Anda di halaman 1dari 55

Konsep First

Aid/P3K di
Tempat Kerja
ZI K R I FAT H U R R A H M A N , M . K K K
P R O G R A M S T U D Y K E S E H ATA N M A S YA R A K AT
FA K U LTA S K E D O K T E R A N
U N I V E R S I TA S L A M B U N G M A N G K U R AT
Sumber bahaya di tempat kerja

Disadari tapi tidak dimengerti

LATAR Dapat mengakibatkan cedera terhadap pekerja (manusianya)

BELAKANG Adanya kecelakaan dan kematian akibat kecelakaan kerja.

Belum diselenggerakan P3K di tempat kerja

Perlunya P3K di tempat kerja


Kecelakaan Industri
vJatuh Dari Ketinggian
vKejatuhan Benda
vTerantuk, Tersandung, Tergelincir
vTerjepit Diantara Benda
vTerlanggar, Tertumbuk, Tertabrak, Tergilas Benda
vTerpotong
vTerkilir
vTerbakar Akibat/Berhubungan Dengan Suhu
Tinggi/Korosif/Radiasi
vTersengat Arus Listrik
vLain-lain
Undang-undang No. 1 tahun 1970

• Pasal 3: syarat-syarat Keselamatan Kerja untuk


memberikan P3K
Peraturan • Pasal 9 ayat (3): kewajiban membina tenaga kerja
dalam pemberian P3K
Perundangan
Permennakertrans No.Per.03/Men/1982
Yang Terkait
• Pasal 2: Tugas pokok PKK;
• Pelaksanaan P3K
• Pendidikan petugas P3K
Undang-undang No. 3 Tahun 1969

• Pasal 19 : Setiap badan , lembaga atau dinas


pemberi jasa, atau bagiannya yang tunduk kepada
konvensi ini, dengan memperhatikan besarnya
dan kemungkinan bahaya harus :
• Menyediakan Apotik atau pos P3K sendiri atau
Peraturan • Memelihara apotik atau pos P3K bersama-sama
dengan badan, lembaga atau kantor pemberi
Perundangan jasa atau bagiannya.
• Mempunyai satu atau lebih lemari, kotak atau
Yang Terkait perlengkapan P3K

Peraturan Khusus AA

• Dragbar/Bale-bale
• Peti P3K/Peti khusus dokter
• Petugas P3K yang sudah dilatih
Pengertian
P3K adalah merupakan pertolongan pertama yang
harus segera diberikan kepada korban yang
mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak
dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke
tempat rujukan.
P3K dimaksudkan :

❖Memberikan perawatan darurat pada korban, sebelum


pertolongan yang lebih lengkap diberikan oleh dokter atau
petugas kesehatan lainnya.

P3K diberikan untuk :


Maksud Dan
❖Menyelamatkan nyawa korban
Tujuan
❖Meringankan penderitaan korban

❖Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah

❖Mempertahankan daya tahan korban

❖Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut.


Kondisi
Fisiologis
Manusia
❖Pernafasan.

❖Denyut nadi.

❖Kesadaran.

❖Turgor (elastisitas kulit).

❖Reflek.

❖Sistem otot, kerangka dan sendi


Prinsip Dasar Tindakan Pertolongan
1. Pedoman tindakan
Prinsip P-A-T-U-T
▪ P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak
▪ A = Amankan korban dari gangguan di tempat kejadian, sehingga bebas dari bahaya.
▪ T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada kecelakaan.
▪ U = Usahakan menghubungi ambulan, dokter, rumah sakit atau yang berwajib
▪ T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat.
Pemberian Pertolongan

1. Menilai situasi
a. Mengenali bahaya diri sendiri dan orang lain
b. Memperhatikan sumber bahaya
c. Memperhatikan jenis pertolongan
d. Memperhatikan adanya bahaya susulan
Pemberian Pertolongan
2. Mengamankan Tempat Kejadian
a. Memperhatikan penyebab kecelakaan
b. Utamakan keselamatan diri sendiri
c. Singkirkan sumber bahaya yang ada (putuskan aliran dan matikan sumber )
d. Hilangkan faktor bahaya misal dengan menghidupkan exhaus ventilasi, jauhkan sumber
e. Singkirkan korban dengan cara aman dan memperhatikan keselamatan diri sendiri (dengan alat
pelindung ).
Pemberian Pertolongan
3. Memberikan pertolongan
a. Menilai kondisi korban dan tentukan status korban dan prioritas tindakan
▪ Periksa kesadaran, pernafasan, sirkulasi darah dan gangguan lokal

b. Berikan pertolongan sesuai status korban


▪ Baringkan korban dengan kepala lebih rendah dari tubuh
▪ Bila ada tanda henti nafas dan jantung berikan resusitasi Jantung paru
▪ Selimuti korban
▪ Bila luka ringan obati seperlunya (luka bakar ringan).
▪ Bila luka berat carikan pertolongan ke RS/dokter.
Prinsip Dasar Tindakan
Pertolongan

2. Ciri-ciri gangguan
▪ Mengenali ciri-ciri gangguan
pada korban
▪ Gangguan Umum
▪ Gangguan Lokal
Gangguan Umum
1. Gangguan pernafasan (sumbatan jalan nafas, menghisap
asap/gas beracun, kelemahan atau kekejangan otot
pernafasan).

2. Gangguan kesadaran (gegar/memar otak, sengatan


matahari langsung, kekurangan zat asam/oksigen).

3. Gangguan peredaran darah (perdarahan hebat, luka


bakar yang luas, rasa nyeri yang hebat, kekuarangan
cairan tubuh secara cepat, keadaan allergi atau tidak
tahan obat).
Gangguan lokal

Luka bakar yang


disebabkan karena panas
Perdarahan atau luka yang
Patah tulang yang kering, kontak dengan
disebabkan karena adanya
disebabkan karena adanya aliran listrik, gesekan dari
pembuluh darah terputus
benturan atau pukulan. roda yang berputar, asam
atau robek.
dan basa kuat, panas yang
basah.
3. Kesiapan Fasilitas Pertolongan
▪ Personil.
▪ Buku petunjuk/buku pedoman P3K
Prinsip Dasar ▪ Kotak P3K & kotak khusus dokter
Tindakan ▪ Ruang P3K
▪ Alat angkut & transportasi
Pertolongan ▪ Alat perlidungan
▪ Peralatan darurat
Jumlah Seleksi
personil personil
Personil /
Petugas
P3K Training Tanggung
personil jawab
Petugas P3K di Tempat Kerja
Pengurus wajib mengatur tersedianya Petugas P3K pada :

Tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500 meter atau lebih sesuai jumlah
pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat kerja;

Tempat kerja di setiap lantai yang berbeda di gedung bertingkat sesuai


jumlah pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat kerja;

Tempat kerja dengan jadwal kerja shift sesuai jumlah pekerja/buruh dan
potensi bahaya di tempat kerja
Jumlah Jumlah Petugas
Pekerja

PETUGAS
Tempat Kerja 25 – 150 1
Dengan Faktor > 150 1 untuk setiap 150 orang
Risiko Rendah : (2 orang untuk 300 orang,
Toko, Kantor, dst)

P3K
Perpustakaan
Tempat Kerja 25 – 100 1 untuk setiap 100 orang
Dengan Faktor > 100 (2 untuk 200 orang, dst)
Risiko Tinggi:
kontruksi, Industri
kimia, galangan
kapal
Jumlah
Pekerja
Jumlah Kotak Tiap 1 (satu) Unit Kerja
Tempat Kerja dengan Tempat Kerja dengan
JUMLAH
0 s.d 25
Faktor Risiko Rendah
Minimal 1 Kotak P3K
Faktor Risiko Tinggi
Minimal 1 Kotak P3K DAN JENIS
KOTAK
Bentuk IA Bentuk IIA
26 s.d 50 Minimal 1 Kotak P3K Minimal 1 Kotak P3K
Bentuk IB Bentuk IIB
51 s.d 100 Minimal 1 Kotak P3K
Bentuk IC
Minimal 1 Kotak P3K
Bentuk IIC
P3K
Mudah dilihat, dijangkau, diberi tanda arah
yang jelas, cukup cahaya, mudah diangkat.

Penempatan
Dalam hal tempat kerja dengan unit kerja
Kotak P3K berjarak 500 meter atau lebih masing-masing
di tempat unit kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai
jumlah pekerja/buruh;
Kerja
Dalam hal tempat kerja pada lantai yang
berbeda di gedung bertingkat, maka masing-
masing unit kerja harus menyediakan kotak
P3K sesuai jumlah pekerja/buruh
REKOMENDASI
No. ISI Kotak A Kotak B Kotak C
(Untuk 25 (untuk 50 (untuk 100
Pekerja) Pekerja) Pekerja)
1. Kasa steril terbungkus 20 40 40

MINIMUM
2. Perban (lebar 5 cm) 1 2 4
3. Perban (lebar 7,5 cm) 1 3 6
4. Plester (lebar 1,25 cm) 1 1 2
5. Plester cepat 10 15 20

ISI KOTAK P3K


6. Kapas (25 gram) 1 2 3
7. Perban segitiga/mettela 4 4 6
8. Gunting 1 1 1

BENTUK I
9. Peniti 4 4 6
10. Sarung tangan sekali pakai 2 2 4
11. Masker 1 1 2
12. Aquades (100 ml lar saline) 1 2 4
13. Povidon Iodin (60 ml) 1 2 2
14. Alkohol 70% 1 1 1
15 Buku panduan P3K umum 1 1 1
16 Buku Catatan 1 1 1
17. Daftar isi kotak 1 1 1
No. ISI Kotak A Kotak B Kotak C
(Untuk 25 (untuk 50 (untuk 100
Pekerja) Pekerja) Pekerja)
1. Kasa steril terbungkus 20 40 40
2. Perban (lebar 5 cm) 1 2 4
3. Perban (lebar 7,5 cm) 1 3 6
4. Plester (lebar 1,25 cm) 1 1 2
5. Plester cepat 10 15 20
6. Kapas (25 gram) 1 2 3
7.
8.
Perban segitiga/mettela
Gunting
4
1
4
1
6
1 REKOMENDASI
9.
10.
11.
Peniti
Sarung tangan sekali pakai
Masker
4
2
1
4
2
1
6
4
2
MINIMUM
12.
13.
Bidai
Pinset
2
1
4
1
6
1 ISI KOTAK P3K
BENTUK II
14. Lampu senter 1 1 1
15 Sabun 1 1 1
16 Kerta pembersih (Cleaning Tissue) 1 1 1
17. Aquades (100 ml lar saline) 1 2 4
18. Povidon Iodin (60 ml) 1 2 2
19. Alkohol 70% 1 1 1
20. Buku panduan P3K umum 1 1 1
21. Buku Catatan 1 1 1
22. Daftar isi kotak 1 1 1
Faktor Yang Perlu Diperhatikan
Dalam Penyediaan Fasilitas

Jumlah Pelayanan
Lokasi tempat
Sifat Pekerjaan bahan/sumber kesehatan
kerja
bahaya terdekat

Ukuran dan
Jumlah
Jenis industri Shift kerja lay out
pekerja
perusahaan
Pengawasan Pelaksanaan P3K di
Tempat Kerja
Fasilitas : Personil :

• Kotak P3K • Penanggung Jawab : dokter


• Isi kotak P3K pimpinan PKK, Ahli K3
• Buku pedoman • Petugas P3K : Sertifikat
• Ruang P3K pelatihan P3K di tempat
kerja
• Perlengkapan P3K (alat
perlindungan, alat darurat,
alat angkut dan transportasi)
Internal Perusahaan

• Pengurus Perusahaan
Pembinaan • Dokter Perusahaan/DPKTK
Pengawasan • Ahli K3, Ahli K3 Kimia
Pelaksanaan • Auditor Internal
P3K
Di Tempat External Perusahaan
Kerja
• Pegawai Pengawas
Ketenagakerjaan
• Auditor External
PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN
KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU
TUJUAN PEMBERIAN
PERTOLONGAN
Menyelamatkan nyawa korban

Meringankan penderitaan korban

Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah

Mempertahankan daya tahan korban

Mencarikan pertolongan lebih lanjut


PEMBERIAN PERTOLONGAN
TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA PEKERJAAN TERTENTU
1. Pemberian pertolongan terhadap korban
kecelakaan pada pekerjaan dalam ruangan
tertutup dan terbatas.

2. Pemberian pertolongan terhadap korban


kecelakaan yang Kontak dengan bahan
kimia.

3. Pemberian pertolongan terhadap kecelakaan


akibat listrik
PRINSIP DASAR
TINDAKAN PERTOLONGAN
•Penolong harus memahami dan terampil
•Tindakan pertolongan harus berurutan
•Amankan korban dan beri tanda tempat kejadian
Pedoman •Cari bantuan sambil memberikan pertolongan
tindakan

•Mengenali ciri-ciri gangguan pada korban


Ciri-ciri
gangguan

•Personil
•Buku petunjuk/buku pedoman panduan
•Kotak P3K & kotak khusus dokter
•Alat angkut & transportasi
Kesiapan •Alat perlidungan
pertolongan •Peralatan darurat
PEMBERIAN PERTOLONGAN
TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA PEKERJAAN DALAM RUANGAN
TERTUTUP DAN TERBATAS
1. Menilai situasi
a. Mengenali bahaya diri sendiri dan orang lain
b. Memperhatikan sumber bahaya (fisik, kimia)
c. Memperhatikan jenis pertolongan
d. Memperhatikan adanya bahaya susulan
PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA PEKERJAAN DALAM RUANGAN TERTUTUP DAN TERBATAS

2. Mengamankan Tempat Kejadian


a. Memperhatikan penyebab kecelakaan
b. Utamakan keselamatan diri sendiri dengan menggunakan APD
c. Singkirkan sumber bahaya yang ada
d. Hilangkan faktor bahaya (misal dengan menghidupkan
exhaus ventilasi)
e. Singkirkan korban dengan cara aman dan memperhatikan
keselamatan diri sendiri.
PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA PEKERJAAN DALAM RUANGAN TERTUTUP DAN TERBATAS

3. Memberikan pertolongan
a. Menilai kondisi korban dan tentukan status korban dan prioritas tindakan
b. Berikan pertolongan sesuai status korban
PEMBERIAN Faktor yang menimbulkan kondisi bahaya
PERTOLONGAN a. Derajat racun
TERHADAP b. Sifat fisik
KORBAN
c. Sifat dasar
KECELAKAAN
d. Tata cara kerja
YANG KONTAK
DENGAN e. Tempat jalan masuk
BAHAN KIMIA f. Kerentanan individu
Penggaruh bahan kimia terhadap tubuh :
a. Iritasi
PEMBERIAN b. Korosif
PERTOLONGAN c. Alergi
TERHADAP d. Kekurangan oksigen
KORBAN
e. Keracunan sistemik
KECELAKAAN
f. Kanker
YANG KONTAK
DENGAN g. Merusak janin
BAHAN KIMIA h. Pengaruh teradap generasi mendatang
i. Pneumoconiosis
j. Efek bius
PEMBERIAN
Pada prinsipnya sama dengan
PERTOLONGAN
pertolongan terhadap korban
TERHADAP kecelakaan pada pekerjaan dalam
KORBAN ruangan tertutup dan terbatas :
KECELAKAAN a. Menilai situasi
YANG KONTAK b. Mengamankan tempat kejadian
DENGAN c. Memberikan pertolongan
BAHAN KIMIA
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Menilai situasi
PEMBERIAN a. Mengenali bahaya bahan kimia
PERTOLONGAN yang mengancam penolong dan
TERHADAP orang lain.
KORBAN b. Memperhatikan sumber bahaya
KECELAKAAN bahan kimia
YANG KONTAK c. Memperhatikan jenis
DENGAN pertolongan
BAHAN KIMIA d. Memperhatikan adanya bahaya
susulan
PEMBERIAN PERTOLONGAN
TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
YANG KONTAK DENGAN BAHAN KIMIA

2. Mengamankan Tempat Kejadian


a. Memperhatikan penyebab kecelakaan
b. Bahan kimia bentuk gas atau uap,
penolong memakai alat pernafasan.
c. Singkirkan sumber bahaya yang ada atau
singkirkan korban dengan cara aman.
3. Memberikan pertolongan
a. Menilai kondisi korban dan tentukan
status korban dan prioritas tindakan
PEMBERIAN b. Berikan pertolongan sesuai status
PERTOLONGAN korban

TERHADAP ◦ Menghilangkan kontak &


mendinginkan kulit.
KORBAN ◦ Terkontaminasi kuli & pakaian
KECELAKAAN diguyur dengan air waktu
melepas pakaian.
YANG KONTAK ◦ Kena kulit cuci dengan sabun
DENGAN ◦ Kena mata cuci dengan boor
BAHAN KIMIA water/air
◦ Tertelan usahakan muntah
◦ Sesak nafas segera longgarkan
pakaian dan beri O2.
Voltage (Kekuatan listrik)
Amper (Arus Listrik)
Faktor Yang Type Arus (searah/bolak-balik)
Mempengaruhi Lama Kontak
Keparahan Area Kontak
Pada Cedera
Jalan Arus
Akibat Listrik
Banyaknya Jaringan Resistance
Kandungan Air Dalam Jaringan
Akibat arus searah :

Akibat • Perubahan elektrolit.

Sengatan Akibat Arus bolak-balik

listrik •

Kejang otot
Berkeringat
Arus •

Kerusakan jaringan
Voltage dan freq. 100 v & 60 Hz menyebabkan
searah dan ventrical vibrilation
• Voltage tinggi dapat menyebabkan paralysis
Bolak-balik pernafasan
• Arus diatas 20 mA dapat menyebabkan
kontraksi otot pernafasan dada, dlll.
Jaringan Pembuluh darah

Jaringan konduktor Otot

Penghantar
Listrik Jaringan tidak
Tulang
Kulit kering
konduktor Syaraf tepi
Cidera (luka bakar akibat listrik masuk dan keluar)

Mati klinis (hilang kesadaran, henti nafas, henti jantung)

Gejala dan Kerusakan jaringan (kulit/sub kutis, saraf, otot, tulang patah, mata,
ginjal, saluran pencernaan, pembuluh darah, jantung/irama,
tanda konduksi, infark)

Kejang (kontraksi otot tidak teratur)

Gelisah, nyeri otot, kelumpuhan, gangguan penglihatan.


1. Menilai situasi
a. Mengenali bahaya diri sendiri

Pemberian dan orang lain


b. Memperhatikan sumber bahaya
Pertolongan c. Memperhatikan jenis pertolongan
d. Memperhatikan adanya bahaya
susulan
2. Mengamankan Tempat Kejadian
a. Memperhatikan penyebab kecelakaan
b. Utamakan keselamatan diri sendiri
c. Singkirkan sumber bahaya yang ada (putuskan aliran

Pemberian d.
dan matikan sumber listrik)
Hilangkan faktor bahaya misal dengan menghidupkan
Pertolongan exhaus ventilasi, jauhkan sumber listrik dengan
bahan non konduktor)
e. Singkirkan korban dengan cara aman dan
memperhatikan keselamatan diri sendiri (dengan
alat pelindung seperti; sarung tangan, kayu, tali,
kain, sapu dll).
3. Memberikan pertolongan
a. Menilai kondisi korban dan tentukan
status korban dan prioritas tindakan
b. Berikan pertolongan sesuai status
korban
◦ Baringkan korban dengan kepala
Pemberian lebih rendah dari tubuh
◦ Bila ada tanda henti nafas dan
Pertolongan jantung berikan resusitasi
Jantung paru
◦ Selimuti korban
◦ Bila luka ringan obati seperlunya
(luka bakar ringan).
◦ Bila luka berat carikan
pertolongan ke RS/dokter.
PRINSIP
RESUSITASI
OTAK SELALU
MENDAPATKAN O2
ABC KEHIDUPAN

3 Unsur masuknya Jalan nafas (Air


O2 ke otak Way)

Pernafasan Aliran Darah


(Breathing) (Circulation)
ABC RESUSITASI

Mempertahankan Mempertahankan
Membuka jalan
pernafasan aliran Darah
nafas (Air Way)
(Breathing) (Circulation)
Baringkan korban terlentang

Longgarkan pakaian

Bersihkan mulut, hidung dan tenggorokan

RESUSITASI Bebaskan jalan nafas dengan menengadahkan kepala

PARU Pada Mulut ke mulut, tutup hidung korban dan Pada mulut ke hidung, gunakan ibu
jari tangan untuk menahan dagu dan menekan bibir bawah agar mulut tertutup.

Ambil nafas dan berikan 4 kali hembusan dengan cepat sehingga dada korban
mengembang

Lanjutkan pertolongan nafas 12 – 15 kali permenit

Jika sudah bernafas awasi pernafasan


Baringakan korban terlentang diatas dasar yang keras dan kuat

Kepala korban ditengadahkan

Tentukan titik kompresi (2 jari diatas ujung tulang dada/titik


temu lengkung iga).

Letakkan tumit tangan diatas titik kompresi

RESUSITASI Kuncilah jari-jari tangan satu dengan jari tangan lainnya.

JANTUNG Dengan kedua tangan tegak lurus terhadap tulang dada lakukan
tekanan dengan bantuan BB 80 x/menit kedalaman 4 – 5 cm.
PARU Bila penolong 1 orang : lakukan 2 x nafas buatan dan disusul 15 x
pijatan jantung

Bila penolong 2 orang : lakukan bersama-sama dengan perbandingan


1 : 5.

Lakukan 4 siklus, bila nadi (-) teruskan RJP.


Kapan tidak dilakukan RJP :

• Ada lebam mayat


• Ada kaku mayat
• Ada pembusukan
RESUSITASI • Korban terpotong-potong

JANTUNG Kapan menghentikan RJP :

PARU (RJP) • Korban pulih


• Diganti tenaga terlatih
• Kelelahan
• Dokter mengatakan untuk menghentikan
• Henti jantung lebih 30 menit
KESALAHAN
DALAM RJP
Tugas
Mandiri
Do it!
01 02 03 04 05
1. Buat Akun 2. lakukan analisis 3. Setiap Mahasiswa 4. laporan analis di 5. sitasi
Acedemia.edu jurnal yang ada di wajib memilih salah upload pada akun menggunakan style
google scholler ( satu dari jurnal yang telah dibuat “vancouver”.
Zikri Fathur tersebut. mahasiswa pada
Rahman) acedemia.edu

Link Google scholar


https://scholar.google.co.id/citations?user=GIwFZvgAAAAJ&hl=id
Link Pendaftaran akun dan upload tugas :
https://www.academia.edu/
Hasil pekerjaan di kumpulkan dalam bentuk link hasil upload, 15 hari dari sekarang

Anda mungkin juga menyukai