Anda di halaman 1dari 37

ISOLASI DAN INOKULASI

I. KOMPETENSI UMUM

Untuk mengetahui dan memahami teknik dan metode isolasi dan

inokulasi mikroorganisme.

II. KOMPETENSI KHUSUS

Adapun kompetensi khusus dari percobaan ini yaitu :

1. Mengetahui dan memahami cara isolasi mikroorganisme dengan

metode tuang, tabur, gores, dan sebar.

2. Mengetahui dan memahami cara menginokulasi mikroorganisme

dengan menggunakan metode agar tegak, agar miring, dan agar

cair.

III. PRINSIP

Mengisolasi dan menginokulasikan mikroorganisme dengan

metode isolasi ( metode tuang, tabur, gores, sebar) dan metode

inokulasi (metode agar tegak, agar miring, dan agar cair) yang

diinkubasi selama 1-3 x 24 jam dan diamati perubahan yang terjadi.

IV. KAJIAN TEORI

Untuk analisa kualitatif dan kuantitatif suatu mikrob dibutuhkan

teknik laboratorium atau invitro yaitu dengan cara mengkultur mikroba

media. Dalam kultur mikrob secara kualitatif melalui teknik isolasi dapat

diperoleh biakan murni (pure culture). Faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil kultur mikrob adalah (Harti, 2012) :

1. Jenis media kultur

2. Sifat mikrob (morfologis dan fisiologis)

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

3. Metode atau teknik laboratorium

Isolasi merupakan suatu cara untuk memisahkan mikroba dari

sampel atau alam dan menumbuhkan dalam media kultur secara

invitro sehingga diperoleh biakan murni (Harti, 2012)

Inokulasi, dimasukkannya suatu mikrooorganisme atau substansi

secara buatan kedalam tubuh atau kedalam medium biakan

(Hadioetomo, 1988)

Cara isolasi dan identifikasi bakteri adalah merupakan suatu

topik yang sangat luas dan hanya dapat dilakukan oleh orang-orang

yang berpengalaman. Cara-cara ini adalah suatu tantangan yang

menarik bagi para mikrobiologiwan, karena mikroorganisme atau

bakteri tersebut terdapat dalam berbagai sumber yang terdiri dari

ribuan spesies, dan terdapat dalam berbagai habitat. Namun dalam

beberapa hal identifikasi terhadap bakteri dapat dibuat dari

pengamatan preparatdari yang diwarnai seseorang dan dapat

ditentukan ukuran, bentuk, dan kelompok atau grup organismenya

apakah termasuk basilus, kokus, gram,positif atau gram negative

(Djide, 2003).

Pada umumnya, untuk memperoleh isolat yang diinginkan pada

tahapan pertama digunakan medium enrichment selektif atau medium

diferensial. Enrichment berarti suatu kondisi kultur yang disesuaikan,

sehingga pertumbuhan mikroorganisme tertentu (yang diinginkan)

terstimulasi. Pada dasarnya hal ini dapat dijalankan dengan salah satu

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

cara yaitu menambahkan nutrien pada medium untuk menstimulasi

pertumbuhan mikroorganisme yang dicari, dengan menambahkan

material-material yang secara selektif oleh hambat pertumbuhan

mikroorganisme yang tidak diinginkan (Djide, 2003)

Seiring dengan kemajuan bidang teknologi, maka pemanfaatan

mikroorganisme telah lama digunakan untuk menghasilkan berbagai

produk-produk seperti bahan pangan, industri, pertanian, obat-obatan

dan lain-lain sebagainya. Pemilihan mikroorganisme yang tepat untuk

suatu tujuan tertentu dan pemanfaatan mikroorganisme secara

maksimal perlu didukung oleh suatu metode pemilihan mikroorganisme

yang banyak tersebar dialam (Djide, 2003)

Mikroorganisme dialam dapat diperoleh dalam bentuk tunggal,

tetapi pada umumnya mikroorganisme di alam selalu dalam bentuk

populasi campuran, baik yang mempunyai hubungan kerabat maupun

tidak. Sehingga untuk memperoleh mikroorganisme yang digunakan

sebagai alat dalam penelitian-penelitian dibutuhkan isolasi

mikroorganisme pada tempat dialam yang diperkirakan menjadi habitat

dari mikroorganisme tersebut dan mempunyai peranan yang cukup

penting pada lingkungan tersebut (Djide, 2003)

Biakan murni (pure culture) = inokulum, merupakan biakan hasil

isolasi yang terdiri dari satu jenis mikroba. Inkubasi merupakan cara

menumbuhkan mikroba pada waktu dan temperatur tertentu (Harti,

2012)

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

Macam-macam metode kultur, yaitu (Harti, 2012)

1. Metode cawan gores (streak-plate method)

Prinsip : Menggoreskan sejumlah suspense sampel pada

permukaan media lempeng agar menggunakan jarum inokulasi

secara aseptik, lalu diinkubasi.

2. Metode cawan tuang (pour plate method)

Prinsip : Mencampur sejumlah suspensi bahan atau seri

pengenceran pada media agar yang dicairkan lalu dituang pada

cawan petri steril secara aseptik dan biarkan padat, lalu diinkubasi.

3. Metode perataan (spread plate method)

Prinsip : Meratakan sejumlah suspensi sampel atau biakan pada

permukaan lempeng agar menggunakan kapas lidi steril atau spatel

drigalski. Metode ini digunakan untuk uji sensitivitas mikrob

terhadap agensia kimia.

4. Metode titik (spot method)

Prinsip : Menginokulasi biakan secara titik pada permukaan media

lempeng agar atau slant agar menggunakan jarum ent. Cara ini

digunakan untuk inokulasi kapang.

5. Metode tusukan (deep method)

Prinsip menginokulasikan biakan secara tusukan pada agar.

Untuk mendapatkan koloni bakteri sebagai sumber biakan murni,

ada dua teknik yang dapat dipakai yaitu metode piringan goresan

(streak-plate method) dan metode piringan tuangan (pour-plate

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

method). Pada metode piringan goresan (streak-plate method) medium

agar steril dicairkan, didinginkan pada suhu 450C, dituangkan kedalam

cawan petri steril dan dibiarkan sampai menjadi padat. Kemudian

dengan kawat gelang penginokulasi yang penuh dengan biakan

campuran, goresan dilakukan diatas permukaan agar. Ada beberapa

metode penggoresan yang berbeda, namun kesemua metode

bertujuan untuk meletakkan sebagian besar organism pada beberapa

goresan pertama (Volk, 1984)

Metode piringan tuangan (pour-plate method) terdiri atas

penginokulasian biakan campuran kedalam tabung uji yang

mengandung agar mencair yang telah didinginkan pada suhu 45 0C.

Isinya diaduk untuk memancarkan bakteri keseluruh medium.

Campuran itu kemudian dituangkan kedalam cawan petri steril dan

dibiarkan menjadi padat. Secara alternativ, inokulum ditempatkan

didalam cawan petri kosong dan medium yang mencair dituangkan

diatasnya. Tujuan pada kedua prosedur ialah untuk memisahkan sel-

sel bakteri satu sama lain sehingga sel-sel itu akan tumbuh menjadi

koloni-koloni yang terpisah dalam medium yang padat (Volk, 1984).

Jenis Media (Lay, 1992)

1. Media diferensial, merupakan media yang menunjang kehidupan

beberapa bakteri dan juga dapat membedakan berbagai kelompok

bakteri.

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

2. Media selektif, media ini menghambat pertumbuhan bakteri tertentu

dan juga membolehkan pertumbuhan bakteri tertentu. Media

inidigunakan untuk mengisolasi bakteri tertentu.

3. Media selektif dan diferensial, media ini bersifat selektif dan

diferensial, biasanya digunakan untuk identifikasi.

4. Media penyubur, media ini akan mempercepat pertumbuhan

organisme tertentu. Cara ini digunakan bila diinginkan salah satu

organisme tertentu dari suatu biakan campuran bakteri.

Hanya perlu diingat bahwa penggoresan inokulum pada agar

media, kadang-kadang tidak berhasil untuk mendapatkan kultur murni

karena (Djide, 2003) :

1. Bentuk organisme dalam suatu specimen yang dapat menimbulkan

problem dalam memilih organism mana yang wajar diuji. Walaupun

semua mikroorganisme dalam specimen dapat diidentifikasi, hal ini

tentu dapat merepotkan waktu dan tidak efisien.

2. Mikroorganisme yang akan diuji kemungkinan berbeda dalam

proporsi yang relative kecil dibandingkan dengan mikroorganisme

lainnya.

3. Mikroorganisme terdapat tidak merata dalam suatu sumber isolasi.

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

V. METODE KERJA

a. Alat yang digunakan

Alat yang digunakan dalam praktikum inokulasi dan isolasi

adalah autoklaf, batang pengaduk, cawan petri, drygelsky,

Erlenmeyer, enkast, gelas kimia, korek api, kulkas, incubator,

lampu spiritus, ose bulat, ose lurus, oven, penangas air, rak tabung,

spatula besi, sendok tanduk, spoit 1 ml, spoit 10 ml, serta tabung

reaksi.

b. Bahan yang digunakan

Bahan yang digunakan dalam praktikum inokulasi dan isolasi

adalah medium NA, medium NB, medium TEA, medium PDB,

medium PDA, serta sampelnya air dnau unhas, air got pampang,

biskuit roma, daki, tanah kuburan

c. Cara Kerja

a. Memindahkan (inokulasi) biakan

Disipakan medium Nutrien Agar /Potato Dextrosa Agar tegak,

NA/PDA miring dan medium NB atau PDB. Dipanaskan ose

bulat dan ose lurus diatas api Bunsen sampai berpijar/membara.

Dinginkan dalam alcohol 70 % dan dipaskan kembali sebentar

diatas nyala api. Untuk medium NA tegak diinokulasikan bakteri

uju menggunakan ose lurus secara tegak lurus. Untuk medium

NA miring diinokulasikan dengn cara digores secara zig-zag

diatas permukaan medium mulai dari ujung bagian bawah

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

sampai ke bagian atas. Untuk medium NB diinokulasikan

langsung pada medium cair. Dilakukan nomor dua untuk

memindahkan jamur dengan menggunakan medium PDA tegak,

PDA miring, dan PDB. Diinkubasikan semua tabung biakan

selama 1x24 jam pada suhu 37ᵒC untuk bakteri dan 3x24 jam

pada suhu 27 ᵒC (Suhu kamar) dan diamati pertumbuhan yang

terjadi.

b. Isolasi MIkroorganisme dari udara

Disipakan cawan petri steril, kemudian dimasukkan secara

aseptis medium Tauge Ekstrak Agar (TEA) dibiarkan memadat.

Pada ruangan yang akan diuji dibuka 1/3 tutup cawan petri yang

berisi medium TEA ini selam 15-30 menit. Diinkubasikan secara

terbalik cawan petri tersebut selama 1x24 jam pada suhu 37 ᵒC

diamati pertumbuhan yang terjadi, kemudian dilanjutkan

diinkubasi 3x24 jam pada suhu kamar diamati pertumbuhan

yang terjadi. Dipindahkan koloni-koloni yang tumbuh ke dalam

tabung yang berisi medium yang sesuai.

c. Isolasi Mikroorganisme dari substrat cair

1. Cara sebar (Spread Method)

Diteteskan beberapa tetes cairan yang akan diperiksa diatas

permukaan medium TEA dalam cawan petri. Jika cairan

terlalu pekat, encerkan terlebih dahulu dengan air suling.

Dengan menggunakan spatel dragelski atau jarum inokulasi

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

yang dibengkokkan, tetesan tersebut disebar seluas mungkin

diatas permukaan medium. Diinkubasikan secara terbalik

cawan petri tersebut selama 1x24 jam pada suhu 37ᵒC

diamati pertumbuhan yang terjadi, kemudian dilanjutkan

diinkubasi selam 3x24 jam pad asuhu kamar damati

pertumbuhan yang terjadi. Dipindahkan koloni-koloni yang

tumbuh kedalam tabung yang berisi medium yang sesuai.

2. Cara tuang (pour plate method)

Dicairkan medium TEA dalam penangas air, diangkat dan

diturunkan suhunya sampai mencapai 38ᵒ-40ᵒC. Dipipet 1 ml

bahan cair uji yang akan diperiksa ke dalam cawan petri

steril. Dituang medium TEA kedalam cawan petri yang sudah

diinokulasikan bahn cair uji secara aseptic. Dihimigenkan

secara perlahan-lahan dengan membentuk angka delapan

dan biarkan medium mengeras. Diinkubasikan secara terbalik

cawan petri tersebut selama 1x24 jam pada suhu 37ᵒC

diamati pertumbuhan yang terjadi, kemudian dilanjutkan

diinkubasi 3x24 jam pada suhu kamar diamati pertumbuhan

yang terjadi. Dipindahkan koloni-koloni yang tumbuh ke

dalam tabung yang berisi medium yang sesuai.

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

d. Isolasi Mikroorganisme dari substrat padat

a. Cara tabur (spread method)

Dicairkan medium dalam penangas air, dinginkan dan

dituangkan secara aseptis ke dalam cawan petri steri, biarkan

mengeras. Digerus bahan yang akan diperiksa dalam mortar

yang sebelumnya sudah disterilkan dengan mencuci sedikit

dengan alcohol 70%. Dibersihkan spatel, disterilkan dengan

alcohol 70% dan diletakkan pada nyala api. Diambil sedikit

bahan padat yang telah digerus dan ditaburkan secara merata

diatas permukaan medium dalam cawan petri. Ditunggu

selama 10 menit. Diinkubasikan selam 24-72 jam dalam posisi

normal. Dipindahkan koloni-koloni yang tumbuh ke dalam

tabung yang berisi medium yang sesuai.

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

VI. HASIL PRAKTIKUM

a. Data Pengamatan

1. Table pengamatan inokulasi bakteri

Medium

Klp Bakteri Agar tegak Agar miring cair

1. Isolate 1 (Semut papilliate spreading Sediment

Rangrang)

2. Bakteri 4 Fliform echinulate Anaerob

3. Isolate 2 (Semut Papilliate - Sediment

Rangrang)

4. Bakteri 2 Papilliate Echinulate Sediment

5. Bakteri 5 papilliate spreading Sediment

2. Tabel pengamatan inokulasi jamur

Medium

Klp. Bakteri Agar tegak Agar miring cair

1. Isolate 10 (Semut Villose spreading Pellicle

Rangrang)

2. Jamur 2 Papilliate Effuse Aerob

3. Jamur 3 Fliform Spreading Pellicle

4. Jamur 1 Papilliate Spreading Pellicle

5. Jamur 4 Villose Echinulate Pellicle

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

3. Tabel pengamatan isolasi bakteri

Bentuk koloni

Klp Metode Sampel Bentuk koloni Elevansi Tepi

Tuang Air got Irregular Flat Entire

Sebar Biscuit Irregular Umbonate Lobate

I. Tabur Tanah Flamentous Raised Undulate

Gores Daki Irregular Raised Lobate

Tuang Air got Irregular Convex Undulate

Sebar Biscuit Irreagular Flat Undulate

II. Tabur Tanah Irregular Flat Lobate

Gores Daki Sirkular Convex Entire

Tuang Air got Sirkular Convex Entire

Sebar Biscuit Irregular Raised Undulate

III. Tabur Tanah Irregular Flat Undulate

Gores Daki Sirkular Convex E ntire

Tuang
I Air got Sirkular - -

Sebar Biscuit - Convex Entire

4. I
Tabur Tanah - - -

V
Gores Daki Irregular Undulate Entire

Tuang Air got Sirkular Flat Entire

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

Sebar Biscuit Sirkular Convex Enite

V. Tabur Tanah Flamentaous Raised Lobate

Gores Daki Irregular Raised Lobate

4. Tabel pengamatan isolasi jamur

Bentuk koloni

Klp. Metode Sampel Bentuk Elevansi Tepi

koloni

Tuang

Sebar - - - -

I. Tabur

Gores

Tuang Air got Irregular Flat Undulate

Sebar - - - -

II. Tabur - - - -

Gores Daki Sirkular Convex Entire

Tuang - - -

Sebar Biscuit Sirkular Raised Entire

III. Tabur Tanah Sirkular Flat Entire

Gores - - - -

Tuang
I Air Regular Flat undulate

V danau

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

Sebar tanah Sirkular Flat Entire

Tabur - - - -

Gores Daki Irregular Convex Undulate

Tuang - - -

Sebar Air danau Sirkular Convex Enite

V. Tabur Tanah Irregular Umbonate Lobate

Gores - - -

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

b. Foto Pengamatan

1. Inokulasi bakteri

a. Medium agar tegak

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Kapas

Tabung reaksi

Medium

Sampel : Bakteri 5 semut rang-rang


Metode : agar tegak

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

b. Medium agar miring

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Kapas

Tabung reaksi

Medium

Sampel : Bakteri 5 semut rang-rang


Metode : agar miring

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

c. Medium agar cair

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kapas

TTabung reaksi

Medium

Sampel : Bakteri 5 semut rang-rang


Metode : agar cair

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

2. Isolasi Bakteri

a. Metode tuang

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Cawan petri

Bentuk koloni

Sampel : Air danau UNHAS


Metode : metode tuang

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

b. Metode sebar

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Cawan petri

Bentuk koloni

Sampel : Air danau UNHAS


Metode : metode sebar

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

c. Metode tabur

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Cawan petri

Bentuk koloni

Sampel : Tanah kuburan


Metode : metode tabur

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

d. Metode gores

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Cawan petri

Bentuk koloni

Sampel : Daki
Metode : metode gores

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

3. Inokulasi Jamur

a. Metode agar tegak

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Tabung reaksi

Bentuk koloni

Sampel : Semut rang-rang


Metode : metode agar tegak

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

b. Metode agar miring

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Kapas

Tabung reaksi

Bentuk koloni

Sampel : Semut rang-rang


Metode : metode agar miring

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

c. Metode agar cair

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Kapas

Tabung reaksi

Bentuk koloni

Sampel : Semut rang-rang


Metode : metode agar cair

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

4. Isolasi Jamur

a. Metode sebar

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Cawan petri

Bentuk koloni

Sampel : Air danau UNHAS


Metode : metode sebar

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

b. Metode tabor

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Cawan petri

Bentuk koloni

Sampel : Tanah kuburan


Metode : metode tabur

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

VII. PEMBAHASAN

Setiap spesies mikroorganisme akan tumbuh dengan baik di

dalam lingkungan hanya selama kondisinya menguntungkan bagi

pertumbuhan dan untuk mempertahankan dirinya. Pemindahan bakteri

dari medium lama ke medium yang baru atau yang dikenal dengan

istilah inokulasi bakteri ini memerluakn banyak ketelitian baik dari alat-

alatnya yang harus steril maupun medium peremajaan harus sesuai.

Sedangkan proses isolasi, penanaman dan perkembang biakan pada

mikroorganisme, mengingat bahwa kultur murni mikroba memerlukan

kemampuan khusus secara biologis dan pengamatan pada aktivitas

kimia mikroba

Isolasi mikroorganisme adalah memisahkan mikroba yang

berasal dari lingkungan dan membuahkannya sebagai kultur murni

dalam suatu medium. Proses pemindahan mikroba dari medium lama

ke medium yang baru harus dilaksanakan secara teliti. Terlebih

dahulu harus diusahakan agar semua alat-alat yang berhubungan

dengan medium dan pekerjaan inokulasi (penanaman) itu benar-benar

steril. Hal ini untuk menghindari kontaminasi dengan mikroorganisme

yang tidak diinginkan dan inokulasi merupakan suatu pekerjaan

memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru

dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Dengan demikian akan

diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk

pembelajaran mikrobiologi. Pada praktikum ini akan dilakukan teknik

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril untuk

mempelajari mikrobiologi dengan satu kultur murni.

Pada percobaan isolasi, ada empat metode yang dilakukan

yaitu metode sebar, metod tuang, metode tabur, metode gores. Pada

metode gores dan tuang sampel yang duluan dimasukkan kedalam

cawan petri, kemudian medium. Sedangkan pada metode sebar dan

tabur, medium yang duluan dimasukkan ke dalam cawan petri

kemudian sampel.

Pada percobaan yang dilakukan, didapatkan hasil yaitu pada

percobaan inokulasi dengan bakteri semut rang-rang, medium agar

tegak bentuk koloninya yaitu Papilliate, medium agar miring bentuk

koloninya yaitu Spreading, dan medium cair bentuk koloninya yaitu

Sediment. Sedangkan pada percobaan isolasi bakteri dengan contoh

sampel yang berbeda didapatkan hasil yaitu pada metode tuang

dengan sampel air danau UNHAS, bentuk koloninya yaitu circular,

elevasinya yaitu flat dan tepinya yaitu entire. Pada metode sebar

dengan sampel air danau UNHAS, bentuk koloninya yaitu irregular,

elevasinya yaitu convex, dan tepinya yaitu entire. Metode tabur

dengan sampel tanah kuburan, bentuk koloninya yaitu filamentous,

elevasi yaitu raised, dan tepi lobate. Dan metode gores dengan

sampel daki, bentuk koloninya yaitu irreguler, elevasi yaitu raised dan

bentuk tepinya yaitu lobate.

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

Dan pada percobaan yang dilakukan, didapatkan hasil yaitu

pada percobaan inokulasi dengan jamur semut rang-rang, medium

agar tegak bentuk koloninya yaitu villose, medium agar miring bentuk

koloninya yaitu echinulate, dan medium cair bentuk koloninya yaitu

pellicle. Sedangkan pada percobaan isolasi jamur dengan contoh

sampel yang berbeda didapatkan hasil yaitu pada metode sebar

dengan sampel air danau UNHAS, bentuk koloninya yaitu circular,

elevasinya yaitu convex, dan tepinya yaitu entire. Metode tabur

dengan sampel tanah kuburan, bentuk koloninya yaitu irregular,

elevasi yaitu umbonate, dan tepi lobate.

Dilakukannya inkubasi untuk bakteri selama 1 x 24 jam

diinkubator karena yang diamati adalah pertumbuhan bakteri, dimana

bakteri akan mengalami pertumbuhan yang optimal jika diinkubasi

selama 1 x 24 jam. Sedangkan untuk jamur selama 3 x 24 jam pada

enkas, karena pertumbuhan jamur yang optimal adalah 3 x 24 jam.

Dalam praktikum kali ini ada beberapa faktor kesalahan yang

mengakibatkan data hasil praktikum kurang maksimal, diantaranya

faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan yaitu; Ketidak sterilan

alat yang digunakan, komposisi medium dan sampel yang lainnya

tidak begitu akurat.

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat ditarik

kesimpulan yaitu :

1. Pada percobaan inokulasi bakteri, medium agar tegak bentuk

koloninya yaitu papillate, medium agar miring bentuk koloninya

yaitu spreading dan medium cair bentuk koloninya yaitu sediment.

Sedangkan pada percobaan inokulasi jamur, medium agar tegak

bentuk koloninya yaitu villose, medium agar miring bentuk

koloninya echinulate, dan medium agar cair bentuk koloninya

pellicle.

2. Dari pengamatan yang dilakukan didapatkan hasil :

a. Isolasi Bakteri

1. Metode tuang, dengan sampel air danau UNHAS bentuk

koloninya circular, elevasinya flat dan tepinya entire.

2. Metode sebar, dengan sampel air danau UNHAS bentuk

koloninya irregular, elevasinya convex dan tepinya entire.

3. Metode tabur, dengan sampel tanah kuburan bentuk

koloninya filamentous, elevasinya raised dan tepinya lobate.

4. Metode gores, dengan sampel daki bentuk koloninya

irreguler, elevasinya raised dan tepinya lobate.

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

b. Isolasi Jamur

1. Metode sebar, dengan sampel air danau UNHAS bentuk

koloninya circular, elevasinya convex, dan tepinya entire.

2. Metode tabor, dengan sampel tanah bentuk koloninya

irregular, elevasinya umbonate, dan tepinya lobate.

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

IX. DAFTAR PUSTAKA

Djide, M Natsir. MS. Apt. DRS. 2003. Mikrobiologi Farmasi Dasar.


FMIPA Universitas Hasanuddin : Makassar.

Harti, Agnes Sri. Dra, M.Si. 2012. Dasar – Dasar Mikrobiologi


Kesehatan. Medical Book : Jakarta.

Lay, Bibiana W. dan Sugyo Hastowo. 1992. Mikrobiologi. CV. Rajawali :


Jakarta.

Hadioetomo, Ratna Siri . 1988. Dasar - Dasar Mikrobiologi 2. Universitas


Indonesia : Jakarta.

Volk, W. A. F. Wheeter. 1984. Mikrobiologi Dasar. Erlangga : Jakarta.

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

X. LAMPIRAN

a. Skema Kerja

1. Metode tuang dan metode gores

Sampel

Dimasukkan dalam cawan


petri

Dituangkan medium 10 ml
dan dihomogenkan seperti
angka 8

Di Inkubasi 1x24 jam

Diamati gambar

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

2. Metode Tabur dan metode gores

Medium 10 ml

Dimasukkan dalam cawan


petri

Untuk medium tabur sampel ditaburkan


dengan menggunakan spatel sedangkan pada
metode sebar menggunakan dry gilksy

Di Inkubasi 1x24 jam

Diamati gambar

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

3. Medium tegak, medium cair, dan medium miring

Medium 5-10 ml

Dimasukkan dalam tabung


reaksi

Ditegakkan dan ditusuk dengan ose lurus untuk


medium tegak, sedangkan pada medium miring
ditusuk tapi dengan miring, dan pada medium cair
bakteri diambil 1 ose.

Di Inkubasi 1x24 jam


pada suhu 37 C

Diamati gambar

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

b. Uraian Sampel
1. Daki

Daki diambil dari semua anggota kelompok 1.

2. Biskuit Roma Kelapa

Komposisi Biskuit Kelapa

1. Tepung Terigu

2. Gula

3. Minyak Nabati (mengandung antioksidan BHA)

4. Tapioka

5. Whey Bubuk

6. Tepung Kelapa

7. Kalsium Karbonat

8. Garam

9. Pengemulsi Lesitin Kedelai

10. Pengembang

11. Pengatur Keasaman

12. Perisa Kelapa

13. Vitamin B1, B2, B6, B12 dan Vitamin E

3. Air Danau UNHAS

Air yang diambil oleh kelompok 5 dari danau UNHAS yang

bercampur dengan bensin.

4. Tanah Kuburan Panaikang

Tanah yang diambil oleh kelompok 4 di kuburan panaikang.

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023
ISOLASI DAN INOKULASI

5. Air Got pampang

Air yang diambil oleh kelompok 2 daring got pampang.

FEBRINA AULIA HAERUN AMIRULLAH, S.Farm


150 2013 0023

Anda mungkin juga menyukai