Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI PANGAN
“Teknik Isolasi”

Disusun untuk Mahasiswa Diploma Tiga Gizi

Disusun Oleh:
Widasari Kusumaningtyas (P07131120002)

Penanggung Jawab :
DR.Ir. I Made Alit Gunawan, M. Si

Penyusun :
Dra. Noor Tifauzah, M.Kes.
Dr. Agus Wijanarka, S.SiT, M.Kes
Muji Rahayu, S.Si, Apt, M.Sc

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI
2021
Laporan Praktikum Mikrobiologi pangan |1
TEKNIK ISOLASI BAKTERI
a. Waktu Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Selasa, 30 Maret 2021
b. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mempelajari teknik penggunaan alat laboratorium, konsep sterilisasi dan
prosedur yang digunakan dalam subculturing dan isolasi bakteri.
2. Mahasiswa mengetahui teknik isolasi bakteri.
3. Mahasiswa melakukan pengamatan makroskopis bakteri.
4. Mahasiswa mempelajari morfologi koloni yang tumbuh dalam hasil isolasi bakteri.
c. Dasar Teori
Isolasi bakteri adalah suatu proses memisahkan suatu bakteri dari habitatnya/
lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan.
Sebelum isolasi dilakukan perlu diketahui cara-cara menanam dan menumbuhkan bakteri pada
medium biakan tertentu yang sesuai dengan jenisnya serta syarat-syarat lain untuk
pertumbuhannya (Jutono, 1980). Media pertumbuhan berfungsi untuk menumbuhkan mikroba,
isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat dan menghitung jumlah mikroba, yang dalam
proses pertumbuhannya harus disterilisasi dan menggunakan metode aseptis untuk mnghindari
kontaminasi pada media.
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba
lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba akan membentuk koloni sel yang tetap
pada tempatnya (Pelczar, 1986). Prinsip kerja isolasi bakteri cukup sederhana yakni dengan
menginokulasikan sejumlah kecil bakteri pada suatu medium tertentu yang dapat menyusung
kehidupan bakteria. Sejumlah kecil bakteri ini didapat dari bermacam-macam tempat
tergantung dari tujuan inokulasi. Dalam kajian mikrobiologi yang berhubungan dengan sumber
bakteri adalah mikrobia tanah, air, makanan dan udara (Talaro, 1999).
Tujuan dari pemindahan biakan untuk menguasai teknik pemindahan biakan bakteri
dari satu wadah ke wadah lain secara aseptik, sehingga hanya biakan murni yang diharapkan
yang tumbuh. Hal ini sangat penting dalam tahap awal pekerjaan isolasi mikroba terutama yang
berasal dari stok kultur (bukan dari substrat). Kegagalan dalam hal pemindahan biakan dapat
menyebabkan kontaminasi dari pertumbuhan mikroba yang tidak diharapkan (Dwidjoseputro,
1990).

Laporan Praktikum Mikrobiologi pangan |2


Nutrien agar merupakan media yang digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari
mikroorganisme yang heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang terbuat dari
ekstrak beef, pepton dan agar. Nutrien agar yang umumnya digunakan dalam prosedur
bakteriologi untuk pengujian biasa dari air, sewage, pangan dan membawa stok kultur serta
pertumbuhan sampel pada uji bakteri dan mengisolasi organisme dalam kultur murni dengan
cara disterilisasi dengana autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 0C. Isolasi bakteri yang
diamati adalah morfologi koloni dengan membentuk koloni, warna, tepian dan elevasi pada
medium agar lempeng, agar tegak dan agar miring.
Teknik isolasi mikrobia antara lain adalah Spread plate yaitu suatu teknik di dalam
menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara menuangkan stok kultur
bakteri atau mengapuskannya di atas media agar yang telah memadat. Bedanya dengan pour
plate adalah, pencampuran stok kultur bakteri dilakukan setelah media agar memadat
sedangkan pour plate kultur dicampurkan ketika media masih cair (belum memadat). Kelebihan
teknik ini adalah mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar merata pada bagian permukaan
media agar (Hadioetomo, 1993).
Pour plate memerlukan agar yang belum padat dan dituang bersama suspensi bakteri
ke dalam cawn petri dan dihomogenkan lalu dibiarkan memadat. Teknik penanaman dengan
goresan (streak) bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya. Goresan
sinambung dilakukan dengan ose disentuhkan pada bakteri dan gores secara kontinyu sampai
setengah permukaan agar petridish diputar 180 0C dan gores secara kontinyu. Goresan T
dilakukan dengan cara ose dipanaskan dan didinginkan lalu di streak zig zag pada daerah
berikutnya. Goresan kuadran pola goresan dibagi menjadi 4, goresan awal masih mengandung
banyak sel mikroorganisme dan goresan selanjutnya disilangkan dari goresan pertama
sehingga akan didapatkan koloni tunggal.
Escherchia coli dapat hidup dalam suhu 10-40 oC dengan suhu optimum 37 oC, dengan
Ph optimum 7 – 7.5 hidup di tempat lembab dan mati dengan pasteurisasi. Bakteri E.coli dapat
meragi glukosa menjadi asam disertai dengan pembentukan gas, meragi laktosa, menghasilkan
nitrit hasil reduksi dari nitrat, membentuk indol atau tidak pada tes strat hasilnya (-)
(Jawets,2013). Bakteri E.coli dapat tumbuh baik pada hampir seluruh media yang dipakai untuk
isolasi bakteri. Koloni E.coli dalam media tampak bulat berukuran kecil hingga sedang, basah,
halus, permukaan licin, pinggiran rata (Jawets,2013).
d. Alat dan Bahan
1. Media Nutrien agar (NA) 2. Media Nutrien broth (NB)

Laporan Praktikum Mikrobiologi pangan |3


3. Suspensi bakteri Escherichia coli 8. Lidi Kapas
4. Lampu pijar spiritus 9. Inkubator
5. Petri dish 10. Autoclave
6. Tabung reaksi 11. Oven
7. Ose
e. Cara Kerja
1. Isolasi bakteri pada media cair
a. Siapkan media agar cair steril (NB)
b. Ambil 1 ose bakteri secara aseptis, celupkan dalam media agar steril
c. Beri label pada tabung reaksi agar tidak tertukar
d. Buat kontrol terhadap media yang digunakan
e. Inkubasi biakan bakteri pada suhu 37 0C selama 48 jam
f. Amati pertumbuhan koloni pada permukaan media, dengan melihat kekeruhan media
dan ada tidaknya endapan pada media
2. Isolasi bakteri pada media agar tegak
a. Siapkan media agar tegak steril (NA)
b. Lakukan pemindahan bakteri secara aseptis dengan menusukan (stab) jarum inokulasi
yang sudah dicelupan pada suspensi bakteri pada media agar tegak.
c. Beri label pada tabung reaksi agar tidak tertukar.
d. Buat kontrol terhadap media yang digunakan.
e. Inkubasi biakan bakteri pada suhu 37 0C selama 48 jam.
f. Amati morfologi dan pertumbuhan koloni pada media, pertumbuhan yang lebih banyak
pada bagian permukaan menunjukkan sifat aerob bakteri, sedang pertumbuhan di
seluruh media (media keruh) menunjukkan sifat anaerob bakteri.
3. Isolasi bakteri pada media agar miring
a. Siapkan media agar miring steril (NA)
b. Lakukan pemindahan bakteri secara aseptis dengan menggoreskan 1 ose suspensi
bakteri pada permukaan media agar miring, perlu diperhatikan permukaan media
jangan sampai terluka (rusak) pada waktu menggores (Streak).
c. Beri label pada tabung reaksi agar tidak tertukar
d. Buat kontrol terhadap media yang digunakan
e. Inkubasi biakan bakteri pada suhu 37 0C selama 48 jam
f. Amati morfologi koloni pada media.

Laporan Praktikum Mikrobiologi pangan |4


4. Isolasi bakteri pada media secara streak plate
a. Siapkan media agar steril (NA) dalam kondisi hangat
b. Tuang media agar steril (NA) ke dalam petridish secara aseptis
c. Biarkan media sampai dingin dan padat/mengeras (dibalik tidak rusak/bergerak)
d. Ambil 1 ose bakteri secara aseptis kemudian menggoreskan pada permukaan agar
secara goresan lurus dan goresan zig-zag (untuk masing – masing petri dengan satu
goresan)
e. Beri label pada petridish agar tidak tertukar
f. Buat kontrol terhadap media yang digunakan
g. Balik dan bungkus petridish dengan kertas
h. Inkubasi biakan bakteri pada suhu 37 0C selama 48 jam
i. Amati morfologi koloni pada permukaan media.
5. Isolasi bakteri pada media secara spread plate
a. Siapkan media agar steril (NA) dalam kondisi hangat
b. Tuang media agar steril (NA) ke dalam petridish secara aseptis
c. Biarkan media sampai dingin dan padat/mengeras (dibalik tidak rusak/bergerak)
d. Ambil 1 ose bakteri secara aseptis kemudian ratakan pada permukaan agar dengan
menggunakan drygalsky
e. Beri label pada petridish agar tidak tertukar
f. Buat kontrol terhadap media yang digunakan
g. Balik dan bungkus petridish dengan kertas
h. Inkubasi biakan bakteri pada suhu 37 0C selama 48 jam
i. Amati morfologi koloni pada permukaan media.
6. Isolasi bakteri pada media secara pour plate
a. Siapkan media agar steril (NA) dalam kondisi hangat
b. Ambil 1 ose bakteri secara aseptis, celupkan dalam media agar steril. Tuang media
(NA) ke dalam petridish secara aseptis. Biarkan media sampai dingin dan
padat/mengeras (dibalik tidak rusak/bergerak).
Atau ambil 1 ose bakteri secara aseptis, letakkan dalam petridish. Tuang media (NA) ke
dalam petridish secara aseptis. Biarkan media sampai dingin dan padat/mengeras
(dibalik tidak rusak/bergerak).
c. Beri label pada petridish agar tidak tertukar
d. Buat kontrol terhadap media yang digunakan

Laporan Praktikum Mikrobiologi pangan |5


e. Balik dan bungkus petridish dengan kertas
f. Inkubasi biakan bakteri pada suhu 37 0C selama 48 jam
g. Amati morfologi koloni pada permukaan media.
7. Isolasi bakteri udara
a. Siapkan media agar steril (NA) dalam kondisi hangat
b. Tuang media (NA) ke dalam petridish secara aseptis
c. Biarkan media sampai dingin dan padat/mengeras (dibalik tidak rusak/bergerak)
d. Beri label pada petridish agar tidak tertukar
e. Buat kontrol terhadap media yang digunakan
f. Balik dan bungkus petridish dengan kertas
g. Inkubasi biakan bakteri pada suhu 37 0C selama 48 jam
h. Amati pertumbuhan koloni pada permukaan media.
8. Isolasi bakteri dengan teknik usap
a. Usap kuku, tangan, rambut dengan lidi kapas steril secara aseptis.
b. Celupkan lidi kapas itu pada air destilata steril.
c. Siapkan media agar steril (NA) dalam kondisi hangat.
d. Tuang media (NA) ke dalam petridish secara aseptis.
e. Biarkan media sampai dingin dan padat/mengeras (dibalik tidak rusak/bergerak)
f. Goreskan lidi kapas yang sudah dioles pada sampel pada media secara aseptis.
g. Beri label pada petridish agar tidak tertukar.
h. Buat kontrol terhadap media yang digunakan.
i. Balik dan bungkus petridish dengan kertas.
j. Inkubasi biakan bakteri pada suhu 37 0C selama 48 jam.
k. Amati pertumbuhan koloni pada permukaan media.
f. Hasil Pengamatan
1. Isolasi bakteri pada media cair
KETERANGAN Escherichia coli

Membentuk Selaput Tidak  

Media keruh  Ya

Ada Endapan  Tidak

Tidak terbentukb selaput, media isolasi keruh dan tidak ada


Kesimpulan
endapan, bentuk filiform.  

Laporan Praktikum Mikrobiologi pangan |6


2. Isolasi bakteri pada media agar tegak
KETERANGAN Escherichia coli
Membentuk Selaput Ya, membentuk (tipis) 

Bentuk Pertumbuhan  Abrboresen

Terbentuk selaput tipis dengan bentuk pertumbuhan


KESIMPULAN
Abrboresen.  

3. Isolasi bakteri pada media agar miring


KETERANGAN Escherichia coli
Membentuk Selaput Ada 

Bentuk Pertumbuhan  Efus

KESIMPULAN  Terdapat selaput dan pertumbuhan berbentuk Efus

4. Isolasi bakteri pada media secara streak plate


a. Goresan Lurus
PERTUMBUHAN Escherichia coli

Sepanjang Goresan Terbentuk disepanjang goresan  

Di awal Goresan  Terbentuk banyak

Di akhir Goresan  Terbentuk sedikit

CATATAN Escherichia coli

Media Terluka Media tidak terluka

Kontaminan Tidak ada kontaminan

Isolasi bakteri dengan media tidak terluka dan tidak ada


KESIMPULAN kontaminan terbentuk panjang disepanjang goresan dan tebal
pada goresan pertama, sedikit pada goresan akhir.

5. Isolasi bakteri pada media secara spread plate


KETERANGAN Escherichia coli

Laporan Praktikum Mikrobiologi pangan |7


Pertumbuhan Tidak merata 

Sprader Koloni ramai

Kontaminan -

Bakteri E coli pada spread plate tumbuh tidak merata,


KESIMPULAN
berbentuk spreader koloni ramai dan tidak terkontaminan.

6. Isolasi bakteri pada media secara pour plate


a. Pour Plate A
KETERANGAN Escherichia coli
Pertumbuhan Merata 

Spader  Bintik- bintik

Kontaminan -  

Bakteri E coli pada pour plate cawan petri, tumbuh merata,


KESIMPULAN
berbentuk spreader bintik bintik dan tidak terkontaminan.

Laporan Praktikum Mikrobiologi pangan |8


7. Isolasi bakteri udara
 Isolasi bakteri udara tempat sepi
Keterangan Koloni 1 Koloni 2 Koloni 3
Warna Orange Kuning Krem
Bentuk Gambar Gambar Gambar

Keterangan : Keterangan : Keterangan :


bulat Bulat Bulat
Diameter Gambar Gambar Gambar

Keterangan : Keterangan : Keterangan :


0.4 cm 0.1 cm 0.3 cm
Tepi Koloni Gambar Gambar Gambar

Keterangan : Keterangan : Keterangan :


Halus Halus Halus
Elevasi Gambar Gambar Gambar

Keterangan : Keterangan : Keterangan :


datar Cembung Datar
Jumlah Koloni 1 1 1

 Isolasi bakteri di tempat ramai


Keterangan Koloni 1 Koloni 2 Koloni 3
Warna Pink Coklat Kuning
Bentuk Gambar Gambar Gambar

Keterangan : Keterangan : Keterangan :


Bulat Kompleks Bulat tepi timbul
Diameter Gambar Gambar Gambar

Keterangan : Keterangan : Keterangan :


0.2 cm 0.5 cm 0.55 cm
Tepi Koloni Gambar Gambar Gambar

Laporan Praktikum Mikrobiologi pangan |9


Keterangan : Keterangan :
Halus Bergelombang Keterangan :
Siliat
Elevasi Gambar Gambar Gambar

Keterangan : Keterangan : Keterangan :


Datar Timbul Datar
Jumlah Koloni I I II

Keterangan Koloni 4 Koloni 5 Koloni 6


Warna Kuning kecoklatan Putih Putih transparan
Bentuk Gambar Gambar Gambar

Keterangan : Keterangan : Keterangan :


Kompleks Bulat Menyebar
Diameter Gambar Gambar Gambar

Keterangan : Keterangan : Keterangan :


0.6 cm 0.3 cm 5 cm
Tepi Koloni Gambar Gambar Gambar

Keterangan : Keterangan : Keterangan :


Tak beraturan Halus Tak beraturan
Elevasi Gambar Gambar Gambar

Keterangan : Keterangan : Keterangan :


Berbukit Datar Datar
Jumlah Koloni 10 9 2

Keterangan Koloni 7
Warna Kuning kecoklatan
Bentuk Gambar

Laporan Praktikum Mikrobiologi pangan |10


Keterangan :
Bulat tepi gelembung
Diameter Gambar

Keterangan :
0.6 cm
Tepi Koloni Gambar

Keterangan :
Bergelombang
Elevasi Gambar

Keterangan :
Timbul
Jumlah Koloni 3

g. Pembahasan
Isolasi mikroba adalah memisah satu jenis mikroba denga mikroba lainya yang terdapat
dialam dan menumbuhkannya dalam satu medium buatan (sutedjo, 1996). Prinsip isolasai
mikroba adalah memisahkan satu jenis mikrba dengan mikroba lainnya yang berasal dari
bermacam – macam campuran mikroba (sutedjo, 1996). Kelanjutan dari kegiatan isolasi bakteri
adalah identifikasi bakteri untuk mengelompokkan kedalam karakteristik karakteristik tertentu.
karakteristik digunakan untuk mengidentifikasi bakteri meliputi karakteristik makroskopis, dan uji
biokimia. Karakteristik mikroskopis diamati dengan bentuk koloni yang berbentuk bulat tak
teratur, seperti akar dan filament, warna koloni terdiri dari kuning, merah, dan putih, elevasi koloni
terdiri dari rata, cembung rendah, dan cembung tinggi, struktur permukaan koloni bakteri yakni
halus dan kasar dan ukuran koloni bakteri dapat diamati dengan mengukur diameter koloni
bakteri yang tumbuh (Cppucino &Sherman, 1987).

Laporan Praktikum Mikrobiologi pangan |11


Karakteristik mikroskopis bakteri antara lain terdiri dari bentuk sel, ukuran sel, dan
pewarnaan. Bentuk sel bakteri meliputi basil, coccus, dan spiral dengan masing masing
kombinasinya. Pengukuran sel bakteri secara mikroskopis dilakukan dengan menggunakan
micrometer. Sedangkan pewarnaan dapat diamati karakteristiknya dengan melakukan
pewarnaan Gram dan pewarnaan endospore (Soeroso, 1999; Carg, 2005).
 Isolasi bakteri pada media cair
Medium cair dapat diperoleh dengan tidak mencampurkan agar-agar atau gelatin ke
dalamnya. Mikroba yang ditumbuhkan dalam medium cair akan menunjukkan
karakteristiknya terhadap keberadaan udara. Koloni yang tumbuh pada permukaan
medium tampak berupa serabut, cincin atau selaput . Metode isolasi pada medium
cair dilakukan bila mikroorganisme tidak dapat tumbuh pada agar cawan (medium
padat), tetapi hanya dapat tumbuh pada kultur cair. Metode ini juga perlu dilakukan
pengenceran dengan beberapa serial pengenceran. Semakin tinggi pegenceran
peluang untuk mendapatkan satu sel semakin besar. Pengamatan pada medium cair
meliputi pengamatan pertumbuhan permukaan, bau, kekeruhan, dan endapan koloni
bakteri. Isolasi bakteri pada media cair pada hasil pengamatan menghasilkan tidak
terbentuknya selaput, media isolasi menjadi keruh, tidak ada endapan.
 Isolasi bakteri pada media agar tegak
Metode isolasi pada media agar tegak dilakukan dengan Metode tusuk pada media
agar tegak. Mikroba yang ditumbuhkan pada metode tusuk umumnya adalah
mikroba anaerob karena koloni mikroba yang tumbuh di dalam media agar sehingga
tidak memungkinkan adanya oksigen yang cukup bagi mikroba. yang diamati hanya
berupa pengamatan bentuk pertumbuhan koloni. Hasil yang diamati pada isolasi
bakteri media agar tegak adalah bakteri membentuk selaput tipis dengan bentuk
pertumbuhannya adalah arboresen yang berbentuk seperti pohon dengan batang
utama dan cabang cabang.
 Isolasi bakteri pada media agar miring
Metode isolasi bakteri pada media agar miring, agar miring merupakan salah satu
bentuk medium yang digunakan untuk membiarkan mikroba terutama yang bersifat
aerobik dan anaerobik fakultatif. Inokulasi bakteri dengan metode ini dengan cara
menggoreskan ose yang mengandung mikroba pada permukaan agar miring atau
dengan menusukkan lup ke bagian tengah medium. Koloni pada agar miring
umumnya dengan bentuk koloni serupa duri, titik titik, batang, tasbih, atau akar.

Laporan Praktikum Mikrobiologi pangan |12


Pada isolasi bakteri medium agar miring yang diamati adalah bentuk pertumbuhan
koloni dan bau. Hasil yang diamati pada isolasi bakteri dengan media agar miring
adalah membentuk selaout dengan bentuk pertumbuhan Efus.
 Isolasi bakteri pada media secara streak plate
Streak plate technique merupakan metode isolasi kualitatif dengan menggoreskan
mikroorganisme yang diambil atau kultur bakteri diatas permukaan medium padat
dengan menggunakan jarum inokulasi. Tujuan dari teknik penanaman miktoba
dengan goresan adalah untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya cara
ini biasa dilakukan untuk mengisolasi koloni mikroba pada media agar sehingga
mendapat koloni dan biakan murni. Streak plate dilakukan dengan menggoreskan
suspensi bahan yang mengandung mikroba pada permukaan media pada cawan
petri. Penggoresan yang terjadi dengan sempurna biasanya menghasilkan koloni
yang terpisah. Pada praktikum kali ini dilakukan isolasi pada bkateri Escherchia coli
dengan goresan lurus tidak ada kontaminan dan media tidak terluka terbentuk hasil
mengalami pertumbuhan terbentuk koloni disepanjang goresan, terbentuk banyak di
awal goresan dan terbentuk sedikit di akhir goresan.
 Isolasi bakteri pada media secara spread plate
Metode spread plate (cawan sebar) adalah suatu teknik didalam
menumbuhkan mikroorganisme di dalam media gara dengan cara menuangkan stok
kultur bakteri diatas media yang telah padat, keunggulan metode spread plate
(cawan sebar) adalah digunakan untuk memperkirakan jumlah bakteri dalam satuan
sel. Penghitungan koloni bakteri pada metode sebar tumbuh dapat tersebar merata
pada bagian permukaan media, sehingga lebih mudah dilakukan penghitungan
jumlah koloni.
Metode spread plate hampir sama dengan metode pour plate, hal yang
membedakan adalah pada saat penuangan suspensi sampel kedalam medium
isolasi diawali dengan pengenceran sampel pada setiap penuangan, penyebaran
suspensi sampel dilakukan dengan menyebarkan suspensi dengan batang Drygalski
yang telah dipanaskan terlebih dahulu. (Waluyo,2007). Hasil praktikum dengan
menggunakan bakteri Escherchia coli menghasilkan pertumbuhan yang tidak
meraata dengan koloni ramai dan tidak ada kontaminan dari luar.
 Isolasi bakteri pada media secara pour plate

Laporan Praktikum Mikrobiologi pangan |13


Metode pour plate merupakan metode untuk memperoleh biakan murni dari
populasi campuran mikroorganisme dengan cara mengencerkan spesimen yang
kemudian dituangkan kedalam cawan steril dan diikuti dengan menuangkan medium
agar yang telah dicairkan dan di dinginkan (pada suhu +/- 50 derajat Celcius)
(Hadioetomo, 1983). Tujuan dari metode pour plate (penuangan) adalah untuk
menentukan perkiraan jumlah bakteri hidup dalam cairan atau spesimen, hasil
perhitungan bakteri dinyatakan dalam koloni (Irianto, 2012).
Dijelaskan dari hasi penelitian Pradika tahun 2008 yang menyebutkan bahwa
perumbuhan koloni bakteri pada metode tuang cenderung berdekatan, penetapan
koloni bakteri dihitung sebagai satu koloni dipengaruhi oleh karakter pertumbuhan
koloni, adanya pertumbuhan koloni bertumpuk dan berhimpit memerlukan ketelitian
dalam menghitung jumlah koloni. Hasil praktikum dengan menggunakan bakteri
Escherchia coli menghasilkan pertumbuhan yang merata dengan bentuk spreader
adalah bintik bintik dan tidak terdapat kontaminan. Kelemahan metode ini adalah
membutuhkan waktu dan bahan yang lama dan banyak, akan tetapi tidak
memerlukan keterampilan tinggi.
 Isolasi bakteri udara
Hasil Berdasarkan hasil isolasi bakteri asal udara yang menggunakan medium
NA (Nutrien Agar) dengan metode cawan terbuka (eksposure plate), dilakukan
inkubasi selama 24-48 jam. Setelah dilakukan inkubasi, terlihat koloni bakteri asal
udara yang tumbuh pada medium cawanpetri tersebut. Koloni tersebut diamati
morfologinya berdasarkan bentuk, tepian, warna, elevasi, diameter, dan jumlah
koloni. Jenis koloni yang ditemukan memiliki ciri-ciri morfologi yang berbeda. Hal ini
bisa disebabkan dari karakter dari setiap bakteri tersebut. Menurut Cappucino dan
Sherman (2005), keragaman bentuk morfologi koloni ini dapat mengindikasikan
bahwa masing-masing koloni memiliki karakter yang berbeda. Menurut Pudjadi
(2015) faktor yang mempengaruhi konsentrasi jumlah bakteri di udara seperti suhu di
dalam ruangan.
Menurut Pudjadi dkk. (2015), tingginya konsentrasi jumlah macam bakteri pada
tempat ramai disebabkan oleh kondisi area yang lebih dinamis oleh adanya
kendaraan yang masuk dan keluar. Selain itu, sifat mobilitas kendaraan bermotor di
area gedung parkir lebih tinggi daripada mobilitas manusia di dalam area lain.
Terdapat beberapa faktor yang mempe-ngaruhi konsentrasi bakteri dan jamur di

Laporan Praktikum Mikrobiologi pangan |14


udara seperti suhu, kelembaban udara dan intensitas cahaya di dalam ruangan.
Tinggi atau rendahnya nilai faktor fisik udara diduga dipengaruhi oleh kondisi
ruangan pada saat pengamatan.
Mikroorganisme di udara ditemukan paling tinggi pada ruangan dengan tingkar
kepadatan manusia yang tinggi dibandingkan dengan ruangan yang kepadatan
manusianya rendah, maka mikroorganisme di udara juga sedikit (Awosika SA, 2012).
Pengaturan sirkulasi udara dan penggunaan ventilasi juga mempengaruhi
konsentrasi mikroorganisme di udara (Awosika SA, 2012). Kontrol infeksi melalui
udara dapat dengan menggunakan pengaturan ventilasi ruangan, menggunakan
respirator dan menggunakan disinfeksi pada udara. (Fiegel, 2008). Menurut
penelitian di Nigeria mengatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan
konsentrasi bakteri di udara tinggi adalah tingkat aktivitas manusia dalam ruangan
yang tinggi serta jumlah manusia yang padat dalam ruangan (Awosika SA, 2012).
Pada hasil praktikum dilakukan dengan 2 tempat yaitu isolasi udara di tempat
ramai dan isolasi udara di tempat sepi. Isolasi bakteri udara ditempat sepi terdapat 3
koloni yaitu koloni 1, koloni 2, dan koloni 3. Koloni 1 menghasilkan warna orange,
dengan bentuk bulat diameter 0.4 cm dan tepi koloni halus dengan elevasi datar dan
hanya menghasilkan jumlah koloni 1. Koloni 2 menghasilkan warna kuning dengan
bentuk koloni bulat sebesar 0.1 cm dengan tepi koloni halus dan elevasi cembung
dan menghasilkan jumlah koloni 1. Koloni 3 menghasilkan warna krem dengan
bentuk koloni bulat sebesar 0,3 cm dengan tepi koloni halus dan elevasi datar
menghasilkan jumlah koloni sebanyak 1.
Hasil praktikum isolasi bakteri udara pada tempat ramai dilakukan dengan
membentuk 7 koloni bakteri. Koloni 1 menghasilkan warna pink dengan bentuk
koloni bulat sebesar 0,2 cm sejumlah 1 koloni bentuk tepi koloni halus dan elevasi
datar, koloni 2 menghasilkan warna cokelat dengan bentuk koloni kompleks sebesar
0,5 cm berjumlah 1 koloni dengan tepi koloni bergelombang dan elevasi timbul,
koloni 3 menghasilkan warna kuning dengan bentuk koloni bulat tepi timbul sebesar
0,55 cm berjumlah II dengan tepi koloni siliat dan elevasi datar, koloni 4
menghasilkan warna kuning kecoklatan dengan bentuk koloni kompleks sebesar 0,5
cm berjumlah 10 koloni dengan tepi koloni tak beraturan dan elevasi berbukit, koloni
5 menghasilkan warna putih dengan bentuk koloni bulat sebesar 0,3 cm sejumlah 9
koloni dengan tepi koloni halus dan elevasi datar, koloni 6 menghasilkan warna putih

Laporan Praktikum Mikrobiologi pangan |15


transparan dengan bentuk koloni menyebar sebesar 5 cm sejumlah 2 koloni dengan
tepi koloni tak beraturan dan elevasi datar.
h. Kesimpulan
Pengamatan pada medium cair meliputi pengamatan pertumbuhan permukaan, bau,
kekeruhan, dan endapan koloni bakteri. Isolasi bakteri pada media cair pada hasil pengamatan
menghasilkan tidak terbentuknya selaput, media isolasi menjadi keruh, tidak ada endapan.
Hasil yang diamati pada isolasi bakteri media agar tegak adalah bakteri membentuk selaput
tipis dengan bentuk pertumbuhannya adalah arboresen yang berbentuk seperti pohon dengan
batang utama dan cabang cabang.
Pada isolasi bakteri medium agar miring yang diamati adalah bentuk pertumbuhan
koloni dan bau. Hasil yang diamati pada isolasi bakteri dengan media agar miring adalah
membentuk selaout dengan bentuk pertumbuhan Efus. Pada praktikum kali ini dilakukan isolasi
pada bkateri Escherchia coli dengan goresan lurus tidak ada kontaminan dan media tidak
terluka terbentuk hasil mengalami pertumbuhan terbentuk koloni disepanjang goresan,
terbentuk banyak di awal goresan dan terbentuk sedikit di akhir goresan.
Hasil praktikum menggunakan metode spreadplate dengan menggunakan bakteri
Escherchia coli menghasilkan pertumbuhan yang tidak meraata dengan koloni ramai dan tidak
ada kontaminan dari luar. Hasil praktikum dengan metoe pour plate menggunakan bakteri
Escherchia coli menghasilkan pertumbuhan yang merata dengan bentuk spreader adalah bintik
bintik dan tidak terdapat kontaminan. Kelemahan metode ini adalah membutuhkan waktu dan
bahan yang lama dan banyak, akan tetapi tidak memerlukan keterampilan tinggi.
Hasil praktikum isolasi bakteri udara pada tempat sepi dan ramai menunjukkan
perbedaan jumlah dan bentuk koloni yang sangat signifikan. Pada udara tempat sepi jumlah
bakteri dan bentuk koloni hanya terdapat satu jenis dan jumlah koloni hanya terdapat satu
koloni, sedangkan pada tempat ramai terdapat berbagai macam warna, bentuk dan jumlah
koloni yang berkisar hingga 1-10 koloni, hal tersebut dapat dipengaruhi karena faktor yang
menyebabkan konsentrasi bakteri di udara tinggi dan tingkat aktivitas manusia dalam ruangan
yang tinggi serta jumlah manusia yang padat dalam ruangan.
i. Daftar Pustaka
Putri , A. L. O., & Kusdiyantini , E. (2018). Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Dari Pangan
Fermentasi Berbasis Ikan (Inasua) Yang Diperjualbelikan Di Maluku-Indonesia, 1(2).

Laporan Praktikum Mikrobiologi pangan |16


Fitriasari, P. D., Amalia, N., & Farkhiyah, S. (2020). ISOLASI DAN UJI KOMPATIBILITAS BAKTERI
HIDROLITIK DARI TANAH TEMPAT PEMROSESAN AKHIR TALANGAGUNG, KABUPATEN MALANG.
BERITA BIOLOGI, 19(2). https://doi.org/10.14203/beritabiologi.v19i2.3828

Walid, A., Novitasari, N., & Wardany, K. (2019). Studi Morfologi Koloni Bakteri Udara Di Lingkungan
Fakultas Tarbiyah Dan Tadris Institut Agama Islam Negeri Bengkulu. Jurnal IPA & Pembelajaran IPA,
3(1), 10–14. https://doi.org/10.24815/jipi.v3i1.12974

Bharrudin, F. M., & Wali, S. (2017). ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PENDEGRADASI FENOL
YANG BERSUMBER DARI DANAU TEMPE KABUPATEN WAJO SULAWESI SELATAN. Jurnal Al-Kimia,
Volume 4(No.2), 33-42. Retrieved May 6, 2021.

Nurtjahyani, S., Devi, S 2014. Efektivitas Pengenceran terhadap Pertumbuhan Koloni Mikroba pada Saus
Tomat.Jurnal Saintek .11 (2) :65–69.

Pradika. 2008. Isolasi Mikroorganisme (Online)

Pudjadi, E., Suciyani, R., Sahira, I. G., & Pikoli, M. R. (2015). KUALITAS MIKROBIOLOGIS UDARA DI
SALAH SATU PUSAT PERBELANJAAN DI JAKARTA SELATAN. KUALITAS MIKROBIOLOGIS UDARA
DI SALAH SATU PUSAT PERBELANJAAN DI JAKARTA SELATAN, Volume 8(Nomor 2), 59-65.
Retrieved May 7, 2021.

Putri, A. P., Gusniani, I., & Novita, E. (n.d.). Uji Kualitas Udara Indoor Dengan Parameter Mikrobiologi Di
Rumah Sakit Muhammadiyah, Taman Puring, Jakarta Selatan.

NILAI Yogyakarta, 8 Mei 2021


Dosen Pembimbing Praktikan

(...................................................) (Widasari Kusumaningtyas)

Laporan Praktikum Mikrobiologi pangan |17

Anda mungkin juga menyukai