Anda di halaman 1dari 58

INSTALASI LISTRIK DAN

ALAT KONTROL OTOMATIK


DEFENISI
1. Peralatan listrik adalah komponen-komponen / alat-alat
utama yang digunakan dalam memasang instalasi
tenaga listrik seperti pembangkit listrik, penghantar dan
pembumian instalasi tenaga listrik.
2. Perlengkapan
Perlengkapan adalah peralatan-peralatan yang
digunakan dalam menunjang pemasangan instalasi
tenaga listrik seperti sambungan-sambungan,
penopang, kotak sambungan klem dan lain-lainnya.
3. Tegangan dan Arus.
Tegangan sistem adalah besarnya tegangan atau
potensial yang terdapat pada sistem dan besar
tegangan tersebut sesuai dengan tegangan standard
yang telah ditentukan.
4. Arus listrik
Arus listrik adalah muatan elektron yang mengalir pada
suatu beban dan besarnya arus tergantung dari
besarnya beban tersebut.
5. Pembumian
Pembumian adalah suatu area atau titik untuk
membumikan penghantar instalasi tenaga listrik
kedalam tanah melalui suatu elektroda pembumian.
► Ruangan Kerja Listrik.
Ruangan kerja listrik dan ruangan kerja listrik terkunci
harus memenuhi ketentuan dan syarat yang ditetapkan
dibawah ini :
Ruangan kerja listrik harus diawasi oleh pengawas ahli
kecuali ruangan kerja listrik terkunci dan tidak ada orang
didalamnya dan pengawas ahli harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
 Keahliannya sesuai dengan jenis dan susunan instalasi
yang terpasang didalamnya.
 Diberi wewenang masuk ke dalam ruangan tersebut.
► Dalam Ruangan kerja boiler ada ruang kerja listrik harus
berukuran cukup besar sehingga instalasi listrik yang
akan dipasang didalamnya dapat diatur cukup leluasa
dan mudah diperiksa.
Sifat2 ruangan pesawat uap
► Didalam ruangan pesawat uap terdapat ruangan kerja
listrik dan panel kontrol elektronik.
► Disekitar ruangan pesawat uap terdapat temperatur
tinggi.
► Disekitar ruangan pesawat uap terdapat uap-uap dan
percikan-percikan air disekitar pompa air pengisi dan
motor listrik atau ruangan lembab.
► Disekitar ruangan pesawat uap terdapat instalasi bahan
bakar solar untuk pembakaran didalam ruangan bakar /
lorong api.
► Disekitar ruangan pesawat uap terdapat saluran
pembuangan udara panas atau stack.
Persyaratan instalasi listrik pesawat uap
► Persyaratan instalasi listrik untuk pesawat uap dan
bejana tekan harus sesuai dengan PUIL 2000
khususnya pada Bab VIII tentang Pemasangan Instalasi
Listrik di Ruangan Khusus karena kondisi lingkungan
yang terdapat didalam atau area pesawat uap dan
bejana tekan adalah lingkungan panas dan berair
(lembab) serta korosif.
► Ruangan khusus adalah ruangan dengan sifat dan
keadaan tertentu seperti ruangan kerja listrik, ruangan
lembab, rungan berdebu, ruangan dengan bahaya
kebakaran dan ledakan atau ruangan yang memerlukan
pengaturan lebih khusus untuk instalasinya.
Instrumen yang handal pada operasional ketel uap
dapat menjamin :
► Quantitas uap (flow bisa terpenuhi)
► Kualitas uap baik (tekanan uap cukup)
► Alat produksi aman tidak mudah rusak
► Effisiensi (jumlah uap yang dihasilkan seimbang dengan
bahan bakar yang dipakai)
► Kesalahan operator sekecil, mungkin dapat ditekan
► Kejemuan kerja tidak ada
► Operator dapat mengikuti operasi ketel,uap secara akurat
dan terkendali
Jenis instrumen pengontrol dapat digolongkan
sebagai berikut :
 A.Instrumen elektris
1. Sensor
2. Monitor
3. Aktuator/servo motor
4. Kontaktor
 B.Instrumen Mekanis
1. Katup
2. Alat pengamat
3. Alat pemisah
4. Alat tanda bunyi
5. Alat pemadam
Instrumen elektris adalah instrumen yang operasinya
menggunakan tenaga listrik
Instrumen mekanis adalah instrumen yang bekerja secara
mekanis dengan tenaga orang bila manual atau tenaga
lainnya yang tersedia

Sensor: alat untuk memberi informasi bahwa kondisi yang


kita inginkan telah tercapai dan sekaligus
menginstruksikan agar sistem itu bekerja
Mis: sensor ketinggian permukaan air ketel : <100 mm
bila batas ini tercapai penambahan panas dihentikan,
penambahan air harus dilakukan
Monitor: alat pemantau kondisi suatu proses,karena dengan
indra manusia tidak bisa sepenuhnya mengetahui
kondisi proses tersebut
Lingkup kerja monitor:
► Monitor tinggi permukaan air (gelas penduga)
► Monitor aliran (sight glass)
► Monitor tekanan ( manometer)
► Manometer suhu( thermometer)
► Monitor fungsi instrument ( berfungsi atau tidak)

Aktuator/servo motor: untuk mengerjakan suatu


instruksi di perlukan alat gerak yang dapat bekerja sesuai
dengan masukkan instruksi ke alat itu,jadi aktuator adalah
sumber gerak suatu alat lainnya
Kontaktor- adalah alat untuk mengalirkan arus listrik
dari satu jaringan ke jaringan lain

Instrumen Mekanis: instrumen yang bekerja secara


mekanis dengan tenaga orang bila manual dan tenaganya
lainnya yang tersedia.
Katup: untuk menghentikan atau mengalirkan suatu aliran
didalam suatu saluran diperlukan suatu alat yang bekerja
bisa secara otomatis atau manual.
Katup otomatis ada beberapa macam antara lain:
- Katup tekanan lebih –membuka dengan tekanan yang
dikontrol dan menutup kembali dengan tenaga pegas
- Katup searah – katup yang hanya bisa mengalir searah
- Katup pengatur tekanan – gunanya untuk menurunkan
tekanan dan aliran tekanan yang keluar selalu tetap stabil
Alat pemisah : dalam suatu proses kadang –kadang
diperlukan pemisahan antara gas dn cairan agar proses tidak
terhambat, antara lain:
► Air Vent- alat ini mendorong udara keluar saluran agar
aliran tidak terhambat banyak dipakai pada alat
pemanas atau pipa distribusi.
► Steam traps –alat ini memisahkan kondensat dari
saluran uap.
BAHAYA LISTRIK
► Jenis-jenis bahaya listrik yang dapat terjadi
pada ruang kerja listrik adalah sebagai
berikut :
► Bahaya sentuh langsung
► Bahaya sentuh tak langsung
► Bahaya overload
► Bahaya hubung singkat
► Bahaya akibat sambaran petir
BAHAYA SENTUH LANGSUNG
► Adalah bahaya yang diakibatkan
menyentuh langsung pada bagian aktif dan
perlengkapan atau instalasi listrik
PENYEBAB SENTUH LANGSUNG
► Kelalaian Manusia
► Cara Pemasangan yang tidak baik
► Gangguan Eksternal
08/11/2023 created by Ganjar Budiarto 19
DAMPAK SENTUH LANGSUNG
KEPADA MANUSIA
► Hilang Kesadaran
► Luka Bakar
► Jantung Berhenti
CARA-CARA PENGAMANAN SENTUH
LANGSUNG
► Proteksi bagian aktif dengan isolasi
► Proteksi dengan penghalang
► Proteksi dengan Rintangan
► Proteksi Penempatan diluar Jangkauan
BAHAYA SENTUH TIDAK
LANGSUNG

► Adalah bahaya sentuh pada suatu


peralatan listrik yang seharusnya tidak
bertegangan akan menjadi bertegangan
sebagai akibat kegagalan isolasi pada
peralatan tersebut
PENYEBAB
SENTUH TAK LANGSUNG
► Kegagalan isolasi peralatan
► Gangguan akibat cuaca / lingkungan
► Pemasangan instalasi yang tidak baik
DAMPAK
SENTUH TIDAK LANGSUNG

► Membahayakan manusia
► Membahayakan peralatan itu sendiri
► Membahayakan peralatan-peralatan lain
► Mengganggu kinerja peralatan-peralatan
proteksi lainnya
CARA-CARA PENGAMANAN SENTUH
TIDAK LANGSUNG
► Proteksi dengan pemutusan sesuatu secara
otomatis / ELCB
► Proteksi dengan separasi listrik (Insulasion
Transformer)
► Proteksi dengan Grounding
BAHAYA OVER LOAD
► Adalah bahaya yang diakibatkan kelebihan
beban pada penghantar dan sumber
pembangkit tenaga listrik.
PENYEBAB
BAHAYA OVER LOAD
► Penambahan beban terus menerus pada
penghantar tanpa memperhatikan KHA
penghantar dan kemampuan sumber
DAMPAK OVERLOAD
► Temperatur peralatan tinggi
► Penghantar terbakar
► Terjadinnya pemadaman
CARA PENGAMANAN
BAHAYA OVER LOAD
► Setting pengaman beban harus baik
► Periodik Maintanance
► Menggunakan MCB, NFB, MCCB dan
pengaman lainnya.
BAHAYA
HUBUNGAN SINGKAT

► Adalah bahaya yang diakibatkan adanya


hubungan singkat antara bagian aktif
(Phase to Phase) atau bagian tidak aktif
dan netral (Phase to Neutral)
PENYEBAB BAHAYA
HUBUNGAN SINGKAT

► Kelalaian Manusia
► Kegagalan Isolasi
► Cara pemasangan isolasi yang kurang baik
► Gangguan External.
DAMPAK BAHAYA
HUBUNGAN SINGKAT
► Terjadi Pemadaman
► Temperatur tinggi pada
peralatan/penghantar jika peralatan
pengaman tidak bekerja
CARA-CARA PENGAMANAN BAHAYA
HUBUNGAN SINGKAT

► Menggunakan peralatan pengaman seperti


MCB, MCCB, MFB, Fuse
► Periodik Maintanace
KONTROL OTOMATIK
Adalah suatu metode secara sistematik
untuk mengatur atau merubah serta
memperkuat suatu besaran mekanik
atau listrik dari peralatan untuk
dijadikan suatu aktifitas secara
otomatik seperti gerakan mekanis,
bunyi, switch dll sesuai dengan
kebutuhannya.
Bagan Sistem Kontrol

IN PROCESS OUT

FEEDBACK
Syarat-syarat Sistem Kontrol
► Mudah
► Andal
► Aman
► Kuat
► Tahan terhadap perubahan cuaca dan
kondisi lingkungan
► Reliable (dapat dipercaya)
► Sensitivitas tinggi
Kontrol Otomatik Listrik
Hardware, sitem kontrol listrik terdiri dari :
• Input/Sensor (transmitter)
• Sistem transmisi (penghubung)
• Proses/circuit kontrol
• Output/Receiver
Sensor (Transmitter)
Adalah suatu alat yang dapat merubah
parameter besaran seperti tekanan,
temperatur menjadi signal listrik seperti
arus, tegangan, dan frekwensi
Sistem Transmisi (Penghubung)
Sistem transmisi dalam sistem kontrol adalah
suatu alat untuk mengirim data-data atau signal2
dari sensor ke tempat proses kontrol secara
langsung atau tidak langsung seperti.
1. Mekanik, tuas2, linkage, roda gigi, shaft dll
2. Listrik/elktronika
 Kabel konduktor (langsung)
 gelombang elektromagnetik (Tidak langsung)
 Fiber optic dgn media cahaya (Tidak langsung)
Peralatan Kontrol Otomatik
Adalah suatu alat yang digunakan untuk
memproses atau merubah serta memperkuat
data-data input yang didapat dari sensor dan
ditransmisi secara mekanik maupun
listrik/elektronika menjadi gerakan mekanis
atau besaran arus, tegangan, frekwensi dan
digunakan sebagai output untuk
menggerakkan peralatan lain baik secara
mekanik ataupun secara elektrik sesuai
dengan kebutuhannya.
Output Sistem Kontrol
Adalah suatu alat yang dikendalikan
atau digerakkan dari hasil proses sistem
kontrol menjadi gerak mekanik, listrik,
bunyi, temperatur, tekanan, sesuai
dengan kebutuhannya dll.
Sensor Tekanan
Menurut Sistem Kerja
► Secara listrik (piezo electric)
► Secara mekanik (Buordontube)
Transmisi signal Menurut
Sistem Kerjanya
► Secara listrik (kabel)
► Gelombang elektromagnetik
- cahaya (fiber optic)
- frekuensi (udara)
► Mekanik (mechanical linkage)
Proses Kontrol
Sistem kerja proses kontrol adalah
menangkap data-data yang masuk ke
dalam peralatan proses kontrol baik berupa
besaran arus, tegangan atau frekuensi
untuk diubah atau diperkuat dalam sirkuit
listrik dan pada akhirnya diubah dalam
bentuk gerakan mekanis, bunyi dari alat
ukur (meter gauge)
Sistem Kerja Proses Kontrol
► Mekanis (mechanical linkage, roda
gigi, tuas, dll)
► Elektronika (operational amplifier)
► Elektrik (relay-relay, kontaktor)
► Gelombang elektromagnetik
- Frekuensi
- Cahaya
Output Sistem Kontrol
Output sistem kontrol dapat berupa :
► Gerakan mekanis (membuka/menutup
valve)
► Secara elektrik
- Pembacaan meter (analog)
- Bunyi (alarm)
- Pemutusan sirkuit
- Lampu
- Swicth on/off
Sistem Kontrol Otomatik Boiler
Besaran-besaran yang dikontrol dalam
boiler adalah :
► Tekanan uap
► Temperatur boiler
► Level air (water control)
► Sistem pembakaran (burner)
► Blow down control
► Safety valve control
Kontrol Otomatik Tekanan Uap

Prinsip kerja menggunakan sensor


tekanan dan diperkuat secara elektronik
serta dikalibrasikan pada suatu nilai
tekanan tertentu untuk mematikan dan
menghidupkan burner.
Kontrol Otomatik Temperatur Boiler

Prinsip kerja menggunakan sensor


temperatur yang diperkuat secara
elektronik serta dikalibrasi/diubah
menjadi suatu nilai temperatur tertentu
untuk mematikan dan menghidupkan
burner.
Kontrol Otomatik Level Air

Prinsip kerja menggunakan sistem


mekanis/pelampung yang dirubah
menjadi switch listrik dan digunakan
untuk menghidupkan dan mematikan
pompa air untuk mengisi air boiler
secara otomatis.
Blowdown Control
Prinsip kerja bisa secara mekanis atau
elektronik (otomatik) yang digunakan
untuk menutup dan membuka valve
blowdown pada saat pemeliharaan.
Kontrol Otomatik Sistem
Pembakaran (Burner)
Prinsip kerja secara elektronik atau
elektrik yang dihubungkan dengan
sensor tekanan, temperatur, dan sistem
bahan bakar dan dikalibrasikan ke suatu
nilai-nilai tertentu untuk menghidupkan
dan mematikan burner secara otomatis.
Safety Valve Control
Safety valve control bekerja pada saat
semua sistem kontrol otomatik tidak
bekerja dan tekanan uap terus naik
maka safety valve akan bekerja
membuka (popping) setelah melebihi
tekanan tertentu (setting) dari safety
valve.
Persyaratan teknis system kontrol /
panel kontrol pesawat uap
1. Sistem kontrol / panel kontrol harus dapat
berfungsi deng an baik dan mempunyai ketelitian
serta response time yang cepat dalam beroperasi
untuk mengontrol pesawat uap.
2. Sistem kontrol tersebut harus terlindung dari
jaringan-jaringan elektronik dan mekanis serta
temperatur disekelilingnya yang dapat
mempengaruhi kinerja dari panel kontrol tersebut.
3. Sistem kontrol tersebut harus terlindungi dari
gangguan-gangguan eksternal seperti binatang-
binatang kecil, serangga, percikan-percikan air, uap
dan lain-lain yang dapat mempengaruhi kinerja
panel kontrol tersebut.
4. Sistem kontrol/panel kontrol tersebut harus dapat
dengan mudah dijangkau oleh operator dalam
pengoperasiannya.
5. Sistem kontrol/panel kontrol tersebut harus aman
dari tegangan sentuh langsung dan sentuh tidak
langsung yang dapat membahayakan operatornya.
6. Sistem kontrol/panel kontrol tersebut harus aman
dari gangguan sambaran petir baik sambaran
langsung maupun tidak langsung yang dapat
mempengaruhi kinerja panel tersebut.
7. Sensor-sensor sistem panel kontrol harus sesuai
dengan spesifikasi dari media yang dikontrol baik yang
bersifat tekanan kerja dan temperatur kerja dari
pesawat uap.
8. Pemasangan sensor-sensor tersebut harus terpasang
secara kuat dan terlindungi dari gangguan-gangguan
mekanis elektronik baik secara langsung maupun tidak
langsung.
9. Pemasangan kabel-kabel instalasi listrik panel kontrol
harus terbuat dari kabel-kabel ukuran standart (SNI) dan
terlindung dalam pipa konduit PVC untuk melindungi
kabel-kabel tersebut dari gangguan-gangguan eksternal
dan benturan-benturan mekanis serta percikan air dan
uap.
10.Sambungan-sambungan kabel kontrol dan kabel-kabel
instalasi tenaga yang terdapat dalam pesawat uap harus
kuat dan terlindungi dari jaringan-jaringan eksternal dan
benturan-benturan mekanis serta percikan air dan uap
serta korosif (karat).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai