Anda di halaman 1dari 12

MATERI DASAR DASAR KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN

OLEH KELOMPOK KEC MAJAULENG

Anggota Kelompok:
1. NIRMASARI (220302027)

2. FEBRIANTI (220302001)

3. GISKA MAYASARI (220302023)

4. CHIKY VIETNANDY.B (220302003)

5. BESSE NURHALISA (220302019)

6. AHMAD SULFAIDIL (220302013)

7. AGUS SETIAWAN TAKWA (220302014)

UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG

FAKULTAS PERTANIAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “Dasar Dasar Komunikasi Dan
Penyuluhan Pertanian”.Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.Penulis berusaha
untukdapat menyususn makalah ini dengan baik,namun penulis pun menyadari bahwa
kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa.Oleh karena itu jika
didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi Teknik penulisan,maupun dari
Isi,maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua
pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini
terlebih dahulu juga dalam pengetahuan kita bersama.
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN PENELITIAN
BAB 2 PEMBAHASAN
A.HAMA KEONG MAS DAN CARA PENGENDALIANNYA
B.CIRI MORFOLOGI KEONG MAS
C.SIKLUS HIDUP KEONG MAS
D.TEKNIK PENGENDALIAN
BAB 3 PENUTUP
A.KESIMPULAN
B.DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Penyuluhan diharapakan mampu memberikan suatu perubahan sosial baik para


individu maupun masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai
dengan yang diharapkan.Dari pelaksanaan penyuluhan diharapkan masyarakat mampu
mendapatkan atau mengembangkan pengetahuan,keterampilan serta perilakunya
maupun keluarganya.Oleh karena itu proses dan penyelenggaraan penyuluhan harus
dibuat sedemikian rupa agar masyarakat mau,mampu,dan ikut serta dalam
penyelenggaraan sehingga dapat mewujudkan keinginan yang diharapkan .

B.Rumusan Masalah
Tingkat konsentrasi ekstrak daun picung yang efektif untuk membunuh walang
sangit

C.Tujuan Penelitian

Untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak daun picung yang efektif dalam


membunuh hama
MATERI 1
A.Hama Keong Mas dan Cara Pengendaliannya
Hama keong mas merupakan hama yang tidak asing lagi bagi petani. Hama ini
merusak tanaman padi dengan cara memarut jaringan tanaman dan memakannya dan
menyebabkan adanya bibit yang hilang di pertanaman. Pada umumnya keong mas memakan
tanaman muda yang baru ditanam. Bekas potongan daun dan batang yang diserang terlihat
mengambang. Serangan keong mas yang parah dapat mengakibatkan tanaman padi yang
baru di tanam habis total. Saat-saat penting untuk mengendalikan keong mas adalah pada 10
hari pertama untuk padi tanam pindah dan sebelum tanaman berumur 21 hari pada sistem
tabela (tanam benih secara langsung). Setelah umur tersebut, tingkat pertumbuhan tanaman
biasanya lebih tinggi dari pada tingkat kerusakan akibat keong.

B.Ciri Morfologi keong mas.


Bentuk cangkang keong mas hampir mirip dengan siput sawah yang disebut gondang,
bedanya cangkang keong mas berwarna kuning keemasan hingga coklat transparan serta lebih
tipis. Dagingnya lembut berwarna krem keputihan sampai merah keemasan atau oranye
kekuningan, besarnya kurang lebih 10 cm dengan diameter cangkang 4-5 cm. Bertelur di tempat
yang kering 10-13 cm dari permukaan air, kelompok telur memanjang dengan warna merah
jambu seperti buah murbai karena itu disebut siput murbai, panjang kelompok telur 3 cm lebih,
lebarnya 1-3 cm, dalam kelompok besarnya 4,5-7,7 mg ukuranya 2,0.
Keong mas bersifat herbivor yang pemakan segala dan sangat rakus, tanaman yang
disukai tanaman yang masih muda dan lunak seperti bibit padi, tanaman sayuran, dan enceng
gondok. Apabila habitatnya dalam keadaan kekurangan air maka keong mas akan
membenamkan diri pada lumpur yang dalam, hal ini dapat bertahan selama 6 bulan. Bila
habitatnya sudah ada airnya maka keong mas akan muncul kembali pada saat pengolahan
lahan. Keong mas mempunyai jenis kelamin yaitu jantan dan betina, tidak seperti jenis siput
yang lain. Keong mas siap melakukan kopulasi pada saat kondisi air terpenuhi pada areal
persawahan.
C.Siklus Hidup Keong Mas
(tempat yang kering) dan melakukan bertelur pada malam hari pada rumpun tanaman,
tonggak, saluran pengairan bagian atas dan rumput-rumputan. Telur keong mas diletakkan
secara berkelompok berwarna merah jambu seperti buah murbei sehingga disebut juga
keong murbei. Keong mas selama hidupnya mampu menghasilkan telur sebanyak15-20
kelompok, yang tiap kelompok berjumlah kurang lebih 500 butir, dengan persentase
penetasan lebih dari 85%.
Waktu yang dibutuhkan pada fase telur yaitu 1 – 2 minggu, pada pertumbuhan awal
membutuhkan waktu 2 – 4 minggu lalu menjadi siap kawin pada umur 2 bulan. Keong mas
dewasa berwarna kuning kemasan. Dalam satu kali siklus hidupnya memerlukan waktu antara
2 – 2,5 bulan. Keong mas dapat mencapai umur kurang lebih 3 tahun. Cara menyerang keong
mas pada tanaman padi yaitu tanaman padi yang baru ditanam sampai 15 hari setelah tanam
mudah dirusak keong mas, untuk padi tanam benih langsung (tabela) ketika 4 sampai 30 hari
setelah tebar. Keong mas melahap pangkal bibit padi muda.

D.Teknik Pengendalian
Pengendalian keong mas dilakukan secara Terpadu (PHT) yaitu suatu pendekatan
pengendalian hama yang didasari pada pertimbangan ekologi dan efesiensi ekonomi dalam
rangka pengelolaan agroekosistem yang bertanggungjawab dengan cara memadukan
berbagaicara-cara pengendalian Antara lain:

1. Mengumpu kan telur dan keong mas

Pengambilan dan pengumpulan telur dan keong mas dilakukan pada pagi atau sore hari pada
tempat-tempat yang tergenang. Keong mas mempunyai kebiasaan hidup di persawahan yang
tergenang. Gerakan tersebut sangat efektif apabila dilakukan secara dini, masal dan terus
menerus. Keong dewasa yang dikumpulkan dapat dijadikan makanan untuk manusia atau
ternak bebek karena nilai gizi yang tinggi, sedangkan telur yang terkumpul dimusnahkan
dengan cara membenamkan ke persawahan sehingga telur-telurnya tidak akan menetas.

2. Memasang penghalang plast k pada persemaian

Pasang plastik pada sekeliling persemaian dengan harapan keong mas tidak dapat masuk ke
dalam persemaian karena keong mas lebih menyukai tanaman yang muda. Disamping itu
keong mas tidak bisa merangkak ke persemaian disebabkan sifat plastik yang halus sehingga
kesulitan untuk masuk kepersemaian. Pemasangan plastic harus sampai dasar tanah dan
potongan kayu atau bilah ditancapkan di bagian dalam plastik sehingga keong mas tidak bias
masuk kepersemaian.

3. Melakukan penyu aman tanam

Pada daerah yang endemis keong mas dapat dilakukan dengan cara melakukan penyulaman
tanaman padi yang terserang. Dengan demikian tanaman padi tidak bolong bolong sehingga
pertumbuhan tanaman padi menjadi merata. Dengan demikian pada daerah yang endemis
keong mas penggunaan benih lebih tinggi dibandingkan daerah yang non endemis keong mas.

4. Memasang tongkat/kayu pada Tanaman pad

Lakukan pemasangan tongkat/kayu pada areal persawahan dengan maksud untuk


memerangkap keong mas untuk melakukan peneluran. Lalu kumpulkan telur-telur yang
diletakkan di tongkat/kayu sehingga mempermudah dalam pengumpulan. Setelah telur
dikumpulkan lalu musnahkan dengan cara membenamkan ke dalam persawahan atau di
kubur, jangan dibuang di saluran irigasi karena akan mempercepat dalam penyebaran
keongmas.

5. Membuat parit-parit disekitar persawahan

Sifat keong mas yang menyukai tempat yang berair maka dalam pengendaliannya dilakukan
dengan cara membuat parit-parit di sekitar persawahan sehingga keong mas akan mengumpul
pada parit-parit tersebut. Setelah mengumpul di parit lebih mudah untuk melakukan
pengambilan keong mas. Dengan demikian keong mas yang terkumpul dapat dijadikan
makanan manusia atau ternak.

6.Melepas bebek

Bebek merupakan binatang pemangsa keong yang cukup potensial. Pada saat panen biasanya
dilepas bebek untuk mengais rontokan padi serta memakan keong-keong kecil dan telur.
Dengan demikian populasi keong dapat ditekan dengan adanya pelepasan bebek dilahan
persawahan.

7. Memasang saringan pada saluran masuk

Pada saluran masuk ke persawahan sebaiknya diletakkan saringan untuk menghindari


masuknya keong mas dari saluran irigasi. Dengan demikian keong mas tidak dapat masuk
kelahan persawahan.

8. Memasang umpan

Memasang perangkap dengan daun pepaya dan ampas kelapa pada parit-parit untuk
mengundang keong-keong masuk ke dalam perangkap lalu dilakukan penangkapan, dan
pengumpulan.

9. Polatana
Dengan mengatur pola tanam padi – padi – palawija siklus keong mas dapat terputus dan
mengurangi serangan keong mas. Memang dengan cara tersebut belum menjamin terputusnya
siklus hidup keong mas tetapi dapat mengurangi serangan keong mas.
Disamping itu dapat juga mengendalikan OPT yang lain Tungro,Penggerek
batangpadi,WBCdantikus.

10. Pest sida nabat

Beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai moluskisida yaitu daun sembung (Blumea
balsamifera (L.) DC.), akar tuba (Derris elliptica (Roxb.) Bth.) dan patah tulang (Euphorbia
tirucalli L.). Pestisida nabati tersebut dapat digunakan secara semprot atau disebar langsung di
areal perwasahan pada daerah yang endemis keongmas.

11. Cara kimia

Apabila beberapa pengendalian tersebut di atas belum dapat mengatasi serangan keong mas,
maka pengendalian kimia segera dilakukan dengan menggunakan moluskisida sintetis sesuai
dengan anjuran yang berbahan aktif niclos amida atau moluskisida yang bijaksana dan tidak
merusak lingkungan. Aplikasinya dilakukan di hamparan yang sawah tergenang, di caren atau
cekungan-cekungan yang ada airnya tempat keong mas berkumpul.

12 Nilai Gizi Keong Mas


Hama keong mas mempunyai nilai gizi yang tinggi untuk dijadikan pakan ternak, keong mas
dapat digunakan keseluruhan bagaian tubuh keong mas sebagai sumber proten dan mineral
(Liptan 2011) Keong mas mempunyai kandungan nutrisi antara lain : Protein kasar 51,8% lemak
kasar 13,61% serat kasar 60%kadar abu 2,4% dan energi metabolis sebesar 2094,94 Kkal/kg
(Julferina 2008).Selain itu daging keong mas mengandung asam omega 3,6 dan 9 (Rohmad
2011).Namun menjadi kendala keong mas mengandung
Zat anti nutrisi yang dapat menghambat pertumbuhan ternak.Zat-zat anti nutrisi yang dimaksud
adalah asam tanin 629mg/100 g (Dharmawati, 2006). Selain itu terdapat juga asam oksalat
381mg/100 g dan asam hidrosianin 112 mg / 100 g (Udoh, 1994). Selain adanya anti nutrisi pada
lendir, secara histologi, histochemistry dan struktur tubuh dari keong merupakan tempat yang
baik bagi parasit untuk berkembang. Sedangkan menggunakan campuran keong mas produksi
telur itik mencapai 500 butir setiap harinya bahkan terkadang bisa lebih dari 600 ekor ( Aries
2012). Keong mas juga digunakan dalam pakan ternak kelinci, penelitian yang dilakukan Julferina
(2008), dengan memnfaatkan tepung keong mas sebagai subsitusi tepung ikan pada ransum
kelinci memberikan pertambahan bobot badan yang baik pada kelinci. Sebagai pakan ikan,
penggatian kandungan pakan tepung ikan menjadi tepung keong mas sebanyak 25-27%
membarikan pengaruh cukup baik terhadap laju pertumbuham harian individu, efisiensi pakan,
retensi protein, dan retensi lemak. Kandungan nutrisi dari tepung keong mas hasil penelitian
Julferina (2008).
BAB 3
PENUTUP
A.Kesimpulan

t terlebih dahulu. Hal ini untuk memudahkan dalam pengendaliannya serta lebih efektif efisien.Disarankan dalam pengenda

DAFTAR PUSTAKA
Dharmawati (2006) Terdapat juga asam oksalat 381mg?100 g dan asam hidrosianin 112

rina (2008) protein kasar 51,8%, lemak kasar 13,61% serat kasar 6,0%, kadar abu 2,4% dan energi metabolis sebesar 2094,94

Anda mungkin juga menyukai