Anda di halaman 1dari 11

Komponen utama

Nutrisi

Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai
aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya
bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor
elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen. Selain itu, secara umum nutrien
dalam media pembenihan harus mengandung seluruh elemen yang penting untuk sintesis
biologik oranisme baru (Hadietomo, 1990).
Hadioetomo, 1990, Mikrobiologi Umum, Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.

Pemadat

 Agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media. Agar sulit didegradasi oleh

mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada suhu 45oC.

 Gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin adalah polimer asam amino yang

diproduksi dari kolagen. Kekurangannnya adalah lebih banyak jenis mikroba yang mampu

menguraikannya dibanding agar.

 Silica gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga sebagai pemadat media.

Silica gel khusus digunakan untuk memadatkan media bagi mikroorganisme autotrof obligat.

Medium pertumbuhan mikroba adalah suatu bahan yang terdiri d


a r i c am p u r a n n ut ri e nt ya n g
di p e rl u ka n m i k ro bi a unt u k p e rt u m bu h an n ya . D en g a n m e n g g u n a k a n m e d i u
m p e r t u m b u h a n , a k t i v i t a s m i k r o b i a d a p a t d i p e l a j a r i d a n den ga n
m ed i um t u m bu h da p at di l ak uk a n i sol asi m i k rob i a d en ga n ku l t u r
m ur ni , p e r b a n y a k a n , p e n g u j i a n s i f a t f i s i o l o g i s , d a n p e r h i
t u n g a n j u m l a h m i k r o b a (Dwidjoseputro, 1994).
Adapun macam-macam media Pertumbuhan antara lain (Indra, 2008) : Media untuk

kultur bakteri dalam mikrobiologi ada banyak jenisnya dan dapat menjadi tiga kelompok besar

berdasarkan bentuk, komposisi/susunannya, dan fungsinya:

a. Berdasarkan Bentuknya

Bentuk media ada tiga macam yang dapat dibedakan dari ada atau tidaknya bahan tambahan

berupa bahan pemadat seperti agar-agar atau gelatin. Bentuk media tersebut yaitu:

1. Media padat merupakan media yang mengandung banyak agar atau zat pemadat

kurang lebih 15% agar sehingga media menjadi padat. Media ini dapat dibedakan

menjadi tiga jenis menurut bentuk dan wadahnya yaitu, media tegak, media miring, dan

media lempeng. Media tegak menggunakan tabung reaksi yang ditegakkan sebagai

wadahnya, media miring menggunakan tabung reaksi yang dimiringkan, sedangkan

media lempeng menggunakan petridish (plate) sebagai wadahnya. Media ini umumnya

digunakan untuk pertumbuhan koloni bakteri atau kapang.

2. Media semi padat atau semi cair merupakan media yang mengandung agar kurang

dari yang seharusnya kurang lebih 0,3%  0,4% sehingga media menjadi kenyal, tidak

padat dan tidak begitu cair. Umumnya digunakan untuk pertumbuhan mikroba yang

banyak memerlukan air dan hidup anerobik dan untuk melihat pergerakan mikroba.

3. Media cair merupakan media yang tidak ditambahi bahan pemadat, umumnya

digunakan untuk pertumbuhan mikroalga.

b. Berdasarkan Komposisi/susunannya

Berdasarkan komposisinya media di bagi atas :


1. Media alami/non sintetis merupakan media yang disusun dari bahan-bahan alami

dimana komposisinya yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung

diekstrak dari bahan dasarnya seperti: kentang, tepung, daging, telur, ikan sayur, dsb.

Contohnya: Tomato juice agar.

2. Media semi sintesis merupakan media yang disusun dari bahan-bahan alami dan

bahan-bahan sintesis. Contohnya: Kaldu nutrisi disusun dari :Pepton 10,0 g, Ekstrak

daging 10,0 g, NaCl 5,0 g, dan Aquadest 1000 ml.

3. Media sintesis, yaitu media yang disusun dari senyawa kimia yang jenis dan

takarannya diketahui secara pasti. Contohnya : Mac Conkey Agar.

c. Berdasarkan fungsinya

Berdasarkan fungsinya, media dapat dibedakan menjadi enam yaitu:

1. Media Basal (media dasar) adalah media yang digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat

media lain yang lebih kompleks. Media ini dapat mendukung pertumbuhan hampir semua jenis

mikrobia, contohnya adalah nutrient broth, kaldu pepton, dsb.

2. Media diferensial adalah media yang bila ditumbuhi oleh mikroba yang berbeda, mikroba

tersebut akan tumbuh dengan ciri khusus sehingga dapat dibedakan. Contohnya: Media Triple

Sugar Iron Agar (TSIA), Media Sulfit Indol Motility (SIM), dsb.

3. Media selektif adalah media yang memungkinkan suatu jenis mikroba tumbuh dengan pesat,

sementara jenis mikroba yang lain terhambat. Contohnya: Media Salmonella Shigella Agar

(SSA), Thiosulphate Citrate Bile Salt (TCBS), dsb.

4. Media diperkaya (enrichment) adalah media yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan

mikroorganisme. Media tersebut memiliki konstituen nutrisi yang mendorong pertumbuhan


mikroba tertentu. Contohnya: kaldu selenit, atau kaldu tetrationat untuk memisahkan bakteri

Salmonella thyposa dari tinja

5. Media uji adalah media yang digunakan untuk identifikasi mikroba, umumnya ditambah

dengan substansi tertentu yang menjadi indikator, misalnya medium litmus milk.

1. Medium berdasarkan sifat fisik


Ø Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin
media menjadi padat..
Ø Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga
menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan
tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak
mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada
media NfB (Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau
kebiruan dibawah permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan
mudah hancur. Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen,
misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan
metabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media.
Ø Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB
(Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).
2. Medium berdasarkan komposisi
Ø Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan
takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.
Ø Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara
pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan
ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara
detail tentang komposisi senyawa penyusunnya.
Ø Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat
diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya
Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.
3. Medium berdasarkan tujuan
Ø Media untuk isolasi
Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnya
Nutrient Broth, Blood Agar.
Ø Media selektif/penghambat
Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga
media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang
pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Contohnya adalah Luria Bertani medium yang
ditambah Amphisilin untuk merangsang E.coli resisten antibotik dan menghambat
kontaminan yang peka, Ampiciline. Salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk
membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam.
Ø Media diperkaya (enrichment)
Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan
mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kuning telur. Media
diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam
media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi
membutuhkan komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum
Agar, dll.
Ø Media untuk peremajaan kultur
Media umum atau spesifik yang digunakan untuk peremajaan kultur
Ø Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik.
Media ini digunakan unutk mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu
mikroba. Contohnya adalah Koser’s Citrate medium, yang digunakan untuk menguji
kemampuan menggunakan asam sitrat sebagai sumber karbon.
Ø Media untuk karakterisasi bakteri
Media yang digunakan untuk mengetahui kemempuan spesifik suatu mikroba. Kadang-
kadang indikator ditambahkan untuk menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya
adalah Nitrate Broth, Lactose Broth, Arginine Agar.
Ø Media diferensial
Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya berdasar karakter
spesifik yang ditunjukkan pada media diferensial, misalnya TSIA (Triple Sugar Iron
Agar) yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni
dan perubahan warna media di sekeliling koloni.

Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang merupakan
perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA dibuat dari
campuran NA instan dan aquades yang kemudian diaduk dan dipanaskan. Tujuan dari
pemanasan dan pengadukan ini adalah untuk menghomogenkan NA dengan akuades,
dimana dengan pemanasan dapat mempercepat pelarutan dari NA dengan akuades.
Medium Nutrient Agar (NA) merupakan medium yang berwarna coklat muda yang
memiliki konsistensi yang padat dimana medium ini berasal dari sintetik dan memiliki
kegunaan sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri.
Medium yang digunakan dalam percobaan ini adalah Nutrient agar (NA),

Nutrient Broth (NB), Potato Dextrosa Agar (PDA), Potato Dekstrosa Broth (PDB),

dan Tauge Ekstrak Agar (TEA).

Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang

merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA dibuat

dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar sebagai

pemadat. Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya yang mudah

membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah

diuraikan oleh mikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef dan pepton digunakan

sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin serta

karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan

berkembang. Medium Nutrient Agar (NA) merupakan medium yang berwarna coklat

muda yang memiliki konsistensi yang padat dimana medium ini berasal dari sintetik

dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri

Nutrient Broth (NB) adalah medium yang berbentuk cair dengan bahan dasar

adalah ekstrak beef dan peptone. Perbedaan konsentris antara Nutrient Agar

dengan Nutrient Broth yaitu nutrient agar berbentuk padat dan Nutrient Broth

berbentuk cair. Susunan kimia sama-sama sintetik. Fungsi kimia dari nutrient agar

dan nutrient broth sebagai medium umum. Medium Nutrient Broth (NB) merupakan

medium yang berwarna coklat yang memiliki konsistensi yang cair dimana medium ini

berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk menumbuhkan

bakteri sama seperti medium NA.

Medium PDB (Potato Dekstrosa Broth) berdasarkan susunannya merupakan

medium organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari bahan alamiah

yang ditambah dengan senyawa kimia; berdasarkan konsistensinya merupakan

medium cair karena tidak mengandung agar yang memadatkan medium; berdasarkan
kegunaannya merupakan medium umum yang dapat digunakan untuk pertumbuhan

jamur. Medium PDB terdiri dari kentang yang berfungsi sebagai sumber energi,

nitrogen organik, karbon dan vitamin, dekstrosa sebagai sumber karbon dan

aquadest sebagai pelarut untuk menghomogenkan medium dan sumber O2.

Medium PDA (Potato Dekstrosa Agar) berdasarkan susunannya merupakan

medium organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari bahan alamiah

yang ditambah dengan senyawa kimia; berdasarkan konsistensinya merupakan

medium padat karena mengandung agar yang memadatkan medium; berdasarkan

kegunaannya merupakan medium untuk pertumbuhan jamur. Medium PDA terdiri

dari kentang yang berfungsi sebagai sumber energi, nitrogen organik, karbon dan

vitamin, dekstrosa sebagai sumber karbon, agar sebagai bahan pemadat medium dan

aquadest sebagai pelarut untuk menghomogenkan medium dan sumber O2.

Medium TEA (Tauge Ekstrak Agar) berdasarkan susunannya merupakan

medium organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari bahan alamiah

yang ditambah dengan senyawa kimia; berdasarkan konsistensinya merupakan

medium padat karena mengandung agar yang memadatkan medium; berdasarkan

kegunaannya merupakan medium umum yang dapat ditumbuhi oleh mikroorganisme

secara umum yang berfungsi untuk pertumbuhan bakteri dan jamur serta memiliki

warna cream. Medium TEA terdiri dari tauge yang berfungsi sebagai sumber energi,

nitrogen organik, karbon dan vitamin, sukrosa sebagai sumber karbon, agar sebagai

bahan pemadat medium dan aquadest sebagai pelarut untuk menghomogenkan

medium dan sumber O2.Medium TEA digunakan untuk menumbuhkan jamur (khamir

dan kapang). Medium TEA ini, berdasarkan konsistensinya termasuk dalam medium

(solid medium). Berdasarkan fungsinya, TEA termasuk medium penguji (assay

medium), karena dapat digunakan untuk pengujian vitamin, asam-asam amino, dan
lain-lain. Melalui medium ini dapat diamati bentuk-bentuk koloni dan bentuk

pertumbuhan jamur. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat medium ini, antara

lain:

1. Tauge, berfungsi sebagai sumber energi dan bahan mineral bagi mikroba, pemberi

vitamin E yang diperlukan oleh mikroba, juga sebagai sumber nitrogen.

2. Sukrosa, sebagai sumber karbohidrat, sumber karbon organik, sebagai sumber

energi bagi mikroba.

3. Agar, sebagai bahan pemadat medium.

4. Akuades, sebagai bahan pelarut untuk menghomogenkan larutan.

Pada akhir percobaan sebelum digunakan untuk menumbuhkan mikroba

medium harus disterilkan dalam autoclave pada suhu 1210C dan tekanan 2 atmosfer

dengan tujuan agar medium tersebut bebas dari pengaruh mikroba yang ada di

udara luar.

Indra. 2008. Media Pertumbuhan. http://ekmon-saurus.com. 14 Februari 2011.


Label, C. 2008. Pembuatan Media Agar dan Sterilisasi. http://caraylabel.blogspot.com.
14 Februari 2011.
Mail. 2010. Laporan Pembuatan Medium. http://farmasiumi08.blogspot.com. 14
Februari 2011.
Pelczar, M. 1986. Dasar- Dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia. Jakarta.
Singleton, P., dan Sainbury, D. 2001. Dictionary of Microbiology and Molecular
Biologi, 3rd Edition. John Wisey & Sons, LTD. New York.
Volk dan Wheeler. 1993. Dasar- Dasar Mikrobiologi. Erlangga. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro, 1990. Dasar-Dasar Mikorobiologi. Penerbit Djambatan. Jakarta.

Indra., 2008, http//ekmon-saurus/bab-2-Media- pertumbuhan/.htm . diakses pada


tanggal 08 maret 2009, Makassar.

Label, Caray.,2008, http//Caray label makalah –dan – skripsi pembuatan-media- agar


dan-sterilisasi/htm .diakses pada tanggal 08 maret 2009, Makassar.

Pelczar, Michael, 1986, Dasar- Dasar Mikrobiologi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Volk, dan Wheeler., 1993, Dasar- Dasar Mikrobiologi, Erlangga, Jakarta.

MAHFUZ IDAFIH1E107017
DAFTAR PUSTAKA
Cappuccino, J. G. dan Natalie. S. 1983.
Microbiology A Laboratory Manual
.Addison-Wesley Publishing Company. New York.Fardiaz, S. 1992.
Mikrobiologi Pangan 1
. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.H a d i o e t o m o , R . S . 1 9 9 3 .
Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek
. PT.Gramedia,Jakarta.Lim, D. 1998.
Microbiology
. WCB Mc Graw-Hill. Missouri.P e l c z a r , J r . e t a l . 1 9 8 6 .
Dasar–Dasar Mikrobiologi.
Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.Sutedjo, dkk. 1991.
Mikrobiologi Tanah.
Rineka Cipta, Jakarta.Volk & Wheeler. 1993.
Mikrobiologi Dasar
. Penerbit Erlangga, Jakarta.Waluyo, L. 2005.
Mikrobiologi Umum
. UMM Press. Malang.
DAFTAR PUSTAKA
- Siri Hadioetomo,Ratna. 1993.Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT Gramedia: Jakarta
Daftar Pustaka:

1. Agus kris, 2011, Pertumbuhan Bakteri, online, http://aguskrisnoblog.wordpress.com , 23 Maret


2013.

2. Yani, 2011, Media Pertumbuhan Mikroba, online, http://unsa-73.blogspot.com, 23 Maret 2013.


3. Monruw, 2011, Medium Mikrobia, online, http://monruw.wordpress.com/2011/06/18/medium-
mikrobia/, diakses pada 21 Maret 2013.

4. Pebriyanti, Indry, 2011, Media Pembenihan, online, http://indry-


pebriyanti.blogspot.com/2011/01/media-pembenihan.html, diakses pada 21 Maret 2013.

5. Rahayu, Eny, 2012, Definisi, Syarat, dan Jenis Media pada Mikrobiologi,
online,http://catatanenyrahayu.blogspot.com/2012/03/definisi-syarat-dan-jenis-media-pada.html,
diakses pada 21 Maret 2013.

6. Heni, 2011, Media Untuk Nesseria Gonorrhoe,


online,http://anggaraheniheksaningtyas.blogspot.com/2011/04/media-untuk-nesseria-
gonorrhoe.html, diakses pada 18 Maret 2013

DAFTAR PUSTAKA

Pelczar dan Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jilid 1. Jakarta. Penerbit Universitas Indonesia.
Ermila, Mila. 2005. Penuntun Praktikum Mikrobiologi.
Situs Web
Dunia Mikro. 2008. Media Pertumbuhan
Mikrobiologi.(Online). file:///C:/Documents%20and%20Settings/User%204732Z/My%20Documents
/media-pertumbuhan-mikroorganisme.html. (Diakses Sabtu, 31 Maret 2011. Pukul 10. 30WIB).
Abedon, Stephen. 2006. Culturing Microbes. http://mansfield.osu.edu/~sabedon/biol4035.htm. 19 Februari
2010
Pelczar, Michael, 1986, Dasar- Dasar Mikrobiologi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Singleton dan Sainsbury, 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology 3rd Edition.John Wiley and
Sons. Sussex, England.
Volk, dan Wheeler., 1993, Dasar- Dasar Mikrobiologi, Erlangga, Jakarta.
Wilson, Denise. 2008. McGraw Hill Manual of Laboratories. McGraw Companies. USA.

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, 1994, Teknik Pembuatan Medium, Erlangga : Jakarta.

Hadioetomo, 1990, Mikrobiologi Umum, Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.

Irham, 2003, Pembuatan Medium, UGM : Yogyakarta.

Label, J., 2008, Mikrobiologi : Pembuatan Medium, Erlangga : Jakarta.

Putri, 2010, Cara Membuat Medium, Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.

Sandra, 2013, Mikrobiologi Umum, Erlangga : Jakarta.


Sugianto, 2012, Pembuatan Medium, UGM : Yogyakarta.

Suriawiria, 2005, Mikrobiologi, UGM : Yogyakarta.

Warnal, Jhon, 2013, Mikrobiologi, Gadjah Mada Universitas Press : Yogyakarta.

Winda, A., 2009, Medium Untuk Mikroba, Erlangga : Jakarta.


Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai