I.
Nama
: Ummu Fithanah
NIM
: 03031281320011
Shift/Kelompok
JUDUL PERCOBAAN
: Pembuatan Medium
media padat.
Perbedaan utama antara media-media ini adalah media padat dan setengah padat
berisi bahan pemadat (biasanya agar-agar), sedangkan media cair tidak. Media
untuk budidaya mikroorganisme mengandung zat-zat yang diperlukan untuk
mendukung pertumbuhan dari mikroorganisme. Karena keragaman mikroorganis
me dan jalur metabolik mereka yang beragam, ada berbagai media. Bahkan se
dikit perbedaan komposisi medium bisa menghasilkan perbedaan secara dramatis
pertumbuhan karakteristik mikroorganisme. Ketika metode untuk kultur mikro
organisme pertama kali dikembangkan pada abad ke-19, sebagian besar oleh
Robert Koch dan rekannya, jaringan hewan dan tumbuhan yang terutama di
gunakan sebagai sumber nutrisi yang digunakan untuk mendukung pertumbuhan
mikroba. Salah satu penemuan utama Fanny Hesse di laboratorium Koch adalah
bahwa agar-agar dapat digunakan untuk membentuk kultur media dimana mikro
organisme dapat tumbuh. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat
mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media
pertumbuhannya. Ekstrak tumbuhan dan jaringan hewan disusun sebagai kaldu
atau dicampur dengan agar-agar untuk membentuk berbagai kultur media.
3.1.
Medium
Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan
(nutrien)
yang
dipergunakan
untuk
pemeliharaan
dan
pertumbuhan
1.
2.
3.
memperolehnya.
Ekstrak daging. Ekstrak daging mengandung basa organik terbuat dari
4.
5.
(B complex).
Karbohidrat. Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan
asam amino dan gas dari karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya
3.2.
Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis
2.
dan takarannya secara pasti, misalnya Agar glukosa, Agar Mac Conkey.
Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui
secara pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung
agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita
tidak dapat mengetahui secara detail tentang komposisi senyawa
3.
penyusunnya.
Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang
tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung saja diekstrak
dari bahan-bahan dasarnya, misalnya contoh dari agar jus tomat, agar dari
infuse hati & otak, ekstrak dari pankreatik.
2.
3.
5.
6.
7.
3.3.
koloni dan juga perubahan warna media yang terdapat di sekeliling koloni.
Media yang sering digunakan secara umum
Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak
Lactose Broth
Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran
koliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (preenrichment broth) untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi
laktosa oleh bakteri pada umumnya. Pepton dan ekstrak daging sapi
menyediakan nutrien esensial untuk memetabolisme bakteri. Laktosa
menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk organisme
koliform. Pertumbuhan dengan pembentukan gas adalah tes awal untuk
koliform. Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5%
pepton; dan 0,5% senyawa dari laktosa.
b)
Nutrient Agar
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA
dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk per
tumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam
kultur murni. Untuk komposisi nutrien adar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10
g, NaCl 5 g, air desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L. Agar dilarutkan dengan
komposisi lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121C selama 15 menit.
Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan.
d)
Nutrient Broth
Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk
cair. Intinya sama dengan nutrient agar . Nutrient broth dibuat dengan cara
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
e)
pertama.
Atur pH sampai 7,0.
Beri air distilasi sebanyak 1.000 ml.
Sterilisasi dengan autoklaf.
MRSA (deMann Rogosa Sharpe Agar)
MRSA merupakan media yang diperkenalkan oleh De Mann, Rogosa, dan
APDA
Media APDA berfungsi untuk menumbuhkan dan menghitung jumlah
khamir dan yeast yang terdapat dalam suatu sampel . Khamir dan yeast akan
tumbuh dengan optimal pada media yang sesuai. Adanya asam tartarat dan pH
rendah maka pertumbuhan bakteri terhambat. APDA dibuat dengan merebus
kentang selama 1 jam/45 menit, agar dilelehkan dalam 500 ml air. Campurkan
ekstrak kentang dalam agar lalu ditambahkan glukosa dan diaduk rata. Pada
APDA jadi ini juga ditambah asam tartarat.
i) Potato Dextrose Agar (PDA)
PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan
kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu
sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam
jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga
baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk
pertumbuhan bakteri. Cara membuat PDA adalah mensuspensikan 39 g media
dalam 1 liter air yang telah didestilasi. campur dan panaskan serta aduk.
Didihkan selama 1 menit untuk melarutkan media secara sempurna. Sterilisasi
pada suhu 121C selama 15 menit . Dinginkan hingga suhu 40-45C dan tuang
dalam cawan petri dengan pH akhir.
j)
PGYA
Media ini berfungsi untuk isolasi, enumerasi, dan menumbuhkan sel
khamir. Dengan adanya dekstrosa yang terkandung dalam media ini, PGYA
dapat digunakan untuk mengidentifikasi mikroba terutama sel khamir . Untuk
membuatnya, semua bahan dicampur dengan ditambah CaCO3 terlebih dahulu
sebanyak 0,5 g lalu dilarutkan dengan akuades. Kemudian dimasukkan ke
dalam erlenmeyer setelah itu disumbat dengan kapas secukupnya lalu
disterilisasi pada suhu 121C selama 15 menit.
3.4.
1.
lama beberapa jam lamanya, maka semua benih kehidupan yang ada akan mati,
hal ini telah di lakukan oleh ilmuwan Spallanzani (17291788) untuk
membuktikan tidak mungkinnya abiogenesis.
2.
Tyndallisasi
Mendidihkan medium dengan uap dalam beberapa menit. Didiamkan 1
hari, spora akan tumbuh menjadi bakteri vegetatif dan medium dididihkan lagi
beberapa menit. Pada hari ketiga medium tersebut di didihkan lagi, dengan
jalan inilah diperoleh medium yang steril.
3.
Dengan Autoklaf
Autoklaf adalah alat serupa tangki minyak yang diisi uap. Medium yang
Penyiapan Media
Media alamiah, misalnya susu skim, tidak begitu sulit di dalam
10
2.
3.
Alat
11
1.
2.
3.
4.
5.
IV.2.
Tabung reaksi
Pipet tetes
Kompor Listrik
Autoklaf
Spatula
Bahan
1.
2.
Agar-agar 10 gr
3.
Dekstrose 5 gr
4.
V. PROSEDUR PERCOBAAN
5.1. Agar kentang dekstrosa (AKD)/Potato Dekstrose Agar (PDA) untuk menumbuhkan jamur.
1. Cucilah kentang kemudian dipotong-potong kecil dan masak selama 1
jam. Volume air dijaga supaya tetap dengan menambah air suling.
2. Saringlah kentang yang telah dimasak tadi dan masukkan dekstrosa ke
dalam filtrate kentang serta agar-agar sampai larut dengan baik.
3. Tuangkan ke dalam tabung sesuai dengan kebutuhan, sumbatkan kapas.
4. Sterilkan dengan autoklaf (121 oC/15 lbs) selama 15 menit.
5.2. Sterilisasi dengan autoklaf
1. Isi autoklaf dengan air suling sebanyak 3-5 liter, panaskan sampai semua
udara keluar dari autoklaf.
2. Siapkan alat/bahan yang akan disterilkan dan letakkan pada rak dari
autoklaf.
3. Masukkan rak tersebut ke dalam autoklaf, tutup rapat kecuali klep udara
supaya udara yang masih ada dalam autoklaf dapat keluar, karena jika
dalam autoklaf masih ada udara sedangkan klep sudah ditutup rapat, maka
sterilisasi tidak mencapai suhu dan tekanan yang diharuskan (121oC/15)
12
13
14
Kesimpulan
15
bahan yang digunakan yaitu kaldu kentang, agar-agar dan dextrose dan
dilakukan pemanasan hingga mengental.
2. Syarat-syarat yang diperlukan dalam pembuatan medium adalah medium
yang dibuat harus mengandung unsur hara yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba, memiliki cahaya yang
cukup, suhu harus terjaga, pH harus sesuai dengan kebutuhan mikroba dan
medium harus dalam keadaan steril.
3. Cara mensterilkan medium agar mikroba dapat berkembang biak adalah
sterilisasi dengan autoklaf, medium yang akan disterilkan ditempatkan di
dalam autoklaf dengan temperatur 121 oC selama 15-20 menit, tergantung
banyaknya medium.
4. Pada saat pembuatan medium harus dalam keadaan steril agar medium tidak
ditumbuhi mikroba yang tidak diinginkan.
5. Pada pembuatan medium ini kaldu kentang berfungsi sebagai unsur hara
yang diperlukan mikroba untuk berkembangbiak, dextrose berfungsi
sebagai penutrisi dan memberikan energi untuk mikroba agar dapat
berkembangbiak, dan agar-agar berfungsi sebagai pengental.
8.2.
Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Indriati,
N.
2012.
Penyiapan
Media
Mikroorganisme.
(online:staff.uny.ac.id/sites /default/files/annappm-2012-bahan-segar.pdf)
(Diakses pada 12 Maret 2016)
Pelczar, M.1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi I. Erlangga : Jakarta.
Ratna, H. 2011. Teknik Isolasi Bakteri.(online:biologicasman.file.wordpress.com.
2011/10/teknik-isolasi-bakteri.pdf) (Diakses pada tanggal 12 Maret 2016)
Rusli. 2011.Fakultas Farmasi. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi Dasar
Universitas Muslim Indonesia. Makassar.
Volk dan Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar I. Jakarta: Erlangga.
17