0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
368 tayangan3 halaman
Mikrobiologi pertanian memanfaatkan mikroba untuk meningkatkan produksi pertanian, namun juga menimbulkan dampak negatif seperti polusi. Untuk mengurangi dampak negatif, Indonesia menerapkan konsep pertanian berkelanjutan dan bioteknologi. Mikrobiologi pertanian berperan penting dalam penyuburan tanah, fiksasi nitrogen, dekomposisi, dan kesehatan tanaman.
Mikrobiologi pertanian memanfaatkan mikroba untuk meningkatkan produksi pertanian, namun juga menimbulkan dampak negatif seperti polusi. Untuk mengurangi dampak negatif, Indonesia menerapkan konsep pertanian berkelanjutan dan bioteknologi. Mikrobiologi pertanian berperan penting dalam penyuburan tanah, fiksasi nitrogen, dekomposisi, dan kesehatan tanaman.
Mikrobiologi pertanian memanfaatkan mikroba untuk meningkatkan produksi pertanian, namun juga menimbulkan dampak negatif seperti polusi. Untuk mengurangi dampak negatif, Indonesia menerapkan konsep pertanian berkelanjutan dan bioteknologi. Mikrobiologi pertanian berperan penting dalam penyuburan tanah, fiksasi nitrogen, dekomposisi, dan kesehatan tanaman.
Mikrobiologi pertanian ( Agricultural Microbiology ) digunakan untuk memecahkan
berbagai persoalan di bidang pertanian. Dengan demikian, mikrobiologi pertanian berfungsi
agar manusia dapat mempelajari dan memanfaatkan mikroba sebaik mungkin guna meningkatkan produksi pertanian baik kuantitas maupun kualitas dan menekan kemungkinanan kehilangan produksi. Mikrobiologi pertanian terdapat beberapa dampak negatif, antara lain: 1. Penggunaan pupuk buatan secara besar-besaran 2. Kerusakan sumber daya yang tidak dapat diperbarui 3. Menyebabkan polusi sumber air yang berarti menurunkan kualitas lingkungan. Untuk mengurangi atau menekan dampak yang ditimbulkan, maka Indonesia menerapkan konsep pertanian berkelanjutan. Dalam mikrobiologi khususnya untuk meningkatkan hasil atau produksi pertanian memiliki berbagai cara yaitu memanfaatkan mikoriza dengan bakteri secara bersama, memanfaatkan bioteknologi. Beberapa aspek mikroba di bidang pertanian meliputi hal-hal sebagai berikut : a. penyuburan tanah pembentukan humus b. fiksasi nitrogen c. dekomposer d. pemacu pertumbuhan tanaman e. dan kesehatan tanaman. Pada pengolahan hasil produksi pertanian pun terdapat peran mikrobiologi pangan didalamnya rekayasa genetik pada mikroba bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kerja mikroba tersebut misalnya mikroba untuk fermentasi, pengikat nitrogen udara, meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat proses kompos dan pembuatan makanan ternak, mikroba prebiotik untuk makanan olahan , dan untuk menghasilkan bahan obat-obatan serta kosmetik. Untuk itu kita harus memandang dan menggunakan mikroba dengan lebih arif dan bijaksana. Dan harus mempelajari ilmu pengetahuan tentang mikrobiologi pertanian, karena perkembangan bioteknologi modern saat ini sangat pesat. Sedangkan dampak positif dari mikrobiologi pertanian antara lain: 1. Penyediaan dan penyerapan unsur hara bagi tanaman (biofertilizer), aktivitas mikroba diperlukan untuk menjaga ketersediaan tiga unsur hara yang penting bagi tanaman antara lain, Nitrogen (N), fosfat (P), dan kalim (K). Kurang lebih 74% kandungan udara adalah N. Namun, N udara tersebut harus ditambat oleh mikroba dan diubah bentuknya terlebih dahulu agar bisa langsung dimanfaatkan oleh tanaman. 2. Mikroba sebagai agen biokontrol. Mikroba yang dapat mengendalikan hama tanaman antara lain: Bacillus thurigiensis (BT), Bauveria bassiana , Paecilomyces fumosoroseus, dan Metharizium anisopliae .
Penyakit pada tanaman yang disebabkan bakteri, jamur, dan virus pada mikrobiologi pertanian antara lain:
1. Bakteriologi Pertanian merupakan bakteri yang menyebabkan penyakit pada tanaman
antara lain adalah Xanthomonas citri penyebab penyakit batang jeruk, agrobakterium tumefaciens penyebab penyakit batang kopi dan erwina trachephila penyebab busuk daun labu. 2. Mikologi Pertanian merupakan jamur yang menghambat pertumbuhan dan produksi suatu tanaman, diantaranya dalah fusarium yang sering menimbulkan penyakit pada tomat, ubi kentang, padi, buah pisang dan tebu puccina graminis (jamur api ) yang menyebabkan poenyakit pada tebu dan jagung, Ustilago scitaminae (jamur karat) yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman tingkat tinggi. 3. Virologi Pertanian merupakantanaman budaya yang tidak dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik akibat serangan virus. Berikut ini adalah virus penyebab penyakit pada tanaman budidaya. Virus mozoik (Tobacco Mozaic Virus) yang menyebabkan penyakit pada daun tanaman tenbakau dan virus tungro yang menyerang tanaman padi.