BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pemilihan yang tepat untuk suatu tujuan tertentu dan harus secara
merugikan, oleh sebab itu pemisahan dan identifikasi suatu bakteri dari
percobaan ini.
B. Rumusan Masalah
C. Maksud Praktikum
D. Tujuan Praktikum
mikroorganisme yang terdapat diroti, pasir, air selokan dan daki ke suatu
medium dengan metode gores, tabur, sebar, tuang, miring, cair, dan
tegak.
E. Manfaat Praktikum
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
dari sampel atau alam dan menumbuhkan dalam media kultur secara in
untuk memindahkan biakan murni dari suatu sampel ke medai lain yang
biakan hasil isolasi yang terdiri dari sautu jenis mikroorganisme (Harti,
2015).
diperoleh kultur murni atau biakan murni. Untuk tahap ini diperlukan
teknologi khusus yang hanya dapat dikerjakan oleh ahli mikologi atau ahli
mikrobiologi atau teknisi dibawah pengawasan salah satu dari kedua ahli
dari tubuh bauh, induk jamur merang untuk ditanam ke media PDA.
Caranya belah induk jamur merang, lalu ambil bagian dalam pangkal jamir
macam bahan yang digunakan, media untuk membiakan jamur ada tiga
media alam, komposisi zat gizi tidak dapat diketahui dengan pasti setiap
(Gunawan, 2008).
lalu diinkubasi.
pasa media agar yang dicairkan, lalu dituang pada cawan petri steril
3. Metode peralatan
lempeng agat atau slant agar menggunakan jarum ent. Cara ini
semisolid.
6. Metode pencelupan
jarum inokulasi.
BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
semprot alkohol, cawan petri, ose bulat, ose lurus, bunsen, korek api,
handscoon, spoit 10 mL, lumoang dan alu, rak tabung, dan plastik
pembungkus capet.
B. Cara Kerja
a. Metode Tabur
Disiapkan medium padat yaitu PDA dan NA, serta sampel padatan
yaitu roti. Medium padat PDA dan NA dipanaskan terlebih dahulu agar
lumpang dan alu, sebelum itu, lumpang dan alu harus disterilkan.
b. Metode sebar
Disiapkan medium padat yaitu PDA dan NA, serta sampel padatan
alu, sebelum itu, lumpang dan alu harus disterilkan. Setelah halus, roti
untuk bakteri suhu 370 C dengan 1x24 jam, untuk jamur suhu ruangan
c. Metode gores
Disiapkan medium padat yaitu PDA dan NA, serta sampel padatan
diambil satu ose daki dan digores secara siksak ke dalam medium
dengan 1x24 jam, untuk jamur suhu ruangan dengan 3x24 jam.
d. Metode Tuang
Disiapkan medium padat yaitu PDA dan NA, serta sampel cair
diinkubasi, untuk bakteri suhu 370 C dengan 1x24 jam, untuk jamur
e. Metode miring
f. Metode tegak
g. Metode cair
reaksi. Lalu sterilkan ose bulat, lalu diambil suspensi bakteri SM dan
kapas, bungkus dan diinkubasi, untuk bakteri suhu 370 C dengan 1x24
jam.
BAB IV
a. Bakteri
Medium koloni Tepi Bentuk bakteri Elavasi
b. Jamur
Medium koloni Tepi Bentuk bakteri Elavasi
PDA Tuang Undulate Spindle Convex
PDA Tabur Entire Irregular Convex
PDA Sebar Entire Circular Convex
PDA Gores Entire Circular Convex
Metode Bentuk
B. Pembahasan
yang berasal dari diudara atau dilingkungan sekitar kita dan inokulasi
yang digunakan adalah metode tuang, metode sebar, metoge gores dan
Untuk Roti tanpa merek dengan metode tabur mempunyai bentuk koloni
Filamentous, tepinya Lobate dan elevasinya Flat Dan untuk pasir dengan
dan elevasinya convex. Untuk Roti tanpa merek dengan metode Tabur
koloni jamur yang Spindle, tepinya Undulate, dan elevasinya convex dan
untuk Pasir dengan metode sebar mempunyai bentuk koloni jamur yang
BAB V
A. Kesimpulan
Irregular, tepi unulate dan dan elevasinya resead. Pada metode tuang
bentuk bakteri Filamentous, tepi lobate dan elevasi flat. Pada metode
sebar bentuk bakteri circular, tepi entire dan elevasi convex. Pada metode
jamur spindle, tepi undulate, elevasi convex. Pada metode tabur bentuk
jamur entire, tepi irregular, elevasi convex. Pada metode sebar bentuk
jamur entire, tepi circular, elevasi convex. Pada metode gores bentuk
B. Saran
mengerti dan memahami terlebih dahulu prosedur kerja, agar tidak terjadi
yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
b. Metode Sebar
c. Metode Tabur
d. Metode Gores
b. Metode Sebar
c. Metode Tabur
d. Metode Gores
b. Metode Cair
c. Metode miring