Anda di halaman 1dari 30

Manajemen Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja (SMK3)


Di Rumah Sakit
Pengajar :
Ir. Mohammad Nasir, MSi
TA 2020-2021
Mengapa SMK3 RS Penting?
1. Program K3RS merupakan
program multidisplin ilmu →
Melibatkan peran sektor2 lain

2. Program K3RS wajib


memenuhi regulasi
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit (SMK3)

adalah bagian dari manajemen Rumah Sakit


secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan
aktifitas proses kerja di Rumah Sakit guna
terciptanya lingkungan kerja yang sehat,
selamat, aman dan nyaman bagi sumber daya
manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping
pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah
Sakit.
Mengenal OHSAS 18001:2007
(Occupational Health and Safety Assessment Series)
adalah suatu standard internasional untuk
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di tempat kerja/ perusahaan.

Mengapa standar OHSAS ini menjadi sangat


penting?
• standar ini dapat menunjukkan kepada pihak yang berkepentingan
bahwa perusahaan anda dapat memenuhi peraturan kesehatan
dan keselamatan.
• Standar ini menegaskan pada komitmen untuk melakukan
perbaikan kebijakan keselamatan dan kesehatan,
• Stadar ini memberikan keunggulan kompetitif untuk organisasi
anda.
Perbedaan OHSAS 18001:2007 dan SMK3
OHSAS 18001 adalah Sistem Manajemen K3 yang berlaku secara
internasional, sedangkan SMK3 PP No.50 Tahun 2012 berlaku secara
nasional dan merupakan perundangan yang dibuat pemerintah Indonesia
melalui Kemnaker RI.

Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 adalah seperangkat peraturan terkait implementasi
Sistem Manajemen K3 yang :
• didasarkan kepada Undang-Undang N0.01 tahun 1970, dan
• diamanatkan oleh Undang-Undang No. 13 tahun 2003.

SMK3 PP No.50 Tahun 2012 diwajibkan bagi perusahaan, mempekerjakan lebih dari 100 org dan
mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi. Untuk itu perusahaan diwajibkan menyusun Rencana
K3, dalam menyusun rencana K3 tersebut, pengusaha melibatkan Ahli K3, Panitya Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja(P2K3), Wakil Pekerja dan Pihak lain yang terkait.
Perbedaan OHSAS 18001:2007 dan SMK3
Dua standar tersebut memiliki persamaan pada elemen/prinsip yang ada didalamnya. Berikut tabel
persamaannya.
Tujuan SMK3 Rumah Sakit
2
1 Menciptakan tempat kerja
yang aman, nyaman dan
Pelaksanaan K3RS efisien untuk mendorong
yang terencana, produktifitas
terukur, terstruktur
dan terintegrasi
oleh manajemen,
pekerja dan SDM RS 4
lainnya
Mencegah dan
3 mengurangi kecelakaan
kerja dan Penyakit Akibat
Menerapakan Pola Hidup Kerja (PAK)
Bersih, Sehat dan Selamat
di Tempat Kerja sebagai
Budaya K3
Kewajiban dan Lingkup K3RS
Setiap Rumah Sakit wajib menyelenggarakan K3RS.
Penyelenggaraan K3RS meliputi:
a. Membentuk dan
mengembangkan SMK3
Rumah Sakit; dan
b. Menerapkan standar
K3RS.
Lingkup Sistem Manajemen K3RS
SMK3 Rumah Sakit meliputi:
a. penetapan kebijakan K3RS;
b. perencanaan K3RS;
c. pelaksanaan rencana K3RS;
d. pemantauan dan evaluasi kinerja
K3RS; dan
e. peninjauan dan peningkatan
kinerja K3RS.
a. Penetapan
Kebijakan K3RS
Ketentuan Kebijakan K3RS :
1. Ditetapkan secara tertulis dengan Keputusan
Kepala atau Direktur Rumah Sakit dan
disosialisasikan ke seluruh SDM Rumah
Sakit.
2. Kebijakan K3RS meliputi:
a. penetapan kebijakan dan tujuan dari
program K3RS;
b. penetapan organisasi K3RS; dan
c. penetapan dukungan pendanaan, sarana,
dan prasarana
Penetapan Organisasi K3RS
Ketentuan Organisasi Tugas Instalasi atau Komite K3RS :
K3RS : 1) Mengembangkan kebijakan, prosedur, regulasi internal K3RS, pedoman,
petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan dan Standar Prosedur Operasional (SPO)
1. Bisa bebentuk Komite K3RS atau Instalasi K3RS
2) Menyusun program K3RS.
K3RS 3) Menyusun rekomendasi untuk bahan pertimbangan pimpinan RS
2. melaksanakan 3 fungsi yang terdiri dari : 4) Memantau pelaksanaan K3RS.
5) Mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan K3RS.
a) Kesehatan Kerja meliputi upaya 6) Memelihara dan mendistribusikan informasi terbaru mengenai kebijakan,
promotif, preventif, dan kuratif serta prosedur, regulasi internal K3RS, pedoman, petunjuk teknis, petunjuk
pelaksanaan dan (SPO) K3RS yang telah ditetapkan.
rehabilitatif. 7) Mengadakan pertemuan secara teratur dan hasilnya di sebarluaskan di seluruh
b) Keselamatan Kerja meliputi upaya unit kerja Rumah Sakit.
8) Membantu Kepala atau Direktur Rumah Sakit dalam penyelenggaraan SMK3
pencegahan, pemeliharaan, Rumah Sakit, promosi K3RS, pelatihan dan penelitian K3RS di Rumah Sakit.
penanggulangan dan pengendalian. 9) Pengawasan pelaksanaan program K3RS.
10)Berpartisipasi dalam perencanaan pembelian peralatan baru, pembangunan
c) Lingkungan Kerja meliputi pengenalan gedung dan proses
bahaya, penilaian risiko, dan 11)Koordinasi dengan wakil unit-unit kerja Rumah Sakit yang menjadi anggota
organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3RS.
pengendalian risiko di tempat kerja 12)Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan korektif.
13)Melaporkan kegiatan yang berkaitan dengan K3RS secara teratur kepada
pimpinan Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan yang ada di Rumah Sakit.
14)Menjadi investigator dalam kejadian PAK dan KAK, yang dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Perencanaan K3RS
Ketentuan :
• Perencanaan K3RS dibuat berdasarkan manajemen risiko K3RS, peraturan perundang-
undangan, dan persyaratan lainnya.
• Perencanaan K3RS ditetapkan oleh Kepala atau Direktur Rumah Sakit.
• Perencanaan K3RS disusun berdasarkan tingkat faktor risiko.
• Perencanaan K3RS dibuat secara berkala setiap 1 (satu) tahun dan ditinjau jika terdapat
perubahan sarana dan prasarana serta proses kerja di Rumah Sakit.
b. Perencanaan K3RS
Contoh perencanaan berbentuk program kerja K3RS

N Tujuan Program/ Target Waktu Pelaksanaan PIC Biaya


o Kegiatan
TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
1
2
3
4 … dst
c. Pelaksanaan Perencanaan K3RS
Pelaksanaan rencana K3RS
meliputi:
a. manajemen risiko K3RS;
b. keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit;
c. pelayanan Kesehatan Kerja;
d. pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Pelaksanaan rencana
dari aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja;
e. pencegahan dan pengendalian kebakaran; K3RS harus didukung :
f. pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek • sumber daya manusia di bidang
keselamatan dan Kesehatan Kerja; K3RS,
g. pengelolaan peralatan medis dari aspek • sarana dan prasarana, dan
keselamatan dan Kesehatan Kerja; dan • anggaran yang memadai.
h. kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau
bencana.
UNIT KERJA FUNGSIONAL K3RS
(Permenkes 66 tahun 2016)

Unit kerja fungsional K3RS dapat berbentuk komite tersendiri atau


terintegrasi dengan komite lainnya, dan/atau instalasi atau unit K3RS.
d. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3RS
Ketentuan :
1. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3RS dilakukan oleh SDM di bidang
. K3RS yang ditugaskan oleh Kepala atau Direktur Rumah Sakit
2. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3RS dilaksanakan melalui
pemeriksaaan, pengujian, pengukuran, dan audit internal SMK3
Rumah Sakit
3. Dalam hal Rumah Sakit tidak memiliki sumber daya manusia di bidang
K3RS untuk melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3RS dapat
menggunakan jasa pihak lain.
4. Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3RS digunakan untuk melakukan
tindakan perbaikan
d. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3RS
Persyaratan Penerapan inspeksi (Bagian dari Kegiatan
Pemantauan) Tempat Kerja di RS :
1. Inspeksi tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur.
2. Inspeksi dilaksanakan bersama oleh dan wakil organisasi/unit yang bertanggung jawab di
bidang K3RS dan wakil SDM Rumah Sakit yang telah memperoleh orientasi dan/atau workshop
dan/atau pelatihan mengenai identifikasi potensi bahaya.
3. Inspeksi mencari masukan dari petugas yang melakukan tugas ditempat yang diperiksa.
4. Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat inspeksi.
5. Laporan inspeksi diajukan kepada organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3RS
sesuai dengan kebutuhan.
6. Tindakan korektif dipantau untuk menentukan efektifitasnya.
7. Pimpinan Rumah Sakit atau organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3RS
menetapkan penanggung jawab untuk pelaksanaan tindakan perbaikan dari hasil laporan
pemeriksaan/inspeksi.
e. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja
K3RS
Tujuan :
Peninjauan dan peningkatan kinerja K3RS dilakukan untuk menjamin kesesuaian dan efektivitas
penerapan SMK3 Rumah Sakit.
Sasaran :
Peninjauan dilakukan terhadap penetapan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan rencana, dan
pemantauan dan evaluasi.
Pemanfaatan Hasil Peninjauan :
Hasil peninjauan digunakan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja K3RS.
Kinerja K3RS dituangkan dalam indikator kinerja yang akan dicapai dalam
setiap tahun
Indikator Kinerja K3RS
Indikator kinerja K3RS yang dapat
dipakai antara lain:
1. Menurunkan absensi karyawan karena sakit.
2. Menurunkan angka kecelakaan kerja.
3. Menurunkan prevalensi penyakit akibat kerja.
4. Meningkatnya produktivitas kerja Rumah Sakit.
Standar K3RS :
Standar K3RS meliputi :
a. manajemen risiko K3RS;
b. keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit;
c. pelayanan Kesehatan Kerja;
d. pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari aspek keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
e. pencegahan dan pengendalian kebakaran;
f. pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja;
g. pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja; dan
h. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana.

Anda mungkin juga menyukai