Anda di halaman 1dari 41

Keselamatan & Kesehatan Kerja

Pengenalan & Penerapan Di Tempat Kerja

Departemen K3LH – PT Pupuk Kujang


November 2021
Lambang K3

Tanda Palang
Bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK)

Roda Gigi
Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani

Warna Putih
Bersih dan suci

Warna Hijau
Bentuk lambang berupa Selamat, sehat dan sejahtera
palang berwarna hijau
dengan roda bergerigi
sebelas dengan warna 11 (sebelas) Gerigi Roda
dasar putih Sebelas Bab UU No. 1 Tahun 1970

Kepmenaker RI 1135/MEN/1987
Pengertian K3

Keselamatan (Safety)
• bebas dari kecelakaan (accident)

Kesehatan (Health)
• Sehat secara fisik, mental dan sosial
(menunjukkan pengertian Sejahtera (Wellbeing)
Keselamatan
& Kerja (Occupation)
Kesehatan • berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan
Kerja manusia
Pengertian K3

Keilmuan:
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya
dalam upaya mencegah Kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran, penyakit akibat kerja, dll.

PP Nomor 50 Tahun 2012

K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan


melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
Pengertian K3

VALUE
 Hak Azasi manusia
 Hukum
 Ekonomi
Keselamatan dan Kesehatan merupakan Hak Asasi Manusia

 Manusia telah diciptakan dengan sempurna, memiliki sistem


perlindungan mendasar sejak masih dalam kandungan hingga
wafat.
 Memiliki keinginan untuk tetap selamat dan sehat
 Memiliki perasaan takut terhadap bahaya
 Memiliki naluri yang dapat mendeteksi adanya bahaya
 Memiliki gerak refleks
 Memiliki akal yang selalu menimbang benar atau salah
 Memiliki Ibu & Ayah yang melindungi dan membimbing ke jalan
selamat
 Sebagai hak yang asasi maka setiap manusia harus dilindungi
terhadap bahaya-bahaya yang dapat mengenainya
Kita selalu sadar keselamatan

Tindakan aman yang mungkin telah dilakukan hari ini


• Selalu berusaha melihat kearah mana kita hendak
melangkah
• Minum teh panas dengan berhati-hati
• Menjaga jarak kendaraan saat beriringan dgn kendaraan
lain
• Mengurangi kecepatan bila ada hambatan didepan jalan
• selalu menjaga diri dari bahaya yang kita ketahui agar
tetap selamat.
Semua orang adalah pejuang keselamatan

Untuk dapat selamat manusia dilindungi dengan sistem


pertahanan diri (survival)
1. Sistim Survival Dasar: insting, refleks, rasa dan nafsu dasar
(makan, bersaing, dll).
2. Sistim Survival tingkat lanjut: penggunaan akal untuk
hidup lebih baik.

Sistem survival dasar telah tertanam dalam diri manusia sejak


awal kehidupannya, begitu juga mahluk hidup lainnya dimuka
bumi ini.
Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat Kerja

Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU No.13 Tahun 2003

UU No.1 Tahun 1970

PP, Kep.Pres, Per.Men., Kep.Dirjen, SE


SK Direksi No.025/SK/DU/2017
Ekonomi
KARYAWAN SEJAHTERA

PERUSAHAAN UNTUNG

KERJA SELAMAT
Kerugian Kecelakaan Kerja

Biaya Langsung
1. Biaya Pengobatan & Perawatan.
Rp. 1 Juta 2. Biaya Kompensasi (Asuransi).
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Biaya Tidak Langsung

{
1. Kerusakan Bangunan.
2. Kerusakan Alat dan Mesin.
Rp. 5 – 50 Juta 3. Kerusakan Produk dan Bahan/Material.
(Biaya Kerusakan Aset 4. Gangguan/Terhentinya Produksi.
Yang Tidak Diasuransikan) 5. Biaya Administrasi.
6. Pengeluaran Sarana dan Prasarana Darurat.

{
7. Waktu untuk Investigasi.
8. Pembayaran Gaji untuk Waktu Hilang .
Rp. 5 – 3Juta 9. Biaya Perekrutan dan Pelatihan.
(Biaya Lain-lain 10. Biaya Lembur.
Yang Tidak Diasuransikan) 11. Biaya Ekstra Pengawas.
12. Waktu untuk Administrasi.
Teori
Teori Gunung
Gunung Es
Es Kecelakaan
Kecelakaan Kerja
Kerja 13. Penurunan Kemampuan Tenaga Kerja
yang Kembali karena Cedera.
14. Kerugian Bisnis dan Nama Baik.
Sejarah Perkembangan Bahaya Pekerjaan

Sebelum era industri Revolusi Industri


Sekarang
Bahaya pekerjaan masih terbatas Peralatan berubah secara drastis.
Perkembangan teknologi semakin
pada bahaya peng gunaan alat-alat Pada masa ini mesin-mesin
pesat, peralatan di disain dengan
sederhana. bertenaga besar mulai diciptakan.
tingkat bahaya yang semakin tinggi,
Perlindungan keselamatan masih Tentu saja perkembangan ini
namun tingkat keamanan juga
sangat kurang. Perlindungan hanya berakibat meningkatnya bahaya-
tinggi. Pekerjaan diatur agar aman
diberi kan kepada kelompok bahaya pekerjaan. Tidak hanya
bagi pekerja. Perlindungan hak asasi
bangsawan atau raja-raja dimana bahaya yang mengancam
semakin diperhati kan, keselamatan
pekerjaan kasar atau berbahaya keselamatan tetapi juga bahaya
menjadi perhatian yang utama.
dilakukan oleh para budak. Kematian lingkungan. Revolusi industri menuju
Sumber energi ramah linkungan
atau kecelakaan dianggap sebagai kemajuan atau kehancuran ?
mulai dikembangkan. dstnya
bagian dari nasib para budak.
Sejarah Perkembangan Keselamatan & Kesehatan Kerja
 1700 tahun sebelum masehi Raja Hamurabi dari kerajaan Babylonia dalam kitab undang-
undangnya menyatakan  Bila seorang ahli bangunan membuat rumah untuk seseorang dan
pelaksanaan pembuatannya tidak berjalan dengan baik sehingga rumah itu roboh dan menimpa
pemilik rumah hingga mati, maka ahli bangunan tersebut dihukum mati.”
 Kurang lebih 8 abad sesudah masehi, Plinius seorang ahli Encyclopedia bangsa Roma 
mensyaratkan agar para pekerja tambang diharuskan memakai tutup hidung
 Tahun 1450 Dominico Fontana diserahi tugas membangun obelisk di tengah lapangan St. Pieter
Roma. Ia selalu  mensyaratkan agar para pekerja memakai topi baja.
 Di Indonesia dimulai setelah Belanda datang ke Indonesia pada abad ke-17. Saat ketel uap banyak
digunakan industri di Indonesia (120 ketel uap), munculah undang-undang mengenai kerja ketel
uap di tahun 1853.
 Tahun 1890 kemudian dikeluarkan ketetapan tentang pemasangan dan pemakaian jaringan listrik
di wilayah Indonesia. 
 Undang-undang pengawasan kerja yang memuat K3 dikeluarkan tahun 1916
 Di tahun 1957 didirikanlah Lembaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Perjalanan sejarah perlindungan Kesehatan & Keselamatan mulai
dari engineering hingga perubahan budaya

CC
E3
E3 BB
E1
E2 E1 E1 E2

ime (CC)
(E1) (E3) E3 BB
Engineering Education Culture Change

E1 E2 E1 E2

(E2) (BB)
Enforcement Behavior -based

Pola statistik kecelakaan


=
Trend of accident statistic
(E1)
Penanggulangan bahaya Penggunaan sistem sabuk pengaman
E1 Engineering melalui rekayasa enjinerring otomatis, tidak akan efektif bila
diiringi dengan penolakan pemakai.
penggunaan bantuan dari luar Pemakaian sabuk pengaman karena
(E2)
seperti pengawasan melekat, takut polisi, tidak efektif bila polisi
Enforcement
E1 E2 penegakan disiplin, dll. tidak ada

Perlindungan melalui Mengetahui perlunya memakai


(E3)
E3 peningkatan pengetahuan akan sabuk pengaman namun karena
Education belum diiringi dengan kebiasaan
E2 E1 bahaya dan penanggulangannya
maka seringkali terlupakan
Perlindungan dengan
E3 BB (BB)
mengandalkan perilaku orang Memakai sabuk pengaman karena
E1 E2
Behavior -based dalam hal keselamatan kebiasaan.

(CC) Perlindungan melalui Memakai sabuk pengaman tidak


CC
E3 BB Culture pembentukan budaya masyarakat hanya untuk dirinya saja tapi juga
Change yang memiliki kesadaran, untuk yang lain.
E1 E2
kebiasaan, kepekaan yang sama
Dimanakah kita?

E3 BB CC
E3
E3 BB
E1 E1 E2
E2 E1 E1 E2
E1 E2

Hanya bergantung Bergantung pada Bergantung pada Terlindungi oleh Terlindungi karena
pada alat pelindung dorongan orang daya Ingat. kebiasaan. telah membudaya
lain.
Kesadaran Kesadaran sudah Kesadaran sudah Kesadaran sangat
tidak ditumbuhkan. Kurang kesadaran ada. ada. tinggi dan berjamaah
Sistem Dunia Kerja yang Menjunjung Nilai
Keselamatan dan Kesehatan
Peraturan
perundang2an Customer
Pemerintah Kantor Pusat
(corporate) Pengawasan
& support

Healthy
Proses Produksi
Work Hazard Management
Safe
Worker Product
Safe
Resources

Selection Workforc
material e project
&
completion
Training Safe
Environ meet goal
equipmt Works profit
ment
Safe fit and healthy
Subcon workforce

safe waste First aid and safe works and safe


medical environment
treatment free injury and illness
Project

Lingkungan Health care


provider
Tujuan K3

1. Melindungi dan menjamin


keselamatan setiap tenaga kerja
dan orang lain di tempat kerja.

2. Menjamin setiap sumber produksi


dapat digunakan secara aman dan
efisien.

3. Meningkatkan kesejahteraan dan


Berdasarkan
produktivitas Nasional.
Berdasarkan Undang-Undang
Undang-Undang No
No 1
1 Tahun
Tahun 1970
1970 tentang
tentang
Keselamatan
Keselamatan Kerja
Kerja
BAHAYA
PERILAKU/TINDAKAN
TIDAK SELAMAT
P
BAHAYA E
KERJA

Sumber atau situasi TEMPAT / PERALATAN / MESIN &


yang berpotensi LINGKUNGAN MATERIAL
menyebabkan
kerugian LICIN
BERPUTAR BERACUN
TAJAM KOROSIF
PANAS BISING RADIOAKTIF
GELAP FLAMMABLE
SEMERAWUT EXPLOSIVE
FAKTOR BAHAYA
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
• Mechanic • Physic
• Electric • Chemical
• Kinetic • Biologic
• Substances  Flammable • Ergonomics
 Explosive Accidental • Psychosocial
 Combustible release
 Corrosive
2. Konsekuensi  Minor 2. Konsekuensi
• Accident  Injuries  Mayor • Terpapar  kontak  penyakit mendadak,
 Fatal menahun, kanker dan dampak terhadap masyarakat
 Assets  Damage umum
(Prolonged Reaction)
• Mendadak, dramatis, bencana
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
• Environment (bahan • Titik berat pd bahaya
3. Konsentrasi kepedulian pencemar) tersembunyi
• Process • Titik berat pd kerusakan
• Exposure • Seperti kurang urgent
• Equipment, facilities, tools asset, cedera, fatality • Work hours (laten)
• Working practices • Seperti urgent (bahaya
• PPE • Prinsip pendekatan
• Guarding mendadak) • Pendidikan - Pengkajian kepaparan utk
• Pengalaman • Prinsip pendekatan
• Karir jab. Sesuai pendidikan memperkecil kepaparan
• Karir lapangan + pelatihan - Pengkajian risiko utk
memperkecil risiko
RISIKO

PROSES KERJA

P RISIKO
E
KERJA

PROSES
I

IN
KS

Peluang bahaya
TE
RA

RA
TE

PROSES
KS
menjadi kenyataan
IN

I (Ukuran kemungkinan kerugian yang


akan timbul dari suatu bahaya)
TEMPAT /
INTERAKSI PERALATAN /
LINGKUNGAN
MESIN & MATERIAL
Ilustrasi
Selamat

Selamat (safe) adalah suatu kondisi


dimana atau kapan munculnya
sumber bahaya telah dapat
dikendalikan ke tingkat yang
memadai, dan ini adalah lawan dari
bahaya (danger).
 
Sehat

KESEHATAN / SEHAT/ HEALTH

DERAJAT / TINGKAT KEADAAN


FISIK DAN PSIKOLOGI INDIVIDU
Jasmani dan rohani dalam keadaan
normal/baik.
Kesehatan Kerja

Pengertian

Penyelenggaraan dan pemeliharaan derajat yang setinggi-


tingginya dari kesehatan fisik, mental dan sosial dari
tenaga kerja pada semua pekerjaan, pencegahan
gangguan kesehatan pada tenaga kerja yang disebabkan
oleh kondisi kerjanya, perlindungan tenaga kerja dari
resiko akibat faktor-faktor yang mengganggu kesehatan,
penempatan dan pemeliharaan tenaga kerja dalam suatu
lingkungan kerja yang sesuai dengan kemampuan fisik
dan psikologisnya, dan sebagai kesimpulannya
merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan
manusia kepada pekerjaanya.
Sumber
Sumber :: Joint
Joint ILO-WHO
ILO-WHO Committee
Committee 1995
1995
Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Pengertian
Gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani yang ditimbulkan dan atau
diperparah karena aktivitas kerja atau kondisi yang berhubungan dengan
pekerjaan.

Contoh
Anthrax, Silicosis, Asbestosis, Low Back Pain, White Finger Syndrom, dsb.

Faktor Penyebab
Biologi (Bakteri, Virus Jamur, Binatang, Tanaman) ; Kimia (Bahan Beracun dan
Berbahaya/Radioaktif) ; Fisik (Tekanan, Suhu, Kebisingan, Cahaya) ;
Biomekanik (Postur, Gerakan Berulang, Pengangkutan Manual) ; Psikologi
(Stress, dsb).

Pencegahan
1. Pemeriksaan Kesehatan Berkala.
2. Pemeriksaan Kesehatan Khusus.
3. Pelayanan Kesehatan.
4. Penyedian Sarana dan Prasarana.
Nearmiss

NYARIS CELAKA (NEARMISS)


Suatu kejadian yang tidak diinginkan
dan bila keadaannya sedikit saja terjadi
dapat mengakibatkan kecelakaan dan
kerugian.
Accident

aan
e c e lak
K
Kejadiannya tiba-tiba
Tidak diduga dan
Tidak dikehendaki
atatan :
ecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya
Dapat mengacaukan proses/aktivitas
Catatan :
orban manusia cidera atau mati.
Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya dan menimbulkan kerugian
korban manusia cidera atau mati.
ilustrasi
Kecelakaan, Zero Accident, Asuransi

ce l a kkaaaann
KKeecel a
RUMAH SEKOLAHAN

la kaaaann 1. Kec. diluar hub. Kerja


KKeecceelak

2. Kec. dalam hub. Kerja

PP No.82 Tahun 2019


PP No.44 Tahun 2015 l a kaaann
a
Permenaker 5 Tahun 2021 KKeecceelak

3. Kecelakaan kerja Tempat kerja


Piramida Kecelakaan

1 Kematian/ Cedera Serius


10 Kecelakaan Ringan
30 Kerusakan Properti

600 Nyaris Celaka

Perbuatan &
10.000
Kondisi Tidak
Frank L. Bird Selamat
dari 1,7 juta accident
untuk setiap 1 accident serius
terjadi 10 accident minor,
30 kali kerusakan properti
dan sekitar 600 accident tanpa kerugian
Penyebab terjadinya kecelakaan

Penyebab
Penyebab Penyebab Kecelakaan Kerugian
Tidak
Dasar Langsung Kerja
Langsung

1. Kurangnya 1. Faktor Pekerjaan 1. Tindakan tidak 1. Kontak Dengan 1. Manusia (Cedera,


Prosedur/ 2. Faktor Pribadi selamat Bahaya. Keracunan, Cacat,
Aturan 2. Kondisi tidak 2. Kegagalan Fungsi. Kematian, PAK)
2. Kurangnya selamat 2. Mesin/Alat
Sarana (Kerusakan
3. Kurangnya Mesin/Alat)
Kesadaran 3. Material/Bahan
4. Kurangnya (Tercemar, Rusak,
Kepatuhan Produk Gagal)
4. Lingkungan
(Tercemar, Rusak,
Bencana Alam)

Teori
Teori Efek
Efek Domino
Domino –
– H.W.
H.W. Heinrich
Heinrich
Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja

1. Identifikasi risiko
Metode : JSA, What If Analysis, PHA, Hazops, dll

2. Penilaian risiko
Kualitatif / Kuantitatif
3. Pengendalian risiko

4. Evaluasi & monitoring risiko


HIERARKI PENGENDALIAN BAHAYA & RISIKO

1. Eliminate
Menghilangkan sumber bahaya

2. Substitute
Mengganti dengan yang kurang berbahaya (bahan, peralatan, cara kerja)

3. Isolate
Memasang penghalang untuk melindungi/mengisolasi sumber bahaya
seperti memasang pelindung mesin.

4. Engeenering
Mendesain & memasang peralatan yang meniadakan/menetralkan bahaya, seperti
pemasangan alat keselamatan, memasang exhaust vent, dll

5. Administratif
Membuat pengaturan durasi kerja, prosedur, pelatihan, rambu, dll

6. Personal Protective Equipment (PPE)


Memakai alat pelindung diri.
SISTEM MANAJEMEN K3

Bagian dari sistem manajemen perusahaan


secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.

(PP RI No 50 Tahun 2012)


Kewajiban Penerapan SMK3

Setiap tempat kerja :


• seratus orang atau lebih dan atau,
• mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan
oleh karakteristik proses atau bahan produksi,
• dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dan
kerugian.

PT Pupuk Kujang
Wajib Menerapkan
SMK3
Model 5 Prinsip Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Peningkatan
Berkelanjutan Penetapan
Komitmen dan
Kebijakan
KebijakanK3
Peninjauan &
Peningkatan
Kinerja SMK3 Perencanaan
Perencanaan
SMK3
K3
Pemantauan &
Pengukuran
Evaluasi
dan Evaluasi Pelaksanaan
Penerapan
Rencana
SMK3 K3
PP RI No. 50 Tahun 2012 (pasal 6)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai