Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN SIANIDA DALAM SAMPEL URIN

TOKSIKOLOGI

Sofi Hafidzah
P3.73.34.2.16.036

Dosen Pembimbing :

Dra. Angki Purwanti, M.Si, Apt


Dra. Diah Lestari, MKM

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 3


D-IV ANALIS KESEHATAN
2016/2017
I. JUDUL
Uji sianida dalam sampel urin

II. WAKTU PELAKSANAAN


Hari, tanggal : Selasa, 10 April 2018
Tempat pelaksanaan : Laboratorium Toksikologi Lt.3 Gedung Analis Kesehatan
Poltekkes Jakarta 3
Pukul : 08.30 – 11.50

III. TUJUAN
1. Melakukan tahapan pra-analitik yang meliputi : pengambilan sempel, persiapan alat
dan reagensia yang dibutuhkan untuk pemeriksaan sianida pada sampel urin
2. Melakukan pemeriksaan sianida dalam urin
3. Mengetahui adanya sianida dalam urin
4. Mengaplikasikan k3 selama praktikum
5. Melakukan tahapan paska analitik yang meliputi : penulisan dan pembacaan hasil

IV. PENDAHULUAN
A. Sianida

Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung kelompok siano C≡N. Efek dari
sianida ini sangat cepat dan dapat mengakibatkan kematian dalam jangka waktu
beberapa menit.Gejala yang ditimbulkan oleh zat kimia sianida ini bermacam-macam;
mulai dari rasa nyeri pada kepala, mual muntah, sesak nafas, dada berdebar, selalu
berkeringat sampai korban tidak sadar dan apabila tidak segera ditangani dengan baik
akan mengakibatkan kematian. Walaupun sianida dapat mengikat dan menginaktifkan
beberapa enzim, tetapi yang mengakibatkan timbulnya kematian atau timbulnya
histotoxic anoxia adalah karena sianida mengikat bagian aktif dari enzim sitokrom
oksidase sehingga akan mengakibatkan terhentinya metabolisme sel secara aerobik.
Sebagai akibatnya hanya dalam waktu beberapa menit akan mengganggu transmisi
neuronal.

Sianida dapat menimbulkan banyak gejala pada tubuh, termasuk pada tekanan darah,
penglihatan, paru, saraf pusat, jantung, sistem endokrin, sistem otonom dan sistem
metabolisme. Biasanya penderita akan mengeluh timbul rasa pedih dimata karena
iritasi dan kesulitan bernafas karena mengiritasi mukosa saluran pernafasan. Gas
sianida sangat berbahaya apabila terpapar dalam konsentrasi tinggi. Hanya dalam
jangka waktu 15 detik tubuh akan merespon dengan hiperpnea, 15 detik setelah itu
sesorang akan kehilangan kesadarannya. 3 menit kemudian akan mengalami apnea
yang dalam jangka waktu 5-8 menit akan mengakibatkan aktifitas otot jantung
terhambat karena hipoksia dan berakhir dengan kematian.
Dalam konsentrasi rendah, efek dari sianida baru muncul sekitar 15-30 menit
kemudian, sehingga masih bisa diselamatkan dengan pemberian anyidotum. Tanda
awal dari keracunan sianida adalah : 1. Hiperpnea sementara, 2. Nyeri kepala, 3.
Dispnea, 4. Kecemasan, 5. Perubahan perilaku seperti agitasi dan gelisah, 6.
Berkeringat banyak, warna kulit kemerehan, tubuh terasa lemah dan vertigo juga dapat
muncul. Tanda akhir sebagai ciri adanya penekanan terhadap CNS adalah koma dan
dilatasi pupil, tremor, aritmia, kejang-kejang, koma penekanan pada pusat pernafasan,
gagal nafas sampai henti jantung, tetapi gejala ini tidak spesifik bagi mereka yang
keracunan sianida sehingga menyulitkan penyelidikan apabila penderita tidak
mempunyai riwayat terpapar sianida.

V. PRINSIP KERJA

HCN bereaksi dengan pikrat dalam suasana asam akan membentuk senyawa
pikrosianat dan menghasilkan perubahan warna menjadi jingga kemerahan

VI. PROSEDUR

Alat : Bahan :

1. Tabung reaksi Panjang 1. kertas asam pikrat


2. Pipet tetes 2. Aquades
3. Tali kasur 3. Sampel Urin
4. KCN 0.5%
5. Na2Co3 5%

Cara Kerja :

A. Kontrol Positif (+)


1.Masukkan 2 ml control + (KCN 0.5%)
2.Tambhakn 5 ml asam tartrat 10% lalu homogenkan
3.Tabung ditutup dengan kertas asam pikrat dan diikat dengan tali kasur
4.Teteskan 1 tetes Na2Co3 5%
5.Panaskan pada suhu 40-50oC selama 1-3 menit hingga berubah warna
6.Hasil + akan terbentuk warna jingga pada kertas asam pikrat

B. Kontrol Negatif (-)

1.Masukkan 2 ml aquades
2.Tambhakn 5 ml asam tartrat 10% lalu homogenkan
3.Tabung ditutup dengan kertas asam pikrat dan diikat dengan tali kasur
4.Teteskan 1 tetes Na2Co3 5%
5.Panaskan pada suhu 40-50oC selama 1-3 menit hingga berubah warna
6.Hasil – tidak akan terbentuk warna pada kertas asam pikrat
C. Sampel

1.Masukkan 2 ml urin
2.Tambhakn 5 ml asam tartrat 10% lalu homogenkan
3.Tabung ditutup dengan kertas asam pikrat dan diikat dengan tali kasur
4.Teteskan 1 tetes Na2Co3 5%
5.Panaskan pada suhu 40-50oC selama 1-3 menit hingga berubah warna
6.Amati reaksi perubahan warna yang terjadi

VII. HASIL PENGAMATAN


a) Interpretasi hasil
o Kontrol positif ditandai dengan terbentuk warna jingga pada kertas asam
pikrat
o Kontrol negatif ditandai dengan tidak ada perubahan warna pada kertas
asam pikrat
b) Hasil Pemeriksaan Sampel B, tidak terbentuk warna jingga kertas asam pikrat

Kontrol (+)

Kontrol (-)

VIII. SIMPULAN

Pada pemeriksaan arsen dalam sampel urin B, teridentifikasi negatif sianida


Bekasi, 14 Mei 2018

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Dra. Angki P. M.Si, Apt) (Dra. Diah Lestari, MKM)

Praktikan

(Sofi Hafidzah)

Anda mungkin juga menyukai