Anda di halaman 1dari 6

JENIS-JENIS MEDIA DAN MACAM-MACAM MEDIA

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran
nutrisi (nutrient) yang digunakan oleh suatu mikroorganisme untuk tumbuh dan
berkembangbiak pada media tersebut. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi pada media
berupa molekul-molekul kecil yang dirakituntuk menyusun komponen sel-nya. Dengan media
pertumbuhan juga bisa digunakan untuk mengisolasi mikroorganisme, identifikasi dan
membuat kultur murni. Komposisi media pertumbuhan dapat dimanipulasi untuk tujuan
isolasi dan identifikasi mikroorganisme tertentu sesuai dengan tujuan masing-masing
pembuatan suatu media. Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara
(nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan mempergunakan bermacam-
macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis dan
perhitungan jumlah mikroba.

1.MACAM-MACAM MEDIA
  Media untuk kultur bakteri dalam mikrobiologi ada banyak jenisnya dan dapat
menjadi tiga kelompok besar berdasarkan bentuk, komposisi/susunannya.

A. Berdasarkan Bentuknya
Bentuk media ada tiga macam yang dapat dibedakan dari ada atau tidaknya bahan
tambahan berupa bahan pemadat seperti agar-agar atau gelatin. Bentuk media tersebut yaitu:
1.Media Padat
Media padat merupakan media yang mengandung banyak agar atau zat pemadat
kurang lebih 15% agar sehingga media menjadi padat. Media ini dapat dibedakan menjadi
tiga jenis menurut bentuk dan wadahnya yaitu, media tegak, media miring, dan media
lempeng. Media tegak menggunakan tabung reaksi yang ditegakkan sebagai wadahnya,
media miring menggunakan tabung reaksi yang dimiringkan, sedangkan media lempeng
menggunakan petridish (plate) sebagai wadahnya. Media ini umumnya digunakan untuk
pertumbuhan koloni bakteri atau kapang.Kalau ke dalam media ditambahkan antara 10-15
gram tepung agar-agar per 1000 ml media. Jumlah tepung agar-agar yang ditambahkan
tergantung kepada jenis atau kelompok mikroba yang dipelihara. Kalau ke dalam media tidak
ditambahkan zat pemadat, umumnya dipergunakan untuk pembiakkan mikroalga tetapi juga
mikroba lain, terutama bakteri dan ragi. Ada yang memerlukan kadar air tinggi sehingga
jumlah tepung agar-agar rendah. Tetapi ada pula yang memerlukan kandungan air rendah
sehingga penambahan tepung agar-agar haru sedikit. Media padat umumya dipergunakan
untuk bakteri, ragi, jamur dan kadang-kadang juga mikroalga

2. Media semi padat


Media semi padat atau semi cair merupakan media yang mengandung agar kurang dari
yang seharusnya kurang lebih 0,3% - 0,4% sehingga media menjadi kenyal, tidak padat dan
tidak begitu cair. Umumnya digunakan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak
memerlukan air dan hidup anerobik dan untuk melihat pergerakan mikroba.Kalau
penambahan zat pemadat hanya 50% atau kurang dari yang seharusnya. Ini umumnya
diperlukan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan kandungan air dan hidup
anaerobic atau fakultatif.

3.Media cair
Media cair merupakan media yang tidak ditambahi bahan pemadat, umumnya
digunakan untuk pertumbuhan mikroalga. Kalau ke dalam media tidak ditambahkan zat
pemadat, umumnya dipergunakan untuk pembiakkan mikroalge tetapi juga mikroba lain,
terutama bakteri dan ragi.

B. Berdasarkan Komposisi/Susunannya
Berdasarkan komposisinya media di bagi atas :
1. Media alami/non sintetis merupakan media yang disusun dari bahan-bahan alami
dimana komposisinya yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung
diekstrak dari bahan dasarnya seperti: kentang, tepung, daging, telur, ikan sayur, dsb.
Contohnya: Tomato juice agar.

2. Media semi sintesis merupakan media yang disusun dari bahan-bahan alami dan
bahan-bahan sintesis. Contohnya: Kaldu nutrisi disusun dari :Pepton  10,0 g, Ekstrak
daging 10,0 g, NaCl 5,0 g, dan Aquadest 1000 ml.

3. Media sintesis, yaitu media yang disusun dari senyawa kimia yang jenis dan
takarannya diketahui secara pasti. Contohnya : Mac Conkey Agar.

Berdasarkan bentuk:
1. Media alami, yaitu media yang disusun oleh bahan-bahan alami seperti kentang,
tepung, daging, telur, ikan, umbi-umbian lainnya dan sebgainya. Pada saat sekarang
media alami yang banyak dipergunakan adalah dalam kultur jaringan tanaman
maupunm hewan. Media untuk budidaya mikroorganisme memiliki sumber karbon
untuk dimasukkan ke dalam biomassa.  Kalau ke dalam media tidak ditambahkan zat
pemadat, umumnya dipergunakan untuk pembiakkan mikroalge tetapi juga mikroba
lain, terutama bakteri dan ragi. Contoh media alami yang paling banyak dipergunakan
adalah telur untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan virus.
2. Media sintetik yaitu media yang disusun oleh senyawa kimia seperti media untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakkan bakteri clostridium tersusun oleh:
 K2HPO4                : 0,5 g
 KH2PO4                : 0,5 g
 MgSO4, 7H2O      : 0,1 g
 NaCl                     : 0,1 g
 FeSO4, 7H2O      : 0,01 g
 MnSO4, 7H2O     : 0,01 g
 CaCO3                 seangin
4. Media semi sintetik yaitu media yang tersusun oleh campuran bahan-bahan alami dan
bahan-bahan sintetis.
Berikut ini beberapa media yang sering digunakan secara umum dalam mikrobiologi
a. Lactose Broth
b. EMBA (Eosin Methylene Blue Agar)
c. Nutrient Agar
d. Nutrient Broth
e. MRSA (deMann Rogosa Sharpe Agar)
f. Trypticase Soy Broth (TSB)
g. Plate Count Agar (PCA)
h. Potato Dextrose Agar (PDA)

2. JENIS-JENIS MEDIA

Berdasarkan fungsinya, media dapat dibedakan yaitu:


1. Media Basal (media dasar) adalah media yang digunakan sebagai bahan dasar untuk
membuat media lain yang lebih kompleks. Media ini dapat mendukung pertumbuhan
hampir semua jenis mikrobia, contohnya adalah nutrient broth, kaldu pepton, dsb.

2. Media diferensial adalah media yang bila ditumbuhi oleh mikroba yang berbeda,
mikroba tersebut akan tumbuh dengan ciri khusus sehingga dapat dibedakan.
Contohnya: Media Triple Sugar Iron Agar (TSIA), Media Sulfit Indol Motility (SIM),
dsb. Dan media differensial merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan kimia
atau reagensia tertentu yang menyebabkan mikroba yang tumbuh memperlihatkan
perubahan-perubahan spesifik sehingga dapat dibedakan dengan jenis lainnya.

3. Media selektif adalah media yang memungkinkan suatu jenis mikroba tumbuh dengan
pesat, sementara jenis mikroba yang lain terhambat. Contohnya: Media Salmonella
Shigella Agar (SSA), Thiosulphate Citrate Bile Salt (TCBS), dsb. Dan media selektif,
merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan tertentu yang akan menghambat
pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan yang ada dalam suatu spesimen.
Inhibitor yang digunakan berupa antibiotik, garamk dan bahan-bahan kimia lainnya.

4. Media diperkaya (enrichment) adalah media yang dirancang untuk mendukung


pertumbuhan mikroorganisme. Media tersebut memiliki konstituen nutrisi yang
mendorong pertumbuhan mikroba tertentu. Contohnya: kaldu selenit, atau kaldu
tetrationat untuk memisahkan bakteri Salmonella thyposa dari tinja. DanMedia
diperkaya (enrichment media), media yang ditambahkan bahan-bahan tertentu untuk
menstimulasi pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk
menstimulasi pertumbuhan mikroba yang jumlahnya sedikit dalam suatu campuran
berbagai mikroba contoh Chocolate media dan Yeast-Extract-poptasium Nitrat Agar.

5. Media pengkayaan adalah media ini umumnya mengandung bahan-bahan tertentu


yang di satu pihak dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu,tetapi di lain
pihak sebaliknya dapat menunjang pertumbuhan bakteri tertentu lainnya.misalnya
media muller-kauffman mengandung natrium tetrationat yang menunjang
pertumbuhan salmonella tetapi menghambat pertumbuhan Escherichia.

6. Media uji(identifikasi) adalah media yang digunakan untuk identifikasi mikroba,


medium litmus milk.umumnya ditambah dengan substansi tertentu yang menjadi
indikator, misalnya

7. Medium umum, media yang ditambahkan bahan-bahan yang bertujuan menstimulasi


pertumbuhan mikroba secara umum. Contoh Nutrien Agar (NA) untuk menstimulasi
pertumbuhan bakteri, Potato Dextose Agar (PDA) untuk menstimulir pertumbuhan
fungi.

8. Medium khusus(spesifik), merupakan medium untuk menentukan tipe pertumbuhan


mikroba dan kemampuannya untuk mengadakan perubahan-perubahan kimia tertentu
misalnya, medium tetes tebu untuk Saccharomyces cerevisiae.

9. Medium penguji (Assay medium), yaitu medium dengan susunan tertentu yang
digunakan untuk pengujian senyawa-senyawa tertentu dengan bantuan bakteri
misalnya medium untuk menguji vitamin-vitamin, antibiotika dan lain-lain.

10. Medium perhitungan jumlah mikroba yaitu medium spesifik yang digunakan untuk
menghitung jumlah mikroba dalam suatu bahan, misalnya medium untuk menghitung
jumlah bakteri E. coli air sumur.

Identifikasi bakteri pada media selektif

Pada penelitian ini identifikasi bakteri (S. aureus, E coli, Salmonella, P. aeruginosa) pada
media pertumbuhan dilakukan secara makroskopis. Struktur makroskopis yang diamati
meliputi bentuk koloni, warna koloni, dan bentuk tepi koloni.

 Identifikasi Staphylococcus aureus


Staphylococcus aureus membentuk koloni berwarna kuning emas tua. S.aureus
membentuk pigmen lipochrom yang menyebabkan koloni tampak berwarna kuning
keemasan dan kuning jeruk. Pigmen kuning keemasan tumbuh timbul pada
pertumbuhan selama 18-24 jam pada suhu 37 ˚C. Koloni tumbuh dengan diameter 4
mm. Koloni pada perbenihan padat berbentuk bundar, halus, menonjol dan berkilau.
S.aureus pada media mannitol salt agar(MSA) merupakan media selektif pada bakteri
ini. Manitol salt agar akan terlihat sebagai pertumbuhan koloni berwarna kuning
dikelilingi zona kuning keemasan karena kemampuan memfermentasi mannitol
(Dewi, 2013). Media dan koloni berwarna kuning karena terjadi fermentasi mannitol
menjadi asam. Produk yang dihasilkan dari bakteri ini adalah asam organik yang
menghasilkan indikator pH di MSA, yang akan merubah warna merah media MSA
menjadi warna kuning cerah. Media MSA mengandung konsentari garam NaCl yang
tinggi (7,5%-10%) sehingga membuat MSA menjadi media selektif untuk bakteri
S.aureus, karena tingkat NaCl yang tinggi yang akan menghambat bakteri lain tumbuh
(Rahmi et al, 2015).
 Identifikasi bakteri Salmonella
Untuk mengidentifikasi Salmonella digunakan medium SSA (Salmonella Shigella
Agar). Medium SSA merupakan media selektif untuk bakteri Salmonella.
Berdasarkan komposisinya medium ini terdiri dari peptone, lab lemco/beef extract,
laktosa, ox bile dried, sodiumcitrate, sodium thisulfat, ammonium iron (III)
citrate,brilliant green, dan neutral red agar, yang mampu menghambat pertumbuhan
bakteri lain, sehingga dapat dinyatakan dengan menggunakan medium selektif ini
hanya Salmonella-Shigella yang tumbuh dan berkembangbiak (Maryantuti, 2007).
Salmonella ini umumnya menghasilkan H2S sehingga akan terlihat titik hitam
ditengah koloni dan tergolong lemah dalam menghasilkan H2S sehingga koloni akan
terlihat jernih dan transparan pada medium SSA. Bakteri ini tumbuh pada suhu
optimum 37˚C. Perkembangan bakteri Salmonella sangat cepat dan menakjubkan,
setiap selnya mampu membelah diri setiap 20 menit sekali pada suhu hangat dan pada
media tumbuh yang mengandung protein tinggi. Satu sel bakteri bisa berkembang
menjadi 90.000 hanya dalam waktu 6 jam (Brooks, 2010). Pertumbuhan bakteri pada
medium ini dilihat secara makroskopik dengan ciri koloni yang kecil, smooth, dengan
tepian hitam kecoklatan, permukaan cembung dengan tepian halus (Yunus, 2017)
 Identifikasi bakteri Escherichia coli
Untuk mengidentifikasi bakteri E.coli menggunakan medium MacConkey Agar
merupakan medium selektif yang dapat membedakan adanya bakteri gram negatif
yang dapat memfermentasi laktosa dengan yang bukan, karena E.coli adalah bakteri
gram negatif yang dapat memfermentasi laktosa. Dari hasil pengamatan secara
makroskopis bahwa E.coli memiliki morfologi volume tumpul tidak teratur, bentuk
koloni bulat (circular), bentuk permukaan koloni cembung (convex), tepi koloni
penuh (entire),permukaan koloni halus (smooth), dan warna koloni merah muda.
Perubahan warna pada media terjadi akibat adanya penggunaan nutrisi dari media
oleh bakteri. Adanya fermentasi laktosa yang menyebabkan penurunan pH sehingga
mempermudah absorbsi neural red sehingga mengubah warna koloni menjadi merah
muda
dan media menjadi kuning kecoklatan (Elfidasari, 2011).E.coli Dapat tumbuh baik
pada media MacConkey mampu memfermentasi laktosa. Secara mikroskopik kultur
dari bakteri E.coli sebagian besar membentuk koloni bundar, cembung, permukaan
halus dan tepi yang tegas. Biakan pada medium diferesial yang mengandung
karbohidrat dan pewarna khusus seperti media MacConkey membedakan koloni yang
memfermentasi laktosa dari koloni koloni yang tidak memfermentasi laktosa dan
memungkinkan identifikasi praduga cepat bakteri enterik (Jawetz, 2012).
 Identifikasi bakteri Pseudomonas aeriginosa
P. aeriginosa telah terbukti dapat tumbuh di media yang selektif yang mengandung
cetrimide. Pada media ini telah terbukti menghasilkan pyocyanin serta fluoresensi
dibawah sinar UV 36 0± 20 nm dan memiliki oksidatif positif. Bakteri ini pada media
agar cetrimide dapat menghasilkan ammonia dari acetamide. Bakteri ini tahan
terhadap cetrimide di media pada konsentrasi hingga 0,3 g/L.P.aeriginosa membentuk
koloni berpigmen biru-hijau (Yilmaz,2017). Secara makroskopis dapat dilihat bentuk
koloni yang bulat halus, membentuk pigmen kehijauan yang larut dalam air dan
berdifusi pada media pertumbuhan sehingga mengubah warna media Cetrimide
menjadi hijau. P.aeruginosa membentuk koloni halus, tampilan berbentuk bulat
dengan tepi datar (Radji, 2006).

Norma Kualitas Mikrobiologi (Obat, Makanan, dan kosmetika)


 Standar kualitas mikrobiologi makanan
Di Indonesia standar kualitas mikrobiologi makanan dapat dilihat di kondeks
makanan indonesia
 Terbagi 7 kelompok makanan
1. Susuh dan hasil olahannya
2. Daging dan hasil olahannya
3. Ikan dan hasil olahannya
4. Makanan bayi dan anak-anak
5. Minuman ringan / sirup dari sari buah
6. Makanan beku dan makanan kaleng
7. Telur dan olahannya
Normanya meliputi : Bilangan kuman/total bakteri, batasan cemaran mikroba
 Batasan mikroba yang diperiksa
1. Bakteri bentuk col, E. Coli, Staphyllococus aureus, salmonella, Enterococci,
Vibrio cholerae, clostridium perfingens dan sebagainya

Norizza Fajraroza
1911012032

Anda mungkin juga menyukai