Anda di halaman 1dari 13

HIRARKI

PENGENDALIAN
BAHAYA
FAKTOR BAHAYA
• Segala sumber, kondisi, dan aktivitas yang dapat menimbulkan
cedera (kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat kerja (OHSAS
18001:2007)
• Faktor bahaya bisa dikelompokan menjadi
a. Faktor bahaya keselamatan kerja
b. Faktor bahaya kesehatan kerja
Faktor Bahaya Keselamatan Kerja
Segala sumber bahaya yang dapat menyebabkan luka (injury),
kematian, kerusakan property perusahaan yang bersifat akut.
• Faktor bahaya fisik : disebablkan oleh mesin atau alat kerja
mekanik terjatuh, terpleset, tersayat, tertabrak)
• Faktor bahaya elektrik: disebabkan oleh peralatan yang
mengandung listrik
• Faktor bahaya kebakaran : bahan kimia yang mudah terbakar
• Faktor bahaya peledakan : bahan kimia yang mudah meledak
Faktor Bahaya Kesehatan Kerja
Semua faktor bahaya yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan (penyakit) dan biasanya
bersifat kronis
• Faktor Bahaya Fisik : Kebisingan, Radiasi, Suhu
ekstrim, Getaran
• Faktor Bahaya Kimia : Debu, Gas, Uap,
• Faktor Bahaya Biologi : Bakteri, Virus, dan Jamur
• Faktor Bahaya Ergonomi : Postur Kerja, manual
handling, kerja statis, Repitive work
• Faktor Bahaya Psikologi :
NAB
Nilai Ambang Batas (NAB) adalah Standar faktor bahaya di tempat kerja sebagai
kadar/intensitas rata-rata tertimbang waktu (time weighted average) yang dapat diterima
tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan
sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu

Manfaat standar
• Sebagai kadar standar untuk perbandingan
• Pedoman untuk perencanaan alat kendali
• Subtitusi bahan – bahan yang berbahaya dengan bahan yang kurang berbahaya
• Membantu menetukan gangguan kesehatan
FAKTOR BAHAYA FISIK
KEBISINGAN
Kebisingan adalah merupakan suara yang tidak dikehendaki yg dpt menimbulkan
gangguan kesehatan
Dinyatakan dalam satuan Desibel (dB)
TOPOGRAF KEBISINGAN : Untuk mengetahui daerah-daerah yang terkena bahaya kebisingan dan
dapat menemukan titik mula bagi perencanaan langkah-langkah perlindungan bagi pekerja serta
untuk menunjukkan daerah-daerah mana penggunaan alat pelindung telinga merupakan keharusan.
Alat Ukur Kebisingan disebut Sound Level Meter
Getaran
Getaran : Gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah
bolak-balik dari kedudukan keseimbangan.
Alat untuk mengukur getaran dinamakan vibrasition meter
NAB untuk getaran adalah
Pekerja dapat terpapar oleh 2 jenis getaran yaitu
a. Getaran pada seluruh tubuh (whole body vibration)
b. Getaran segmental (getaran pada lengan dan tangan)

Iklim Kerja
Iklim kerja : hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan gerakan
udara dan panas radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari tubuh
tenaga kerja sebagai akibat pekerjaannya.
Iklim kerja ekstrim: Suatu keadaan yang terlalu panas dan terlalu dingin.
iklim kerja diukur dengan menggunakan Quest temp
Pencahayaan
Pencahayaan: jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. Diukur dengan lux meter
Diukur dengan lux meter

Radiasi
Radiasi: pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber
radiasi
FAKTOR KIMIA
Faktor Bahaya Kimia : sifat dari bahan kimia pencemar yang ada di udara lingkungan kerja
dapat bersifat beracun, karsinogen, mutagen, teratogen, aspyxiant, iritatif, depresant.
Contohnya: non partikel seperti, Gas, Uap, dan cairan. Bersifat partikel contohnya ; debu,
fume, kabut

FAKTOR BIOLOGI
Faktor Bahaya Biologi : Berasal dari makhluk hidup di lingkungan kerja Bakteri,
Virus, dan Jamur
Faktor Bahaya Ergonomi
Faktor Ergonomi: Faktor yang mempengaruhi keserasian antara manusia dan
pekerjaannya meliputi : Cara Kerja, Posisi Kerja, Alat Kerja.

Postur Kerja: Berbagai posisi yang dilakukan oleh anggota tubuh selama pekerja melakukan
aktivitas pekerjaannya
❖ Manual handling: Pekerjaan yang dilakukan dengan mengangkat dan mengangkut
❖ Kerja statis : pekerjaan yang dilakukan dengan sebagian besar tubuh tidak aktif atau
hanya sedikit sekali terjadi pergerakan
❖ Repitive work: Pekerjaan yang mengharuskan melakukan kegiatan berulang
❖ Postur janggal: Posisi tubuh yang bergeser atau menjauhi pusat gravitasi tubuh.
Faktor Bahaya Psikologi
Potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis
ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian.

❖ Stress Kerja: sesuatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan


fisik dan psikis yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan
❖ Kelelahan kerja: mekanisme perlindungan agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih
lanjut, sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat (Suma’mur, 2014).
Pengendalian Faktor Bahaya
Hierarki Pengendalian Bahaya di Tempat Kerja
1. Eliminasi: adalah menghilangkan sumber bahaya yang ada di tempat kerja
2. Subtitusi : Penggantian bahan, proses, tatacara, ataupun peralatan dari
yang berbahaya menjadi yang tidak berbahaya
3. Rekayasa Teknik : Pemisahan sumber Bahaya dengan pekerja yang
bertujuan untuk menghindari kesalahan pekerja
4. Administrasi : Pengendalian dari sisi orang yang melakukan pekerjaan
5. Alat Pelindung Diri (APD) : Alat yang digunakan untuk melindungi diri dari
bahaya-bahaya di tempat kerja. Merupakan solusi terakhir dalam hierarki
pengendalian bahaya

Anda mungkin juga menyukai