Oleh :
Ketua anggota :
Indriyani
PENDAHULUAN
1.3 Perumusan Masalah
Berkaitan dengan uraian pada latar belakang diatas, maka permasalahan yang
dikemukakandalam makalah ini adalah sebagai berikut, yakni :
1. Apa Morfologi dan Klafikasi Jamur Tiram?
1.4 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka
penulisan ini bertujuan :
1. Untuk Mengetahui Lebih Dalam Tentang Morfologi dan Klafikasi Jamur Tiram
PEMBAHASAN
o Divisio: Amastigomycota
o Kelas : Basidiomycetes
o Ordo : Agaricales
o Famili : Agaricaeae
o Genus : pleurotus
o Spesies : pleurotus sp
Nama jamur tiram (pleurotus sp) di berikan karena bentuk tudung jamur ini agak
jamur tiram licin, agak berminyak jika lembap, dan tepiannya bergelombang diameternya
Batang atau tangkai jamur tiram tidak tepat berada ditengah tudung, tetapi agak
ke pinggir. Tubuh buahnya membentuk rumpun yang memilii banyak percabangan dan
menyatu dalam satu media. Jika sudah tua, daging buahnya akan menjadi liat dan keras.
Warna jamur sering di sebut dengan oyster mushroom ini ber-macam-macam, ada yang
putih, abu-abu, cokelat dan merah. Di indonesia, jenis yang paling banyak di
budidayakan adalah jamur tiram putih. (Parjimo dan Agus Andoko. 2007:9)
Sama dengan jamur kuping yang merupakan kerabat dekatnya, jamur tiram juga
memiliki inti plasma dan spora yang berbentuk sel-sel lepas atau bersambung membentuk
hifa dan miselium. Pada titik-titik pertemuan percabangan miselium akan terbentuk bintik
kecil yang disebut dengan pin head atau calon tubuh buah jamur yang akan berkembang
1) Temperature
Serat (miselium) jamur tiram putih tumbuh dengan baik pada kisaran suhu antara 23-28
dengan temperature di bawah 23 °C, miselium jamur masih dapat tumbuh meskipun
Sedangkan untuk pertumbuhan tubuh buahnya yang bentuk seperti cangkang tiram,
Bila nilai temperature rendah tersebut tidak didapatkan, maka ada dua kemungkinan yang
terjadi, yaitu pertumbuhan tumbuh buah jamur tidak akan terbentuk, yang berarti
pemeliharaan tidak berhasil, atau walaupun terbentuk maka waktu yang diperlukan akan
lama.
Tetapi walaupun demikian fase kedua jamur tiram putih tersebut masih dapat tumbuh
2) Kelembapan
Terlalu sedikit air akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu,
bahkan terhenti sama sekali. Namun, apabila terlalu banyak air, miselium akan
membusuk dan mati. Kandungan air didalam subtract tanaman akan didapat dengan baik
Jamur tumbuh baik dalam keadaan yang lembab, tetapi tidak menghendaki genangan air.
Miselium jamur tiram tumbuh optimal pada subtract yang memiliki kandungan air sekitar
60%. Sedangkan untuk merangsang pertumbuhan tunas dan tubuh buah, memerlukan
3) Cahaya
Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada keadaan gelap. Sebaliknya, tubuh buah
jamur tidak dapat tumbuh pada tempat gelap. Cahaya diperlukan untuk merangsang
pertumbuhan tubuh buah. Tangkai jamur akan tumbuh kecil dan tudung tumbuh
Akan tetapi, cahaya matahari yang menembus secara langsung dapat merusak dan
menyebabkan kelayuan, serta ukuran tudung yang relative kecil. Pertumbuhan jamur
hanya akan memerlukan cahaya yang bersifat menyebar. Oleh karena itu, diperlukan
4) Udara
Jamur tiram putih adalah tanaman saprofit fakultatif aerobic yang membutuhkan oksigen
sebangai senyawa untuk pertumbuhannya. Sirkulasi udara yang lancer akan menjamin
pasokan oksigen. Terbatasnya pasokan oksigen udara disekitar tempat tumbuh jamur
Jamur tiram juga yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksigen memiliki tubuh
buah kecil dan abnormal. Tubuh buah jamur yang tumbuh pada tempat yang kekurangan
oksisgen akan mudah layu dan mati. Jamur tiram juga memerlukan sirkulasi udara segar
untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, harus diberi ventilasi agar pertukaran udara
Pertumbuhan miselium jamur memerlukan kandungan karbon dioksida yang agak tinggi,
yaitu 15%-20%. Tetapi, jamur tiram yang tumbuh pada tempat yang mengandung karbo
dioksida yang terlalu tinggi memiliki tubuh buah yang abnormal. Biasanya, tudung jamur
antara 5,0-6,5. Nilai pH medium diperlukan untuk produksi metabolism dari jamur tiram
Kondisi asam dapat menyebabkan pertumbuhan miselium jamur tiram terganggu, tumbuh
kontaminasi oleh jamur lain, bahkan menimbulkan kematian jamur tiram putih. Kondisi
pH yang terlalu tinggi (basa), dapat menyebabkan system metabolism dari jamur tiram
putih tidak efektif. Bahkan, menyebabkan kematian. Tubuh buah jamur tiram tumbuh
2.4.1 Pembibitan
Pembibitan merupakan tahapan budi daya yang memerlukan ketelitian yang tinggi karena
harus dilakukan dalam kondisi steril dengan menggunakan bahan dan peralatan khusus.
Dalam kegiatan pembibitan di kenal dengan istilah pembiakan tahap pertama (F 2),
pembiakan tahap kedua (F2), dan pembiakan tahap ketiga (F3). Setelah pembiakan tahap
ketiga (F3), bibit siap diinokullasikan di media tanam untuk ditumbuhkan menjadi jamur
a. Pembuatan kumbang
Secara tradisonal, budi daya jamur konsumsi bisa dilakukam di sembarang lokasi
memenuhi syarat tumbuh. Namun, produksi panen yang didapat sangat kecil, atau bahkan
jamur yang di tanam tidak tumbuh sama seklai. Penyebabnya adalah selama masa
terlindumg dari hujan dan panas matahari, serta bebas dari spora jamur lain yang
Oleh karena itu, dalam budi daya jamur tiram konsumsi secara modern dengan orentasi
dan berfungsi melindungi media tanam jamur dari air hujan dan sinar matahari langsung
dan kemungkinan masuknya kontaminan spora jamur lain yang tidak diharapkan. Dengan
menggunakan bahan dan kontruksi tertentu, kondisi di dalam kumbang dapat diatur
Tidak seperti tanaman autotrofik yang mengambil makanan dari tanah dan mengolahnya
melalui proses fotosintesis, jamur hidup dengan cara mengambil zat-zat makanan yang
dihasilkan oleh organisme lain. Oleh karena itu, media jamur bukan tanah. Media tanam
untuk jamur tiram adalah batang kayu atau bagian tubuh tanaman yang sudah mati. Di
tempatkan seperti itulah terkandung selulosa, glukosa, lignin, protein, dan senyawa pati
Namun, kebelakangan ini penggunaan kayu batang untuk media tanam jamur mulai
ditingglkan karena sulit didapat dan harganya relatif mahal. Selainiti, bibit jamur yang
ditanam batangan kayu masa tumbuhnya lama, sehingga gantinya , saat ini para petani
jamur lebih banyak menggunakan serbuk kayu limbah usaha penggergajian yang lebih
mudah didapat dan murah harganya. Selain itu, bibit jamur yang ditanam di media
serbuk kayu juga cepat tumbuh sehingga waktu panennya pun menjadi lebih cepat(32)
Walaupun hamir semua jenis serbuk kayu dapat digunakan sebagi bahan utama media
tanamm, ada beberapa jenis kayu yang memiliki kandungan zat ektraakti (zat pengawet
alami terdapat pada kayu) dan terpentin (minyak pelarut, cat) cukup tinggi sehingga
Tabel 1
dari tabel 1, terlihat bahwa kayu dari kelompok berdaun jarum memiliki kandungan zat
ekstraktif lebih tinggi dibandingkan dengan kayu dari kelompok kayu dari kelompok
berdaun lebar. Karena itu, disarankan dengan menggunakan serbuk kayu yang berasal
dari jenis kayu berdaun lebar, seperti kayu albasia,meranti,jati dan randu.
Tempat menanam bibit jamur kayu seperti jamur tiram dengan membuat log, yaitu media
tanam yang dimasukkan ke dalam plastik dan dibentuk menyerupai potongan kayu
gelondongan.(34)
1. Pencampuran
Pencampuran bisa di lakukan secara menual menggunakan tangan atau tergantung pada
banyaknya pencampuran ini harus dilakaukan secara merata sehingga campuran menjadi
homogen dan tidak terjadi gumpalan-gumpalan antara serbuk kayu dan kapur karena bisa
2. Pengomposan
dicerna oleh jamur. Pengomposan dilakukan dengan cara yang sederhana, yaitu
menumpuk media tanam setinggi 50 cm, lalu ditutup dengan lembaran plastik selama dua
hari sampai suhunya mencapai 50℃ dengan kadar air 50-65% dan pH 6-7.(35)
3. Pembungkusan
Setelah dikomposkan serta kelembapan dan nilai Ph-nya telah sesuai, media tanam
berkapasitas 1000 gram, lalu dipadatkan agar bibit bisa ditanam secara merata.
Pembungkusan media tanam dapat dilakukan secara menual menggunakan tangan atau
dengan mesin khusus. Jika pembungkusan dilakukan secara menual, media dalam
bungkus plastik dipadatkan menggunakan botol atau alat sejenis. Jika menggunakan
mesin pengisi, biasanya sudah dilengkapi dengan alat untuk memadatkannya. Pemadatan
dilakukan sampai media mencapi ketinggian sekitar 20 cm. Tepat di tengah permukaan
media dibuat lubang tanam 10 cm dengan diameter 2,5 cm menggunakan kayu atau besi
Kemudian bagian ujing plastik yang terbuka, tepat di atasa batas media tanam dipasang
cincin dari plastik atau potongan pipa paralon, lalu di sumpal dengan kapas. Proses
terakhir, kapas dibungkus dengan kertas atau alumunium foil. Media tanam jamur kayu
Sterilisasi harus dilakukan karena media tanam yang sudah berbentuk bag log biasanya
masih mengandung banyak mikroba, khususnya jamur-jamur liar. Jika tidak disterilkan,
jamur-jamur liar ini akan hidup subur dan menghambat pertumbuhan jamur utama yang
sengaja ditanam. Ada dua alat yang biasa digunakan petani untuk mensterilisasikan bag
log.(37)
1. Sterilisator tardisonal
Alat ini berbentuk drum minyak tanah yang dimodifikasikan. Drum tersebut disekat
menggunakan anyaman kawat atau ram tersebut di bagian tengahnya sehingga menjadi
seperti dandang di bagian tengahnya. Sehingga menjadi seperti dandang untuk mengukus
masakan. Kemudianbagian bawah. Ram diisi air dan bag log diatur secara bertumpuk
diatas ram kawat, lalu drum dipanaskan sampai air bagian bawah ram kawat mendidih.
70%. Penyebabnya adalah tidak tercapainya besar uap panas dan tekanan yang
diharapkan sehingga masih banyak mikroba liar tetap hidup di dalam bag log. Selain itu,
waktu biasanya kurang dari lima jam sehingga pemanasan di dalam drum tidak bisa
berlangsung maksimal. Pemanasan lebih dari lima jam akan meningkatkan suhu di
dalam drum sampai 100℃ dan tekanan di atas 2 atmosfer sehingga bisa
2. Sterilisator modern
Sterilisatir ini bisa meningkatkan keberhasilan strelisasi bag log sampai 95%. Hanya,
harganya sangat mahal sehingga petani jamur bermodal kuat yang mampu membelinya.
Untuk menghemat biaya, yaitu petani bermodal kecil bisa membuatnya sendiri atau
secara piutang. Bentuknya terdiri dari dua bagian, yaitu benjana penghasil uap air (boiler)
5. Pendinginan
Sebelum diinokulasikan dengan bibit jamur, bag log didinginkan terlebih dahulu selama
12 jam sampai suhunya mencapai 35-40℃ . Jika suhu masih lebih dari 40 ℃ bibit jamur
yang diinokulasikan tidak akan tumbuh. Gunakan kipas angin atai blower agar proses
pendinginan cepat.(39)
b. Penanaman
1. Penanaman bibit jamur kuping dan jamur tiram ke dalam bag log meliputi
Inokulasi atau penanaman harus segera dilakukan setelah bag log sudah dingin dan
dilakukan ruangan yang telah disterilkan. Sebaiknya inokulasi dilakukan oleh dua orang,
satu orang bertugas menanam bibit ke bag log dan seorang lagi bertugas menutup bag log
secepatnya. Dengan demikian waktu inokulasi semakin cepat dan kemungkinan bibit
tercemar mikroba akan semakin kecil. Cara melakukan inokulasi jamur tiram ke bag log
sebagai berikut.(39)
o Buka botol atau bungkus biakan F3, lalu tuangkan di tengah- tengah lubang tanam
bag log. Setiap bungkus biakan F3 biasanya dapat ditanam di sekitar 40 bag log.
terlalu rapatasi agar masih ada sedikit oksigen yang masuk agar miselium jamur bkubg
2) Inkubasi
Inkubasi atau peroses menumbuhkan miselium jamur dilakukan dengan cara menyimpan
bag log di ruang bersuhu 22-28℃ . Suhu ini harus terus dikontrol karena pertumbuhan
miselium akan terhambat jika berada di bawah atau di atas kisaran angka tersebut. Oleh
karena itu, sebaiknya ruang inkubasi di lengkapi dengan alat pengatur suhu.(4)
Bag log diletakkan langsung di atas lantai ruang inkubasi dengan posisi berdiri. Lamanya
waktu inkubasi 40-60 hari sampai seluruh media bag log di penuhi miselium. Tanda
keberhasilan inkubasi sudah bisa dilihat sekitar dua minggu, yaitu tumbuhnya miselium
jamur berwarana putih yang berwarana putih yang merambat ke bawah. Jika miselium
tidak tumbuh atau tumbuh atau tumbuh miselium berwarna bukan puti, berarti proses
inkubasi gagal dan harus diulangi. Caranya, bag log disterilisasi dan diinokulasi ulang,
lalu diinkubas kembali. Jika inkubasi yng kedua juga gagal, sebaiknya bag log dibuang
Sebelum bag log dimasukan ke dalam kumban, dilakukan seleksi agar tingkat
pertumbuhan jamur kumbang optimal. Bibit yang baik adalah yang miseliumnya
tumbuh merata ke seluruh bagian bag log. Jangan menggunakan bibit miseliumnya terlalu
padat, terlalu tipis, atau jarang. Bibit yang miselumnya tumbuh mengelompok di bagian-
Bag log jamur tiram yang sudah diseleksi segera dimasukan kedalam kumbang yang
telah disiapkan. Bag log –bag log tersebut ditata rebah di atas rak dengan posisi satu
Untuk tempat keluarnya jamur yang telah perlu di buatkan lubang pada bungkus bag log.
Ada dua cara yang biasa dilakukan untuk melubangi bungkus bag log, yaitu membuat
terbuka ke arah ujung bag log atau membuat sayatan berbentuk persegi ukuran 1 × 1 cm
Penyayatan dilakukan dua kali. Penyayatan pertama dilakukan pada saat bag log baru
dimasukkan ke dalam kumbang. Satu atau dua minggu kemudian akan tumbuh akan
tumbuh calon tubuh buah jamur melalui sayatan ini. Lokasi penyayatan bersberangan
dengan lokasi sayatan pertama agar terjadi pemerataan pemanfaatan sumber nutrisi di
2.4.3 Pemeliharaan
Jamur tiram memerlukan suhu 16-22℃ dan kelembapan 80-90% untuk pertumbuhan
tubuh buahnya. Jamur merang memerlukan suhu 32-85℃ dan kelembapan 80-85% untuk
menumbuhkan tubuh buahnya. Oleh karena itu, kondisi di dalam kumbang harus
memenuhi syarat pertumbuhan ketiga jenis jamur ini. Termomete dan higrometer yang
dipasang di dalam kumbang harus selalu diperiksa untuk memastiakan suhu dan tinggal
Salah satu cara menjaga suhu dan kelembapan kumbang adalah denga melakukan
pengabutan air dari sproyer yang dilengkapi nozzle. Kumbang modern bisanya sudah
dilengkapi dengan alat pengabut air di bagian atasnya sehingga penggunaannya tinggal
menaktifkan saja.
Frekuensi pengabutan kumbang tergantung pada cuaca. Pada musim hujan yang suhu
udara dan kelembapannya normal, pengabutan cukup sekali pada pagi hari. Pada musim
kemarau yang suhu udaranya panas dan kelembapannya rendah pengabutan dilakukan
Saat masih berbentuk miselium, jamur memang tidak memerlukan oksigen dalam jumlah
besar. Namun, pasokan oksigen yang besar sangat diperlukan saar jamur membetuk
tubuh buah. Pasokan oksigen yang kurang saat jamur membentuk tubuh buah akan
berakibat jjamur tumbuh kerdil. Bahkan, tubuh buah tidak akan terbentuk dakam
sudah mencapai 5%, tubuh buah jamur tidak akan terbentuk. Oleh karena itu, pengaturan
sirkulsi udara harus rutin dilakukan. Caranya dengan membuka jendela kumbang selama
1-2 jam setiap hari agara proses masuknya oksigen dan keluarnya karbondioksida lancar.
(48)
Panen jamur dilakukan secara menual menggunakan tangan atau menggunakan pisau
tajam. Jamur yang dipanen harus dipotong berserta akarnya karena akar tertinggal di
dalam media akan membusuk dan menganggu pertumbuhan calon jamur di sekitar lokasi
tersebut. Oleh karena itu, jika ada akar yang tertinggal di media harus di cabut secara
Saat terbaik untuk memanen jamur adalah pada pagi hari sebelum pukul 10:00 atau sore
hari sebelum pukul 17:00 jika dipanen siang hari, berat jamur akan menyusut karean
kepanasan. Jamur tiram dioanen 4-5 hari sejak pembentukan tubuh buah (pin head) saat
itu beratnya telah mencapai 50-70 gram. Masa panen mencapai empat bulan dengan
2. Pascapanen
langkah pertama dilakukan setelah panen adalah membersih jamur dari berbagai kotoran
yang menempel. Caranya, permukaan tubuh buah dibasahi dengan air bersih,kemudian di
tekgosok dengan tangan secara pelan-pelan sampai seluruh kotoran yang menempel
hilang. Mengingat tubuh buah jamur gampang sobek, perkerjaan ini harus dilakukan
dengan h tujati-hati. Setelah itu, barulah jamur siap dipasarkan sesuai dengan tujuan yang
dikehendaki. Untuk sakala petani (bukan perushaan besar) produk yang dipasarkan
a. Jamur segar
Buah jamur yang telah dicuci bersih kemudian ditiriskan samapi tidak ada lagi air yang
mentes. Pastikan jamur benar-benar sampai tidak ada lculatkan muagi air yang menetes.
Pastikan jamur benar-benar tiris karena air cucian yang masih menempel di jamur akan
mengakibatkan munculnya bintik-bintik berwarna. Jika hal ini terjadi kualitas jamur akan
menurun dan harga jualnya menjadi rendah. Setelah itu, jamur dikemas dalam katong
plasti atau styrofoam chest dengan ukkuran kemasan tergantung pasa selera dan
dimasukan ke dalam refrigerator bersuhu 15 ℃. Demgan cara ini, umur kesegaran jamur
Bahan kimia yang dapat digunakan untuk memperpajang kesegaran jamur adalahNa-
bisulfi 0,2% (2000ppm), larutan asam sitrat 0.5%, garam dapur 15%, SO2 0.1%, K-
bikarbonat 0,1%. Dosis di atas masih di bawah nilai yang diperbolehkan Ditjen POM
Depkes sehingga masih aman jika konsumsi manusia. Penamabahan kimia dilakukan
dengan cara menyemprotkan ke jamur atau biasa juga dengan merendamnya seama 10
menit. Dengan pe’namabahan bahan kimia ini perumbuhan mikroba pembusuk bisa
b. Jamur kering
Pengeringan bertujan mengurangi kandungan air yang ada di dalam tubuh buah jamur
sehingga mikroba pembusuk tidak dapat hidup. Walupun akan mengubah buntuk dan
Pengeringan jamur bisa dilakukan dengan cara menjamur atau menggunakan ruang
pengringan khusus yang sumber panasnya berasla dari listrik atau minyak tanah. Jika
pengeringan dilakukan dalam ruang khusus, jamur yang telah ditiriskan disusun di ata
rak, lalu dimasukkan ke dalam pengering. Awalny suhu panas yang pengering dilakukan
3-4 jam jika dijemur langsung dan delapan jam dilakukan 3-4 jam jika dijemur langsung
Jamur tiram yang telah dicuci dan ditiriskan bisa langsung dikeringkan sambil dibolak-
balik agar keringnya merata. Sementara itu, jamur merang stadia kancing sebelum
Jamur yang sudah kering lalu dimasukkan ke dalam kantkanung plastik tebal. Setelah
penuh, tekan sedikit sehingga udra di dalamnya dilipat dan diikat menggunakan karet
aatau tali rafia. Jamur kering ini biasany di jual ke supermarket atau diekspor.(53)
2.6 Manfaat Jamur Tiram
Jamur tiram itu mengandung Rendah kolestrol sehingga dapat mencegah penyakit darah
tinggi (hipertensis) dan aman bagi mereka yang rentan terhadap serangan jantung, serta
8. Menghilangkan anemia.
Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur kayu karena jamur ini
banyak tumbuh pada media kayu yang sudah lapuk. Disebut jamur tiram karena
bentuk tudungnya agak membulat, lonjong dan melengkung seperti cangkang
tiram Batang atau tangkai jamur ini tidak tepat berada pada tengah tudung,
tetapi agak ke pinggir. Jamur tiram merupakan salah satu jamur yang enak
dimakan dan mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi sehingga tidak
mengherankan bila jenis jamur ini sekarang banyak dibudidayakan.
Kandungan gizi jamur tiram putih menurut Cahyana (1999) adalah sebagai
berikut : protein (27 %), lemak (1,6 %), karbohidrat (58 %), serat (11,5
%), abu (0,3 %), dan kalori (265) kalori. Adapun jenis jamur tiram yang banyak
dibudidayakan antara lain jamur tiram putih, jamur tiram abu-abu, jamur tiram
cokelat dan jamur tiram merah. Jamur tiram putih, abu-abu dan cokelat paling
banyak dibudidayakan karena mempunyai sifat adaptasi dengan lingkungan
yang baik dan tingkat produktivitasnya cukup tinggi.
Suhu pertumbuhan jamur tiram pada saat inkubasi lebih tinggi
dibandingkan suhu pada saat pertumbuhan (pembentukan tubuh buah
jamur). Suhu inkubasi jamur tiram berkisar antara 22-28 oC dengan kelembaban
60-80 %, sedangkan suhu pada pembentukan tubuh buah berkisar antara 16-22 oC
dengan kelembaban 80-90 %. Pengaruh suhu dan kelembaban tersebut di dalam
ruangan dapat dilakukan dengan menyemprotkan air bersih ke dalam ruangan.
Pengaturan kondisi lingkungan sangat penting bagi pertumbuhan tubuh buah.
Apabila suhu terlalu tinggi, sedangkan kelembaban terlalu rendah maka
primordia (bakal jamur) akan kering dan mati. Di samping suhu dan
kelembaban, faktor cahaya dan sirkulasi udara perlu diperhatikan dalam
budidaya jamur tiram. Sirkulasi udara harus cukup, tidak terlalu besar tetapi
tidak pula terlalu kecil. Intensitas cahaya yang diperlukan pada saat
pertumbuhan sekitar 10 %, maka dari itu dalam budidaya jamur dibuat
kubung (rumah jamur tertutu
BAB V
KESIMPULA
N
Parjimo dan Agus Andoko. 2007. Budi daya jamur. Jakarta: Agromedia Pustaka
http://carasendiri.blogspot.com/2012/05/kandungan-gizi-dan-khasiat-jamur-tiram.html/
http://manfaattumbuhanbuah.blogspot.com/2014/05/manfaat-jamur-tiram-bagi-
http://kubunghortikultura.wordpress.com/2011/09/02/budidaya-jamur-tiram-laporan-pkl/
http://stiep.blogspot.com/2011/01/makalah-budidaya-jamur-tiram-2.html/diakses 15
desember 2014
LAMPIRAN
1.
Medium PDA