PENDAHULUAN
2.2 Noumena
Q.S Ar- Rum ayat 41:
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu
waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama
lain.. Komunitas ialah beberapa kelompok makhluk yang hidup bersama-sama
dalam suatu tempat yang bersamaan, misalnya populasi semut, populasi kutu
daun, dan pohon tempat mereka hidup membentuk suatu masyarakat atau suatu
komunitas. Komunitas dengan populasi ibarat makhluk dengan sistem organnya,
tetapi dengan tingkat yang lebih tinggi sehingga memiliki sifat yang khusus atau
kelebihan yang tidak dimiliki oleh baik sistem organ maupun organisasi hidup
lainnya.
Perubahan komunitas yang sesuai dengan perubahan lingkungan yang
terjadi akan berlangsung terus sampai pada suatu saat terjadi suatu komunitas
padat sehingga timbulnya jenis tumbuhan atau hewan baru akan kecil sekali
kemungkinannya. Namun, perubahan akan selalu terjadi. Oleh karena itu,
komunitas padat yang stabil tidak mungkin dapat dicapai. Perubahan komunitas
tidak hanya terjadi oleh timbulnya penghuni baru, tetapi juga hilangnya penghuni
yang pertama.
Kepadatan individu dalam suatu populasi langsung dapat dikaitkan dengan
pengertian keanekaragaman. Istilah ini dapat diterapkan pada berbagai bentuk,
sifat, dan ciri suatu komunitas. Misalnya, keanekaragaman di dalam spesies,
keanekaragaman dalam pola penyebaran. Margalef (1958) mengemukakan
bahwa untuk menentukan keanekaragaman komunitas perlu dipelajari aspek
keanekaragaman itu dalam organisasi komuniatsnya. Misalnya mengalokasikan
individu populasinya ke dalam spesiesnya, menempatkan spesies tersebut ke
dalam habitatnya, menentukan kepadatan relatifnya dalam habitat tersebut dan
menempatkan setiap individu ke dalam tiap habitatnya dan menentukan
fungsinya..
Komunitas ditinjau dari segi fungsinya, tumbuhan dan hewan dari
berbagai jenis yang hidup secara alami di suatu tempat membentuk suatu
kumpulan yang di dalamnya setiap individu menemukan lingkungan yang dapat
memunuhi kebutuhan hidupnya dalam kumpulana ini terdapat pula kerukunan
untuk hidup bersama, toleransi kebersamaan dan hubungan timbal balik yang
menguntungkan sehingga dalam kumpulan ini terbentuk suatau derajat
keterpaduan. Kelompok seperti itu yang tumbuhan dan hewannya secara bersama
telah menyesuaikan diri dan mempunyai suatu tempat alami disebut komunitas.
Bila ditinjau dari segi deskritif suatu komunitas dicirikan oleh
komposisinya yang tertentu.sering kali perubahan komposisi jenis di isi suatu
komunitas lain sangat nyata. Dan bila jenis-jenis utama dari dua komunitas
berbeda sekali batas antara komunitas itu akan jelas pula. Tetapi dapat pula
perubahan komposisi jenis itu terjadi secara berangsur-angsur sehingga batas
anatara komunitas itu tidak jelas. Perubahan-perubahan komposisi berkaitan
dengan perubahan faktor-faktor lingkungan, misalnya topografi, kelembapan,
tanah, tamperatur dan iklim (bila mencakup kawasan yang luas).
Dalam suatu komunitas pengendali kehadiran jenis-jenis dapat berupa satu
atau beberapa jenis tertentu atau dapat pula sifat-sifat fisik habitat. Meskipun
demikian tidak ada batas yang nyata antara keduanya serta kedua-duanya dapat
saja beroperasi secara bersama-sama atau saling mempengaruhi. Misalnya saja
kondisi tanah, topografi, elefasi, dan iklim yang memungkinkan cemara gunung
( casuarina junghuhniana )untuk berkembang biak di suatu tempat, dan pada
gilirannya kehadiran jenis cemara ini menciptakan lingkungan tertentu yang
cocok untuk pertumbuhan jenis hewan dan tumbuhan tertentu. Suatu jenis yang
dalam suatu komunitas jenis dominan, atau dapat dikatakan pula sebagai jenis
yang merajai.
Hutan tropika basah merupakan komunitas yang dominan di
Indonesia. Sifat yang menyolok dari hutan tropis basah adalah volum persatuan
luas dari biomassa yang ada diatas tanah, sehingga memberi kesan bahwa lahan
yang ditumbuhinya itu merupakan lahan yang sangat subur. Tetapi pada
kenyataannya tidaklah demikian, tanah hutan dikawasan tropis itu umumnya
miskin, kecuali tanah-tanah alufial yang baru dan tanah-tanah vulkanik. Karena
hujan lebat sering terjadi, maka tanah juga mudah sekali terkena pembasuhan .
Nama komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai sifat-sifat
komunitas tersebut. Cara yang paling baik untuk menamakan komunitas itu
adalah dengan mengambil beberapa sifat yang jelas dan mantap, baik hidup
maupun tidak.
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA