Anggota Kelompok:
1. NIRMASARI (220302027)
2. FEBRIANTI (220302001)
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
FAKULTAS PERTANIAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “Dasar Dasar Komunikasi Dan
Penyuluhan Pertanian”.Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.Penulis berusaha
untukdapat menyususn makalah ini dengan baik,namun penulis pun menyadari bahwa
kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa.Oleh karena itu jika
didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi Teknik penulisan,maupun dari
Isi,maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua
pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini
terlebih dahulu juga dalam pengetahuan kita bersama.
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN PENELITIAN
BAB 2 PEMBAHASAN
A.HAMA KEONG MAS DAN CARA PENGENDALIANNYA
B.CIRI MORFOLOGI KEONG MAS
C.SIKLUS HIDUP KEONG MAS
D.TEKNIK PENGENDALIAN
BAB 3 PENUTUP
A.KESIMPULAN
B.DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
Tingkat konsentrasi ekstrak daun picung yang efektif untuk membunuh walang
sangit
C.Tujuan Penelitian
D.Teknik Pengendalian
Pengendalian keong mas dilakukan secara Terpadu (PHT) yaitu suatu pendekatan
pengendalian hama yang didasari pada pertimbangan ekologi dan efesiensi ekonomi dalam
rangka pengelolaan agroekosistem yang bertanggungjawab dengan cara memadukan
berbagaicara-cara pengendalian Antara lain:
Pengambilan dan pengumpulan telur dan keong mas dilakukan pada pagi atau sore hari pada
tempat-tempat yang tergenang. Keong mas mempunyai kebiasaan hidup di persawahan yang
tergenang. Gerakan tersebut sangat efektif apabila dilakukan secara dini, masal dan terus
menerus. Keong dewasa yang dikumpulkan dapat dijadikan makanan untuk manusia atau
ternak bebek karena nilai gizi yang tinggi, sedangkan telur yang terkumpul dimusnahkan
dengan cara membenamkan ke persawahan sehingga telur-telurnya tidak akan menetas.
Pasang plastik pada sekeliling persemaian dengan harapan keong mas tidak dapat masuk ke
dalam persemaian karena keong mas lebih menyukai tanaman yang muda. Disamping itu
keong mas tidak bisa merangkak ke persemaian disebabkan sifat plastik yang halus sehingga
kesulitan untuk masuk kepersemaian. Pemasangan plastic harus sampai dasar tanah dan
potongan kayu atau bilah ditancapkan di bagian dalam plastik sehingga keong mas tidak bias
masuk kepersemaian.
Pada daerah yang endemis keong mas dapat dilakukan dengan cara melakukan penyulaman
tanaman padi yang terserang. Dengan demikian tanaman padi tidak bolong bolong sehingga
pertumbuhan tanaman padi menjadi merata. Dengan demikian pada daerah yang endemis
keong mas penggunaan benih lebih tinggi dibandingkan daerah yang non endemis keong mas.
Sifat keong mas yang menyukai tempat yang berair maka dalam pengendaliannya dilakukan
dengan cara membuat parit-parit di sekitar persawahan sehingga keong mas akan mengumpul
pada parit-parit tersebut. Setelah mengumpul di parit lebih mudah untuk melakukan
pengambilan keong mas. Dengan demikian keong mas yang terkumpul dapat dijadikan
makanan manusia atau ternak.
6.Melepas bebek
Bebek merupakan binatang pemangsa keong yang cukup potensial. Pada saat panen biasanya
dilepas bebek untuk mengais rontokan padi serta memakan keong-keong kecil dan telur.
Dengan demikian populasi keong dapat ditekan dengan adanya pelepasan bebek dilahan
persawahan.
8. Memasang umpan
Memasang perangkap dengan daun pepaya dan ampas kelapa pada parit-parit untuk
mengundang keong-keong masuk ke dalam perangkap lalu dilakukan penangkapan, dan
pengumpulan.
9. Polatana
Dengan mengatur pola tanam padi – padi – palawija siklus keong mas dapat terputus dan
mengurangi serangan keong mas. Memang dengan cara tersebut belum menjamin terputusnya
siklus hidup keong mas tetapi dapat mengurangi serangan keong mas.
Disamping itu dapat juga mengendalikan OPT yang lain Tungro,Penggerek
batangpadi,WBCdantikus.
Beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai moluskisida yaitu daun sembung (Blumea
balsamifera (L.) DC.), akar tuba (Derris elliptica (Roxb.) Bth.) dan patah tulang (Euphorbia
tirucalli L.). Pestisida nabati tersebut dapat digunakan secara semprot atau disebar langsung di
areal perwasahan pada daerah yang endemis keongmas.
Apabila beberapa pengendalian tersebut di atas belum dapat mengatasi serangan keong mas,
maka pengendalian kimia segera dilakukan dengan menggunakan moluskisida sintetis sesuai
dengan anjuran yang berbahan aktif niclos amida atau moluskisida yang bijaksana dan tidak
merusak lingkungan. Aplikasinya dilakukan di hamparan yang sawah tergenang, di caren atau
cekungan-cekungan yang ada airnya tempat keong mas berkumpul.
t terlebih dahulu. Hal ini untuk memudahkan dalam pengendaliannya serta lebih efektif efisien.Disarankan dalam pengenda
DAFTAR PUSTAKA
Dharmawati (2006) Terdapat juga asam oksalat 381mg?100 g dan asam hidrosianin 112
rina (2008) protein kasar 51,8%, lemak kasar 13,61% serat kasar 6,0%, kadar abu 2,4% dan energi metabolis sebesar 2094,94