Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA PANGAN

“PENENTUAN KADAR KALSIUM”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktek Mata Kuliah Analisis Kimia Pangan Semester II

Dosen Pengampu :

Nur Hidayat, SKM, M.Kes

Disusun oleh :

1. Khabibah Luthfi Muthoharoh (P07131120004)


2. Savira Aulia Ukhti (P07131120016)
3. Fitria Tajmila Alichamida (P07131120032)
4. Salsabila Muharramah Putri (P07131120049)
5. Adinda Desrina Rosa (P07131120050)

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN GIZI

PRODI DIII GIZI

2021
A. Waktu Pelaksanaan
Hari / tanggal : Rabu,14April 2021
B. Acara Praktikum
Penentuan Kadar Kalsium

C. Tujuan Acara Praktikum


Untuk mengetahui penetapan kadar kalsium
D. Tinjauan Teori
Oksalat dapat mengendapkan kalsium dan membentuk kalsium oksalat yang tidak
dapat diserap oleh tubuh, sehingga terbentuk endapan garam yang tidak larut yang
menyebabkan munculnya penyakit batu ginjal.Selain itu oksalat di dalam tubuh dapat
mengikat kalsium dan mengakibatkan kerja elektrik jantung, otot-otot, syaraf dan juga
dapat menghambat penyerapan zat besi (Winarno, 1997 : 76).
Kalsium merupakan salah satu mineral makro yang paling banyak di butuh kan
oleh tubuh manusia.Tubuh memerlukan kalsium mencapai 39% semasa kanak-kanak,
semasa hamil, dan laktasi.Kalsium terdapat di dalam tulang dan gigi sebanyak 99%
sedangkan sisanya 1 % berada di dalam darah dan kalsium berperan di dalam tanaman
sebagai penyusun dinding sel. (Setijahartini, 2010 :45)
Kalsium oksalat merupakan salah satu bahan ergastik di dalam sel bersifat padat
dan tidak larut karena berikatan kovalen sehingga mengendap berbentuk Kristal di dalam
jaringan tumbuhan. Kristal ini terbentuk sebagai hasil akhir metabolisme di dalam
jaringan tumbuhan.Kristal kalsium oksalat yang terdapat di dalam tanaman banyak
bentuknya tidak berubah di dalamtulangmenyebabkanpenyakitreum atikmaupun di dalam
ginjal menyebabkan kelainan metabolism sehingga membentuk batu di dalam kantung
kemih.(Sutrian. Y, 2010 : 96)
Berdasarkan data yang diperolehdari WHO pada tahun 2010salah satu penyakit
yang disebabkan akibat meningkatnya kadar kalsium oksalat dalam darah adalah batu
ginjal, dimana penderita penyakit ini menyerang 20,9 % penduduk dunia setiap tahunnya.
Menurut penelitian di Inggrissekitar 4,1 juta penderita batu ginjal terutama ginjal akut
yang perlu pengobatan dan pengawasan yang serius. Di Jerman 6,9 juta penduduk.
Sedangkan di Afrika diperkirakan sekitar 7,5 juta penduduk yang mengalami penyakit
tersebut. (Times, 2012)
Buncis merupakan sumber protein, vitamin dan mineral yang penting dan
mengandung zat-zat lain yang berkhasiat untuk obat dalam berbagai macam penyakit.
Gum dan pektin yang terkandung dapat menurunkan kadar gula darah, sedangkan lignin
berkhasiat untuk mencegah kanker usus besar dan kanker payudara. Serat kasar dalam
polong buncis sangat berguna untuk melancarkan pencernaan sehingga dapat
mengeluarkan zat-zat racun dari tubuh (Cahyono, 2007).
Buncis merupakan salah satu jenis tanaman sayuran polong yang memiliki banyak
kegunaan.Sebagai bahan sayuran, polong buncis dapat dikonsumsi dalam keadaan muda
atau dikonsumsi bijinya.Buncis bukan tanaman asli Indonesia, tetapi berasal dari meksiko
selatan dan Amerika Tengah.Buncis yang dibudidayakan oleh masyarakat di Indonesia
memiliki banyak jenis.Dari ragam varietas tersebut, tanaman buncis secara garis besar
dibagi dalam dua tipe, yaitu buncis tipe membelit atau merambat dan buncis tipe tegak
atau tidak merambat (Cahyono, 2007).
E. Prinsip

Kalsium diendapkan sebagai kalsium oksalat. Endapan dilarutkan dalam asam sulfat encer
panas dan asam oksalat bebas dititrasi secara oksidasi dengan kalium permanganate
Alat dan Bahan
Alat :
1) Alat
Silica disk, penangas air, kertas saring bebas abu, labu ukur, lakmus biru, pipet tetes
dan tabung Erlenmeyer.
2) Bahan
Ammonium oksalat [(NH4)2C2O4.H2O] jenuh, Indikator metil merah, Asam asetat
(CH3COOH) encer (1+4), Asam sulfat encer (1+4), Ammonium Hidroksida encer
(1+4), KMnO4 0,1 N, KMnO4 0,01 N, AgNO3 encer.

F. Prosedur
1. Prosedur :
1) Gunakan larutan abu sampel hasil pelarutan abu asal pengabuan kering atau basah.
2) Pipet 20-100 ml larutan abu sampel, masukkan ke dalam gelas kimia 250 ml, jika
perlu tambahakan 25-50 ml akuades.
3) Tambahkan 10 ml larutan ammonium oksalat jenuh dan 2 tetes indikator metil
merah.
4) Buat larutan menjadi sedikit basa dengan menambahkan beberapa tetes ammonium
hidroksida hingga larutan berwarna kuning lalu tambahkan beberapa tetes asam
asetat sampai warna larutan merah muda (pH 5,0).
5) Panaskan larutan sampai mendidih, kemudian diamkan minimum 4 jam atau
semalam pada suhu kamar.
6) Saring menggunakan kertas saring Whatman No. 42 dan bilas dengan akuades
beberapa kali sampai filtrate bebas oksalat (jika digunakan asam klorida dalam
pembuatan larutan abu, filtrate hasil saringan terakhir harus bebas Cl dengan
mengujinya menggunakan AgNO3)
7) Lubangi ujung kertas saring menggunakan pengaduk kaca. Bilas dan pindahkan
endapan dengan asam sulfat encer panas ke dalam gelas kimia tempat mengendapkan
kalsium. Kemudian bilas satu kali lagi dengan akuades panas.8) Selagi panas (70-
800C) titrasi dengan larutan KMnO4 0,01 N sampai larutan berwarna merah jambu
yang pertama tetap kurang lebih 15 detik.
8) Masukkan kertas saring dan lanjutkan titrasi sampai tercapai warna merah jambu
yang kedua tetap kurang lebih 15 detik.

G. Reagen :
1) Ammonium oksalat [(NH4)2C2O4.H2O] jenuh.
2) Indikator metil merah. Larutkan 0,5 gram metil merah dalam 100 ml alkohol 95%.
3) Asam asetat (CH3COOH) encer (1+4)
4) Asam sulfat encer (1+4)
5) Ammonium Hidroksida encer (1+4).
6) KMnO4 0,1 N
7) KMnO4 0,01 N
8) Encerkan 10 ml KMnO4 0,1 N sampai 100 ml menggunakan akuades (1 ml = 0,2 mg
Ca) dan buat pada saat akan segera digunakan.
9) AgNO3 encer.

H. Reaksi :
Ca2+ + MgY2- --> CaY2- + Mg2+
Mg2+ + HInd2- --> MgInd2- (merah anggur) + H+
MgInd2- + H2Y2- --> MgY2- + HInd2- (biru) + H+
Catatan : HInd2- adalah indikator yang digunakan, sedangkan H2Y2- adalah EDTA
I. Hasil Pengamatan
Data Berat Sampel Pengabuan

No Nama Sampel Berat sampel abu (g)


1 Buncis A 5,0081
2 Buncis B 5,0120

Volume KMnO4 Pada Titrasi Penentuan Kadar Kalsium

Volume Hasil Titrasi (ml) Volume


No Nama Sampel
1 2 3 Rata-rata
1 Buncis A 5,124 4,821 5,014 4,9863
2 Buncis B 4,831 4,712 5,234 4,9256

Perhitungan Kadar Kalsium

1. Buncis A

Diketahui :

 N KMnO4 = 0,101 N
 Be Ca = 20
 Vol titrasi = 4,9863 ml
 Vol total larutan abu = 100 ml
 Vol laruta abu yang digunakan = 20 ml
 Berat sampel = 5,0081 g

Perhitungan :

Hasiltitrasi x N KMnO 4 x 20 x vol . total larutan abu x 100


Ca (mg/100 g) =
vol . larutan abu yang digunakan x berat sampel

4,9863 x 0,101 x 20 x 100 x 100


=
20 x 5,0081

1.007,2326 x 100
=
100,162
= 1.005,6035 = 10,056 mg/100 gr

2. Buncis B

Diketahui :

 N KMnO4 = 0,101 N
 Be Ca = 20
 Vol titrasi = 4,9256 ml
 Vol total larutan abu = 100 ml
 Vol laruta abu yang digunakan = 20 ml
 Berat sampel = 5,0120 g

Perhitungan :

Hasiltitrasi x N KMnO 4 x 20 x vol . total larutan abu x 100


Ca (mg/100 g) =
vol . larutan abu yang digunakan x berat sampel

4,9256 x 0,101 x 20 x 100 x 100


=
20 x 5,0120

994,9712 x 100
=
100,24

= 992,5889 = 9,925 mg/100 gr

J. Pembahasan
Pada penentuan kadar kalsium digunakan kalium permanganat sebagai titran
karena dapat diperoleh dengan mudah, tidak mahal dan tidak membutuhkan indikator.
Satu tetes 0,1 N permanganat memberikan warna merah jambu. Warna ini digunakan
untuk mengindetifikasi kelebihan KMnO4 tersebut. Reaksinya adalah :
MnO4- + 8 H+ + 5 e- → Mn+2 + 4 H2O
Titrasi yang menggunakan kalium permanganat sebagai titran harus dalam
suasana asam, karena jika dalam suasana asam lemah atau dalam larutan netral dan basa
akan terbentuk endapan coklat MnO2 yang mengganggu. Pada penambahan titran, warna
merah hilang makin cepat karena ion Mn+2 yang terjadi berfungsi sebagai katalis untuk
mempercepat reaksi. Selanjutnya titrandi tambahkan lebih cepat sampai titik akhir titrasi
tercapai, yaitu sampai pada tetesan dimana warna merah jambu pucat yang tidak hilang
selama 15 detik. Warna pada titik akhir ini tidak tetap bertahan, setelah beberapa lama
lenyap kembali akibat reaksi antara kelebihan MnO4- dengan ion Mn+2 hasil titrasi.
Reaksinya adalah : 2 H2O + 2 MnO4- + 3 Mn2+ → 5 MnO2+ 4 H+. Volume kalium
permanganat yang terpakai pada sampel buncis A rata-rata dari tiga kali titrasi adalah
4,9863 ml. Sedangkan volume kalium permanganat yang terpakai pada sampel buncis B
rata-rata dari tiga kali titrasi adalah 4,9256 ml
Berdasarkan hasil penentuan kadar mineral kalsium pada kedua sampel buncis
menunjukkan bahwa kadar mineral kalsium yang terdapat pada buncis A dan buncis B
memiliki kadar yang berbeda-beda. Kadar mineral kalsium dalam pisang 1 dan pisang 2
adalah 10,056 mg/100 gr dan 9,925 mg/100 gr. Perbedaan kadar kalsium kedua sampel
buncis tersebut mungkin bisa disebabkan oleh jenis buncis dalam sampel yang digunakan
berbeda.

K. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian kadar mineral kalsium yang dilakukan pada kedua sampel
buncis dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Kadar mineral kalsium dalam buncis A didapatkan 10,056 mg/100 gr, sedangkan
dalam buncis B didapatkan 9,925 mg/100 gr
2. Kadar mineral kalsium dalam buncis A lebih tinggi daripada kadar mineral kalsium
dalam buncis B. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh jenis buncis yang digunakan
dalam sampel berbeda.

L.
DAFTAR PUSTAKA

Winarno, F.G., Kimia Pangan dan Gizi,PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997.

file:///C:/Users/user/Downloads/320-Article%20Text-660-1-10-20190702.pdf

https://www.academia.edu/8526920/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOKIMIA_NUTRISI
_ACARA_VIII_PENETAPAN_KADAR_KALSIUM_Assisten_Era_Rahmawati_
A

Arifin YN. Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam CaCO3 Cara Kompleksometri
Substitusi.https://www.asymmetricalife.com/2016/06/penetapan-kadar-kalsium-ca-
dalam-caco3-kompleksometri.html. (diakses pada tanggal 20 April)
Pratama R. Laporan Praktikum Biokimia Nutrisi Acara Viii Penetapan Kadar Kalsium.
https://www.academia.edu/8526920/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOKIMIA_NUTRISI
_ACARA_VIII_PENETAPAN_KADAR_KALSIUM_Assisten_Era_Rahmawati_A.
(diakses pada tanggal 20 April)

LAMPIRAN

Ketua : Fitria Tajmila Alichamida (P07131120032)

Notulen : Savira Aulia Ukhti(P07131120016)

Anda mungkin juga menyukai