Anda di halaman 1dari 3

Analisis Data

Pada praktikum pengamatan morfologi bakteri, mula-mula kami melakukan


penangkapan bakteri sehari sebelum praktikum, tepatnya pada Selasa, 28 Januari
2020. Kami melakukan penangkapan bakteri dengan menggunakan medium
lempeng NA dan meletakkan di kamar mandi putra dan kamar mandi putri masjid
Al Hikmah Universitas Negeri Malang. Mula-mula cawan petri dibuka tutupnya
kemudian ditunggu selama 15 menit. Setelah itu, kami inkubasikan cawan petri
tersebut selama 1x24 jam.
Pada Rabu, 29 Januari 2018, kami melakukan pengamatan morfologi
bakteri. Pengamatan ini dilakukan dengan memilih 2 koloni bakteri terbesar. Aspek
yang kami amati dalam pengamatan morfologi meliputi warna koloni, bentuk
koloni, tepi koloni, elevasi (kenaikan permukaan koloni), kepekatan koloni,
mengkilat atau suram dan diameter koloni.
Hasil yang didapatkan dalam pengamatan morfologi bakteri, pada koloni 1
yang didapatkan di kamar mandi putra masjid Al Hikmah Universitas Negeri
Malang memiliki warna putih, bentuk bulat, tepi licin, elevasi cembung, mengkilat,
diameter sepanjang 0,2 cm, kepekatan pekat, dan koloni memiliki jumlah 7 koloni.
Hal yang sama terjadi pada koloni 2 yang diperoleh dari kamar mandi masjid Al
Hikmah universitas Negeri Malang dengan ciri morfologi berwarna putih, memiliki
bentuk bulat, bertepi licin, elevasi cembung, mengkilat, diameter sepanjang 0,2 cm
kepekatan pekat dan memiliki jumlah 8 koloni.

Pembahasan
Mikroba merupakan organisme yang berukuran mikroskopik, serta
memiliki peran penting dalam kehidupan. Diantara kelompok mikroba adalah
bakteri, fungi dan virus. Beberapa mikroba dikenal sebagai agen penyebab
penyakit, sedangkan kelompok lain dapat memberikan manfaat di bidang pangan,
pengobatan, industri, pertanian dan sebagainya (Pujiati 2015).
Bakteri dapat diperoleh hampir di segala tempat misalnya di udara, di
helaian rambut, di sela gigi, di dalam tanah dan sebagainya. Sehingga untk
mempelajari morfologinya, perlu dilakukan penangkapan dan menumbuhkan pada
medium lempeng kemudian menginkubasi selama 1x24 jam (Hastuti, 2018).
Pada praktikum yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh dari pengamatan
morfologi bakteri yang berasal dari kamar mandi putra dan kamar mandi putri
masjid Al Hikmah Universitas Negeri Malang yaitu :
a) Koloni 1
Pada koloni 1 memiliki ciri morfologi berwarna putih, berbentuk bulat,
memiliki tepi yang licin, berelevasi cembung, mengkilat, kepekatan pekat,
berdiameter 0,2 cm serta berjumlah 7 koloni.
b) Koloni 2
Pada koloni 2 memiliki ciri morfologi yang hampir sama dengan koloni 1
yaitu berwarna putih, memiliki bentuk bulat, bertepi licin, elevasi cembung,
mengkilat, diameter sepanjang 0,2 cm kepekatan pekat dan memiliki jumlah 8
koloni.
Dari hasil tersebut sesuai dengan pernyataan Nurhidayati, dkk (2015), pada
pengamatan secara morfologi dilakukan dengan mengamati warna, permukaan
koloni, bentuk (form), tepian koloni (margin), dan elevasi. Hal ini diperkuat oleh
pernyataan Utami (2018), dalam pengamatan morfologi hal yang diamati meliputi
warna, bentuk, tepi, elevasi, kepekatan, mengkilat/suram dan diameter koloni.
Warna koloni 1 dan 2 adalah putih, dalam penelitian yang dilakukan oleh
Sabdaningsih,dkk (2013), yang mendapatkan warna bakteri yaitu putih, krem dan
oranye. Hal yang sama juga didapatkan pada penelitian Nurhidayati, dkk (2015),
diketahui bahwa warna koloni bakteri sangat beragam antara lain kuning, putih,
kelabu, krem dan transparan.
Bentuk koloni 1 dan 2 adalah bulat, menurut Hastuti (2018), bentuk koloni
bakteri sangat bervariasi yaitu bundar, bundar dengan tepian kerang, bundar dengan
tepian menyebar, bundar dengan tepian timbul, keriput, tak beraturan dan
menyebar, berbenang-benang, bentuk L, konsentris, filiform, rizoid dan kompleks.
Tepi kedua koloni juga memiliki ciri morfologi luar yang sama yaitu bertepi
licin, terdapat beberapa macam tepian yaitu licin, berombak, bercabang, berlekuk,
siliat, tak beraturan, seperti wol, seperti benang dan seperti ikal rambut (Hastuti,
2018).
Kedua koloni juga memiliki elevasi cembung, menurut hasil penelitian yang
dilakukan oleh Agustina, dkk (2013), diketahui elevasi bakteri yang didapatkan
adalah cembung, timbul dan datar. Sedangkan menurut Hastuti (2018), bakteri
memiliki elevasi datar, cembung, timbul, berbukit-bukit, seperti tetesan, seperti
tombol, tumbuh ke dalam medium dan seperti kawah.
Koloni 1 dan 2 memiliki kepekatan pekat serta mengkilat, memiliki
diameter 0,2 cm, dan jumlah koloni 1 sebanyak 7 serta jumlah koloni 2 sebanyak 8
koloni. Berdasarkan hasil praktikum terlihat perbedaan pada jumlah koloni, hal ini
dikarenakan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri yaitu
temperatur, cahaya, derajat keasaman (pH), salinitas dan faktor biotik seperti
kompetisi untuk mendapatkan makanan dan interaksi antar organisme (Mudatsir,
2007).
DAFTAR RUJUKAN
Agustina, D., Yulvizar, C. & Nursanty, R. 2013. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri
pada Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) Asin Berkitosan. Jurnal Biospesies,
6(1): 15-19.
Hastuti, U.S. 2018. Petuunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: UMM Press.
Mudatsir. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Mikroba dalam
Air. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 7(1):23-29.
Nurhidayati, S., Faturrahman., & Ghazali, M. 2015. Deteksi Bakteri Patogen yang
Berasosiasi dengan Kappaphycus alvarezii(Doty) Bergejala Penyakit Ice-
Ice. Jurnal Sains Teknologi dan Lingkungan, 1(2): 24-30.
Pujiati. 2015. Buku Ajar Mikrobiologi Umum. Madiun: Universitas PGRI Madiun.
Sabdaningsih, A., Budiharjo, A., Kusdiyantini, E. 2013. Isolasi dan Karakterisasi
Morfologi Koloni Bakteri Asosiasi Alga Merah (Rhodophyta) dari Perairan
Kutuh Bali. Jurnal Biologi, 2(2): 11-17.

Anda mungkin juga menyukai