Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN KECELAKAAN KERJA

NO: NO. Revisi: Halaman

Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh:


Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah
Kota Lubuklinggau
PROSEDUR
KERJA
Hj.Yeti Sukeni,SKM
NIP.19801004 200604 2013
PENGERTIAN Cara penanganan untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja.
TUJUAN Sebagai prosedur yang digunakan bagi petugas laboratorium serta sebagai
pedoman untuk petugas dalam penanganan kecelakaan kerja di laboratorium.
ALAT DAN A. Alat :
BAHAN 1) APD (handscoon. Masker, jas laboratorium, kaca mata lab, sepatu
lab, penutup kepala).
2) Kain
3) Eye wash

B. Bahan :
1) hand shop
2) Handrub
3) Larutan pemutih 10 %
4) Larutan clorin 5 %.
5) body wash
6) Air bersih
PROSEDUR A. Petugas selalu menggunakan APD, pada saat melakukan pemeriksaan,
mengambil sampel, sebelum kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien.
B. Petugas selalu mencuci tangan dengan mengingat 5 moment cuci tangan,
yaitu:
1) Sebelum kontak dengan pasien.
2) Sebelum melakukan tindakan aseptik.
3) Apabila terkena cairan tubuh pasien.
4) Setelah kontak dengan pasien.
5) Setelah kontak dengan lingkungan pasien.
C. Petugas mencuci kulit yang terkena percikan spesimen infeksius, dan
larutan berbahaya dengan segera.
D. Penyediaan eye wash/shower dan body wash diperuntukkan yang
menggunakan bahan kimia atau bahan biologi.
E. Petugas melakukan dekontaminasi pada tumpahan spesimen yang
banyak dengan cara ditutup dengan kain dan basahi dengan larutan
pemutih 10 % atau larutan clorin 5 % dan biarkan selama 5 menit.
F. Bila tumpahan sedikit, digosok dengan kain yang sudah dibasahi dengan
larutan pemutih 10 % atau larutan clorin 5 %.
G. Petugas membuang kain yang terkontaminasi tersebut pada wadah
pembuangan limbah medis infeksius.
H. Petugas mendokumentasikan kejadian dan tindakan pada buku laporan
kejadian K3.
I. Petugas melaporkan setiap bulan kepada petuga program K3
laboratorium.
REFERENSI KEMENKES Nomor 835/ MENKES/SK/IX/2009 Tentang Pedoman
Keselamatan Dan Keamanan Laboratorium Mikrobiologi Dan Biomedik.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013
Tentang cara penyelenggaraan laboratorium yang baik.

Anda mungkin juga menyukai