Anda di halaman 1dari 33

NOISE MANAGEMENT PROGRAM

NOISE CONTOUR MAPPING ADALAH MERUPAKAN


GAMBARAN SUMBER KEBISINGAN PADA BEBERAPA
LOKASI YANG BERTUJUAN UNTUK KONTROL KEBISINGAN
DAN PENJALARAN KEBISANGAN SAMPAI BATAS AMAN.
CARA INI DENGAN MEMBERIKAN BEBERAPA
TANDA ATAU WARNA SEBAGAI PEDOMAN
LATAR BELAKANG
• Aktivitas manusia dalam dunia industri pada masa kini
tidak pernah lepas dengan masalah akustik. Alat-alat
industri sangat berhubungan dengan masalah akustik
yang setiap device industri tentunya akan
menghasilkan suara yang tidak diinginkan, paparan
suara tersebut disebut noise.
• Noise yang dihasilkan tersebut tentunya sangat tidak
diharapkan karena dapat menggangu kenyamanan
ataupun dapat berdampak negatif bagi kesehatan
pekerja yang ada disekitar wilayah tersebut, untuk
dapat menanggulangi dari dampak noise tersebut
tentunya dibutuhkan suatu metode yang tepat.
AKUSTIK 
adalah salah satu cabang fisika yang
mempelajari suara, getaran dan sifat-
sifatnya serta aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari (Sumoro,
2008:2
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA
NOMOR : PER- 5/MEN/2018, KEBISINGAN
WAKTU PAPARAN WAKTU INTENSITAS KEBISINGAN DALAM
JAM/MENIT dBA
8 JAM 85
4 JAM 88
2 JAM 91
1 JAM 94
30 MENIT 97
15 MENIT 100
7,5 MENIT 103
3,75 MENIT 106
1,88 DETIK 109
0,94 DETIK 112
28,12 DETIK 115
14,06 DETIK 118
7,03 DETIK 121
3,52 DETIK 124
1,75 DETIK 127
Tujuan
1. Mengetahui dan memahami prinsip
pembuatan noise mapping.
2. Mampu memahami pembuatan noise
mapping
3. Mengetahui dan memahami manfaat dari
pembuatan noise mapping
MANFAAT MAPPING NOISE
Untuk mengetahui area-area dengan intensitas
kebisingan yang melebihi NAB dan dapat me
lakukan upaya pencegahan awal kebisingan
dengan penggunaan Alat Pelindung telinga (APP)
NOISE MANAGEMENT PROGRAM
NOISE MANAGEMENT PROGRAM
Noise mapping
• Noise mapping merupakan suatu metode pemetaan kebisingan
yang menggambarkan distribusi tingkat kebisingan pada suatu
lingkup kerja.

• Yang mana nantinya dengan menggunakan noise mapping ini


diharapkan dapat menjadikan pedoman dalam mengambil
langkah-langkah dalam SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja), berdasarkan peta yang dibuat, serta untuk
mengetahui dimana lokasi yang tepat untuk pemakaian APP
(ear muff atau ear plug).
PERMASALAHAN

1. Bagaimana cara mengukur tingkat kebisingan


pada suatu titik dengan menggunakan sound
level meter (SLM)?
2. Bagaimana cara pembuatan noise
mapping dari tingkat kebisingan yang di
peroleh dari pengukuran menggunakan SLM?
3. Apa manfaat dari pembuatan noise mapping?
Pemetaan Kebisingan (Noise mapping)

• Noise mapping adalah pemetaan kebisingan yang


menggambarkan distribusi tingkat kebisingan pada suatu
lingkup kerja (workplace).

• Cara membuat noise maaping ini adalah melakukan


pengukuran intensitas suara atau tingkat kebisingan pada
beberapa titik pengukuran sekitar sumber bising dimana
ada pekerja yang terpapar bising dan titik-titik yang
mempunyai tingkat kebisingan yang sama tersebut
dihubungkan sehingga terbentuk suatu garis pada peta
menunjukan tempat yang memiliki intensitas suara yang
sama.
NOISE LEVEL RANGE (dB) WARNA
105 - 1105 BLACK
100 - 105 PURPLE
95 - 100 RED
90 - 95 ORANGE
85 - 90 YELLOW
80 - 85 GREEN
75 - 80 BLUE
< 70 LIGHT BLUE
PROGRAM SOFTWARE GOLDEN SURFER 10

NO. WARNA TINGKAT BUNYI


1 WARNA UNGU 77 - 79 DBA
2 WARNA BIRU 80 - 83 DBA
3 WARNA HIJAU 84 - 88 DBA
4 WARNA KUNING 89 - 92 DBA
5 WARNA ORANYE 93 - 96 DBA
6 WARNA MERAH 97 - 100 DBA
Data Noise Mapping

Data-data Noise Mapping yang diperoleh


kemudian diolah menggunakan Program
software Golden surfer untuk kemudian
digambarkan dengan warna yang berbeda
pada tiap Tingkat Tekanan Bunyi (TTB).
75 (gas)
85 (gas)
75 (gas)
8 (idle) 85 (gas)
8m
5 (idle)
5m
MUD Tank
GENSET-I
Pump-II
78 (idle)
84 (gas) GENSET-II SHALE SHACKER
Pump-I 78 (idle)
91.5 (gas)
R
82 (idle)
5m 78 (idle)
85 (gas) ENGINE 88 (gas)
5m 90.7 (idle) 74 (idle)
107 (gas) 7m 87 (gas)
3m

4m
83.5 86

5m
GENSET Accum Square
2m 5m
101. Tank
PANEL BOX 15 m 89.6 81 (idle)
100.2 (gas) 86 (gas)
18

87 (idle)
m

2 m 85

REST
REST REST REST
HOUSE HOUSE HOUSE 80 HOUSE
NOISE MAPPING
• Sumber noise : Engine, genset
• Intensitas noise di Engine : 97 dBA pada kondisi
idle dan 107 pada kondisi full power
• Intensitas noise di Genset : 101 dBA
• Level aman + 7 – 10 m dari sumber noise.
• Jika blower dalam keadaan menyala maka noise
area akan bertambah.

• Pada area yang nilai kebisingan


diatas nilai ambang batas ( 85
dBA) “WAJIB “ pakai alat
pelindung telinga (Ear Plug atau
Ear protector)
Save your hearing from noise to enjoy all the
good sound of life for a long time
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA
NOMOR : PER- 5/MEN/2018, KEBISINGAN
WAKTU PAPARAN WAKTU INTENSITAS KEBISINGAN DALAM
JAM/MENIT dBA
8 JAM 85
4 JAM 88
2 JAM 91
1 JAM 94
30 MENIT 97
15 MENIT 100
7,5 MENIT 103
3,75 MENIT 106
1,88 DETIK 109
0,94 DETIK 112
28,12 DETIK 115
14,06 DETIK 118
7,03 DETIK 121
3,52 DETIK 124
1,75 DETIK 127
PENGUKURAN DENGAN PETA KONTUR
• Pengukuran dengan membuat peta kontur sangat
bermanfaat dalam mengukur kebisingan, karena
peta tersebut dapat menentukan gambar tentang
kondisi kebisingan dalam cakupan area.
• Pengukuran ini dilakukan dengan membuat
gambar isoplet pada kertas berskala yang sesuai
dengan pengukuran yang dibuat.
• Biasanya dibuat kode pewarnaan untuk
menggambarkan keadaan kebisingan, warna hijau
untuk kebisingan dengan intensitas dibawah 85
dBA warna orange untuk tingkat kebisingan yang
tinggi diatas 90 dBA, warna kuning untuk
kebisingan dengan intensitas antara 85 – 90 dBA.
PERALATAN
1. Sound Level Meter
2. Sumber Bising (sound source atau
speaker)
3. Meteran
4. Ruangan tempat kerja
Sound Level Meter + Octav Band Analyzer
SOUD LEVEL METER
Prosedur Pengukuran
1. Mengukur ruangan yang akan dibuat noise mappingnya
2. Membuat denah ruangan sesuai dengan kondisi asli dengan skala
yang telah diperkecil
3. Menentukan titik-titik yang akan diukur dengan jarak yang sama
setiap titiknya buat denah titik ukur
4. Meletakkan sound source sebagai sumber bising di salah satu sisi
ruangan
5. Mengukur dengan menggunakan soun level meter masing-masing
titik dengan durasi 5 detik dengan banyaknya pengukuran 3 kali tiap
titik
6. Mencatat hasil pengukuran dalam tabel,lalu tentukan rata-rata tiap
titik
7. Memasukkan nilai rata-rata dari tabel ke dalam denah titik ukur
8. Membuat noise mapping dengan software matlab
9. Membuat analisa noise dari map yang telah dibuat

Anda mungkin juga menyukai