Anda di halaman 1dari 44

DASAR-DASAR PERTOLONGAN PERTAMA PADA

KECELAKAAN (P3K) DI TEMPAT KERJA


BAGI TEKNISI LISTRIK

dr. Tresye Widiastuty P


LATAR BELAKANG
Sumber bahaya di tempat kerja
Disadari tapi tidak dimengerti
Dapat mengakibatkan cedera terhadap
pekerja
Adanya kecelakaan dan kematian
akibat listrik.
Perlunya P3K di tempat kerja
KECELAKAAN INDUSTRI
 JATUH DARI KETINGGIAN
 KEJATUHAN BENDA
 TERANTUK, TERSANDUNG, TERGELINCIR
 TERJEPIT DIANTARA BENDA
 TERLANGGAR, TERTUMBUK, TERTABRAK,
TERGILAS BENDA
 TERPOTONG
 TERKILIR
 TERBAKAR AKIBAT/BERHUBUNGAN DENGAN
SUHU TINGGI/KOROSIF/RADIASI
 TERSENGAT ARUS LISTRIK
 LAIN-LAIN
Peraturan Perundangan Terkait

1. Undang-undang No. 1 tahun 1970


 Pasal 3: syarat-syarat Keselamatan Kerja untuk
memberikan P3K
 Pasal 9 ayat (3): kewajiban membina tenaga
kerja dalam pemberian P3K
2. Permennakertrans No.Per.03/Men/1982
 Pasal 2: Tugas pokok PKK;
 Pelaksanaan P3K
 Pendidikan petugas P3K
4. Permenakertrans No. Per.15/Men/VIII/2008
tentang P3K Di Tempat Kerja

Ps 2. Kewajiban pengurus/pengusaha :
1) Pengusaha wajib menyediakan petugas P3K
dan fasilitas P3K di tempat kerja.
2) Pengurus wajib melaksanakan P3K di tempat
kerja.
Permenakertrans
No. Per.15/Men/VIII/2008 ttg P3K
Di Tempat Kerja
Ps.3 Syarat Petugas P3K Di Tempat Kerja :
1) Harus memiliki lisensi dan buku kegiatan P3K dari
instansi ketenagakerjaan.
2) Syarat-syarat pemberian lisensi petugas P3K Di
Tempat Kerja :
a. Bekerja pada perusahaan yang bersangkutan;
b. Sehat jasmani dan rohani;
c. Bersedia ditunjuk menjadi petugas P3K;
d. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar di bidang
P3K di tempat kerja  memiliki sertifikat pelatihan P3K di
Tempat Kerja.
Permenakertrans
No. Per.15/Men/VIII/2008 ttg P3K
Di Tempat Kerja

4) Pedoman tentang pelatihan dan pemberian


lisensi diatur lebih lanjut dengan Keputusan
Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan.
Permenakertrans
No. Per.15/Men/VIII/2008 ttg P3K
Di Tempat Kerja
Ps. 4
Petugas P3K dalam melaksanakan tugasnya dapat
meninggalkan pekerjaan utamanya untuk memberikan
pertolongan bagi pekerja/buruh dan/atau orang lain yang
mengalami sakit atau cidera di tempat kerja
Ps. 5
1) Petugas P3K di tempat kerja ditentukan berdasarkan
jumlah pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat kerja
(dengan rasio sebagaimana Lampiran I Peraturan ini).
RASIO JUMLAH PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA
DENGAN JUMLAH PEKERJA BERDASARKAN
KLASIFIKASI TEMPAT KERJA

Klasifikasi Tempat Kerja Jumlah pekerja Jumlah petugas P3K

Tempat kerja dengan


potensi bahaya rendah 25 – 150 org 1 org

1 orang untuk setiap


>150
150 orang atau kurang

Tempat kerja dengan ≤100 1 orang


potensi bahaya tinggi
>100 1 orang untuk setiap
100 orang atau kurang
Permenakertrans
No. Per.15/Men/VIII/2008 ttg P3K
Di Tempat Kerja

2) Pengurus wajib mengatur tersedianya Petugas P3K


pada :
a) tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500 meter atau
lebih sesuai jumlah pekerja/buruh dan potensi bahaya di
tempat kerja;
b) tempat kerja di setiap lantai yang berbeda di gedung
bertingkat sesuai jumlah pekerja/buruh dan potensi
bahaya di tempat kerja;
c) tempat kerja dengan jadwal kerja shift sesuai jumlah
pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat kerja.
Fasilitas P3K di Tempat Kerja
Ps. 8 :
1. Fasilitas P3K di Tempat Kerja meliputi:
a) Ruang P3K;
b) Kotak P3K dan isi;
c) Alat evakuasi dan alat transportasi; dan
d) Fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri
dan/atau peralatan khusus di tempat kerja yang
memiliki potensi bahaya yang bersifat khusus.
2. Alat pelindung diri khusus : peralatan yang disesuaikan
dengan potensi bahaya yang ada di tempat kerja yang
digunakan dalam keadaan darurat.
3. Peralatan khusus : alat untuk pembasahan tubuh cepat
(shower) dan pembilasan/pencucian mata.
Fasilitas P3K di Tempat Kerja

Ps 9 :
1) Pengusaha wajib menyediakan ruang P3K
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)
huruf a dalam hal :
a. mempekerjakan pekerja/buruh 100 orang atau
lebih;
b. mempekerjakan pekerja/buruh kurang dari 100
orang dengan potensi bahaya tinggi .
Persyaratan ruang P3K (lanjutan) :
d) Diberi tanda yang jelas dengan papan nama yang
jelas dan mudah dilihat;

d) Sekurang-kurangnya dilengkapi dengan :


 wastafel dengan air mengalir;
 Kertas tisue/lap;
 Usungan/tandu;
 Bidai/spalk;
 Kotak P3K dan isi;
 Tempat tidur dengan bantal dan selimut;
 Tempat untuk menyimpan alat-alat, seperti : tandu dan/atau
kursi roda;
 Sabun dan sikat;
 Pakaian bersih untuk penolong;
 Tempat sampah; dan
 Kursi tunggu bila diperlukan.
JUMLAH DAN TIPE KOTAK P3K

Jumlah Pekerja Tipe Jumlah Kotak


Kotak Tiap 1 (satu) Unit Kerja
P3K
Kurang 25 A 1 Kotak A
26 s.d 50 A/B 1 Kotak B atau 2 kotak A
51 s.d 100 A/B/C 1 kotak C atau,
2 kotak B atau,
4 kotak A atau,
1 kotak B dan 2 kotak A
Setiap 100 A/B/C 1 kotak C atau,
2 kotak B atau,
4 kotak A atau,
1 kotak B dan 2 kotak A

Catatan :
1. 1 kotak B setara dengan 2 kotak A.
2. 1 kotak C setara dengan 2 kotak B
Kotak P3K di tempat Kerja
 Apabila tempat kerja dengan unit kerja berjarak
500 meter atau lebih masing-masing unit kerja
harus menyediakan kotak P3K sesuai jumlah
tenaga kerja.

 Apabila tempat kerja pada lantai yang berbeda


di gedung bertingkat, maka masing-masing unit
kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai
jumlah tenaga kerja.

 1 kotak B setara dengan 2 kotak A.


 1 kotak C setara dengan 2 kotak B
Peraturan Perundangan Yang Terkait

6. Kepdirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No.


KEP. 53/DJPPK/VIII/2009 tentang Pedoman Pelatihan
dan Pemberian Lisensi Petugas P3K di tempat Kerja

◦ Mekanisme pelatihan petugas P3K


◦ Mekanisme penerbitan sertifikat
◦ Lisensi Petugas P3K di Tempat Kerja
P3K
Pengertian

P3K di Tempat Kerja


adalah Upaya memberikan pertolongan
pertama secara cepat dan tepat kepada
pekerja/buruh dan/atau orang lain yang
berada di tempat kerja, yang mengalami
sakit atau cedera di tempat kerja
Maksud Dan Tujuan
P3K dimaksudkan :
 Memberikan perawatan darurat pada korban,
sebelum pertolongan yang lebih lengkap diberikan
oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya.

P3K diberikan untuk :


 Menyelamatkan nyawa korban
 Meringankan penderitaan korban
 Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah
 Mempertahankan daya tahan korban
 Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut.
Gangguan Umum
1. Gangguan pernafasan (sumbatan jalan nafas,
menghisap asap/gas beracun, kelemahan atau
kekejangan otot pernafasan).
2. Gangguan kesadaran (gegar/memar otak,
sengatan matahari langsung, kekurangan zat
asam/oksigen).
3. Gangguan peredaran darah (perdarahan
hebat, luka bakar yang luas, rasa nyeri yang
hebat, kekuarangan cairan tubuh secara
cepat, keadaan allergi atau tidak tahan obat).
Gangguan lokal

1. Perdarahan atau luka yang disebabkan karena


adanya pembuluh darah terputus atau robek.
2. Patah tulang yang disebabkan karena adanya
benturan atau pukulan.
3. Luka bakar yang disebabkan karena panas
kering, kontak dengan aliran listrik, gesekan
dari roda yang berputar, asam dan basa kuat,
panas yang basah.
Kesiapan Fasilitas Pertolongan

 Personil.
 Buku petunjuk/buku pedoman P3K
 Kotak P3K & kotak khusus dokter
 Ruang P3K
 Alat angkut & transportasi
 Alat perlidungan (APD)
 Peralatan darurat
Electrical Hazards

Apakah anda pernah kesetrum ?


BAHAYA LISTRIK TERHADAP MANUSIA

SEBAB-SEBAB :
1. Aliran arus listrik
2. pengaruh medan magnit
3. Kesalahan mekanik perlengkapan listrik
4. Bunga api
5. kombinasi
Dampak arus listrik pada manusia

Tergantung pada :
 besar arus yang mengalir ke tubuh
 bagian tubuh yang terkena
 lama/ durasi pekerja terkena arus
kejut

11/20/20
Arus listrik pada tubuh dapat mengakibatkan :
 menghentikan fungsi jantung dan menghambat
pernafasan.

 Panas yang ditimbulkan oleh arus dapat


menyebabkan kulit atau tubuh terbakar, khususnya
pada titik dimana arus masuk ke tubuh.

 Beberapa kasus dapat menimbulkan pendarahan,


atau kesulitan bernafas dan gangguan saraf.

 Gerakan spontan akibat terkena arus listrik, dapat


mengakibatkan cidera lain seperti akibat jatuh
atau terkena/tersandung benda lain.
11/20/20
Akibat Sengatan listrik

1. Akibat arus searah :


◦ Perubahan elektrolit.

2. Akibat Arus bolak-balik


◦ Kejang otot
◦ Berkeringat
◦ Kerusakan jaringan
◦ Vertrikel fibrilasi sampai henti jantung, otak kurang O2
dan meninggal.
◦ Voltage dan freq. 100 v & 60 Hz menyebabkan Vertrikel
fibrilasi
◦ Voltage tinggi dapat menyebabkan paralysis pernafasan
◦ Arus diatas 20 mA dapat menyebabkan kontraksi otot
pernafasan dada, dlll.
Akibat
Akibat Sengatan
Sengatan Listrik
Listrik
0,5 ma
Dirasakan
Lebih dari 3 ma
painful shock
Lebih dari 10 ma
Kontraksi otot “no-let-go” danger, 0,1 dtk tdk tjd gangguan,
0,5 dtk kelumpuhan sementara, pernafasan, pingsan, 1 dtk
ventricel fibrilasi.
Lebih dari 30 ma
lung paralysis- usually temporary
Lebih dari 50 ma
possible ventricular fib. (heart dysfunction, usually fatal)
100 ma sampai 4 amps
certain ventricular fibrillation, fatal
Lebih 4 amps
heart paralysis; severe burns. Usually caused by >600 volts
Jaringan Penghantar Listrik

1. Jaringan konduktor
 Pembuluh darah
 Otot

2. Jaringan tidak konduktor


 Tulang
 Kulit kering
 Syaraf tepi
menghentikan fungsi jantung dan menghambat pernafasan

11/20/20
Luka bakar akibat listrik

11/20/20
Kemungkinan jatuh dari ketinggian

11/20/20
11/20/20
TINDAKAN PERTOLONGAN
PADA KONDISI DARURAT
BAHAYA LISTRIK
Pendekatan kecelakaan
• Jangan panik dalam menghadapi situasi
kecelakaan.
• Hubungi pihak berwenang secepat mungkin
• Jika memungkinkan, minta bantuan
dari personil yang ahli dalam kelistrikan
• Mendekati lokasi kejadian kecelakaan secara
hati-hati.
Penilaian lokasi kejadian
• Lakukan pemeriksaan korban secara visual,
masih terhubung dengan konduktor yang aktif ?.
• Permukaan metal, obyek-obyek yang dekat dengan
korban atau permukaan tanah itu sendiri
kemungkinan masih mengeluarkan energi listrik.
• Jangan menyentuh korban yang masih teraliri listrik
atau permukaan masih bersifat konduktif.
• Putuskan aliran listrik jika memungkinkan.
Bahaya Listrik dan Solusinya
• Waspada (tidak bisa memutus aliran listrik,
energi yang tersimpan, panas permukaan dan api).
• Apabila anda tingkatkan kewaspadaan anda.
• Pastikan tangan dan kaki - kering
• Jika tersedia, gunakan perlengkapan pelindung
(sarung tangan khusus tegangan rendah,
sepatu khusus).
•Berdiri pada permukaan yang bersih dan kering.
•Pergunakan material non konduktif.
Penyelamatan pada tegangan
tinggi

• Wajib menggunakan perlengkapan


pelindung seperti sarung tangan khusus
tegangan tinggi dan sepatu khusus
• Menggunakan alat khusus yang telah
terisolasi atau (hot sticks,shotgun sticks,
tali,kabel non konduktif
Penyelamatan korban
• Jika memungkinkan, berdiri pada lapisan
karet kering atau material non konduktor
lain.
• Jangan menyentuh korban ataupun material
konduktif yang berada di dekat korban.
• Setelah aliran listrik diputus, tentukan apakah
korban harus dievakuasi.
• Berikan pertolongan pertama sesuai status
korban.
Mengenali tanda dan gejala
 Cidera (luka bakar akibat listrik masuk dan
keluar)
 Mati klinis (hilang kesadaran, henti nafas,
henti
jantung)
 Kerusakan jaringan (kulit/sub kutis, saraf,
otot,
tulang patah, saluran pencernaan, pembuluh
darah, jantung/irama, konduksi, infark)
 Kejang (kontraksi otot tidak teratur)
 Gelisah, nyeri otot, kelumpuhan, gangguan
penglihatan.
Pertolongan Pertama

Korban mungkin memerlukan RJP (CPR);


Apabila korban masih bernafas dan nadinya masih
berdenyut, berikan pertolongan pertama untuk
luka korban sesuai jenis dan kondisi luka;
Bila korban mengalami syok, tangani segera;
Pastikan korban mendapatkan perawatan medis
secepat mungkin;
Berikan personil medis informasi mengenai level
tegangan, durasi shock dan titik masuk serta titik
keluar sengatan listrik.
LUKA BAKAR

Hal-hal yang dapat dilakukan pada luka


bakar kering :
Siram bagian yang luka dengan air dingin sekitar 20
menit untuk meredakan nyeri
Lepaskan perhiasan dan pakaian
Luka ditutup dengan perban steril atau kain.
Hubungi pertolongan atau ambulance dan tangani shock
kalau ada.

Anda mungkin juga menyukai