By : medical team
1
MATERI PEMBAHASAN:
• LATAR BELAKANG
• PENGERTIAN
• DASAR HUKUM
• MAKSUD DAN TUJUAN
• PATAH TULANG
• LUKA BAKAR
• RESUSITASI JANTUNG PARU
• GIGITAN BINATANG
• KERACUNAN H2S
2
LATAR BELAKANG
• KECELAKAAN KERJA CENDERUNG
TERJADI DI TEMPAT KERJA
• KERUGIAN YANG TIMBUL :
MORIL/JIWA
MATERIIL
IMAGE
• PERLU PEMBINAAN & PENGAWASAN
PENGERTIAN
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) :
Upaya memberi pertolongan pertama pada korban
kecelakaan atau penyakit mendadak, dg cepat & tepat
sebelum korban mendapat pertolongan lebih lanjut
22
Secara sederhana patah tulang
dibagi menjadi :
1. Patah tulang tertutup
2. Patah tulang terbuka
23
24
25
Tanda-tanda patah tulang :
• Ada riwayat trauma
• bengkak
• Nyeri
• Tidak dapat digerakkan
• Mungkin tampak deformitas
• Mungkin terdengar krepitasi
(bunyi gesekan tulang-tulang
yang patah)
• Urutan langkah-langkah
pertolongan pertama pada
korban patah tulang :
26
1. Periksa adanya luka dan tanda-tanda patah
tulang. Luka yang terbuka balut dan tekan.
2. Buka/potong pakaian yang menutupi luka,
baringkan korban, selimuti agar hangat. Jika
menemukan tanda-tanda patah tulang, maka
perhatikan langkah-langkah berikutnya.
27
3. Lakukan reposisi
4. Lakukan immobilisasi
5. Segera rujuk ke rumah sakit
28
Hal-hal yang jangan dikerjakan bila ada
dugaan patah tulang :
• Jangan memindahkan korban sampai
pertolongan ambulan datang.
• Jangan menggerakkan secara berlebihan pada
bagian tubuh yang patah.
• Bila ada dugaan patah tulang belakang/leher
jangan menggerakkan kepala korban.
29
Membuat bidai
Bahan untuk membuat bidai :
• batang pohon
• gulungan koran/majalah
• tangkai sapu
30
Berilah bantalan pada bidai
dengan sesuatu yang lunak
untuk melindungi luka
Bidai harus cukup panjang
melewati dua sendi yang
terdekat untuk mencegah
pergerakan.
31
Tujuan pembidaian
• Mengurangi nyeri akibat pergerakan
• Mencegah makin buruknya patah tulang
• Mencegah (bertambahnya)kerusakan
jaringan lunak
• mengurangi perdarahan
• Memudahkan transportasi
32
LUKA BAKAR
33
PENYEBAB
• PANAS KERING Dry Heat burn
• PANAS BASAH
• BAHAN KIMIA
• LISTRIK
• RADIASI
Electrical Burn
• SENGATAN DINGIN
Chemical burn
34
Pengkajian Luka Bakar
• Kedalaman luka bakar
• Luas area luka bakar
• Luka bakar yang kritis
35
Kedalaman Luka Bakar
• Mencapai epidermis
dan sebagian dermis
• Sangat sakit
• Blister/gelembung air/
bulla
• Bila bulla pecah
kemerahan
37
Luka bakar derajat 3
41
• Jauhkan korban dari sumber trauma.
• Padamkan api dan siram kulit yang panas dengan air
ideal air bersih yang dingin, air mengalir
√ Penggunaan bahan selain air bersih sangat tidak
menguntungkan bagi korban, karena :
semakin kotornya permukaan luka,
42
Penanganan luka bakar kimia:
• Bilas bagian tubuh yang terkena dengan air (dingin)
mengalir selama minimal 15 menit
• Perlahan-lahan tanggalkan pakaian korban yang
terkontaminasi sambil membilas bagian yang cedera
jaga agar penolong tidak terkontaminasi.
• Rujuk ke rumah sakit
• Jangan melakukan usaha “netralisasi” pada luka bakar
kimia sebab panas yang dikeluarkan akan
mengakibatkan kerusakan yang lebih parah.
43
44
RESUSITASI JANTUNG PARU
45
• Resusitasi menghidupkan kembali
• Resusitasi Jantung Paru (RJP)
gabungan pernafasan paru buatan dan
pijat jantung luar.
• Tujuan RJP mempertahankan jalan
napas dan sirkulasi darah yang cukup
sampai bantuan medis tiba.
46
Tanda henti pernafasan dan denyut
jantung adalah :
•Penderita tidak bernafas
•Denyut nadi tidak teraba
•Kehilangan kesadaran
•Penderita tampak pucat atau kebiruan
47
Kapan
• Kapan tindakan
mulai?? RJP dimulai?
Tindakan RJP
awal sesegera
mungkin harus
dilakukan. Golden
period 4 menit
48
Urutan tindakan jika
menemukan korban
kecelakaan :
1.Danger
Lihat bahaya,
pastikan anda dan
korban dalam keadaan
aman
49
2. Respon – periksa
apakah korban
berespon atau tidak
– sadar atau tidak
“Panggil nama korban
dan tepuk bahunya”
50
Jika korban berespon dengan
menjawab atau tubuh bergerak
• Biarkan korban terbaring seperti
yang anda temukan, periksa
kondisi korban dan mintalah
bantuan
• Minta seseorang untuk mencari
pertolongan, bila anda sendiri
tinggalkan korban untuk
meminta bantuan dan segera
kembali.
51
Jika korban tidak
berespon
• Teriak minta tolong
• Bila anda tidak dapat
memeriksa korban
dengan posisi
pertama anda
temukan, Segera
balikkan korban
dengan posisi
terlentang dan buka
Jalan Napas (Airway)
52
3. Airway(Jalan nafas)
• Tengadahkan kepala, angkat dagu (Head tilt,
chin lift)
• Segera keluarkan benda asing yang
menyumbat jalan napas
• Tetap pertahankan jalan napas
53
4. Breathing and Circulation – Pernafasan dan
Sirkulasi • Pertahankan jalan
napas terbuka,
Lihat pergerakan dada
korban
Dengar napas korban
Rasakan udara yang
keluar dengan pipi
anda
• Pemeriksaan tidak
boleh lebih dari 10 detik
54
Bila korban bernafas normal :
• Baringkan korban dalam posisi miring
• Minta seseorang untuk memanggil
bantuan medis
• Periksa kembali pernapasan korban
55
Bila korban tidak bernapas atau hanya
bernapas satu satu dan lemah:
• Segera panggil bantuan
• Segera lakukan RJP(Resusitasi Jantung
Paru) tekan dada 30 kali dilanjutkan nafas
buatan 2 kali
56
Metode pernafasan buatan dapat dilakukan
dengan cara :
•Pernafasan buatan dengan cara mulut ke
mulut
•Pernafasan buatan dengan cara mulut ke
hidung
•Pernafasan buatan dengan alat Bantu
resusitasi
57
Metode pernafasan buatan dgn cara mulut
ke mulut
Tatacara pelaksanaan :
•Telentangkan korban di atas alas yg
keras, angkat belakang kepala sampai
dagu terangkat.
58
• Bersihkan jalan
nafas/mulut dg cara
mengusap mulut
dengan jari tangan
penolong, keluarkan
gigi palsu bila ada.
59
• Tarik dagu tegak
lurus kedepan,
hingga mulut
terbuka
60
• Penolong membuka mulut lebar-lebar dan
dikuncikan ke mulut korban, hingga tidak
ada udara yang bocor. Tekan kedua
lubang hidung korban.
61
• Tiupkan udara ke
dalam paru-paru
korban, untuk korban
dewasa 10-15 kali
tiupan permenit,
setiap tiupan 5-6
detik.
62
• Udara yang ditiupkan masuk paru-
paru dada tampak mengembang.
• Bila udara tidak bisa masuk paru-paru
periksa lagi mungkin ada sumbatan
jalan nafas.
63
Metode pernafasan buatan dari mulut ke hidung
Metode ini sama dengan metode mulut ke
mulut hanya saja tiupan ke dalam paru-
paru korban melalui hidungnya. Metode
ini dilakukan bila ada luka pada mulut
korban.
64
Metode kombinasi pernafasan buatan
dengan pijat jantung (RJP)
• Posisikan diri anda tegak lurus
terhadap korban
• Tekan dada korban di titik tekan yaitu
satu atau dua jari di atas bagian
terbawah tulang dada sedalam 4 – 5
cm
65
• Pada saat anda tidak dalam sedang menekan
dada, jangan ubah posisi penekanan. Tekanlah
dada dengan kecepatan tekan 100 kali permenit
• Setelah 30 tekan dada, tengadahkan kepala dan
angkat dagu berikan 2 kali napas buatan
• Kembali cari posisi tekan dan langsung berikan
tekanan dada 30 kali dilanjutkan 2 kali napas
buatan dan seterusnya dengan rasio 30:2
66
67
RJP dihentikan jika :
korban telah hidup kembali
ada penolong lain yang lebih terlatih
penolong terlalu kelelahan
lingkungan menjadi tidak aman
korban mengalami henti jantung
lebih dari 30 menit (dengan atau
tanpa RJP)
68
GIGITAN BINATANG
69
Sengatan Lebah
72
Tindakan pertolongan
• Carilah sesorang untuk menemani korban. Jika
korban menunjukkan tanda-tanda alergi, gunakan
epinefrin atau beri antihistamin oral Segera cari
bantuan medis.
• Cuci daerah yang tergigit dengan air dan sabun
Atau alkohol untuk membunuh bakteri dan
membersihkannya.
• Kompres es untuk mengurangi bengkak dan rasa
tak nyaman
73
• Periksa adanya sengat di area bekas sengatan
• hanya lebah madu yang meninggalkan sengat dan
memiliki kantung bisa/racun sehingga sengat ini terus
menyuntikkan bisa selama 2 atau 3 menit jika ia
tertinggal dikulit
• Kerik sengat ini dengan kuku jari, pisau dapur atau
benda sejenis agar terlepas.
• Hindari penjepitan dengan jari atau penjepit menjepit
kantung bisanya keluar
74
• Jangan menggaruk daerah yang
tersengat semakin bengkak dan
merah, dan meningkatkan resiko
infeksi.
76
• Kobra kadang hanya menggigit tanpa
menyutikkan bisa (gigitan kosong).
tidak semua gigitan kobra pada manusia
berakhir dengan kematian.
• TETAP WASPADA bila tergigit ular ini
• DON’T BE PANIC
77
Tanda gigitan ular berbisa
78
Gejala keracunan
• Bisa kobra
terutama bersifat neurotoksin
mempengaruhi dan
melumpuhkan kerja jaringan
syaraf.
Korban perlahan-lahan akan
merasa ngantuk (pelupuk mata
memberat), kesulitan bernafas,
hingga detak dan irama jantung
terganggu dalam beberapa jam
kemudian.
79
Gejala keracunan
81
Tindakan pertolongan
2. Kurangi gerak. Setiap gerakan yang
tidak perlu hanya akan
menyebabkan bisa ular menyebar
lebih luas melalui peredaran darah.
Usahakan untuk tetap diam, sebisa
mungkin gunakan alat transportasi
dan jangan berjalan kaki untuk
mencapai lokasi yang menyediakan
1. Jangan panik. Tidak semua pertolongan pertama.
gigitan ular mengandung bisa
yang berbahaya, bahkan meski
yang menggigit adalah spesies
ular berbisa.
82
3. Cuci bekas gigitan. Jika ada, gunakan sabun dan air
matang untuk membersihkan sesegera mungkin.
4. Cuci mata jika kena semburan bisa. Beberapa spesies
ular kobra yang hidup di Asia dan Afrika mampu
menyemburkan bisa mematikan tanpa harus
menggigit korban. Jika semburan ini mengenai mata
atau lapisan mukosa tipis lainnya, segera cuci
dengan air.
83
5. Ikat kuat-kuat daerah disekitar luka. 7. Jangan suntikan antiracun sendiri.
Ikatan yang kuat disekitar bekas Injeksi anti racun memang
gigitan dapat menghambat dibutuhkan dengan segera, namun
penyebaran racun sampai sebaiknya tetap dilakukan oleh
mendapatkan pertolongan lebih dokter atau tenaga kesehatan yang
lanjut. terampil. Adanya pengotor pada
alat suntik terkadang malah dapat
6. Bawa ke dokter secepat mungkin.
membahayakan pasien.
Serum anti bisa ular bisa
didapatkan diPuskesmas atau
tempat praktik atau tempat praktek
dokter . Jika dalam perjalan koraban
muntah-muntah, tempatkan dalam
posisi duduk atau berbaring untuk
memastikan muntahannya tidak
menyumbat saluran nafas. 84
PERLU DIINGAT
85
KERACUNAN H2S
86
Hidrogen Sulfide (H2S)
• Gas yang tak berwarna, mudah
terbakar dan larut dalam air.
• Toksisitasnya tinggi.
• Pada konsentrasi rendah barbau
seperti telur busuk.
87
Tempat-tempat potensial penghasil gas
H2S:
• Lingkungan pengeboran sumur migas
• Laboratorium komersial
• Tambang bawah tanah
• Pabrik peyulingan gas
• Pabrik petrokimia
• Pabrik pengolahan sulfur
88
• Pada konsentrasi tinggi olfatctry
paralysis (bau H2S tidak terdeteksi
lagi akibat paralysis atau lumpuhnya
saraf indra penciuman)
• Nilai ambang batas : 10 ppm
89
Pengaruh H2S terhadap tubuh
bergantung pada:
Waktu
Frekuensi
Intensitas
Tingkat kerentanan pribadi
90
Respon fisiologis tubuh terhadap paparan H2S akut
94
• Mata
• Bilas mata dengan air mengalir minimal 15 menit.
• Jika terdapat iritasi & gejala-gejala lain segera cari
bantuan medis.
• Kulit
– Bersihkan kulit dengan air minimal 15 menit.
– Jika terdapat iritasi & gejala-gejala lain segeara cari bantuan
medis.
– Singkirkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi sambil tetap
melanjutkan bilasan air.
• Tertelan
– Jika pasien sadar, jangan dirangsang untuk muntah tetapi beri
minum air putih sebanyak-banyaknya.
– Jika muncul gejala-gejala lebih lanjut cari pertolongan medis.
95
TERIMAKASIH
96