Dosen Pembimbing:
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan hidayah-nya,
sehingga laporan praktikum mengenai “Analiisis Logam Berat Pada Tanah ” ini dapat
terselesaikan. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Ibu Darjati,. SKM,.MPd selaku dosen
mata kuliah praktikum PTPSP-A yang telah membimbing dalam penyusunan laporan
praktikum ini. Tidak lupa juga berterimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam
penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan.
Laporan praktikum ini disusun dengan dasar untuk tugas praktikum PTPSP-A
mengenai kandungan logam yang ada pada sampel tanah tercemar oleh sampah di Lapangan
HIMA Jurusan Kesehatan Lingkungan Surabaya. Laporan praktikum ini masih jauh dari kata
sempurna, namun mempunyai harapan yang besar agar materi yang akan disampaikan dapat
bermanfaat, dan memberi wawasan serta pengetahuan baru bagi pembaca khususnya para
mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya. Atas perhatiannya
diucapkan terima kasih.
Penyusun
I. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mahasiswa dapat mengetahui kandungan logam yang ada di dalam tanah.
b. Mahasiswa dapat mempratikkan pengukuran logam berat pada pengambilan sampel
tanah limbah sampah.
c. Mahasiswa dapat menginterprestasikan hasil dari praktikum kandungan logam di
dalam tanah.
Sifat Logam Cadmium (cd) ada 2 macam yakni sifat fisik dan kimia:
1. Sifat fisik
a. Logam berwarna putih keperakan
b. Mengkilat
c. Lunak mudah ditempa dan ditarik
d. Titik lebur rendah
2. Sifat kimia
a. Tidak larut dalam basa
b. Larut dalam H2SO4 encer dan HCL encer Cd + H2SO4 CdSO4 +
H2
c. Cd tidak menunjukkan sifat atmosfer
d. Bereaksi dengan halogen dan non logam seperti S, Se, P
e. Cd adalah logam yang cukup aktif
f. Dalam udara terbuka, jika dipanaskan akan membentuk asap coklat
CdO
g. Memiliki ketahanan korosi yang tinggi
2. Timbal (Pb)
Timbal atau dalam keseharian lebih dikenal dengan nama timah hitam.
Dalam bahasa ilmiahnya dinamakan Plumbum, dan logam ini disimbolkan
dengan Pb. Logam ini termasuk kedalam kelompok logam-logam golongan
IV-A pada tabel periodik unsur kimia. Mempunyai unsur atom (NA) dengan
bobot atau berat atom (BA). Timbal merupakan bahan alami yang terdapat
dalam kerak bumi. Timbal sering kali digunakan dalam industri kimia seperti
pembuatan baterai, industri pembuatan kabel listrik dan industri pewarnaan
pada cat.
Sifat Logam Timbal (Pb), Pb merupakan logam yang lunak, sehingga
dapat dipotong dengan menggunakan pisau atau tangan dan dapat dibentuk
dengan mudah, tahan terhadap korosi atau karat, sehingga logam timbal
sering digunakan sebagai coating, titik lebur rendah, hanya 327,5oC. Pb
merupakan penghantar listrik yang tidak baik, Pb juga mempunyai kerapatan
yang lebih besar dibandingkan dengan logam-logam biasa, kecuali emas dan
mercuri Kegunaan Timbal (Pb) antara lain dapat diigunakan dalam
pembuatan kabel telepon, dalam baterai, diguanakan sebagai pewarnaan cat,
sebagai pengkilapan keramik dan bahan anti api dan sebagai aditive untuk
bahan bakar kendaraan.
3. Arsen
Arsen merupakan logam anorganik berwarna abu-abu, dengan
kelarutan dalam air sangat rendah. Arsen banyak digunakan sebagai
insektisida, racun semut, cat, kertas tembok, keramik dan gelas. Arsen pada
konsentrasi rendah terdapat pada tanah, air, udara dan makanan. Hasil
penelitian menunjukkan nilai kadar arsen tidak terdeteksi pada semua sampel
baik pada perbedaan lokasi penjemuran, perbedaan metode penjemuran
maupun perbedaan jenis ikan kerupuk kemplang. Hal ini diduga karena
logam berat arsen sangat jarang ditemukan dalam unsur karena arsen
biasanya membentuk berbagai macam senyawa kompleks. Menurut
Widowati (2008), arsen di alam dapat ditemukan berupa mineral, antara lain
arsenopirit (FeAsS), longlingit (FeAs2), smaltit (CoAs2), nikolit (NiAs), dan
proustit (Ag3AsS). Arsen banyak ditemukan di dalam air tanah. Hal ini
disebabkan arsen merupakan salah satu mineral yang memang terkandung
dalam susunan batuan bumi.
Menurut Walsh dan Keeney (1975) dalam Sukar (2003), tanah yang
tidak terkontaminasi arsen ditemukan mengandung kadar As antara 0,240
mg/kg, sedang yang terkontaminasi mengandung kadar As rata-rata lebih dari
550 mg/kg. Kandungan logam As pada kerupuk kemplang yang dianalisis
masih di dalam ambang batas yang dianjurkan oleh BSN (2009) yaitu 1
mg/kg. Dengan demikian konsentrasi cemaran 76 logam berat As masih
diterima dalam pangan sehingga kerupuk kemplang aman untuk dikonsumsi.
Bahan:
1. NaOH 2 M
2. Dinitro - p – difenil karbazida
3. KCNS 10%
4. Formaldehida 40%
Bahan:
1. Zn (Zink) murni
2. AgNO3 20%
3. Asam Sulfat (H2SO4) 4 N
4. Pb Asetat
V. PROSEDUR KERJA
A. Prosedur Analisa Cadmium (Cd)
1) Untuk Sampel
1. Memasukkan satu tetes larutan uji/contoh (asam, netral, atau amoniakal)
diatas lempengan bercak
2. Menambahkan 1 tetes NaOH 2 M
2. Memasukkan 1-2 gram Zink (Zn) atau alumunium masukkan pada tabung
reaksi
10. Setelah menambahkan 1 ml larutan uji maka sumbat kembali tabung reaksi
dengan kapas secara longgar dan taruh kembali kertas saring baru yang telah
ditetesi AgNO3 20 % diatas tabung reaksi
11. Kemudian lakukan kembali langkah kerja no 5 sampai 8
12. Mengamati perubahan warna yang terbentuk pada kertas saring tersebut dan
anati juga perubahan warna yang terbentuk pada kertas saring pada sampel
dan aquadest
b. Untuk Blanko
1. Menimbang zink menggunakan timbangan analitik.
2. Memasukkan 1-2 gram Zink (Zn) atau alumunium masukkan pada tabung
reaksi
3. Kemudian menambahkan 5-7 ml Asam Sulfat (H2SO4) 4 N atau HCL 4 N
b. Untuk Blanko:
1. Memasukkan larutan uji (untuk blanko menggunakan aquadest) 5 ml pada
tabung erlemeyer 100 ml
2. Menambahkan NaOH 2 M sampai terjadi endapan putih (jika NaOh terlalu
banyak maka endapan putih akan larut)
b. Pembahasan
Dari hasil praktikum analisa diatas dapat diketahui bahwa sampel tanah yang
diambil dari tanah bekas sampah di Lapangan HIMA Jurusan Kesehatan
Lingkungan Surabaya Poltekkes Kemenkes Surabaya, tidak mengandung logam
cadmium. Karena indikator logam yang mengandung cadmium seharusnya
berwarna biru kehijauan, sedangkan pada sampel yang kami uji tidak berwarna
sesuai indikator.
Sedangkan pada pemeriksaan logam arsen, sampel kami tidak mengandung
logam arsen, karena indikator logam arsen pada sebuah sampel adalah plak
berwarna kuning kecoklatan pada kertas saring. Pada sampel kami hanya berwarna
plak putih, sama seperti blanko.
Tetapi untuk pemeriksaan logam timbal, sampel tanah yang kami uji positif
mengandung timbal, hal ini dibuktikan dengan ciri adanya endapan putih keruh.
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang kami lakukan pada tanggal 08 November 2017, dapat diketahui
bahwa sampel tanah yang kami ambil dari tanah bekas sampah Lapangan HIMA
Jurusan Kesehatan Lingkungan Surabaya, dengan menggunakan metode kualitatif
dimana metode tersebut hanya menganalisa ada atau tidaknya kandungan logam berat
pada sampel. Hasil dari praktikum kami hanya mengandung logam berat timbal (Pb),
karena pada saat pengujian sampel terdapat endapan putih.
VIII. SARAN
a. Dalam melakukan praktikum, seharusnya analisa logam berat dilakukan dengan
menggunakan alat pelindung diri. Agar tangan kita tidak terkontaminasi oleh bahan
kimia .
b. Saat melakukan pemeriksaan kandungan logam sebaiknya sistematis dan harus
berhati-hati sesuai dengan prosedur, hal ini untuk mengurangi kesalahan yang bisa
saja terjadi.