DI SUSUN OLEH
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
A. Definisi Mikroorgganisme
Sebagai parasit, mereka menimbulkan penyakit pada tumbuhan dan hewan, termasuk
manusia. Kematian karena infeksi oleh jamur sangat tinggi. Hal ini boleh jadi
disebabkan oleh diagnosis yang terlambat atau karena tidak tersedianya antibiotik-
antibiotik nontoksik yang secara medis tepat guna ,Banyak penyakit yang disebabkan
oleh jamur, salah satunya dari spesies Candida albicans. Candida merupakan jamur
bersel tunggal dan tak berfilamen. Candida telah muncul sebagai salah satu infeksi
nosokomial yang paling penting di seluruh dunia dengan angka morbiditas, mortalitas
dan pembiayaan kesehatan yang bermakna. Lebih dari 150 spesies Candida telah
diidentifikasi dan 70% infeksi pada manusia disebabkan oleh Candida albicans.
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau masa zat
suatu organisme, misalnya kita makhluk makro ini dikatakan tumbuh ketika
bertambah tinggi, bertambah besar atau bertambah berat. Pada organisme bersel
satu pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan koloni, yaitu pertambahan
jumlah koloni, ukuran koloni yang semakin besar atau subtansi atau massa mikroba
dalam koloni tersebut semakin banyak, pertumbuhan pada mikroba diartikan
sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri.
D. A. Berdasarkan
Bentuknya
E. Bentuk media ada tiga
macam yang dapat
dibedakan dari ada atau
tidaknya bahan
F. tambahan berupa
bahan pemadat seperti
agar-agar atau gelatin.
Bentuk media tersebut
yaitu:
G. 1.Media Padat
H. A. Berdasarkan
Bentuknya
I. Bentuk media ada tiga
macam yang dapat
dibedakan dari ada atau
tidaknya bahan
J. tambahan berupa
bahan pemadat seperti
agar-agar atau gelatin.
Bentuk media tersebut
yaitu:
K. 1.Media Padat
Berdasarkan Bentuknya Bentuk media ada tiga macam yang dapat dibedakan dari
ada atau tidaknya bahan tambahan berupa bahan pemadat seperti agar-agar atau
gelatin. Bentuk media tersebut yaitu:
1.Media Padat
Media padat merupakan media yang mengandung banyak agar atau zat
pemadat kuranglebih 15% agar sehingga media menjadi padat. Media ini dapat
dibedakan menjadi tiga jenismenurut bentuk dan wadahnya yaitu, media tegak,
media miring, dan media lempeng. Mediategak menggunakan tabung reaksi
yang ditegakkan sebagai wadahnya, media miringmenggunakan tabung
reaksi yang dimiringkan, sedangkan media lempeng
menggunakanpetridish (plate) sebagai wadahnya. Media ini umumnya
digunakan untuk pertumbuhan kolonibakteri atau kapang.Kalau ke dalam media
ditambahkan antara 10-15 gram tepung agar-agar per1000 ml media. Jumlah
tepung agar-agar yang ditambahkan tergantung kepada jenis ataukelompok
mikroba yang dipelihara. Kalau ke alam media tidak ditambahkan zat
pemadat,umumnya dipergunakan untuk pembiakkan mikroalga tetapi juga
mikroba lain, terutama bakteridan ragi. Ada yang memerlukan kadar air tinggi
sehingga jumlah tepung agar-agar rendah. Tetapiada pula yang memerlukan
kandungan air rendah sehingga penambahan tepung agar-agar harusedikit.
Media padat umumya dipergunakan untuk bakteri, ragi, jamur dan kadang-
kadang juga mikroalga.
Media semi padat atau semi cair merupakan media yang mengandung agar
kurang dari yangseharusnya kurang lebih 0,3% - 0,4% sehingga media menjadi
kenyal,tidak padat dan tidakbegitu cair. Umumnya digunakan untuk
pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan air danhidup anerobik dan untuk
melihat pergerakan mikroba.Kalau penambahan zat pemadat hanya50% atau
kurang dari yang seharusnya. Ini umumnya diperlukan untuk pertumbuhan
mikrobayang banyak memerlukan kandungan air dan hidup anaerobic atau
fakultatif.
3.Media cair
Media cair merupakan media yang tidak ditambahi bahan pemadat, umumnya
digunakanuntuk pertumbuhan mikroalga. Kalau ke dalam media tidak
ditambahkan zat pemadat, umumnyadipergunakan untuk pembiakkan mikroalge
tetapi juga mikroba lain,terutama bakteri dan ragi.
Berdasarkan Komposisi/Susunannya
Berdasarkan bentuk:
1. Media alami, yaitu media yang disusun oleh bahan-bahan alami seperti
kentang, tepung,daging, telur, ikan, umbi-umbian lainnya dan sebgainya.
Pada saat sekarang.
2. media alami yang banyak dipergunakan adalah dalam kultur jaringan
tanaman maupunmhewan. Media untuk budidaya mikroorganisme
memiliki sumber karbon untukdimasukkan ke dalam biomassa. Kalau
ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat,umumnya dipergunakan
untuk pembiakkan mikroalge tetapi juga mikroba lain,terutamabakteri dan
ragi. Contoh media alami yang paling banyak dipergunakan adalah
teluruntuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan virus.
3. Media sintetik yaitu media yang disusun oleh senyawa kimia
seperti media untukpertumbuhan dan perkembangbiakkan bakteri
clostridium tersusun oleh:
K2HPO4 : 0,5 g
KH2PO4 : 0,5 g
MgSO4, 7H2O : 0,1 g
NaCl : 0,1 g
FeSO4, 7H2O : 0,01 g
MnSO4, 7H2O : 0,01 g
CaCO3 seangin
Berdasarkan fungsinya, media dapat dibedakan menjadi enam yaitu:
Media Basal (media dasar) adalah media yang digunakan sebagai bahan
dasar untukmembuat media lain yang lebih kompleks. Media ini dapat
mendukung pertumbuhanhampir semua jenis mikrobia, contohnya adalah
nutrient broth, kaldu pepton, dsb.
Media diferensial adalah media yang bila ditumbuhi oleh mikroba yang
berbeda, mikrobatersebut akan tumbuh dengan ciri khusus sehingga dapat
dibedakan. Contohnya: MediaTriple Sugar Iron Agar (TSIA), Media Sulfit Indol
Motility (SIM), dsb. Dan mediadifferensial merupakan media yang
ditambahkan bahan-bahan kimia atau reagensiatertentu yang
menyebabkan mikroba yang tumbuh memperlihatkan perubahan-
perubahanspesifik sehingga dapat dibedakan dengan jenis lainnya.
Media selektif adalah media yang memungkinkan suatu jenis mikroba tumbuh
denganpesat, sementara jenis mikroba yang lain terhambat.
Contohnya: Media SalmonellaShigella Agar (SSA), Thiosulphate Citrate Bile
Salt (TCBS), dsb. Dan media selektif,merupakan media yang ditambahkan
bahan-bahan tertentu yang akan menghambatpertumbuhan mikroba yang
tidak diinginkan yang ada dalam suatu spesimen. Inhibitoryang digunakan
berupa antibiotik, garamk dan bahan-bahan kimia lainnya
Media diperkaya (enrichment) adalah media yang dirancang untuk
mendukungpertumbuhan mikroorganisme.Media tersebut memiliki
konstituen nutrisi yangmendorong pertumbuhan mikroba tertentu.
Contohnya: kaldu selenit, atau kaldutetrationat untuk memisahkan bakteri
Salmonella thyposa dari tinja. DanMedia diperkaya(enrichment media), media
yang ditambahkan bahan-bahan tertentu untuk menstimulasipertumbuhan
mikroba yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk menstimulas
Media pengkayaan adalah media ini umumnya mengandung bahan-bahan
tertentu yang disatu pihak dapat menghambat pertumbuhan bakteri
tertentu,tetapi di lain pihaksebaliknya dapat menunjang pertumbuhan
bakteri tertentu lainnya.misalnya mediamuller-kauffman mengandung
natrium tetrationat yang menunjang pertumbuhansalmonella tetapi
menghambat pertumbuhan Escherichia
.6. Media uji(identifikasi) adalah media yang digunakan untuk
identifikasi mikroba,medium litmus milk.umumnya ditambah dengan
substansi tertentu yang menjadi indikator, misalnya :
a) Medium umum, media yang ditambahkan bahan-bahan yang
bertujuan menstimulasipertumbuhan mikroba secara umum.
Contoh Nutrien Agar (NA) untuk menstimulasipertumbuhan
bakteri, Potato Dextose Agar (PDA) untuk menstimulir pertumbuhan
fungi
b) Medium khusus(spesifik), merupakan medium untuk
menentukan tipe pertumbuhanmikroba dan kemampuannya
untuk mengadakan perubahan-perubahan kimia tertentumisalnya,
medium tetes tebu untuk Saccharomyces cerevisiae.
c) 9. Medium penguji (Assay medium), yaitu medium dengan susunan
tertentu yang digunakanuntuk pengujian senyawa-senyawa tertentu
dengan bantuan bakteri misalnya mediumuntuk menguji vitamin-
vitamin, antibiotika dan lain-lain.
d) 10. Medium perhitungan jumlah mikroba yaitu medium
spesifik yang digunakan untukmenghitung jumlah mikroba
dalam suatu bahan, misalnya medium untuk menghitungjumlah
bakteri E. coli air sumur.
D. Pengukuran Pertumbuhan
metode ini sampel dialirkan pada suatu system filter membrane dengan
bantuan vacuum. Bakteri yang terperangkap selanjutnya ditumbuhkan pada
media yang sesuai dan jumlah koloni dihitung. Keuntungan metode ini adalah
dapat menghitung sel hidup dan system penghitungannya langsung. Namun,
metode ini membutuhkan biaya yang besar dalam penggunaannya.
Bakteri yang bermultiplikasi pada media cair akan menyebabkan media tersebut
menjadi keruh. Alat yang digunakan untuk pengukuran adalah spektrofotometer
atau kolorimeter dengan cara membandingkan densitas optic (optical density atau
OD) antara media blank (media control, yang tidak ditumbuhi bakteri) dengan
media dengan pertumbuhan bakteri.
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa jumlah produk metabolic tertentu
seperti asam atau CO2 dapat menggambarkan jumlah mikroorganisme yang
terdapat di dalam media.
Pemilihan metode pengukuran ini dapat dipengaruhi oleh ketersedian alat pada
suatu laboratorium dan dan peneliti. Oleh sebab itu, sebagai peneliti, kita jangan
terpaku oleh satu metode saja. Kita perlu mempertimbangkan metode-metode
lain yang sesuai dengan ketersedian alat dan dana dengan tidak
mengesampingkan kualitas dari tujuan akhir penelitian itu sendiri.
E. Kurva Pertumbuhan
Jumlah sel mikroba sangat banyak sehingga untuk memasukkan datanya dalam kurva
pertumbuhan, digunakan angka hasil konversi logaritmik. Jika datanya tidak
dikonversikan ke nilai log, kurva pertumbuhan dapat dibuat pada kertas logaritma.
Penentuan atau penghitungan jumlah sel dapat dilakukan dengan metode langsung
atau metode spektrofotometri dengan mengukur nilai OD (optical density =
kepadatan bakteri yang terlihat sebagai kekeruhan medium).
G : waktu generasi
Kultur E. coli umur 12 jam dalam medium kaldu nutrisi cair. Fase
pertumbuhan ini dapat dipertahankan dengan menyimpannya dalam lemari es
Medium kaldu cair steril dalam labu Erlenmeyer 250 m
Waterbath shaker incubator suhu 37C
Spektrofotometer
Pipet steril ukuran 1 ml dan 10 ml
Lampu spiritus atau Bunsen.
PROSEDUR KERJA
DAFTAR PUSTAKA
Black, Jacquelyn G. 2002. Microbiology. John Wiley & Sons, Inc. Brock. TD.
Madiqan. MT. 1991. Biology of Microorganisms. Sixth ed. PrenticeHallInternational,
Inc. Cappuccino, JG. & Sherman, N. 1987. Microbiology: A Laboratory Manual. The
Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc. California. Case, C.L. & Johnson,
T.R. 1984. Laboratory Experiments in Microbiology. Benjamin/Cummings
Publishing Company, Inc. California. Dwidjoeseputro. 1998. Dasar-dasar
mikrobiologi. Unipress: Jakarta Fardiaz, S. 1987. Fisiologi Fermentasi, PAU IPB.
Kusnadi, dkk. 2003. Mikrobiologi (Common Teksbook). Biologi FPMIPA UPI,
IMSTEP. Moat, A.G. & Foster, J.W. 1979. Microbial Physiology. John Wiley &
Sons Nicklin. J.K. Graeme-Cook. T. Paget & R. Killington. 1999. Instans Notes in
Microbiology. Springer Verlag. Singapore Pte, Ltd. Tortora Gerard J. et al. 1992.
Microbiology an Introduction. Fourth Ed. The Benjamin Cummings Publishing
Company, Inc. Tim Ganesha Operation. 2005. Instan Biologi SMA. Erlangga:
Jakarta. Schlegel, Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum Edisi keenam. UGM Press:
Yogyakarta. Waluyo, Lud. 2004. Mikrobiologi Umum. UMM Press: Malang
https://fa.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/168/2016/08/Modul-05-Kuantifikasi-
Pertumbuhan-Mikroba-.pdf