Anda di halaman 1dari 36

Faktor-faktor bahaya

lingkungan kerja

Oleh : Ir. Sri Harjani


Biodata
 Nama :Boing Aris Benowo,SH
 Tempat tgl lahir :Karanganyar, 16 Maret 1966
 Jabatan :Pengawas KK
 Alamat rumah :Surabaya Selatan
Riwayat Jabatan : - Kantor Depnaker Kota Singkawang
- Kanwil Depnaker Prop.Pontianak
- Kantor Depnaker Kota malang
- Disnaker Kota Surabaya

 Pendidikan : - D III Hiperkes


- S1 Hukum

 Kursus
1. Kursus Pengawas Ketenagakerjaan, 1994/1995
2. Pendidikan Penyidik Pegawai Negeri Sipil 2002
3. Kursus Pengawas Spesialis Ling.Kerja 2012
Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja

1. Faktor fisik
 Kebisingan, temperatur, cahaya, radiasi, getaran dll
2. Faktor kimia
 Padat, cair, gas
3. Faktor biologi
 Serangga, bakteri, virus, parasit dll.
4. Faktor fisiologi (ergonomi)
 Cara kerja, alat
5. Faktor psikologi
– Upah, kerja monoton, lokasi kerja yang terpencil dll
Sumber bahaya lingkungan kerja di Industri

 Temperatur : tanur, cold storage, perkantoran.


 Tekanan udara : keg. Penyelaman, konstruksi.
 Penerangan : perkantoran, pekerjaan yang teliti.
 Kebisingan : konstruksi, mesin press, bubut dll.
 Radiasi : pengelasan, rumah sakit, telekomunikasi , kantor.
 Faktor kimia : industri kimia, tekstil, baterai, sepatu, migas.
 Faktor biologi : makanan, kehutanan, pertanian.
 Faktor ergonomi : perkantoran, konstruksi.
 Faktor psikologi : mercusuar, pengawas gunung api, tambang.
Dasar Hukum Pengawasan
Lingkungan Kerja.

1. UU No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja


pasal 2, pasal 3 ayat 1, f, g, I, j, k, l, m pasal 5,
pasal 8, pasal 9 dan pasal 14.
2. UU No.3 tahun 1969 tentang persetujuan
Konvensi ILO No.120 mengenai Hygine dalam
perniagaan dan kantor kantor psal 7
3. Peraturan Menteri Perburuhan No.7 tahun
1964 tentang syarat kesehatan kebersihan serta
penerangan dalam tempat kerja.
4. Permenaker No.3/Men/1985 tentang
keselamatan dan kesehatan kerja Pemakaian
asbes.
5. Permenaker No.03/Men/1986 tentang syarat
keselamatan dan kesehatan di tempat kerja yang
mengelola Pestisida
6. . Peraturan Menteri Tenaga kerja Dan transmigrasi
Republik Indonesia NOMER PER.13 /MEN//X/2011
TENTANG NILAI AMBANG BATAS FAKTOR
FISIKA DAN FAKTOR KIMIA DITEMPAT KERJA
7. Kepmenaker No.187/Men/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat
Kerja.
8. Instruksi Menteri Tenaga Kerja
No.2/M/BW/BK/1984 tentang Pengesahan alat
Pelindung Diri
Pengertian Pengawasan Lingkungan Kerja

Pengawasan Lingkungan Kerja adalah serangkaian


kegiatan pengawasan dari semua tindakan yang
dilakukan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan
atas pemenuhan pelaksanaan peraturan
perundang-undangan atas objek pengawasan
Lingkungan Kerja.

Lingkungan kerja adalah istilah generik yang


mencakup identifikasi dan evaluasi faktor-faktor
lingkungan yang memberikan dampak pada
kesehatan tenaga kerja (ILO)
Objek pengawasan Lingkungan Kerja meliputi :
1. Faktor-faktor bahaya Lingkungan Kerja
2. Hygine Perusahaan
3. Pengendalian bahaya besar
4. Pestisida
5. Bahan kimia berbahaya
6. Sanitasi lingkungan
7. Alat pelindung diri (APD)
8. Limbah industri
9. Bekerja pada ketinggian
10. Bekerja pada ruang terbatas
Ruang Lingkup Pengawasan
Lingkungan Kerja

1. Penanganan bahan kimia berbahaya.


2. Pemeriksaan Lingkungan Kerja
3. Pemeriksaan penggunaan pestisida
4. Pemeriksaan limbah industri di tempat kerja
5. Pemeriksaan Hygine Industri
6. Pemeriksaan alat pelindung diri
Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja

Terdapat lima faktor penyebab kecelakaan dan


penyakit akibat kerja yaitu :

1. Faktor fisik
2. Faktor kimia
3. Faktor biologi
4. Faktor fisiologi (ergonomi)
5. Faktor psikologi
Hygiene Perusahaan

1. Hygiene perusahaan adalah ilmu pengenalan,


penilaian dan pengendalian faktor-faktor
bahaya, sehingga masyarakat tenaga kerja dan
masyarakat terhindar dari efek sampingan
kemajuan teknologi.

2. Konsep hygiene perusahaan terdiri dari 3


tahapan kegiatan, yaitu :
• Pengenalan lingkungan
• Penilaian lingkungan
• Pengendalian lingkungan
Pengenalan terhadap bahaya faktor-
faktor lingkungan kerja

Pengenalan terhadap bahaya faktor-faktor yang


ada dilingkungan kerja yang timbul sebagai
akibat penggunaan terhadap teknologi proses
produksi akan meliputi pengetahuan dan
pengertian tentang berbagai jenis bahaya dan
pengaruh atau akibat yang dapat ditimbulkan
kepada kesehatan tenaga kerja.
Untuk Pengenalan lingkungan perlu
mempelajari ;

 Flow diagram dari kegiatan proses dan operasi.


 Kondisi operasi tiap tahap dalam rangkaian
operasi dan proses.
 Bahan baku, bahan pembantu, hasil antara, hasil
samping, hasil ( produk ) dan sisa produksi atau
bahan buangan.
 Jurnal – jurnal teknik
 Keluhan dari tenaga kerja
DALAM PENGENALAN LINGKUNGAN PERLU
DIPERHATIKAN :

1. Alat – alat teknis penanggulangan apa yang


sudah tersedia / dipergunakan
2. Bentuk bahan baku yang dipergunakan dan
bagaimana digunakan
3. Jumlah orang yang terpapar dan bekerja
disetiap tahapan proses
Penilaian Lingkungan

Penilaian lingkungan dimaksudkan


untuk mengetahui secara kualitatif dan
kuantitatif tingkat bahaya dari suatu
faktor bahaya lingkungan yang timbul
dengan Metoda pengukuran,
pengambilan sample serta analisa
dilaboratorium, kemudian dibandingkan
dengan Standar baku.
Manfaat dari penilaian lingkungan
adalah :

 Penerapan teknik pengendalian dan


penanggulangan merupakan dasar utama.

 Perencanaan alat – alat penanggulangan

 Dokumen untuk inspeksi


Pengendalian Lingkungan

 Penerapan metode teknik tertentu untuk


menurunkan tingkat faktor bahaya lingkungan
sampai batas yang masih dapat ditolerir oleh
manusia dan lingkungannya dengan Nilai
Ambang Batas (NAB).

 Nilai Ambang Batas Bahan Kimia adalah kadar


rata-rata dari bahan kimia dalam lingkungan
kerja agar tenaga kerja yang bekerja paling lama
8 jam perhari dan 40 jam perminggu tidak
mengalami gangguan kesehatan atau gangguan
kenyamanan kerja.
METODE –METODE TEHNIS
PENGENDALIAN LINGKUNGAN

• PENGENDALIAN TEHNIS

• PENGENDALIAN ADMINISTRASI

• ALAT PELINDUNG DIRI


PENGENDALIAN BAHAYA BESAR

Bahaya besar ( Major Hazard ) didefinisikan


sebagai suatu aktivitas industri yang menghasilkan
atau menggunakan bahan berbahaya dalam
jumlah yang berpotensi untuk menimbulkan
kerusakan luas dan kematian atau mencederai
orang-orang, baik yang ada di dalam atau di luar
pabrik.
Pengendalian bahaya besar menyangkut masalah
pencegahan dan pengurangan akibat kecelakaan
besar yaitu kecelakaan yang dapat membahayakn
orang-orang dan harta benda, tidak saja di
perusahaan itu sendiri, tetapi juga di lingkungan
sekeliling perusahaan tersebut.
Pengendalian bahaya besar meliputi :

1. Kecelakaan besar yang terjadi karena bencana


alam atau ulah manusia:
• Karena kekuatan alam ( gempa bumi, letusan gunung,
banjir, taufan,dll)
• Karena ulah manusia ( kecelakaan kapal laut, tabrakan
kereta api, jebolnya bendungan air, jatuhnya pesawat
terbang)
2. Kecelakaan besar akibat bahan kimia yang terdiri
dari :
• Kebakaran dan peledakan, dan
• Awan beracun
Unsur dari Sistem Pengendalian
Bahaya Besar

1. Tanggungjawab manajemen :
 pabrik telah di setujui dan di beri ijin oleh instansi
yang berwenang
 pabrik baru saja di periksa
 rekomendasi dan persyaratan telah dilaksanakan
2. Identifikasi pabrik dengan bahaya besar:
 Adanya daftar bahan berbahaya
 Jumlah bahan berbahaya
3. Laporan keselamatan kerja:
• Memberikan beberapa pertanyaan spesifik
• Mengirim kuisioner
• Wajib membuat laporan keselamatan

4. Unit pengawasan sentral


Terdiri dari spesialis yang dapat :
• menyelidiki dan meneliti laporan
• memberi petunjuk pada perusahaan
• Membantu para inspektur pabrik
• Memberi kursus atau latihan
• Memberi rencana usulan peraturan
5. Inspektur pabrik yang terlatih
• Tugas mencek tempat kerja di perusahaan
sesuai laporan keselamatan yang di
sampaikan

6. Syarat-syarat perundangan
• Harus dilaksanakan
Syarat- syarat utama suatu sistem PBB

A. Tenaga Kerja
 Inspektur pemerintah
 Kelompok tenaga ahli
 Komite penasihat
B. Peralatan
 Sistem komputer
 Peralatan teknik yang digunakan dalam situasi
darurat
C. Sumber- sumber informasi
 Menentukan informasi yang di butuhkan untuk
membentuk sistem PBB.
Rencana Keadaan Darurat
Rencana Keadaan Darurat adalah suatu alat
untuk meningkatkan keselamatan.
Tujuan dari rencana darurat untuk :
a. melokalisir setiap keadaan darurat
b. Mengurangi seminimal mungkin pengaruh yang
membahayakan manusia, harta benda dan
lingkungan
Tanggung jawab perusahaan terhadap usaha
rencana keadaan darurat :
a. Instalasi/plant/storage dibuat sesuai standar
b. Usahakan prosedur pekerjaan rutin dan
pemeliharaan dilakukan secara benar
c. Menilai kejadian yang mengakibatkan keadaan
bahaya
d. Menilai bahaya yang mungkin diderita oleh orang
dalam pabrik atau diluarnya.

Pengaturan rencana keadaan darurat terdiri dari :


1. Identifikasi dan analisa bahaya
Analisa terhadap kecelakaan yang mungkinan terjadi
harus menunjukkan :
a. Kejadian terburuk
b. Arah aluran peristiwa
Pestisida
Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta
jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :
 Memberantas dan mencegah hama-hama dan penyakit yang
merusak tanaman, bagian tanaman atau hasil-hasil tanaman.
 Memberantas rerumputan
 Mematikan dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan
 Mengatur dan merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian
tanaman tidak termasuk pupuk, hewan piaraan dan ternak.
 Memberantas atau mencegah binatang-binatang atau jasad renik
dalam rumah tangga, bangunan dan dalam alat-alat
pengangkutan.
 Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat
menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu
dilindungi dengan penggunaaan pada tanaman, tanah atau air.
Bahan Kimia Berbahaya

Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau


campuran yang berdasarkan sifat kimia; fisika
atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga
kerja, instalasi dan lingkungan.

Terdiri :
– Bahan beracun
– Bahan reaktif
– Bahan mudah meledak
– Bahan oksidator
– Cairan mudah terbakar
– Gas mudah terbakar
Pengaruh Bahan Kimia Terhadap Kesehatan

 Iritasi
 Korosif
 Alergi
 Aspiksian
 Keracunan sistemik
 Kanker
 Kerusakan / kelainan janin
 Pneumokoniosis
 Efek Bius
Faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat bahaya

1. Daya racun
2. Cara bahan kimia masuk kedalam tubuh
3. Konsentrasi macam dan lama paparan bahan
kimia
4. Efek kombinasi bahan kimia
5. Kerentanan
Sanitasi Lingkungan
Sanitasi adalah usaha kesehatan yang menitikberatkan pada
pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang
mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi derajat
kesehatan manusia.

Tujuan upaya sanitasi lingkungan:


1. Melakukan koreksi, yakni memperkecil dan
memodifikasi terjadinya bahaya dari lingkungan
2. Melakukan pencegahan, dalam arti mengefisienkan
pengaturan sumber-sumber lingkungan
Sistem pembuangan limbah

• Hog Feeding
• Inceneration
• Sanitary landfill
• Composting
• Discharge to sewers
• Dumping
• Dumping in water
• Landfill
• Individual incineration
• Recycling
• Salwaging
Alat Pelindung Diri (APD)

1. Pengertian APD
2. Jenis-jenis APD
3. Syarat-syarat APD
4. Pemeliharaan dan penggunaan APD

Anda mungkin juga menyukai