Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MUFRODAT AL-QURAN

ْ ‫"ا ْل َم‬
“ ‫س ِجد‬

DI SUSUN OLEH

NAMA: ANDI GUNAWAN SYUAIB

NIM : 162213102134

MA’HAD ALY AS’ADIYAH SENGKANG

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT,atas segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis masih diberikan kesehatan dan kesempatan serta akal pikiran untuk
menyusun makalah pertama sebagai mahasantri di Ma’had Aly As’adiyah Sengkang
dengan judul “Penjelasan Kata ‫ ا ْل َم ْس ِجد‬dalam Al-Qur’an”.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu,penulis
memohon dengan ikhlas kepada pembaca makalah ini untuk berkenan memberikan kritik
dan saran guna membangun demi kesempurnaan makalah yang lebih baik
kedepannya.Demikian,dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhir kata, kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak terutama kepada
dosen pengampu mata kuliah Mufradat Al-Qur’an yakni, Gurutta KM. Marlinda, S.Pd., dan
juga kepada segenap teman teman dari Almarhalatul Ula ( 1.F ) yang turut memberikan
bantuan, dukungan, serta semangat dalam proses pembuatan makalah ini. Penulis berharap
agar makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.

Sengkang, 3 Juli 2022

Penyusun
Andi Gunawan Syuaib

i
DAFTAR ISI

BAB I.................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................................1

C. Tujuan....................................................................................................................................1

BAB II...............................................................................................................................................2

PEMBAHASAN...............................................................................................................................2

A. Makna Kosa Kata...................................................................................................................2

B. Jumlah Pengulangan Kata ‫”ا ْل َم ْس ِجد‬Dalam Al-Qur’an.........................................................2

C. Penjelasan Tafsir..................................................................................................................3

BAB III..............................................................................................................................................5

PENUTUP.........................................................................................................................................5

A. Kesimpulan...........................................................................................................................5

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW secara berangsur-angsur dan membacanya bernilai ibadah.Maka tidak
heran ada yang namanya Ilmu Tafsir atau ilmu untuk mengkaji pemahaman
Al-Qur’an, menerangkan maknanya, menggali hukumnya, serta menjelaskan
ibrah yang terdapat di dalamnya.Bahkan untuk satu kata dalam Al-Qur’an
bisa sangat dikaji maknanya oleh para mufassir.Itulah tujuan mata kuliah
Mufradat Al-Qur’an ini untuk bagaimana mahasantri bisa menjelaskan satu
kata yang dipilih kemudian memaparkannya menjadi sebuah makalah yang
Insyaa Allah dapat dipertanggungjawabkannya.

B. Rumusan Masalah
 Makna kosa kata baik secara etimologi maupun terminologi
 Jumlah pengulangan dan bentuk-bentuk katanya dalam Al-Qur’an
 Penjelasan tafsir

C. Tujuan
 Untuk menemukan/mengetahui makna kata ‫ا ْل َم ْس ِجد‬, jumlah pengulangan, dan
penjelasan tafsir di dalam Al-Qur’an.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Makna Kosa Kata


Lafazh ‫ اَ ْل َم َسا ِج ُد‬adalah jamak dari lafazh ‫ َمسْج‬Masjid (‫ ِج ٌد‬K‫ ) َم ْس‬dengan huruf jiim yang
dikasrahkan adalah tempat khusus yang disediakan untuk shalat lima waktu. Sedangkan
jika yang dimaksud adalah tempat meletakkan dahi ketika sujud, maka huruf jiim-nya di
fat-hah-kan ‫ َمس َْج ٌد‬.

Secara bahasa, kata masjid ( ‫ ِج ٌد‬K ‫ ) َم ْس‬adalah tempat yang dipakai untuk bersujud.
Kemudian maknanya meluas menjadi bangunan khusus yang dijadikan orang-orang untuk
tempat berkumpul menunaikan shalat berjama’ah. Az-Zarkasyi berkata, “Manakala sujud
adalah perbuatan yang paling mulia dalam shalat, disebabkan kedekatan hamba Allah
kepada-Nya di dalam sujud, maka tempat melaksanakan shalat diambil dari kata sujud
(yakni masjad = tempat sujud). Mereka tidak menyebutnya ‫( َمرْ َك ٌع‬tempat ruku’) atau yang
lainnya. Kemudian perkembangan berikutnya lafazh masjad berubah menjadi masjid, yang
secara istilah berarti bengunan khusus yang disediakan untuk shalat lima waktu. Berbeda
dengan tempat yang digunakan untuk shalat ‘Id atau sejenisnya (seperti shalat Istisqa’)
َ ‫( اَ ْل ُم‬mushallaa = lapangan terbuka yang digunakan untuk shalat ‘Id
yang dinamakan ‫صلَّى‬
atau sejenisnya).

ْ ‫”ا ْل َم‬Dalam Al-Qur’an


B. Jumlah Pengulangan Kata ‫س ِجد‬

Kata ‘’Masjid’’, disebut dalam Al-Qur’an sebanyak 28 kali, 22 kali di antaranya dalam bentuk
tunggal dan 6 kali dalam bentuk jamak.

Secara tekstual, Pola kata As Sujud terulang sebanyak 2 kali pada QS Al Baqarah/2: 125
dan Al Haj/22: 26.Pola kata Masjid terulang sebanyak 20 kali pada QS Al Baqarah/2: 144,
149, 150, 191, 196, 217, QS Al Maidah/5: 2, QS Al A’raf/7: 29, 31, QS Al Anfal/8: 34, QS
At Taubah/9: 7, 19, 28, 108, QS Al Isra’/17: 1, 1, 7, QS Al Haj/22: 25, QS Al Fath/48: 25,

2
26.Pola kata Masjidan terulang 2 kali pada QS At Taubah/9: 107, QS Al Kahfi/18: 21.Pola
kata Masaajid terulang 6 kali pada QS Al Baqarah/2: 113, 187, QS At Taubah/9: 17, 18,
QS Al Haj/22: 40, QS Al Jin/72: 18.

C. Penjelasan Tafsir

Penjelasan tafsir Prof.Quraish Shihab, M.A. tentang kata Al-Masjid

Kata masjid dalam AL-Quran mempunyai makna dan penjelasan yang beragam.
Diantaranya membicarakan tentang ‘’Masjid Al-Haram’’, baik yang berkaitan dengan
kesejarahannya, maupun motivasi pembangunan, posisi dan fungsi yang dimilikinya serta etika
(adab) memasuki dan menggunakannya.

Banyaknya penyebutan, Masjid Al-Haram dalam Al-Qur’an tentang masjid, mengindikasikan


adanya norma standard masjid yang seharusnya merujuk kepada norma-norma yang berlaku di
Masjid Al-Haram.99 Dalam kaitannya dengan ibadah salat yang dijalankan olehseluruh umat
Islam kapan dan dimanapun, maka yang menjadi arah salatnya (qiblat) adalah sama, yakni
Masjid Al-Haram atau Ka’bah. Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan, seperti firman Allah :
1. Qs. Al-Baqarah [2]: 144
‫ش ْط َر‬
َ ‫ضا َها فَ َو ِّل َو ْج َه َك‬َ ‫س َما ِء فَلَنُ َولِّيَنَّكَ قِ ْبلَةً ت َْر‬َّ ‫ب َو ْج ِهكَ فِي ال‬ َ ُّ‫{قَ ْد نَ َرى تَقَل‬
َ ‫ين ُأوتُوا ا ْل ِكت‬
‫َاب‬ َ ‫ش ْط َرهُ َوِإنَّ الَّ ِذ‬ َ ‫س ِج ِد ا ْل َح َر ِام َو َح ْيثُ َما ُك ْنتُ ْم فَ َولُّوا ُو ُجو َه ُك ْم‬ْ ‫ا ْل َم‬
} )144( ‫ون‬ ُّ ‫ون َأنَّهُ ا ْل َح‬
َ ُ‫ق ِمنْ َربِّ ِه ْم َو َما هَّللا ُ بِ َغافِ ٍل َع َّما يَ ْع َمل‬ َ ‫لَيَ ْعلَ ُم‬
‘’Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami
palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah
Masjidlharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan
sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan
kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang
mereka kerjakan.
Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, mula-mula ayat Al-Qur'an yang di-mansukh
adalah masalah kiblat. Demikian itu terjadi ketika Rasulullah Saw. hijrah ke Madinah, kebanyakan
penduduk Madinah saat itu terdiri atas orang-orang Yahudi. Maka Allah memerintahkannya agar
menghadap ke arah Baitul Maqdis. Melihat hal ini orang-orang Yahudi merasa gembira. Rasulullah
Saw. menghadap ke Baitul Maqdis selama belasan bulan, padahal beliau sendiri menyukai kiblat
Nabi Ibrahim a.s. Beliau Saw. selalu berdoa kepada Allah serta sering memandang ke langit
(menunggu-nunggu wahyu). Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Sungguh Kami (sering)
melihat mukamu menengadah ke langit. (Al-Baqarah: 144) Sampai dengan firman-
Nya: Palingkanlah muka kalian ke arahnya. (Al-Baqarah: 144).

Pada zaman Rasulullah S.A.W, mesjid dijadikan kegiatan umat. Mesjid tidak
hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga tempat kegiatan pemerintahan yang mencakup
ideologi, politik, ekonomi, sosial, peradilan, dan kemiliteran dibahas dan dipecahkan
sampai tuntas di mejid. Ketika itu, mesjid berfungsi sebagai pusat edukasi dan

3
memperdalam ilmu pengetahuan agama dan umum. Pendidikan Islam merupakan
pendidikan yang secara Komprehensif-intregratif mengembangkan potensi manusia, baik
fisik-material, emosi, maupun spiritualnya sebagai upaya untuk menciptakan manuusia
paripurna.

4
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, kata Mesjid yang berulang
28 kali didalam ayat-ayat Al-Qur’an mempunyai beberapa makna yang berbeda.
Mesjid juga selain sebagai pusat ibadah umat islam, merupakan lambang kebesaran
syiar dakwah Islam, sekaligus sebagai barometer dari suasana dan keadaan
masyarakat muslim sekitarnya. Oleh karna itu, pembangunan mesjid bermakna
pembangunan peradaban Islam dan keruntuhan mesjid bermakna keruntuhan Islam.

Anda mungkin juga menyukai