Anda di halaman 1dari 13

BEST PRACTICE

PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THREE STAY AND TWO


STRAY PADA MATERI SISTEM TATA SURYA DI KELAS VI SDN PISANGAN
BARU 01

TAHUN PELAJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.WT  atas selesainya Laporan
Pembelajaran best practice yang berjudul "Pembelajaran cooperative learning  tipethree stay
and two stray pada materi sistem tata surya di kelas VI SDN Pisangan Baru 01 tahun
pelajaran 2018/2019”. Pembelajaran ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan keaktifan,
kreativitas, keefektifan pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Atas dukungan moral dan materiil yang diberikan dalam penyusunan laporan ini,
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.   Bapak Drs. Muh Hasim, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN Pisangan Baru 01 yang telah
memberikan bimbingan, saran, ide, dan kesempatan untuk menggunakan fasilitas yang
ada di sekolah;
2.   Rekan-rekan guru dan karyawan SDN Pisangan Baru 01, atas dukungan dan bantuannya;
3.   Serta anak-anakku siswa kelas VI SDN Pisangan Baru 01 Tahun Pelajaran 2018/2019.
Penulis menyadari bahwa laporan  ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari para pembaca khususnya rekan-rekan guru, sangat dibutuhkan
untuk penyempurnaan laporann  ini.

Jakarta, April 2019


Penulis

Dr. Asep Sutisna Sanjaya, M.Pd


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang
dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Ia ibarat jantung dari proses pembelajaran.
Pembelajaran yang baik cenderung menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik pula.
Demikian pula sebaliknya. Hasil belajar pendidikan di Indonesia masih dipandang kurang
baik. Khususnya di kelas VI SDN Pisangan Baru 01 yang rata-rata ketuntasan KKMnya baru
mencapai 65%.
Selain itu sebagian besar siswa belum mampu menggapai potensi ideal/optimal yang
dimilikinya. Oleh karena itu, perlu ada perubahan proses pembelajaran dari kebiasaan yang
sudah berlangsung selama ini. Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak
dikenalkan ke seluruh pelosok tanah air adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan atau disingkat dengan PAKEM.
Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agarmengaktifkan siswa,
mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetapmenyenangkan.
Salah satu contoh pembelajaran PAKEM yaitu pembelajaran dengan
metode Cooperative Learning tipe Three Stay and Two Stray yang kemudian disingkat
menjadi metode TS-TS.
Metode ini merupakan pengembangan dari metode Cooperative Learning tipe Two
Stay and Two Stray  yang dikembangkan oleh Spencer Kagan. Metode ini bisa digunakan
dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia peserta didik. Metode
pembelajaran kooperatif tipeThree Stay Two Stray merupakan sistem pembelajaran kelompok
dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerjasama, bertanggung jawab, saling membantu
memecahkan masalah dan saling mendorong untuk berprestasi. Metode ini juga melatih siswa
untuk bersosialisasi dengan baik.
Selain latar belakang di atas, hal khusus yang mendorong penulis sebagai guru kelas
VI di SDN Pisangan Baru 01 Kecamatan Matraman Jakarta Timur memiliki gagasan untuk
melaksanakan pembelajaran dengan metode ini adalah adanya Ujian Sekolah (US) yang
diselenggarakan oleh pemerintah menuntut penulis harus lebih kreatif mengelola
pembelajaran. Terutama berkaitan dengan pengelolaan waktu pembelajaran.
Sebagian besar guru kelas VI, tempat dimana penulis menjalankan tugas memiliki
target untuk bisa menyampaikan materi kelas VI pada semester 1. Hal ini dikarenakan pada
semester 2 banyak diadakan kegiatan Try Out Ujian Sekolah baik tingkat sekolah, kecamatan,
maupun kota. Artinya, hari efektif untuk pembelajaran banyak berkurang untuk kegiatan
tersebut. Sementara kami sebagai guru memiliki kewajiban menyampaikan materi kepada
siswa secara utuh selama satu tahun pelajaran sebagai hak siswa untuk bekal menghadapi
Ujian Sekolah (US).
Adanya pelajaran tambahan di luar jam belajar belum bisa sepenuhnya membantu
penulis bisa menyampaikan keseluruhan materi. Kondisi siswa di pedesaan, khususnya SDN
Pisangan Baru 01, tempat penulis menjalankan tugas sangat berbeda dengan siswa di sekolah
lain. Perhatian orang tua siswa terhadap pendidikan masih sangat kurang. Khususnya bagi
siswa kelas VI yang akan menghadapi Ujian Sekolah (US) sebagai salah satu syarat
kelulusan.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis selama satu semester ini, siswa
kelas VI SDN Pisangan Baru 01 tahun pelajaran 2018/2019 memiliki karakteristik yang
berbeda dengan siswa kelas VI SDN Pisangan Baru 01 sebelumnya. Mereka kurang focus
dalam mengikuti pelajaran, selain itu apabila diberi tugas mereka lebih suka berkeliling di
dalam kelas untuk mencari tahu jawaban dari teman atau sekedar ngobrol dan bersendau
gurau.
Setelah membaca beberapa buku referensi dan informasi dari bebagai sumber,
menurut penulis, metode TS-TS bisa dijadikan sebagai alternatif pembelajaran di kelas VI
SDN Pisangan Baru 01. Terutama untuk pokok bahasan yang terdiri dari beberapa sub pokok
bahasan. Sehingga tujuan pembelajaran cepat tercapai, siswa menjadi lebih mengerti dan
membuat suasana menyenangkan dalam pembelajaran yang biasanya dianggap membosankan
oleh siswa. Selain itu metode TS-TS cocok untuk meningkatkan komunikasi dan hubungan
antar siswa di kelas. Sehingga kebutuhan mereka bersosialisasi dan berinteraksi dengan
teman bisa terpenuhi.
Pada kesempatan ini, penulis telah mencoba menerapkan metode TS-TS pada mata
pelajaran IPA, pada kompetensi dasar “Mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi
penyusunan tata surya”. Pada kompetensi dasar ini, materi sangat luas. Dengan metode  TS-
TS diharapkan materi yang luas dapat dilaksanakan secara aktif, kreatif, efektif namun tetap
menyenangkan.   
B.                 Tujuan Pembelajaran
Secara umum tujuan pembelajaran dengan metode ini adalah meningkatkan keaktifan
siswa, mengembangkan kreativitas siswa, sehingga pembelajaran lebih efektif namun tetap
menyenangkan. Dan tujuan akhir dari pembelajaran ini adalah hasil belajar siswa kelas VI SD
Negeri Pisangan Baru 01 meningkat.
Sedangkan tujuan khusus pembelajaran ini adalah ketercapaian materi pelajaran IPA
secara utuh sebagai hak siswa dalam belajar. Sehingga siswa memiliki bekal yang cukup
untuk mengikuti Ujian Sekolah (US). Selain itu kebutuhan siswa untuk bersosialisasi dan
berinteraksi dengan teman akan terpenuhi.
BAB II
LAPORAN PEMBELAJARAN
A.           Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas VI SDN Pisangan Baru 01, Selasa tanggal
3 November 2015. Pada mata pelajaran Ilmu pengetahuan Alam (IPA),  kompetensi dasar
“ Mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi penyusunan tata surya” dengan materi Sistem
Tata Surya. Jumlah siswa kelas VI sebanyak 20 anak, 10 siswa laki-laki dan 10 siswa
perempuan dengan kemampuan yang heterogen.
B.      Langkah-langkah Kegiatan :
1.   Pendahuluan
a.  Siswa menyiapkan diri, memberi salam kepada guru dan berdoa
b. Guru menanyakan kabar kepada siswa (presensi)
c. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan, misalnya :
-       “Pernahkan kalian mengamati langit pada malam hari saat cuaca cerah?”
-       “Apa yang dapat kalian lihat di sana?”
d. Guru mengajak siswa menyanyikan lagu “ Bintang Kejora” (motivasi)
e. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan dan cakupan materi. (orientasi)
f.  Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai(orientasi)

2.  Inti
a. Secara berkelompok, siswa mengamati video/gambar tentang tata surya yang ditayangkan
melalui LCD proyektor (mengamati)
b. Siswa menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan penayangan video/gambar tata
surya (menanya)
c. Siswa mencatat hal-hal yang ditemukan dalam video/gambar tata surya yang
ditayangkan (mengumpulkan informasi)
d. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang video tata surya(mengumpulkan informasi
dan menalar)
e. Guru membagikan LKPD kepada kelompok yang sudah dibentuk sebelumnya, setiap
kelompok terdiri dari 5 siswa yang heterogen.
-   kelompok 1 mengidentifikasi planet Merkurius dan Venus
-   kelompok 2 mengidentifikasi planet Bumi dan Mars
-   kelompok 3 mengidentifikasi planet Yupiter dan Saturnus
-   kelompok 4 mengidentifikasi planet Uranus dan Neptunus
f.  Dengan bimbingan guru, siswa berdiskusi mengidentifikasi ciri-ciri planet dalam tata surya
sesuai kelompok (mengumpulkan informasi)
g. Selesai berdiskusi, 2 dari 5 siswa dalam setiap kelompok berkunjung ke masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerja(mengomunikasikan)
h. Kelompok lain, untuk mencari informasi hasil kerja / kunjungan karya  (mengumpulkan
informasi)
i. 3 siswa tetap berada dalam kelompoknya, mereka bertugas menerima kunjungan serta
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengunjung(menalar)
j. Selesai berkunjung, 2 siswa menyampaikan informasi yang mereka peroleh dalam
kelompok sendiri  (mengomunikasikan)
k. Guru dan siswa mencocokkan jawaban dan atau meluruskan jawaban apabila terjadi
kesalahpahaman (konfirmasi)
l. Siswa memajang hasil karya mereka di tempat yang tersedia.

Selama proses pembelajaran guru mengamati sikap dan kegiatan siswa dengan lembar
pengamatan dan rubrik

3.   Penutup
a. Siswa bersama guru membuat rangkuman
b. Siswa mengerjakan evaluasi dengan membuat :
-   deskripsi ;
-   peta konsep ;
-   pohon ilmu tentang tata surya
(siswa memilih salah satu jenis evaluasi sesuai keinginan/minat masing-masing)
c.  Siswa bersama guru melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah
dilakukan (refleksi)
d.  Guru memberi pesan dan motivasi kepada siswa untuk selalu mengagumi dan bersyukur
atas ciptaan Tuhan (motivasi)
e.  Guru menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan berikutnya  
f.  Siswa diberi tugas rumah (tindak lanjut)
g.  Berdoa
C.           Kendala yang Muncul
Terdapat beberapa kendala yang muncul dalam penerapan metode pembelajaran TS-
TS ini, di antaranya adalah sebagai berikut:
1.  Alokasi waktu
Penerapan metode TS-TS membutuhkan banyak waktu dalam pelaksanaannya
dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional. Dimulai dari persiapan pembagian
kelompok, diskusi dan presentasi siswa. Guru harus benar-benar bisa mengelola alokasi
waktu pembelajaran dengan baik sehingga, pembelajaran tidak sia-sia dan materi ajar
tersampaikan.
Solusi :
a      Alur pembelajaran harus jelas. Pada kegiatan apa siswa melaksanakan secara klasikal,
kelompok, berpasangan, atau individu
b      Bila tidak memungkinkan semua kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja mereka
di depan kelas, cukup beberapa kelompok (2-3 kelompok) saja yang
mempresentasikannya, atau tergantung sisa waktu yang tersedia. Hasil kerja sisa
kelompok yang lain bisa dikumpulkan sebagai tugas dan mendapat giliran tampil di
pertemuan selanjutnya.

2.   Pelaksanaan pada saat bertamu


Guru harus benar-benar menerangkan kepada siswa mengenai maksud dan tujuan dari
bertamu. Siswa terkadang masih kebingungan untuk saling bertukar informasi dengan
kelompok lain. Karena tujuan dari berbagi informasi disini bukan untuk mencontek hasil
jawaban dari kelompok lain.
Solusi:
Setiap kelompok sebaiknya diberi materi yang berbeda. Sehingga benar-benar terjadi
pertukaran informasi yang bukan sekedar mencontek jawaban dalam kegiatan diskusi. Hal ini
juga berguna untuk mengatasi masalah alokasi waktu tadi, agar tujuan pembelajaran cepat
tercapai oelh siswa.
3.   Pembagian kelompok.  
Pembagian kelompok sangat berpengaruh dalam suatu diskusi agar tidak tumpang
tindih antara siswa kelompok tinggi dan siswa kelompok rendah.

\
Solusi :
a      Kelompok siswa sebaiknya dibentuk secara heterogen, misalnya satu kelompok terdiri
dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 3 siswa berkemampuan sedang, dan 1 siswa
berkemampuan rendah.
b      Pembagian kelompok dilakukan sebelum pembelajaran.

D.   Hasil Belajar

1.      Kualitatif
Secara umum, terjadi adanya peningkatan keaktifan siswa. Dari mulai pendahuluan
sampai penutup. Hal ini terbukti seluruh siswa antusias mengikuti pembelajaran. Kebutuhan
siswa yang masih senang berkelompok, membuat siswa merasa lebih nyaman belajar.
Kegiatan kunjungan karya dapat memenuhi kebutuhan siswa untuk bergerak kesana kemari
sesuai perkembangan usianya. 
Dengan adanya kebebasan memilih jenis evaluasi sesuai dengan minat siswa, dapat
mengembangkan kreativitas siswa. Ini dapat dilihat dari penampilan evaluasi yang mereka
kerjakan. Ada beberapa bentuk tampilan, di antaranya : peta konsep, tabel, pohon ilmu,
bahkan berupa deskripsi.
Pengelolaan waktu yang tepat dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran, tanpa
mengurangi makna. Adanya media pembelajaran berupa video tentang tata surya membuat
siswa merasa lebih senang mengikuti pembelajaran dibandingkan dengan hanya membaca
buku.
2.      Kuantitatif
Secara kualitatif, hasil belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan
pada pembelajaran sebelum menggunakan metode TS-TS.  Hal ini dapat dilihat dari skor yang
diperoleh siswa seperti pada tabel berikut :
Tabel 2.1. Daftar Nilai Siswa SD Kelas VI SDN Pisangan Baru 01
Mata Pelajaran        : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester       : VI/2
SK/KD                   : 9/9.1
Tanggal                   : 11 Februari 2019
No. Nama Siswa Nilai
1 Wargini 33.33
2 Adi Yusuf 62.96
3 Eko Nuryanto 62.96
4 Lukman Latif 70.37
5 Mandon 77.78
6 Surniyawan 70.37
7 Feriyanto 70.37
8 Sarminah 77.78
9 Karniyah 70.37
10 Surniasih 74.07
11 Suci Wulandari 81.48
12 Umi Nurlaila 92.59
13 Defvita Herawaty 81.48
14 Nuke Arafah 85.19
15 Ahmad Haqoq 77.78
16 Lesiyani Wulandari 77.78
17 Yanik Yukhidah 74.07
18 Tri Wibowo 74.07
19 Aji Yudiyanto 74.07
20 Purwadi 85.19
Jumlah 1,474.07
Rata-rata 73.70
Tertinggi 92.59
Terendah 33.33
Ket : KKM yang ditetapkan 70
            Dari tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
  Tabel  2.2. Hasil Tes Formatif

Nilai
Rata-rata Nilai Tertinggi
Terendah
73.70 92.59 33.33
Sedangkan ketuntasan klasikal yang tercapai dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 2.3.  Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif ”atau lebih” Nilai Tes


Formatif Siswa

No
. Nilai Frek. Kumulatif Frek Rel.Kumulatif (%)
1. 30 atau lebih 20 100%
2. 40 atau lebih 20 100%
3. 50 atau lebih 20 100%
4. 60 atau lebih 19 95%
5. 70 atau lebih 17 85%
6. 80 atau lebih 5 25%
7. 90 atau lebih 1 5%
8. 100 0 0%
Berdasarkan tabel 3.1, 3.2, dan 3.3 di atas diperoleh keterangan rata-rata hasil
evaluasi 73.70  namun ketuntasan secara klasikal 85% atau 17 anak yang sudah tuntas 
belajar dan 3 anak belum tuntas.

BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Cooperative
Learningtipe Three Stay and Two Stray pada pembelajaran IPA materi pokok Sistem  Tata
Surya dapat meningkatkan keaktifan siswa, mengembangkan kreativitas, keefektifan waktu
belajar dan hasil belajar siswa kelas VI  SDN Pisangan Baru 01 sebesar 20%. Sebelum
menggunakan metode TS-TS  ketuntasan KKM rata-rata 65%. Sedangkan setelah
menggunakan metode TS-TS bida mencapai 85%.  Selain itu  kebutuhan siswa bersosialisasi
dan berinteraksi dengan teman bisa terpenuhi dengan kegiatan yang lebih bermakna.

B.    Saran Tindak Lanjut


Penulis merasa telah merasakan langsung manfaat dari pembelajaran ini, meskipun
belum sempurna. Untuk itu penulis menyarankan kepada rekan-rekan sejawat untuk mencoba
menerapkan metode ini di kelasnya. Penulis juga telah merencanakan merencanakan untuk
melakukan penelitian lebih lanjut penerapan metode ini untuk beberapa pembelajaran yang
menemui kendala dalam pencapaian tujuan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa TS-TS memiliki beberapa kendala atau kelemahan.
Untuk itu ke depan penulis akan lebih cermat dalam merencanakan pembelajaran sejenis. 
Kekurangan penulis dalam penguasaan beberapa konsep pembelajaran sangat
menghambat perbaikan pembelajaran. Pada kesempatan lain penulis akan berusaha
menambah pengetahuan dengan membaca dan diskusi dengan teman sejawat atau kepada
pihak yang lebih berkompeten.
Penguasaan teori tentang pendidikan dari banyak sumber sangat diperlukan. Buku-
buku penunjang perbaikan pembelajaran perlu ditambah agar wawasan guru semakin luas
selain kemauan untuk mencari informasi dari berbagai sumber.  
                         

DAFTAR PUSTAKA

BSNP. 2008. Model Silabus Kelas VI. Halaman 50. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Haryanto. 2012. SAINS untuk SD/MI Kelas VI, halaman 178-187. Jakarta : Erlangga
Dwi Suhartanti, dkk. 2008. ILMU PENGETAHUAN ALAM Untuk Kelas VI
SD/MI(BSE),  halaman 112-116. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Heri Sulistyanto, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas VI (BSE), halaman 109-


114. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Sukamto, S.Pd, dkk. 2015. Buku Ajar pendamping BSE SUKSES Ilmu Pengetahuan Alam untuk
SD/MI kelas 6, halaman 77-82. Surakarta : Sumber Makmur

https://www.youtube.com/watch?v=ykum9x8Knbk. Video Ciri-ciri Planet di Dalam Sistem Tata


Surya

Anda mungkin juga menyukai