Anda di halaman 1dari 9

Uraian materi

A.    PENGERTIAN MEDIA
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri
atas campuran nutrisi (nutrient) yang digunakan oleh suatu mikroorganisme
untuk tumbuh dan berkembangbiak pada media tersebut. 
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara
(nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan
mempergunakan bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi,
perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba
(Sutedjo,1996).

B.   MANFAAT DAN FUNGSI MEDIA


Media berfungsi sebagai tempat tinggal, sumber makanan, dan
penyedia nutrisi bagi mikroorganisme yang akan dibiakan pada media, selain
itu media juga berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan, mengirimkan
dan meyimpan mikroorganisme dalam waktu yang lama di
laboratorium. Media juga dapat digunakan untuk mempelajari sifat-sifat
koloni/pertumbuhan mikroorganisme, serta sifat-sifat biokimiawinya. 

C.  PERSYARATAN MEDIA
Persyaratan untuk mengetahui media pertumbuhan mikroba baik atau
tiidak : . . .
1. Media harus mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan bakteri.
2. Media harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH
yang sesuai dengan kebutuhan bakteri. 
3. Media harus dalam keadaan steril, artinya sebelum ditanami bakteri yang
dimaksud tidak ditumbuhi oleh mikroba lain.

D. KOMPOSISI PERTUMBUHAN

1. Tingkat keasaman (pH)


Kebanyakan mikroba tumbuh baik pada pH sekitar netral dan pH 4,6 –
7,0 merupakan kondisi optimum untuk pertumbuhan bakteri, sedangkan kapang
dan khamir tumbuh pada pH yang lebih rendah.
2. Suhu
Suhu merupakan salah satu factor lingkungan yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan mikroba.
Berdasarkan kisaran suhu pertumbuhan, mikroba dibedakan atas tiga
kelompok sebagai berikut :
1. Psikrofil, yaitu mikroba yang mempunyai kisaran suhu pertumbuhan pada
suhu 0-20 derajat Celcius.
2. Mesofil, yaitu mikroba yang mempunyai kisaran suhu pertumbuhan 20- 45
derajat Celcius.
3. Termofil, yaitu mikroba yang suhu pertumbuhannya diatas 45 derajat Celcius.
4.
3. Nutrient
Mikroba sama dengan makhluk hidup lainnya, memerlukan suplai nutrisi
sebagai sumber energi dan pertumbuhan selnya. Unsur-unsur dasar tersebut
adalah : karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan
sejumlah kecil logam lainnya. 

4. Oksigen
Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, mikroba dibedakan atas 4
kelompok sebagai berikut:
 Aerob, yaitu mikroba yang membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya.
Anaerob, yaitu mikroba yang tumbuh tanpa membutuhkan oksigen.
 Anaerob fakultatif, yaitu mikroba yang dapat tumbuh dengan atau tanpa
adanya oksigen.
 Mikroaerofil, yaitu mikroba yang membutuhkan oksigen pada konsentrasi
yang lebih rendah daripada konsentrasi oksigen yang normal di udara.

5. Tekanan osmosis
Suatu tekanan osmose akan sangat mempengaruhi bakteri jika tekanan
osmose lingkungan lebih besar (hipertonis) sel akan mengalami plasmolisis.
Sebaliknya tekanan osmose lingkungan yang hipotonis akan menyebabkan sel
membengkak dan juga dapat mengakibatkan rusaknya sel.
 
5. Sterilitas
Media harus dalam keadaan steril, artinya sebelum ditanami bakteri
yang dimaksud tidak ditumbuhi oleh mikroba lain.
E.  BAHAN PEMBUATAN MEDIA
1.  Bahan Dasar
 Air (H2O) sebagai pelarut
 Agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media. Agar sulit
didegradasi oleh   mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada suhu
45oC.
 Gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin adalah polimer
asam amino yang diproduksi dari kolagen. Kekurangannnya adalah lebih
banyak jenis mikroba yang mampu menguraikannya dibanding agar.
 Silica gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga
sebagai pemadat media. Silica gel khusus digunakan untuk memadatkan
media bagi mikroorganisme autotrof obligat.

2.  Nutrisi atau Zat Makanan


Media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme
sel yaitu berupa unsur makro seperti C, H, O, N, P; unsur mikro seperti Fe, Mg dan
unsur pelikan/trace element.
1) . Sumber karbon
2).  Sumber nitrogen
3).  Sumber oksigen
4).  Sumber fosfat
5. Sumber unsur sekelumit (mikronutrient/trace element).

3.     Bahan Tambahan
1. Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium
dengan tujuan tertentu,
2. Antibiotik ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan mikroba
nontarget/kontaminan.

4.     Bahan yang Sering Digunakan dalam Pembuatan Media


 Agar. Agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan
terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai
pemadat (gelling) yang pertama kali digunakan oleh Fraw & Walther Hesse
untuk membuat media.
 Peptone. Peptone adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti
otot, liver, darah, susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai.
 Meat extract. Meat extract mengandung basa organik terbuat dari otak, limpa,
plasenta dan daging sapi.
 Yeast extract. Yeast extract terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat
alcohol. Yeast extract mengandung asam amino yang lengkap & vitamin (B
complex). 
 Karbohidrat. Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan
asam amino dan gas dari karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya
digunkan dalam amilum, glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, manitol, dll.

MACAM-MACAM MEDIA
  Media untuk kultur bakteri dalam mikrobiologi ada banyak jenisnya dan dapat
menjadi tiga kelompok besar berdasarkan bentuk, komposisi/susunannya.

A. Berdasarkan Bentuknya
Bentuk media ada tiga macam yang dapat dibedakan dari ada atau tidaknya
bahan tambahan berupa bahan pemadat seperti agar-agar atau gelatin. Bentuk
media tersebut yaitu:
1.  Media Padat
Media padat merupakan media yang mengandung banyak agar atau zat
pemadat kurang lebih 15% agar sehingga media menjadi padat. Media ini dapat
dibedakan menjadi tiga jenis menurut bentuk dan wadahnya yaitu, media tegak,
media miring, dan media lempeng. Media tegak menggunakan tabung reaksi yang
ditegakkan sebagai wadahnya, media miring menggunakan tabung reaksi yang
dimiringkan, sedangkan media lempeng menggunakan petridish (plate) sebagai
wadahnya. 
Media ini umumnya digunakan untuk pertumbuhan koloni bakteri atau
kapang.Kalau ke dalam media ditambahkan antara 10-15 gram tepung agar-agar
per 1000 ml media. Jumlah tepung agar-agar yang ditambahkan tergantung kepada
jenis atau kelompok mikroba yang dipelihara
Tetapi ada pula yang memerlukan kandungan air rendah sehingga penambahan
tepung agar-agar haru sedikit. Media padat umumya dipergunakan untuk bakteri,
ragi, jamur dan kadang-kadang juga mikroalga

2.  Media semi padat (semi solid)


Media semi padat atau semi cair merupakan media yang mengandung agar
kurang dari yang seharusnya kurang lebih 0,3% - 0,4% sehingga media menjadi
kenyal, tidak padat dan tidak begitu cair. Umumnya digunakan untuk pertumbuhan
mikroba yang banyak memerlukan air dan hidup anerobik dan untuk melihat
pergerakan mikroba.Kalau penambahan zat pemadat hanya 50% atau kurang dari
yang seharusnya. Ini umumnya diperlukan untuk pertumbuhan mikroba yang
banyak memerlukan kandungan air dan hidup anaerobic atau fakultatif.

3.  Media cair
Media cair merupakan media yang tidak ditambahi bahan pemadat, umumnya
digunakan untuk pertumbuhan mikroalga. Kalau ke dalam media tidak ditambahkan
zat pemadat, umumnya dipergunakan untuk pembiakkan mikroalge tetapi juga
mikroba lain, terutama bakteri dan ragi.
B. Berdasarkan Komposisi/Susunannya
Berdasarkan komposisinya media di bagi atas :
1. Media alami/non sintetis merupakan media yang disusun dari bahan-bahan
alami dimana komposisinya yang tidak dapat diketahui secara pasti dan
biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya seperti: kentang, tepung,
daging, telur, ikan sayur, dsb. Contohnya: Tomato juice agar.
2. Media semi sintesis merupakan media yang disusun dari bahan-bahan alami
dan bahan-bahan sintesis. Contohnya: Kaldu nutrisi disusun dari :Pepton
10,0 g, Ekstrak daging 10,0 g, NaCl 5,0 g, dan Aquadest 1000 ml.
3. Media sintesis, yaitu media yang disusun dari senyawa kimia yang jenis dan
takarannya diketahui secara pasti. Contohnya : Mac Conkey Agar.
Berdasarkan bentuk
 Media alami, yaitu media yang disusun oleh bahan-bahan alami seperti
kentang, tepung, daging, telur, ikan, umbi-umbian lainnya dan sebgainya.
Pada saat sekarang.
 Media alami yang banyak dipergunakan adalah dalam kultur jaringan
tanaman maupunm hewan. Contoh media alami yang paling banyak
dipergunakan adalah telur untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan virus
 Media sintetik yaitu media yang disusun oleh senyawa kimia seperti media
untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan bakteri clostridium tersusun
oleh: K2HPO4 : 0,5 g ; KH2PO4 : 0,5 g;  MgSO4, 7H2O: 0,1 g;  NaCl : 0,1
g FeSO4, 7H2O: 0,01 g,  MnSO4, 7H2: 0,01 g CaCO3              
 Media semi sintetik yaitu media yang tersusun oleh campuran bahan-bahan
alami dan bahan-bahan sintetis. 

Berikut ini beberapa media yang sering digunakan secara umum dalam
mikrobiologi 
a.    Lactose Broth
Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform
dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment
broth) untuk 
b.    EMBA (Eosin Methylene Blue Agar)
Media Eosin Methylene Blue mempunyai keistimewaan mengandung
laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan
laktosa seperti S. aureus, P. aerugenosa, dan Salmonella. 

c.    Nutrient Agar
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA
juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak
selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. 

Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef,
pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan
dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan,
untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan
untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.

b. Nutrient Broth
Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk
cair. Intinya sama dengan nutrient agar. 
e.    MRSA (deMann Rogosa Sharpe Agar)
MRSA merupakan media yang diperkenalkan oleh De Mann, Rogosa, dan
Shape (1960) untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis
Lactobacillus dari seluruh jenis bahan. 

f.     Trypticase Soy Broth (TSB)


TSB adalah media broth diperkaya untuk tujuan umum, untuk isolasi, dan
penumbuhan bermacam mikroorganisme. 

Anda mungkin juga menyukai