Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


    Ekologi tanaman berusaha menerangkan kehidupan pada tahapan individu,
populasi dan komunitas. Ketiga tingkatan utama itu membentuk sistem ekologi yang
dikaji dalam ekologi tumbuhan. Komunitas ialah beberapa kelompok makhluk yang
hidup bersama-sama dalam suatu tempat yang bersamaan, misalnya populasi semut,
populasi kutu daun, dan pohon tempat mereka hidup membentuk suatu masyarakat atau
suatu komunitas.  . Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila
dibandingkan dengan individu dan populasi.
Dengan memperhatikan keanekaragaman dalam komunitas dapatlah diperoleh
gambaran tentang komunitas tersebut.  Komunitas dengan populasi ibarat makhluk
dengan sistem organnya, tetapi dengan tingkat organisasi yang lebih tinggi sehingga
memiliki sifat yang khusus atau kelebihan yang tidak dimiliki oleh sistem organ maupun
organisasi hidup lainnya.
 vegetasi adalah semua spesies tumbuhan yang terdapat dalam suatu wilayah yang
luas, yang memperlihatkan pola distribusi menurut ruang dan waktu. Tumbuhan penutup
permukaan bumi merupakan vegetasi yang dapat berbeda dalam ruang dan waktu untuk
komponen spesies penyusunnya, berdasarkan ukuran keluasan maka vegetasi dapat
dibedakan dalam formasi adalah suatu tipe vegetasi yang sangat luas yang menutupi
permukaan bumi, sebagai contoh adalah formasi Taiga, dimana keberadan formasi Taiga
terletak pada  pada beberapa benua, komposisi formasi taiga pada beberapa benua
merupakan suatu komposisi tumbuhan yang identrik sehingga tetap dengan nama formasi
Taiga. (Herni,2009)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian komunitas?
2. Apa saja macam-macam komunitas?
3. Apa pengertian vegetasi?
4. Apa saja macam-macam vegetasi?
5. Apa saja contoh vegetasi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan macam-macam komunitas
2. Untuk mengetahui pengetian,macam-macam dan contoh dari vegetasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunitas Vegetasi


 Komunitas (Community): - A group of people who live in the same town or
area. (sekelompok orang yang tinggal di kota
atau wilayah yang sama) (Longman,2019)
- A group of plants and animals growing or living
in the same place or environment (sekelompok
tumbuhan dan hewan yang tumbuh atau hidup
di tempat atau lingkungan yang sama)
(Oxford,2015)

 Vegetasi (Vegetation): - Plants in general, especially all plants in one


particular area. (tanaman yang pada umumnya,
di tanam di area tertentu) (Longman,2019)
- Plants in general , especially the plants that are
found in a particular area or environment.
(tanaman yang umumnya ditemukan di area atau
lingkungan tertentu) (Oxford,2015)

2.2 Noumena
Q.S Ar- Rum ayat 41:

Artinya : “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena


perbuatan tangan manusia,Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari
(akibat) perbuatan mereka,agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (Al-Qur’an,2019)

2.3 Pengertian Komunitas

Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu
waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama
lain.. Komunitas ialah beberapa kelompok makhluk yang hidup bersama-sama
dalam suatu tempat yang bersamaan, misalnya populasi semut, populasi kutu
daun, dan pohon tempat mereka hidup membentuk suatu masyarakat atau suatu
komunitas.   Komunitas dengan populasi ibarat makhluk dengan sistem organnya,
tetapi dengan tingkat yang lebih tinggi sehingga memiliki sifat yang khusus atau
kelebihan yang tidak dimiliki oleh baik sistem organ maupun organisasi hidup
lainnya.
Perubahan komunitas yang sesuai dengan perubahan lingkungan yang
terjadi akan berlangsung terus sampai pada suatu saat terjadi suatu komunitas
padat sehingga timbulnya jenis tumbuhan atau hewan baru akan kecil sekali
kemungkinannya.  Namun, perubahan akan selalu terjadi.  Oleh karena itu,
komunitas padat yang stabil tidak mungkin dapat dicapai.  Perubahan komunitas
tidak hanya terjadi oleh timbulnya penghuni baru, tetapi juga hilangnya penghuni
yang pertama.
Kepadatan individu dalam suatu populasi langsung dapat dikaitkan dengan
pengertian keanekaragaman.  Istilah ini dapat diterapkan pada berbagai bentuk,
sifat, dan ciri suatu komunitas.  Misalnya, keanekaragaman di dalam spesies,
keanekaragaman dalam pola penyebaran.  Margalef (1958) mengemukakan
bahwa untuk menentukan keanekaragaman komunitas perlu dipelajari aspek
keanekaragaman itu dalam organisasi komuniatsnya.  Misalnya mengalokasikan
individu populasinya ke dalam spesiesnya, menempatkan spesies tersebut ke
dalam habitatnya, menentukan kepadatan relatifnya dalam habitat tersebut  dan
menempatkan setiap individu ke dalam tiap habitatnya dan menentukan
fungsinya.. 
Komunitas ditinjau dari segi fungsinya, tumbuhan dan hewan dari
berbagai jenis yang hidup secara alami di suatu tempat membentuk suatu
kumpulan yang di dalamnya setiap individu menemukan lingkungan yang dapat
memunuhi kebutuhan hidupnya dalam kumpulana ini terdapat pula kerukunan
untuk hidup bersama, toleransi kebersamaan dan hubungan timbal balik yang
menguntungkan sehingga dalam kumpulan ini terbentuk suatau derajat
keterpaduan. Kelompok seperti itu yang tumbuhan dan hewannya secara bersama
telah menyesuaikan diri dan mempunyai suatu tempat alami disebut komunitas.
Bila ditinjau dari segi deskritif suatu komunitas dicirikan oleh
komposisinya yang tertentu.sering kali perubahan komposisi jenis di isi suatu
komunitas lain sangat nyata. Dan bila jenis-jenis utama dari dua komunitas
berbeda sekali batas antara komunitas itu akan jelas pula. Tetapi dapat pula
perubahan komposisi jenis itu terjadi secara berangsur-angsur sehingga batas
anatara komunitas itu tidak jelas. Perubahan-perubahan komposisi berkaitan
dengan perubahan faktor-faktor lingkungan, misalnya topografi, kelembapan,
tanah, tamperatur dan iklim (bila mencakup kawasan yang luas).
Dalam suatu komunitas pengendali kehadiran jenis-jenis dapat berupa satu
atau beberapa jenis tertentu atau dapat pula sifat-sifat fisik habitat. Meskipun
demikian tidak ada batas yang nyata antara keduanya serta kedua-duanya dapat
saja beroperasi secara bersama-sama atau saling mempengaruhi. Misalnya saja
kondisi tanah, topografi, elefasi, dan iklim yang memungkinkan cemara gunung
( casuarina junghuhniana )untuk berkembang biak di suatu tempat, dan pada
gilirannya kehadiran jenis cemara ini menciptakan lingkungan tertentu yang
cocok untuk pertumbuhan jenis hewan dan tumbuhan tertentu. Suatu jenis yang
dalam suatu komunitas jenis dominan, atau dapat dikatakan pula sebagai jenis
yang merajai.
Hutan tropika basah merupakan komunitas yang dominan di
Indonesia. Sifat yang menyolok dari hutan tropis basah adalah volum persatuan
luas dari biomassa yang ada diatas tanah, sehingga memberi kesan bahwa lahan
yang ditumbuhinya itu merupakan lahan yang sangat subur. Tetapi pada
kenyataannya tidaklah demikian, tanah hutan dikawasan tropis itu umumnya
miskin, kecuali tanah-tanah alufial yang baru dan tanah-tanah vulkanik. Karena
hujan lebat sering terjadi, maka tanah juga mudah sekali terkena pembasuhan .
Nama komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai sifat-sifat
komunitas tersebut. Cara yang paling baik untuk menamakan komunitas itu
adalah dengan mengambil beberapa sifat yang jelas dan mantap, baik hidup
maupun tidak.

Ringkasannya pemberian nama komunitas dapat berdasarkan :


1.      Bentuk atau struktur utama seperti jenis dominan, bentuk hidup atau
indikator  lainnya seperti hutan pinus, hutan agathis, hutan jati, atau hutan
Dipterocarphaceae, dapat juga berdasarkan sifat tumbuhan dominan seperti hutan
sklerofil
2.      Berdasarkan habitat fisik dari komunitas, seperti komunitas hamparan
lumpur, komunitas pantai pasir, komunitas lautan,dll
3.      Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional misalnya tipe
metabolisme komunitas. Berdasarkan sifat lingkungan alam seperti iklim,
misalnya terdapat di daerah tropik dengan curah hujan yang terbagi rata sepanjang
tahun, maka disebut hutan hujan tropik.

2.3.1 Macam-macam Komunitas :


Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar
dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:
1.      Komunitas akuatik, komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di
danau, di sungai, di parit atau di kolam.
2.    Komunitas terrestrial, yaitu kelompok organisme yang terdapat di
pekarangan, di hutan, di padang rumput, di padang pasir, dll.

2.4 Pengertian Vegetasi

Vegetasis dalam ekologi adalah istilah untuk keseluruhan komunitas


tetumbuhan. Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan
yang menempati suatu ekosistem. Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput,
dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi. Analisis vegetasi adalah cara
mempelajari susunan komposisi spesies dan bentuk struktur vegetasi atau
masyarakat tumbuh-tumbuhan. Dalam ekologi hutan satuan yang diamati adalah
suatu tegakan, yang merupakan asosiasi konkrit (Rohman, 2001).

Bentuk Hidup Tumbuhan:


Bentuk hidup tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu:
(Indriyanto, 2005) :
1. pohon adalah kelompok tumbuhan berkayu,berukuran besar
2. perdu dan semak adalah tumbuhan berkayu,berukuran kecil
3. herba adalah tumbuhan berkayu,yang berdaur hidup pendek.
4. liana adalah tumbuhan berkayu,yang tumbuhnya merambat.
5. epifit adalah tumbuhan berkayu yang hidup melekat pada tumbuhan

Dalam komunitas tumbuhan, pohon dapat dikelompokkan menurut


tingkat(fase) pertumbuhan sebagai berikut (Indriyanto,2005) :
1. Semai yaitu pohon yang tingginya kurang atau sama dengan 1,5m
2. Pancang, yaitu pohon yang tingginya lebih dari 1,5m dengan diameter
batang kurang dari 10cm.
3. Tiang yaitu pohon dengan diameter batang 10-19cm

   2.4.1 Macam – macam Vegetasi dan Karakteristiknya


Berikut macam-macam vegetasi beserta karakteristiknya :
1)      Bioma Tundra
Bioma Tundra memiliki ciri-ciri vegetasi rumput dan lumut kerak
(Lichenes) dan terdapat pada daerah Skandinavia, Rusia, Siberia dan Kanada.
Bioma tundra terdapat di bumi bagian utara, yaitu di kutub utara yang memiliki
curah hujan yang rendah. Oleh karena itu, hutan tidak dapat berkembang di
daerah ini. Pada musim dingin, air dalam tanah dingin dan membeku sehingga
tumbuhan tidak dapat tumbuh besar. Produsen utama di bioma ini adalah lichenes
dan lumut. Binatang yang dapat ditemui di bioma ini, antara lain beruang kutub,
reindeer (rusa kutub), serigala, dan burung-burung yang bermigrasi ketika musim-
musim tertentu. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh
tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, lumut kerak, tumbuhan biji semusim,
tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu
beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada
yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas.
Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya rusa
kutub, beruang kutub, dan serangga terutama nyamuk dan lalat hitam.
2)       Bioma Taiga
Bioma Taiga memiliki ciri-ciri vegetasi hutan hujan jarum (konifer) dan
terdapat pada daerah Skandinavia, Alaska, Kanada dan Siberia. Bioma taiga
dikenal sebagai hutan konifer, merupakan bioma terluas di bumi. Bioma ini
memiliki curah hujan 350 mm sampai dengan 400 mm per tahun. Daerah ini
sangat basah karena penguapan yang rendah. Tanah di bioma taiga bersifat asam.
Bioma taiga terdapat di daerah yang beriklim sedang, dengan curah hujan sekitar
1000 mm per tahun. Terdapat di Amerika bagian utara dan selatan, Eropa bagian
barat, dan Asia bagian timur. Tumbuhan yang hidup di bioma taiga umumnya
konifer dan pinus. Hewan yang hidup di bioma ini di antaranya adalah rusa,
beruang hitam, salamander, dan tupai. Ciri-ciri lainnya adalah suhu di musim
dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies
seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali.
Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang
bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
3)      Bioma Hutan
Bioma Hutan meranggas (4 musim), Bioma hutan gugur memiliki ciri-ciri
vegetasi hutan yang hijau pada musim panas dan menggugurkan daunnya pada
musim dingin. Terdapat pada daerah iklim sedang, seperti Eropa, sebagian Asia
dan Amerika. Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang dan tersebar
di Amerika Timur, Eropa Tengah, dan Asia Timur. Bioma ini memiliki ciri-ciri
suhu yang sangat rendah pada musim dingin dan sangat panas pada musim panas
(-30°C hingga 30°C). Curah hujan tinggi dan merata, serta jenis pohon yang dapat
menggugurkan daunnya pada saat musim panas (pada hutan gugur daerah tropis)
dan pada saat musim dingin (pada hutan gugur iklim sedang). Hewan yang hidup
di bioma ini antara lain tikus, beruang, bajing, dan burung. Beberapa hewan pada
bioma ini dapat melakukan hibernasi, yaitu tidur panjang selama musim dingin
dengan terlebih dahulu mengonsumsi banyak makanan. Ciri-ciri lainnya adalah
curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat
musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit dan tidak terlalu
rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan
rakoon (sebangsa luwak).
4)      Bioma Padang Rumput
Bioma Padang Rumput memiliki ciri-ciri vegetasi tanpa pohon, tumbuhan
berupa rumput (Graminae). Terdapat pada daerah Hongaria, Amerika Utara,
Argentina dan Rusia Selatan. Ciri-ciri lainnya adalah curah hujan kurang lebih
250 – 300 mm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air)
tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan
terna (herba) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya
antara lain bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru,
serangga, tikus, dan ular.
5)      Bioma Hutan Hujan Tropis
Bioma Hutan hujan Tropis memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan hijau
sepanjang tahun, pohon- pohon tinggi, jenisnya sangat banyak, terdapat tumbuhan
yang menempel (epifit) dan tumbuhan yang memanjat pohon lain (liana).
Terdapat pada daerah Asia, Afrika, Indonesia, dan Amerika Selatan. Bioma hutan
hujan tropis terdapat di kawasan garis khatulistiwa di seluruh dunia, seperti Asia
tengah termasuk Indonesia, Amerika tengah dan selatan, Afrika, serta Australia.
Hutan hujan tropis memiliki temperatur dengan kisaran 25°C per tahun dan curah
hujan yang tinggi sekitar 2000 mm per tahun. Tumbuhan dan hewan yang hidup
di bioma ini paling beragam dibandingkan dengan tumbuhan dan hewan yang
hidup di bioma-bioma lainnya. Tumbuhan yang khas yang hidup di bioma ini
adalah tumbuhan liana (tumbuhan merambat) seperti rotan dan tumbuhan epifit
seperti anggrek. Hewan yang khas di bioma ini adalah harimau, badak, babi
hutan, dan orangutan.
6)      Hutan bakau,
Hutan Bakau memiliki ciri-ciri vegetasi yang memiliki akar nafas karena
tanah dan airnya miskin oksigen, contohnya Pohon Bakau (Rhizipora), kayu api
(Avicinea) dan Sonneratia/jenis tumbuhan tahan kering (xerofit). Terdapat di
daerah tropik dan subtropik pada zona pasang surut di tempat landai pada pantai.

2.4.2 Contoh – Contoh Vegetasi


Beraneka tipe hutan,kebun dan tundra merupakan contoh dari vegetasi:
a.      Hutan
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat
oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat
di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon
dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta
pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling
penting.
. Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama
pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.
Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-
tahun. Jadi, tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian yang hidup
semusim saja. Pohon juga berbeda karena secara mencolok memiliki sebatang
pokok tegak berkayu yang cukup panjang dan bentuk tajuk (mahkota daun) yang
jelas.Suatu kumpulan pepohonan dianggap hutan jika mampu menciptakan iklim
dan kondisi lingkungan yang khas setempat, yang berbeda daripada daerah di
luarnya. Jika kita berada di hutan hujan tropis, rasanya seperti masuk ke dalam
ruang sauna yang hangat dan lembap, yang berbeda daripada daerah perladangan
sekitarnya.
b.      Kebun
Kebun dalam pengertian di Indonesia adalah sebidang lahan, biasanya di
tempat terbuka, yang mendapat perlakuan tertentu oleh manusia, khususnya
sebagai tempat tumbuh tanaman.
Dalam keadaan demikian, kebun dibedakan dari hutan dilihat dari jenis
dan kepadatan tumbuhannya. Dalam ungkapan sehari-hari, kebun sering kali
digunakan untuk menyebut perkebunan (seperti "kebun karet" atau "kebun
kelapa") terutama bila ukurannya tidak terlalu luas dan tidak diusahakan secara
intensif komersial
Kebun dapat dipadankan secara baik dengan orchard dalam bahasa
Inggris. Kebun dengan pengertian demikian adalah suatu usaha
pertanaman pohon atau semak secara monokultur, tetapi bukan terna, untuk
menghasilkan bahan pangan. Lahan bagi kebun demikian ini telah dikenal sejak
dulu, seperti kebun pala di Maluku dan berbagai kebun buah-buahan di berbagai
tempat di Nusantara (seperti kebun durian, duku, rambutan, dan salak). Di luar
negeri, kebun apel, jeruk, pisang, dan zaitun diusahakan secara intensif dan dapat
dikatakan sebagai perkebunan.
c.      Tundra
Tundra adalah suatu area dimana pertumbuhan pohon terhambat dengan
rendahnya suhu lingkungan sekitar karena itu disebut daerah tanpa pohon. Pada
area ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut,rerumputan.
Tundra biasanya hidup di daerah dingin. Pertumbuhan tanaman di daerah ini
hanya 60 hari.Terdapat diwilayah utara dan terdapat dipuncak gunung yang
tinggi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai