Anda di halaman 1dari 39

KEMENKES

DASAR-DASAR PERTOLONGAN PERTAMA


PADA KECELAKAAN (P3K)
DI TEMPAT KERJA
Biodata
 Nama : Ns.Sudirman, S.Kep
 Tmp/TTL : Lhokseumawe/23-08-1975
 R.Pddk :
◦ AKPER Pemda Lhokseumawe, Th1998
◦ PSIK-FK UNPAD, Th 2002
◦ Program Ners : Stikes hang Tuah TPI 2018
 R.Pelatihan:
◦ BCLS 118 Jakarta
◦ TOT Depkes RI-Singapura
◦ TOT PPI
◦ BTCLS
◦ TOT BTCLS Bapelkes Batam
◦ Hypnoterapi
◦ Perawatan Luka
 Jabatan :
◦ Asmen Rawat Inap dan Khusus
 Status : Menikah (5 putera, 2 puteri)
LATAR BELAKANG
 Berbagai sumber bahaya di tempat kerja
 Sering terjadi kecelakaan di tempat kerja
 Dapat mengakibatkan cidera terhadap
pekerja (manusianya)
 Kondisi korban ditentukan P3K yang
diberikan
 Belum diselenggerakan P3K di tempat kerja
LATAR BELAKANG
 KERUGIAN YANG TIMBUL :
 MORIL/JIWA
 MATERIIL
 IMAGE
 PERLU ADANYA P3K (FIRST AID) DI
TEMPAT KERJA  SEBAGAI BAGIAN DARI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
KERJA
Peraturan Perundangan Yang Terkait
Pelaksanaan P3K di Tempat Kerja
1. Undang-undang No. 1 tahun 1970
 Pasal 3: syarat-syarat Keselamatan Kerja untuk
memberikan P3K
 Pasal 9 ayat (3): kewajiban membina tenaga kerja dalam
pemberian P3K
2. Permennakertrans No.Per.03/Men/1982
 Pasal 2: Tugas pokok PKK diantaranya :
 Pelaksanaan P3K
 Pendidikan petugas P3K
 Permennakertrans No.Per.15/Men/2008
Ps 2. Kewajiban pengurus/pengusaha :
1) Pengusaha wajib menyediakan petugas P3K dan fasilitas
P3K di tempat kerja.
2) Pengurus wajib melaksanakan P3K di tempat kerja.
Permenakertrans No. Per.15/Men/VIII/2008 ttg P3K
Di Tempat Kerja
Ps.3 Syarat Petugas P3K Di Tempat Kerja :
1) Harus memiliki lisensi dan buku kegiatan P3K dari
instansi ketenagakerjaan.
2) Syarat-syarat pemberian lisensi petugas P3K Di
Tempat Kerja :
a. Bekerja pada perusahaan yang bersangkutan;
b. Sehat jasmani dan rohani;
c. Bersedia ditunjuk menjadi petugas P3K;
d. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar di bidang
P3K di tempat kerja  memiliki sertifikat pelatihan P3K di
Tempat Kerja.
3) Pedoman tentang pelatihan dan pemberian lisensi
diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur
Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan.
Ps. 4
 Petugas P3K dalam melaksanakan tugasnya
dapat meninggalkan pekerjaan utamanya
untuk memberikan pertolongan bagi
pekerja/buruh dan/atau orang lain yang
mengalami sakit atau cidera di tempat kerja
Ps. 5
1) Petugas P3K di tempat kerja ditentukan
berdasarkan jumlah pekerja/buruh dan potensi
bahaya di tempat kerja (dengan rasio
sebagaimana Lampiran I Peraturan ini.
RASIO JUMLAH PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA DENGAN
JUMLAH PEKERJA BERDASARKAN KLASIFIKASI TEMPAT
KERJA
Klasifikasi Tempat Kerja Jumlah pekerja Jumlah petugas P3K

Tempat kerja dengan


potensi bahaya rendah 25 – 150 org 1 org

1 orang untuk setiap


>150
150 orang atau kurang

Tempat kerja dengan ≤100 1 orang


potensi bahaya tinggi
>100 1 orang untuk setiap
100 orang atau kurang
Ps 6.
Petugas P3K di tempat kerja mempunyai tugas :

a) Melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja;


b) Merawat fasilitas P3K di tempat kerja;
c) Mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku
kegiatan; dan
d) Melaporkan kegiatan P3K kepada pengurus.
Fasilitas P3K di Tempat Kerja
Ps. 8 :

Fasilitas P3K di Tempat Kerja meliputi:


1. Ruang P3K;
2. Kotak P3K dan isi;
3. Alat evakuasi dan alat transportasi; dan
4. Fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri
dan/atau peralatan khusus di tempat kerja yang
memiliki potensi bahaya yang bersifat khusus.
Alat pelindung diri khusus : peralatan yang disesuaikan
dengan potensi bahaya yang ada di tempat kerja yang
digunakan dalam keadaan darurat.
Peralatan khusus : alat untuk pembasahan tubuh cepat
(shower) dan pembilasan/pencucian mata.
ISI KOTAK P3K
KOTAK A KOTAK B KOTAK C
No ISI (untuk 25 (untuk 50 TK/ (untuk 100
TK/ kurang) kurang) TK/kurang)
1. Kasa steril terbungkus 20 40 40
2. Perban (lebar 5 cm) 2 4 6
3. Perban (lebar 10 cm) 2 4 6
4. Plester (lebar 1,25 cm) 2 4 6
5. Plester Cepat 10 15 20
6. Kapas (25 gram) 1 2 3
7. Kain segitiga/mittela 2 4 6
8. Gunting 1 1 1
9. Peniti 12 12 12
10. Sarung tangan sekali pakai
(pasangan) 2 3 4
11. Masker 2 4 6
12. Pinset 1 1 1
13. Lampu senter 1 1 1
14. Gelas untuk cuci mata 1 1 1
15. Kantong plastik bersih 1 2 3
16. Aquades (100 ml lar. Saline) 1 1 1
17. Povidon Iodin (60 ml) 1 1 1
18. Alkohol 70% 1 1 1
19. Buku panduan P3K di tempat kerja 1 1 1
20. Buku catatan 1 1 1
21. Daftar isi kotak 1 1 1
JUMLAH PEKERJA/BURUH, JENIS KOTAK P3K
DAN JUMLAH KOTAK P3K
Jumlah Jumlah Kotak P3K
Jenis Kotak P3K
Pekerja Tiap 1 (Satu) Unit Kerja
< 26 org A 1 kotak A
26 s.d 50 org 1 kotak B atau,
B/A 2 kotak A
51 s.d 100 org 1 kotak C atau,
2 kotak B atau,
C/B/A
4 kotak A atau,
1 kotak B dan 2 kotak A
Setiap 100 org 1 kotak C atau,
2 kotak B atau,
C/B/A
4 kotak A atau,
1 kotak B dan 2 kotak A
Keterangan :
1 kotak B setara dengan 2
kotak A
1 kotak C setara dengan 2
MENGENAL BAHAYA INDUSTRI &
POTENSI CEDERA
 Sumber bahaya di lingkungan kerja :
 Keadaan mesin, peralatan, perlengkapan kerja dan bahan-bahan
Penerangan dan kuat cahaya
 Cara dan proses kerja
 Polusi udara & iklim kerja
 Kebisingan
 Udara dan gas-gas bertekanan
 House Keeping
 Tidak menyadari bahaya :
 Tidak mengetahui/mengenal bahaya yang sewaktu-waktu dapat
timbul
 Terbiasa dengan keadaan tersebut  selalu merasa aman
Kategori kecelakaan kerja :

 Jatuh pada ketinggian sama atau berbeda


 Kejatuhan benda
 Terantuk,tersandung, tergelincir karena benda
 Terjepit
 Terlanggar, tertumbuk, tertabrak dan tergilas
 Terpotong
 Terkilir
 Terbakar akibat suhu tinggi
 Terbakar akibat listrik
 Terbakar akibat bahan korosif atau terkena radiasi
 Lain-lain : runtuhnyakonstruksi, peledakan, kebakaran
dan sambaran petir
PENGERTIAN
 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) :

Upaya memberi pertolongan pertama pada korban kecelakaan


atau penyakit mendadak, dg cepat & tepat sebelum korban
mendapat pertolongan lebih lanjut.

 P3K di tempat kerja :


Upaya memberikan pertolongan pertama secara cepat dan
tepat kepada pekerja/buruh dan/atau orang lain yang berada di
tempat kerja, yang mengalami sakit atau cidera di tempat
kerja.

 Pengawasan P3K di tempat kerja :


Pengawasan thd peraturan per-uu terkait penyelenggaraan P3K
di tempat kerja
Pengertian

 Petugas P3K di tempat kerja :


Pekerja/buruh yang ditunjuk oleh pengurus/pengusaha
dan diserahi tugas tambahan untuk melaksanakan P3K
di tempat kerja.

 Fasilitas P3K di tempat kerja :


Peralatan, perlengkapan, dan bahan yang digunakan
dalam pelaksanaan P3K di tempat kerja.
Peraturan Pelaksanaan P3K Di Tempat Kerja

 Permenakertrans No. Per. 15/Men/VIII/2008 Tentang Pertolongan


Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja  mencabut
Peraturan Khusus AA Tahun 1956

 Kepdirjen Binwasnaker No. Kep. 53/DJPPK/VIII/2009


Tentang Pedoman Pelatihan Dan Pemberian Lisensi Petugas
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Di Tempat Kerja
MAKSUD DAN TUJUAN
P3K dimaksudkan :
 memberikan perawatan darurat pada korban, sebelum
pertolongan yang lebih lengkap diberikan oleh dokter atau
petugas kesehatan lainnya.

P3K diberikan untuk :


 Menyelamatkan nyawa korban
 Meringankan penderitaan korban
 Mencegah cidera/penyakit bertambah parah
 Menunjang upaya penyembuhan cidera/penyakit
 Mempersiapkan/mencari pertolongan lebih lanjut
Pelaksanaan P3K Di Tempat Kerja

 Pengorganisasian melalui : Panitia Pembina


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
 Penerapan melalui :
 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
 Merupakan bagian dari upaya penanggulangan keadaan
darurat (Emergency Respon)
 Dilakukan oleh petugas terlatih
 Oleh karena nasib korban selanjutnya ditentukan oleh
pertolongan pertama, maka penolong tersebut perlu
dibekali dengan pengetahuan & keterampilan P3K.
PRINSIP DASAR
TINDAKAN PERTOLONGAN
1. Pedoman tindakan
 Penolong harus memahami dan terampil
 Tindakan pertolongan harus berurutan
 Amankan korban dan beri tanda tempat kejadian
 Cari bantuan sambil memberikan pertolongan
2. Ciri-ciri gangguan
 Mengenali ciri-ciri gangguan pada korban
3. Kesiapan pertolongan
 Personil
 Buku petunjuk/buku pedoman panduan
 Kotak P3K & kotak khusus dokter
 Alat angkut & transportasi
 Alat perlidungan
 Peralatan darurat
GANGGUAN UMUM
 Gangguan pernafasan (sumbatan jalan
nafas, menghisap asap/gas beracun,
kelemahan atau kekejangan otot
pernafasan).
 Gangguan kesadaran (gegar/memar otak,
sengatan matahari langsung, kekurangan zat
asam/oksigen).
 Gangguan peredaran darah (perdarahan
hebat, luka bakar yang luas, rasa nyeri yang
hebat, kekuarangan cairan tubuh secara
cepat, keadaan allergi atau tidak tahan obat).
GANGGUAN LOKAL

 Perdarahan atau luka yang disebabkan


karena adanya pembuluh darah terputus
atau robek.
 Patah tulang yang disebabkan karena
adanya benturan atau pukulan.
 Luka bakar yang disebabkan karena panas
kering, kontak dengan aliran listrik, gesekan
dari roda yang berputar, asam dan basa
kuat, panas yang basah.
Traumatic amputation
Thumb injury
Tindakan yang harus dilakukan pada P3K
 Menilai situasi
 Perhatikan dengan cepat & aman
 Perhatikan bahaya yang mengancam
 amankan tempat kejadian
 lindungi korban dari bahaya
 jangan kerjakan sendiri semua
 menilai semua korban dan memberi pertolongan
 ikuti prioritas tindakan
 mencari bantuan
 pastikan bantuan sudah diminta dan sedang berjalan
Langkah-langkah yang harus diingat
 D = Dangerous/Bahaya
 R = Response
 C = Circulation
 A = Airway
 B = Breathing
 D = Disability
PRINSIP TINDAKAN DARURAT

 Lokasi kejadian
 Pemeriksaan tempat, aman?
 Apa yang terjadi ?
 Berapa jumlah korban terluka ?
 Kondisi korban
 Bantuan yang sudah diberikan
Pemeriksaan primer (awal)
A. Tujuan : memeriksa kondisi yang engancam
dan memberikan pertolongan pertama
B. Tindakan pertolongan pertama : DRCABD
waktu meminta bantuan, teruskan pemeriksaan
awal dengan :
 memeriksa sirkulasi dan C-Spina control
 membuka jalan nafas
 memeriksa pernafasan

C. Meminta bantuan Pelayanan Medik


Darurat (PMD)
Pemeriksaan Sekunder/Lanjutan

 Tujuan : memeriksa korban cedera dan masalah lain


yang tidak segera mengancam jiwa tetapi dapat
menyebabkan masalah bila tidak diperbaiki.
 Ingat KRLBP
 K = Keluhan utama
 R = Riwayat
 L = Lokasi
 B = Bandingkan
 P = Periksa berkala
Pemeriksaan Sekunder/Lanjutan

Tanyakan pada korban :


 Keluhan utama kedaruratan
 Alergi
 Obat-obatan
 Penyakit dahulu
 Makan terakhir
 Kejadian sebelum
 Periode lama nyeri
 Area (di mana)
 Intensitas (sifat)
 Nulitas (apa yang menghentikan rasa sakit)
Pemeriksaan dari kepala sampai kaki

1. Kepala (wajah, telinga, hidung) - Perdarahan ? Cairan otak ?


2. Mata - Manik mata sama ? Kelainan bentuk ? Cairan otak ?
3. Dada dan bahu- Nyeri ? Luka ? Tulang selangka ?
4. Panggul - Nyeri ? Kelainan bentuk ? Luka ?
5. Anggota gerak - Kelainan bentuk ?, Kebiruan ? Denyut nadi ?
Pengisian kapiler ? Sensasi ? Sentuhan jari tangan/kaki ?
Genggman tangan/dorongan kaki ? Gerakan jari tangan/kaki ?
6. Perut Nyeri ? Luka ?
7. Tulang belakang -Kebiruan ? Nyeri ? Luka ? Kaku ?
Mencari informasi untuk menemukan masalah

 Riwayat :
 Bagaimana kejadian (tanya korban atau penolong
pertama)
 Gejala :
 Apa yang dikatakan dan dirasakan korban
 Tanda :
 Apa yang dilihat dan dirasakan pada pemeriksaan
PRINSIP DASAR TINDAKAN P3K

 Penolong harus memahami dan terampil mengamankan dirinya dan


korban  gunakan alat pengaman/pelindung yang tepat dan cocok
serta prosedur yang benar.
 Amankan segera korban dari suatu gangguan lain disekitar tempat
kejadian.
 Tindakan pertolongan harus dengan urutan yang paling tepat.
 Penolong harus mampu menilai dan membaca situasi sebelum
memutuskan tindakan apa yang harus didahulukan.
 Usahakan secepat mungkin menghubungi dokter, ambulan, rumah
sakit atau yang berwajib sambil pertolongan pertama diberikan.
 Pertolongan pertama yang bersifat darurat harus segera diikuti
pertolongan yang lengkap dan sempurna, serta pada kasus besar
diikuti dengan pengamanan terhadap tempat kejadian agar tidak
rusak apabila nantinya diadakan penyelidikan.
PRINSIP DASAR TINDAKAN P3K

 Tempat dimana kecelakaan terjadi :


 harus segera diberi tanda agar orang lain tahu tempat itu ada
kejadian kecelakaan,
 orang lain yang tidak berkepentingan tidak diperkenankan
memasuki tempat kecelakaan karena mengganggu upaya
pertolongan yang dilakukan dan dapat berbahaya bagi orang
tersebut.
 Jika ada korban pernapasan sedang berhenti, longgarkan
jalan napas dan berikan pernapasan buatan
UNIVERSAL PRECAUTION
(Kewaspadaan Universal)
 Pendekatan terhadap merebaknya
penularan HIV/Hepatitis dan
kesadaran akan pentingnya melindungi
petugas dari berbagai infeksi
melalui darah dan cairan tubuh.
 Penerapan kewaspadaan terhadap darah
dan cairan tubuh dan dilaksanakan
secara universal terhadap semua
orang tanpa memandang status infeksi
 Untuk megurangi risiko terhadap
berbagai penyakit yang dibawa
UNIVERSAL PRECAUTION
(Kewaspadaan Universal)
 Kewaspadaan Universal Mencakup :
 Penanganan benda tajam
 Cuci tangan sebelum dan sesudah setiap
prosedur kegiatan, di air mengalir dengan
mamakai detergen atau sabun atau alkohol 70%
 Penggunaan pelindung
 Membuang sisa darah dan cairan tubuh yang
tercemar secara aman
 Peralatan yang tercemar dilakukan sterilisasi
dengan menggunakan disinfektan yang tepat
secara khusus
 Kain-kain kotor dilakukan pencucian dengan
ditergen dan bahan disinfektan dengan
temperatur 80%
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai