aksesi
BAB II
PEMBAHASAN
1. Metode
1.1. Metode Pengambilan Data
Kita menggunakan metode literasi dalam pengambilan data kali ini dimana kita
menggunakan literasi melalui buku, jurnal dan literasi yang terdapat di internet. Kita
akan mengambil data dari sumber manapun dan mengumpulkanya sebanyak mungkin.
Dalam penelitian kali ini kita akan mengumpulkan beberapa jenis jeruk di Indonesia.
Setelah kita berhasil mengumpulkan data berupa jenis-jenis jeruk maka kita akan
memulai untuk cek data
1.2. Cek Data
Dalam tahap ini kita akan mengecek data yang sudah terkumpul. Kita hanya akan
menggunakan data yang sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian kali ini.
Setelah itu kita akan mengelompokan data yang telah dicek dengan pengelompokan
yang telah ditentukan yaitu berdasarkan keragamannya di Indonesia berdasarkan nama
lokal dan nama ilmiah, buah yang dalam satu genus (beda spesies), dalam satu spesies,
dan jika satu spesies dikategorikan dalam kultivar/varietas/akses
2. Hasil dan Pembahasan
1
Afdal;, “Pengembangan Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran Biologi Di Smk Kesehatan Samarinda
(Keanekaragaman Hayati)” 1 (2016): 120.
2.3 Varietas Jeruk
1. Topazindo Agrihorti
Varietas ini merupakan kelompok jeruk keprok dengan rasa manis asam segar.
Lalu buah masak warna kuning kehijauan dengan warna daging oranye, berbiji sedikit,
mengandung vitamin C 17.1 – 17.2 (miligram per 100gram). Varietas ini juga dapat
berbuah sepanjang tahun.2
2. Varietas MTR 19
Yakni jenis jeruk pamelo atau di Indonesia lebih dikenal dengan jeruk Bali.
Keunggulan MTR 19 rasanya manis dengan total padatan terlarut 9 – 11,3 brix.
Kandungan air 83,84 – 88,30 persen dan kandungan vitamin C 22,52 – 45,68 miligram
per 100gram.3
3. Orinda Agrihorti
Berasal dari keluarga jeruk Keprok yang memiliki adaptasi di dataran tinggi.
Jeruk ini memiliki rasa manis asam segar dengan warna daging buah oranye dan cocok
dimakan sebagai buah segar. Penciri dan keunggulan utama dari buah ini adalah warna
kulit buah oranye keabu-abuan dengan permukaan berpori halus dan memiliki ukuran
108 – 190 gram per buah serta berbiji sedikit.4
4. Ortaji
Memiliki ciri ukuran buahnya cukup besar berkisar antara 321 – 508 gram per
buah, memiliki warna kulit buah kuning – oranye dengan rasa manis sedikit asam. Ciri
utama lainnya adalah sedikit berbiji dan mempunyai sifat berbunga sepanjang tahun.5
5. Kertaji
Berasal dari keluarga jeruk Keprok yang memiliki adaptasi di dataran tinggi.
Keunggulan buah ini diantaranya warna oranye, dengan rasa asam manis segar dan
berbiji sedikit. Berat dari buah ini antara 106 – 195 gram serta cocok ditanam di dataran
tinggi.6
6. Sinta Ponsoe.
2
Lizia Zamzami and Anis Andrini, “Peran Keanekaragaman Hayati Untuk Mendukung Indonesia Sebagai Lumbung
Pangan Dunia” 2 (2018): 98.
3
Rizi Arya yudistira, “Http://Balitjestro.Litbang.Pertanian.Go.Id/Mtr-19-Varietas-Unggul-Baru-Jeruk-Pamelo/,”
n.d.
4
Sri Andayani, “Pengenalan Varietas Unggul Jeruk Dan Karakterisitiknya,” 2020.
5
Andayani, 15.
6
Andayani, 14.
Menurut Peneliti Pemulia Balitjestro Chaereni Mertasari, varietas ini adalah hasil
persilangan Siam Pontianak dan Keprok Soe. Jeruk ini telah melalui proses seleksi yang
lama sehingga akhirnya di tetapkan sebagai Varietas Unggul Baru Jeruk. Keunggulannya
antara lain rasa buah manis segar, produksi tinggi (24 -36 kilogram per tanaman per
tahun) dan daya simpan yang lama (28 -35 hari). Wilayah adaptasi jeruk Sinta PonSoe
adalah dataran tinggi.
Balitbangtan juga terus mengembangkan teknologi yang tepat, yang akan
mendukung keberhasilan budidaya jeruk. Misalnya inovasi teknologi jeruk yang dikenal
dengan Pengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS) untuk diadopsi petani dalam
membudidayakan jeruk.7
Penerapan teknologi ini dinilai dapat menjaga tanaman untuk tetap sehat dan
berproduksi dengan baik. Selain itu akan mampu mengendalikan serangan hama dan
penyakit yang menyerang jeruk sehingga umur produksi akan lebih lama.
7
Aminuddin Fajar, “Http://Balitjestro.Litbang.Pertanian.Go.Id/Sinta-Ponsoe-Varietas-Baru-Hasil-Persilangan-Siam-
Pontianak-Dengan-Keprok-Soe/,” 2020.
BAB III
PENUTUP