“TEKNIK ISOLASI”
Oleh:
2.1 Bakteri
a. Definisi
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.
Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa
kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan
kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan,
dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana tanpa inti sel, kerangka sel,
dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.
Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat yaitu di tanah, air, udara,
dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agenparasit (patogen),
bahkan dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi
ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm,
yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti
sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda
(peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil dan mobilitasnya ini
disebabkan oleh flagel. Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan
jumlah maupun penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yakni seperti ph, suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia
dan sisa metabolisme (Lelliot, 2015).
b. Metode Perbanyakan
1. Metode Cawan Gores (Streak Plate)
Prinsip metode ini yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah
dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi. Cara ini dilakukan
dengan membagi 3-4 cawan petri. Ose steril yang telah disiapkan diletakkan pada
sumber isolat Kemudian menggoreskan ose tersebut pada cawan petri berisi media
steril. Goresan dapat dilakukan 3-4 kali membentuk garis horisontal disatu cawan.
Ose disterilkan lagi dengan api bunsen. Setelah kering, ose tersebut digunakan
untuk menggores goresan sebelumnya pada sisi cawan ke dua. Langkah ini
dilanjutkan hingga keempat sisi cawan tergores.
2. Metode Cawan Sebar (Spread Plate)
Teknik spread plate (cawan sebar) adalah suatu teknik di dalam
menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara menuangkan
stok kultur bakteri atau menghapuskannya di atas media agar yang telah memadat.
Dan perlu perhatian pour plate kultur dicampurkan ketika media masih cair
(belum memadat). Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme yang tumbuh
dapat tersebar merata pada bagian permukaan agar.
3. Teknik Dilusi (Pengenceran)
Tujuan dari teknik ini adalah melarutkan atau melepaskan mikroba dari
substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah penanganannya. Sampel yang
telah diambil kemudian disuspensikan dalam aquades steril. Teknik dilusi sangat
penting dalam analisa mikrobiologi karena hamper semua metode penelitian dan
perhitungan jumlah sel mikroba menggunakan teknik ini, seperti TPC (Total Plate
Counter) (Abadi, 2011).
Plate Count Agar (PCA). PCA digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik
dengan inokulasi di atas permukaan. PCA dibuat dengan melarutkan semua bahan
(casein enzymic hydrolisate, yeast extract, dextrose, agar) hingga membentuk
suspensi 22,5 g/L kemudian disterilisasi pada autoklaf (15 menit pada suhu
121°C). Media PCA ini baik untuk pertumbuhan total mikroba (semua jenis)
c. Teknik Isolasi
Bakteri jarang terdapat dalam keadaan murni bila berada di alam.
Kebanyakan bakteri merupakan campuran berbagai macam spesies bakteri. Cara
yang umum untuk mengisolasi bakteri adalah:
1. Cara Goresan (Streak Plate Method)
Cara ini dasarnya adalah menggoreskan suspensi bahan yang mengandung
bakteri pada permukaan medium agar yang sesuai dalam cawan petri. Setelah
inkubasi maka pada bekas goresan akan tumbuh koloni-koloni terpisah yang
mungkin berasal dari 1 sel bakteri, sehingga dapat diisolasi lebih lanjut. Ada
beberapa teknik penggoresan, yakni:
Goresan T
Goresan Kuadran
Goresan Radian
Goresan Sinambung
Cara Pengucilan satu sel
BAB III
METODOLOGI
3.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum yakni, Agar, Air coberan, Alkohol, Kaldu
ikan, dan 2 Jenis rambut yang berbeda,
3.2.3. Cara Kerja
Cara kerja yang digunakan dalam praktikum isolasi bakteri bakteri adalah
sebagai berikut:
1. Metode gores dengan menggunakan tabung reaksi
a. Hidupkan bunsen.
b. Panaskan jarum ose menggunakan bunsen.
c. Ambil sampel ( sampel yang digunakan adalah air comberan ).
d. Goreskan ke dalam tabung reaksi yang telah diisi media agar sebelumnya.
e. Bungkus tabung reaksi menggunakan kertas.
2. Metode gores dengan menggunakan cawan petri
a. Hidupkan bunsen.
b. Panaskan jarum ose menggunakan bunsen.
c. Ambil sampel ( sampel yang digunakan adalah air comberan ).
d. Goreskan jarum ose sampai kuadran 1-2.
e. Kemudian panaskan lagi jarum ose dan ambil sampel kembali.
f. Lanjutkan goresan jarum ose ke kuadran 3-4.
g. Tutup cawan petri, lalu rekatkan cawan petri menggunakan kertas repting.
h. Bungkus cawan petri menggunakan kertas.
3. Metode sebar menggunakan cawan petri
a. Ambil cawan petri yang masih kosong.
b. Tuangkan sampel yang berisi rambut.
c. Panaskan spatula kaca yang telah disterilkan menggunakan alkohol.
d. Ratakan sampel menggunakan spatula kaca tersebut.
e. Tutup cawan petri, lalu rekatkan cawan petri menggunakan kertas repting.
f. Bungkus cawan petri menggunakan kertas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. TUANG
3. PENGENCERAN
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini yang akan dilakukan adalah mengisolasi bakteri dan
kemudian melakukan perhitungan bakteri. Di dalam praktikum hal yang paling utama
harus dilakukan, yaitu melakukan praktikum dengan fokus sehingga meminimalisir
kesalahan yang akan terjadi di dalam praktikum. Dalam praktikum ini mengharuskan
kita untuk melakukan sterilisasi dan pastikan semua alat benar-benar telah steril.
Apabila meragukan alat tersebut telah disterilkan atau belum, sebaik dilakukan
sterilisasi ulang pada alat tersebut untuk memastikan alat tersebut telah steril.
Kemudian disini penggunaan media agar PCA, apabila media agar tidak membeku
sempurna atau belum memenuhi kriteria media agar yang bagus untuk media
penumbuhan bakteri akan menyebabkan pada saat setelah dikeluarkan dari dalam
oven hasilnya bakteri yang ditanamkan tidak tumbuh atau hasilnya akan gagal.
Namun, perlu diperhatikan lagi pada saat larutan PCA telah dimasukkan ke dalam
cawan petri akan dilakukan pengerakkan cawan petri dengan membentuk angka 8.
Pada saat itu lakukan dengan perlahan saja tidak terlalu cepat juga tidak terlalu
lambat, karena apabila terlalu cepat akan menyebabkan struktur daripada media agar
rusak. Apabila telah rusak dan sampai tidak dapat membeku dengan sempurna akan
sama halnya yang terjadi pada yang dari awal telah tidak dapat membeku dengan
sempurna dan hasilnya akan negatif atau gagal.
Setelah di inkubasi selama 24 jam diperoleh hasil pertumbuhan
mikroba. Penggoresan media yang benar dan baik akan terlihat hasil biakan bakteri
murni pada satu titik koloni pada kuadran empat, sedangakn pada praktikum ini
media isolasi bakteri telah mengalami kesalahan pengoresan sehingga tidak
didapatkan biakan murni bakteri pada satu titik pada kuadran empat, melainkan
terdapat banyak titik biakan dan bakteri pada alur penggoresan, kesalahan
penggoresan ini mungkin terjadi pada saat jarum ose tidak didinginkan terlebih
dahulu, sehingga penggoresan pada setiap kuadaran penggoresan terlalu dalam dan
tidak melemah sesuai dengan metode yang ada.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya alat dan tempat lebih dikondisikan sehingga
praktikan lebih intensif dalam menerima materi.
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Abdul Latief. 2011. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Malang: Bayumedia Publishing.
Dwidjoseputro. 2009. Dasar-dasar Mikrobiologi. Malang: Djambatan.
Jawetz, Melnick, dan Adelberg’s. 2013. Mikrobiologi Kedokteran, Ed 23. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Lelliot, R. A. an D.E. Stead. 2015. Methods for the diagnosis of bacterial diseases of
plant. Methods in Plant Pathology, British Society for Plant Pathology. Blackweel
Scientific Publications (2) p 212.
Mahatmi, Hapsari. 2008. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Veteriner I Fakultas
Kedokteran Hewan. Denpasar: Universitas Udayana Press.
Waluyo, Lud. 2010. Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobilogi. Malang: UMM Press