B. Beberapa Pengertian
1. Tempat Kerja
Adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga
kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau
sumber-sumber bahaya.
2. Tenaga Kerja
Adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat
3. Faktor lingkungan kerja adalah potensi-potensi bahaya yang
kemungkinan terjadi di lingkungan kerja akibat adanya suatu proses
kerja.
4. Lingkungan Kerja adalah aspek Higiene di Tempat Kerja yang di
dalarnnya mencakup faktor fisika, kirnia, biologi, ergonomi dan
psikologi yang keberadaannya di Tempat Kerja dapat mempengaruhi
keselamalan dan kesehatan Tenaga Kerja.
5. Kualitas Udara Dalam Ruangan yang selanjutnya disingkat KUDR
adalah kualitas udara di ruangan Tempat Kerja, yang dalam
kondisi yang buruk yang disebabkan oleh pencernaran atau
kontaminasi udara Tempat Kerja, yang dapat menimbulkan
gangguan kenyamanan kerja sampai pada gangguan kesehatan
Tenaga Kerja
6. Pencemar atau kontaminan udara tempat kerja adalah kadar zat, energi,
dan/atau komponen lain yang ada di udara tempat kerja yang dapat
menimbulkan gangguan kenyamanan kerja sampai pada gangguan
kesehatan Tenaga Kerja.
7. Status kualitas udara di tempat kerja adalah keadaan mutu udara di
suatu tempat kerja pada saat dilakukan inventarisasi.
8. Inventarisasi adalah kegiatan untuk mendapatkan data dan informasi
yang berkaitan dengan Nilai Ambang Batas udara.
9. Nilai Ambang Batas yang selanjutnya disingkat NAB adalah standar
faktor bahaya di tempat kerja sebagai kadar/intensitas rata-rata
tertimbang waktu (time weighted average) yang dapat diterima tenaga
kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam
pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam
seminggu.
10. Kadar Tertinggi Diperkenankan yang selanjutnya disingkat KTD adalah
kadar bahan kimia di udara tempat kerja yang tidak boleh dilampaui
meskipun dalam waktu sekejap selama tenaga kerja melakukan
pekerjaan.
11. Faktor fisika adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat fisika yang
dalam keputusan ini terdiri dari iklim kerja, kebisingan, getaran,
gelombang mikro, sinar ultra ungu, dan medan magnet.
12. Faktor kimia adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat kimia yang
dalam keputusan ini meliputi bentuk padatan (partikel), cair, gas, kabut,
aerosol dan uap yang berasal dari bahan-bahan kimia. Faktor kimia
mencakup wujud yang bersifat partikel adalah debu, awan, kabut, uap
logam, dan asap; serta wujud yang tidak bersifat partikel adalah gas dan
uap.
13. Faktor Biologi adalah faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas Tenaga
Kerja yang bersifat biologi, disebabkan oleb makhluk hidup meliputi
hewan, tumbuhan dan produknya serta mikroorganisme yang dapat
mcnycbabkan penyakit akibat kerja.
14. Iklim kerja adalah hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan
gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari
tubuh tenaga kerja sebagai akibat pekerjaannya, yang dimaksudkan
dalam peraturan ini adalah iklim kerja panas.
15. Suhu kering (Dry Bulb Temperature) adalah suhu yang ditunjukkan oleh
termometer suhu kering.
16. Suhu basah alami (Natural Wet Bulb Thermometer) adalah suhu yang
ditunjukkan oleh oleh termometer bola basah alami (Natural Wet Bulb
Thermometer).
17. Suhu bola (Globe Temperature) adalah suhu yang ditunjukkan oleh
termometer bola (Globe Thermometer).
18. Indeks Suhu Basah dan Bola (Wet Bulb Globe Temperature Index) yang
selanjutnya disingkat ISBB adalah parameter untuk menilai tingkat iklim
kerja yang merupakan hasil perhitungan antara suhu udara kering, suhu
basah alami dan suhu bola.
19. Berat molekul adalah ukuran jumlah dari berat atom dari atom-atom
dalam molekul atau seluruh unsur penyusunnya.
20. Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber
dari alat-alat proses produksi dan/atau alat-alat kerja yang pada tingkat
tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.
21. Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan
arah bolak-balik dari kedudukan keseimbangannya.
22. Radiasi frekuensi radio dan gelombang mikro (Microwave) adalah radiasi
elektromagnetik dengan frekuensi 30 Kilo Hertz sampai 300 Giga Herzt.
23. Radiasi ultra ungu (ultraviolet) adalah radiasi elektromagnetik dengan
panjang gelombang 180 nano meter sampai 400 nano meter (nm).
24. Medan magnet statis adalah suatu medan atau area yang ditimbulkan
oleh pergerakan arus listrik.
25. Intensitas Cahaya adalah jumlah rata-rata cahaya yang diterima
pekerja setiap waktu pengamatan pada setiap titik dan dinyatakan
dalam satuan Lux.
26. Lux adalah satuan metrik ukuran cahaya pada suatu permukaan
27. Terpapar adalah peristiwa seseorang terkena atau kontak dengan faktor
bahaya di tempat kerja.
28. Paparan Singkat Diperkenankan yang selanjutnya disingkat PSD adalah
kadar zat kimia di udara di tempat kerja yang tidak boleh dilampaui agar
tenaga kerja yang terpapar pada periode singkat yaitu tidak lebih dari 15
menit masih dapat menerimanya tanpa mengakibatkan iritasi, kerusakan
jaringan tubuh maupun terbius yang tidak boleh dilakukan lebih dari 4
kali dalam satu hari kerja.
2. Faktor Kimia
Faktor kimia udara ruangan yang dimaksud adalah dalam bentuk
debu, aerosol, mist, fume dan gas.
3. Faktor Biologi
a. Mikro organisma dan/atau toksinnya;
Faktor mikro organisma dan/atau toksinnya) dilakukan pengukuran dan
bila hasil pengukuran melebihi standar harus dilakukan pengendalian.
b. Arthopoda dan/atau toksinnya;
c. Hewan invertebrata danj'atau toksinnya;
d. Alergen dan toksin dari tumbuhan;
e. Binatang berbisa;
f. Binatang buas;
g. Produk binatang dan tumbuhan yang berbahaya lainnya.
Faktor Biologi (Arthopoda dan/atau toksinnya; Hewan invertebrata
dan/atau toksinnya; Alergen dan toksin dari tumbuhan; Binatang berbisa;
Binatang buas; Produk binatang dan tumbuhan yang berbahaya lainnya)
dilakukan pemantauan. Hasil pemantauan terdapat potensi bahaya harus
dilakukan pengendalian, kecuali mikro organisma dan/atau toksinnya,
binatang berbisa dan Binatang buas dilakukan pengendalian dengan :
Nama Industri :
Alamat :
Jenis Produksi :
Nomor Tilpo/Fax/web :
Status kepemilikan :
Akta Pendirian :
Tanggal Pendirin :
Nama Pimpinan :
Jumlah Devisi/Bagian :
Jumlah Karyawan :
Tanggal Pengawasan :
2 Kelembabban a. 65 % - 95 % 4
(Bobot 7)
b. ˂ 65 % perlu dipasang alat humadifier (Spt alat 3
pembentukan aerosol)
c. ˃ 95 % perlu dipasang alat dehumadifier 3
2 Debu a. Pada sumber kegiatan yg menghasilkan debu, 5
Bobot 10 perlu dipasang sistem ventilasi lokasl (local
ventilation) yg dihunungkan dengan cerobong dn
dilengkapi enyaring debu
b. Dilakukan upaya penerapan sistim ventilasi dilusi 5
untuk menjamin suplai udara segar dalam
ruangan
3 Pertukaran a. Membersihkan saringan / filter AC secaa periodik 5
Udara sesuai dengan ketentuan pabrik
B(bobot 8)
b. Dilakukan upaya penerapan sistim ventilasi dilusi
untuk menjamin suplai udara segar dalam
ruangan kerja
4 Kandungan a. Pada sumber kegiatan yang menghasilkan gas 5
Gas pencemar, maka perlu dipasang hood
Pencemar (penangkap gas) yang dihubungkan dengan local
(Bobot 8) exhauster dan dilengkapi dengan filter penangkap
gas
b. Dilakukan upaya peneraoan sistim vemtilasi dilusi 5
untuk menjamin suplai udara segar dalam
ruangan kerja
5 Kandungan a. Pada sumber kegiatan yang menghasilkan gas 3
gas yang pencemar yang mengandung mikroba, maka
mengandung perlu dilengkapi dengan ventilasi / AC dengan
mikroba sistim saringan udara bertingkap untuk
(bobot 8) menangkap mikroba
b. Melakukan upaya desinfeksi dengan 3
menggunakan sinar UV atau bahan kimia
c. Memelihara sistim ventilasi dengan baik 2
d. Memeliharan AC sentral 2
6 Intensitas a. Jenis Kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dengan 4
Cahaya intensitas cahaya yang telah ditentukan
(Bobot 10)
b. Baik cahaya alami maupun buatan tidak 3
menimbulkan kesilauan dan bayangan dan
berfungsi dengan baik
c. Sesuai dengan warna cat dinding yang 3
digunakan sehingga kontras dengan cahaya
yang dipantulkan
7 Intensitas a. Jenis Kegiatan/pekerjaan yang dilakukan sesuai 4
Kebisingan dengan intensitas kebisingan yang telah
(Bobot 10) ditentukan
b. Dilakukan pengaturan pada tata ruang kerja 3
sehingga meminimalisir tingkat kebisingan
c. Pada sumber bising dilengkapi dengan peredam 3
kebisingan (seperti bahan yang kedap suara,
menanam pohon, peninggian tembok dll)
Daftar Pustaka
1. Peraturan Menteri Kes RI Nomor 70 tahun 2016 tentang standar dan persyaratan
kesehatan lingkungan kerja industri.
2. Peraturan Menteri Ketegakerjaan RI Nomor 5 tahun 2018.